5
MAKP PRIMER BAB I Pendahuluan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang profesional merupakan praktek keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitu mempunyai otonomi dalam pekerjaannya, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, pengambilan keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain, pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien. Tuntutan terhadap kualitas pelayanan keperawatan mendorong perubahan dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkan diterapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan perawatan yang profesional di rumah sakit. Model asuhan keperawatan profesianal (MAKP) adalah salah satu metode pelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan nilai-nilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MAKP telah dilaksanakan dibeberapa negara , termasuk rumah sakit di Indonesia sebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan keperawatanprofesional yang sistematik. Penerapan MAKP menjadi salah satu daya ungkit pelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain melalui penerapan standar asuhan keperawatan.

Makp Primer

  • Upload
    jules

  • View
    494

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makp Primer

MAKP PRIMER

BAB I

Pendahuluan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakanbagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang profesionalmerupakan praktek keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitumempunyai otonomi dalam pekerjaannya, bertanggung jawab dan bertanggunggugat, pengambilan keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin lain,pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien. Tuntutan terhadapkualitas pelayanan keperawatan mendorong perubahan dalam memberikan asuhankeperawatan yang efektif dan bermutu. Dalam memberikan asuhan keperawatanyang profesional diperlukan sebuah pendekatan manajemen yang memungkinkanditerapkannya metode penugasan yang dapat mendukung penerapan perawatanyang profesional di rumah sakit.Model asuhan keperawatan profesianal (MAKP) adalah salah satu metodepelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan nilai-nilaiyang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhankeperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.MAKP telah dilaksanakan dibeberapa negara , termasuk rumah sakit di Indonesiasebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan asuhankeperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan keperawatanprofesional yang sistematik. Penerapan MAKP menjadi salah satu daya ungkitpelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenagakeperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain melaluipenerapan standar asuhan keperawatan.Standar Asuhan Keperawatan merupakan pernyataan kualitas yang diinginkandan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap klien. Untuk menjaminefektifitas asuhan keperawatan pada klien, harus tersedia kreteria dalam areapraktek yang mengarahkan keperawatan mengambil keputusan dan melakukanintervensi keperawatan secara aman. adanya standar asuhan keperawatandimungkinkan dapat memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidenfikasiukuran dan penilaian akhir. Standar asuhan keperawatan dapat meningkatkan danmemfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Asuhankeperawatan yang berkualitas yang berdasarkan standar dimungkinkan juga dapatmenekan angka kejadian infeksi nosokomial.Penekanan angka kejadian infeksi nosokomial merupakan bagian dari tanggungjawab perawat dalam memberikan asuhannya. Infeksi nosokomial adalah infeksiyang terjadi atau didapat selama dirawat dirumah sakit. Infeksi nosokomialmerupakan infeksi yang tidak terjadi atau tidak dalam masa inkubasi pada pasienmasuk rumah sakit. Kejadian Infeksi nosokomial sangat mempengaruhi kualitaspelayanan kesehatan yang juga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien sebagaipenerima jasa pelayanan.Kepuasan pasien di rumah sakit bersifat subyektif dan dipengaruhi olehbeberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalahpengalaman pasien dimasa lalu, situasi psikis saat itu, dan pengaruh lingkungan.Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien menunjukan semakin sempurna pelayananyang diberikan pada pasien dan sebaliknya. Informasi kepuasan pasien, bagimanajemen rumah sakit akan memberikan gambaran seberapa bermutu pelayanan

Page 2: Makp Primer

yang diberikan kepada pasien.

Teori

Model MAKP Primer ini dikembangkan oleh Manthey (1980), keperawatan primer dirancang untuk mempromosikan konsep pengidentifikasian perawat untuk setiap pasien selama dirawat pada unit tertentu. Menurut Gillies (1986) perawat yang menggunakan metode keperawatan primer dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse).

Alur Kerja

PERAWAT PRIMER

Setiap perawat primer bertanggung jawab terhadap 4-5 klien. Setiap perawat primer bertanggung jawab terhadap kondisi klien, semua kebutuhan & koordinasi dgn tim kes lain

Page 3: Makp Primer

Metode ini memerlukan perawat yg berpengetahuan luas dan trampil, kemampuan kepemimpinan baik

Menurut Gillies (1986) perawat yang menggunakan metode keperawatan primer

dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse). Pada

metode keperawatan primer terdapat kontinutas keperawatan dan bersifat komprehensif

serta dapat dipertanggung jawabkan, setiap perawat primer biasanya mempunyai 4 – 6

klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat dirumah sakit. Perawat

primer bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi dan koordinasi dalam

merencanakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika

diperlukan. Jika perawat primer sedang tidak bertugas , kelanjutan asuhan akan

didelegasikan kepada perawat lain (associate nurse)

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama

24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar

rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat

rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan

kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,

melakukan dan koordinasi keperawatan selama pasien dirawat.