73
MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA LAZISMU KOTA BANJARBARU SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUKMENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA SAINS TERAPAN (DIPLOMA 4) PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : Indria Andriani A04130014 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

PADA LAZISMU KOTA BANJARBARU

SKRIPSI

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN

UNTUKMENYELESAIKAN

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA SAINS TERAPAN (DIPLOMA 4)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

PADA JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

Indria Andriani A04130014

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI

2017

Page 2: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …
Page 3: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …
Page 4: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Indria Andriani

NIM : A04130014

Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 18 April 1995

Agama : Islam

Alamat : JL. SEI SUMBA RT.10 RW.01 Kel. Guntung

Payung Kec. Landasan Ulin Kabupaten

Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Nama Orang Tua (Ayah) : Alm. Panianto

(Ibu) : Tumini

Riwayat Pendidikan : TK

SD Negeri Gadang 3 Banjarmasin

SMP Negeri 10 Banjarmasin

SMK Negeri 4 Banjarmasin

Praktik Kerja Lapangan Pada Bank BPRS Barkah

Gemadana Kantor Pelayanan Kas Martapura dan

Bank Kalsel Kedai Syariah Martapura (2017)

Page 5: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

v

Motto

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan

Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu

sendiri ke dalam kebinasaan dan berbuat baiklah,

karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berbuat baik”.

Page 6: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Page 7: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik, Skripsi ini merupakan persyaratan untuk penyelesaian

kuliah DIV jurusan Akuntansi prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Politeknik Negeri Banjarmasin. Shalawat dan salam juga tidak lupa penulis

hantarkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga sahabat dan

pengikut beliau yang senantiasa menegakkan dakwah Islam yang tak kenal lelah

hingga jiwa memisahkan raga mereka.

Dalam penyusunan ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis selalu terbuka untuk kritik dan saran yang bersifat

membangun. Penulis dapat menyelesaikan Laporan skripsi ini berkat bimbingan

dan bantuan segala pihak oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Edi Yohannes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri

Banjarmasin,

2. Ibu Andriani, SE, MM,M,Sc Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin,

3. Bapak H. Mairijani, M. Ag selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Lembaga Keuangan Syariah ( ALKS ),

4. Ibu Basyirah Ainun, SE, Ak, MM selaku dosen walikelas mahasiswa

semester VIII A Prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Page 8: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

viii

5. Bapak Mahyuni, SE, Ak, CA, MM selaku dosen pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam

penyusunan laporan Skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan

Syariah (ALKS) Politeknik Negeri Banjarmasin

7. Teman teman Akuntasi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS) angkatan

tahun 2013, yang saling mendukung dan saling berjuang bersama.

Khususnya untuk Alm. Ayah dan ibu tercinta (Alm. Panianto dan

Tumini) serta saudara-saudariku ( Zanwar Arif, Whiria Darma Wati, Yuli

Asih, dan Karolus Kiak Golon) yang selalu mendukung dan mendoakan

setiap waktu dan segala perhatiannya. Ya Allah, izinkan hamba untuk

menjadi hamba yang bisa membahagiakan mereka di dunia maupun di

akhirat. Amiin ya Rabbal’alamin.

Akhirnya Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, Juli 2017

Penulis

Page 9: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. iv

MOTTO .............................................................................................. v

SURAT PERNYATAAN..................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

ABSTRAK .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Permasalahan ................................................................... 4

C. Batasan Masalah .............................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................. 5

Page 10: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

x

E. Kegunaan Penelitian ........................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 7

A. Landasan Teori ................................................................. 7

1. Zakat .......................................................................... 7

2. Infak ........................................................................... 11

3. Sedekah ...................................................................... 13

4. Pengelolaan Dana ZIS ................................................ 15

5. Penerimaan/Pengumpulan Dana.................................. 16

6. Penyaluran Dana……………………………………… 18

7. Lembaga Amil Zakat…………………………………. 21

8. Manajemen Zakat…………………………………….. 22

B. Hasil Penelitian Terdahulu................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 29

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel 29

B. Jenis Penelitian ................................................................. 30

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data................................................ 31

E. Teknik Analisia Data ........................................................ 32

F. Kerangka Pikir Penelitian ................................................. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 34

Page 11: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

xi

A. Hasil Penelitian ................................................................ 34

1. Gambaran Umum lAZISMU....................................... 34

2. Struktur Organisasi ..................................................... 36

3. Program-program Nasional Penyaluran Dana ZIS ....... 39

4. Pengelolaan Penerimaan Dana ZIS………………….. 43

5. Pengelolaan Penyaluran Dana ZIS…………………… 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................ 47

1. Analisis Pengelolaan Penerimaan Dana ZIS ................ 47

2. Analisis Pengelolaan Penyaluran Dana ZIS................. 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 54

A. Simpulan .......................................................................... 54

B. Saran ............................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Penerimaan Dana Zakat dan Infak/Sedekah.......................... 46

Tabel 2 Penyaluran Dana Zakat dan Infak/Sedekah .......................... 53

Page 13: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kwitansi Penerimaan Dana ZIS ................................ 58

Gambar 2 Kwitansi Penyaluran Dana ZIS................................. 59

Page 14: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

xiv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Kerangka Pikir Penelitian .................................................... 33

Bagan 2 Struktur Organisasi .............................................................. 36

Page 15: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 Surat Keputusan (SK) Lazismu Kota Banjarbaru

Lampiran 4 Denah Lazismu Kota Banjarbaru

Lampiran 5 Foto Lazismu Kota Banjarbaru

Lampiran 6 Laporan Penerimaan Dana Zakat Maal dan Infak/Sedekah

Lampiran 7 Laporan Penyaluran Dana Zakat Maal dan Infak/Sedekah

Lampiran 8 Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan Skripsi

Page 16: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

ix

ABSTRAK

Indria Andriani / A04130014 / 2017 / PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN

INFAK/SEDEKAH PADA LAZISMU KOTA BANJARBARU / Manajemen

Keuangan Syariah / Manajemen ZIS / Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah

(LAZISMU) Kota Banjarbaru.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan

dana ZIS pada LAZISMU Kota Banjarbaru Tahun 2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data untuk

penelitian ini adalah data sekunder, sedangkan data yang digunakan adalah data

kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

berupa wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam pengelolaan dana ZIS

(penerimaan dan penyaluran), masih belum dikelola secara baik dan maksimal,

baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis menyarankan kepada LAZISMU Kota

Banjarbaru untuk meningkatkan mutu pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah

khususnya dalam penyaluran dana ZIS untuk pendidikan, bantuan usaha produktif

bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Kata Kunci : Manajemen ZIS, Pengelolaan Penerimaan dan Penyaluran Dana

ZIS, Pengelolaan Dana LAZISMU

Page 17: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

ABSTRACT

Indria Andriani / A04130014 / 2017 / ZAKAT FUND MANAGEMENT AND

infak / ALMS IN CITY LAZISMU BANJARBARU / Syariah Financial

Management / Management ZIS / Amil Zakat and Infak / Alms (LAZISMU)

Banjarbaru.

The purpose of this research is to know how the management of ZIS

fund at LAZISMU Banjarbaru on 2016.

The type of this research is qualitative descriptive research. Data source

for this research is secondary data, while the data used is qualitative data. In this

study the authors use data collection techniques in the form of interviews,

literature and documentation. Data analysis technique used is descriptive analysis.

The research found that in the management of zakat (reception and

distribution), still has not managed well and the maximum, both in the planning,

organization, implementation and supervision. Based on this, the authors suggest

to LAZISMU Banjarbaru to improve the quality of management of zakat and

infaq / alms funds especially in the distribution of ZIS funds for education,

assistance productive efforts for people who really need.

Keywords: ZIS Management, Management of ZIS Fund Receipts and

Disbursements, Fund Management LAZISMU.

Page 18: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat merupakan satu tiang utama ajaran Agama Islam. Selain

merupakan rukun Islam yang ketiga, pengaruh zakat juga sangat besar dalam

aktifitas sosial ekonomi kemasyarakatan. Zakat merupakan suatu mekanisme

yang mengontrol keseimbangan atau stabilitas dalam dinamika masyarakat, baik

secara ekonomi maupun sosial. Zakat juga menjaga stabilitas hubungan kaya dan

miskin, sebagai alat sosialisasi bagi setiap individu dalam Islam dan tentu saja

fungsi utamanya berperan sebagai Ibadah bagi manusia sesuai tuntunan Allah

SWT. (Langgeng Haryono Saputra : 2014)

Selain dana zakat ada beberapa dana lain yang dihimpun oleh lembaga

pengelola zakat seperti dana infak/sedekah, wakaf, hibah dan lain-lain dana yang

terkumpul tersebut digunakan dan disalurkan untuk berbagai program kerja yang

dimiliki oleh masing-masing lembaga pengelolaa zakat. Kepercayaan yang mulai

diberikan oleh masyarakat hendaknya disambut baik oleh pemerintah dan

lembaga-lembaga tersebut. LAZISMU adalah lembaga zakat tingkat Nasional

yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan

secara produktif dana zakat dan infak/sedekah.

Didirikan oleh PP Muhammadiyah pada tahun 2002 selanjutnya

dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil

Page 19: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

2

Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002 lalu dilanjutkan SK No.

730/14 Desember 2016.

Menurut sejarahnya didalam jurnal Mudawwamah (2014) Pengelolaan

zakat di Negara Indonesia sebelum tahun 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki

beberapa perbedaan yang mendasar. Pada tahun 90-an belum adanya standar dan

peraturan yang jelas dari pemerintah pengelolaan zakat pada saat itu masih

terbatas hanya pada zakat fitrah dan zakat yang diberikan pada umummnya

hanya bersifat konsumtif dan sesaat saja. Setelah tahun 90-an sampai dengan

saat ini, pengelolaan zakat telah diatur melalui UU No.38/1999 tentang

Pengelolaan Zakat dengan Keputusan Menteri Agama (KMK) No.581/1999 dan

keputusan Dirjend Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291

tahun 2000 tentang Pedoman Teknis PengelolaanZakat, selanjutnya Pemerintah

telah mengeluarkan Undang-Undang no 36 tahun 2008 tentang zakat.

Sebagaimana lembaga pengelola zakat yang lain, Lazismu Kota Banjarbaru

berperan penting dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat, masyarakat khususnya di daerah Kota Banjarbaru. Dana

zakat dan infak/sedekah yang terkumpul oleh Lazismu Kota Banjarbaru

diarahkan untuk memberikan program pemberdayaan masyarakat miskin di

bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan kesejahteraan

dalam bantuan modal usaha, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui

bantuan bidang pendidikan dan bantuan lain berupa santunan kepada yang

berhak (mustahiq).

Page 20: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

3

Dari hasil penelitian terhadap data yang diperoleh jumlah pemasukan

dana ZIS di LAZISMU Kota Banjarbaru pada tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1

Penerimaan Dana Zakat dan Infak/Sedekah Tahun 2015 dan 2016

No.

Jenis Dana

Tahun

2015 2016

Rupiah (Rp) Rupiah (Rp)

Saldo Rp 385.978.059 -

1. Zakat :

Tunai Rp 344.414.000 Rp 523.253.900

Transfer Bank Rp 100.241.261 Rp 171.561.777

Jumlah Rp 444.655.261 Rp 694.815.677

2. Infak/Sedekah :

Tunai Rp 15.461.450 Rp 85.757.250

Transfer Bank Rp 4.110.000 Rp 25.221.000

Jumlah Rp 19.571.450 Rp 110.978.250

Sumber : Lazismu Kota Banjarbaru

Dari data tersebut tampak bahwa terjadi peningkatan penerimaan dana

zakat dan infak/sedekah pada tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015

sementara data penyaluran dana zakat dan infak/sedekah selama tahun 2016

adalah sebagai berikut:

Page 21: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

4

Tabel 2

Penyaluran Dana ZIS Tahun 2016

No. Zakat Infak/sedekah

1. Rp 814.067.550 Rp 109.688.600

Sumber : Lazismu kota Banjarbaru 2017

Dari 2 tabel diatas dapat dilihat bahwa kecenderungan penerimaan dana

zakat dan infak/sedekah meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu Tabel 2

menunjukan adanya dana zakat yang tersalurkan sejumlah Rp 814.067.550

padahal jumlah yang diterima hanya Rp 694.815.677. Kemungkinan ada saldo

dari dana zakat karena tidak tersalurkan pada tahun 2015.

Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah

perbaikan untuk pengelolaan danazakat dan infak/sedekah agar dana tersebut

tersalurkan dengan efektif dan tepat sasaran,untuk itu penulis tertarik untuk

mengangkat penelitian denganjudul “Manajemen Pengelolaan Dana zakat dan

infak/sedekah (ZIS) pada LAZISMU Kota Banjarbaru”

B. Permasalahan

Berdasarkan latarbelakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana

manajemen pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah (ZIS) pada LAZISMU

Kota Banjarbaru?”

Page 22: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

5

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasipermasalahan penelitian pada

analisis manajemenpengelolaan dana zakat dan infak/sedekah (ZIS) pada

LAZISMU Kota Banjarbaru tahun 2016.

D. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab dari permasalahan diatas, penelitian ini dilakukan

dengan tujuan yaitu, “Untuk mengetahui pengelolaan dana zakat dan

infak/sedekah (ZIS) pada LAZISMU Kota Banjarbaru agar terwujud pengelolaan

dana zakat dan infak/sedekah (ZIS) yang baik.”

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan penulis dari hasil penelitian ini

adalah:

1. Bagi Penulis

Skripsi ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

sekaligus memperoleh pengalaman jadi dapat mengetahui penerapan teori

yang didapat diperkuliahan dalam kenyataan di Lembaga Pengelola Zakat

itu sendiri.

2. Bagi LAZISMU Kota Banjarbaru

Skripsi ini diharapkan memberikan manfaat serta dapat

dipergunakan oleh LAZISMU Kota Banjarbaru untukbahan masukkan

dalam manajemen pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah (ZIS) pada

LAZISMU kota Banjarbaru.

Page 23: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

6

3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Skripsi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam

perlakuan akuntansi khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun

skripsi dengan topik manajemen pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah

pada LAZISMU Kota Banjarbaru.

Page 24: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Zakat

a. Pengertian Zakat

Menurut Sri Nurhayati (2011:278) Zakat merupakan suatu

kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak,

sehingga tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak, zakat memiliki

aturan yang jelas, mengenai harta apa yang harus dizakatkan, batasan

harta yang terkena zakat, demikian juga cara perhitungannya, bahkan

siapa yang boleh menerima harta zakat pun telah diatur oleh Allah SWT

dan Rasul-nya. Zakat adalah sesuatu dan yang sangat khusus karena

memiiki persyaratan aturan baku baik untuk alokasi, sumber, besaran

maupun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh syariah.

b. Perintah Mengeluarkan Zakat

Di dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist, banyak dijumpai

keterangan-keterangan yang mewajibkan dikeluarkannya zakat. Zakat

merupakan salah satu rukun Islam yang ke lima, setingkat kedudukannya

dengan Shalat, Puasa dan Haji di dalam al-Qur’an, Allah SWT

menyebutkan Perintah menunaikan zakat dan Perintah menegakkan Shalat

bahwa zakat itu adalah sangat penting dan harus dilaksanakan oleh

seorang muslim setelah mengerjakan ibadah Shalat.

Page 25: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

8

Dalam suatu hadist ditegaskan bahwa zakat itu menjadi salah satu

dari lima sendi Islam, yang berbunyi :

“Islam didirikan di atas lima sendi: (1) pengakuan

(syahadat) bahwa tidak ada Tuhan yang lain kecuali

Allah dan bahwa Muhammad itu utusan Allah; (2)

mendirikan shalat; (3) mengeluarkan zakat; (4)

mengerjakan haji; (5) puasa pada bulan

Ramadhan.”(HR. Bukhari-Muslim).

c. Jenis-Jenis Zakat

Menurut El-Madani (2013:17) Zakat dibagi menjadi dua yaitu

Zakat Nafs (jiwa) dan Zakat Mal (harta) adapun pengertiannya sebagai

berikut:

1) Zakat Nafs (jiwa) atau zakat fitrah adalah zakat untuk mensucikan

diri zakat ini dikeluarkan dan disalurkan pada saat bulan Ramadhan

sebelum tanggal 1 Syawal zakat ini berbentuk bahan pangan atau

makanan pokok.

2) Zakat Mal (harta) adalah zakat yang dikeluarkan untuk mensucikan

harta apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat.

Zakat mal mempunyai sifat Ma’lumiyah (ditentukan) artinya syariat

Islam telah menjelaskan volume, batasan, syarat, dan ketentuan

lainnya sehingga dapat memudahkan bagi orang muslim untuk

mengetahui kewajibannya. Hal ini ditunjukkan oleh para muzakki

yang ingin mengeluarkan sebagian dari harta mereka sehingga

Page 26: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

9

mereka tidak melarikan diri dari kewajiban untuk membayar zakat

untuk itu konsep akuntansi yang menyusun ketentuan umum cara

menghitung, mendefinisikan dan mengklasifikasikan aset-aset wajib

zakat.

d. Hikmah dan Manfaat Zakat

Menurut El-Madani (2013:17) ada banyak hikmah dan manfaat

dibalik perintah berzakat, diantaranya ialah:

1) Zakat dapat membiasakan orang yang menunaikannya memiliki sifat

dermawan, sekaligus menghilangkan sifat pelit dan kikir.

2) Zakat dapat menguatkan benih persaudaraan, serta menambah rasa

cinta dan kasih sayang sesama muslim.

3) Zakat merupakan salah satu upaya dalam mengatasi kemiskinan.

4) Zakat dapat mengurangi angka pengangguran dan penyebabnya,

sebab hasil zakat dapat digunakan untuk menciptakan lapangan

pekerjaan baru.

5) Zakat dapat mensucikan jiwa dan hati dari rasa dendam, serta

menghilangkan iri hati dan rasa dendam, serta menghilangkan iri hati

dan kebencian dari orang-orang miskin terhadap orang-orang kaya.

6) Zakat dapat membantu menumbuhkan perekonomian umat.

e. Syarat-Syarat Zakat

Menurut El-Madani (2013-19-23) adapun syarat-syarat zakat

adalah sebagai berikut:

Page 27: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

10

1) Beragama Islam

Zakat merupakan bentuk Ibadah oleh karena itu, beragama

Islam menjadi syarat bagi orang yang hendak menunaikannya.

Dalil atas hal ini adalah hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas

Ra, tentang diutusnya Mu’adz Ra, ke Yaman sebagaimana yang

telah disebutkan sebelumnya.

2) Mencukupi Nisab

Nisab adalah jumlah minimal yang telah ditetapkan oleh

syariat sebagai batas wajibnya zakat harta. Mengenai batasan

minimal masing-masing harta yang di zakati akan diuraikan secara

detail pada bagian selanjutnya. Batasan nisab merupakan ukuran

penilaian atas kekayaan seseorang artinya jika harta seseorang

belum sampai pada nisab yang telah ditentukan, maka ia belum

dianggap sebagai orang kaya dan secara otomatis tidak wajib

mengeluarkan zakat.

3) Berlalu Satu Haul atau Satu Tahun

Di syaratkan untuk kewajiban berzakat berlalunya waktu

satu tahun dengan menggunakan penanggalan hijriah untuk

kepemilikan harta yang sudah mencapai nisab. Persyaratan

berlalunya satu tahun ini tidak berlaku pada zakat biji-bijian, buah-

buahan dan barang-barang tersebut diperoleh yaitu ketika barang

tambang dikeluarkan dan biji-bijian serta buah-buahan dipanen.

Page 28: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

11

4) Zakat Kekayaan Anak-Anak dan Orang Gila

Pemilik harta yang wajib zakat tidaklah disyaratkan harus

orang yang baligh dan berakal. Oleh karena itu, diwajibkan zakat

pada harta anak kecil dan orang gila apabila persyaratnya telah

terpenuhi, melihat kondisinya yang seperti itu, maka yang

memiliki kewajiban menunaikan zakat mereka adalah wali

mereka dan tentunya diambilkan dari harta mereka. Peran wali

disini hanya sebagai pelaksana/pembantu.

5) Zakat pada Harta yang Dicuri Orang

Terkait dengan syarat-syarat zakat, terdapat pula beberapa

pembahasan tentang zakat harta yang dirusak, dirampas atau dicuri

oleh orang, serta zakat harta kekayaan yang ditahan dan barang

temuan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa zakat

merupakan harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT bagi orang-

orang golongan mampu (muzakki) untuk diberikan kepada orang-orang yang

berhak menerimanya yaitu ke 8 (delapan) golongan asnaf.

2. Infak

a. Pengertian Infak

Menurut Mohammad Daud Ali (1988:23) Infak adalah

pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia

memperoleh rezeki, sebanyak yang di kehendakinya sendiri.

Page 29: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

12

Allah berfirman dalam surat At-Taubah 35 :

“Dan segala mereka yang menyimpan emas dan perak

tidak menginfakkan di jalan Allah, maka gembirakanlah

mereka ini dengan azab yang sangat perih.” (QS. At-

Taubah)

b. Jenis-Jenis Infak

Menurut Sri Nurhayati (2013:279) ada 2 jenis infak yaitu infak

wajib dan infak sunnah seabagai berikut:

1) Infak Wajib

Terdiri atas zakat, dana nazar yang bentuk dan jumlah

pemberiannya telah ditentukan nazar adalah sumpah atau janji

untuk melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Menurut

Qardhawi nazar itu adalah sesuatu yang makruh. Namun demikian,

apabila telah diucapkan maka harus dilakukan sepanjang hal itu

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT seseorang yang

bernazar “jika saya lulus ujian, maka saya akan memberikan Rp

500.000,- kepada fakir miskin” wajib melaksanakan nazarnya

seperti yang telah dia ucapkan. Jika hal tersebut tidak dilakukan,

maka dia akan terkena denda/kafarat.

2) Infak Sunnah

Infak yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridha

Allah, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk. Misalnya:

memberi makanan bagi orang yang terkena bencana.

Page 30: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

13

3. Sedekah

Menurut Sri Nurhayati (2013:279) Sedekah adalah segala

pemberian/kegiatan untuk mengharap pahala dari Allah SWT. Sedekah

memiliki dimensi yang lebih luas dari infak karena sedekah memiliki 3

pengertian utama sebagai berikut:

1) Sedekah merupakan pemberian kepada fakir miskin yang membutuhkan

tanpa mengharapkan imbalan (azzuhaili). Sedekah bersifat sunnah.

2) Sedekah dapat berupa zakat karena dalam beberapa teks Al-Qur’an dan

As-Sunnah ada yang tertulis dengan sedekah padahal yang dimaksud

adalah zakat.

“Sesungguhnya zakat-zakat itu adalah bagi orang-

orang fakir, orang-orang miskin, amil-amil zakat”

(QS 9:60). Pada ayat tersebut “zakat-zakat”

diungkapkan dengan lafal“ash sedekah”.

Begitu pula sabda Nabi SAW kepada Mu’adz bin Jabal RA

ketika dia diutus Nabi ke Yaman:

“Beritahukanlah kepada mereka (Ahli Kitab yang

telah masuk Islam), bahwa Allah telah mewajibkan

zakat atas mereka, yang diambil dari orang kaya di

antara mereka, dan diberikan kepada orang fakir di

antara mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada hadist tersebut, “zakat” diungkapkan dengan Lafal ”Ash

Sedekah”.

3) Sedekah adalah sesuatu yang Ma’ruf (benar dalam pandangan syariah)

pengertian ini yang membuat definisi atas sedekah menjadi luas, hal ini

Page 31: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

14

sesuai hadist Nabi Muhammad SAW ”setiap kebajikan adalah

sedekah”.(HR. Muslim).

Dari ketiga pengertian di atas, maka sedekah memiliki dimensi

yang sangat luas, tidak hanya berdimensi memberikan sesuatu dalam

bentuk harta juga dapat berupa berbuat kebajikan, baik untuk diri

sendiri maupun tetapi untuk orang lain, sesuai hadist Nabi Muhammad

SAW.

Manfaat infak dan sedekah adalah:

a) Mencegah datangnya bala (kesulitan);

b) Memelihara harta dari hal-hal yang tidak diinginkan;

c) Mengharap keberkahan harta yang dimiliki.

4. Pengelolaan Dana Zakat

Menurut Fakhruddin (2008:193-194) Pengelolaan Dana Zakat

adalah apabila sesorang yang bezakat langsung memberikan sendiri

zakatnya kepada para mustahiq dengan syarat kcriteria mustahiq sejalan

dengan firman Allah SWT dalam surat at-Taubah:60 akan tetapi, sejalan

dengan firman Allah tersebut dan juga berdasarkan tuntunan Nabi

Muhammad SAW tentu akan lebih utama jika zakat itu disalurkan lewat

Lembaga Amil Zakat yang amanah bertanggung jawab dan terpercaya, ini

dimaksudkan agar distribusi zakat itu tepat sasaran sekaligus menghindari

penumpukan zakat pada mustahiq tertentu.

Page 32: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

15

Kapankah kita meniatkan zakat harta kita, apakah pada saat kita

memisahkan harta untuk zakat, atau pada saat memberikannya kepada

mustahiq. Para ulama’ berbeda pendapat dimana ada pula yang

mengharuskan kedua-duanya. Yusuf al-Qardhawi mengutip beberapa

pendapat para ulama’ sebagai berikut:

a. Ulama’ madzhab Hanafi berpendapat bahwa niat dilakukan bersamaan

dengan dikeluarkannya zakat kepada fakir miskin atau penguasa

karena penguasa tersebut merupakan wakil dari fakir miskin tersebut.

b. Madzhab Maliki berpendapat bahwa niat wajib pada waktu

memisahkan harta zakat atau di waktu menyerahkannya kepada

mustahiq, cukuplah salah satu dari keduanya. Apabila ia tidak berniat

di waktu memisahkan dan tidak pula di waktu menyerahkan, akan

tetapi sesudahnya atau sebelumnya, maka niat itu tidak memenuhi

syarat.

c. Madzhab Syafi’I terdapat dua pendapat dalam memperbolehkan

mendahulukan niat sebelum membagikan zakat.

d. Menurut Madzhab Hambali, sebagaimana terdapat dalam al-mughni

bahwa diperbolehkan mendahulukan niat sebelum memberikan dengan

tenggang waktu yang tidak lama, seperti halnya ibadah-ibadah yang

lain.

Menurut Fakhruddin (2008:252) selanjutnya adalah melakukan

pengelolaan zakat sebagaimana dijelaskan dalam maksud definisi

Page 33: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

16

pengelolaan zakat diatas, diawali dengan kegiatan perencanaan, dimana

dapat meliputi perencanaan program beserta budgetingnya serta

pengumpulan (collecting) data muzakki dan mustahiq, kemudian

pengorganisasian meliputi pemilihan struktur organisasi (Dewan

Pertimbangan, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana), penempatan

orang-orang (Amil) yang tepat dan pemillihan sistem pelayanan yang

memudahkan ditunjang dengan perangkat lunak (software) yang memadai,

kemudian dengan tindakan nyata (pro active) melakukan sosialisasi serta

pembinaan baik kepada muzakki maupun mustahiq dan terakhir adalah

pengawasan dari sisi syariah, manajemen dan keuangan operasional

pengelola zakat. Keempat hal diatas menjadi persyaratan mutlak yang

harus dilakukan terutama oleh Lembaga Pengelola Zakat baik oleh BAZ

(Badan Amil Zakat) maupun LAZ (Lembaga Amil Zakat) yang

profesional.

5. Penerimaan/ Pengumpulan Dana

a. Pengertian Penerimaan/Pengumpulan Dana Zakat

Dalam Jurnal Setyaningsih (2008) pengumpulan adalah

proses, cara, perbuatan mengumpulkan, sedangkan zakat menurut

istilah adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah

untuk dikeluarkan dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak

menerimanya, jadi yang dimaksud pengumpulan zakat adalah

bagaimana proses, cara untuk mengumpulkan sejumlah harta tertentu

Page 34: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

17

yang diwajib kan oleh Allah untuk di keluarkan dan diserahkan kepada

yang berhak menerimanya.

b. Cara Pengumpulan Zakat

Menurut Muhammad Daud Ali (1988:49) pengumpulan zakat,

infak dan sedekah sebagai berikut:

1) Menerima ZIS yakni muzakki datang sendiri langsung ke kantor

lembaga zakat, infak dan sedekah untuk itu dibutuhkan tenaga staf

yang dapat standby di kantor lembaga dengan kemampuan

mengadminitrasikan transaksi penyaluran ZIS dengan baik dan

benar.

2) Mengumpulkan ZIS yakni mendatangi langsung para muzakki ke

rumah masing-masing.

3) Menerima transfer uang dari muzakki melalui rekening bank

lembaga ZIS.

c. Yang Berhak Menerima Zakat

Menurut Fakhruddin (2008:297-303) orang-orang yang berhak

menerima zakat dapat di kategorikan sebagai berikut:

1) Fakir yaitu orang yang tidak memiliki harta namun belum sampai

batas nishabnya atau nishabnya sudah sampai dan lebih tetapi harta

tersebut sangat dibutuhkan dalam keperluannya.

Page 35: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

18

2) Miskin yaitu orang yang tidak memiliki barang sesuatu apapun

oleh karena itu, maka orang miskin aswa’halan (lebih buruk

keadaannya) dari pada orang fakir.

3) Amil yaitu orang-orang yang bertugas mengumpulkan dan

membagi-bagikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya

”Amil dapat disebut juga panitia”.

4) Mu’allaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan Imannya masih

lemah.

5) Hamba sahaya (budak) yaitu orang yang belum merdeka.

6) Gharim yaitu orang yang mempunyai banyak hutang sedangkan ia

tidak mampu untuk membayarnya.

7) Shabilillah yaitu orang-orang yang berjuang dijalan Allah.

8) Ibnu sabil yaitu orang yang sedang dalam perjalanan (musafir)

seperti dalam berdakwah dan menuntut ilmu.

d. Yang tidak berhak menerima zakat

Menurut Muhammad Daud Ali (1988:49) yang tidak boleh

menerima zakat adalah kelompok orang-orang berikut ini:

1) Keturunan Nabi Muhammad berdasarkan hadits Nabi sendiri.

2) Kelompok orang kaya.

3) Keluarga muzakki yakni keluarga orang-orang yang wajib

mengeluarkan zakat. Menurut pendapat para ahli mereka itu adalah

Page 36: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

19

keluarga muzakki bersangkutan dalam garis lurus keatas dan ke

bawah.

4) Orang yang sibuk beribadah sunnat untuk kepentingan dirinya

sendiri, tetapi melupakan kewajibannya mencari nafkah untuk diri

sendiri dan keluarga dan orang-orang yang menjadi

tanggungannya.

5) Orang yang tidak mengakui adanya Tuhan dan menolak ajaran

Agama mereka disebut mulhid atau atheis.

6. Penyaluran Dana

a. Pengertian Penyaluran Dana

Dalam jurnal Nurul Sholeh (2016) penyaluran dana adalah

proses, cara, perbuatan, menyalurkan. Penyaluran dana adalah kegiatan

memberikan dana zakat dari petugas pengelola kepada masyarakat

yang tidak memiliki untuk menerima sesuai aturan yang berlaku.

Penyaluran dana pada penelitian ini adalah penyaluran dana zakat

untuk para mustahiq LAZISMU kota Banjarbaru.

b. Pola Penyaluran Dana

Dalam jurnal Syaipudin Elman (2015) ada beberapa pola

penyaluran dana zakat:

1) Zakat diberikan secara langsung kepada fakir miskin untuk

keperluan konsumtif. Dalam konteks perubahan sekarang, maka

bagian zakat ini diarahkan terutama kepada golongan “fakir

Page 37: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

20

miskin” yang sifatnya “bantuan” dan dampak bersifatnya jangka

pendek.

2) Zakat diberikan kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan

pendidikan dan dakwah yang dalam taraf hidup kekurangan.

3) Sebagian dana zakat dan dana lainnya (sedekah, infak dan wakaf)

diperuntukan guna membangun prasarana Ibadah dan pendidikan

atau dakwah Islam.

4) Sebagian kecil zakat kini sudah diarahkan ke tujuan produktif,

baik berupa hibah maupun pinjaman tanpa bunga bagi golongan

miskin tetapi mesti tergolong “fakir miskin” dengan harapan

mereka bisa melepaskan diri dari kemiskinan. Bahkan dalam

jangka waktu tertentu diharapkan bisa menjadi muzakki, setidak-

tidaknya dalam zakat fitrah.

5) Bagian yang lain, yang jumlahnya sedikit diperuntukan untuk

“Amil” bisa berkembang yaitu tidak semata-mata untuk orangnya,

melainkan bisa pula lembaganya yang mengelola dan bisa

memajukan dari segi pengorganisasiannya.

c. Macam-macam Penyaluran

Dalam jurnal Zuhro (2014) macam-macam kegiatan

penyaluran zakat:

1) Santunan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari dalam bentuk uang tunai.

Page 38: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

21

2) Santunan bagi anak yatim, yatim piatu, anak terlantar, korban

bencana alam, pengungsi yang terlantar, orang jompo,

penyandang cacat dari keluarga miskin.

3) Bantuan pembiayaan pendidikan bagi anak tidak mampu misalnya

beasiswa, pembayaran SPP, iuran komite, pembayaran uang ujian.

4) Bantuan peralatan sekolah untuk anak tidak mampu misalnya,

seragam sekolah, buku pelajaran dan lain-lain.

5) Bantuan biaya pengobatan, persalinan maupun kecelakaan untuk

fakir miskin, pengobatan gratis.

6) Pengadaan ambulance gratis.

7) Khitanan massal bagi anak-anak fakir miskin.

8) Bantuan tunjungan untuk pengelola masjid dan musholla

(penjaga, petugas kebersihan, muadzin dan guru ngaji.

9) Bantuan modal bagi usaha kecil mikro.

7. Lembaga Amil Zakat

Dalam Skripsi Kurniawati (2016:12) Amil Zakat adalah mereka

yang melaksanakan segala kegiatan yang berkaitan dengan urusan zakat,

mulai dari proses penghimpunan, penjagaan, pemeliharaan, sampai ke

proses pendistribusiannya serta tugas pencatatan masuk dan keluarnya dana

zakat tersebut. Ahmad et.al (2004:71)

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan

Zakat, Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan lembaga yang dibentuk

Page 39: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

22

masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian

dan pendayagunaan dana zakat. BAZNAS (2011)

Kegiatan utama Amil Zakat adalah mengumpulkan,

mendistribusikan dan mendayagunakan dana zakat dan infak/sedekah dan

dana sosial keagamaan lainnya. Kustiawan (2012:20)

Bagian Amil atas kerja mereka diberikan oleh pihak yang

mengangkat mereka dengan catatan bagian tersebut tidak melebihi dari upah

standar. Bagian amil dari dana zakat sebesar 1/8 atau 12,5%. Ahmad et.al

(2004:73)

8. Manajemen Zakat

Menurut Fakhruddin (2008) manajemen zakat adalah suatu proses

untuk melakukan suatu pekerjaan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-

kegiatan manajemen yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pelaksanaan dan pengawasan (contolling).

a. Perencanaan dalam Pengelolaan Zakat

Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan

pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana

dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan

mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana

perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta

periode sekarang pada saat rencana dibuat. Oleh karena itu, maka

Page 40: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

23

dalam melakukan perencanaan, ada beberapa aspek yang harus

diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

1) Hasil yang ingin dicapai

2) Yang akan melakukan

3) Waktu dan skala prioritas

4) Dana (kapital)

b. Pengorganisasian dalam Pengelolaan Zakat

Sebagai sebuah lembaga, Lembaga Amil Zakat (LAZ) juga harus

dikelola secara profesional dan didasarkan atas aturan-aturan

keorganisasian untuk terwujudnya suatu organisasi/lembaga yang baik,

maka perlu dirumuskan beberapa hal sebagai berikut:

1) Adanya tujuan yang akan dicapai,

2) Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan,

3) Adanya wewenang dan tanggung jawab,

4) Adanya hubungan (relationship) satu sama lain,

5) Adanya penetapan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan atau

tugas-tugas yang diembankan kepadanya.

Zakat yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat,

harus segera disalurkan kepada para mustahiq dengan skala prioritas yang

telah disusun dalam program kerja. Oleh karena itu, maka salah satu

tugas Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam

Page 41: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

24

mendistribusikan zakat adalah menyusun skala prioritas berdasarkan

program-program yang disusun berdasarkan data yang akurat.

c. Pelaksanaan dalam Pengelolaan Zakat

Semangat yang dibawa bersama perintah zakat adalah adanya

perubahan kondisi seseorang dari mustahiq (penerima) menjadi muzakki

(pemberi). Bertambahnya jumlah muzakki akan mengurangi beban

kemiskinan yang ada dimasyarakat. Namun keterbatasan dana zakat yang

berhasil dihimpun sangat terbatas. Hal ini menuntut adanya pengaturan

yang baik sehingga potensi umat bisa dimanfaatkan secara optimal

mungkin dan mengelola dana-dana zakat ini secara profesional.

Lembaga-lembaga pengelola zakat dituntut merancang program

secara terencana dan terukur. Parameter keberhasilan yang digunakan

lebih menitikberatkan pada efek pemberdayaan masyarakat bukan pada

populis atau tidaknya suatu program.

d. Pengawasan dalam Pengelolaan Zakat

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan

dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang telah

direncanakan sebelumnya.

Menurut J. Mockler sebagaimana dikutip T. Handoko

mengatakan bahwa pengawasan manajemen adalah suatu usaha

sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan

Page 42: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

25

perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan

kegiatan nyata dengann standar yang telah ditetapkan

sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan,

serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin

bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling

efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan informasi / keterangan terdapat penelitian terdahulu:

Identitas

Peneliti

Aspek

Anita Tri Kurniawati,

Politeknik Negeri Banjarmasin

2016

Faiz Aulia Rahman,

Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga

2014

Judul Rancangan Sistem Akuntansni

Pokok Pada Lazismu Kalimantan

Selatan Berdasarkan PSAK No.

109

Manajemen Zakat di Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) kota

Yogyakarta

Institusi yang

diteliti

LAZISMU (Lembaga Amil

Zakat) Kalimantan Selatan

BAZNAS (Badan Amil Zakat

Nasional) kota Yogyakarta

Permasalahan Bagaimanakah penerapan sistem Bagaimana Implementasi

Page 43: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

26

akuntansi pokok yang sesuai

untuk LAZISMU Kalimantan

Selatan

Manajemen, meliputi : perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan Zakat di Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) kota

Yogyakarta

Tujuan

Penelitian

Untuk mengetahui prosedur

pengelolaan dana zakat dan

infaq/shadaqah (ZIS) dan

merancangkan sistem akuntansi

pokok yang sesuai untuk

diterapkan pada LAZISMU

Kalimantan Selatan agar terwujud

tata kelola organisasi pengelolaan

zakat yang baik.

Untuk mengetahui dan menjelaskan

Implementasi manajemen, meliputi:

perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan Zakat di

Badan Amil Zakat (BAZNAS) kota

Yogyakarta

Metode

Penelitian

Metode Deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.

Metode pendekatan deskriptif-

kualitatif

Hasil

Penelitian

Rancangan sistem akuntansi

pokok sesuai PSAK No. 109

dengan LAZISMU Kalimantan

Selatan berupa penambahan

formulir Bukti Kas Masuk

Implementasi manajemen di

BAZNAS kota Yogyakarta terkait

dengan pendekatan terhadap muzakki,

munfiq, dan mushaddiq diterapkan

dalam empat (4) proses implementasi

Page 44: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

27

(BKM), Bukti Kas Keluar (BKK),

Penyesuaian pada formulir tanda

terima/ucapan terima kasih

menjadi formulir bukti setor zakat

dan infaq/shadaqah. Pembuatan

kode rekening, jurnal umum,

jurnal penyesuaian dan buku

besar. Pengungkapan laporan

keuangan yang mengacu pada

PSAK No. 101 meliputi laporan

posisi keuangan, laporan

perubahan dana, laporan

perubahan aset kelolaan, laporan

arus kas dan catatan atas laporan

keuangan.

manajemen, meliputi :

1. Perencanaan (dukungan

manajemen dan pelaksanaan

tugas,bimbingan terhadap muzakki,

munfiq dan mushaddiq,

pemungutan atau fundraising,

pendistribusian atau pengelolaan

dan pendayagunaan atau

penthasarufan “jogja taqwa, jogja

cerdas, jogja sejahtera dan jogja

peduli”

2. Pengorganisasian, penetapkan

tugas pokok pengurus BAZNAS

kota Yogyakarta, meliputi : dewan

pertimbangan, komisi pengawasan,

dan Badan Pelaksana

3. Pengarahan, dilakukan didalam

rapat evaluasi dan program

kegiatan yang dilakukan secara

aktif dalam bentuk rapat evaluasi

mingguan, bulanan, dan tahunan,

Page 45: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

28

sedangkan arahan terhadap

muzakki, munfiq dan mushaddiq

dilakukan di setiap program

kegiatan pengajian bulanan

terlaksana

4. Pengawasan, oleh pihak komisi

pengawas yang terdiri dari ketua

(wakil walikota Yogyakata), wakil

ketua (asisten pemerintahan kota

Yogyakarta), sekretaris

(ka.Inspektorat kota Yogyakarta

dan anggota (staf ahli Bidang

Kemasyarakatan dan SDM, Ka.

Bag. Dalbang Setda kota

Yogyakarta dan Kasi Urusan

Agama Islam kantor Kemenag.

Kota)

Page 46: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Dengan rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka

penulis akan menguraikan beberapa variabel-variabel yang menjadi pokok

penelitian ialah sebagai berikut:

1. Manajemen Zakat adalah suatu proses untuk melakukan suatu perkerjaan

terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengarahan dan pengawasan (controlling).

2. Pengelolaan Dana Zakat adalah apabila seseorang yang berzakat langsung

memberikan sendiri zakatnya kepada para mustahiq.

a. Pengelolaan penerimaan dana zakat dan infak/sedekah adalah kegiatan

menerima dana zakat dan infak/sedekah dari muzakki untuk disalurkan

ke mustahiq.

b. Pengelolaan Penyaluran dana zakat dan infak/sedekah adalah kegiatan

memberikan dana zakat dan infak/sedekah dari muzakki kepada

mustahiq untuk ke 8 (delapan) golongan asnaf sesuai dengan syariah.

3. Lembaga Amil Zakat adalah mereka yang melaksanakan segala kegiatan

yang berkaitan dengan urusan zakat mulai dari proses penghimpun,

penjagaan, pemeliharaan, sampai ke proses pendistribusiannya serta tugas

Page 47: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

30

pencatatan masuk dan keluarnya dana zakat tersebut dalam penelitian ini

penulis memilih subjek penelitian di Lazismu kota Banjarbaru.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Suatu pendekatan yang bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena atau kejadian yang

sekarang berkenaan dengan kondisi yang ada yaitu untuk menjelaskan

bagaimana pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah pada Lazismu Kota

Banjarbaru.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif :

Data kualitatif adalah data hasil kategori untuk isi data yang berupa

kata atau bukan angka tetapi diangkakan seperti jenis kelamin, status dan

lain sebagainya. (V, Wiratna dan Poly, 2012:19)

Data langsung dalam penelitian ini meliputi sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi, serta tugas dan tanggung jawab dari masing-

masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi tersebut pada

Lazismu Kota Banjarbaru.

2. Sumber Data

Page 48: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

31

Menurut sumbernya data dalam penelitian ini menggunakan sumber

Data Sekunder:

Data sekunder adalah data yang di peroleh melalui data yang telah

diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

permasalahan, berupa wawancara dan dokumen-dokumen, laporan dan

catatan yang di kumpulkan dari Lazismu Kota Banjarbaru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha mempelajari dan

mengumpulkan data dari buku-buku literatur, wawancara, dokumen-dokumen

arsip, perundang-undangan dan lain-lain yang ada hubungannya dengan objek

penelitian Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Kota Banjarbaru.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 (tiga)

yaitu :

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana

pewawancara (peneliti) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu

pertanyaan kepada yang diwawancarai. Sugiyono (2015:224)

Wawancara dalam penelitian ini, dilakukan oleh peneliti dengan

cara merekam jawaban atas pertanyaan yang diberikan ke responden.

Peneliti mengajukan pertanyaan, mendengarkan atas jawaban, mengamati

perilaku dan merekam semua jawaban responden dari staf administrasi dan

keuangan mengenai gambaran umum Lembaga Amil Zakat dan

Page 49: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

32

Infak/Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Banjarbaru sehubungan

dengan masalah yang dibahas.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau yang lain. Dokumen yang

dikumpulkan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah pada tahun 2016.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan (library research), dalam hal ini penulis

mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya

dengan penulisan skripsi ini, literatur ini berupa buku-buku dan sumber

bacaan lain sebagainya. Langkah dalam melakukan studi kepustakaan ini

adalah dengan cara membaca, mengutip, untuk menganalisa dan

merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi data dalam

penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mempelajari teori-teori yang ada di literatur-literatur yang terkait dengan

pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah di Lazismu Kota Banjarbaru.

Page 50: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

33

2. Mengumpulkan data-data terkait praktek pengelola dana zakat dan

infak/sedekah di Lazismu Kota Banjarbaru.

3. Membandingkan antara teori pengelolaan dana zakat dan infak/sedekah

dengan praktek yang sudah terjadi di Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah

(LAZISMU) Kota Banjarbaru.

4. Menarik kesimpulan dan memberi saran.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Bagan kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Bagan 1 (satu)

berikut:

Bagan 1

Kerangka Pikir Penelitian

Ko

Teori Pengelolaan Dana ZIS

Praktik Pengelolaan Dana ZIS

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pelaksanaan

- Pengawasan

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pelaksanaan

- Pengawasan

Komparasi

Page 51: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum LAZISMU (Lembaga Amil Zakat dan Infak/Sedekah

Muhammadiyah) Kota Banjarbaru

Dengan latarbelakang diatas keprihatinan akan semakin maraknya

kemiskinan khususnya di daerah perkotaan dan ironisnya yang berada dibawah

garis kemiskinan tersebut mayoritas merupakan umat Islam, maka Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah kota Banjarbaru bertekat akan mengambil bagian

dari pengentasan kemiskinan tersebut.

LAZISMU adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat

dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana

zakat, infaq, shadaqah dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan,

lembaga, perusahaan dan Instansi lainnya. Didirikan oleh PP Muhammadiyah

pada tahun 2002 selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik

Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21

November 2002, selanjutnya dikukuhkan kembali sebagai LAZNAS melalui

SK Menteri Agama No. 730/ 14 Desember 2016. Hal ini terkait dengan

diberlakukannya UU zakat No. 23 tahun 2011, PP No.14 Tahun 2014 dan PMA

No. 333 Tahun 2015, selanjutnya dikukuhkan kembali sebagai pengganti SK

46/KEP/III.0/D/2016

Page 52: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

35

Visi dari LAZISMU kota Banjarbaru adalah “Menjadi Lembaga Amil

Zakat Terpercaya”. Tujuan dari Lazismu kota Banjarbaru adalah menjadi

bagian dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat umat melalui zakat,

Lazismu kota Banjarbaru memiliki beberapa misi, antara lain:

a. Optimalisasi kualitas pengelolaan ZIS yang amanah, profesional dan

transparan.

b. Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif dan produktif.

c. Optimalisasi pelayanan donator.

Adapun tujuan Lazismu kota Banjarbaru adalah menjadi bagian dalam

upaya meningkatkan harkat dan martabat umat dengan berzakat. Dengan

semangat kreativitas dan inovasi Lazismu Kota Banjarbaru berusaha

menghadirkan program-program pendayagunaan yang mampu menjawab

tantangan perubahan dan problem sosial masyarakat yang berkembang, maka

zakat yang terkumpul diupayakan dimanfaatkan untuk menyantuni kaum

dhuafa, muballigh, ustadz/dzah, guru ngaji dan fisabilillah. Lazismu juga

memberikan beasiswa pendidikan dari tingkat SD/MI, SLTP/MTs,

SMA/SMK/MA/sederajat hingga perguruan tinggi, selain itu Lazismu juga

menyalurkan zakat produktif untuk mengentaskan para dhuafa dari mustahiq

menjadi muzakki.

Page 53: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

36

2. Struktur Organisasi

Adapun susunan kepengurusan LAZISMU Kota Banjarbaru dapat

dilihat pada bagan 2 di halaman berikut ini:

Bagan 2

Struktur Organisasi LAZISMU Kota Banjarbaru

Sumber : LAZISMU Kota Banjarbaru di Tahun 2017

BADAN PENGURUS

H. Alkatiri, SE

BADAN PELAKSANA /

MANAGER

Muhammad Hamzah, S.H.I, M.H

STAF PENGEMBANGAN

PROGRAM

Ginanjar Sutrisno, Sp.d

STAF ADMINISTRASI

DAN KEUANGAN

Andri Wibowo

Page 54: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

37

Adapun fungsi dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut:

a. Badan Pengurus

1) Memimpin rapat-rapat yang dilaksanakan Lazismu Kota Banjarbaru.

2) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dan pelaksanaan program

yang dilakukan oleh Badan Pelaksana.

3) Dapat menyetujui dan memerintahkan realisasi atau pembiayaan

bantuan dan pembiayaan program yang telah ditetapkan dengan atau

tanpa melalui persetujuan rapat Badan Pengurus.

4) Sendiri atau bersama sekretaris bertindak untuk dan atas nama

Lazismu mengadakan perjanjian dan kerjasama dengan pihak lain.

5) Bersama dengan pengurus membuat laporan dan mempertanggung

jawabkan kepada PP Muhammadiyah.

b. Badan Pelaksana

1) Merencanakan, merancang seluruh program kelembagaan kemudian

disampaikan kepada Badan Pengurus.

2) Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan pelaksanaan program

yang telah mendapat persetujuan dari Badan Pengurus.

3) Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan program yang

dilaksanakan oleh seluruh staf pengembangan program.

4) Membuat, menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan

Pengurus secara periodik satu tahun sekali.

Page 55: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

38

5) Dapat menyetujui atau memerintahkan realisasi pembayaran program

atau bantuan yang besarnya atau nilainya telah ditentukan, tanpa atau

dengan persetujuan Badan Pengurus terlebih dahulu.

c. Staf Pengembangan Program

1) Merencanakan dan merancang program pendayagunaan diusulkan

kepada Badan Pengurus.

2) Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan pelaksanaan program

pendayagunaan yang telah mendapat persetujuan dari Badan

Pelaksana.

3) Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan pendayagunaan.

4) Membuat dan menyampaikan laporan kepada Badan Pengurus.

5) Program pendayagunaan membawahi dan bertanggungjawab atas

kegiatan dan kinerja Divisi dibawahnya.

d. Staf Administrasi dan Keuangan

1) Bersama pengembangan program merencanakan dan merancang

kebutuhan kantor.

2) Menata dan mengorganisasikan pelaksanaan administrasi dan

keuangan surat menyurat dan kearsipan.

3) Bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan keuangan dan akuntansi

program.

4) Merencanakan dan merancang program keuangan dan akuntansi

Lazismu kemudian diusulkan kepada Badan Pengurus.

Page 56: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

39

5) Mengkoordinasikan dan mengorganisasi pelaksanaan seluruh

keuangan program yang telah mendapat persetujuan dari Badan

Pengurus.

6) Membuat dan menyampaikan laporan keuangan kepada Badan

Pengurus.

3. Program-Program Nasional untuk Penyaluran Dana Zakat dan Infak/Sedekah

(ZIS) yang dilaksanakan oleh LAZISMU Kota Banjarbaru.

a. Program Khitanan Massal

Lazismu Kota Banjarbaru bekerja sama dengan Pengurus Cabang

Muhammadiyah Sungai Besar gelar kegiatan Khitanan Massal 1438 H,

Kamis, 25 Mei 2017 juga merupakan kerjasama dengan Lazis PLN UIP

Kalimantan Bagian Tengah (Kalbateng) dan didukung oleh RSI

Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan Majelis PKU

PWM Kalimantan Selatan. Khitanan massal khusus untuk anak-anak

kalangan dhuafa ini berlangsung di halaman Masjid Mujahidin, Cempaka,

kota Banjarbaru dan diikuti oleh 52 orang anak penerima manfaat yang

sebagian besar berasal dari wilayah Cempaka sampai Bangkal.

Khitanan Massal yang diselenggarakan oleh Lazismu kota

Banjarbaru ini sudah berjalan selama 4 tahun. Dalam setiap pelaksanaan,

rata-rata 3 lokasi dipilih sebagai tempat pelaksanaan dengan menjalin

sinergi bersama Pengurus Cabang Muhammadiyah se kota Banjarbaru.

Dalam setiap tahun pelaksanaan, kegiatan ini selalu mendapatkan

Page 57: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

40

dukungan dari pihak korporasi yang menjadi mitra Lazismu salah satunya

adalah PLN UIP Kalbateng melalui Lazis PLN. Minat masyarakat

terutama dari kalangan dhuafa sangat tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan

Khitanan Massal ini, ditandai dengan jumlah penerima manfaat sejumlah

lebih kurang 200 anak per tahun. Dalam kurun waktu 4 tahun

penyelenggaraan jumlah penerima manfaat sampai saat ini telah mencapai

lebih dari 750 anak.

Sementara itu, untuk bulan Ramadhan tahun ini telah disiapkan 2

lokasi kegiatan Khitanan Massal yaitu di daerah Landasan Ulin dan

Loktabat dengan kegiatan yang bertajuk “Ramadhan Berbagi” bersama

Lazismu kota Banjarbaru.

Ahmad Sudani mewakili Divisi Pelaksana Lapangan Lazis PLN

UIP Kalbateng berharap agar kerjasama antara Lazismu kota Banjarbaru

dengan Lazis PLN UIP Kalbateng ini dapat terus berlanjut dikemudian hari

Page 58: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

41

“Kegiatan khitanan yang dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan ini

merupakan langkah yang baik dalam proses kita menuju pribadi yang

bertakwa, semoga kerjasama Lazismu dan Lazis PLN dapat terus berlanjut

dalam menebar kebaikan pada umat ” harapnya senada dengan Lazis PLN,

Lazismu kota Banjarbaru juga berharap agar kegiatan ini dapat terus

diperluas. “Semoga kedepannya kegiatan ini bisa memberikan spirit

berbagi kepada semua kalangan kurang bruntung dalam lingkup luas”

demikian tegas Ginanjar, Staf Program & Fundraising Lazismu kota

Banjarbaru. Panitia kegiatan ini berasal dari Lazismu kota Banjarbaru,

Lazis PLN UIP Kalbateng, serta para relawan dari Universitas

Muhammadiyah Banjarmasin. Sementara untuk layanan medis berasal dari

RSI Banjarmasin dan Majelis PKU PWM Kalimantan Selatan. Selain

mendapatkan manfaat berupa khitanan Massal gratis, anak-anak peserta

Khitanan Massal ini juga mendapatkan bingkisan berupa tas dari Lazismu

kota Banjarbaru–Lazismu PLN UIP Kalbateng. (www.lazismu.org)

b. Program beasiswa (program Da’i)

1) Program beasiswa yang telah disalurkan oleh Lazismu kota Banjarbaru

ada 9 orang (4 orang sekolah Islam di Banjarbaru dan 5 orang sekolah

Islam di luar Kalimantan) untuk sekolah di luar Kalimantan akan

menjadi ustadz/dzah disini.

2) Melakukan seleksi untuk Hafalan Al-Qur’an, untuk yang telah lulus

test akan di sekolahkan di luar Kalimantan dan di biayai oleh Lazismu

Page 59: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

42

kota Banjarbaru dari uang pendaftaran, transit keluar Kalimantan,

biaya makan dan sekolah nya akan di tanggung oleh Lazismu kota

Banjarbaru sampai lulus menjadi Da’I selama 5 tahun.

3) Selama masih berpotensi pelajar tersebut tetap dibiayai sampai ke

perguruan tinggi.

c. Program Orang tua Asuh

Gerakan orang tua asuh adalah gerakan kepedulian sosial untuk

menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak yatim dan anak dari

keluarga dhuafa melalui sistem beastudi pengasuhan;

Bentuk program dari gerakan ini adalah pemberian beastudi kepada

sasaran dalam jangka panjang sehingga penerima program mampu

menyelesaikan studinya dan memungkinkan dapat melanjutkan ke jenjang

lebih tinggi.

d. Program filantropis

Momen Ramadhan adalah saat yang sangat tepat bagi Lazismu Kota

Banjarbaru untuk mensosilisasikan diri ke masyarakat luas, tak terkecuali

di kota Banjarbaru pengurus Lazismu Kota Banjarbaru yang tak henti-

hentinya mengajak masyarakat untuk sadar zakat dan meningatkan amal

kebajikan melalui infak/sedekah, khusus dalam sosialisasi ini pengurus

Lazismu kota Banjarbaru terjun langsung ke sekolah-sekolah,

masjid/musholla, kantor, komunitas masyarakat.

Page 60: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

43

e. Yes Program

Yes adalah program pengembangan dan pemberdayaan

kewirausahaan generasi muda, Yes program bertujuan untuk pembibitan

wirausaha muda dengan desain aktifitas yang meliputi: pendidikan dan

pelatihan, beastudi kewirausahaan, pendampingan usaha serta bantuan

permodalan. Program ini bekerjasama dengan Majelis Ekonomi dan

Kewirausahaan (MEK) PP.Muhammadiyah dan berbagai organisasi dan

komunitas wirausaha seperti Wiramuda dan IWAPI.

4. Pengelolaan Penerimaan Dana Zakat dan Infak/Sedekah (ZIS) pada LAZISMU

Kota Banjarbaru.

Langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan oleh Lazismu Kota

Banjarbaru terkait pengelolaan penerimaan dana ZIS adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Target untuk penerimaan di tahun 2017 yang telah direncanakan

adalah penerimaan untuk zakat minimal Rp 15.000.000,- dan penerimaan

untuk infak Rp 15.000.000,-

Langkah-langkah yang akan dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1) Memperkenalkan Lazismu Kota Banjarbaru di pengajian-pengajian

masjid Muhammadiyah.

2) Memasang spanduk di depan masjid-masjid Muhammadiyah.

3) Melalui media sosial seperti: Facebook dan sebagainya.

Page 61: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

44

4) Kerjasama dengan Bank Syariah seperti: Bank BNI Syariah dan

Bank Kalsel Syariah.

5) Kerjasama dengan perusahaan swasta dengan cara meminta dana

CSR untuk program kemanusiaan.

6) Kerjasama dengan kewirausahaan Muhammadiyah dengan

meletakkan logo Lazismu di usaha tersebut dengan fit back

mempromosikan usaha tersebut.

b. Pengorganisasian (organizing)

Struktur organisasi yang sudah ada di Lazismu Kota Banjarbaru

ialah:

1) Badan pengawas.

2) Badan Pelaksana.

3) Staf Administrasi dan keuangan.

4) Staf Pengembangan Program.

c. Pelaksanaan (actuating)

Yang telah dilakukan oleh Lazismu Kota Banjarbaru ialah

sebagai berikut:

1) Melakukan kerjasama dengan Lazis PLN UIP Kalimantan bagian

Tengah.

2) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan seperti

Bank Kalsel Syariah dan Bank BNI Syariah.

3) Menunggu donatur datang ke Lazismu Kota Banjarbaru.

Page 62: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

45

. 4) Memasang spanduk Lazismu Kota Banjarbaru di masjid-masjid

Muhammadiyah yang berisi informasi mengenai nomor telepon

kantor cabang Lazismu Kota Banjarbaru dan mengenai nomor

rekening zakat, infaq dan shadaqah Lazismu Kota Banjarbaru.

Berdasarkan permintaan calon muzakki melalui konfirmasi via

telepon bahwasanya meminta pihak lazismu Kota Banjarbaru untuk

menjemput dana zakat yang ingin disalurkan dengan cara

memberikan alamat calon muzakki tersebut.

d. Pengawasan (controling)

Selama ini yang mengawasi kerja Staf Lazismu Kota

Banjarbaru diawasi oleh Badan Pengurus sedangkan Lazismu Kota

Banjarbaru diawasi oleh Lazismu pusat di Jakarta dan BAZNAS Kota

Banjarbaru dengan cara mengirim Laporan Keuangan Penerimaan

dan Penyaluran Dana ZIS setiap 1 (satu) bulan dan Laporan

Keuangan per 3 (tiga) bulan, berupa Laporan Keuangan yang sudah di

audit oleh Bagian Administrasi dan Keuangan.

5. Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat dan Infak/Sedekah (ZIS) pada LAZISMU

Kota Banjarbaru.

Langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan oleh Lazismu Kota

Banjarbaru terkait pengelolaan penyaluran dana ZIS adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Page 63: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

46

Setelah mendapatkan informasi mustahiq dari muzakki maka pihak

Lazismu kota Banjarbaru langsung melakukan survei. Apabila mustahiq

telah melengkapi persyaratan dan termasuk dalam golongan 8 (delapan)

asnaf maka pihak Lazismu kota Banjarbaru langsung menyalurkan dana

zakat tersebut. Golongan 8 (delapan) asnaf terdiri dari fakir miskin,

amil zakat, muallaf, budak, orang yang berhutang, fisabilillah, ibnu sabil.

Jika mustahiq datang ke kantor Lazismu kota Banjarbaru mustahiq wajib

mengisi formulir penyaluran dana zakat, infaq/shadaqah dan menyatakan

bahwa mereka termasuk salah satu dari golongan 8 (delapan) asnaf

tersebut.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian yang telah dilakukan oleh Lazismu Kota

Banjarbaru untuk pengelolaan penyaluran dana ZIS ada 2 (dua) pengurus

yang menyalurkan dana ZIS adalah sebagai berikut:

1) Badan Pelaksana/Manager.

2) Staf Pengembangan Program.

c. Pelaksanaan (actuating)

Pihak Lazismu melakukan survei, meminta pihak mustahiq untuk

melengkapi persyaratan penyaluran dana ZIS (fotocopy KTP, fotocopy

Kartu Keluarga, surat keterangan tidak mampu dari Rt) menyerahkan

kelengkapan persyaratan dari mustahiq kepada pengurus/manager untuk

diproses, setelah disetujui oleh pengurus/manager dana akan segera

Page 64: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

47

disalurkan apabila mustahiq diluar daerah kota Banjarbaru maka cukup

melampirkan fotocopy KTP, fotocopy kartu keluarga dan tidak perlu

membuat surat keterangan tidak mampu.

d. Pengawasan (controling)

Selama ini yang mengawasi kerja Staf Lazismu Kota Banjarbaru

diawasi oleh Badan pengurus sedangkan Lazismu Kota Banjarbaru

diawasi oleh Lazismu pusat di Jakarta dan BAZNAS Kota Banjarbaru

dengan cara mengirim Laporan Keuangan Penerimaan dan Penyaluran

Dana ZIS setiap 1 (satu) bulan dan laporan keuangan per 3 (tiga) bulan,

berupa laporan keuangan yang sudah di audit oleh bagian Administrasi

dan keuangan. Lazismu Pusat di awasi oleh OJK, BAZNAS Pusat dan

Kementerian Agama.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Pengelolaan Penerimaan Dana Zakat dan Infak/Sedekah di Lazismu

Kota Banjarbaru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis melalui

wawancara, dokumentasi serta studi pustaka, dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan penerimaan dana zakat dan infak/sedekah saat ini pada Lazismu

Kota Banjarbaru masih belum terkelola dengan baik. Berikut ini analisis dari

pengelolaan penerimaan dana zakat dan infak/sedekah pada Lazismu Kota

Banjarbaru:

Page 65: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

48

a. Perencanaan (planning)

Target untuk penerimaan dana ZIS diharapkan lebih ditingkatkan

dengan Langkah-langkah yang disarankan oleh penulis dengan cara

sebagai berikut:

1) Memperkenalkan Lazismu tidak hanya di masjid-masjid

Muhammadiyah saja tetapi bisa di masjid-masjid umum lainnya.

2) Penyaluran dana zakat dan infak/sedekah tidak hanya (Program

Khitanan Massal, Program Orang Tua Asuh, Program Jemput Dana

kerumah Muzakki, Program beasiswa, Program yes untuk

kewirausha) dapat menambah program-program lainnya karena

dapat dilihat dari jumlah penduduk di kota Banjarbaru.

b. Pengorganisasian (organizing)

Ada perangkapan Jabatan yang dilakukan oleh Lazismu Kota

Banjarbaru ialah:

1) Staf Administrasi dan Keuangan merangkap sebagai Bendahara dan

pencatatan keuangan.

2) Badan Pelaksana/Manager merangkap sebagai Marketing.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

1) Menambahkan staf Bendahara dan Pencatatan Keuangan agar tidak

ada perangkapan jabatan.

Page 66: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

49

2) Menambahkan staf marketing untuk mempromosikan Lazismu

Kota Banjarbaru untuk menarik para Muzakki.

c. Pelaksanaan (actuating)

Hal-hal yang di sarankan terkait pelaksanaan adalah sebagai

berikut:

1) Kerjasama masih sangat sedikit sehingga perlu ditambah lembaga-

lembaga Bank Syariah yang ada di kota Banjarbaru tidak hanya

Bank BNI Syariah dan Bank Kalsel Syariah.

2) Melakukan promosi ke sekolah-sekolah Muhammadiyah dan sekolah

umum lainnya agar pelajar mengetahui arti pentingnya berzakat.

3) Mempromosikan tidak hanya melalui spanduk dan media sosial

seperti: Facebook Lazismu kota Banjarbaru dapat melalui surat

kabar, brosur, selebaran atau Flayer dan membuat akun media sosial

lainnya.

4) Melakukan transparansi Laporan Keuangan Penerimaan dan

Penyaluran zakat dan infak/sedekah untuk para calon muzakki agar

mereka mengetahui bahwa dana zakat dan sedekah sudah disalurkan

dengan tepat juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

d. Pengawasan (controling)

Selama ini diawasi oleh Badan Pengurus sendiri hal ini tidak tepat

karena seharusnya ada Dewan Pengawas Syariah sendiri dan Laporan

Keuangan tidak hanya penerimaan dan penyaluran dapat dibuatkan

Page 67: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

50

Laporan Keuangan sesuai dengan PSAK 109 untuk zakat dan

infak/sedekah agar Muzakki itu yakin bahwa Lembaga Amil Zakat

Muhammadiyah tersebut adalah Lembaga yang penerimaan dan

penyalurannya Amanah dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Analisis Pengelolaan Penyaluran Dana Zakat dan Infak/Sedekah di Lazismu

Kota Banjarbaru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis melalui

wawancara, dokumentasi serta studi pustaka, dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan penyaluran dana zakat dan infak/sedekah saat ini pada Lazismu

Kota Banjarbaru masih belum tersalurkan dengan baik. Berikut ini analisis

dari pengelolaan penyaluran dana zakat dan infak/sedekah pada Lazismu Kota

Banjarbaru:

a. Perencanaan (planning)

Berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Lazismu kota

Banjarbaru maka ada beberapa hal yang disarankan oleh penulis terkait

dengan perencanaan penyaluran dana yaitu sebagai berikut:

1) Mencari mustahiq yang tepat untuk ke 8 (delapan) asnaf.

2) Penyaluran dana zakat,infaq dan shadaqah pada Lazismu Kota

Banjarbaru masih belum aktif melakukan survei/pendataan atas

mustahiq di Kota Banjarbaru untuk penyaluran dana ZIS staf

pengembangan program perlu lebih aktif dalam melakukan

survei/pendataan atas mustahiq.

Page 68: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

51

3) Penyalurannya pun tidak hanya di kota Banjarbaru bisa di daerah

lainnya, hanya masyarakat belum mengetahui cara untuk

mendapatkan dana zakat dari Lazismu Kota Banjarbaru.

4) Sosialisasi yang dilakukan oleh Lazismu Kota Banjarbaru masih

kurang sehingga perlu lebih aktif lagi.

5) Lazismu Kota Banjarbaru dapat membantu pemerintah untuk

mengurangi kemiskinan.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian yang telah dilakukan oleh Badan

pelaksana/manager dan Staf Pengembangan Program untuk penyaluran

dana ZIS dengan adanya bukti-bukti sebagai berikut:

1) Ada dokumentasi setiap penyaluran dana ZIS.

2) Adanya Slip pengeluaran untuk mustahiq.

3) Setiap penyaluran dana ZIS pihak Lazismu kota Banjarbaru

meminta fotocopy KTP, Fotocopy Kartu Keluarga dan meminta

mustahiq untuk membuat surat pernyataan tidak mampu.

c. Pelaksanaan (actuating)

Kurangnya sosialisasi pada mustahiq maka masih banyak

mustahiq yang belum menerima penyalurannya, mengingat potensi

penerima zakat, infaq dan shadaqah di kota Banjarbaru cukup tinggi,

penyalurannya tidak harus menunggu informasi dari muzakki atau

berita dari luar mengenai para mustahiq sebaiknya lebih ditingkatkan

Page 69: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

52

lagi sosialisasi untuk penyaluran dana ZIS agar para mustahiq

mengetahuinya.

d. Pengawasan (controling)

Pengawasan yang telah dilakukan oleh Lazismu Kota

Banjarbaru untuk penyaluran dana ZIS belum tepat karena perlu ada

dewan syariah disetiap penyaluran dana ZIS yang dilakukan oleh

Lazismu sudah disetujui oleh Badan Pengurus dan Laporan Keuangan

penerimaan dan penyaluran dana ZIS dilaporkan per 1 bulan dan per 3

bulan ke Lazismu pusat di Jakarta.

Page 70: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari manajemen pengelolaan dana dana zakat dan

infak/sedekah (ZIS) pada Lazismu Kota Banjarbaru yang telah dibahas pada

Bab sebelumnya adalah:

Lazismu Kota Banjarbaru dalam manajemen pengelolaan dana zakat dan

infak/sedekah (ZIS) masih kurangnya sosialisasi dalam promosi yang dilakukan

Lazismu Kota Banjarbau sehingga masih banyak muzakki yang belum

mengetahui Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah tersebut dalam perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan dan pelaksanaan dana ZIS yaitu dengan cara

adanya program-program LAZISMU seperti program khitanan massal, program

beasiswa (program da’i), program orang tua asuh, program filantropis.

Pelaksanaan perencanaan ZIS dengan tujuan meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam berzakat dan meningkatkan penerimaan dana ZIS.

Page 71: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

55

B. Saran

Saran-saran untuk meningkatkan pengelolaan dana zakat dan

infak/sedekah di LAZISMU Kota Banjarbaru diharapkan LAZISMU Kota

Banjarbaru dapat mempertahankan kebijakannya dalam mengelola dana ZIS

untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan sesuai ketentuan yang berlaku

dan terus memaksimalkan kegiatan Amil Zakat untuk pendidikan, bantuan dan

usaha produktif.

Page 72: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …
Page 73: MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT DAN …

57

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh dan Keuangan.

Yogyakarta : UPP STIM YKPN,2014

Machmud,amir dan Rukmana. Teori, Kebijakan dan Studi Empiris di

Indonesia.Yogyakarta : Erlangga,2010

Gunawan,Imam. Metode penelitian kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta :Bumi

askara,2013

Dantes, Nyoman. 2012. Metode penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Teguh, Muhammad. 2005. Metodelogi PenelitianEkonomi Teori dan Aplikasi.

Jakarta: PT. Grafindo Persada

Sugiyono,2011. Metode Penelitian pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Nazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia (4/5/2017/22:42)

Fakhruddin. 2008. Fiqh dan Manajemen Zakat Di Indonesia. Malang:UIN Malang

Press

Fakhruddin. 2013. Fiqh Zakat Lengkap. Yogyakarta:Diva Press

Nurayati, Sri dan Wasilah. 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:Salemba

Empat

Soemitra, Andri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:Kencana