10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. TEORI SISTEM Sis tem dap at didefinisikan seb agai sekumpul an elemen-elemen yan g saling terkait dan memiliki fungsi atau tujuan. Contoh : Sebuah kursi dapat dianggap sebagai sistem, dimana kursi ini terdiri dari elemen-elemen yaitu kaki, bagian penyangga (tempat duduk, paku-paku dll.) yang saling berhubungan dan memiliki fungsi untuk duduk. Sebuah pabrik juga dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem. Dalam hal ini elemen-elemennya terdiri dari bahan mentah sebagai masukan (input ), proses transf ormasi bes ert a per len gka pannya, bar ang jad i seb aga i keluaran (output ) dan lain-lain. Semua elemen tersebut saling terkait satu sama lain dan diarahkan untuk satu tujuan yang sama yaitu memenuhi I-1

Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

Embed Size (px)

Citation preview

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 1/10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TEORI SISTEM

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang

saling terkait dan memiliki fungsi atau tujuan.

Contoh : Sebuah kursi dapat dianggap sebagai sistem, dimana kursi ini

terdiri dari elemen-elemen yaitu kaki, bagian penyangga (tempat duduk,paku-paku dll.) yang saling berhubungan dan memiliki fungsi untuk duduk.

Sebuah pabrik juga dapat diperlakukan sebagai sebuah sistem. Dalam hal

ini elemen-elemennya terdiri dari bahan mentah sebagai masukan ( input ),

proses transformasi beserta perlengkapannya, barang jadi sebagai

keluaran (output ) dan lain-lain. Semua elemen tersebut saling terkait satu

sama lain dan diarahkan untuk satu tujuan yang sama yaitu memenuhi

I-1

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 2/10

permintaan para konsumen.

Dalam kenyataan sehari-hari, sebuah sistem yang kita amati memiliki

karakteristik ketergantungan yang tinggi terhadap sistem lain (lingkungan).

Disamping itu sifatnya sangat dinamik, artinya sangat mudah berubah

akibat pengaruh dari luar maupun dari dalam. Juga, dalam kenyataannya

sistem yang kita amati cukup rumit untuk dapat dianalisa. Sistem yang

demikian kita namakan "SISTEM KOMPLEKS".

Untuk memudahkan analisa, sering dilakukan penyederhanaan sistem

kompleks. Penyederhanaan ini merupakan interpretasi suatu sistem

menjadi sebuah model. Jadi model adalah bentuk penyederhanaan dari

sistem.

Sebagai contoh; sistem industri sering dinyatakan dalam suatu model

masukan, proses dan keluaran seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Masukan

Proses

Keluaran

Gambar 1.1. Model Masukan-Keluaran

Dalam kehidupan dijaman modern ini, masalah yang muncul dalam suatu

sistem sangat besar tingkat ketergantungannya terhadap sistem yang lain.

Misalnya, solusi/pemecahan masalah dari suatu kasus belum tentu akan

I-2

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 3/10

baik efeknya bagi sistem yang lain.

Sebagai contoh, masalah polusi bahan kimia dalam suatu pabrik dapat

diatasi lewat pencucian limbah dengan mempergunakan sejumlah besar 

air. Akan tetapi, dilain pihak penggunaan air yang berlebihan ini menuntut

pemasangan sumur bor yang tidak sedikit. Penggunaan sumur bor yang

berkapasitas tinggi ini dapat mengakibatkan kerugian besar bagi

masyarakat sekitar karena mereka tidak mendapatkan air dari dalam

tanah akibat penyedotan air secara besar-besaran oleh industri tadi.

Jadi dalam sistem kompleks solusi dari suatu masalah sangat bergantung

kepada masalah yang lain. Dengan kata lain penanganan suatu masalah

yang muncul dalam suatu sistem, sangat memerlukan keterpaduan antar 

berbagai faktor dengan mempertimbangkan akibat dan dampak yang

mungkin terjadi dan merugikan sistem yang diamati maupun sistem lain.

1.2. SISTEM KOMPLEKS DAN TEKNOLOGI

Sementara itu, peranan teknologi dirasakan cukup penting dalam rangka

memecahkan masalah dalam suatu sistem. Sebagai contoh; peranan

komputer cukup besar dalam proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan ini menjadi proses yang harus dilewati dalam

rangka mencari solusi pemecahan suatu masalah.

 Akan tetapi, bagaimanapun juga pemanfaatan teknologi ini memerlukan

kemampuan kita untuk mengorganisasikan semua aspek yang terkait

dalam sistem sedemikian rupa sehingga teknologi tersebut benar-benar 

dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Untuk itu diperlukan

kemampuan untuk dapat meramalkan dampak penggunaan teknologi

terhadap perubahan sosial, budaya ekonomi dan aspek-aspek lainnya.

I-3

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 4/10

1.3. KEBUTUHAN AKAN MANAJEMEN

Dalam konotasi yang sederhana, kata manajer sering dikaitkan dengan

hubungan antara bawahan dan atasannya dengan mempergunakan

prinsip-prinsip komando/instruksi. Sedangkan dalam abad modern ini,

fokus dari manajemen lebih ditekankan kepada organisasi dan sistem

kompleks yang sangat erat kaitannya dengan masalah-masalah kompleks

beserta solusinya.

Peranan manajemen dalam suatu organisasi yang kompleks adalah tidak

sama dengan peranan manajemen dalam konotasi sederhana seperti

tersebut di atas. Dalam hal ini manajemen ditekankan kepada banyak

aspek yang dianggap sangat berpengaruh terhadap jalannya sistem

organisasi.

Seorang manajer harus memiliki kapasitas dan wawasan dalam sistem

pengendalian, perencanaan strategis, sistem personalia/manajemen

sumber daya manusia dan sebagainya.

Di sini peranan informasi sangat menentukan. Arus informasi yang cepat

dan mudah berubah memerlukan cara penanganan tersendiri oleh pihak

manajer. Maka pengelolaan suatu sistem organisasi membutuhkan

manajemen yang mampu mengantisipasi perkembangan sistem pada

masa yang akan datang dan mengolah informasi sesuai dengan

kebutuhan yang dihadapi.

1.4. MANAJEMEN SISTEM KOMPLEKS

Penanganan sistem kompleks memerlukan proses tersendiri. Untuk dapat

I-4

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 5/10

mengelola suatu sistem yang kompleks, seorang manajer harus memiliki :

1. Wawasan teknologi dari sistem usaha yang dihadapi.

2. Wawasan konsep dasar manajemen.

3. Wawasan hubungan personalia.

4. Kemampuan membuat konsep dan merealisasikannya dengan

pendekatan sistem.

Banyak manajer yang mengetahui dan menguasai ilmu manajemen dan

mengatur organisasi dengan gaya "manajemen murni", tetapi hanya

sedikit sekali pengetahuannya tentang konteks teknologi dalam

berorganisasi. Itulah sebabnya, seorang manajer, disamping harus

memiliki wawasan sistem, harus pula memiliki wawasan teknologi.

Disamping itu, didalam mengolah sebuah sistem organisasi orang sering

melupakan konsep dasar dari manajemen. Dalam hal ini kita dituntut

untuk memiliki kemampuan perencanaan, pengorganisasian dan

pengendalian suatu rencana kerja.

Dalam pandangan tradisional, manajemen meliputi proses yang berkaitan

dengan pencapaian tujuan.

Sementara itu, kitapun dapat mendefinisikan bahwa :

- Manajemen adalah suatu proses yang mengelola kegiatan kelompok.

Disini masalah pencapaian tujuan sudah tercakup didalamnya.

- Seorang manajer merealisasikan pencapaian tujuan organisasi lewat

proses kerja sama dengan orang banyak. Untuk dapat melakukan hal

ini, ia harus membangun pola hubungan antar sumber daya manusia

dan sumber daya lainnya.

- Pengambilan keputusan memiliki peranan penting dalam proses

manajemen.

- Kepemimpinan menjadi bagian integral dari proses manajemen.

I-5

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 6/10

(1)Terdapat tiga keputusan esensial yang harus selalu dibuat agar suatu

perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya yaitu :

1. Tujuan perusahaan

Menentukan produk apa yang akan dihasilkan, pasar yang akan

dilayani, bagaimana pelaksanaan operasi perusahaan, dsb

2. Sumber daya manusia yang akan dihimpun

Menentukan keterampilan/kemampuan apa saja yang dibutuhkan,

 jumlah SDM yang dibutuhkan, dsb

3. Pengelolaan sumber daya yang tersedia

Menentukan pengalokasian dana, dsb

Untuk memenuhi tujuan perusahaan, maka diperlukan faktor produksi

yang terdiri dari :

1. Buruh (tenaga kerja), meliputi aspek fisik dan mentalnya

2. Tanah, termasuk sumber daya alam lainnya seperti air, udara, dll

3. Modal , terdiri dari modal ekonomi dan modal finansial

4. Kewiraswastaan, merupakan pengorganisasian, inovasi dan

keberanian mengambil resikl dalam mengkombinasikan faktor-faktor 

produksi

5. Bahan, energi dan ilmu pengetahuan/teknologi 

1.5. KERANGKA PEREKONOMIAN NASIONAL

(1)Suatu perekonomian nasional dapat digambarkan sebagai arus barang

dan uang dalam rangka pemanfaatan sumber-sumber alam untuk

menghidupi bangsa yang mendiami suatu lingkungan negara. Bentuk

sederhananya ditunjukkan dalam gambar berikut ini :

 Arus Balik Sisa-sisa Barang

I-6

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 7/10

INDUSTRI SEKUNDER

 Arus Barang

 Arus Uang

MANUSIAKONSUMEN

 ALAMINDUSTRIPRIMER

INDUSTRITERSIER

 Arus Balik Uang

Gambar 1.2. Model sederhana suatu perekonomian nasional dimanamasyarakat sebagai konsumen memanfaatkan sumber alaminegara, digambarkan sebagai arus barang dan arus uang.

 Arus barang maupun arus uang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang bekerja di sektor industri primer (pertanian, perikanan,

kehutanan, perkebunan, pertambangan) yang langsung berhubungan

dengan pengolahan sumber daya alam untuk mendapatkan bahan

keperluan hidup, di sektor industri sekunder (industri manufaktur) yang

mengolah bahan hasil industri primer untuk bisa dipakai oleh manusia,

dan di sektor industri tersier.

I-7

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 8/10

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ekonomi dan

teknologi pada dasarnya menciptakan kesempatan-kesempatan berusaha

yang baru. Gejala tersebut mendapat perhatian dari para wiraswastawan

(entrepreneurs) yang selalu mencari peluang-peluang untuk membuka

usaha baru. Para wiraswastawan ini akan mengidentifikasi kesempatan,

lalu mempelajari kelayakan usaha yang mungkin dihidupkan (baik dari

sudut kelayakan teknis, ekonomis, sosial, politis, maupun budaya)

kemudian menghimpun sumber daya yang diperlukan (modal, tenaga

kerja, manajemen, tanah, sebagai sumber masukan) untuk mewujudkan

gagasan kesempatan berusaha.

Pada dasarnya manajemen tambang tidak berdiri sendiri pada konsep

proses pertambangannya saja, melainkan berkaitan erat dengan aspek-

aspek ekonomi, teknik, sosial, pasar, hukum dan regulasi (pemerintah),

dan lingkungan (lihat Gambar 1.3.).

1.6. TRANSAKSI EKONOMI

(1)Secara umum, transaksi ekonomi dapat dibagi tiga yaitu :

1. Pembiayaan (financing )

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dana.

2. Investasi (investment )

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengalokasian dana yang

berhasil dikumpulkan pada alternatif yang menguntungkan .

3. Produksi ( production)

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan operasi penciptaan

penghasilan (return) dari dana yang telah diinvestasikan.

I-8

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 9/10

Beberapa pihak yang bisa menjadi sumber dana adalah :

1. Pemegang saham atau investor 

Dana perusahaan diperoleh dengan menjual saham sehingga

pemegang saham menjadi pemilik dana dan sekaligus pemilik

perusahaan. Imbalan yang diperoleh para pemegang saham berupa

deviden. Karena pemegang saham merupakan pemilik perusahaan

maka mereka harus menanggung resiko kerugian.

2. Pemberi pinjaman (kreditor)

Pemberi pinjaman hanya menerima imbalan berupa bunga ( interest )

dan resiko yang ditanggung tidak sebesar resiko pemegang saham.

3. Laba yang tidak dibagikan (retained earning )

Keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat dibagikan kepada para

pemegang saham berupa deviden atau tidak dibagikan sama sekali.

Laba yang tidak dibagikan tersebut digunakan untuk keperluan

investasi atau pengembangan perusahaan.

Regulasi

(pemerintah)

I-9

7/28/2019 Manajemen Tambang Bab I Pendahuluan

http://slidepdf.com/reader/full/manajemen-tambang-bab-i-pendahuluan 10/10

HukumEkonomi

ProsesIndustri Pertambangan

Teknik

Lingkungan

Sosial

Pasar 

Gambar 1.3. Konteks Industri Pertambangan Dalam Lingkungan Usaha

1.7. DAFTAR PUSTAKA

1. Siregar, Ali Basyah, “Manajemen”, Institut Teknologi Bandung, 1988

2. Stoner, James A F dan C Wankel, ”Management” , 3th  ed,

Englewood Cliff : Prentice Hall International, 1986

3. Sukarno K, ”Dasar-dasar Manajemen”, Penerbit Miswar, 1985

4. Terry, George R dan S G Franklin, “Principles of Management”, 8rd,

Homewood : Richard Irwin, Inc, 1982

I-10