15
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VISUS (ETAJAMAN MATA) Refraksi adalah perubahan arah dari suatu gelombang (cahaya atau suara) ketika melewati medium yang berbeda indeks refraksinya. Kesalahan refraksi akan mempengaruhi VA oleh karena bayangan tidak jatuh tepat pada retina. Hal ini akan memburamkan gambaran detil dari suatu objek. Pemeriksaan visus dasar biasanya menggunakan kartu Snellen. Pemeriksaan menggunakan kartu Snellen bukanlah pemeriksaan yang paling akurat, tetapi pemeriksaan ini menjadi pilihan oleh karena pemeriksaannya yang sederhana. Selain Snellen Chart terdapat metode-metode lainnya, antara lain a. Landolt C b. Illiterate Tumbling E Chart c. Lea Chart Maksud dari pecahan pada ukuran VA adalah sebagai berikut : a. Angka yang atas menunjukkan jarak antara orang yang diperiksa dengan Huruf yang akan dibaca

mataaa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mataaa

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIVISUS (ETAJAMAN MATA)

Refraksi adalah perubahan arah dari suatu gelombang (cahaya atau suara) ketika melewati medium yang berbeda indeks refraksinya. Kesalahan refraksi akan mempengaruhi VA oleh karena bayangan tidak jatuh tepat pada retina. Hal ini akan memburamkan gambaran detil dari suatu objek.

Pemeriksaan visus dasar biasanya menggunakan kartu Snellen. Pemeriksaan menggunakan kartu Snellen bukanlah pemeriksaan yang paling akurat, tetapi pemeriksaan ini menjadi pilihan oleh karena pemeriksaannya yang sederhana. Selain Snellen Chart terdapat metode-metode lainnya, antara laina. Landolt Cb. Illiterate Tumbling E Chartc. Lea Chart

Maksud dari pecahan pada ukuran VA adalah sebagai berikut :a. Angka yang atas menunjukkan jarak antara orang yang diperiksa dengan Huruf yang akan dibacab. Angka sebelah bawah menunjukkan jarak dimana orang normal dapat membaca tulisan tersebutLogMAR adalah logaritma dari Minimum Angle of Resolution (MAR). Skala LogMAR mengubah suatu deret geometri menjadi deret linear. Skala ini jarang digunakan pada praktek klinik, namun digunakan pada perhitungan statistik.1.4.2 Prinsip PemeriksaanPrinsip dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut sama, yaitu berdasarkan sudut resolusi minimal manusia. Kekuatan membedakan rata-rata untuk mata manusia diukur dengan sudut resolusi minimal yaitu sebesar 1 menit busur. Maka celah yang berjarak 1 menit busur penglihatan dapat diidentifikasi oleh mata manusia. Pada kartu Snellen, huruf-hurufnya terbuat dari unit-unit bujur sangkar 5x5 menit

Page 2: mataaa

busur. Setiap lengan huruf memiliki lebar 1 menit busur. Setiap celah pada huruf dibuat agar tidak kurang dari 1 menit busur.Kartu Snellen memiliki kelemahan, oleh karena tidak semua huruf dapat diinterpretasikan dengan tingkat kesulitan yang sama.

Ambang suatu penglihatan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :1. Diskriminasi cahayaDiskriminasi cahaya dapat dibagi lebih lanjut menjadi :a. Brightness sensitivity (minimum visible)Sensitivitas ini bukan ditentukan oleh sudut penglihatan tetapi oleh terangnya suatu objek dibandingkan oleh latar belakangnya.b. Brightness discrimination (minimum perceptible)Suatu diskriminasi yang menunjukkan bahwa terdapat suatu objek , namun objek tidak perlu dikenalic. Kontras cahayad. Diskriminasi warna2. Diskriminasi spasial (ruang)a. Visual Acuity-minimum separableHal ini merupakan kemampuan untuk melihat bahwa dua buah objek terpisah yang ditentukan oleh sudut penglihatan orang tersebutb. Diskriminasi jarakc. Diskriminasi pergerakan3. Diskriminasi temporal (waktu)Visus atau visual acuity (VA) merupakan salah satu ukuran dari ambang penglihatan yang akan dibicarakan pada makalah ini, oleh karena kaitannya yang erat dengan masalah refraksi.Kata acuity berasal dari bahasa Latin yaitu acuitas yang berarti ketajaman. Maka VA berkenaan dengan ketajaman atau kejelasan penglihatan seseorang. VA menggambarkan kemampuan seseorang untuk melihat dan mengidentifikasi suatu objek. Oleh karena itu, pemeriksaan VA merupakan suatu pemeriksaan yang paling sering dilakukan untuk melihat fungsi penglihatan seseorang.21.2 Fisiologi VAVA seperti sudah dijelaskan di atas merupakan kemampuan mata untuk melihat hal-hal yang detil. Untuk mencapai hal ini, sistem optik dari mata harus memproyeksikan bayangan yang fokus pada fovea, sehingga memiliki resolusi dan warna terbaik. Namun tajam penglihatan seseorang dengan penglihatan warna seseorang merupakan dua hal yang berbeda. Masing-masing dapat dipengaruhi secara terpisah tanpa mempengaruhi fungsi yang lain.Korteks visual merupakan bagian dari korteks serebral pada bagian posterior dari otak yang bertanggung jawab dalam memproses suatu rangsang penglihatan. Sepuluh derajat lapang pandang di sekitar makula manusia diwakili oleh 60% dari korteks visual. Saraf-saraf di bagian tersebut diperkirakan terlibat dalam proses VA.Cahaya berjalan dari suatu objek ke fovea melalui suatu sumbu imajiner yang dinamakan aksis visual. Struktur-struktur yang terdapat pada aksis ini mempengaruhi kualitas penglihatan seseorang. Struktur ini antara lain lapisan air mata, kornea, humor akuous, pupil, lensa, humor vitreous dan terakhir adalah retina.1.3 Faktor yang mempengaruhi VA1. Kekerapan Reseptor pada RetinaHelmholtz menyatakan bahwa suatu kisi dapat dilihat sebagai suatu objek yang terpisah jika terdapat barisan reseptor yang tidak terstimulasi di antara barisan reseptor yang terstimulasi. Hal ini disebut sebagai Yes-No-Yes Response pada reseptor di retina.

Page 3: mataaa

Sumber: http://www.qitepscience.org/resources/artikel/Refraksi.pdf

MataMata sebagai indera penglihat merupakan alat optik yang sangat penting. Bagianbagianpenting mata ditunjukkan pada gambar berikut.Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju kemata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata danterbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan keotak sehingga terjadi kesan melihat.Pada retina terdapat cekungan yang dinamakan Bintik Kuning dan di pusat bintikkuning tersebut syaraf penglihatan paling peka dibandingkan tempat lain padaretina. Pada bagian yang paling peka tersebut indera penglihatan paling kuat dandinamakan Fovea. Agar mata dapat melihat objek secara jelas, bayangan objektersebut haruslah tepat berada di tempat itu.PupilLensaBintik KuningSyaraf OptikFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA2Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka objek tersebuttidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta. Jumlah cahaya yang masuk kemata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai diafragma. Ukuran lubang pupil dapatmembesar atau mengecil tergantung kuat lemahnya cahaya yang menuju ke mata.Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat (terang), lubang pupil mengecil dansebaliknya jika cahaya yang menuju ke mata lemah (redup) lubang pupil membesar.Dalam keseharian, mata harus mengamati objek-objek yang jaraknya berbeda-bedadari yang sangat dekat sampai yang sangat jauh dari mata. Dengan menerapkanprinsip pembentukan bayangan oleh lensa cembung pada mata kita, maka lensamata harus dapat membentuk bayangan dari objek yang dilihat pada bintik kuning(tepatnya pada Fovea).Agar bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihatberada di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubahkecembungannya. Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus makintegang sehingga lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan padawaktu melihat objek yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot matadalam kondisi rileks).Mata memiliki keterbatasan jarak pandang, baik jarak yang paling dekat maupunjarak yang paling jauh dari mata. Titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelasoleh mata (berakomodasi maksimum) disebut titik dekat (punctum proximum).Sedangkan titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (tidakberakomodasi) disebut titik jauh (punctum remotum).Mata normal orang dewasa memiliki titik dekat antara 20 - 30 cm (biasanya diambilsebesar 25 cm), sedangkan titik jauhnya berada di jauh tak berhingga. Kemampuanberakomodasi sangat menentukan titik dekat mata, semakin kuat daya akomodasisemakin semakin kecil jarak titik dekatnya (titik dekat lebih dekat ke mata).Sebaliknya, semakin lemah daya akomodasi semakin jauh letak titik dekatnya,

Page 4: mataaa

Dengan bertambahnya usia, kemampuan berakomodasi otot mata makin lemahsehingga letak titik dekatnya makin menjauhi mata. Jarak titik dekat mata bervariasisesuai dengan usia, kira-kira sebagai berikut:• Usia 10 – 30 tahun, titik dekat: 7 – 14 cm• Usia 30 – 60 tahun, titik dekat: 22 – 200 cm2.1. Cacat MataPada umumnya cacat mata disebabkan oleh tidak sempurnanya sistem optik mata.Cacat mata yang biasa dijumpai misalnya:• Rabun dekat (Hipermetropi)• Rabun jauh (Miopi)• Mata tua (Presbiopi)• AstigmatismaFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA32.2. Rabun Dekat (Hipermetropi)Penderita rabun dekat tidak dapat melihat secara jelas objek yang letaknya dekatdengan mata (hanya dapat melihat objek yang letaknya jauh dari mata). Rabundekat atau hipermetropi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidakdapat mencembung atau tidak dapat berakomodasi sebagaimana mestinya.Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga terfokus dan membentukbayangan di belakang retina (jadi benda tidak terlihat jelas).Letak titik dekat mata hipermotrop lebih jauh dibandingkan letak titik dekat matanormal. Untuk menolong penderita rabun dekat diperlukan kacamata berlensacembung (+), yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsimembentuk bayangan maya di titik dekat mata dari objek yang berada pada jarakbaca normal.2.3. Rabun Jauh (Miopi)Rabun jauh atau miopi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidakdapat menipis sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauhtak berhingga terfokus dan membentuk bayangan di depan retina (jadi benda tidakterlihat jelas). Jadi titik jauh mata tidak berada di jauh tak berhingga, tetapi padajarak tertentu dari mata. Dengan demikian, penderita rabun jauh tidak dapat melihatobjek yang sangat jauh (tak berhingga).Penderita miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif (cekung), yangbersifat menyebarkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayanganMata Miopi, bayangan di depan retina Mata Miopi, ditolong dengan lensa cekung (-),bayangan tepat di retinaMata rabun dekat, bayangan dibelakang retinaMata rabun dekat, ditolong dengan lensacembung (+), bayangan tepat di retinaFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA4maya di titik jauh mata dari benda yang berada di jauh tak berhingga. Dengandemikian, benda yang berada di jauh tak berhingga akan membentuk bayangantepat di retina, sehingga terlihat jelas.2.4. Presbiopi (mata tua)Mata tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata ini

Page 5: mataaa

disebabkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah).Akibatnya, baik titik dekat maupun titik jauh mata letaknya bergeser, yaitu titik dekatbergeser menjauhi mata, sedangkan titik jauh bergeser mendekati mata.Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas, baik objekyang berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat jauh.Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa ganda, yaitu lensauntuk melihat jauh dan lensa untuk membaca.2.5. AstigmatismaCacat mata ini disebabkan oleh bentuk permukaan kornea mata yang tidak sferis,artinya kelengkungan pada satu bidang tidak sama tajamnya dengan kelengkunganpada bidang yang lain. Akibatnya, suatu bingkai horisontal dan bingkai vertikal tidakdapat difokuskan dengan baik secara bersamaan. Untuk menolong penderita ini,digunakan kacamata berlensa silindris. 2. MataMata sebagai indera penglihat merupakan alat optik yang sangat penting. Bagianbagianpenting mata ditunjukkan pada gambar berikut.Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju kemata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata danterbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan keotak sehingga terjadi kesan melihat.Pada retina terdapat cekungan yang dinamakan Bintik Kuning dan di pusat bintikkuning tersebut syaraf penglihatan paling peka dibandingkan tempat lain padaretina. Pada bagian yang paling peka tersebut indera penglihatan paling kuat dandinamakan Fovea. Agar mata dapat melihat objek secara jelas, bayangan objektersebut haruslah tepat berada di tempat itu.PupilLensaBintik KuningSyaraf OptikFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA2Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka objek tersebuttidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta. Jumlah cahaya yang masuk kemata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai diafragma. Ukuran lubang pupil dapatmembesar atau mengecil tergantung kuat lemahnya cahaya yang menuju ke mata.Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat (terang), lubang pupil mengecil dansebaliknya jika cahaya yang menuju ke mata lemah (redup) lubang pupil membesar.Dalam keseharian, mata harus mengamati objek-objek yang jaraknya berbeda-bedadari yang sangat dekat sampai yang sangat jauh dari mata. Dengan menerapkanprinsip pembentukan bayangan oleh lensa cembung pada mata kita, maka lensamata harus dapat membentuk bayangan dari objek yang dilihat pada bintik kuning(tepatnya pada Fovea).Agar bayangan selalu terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihatberada di dekat maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubahkecembungannya. Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus makintegang sehingga lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan padawaktu melihat objek yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot matadalam kondisi rileks).Mata memiliki keterbatasan jarak pandang, baik jarak yang paling dekat maupun

Page 6: mataaa

jarak yang paling jauh dari mata. Titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelasoleh mata (berakomodasi maksimum) disebut titik dekat (punctum proximum).Sedangkan titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (tidakberakomodasi) disebut titik jauh (punctum remotum).Mata normal orang dewasa memiliki titik dekat antara 20 - 30 cm (biasanya diambilsebesar 25 cm), sedangkan titik jauhnya berada di jauh tak berhingga. Kemampuanberakomodasi sangat menentukan titik dekat mata, semakin kuat daya akomodasisemakin semakin kecil jarak titik dekatnya (titik dekat lebih dekat ke mata).Sebaliknya, semakin lemah daya akomodasi semakin jauh letak titik dekatnya,Dengan bertambahnya usia, kemampuan berakomodasi otot mata makin lemahsehingga letak titik dekatnya makin menjauhi mata. Jarak titik dekat mata bervariasisesuai dengan usia, kira-kira sebagai berikut:• Usia 10 – 30 tahun, titik dekat: 7 – 14 cm• Usia 30 – 60 tahun, titik dekat: 22 – 200 cm2.1. Cacat MataPada umumnya cacat mata disebabkan oleh tidak sempurnanya sistem optik mata.Cacat mata yang biasa dijumpai misalnya:• Rabun dekat (Hipermetropi)• Rabun jauh (Miopi)• Mata tua (Presbiopi)• AstigmatismaFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA32.2. Rabun Dekat (Hipermetropi)Penderita rabun dekat tidak dapat melihat secara jelas objek yang letaknya dekatdengan mata (hanya dapat melihat objek yang letaknya jauh dari mata). Rabundekat atau hipermetropi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidakdapat mencembung atau tidak dapat berakomodasi sebagaimana mestinya.Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauh tak berhingga terfokus dan membentukbayangan di belakang retina (jadi benda tidak terlihat jelas).Letak titik dekat mata hipermotrop lebih jauh dibandingkan letak titik dekat matanormal. Untuk menolong penderita rabun dekat diperlukan kacamata berlensacembung (+), yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsimembentuk bayangan maya di titik dekat mata dari objek yang berada pada jarakbaca normal.2.3. Rabun Jauh (Miopi)Rabun jauh atau miopi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidakdapat menipis sebagaimana mestinya. Akibatnya, berkas cahaya dari objek di jauhtak berhingga terfokus dan membentuk bayangan di depan retina (jadi benda tidakterlihat jelas). Jadi titik jauh mata tidak berada di jauh tak berhingga, tetapi padajarak tertentu dari mata. Dengan demikian, penderita rabun jauh tidak dapat melihatobjek yang sangat jauh (tak berhingga).Penderita miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif (cekung), yangbersifat menyebarkan berkas cahaya. Lensa ini berfungsi membentuk bayanganMata Miopi, bayangan di depan retina Mata Miopi, ditolong dengan lensa cekung (-),bayangan tepat di retinaMata rabun dekat, bayangan dibelakang retina

Page 7: mataaa

Mata rabun dekat, ditolong dengan lensacembung (+), bayangan tepat di retinaFisika Dasar Drs. Joko Sudomo, MA4maya di titik jauh mata dari benda yang berada di jauh tak berhingga. Dengandemikian, benda yang berada di jauh tak berhingga akan membentuk bayangantepat di retina, sehingga terlihat jelas.2.4. Presbiopi (mata tua)Mata tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata inidisebabkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata (otot mata sudah lemah).Akibatnya, baik titik dekat maupun titik jauh mata letaknya bergeser, yaitu titik dekatbergeser menjauhi mata, sedangkan titik jauh bergeser mendekati mata.Dengan demikian, penderita presbiopi tidak dapat melihat secara jelas, baik objekyang berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat jauh.Untuk menolong penderita ini, digunakan kacamata berlensa ganda, yaitu lensauntuk melihat jauh dan lensa untuk membaca.2.5. AstigmatismaCacat mata ini disebabkan oleh bentuk permukaan kornea mata yang tidak sferis,artinya kelengkungan pada satu bidang tidak sama tajamnya dengan kelengkunganpada bidang yang lain. Akibatnya, suatu bingkai horisontal dan bingkai vertikal tidakdapat difokuskan dengan baik secara bersamaan. Untuk menolong penderita ini,digunakan kacamata berlensa silindris.

Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/5%20Alat%20Optik_Mata.pdf

1. VISUS

1. Suruh orang percobaan duduk menghadap optotipi Snellen pada jarak 6m( =d ).

2. Pasang bingkai kaca mata khusus pda orang percobaan dan tutup mata kirinya dengan

penutup hitam khusus yang tersedia dalam kotak lensa.

3. Periksa visus mata kanan orang percobaan dengan menyuruhnya membaca huruf

yang saudara tunjuk. Mulailah dari baris huruf yang terbesar ( seluruh huruf) sampai

baris yang terkecil (seluruh huruf) yang masih dapat dilihat dengan jelas dan tegas

serta dibaca OP dengan lancar tanpa kesalahan.

4. Catat visus mata kanan orang percobaan.

5. Ulangi pemeriksaan ini pada:

a. Mata kiri.

b. Kedua mata bersamsama.

6. Catat hasil pemeriksaan.

Page 8: mataaa

2. REFRAKSI DAN KOREKSINYA

A. REFRAKSI

1. Pasang bingkai kaca mata khusus pada orang percobaan dan tutup mata

kirinya dengan penutup hitam khusus.

2. Pasang didepan mata kanannya lensa sferis +0,25D dan periksa lagi

visusunya.

3. Jiak refraksi mata kanan OP adalah E, pemeriksaan dihentikan.

4. Jika refraksi mata kanan OP adalah H, maka teruskan pemasangan lensa-lensa

dengan setiap kali memberikan lensapsditif yang 0,25D lebih kuat.

5. Lensa positif yang terkuat, yang memberikan sisus maksimal merupakan

ukuran bagi serajat hipermetropi yang dinyatakan dalam dioptri (D).

6. Catat derajat H orang percobaan dalam dioptri.

B. KOREKSI

1. Pasang bingkai kaca mata khusus pada orang percobaan dan tutup mata kirinya

denga penutup hitam khusus.

2. Pasang didepan mata kanannya lensa sferis negatif, mulai dari -0,25D dengan

setiap kali memberikan lensa negatif yang 0,25 lebih kuat.

3. Periksa lagi visusnya setiap kali perubahankekuatan lensa.

4. Lensa negatif yang terlemah, yang memberikan visus maksimal, merupakan

ukuran bagi derajat miop yang dinyatakan dalam dioptri.

5. Catat derajat M orang percobaan dalamdioptri.

C. ASTIGMATISMA

1. Pasang bingkai kaca mata khusus pada orang percobaan dan tutup mata kirinya

dengan penutup hitam khusus.

2. Pasang didepan mata kananya lensa sferis sehingga visus OP tersebut maksimal.

3. Suruh OP melihat gambar kipas. Bila warna hitam garis pada semua meredian

terlihat merata, berarti refraksiOP tidak astigmat. Hentikan pemeriksaan refraksi.

Page 9: mataaa

Bila terdapan garis yang lebih kabur, tentukan meredian yang terlihat paling

tegas.

4. Tambahkan sekarang di depan lensa sferis tersebut lensa silindris positif atau

negatif yang sesuai dengan jenis lensa sferis diatas, dengan sumbu lensa silindis

tegak lurus pada garis median yang terlihat paling jelas, sehingga earna hitam

garis pada semua meridian merata.

5. Suruh OP melihat kembali ke optotipi Snellen. Tentukan dan catat jenis serta

kekuatan lensa sferis dan silindris, yang memberikan visus maksimal serata

sumbu nilindris tersebut.

HASIL PRAKTIKUM

PERCOBAAN MATA KANAN MATA KIRI

TANPA LENSA 20/120D 20/120D

REFRAKSI +0,25 = 20/150D +0,25 = 20/150D

KOREKSI -0,25 = 20/80D -0,25 = 20/80D

-0,5 = 20/60D -0,5 = 20/60D

-0,75 = 20/50D -0,75 = 20/50D

KESIMPULAN

Dari percobaan diatas diketahui bahwa ketajaman pengelihatan OP ketika tanpa lensa lebih kecil

dari pada ketika percobaan refraksi menggunakan lensa (+). Hal ini menunjukkan bahwa OP

tidak mengalami hipermetropi. Namun ketika OP melakukan percobaan koreksi menggunakan

lensa (-), hasilnya adalah ketajaman pengelihatan OP lebih kecil dari ketajaman pengelihatan

tanapa menggunakan lensa. Ini menunjukkan bahwasannya OP mengalami miopi dan tidak

mengalami astigmatisma.

Page 10: mataaa