Upload
oliviamirzanuswantari
View
222
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi Karakteristik Benc Ind
Citation preview
1 1
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHANBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
2
1. Menjelaskan beberapa peristiwa atau kedaruratan di tanah air dan akibat yang ditimbulkannya.
2. Menganalisis mengapa bencana tersebut terjadi, akar persoalan dan juga hal-hal yang dapat mengurangi risiko bencana (pelajaran yang dapat dipetik).
2
3
Beberapa bencana yang terjadi di tanah air
Akibat (kerusakan dan kerugian)
Karakteristik setiap bencana
Analisa penyebab dan akar masalah
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana
LINGKUP BAHASAN
4
2900 km
6370 km
70 km
ARUS KONVEKSIENERGI PANAS
GAMBARAN KONDISI GEOLOGI BUMI
5Gempabumi
6
KONDISI TEKTONIK KONDISI TEKTONIK INDONESIAINDONESIA
Gempa Bumi : di daerah jalur penunjaman dan patahanTsunami : Gempa dan longsor, letusan gn api bawah lautGunung api : 128 gn api aktif di IndonesiaTanah Longsor : akibat lereng yang tidak stabil, curah hujan
Pelepasan energi secara tiba-tiba pada zona penunjaman atau patahan aktif yang menyebabkan getaran dan goncangan.
Parameter Gempabumi Energi di ukur secara
instrumental/magnitudo : skala Richter
Tingkat keterasaan dan kerusakan dalam Skala Modified Mercally Intensity (MMI).
9
Penamaan Skala Richter Dampak Gempabumi Jumlah kejadian
Mikro < 2,0 Gempabumi mikro, tak terasa 8.000/hari
Sangat Minor 2,0 – 2,9 Umumnya tak terasa, tapi tercatat oleh peralatan
1000/hari
Minor 3,0 – 3,9 Umumnya terasa, jarang mengakibatkan kerusakan
49.000/ th
Lemah 4,0 – 4,9 Teramati di dalam rumah, ada suara berderik, tidak ada kerusakan
6.200 / th
Sedang 5,0 – 5,9 Kerusakan tidak luas pada bangunan dengan konstruksi buruk. Bangunan dengan konstruksi baik, rusak sedikit
800 / th
Kuat 6,0 – 6,9 Dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah padat penduduk sepanjang 150 km2
120 / th
Sangat Kuat 7,0 – 7,9 Kerusakan pada daerah lebih dari 150 km 18 / th
Besar 8,0 – 8,9 Kerusakan pada daerah lebih dari beberapa ratus km
1 / th
Besar dan Langka
> 9,0 1 / 20 th
FREKUENSI KEJADIAN GEMPA BUMI DI DUNIA
Skala Richter
Setara dengan berat bahan peledak
Contoh
- 1,5 3 kg Granat
1,0 15 kg Ledakan pada konstruksi
1,5 160 kg Bom konvensional Perang Dunia II
2,0 1 ton Bom konvensional Perang Dunia II
2,5 4,6 ton Bom rakitan PD II
3,0 29 ton Massive Ordnance Air Blast Bomb [MOAB] , 2003
3,5 73 ton Kecelakaan Chelyabinsk, 1957
4,0 1 kilo ton Bom atom kecil
4,5 5 kiloton Rata-rata Tornado (energi total)
5,0 32 kiloton Bom atom Hiroshima/Nagasaki
5,5 80 kiloton Gempabumi Little Skull, Amerika Serikat, 1992
6,0 1 megaton Gempabumi Bantul, DIY, 2006
6,5 5 megaton Gempabumi Northridge, 1994
7,0 32 megaton Senjata termonuklir terbesar
7,5 160 megaton Gempabumi Landers, Amerikas Serikat, 1992
8,0 1 gigaton Gempabumi Nias, Sumatera Utara, 2005
8,5 5 gigaton Gempabumi Anchorage, Amerika Serikat, 1964
9,0 32 gigaton Gempabumi NAD-Sumut, Indonesia, 2004
BMGBMG
I MMI II MMI III MMI IV MMI (0.015g -0.02g)
V MMI (0.03g – 0.04g) VI MMI (0.06g – 0.07g)VII MMI (0.1g – 0.15g)VIII MMI (0.25g – 0.3g)
IX MMI (0.5g – 0.55g) X MMI ( > 0.60g) XI MMI XII MMI
~12,000 inhabited islands and ~21,000 km coastline for disaster reduction
~1,000 km coastline affected in 2004
2004
1883
2005
1998
19921994
2000
1935
1833
19961996
1967
1861
1797
1977
2006
Brian Yanagi International Tsunami Information Centre, Hawaii
17
Gempabumi, letusan gunungapi (Krakatau 1883), longsoran bawah laut dan meteor jatuh ke laut
Parameter tsunami Dinyatakan dalam intensitas I – XII, berdasarkan
ketinggian gelombang pasang. Karakteristik
Energi gelombang sangat besar Tinggi gelombang semakin tinggi didaerah
dangkal Terjadi secara berulang Tsunami di Indonesia termasuk jenis lokal
tsunami
18
Kejadian tsunami belum dapat di ramal secara pasti, sehingga upaya yang dilakukan adalah penataan kawasan pesisir pantai dan Peningkatan pemahaman masyarakat yaitu;
Green belt/jalur hijau.
Pembuatan jalur evakuasi.
Penentuan lokasi evakuasi.
Pembuatan tembok pemecah gelombang.
Bangunan alami seperti gumuk pasir, pulau karang jangan dimusnahkan, sungai alami yang berkelok-kelok jangan diluruskan karena akan mempercepat landaan tsunami.
Pemberdayaan dan Peningkatan Pemahaman masyarakat tentang tanda-tanda akan terjadi tsunami
19Courtesy of Danny Hilman Natawijaya
SIMELUE
22
1. Kecepatan penjalaran di dasar laut yang dangkal < dasar laut yang lebih dalam, gelombang menjadi lebih tinggi
2. Gempuran gelombang berulang3. Indonesia : Tsunami Lokal
Japan Radio Co.
h= 5000m
800km/h
h= 500m
250km/h
h= 100m
100km/h
h= 10m
36km/h
24
25
KRB III : Terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar dan hujan abu
KRB II : Dapat terlanda awan panas dan lontaran material vulkanik dan hujan abu.
KRB I : Terlanda aliran lahar dan hujan abu
26
Pelepasan energi secara tiba-tiba pada akibat tekanan oleh naiknya fluida (magma, gas dan uap air) menuju ke permukaan
Jenis Letusan Gunungapi Magmatik letusan disertai oleh keluarnya
magma atau gas yang berasal dari magma dengan kekuatan tekanan besar.
Freatik letusan yang di dominasi oleh uap air. Freato magmatik campuran keduanya.
Lontaran “bom” vulkanik Aliran lava Gas beracun Awan panas ( mecapai 1000 o C) Banjir lahar panas/dingin
27
28
29
› Mempertimbangkan peta Bahaya Letusan Gunung api: Tidak membangun permukiman, bangunan vital dan
strategi, serta bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak manusia di KRB III.
Hati-hati bermukim di KRB II . Tidak membangun pemukiman dan aktivitas
penduduk di bantaran sungai yang berpotensi terjadi aliran lahar.
Letusan Gunungapi akan berulang apabila energi pelepasan sudah tercapai, disarankan untuk :
Peta dapat diperoleh dari berbagai sumber (BMKG) , Bakosurtanal, PU, harus selalu update
Jenis : Banjir genangan banjir bandang Penyebab:
Kerusakan lingkungan intensitas curah hujan tinggi Drainase / kapasitas aliran rendah : penyempitan,
pendangkalan Topografi Pasang laut Kebijakan yang tidak tepat dalam pengelolaan DAS
Parameter: Luas , kedalaman, durasi genangan
Korban/Kerusakan dan kerugian: Jiwa, Kerusakan areal pertanian/ tambak, infrastruktur,
transportasi, ekonomi (naiknya harga harga kebutuhan)
33
34
PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH PETA ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH
DI INDONESIADI INDONESIA
Jenis : Longsoran Translasi, Longsoran Rotasi, Pergerakan Blok, Runtuhan Batu, Rayapan Tanah, Aliran Material Rombakan
Penyebab: › Faktor Kestabilan lereng (geologi, vegetasi,
pengikisan, dll)› Proses pemicu (kandungan air, getaran,
pembebanan, pemotongan lereng, dll) Parameter:
› Volume material, Luas , kecepatan gerakan, ukuran material, jenis dan intensitas kerusakan, korban.
Korban/Kerusakan dan kerugian: › Jiwa, Kerusakan areal pemukiman dan lahan,
infrastruktur, transportasi, ekonomi (naiknya harga harga kebutuhan)
36
CURAH HUJAN
KONDISI
GEOLOGI
MORFOLOGI
KURANGNYA VEGETASI
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TANAH LONGSOR
GERAKAN TANAH/TANAH LONGSOR
FAKTOR
MANUSIA
37
Peningkatan kewaspadaan dan Kesiapsiagaan melalui pemahaman peta Kerentanan Gerakan Tanah:› Tinggi : tidak membangun atau bangunan lainnya
yang mengundang konsentrasi banyak manusia› Menengah : dapat membangun bangunan dengan
memperhatikan syarat teknis stabilitas lereng dan tidak mengganggu kemiringan lereng. Senantiasa memelihara vegetasi berakar kuat dan dalam.
› Rendah hingga sangat rendah : tidak membangun bangunan di bantaran sungai dan lereng dengan kemiring sedang hingga terjal.
38
Jenis : permukaan bawah permukaan (lahan gambut) Penyebab
Alam (pengaruh iklim) Ulah Manusia (lebih sering terjadi)
Dampak Parameter bencana :
luas daerah yang terbakar dan sebaran kabut asapan ISPU Visibility (jarak pandang) Korban dan kerugian (meninggal, terganggu kesehatan,
gangguan transportasi, gangguan supply logistik dll) Upaya Penanganan
Preventif : advokasi dan sosialisasi, peraturan dan pengawasan,
Response : Pemadaman oleh semua unsur Pemadaman udara (TMC dan Water bombing) Pemadaman darat
Pemulihan : penghutanan kembali
Jenis Penyebab : Alam (pengaruh iklim)/Kekeringan Alamiah (Dampak El Nino/ENSO El-
Nino Southern Oscillation) Ulah Manusia (lebih sering terjadi)/ Antropogenik : ketidaktaatan aturan
Dampak Parameter bencana :
Curah hujan turun terhadap curah hujan normal Debit air sungai berkurang Prosentase daun kering pada tanaman
Gagal panen, kelaparan, wabah penyakit, korba manusia (meninggal)
Upaya Penanganan Penataan air (water management) : embung dan waduk Perbaikan lingkungan Pemetaan daerah rawan dan perencanaan penanganan yang
komprehensif Pemanfaatan TMC
Waktu : Tanggal 30 Sept 09 pukul : 17.16.09
Lokasi : Selatan Padang Pariaman, 57 km Barat Daya
Pariaman Magnitud : 7.6 SR,
tidak berpotensi tsunami
Korban jiwa : - Meninggal 200 orang- Pengungsi 50.000 orang
Kerusakan bangunan :- Beberapa hotel runtuh- Rumah sakit runtuh
Kerusakan fasilitas dan prasarana umum :- Komunikasi dan listrik terputus
Penduduk yang terancam :- Padang : 777.893 jiwa- Padang Pariaman : 338.098 jiwa- Kota Pariaman : 78.920 jiwa
Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Lembar Padang Sumatera