Upload
nelfi-fitria
View
231
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi Pembekalan PKL Mahasiswa di Masyarakat
Citation preview
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI
OPERASIONAL
OLEH:
SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES PADANG
Tahun Ajar 2011/2012
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONALSUB POKOK BAHASAN:1. KERANGKA TEORI
2. KERANGKA KONSEP 3. DEFINISI OEPRASIONAL
WAKTU : 1 X 60 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
KERANGKA TEORI
Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Pustaka yang berisi tentang konsep-konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan
Berdasarkan Kerangka Teori diatas disusunlah Kerangka Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar konsep yang akan diliti
KONSEP Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang
dibangun dengan menggeneralisasi suatu pengertian.
Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur secara langsung
Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-variabel
Misalnya Pendidikan merupakan konsepTingkat pendidikan, jenis pendidikan, biaya pendidikan, sarana pendidikan adalah variabel konsep pendidikanDarah merupakan konsepHB darah, golongan darah, tekanan darah adalah variabel konsep darah
Kerangka konsep penelitian
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukanSehat adalah konsep, untuk bisa mengetahui seseorang itu sehat atau tidak, diperlukan variabel; misalnya: tekanan darah, denyut jantung, suhu badanJadi variabel adalah operasionalisasi dari suatu konsep atau konsep yang telah operasional, artinya dapat diamati, diukur sehingga dapat terlihat adanya variasi
Konsep HL Blum
Statuskesehatan
Lingkungan
Perilaku
genetika
Pelayanan kesehatan
Tugas : Diskusi kelompok
Membuat kelompok sesuai dengan disiplin ilmu/jurusan
Setiap kelompok mendiskusikan kerangka konsep sesuai bidang disiplin ilmu masing-masing (kesehatan lingkungan, keperawatan,kebidanan, gizi dan kesehatan gigi.
Kemudian dipresentasikan Lakukan perbaikankerangka konsep Kerangka konsep masing disiplin ilmu digabung
menjadi kerangka konsep PKL poltekes terpadu
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT1.KESAKITANTBC, ISPA, Diare, Scabies, peny.degeneratif, status indeks karies gigi usia sekolah dan ibu hamilKEK dan Anemia, BBLR dan tetanus neonatorumEfek Samping Alat konstrasepsiStatus kebersihan gigi dan mulut usia sekolah 2. STATUS GIZI BALITA3. KEMATIAN- Bayi - ibu melahirkan-
LINGKUNGAN/SANITASI DASAR
Kondisi rumah sehatAkses air bersihKepemilikan jamban keluargaPola pembuangan sampahKetersedian pangan
PRILAKUPengetahuan : Gizi, diare, imunisasi, KIA/KB, dan KesgiTindakan: Pemeliharaan kes.gigi, Pola konsumsi, jumlah asupan gizi, pola asuh, merokok dan napza, CTPS, KIA, pemeriksaan post menopouse
SOSIAL EKONOMIPendidikanPekerjaanJumlah keluargaKebiasaan/adat istiadat
PELAYANAN KESEHATANKetersediaan sarana dan tenagaPemanfaatan saranaJarak sarana pelayananCakupan program kesehatan
Status Kesehatan
A. Kematian 1 Tahun Terakhir : bayi dan ibu melahirkan B. Kesakitan 3 bulan terakhir : Kesakitan
TBC Ispa Diare Scabies Penyakit degeneratif (hipertensi, osteoarthritis, remathik, diabetes mellitus,
asma, stroke, kanker) Status karies gigi pada anak usia sekolah Status kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah Status Kesehatan Usia Dewasa Status kesehatan Lansia (Pra Lansia, Lansia)
Kesakitan yang berhubungan dengan bayi, Ibu dan Akseptor KB
Ibu hamil (KEK, Anemia dan karies gigi) Neonatus (BBLR, tetanus neonatorum) Akseptor KB (efek samping pemakaian alat kontrasepsi) C. Status Gizi Balita (Indeks BB/U. TB/U dan BB/TB)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan
Sanitasi Dasar (Rumah, Air Bersih, Jamban, pengelolaan sampah) Sosial – Ekonomi dan Budaya (Pendidikan, Pekerjaan)
Perilaku Kesehatan Pengetahuan
Gizi Diare Imunisasi KIA Kesehatan Gigi
Tindakan Pemeliharaan kesehatan gigi (gosok gigi, kebiasaan mengunyah makanan,
pemeriksaaan dan pengobatan) pola konsumsi (jenis dan frekuensi penggunaan bahan makanan) Konsumsi ( jumlah asupan gizi) pola asuh gizi (PMT, ASI eklusif, makanan balita) Perilaku merokok dan NAPZA pada remaja Cuci tangan pakai sabun KIA (pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, imunisasi, KB) Pemeriksaan post menopause
Faktor-faktor yang mempengaruhi........
Pelayanan Kesehatan Ketersediaan Sarana & Tenaga Kesehatan Pemanfaatan sarana kesehatan Jarak ke tempat Pelayanan Pelayanan kesehatan yang dipergian oleh (Ibu hamil :
Risti (pemb. Risti, Nakes, masyarakat, Bersalin: nakes, non nakes. Neonatus: KN1-KN4. Nifas: Lochea, Penurunan TFU, ASI Eksklusif, Tumbang. (tablet FE, kapsul Vitamin A, imunisasi, ANC, INC, PNC, Neonatus, post menopause, KB, kapsul minyak beryodium)
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi Operasional Variabel adalah definisi variabel
berdasarkan apa yang dilaksanakan dalam penelitian, sehingga variabel tersebut dapat diukur, diamati atau dihitung sehingga timbul variasi
Definisi operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variable.
Misalnya Definisi PengetahuanTeori: pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmojo)Definisi Operasional Pengetahuan: hasil tahu tentang “….” yang diperoleh dengan menjawab dengan benar pertanyaan yang ada pada kuesioner
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional sebuah variable adalah:- Nama variable- Definisi verbal variable- Cara Ukur- Alat ukur (instrumen)- Skala - Kriteria
Agar variabel dapat diamati dan diukur, maka setiap konsep yang ada dalam permasalahan atau yang ada dalam hipotesis harus disusun Definisi Operasional. Definisi operasional dari variabel sangat diperlukan terutama untuk menentukan alat atau instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data.
Tugas : Diskusi kelompok Membuat kelompok sesuai dengan disiplin
ilmu/jurusan Setiap kelompok mendiskusikan definisi
operasional(nama variabel,definisi, cara, alat ukur,skala,kriteria) sebanyak 5 variabel sesuai bidang disiplin ilmu masing-masing (kesehatan lingkungan, keperawatan,kebidanan, gizi dan kesehatan gigi.
Kemudian dipresentasikan Lakukan perbaikan DO yang disusun mahasiswa Definisi operasional masing disiplin ilmu digabung
menjadi menjadi DO PKL Terpadu Poltekes .
Contoh : Definisi operasional PKL
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA MENGUKUR HASIL UKUR
1 Angka kematian Ada/tidak bayi atau ibu yang melahirkan meninggal setahun terakhir, s/d hari wawancara, skala nominal
Wawancara •0= Ya•1= Tidak
2 Angka Kesakitan
Ada/tidak anggota keluarga yang menderita penyakit menular tahun lalu terakhir sampai hari wawancara, skala nominal
Wawancara •0= Ya•1= Tidak
Status karies gigi pada anak usia 6 – 12 tahun
suatu riwayat penyakit (lubang gigi) pada jaringan keras gigi yang terjadi pada anak usia 6 – 12 tahun, baik decay, missing, dan filling pada gigi permanen maupun gigi susu.
Pemeriksaan Gigi
•0= > 1•1= < 1
BBLR Berat badan bayi anak sampel sewaktu lahir rendah
Wawancara KP:
•0= BBLR : < 2500 gr•1= Normal : > 2500 gr
3 Status Gizi Keadaan keseimbangan antara intake makanan dan penampakan tubuh sesuai umur dan jenis kelamin
Pengukuran antropometri dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB dengan baku rujukan WHO 2005
•BB/U :•0= Kurang Giz :<-2 SD•1= Normal : > -2 SD •TB/U :•0=Pendek : <-2 SD•1= Normal : > -2 SD•BB/TB :•0=Kurus : <-2 SD•1= Normal : > -2 SD
Contoh : Definisi operasional
NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL CARA MENGUKUR HASIL UKUR
Tingkat resiko pencemaran air minum
Adalah kemungkinan adanya pencemaran sarana air bersih yang akan kana mempengruhi kualitas air
Inspeksi Sanitasi •0=Beresiko : skor 6-10 •1=Tidak beresiko : skor 0 - 5
Pemanfaatan Posyandu
Adalah akses ke posyandu, jenis layanan yang diterima, KMS, dan penyuluhan di posyandu
Wawancara (skor 0-14)
•0=Kurang : skor < 5•1=Baik : skor > 5
Pemeriksaan Kehamilan (K1)
Pernah memeriksakan kehamilan pada 3 bulan pertama kehamilan dengan K1 = 5T
Wawancara •0=Tidak : Tidak pernah periksa, atau > 4 bulan, termasuk tidak ingat•1=Ya, K1 : pernah dan 1-3 bulan
Resiko prilaku seks bebas
Pernah noton film Porna dan membaca buku porno
Wawancara •0=Resiko•1=Tidak beresiko
Keikutsertaan lansia mengikuti senam
Keikutsertaan lansia dalam mengikuti senam dalam 1 bulan terakhir
wawancara •0=Tidak•1=Ya
PENYUSUNAN INSTRUMEN
OLEH:
SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES PADANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : PENYUSUNAN INSTRUMEN
SUB POKOK BAHASAN:1. PEMBUATAN KUISONER 2. PERTANYAAN KUISIONER 3. ISI DAN JENIS PERTANYAAN
4. CARA PENGGUNAAN KUISIONER
WAKTU : 1 X 60 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
PROSES MANAJEMEN DATA
PENGUMPULAN DATA
• POPULASI DAN SAMPEL
•CARA DAN INSTRUMEN
PENGOLAHAN DATA
• EDITING
• ENTRI DATA
•RECODING
ANALISIS DATA
• UNIVARIAT(DISTR.FREK, MEAN,MEDIAN,MODUS,SD)
•BIVARIAT(CHI SQUARE,OR,KORELASI, REGRESI)
PENYUSUNAN LAPORAN SURVEIRENCANA
INTERVENSI (POA)
INSTRUMEN SURVEI
• WAWANCARA
•OBSERVASI
•PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN
Penyusunan instrumen
Penggunaan instrumen merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data
Hasil dari instrumen pengumpulan data akan terjelma dalam angka-angka, tabel, analisi statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian
Tujuan pokok penyusunan instrumen Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survai Memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas
setinggi mungkin
Pembuatan kuisioner
Pertanyaan-pertanyaan memang langsung berkaitan dengan hipotesi dan tujuan penelitian
Variabel jelas maka pertanyaan menjadi jelas Jika variabel kabur, pertanyaan tidak relevan
sehingga menimbulkan masalah yang berlaruh-larut pada analisa data dan penulisan hasil penelitian
Isi pertanyaan
Pertanyaan tentang fakta, umpamanya umur, pendidikan agama, status perkawinan
Pertanyaan tentang pendapat dan sikap. Ini menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu
Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan ini menyangkut apa yang diketahui oleh responden dan sejauh mana hal tersebut diketahuinya
Cara pemakaian kuisioner
Kuisioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden
Kuisioner diisi sendiri oleh kelompok Wawancara melalui telepon Kuisioner diposkan
Jenis Pertanyaan
Pertanyaan tertutup: jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain Contoh : Jenis sarana pembuangan air limbah : 1. saluran terbuka 2. saluran tertutup 3. tanpa saluran
Pertanyaan terbuka: jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban Apa alasan ibu tidak membawa anak keposyandu?
Kombinasi tertutup terbuka:jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusuk dengan pertanyaan terbuka Apakah keluarga ini pernah memanfaatkan pelayanan Posyandu dalam 3
bulan terakhir 1. Ya 0. Tidak (Jika tidak apa alasannya) Pertanyaan semi terbuka
Kepemilikan Sumber air minum dan masak keluarga 1. Milik Pribadi (Sumur Gali/Pompa/Perpipaan) 3. Numpang ke tetangga 2. Umum (PMA/Pancuran/dan lain-lain) 4. Lainnya .......(sebutkan)
Petunjuk membuat pertanyaan
Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh semua responden
Usahakan pertanyaan jelas dan khusus Hindarkan pertanyaan yang mempenyai lebih
dari satu pengertian Hindarkan pertanyaan yang mengandung
sugesti Pertanyaan harus berlaku bagi semua
responden
Tugas : Diskusi kelompok Membuat kelompok sesuai dengan disiplin ilmu/jurusan Setiap kelompok mendiskusikan penyusunan pertanyaan
instrumen kuisioner sesuai dengan variabel yang diteliti minimal sebanyak 5 pertanyaan sesuai bidang disiplin ilmu masing-masing (kesehatan lingkungan, keperawatan,kebidanan, gizi dan kesehatan gigi.
Kemudian dipresentasikan Lakukan perbaikan pertanyaan yang disusun mahasiswa Pertanyaan masing disiplin ilmu digabung menjadi menjadi
Instrumen PKL Terpadu Poltekes .
SAMPLING
OLEH : SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES
PADANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : SAMPLING
SUB POKOK BAHASAN:1. DEFINSI POPULASI DAN SAMPLING 2. PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 3. PEMILIHAN SAMPEL
WAKTU : 1 X 60 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
Definisi
“Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)
“Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang jenis & jumlahnya, dipilih dengan cara tertentu sehingga dianggap dapat mewakili populasinya.
Hubungan Masalah- Tujuan- Populasi- Sampel.
MASALAHPENELITIAN.
TUJUANPENELITIAN.
POPULASI. DATA.
SAMPEL.
a
b
c
d
1. Penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap seluruh Populasi.
1. Keterbatasan dana sarana dan waktu. (tidak mungkin kita menyediakan dana sarana & waktu untuk meneliti populasi yang jumlahnya tak terbatas)
2. Tidak sesuai dengan maksud penelitian. ( anda punya sejumlah jeruk dicobain semua apakah manis atau masam, maka jeruk tsb akan rusak dan tidak bermanfaat lagi)
2. Lebih murah.Dengan meneliti sebagian populasi tentu dana akan menjadi lebih murah.
Keuntungan menggunakan Sampel.
3. Lebih mudah.Dengan melakukan pengumpulan data pada sebagian populasi tentu akan menjadi lebih mudah, dibandingkan meneliti seluruhnya.
4. Lebih cepat.Dengan melakukan pengumpulan data pada sebagian populasi tentu akan menjadi lebih cepat, dibandingkan meneliti seluruhnya.
5. Lebih akurat.dalam banyak hal pemeriksaan atau pengukuran terhadap sedikit subjek memungkinkan pemeriksaan yg lebih teliti dibandingkan dengan pemeriksaan terhadap banyak subjek.
6. Mewakili populasi.Bila dipilih dengan cara yg benar, baik jumlah maupun jenisnya, maka sampel dapat mewakili populasi, sedangkan inferensi hasilnya dapat dilakukan dengan tingkat kesalahan yg ditetapkan.
7. Lebih Specifik.Banyak penyakit memiliki manifestasi klinis dengan sifat tertentu,, sehingga dapat diperoleh data pada kelompok yg lebih homogen.
POPULASI DAN SAMPEL PKL
POPULASI KK yang punya balita (0-59 bulan) wilayah Jorong
sebagai wilayah survei. Keluarga adalah seseorang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan fisik dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Konsep keluarga besar (ekstended family)
Segmen populasi anak balita umur 12-59 bulan; bayi 0 – 11 bulan, Ibu hamil, Ibu nifas, Anak usia sekolah (6 – 12 tahun), Remaja,dan Lansia
Langkah penentuan populasi Penelusuran populasi melalui kegiatan sweeping
atau hasil pencatatan kader atau bidan desa Salin populasi pada format kerangka populasi
yang telah disediakan Lakukan pengambilan sampel
2. Sampel merupakan sebagian dari populasi - - Besar sampel dihitung dengan rumus besar
sampel sbb:
d2 p x q (N – n)
-------- = ------------------
Zc2 n (N – 1)
KERANGKA SAMPEL (FRAME SAMPLING)Wil Kerja Puskesmas:Jorong :______________Dusun/Kampung : ______________
No.N a m a KK Alamat KK Jumlah anggota KK
1
2
3
Dst..
Keterangan : n = jumlah sampel Zc = derajat kepercayaan yang diinginkan (95%=1,96, 90% =1,64, 99%=2,58) p = proporsi kejadian pada populasi yang sukses (dapat digunakan p = 0,5) q = proporsi kejadian pada populasi yang gagal q = (1 – p) d = presisi mutlak (1%, 2%, 5%, 10%) N = Populasi
sampel
- Setelah ditentukan besar sampel dilanjutkan dengan pengambilan sampel
- Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan probability proportionate to size (pps).
- Setelah ditentukan jumlah sampel masing-masing dusun/kampung , kemudian buat pemetaannya (maping)
Tabel 4.4. : Penentuan proporsi sampel survei berdasar wilayah Jorong
NoJorong KK BALITA
Jumlah KK balita (Ni) Yang diambil (ni)
1 Dusun A
2 Dusun B
3 Dusun C
4 Dusun D
dst ...
Jumlah
Rumus : Nini = ------------ n N
Seluruh segmen/anggota keluarga dijadikan sampel untuk keterangan individu
Apabila terdapat 2 keluarga dalam rumah tangga maka diambil yang punya balita/terkecil.
Tugas : Diskusi kelompok Membuat kelompok sesuai dengan kelompok jorong yang telah
didistribusikan Setiap kelompok jorong mendiskusikan/menghitung jumlah
sampel dari populasi yang ditentukan dengan jumlah 100 – 200 KK balita dengan Tingkat kepercayaan 95% dan derajat ketepatan (10%), proporsi kejadian yang sukses 0,5
Kemudian mahasiswa merencanakan cara pemilihan sampel Kemudian dipresentasikan Lakukan perbaikan jumlah sampel yang disusun mahasiswa Jumlah sampel yang dihitung mahasiswa masing-masing
kelompok jorong menjadi sampel PKL Terpadu Poltekes .
PENGUMPULAN DATA
OLEH: SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES
PADANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : PENGUMPULAN DATASUB POKOK BAHASAN:1. DEFINISI WAWANCARA
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWANCARA
3. PERSIAPAN WAWANCARA 4. ETIKA WAWANCARA
WAKTU : 1 X 60 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
Pendahuluan
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untk memperoleh data yang diperlukan
Kegiatan pengumpulan data merupakan salah satu bagian penting dari rangkaian kegiatan survei yang menentukan diperolehnya data yang akurat dan valid
Berbagai macam teknik pengumpulan data antara lain wawancara, observasi dan pengukuran serta pemeriksaan.
Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden.
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi yang hasilnya ditentukan oleh berbagai faktor yaitu: pewawancara, responden, materi pertanyaan (kuisioner/daftar pertanyaan) dan situasi wawancara.
Faktor yang mempengaruhi wawancara Pewawancara harus menyampaikan pertanyaan pada responden
dengan baik dan jelas. Pewawancara menggali lebih lanjut jawaban responden yang belum jelas, sehingga responden mau menjawab dengan jujur.
Materi pertanyaan yang disampaikan dalam wawancara juga dapat mempengaruhi hasil wawancara. Pertanyaan yang peka/sensitif sering menyebabkan responden merasa enggan untuk menjawab, kemungkinan jawaban bukan fakta yang sebenarnya. Misalnya pertanyaan tentang gaya pacaran.
Situasi atau lingkungan seperti waktu, tempat, keberadaan orang ketiga dan sikap masyarakat setampat terhadap pelaksanaan survei juga dapat mempengaruhi hasil wawancara
Situasi wawancara-waktu-tempat-kehadiran orang ketiga-sikap masyarakat
Isi KuisionerPeka untuk ditanyakanSukar ditanyakanTingkat minatSumber kekhawatiran
Responden-Karakteristik sosial-Kemampuan menangkap pertanyaan-Kemampuan menjawab -pertanyaan
Pewawancara-Karakteristik sosial-Keterampilan mewawancarai-Motivasi-Rasa aman-Sumber kekhawatiran
Bagan yang digambarkan oleh Warwick (1975)
Skema :Faktor yang mempengaruhi
interaksi dalam wawancara
Persiapan sebelum kunjungan lapangan Tim pengumpul data sudah memiliki daftar sampel yang terpilih
beserta maping (pemetaan sampling). atribut/tanda pengenal diri seperti menggunakan jakat almamater Kuisioner lengkap : kuisioner keluarga dan kuisioner individu perlengkapan pengukuran dan pemeriksaan : alat tensimeter, HB
Sahli, Timbangan dacin microtoise, Alat Ukur Panjang Badan (AUPB), pita fiber glass, CHN Kit, Bidan Kit,.Alat Pemeriksaan Gigi. (Kaca Mulut, Ekskapator, Feriodental Probe, Sonde). Pengamatan dilakukan dengan mengunakan formulir inspeksi sanitasi dan inspeksi rumah sehat dan konsumsi gizi dengan form semi quantitative food frequency.
Tim pengumpul data dapat meminta bantuan kader dan staf puskesmas setempat untuk memandu dalam mencari lokasi rumah KK balita untuk memperlancar pelaksanaan pengumpulan data
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat kunjungan rumah
Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung Bila tidak bertemu responden usahakan
untuk mengetahui kapan sebaiknya kunjungan ulang dilakukan
Hindari pengaruh orang ketiga pada saat wawancara dengan responden
Masalah responden di lapangan
Anggota rumah tangga tidak ada di rumah atau sedang bekerja , ke pasar dan sebagainya(pergi kurang dari 1 hari), tanyakan pada ART lain kapan ART kembali. Pewawancara harus meninggalkan pesan agar ART tersebut dapat berada di rumah pada saat kunjungan ulang yang telah dtetapkan
Anggota rumah tangga menolak wawancara oleh karena kesan pertama tidak menyenangkan, atau anggota rumah tangga dalam keadaan yang tidak menyenangkan, ada keperluan mendadak dan sakit.
Etika wawancara dalam pengumpulan data Harus menghormati norma sosial setempat Penampilan sederhana dan sikap yang sopan Sebelum wawancara menerangkan secara jelas tujuan
wawancara dan pengukuran sehingga responden memahami tujuan pelaksanaan survei dan mintalah persetujan art.
Menciptakan suasana yang baik, memperhatikan dan bersikap netral terhadap respons ART, tidak memberi kesan kesan memaksa , tidak emosi, tidak mengarahkan, dapat menghindari percakapan yang menyimpang atau bertele-tele, mintalah maaf sebelumnya untuk pertanyaan sensitif
bila responden bertanya kenapa dia terpilih sebagai responden, jawablah pertanyaan dengan cara menyenangkan.
Etika wawancara........ Jika responden tampak ragu-ragu menjawab karena takut, maka
tekankanlah bahwa informasi yang akan diberikan akan dijaga kerahasiannya.
Apabila jawaban responden tidak tahu jangan cepat puass, gali lebih jauh, sebab mungkin: responden tidak mengerti, responden sedang berfikir, responden tidak mau menyampaikan informasi sesungguhnya atau responden betul-betul tidak tahu
Istilah teknis/medis yang kurang dimengerti oleh responden diupayakan memakai padanan istilah setempat
Setelah selesai wawancara dengan responden, periksa kembali semua pertanyaan, apakah smua telah terjawab serta jawaban konsisten. Bila belum lengkap/ada yang tidak konsisten pada jawaban responden, maka ulangi pertanyaan tersebut(kalau perlu lakukan probing) sehingga mendapat jawaban yang benar.
Apabila semua jawaban telah lengkap dan konsisten sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan responden menjawab semua pertanyaan
Tugas : Diskusi kelompok
Kepada mahasiswa dapat memperagakan cara melaksanakan tata laksana wawancara mulai tahap perkenalan, proses , salam
JENIS DATA
Data primer , dengan cara: wawancara menggunakan kuesioner pengukuran : peralatan dacin, microtoise, Alat
Ukur Panjang Badan (AUPB), pita fiber glass, CHN Kit, Bidan Kit,.Alat Pemeriksaan Gigi. (Kaca Mulut, Ekskapator, Feriodental Probe, Sonde
Pengamatan:Inspeksi rumah sehat dan konsumsi gizi dengan form semi quantitative food frequency.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
KUISIONER KUISIONER TERDIRI DARI:
PERTANYAAN KELUARGA Identitas keluarga Mortalitas Akses Dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Lingkungan Ketahanan Pangan Pengetahuan gizi Pengetahuan KIA dan imunisasi Pengetahuan Kesehatan Gigi Kebiasaan Anak Usia 6-12 Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi
PERTANYAAN INDIVIDU Penyakit Menular Dan Tidak Menular (Pertanyaan Ini Ditujukan Pada
Semua Umur) Penyakit Menular Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (Semua Anggota
Keluarga >10 Tahun) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Sakit Dan Immunisasi (Khusus Ibu Yg
Punya Balita 6 Bulan – 59 Bulan) Kesehatan Lansia(khusus Umur > 55 Tahun Kesehatan Remaja (Khusus Umur 12-21 Tahun) Usaha Kesehatan Sekolah (Khusus Umur 6-12 Tahun)
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN
Antropometri,tekanan Darah, Lingkar Perut Dan Lila Pengukuran Konsumsi Balita ( Khusus Umur 6-59
Bulan) Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Pola konsumsi
Pengisian kuisioner Kuisioner diisi dengan menggunakan pensil, bila
terjadi kesalahan mudah dihapus Isilah jawaban dalam kotak atau diatas garis yang
tersedia dan sesuiakan besarnya huruf agar tidak melebihi batas kotak atau garis yang tersedia. Dan isikan jawaban setiap pertanyaan dengan jelas dan lengkap
Lingkari kode yang sesuai dengan pilihan jawaban responden kemudian kutip kode tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Kuisioner yang telah diisi agar diketahui oleh pembimbing/supervisor dan ditanda tangani.
Data sekunder diperoleh melalui : Penelusuran dokumen dari Puskesmas, Bidan
Desa, Jorong dan nagari serta Instansi yang berkaitan dengan data survei
Diperlukan data : Demografi, Geografi (batas wilayah, topografi tanah) , Cakupan Program Kesehatan, Organisasi Formal / Non Formal yang ada di Jorong dan Nagari)
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN
MASALAH(PROBLEM SOLVING CYCLE)
OLEH: SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES
PADANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : PROBLEM SOLVING CYCLESUB POKOK BAHASAN:1. IDENTIFIKASI MASALAH
2. PRIORITAS MASALAH 3. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
4.MERUMUSKAN ALTERNATIF 5. IMPLEMENTASI 6.EVALUASI
WAKTU : 1 X 60 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
LANGKAH-LANGKAH
IDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH PRIORITAS MASALAH ANALISIS PENYEBAB MASALAH MENETAPKAN PENYEBAB MASALAH MERUMUSKAN ALTERNATIF IMPLEMENTASI EVALUASI
IDENTIFIKASI MASALAH-MASALAH
PENGERTIAN MASALAH
ADANYA SUATU KESENJANGAN (GAP) ANTARA APA YANG DIHARAPKAN DENGAN APA YANG TERJADI
FAKTA YANG SEDANG TERJADI, BUKAN REKAYASA
SYARAT MASALAH
ADANYA KESENJANGAN DIDUKUNG OLEH DATA ADANYA KETIDAKPUASAN TERHADAP GAP DAPAT DIKETAHUI PENYEBABNYA DAMPAK YANG SERIUS TERHADAP
MASYARAKAT (KEGAWATAN DAN KESERIUSANNYA)
DIRASAKAN OLEH PIMPINAN
METODE
BRAINSTORMINGBERDASARKAN DATASURVEY
CONTOH
PADA TRIWULAN TERAKHIR TAHUN 2009, TERJADI PENINGKATAN KEJADIAN PENDERITA DIARE 32,3 % PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS X (SEHARUSNYA TIDAK BOLEH ADA KEJADIAN PENYAKIT DIARE)
PRIORITAS MASALAH
ALASAN……….
TIDAK SEMUA MASALAH DAPAT DITANGGULANGI PADA WAKTU YANG BERSAMAAN
KETERBATASAN WAKTU KETERBATASAN SUMBER DAYA
(TENAGA, DANA, ALAT/BAHAN, SARANA PRASARANA)
PENGERTIAN PRIORITAS MASALAH …
ADALAH SUATU PROSES YANG DILAKUKAN SEKELOMPOK ORANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TERTENTU UNTUK MENENTUKAN URUTAN MASALAH MULAI DARI YANG PALING PENTING SAMPAI KEPADA YANG KURANG PENTING
METODE
VOTING MULTIPLE CRITERIA UTILITY ASSSSMENT
(MCUA) DELBECQ HANLON PEMBOBOTAN DELPHI USG (URGENCY, SERIOUSNESS, GROWTH)
PRIORITAS MASALAH METODE PEMBOBOTAN
LANGKAH-LANGKAH
PEMBENTUKAN KELOMPOK PENETAPAN KRITERIA PENETAPAN BOBOT PEMBERIAN SCORE
PEMBENTUKAN KELOMPOK
SEMACAM KELOMPOK DISKUSI ANGGOTA MEMILIKI
WAWASAN/PANDANGAN YANG LUAS TENTANG MASALAH
JUMLAH ANGGOTA 6 – 10 ORANG
KRITERIA
ADALAH FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMBEDAKAN MASALAH YANG SATU DENGAN YANG LAIN
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMBEDAKAN BESAR KECILNYA, PENTING ATAU KURANG PENTINGNYA MASALAH
PENETAPAN KRITERIA HARUS RELEVAN DENGAN SEMUA MASALAH
KRITERIA HARUS DAPAT DIUKUR ATAU MEMPUNYAI NILAI SECARA KUANTITATIF
CONTOH KRITERIA BESARNYA MASALAH KEMUDAHAN DALAM PENANGGULANGAN KESERIUSAN MASALAH KETERSEDIAAN DANA KETERSEDIAAN WAKTU KETERSEDIAAN TENAGA TINGKAT RESIKO PENULARAN DUKUNGAN MASYARAKAT/TOKOH
MASYARAKAT/PROVIDER(SANGAT TERGANTUNG DARI MASALAH YANG AKAN DITANGGULANGI DAN KONDISI DAERAH)
BOBOT
ADALAH BAGAIMANA KEPENTINGAN ATAU PERANAN KRITERIA DALAM PENANGGULANGAN MASALAH
SEMAKIN KUAT KEPENTINGAN KRITERIA DALAM PENANGGULANGAN MASALAH SEMAKIN BESAR NILAI BOBOTNYA
NILAI BOBOT ANTARA 1 - 5
PEMBERIAN SKORE ADALAH MENILAI RELEVANSI ANTARA KRITERIA DENGAN
MASALAH YANG AKAN DITANGGULANGI RENTANG SKORE 1 - 10 MASALAH DAPAT DITANGGULANGI SESUAI DENGAN
KRITERIA YANG ADA MAKA ANGGOTA DAPAT MEMBERI SKOR 10.
KALAU KRITERIA TIDAK SESUAI SAMA SEKALI PENANGGULANGAN MASALAH, MAKA ANGGOTA DAPAT MEMBERI SKOR 1
MASALAH KESEHATANDALAM PKL
TBC ISPA DIARE KARRIES GIGI KEBERSIHAN GIGI STATUS GIZI KEMATIAN BAYI KEMATIAN IBU MELAHIRKAN
ANALISIS PENYEBAB MASALAH………..
MEMILIKI DASAR TEORITIS MENGACU PADA KERANGKA KONSEP PKL SUDAH DIBUATKAN KONSEPNYA OLEH PANITIA
MENETAPKAN PENEYEBAB MASALAH
UJI STATISTIK ODD RATIO
- OR > 1 : PENYEBAB MASALAH
- OR < 1 : PENGHAMBAT
(DIELIMINIR)
MERUMUSKAN ALTERNATIF…..
PROGRAM, UPAYA, KEGIATAN UNTUK MENGATASI MASALAH
SANGAT TERGANTUNG DARI PENYEBAB MASALAH
PENYEBAB HILANG, MASALAH HILANG
WAKTU YANG TERSEDIA DANA YANG TERSEDIA DAN
DIBUTUHKAN SARANA DAN PRASARANA KEMUDAHAN DALAM PELAKSANAAN
CONTOH………..
MASALAH :- KESAKITAN BAYI- KEMATIAN IBU MELAHIRKAN- STATUS GIZIPROGRAM : KESEHATAN IBU DAN ANAKKEGIATAN :- IMMUNISASI- PERBAIKAN GIZI- DEMO MASAK- PEMERIKSAAN IBU HAMIL- PENYULUHAN KIA
IMPLEMENTASI ……
PLAN OF ACTION (POA) GANTT CHART
POA…………
KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU PELAKSANAAN LOKASI BIAYA (JUMLAH DAN SUMBER) PENANGGUNG JAWAB
GANTT CHART…. KEGIATAN WAKTU
EVALUASI …………. MELIHAT TINGKAT KEBERHASILAN DARI
KEGIATAN MEMBANDINGKAN ANTARA STANDAR
DENGAN HASIL TARGET DENGAN HASIL
PRIORITAS MASALAH DENGAN PEMBOBOTAN NILAI MASALAH JUMLAH NILAI
No KRITERIA BOBOT A B C D E A B C D E
1 Dana 5 6 8 5 3 10 30 40 25 15 50
2 Beratnya Masalah 4 8 8 8 6 8 32 32 32 24 32
3 Kemudahan Penanggulangan 3 10 5 10 5 7 30 15 30 15 21
4 Partisipasi Masyarakat 5 10 10 10 7 10 50 50 50 35 50
5 Dampak Masalah 4 7 10 8 4 5 28 40 32 16 20
6 Sarana dan prasarana 5 10 10 10 5 7 50 50 50 25 35
220 227 219 130 208
II I III V IV
PLAN OF ACTION
No KEGIATAN TUJUAN
SASARAN
WAKTU TEMPAT BIAYA
PNGGUNG JAWAB EVALUASI JML SUMBER
1
IMMNUSASI PADA BAYI
MENINGKATKAN SISTEM IMMUN PADA BAYI BAYI
12 BLN
POSYANDU 50juta
APBD (PEMDA)
PERSONAL (BIDAN, PERAWAT + NAMA)
> 80 % = BAGUS
IBU YANG PUNYA BAYI
PUSKESMAS
APBN (PEM PUSAT)
TIM (KETUA DAN ANGGOTA)
< 80 % = K. BAGUS
A. IMMUNISASI BCG PADA BAYI
MENCEGAH TERJADINYA PENYAKIT TBC
BAYI UMUR 0 - 2 BULAN BPS LOAN
KEPANITIAAN
PADA BAYI PUSTU
SWADAYA
POLINDES
PENYUSUNAN LAPORAN SURVEI DAN
LAPORAN AKHIR
OLEH: SIE MATERI PKL POLTEKES KEMENKES
PADANG
PROSES BELAJAR MENGAJAR
POKOK BAHASAN : KEGIATAN INTERVENSISUB POKOK BAHASAN:1. JENIS KEGIATAN INTERVESI
2. SISTIMATIKA LAPORAN SURVEI 3. EVALUASI KEGIATAN
4. SISTIMATIKAN LAPORAN KEGIATAN
WAKTU : 1 X 90 MENITDOSEN : PEMBIMBING PKL
KEGIATAN INTERVENSI
a. Fisik Taman Gizi/Kebun Percontohan Pembuatan Jamban Keluarga Percontohan
(JAGA) Pembangunan Sarana Air Bersih Percontohan Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Pembangunan SPAL Revitalisasi Posyandu
KEGIATAN INTERVENSI…
. Non fisik Penyuluhan Gizi Keluarga, Kesehatan Lingkungan,
Keperawatan dan Kebidanan (pendekatan individu, kelompok atau massa)
Demo masak, untuk meningkatkan konsumsi gizi Pelatihan dan penyegaran kader kesehatan Pembinaan dokter kecil di SD Usaha Kesehatan sekolah (UKS) Posyandu Posyandu lansia Pameran Kesehatan Pembinaan Pencatatan / Pelaporan (R/R)
KEGIATAN INTERVENSI…..
Pameran Kesehatan Lomba bidang kesehatan Pelayanan KB dan pelayanan ANC Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada
masyarakat (KK) (kegiatan wajib) Pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut pada relawan
POSKESRI /kader posyandu (kegiatan wajib) Pencabutan gigi persistensi (sesuai kondisi ) Pencabutan gigi permanen sesuai dengan kompetensi
(sesuai kondisi ) CLTS (community led total sanitation)
Penyusunan Laporan Survei Judul laporan Kata pengantar Isi laporan
BAB I Pendahuluan (latar belakang, tujuan survei, dan manfaat)BAB II Metode survei (disain, populasi dan sampel, pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data, kerangka konsep dan definisi operasional
BAB III Hasil survei (analisis univariat dan bivariat) untuk data keterangan rumah tangga dan keterangan individu Data variabel hasil analisis univariat dari dependen variabel digunakan untuk menentukan prioritas masalah. .Data variabel hasil analisis bivariat yang mengacu kepada kerangka konsep pengumpulan data untuk masalah prioritas saja. Data variabel hasil analisis bivariat untuk menentukan faktor penyebab timbulnya masalah berupa estimasi faktor risiko (Ods Ratio = OR).
BAB IV Pembahasan/diskusi dan rencana intervensiBAB V Kesimpulan dan saran
EVALUASI KEGIATANHASIL EVALUASI PROGRAM INTERVENSI KESEHATANDALAM RANGKA PKL TERPADU MAHASISWA POLTEKES PADANGDI JORONG ____________KEC _______ KAB. AGAM TAHUN 2011
MASALAH KES
KEGIATAN YANG DIEVALUASI * TARGET REALISASI %
RATA-RATA
Penyusunan laporan Akhir Kegiatan
COVER LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan Manfaat Untuk Masyarakat, Mahasiswa dan Poltekkes
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL Gambaran Geografi Gambaran Demografi Gambaran Fasilitas Sarana dan Prasarana Umum
BAB III PELAKSANAAN SURVEI Metode survei
Disain survei Populasi dan Sampel Kerangka Konsep Variabel Pengumpulan Data Definisi Operasional Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Pengolahan, Penyajian dan Analisa Data
3.2. Hasil dan pembahasan survei Hasil Analisis Univariat Hasil analisis bivariat
3.3. Langkah pemecahan masalah Penetapan Masalah
Prioritas Masalah Analisis Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Kegiatan Tindakan Terpilih P O A
BAB IV KEGIATAN INTERVENSI Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini (Daftar Masalah) Tujuan kegiatan Tahap-tahap pelaksaan Resouces/partisipasi (Biaya/dana, tenaga, waktu & material, dukungan politis, dukungan moral)
BAB V. EVALUASI KEGIATAN Kesesuaian Kegiatan dengan rencana Faktor Pendorong & Penghambat
BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN Listing populasi sampel Pemetaan sampling Hasil proses penentuan prioritas masalah sampai POA Dokumentasi proses pelaksanaan kegiatan (foto kegiatan intervensi, peta wilayah)