Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL ) adalah suatu mekanisme yang diciptakan untuk mendorong preservasi alam dan pemanfaatan jasa ekosistem secara berkelanjutan seperti penyediaan air bersih, penangkapan dan penyimpanan karbon, dan ekowi- sata. Sistem pembayaran langsungnya menghubungkan penerima jasa lingkungan, seperti masyarakat, pelaku bisnis, dan badan publik, dengan penyedia jasanya sehingga memenuhi kebutuhan konservasi dan peningkatan taraf kehidupan secara bersamaan.

Pada tahun 2016, LESTARI menciptakan rangkaian alat untuk menilai kemungkinan penerapan skema-skema PJL di Indonesia yang diharapkan akan membantu orang-orang awam yang hendak mengembangkan PJL untuk mejaga hutan dan sekaligus menguntungkan masyarakat sekitarnya. Alat tersebut diluncurkan pertama kali pada tanggal 23 Februari 2017 di Jayapura, Papua, yang acaranya dihadiri oleh lebih dari empat puluh partisipan yang merupakan pemangku kepentingan. Pemda Papua, perusahaan air lokal dan kelompok-kelompok adat telah mengambil langkah awal untuk mengembangkan skema PJL di daerah penyangga Cagar Alam Cyclops. Masyarakat yang tinggal di daerah penyangga tersebut serta penduduk Jayapura dan Sentai bergantung pada hutan bagi suplai airnya.

Partisipan acara tersebut sangat antusias menggunakan alatnya untuk mengembangkan skema-skema PJLnya karena alat tersebut mampu memberikan kejelasan dan struktur dalam menilai penerapan PJL. Pemda dan masyarakat adat Papua meminta LESTARI membantu mereka untuk mengembangkan PJL dan mengadakan percobaan alatnya di daerah tersebut untuk menilai kemungkinan penerapan PJL pada tahun 2017.

Keterangan foto: (dari atas ke bawah)

1. Hutan dalam Cagar Alam Cyclops 2. Air yang mengalir melalui Cagar Alam Cyclops. Masyarakat Jayapura dan Sentani bergantung pada hutan Cyclops untuk persediaan air. 3. Peta lanskap Cyclops, wilayah kerja proyek LESTARI dibagian utara Papua

MELAKUKAN PERUBAHAN

MENDORONG PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SECARA BERKELANJUTAN DENGAN PJL