12
18 DOI 10.35473/jpmmi.v1i1.21 e-ISSN : 2621-1254 Membangun Pola Hidup…( Aini Alifatin, Ririn Harini, Erna Retnaning Raharjeng, Bambang Kurnadi) Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia Vol. 1 No. 2, 2019 Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan Konsumsi Olahan Sayuran Sehat Menuju Desa Sehat Terpadu Aini Alifatin 1 , Ririn Harini 2 , Erna Retnaning Raharjeng 3 , Bambang Kurnadi 4 1,2,3 Universitas Muhammadiyah, Malang 4 Universitas Madura, Pamekasan Email : [email protected] ABSTRAK Tanpa mencerdaskan dan memberdayakan partisipasi dan peran masyarakat, upaya kesehatan sulit memberikan perubahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan posyandu Balita dan Lansia, peningkatan terhadap ketahanan pangan, peningkatan kesadaran masyarakat dengan kemandirian kader kesehatan, Pembuatan program reward keluarga sehat, Pembentukan sarana edukasi kesehatan melalui warung informasi, memberikan harapan penanaman nilai perilaku hidup bersih dan sehat kepada semua kalangan, adalah kegiatan utama yang dapat meningkatkan kualitas SDM dalam ketahanan kesehatan. Menjadikan tradisi konsumsi sayur melalui posyandu Balita dan Lansia, akan menanamkan pola hidup sehat bagi keluarga. Sayuran organic menjadi daya tarik karena selalu di jadikan bonus bagi peserta yang hadir. Budidaya sumber alam (sayuran organic) selain sebagai unsur peningkatan gizi keluarga, juga mendukung perekonomian dalam bentuk penyadaran mastarakat akan manfaat tanaman organic: budidaya sayuran dan tanaman organic berupa nuggetz sayur, bakso bayam, dan lain-lain. Budidaya tersebut dapat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pelatihan packaging, penyimpanan dalam freeser dan pemasaran baik melalui media online, social media maupun menjalin networking dengan badan badan usaha di sekitar. Budidaya sumber alam (sayuran organic) dan pembentukan UMKM inilah yang akan menunjang ekonomi kesehatan keluarga. Desa Komis akan menjadi kawasan sehat, dan sentra pembangunan kesehatan serta peningkatan perekonomian warga sebagai hasil dari PKW Desa Sehat Terpadu. Katakunci : Ketahanan pangan, peningkatan gizi keluarga, penunjang perekonomian, Desa Sehat Terpadu, Without educating and empowering the participation and role of the community, health efforts will not provide change and improve the quality of human resources. Development of posyandu for toddlers and the elderly, improvement of food security, increasing public awareness with the independence of health cadres, making reward programs for healthy families, forming health education facilities through information stalls, giving hope for planting values of clean and healthy living behavior to all people, is the main activity can improve the quality of human resources in health security. Making the tradition of consuming vegetables through toddler and elderly posyandu will instill a healthy lifestyle for the family. Organic vegetables are an attraction because they are always made a bonus for participants who attend. Cultivation of natural resources (organic vegetables) in addition to being an element of improving family nutrition, also supports the economy in the form of community awareness of the benefits of organic plants: the cultivation of vegetables and organic plants in the form of vegetable nuggets, spinach meatballs, and others. This cultivation can simultaneously improve the economy of the community through training in packaging, freezer storage,

Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

18

DOI 10.35473/jpmmi.v1i1.21

e-ISSN : 2621-1254

Membangun Pola Hidup…( Aini Alifatin, Ririn Harini, Erna Retnaning Raharjeng, Bambang Kurnadi) Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

Konsumsi Olahan Sayuran Sehat Menuju Desa Sehat Terpadu

Aini Alifatin1, Ririn Harini

2, Erna Retnaning Raharjeng

3, Bambang Kurnadi

4

1,2,3Universitas Muhammadiyah, Malang 4Universitas Madura, Pamekasan

Email : [email protected]

ABSTRAK

Tanpa mencerdaskan dan memberdayakan partisipasi dan peran masyarakat, upaya

kesehatan sulit memberikan perubahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pengembangan posyandu Balita dan Lansia, peningkatan terhadap ketahanan pangan,

peningkatan kesadaran masyarakat dengan kemandirian kader kesehatan, Pembuatan

program reward keluarga sehat, Pembentukan sarana edukasi kesehatan melalui warung

informasi, memberikan harapan penanaman nilai perilaku hidup bersih dan sehat

kepada semua kalangan, adalah kegiatan utama yang dapat meningkatkan kualitas

SDM dalam ketahanan kesehatan. Menjadikan tradisi konsumsi sayur melalui posyandu

Balita dan Lansia, akan menanamkan pola hidup sehat bagi keluarga. Sayuran organic

menjadi daya tarik karena selalu di jadikan bonus bagi peserta yang hadir. Budidaya

sumber alam (sayuran organic) selain sebagai unsur peningkatan gizi keluarga, juga

mendukung perekonomian dalam bentuk penyadaran mastarakat akan manfaat tanaman

organic: budidaya sayuran dan tanaman organic berupa nuggetz sayur, bakso bayam,

dan lain-lain. Budidaya tersebut dapat sekaligus meningkatkan perekonomian

masyarakat melalui pelatihan packaging, penyimpanan dalam freeser dan pemasaran

baik melalui media online, social media maupun menjalin networking dengan badan

badan usaha di sekitar. Budidaya sumber alam (sayuran organic) dan pembentukan

UMKM inilah yang akan menunjang ekonomi kesehatan keluarga. Desa Komis akan

menjadi kawasan sehat, dan sentra pembangunan kesehatan serta peningkatan

perekonomian warga sebagai hasil dari PKW Desa Sehat Terpadu.

Katakunci : Ketahanan pangan, peningkatan gizi keluarga, penunjang

perekonomian, Desa Sehat Terpadu,

Without educating and empowering the participation and role of the community, health

efforts will not provide change and improve the quality of human resources.

Development of posyandu for toddlers and the elderly, improvement of food security,

increasing public awareness with the independence of health cadres, making reward

programs for healthy families, forming health education facilities through information

stalls, giving hope for planting values of clean and healthy living behavior to all people,

is the main activity can improve the quality of human resources in health security.

Making the tradition of consuming vegetables through toddler and elderly posyandu

will instill a healthy lifestyle for the family. Organic vegetables are an attraction

because they are always made a bonus for participants who attend. Cultivation of

natural resources (organic vegetables) in addition to being an element of improving

family nutrition, also supports the economy in the form of community awareness of the

benefits of organic plants: the cultivation of vegetables and organic plants in the form

of vegetable nuggets, spinach meatballs, and others. This cultivation can simultaneously

improve the economy of the community through training in packaging, freezer storage,

Page 2: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

19

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

and marketing through online media, social media and networking with business

entities around. The cultivation of natural resources (organic vegetables) and the

formation of UMKM will support the family's health economy. Komis Village will be a

healthy area, and a center for health development and improve the economy of the

people as a result of the Integrated Healthy Village PKW.

Keyword: Food security, improving family nutrition, supporting the economy,

Integrated Healthy Villages

PENDAHULUAN

Kemudahan transportasi melalui

Suramadu menjadi daya saing bagi

Sampang terhadap daerah lainnya untuk

mendapatkan kunjungan wisatawan

baik dari dalam maupun dari luar

negeri.Diperlukan pemberdayaan

masyarakat menuju IPM yang tinggi

agar siap menghadapi perubahan global.

Masyarakat dengan kharakter religi

yang sangat kuat, merupakan tantangan

tersendiri bagi pengembangan wilayah,

karena banyak aturan yang harus

dicermati secara bijak.

Oleh karenanya Pemerintah

Kabupaten Sampang dalam

melaksanakan fungsinya

mengutamakan kearifan lokal dengan

memanfaatkan potensi sumber daya

yang dimiliki meliputi sumber daya

manusia, sumber daya alam, ilmu

pengetahuan dan teknologi demi

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan pembangunan

Kabupaten Sampang telah dirasakan

peningkatan hasil dan manfaatnya bagi

masyarakat. Namun pembangunan

bidang kesehatan akan tetap

memerlukan perhatian. Untuk itulah

Kabupaten Sampang menetapkan

peningkatan aksesibilitas dan kualitas

serta pelayanan bidang kesehatan

masyarakat pada urutan ketiga prioritas

pembangunan daerah dan lebih

diarahkan dalam upaya peningkatan

kualitas kehidupan dan kesehatan

masyarakat agar mampu secara mandiri

memelihara kesehatan individu dan

keluarganya, khususnya masyarakat

yang berpenghasilan rendah.Akan tetapi

sering ditemukan tradisi didalam

masyarakat yang kurang

memperhatikan pentingnya kesehatan

yang berdampak negatif yang sangat

merugikan.Penyebaran dan penularan

infeksi, Pemukiman dan perumahan

yang kotor, pembuangan sampah

dimana-mana, pemanasan global dan

bencana alam semua itu akibat dari

menyepelekan kesehatan

masyarakat.Berpijak pada upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dan

keberlanjutan pembangunan kesehatan,

maka diperlukan usaha yang sungguh-

sungguh dengan melibatkan kerjasama

lintas pendidikan tinggi.

Tanpa mencerdaskan dan

memberdayakan partisipasi dan peran

masyarakat, upaya kesehatan tidak akan

memberikan perubahan dan

peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Pengembangan posyandu

Balita dan Lansia, peningkatan terhadap

ketahanan pangan, peningkatan

kesadaran masyarakat dengan

kemandirian kader kesehatan,

Pembuatan program reward keluarga

sehat, Pembentukan sarana edukasi

kesehatan melalui warung informasi,

memberikan harapan penanaman nilai

perilaku hidup bersih dan sehat kepada

semua kalangan, adalah kegiatan utama

yang dapat meningkatkan kualitas

SDM dalam ketahanan kesehatan.

Menjadikan tradisi konsumsi

sayur melalui posyandu Balita dan

Lansia, akan menanamkan pola hidup

sehat bagi keluarga. Sayuran organic

Page 3: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

20

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

menjadi daya tarik karena selalu di

jadikan bonus bagi peserta yang hadir.

Budidaya sumber alam (sayuran

organic) selain sebagai unsur

peningkatan gizi keluarga, juga

mendukung perekonomian dalam

bentuk penyadaran mastarakat akan

manfaat tanaman organic: budidaya

sayuran dan tanaman organic berupa

nuggetz sayur, bakso bayam, dan lain-

lain. Budidaya tersebut dapat sekaligus

meningkatkan perekonomian

masyarakat melalui pelatihan

packaging, penyimpanan dalam freeser

dan pemasaran baik melalui media

online, social media maupun menjalin

networking dengan badan badan usaha

di sekitar. Budidaya sumber alam

(sayuran organic) dan pembentukan

UMKM inilah yang akan menunjang

ekonomi kesehatan keluarga. Desa

Komis akan menjadi kawasan sehat,

dan sentra pembangunan kesehatan

serta peningkatan perekonomian warga

sebagai hasil dari PKW Desa Sehat

Terpadu.

Kondisi wilayah Desa Komis,

Kecamatan Kedundung yang relevan

dengan permasalahan saat mengawali

kerjasama program diantaranya :

1) Masih terdapat masalah

Kemiskinan di Kabupaten Sampang

sangat berkaitan dengan masalah

pengangguran dan kesempatan

kerja. angka kemiskinan Kabupaten

Sampang masih sebesar 30,21%

pada tahun 2014 dan berada di atas

angka kemiskinan Propinsi Jawa

Timur maupun kabupaten-

kabupaten lain di Madura.

Didukung oleh data tentang angka

pengangguran terbuka sebesar

sebesar 1,78% pada tahun 2014.

Sedangkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) sebesar 61,03%

pada tahun 2012.

2) Dalam hal Kesehatan, masih

terdapat masalah yang memerlukan

perhatian khusus, dimana angka

kematian bayi masih 55,11 per

1000 kelahiran hidup, angka

kematian ibu 53,37 per 100.000

kelahiran hidup, ditambah lagi

angka kurang gizi 1.93 % dan

angka harapan hidup 64,43 tahun

Dengan memperhatikan visi dan

misi pembangunan daerah Kabupaten

Sampang Tahun 2008-2025, maka

Universitas Muhamadiyah Malang dan

Universitas Madura bekerja sama

dengan Pemerintah Kabupaten

Sampang telah menetapkan sektor-

sektor yang menjadi prioritas

pembangunan dalam Pengembangan

kawasan sebagai implementasi Program

IbW tahun 2016 – 2018, dengan

menjadikan potensi yang dimiliki

Kecamatan Kedundung sebagai Desa

sehat terpadu, dengan prioritas solusi

sebagai berikut :

1) Menjadikan warung informasi

kesehatan sebagai pusat-pusat

informasi di tempat-tempat

strategis sebagai langkah awal

sosialisasi informasi kesehatan

2) Menjadikan Desa Komis

sebagai desa yang bersih dan

sehat baik lingkungan maupun

perilaku masyarakat yang

berorientasi pada pola hidup

bersih dan sehat

3) Pengembangan posyandu

lansia, peningkatan terhadap

ketahanan kesehatan

reproduksi, peningkatan

kesadaran masyarakat dengan

kemandirian kader kesehatan.

pembentukan posyandu balita

yang masih belum terbentuk.

4) Pembuatan program keluarga

sehat dengan pemberian

reward kepada warga yang

telah memenuhi persyaratan

yang ada sehingga hal ini

diharapkan dapat memotivasi

warga untuk selalu berperilaku

hidup bersih dan sehat

Page 4: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

21

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

5) Pengembangan kawasan

rumah lestari dengan sayuran

organic, dan budidaya

makanan sehat untuk

menunjang kebutuhan gizi

keluarga

6) Pengembangan hasil olahan

sayuran ortganik sebagai

usaha mikro kecil dan

menengah yang akan

berdampak pada peningkatan

perekonomian masyarakat.

Kerjasama diatas diprioritaskan

untuk mengembangkan desa Komis

sebagai kawasan sehat, dan sentra

pembangunan kesehatan serta

peningkatan perekonomian warga

sebagai multi efek melalui pengolahan

hasil alam yang terdapat didesa tersebut.

Oleh karena itu Ipteks bagi Wilayah

sangat diperlukan bagi masyarakat

untuk mengembangkan berbagai potensi

yang berdampak bagi perekonomian

dan kesehatan masyarakat agar dapat

meningkatkan kesejahteraan didaerah

tersebut.

METODE

Untuk melaksanakan

pembangunan di desa Komis

Kecamatan Kedundung Kabupaten

Sampang diarahkan pada pembangunan

sektor Kesehatan, sektor pertanian dan

pengembangan sektor usaha mikro,

kecil dan menengah (UMKM). Metode

pendekatan yang ditawarkan untuk

mendukung realisasi program RPJMD

Kabupaten Sampangadalah : (1) Metode

Perencanaan Partisipatif, 2. Pendekatan

terhadap Tokoh Kunci (Personal

Approach), 3. Penyuluhan, Pelatihan

Ipteks dan pendampingan.

Metoda pendekatan partisipatif yang digunakan dalam medukung

realisasi program RPJMD Pemerintah

Kabupaten Sampang adalah melibatkan

masyarakat untuk menumbuhkan rasa

saling memiliki dari partisipan/anggota

kelompok masyarakat agar setiap

tahapan dari semua unsur mulai

identifikasi potensi, masalah dan

rencana tindak lanjut/rencana kegiatan

dapat terlaksana dengan baik. Setiap

fenomena yang timbul dianalisis dan

ditindak lanjuti secara bersama-sama

dengan seluruh unsur masyarakat yang

terlibat dalam kegiatan ini.

Pengumpulan data dan informasi

mengenai potensi wilayah IbW juga

dilakukan melalui survey serta kajian

data primer dan sekunder yang sudah

tersedia. Pengambilan data primer

ditujukan untuk mendukung rona awal

sosial ekonomi masyarakat. Tahap

persiapan sosial merupakan tahap yang

sangat menentukan kemandirian

masyarakat dan keberlanjutan program.

Kelompok dampingan/mitra sebagai

suatu organisasi, senantiasa melakukan

konsolidasi kelembagaan dan finansial.

Pendekatan terhadap Tokoh

Kunci (Personal Approach).

Pendekatan terhadap Tokoh kunci

antara lain: Pemerintah, Tokoh Agama,

Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat

untuk mendapatkan dukungan secara

penuh karena peranan dan karisma dari

para Tokoh tersebut terhadap

masyarakat.

Penyuluhan, Pelatihan Ipteks

dan pendampingan. Metode yang

digunakan diawali dengan : (1)

sosialisasi, (2) pembentukan dan

pengembangan posyandu lansia, (3)

pembentukan dan pengembangan

posyandu balita pelatihan dan

pendampingan produk pertanian

organik untuk makanan, hasil ikan

untuk perbaikan gizi (4) terkelolanya

secara mandiri untuk pos yandu lansia

dan balita secara aktif, (5) pendidikan

kewirausahaan menuju kelompok

mandiri, (6) pemasaran produk dan

kawasan desa sehat terpadu, (7)

publikasi dan promosi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Bidang Kesehatan

Page 5: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

22

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

1) Pos Informasi. Pada tahun awal,

pos informasi melekat dengan

media LCD yang dipasang di

kawasan yang biasa dilintasi

masyarakat dengan harapan bahwa

info-info tentang kesehatan dan

info lainnya dapat dengan mudah

diketahui oleh masyarakat.

Gambar 1 : Launching Pos

informasi

Gambar 2 : Publikasi Pos informasi

melalui Portal Madura dan

pemindahan letak pos informasi

2) Pengembangan Warung

informasi pada tahun-ke dua dan

ke 3,menjadikan Poskamling

sebagai Pos informasi yang menjadi

tempat berkumpul dan berbagi

pengetahuan kesehatan dll

Gambar 3 : Pemberdayaan Posko

sebagai Pos informasi

Page 6: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

23

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 4 : Pengembangan

PoskoInformasi dengan pemanfaatan

poskamling

3) Pengadaan Media informasi

Kesehatan : berupa leaflet,booklet

dan buku-buku pan duan menjadi

pusat informasi bagi masyarakat,

sehingga menambah wawasan dan

pengetahuan sertaperubahan

perilaku masyarakat

Gambar 5 : Buku-buku dan leaflet yang

sudah tercetak

4) Pengadaan sarana Prasarana

Posyandu

Penambahan sarana Posyandu

dengan alat-alat stimulasi tumbuh

kembang sangat diperlukan dan

diserahterimakan kepada bidan

setempat beserta alat-alat deteksi

dini kesehatan yaitu tensimeter yang

diberikan kepada kader kesehatan

yang ada.

Page 7: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

24

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 6 : Pengembangan sarana

Posyandu dengan penambahan alat-

alat stimulasi perkembangan

Gambar 7 : Pembinaan kesehatan lansia

oleh kader

Gambar 8 : Perkembangan Posyandu

lansia

b. Bidang Gizi/Ketahanan pangan

1. Penanaman kembali sayuran di

pekatangan rumah

Dalam bidang ketahanan pangan

telah dibagikan polybag dan

benih sayuran organic berbagai

macam untuk ditanam

dipekarangan rumah. Setiap

warga di tiap dusun, menerima

50 polybag beserta benihnya,

dan sebelum pelaksanaan

pemanfaatan pekarangan rumah,

dilakukan pelatihan cara

penanaman. Selanjutnya

dilakukan pendampingan

dengan terus memantau

perkembangan.

2. Pendirian Green house

Untuk pendidikan dan

percontohan dibangun green

house yang menjadi tempat

belajar menanam sayuran

organic serta menjadi bahan

untuk dibagikan pada peserta

posyandu..

Page 8: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

25

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 9 : Pembuatan green House

sebagai Rumah pembibitan

3. Pembiasaan Makan sayuran sebagai

MPASI

Serta menjadikan Sayuran

sebagai MPASI atau makanan

tambahan keluarga dari Posyandu

Page 9: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

26

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 10 : memberikan sayuran

sebagai sarana promosi kesehatan

c. Bidang Ekonomi

Selanjutnya ketika warga

masyarakat sudah memiliki kebiasaan

menanam sayuran organic, kegiatan

dilanjutkan dengan pelatihan membuat

makanan sehat dari sayuran baik bagi

balita maupun bagi lansia

Pengembangan ekonomi dimulai dari

memberikan Pelatihan bagi kader dan

keluarga untuk menunjang Perbaikan

gizi keluarga, dengan Pelatihan

pembuatan menu sehat berupa nuggetz

sayur (bayam) dan bakso sayur dan

protein nabati (bayam, tempe, wortel,

bakso tahu dll), kegiatan pelatihan

dilakukan selama dua hari dengan

diawali proses pembuatan dan hari ke

dua pengepakan untuk penyimpanan.

Hasil pelatihan lebih ditujukan pada

balita dan lansia yang datang saat

posyandu, selebihnya diupayakan

sebagai pemberdayaan ekonomi

masyarakat.

Pada Pemberdayaan ekonomi

ini,masyarakat belum sampai pada

perijinan PIRTkarena berbagai alasan,

diantaranya pemasaran yang terbatas,

karena masyarakat dengan ekonomi

yang rendah memiliki daya beli yang

terbatas, namun terdapat satu warga

yang antusias untuk menjadikan hasil

pelatihan ini sebagai usaha

pengembangan ekonomi mandiri.

Pelatihan dilanjutkan dengan

Pengepakan dan pemasaran melalui

online.

Page 10: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

27

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 11 : Pelatihan pembuatan

menu sehat berbahan sayur

d. Bidang Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM (Kader

Kesehatan dan UMKM)

SDM utama yang berperan pada

Desa Sehat Terpadu adalah Kader

kesehatan.Kegiatan difokuskan pada

pemberian pelatihan Deteksi Dini

dan Pembinaan kader Posyandu dan

kader PKK sebagai ujung tombak

masalah kesehatan dan pelayanan

kesehatan keluarga. Total kader

yang dilatih sejumlah 25 kader,

Kegiatan dimulai dengan

memberikan pelatihan pemantaban

skill deteksi dini masalah kesehatan

yang terdiri atas pemberian materi,

praktek deteksi pada masalah

kesehatan. Setiap kader mendapat

satu set tensimeter dan stetoskop,

serta mendapat tugas pengelolaan

terhadap 10 keluarga untuk tiap-tiap

kader. Kader juga mendapat

pelatihan senam lansia dan seragam

kader. Berikutnya dilakukan

Evaluasi kemampuan kader melalui

Lomba kader berpotensi. Dan

diberikan penghargaan terhadap

kader-kader yang berprestasi.

Gambar 12 : hasil evaluasi kompetensi

kader dan survey pemanfaatan

pekarangan rumah

0

20

40

60

80

Pesertapelatihan danmenerimabantuanpolybag danbibit/benih

kompetensi kader kesehatan

pemeriksaan kesehatanpenyuluhandeteksi dinipengelolaan dasa wisma

18% 12% 25%

45%

Page 11: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

28

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

Gambar 13 : suasana penyegaran materi

pemeriksaan dan deteksi dini kesehatan

Gambar 12 : gambar suasana evaluasi

kompetensi kader

Page 12: Membangun Pola Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan dan

29

Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Indonesia

Vol. 1 No. 2, 2019

KESIMPULAN

Dalam kurun waktu tiga tahun,

pembangunan masyarakat desa Komis

sudah menjadikan desa yang aktif

dalam pengembangan pekarangan

menjadi lahan tanaman sayuran organic,

dan menjadi pola perilaku sehat dengan

membiasakan konsumsi sayuran sehat

sejak dini. Masyarakat sebagian besar

sudah berpartisipasi untuk

mengembangkan kembali tanaman

sayuran organic disetiap pekarangan

rumahnya. Dampak Kegiatan ini tidak

terbatas pada peningkatan gizi keluarga

tetapi juga pengembangan ekonomi

dengan memasarkan hasil sayuran

organic melalui kelompok tani yang

sudah dibentuk. Publikasi tidak terbatas

pada medsos, melainkan dengan

pemanfaatan warung informasi sebagai

bagian dari publikasi desa selain sebagi

pusat informasi kesehatan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih tak terhingga

penulis sampaikan kepada Direktorat

Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat yang telah mendanai

Program IbW yang kami usulkan.

Ucapan terima kasih penulis

sampaikan juga kepada jajaran

Pemda Kabupaten Sampang dan

Universitas Madura sebagai

perguruan tinggi mitra yang telah

mendukung pelaksanaan Program

IBW ini.

DAFTAR PUSTAKA

Apriadi, W.H, 1006, 180 Jus Buah dan

Sayuran, Gramedia Pustaka

utama.

Ayub S. Pranata, (2010), meningkatkan

hasil panen dengan pupuk

organic, PT Agromedia Pustaka,

Jakarta.

Glio, M.T. (2017), Ventricultur,

Bertanam Sayuran di lahan

terbatas, Agromedia.

Kusuma, E.S.W, (2006), Jus Buah dan

Sayuran, Niaga SwadayaRH

Paeru, 2015, panduan praktis

bertanam sayuran di

pekarangan, penebar swadaya,

Jakarta.

Lingga,L, (2010), Cerdas memilih

sayuran, plus minus 54 jenis

sayuran,PT Agromedia

Pustaka,jaksel.

Redaksi AgroMedia, (2007), Cara tepat

memupuk tanaman hias, PT

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Rukman,R,Ir,H.MBA, MSc, (2005),

Bertanamsayuran dipekarangan,

kanisius,Jogjakarta.

Sunarjono. H,Drs. (2013), Bertanam 36

Jenis Sayuran, Penebar

Swadaya, Jakarta.