MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Embed Size (px)

Citation preview

MENGHENTIKAN PERDARAHANERNAWATI

Prinsip dasarPerdarahan yg disertai dg trauma mengancam nyawa Jika tdk dilakukan tindakkan segera, semakin memburuk syok meninggal Kalau ada darah selalu ada resiko kita tertular penyakit selalu proteksi diri

Perlindungan thd infeksi

Jauhilah darah dan cairan tubuh penderitaMinimal pakai sarung tangan Masker jika harus melakukan tindakan ventilasi Gunakan kacamata pelindung

Jangan pernah sentuh mulut anda, hidung, atau mata atau makan dengan tangan anda ketika / setelah memberikan perawatan emergensi Jaga semua luka terbuka penderita dengan menutup dan menggunakan pembalut Cuci tangan secepat mungkin setelah memberikan perawatan pada penderita.

Perdarahan

Perdarahan luarPerdarahan pada permukaan luar tubuh Darah akan terlihat keluar Tipe perdarahan : Perdarahan arteri, vena dan kapiler

Perdarahan dalamPerdarahan pada bagian dalam rongga tubuh Darah tidak terlihat keluar

Perdarahan arteriDarah berwarna merah terang sebab kandungan O2 tinggi Darah menyembur atau memancar dari luka Pancaran bersamaan dengan denyut nadi penderita atau kontraksi jantung Perdarahan ini lebih sulit terkontrol perdarahan cukup banyak syok meninggal

Perdarahan venaDarah berwarna gelap krn kandungan oksigen lebih sedikit Mengalir tenang dari luka, krn tekanan vena lebih rendah dari arteri Lebih mudah diatasi

Perdarahan kapilerDarah berwarna merah gelap Menetes pelan dari luka Perdarahan akan berhenti spontan

Tindakan bila ada perdarahan luar1.

2.

Selalu mulai dengan memeriksa dan mengelola airway dan breathing Gunakan tekanan langsung pada lukaJika perdarahan banyak ditemukan selama penilaian awal, gunakan tekanan langsung dengan tangan yang menggunakan sarung tangan sampai pembalut dapat dibebatkan Kmd segera balut dengan kassa steril Jika luka kecil, gunakan tekanan langsung tepat diatas perdarahan dengan menggunakan ujung jari Jika luka besar, balut dengan kassa steril dan gunakan tekanan langsung

Tindakan bila ada perdarahan luar3. Setelah menggunakan tekanan langsung Meninggikan anggota tubuh yg mengalami perdarahan, sehingga lebih tinggi dari jantung memperlambat aliran darah yang keluar dan membantu pembekuan jika dicurigai adanya patah tulang atau cidera pada sendi, jangan meninggikan anggota gerak 4. Menilai perdarahan jika luka terus mengeluarkan darah setelah dibalut, gunakan balutan lain diatasnya lalu lakukan penekanan ulang secara langsung

Tindakan bila ada perdarahan luar5.

Gunakan tekanan pada nadi.Jika perdarahan terjadi pada anggota gerak, gunakan tekanan langsung pada arteri untuk mengurangi darah yang keluar Lakukan penekanan dengan jari tangan Dengan menekan pembuluh darah antara jari tangan dan tulang maka perdarahan akan berkurang

Pada sisi badan manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yg dpt ditekan dgn jari1. 2. 3. 4. 5. 6.

Arteri temporalis superficialis Arteri carotis comunis Arteri brachialis Arteri radialis Arteri femoralis Arteri dorsalis pedis

Turniket (tourniquet)1.

2.

Sebagai alternatif terakhir utk mengontrol perdarahan ketika semua cara gagal Gunakan turniket hanya pada ujung dari anggota gerak yg sdh hancur atau sdh teramputasi turniket dpt menghentikan seluruh aliran darah pd anggota gerak menyebabkan kerusakan yg menetap pada sarf, otot dan pembuluh darah hilangnya fungsi tubuh anggota gerak tsb

Turniket (tourniquet)Pilih perban yg lebarnya 6 cm dan buatlah 6-8 lapis Lilitkan di sekeliling anggota gerak, di proksimal (sebelum ) luka Talikan simpul pada perban, kmd tempatkan sebuat batang kecil atau pensil diatasnya. Talikan lagi batang kecil pada perban Putar batang kecil sampai perdarahan berhenti, kmd kunci batang kecil pada posisinya Catat waktu pemasangan

Hal-hal yg harus diperhatikan pada saat pemasangan turniket

Selalu gunakan perban yg lebar utk mengikat yg kuat Jangan menggunakan tali / sabuk yg dpt melukai kulit atau jaringan lunak dibawahnya Jangan pernah menggunakan turniket tepat diatas sendi Pastikan turniket slalu terlihat, jangan tutupi dengan baju / selimut

AmputasiTerlepasnya bagian tubuh krn kekuatan yg cukup besar (kecelakaan) Perawatan sama seperti pada luka + pemasangan turniket Turniket dilakukan pada luka amputasi yg tdk bisa dilakukan penyambungan Berikan perawatan emergensi, jangan habiskan waktu utk mencari bagian yg terpotong. Jika ada bantuan, dpt minta tolong utk mencarinya.

Utk bagian tubuh yg terpotongLetakkan bagian yang terpotong kekantong plastik Jaga bagian yg terpotong tetap dingin dengan cara meletakkan kantong plastik tadi kedalam kantong plastik yg berisi air dan batu es Beri label dgn nama penderita, tanggal, jam dan tempat kejadian

Balutan

Balutan digunakan untukMenahan kain kasa steril di tempat Memberi tekanan untuk mengontrol perdarahan Memberikan bantuan / support pada bagian tubuh yg terluka Mempercepat penyembuhan luka Penderita akan lebih nyaman pada saat transportasi

Longgarkan balutan jika kulit disekitarnya Pucat atau kebiruan Nyeri bertambah Kulit dibagian distal dingin Ada kesemutan atau mati rasa

Tanda gangguan pembuluh darah/vaskularisasi Beberapa jam kelumpuhan

Tipe balutanBalutan segitiga (mitela) digunakan untuk : Manahan anggota badan yang terluka Menahan kain kasa steril Membentuk turniket Membalut dahi atau tulang tengkorak

KravatDalam keadaan darurat dapat improvisasi dengan sapu tangan bersih atau kaos bersih Kravat adalah balut segitiga yang telah dilipat, kemudian dipakai utk membebat Cara membuat kravat

Prinsip pada penutupan luka

Hindari pengotoran luka/ kontaminasi. Jangan menyentuh luka dengan tangan kotor atau benda yg tdk steril Bahan yg digunakan utk membalut harus steril, jika tdk ada gunakan kain bersih Balutan harus menutup seluruh luka Jangan ada ujung balutan yg terlepas bebas melayang Jangan ikat balutan terlalu kuat,kecuali balut tekan yg memang ditujukan utk menghentikan perdarahan. Tanyakan pada penderita apakah balutan terlalu keras

Prinsip pada penutupan luka

Jangan membalut sedemikian kerasnya sampai mengganggu peredaran darah Jangan balut luka terlalu kendor shg mudah lepas Jika membalut luka pada ekstremitas, mulailah dengan daerah yg lebih proksimal. Ini akan membantu menghindari tekanan pada ujung dan memberikan tekanan lebih merata Plester balutan ditempatnya atau ikat dengan menggunakan simpul Sedapat mungkin jangan membalut ujung jari sehingga masih dapat diperiksa peredaran darah

SyokSyok terjadi krn kegagalan tubuh utk mensuplai sel-sel tubuh dengan darah Jaringan tubuh seperti otak, jantung, kulit, ginjal mengalami gangguan Gejala syok :

Kulit pucat, dingin dan lembab Gelisah Merasa haus Tachycardia Napas cepat Gangguan kesadaran

Tanda dan Gejala Syok

Sistem Kardiovaskuler - Gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin. - Nadi cepat dan halus. - Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi darah. - Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.

Cont.Sistem Respirasi - Pernapasan cepat dan dangkal. Sistem saraf pusat - Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya pasien memang karena kesakitan.

ContSistem Saluran Cerna - Bisa terjadi mual dan muntah. Sistem Saluran Kencing - Produksi urin berkurang. Normal ratarata produksi urin pasien dewasa adalah 60 ml/jam (1/2--1 ml/kg/jam).

Jenis jenis syokSyok karena kehilangan darah/ syok hipovolemik (luka, persalinan) Syok karena kehilangan air (diare, luka bakar) Syok karena jantung gagal berdenyut dengan sempurna / syok kardiogenik Syok karena alergi / syok anafilatik ( makanan. Obat) Syok karena nyeri / terkejut / syok neurogenik sebab lain

Pertolongan umum pada syokJaga jalan napas dan pernapasan Usahakan pernapasan yg lebih baik dg melonggarkan pakaian penderita, tetap jaga kesopanan Usahakan agar otak dan jantung mendapat darah lebih banyak dengan cara meninggikan kaki penderita Selimuti tubuh penderita

Pertolongan umum pada syokBaringkan telentang dengan tujuan meningkatkan aliran darah ke organ-organ vital. Apabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang, penderita jangan digerakkan sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk menghindari terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama seperti pertolongan untuk membebaskan jalan napas.

ContPenderita yang mengalami luka parah pada bagian bawah muka, atau penderita tidak sadar, harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring miring) untuk memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan yang sangat penting adalah meyakinkan bahwa saluran nafas tetap terbuka untuk menghindari terjadinya asfiksia.

ContPenderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau kepala agak ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Kalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sebaiknya penderita dibaringkan dengan posisi telentang datar.

Cont

Pada penderita-penderita syok hipovolemik, baringkan penderita telentang dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanan darah menjadi meningkat. Tetapi bila penderita menjadi lebih sukar bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakinya kembali

Pertahankan RespirasiBebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan, bila ada sekresi atau muntah. Tengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan nafas (Gudel/oropharingeal airway). Berikan oksigen 6 liter/menit Segera pasang infus intravena. Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, produksi urin, dan (CVP).

LUKA Definisi : Luka adalah keadaan dimana terdapat diskontinuitas dari kulit.

Luka dapat dibagi atasI.

Menembus tidaknya : A.Tidak menembus suatu rongga (vulnus non penetrans) B.Menembus suatu rongga (vulnus penetrans)

II. Adanya infeksi : A. Tidak ada infeksi B. Ada infeksi (vulnus infectum)

CONTIII. Menurut bentuk morfologis : A. Hematoma Penimbunan darah dalam suatu rongga abnormal, dibawah kulit. B. Abrasi : Terdapat kerusakan epidermis. C. Ekskoriasi Terdapat kerusakan epidermis dan dermis. D. Vulnus Punctum (ictum) luka yang kecil (luka tusuk). .

CONT

E. Vulnus Scissum Luka yang berbentuk garis.Sebagai penyebabnya adalah suatu trauma tajam. F. Vulnus Laceratum (luka compang camping) Luka krn trauma tumpul, dapat berupa garis atau compang camping. Jika berbentuk garis, maka perbedaannya dgn v.scissum adl pinggir yang tak rata . G. Luka tembak (v.sclopetorum) terbagi atas luka tembak masuk dan luka tembak keluar

Perawatan luka secara umum :1. Pada setiap perlukaan perhatikan keadaan umum terlebih dulu. Apabila keadaan umum buruk usahakan terlebih dulu perbaikan keadaan umum. Apabila perdarahan tampak terus berlanjut dan merupakan penyebab dari keadaan umum yang buruk maka perdarahan dan keadaan umum buruk diatasi secara bersama-sama.

Cont 2.

Saat terjadinya perlukaan : a. Luka bersih kurang dari 6 jam, Luka akan sembuh per- primam dan dapat dilakukan penjahitan primer. b. Luka terkontaminasi: luka antara 6-12 jam atau luka < 6 jam tetapi terkontaminasi

Contc.Luka terinfeksi : Luka diatas 12 jam. Luka ini diberi kompres dan antibiotika sambil menunggu hasil kultur dan resistensi test untuk pemberian antibiotika yang sesuai. Apabila proses radang sudah tenang dan timbul jaringan granulasi sehat dapat dilakukan jahitan sekunder.

Cont3. Profilaksis tetanus : Dapat diberikan dalam bentuk Toksoid,ATS atau imunoglobulin. 4. Medikamentosa : Sebaiknya diberikan antibiotika profilaksis.

ALHAMDULILLAH TERIMA KASIH