116
METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Mochammad Zia Ulhaq NIM: 109051000164 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M

METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN

DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH ULUJAMI

JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Mochammad Zia Ulhaq

NIM: 109051000164

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M

Page 2: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 3: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 4: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 5: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

i

ABSTRAK

Nama : Mochammad Zia Ulhaq

Judul : METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI PONDOK

PESANTREN DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN

Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap

umat Islam, dakwah pada hakikatnya adalah ajaran atau seruan kepada umat

manusia untuk menuju kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat sesuai dengan

pedoman Al-Qur’an dan Hadist. Aktivitas dakwah akan berjalan dengan baik

apabila para da’i atau da’iyah memenuhi semua unsur-unsur dakwah baik dari

subjek dakwah, maupun objek dakwahnya seiring dengan perkembangan zaman

dan masyarakat atau mad’u yang heterogen. Maka seorang da’i harus pandai-

pandai memilih metode yang baik dan tepat untuk digunakan dalam penyampaian

dakwahnya, salah satunya KH. Mahrus Amin sebagai pendiri dan pimpinan di

Pondok Pesantren Darunnajah.

Berdasarkan peryataan di atas timbullah pertanyaan a. Bagaimana metode

dakwah yang dilakukan KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah ? b.

Apa hambatan dalam Metode Dakwah KH. Mahrus Amin serta bagaimana

solusinya ?

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Dengan

menggunakan metodologi deskriptif analisis yaitu bahwa data dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara mendalam dengan narasumber dan dokumentasi yang akan

menghasilkan penafsiran penulis.

KH. Mahrus Amin adalah da’i dan ulama yang cukup berpengaruh di

jakarta. Dalam metode pembinaan dakwah, beliau menggunakan bentuk dakwah

bil Lisan melalui metode ceramah, metode halaqoh, metode tanya jawab. bentuk

dakwah bil Hal dalam berbagai bidang diantaranya : bidang keagamaan dan

pendidikan, bidang kesejahteraan, bidang perdagangan. bentuk dakwah bil Qalam

menggunakan media tulisan seperti menulis buku.

Penulis menganalisis Metode Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok

Pesantren melalui pengamatan dan penelitian bahwa kesimpulannya dengan

keilmuan keagamaan yang tinggi, istiqomah dan contoh amal perbuatan beliau

menerapkan metode dakwahnya dengan baik.

Page 6: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmirrahim

Alhamdulillah wa Syukurillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan

atas semua nikmat dan karunia yang Allah SWT berikan selama ini, yang tidak

henti-hentinya memberikan kekuatan yang luar biasa disaat penulis merasakan

lelah, jenuh menghadapi semua kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga

skripsi yang berjudul Metode Dakwah K.H Mahrus Amin di Pondok Pesantren

Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan telah selesai disusun.

Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Rasulullah

Nabi Besar Muhammad SAW yang dengan limpahan syafa’atnya menuntun

umatnya kejalan kebaikan, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, karena

sesungguhnya tanpa kehendak-Nya segala sesuatu tidak mungkin terjadi. Dalam

penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Betapapun hebatnya manusia, tak ada yang bisa melakukan segala sesuatunya

sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Untuk itu perkenankanlah penulis secara

khusus dengan rasa hormat dan bangga menyampaikan ucapan terima kasih yang

mendalam kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra MA, selaku Pembantu Dekan Akademik,

Drs. H. Mahmud Djalal MA, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi

Page 7: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

iii

Umum dan Drs. Study Rizal LK. MA, selaku Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu dakwah dan Komunikasi

3. Bapak Drs. Jumroni, MSi, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam

4. Ibu Umi Musyarrafah MA, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam

5. Ibu Dra. Hj. Musfiroh Nurlaili MA, Dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, dan juga

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga, dalam memberikan arahan dan

bimbingan disela-sela kesibukan beliau. Serta telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini. Dan dalam pengurusan

nilai-nilai kuliah.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan serta kontribusi yang tak

ternilai harganya. Semoga menjadi amal ibadah yang tak akan terputus.

Dan tak lupa kepada seluruh staff dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, juga para staff perpustakaan Fakultas maupun Universitas yang

telah memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di

kampus ini.

7. Ayahanda sekaligus guru K.H Mahrus Amin selaku objek yang penulis

teliti, penulis mengucapkan banyak terima kasih telah diizinkan untuk

meneliti serta waktu, fikiran, pengalaman, tenaga, ilmu yang beliau

luangkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

iv

Semoga beliau selalu diberi kekuatan sehingga ilmu beliau terus menerus

dapat di syiarkan dan senantiasa di lindungi Allah SWT.

8. Seluruh keluarga besar Nawawi (Alm) dan saniin (Alm), ayah tercinta H.

Achmad Zaeni dan bunda tercinta Hj. Nurlaela yang dengan pengorbanan

dan doa beliau dengan kasih sayangnya tak kenal lelah dalam mendidik,

memberikan semangat dan membesarkan anak-anaknya sehingga kami

menjadi orang yang berpendidikan, motivasi, do’a dan seluruh

pengorbanan beliau yang tidak terhingga baik berupa moril maupun

materil. Jasa kalian tak dapat dibalas dengan apapun. Terima kasih ya

Ayah, terima kasih bunda.

9. Untuk semua saudara-saudariku tercinta, Mochammad Billy Adam,

Ananda Ayu Islami, paling terakhir Anindia Aulia Tajriani. Terus

berjuang dan semoga kalian terus menerus didekatkan dengan cita-cita

kalian dan selalu diberkahi dan diridhoi di dunia maupun akhirat Amin.

10. Teman-temanku seperjuangan alumni Darunnajah angkatan 32, dan orang-

orang yang aku sayangi semua yang kucinta baik dari kampus UIN

maupun dari luar, lian Martini, Denny Sarwani, Ihya Ulumudin, Ahmad

Nizar Hakim, Adam Pamungkas, Rully Chandra, Abdurrahman Shaleh,

Cholif Amin, Supriadi, dan semua rekan KKN Jaroose, yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih semuanya. Semoga

jalan hidup yang kita jalani selalu diberi petunjuk oleh Allah SWT amin,

semoga tali silaturrahim kita semua tetap terjaga amin.

Page 9: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

v

Akhir kata, hanya do’a dan harapan yang dapat penulis panjatkan, semoga

semua kebaikan kalian, senantiasa Allah SWT balas dengan limpahan yang

berlipat ganda disertai keberkahan oleh-Nya. Amin, Amin yaa Rabbal ‘Alamiiin,,

Jakarta, October 2013

Mochammad Zia Ulhaq

Page 10: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

v

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7

D. Metodologi Penelitian ................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 11

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Metode ........................................................................................ 14

B. Dakwah ........................................................................................ 15

1. Pengertian Dakwah ................................................................ 15

2. Unsur-Unsur Dakwah ............................................................ 17

3. Metode Dakwah .................................................................... 20

4. Bentuk-Bentuk Dakwah ........................................................ 29

5. Tujuan Dakwah ...................................................................... 33

6. Manfaat Dakwah .................................................................... 36

Page 11: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

vi

BAB III PROFIL KH. MAHRUS AMIN DAN GAMBARAN UMUM PONDOK

PESANTREN DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN

A. Profil KH. Mahrus Amin ............................................................. 38

1. Riwayat Hidup ....................................................................... 38

2. Latar Belakang Pendidikan .................................................... 42

B. Aktivitas KH. Mahrus Amin ........................................................ 46

1. Aktivitas ................................................................................. 46

2. Karya-Karya KH. Mahrus Amin ............................................ 48

C. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darunnajah ........................ 48

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Darunnajah ..................... 48

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darunnajah ........................ 53

3. Program Unggulan Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Metode Dakwah KH. Mahrus amin di Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan ............................................................... 57

B. Hambatan-hambatan Yang dialami Serta Solusinya ................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 75

B. Saran ............................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 78

LAMPIRAN

Page 12: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk

menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat

bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan untuk manusia, bilamana ajaran islam yang mencakup segenap

aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dilaksanakan dengan

sungguh-sungguh.1

Islam juga merupakan ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk

mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran

Islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja jika ajaran yang baik tidak

disampaikan kepada manusia. Lebih jika ajaran itu tidak diamalkan dalam

kehidupan manusia. Oleh karena itu, dakwah merupakan suatu aktivitas yang

sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah, Islam dapat

diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia dari generasi kegenerasi

berikutnya. Sebaliknya, tanpa dakwah terputuslah generasi manusia yang

mengamalkan Islam dan selanjutnya Islam akan lenyap dari permukaan bumi.2

Dakwah sangatlah penting dan sangat diperlukan oleh manusia karena

tanpanya manusia akan sesat. Berarti hidupnya menjadi tidak teratur dan kualitas

kemanusiaanya merosot. Tanpa adanya manusia akan kehilangan akhlak,

nuraninya tertutup, menjadi egois, rakus, liar, binal, kehilangan moral, akan saling

1 Abdur Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang 1993),

Cet ke-3, h.1

2 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Prenada Media 2004), Cet Ke-1, h.55

Page 13: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

2

menindas, saling memakan dan saling memeras. Tanpa ada dakwah atau karena

lemahnya dakwah maka manusia akan melakukan kerusakan dimana-mana.

Sumber daya alam akan dipergunakan semaunya yang pada gilirannya akan

terjadi kerusakan dan kebangkrutan dimana-mana.3

Dakwah adalah kewajiban seorang muslim untuk menyampaikan apa yang

diterima dari rasulullah SAW : “Ballighu „anni walau ayat.” Inilah yang

membuat kegiatan atau aktivitas dakwah boleh dan harus dilakukan oleh siapa

saja yang mempunyai rasa keterpanggilan untuk menyebarkan nilai-nilai islam itu

sebabnya suatu aktivitas dakwah harus berangkat dari kesadaran diri “ibda‟

binafsik” atau pun perorangan dengan kemampuan yang bisa mengembangkan

suatu aktivitas dakwah.

Maka dari itu agama islam selalu mendorong umatnya untuk selalu aktif

melakukan kegiatan dakwah, baik yang dilakukan secara perorangan ataupun

kelompok. Oleh karena itu kemajuan dan kemunduran umat islam sangat erat

dilakukan untuk kegiatan dakwah yang dilakukan pemeluknya. Usaha yang

dilakukan untuk menyebarluaskan islam, begitu pula untuk merealisasi ajaran

islam ditengah-tengah kehidupan manusia adalah merupakan usaha dakwah yang

dalam keadaan dan di manapun harus dilaksanakan oleh umat islam. Dalam hal

ini baik teori maupun praktek telah ada dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW

yang telah diperintahkan oleh Allah.

3 Nawari Ismail, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya, (Jakarta : PT Bulan

Bintang 2004), Ed Ke-2, h.xiv

Page 14: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

3

Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104 :

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang

mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”

Pedoman atau ajaran-ajaran pokok untuk dijadikan patokan bagaimana

seharusnya cara-cara melaksanakan dakwah, yakni harus dilakukan dengan

metode dan pendekatan yang bersifat persuasif penuh dengan hikmah dengan cara

pengajaran yang baik, serat tidak dibenarkan adanya cara yang bersifat memaksa.

Oleh karena itu, dalam penyampaian dakwah seorang da’i memerlukan disiplin

keilmuan dan metode dalam penyampaian. Sedangkan dakwah dalam arti yang

luas adalah kewajiban yang harus dipikul oleh setiap muslim dan muslimah. Tidak

boleh seorang muslim dan muslimah menghindar darinya.

Dalam dakwah, faktor yang dapat menyebabkan berhasil atau tidak

seorang da’i dalam mempengaruhi mad’u. Meskipun keberhasilan dakwah tidak

hanya ditentukan oleh faktor da’i sendiri, akan tetapi da’i memegang peranan

penting dalam menentukan keberhasilan seorang da’i dalam berdakwah seorang

da’i dalam berdakwah harus memenuhi beberapa kemungkinan, yaitu :

1. Karena pesan dakwah yang disampaikan oleh seorang da’i memang relevan

dengan kebutuhan masyarakat merupakan keniscayaan yang tidak mungkin

ditolak mereka menerima pesan dakwah itu dengan antusias.

Page 15: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

4

2. Penampilan/pesona seorang da’i memiliki daya tarik personal yang

menyebabkan masyarakat mudah menerima pesan dakwahnya, walaupun

kualitas dakwahnya sederhana.

3. Kondisi psikologi masyarakat yang sedang haus siraman rohani dan mereka

terlanjur memiliki persepsi yang positif kepada seorang da’i tersebut, sehingga

pesan dakwah yang sebenarnya kurang jelas ditafsirkan sendiri oleh

masyarakat dengan penafsiran yang jelas.

4. Sebuah kemasan yang menarik masyarakat yang semula acuh tak acuh

terhadap agama dan juga terhadap da’i setalah melihat kemasan lain misalnya :

kesenian, stimuli, ataupun program pengembangan masyarakat maka paket

dakwah menjadi stimuli yang menggelitik persepsi masyarakat dan akhirnya

mereka pun merespon secara positif.4

Al-Qur’an adalah kitab Allah yang terakhir diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW, guna memberikan pedoman hidup kepada umat manusia

sepanjang masa. Al-qur’an memberikan pedoman hidup dalam bidang Aqidah,

Ibadah, Akhlaq, dan Mu’amalah dunia dan pembinaan masyarakat dan

pengelolahan dunia yang menjalin para penganutnya untuk memeperoleh

kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat, Al-Qur’an juga

memberikan petunjuk hidup kepada umat manusia untuk menjalin hidup di dunia

secara tepat, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk ciptaannya Allah

yang akhirnya akan kembali kepadanya untuk memetik hasil perbuatan yang baik

dan perbuatan yang buruk.

4 Ahmad Syafi’i Ma’arif dan Sahid Tuhu Leley (ed), Al-Qur‟an dan tantangan

Modernisasi, (Yogyakarta: Sipres, 1990) cet.ke-1, h.2.

Page 16: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

5

Firman Allah SWT :

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

(An-Nahl : 125)

Kata ud‟u yang diterjemahkan denga ajakan adalah fi‟il amr, menurut

aturan ushul fiqh, setiap fi‟il amr menjadi perintah wajib yang harus dipatuhi atau

lain-lainnya. Jadi melakukan dakwah Islamiyah itu adalah wajib, karena tidak ada

dalam hal ini dalil-dalil lain yang memalingkan kepada sunah atau ibadah (boleh

dikerjakan atau boleh tidak)

Wajib itu ada dua jenis, yakni wajib aini dan wajib kifa‟i wajib aini

maksudnya setiap orang Islam dewasa tidak ada uzur wajib mengerjakan, baik

laki-laki maupun perempuan, setiap sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan

dan lainnya. Sedangkan wajib kifa‟i artinya harus ada seseorang didalam satu

tempat atau kelompok yang mengerjakannya, agar mereka lepas dari perintah itu.

Kalau tidak mereka berdosa semuanya seperti sholat janazah, menyuruh berbuat

baik (ma’ruf), melarang berbuat jahat (melarang munkar) dan lain-lainnya. Adapu

jenis wajib yang dimaksud didalam dakwah islamiyah ini pada asalnya adalah

wajib kifa‟i tetapi harus diingat tentang pertanggungan jawabannya.5

Islam selalu berusaha untuk membuka bagi segenap manusia pintu

pengetahuan selebar-lebarnya sebelum islam mengajak mereka menjadi kaum

5 Muhammad Nuh Sayid. Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam dakwah, Solo :

Era Intermedia, 1996. Hal 4

Page 17: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

6

beriman sehingga, mereka akan menjadi mukmin dengan penuh kesadaran.6

Kegiatan dakwah pada intinya bertujuan agar manusia mendapatkan kebahagiaan,

baik di dunia maupun akhirat.

KH. Mahrus Amin terlihat secara lebih jelas merupakan salah satu bagian

dakwah, menyebarkan seruan Islam dan meneruskan perjuangan Nabi dalam

membangun Islam yang Rahmatan Lil Alamin, dan beliau adalah sosok seseorang

yang telah membangun lembaga pendidikan modern di Jakarta dengan sistem

yang berbeda, dan turut membangun kualitas manusia indonesia agar menjadi

berguna bagi lingkungan sekitar.

Pertama, gagasan KH. Mahrus Amin tentang kemodernan pondok

pesantren yang mana di dalamnya santri putra dan putri digabung dalam satu

lingkungan tetapi hanya berbeda kawasan saja dan termasuk Pondok Pesantren

ternama di jakarta.

Kedua, KH. Mahrus Amin beliau seorang Alim Ulama yang non material,

yang memiliki sosok yang unik, istiqomah, dan jiwa yang sederhana, beliau

memiliki keinginan untuk mendirikan dan mengelola 1001 Pondok Pesantren

yang sudah lebih dari 5 Pondok Pesantren yg dipimpin dan dikelola, diantaranya

Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta, Darunnajah Cipining Bogor,

Darunnajah Al Mansur di Serang Banten, Darunnajah 4 Tsuraya Padarincang

Banten, Darunnajah An-Nahl Pandeglang, Banten.

Ketiga, perjalanan tiga puluh tujuh tahun Darunnajah yang dibangun diatas

dasar kekuatan pemikiran dan kerja keras yang disertai istiqomah dan perjuangan

6 Muhammad Husain Fadhullah, Methodologi Dakwah al-qur‟an : Jakarta : Penerbit

Lentera 1997. Hal.143.

Page 18: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

7

yang tak kenal lelah oleh KH. Mahrus Amin dalam mengembangkan agar dapat

menjadi wadah dalam berdakwah.

Berpijak dari uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian dengan

judul “ Metode Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada uraian latar belakang di atas dapat dipahami batasan masalah

hanya pada metode dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren

Darunnajah Ulujami Jakarta Selatan saja.

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Apa saja metode dakwah yang diterapkan KH. Mahrus Amin di Pondok

Pesantren Darunnajah ?

2. Apa saja hambatan yang di hadapi dalam penerapan metode dakwah

KH. Mahrus Amin serta cara menanggulanginya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana metode dakwah

yang diterapkan KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami,

serta mengetahui hambatan dan cara penaggulangannya.

Page 19: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

8

Manfaat Penelitian :

1. Segi Akademis

Kajian tentang metode dakwah KH Mahrus Amin, belum pernah diteliti,

oleh karena itu kajian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang

menarik dan dapat memberikan motivasi bagi para mahasiswa dan

pengembang dakwah.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini siap memberikan wawasan dan pemahaman bagi pembaca,

dan praktisi dakwah, tentang dakwah Islam.

3. Manfaat Penulis

Menambah khazanah ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan di bangku

kuliah, hal ini sebagai landasan motifasi bagi penulis sendiri.

D. Metedologi Penelitian

Agar dapat membahas dan merumuskan masalah penelitian dengan baik,

maka penulis akan mengambil metode penelitian dengan langkah-langkah sebagai

berikut ini :

1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu metedologi penelitian yang

dihasilkan dari sebuah data yang di kumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

suatu penelitian bersifat alamiah dengan mendatangi langsung tempat

penelitian. Seperti yang dikemukakan Oleh Bodgan dan Taylor

Page 20: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

9

mendefinisikan bahwa metedologi penelitian kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.7

Tujuan adanya metode ini adalah agar dapat menggambarkan suatu

keadaan serta dapat mengambil manfaat dari penelitian yang sebenarnya

berdasarkan hasil tes wawancara dengan narasumbernya. Untuk itu guna

mempermudah menyelesaikan skripsi ini langkah-langkah metedologi yang

disusun oleh penulis ini sebagai berikut:

a. Subjek Penelitian

KH. Mahrus Amin (Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah)

b. Objek Penelitian

Metode dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami

Jakarta Selatan. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian skripsi

ini terhitung dari tanggal 2 Februari 2013 sampai 15 September 2013.

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, tehnik pengumpulan data

yang akan dilaksanakan adalah melalui beberapa data yaitu :

7 Lexy. J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,

1989), cet ke-1 h.4

Page 21: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

10

a. Observasi, adalah kemampuan seseorang langsung datang dan

mengamati dan melihat secara langsung. Metode ini dilakukan dengan

cara melakukan penelitian langsung ke objeknya. Dalam observasi ini

penulis akan meneliti tentang aktifitas kegiatan di Pondok Pesantren

Darunnajah.

b. Wawancara, adalah bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang

bertujuan memperoleh informasi, dalam wawancara pertanyaan dan

jawaban diberikan secara verbal, biasanya dilakukan dengan berhadapan

dan bisa dilakukan satu orang atau lebih.8 Peneliti mewawancarai dengan

pihak yang bersangkutan, untuk mengetahui gambaran umum tentang

pesantren dan mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja yang ada di Pondok

Pesantren Darunnajah.

c. Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan

tentang apa yang diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mengumpulkan data-data melalui : foto, buku-buku, dan bahan-bahan

lainnya.

3. Kriteria Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan tekhnik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik keabsahan pemeriksaan

keabsahan data ketekunan / keajengan pengamatan dimana peneliti

hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Kemudian

8 Nasution. S, Metode Research, Jakarta : PT Bumi Akrasa, 2011, Hal.106

Page 22: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

11

menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada pemeriksaan

tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah

dipahami dengan cara yang biasa.9

4. Tekhnik Analisa Data

Dari data yang di kumpulkan, kemudian dianalisis dan di

interpretasikan, adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data

dengan menggunakan metode analisis deskriptif maksudnya, cara melaporkan

data dengan menerangkan dan memberikan gambaran mengenai data yang

terkumpul secara apa adanya dan kemudian data dapat disimpulkan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih jauh dan kemudian menyusunnya menjadi karya ilmiah, maka

langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu karya ilmiah

yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Adapun

maksud dari penelitian ini untuk mengetahui bahwa permasalahan yang penulis

teliti berbeda dengan yang diteliti sebelumnya.

Setelah penulis mengadakan kajian pustaka, penulis akhirnya menemukan

beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan yang akan

penulis teliti. Skripsi tersebut antara lain adalah skripsi karya Hanafi Tahun 1998

yang berjudul “ Peranan Pondok Pesantren Darunnajah Dalam Pengkaderan

Dai”

9 Lexy. J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal 330.

Page 23: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

12

Fokus terhadap penelitian pada skripsi karya Hanafi memfokuskan pada

peran dari Pondok Pesantren Darunnajah untuk menjadikan santri-santri sebagai

kader dai, Sedangkan penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu pada

“Metode Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami

Jakarta Selatan ”.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penyusunan karya ilmiah atau skripsi ini penulis

membagi kedalam lima bab, yakni :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian,

Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Berisikan tentang landasan teoritis, pada bab ini menguraikan

mengenai, pengertian metode, ruang lingkup dakwah, unsur-unsur

dakwah, metode dakwah, tujuan dakwah, dan manfaat dakwah.

BAB III Profil KH. Mahrus Amin, dan Pondok Pesantren Darunnajah

meliputi profil KH. Mahrus Amin, terdiri dari riwat hidup,

pendidikan aktivitas serta karya-karyanya di bidang dakwah. Dan

sejarah beririnya Pon-pes Darunnajah, visi dan misi Pon-pes

Darunnajah.

Page 24: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

13

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA

Dalam bab ini akan menganalisis tentang metode dakwah yang

diterapkan KH. Mahrus Amin, di Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan. Serta hambatan metode dakwah dan cara

penanggulangannya

BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran-saran. Daftar pustaka, dan

lampiran.

.

Page 25: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode

1. Pengertian Metode

Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari

dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian

kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan. Sumber lain yang menyebutkan bahwa metode berasal

dari bahasa Jerman “methodica”, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa

Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan, yang dalam bahasa

Arab disebut thariq.1

Pengertian yang lain metode adalah “Cara teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki

cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang dikehendaki atau ditentukan.2

Dalam pengertian harfiahnya, “Metode adalah jalan yang harus

dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi pengertian hakiki dari

metode adalah segala sarana yang digunakan untuk tujuan yang diinginkan

baik sarana tersebut secara fisik maupun non fisik. Sedangkan menurut arif

burhan, metode adalah menunjukkan pada proses, prinsip serta prosedur yang

1 Wardi Bahtiar, Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. ke-1,

hal 59. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet.ke-1, edisi Tiga, h.740.

Page 26: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

15

digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas permasalahan

tersebut.3

Dari berbagai pengertian tentang metode di atas, maka dapat penulis

pahami bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam

melaksanakan proses bimbingan agar tercapai tujuan yang diharapkan.

2. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti : panggilan, seruan atau

ajakan, bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab masdar. Sedangkan

bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah berarti memanggil, menyeru atau mengajak.

Orang yang berdakwah biasa disebut Da’i dan orang yang menerima dakwah

atau orang yang didakwahi di sebut dengan Mad’u.

Banyak ahli ilmu dakwah memberikan definisi dakwah yang berbeda-

beda hal ini terkait dari sudut mana mereka memberikan pendangannya tentang

dakwah. Untuk lebih jelasnya penulis akan kemukakan beberapa definisi

menurut para ahli diantaranya :

a. Menurut Syaikh Ali Makhfudz, yang dikutip Samsul Munir Amin, dakwah

adalah memotivasi manusia untuk berbuat kebajikan, mengikuti petunjik,

memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran agar mereka

memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.4

3 Arif Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, ( Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h.17.

4 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2009), cet ke-1, h.3

Page 27: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

16

b. Menurut Prof. Dr. Hamka yang dikutip wahidin Saputra, dakwah adalah

seruan penggilan untuk suatu pendirian yang dasarnya berkonotasi positif

dengan subtansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma‟ruf

nahi mungkar.5

c. Menurut M. Quraish Shihab dakwah adalah “seruan ajakan kepada

keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna baik terhadap pribadi maupun pada masyarakat. Perwujudan

dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dan

tingkah laku saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas, apalagi pada

masa sekarang ia harus berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran islam

secara lebih menyeluruh.6

Dalam proses upaya mengubah sesuatu kepada situasi lain yang baik

sesuai ajaran agama islam ataupun proses mengajak manusia ke jalan Allah,

mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Maka dari proses tersebut

dibutuhkan adanya unsur-unsur dakwah atau komponen-komponen yang terdiri

dari macam macam dakwah, subjek dakwah, materi dakwah, media dan objek

dakwah.

Menurut Sayyid Quthub yang dikutip oleh Ilyas Ismail, dakwah

berpusat pada dua hal pokok. Pertama, memperkenalkan kepada manusia

kepada tuhan mereka yang sebenar-benarnya, yaitu Allah SWT membimbing

mereka agar menyembah hanya kepada-Nya. Dengan perkataan lain, tujuan

dakwah yang terpenting, adalah ma’rifat Allah dan Tauhid Allah.

5 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2011),

Cet ke-1, h.1 6 M. Qurash Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan,1998), cet. Ke-6, h.194

Page 28: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

17

Kedua, dakwah menghendaki agar manusia menjadi Islam, yaitu sikap

berserah diri serta tunduk dan patuh kepada Allah dan merupakan ajaran inti

dari setiap agama yang benar. Semua Nabi, dari Nabi Ibrahim a.s hingga Nabi

Muhammad Saw yang membawa misi yang sama, yaitu al-Islam.7

Setelah mengetahui berbagai makna dakwah menurut bahasa, maka

penulis menarik kesimpulan bahwasanya dakwah sebagai suatu kegiatan untuk

mengajak manusia kejalan yang benar dan kejalan yang lurus sesuai dengan

perintah Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat

manusia baik dalam kehidupan mereka di dunia dan akhirat.

2. Unsur-Unsur Dakwah

Adapun unsur-unsur dakwah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Da‟i

Dia adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan,

maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok atau

lewat organisasi/ lembaga. Secara umum kata da‟i ini sering disebut

dengan sebutan mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam),

namum sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit, karena

masyarakat cenderung mengartikannya sebagai orang yang menyampaikan

ajaran islam melalui lisan, seperti penceramah agama, khatib (orang yang

berkhotbah), dan sebagainya. Siapa saja yang menyatakan sebagai

pengikut Nabi Muhammad hendaknya menjadi seorang da‟i, dan harus

dijalankan sesuai dengan hujjah yang nyata dan kokoh. Demikian, wajib

7 Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub: Rekontruksi Pemikiran Dakwah

Harakah, h.140-142

Page 29: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

18

baginya untuk mengetahui kandungan dakwah baik sisi akidah, syariah,

maupun dari akhlak.8

b. Mad‟u

Mad‟u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia

penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik

manusia yang beragama maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia

secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah

bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam,

sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama Islam dakwah

bertujuan meningkatkan kulitas iman, islam, dan ihsan.

Menurut Muhammad Abduh yang dikutip oleh M. Munir, mad‟u

itu menjadi tiga golongan, yaitu, pertama golongan cerdik yang cinta

kebenaran, dapat berfikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap

persoalan. Kedua golongan awam, yaitu kebanyakan orang yang belum

dapat berfikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap

pengertian-pengertian yang tinggi. Ketiga, mereka yang senang membahas

sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak dapat

membahasnya secara mendalam.9 Ketiga, manusia sebagai makhluk yang

bertuhan akan menampilkan sikap, tingkah laku serta apresiasinya untuk

menemukan Sang Maha Pencipta.

Apabila seseorang juru dakwah telah mampu mengenali tipologi

objek dakwah akan mengalami sebuah keberhasilan dengan baik. Dengan

demikian studi analisis akan keberadaan objek dakwah adalah satu hal

8 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Prenada Media, 2006)

hal.22 9 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hal.23-24

Page 30: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

19

yang sangat penting untuk dikaji lebih dalam lagi sehingga menemukan

langkah-langkah dan strategi didalam berdakwah.

a. Pesan dakwah

Pada dasarnya pesan dakwah tergantung kepada tujuan yang akan

dicapai, yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Al-hadits. Kedua pedoman ini

merupakan kumpulan pengetahuan yang bersifat global. Untuk

memahaminya dibutuhkan orang-orang tertentu yang memiliki keahlian,

khususnya dalam penguasaan bahasa Arab serta ilmu-ilmu lainnya demi

keberhasilan pesan yang akan disampaikan dalam berdakwah.

Materi yang akan di sampaikan hendaknya di pilih secara cermat

yang di sesuaikan dengan situasi dan juga kondisi serta konteks dimana

objek itu berada. Sehingga dakwah itu pun benar-benar dapat bersentuhan

dengan konfleksitas dan problematika masyarakat sebagai sasaran objek

dakwah.

Ketika pengembangan dunia mulai bergeser ke arah penguasaan

ilmu pengetahuan modern serta berbagai teknologi, maka materi-materi

dakwah harus mampu menjawab perkembangan tersebut. Quraish

Shihab,10

mengemukakan. Bahwasanya materi dakwah harus menitik

beratkan kepada hubungan antara ilmu dan ajaran islam. Materi dakwah

harus diarahkan kepada tiga hal penting, yaitu mewujudkan satu kesatuan

pendorong terhadap setiap pribadi dan juga masyrakat guna untuk

meninggalkan amal usaha serta memelihara satu tingkat etika dalam

melaksanakan tugas sehari-hari.

10

Quraish Sihab, Membumikan al-Qur’an, (Bandung: Mizan 1997), h.200

Page 31: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

20

b. Media Dakwah

Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan materi dakwah.11

Dewasa ini, jenis-jenis

media atau sarana dakwah sangat banyak jumlahnya antara lain radio,

televisi, video, rekaman, surat kabar, tabloid, majalah dan bahkan jaringan

informasi melalui komputer internet.

Media dakwah merupakan sarana untuk menyampaikan pesan

agama dengan mendayagunakan alat-alat temuan teknologi modern yang

ada pada zaman ini. Dengan begitu banyaknya media dakwah yang

tersedia, maka seorang da‟i memilih salah satu dari beberapa media saja

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga apa yang menjadi

tujuannya dapat tercapai dengan efektif dan efesien.

Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media

dakwah ini dapat berupa barang, orang, tempat, kondisi tertentu.

3. Metode Dakwah

Adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da‟i untuk

menyampaikan materi dakwah.12

Atau kumpulan kegiatan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Sehingga metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang

dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟u yang telah diatur melaui proses

pemikiran untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.

11

Wardi Bachtiar, Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet 1.

Hal.33 12

Zainuddin MZ, Rahasia Keberhasilan Dakwah, (Surabaya: Ampel Suci 1994), h.123

Page 32: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

21

Dari segi etimologi Kamus Bahasa Indonesia13

“metode” berasal dari

dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).14

Dengan demikian

kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal

dari bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa

Yunani “metode” berasal dari kata methodos artinya jalam yang dalam bahasa

Arab disebut thariq. Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses

pemikiran untuk mencapai suatu maksud.

Sedangkan secara terminologi “metode” adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan

dengan hasil yang efektif dan esien. Efektif artinya antara biaya, tenaga, dan

waktu dapat seimbang. Sedangkan efesien atau sesuatu yang berkenaan dengan

pencapaian suatu hasil. Jadi “metode dakwah” adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari cara-cara berdakwah untuk mencapai suatu tujuan dakwah yang

efektif dan efesien.15

Mengenai metode dakwah ini, Amir Ihsan Islahi menegaskan tentang

metode yang digunakan oleh para Rasulullah Saw bahwa :

“Metode-metode para rasul adalah metode yang paling modern dan

maju pada zamannya, dan senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan

perubahan situasi, kondisi serta kemajuan budaya. Ini merupakan bukti bahwa

memaksakan suatu metode tertentu saja tidaklah di benarkan. Sebaliknya para

da‟i haruslah menggunakan metode-metode yang sedang menjadi mode di

13

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka,2002) 14

Arifin Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Akrasa, 1991), h.61. 15

Asmuni Syakir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: PT. Ikhlas, 1983),

h.21

Page 33: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

22

zaman mereka sendiri agar dan kemampuan mereka bisa lebih manfaat dan

membuahkan hasil.16

Keterangan di atas menunjukan bahwa metode dakwah tidak baku dan

tidak statis. Dakwah islam memiliki metode yang fleksibel dan tidak sedikit

jumlahnya. Bagi seorang da‟i mengetahui yang baik itu sangat diperlukan

karena dengan mengetahui metode-metode seseorang dapat mennetukan

strategi dakwah yang akan digunakan dalam menyampaikan dakwah kepada

masyarakat dengan kondisi tertentu sehingga materi yang disampaikan dapat

dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara global metode dakwah ada tiga yaitu : Hikmah, Mauizhah

Hasanah dan Mujadalah Billati hiya Ahsan. Ketiga metode tersebut banyak

digunakan oleh para nabi dan rasul, sahabat dan tabi‟in serta para ulama-ulama

terdahulu dan sekarang, karena metode tersebut bersumber dari Al-Qur‟an

surat al-Nahl : 125:

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-

Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS

: al: Nahl : 125)

16

Amir Ihsab Islahi, Serba-serbi Dakwah, Ahli Bahasa Hakim Lukman, (Bandung:

Pustaka, 1989), h.56

Page 34: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

23

a. Al Hikmah (kebijaksanaan)

Said bin Wakif Al-Qahthani memberikan perincian tentang

pengertian hikmah, yang dituangkannya dalam kitab Al-Hikmah wa Fid

Da’wah Ilallah Ta’ala, antara lain :

Al-Hikmah menurut bahasa (lughawi) berarti, adil, ilmu, sabar,

kenabian, Alqur‟an, dan injil. Ia juga berarti memperbaiki (membuat

sesuatu menjadi baik dan sesuai), dan terhindar dari kerusakan, juga

diartikan sebagai ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan

ilmu yang utama pula, atau berarti al-haq (kebenaran) yang didapat

melalui ilmu dan akal, serta pengetahuan atau ma’rifat. Al-Hikmah

menurut Istilah terjadi perbedaan penafsiran di antara para ulama, antara

lain:

1. Valid (tepat) dalam perkataan dan perbuatan.

2. Mengetahui yang benar dan mengamalkannya, jadi terhadap unsur ilmu

dan amal di antaranya.

3. Wara‟ dalam agama Allah.

4. Meletakkan sesuatu pada tempatnya.

5. Menjawab dengan tegas dan tepat segala permasalahan yang diajukan

kepadanya.17

Hikmah dalam bahasa arab berarti kebijaksanaan, pandai, adil

lemah lembut, kenabian, sesuatu yang mencegah kejahilan dan kerusakan,

keilmuan, dan pemaaf. Perkataan hikmah sering kali di terjemahkan dalam

pengertian bijaksana. Yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga

17

Fathul Bahri An-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, (Jakarta :

Sinar Grafika Offset, 2008) hal.240-241

Page 35: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

24

pihak objek dakwah mampu melaksanakan apa yang di dakwahkan atas

kemauannya sendiri, tidak ada paksaan, konflik, maupun rasa ketakutan.18

Prof. DR. Toha Umar, M.A yang dikutip oleh Wahidin Saputra,

menyatakan bahwa hikmah berarti meletakan sesuatu pada tempatnya

dengan berfikir, berusaha menyusun mengatur dengan cara yang sesuai

keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.19

Jadi perkataan hikmah (kebijaksanaan) itu bukan saja ucapan

mulut, melainkan termasuk juga tindakan, perbuatan, dan keyakinan, serta

peletakan sesuatu pada tempatnya.

Dalam dunia dakwah, hikmah adalah penentu sukses tidaknya

dakwah. Dalam menghadapi mad‟u yang beragam tingkat pendidikan,

strata sosial, dan latar belakang budaya, para da‟i memerlukan hikmah,

sehingga ajaran islam mampu memasuki ruang hati para mad‟u dengan

tepat. Oleh karena itu para da‟i dituntut untuk mampu mengerti dan

memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide

yang diterima dirasakan sebagai sesuatu yang menyejukkan kalbunya.

Dengan demikian, maka dakwah bil-hikmah ini bisa diartikan

sebagai kemampuan seorang da‟i dalam melaksanakan tugas dakwahnya,

yang menyajikannya dengan berbagai strategi dan pendekatan jitu, efektif,

dan efesien karena keluasan pengetahuan dan banyaknya pengalaman

tentang dakwah. Mengetahui benar tentang waktu, tempat, dan keadaan

manusia sehingga ia dapat memilih metode yang tepat untuk

18

Hamka, Tafsir Al-azhar, (Jakarta : Pustaka PanjiMas, 1983), h. 321 19

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal.245

Page 36: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

25

menyampaikan materi dakwahnya, serta menempatkan segala sesuatu pada

tempatnya masing-masing.20

b. Mau‟iddzatul Hasanah

Terminologi mau’idzah hasanah dalam perpektif dakwah populer

bahkan dalam acara keagamaan seperti maulid Nabi dan Isra Mi‟raj. Istilah

mau‟izah hasanah mendapat tempat khusus dengan sebutan ”acara yang

ditunggu-tunggu” yang merupakan inti dari sekian banyak acara yang

berlangsung.

Menurut bahasa, mau’izah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu

mau’izah dan hasanah. Kata mau’izah berasal dari kata wa’adzan-ya’idzu-

wa’dzan idzatan yang artinya pengajaran, nasehat.21

Sedangkan hasanah

merupakan mufrad dari hasanatan yaitu kebaikan. Adapun pengertian kata

hasanah (baik) adalah lawan kata sayiah (buruk), kata mauizhah terkadang

bersifat baik dan terkadang baruk sesuai dengan apa yang dinasihatkan

manusia dan diperintahkan serta sesuai dengan cara (gaya bahasa) si

pemberi nasihat.22

Ungkapan dan lafalnya adalah lembut serta sesuai dengan keadaan.

Karena itu, mauizhah hasanah harus dengan ungkapan yang lembut dan

sesuai kondisi (keadaan).23

Mau’izah hasanah dapat diartikan sebagai

ungkapan yang mengandung nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-

ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.

20

Fathul Bahri An-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, hal.241 21

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia,(Jakarta : PT. Hidayah Karya Agung, 1989),

h.502 22

Syekh Muhammad Abu Al-Fatah Al-Bayanuniy, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik,

(Jakarta : Akademika Pressindo, 2010), hal. 327-328 23

Syekh Muhammad Abu Al-Fatah Al-Bayanuniy, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik,

hal.331

Page 37: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

26

c. Mujadalah Billati Hiya Ahsan

Menurut bahasa, mujadalah berasal dari asal kata jaadalah-

mujaadalatan-jidaalan yang artinya berbantah, berdebat, mereka bertukar

pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak

melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat

yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.24

Dari pengertian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa, al-

Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak

secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar

lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi

dan bukti yang kuat. Antara satu dan lainnya saling menghargai dan

menghormati pendapat keduanya berpegang kepada kebenaran, dan

mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran

tersebut.25

Apabila ada suatu perbantahan antara da‟i dan mad„u, yang disebut

polemik, maka dapat diluruskan dengan bantahan yang bersumber dari Al-

Qur‟an dan As-Sunnah dengan penyampaian yang baik. Sehingga mad‟u

tersebut dapat menerimanya. Tujuan berdebat bukan untuk bertengkar dan

menyakiti hati lawan, tapi untuk meluruskan aqidah yang melenceng dari

aturan-aturan agama.

Ada beberapa bentuk metode dakwah praktis sebagaimana dikemukakan oleh

Asmuni Syukir, adalah sebagai berikut : 26

24

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, hal.89 25

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, hal.225 26

Asmuni Syakir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, hal.104

Page 38: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

27

a. Metode Ceramah (rektorika dakwah)

Ceramah adalah suatu teknik dengan metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara seseorang dai/ mubaligh pada suatu

aktivitas dakwah. Ceramah dapat pula bersifatpropaganda, kampanye,

berpidato (retorika), khutbah, sambutan, mengajar, dan sebagainya.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan

cara mendorong sasarannya (objek dakwah) untuk menyatakan suatu

masalah yang dirasa belum dimengerti dan mubaligh/ da‟i sebagai

penjawabnya.

c. Debat (mujadalah)

Mujadalah selain sebagai dasanama (sinonim) dari istilah dakwah,

dapat juga sebagai salah satu metode dakwah. Debat sebagai metode

dakwah pada dasarnya mencari kemenangan dalam arti menunjukkan

kebenaran dan kehebatan Islam. Dengan kata lain debat adalah

mempertahankan pendapat ideologinya agar pendapat dan ideologinya itu

diakui kebenarannya oleh musuh (orang lain).

Page 39: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

28

d. Percakapan Antar Pribadi (Percakapan Bebas)

Percakapan antar pribadi atau individual conference adalah

percakapan bebas antara seorang da‟i atau mubaligh dengan individu-

individu sebagai sasaran dakwah. Percakapan pribadi bertujuan untuk

menggunakan kesempatan yang baik di dalam percakapan atau mengobrol

(ngomong bebas) untuk aktivitas dakwah.

e. Metode Demonstrasi

Berdakwah dengan memperihatkan suatu contoh, baik berupa

benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya dapat dinamakan bahwa

seorang da‟i yang bersangkutan menggunakan metode demostrasi. Artinya

suatu metode dakwah, dimana seorang da‟i memperlihatkan suatu atau

mementaskan suatu terhadap sasaran, dalam rangka mencapai tujuan

dakwah yang ia inginkan.

f. Metode Dakwah Rasulullah

Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Seorang da‟i internasional,

pembawa agama Islam dari Allah untuk seluruh alam. Beliau di dalam

membawa missi agamanya menggunakan berbagai macam metode antara

lain : dakwah di bawah tanah, dakwah secara terang-terangan, polotik,

pemerintah, surat-menyurat, dan peperangan

g. Pendidikan dan Pengajaran Agama

Pendidikan dan pengajaran dapat pula dijadikan sebagai metode

dakwah, sebab dalam definisi dakwah telah disebutkan bahwa dakwah

Page 40: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

29

dapat diartikan dua sifat, yakni bersifat pembinaan (melestarikan dan

membina agar tetap beriman)

h. Mengunjungi Rumah (Silaturahmi/Home Visit)

Metode dakwah yang dirasa efektif juga untuk dilaksanakan dalam

rangka mengembangkan maupun membina umat Islam ialah metode

dakwah dengan mengunjungi rumah objek dakwah atau disebut dengan

metode silaturahmi atau home visit

4. Bentuk-Bentuk Dakwah

Dakwah Islam itu dapat dikategorikan dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut

a. Dakwah bil Lisan :

Allah berfirman dalam Al-Qur‟an dengan tegas mengenai hal ini

dengan menitik beratkan kepada Ahsan Kaulan (ucapan yang baik) dan

Uswatun Hasanah (perbuatan baik) :

Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri ? ( Al-

Fushilat : 33).27

Makna yang terkandung dari ayat di atas, yaitu Allah SWT

memerintahkan kepada segenap orang beriman agar berkata dengan

27

Moh. Rifai dan Abdul Ghoni, Alqur’an dan Terjemahan ( Semarang : CV. Wicaksana),

h.433.

Page 41: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

30

perkataan yang baik dan mengerjakan amal sholeh. Adapun yang

dimaksud dengan dakwah bi lisan adalah memanggil, menyeru ke jalan

Tuhan untuk kebahagiaan hidup akhirat, tentunya dengan menggunakan

bahasa sesuai dengan mad‟u dalam berdakwah.28

“Sebuah ajakan dakwah dengan menggunakan lisan, antara lain :

mengingat orang lain jika berbuat salah, baik dalam beribadah maupun

perbuatan. Dengan berbicara dalam pergaulannya sehari-hari yang disertai

dengan misi agama, yaitu agama Allah dan agama Islam. Menyajikan

materi dakwah didepan umum. Isi dari materi dakwah tidak terlalu banyak,

akan tetapi dapat menarik perhatian khalayak”.29

Dakwah bil lisan antara lain :

1. Qaulan Ma’ruf ialah dengan berbicara dalam pergaulan sehari-hari

yang disertai dengan misi agama, yaitu islam.

2. Mudzakarah ialah mengingatkan orang lain jika berbuat salah, baik

dalam lidah maupun dalam perbuatan.

3. Nasihatuddin ialah nasehat kepada orang yang telah dilanda problem

kehidupan agar mampu melaksanakan agamanya dengan baik.

4. Majlis Ta‟lim dengan menggunakan buku-buku, kitab dan berakhir

dengan dialog atau tanya jawab.

5. Mujadalah ialah perdebatan dengan argumentasi serta alasan dan

diakhiri dengan kesepakatan bersama dengan menarik kesimpulan.30

28

Mustofa Mansur, Teladan di Medan Dakwah, ( Solo : Era Intermedia, 2000 ), h.42. 29

Rafudin, Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Stategi Dakwah, ( Jakarta : Pustaka Setia,

1997), h.58. 30

Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah,

(Jakarta : Gema Insani Press, 1998), h.49.

Page 42: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

31

Dalam penjelasan diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan

tentang dakwah bil lisan yaitu bahwasanya kegiatan ini bersifat verbal

dalam ilmu komunikasi yaitu pesan yang dikirimkan seseorang kepada

satu atau lebih dari satu penerima pesan dengan menggunakan kata-kata

atau lisan bukan dengan tulisan.

b. Dakwah bil Haal

Dakwah yang menggunakan metode bil hal merupakan suatu

metode dengan menggunakan kerja nyata, jika melihat segi kejiwaan

manusia sebagai individu sudah banyak yang terpengaruh terhadap Taklid

(ikut-ikutan) baik yang berbentuk positif maupun negatif, karena Islam

sangatlah memberikan perhatian terhadap pemeliharaan kerukunan dan

ketentraman masyarakat, yaitu dengan meneladani sifat-sifat Rasulullah.

Allah telah menyampaikan dalam firmannya kepada umat islam

untuk selalu meneladani rasulullah.

Artinya : Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Azhab :

21).31

Dakwah bil haal dilakukan oleh Rasulullah, terbukti bahwa ketika

pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan nabi Muhammad adalah

31

Moh. Rifa‟i dan Rosihin Abdul Ghoni, Alqur’an dan Terjemahan (Semarang : CV.

Wicaksana), h.379

Page 43: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

32

membangun Mesjid Quba, mempersatukan kaum Ansar dan Muhajirin.

Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang dilakukan oleh Nabi yang bisa

dikatakan sebagai dakwah bil haal.32

Dalam kegiatan dakwah bil haal tidak

terlepas dari lima prinsip yang utama, kelima prinsip tersebut menurut

Husein As-Segaf adalah :

1. Dakwah bil Haal harus menghubungkan ajaran islam dengan kondisi

sosial budaya atau masyarakat tertentu.

2. Dakwah bil Haal bersifat pemecahan masalah yang dihadapi umat

dalam suatu wilayah tertentu.

3. Dakwah bil Haal harus mampu mendorong dan menggerakkan

kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah dalam

masyarakat misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi

dan lain sebagainya.

4. Dakwah bil haal harus mampu membangkitkan swadaya masyarakat,

agar mereka dapat membangun dirinya, sekaligus dapat memberikan

manfaat masyarakat sekitar.

5. Dakwah bil Haal mampu mendorong semangat kerja keras dan

kebersamaan dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama yang

harmonis dan produktif terutama untuk saling memenuhi

kebutuhannya.33

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan dakwah bil Haal adalah

prilaku atau perbuatan seseorang terhadap kondisi yang kurang baik

32

Samsul Munir Amin, Rekontruksi Dakwah Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset,

2008), h. 11 33

Husein As-segaf, Pembangunan dan Dakwah bil Haal, (Jakarta : Mimbar Ulama), no

159, april 1991, h.51

Page 44: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

33

menjadi lebih baik lagi. Contoh : memberikan bantuan-bantuan kepada

fakir-miskin, anak-anak yatim yang memang membutuhkan pendidikan.

a. Dakwah bil Qalam

Adalah dakwah dengan menggunakan keterampilan berupa artikel

atau naskah yang kemudian dimuat di dalam majalah atau surat kabar,

brosur, bulletin, buku dan sebagainya. Dakwah seperti ini dapat

dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta jangkauannya luas,

disamping itu masyarakat atau kelompok dapat mempelajarinya serta

memahaminya sendiri.34

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwasanya Dakwah bil

Qolam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan, dan dakwah ini

memerlukan keahlian dalam bidang menulis, perangkaian kata-kata

sehingga penerima dakwah tersebut akan tertarik untuk membacanya.

Dalam dakwah bil Qalam ini diperlukan kepandaian khusus dalam hal

menulis, yang kemudian di sebarluaskan melalui media cetak (printed

publication). Bentuk tulisan dakwah bil qalam antara lain artikel

keislaman, tanya jawab hukum islam, rubrik dakwah, rubrik pendidikan

agama, kolom keislaman, cerita religius, cerpen riligius, dan lain-lain.35

5. Tujuan Dakwah (Maqashid al-Dakwah)

Tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah yang

mempunyai peran penting sama seperti unsur-unsur dakwah. Seperti subtansi

34

Adi Sasono, Solusi Islam atas Problematika Umat Ekonomi : Pendidikan dan Dakwah,

(Jakarta : Gema Insani Press, 1998), h.49 35

Samsul Munir Amin, Rekontruksi Dakwah Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset,

2008), h. 11

Page 45: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

34

dan objek dakwah, metode dan lain sebagainnya. Tujuan jangka pendek

adalah untuk memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat sasaran

dakwah agar supaya terlihat dari sikap dan perbuatan yang tidak sesuai

dengan aqidah Islam. Tujuan jangka panjang adalah untuk mengadakan

perubahan sikap masyarakat dakwah.36

Tujuan dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses,

dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi tujuan dakwah adalah mengajak

umat manusia kepada jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar hidup

bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat.37

Sedangkan menurut Didin Hafidhuddin dalam bukunya Dakwah

aktual menerangkan tujuan dakwah secara umum adalah mengubah perilaku

sasaran dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya

dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari baik yang bersangkutan

dengan masalah pribadi, keluarga, maupun sosial kemasyarakatannya agar

terdapat kehidupan yang penuh dengan keberkahan samawi dan keberkahan

ardhi (Al-A'raf:96) mendapat kebaikan dunia dan akhirat serta terbebas dari

azab neraka (Al-Baqarah:202-202).38

Syekh Ali Mahfudz juga mengatakan, bahwa tujuan dakwah terdiri

dari lima perkara, yaitu :

1. Menyiarkan tuntunan islam, membetulkan aqidah, dan meluruskan amal

perbuatan manusia, tetutama budi pekerti.

2. Memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang

36

Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993), Cet.3.

h.13 37

Hasanudin, Manajemen Dakwah, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 1996), h.58-62. 38

Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta : Gema Insani Press, 1998), h.78.

Page 46: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

35

3. Baik membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan di antara

kaum muslimin.

4. Menolak paham atheisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka bekerja.

5. Menolak syubhat-syubhat, bid'ah, dan khufarat atau kepercayaan yang

bersumber dari agama dengan mendalami ilmu ushuludin.39

Namun Moh. Ardani menyatakan bahwa tujuan dakwah terdiri dari

tujuan umum (mayor objektive) dan tujuan khusus (minor objektive).40

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi

orang mukmin, kafir atau musrik) kepada jalan yang benar yang diridhai

Allah agar dapat hidup bahagia sejahtera di dunia dan akhirat.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan sebagai

perincian dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini di maksudkan agar dalam

pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat di ketahui ke mana arahnya,

ataupun jenis kegiatan apa yang hendak di kerjakan, kepada siapa

berdakwah, dengan cara yang bagaimana dan sebagainnya secara

terperinci.

Di bawah ini akan diuraikan tujuan khusus dakwah sebagai

terjemahan dari tujuan umum dakwah :

1. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk

selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah.

39

Hasannudin, Hukum Dakwah, Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di Indonesia (

Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.33-34. 40

Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, (Jakarta : PT.Mitra Cahaya

Utama, 2006), h.10.

Page 47: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

36

2. Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada

Allah (memeluk agama Allah)

3. Mendidik dan mengajarkan anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya.41

6. Manfaat Dakwah

1. Mendatangkan pertolongan dan bantuan rabbani dalam perjuangan

melawan kebatilan dan jahiliyah.

2. Menggugah dan membangunkan manusia dari tidur panjangnya menuju

kebangkitan hakiki yang agung bersama islam.

3. Menegakkan hijrah kepada orang-orang yang terus menerus berbuat

salah dan dosa.

4. Membentuk opini umum yang benar dan selamat. Oponi umum inilah

yang mempunyai peran besar di dalam menjaga dan memelihara adab,

akhlak, dan hak-hak umat serta membentuk kepribadian dalam

kehidupan bermasyarakat.

5. Dakwah akan membuat baiknya perilaku dan istiqomah.

6. Dengan dakwah kita akan memperoleh keberuntungan berupa jannah

dan keridhaan Allah di akhirat.

7. Dengan dakwah kita akan terleps dari siksa di dunia dan akhirat.

8. Dakwah adalah jalan menuju wihdatul ummah, karena dakwah.

41

Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, h.10.

Page 48: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

37

9. berusaha menanamkan nilai-nilai ukhuwah, kebersamaan ta‟awun

dalam kebaikan taqwa serta rasa saling memperhatikan antara kaum

muslimin.42

42

Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal dalam Dakwah,

(Solo. Era Intermedia, 1996), Cet. Ke-1, h. 33-42.

Page 49: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

38

BAB III

PROFIL KH. MAHRUS AMIN DAN GAMBARAN UMUM PONDOK

PESANTREN DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN

A. Profil KH. Mahrus Amin

1. Riwayat hidup

KH. Mahrus Amin lahir 14 febuari 1940 di desa Kalibuntu, Ciledug,

(sekarang desa Kalimukti kecamatan pebadilan) Kabupaten Cirebon saat

perang Dunia Kedua baru saja berkobar di Eropa. Tempat ini adalah desa kecil

di tepi Kali Cilosari (Kali Cisanggarung), Perbatasan Jawa Barat dan Jawa

Tengah.1

Ayah bernama, Casim Amin di kemudian hari dikenal juga sebagai

Jasim Amin, Ahmad atau Amin adalah warga asli Kalimukti. Ayah beliau

adalah keturunan Wirasuta, salah satu anak cucu Syarief Hidayatullah, tokoh

Islam di Jawa Barat pada masa lalu.

Sedangkah ibu, bernama Hj. Jamilah, berasal dari Losari Cirebon, cucu

dari Kyai Idris, seorang ulama pemimpin pondok pesantren Lumpur di Desa

Lumpur, Losari, Brebes. Bersama Kyai Ismail yang dikenal sebagai ahli

hikmah dan juga saudara Kiai Idris, keduanya adalah ulama yang berpengaruh

di kawasan Losari.

KH. Mahrus Amin lahir dari keluarga ulama. Meski ayah beliau bukan

ulama, ayah beliau saat muda pernah belajar dan menjadi murid Kiai Mahrus

Ali Gedongan Dari Gedongan. Kiai Mahrus Ali adalah idola bagi ayah KH.

1 KH. Mahrus Amin, Dakwah Melalui Pondok Pesantren, (Jakarta : Grup Dana Jakarta,

2008), h. 3-4

Page 50: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

39

Mahrus Amin, ayah beliau pernah bercita-cita untuk memiliki anak laki-laki

yang diberi nama Mahrus. Harapannya bisa menjadi orang yang bermanfaat

kelak seperti Kiai Mahrus Ali Gedongan.2

Awal tahun 1940-an, kekhawatiran terhadap “bahaya kuning”, istilah

untuk menyebut ambisi militerisme Jepang di Pasifik saat itu, sangat terasa di

pentas politik Tanah Air. Meski hidup di masa penjajahan, keluarga cukup

beruntung karena orang tua masih beliau (KH. Mahrus) masih mampu

menompang kehidupan keluarga meskipun dengan kondisi yang amat

sederhana. Orang tua beliau memiliki usaha persewaan delman, sesuatu yang

secara ekonomi cukup bernilai di tengah sulitnya keadaan setelah krisis

ekonomi pada tahun 1930-an.

Walau begitu, ketika akhirnya Jepang benar-benar berkuasa setelah

mengalahkan Belanda yang sudah bercokol 350 tahun kesulitan lebih terasa.

Adalah kebanyakan orang saat ini sulit mendapatkan pangan dan sandang.

Dalam ingatan masa kecil beliau, masih terasa tidak enaknya memakai baju

yang diselipi kutu-kutu busuk. Beliau baru bisa mengerti begitu kejamnya

Jepang memperlakukan bangsa jajahannya. Gatal-gatal yang beliau rasakan itu

tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan masyarakat pada saat itu

akibatnya penjajahan dan penindasan Jepang.3

Masa revolusi kemerdekaan lebih membekas dalam benak beliau pada

usia 8 tahun, beliau terpaksa berhenti sekolah karena agresi militer Belanda.

Beliau dibawa orang tuanya hidup di pengungsian berpindah-pindah tempat

tinggal, masuk-keluar di hutan, bergaul dengan pejuang,

2 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

3 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 51: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

40

Lihat mayat korban pasukan musuh, bahkan menjadi mata-mata bagi

pasukan Republik. Ayah beliau bergabung dengan laskar Hizbullah yang tentu

saya membuatnya menjadi sasaran pencarian militer Belanda.

Berkali-kali beliau ia disuruh menghitung korban di pihak rakyat dan

pejuang dan membaur di tengah-tengah masyarakat. Bersama teman-teman

sepermainan, ia bebas menyusup ke wilayah manapun tanpa diperiksa tentara

Belanda. Setelah Belanda ditarik mundur, beliau pulang ke Kalibuntu. Kedua

orang tuanya memasukkan ia ke Madrasah Ibtidaiyah di Losari, Brebes.4

Setelah menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren Modern

Gontor, ia menjadi mubaligh dan pendidik kemampuan berbicara depan umum

adalah hal mutlak dimiliknya. Dakwah dengan berceramah atau berpidato bisa

menggapai massa dalam jumlah banyak dan menarik perhatian publik. Tak

salah bila orang-orang besar dikenal pula sebagai orator (ahli pidato) ulung.

Sebut saja Presiden pertama RI Soekarno, Mohammad Natsir, yang ia kagumi.

Tanggal 2 Februari 1961 alumnus KMI Gontor ini mulai menetap di Jakarta

KH. Mahrus Amin punya pengalaman mengikuti lomba pidato, tahun

1962, masjid Al Azhar Kebayoran Baru yang dipimpin oleh Buya Hamka

mengadakan lomba pidato untuk pemuda-pemuda se-DKI Jakarta. Beliau

menjadi juara pertama dari 40 peserta, pada tahun 1981 beliau ditunjuk

Departemen Agama menjadi ketua kelompok terbang untuk memenuhi

panggilan Allah ke Tanah Suci. Yang beranggotakan 450 jamaah haji asal DKI

4 KH. Mahrus Amin, Dakwah Melalui Pondok Pesantren, hal 5-6

Page 52: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

41

Jakarta. Berbekal pengalaman haji dan menguasi bahasa arab dan memimpin

pesantren, tawaran itupun ia sanggupi. 5

Pada tanggal 1965, KH. Mahrus Amin menikah dengan Umi Suniati

Manaf dan mempunyai 4 orang anak dan 14 cucu diantarnya :

1. Ema Maziah

2. Nana Rusdiana

3. Nadiah

4. Ahmad Nazi

14 orang cucu diantanya :

1. Nabila Sari 7. Fawad 13. Soraya Aulia

2. Nur Isma 8. Sabina 14. M. Alief.6

3. Ahmad Azhar 9. Rumaisa

4. Anis Rosida 10. Husain

5. Akmal 11. Hasan

6. Salsabila 12. Safanida.

Pada tahun 1985 ia pernah mengalami yang ia sebut-sebut sebagai “Isra

Mi‟raj” kecil yaitu perjalanan ke 7 negara dalam rentang waktu 1,5 bulan, ia

memulai perjalanan mengarungi negara-negara di Asia, Amerika, Eropa,

Afrika, dan kembali lagi ke Indonesia. Hanya dengan bekal tiket seharga 2,5

juta pada waktu itu, belum biaya akomodasi, akan tetapi dengan pertolongan

Allah selalu memberikan kemudahan bagi orang-orang yang dikehendakinya.

Karena memang tak lepas dari aktivitas dakwahnya melaui pondok pesantren

yang pada awalnya hanya mengasuh 3 orang santri dan saat ini sudah membina

5 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

6 Umi Suniati, Wawancara Pribadi, (Jakarta selatan, 2 Juni 2013)

Page 53: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

42

banyak pesantren di Indonesia ini yang tergabung dalam Pesantren Nusantara

dan Darunnajah Group. Sampai-sampai ia mengagas ide untuk membuat

pesantren di setiap perbatasan Indonesia.

Saat ini Pesantren binaan KH. Mahrus Amin mencapai 41 pesantren di

seluruh indonesia. beliau penggagas pendirian 1000 Pesantren Nusantara.

Lelaki berusia 70 tahun ini menggagas pendirian 1000 Pesantren Nusantara

dengan Gerakan Nasional, Cinta Wakaf Zakat, Infaq, dan Shadaqoh.7

Beliau juga menjadi Pendiri dan Ketua I Yayasan Qolbun Salim

Jakarta. Dan menjadi Anggota Dewan Penasehat Majelis Ulama DKI Jakarta.

Dan juga Ketua I DPP Forum Islamic Center Indonesia. Ia juga mendapat

kehormatan dari kwartir nasional gerakan pramuka berupa penghargaan

lencana melati yang disematkan oleh bapak presiden RI Susilo Bambang

Yudhoyono. Penghargaan tersebut diraih bukanlah semata-mata karena

pemberian dari Kwarnas (kwartir Nasional).8

Akan tetapi karena perjuangan beliau dalam mengembangkan

kepramukaan di lingkungan pesantren, berkat jasa KH Mahrus Amin

terciptalah gagasan seragam pramuka putri yang menutup aurat sehingga dapat

diterima dimasyarakat, sampai saat ini seragam tersebut dipertahankan dan

menjadi seragam resmi pramuka putri di Indonesia.

2. Latar Belakang Pendidikan

Melanjutkan pendidikan KH Mahrus Amin yang terbengkalai selama

setahun karena perang. Sekolah Rakyat Islam Losari Brebes (6 tahun), 1954

7 Harir Rijal Pendamping KH. Mahrus Amin, (Jakarta, 6 Juni 2013)

8 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 54: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

43

Saat revolusi berkecambuk, ia sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Rakyat

Islam (SRI) di Kalimukti. Perang membuat perekonomian keluarganya

ambruk dan harus memulai lagi dari nol. Usaha delman pun tidak lagi ada,

karena sudah direlakan untuk keperluan mengangkut senjata logistik para

pejuang saat revolusi fisik.

Dalam kondisi serba kekurangan setelah perang, beliau harus rela

berjalan kaki sejauh 7 kilometer untuk berangkat sekolah melintasi perbatasan

Jawa Barat-Jawa Tengah. Saat itu, berjalan kaki sedemikian jauh adalah hal

biasa karen banyak teman-temanya yang rumahnya lebih jauh dan harus

bertolak sejak fajar menyingsing untuk tiba di sekolah. Nasib anak-anak yang

sekolahnya demikian jauh dan harus berjalan kaki untuk menempuhnya.

Madrasah tempat beliau belajar sudah menerapkan sistem klasikal

(kelas) dengan menggabungkan pelajaran umum dan pelajaran agama. Beliau

termasuk beruntung belajar di sini. Pengajarnya adalah alumni dari perguruan

tinggi Mesir dan mengadopsi sistem pendidikan di negara itu. Tahun 1953,

beliau lulus berniat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Orang tuanya

mendorong agar ia besekolah lagi meneruskan tradisi keluarga menjadi guru

dan panutan bagi masyarakat.

Sekolah Guru Bantu (SGB) adalah tujuan beliau berikutnya. Sekolah

ini mempersiapkan siswanya menjadi guru pemula. Jenjang berikutnya dari

SGB adalah SGA (Sekolah Guru Atas). Artinya dengan bekal ijaza SLTA

pun, seseorang bisa menjadi guru, tetapi pada masa Orde Baru, sekolah ini

dihapus.

Page 55: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

44

Rupaya nasib tidak berpihak pada beliau, usaha masuk SGB tidak

berhasil. Atas saran kedua orang tua dan guru-guru madrasah beliau, di

sarankan untuk mendaftar ke Pondok Modern Gontor di Ponogoro.

Ia tidak sendirian ke sana ada 7 teman dari sekolah beliau yang

mendaftar. Di kemudian hari, hanya beliau yang menyelesaikan jenjang KMI

(Kuliyatul Mualimin Al Islamiah) selama 6 tahun 1954/ 1961. KMI adalah

sistem pendidikan di gontor yang menggabungkan tingkat tsanawiah dan

aliyah ( setingkat SLTP & SLTA) dalam satu paket.

Tugas lain yang beliau jalani sebagai santri adalah memberi kursus

Aljabar kepada putra Kiai Ahmad Sahal yang bernama Hasan. Sedangkan

dari Kiai Imam Zarkasyi saya dipercaya untuk membantunya menyelesaikan

tugas-tugas administrasi. Salah satunya mengisi formulir bantuan dari

Depertemen Sosial saat itu. Beliau juga aktif dalam organisasi santri, beliau

pernah menjadi pengurus santri konsulat Jawa Barat.

Namun dari semua hal tersebut. Kegiatan kepanduan (saat ini

pramuka) paling beliau minati bekal pengalaman mengikuti organisasi

kepanduan Hizbul Waton saat masih belajar di Sekolah Rakyat di cirebon,

membuat beliau tidak ragu masuk Pandu Islam (Gerakan Gontor saat itu).

Dan kegiatan kepramukaan ini beliau lanjutkan sampai saat ini.

Tradisi penngajaran di Gontor terkenal yang sangat ketat mendidik

santri. Tak heran untuk angkatan sebelum beliau, dari 400 santri hanya 60

orang yang lulus kelas 6 KMI. Sejak kelas 2, para santri wajib berkomunikasi

dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di lingkungan pesantren. Walau

Page 56: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

45

demikian, para santri diberikan kebebasan untuk memilih minat dan

mengebangkan bakatnya.

Santri diarahkan menjadi orang yang merdeka. Mereka tidak

diharuskan menjadi pengasuh pesantren atau guru agama. Dan beliau juga

dididik agar disiplin dan taat pada aturan. Dan gembelengan para kiai, ustad

dan kehidupan pesantren yang mengajarkan keiklasan, petasaan senasib

seperjuangan menumbuhkan keakraban dan persaudaraan yang kuat di antara

para santri. Dan Beliau juga pernah berjalan dari madiun sampai cirebon

untuk mencari pengalaman dan mendatangi organisasi-organisasi massa

seperti NU, Masyumi, dan lain-lain di kota-kota yang beliau singgahi.9

Pada tanggal 1 april 1961 beliau lulus dari Pondok Modern Gontor

bergabung sebagai pengajar di raudhatul Athfal Petukangan, beliau diberi

kepercayaan untuk segala urusan pendidikan di lembaga yang kemudian

menjadi balai pendidikan Darunnajah pada 1 Agustus 1961. Dan belaiu juga

sempat ikut menyantri bersama Jamaah Tabligh selama 44 hari yang

berdakwah dengan berpindah-pindah. Setelah beliau aktif mengajar di

yayasan darunnajah beliau juga sambil meneruskan pendidikan di IAIN

Jakarta yang sekarang UIN Jakarta di Fakultas Dakwah Jurusan Ushuludin

tepatnya pada tahun 1962 – 1972. Dan sempat menjadi asisten dosen, Prof.

Dr. Toha Umar Yahya. Pada akhirnya pada tahun 1979 ia menjadi dosen tetap

di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.10

Tahun 1989 memulai mengembangkan Pesantren di berbagai Daerah,

tahun 2008 mendirikan SABELANA ( santri bela agama dan negara) untuk

9 KH. Mahrus Amin, Dakwah Melalui Pondok Pesantren, hal. 7-12

10 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 57: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

46

pesantren-pesantren di Indonesia, 2009 ia menggagas Pesantren Nusantara di

daerah-daerah tertinggal di perbatasan NKRI.11

B. Aktivitas KH. Mahrus Amin

a. Aktivitas

Aktivitas suatu kegiatan yang dilakukan oleh laki-laki 73 tahun ini, ia

adalah suami sekaligus ayah dan da‟i yang aktif dalam semua perannya.

Dalam setiap perannya ia tidak pernah melupakan kewajibannya.Sejak masa

kecil ia sudah banyak melakukan hal-hal yang membawanya ke arah yang

lebih baik, diantaranya : belajar, mengajar, berpidato, mengkaji dan

mendalami kitab-kitab, bahkan aktif dalam organisasi.

Ia termasuk seorang da‟i yang gemar membina pesantren, sudah

banyak pesantren yang ia bina karena memang cita-citanya mendirikan 1000

pesantren di seluruh indonesia. Da‟i yang bijaksana ini, tidak pernah merasa

lelah untuk melakukan semua aktifitasnya. Selalu berprasangka baik terhadap

orang . Aktivitas beliau saat ini diantaranya :

1. Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Group, meliputi

pesantren yang beliau bina yaitu : Darunnajah II Cipining bogor,

Darunnajah III Al-Mansyur Serang, Darunnajah IV Tsurayya Padarincang

Banten, Darunnajah V An-Nahl Cikesik Pandeglang, DarunnajahVI An-

Nakhil Muko-muko Bengkulu, Darunnajah VII Jaziratunnajah Nunukan

Kalimantan Timur, Darunnajah VIII Annur Cidokom Gunung Sindur

11

Dok Pribadi KH. Mahrus Amin.

Page 58: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

47

Bogor, Darunnajah IX Al-Hasanah Pamulang Tanggerang, Darunnajah XI

Al-Barokah, Seluma Bengkulu.

2. Anggota Dewan Penasehat Majlis Ulama DKI Jakarta dan

3. Ketua I DPP Forum Islamic Center Indonesia.

4. Ketua I DPP GUPPI (Gerakan Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam)

5. Ketua umum BKsPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia)

6. Ketua MSKP3I (Majelis Silaturahmi Kyai Pengasuh Pondok Pesantren

Indonesia.

7. Ketua I Yayasan QOLBUN SALIM di Istiqlal Jakarta.12

KH Mahrus Amin aktif mengisi pengajian-pengajian, diantaranya

pengajian ibu-ibu dari masyarakat ulujami dan sekitarnya pada senin siang

hari dan pengajian untuk wali santri pada senin pagi hari, dan juga pengajian

para guru pada hari kamis dan pengurus pembina pondok pesantren

dilaksanakan setiap hari ba‟da subuh, yang dinamakan dengan majelis fajar.13

Akan tetapi setiap beliau mengisi pengajian, ceramah, kepada

mad‟unya beliau jarang menggunakan kitab-kitab kuning, hanya sesekali saja,

yang ia gunakan kitab Riyadushalihin. Beliau sering memberikan pengajian

dan ceramah, kepada mad‟unya dengan memaparkan pengalaman-

pengalamannya pribadinya mengingatkan sesama muslim, dan nasehat-

nasehat yang berkaitan kehidupan sehari hari.14

12

Dok Pribadi, KH. Mahrus Amin 13

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013) 14

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 6 Juni 2013)

Page 59: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

48

b. Karya-karya KH. Mahrus Amin

Sampai saat ini ada beberapa karya tulis beliau, walaupun buku

tersebut diterbitkan belum untuk umum, hanya untuk kalangan santri dan

alumni. Buku-bukunya yaitu yang berjudul :

1. Dakwah Melalui Pondok Pesantren (tahun terbit, 2008)

2. Pembinaan Kader Bangsa dan Umat Melalui Pendidikan Gerakan Pramuka

Santri. (tahun terbit, 2011)

3. Kyai Enterpreneur (tahun terbit, 2010)

4. Panduan Pekan Perkenalan Khutbatul „Arsy (tahun terbit, 2004)

5. Panduan Ibadah Amaliah (tahun terbit, 2003)

C. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darunnajah

a. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Darunnajah

Periode Cikal Bakal (1942-1960)

Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah

Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Semuanya berawal pada

1958 indonesia terpilih sebagai tuan rumah pesta olahraga Asian Games IV.

Pemerintah berencana membangun arena olahraga untuk pelaksanaan Asian

Games IV, Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur untuk perluasan

komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang dikenal

dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka

diusahakanlah tanah di Ulujami. Tahun 1960, didirikan Yayasan

Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan agar di atas tanah

Page 60: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

49

tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang disebut dengan periode cikal

bakal, sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.15

Periode Rintisan (1961-1973)

Pada tahun 1961 K.H. Abdul Manaf membangun gedung madrasah

enam lokal di atas tanah wakaf. Ide mendirikan pesantren didukung oleh H.

Kamaruzzaman yang saat itu sedang menyelesaikan kuliahnya di Yogyakarta.

Untuk pengelolaan pendidikan diserahkan kepada Ust. Mahrus Amin,

alumnus KMI Gontor yang mulai menetap di Jakarta pada tanggal 2 Februari

1961. Karena banyaknya rintangan dan hambatan, maka pendidikan belum

bisa dilaksanakan di Ulujami, tetapi dilaksanakan di Petukangan bersama

beberapa tokoh masyarakat, berkerjasama dengan YKMI, tanggal 1 Agustus

1961.16

KH. Mahrus Amin mulai membina madrasah Ibtidaiyah Darunnajah

dengan jumlah siswa sebanyak 75 orang dan tahun 1964 membuka

Tsanawiyah dan TK Darunnajah. Tahun 1970 ada usaha memindahkan

pesantren ke Petukangan, tapi mengalami kegagalan. Dan usaha merintis

pesantren pernah pula dicoba dengan menampung kurang lebih 9 anak dari

Ulujami dan Petukangan, yakni antara tahun 1963-1964. Dan tahun 1972

menampung kurang lebih 15 anak di Petukangan, namun kedua usaha itu

dapat dilanjutkan dengan berbagai kesulitan yang timbul. Para periode ini,

meskipun pesantren yang diharapkan belum terwujud, tetapi dengan usaha-

15

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013) 16

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 61: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

50

usaha tersebut, Yayasan telah berhasil mempertahankan tanah wakaf di

Ulujami dari berbagai rongrongan banyak pihak, antara lain BTI PKI saat itu.

Periode Pembinaan dan Penataan (1974-1987)

Setelah tidak berhasil mendirikan pesantren di Petukangan usaha

pendirian pesantren kembali diarahkan ke Ulujami, Pada tanggal 1 April

1974, dicobalah untuk ke sekian kalinya mendirikan Pesantren Darunnajah di

Ulujami. Mula-mula Pesantren mengasuh 3 orang santri, sementara

Tsanawiyah Petukangan dipindah ke Ulujami untuk meramaikannya. Baru

pada tahun 1976, Madrasah Tsanawiyah Petukangan dibuka kembali dan

secara berangsur.

Pesantren Darunnajah Ulujami hanya menerima anak yang mukim

saja, kecuali anak Ulujami yang boleh pulang pergi. Bangunan yang pertama

didirikan adalah masjid dengan ukuran 11 X 11 m2 dan beberapa lokal

asrama. Meskipun bangunanya sederhana, namun sudah sesuai dengan master

plan yang dibuat oleh Ir. Ery Chayadipura. Pada awal pembangunannya, dan

pada periode ini didirikan beberapa lokal kelas bantuan dari Gubernur DKI

Jakarta Ali Sadikin. Seluruh santri selalu dilibatkan untuk membantu kerja

bakti. Pada periode inilah ditata kehidupan di Pesantren Darunnajah dengan

sunnah-sunnahnya. diantranya :

1. Aktivitas santri dan kegiatan pesantren disesuaikan dengan jadwal waktu

sholat.

2. Menggali dana dari pesantren sendiri untuk lebih mandiri.

Page 62: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

51

3. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, dengan dibentuk

Lembaga Ilmu Al-Qur‟an (LIQ), Lembaga Bahasa Arab dan Inggris

dan Lembaga Da‟wah dan Pengembangan Masyarakat (LDPM).

4. Beasiswa Ashabunnajah (kelompok santri penerima beasiswa selama

belajar di Darunnajah) untuk kader-kader Darunnajah.

Usai pembangunan Asrama dan pembangunan berbagai fasilitas di

Pondok Pesantren Darunnajah terus dilakukan, salah satu fasilitas yang

dibangun pada 1980-an adalah Mesjid Darunnajah. Pembangunan fasilitas ini

memakan waktu 1 tahun baru bisa digunakan untuk berbagai aktivitas ibadah,

dan pendidikan bahkan pengurus-pengurus OSIS SMU di kawasan Jakarta

jika ada kegiatan pesantren kilat menggunakan mesjid Darunnajah. Total

daya tampung mesjid Darunnajah bisa memuat sampai 3000 orang.

Periode Pengembangan (1987-1993)

Ibarat pohon pisang manfaatnya tidak dirasakan maksimal bila

tumbuh hanya disatu lokasi saja. Tunas-tunas pohon pisang yang

bermunculan disekitar induknya, bila dipisahkan dan ditanam kembali di

tempat lain akan tumbuh menjadi pohon-pohon pisang baru sehingga

bermanfaat bagi lingkungan sekelilingnya. Darunnajah mulai melebarkan

misi dan cita-citanya, mengajarkan agama Islam, dengan falsafat pohon

pisang yang KH Mahrus Amin terapkan pada yayasan untuk mengembangkan

Darunnajah. pendidikan anak-anak fuqara dan masakin dan bercita-cita

membangun seratus Pondok Pesantren Modern. Masa inilah, saat

Page 63: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

52

memancarkan pancuran kesejukan ke penjuru-penjuru yang memerlukan.

Sampai dengan tahun 2004, Pesantren Darunnajah Group telah berjumlah 41.

Periode Dewan Nazir (1994-sekarang)

Ada satu kecenderungan dalam kelangsungan hidup pesantren di

indonesia begitu pengasuhnya meninggal dunia. Sering terdengar pesantren

membubarkan barisan dari cita-cita perintisnya sepeninngalan wakif, pendiri

atau kyai pengasuhnya. Hal tersebut bertolak belakang dengan pengalaman

Universitas Al Azhar cairo, mesir yang berdiri sejak zaman Dinasti Fatimiyah

lebih dari 1000 tahun lalu. Hingga sekarang Universitas Al Azhar masih

tegak berdiri dan memancarkan dakwah islam ke penjuru dunia. Perjalanan

sejarah Pesantren Darunnajah yang relatif lama telah menuntut peraturan

kesempurnaan untuk menjadi lembaga yang baik. Belajar dari perjalanan

pondok pesantren di Indonesia dan melihat keberhasilan lembaga Universitas

Al-Azhar Cairo Mesir, yang telah berumur lebih 1000 tahun lamanya,

Yayasan Darunnajah yang memayungi segala kebijakan yang telah berjalan

selama ini, berusaha merapihkan dan meremajakan pengurus yayasan.

Dengan niat yang tulus dan ikhlas, maka wakif tanah di Ulujami

Jakarta K.H.Abdul Manaf Mukhayyar, K.H. Mahrus Amin, dan H.

Kamaruzzaman Muslim yang ketiganya mengatasnamakan para dermawan

untuk wakaf tanah di Cipining Bogor seluas 70 haktare, mengikrarkan wakaf

kembali di hadapan para ulama dan umara dalam acara nasional di

Darunnajah pada tanggal 7 Oktober 1994. Dalam acara tersebut wakif

menguraikan niat dan cita-citanya mendirikan lembaga ini diatas sebuah

Page 64: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

53

piagam wakaf yang ditandatangani oleh para pemegang amanat, Dewan Nazir

dan Pengurus Harian Yayasan Darunnajah yang disaksikan oleh para tokoh

masyarakat dan ormas di Indonesia.17

b. Visi Misi

Visi Misi didirikannya Pondok Pesantren Darunnajah adalah :

Visi : Menciptakan kader ummat yang bertafaqquh fiddin, untuk menjadi

kader pemimpin umat bangsa dan mendidik kader-kader ummat dan bangsa

yang bertafaqah fiddin, para ulama, zuama‟, dan agniya, menjadi

cendekiawan muslim yang bertaqwa, berakhlaq mulia, berpengetahuan luas,

jasmani yang sehat, terampil dan ulet.

Misi : Mencetak manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia,

berpengatahuan luas, sehat dan kuat, terampil dan ulet, mandiri, mampu

bersaing, kritis, problem solver, jujur, komunikatif dan berjiwa juang.

Merintis dan mempelopori berdirinya Pondok Pesantren di seluruh Indonesia

sebagai lembaga social keagamaan yang bergerak dibidang pendidikan dan

dakwah.

17

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 65: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

54

D. Program Pembelajaran Unggulan Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami

Jakarta Selatan

a. Program Muhadoroh

Muhadoroh adalah belajar berbicara di depan audiens atau orang

banyak dan juga berpidato, program ini adalah pembelajaran yang di gunakan

sebagian besar pendidikan formal dan non formal Islam dan juga pondok

pesantren untuk melatih siswa dan santrinya agar terbiasa berbicara di depan

umum, karena itu modal santri untuk nantinya terjun di masyarakat untuk

berdakwah, itu juga yang beliau pelajari sewaktu dipesantren dan itu

diterapkan di Pondok Pesantren Darunnajah.18

Program ini dilaksanakan

setiap kamis pada istrirahat sekolah sampai waktu dzuhur, kamis malam dan

hari minggu ba‟da shalat dzuhur, program ini sudah sangat baik untuk

menghasilkan santri agar terbiasa berbicara di depan banyak orang, selain itu

juga untuk hasil prestasi dalam lomba berpidato, perwakilan Pondok

Pesantren Darunnajah Khususnya selalu mendapat juara pada lomba pidato

yang di selenggarakan di luar lingkungan pesantren. Dan banyak juga hasil

dari didikan muhadoroh ini menghasilkan alumni yang menjadi juru

dakwah.19

18

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi (16 Juni 2013) 19

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Juni 2013)

Page 66: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

55

b. Program Sabelana

Program Sabelana ini adalah untuk santri-santri aliyah, sabelana

adalah pembelajaran tentang kemandirian, kedisiplinan, dan pendalam

tentang cinta agama dan negara. Karena singakatan sabelana sendiri adalah

“santri bela agama dan negara”. Sabelana bertujuan agar santri cinta kepada

agama dan negaranya, karena menurut KH. Mahrus Amin, kemerdekaan

indonesia ini tidak lepas dari peran kiai dan santri, maka dari itu santri di

pondok pesantren Darunnajah ini didik untuk cinta agama dan negara didalam

lingkaran sabelana.20

c. Program Pembelajaran Kitab-Kitab Kuning

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam traditional, telah

mengajarkan kitab-kitab klasik, khususnya kitab-kitab karangan madzhab

Syafi‟iyah. Pengajaran kitab-kitab kuning berbahasa arab tanpa syakal atau

sering disebut kitab Gundul. Kitab kuning ini adalah salah satu metode yang

secara formal diajarkan dalam komunitas pesantren sallaf di Indonesia. Dan

di Pondok Pesantren Darunnajah ini menggabungkan antara konsep pondok

pesantren modern dan traditional maka dari itu tetap mempelajari kitab-kitab

kuning. Kitab-kitab pedoman yang di pelajari santri Pondok Pesantren

Darunnajah diantaranya :

1.Tafsir Jalalain 6. Fathul Qarib

2. Riyadhussalihin 7. Fiqhul Wadih

3.Bulugul Maram 8. Jawahirul Kalamiyah

20 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Juni 2013)

Page 67: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

56

4. Mustalahalahul Hadist 9. Arba‟in Nawawi

5. Nasahihul Ibad 10.Al-bayan fu ushul fiqh

Page 68: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Metode Dakwah KH. Mahrus Amin Di Pondok Pesantren Darunnajah

Ulujami Jakarta Selatan

Dakwah dalam pandangan KH. Mahrus Amin dakwah sebagai suatu

kegiatan untuk mengajak manusia kejalan yang benar dan kejalan yang lurus

sesuai dengan perintah Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dan

kesejahteraan bagi umat manusia baik dalam kehidupan mereka di dunia dan

akhirat. Banyak macam-macam dakwah itu, dakwah bil Hal, dakwah bil Lisan,

dakwah bil Qalam, Sesuai dengan tuntunan agama, hidup harus bermanfaat untuk

orang lain, dan hidup ini harus banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat. Di

dalam hidup itu bagaimana mengamalkan ilmu. Dan KH. Amin berdakwah bil

Hal dakwah dengan perbuatan, dengan banyak mengamalkan ilmunya melalui

Pondok Pesantren khususnya di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami.1

Menurut KH. Mahrus Amin dakwah itu mengajak atau menyeru pihak lain

kepada sesuatu yang dikehendaki da‟i, maka da‟i sendiri harus terlebih dahulu

menundukkan dirinya itu seperti apa, karena mustahil orang lain akan mengikuti

apa yang seorang da‟i inginkan kalau da‟inya sendiri tidak mempunyai karakter.

Semua itu dapat diwujudkan apabila dapat menyatukan kata hatinya dengan

ungkapan lisan, dan ungkapan lisan diwujudkan dengan amal dan perbuatan.

1 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 69: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

58

1. Landasan Dakwah KH. Mahrus Amin

Dalam menyampaikan metode dakwah, KH. Mahrus Amin

mempunyai sembilan landasan dakwah, antara lain :

a. Syukur, setiap manusia harus menyadari bahwa semua kenikmatan di

dunia ini berasal dari Allah, untuk itu senantiasa untuk selalu bersyukur

kepada Allah SWT, namun sayangnya orang yang bersyukur itu sangat

sedikit jumlahnya di sisi Allah, karena barang siapa yang bersukur maka

nikmat akan di tambah oleh sang khalik.

b. Istiqomah, yaitu seorang dai itu berdakwah untuk islam, untuk itu harus

memiliki sikap istiqomah, yang merupakan sinergi dari tiga sikap hidup

konsisten, konsekuen, kontinyu. Konsisten artinya teguh pendirian

memperjuangkan dan mempertahankan kebenaran, tidak mudah goyah

dan berubah. Kontinyu, artinya berbuat secara terus menerus tanpa putus

asa dan pantang menyerah, kepada mereka yang istiqomah ini Allah

menjanjikan kemenangan di dunia.

c. Husnudzhon, berperasangka baik terhadap siapa saja yang datang yang di

hadapi, tetap ada kehati-hatian akan tetapi yakin, jika sudah melakukan

kebaikan maka dalam prakteknya pasti akan mendapatkan pertolongan,

itu yang disebut ma‟unah yaitu pertolongan dari Allah.

d. Yakin, yaitu percaya sepenuh hati bahwa janji allah dalam Al-Qur‟an dan

sabda nabi itu benar akan terjadi, untuk itu terus tumbuhkan sikap yakin

dalam menjalani kehidupan yang dilandasi dengan keimanan.

Page 70: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

59

e. Amanah, dalam hidup apa yang Allah berikan semua kepada makhluknya

yang ada saat ini, itu adalah titipan semata yang harus di jaga, untuk itu

sebagai manusia harus sadar akan kehidupan yang sementara titipan yang

ada itu harus dijadikan amanah dari Allah SWT untuk berjalan kepada

jalan yang di ridhoi Allah, sebaliknya khianat, adalah belenggu bagi

mereka yang melakukannya.

f. Sabar, yaitu kemampuan menahan nafsu dari yang merugikan diri atau

orang lain, dengan terus berusaha keras, tak kenal lelah dan tidak putus

asa dalam melakukan hal-hal yang baik.

g. Ikhlas, yaitu dengan membersihkan hati dari sikap riya dan sun‟ah atau

kepentingan diri dari duniawi, seluruh aktivitas hidupnya diarahkan

untuk mencari ridho allah SWT, ikhlas ini adalah kekuatan yang paling

hebat yang harus ditanamkan dalam diri seseorang, karena sikap ikhlas

ini mendapat kekuatan dari allah, untuk melaksanakan aktivitas dakwah.

h. Kerja keras, dalam hidup berusaha adalah kunci untuk melakukan hal

yang maksimal dengan bekerja keras, yakin hasil pasti mengikuti bagi

siapa saja yang bekerja keras, yang dilandasi dengan tawakal kepada

Allah SWT.

i. Do’a, adalah kunci dan senjata umat muslim, do‟a itu membuat semua

aktivitas yang dikerjakan itu menjadi mudah, sebagaimana dulu para nabi

berjuang untuk islam, itu di iringi dengan do‟a untuk memenangkan

perang terhadap orang kaifir. Dan yakin Allah mendengarkan do‟a yang

dipanjatkan.

Page 71: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

60

Dengan demikian metode dakwah KH. Mahrus Amin dapat di bagi

menjadi 2 jenis, yaitu metode dakwah berdasarkan pendekatan pada mad‟u dan

metode dakwah berdasarkan aktivitas.

1. Metode Dakwah Berdasarkan Pendekatan Pada mad‟u

a. Metode Al Hikmah (kebijaksanaan)

Metode dakwah yang diajarkan KH. Mahrus Amin adalah dakwah

harus sesuai dengan objeknya, dakwah kepada orang berpendidikan tinggi

itu harus dengan al Hikmah, yaitu mampu menyajikan ajaran agama

dengan pendekatan yang rasional. Dalam dakwah beliau tidak

menyampaikan suatu materi pada sasaran dakwah tapi melainkan beliau

juga mempunyai jati diri yang begitu rendah hati untuk menyampaikan

suatu materi atau ceramah, sifat beliau bukan saja rendah hati melainkan

beliau mempunyai sosok kepribadian yang sangat bersahaja tegar

berwibawa, apa adanya dan bijaksana terhadap santri dan lingkungan

sekitarnya.2 bukan hanya di lingkungan pesantren tetapi di lingkungan luar

pesantren, jika memberikan ceramah beliau sangat berhati-hati tidak

pernah memaksakan kehendak, akan tetapi dengan pembawaanya yang

berwibawa, bersahabat, ramah, itu yang menjadikan orang lain segan dan

tertarik terhadap beliau. Dan ketika mengajak mad‟u untuk berbuat baik,

beliau mengajak dengan secara perlahan dan lemah lembut tidak memaksa

dan selalu memberikan contoh yang baik terlebih dahulu terhadap

mad‟unya, agar mad‟unya bisa melihat dan menerapkannya. Itu semua di

kembalikan pada mad‟u dengan pilihan tersebut.

2 Kholif Amin Murid KH. Mahrus Amin dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah,

Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 3 september 2013)

Page 72: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

61

b. Metode Mau‟idzhatil Hasanah (nasihat yang baik)

Beliau menerapkan metode ini pada saat mengisi ceramah dan di

sisipkan dengan nasihat-nasihat dan juga Dalam penyampaian dakwah

KH. Mahrus Amin banyak disukai oleh mad‟unya karena beliau selalu

memberikan contoh yang baik yang sesuai dengan materi yang

disampaikan yaitu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari permasalahan

fiqh dan berkaitan dengan ketakwaan kepada Allah. Dan sasaran dakwah

terhadap orang-orang yang awam, beliau menerapkan metode al

Mau’idzhatul Hasanah, yaitu dengan pembelajaran yang baik, dengan

keteladan dan percontohan, tentang kehidupan dan keseharian yang

islami.3 Dan beliau juga suka memberikan pengertian yang mudah dan

masuk akal dan secara perlahan dengan kata-katanya yang sangat

bijaksana dengan pembawaan yang santai mudah diterima, sasaran dakwah

pun merasa tersirami hatinya, sehingga para santri, atau orang sekitar yang

sering beliau ajak berbicara berkaitan tentang kehidupan beragama,

banyak yang berubah dan menyadari menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Diantara metode-metode yang KH. Mahrus terapkan metode ini yang

sering digunakan oleh beliau kepada para santri ataupun para jamaah,

selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik.

c. Metode Al-Mujadalah Billati hiya ahsan (berdiskusi)

Dakwah kepada orang yang berpendidikan menengah beliau

menggunakan metode mujadalah yakni menyampaikan informasi dengan

disertai argumen yang jelas dan baik dari yang dimiliki oleh objek dakwah

3 Fahmi Santriwan Darunnajah, Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 6 Juni 2013)

Page 73: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

62

Dakwah yang sering dilakukan KH. Mahrus Amin tidak hanya berbicara di

atas mimbar saja, akan tetapi beliau melibatkan mad‟u dengan memberi

kesempatan untuk bertanya atas materi dakwah yang mungkin kurang

dipahami tanya jawab ini biasanya sering dilakukan setelah beliau

mengakhiri ceramahnya, ataupun di akhir wejangannya beliau selalu

mempersilahkan mad‟unya untuk menanyakan atau bertukar pikiran

tentang hal-hal yang belum jelas, dengan adanya forum diskusi ini, KH.

Mahrus Amin merasa bertukar pikiran, ia tidak memposisikan dirinya

menjadi yang paling benar.

Hanya saja apa yang disampaikan memang tidak lepas dari Al-

Qur‟an dan As-sunah. Jadi, apabila ada beberapa mad‟u yang kurang

memahami atas isi ceramahnya, maka harus menjelaskan dengan kata-kata

yang mudah di mengerti. Bila perlu beliau menjelaskan dengan contoh dan

cerita-cerita yang menarik. Metode dakwah dalam bentuk ini biasanya

dilakukan juga oleh KH. Mahrus Amin didalam majelis fajar yang dimana

dilaksanakan setiap hari ba‟da subuh itu dilakukan antara beliau dengan

para pengurus dan pengajar di Pondok Pesantren, beliau selalu istiqomah

untuk mengadakan mejelis ini.4

Di dalam majelis fajar beliau memberi tausiah dan membahas suatu

permasalahan yang berkaitan dengan pesantren serta bertukar pikiran

tentang agama islam. Musyawarah seperti ini dilakukan di Masjid Pusaka,

dimana Masjid Pusaka itu merupakan bangunan bersejarah di Pondok

Pesantren Darunnajah.

4 Kholif Amin Murid KH. Mahrus Amin dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah,

Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 3 september 2013)

Page 74: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

63

Jadi metode dakwah KH. Mahrus Amin disamping melakukan

upaya-upaya melakukan ceramah. Beliau juga melakukan tindakan terjun

langsung kelapangan dan menyempatkan berkumpul dengan masyarakat

dalam menyampaikan misi dakwahnya.

2. Metode dakwah berdasarkan bentuk-bentuk aktivitasnya terdiri dari tiga, yaitu

bentuk dakwah bil Lisan, bil Hal, dan bil Qolam.

a. Bentuk Dakwah bil Lisan

Metode yang digunakan dalam aktivitas dakwah melalui perkataan

atau komunikasi langsung dengan ma‟dunya. KH. Mahrus Amin sering

menggunakan metode bil Lisan (ceramah) kepada santri atau jamaah

pengajian, karena dengan menggunakan metode bil lisan bisa

menyampaikan informasi atau pesan dakwahnya melalui perkataan

“tabligh” atau berkomunikasi langsung dengan mad‟unya.

Dalam Al-Qur‟an dengan tegas mengenai hal ini dengan menitik

beratkan kepada kata: ahsan kaulan (ucapan yang baik) dan uswatun

hasanah (perbuatan yang baik)

Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang berserah diri ? ( Al-

Fushilat : 33).

Page 75: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

64

Dakwah yang diungkapkan dalam ayat tersebut tidak hanya dakwah

berdimensi ucapan atau lisan tetapi dakwah dengan perbuatan yang baik

seperti yang dicontohkan oleh rasulullah SAW. Yang dimaksud dakwah bil

lisan memanggil, menyeru ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan hidup dunia

dan akhirat, tentunya dengan menggunakan bahasa sesuai keadaan mad‟u

dalam berdakwah. Dan metode dakwah KH. Mahrus Amin yang berkaitan

dengan dakwah bil Lisan antara lain :

1) Metode Ceramah

Beliau selalu mengadakan ceramah agama, 3 kali dalam seminggu

pada hari Senin, Rabu, dan Jum‟at ba‟da shalat shubuh yang bertempat di

Masjid jami Darunnajah yang membahas tentang :

a) Fiqh

Pembinaan pengetahuan dalam bidang Ilmu Fiqh ini mengenai ibadah

sehari-hari, muamalat, syariat, dimana dalam pemberian materi ini

pembimbing berpegang taguh pada Al-Qur‟an dan Hadist, dalam materi

Fiqh ini juga diatur tentang hubungan manusia. Di Pesantren Darunnajah

diajarkan bagaimana merealisasikan itu semua dalam kehidupan sehari-

hari, materi fiqh ini diberikan oleh KH. Mahrus Amin. Buku atau kitab

yang dipakai untuk rujukan adalah Ushul Fiqh, Fiqh Sunah, dan lain-

lain.5

5 KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013)

Page 76: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

65

b) Motivasi

Dalam materi ini, KH. Mahrus Amin memberikan motivasi-motivasi

bertujuan agar santri-santri semangat dalam belajar dan mendekatkan diri

kepada Allah, supaya kelak menjadi yang sukses menjadi generasi

penerus bangsa.6 Yang mempunyai semangat beragama dan semangat

berprestasi, dapat menjaga diri, serata mempunyai jiwa kepemimpinan.

Beliau memberikan motivasi yang diselaraskan dengan perkembangan

zaman saat ini.

c) Majelis Taklim

Mengadakan Majelis Taklim dan doa Wisata Rohani untuk sarana

berbagi ilmu-ilmu agama kepada jamaah ibu-ibu dari lingkungan ulujami

Pada hari senin pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00 yang di

selenggarakan di rumah KH Mahrus Amin. Tema yang beliau bahas

bersama ibu-ibu itu berkaitan dengan masalah keseharian dalam ibadah,

sesekali beliau menceritakan pengalaman-pengalamannya kepada para

jamaah.

2) Metode Halaqoh atau Membaca Al-Qur’an bersama

Metode halaqoh yaitu biasanya beliau membacakan ayat Al-

Qur‟an, sementara santri mendengarkan, lalu membaca bersama. Jadi

dalam metode ini beliau membaca Al-Qur‟an terlebih dahulu kemudian

para santri menirukan apa yang dibaca kyai.

6 Fahmi Santriwan Darunnajah, Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 6 Juni 2013)

Page 77: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

66

Dengan diaplikasikannya metode ini diharapkan agar mad‟u yang

kurang dalam membaca dapat menirukan apa yang dibaca da‟i terutama

dalam membaca dapat menirukan apa yang dibaca da‟i terutama dalam

membaca huruf hijaiyah, makhroj huruf, dan panjang pendek bacaan, dan

hukum tajwid.

Meskipun mad‟u umumnya sudah bisa membaca al-Qur‟an, tetapi

akan lebih baik mengulas kembali agar lebih fasih. Metode ini juga

diselingi dengan metode ceramah. Jadi setelah da'i membaca dan mad‟u

menirukan apa yang akan dibaca da‟i kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan tafsir tentang ayat yang beliau baca dan uraian yang sedang

dibahas disampaikan da‟i dengan ceramah biasanya disajikan dalam

metode halaqoh ini adalah tafsir dan hadits. Dalam metode halaqoh ini,

KH. Mahrus Amin menyempatkan waktu khusus seminggu sekali yaitu

pada hari kamis jam 16.00-17.00 WIB di Masjid Pondok Pesantren

Darunnajah.

3) Metode Tanya Jawab

Metode ini adalah metode pelengkap dari metode ceramah dan

biasanya dibawakan ketika setelah selesai memberikan beliau selesai

memberikan ceramah. Dan biasanya diberikan waktu oleh beliau untuk

bertanya, bilamana ada materi yang diberikan terdapat ketidakpahaman

mad‟u yang mendengarkan. Dengan adanya metode sudah dapat

dikatakan berkomunikasi efektif dan lebih akrab.

Page 78: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

67

Metode ini di maksudkan untuk melayani masyarakat atau santri

yang sedang mendengarkan ceramah beliau paham dengan ceramah atau

kultum yang dibawakan beliau. Sebab dengan bertanya berarti orang ini

mengerti dan dapat mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban

pertanyaan sangat diperlukan kejelasan dan pembahasan sedalam-

dalamnya metode ini sering juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan

malaikat Jibril AS.

Dalam metode ini biasanya mad‟u suka bertanya mengenai

sesuatu. Masalah yang belum dimengerti ketika seorang da‟i menjelaskan

materi, dan yang menjawab pertanyaan mad‟u adalah da‟i yang

menyampaikan materi tersebut. Metode Tanya jawab ini diaplikasikan

untuk melayani kebutuhan jama‟ah atau mad‟u dan menjelaskan tentang

hal-hal yang berkenaan dengan materi yang sedang dibahas, juga untuk

mengurangi kesalahpahaman jama‟ah.

Metode ini menjadi sangat cocok karena sebagai pendalaman

metode dalam kegiatan pengajian. Dalam kegiatan yang sedemikian rupa

terjalin hubungan yang erat antara seorang da‟i dan mad‟unya, mengenai

permasalahan agama.

Metode ini bersumber dari Q.S.An-Nahl: 125 yakni mujadalah bil

lati hiya ahsan. Metode ini harus diterapkan secara baik dan tidak saling

menjatuhkan. Karena metode ini sangat merangsang daya pikir seorang

mad‟u.

Kelebihan Metode Tanya Jawab KH. Mahrus Amin diantaranya :

Page 79: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

68

1) Dapat dipergunakan sebagai komunikasi dua arah (interaksi antara

da‟i dan mad‟u).

2) Bila tanya jawab sebagai selingan ceramah, maka audiens atau

forum dapat hidup (aktif).

3) Timbulnya perbedaan pendapat terjawab antara audiens.

4) Membuat audiens (objek dakwah) lebih aktif dan bersungguh-

sungguh hidup (aktif).

5) Meningkatkan martabat dan harga diri da‟i jika semua pertanyaan

dapat dijawab dengan baik.

Kekurangan Metode Tanya jawab yang digunakan KH. Mahrus Amin

diantaranya :

1) Biasanya seorang da‟i mempunyai penilaian kepada seorang mad‟u

apabila jawaban da‟i kurang jelas atau mengena maka akan terjadi

pemikiran yang meremehkan da‟i.

2) Biasanya seorang mad'u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan

seluruh isi materi pembicaraan seorang da‟i.

3) Bila diantara dan mad‟u terdapat perbedaan pendapat maka akan

memakan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan

permasalahannya.

Oleh karena itu dibutuhkan penguasaan materi yang sangat

mendalam agar seorang da‟i bisa menjawab persoalan yang ditanyakan

audiens atau mad‟u. Semua ini akan menjadi tantangan seorang da‟i.

b. Bentuk Dakwah bil Hal

Page 80: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

69

Menurut KH. Mahrus Amin, dakwah bil Hal adalah metode dakwah

yang menggambarkan secara langsung dan nyata apakah perbuatan

seseorang da‟i sesuai dengan perkataannya atau tidak. Metode bil Hal

merupakan bentuk perbuatan nyata dari seseorang da‟i. Artinya, ketika da‟i

mengajak mad‟u untuk berbuat baik. Ketika seorang da‟i menyeru untuk

banyak-banyak bersedekah untuk shalat, maka ia harus terlebih dahulu

melaksanakannya, dari sekian banyak metode dakwah KH. Mahrus Amin,

beliau lebih banyak menggunakan metode bil Hal, beliau setiap berbicara

tentang kebaikan diantara shalat, sedekah, menyantuni anak yatim, beliau

selalu mengaplikasikanya langsung.

Agar para mad‟u khususnya santri dapat melihat langsung

pengamalan dan beliaupun mempertanggung jawabkan perkataannya, itu

yang membuat beliau sosok yang di segani. Karena memang beliau seorang

guru yang sedikit berbicara akan tetapi cepat dalam bertindak dalam

melaksanakan kebaikan, beliau selalu yakin setiap melakukan kebaikan

pertolongan allah selalu ada.7 Singkatnya dakwah bil Hal merupakan bukti

pengaplikasian ajaran islam sesuai dengan apa yang seorang da‟i katakan

pada saat berdakwah. Dalam metode dakwah bil Hal ini KH. Mahrus Amin

menerapkannya dalam berbagai hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Dalam bidang Keagamaan dan Pendidikan

a) Mendirikan Majelis Taklim untuk para ibu-ibu sekitar Ulujami

7 Harir Rijal Pendamping KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 6 Juni

2013)

Page 81: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

70

b) Mendirikan Yayasan Ashabunnajah fungsinya untuk memberikan

bea siswa untuk para orang yang secara finansial kurang mampu

akan tetapi berprestasi yang ada di luar daerah Jakarta. Seperti, dari

daerah Papua, Maluku, Aceh, bengkulu tujuan beliau agar kelak

setelah lulus nanti menjadi bermanfaat di daerahnya masing-

masing.8

c) Mendirikan ma‟had ali untuk para lulusan yang berprestasi dari

pondok pesantren binaan KH. Mahrus Amin, akan tetapi kurang

mampu secara finansial. Dan dana yang dipakai untuk bea siswa

para kader itu dari para dermawan dan pendapatan pondok

pesantren. Ini bisa membantu biaya kuliah para kader tersbebut di

STAIDA (Sekolah Tinggi Agama Islam Darunnajah)

d) Kyai Membiasakan para santri untuk Qiyamul Lail Pondok

Pesantren Darunnajah membiasakan para santrinya bangun pada

malam hari sampai menjelang waktu shubuh, untuk bermunajat dan

mendekatkan diri kepada Allah.9.

e) Memerintahkan dan mengajak para santri untuk melaksanakan

shalat dhua dan berdoa Bersama. KH. Mahrus Amin membiasakan

para santrinya juga untuk melakukan shalat dhua bersama-sama di

masjid ketika istrirahat sekolah tiba pada pukul 09.30 pagi hari.10

para santri langsung menuju masjid dan melaksanakan shalat dhua

8 Harir Rijal Pendamping KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 6 Juni

2013)

9 Kholif Amin Murid KH. Mahrus Amin dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah,

Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 3 september 2013) 10

Kholif Amin Murid KH. Mahrus Amin dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah,

Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 3 september 2013)

Page 82: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

71

setelah itu berdoa bersama-sama yang di pimpin oleh KH. Mahrus

Amin.

f) Mengadakan Wisata Rohani (Rihlah Ubudiyah). Dalam

pelaksanaan wisata ini, kegiatan wajib santri aliyah yang KH.

Mahrus memantau dan memberi pembimbing untuk mengajak para

santri berwisata mengunjungi pesantren-pesantren di sekitar pulau

jawa selama 3 hari, yang bertujuan agar mengetahui kehidupan,

perbedaan, cara belajar mengajar dari pesantren kepesantren, dan

setelah wisata rohani selesai, para santri di wajibkan membuat

sebuah laporan tentang perjalanan kerohaniannya.11

2) Dalam bidang pemberdayaan Ekonomi Umat

Dakwah di Pondok Pesantren bukan hanya dalam

bidang keagamaan saja, namun juga di bidang lain seperti contoh

berikut ini:

a) Bidang Perdagangan

Dalam bidang perdagangan, Pondok Pesantren Darunnajah

mendirikan koperasi Darunnajah. Usaha ini dikelola oleh para ustadz

yang dibantu oleh para karyawan. Koperasi ini menjual berbagai

macam keperluan santri juga masyarakat sekitar Pondok Pesantren

Darunnajah. Mulai dari kebutuhan sembilan bahan pokok, alat tulis

dan kantor, sampai produk kerajinan dari hasil karya para santri,

ataupun Ustadz. Dimana masyarakat juga ikut berpartisipasi dengan

cara menjadi pemasok makanan seperti, roti, snack, minuman, untuk

11

Kholif Amin Murid KH. Mahrus Amin dan Pengurus Pondok Pesantren Darunnajah,

Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 3 september 2013)

Page 83: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

72

para santri itu dilakukan sampai saat ini, jadi dengan adanya koperasi

Darunnajah masyarakat pun ikut terbantu secara ekonomi.

b) Bidang Sosial dan Kesejahteraan

Mengelola zakat fitrah atau zakat mal untuk para mustahik

atau orang yang berhak menerima zakat. zakat adalah sebagai harta

kekayaan yang di ambil dari milik seseorang yang punya dan

diberikan sesuai dengan ketentuannya kepada yang berhak. Aktivitas

dakwah KH. Mahrus Amin dalam bidang sosial dan kesejahteraan di

Pondok Pesantren Darunnajah kepedulian beliau terhadap masyarakat

yang berada disekitar pesantren. Mengelola dan Menyalurkan zakat

fitrah atau zakat mal kepada para mustahik atau orang-orang yang

berhak menerima zakat. Beliau turut serta menyalurkan zakat secara

langsung kepada yang berhak menerimanya, terutama fakir miskin,

anak yatim, ibu-ibu jompo yang berada dilingkungan sekitar Pondok

Pesantren Darunnajah.

c. Bentuk Dakwah bil Qalam

Metode ini adalah metode dakwah melalui tulisan. Baginya menulis

adalah kegiatan yang efektif bagi mereka yang senang berbagi ilmu dan

pelajaran melalui tulisan. Melaui metode ini, KH. Mahrus Amin menulis

sebuah buku tentang riwayat hidupnya yang tidak lepas dari pendidikan dan

suasana pesantren. Karena menurut beliau setiap ada kesempatan untuk

berdakwah melaui apa saja, itu akan beliau lakukan demi untuk bermanfaat

Page 84: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

73

untuk orang lain. Sampai saat ini ada beberapa karya tulis beliau, walaupun

buku tersebut diterbitkan belum untuk umum, hanya untuk kalangan santri

dan alumni. Buku-bukunya yaitu yang berjudul :

1. Dakwah Melalui Pondok Pesantren (tahun terbit, 2008)

2. Pembinaan Kader Bangsa dan Umat Melalui Pendidikan Gerakan

Pramuka Santri. (tahun terbit, 2011)

3. Kyai Enterpreneur (tahun terbit, 2010)

4. Panduan Pekan Perkenalan Khutbatul „Arsy (tahun terbit, 2004)

5. Panduan Ibadah Amaliah ( tahun terbit 2003)

Karena dalam perkembangan seperti sekarang ini dakwah harus

menyesuaikan situasi dan kondisi karena memang dunia semakin berubah

ke arah yang lebih maju. Untuk itulah keberhasilan dakwah ditentukan oleh

da‟i atau da‟iyyah itu sendiri. Keberhasilan dan kesuksesan yang di raih

sekarang ini tidak ia dapat dengan mudah. Justru keberhasilan itu datang

karena ketekunan dan istiqamah dalam beramal, selalu berusaha dan

mempunyai tekad yang kuat untuk membagun kader-kader islam yang cinta

agama dan negara.

B. Hambatan-hambatan Yang dihadapi Serta Solusinya

Hambatan-hambatan yang dialami KH. Mahrus Amin diantaranya:

1. Tingkat pemahaman mad‟u yang berbeda-beda.

2. Dalam menyampaikan dakwahnya beliau mengalami komunikasi yang

kurang terjalin dengan baik. Biasanya sering kali ditemui mad‟u yang

tidak memperhatikan atau tidak menyimak.

Page 85: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

74

3. Biasanya seorang mad‟u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan seluruh

isi materi pembicaraan seorang da‟i.

4. Sulit untuk mengetahui pemahaman audien terhadap materi yang

disampaikan.12

Solusi yang diterapkan KH. Mahrus Amin

1. Penyampaian materi disampaikan dengan baik, audiens/mad‟u akan dapat

mempelajari kandungan serta menghayati materi yang telah diceramahkan.

2. Mensiasati isi pesan yang disampaikan beliau dengan Cerita-cerita

inspiratif yang pas sehingga mad'u tidak merasa bosan.

3. Untuk mad‟u yang kurang memahami biasanya dibuka tanya jawab.

4. Menjelaskan isi materi yang kurang dipahami dengan cara mempraktekkan

materi yang disampaikan sehingga mad‟u merasa jelas.

5. Penyampaian materi dibawakan dengan gaya bahasa yang sopan, santun,

dan lemah lembut.13

Maka dari itu seorang penceramah harus mempunyai siasat metode

tersendiri agar pesan risalah yang diberikan dapat dipahami para jamaah dan

pesan yang dikemas pun harus mudah dipahami dan diterima. Sudah tentunya

hambatan dalam memberikan pesan sering terjadi. Yang terpenting memberikan

solusi atau jalan keluarnya.

12

KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, (Jakarta Selatan, 16 Mei 2013) 13

Harir Rijal Pendamping KH. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi (Jakarta Selatan, 6

Juni 2013)

Page 86: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian dilakukan analisa,

maka hasil uraian yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya tentang metode

dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta

maka dapat di simpulkan bahwa Metode Dakwah Yang diterapkan antara lain :

1. Metode Dakwah Berdasarkan Pendekatan Pada Mad’u

a. Metode Al Hikmah (kebijaksanaan)

yaitu mampu menyajikan penyampaian ajaran agama dengan pendekatan

yang rasional. Dengan pembawaan yang bijaksana, mengajak mad’u untuk

berbuat baik, tidak memaksa dan selalu memberikan contoh yang baik

terlebih dahulu terhadap mad’unya, agar mad’unya bisa melihat dan

menerapkannya.

b. Metode Mau’idzhatil Hasanah (nasihat yang baik)

yaitu dengan pembelajaran yang baik, dengan keteladan dan nasihat-

nasihat baik dan percontohan, tentang kehidupan dan keseharian yang

islami.

c. Metode Al-Mujadalah Billati hiya ahsan (berdiskusi)

Metode berdiskusi atau tanya jawab yang dilakukan setelah beliau

mengakhiri ceramahnya, dan mempersilahkan mad’unya untuk

menanyakan atau bertukar pikiran tentang hal-hal yang belum jelas.

Page 87: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

76

2. Metode dakwah berdasarkan bentuk-bentuk aktivitasnya terdiri dari tiga

metode, yaitu metode dakwah bil Lisan, bil Hal, dan bil Qolam.

a. Metode Dakwah bil Lisan

KH. Mahrus Amin menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab,

metode halaqoh atau membaca Al-Qur’an bersama.

b. Metode Dakwah bil Hal

KH. Mahrus Amin mengaplikasikannya dalam berbagai bidang

diantaranya adalah : bidang keagamaan dan pendidikan, bidang layanan

sosial kemasyarakatan.

c. Metode Dakwah bil Qalam

KH. Mahrus Amin menggunakan media tulisan seperti menulis buku

agar bermanfaat untuk orang banyak.

3. Hambatan-hambatan yang dialami KH. Mahrus Amin diantaranya: Tingkat

pemahaman mad’u yang berbeda-beda. Dalam menyampaikan dakwahnya

beliau mengalami komunikasi yang kurang terjalin dengan baik. Biasanya

sering kali ditemui mad’u yang tidak memperhatikan atau tidak menyimak.

Biasanya seorang mad’u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan seluruh isi

materi pembicaraan seorang da’i sulit untuk mengetahui pemahaman audiens

terhadap materi yang disampaikan. Untuk menangani hal itu KH. Mahrus

Amin mempunyai solusi diantaranya : Penyampaian materi disampaikan

dengan baik, audiens/mad’u akan dapat mempelajari kandungan serta

menghayati materi yang telah diceramahkan. Mensiasati isi pesan yang

disampaikan beliau dengan Cerita-cerita inspiratif yang pas sehingga mad'u

tidak merasa bosan. Untuk mad’u yang kurang memahami biasanya dibuka

Page 88: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

77

tanya jawab. Menjelaskan isi materi yang kurang dipahami dengan cara

mempraktekkan materi yang disampaikan sehingga mad’u merasa jelas.

Penyampaian materi dibawakan dengan gaya bahasa yang sopan, santun, dan

lemah lembut.

A. Saran

Peneliti mengemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan metode dakde

dakwah KH. Mahrus Amin, diantarnya :

1. Terus semangat dalam berdakwah untuk kemajuan umat dan bangsa. beliau

adalah da’i sekaligus pendidik yang kredibilitasnya sudah tidak diragukan

lagi dalam dunia dakwah.

2. Sosok KH. Mahrus Amin yang merupakan (uswah) keluarga dan santri, maka

lebih baik jika kesibukan beliau di luar pesantren dikurangi dan fokusnya

mengurus untuk kemajuan para santri di Pondok Pesantren Darunnajah.

3. Di umur KH. Mahrus Amin yang sudah tidak muda lagi, agar menjaga

kondisi dan kesehatan. Agar bisa terus mendidik santri-santri di Darunnajah.

4. Terus berjuang untuk memajukan umat dan Kader umat islam dan juga

konsep-konsep dan program-program yang belum terlaksana oleh KH.

Mahrus Amin agar secepatnya diwujudkan, hal ini demi kemajuan dakwah

yang beliau bangun.

Page 89: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

78

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir, Rekontruksi Dakwah Islam, Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2008.

Amin, Mahrus, Dakwah Melalui Pondok Pesantren, Jakarta: Grup Dana Jakarta,

2008.

Aziz, Moh Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta : Prenada Media 2004.

Al-Fatah, Muhammad Abu Al-Bayanuni, Ilmu Dakwah Prinsip Dan Kode Etik,

Jakarta : Akademika Presindo, 2010.

Ardani, Moh, Memahami Permasalahan Fiqh Dakwah, Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2006.

Arif, Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992.

Bahtiar, Wardi, Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Bahri, Fathul An-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i,

Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008.

Hasanuddin, Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 1996.

Hasanuddin, Hukum Dakwah, Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di

Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Hafidhuddin, Didin, Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.

Hamka, TafsirAl-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.

Husain, Fadhullah Muhammad, Methologi Dakwah Al-Qur’an, Jakarta: Penerbit

Lentera, 1997.

Husein, As-segaf, Pembangunan dan DakwahBil-Haal, Jakarta: Mimbar Ulama,

1991.

Islahi, Amir Ihsab, Serba-serbi Dakwah, Bandung: Pustaka, 1989.

Page 90: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

79

Shaleh, Abdur Rasyad , Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: PT Bulan Bintang,

1993.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Mansur, Mustofa, Teladan di Medan Dakwah, Solo: Era Intermedia, 2000.

Muhammad, Arifin, IlmuPendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Moleong, J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif ,Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1989.

Nawari, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya, Jakarta: PT Bulan

Bintang, 2004.

Nuh, Sayid Muhammad, Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal dalam Dakwah,

Solo. Era Intermedia. 1969.

Rifa’i, Moh, Al-Qur’an dan Terjemahan, Semangat : CV. Wicaksana.

Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

2011.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qu’an, Bandung : Mizan, 1998.

Syakir, Asmuni, Dasar-Dasar Stategi Dakwah Islam, Surabaya : PT. Ikhlas, 1983.

Shaleh, Abdul Rosyad, Manajemen Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 1993.

Singaribun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta ; LP3S, 1989.

Syafi’i, Ma’arif Ahmad, Al-Qur’an dan Tantangan Modernisasi, Yogyakarta :

Sipres, 1990.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia : PT. Hidayah Karya Agung, 1989.

Ziemek, Manfed, Pesantren Perubahan Sosial, Jakarta : P3M, 1986.

Page 91: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 92: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 93: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Wawancara dengan : KH. Mahrus Amin (Pimpinan Pondok Pesantren

Darunnajah Jakarta)

Tanggal : 16 Mei 2013 dan 16 Juni 2013

Tempat : Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan

1. Bagaimana sekilas riwayat hidup pak Kyai ?

Saya lahir 14 febuari 1940 didesa Kalibuntu, Ciledug, ( sekarang desa

Kalimukti kecamatan pebadilan) Kabupaten Cirebon saat perang Dunia

Kedua baru saja berkobar di Eropa. Tempat ini adalah desa kecil di tepi

Kali Cilosari (Kali Cisanggarung), Perbatasan Jawa Barat dan Jawa

Tengah. Ayah bernama, Casim Amin di kemudian hari dikenal juga

sebagai Jasim Amin, Ahmad atau Amin adalah warga asli Kalimukti.

Ayah saya keturunan Wirasuta, salah satu anak cucu Syarief Hidayatullah,

tokoh Islam di Jawa Barat waktu dulu. Sedangkah ibu, bernama Hj.

Jamilah, berasal dari Losari Cirebon, cucu dari Kiai Idris, seorang ulama

pemimpin pondok pesantren Lumpur di Desa Lumpur, Losari, Brebes.

Bareng Kyai Ismail yang dikenal sebagai ahli hikmah dan juga saudara

Kiai Idris, keduanya adalah ulama yang berpengaruh di kawasan Losari.

Saya lahir dari keluarga ulama dan dari lingkungan pesantren. Meski ayah

saya bukan ulama, ayah saya saat muda pernah belajar dan menjadi murid

Kiai Mahrus Ali Gedongan Dari Gedongan. Kiai Mahrus Ali adalah idola

bagi ayah KH. Mahrus Amin, ayah saya pernah bercita-cita untuk

memiliki anak laki-laki yang diberi nama Mahrus. Harapannya bisa

menjadi orang yang bermanfaat kelak seperti Kiai Mahrus Ali Gedongan.

Terus saya Melanjutkan pendidikan yang terbengkalai selama setahun

Page 94: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

karena perang. Sekolah Rakyat Islam Losari Brebes (6 tahun), 1954 Saat

revolusi berkecambuk, saya sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah

Rakyat Islam (SRI) di Kalimukti.

Saya juaga Sekolah Guru Bantu (SGB). Sekolah ini mempersiapkan

siswanya menjadi guru pemula. Jenjang berikutnya dari SGB adalah SGA

(Sekolah Guru Atas). Artinya dengan bekal ijaza SLTA pun, seseorang

bisa menjadi guru, tetapi pada masa Orde Baru, sekolah ini dihapus.

Rupaya nasib itu tidak berpihak pada saya, usaha masuk SGB tidak

berhasil. Atas saran kedua orang tua dan guru-guru madrasah , saya di

sarankan untuk mendaftar ke Pondok Modern Gontor di Ponogoro. saya

tidak sendirian ke sana ada 7 teman saya dari sekola yang mendaftar. Di

kemudian hari, hanya saya saja yang menyelesaikan jenjang KMI

(Kuliyatul Mualimin Al Islamiah) selama 6 tahun 1954/ 1961. KMI adalah

sistem pendidikan di gontor yang menggabungkan tingkat tsanawiah dan

aliyah ( setingkat SLTP & SLTA) dalam satu paket. Pada tanggal 1 april

1961 lulus dari Pondok Modern Gontor bergabung sebagai pengajar di

raudhatul Athfal Petukangan, saya diberi kepercayaan untuk segala urusan

pendidikan di lembaga yang kemudian menjadi balai pendidikan

Darunnajah pada 1 Agustus 1961. Dan saya juga sempat ikut menyantri

bersama Jamaah Tabligh selama 44 hari yang berdakwah dengan

berpindah-pindah. Setelah saya aktif mengajar di yayasan darunnajah saya

juga sambil meneruskan pendidikan di IAIN Jakarta yang sekarang UIN

Jakarta di Fakultas Dakwah Jurusan Ushuludin Ilmu Tafsir tepatnya pada

Page 95: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

tahun 1962 – 1972. Dan sempat menjadi asisten dosen, Prof. Dr. Toha

Umar Yahya.

2. Menurut pak kyai apa aktivitas dakwah itu ?

Dakwah sebagai suatu kegiatan untuk mengajak manusia kejalan yang

benar dan kejalan yang lurus sesuai dengan perintah Allah SWT untuk

mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia baik dalam

kehidupan mereka di dunia dan akhirat. Banyak macam-macam dakwah

itu, dakwah bil-Hal, dakwah bil-Lisan, dakwah bil-Qalam, itu pun saya

terapkan didalam kehidupan saya, dakwah bil-Hal dakwah dengan sesuatu

atau perbuatan saya terapkan dengan saya yang senang dalam membina

pondok pesantren, dakwah bil-Lisan dengan, ceramah petuah dan nasehat

yang saya berikan kepada santri, guru, dan keluarga saya, dakwah bil-

Qalam, ada sedikit buku yang saya tulis tujuan saya agar sedikit bisa

bermanfaat pengalaman-pegalaman saya untuk orang-orang yang

membacanya. Dalam berdakwah harus dilandasi dengan sikap yang ikhlas,

sabar, kerja keras, istiqamah, yakin Allah bersama kita yang berjalan di

jalan yang benar. Dan doa kunci dari segalanya.

3. Prestasi apa yang pernah pak kyai raih ?

adapun prestasi yang saya raih nanti bisa liat di dokumen saya tertulis,

penghargaan dari pemerintah RI diantaranya :

Penyelamat lingkungan pada tahun 1986 ( dari DKI Jakarta)

Kader lingkungan ( dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup )

Penghargaan Lencana Melati ( dari Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka tahun 2007)

Page 96: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Penghargaan Tokoh Revalitas Gerakan Pramuka Pondok Pesantren

( dari kementrian Agama RI tahun 2009)

Penghargaan atas Penguatan kelembagaan. Peningkatan Mutu Tata

Kelola dan Peningkatan Kualitas SDM di Pondok Pesantren ( dari

kementrian menteri agama 02 Januari 2011)

Penghargaan bintang Rimba Perak Pengakap/Kepanduan dari

kerajaan Malasia (2012)

4. Pak kyai apa maksud dari kegiatan sabelana (santri bela agama dan

negara ) ?

Sabelana ini salah satu usaha dulu beliau masih anak-anak terdidik untuk

membela agama dan negara, apalagi dulu sewaktu memperebutkan

kemerdekaan yang terlibat langsung adalah para santri-santri dan kyai,

sehingga ada baiknya menurut saya untuk meneruskan tradisi mendidik

anak-anak kita khusnya santri-santri agar cinta terhadap negara dan

agamanya, dan itu saya terapkan di pondok pesantren darunnajah ini,

dengan adanya pelatihan-pelatihan dan pendalaman-pendalaman agama

dan kenegaraan di waktu waktu tertentu seminggu 2 kali, agar kelak santri

menjadi pahlawan bagi NKRI ini.

5. Metode dakwah apa yang pak kyai terapkan di pondok pesantren

darunnajah ?

Berbicara tentang metode dakwah, di pondok pesantren darunnajah beliau

terapkan 3 metode dakwah, dengan hikmah, mauidzah al-hasanah, dan

wajadiluhum billati hiya ahsan. Damai dengan bijak menghargai toleransi

siapa saja yang datang, ke pondok pesantren kita sambut kita hargai. Kita

Page 97: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

tunjukan bahwa kita umat islam berakhlak mulia dan memberikan contoh

yang lebih penting yaitu keteladanan, dengan lemah lembut apa yang kita

lakukan itu untuk perdamaian dan kesatuan.

6. Apa faktor pendukung dan penghambat selama pak kyai membina

dan mengajar pondok pesantren Darunnajah ?

Faktor pendukung menurut saya selama ini, sebagian guru-guru yang

mengajar di pondok ini adalah alumni jebolan dari darunnajah dan pondok

modern Gontor, dan guru-guru yang memang sudah sangat berpengalaman

dan tahu cara mendidik santri-santri dengan cara yang sesuai dengan

metode yang ada di Darunnajah. Sehingga menurut saya tidak banyak

masalah hanya terus di arahkan saja, agar terus menjadi lebih baik. paling

ada hambatan pas pengajian ataupun kultum bersama santri ataupun

jamaah pengajian hambatan ketika saya Tingkat pemahaman mad’u yang

berbeda-beda, dan Biasanya sering kali ditemui santri yang tidak

memperhatikan atau tidak menyimak. Kadang-kadang jamaah susah buat

mengerti atau menyimpulkan seluruh isi materi pembicaraan saya. Tapi itu

kembali lagi setiap dai harus punya siasat dan metode dalam menghadapi

mad’u

7. Apa tujuan pak kyai banyak membina pondok pesantren khususnya

pondok pesantren Darunnajah ini?

Sesuai dengan tuntunan agama, hidup itu harus bermanfaat untuk orang

lain, hidup ini harus banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat. Dan

dalam hidup itu bagaimana mengamalkan ilmu seperti menyalurkan air

dari sumber airnya, menanam pohon-pohon, senang berwakaf,

Page 98: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

membangun mesjid dan sarana ibadah itukan pahala yang terus mengalir.

Dan agar kita hidup sebelum mati ini punya anak yang mampu mendoakan

kita.

8. Apa perbedaan pondok pesantren darunnajah dengan pondok

pesantren lainnya ?

saya kira setiap pesantren menerapkan sistem yang berbeda-beda, dan

pendidikan darunnajah itu diakui secara nasional bisa diakui diknas,

dikbud, dan melalui kementrian agama.

Interview Narasumber

Mochammad Zia Ulhaq KH. Mahrus Amin

Page 99: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Wawancara dengan : Umi Suniati (Istri KH. Mahrus Amin)

Tanggal :16 Mei 2013

Tempat : Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan

1. Apa kesibukan KH. Mahrus Amin yang umi ketahui di Darunnajah dan di

luar Darunnajah ?

Apabila di tanya kesibukan pak kyai adalah yaa terus berdakwah, sama kegiatan

pak kyai itu dari pesantren ke pesantren, karena emang pa kyai itu sangat banyak

membina pesantren, yang di daerah jakarta, tanggerang, jawa. Dari saya baru

menikah sampai saat ini ya itu kegiatannya beradakwah dan berdakwah.

KH.Mahrus Amin kesibukan nya saat ini di Darunnajah sebagai pimpinan dan

sebagai pengontrol, aktivitas-aktivitas santri, seminggu sekali pa kyai memberikan

ceramah untuk santri-santri, dan pa kyai memberi pengajian juga buat ibu-ibu

sekitar ulujami.

2. Kapan Umi bertemu dan menikah dengan Pak Kyai Mahrus Amin?

Umi menikah dengan Pak Kyai pada Bulan Agustus 1965, tetapi di meriahkannya

pada tanggal 01 Oktober 1965. Pertemuan Umi dengan Pak Kyai terjadi di rumah

Umi sendiri di daerah palmerah, umi juga sedikit tidak ingat, tapi yang penting umi

bertemu dengan beliau itu posisinya pa kyai sedang bekerja sama dengan ayah umi

membangun Darunnajah, karena Pak Kyai Mahrus Amin sendiri adalah salah

seorang sahabat dari ayah Umi .

3. Bagaimana sosok Pak Kyai Mahrus Amin dimata seorang Umi?

Pak Kyai Mahrus Amin dari dulu sampai saat ini yang Umi ketahui kehidupannya

adalah mengembangkan pesantren, dari pesantren ke pesantren. Beliau itu Beliau

itu mempunyai tauladan yang baik terutama untuk istrinya, anaknya, dan cucu-

Page 100: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

cucunya, kerja keras, rendah hati, dan selalu bersikap baik kepada semua orang dan

tamu yang datang, dan bakat beliau yang paling menonjol adalah berdakwah, dan

terus berdakwah melalui Pondok Pesantren. Umi kenal pak kyai saja karena emang

beliau lagi sibuk mengurus pesantren. Beliau itu ingin terus Mengamalkan ilmu-

ilmunya dan menjadikan dirinya berguna untuk orang lain.

4. Menurut umi Atas apa yang membuat pa kyai itu masih semangat

berdakwah khususnya di Pondok Pesantren Darunnajah ini ?

Dari dulu beliau itu semangat terus kalau berdakwah, pokoknya yang berkaitan

untuk kemajuan umat beliau semangat dan terus berjuang, tapi menurut umi pak

kyai semangat sampai sekarang itu tidak lepas dari pendidikan sewaktu kecil di

lingkungan keluarganya yang memang lingkungan pesantren.terus pak kyai juga di

didik di Pondok Pesantren Gontor mungkin itu yang membuat pak kyai terdidik

menjadi seperti sekarang ini.

5. Apa pesan Umi untuk Pak Kyai Mahrus Amin?

Terus berjuang dalam berdakwah, tapi saat ini melihat Pak Kyai sudah menginjak

umur 70 tahun. Umi ingin beliau sudah harus banyak beristirahat dan meluangkan

waktunya dirumah saja, menjaga kesehatan dan menjaga anak dan cucu-cucunya

Serta terus membina, mengajarkan anak dan cucunya agar bisa membina dan

mengembangkan Pondok Pesantren seperti beliau.

interview Narasumber

Mochammad Zia Ulhaq Hj. Suniati

Page 101: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Wawancara dengan : Ust Harir Rijal Taljani (pendamping KH. Mahrus

Amin dan ketua majelis hikmah Pondok Indah)

Tanggal :6 Juni 2013

Tempat : Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan

1. Bagaimana sosok pak kyai di mata ustad ?

Yang saya liat dari seorang kyai dan guru saya, beliau itu orang tidak

membeda-bedakan bertemu dan berbica kepada siapa di sambut dengan

prilaku dan bahasa yang sama, penghormatan beliau dari muridnya ya kita

kita ini, sampai tingkatan menteri bahkan presiden sekalipun sama dari

berbicara, cara memperlakukan sama dihadapan beliau jadi tidak ada

perbedaan apalagi dalam status sosial, maka dari itu beliau guru dan

teladan bagi kami murid-muridnya.

2. Apa yang ustad ketahui dari diri seorang pak kyai dalam berdakwah?

Yang saya tahu dari diri seorang guru saya, dalam menjalankan aktivitas

dakwahnya beliau mempunyai landasan dakwah yang sering beliau

sebutkan dalam ceramahnya kepada murid-muridnya ada 8 landasan

dakwah beliau

1. Syukur kepada allah, kerena menurut belaiu setiap manusia harus

menyadari bahwa semua kenikmatan di dunia ini berasal dari

Allah, untuk itu senantiasa untuk selalu bersyukur kepada allah

SWT

2. istiqomah, yaitu seorang sikap istiqomah, yang merupakan sinergi

dari tiga sikap hidup konsisten, konsekuen, kontiyu. Konsisten

artinya teguh pendirian memperjuangkan dan memepertahankan

Page 102: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

3. Husnudzhon, berperasangka baik terhadap siapa saja yang datang

yang dihadapi,tetap ada kehati-hatian akan tetapi yakin, jika sudah

melakukan kebaikan maka dalam prakteknya pasti akan

mendapatkan pertolongan, itu yang disebut ma’unah yaitu

pertolongan dari Allah.

4. Yakin, yaitu percaya sepenuh hati bahwa janji allah dalam Al-

Qur’an dan sabda nabi itu benar akan terjadi, untuk itu terus

tumbuhkan sikap yakin dalam menjalani kehidupan yang dilandasi

dengan keimanan.

5. Amanah, dalam hidup apa yang Allah berikan semua kepada

makhluknya yang ada saat ini, itu adalah titipan semata yang harus

di jaga,

6. Sabar, yaitu kemampuan manahan nafsu dari yang merugikan diri

atau orang lain, dengan terus berusaha keras

7. Ikhlas, yaitu dengan membersihkan hati dari sikap riya dan sun’ah

atau kepentingan diri dari duniawi,

8. Kerja keras, dalam hidup berusaha adalah kunci untuk melakukan

hal yang maksimal dengan bekerja keras, yakin hasil pasti

mengikuti bagi siapa saja yang bekerja keras, yang dilandasi

dengan tawakal kepada Allah Swt.

9. Doa, adalah kunci dan senjata umat muslim, doa itu membuat

semua aktivitas beliau dipermudah oleh Allah Swt, Itu yang saya

ketahui dari diri seorang KH. Mahrus Amin. pemikiran-pemikiran

tentang kemajuan umat itu selalu terlintas dalam benaknya, banyak

Page 103: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

hal yang udah beliau dirikan di darunnajah ini selain diantaranya

sabelana, ashabunnajah itu bea siswa untuk santri dari luar daerah

yang punya prestasi, dan juga ma’had ali itu untuk lulusan yang

dari pesantren cabang yang cerdas tapi minim biaya, itu terpikirkan

oleh beliau. Beliau bertujuan untuk agar oarang-orang yang beliau

didik itu bermanfaat ketika kembali ke daerah asalnya, hanya itu

yang beliau inginkan dan mengabdikan untuk orang banyak.

3. Metode apa yang diterapkan pak kyai di Pondok Pesantren

Darunnajah yang ustad ketahui ?

Metode dakwah yang diterapkan beliau itu menurut saya dakwah bil-Hal

dengan tindakan yang kongkrit yang jelas, terutama dari pesantren ke

pesantren, tapi kalau berbicara bapak pesantren di Indonesia ya beliaulah

bapak pesantren di Indonesia boleh dikatakan seperti itu. Bahkan di dalam

sebuah situs internet itu tersebut juga julukan beliau itu bapak seribu

pesantren, bahkan niat beliau mendirikan seribu pesantren dan bahkan

yang terpenting adalah gagasan beliau yang paling mulia, dan tidak

terpikirkan oleh orang lain adalah untuk membatasi NKRI dengan cara

adalah mendirikan pesantren-pesantren di perbatasan itu konsep beliau.

Beliau menginginkan di setiap perbatasan NKRI itu ada pesantren-

pesantren yang menurut beliau yang pertama, sebagai benteng iman, dan

juga sebagai benteng NKRI.

Page 104: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

4. Menurut ustad apa faktor pendukung dan faktor penghambat pak

kyai selama berdakwah di pesantren Darunnajah ?

Kalau bicara Darunnajah dengan pak kyai ya itu tidak akan terpisahkan

dimana pun KH. Mahrus Amin berada Darunnajah sudah melekat didalam

dirinya, dan bagi orang-orang yang sadar akan sejarah bisa dikatakan

tanpa beliau Darunnajah tidak akan berdiri. Bagaimana beliau kerja keras

perjuangannya, ketika mendirikan Darunnajah banyak di musuhi oleh

orang sekitar bahkan beliau sempat bercerita, dahulu beliau dengan umi

Mahrus sempat menjual ternak ayamnya hanya untuk membayar gaji-gaji

untuk guru-guru yang mengajar dan faktor pendukungnya menurut saya

beliau adalah seseorang yang mukhlis, kerja keras orang yang husnudzon

terhadap siapa saja, itu mungkin menurut saya yang mendukung dakwah

beliau. Dan faktor penghambatnya menurut saya beliau itu memiliki hati

seluas samudera jadi apa yang kata orang hambatan bagi beliau itu bukan

hambatan, yang penting prinsip beliau setahu saya “jika ini perbuatan baik

maka terus maju berusaha” itu yang saya ketahui, bahkan tidak sedikit

beliau mendapat gagasan tetapi finansial tidak mendukung bagi beliau

bukan hambatan, yang penting jalan jalan dan nanti dalam prakteknya

pasti akan mendapatkan pertolongan, itu yang disebut ma’unah yaitu

pertolongan dari Allah. Yang penting kita mau bergerak kerja keras

permasalahan dana penting namun tidak dijadikan kendala, jadi tidak ada

Page 105: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

hambatan bagi beliau walaupun kita-kita menganggapnya hambatan,

kenapa tidak ada hambatan ? karena beliau itu sosok ulama yang benar-

benar mukhlis, berjuang untuk umat dan mempunyai hati selapang

samudera.

5. Pelajaran apa yang bisa ustad ambil dari sosok pak kyai ?

Pelajaran yang saya bisa ambil yang pertama, ketika kita sudah yakin

jikalau ini perbuatan baik maka bergerak dan bergerak jangan ditunda-

tunda lagi, yang kedua adalah positive thingking karena sifat beliau itu

selalu berprasangka baik kepada siapapun tetapi bukan berarti kehati-

hatian tidak ada, tapi berprasangka baik kehati-hatian tetap ada pada diri

kita.

Interview Narasumber

Mochammad Zia Ulhaq H. Harir Rizal Taljani

Page 106: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Wawancara dengan : Ust. Kholif Amin (Murid KH. Mahrus dan Pengurus

Pondok Pesantren Darunnajah)

Tanggal : 3 september 2013

1. Apa yang ustad ketahui tetang aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin

meliputi dakwah bil-Hal ?

Jadi dakwah ustad Mahrus meliputi mungkin kalo shalat shubuh

berjamaah dan taklim pagi atau mungkin bisa majelis fajar bersama para

ustad dan pengurus pondok pesantren, setelah itu mungkin sering juga

beliau mengerjakan shlat dhua berjamaah setelah istarahat sekolah, dan

qiyamul lail bersama-sama santri, dan mengadakan rapat minguuan

bersama guru-guru pesantren.

2. Menurut ustad apa efek dakwah KH. Mahrus amin terhadap

masyarakat sekitar ?

Menurut saya efek ke masyarakat sekitar, masyarakat banyak mengalami

perubahan dari sisi keagaan, buktinya masyarakat banyak yang datang

jikalau ustad mahrus mengadakan pengajian, taklim ataupun perayaan

hari besar islam dan acara keagamaan lainya di Pondok Pesantren

Darunnajah, selain itu banyak manfaat yang di dapat tidak hanya di

masyarakat ulujami tapi bahkan dari seluruh lapisan masyarakat

lingkungan jakarta bahkan luar jakarta terbukti dengan banyak para wali

santri memasukan anaknya ke pondok pesantren darunnajah untuk sebagai

bekal dan benteng melewati kerasnya hidup.

Page 107: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

3. Yang ustad ketahui ada berapa keseluruhan santri di Pondok

Pesantren Darunnajah saat ini ?

Jumlah santri tahun ini jumlah keseluruhannya 2490 untuk santriwan 1211

dan untuk santriwati 1279.

4. Bagaimana sosok ustad Mahrus di mata antum sebagai muridnya ?

Sosok ustad Mahrus di mata saya beliau itu selalu istiqomah tetap

berpegang teguh dan tak kenal lelah untuk demi membangun pesantren

karena beliau juga mempunyai cita-cita untuk membangun 1000 pesantren

di seluruh Nusantra ini dan beliau selalu mengejar cita-cita tersebut demi

terwujudnya 1000 pesantren di Nusantara. Beliau sosok yang berwibawa

tegar apa adanya serta mempunyai sifat berprasangka baik kepada seluruh

santrinya.

5. Apa pesan ustad untuk pa kyai ?

Saya berpesan untuk pa kyai agar beliau selalu menjaga kesehatan dan

kebugaran dan jangan pernah lelah untuk mewujudkan 1000 seluruh

pesantren di wilayah nusantara agar kehidupan agama islam tetap terjaga

dan tersebar demi dakwah islamiah.

Interview Narasumber

Mochammad Zia Ulhaq Kholif Amin

Page 108: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Wawancara dengan : Fahmi Ketua OSDN (Organisasi Santri Darunnajah)

Santriwan Kelas 6 Darunnajah.

Pada Tanggal : 6 Juni 2013

1. Menurut kamu bagaimanakah sosok ustad Mahrus di mata kamu

sebagai santri ?

Menurut pandangan saya yang mewakili diantara santri, ustad mahrus itu

alhamdulilah selalu memberikan selalu motivasi kepada anak-anaknya

(santri), ustad mahrus itu menginginkan anak-anaknya (santri), agar menjadi

anak yang sukses bagi umat negara dan sesama. Dan ustadmahrus selalu

mendukung apa saja kegiatan ekstakulikuler dari bidang olahraga atau yang

lainnya, mendukung untuk mengikuti lomba di luar pesantren, ustad mahrus

ingin para santrinya berkarya wlaupun sebentar sedikit akan tetapi bermakna.

2. Apa yang paling ustad mahrus suka dari kegiatan di darunnajah ?

Kegiatan yang paling di suka yaitu khutbah atau muhadoroh dan itu yang

memang ustad mahrus selalu tekankan agar santri mengikuti kegiatan itu

walau cuman sebentar tapi dengan niat untuk bisa berbicara untuk menyiarkan

agama.

3. Kenapa anda memilih pondok pesantren darunnajah Tidak pondok

pesantren yang lain ?

Karena terutama saya melihat pondok pesantren darunnajah itu dari bidang

ekstrakulikulernya segi bahasanya kepemimpinananya itu ada, dan sebelu

Page 109: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

saya tau darunnajah memang orang tua saya juga lulusan darunnajah dan saya

yang menuruskannya.

4. Metode dakwah yang diterapkan kyai kepada santri-santrinya yang

kamu tau seperti apa ?

Ustad mahrus selalu setiap pagi mengingatkan, jangan pernah untuk bosan

shalat, berdzikir, bershalawat, khusunya shlat, dan beliau juga sori tauladan

bagi santri.

5. Apa yang kamu bisa ambil pelajaran dari sosok ustad mahrus ?

Menurut saya yang saya bisa ambil selalu tidak putus untuk berdakwah

menyiarkan agama islam beliau beribadah yang kuat.

6. Aktivitas di darunnajah apa faktor pendukung dan penghambatnya ?

Kalau faktor pendukung aktivitas di darunnajah semua aktivitas

ekstrakulikuler di darunnajah didukung oleh asatid apa itu krativitas semua

didukung, kalau penghambatnya selalu kurang efektif apabila ada perlombaan

diluar pesantren jika sedang ujian selalu terhambat karena perizinan.

Interview Narasumber

Mochammad Zia Ulhaq Fahmi

Page 110: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 111: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah
Page 112: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

KH. Mahrus Amin sedang menghadiri Acara Forum Islamic Center

KH. Mahrus Amin sedang memberikan motivasi kepada santriwan aliyah

Page 113: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Penulis bersama Ust. Kholif Amin

Wawancara dengan santriwan Pondok Pesantren Darunnajah

Page 114: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Penulis foto bersama KH. Mahrus Amin Pimpinan dan PendiriPondok Pesantren

Darunnajah Ulujami

Penulis foto bersama Ust. H. Harir Rizal Taljani pendamping KH. Mahrus Amin

Page 115: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

KH. Mahrus Amin ketika memberikan khutbah perpisahan untuk santriwan kelas 6

Aliyah

Page 116: METODE DAKWAH KH. MAHRUS AMIN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28048...Dakwah Islamiyah merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap umat Islam, dakwah

Hasil Karya Buku-buku KH. Mahrus Amin