Upload
nguyenthu
View
224
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
METODE PENYUSUNAN RENSTRAKOPERTIS WILAYAH 3Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJAMBU LUWUK, 26 SEPETEMBER 2014D R . A S R O P I , S I P, M S I
A S R O P I 0 7 0 3 @ G M A I L . C O M
0 8 1 3 8 6 0 9 9 7 6 0
L E M B A G A A D M I N I S T R A S I N E G A R A
Kebijakan Terkait RenstraUU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional
Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
PermenPPN/Ka Bappenas No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan PenelaahanRenstra KL 2015-2019
Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Keharusan Satker dan Unit Kerja adalah menyusun RKA,
maka Renstra Satker dan Unit Kerja dapat relatif sama dengan Renstra K/L dalam hal:◦ Visi
◦ Misi
◦ Tujuan
Visi kemendikbud:“Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia CerdasKomprehensif”
Visi Kopertis Wilayah 3
“Menjadikan Kopertis Wilayah III sebagai Lembaga yang handal dalam pengawasan, pengendalian, pembinaan dalam rangka pengembangan Perguruan Tinggi Swasta yang bermutu
TusiTugas:◦ Kopertis perpanjangan tangan Ditjen Dikti di wilayah untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pembinaan,
Fungsi◦ Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
termasuk pemberian penghargaan dan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.◦ Melaksanakan evaluasi kinerja penyelenggaraan PTS◦ Melaksanakan klarifikasi dan verifikasi terhadap usulan pendirian PTS dan Program studi baru.◦ Merencanakan, melaksanaan dan memonitor pemberian bantuan kepada PTS.◦ Mengembangkan sistem informasi manajemen akademik dan administratif di Kopertis.◦ Melaksanakan sosialisasi peraturan dan kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.◦ Mengolah dan menganalisis laporan evaluasi diri PTS.◦ Melegalisir foto copy ijasah lulusan PTS, yang ijasahnya ditandasahkan oleh Koordinator Kopertis dan PTS yang
bersangkutan telah tutup.◦ Melaksanakan evaluasi terhadap perkembangan penyelenggaraan program studi dan melaporkannya kepada
Dirjen Dikti.
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit/satuanKerjaCascading
Kementerian/Lembaga
SasaranStrategis
Indikator Target
Unit Kerja Eselon I
SasaranStrategis
Indikator Target
Unit Kerja Eselon II
SasaranStrategis
Indikator Target
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit KerjaEselon IHasil cascading 1: Semua unsur sama
Kementerian/Lembaga
SasaranStrategis
Indikator Target
Unit Kerja Eselon I
SasaranStrategis
Indikator Target
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit KerjaEselon IHasil cascading 2: Sasaran sama, unsur lain berbeda.
Kementerian/Lembaga
SasaranStrategis
Indikator Target
Unit kerja Eselon I
SasaranStrategis
Indikator Target
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit KerjaEselon IHasil cascading 2: Sasaran sama, unsur lain berbeda.
OutcomeKementerian
OutcomeUnit Kerja Eselon I
OutcomeUnit Kerja Eselon I
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit KerjaEselon IHasil cascading 2: Sasaran sama, unsur lain berbeda.
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit KerjaEselon IHasil cascading 3: Semua berbeda. Sasaran Unit Kerja Eselon I merupakanbagian dari atau berkontribusi pada pencapaian sasaran Kementerian/Lembaga.
.
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit Kerja Eselon II (jika eselon II diperkenankan memiliki outcome)
Hasil cascading 4: sasaran sama, unsur lain berbeda
Unit Kerja Eselon I
SasaranStrategis
Indikator Target
Unit Kerja Eselon II
SasaranStrategis
Indikator Target
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit Kerja Eselon II (jika eselon II diperkenankan memiliki outcome)
Hasil cascading 4: sasaran sama, unsur lain berbeda
Outcome Unit Kerja eselon I
OutputUnit Kerja Eselon II
OutputUnit Kerja Eselon II
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit Kerja Eselon II (jika eselon II diperkenankan memiliki outcome)
Hasil cascading 4: sasaran sama, unsur lain berbeda
Perumusan Sasaran dan Indikator pada Unit Kerja Eselon II (jika eselon II diperkenankan hanya memiliki output)
Hasil cascading 5: Semua berbeda. Sasaran Unit Kerja Eselon II merupakanbagian dari atau berkontribusi pada pencapaian sasaran Unit Kerja Eselon II.