10
WEEKLY ASSIGNMENT Auditing Golden Bear Golf Inc. Ditujukan kepada : 1. Prof. Dr. Arsono Laksmana S.E., Ak. 2. Drs. Hendarjatno Msi., Ak. 3. Dr. Ardianto Msi., Ak. Dibuat oleh : Santy Sari Dewi 041424253007 Andhika Pramudya 041424253039 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

Mg9_kasus Golden Bear PDF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus audit golden bear

Citation preview

Page 1: Mg9_kasus Golden Bear PDF

WEEKLY ASSIGNMENT

Auditing

Golden Bear Golf Inc.

Ditujukan kepada :1. Prof. Dr. Arsono Laksmana S.E., Ak.2. Drs. Hendarjatno Msi., Ak.3. Dr. Ardianto Msi., Ak.

Dibuat oleh :Santy Sari Dewi 041424253007Andhika Pramudya 041424253039

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

Page 2: Mg9_kasus Golden Bear PDF

1. Latar Belakang

Kasus ini adalah salah satu contoh kasus penipuan akuntansi yang melibatkan Golden

Bear Inc. untuk tahun fiscal 1997 dan kuartal pertama pada tahun 1998. Pada tahun 1996,

Jack Nicklaus (CEO Golden Bear Inc.) memperluas operasi bisnisnya dan memisahkan

perusahaan entitas anak dengan melakukan IPO di bursa SEC. Perusahaan Paragon

Internasional, salah satu operasional bisnisnya yaitu melakukan pembangunan lapangan golf.

Golden Bear dipercayakan kepada Richard Bellinger (CEO Golden Bear) . Bellinger

mempercayakan jabatan top manajemen Paragon International kepada John Boyd (presiden

direktur) dan Christopher Curbello (direktur operasional).Pada tanggal 1 Agustus 1996,

Golden Bear mulai menjadi perusahaan go public yang diperdagangkan di NASDAQ dengan

symbol JACK.

Setelah Golden Bear sukses IPO , Paragon International dibanjiri dengan permintaan

untuk membangun lapangan golf yang dirancang oleh Jack Nicklaus. Dalam beberapa bulan

mereka melakukan penandatanganan kontrak dengan jumlah proyek yang banyak. Analis

Wall Street, memiliki opini bahwa Golden Bear akan meraup keuntungan yang cukup besar.

Namun, sayangnya tidak pernah terwujud.

Kurang dari setahun IPO Golden Bear , Boyd dan Curbello menyadari bahwa mereka terlalu

optimis dalam melakukan forecasting margin laba kotor. Sehingga untuk menutupi hal itu

Boyd dan Curbello memerintahkan staff accounting untuk memperindah hasil laporan

keuangan.

Proyek konstruksi yang dilakukan merupakan proyek jangka panjang, top

manajemen menggunakan metode percentage completion “cost to cost” untuk menentukan

estimasi total biaya konstruksi yang terjadi selama periode akuntansi. Selama tahun fiscal

Page 3: Mg9_kasus Golden Bear PDF

1997, Boyd dan Curbello menentukan bahwa Paragon Int. akan mengalami kerugian yang

besar jika menggunakan metode percentage completion “cost to cost” . Pada saat itu direksi

menginstruksikan untuk mengubah kebijakan pengakuan pendapatan menjadi metode

percentage completion “earned value”. Dalam melakukan perkiraan presentase metode baru,

Paragon Int. mengandalkan tidak pada kriteria objektif, seperti biaya yang dikeluarkan,

melainkan mengandalkan perkiraan subjektif dari pihak manajemen.

Seluruh fiscal 1997 Paragon Int. melaporkan presentase penyelesaian konstruksi golf terlalu

besar serta staff akuntansi melakukan penggelembungan jumlah pendapatan dikarenakan

adanya skema window dressing.

Selama musim semi 1998, Boyd dan Curbello serta staff lainnya berupaya untuk

membeli Paragon Int. , namun gagal sehingga membuat kedua ekskutif tersebut resign dari

perusahaan. Setelah pergantian manajemen, pada manajemen baru menemukan laporan hasil

operasi perusahaan telah dimanipulasi. Penyelidikan selanjutkan dilakukan oleh KAP

PricewaterhouseCoopers oleh Arthur Andersen &Co dan bagian hukum eksternal Golden

Bear. Penyelidikan ini membuat adanya perubahan laporan keuangan fiscal 1997 dan kuarter

pertama 1998. Diketahui bahwa manajemen sebelumnya melakukan overstatement.

Audit Failures

SEC melakukan investigasi setelah adanya penerbitan kembali laporan

keuangan.Target utama dari SEC adalah Michael Sullivan partner audit KAP Arthur

Andersen yang melakukan engagement audit. Hasil penyelidikan SEC diberi nama “Sullivan

Audit Failures” . Menurut SEC, Sullivan mengetahui bahwa perubahan kebijakan metode

akuntansi dari “cost to cost” menjadi “earned value” dan pengakuan yang lebih cepat atas

pendapatan dan jumlah yang lebih besar untuk diakui perusahaan.Untuk memantau dampak

Page 4: Mg9_kasus Golden Bear PDF

dari perubahan metode ini Sullivan meminta staff akuntansi Paragon untuk menyediakan

perhitungan kedua metode tersebut selama periode pelaporan kuartal kedua 1997 hingga

kuartal pertama tahun 1998. Pada akhir tahun fiscal 1997, Sullivan mengetahui bahwa

terdapat $ 4 juta pendapatan yang tidak tertagih. SEC mengkritik Sullivan dan staff yang

gagal menyidik $ 4 juta biaya konstruksi yang belum ditagih.

2. Rumusan Masalah

1. SAS No. 106 “Audit Evidence” mengidentifikasi asersi manajemen yang mendasari

laporan keuangan. Manakah pernyataan asersi yang relevan untuk proyek konstruksi?

Untuk masing-masing asersi yang ada, mendeskripsikan audit prosedur Arthur Andersen

yang dapat menguatkan asersi tersebut.

2. “Audit Failures” menurut SEC merupakan tanggung jawab Sullivan. Definisikan apa

yang dimaksud SEC dengan “Audit Failures”. Apakah anda percaya Sullivan

bertanggung jawab sendirian atas audit Golden Bear?

3. Tahun 1997, Sullivan mengidentifikasi audit Golden Bear yang berisiko tinggi.

Bagaimana perbedaan tanggung jawab tim audit jika mengaudit yang memiliki risiko

yang tinggi dibandingkan audit normal?

4. AICPA menerbitkan beberapa Audit and Accounting Guides pada industry khusus.

Apakah tanggung jawab auditor telah memberikan arahan dalam melakukan audit

beberapa industry.Apakah panduan ini mengganti arahan termasuk Statements on

Auditing Standard?

5. Apakah perubahan yang dilakukan Paragon dalam perubahan kebijakan metode

penyelesaian merupakan “change in accounting principle” atau “change in accounting

Page 5: Mg9_kasus Golden Bear PDF

estimate”? Jelaskan secara singkat mengenai perlakuan akuntansi dan pelaporan

keuangan yang harus diterapkan untuk setiap jenis perubahan?

3. Pembahasan

1. SAS No. 106 “Audit Evidence” mengidentifikasi asersi manajemen yang mendasari

laporan keuangan. Manakah pernyataan asersi yang relevan untuk proyek

konstruksi? Untuk masing-masing asersi yang ada, mendeskripsikan audit

prosedur Arthur Andersen yang dapat menguatkan asersi tersebut.

No. Asersi TransactionRelated Objectives Prosedur Audit

1. Occurrence Pencatatan mengenaiproyek yang benarterjadi sesuai dengankontrak yang ada.

1.Mengecek keberadaan kontrak(nilai kontrak, waktu pengerjaan,dan klien)

2.Mengecek dengan benar di GLjumlah pendapatan yang telahditerima

3.Mengecek pada GL mengenaiberapa biaya yang telahdikeluarkan oleh Paragon.

2. Completeness Kontrak danpendapatan yangterjadi telah dicatatdan didokumentasikandengan lengkap

1.Mengecek kelengkapan dokumenpendukung seperti kontrak yangdiotorisasi.

3. Accuracy Pencatatan nilaikontrak, tahappengerjaan, danbiaya yang di tulissudah sesuai denganbiaya yang sudahkeluar

1.Kalkulasi ulang mengenaiperhitungan biaya yang keluardengan dokumen bukti kas keluarbeserta otorisasi

2.Recompute kontrak yang adadengan bukti yang ada

4. Posting andsummarization

Kontrak yang terjaditelah diposting padalaporan

1.Melakukan tracing pada dokumenfisik dengan GL

5. Classification Pendapatan yangdiklasifikasikandengan benar

1.Examine dokumen fisik denganapa yang telah didapatkan padasiklus pendapatan

Page 6: Mg9_kasus Golden Bear PDF

6. Timing Pendapatankonstruksi sesuaidengen metodependapatan yangdigunakan

1.Compare tanggal pendapatanpada kontrak dengan dokumentasipada nilai kontrak

2. “Audit Failures” menurut SEC merupakan tanggung jawab Sullivan. Definisikan

apa yang dimaksud SEC dengan “Audit Failures”. Apakah anda percaya Sullivan

bertanggung jawab sendirian atas audit Golden Bear?

Audit failures (kesalahan audit) adalah terjadi ketika auditor menyatakan opini

audit yang salah karena pelaksanaan audit tidak sesuai dengan standar auditing / ISA.

Kesalahan audit ini dikarenakan 3 faktor yaitu :

a. pencapaian kompetensi professional

b. sikap skeptisme auditor, dan

c. pemeliharaan kompetensi professional

3 Faktor diatas merupakan factor yang kurang ada pada kasus paragon khususnya pada

tim audit Sullivan.Selain itu standar audit laporan keuangan, yaitu standar lapangan

nomor satu menyatakan bahwa staf harus memiliki cukup kompetensi untuk melakukan

audit serta senantiasa melakukan pengembangan kompetensi melalui transfer knowledge

dari senior pada kantor tersebut. Selain itu pada tingkat independensi auditor harus

mencakup independence appearance dan independence in fact. Kedua jenis independensi

ini harus dimiliki dan menjadi acuan oleh auditor ketika melakukan audit .

Pada kasus yang terjadi pada Golden Bear Inc. yaitu merupakan tanggung jawab

dari tim audit yang gagal menemukan adanya salah saji material serta tanggung jawab

dari manajemen Paragon yang melakukan penipuan akuntansi secara besar-besarn pada

Page 7: Mg9_kasus Golden Bear PDF

public. Dengan kompleksitas keterlibatan maka hingga tim audit mengalami kegagalan

dalam menemukan salah saji pada laporan keuangan yang ada.

Dengan demikian, komptensi dan independensi merupakan hal yang penting

dimiliki oleh akuntan publik. Bila seorang akuntan sudah tidak mampu lagi menjaga

independensi dan kompetensinya, hal ini mengakibatkan kepercayaan publik akan

berkurang. Tidak hanya pada akuntan itu saja, tetapi juga terhadap seluruh akuntan

public. Akibatnya, profesi akuntan publik akan mengalami kemunduran.

3. Tahun 1997, Sullivan mengidentifikasi audit Golden Bear yang berisiko tinggi.

Bagaimana perbedaan tanggung jawab tim audit jika mengaudit yang memiliki

risiko yang tinggi dibandingkan audit normal?

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal

untuk memodiikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung

salah saji material. Semakin rendah penilaian control risk dan inherent risk maka semakin

tinggi tingkat yang dapat diterima untuk detection risk. Jika semakin tinggi tingkat

ketidakpastian maka semakin tinggi pula risiko auditnya. Sehingga, perbedaan perlakuan

audit high risk dengan normal audit adalah pada fee, deadline pengerjaan lapangan serta

luasnyaa prosedur audit.

Jika dalam kasus audit Golden Bear ini tidak ada penjelasan mengenai

pertimbangan yang telah dilakukan oleh auditor untuk melakukan audit. Pada kasus audit

Golden Bear, luasnya prosedur audit dan fee yang digunakan tidak ada pertimbangan

yang signifikan sehingga kemungkinan audit yang dilakukan secara biasa dan pada tahap

penilaian risiko tidak diketahui bahwa ada salah saji material dan pengungkapan yang

dilakukan oleh Golden Bear.

Page 8: Mg9_kasus Golden Bear PDF

4. AICPA telah menerbitkan beberapa Audit and Accounting Guides pada industry

khusus. Apakah tanggung jawab auditor sama saat memberikan arahan dalam

melakukan audit beberapa industry.Apakah panduan ini mengganti arahan

termasuk Statements on Auditing Standard?

Menurut PSA 1 (SA 110) revisi, menyatakan bahwa :

“Auditor memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan menjalankan audit untukmemperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan telah bebas dari salahsaji material, yang disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan. Karna sifat dari bahanbukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor harus mampu mendapatkan keyakinanyang memadai, namun bukan absolute, bahwa salah saji material telah dideteksi. Auditortidak memiliki tanggung jawab untukmerencanakan dan menjalankan audit untukmendapatakan keyakinan yang memadai bahwa kesalahan penyajian yang disebabkanoleh kesalahan maupun kecurangan, yang tidak signifikan terhadap laporan keuangantelah terdeteksi”

Paragraf ini membahas mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi

kesalahan penyajian yang sifatnya material dalam laporan keuangan serta diskusi terkait

dalam standar mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi salah saji yang

material memasukkan beberapa istilah dan kalimat penting.

Tanggung Jawab Auditor untuk Membongkar Tindakan Ilegal. Tindakan ilegal

didefinisikan dalam PSA 31 (SA 317) sebagai pelanggaran terhadap hukum atau

peraturan pemerintah selain kecurangan. Dua contoh tindakan ilegal adalah pelanggaran

terhadap peraturan perpajakan yang ditetapkan pemerintah dan pelanggaran hukum

perlindungan lingkungan.

Kesimpulannya, bahwa auditor memiliki tanggung jawab sebatas opini yang

dikeluarkan. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Oleh karena

Page 9: Mg9_kasus Golden Bear PDF

sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan

memadai.

5. Apakah perubahan yang dilakukan Paragon dalam perubahan kebijakan metode

penyelesaian merupakan “change in accounting principle” atau “change in

accounting estimate”? Jelaskan secara singkat mengenai perlakuan akuntansi dan

pelaporan keuangan yang harus diterapkan untuk setiap jenis perubahan?

Change in accounting principle adalah Perubahan prinsip akuntansi

melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke yang

lainnya. Change in accounting estimate adalah perubahan yang terjadi sebagi akibat

dari informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan. Sehingga jika dilihat

dari kasus Paragon ini perubahan kebijakan metode penyelesaian sesuai dengan

PSAK no 25 merupakan change in accounting principle.

Perubahan prinsip akuntansi tidak dianggap berasal dari penerapan prinsip

baru dalam mengakui kejadian-kejadian yang telah terjadi. Perubahan prinsip

akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana laporan keuangan periode-

periode sebelumnya yang dilaporkan disusun kembali sesuai dengan prinsip yang

baru. Namun, pada saat perubahan metode ini tidak ada pelaporan kembali dengan

menggunakan prinsip baru sehingga ini juga merupakan kesalahan auditor yang tidak

menemukan dan menyarankan dalam penyajian kembali laporan keuangan Paragon.

4. Kesimpulan

Hal – hal yang mendasari audit laporan keuangan adalah hubungan antara

akuntansi dan auditing, pembuktian dan pertimbangan profesional dalam audit laporan

keuangan, kebutuhan akan audit laporan keuangan, manfaat ekonomi suatu audit dan

Page 10: Mg9_kasus Golden Bear PDF

keterbatasannya. Pihak – pihak yang berhubungan dengan auditor independen adalah

manajemen, dewan direksi dan komite audit, auditor internal, pemegang saham.

Paragraf pendapat dalam laporan auditor mengandung dua pernyataan penting

yang secara langsung berhubugan dengan dengan materialitas dan resiko. Bertujuan

untuk memberitahukan pemakai laporan bahwa auditor mendasarkan kesimpulan

pendapat mereka pada pertimbangan profesional dan tidak menjamin adanya penyajian

yang wajar dari laporan keuangan tersebut.

Dilihat dari pengertian dari para ahli mengenai objektivitas, kami mengambil

kesimpulan bahwa auditor diharuskan bersikap objektif dalam melaksanakan proses dan

pelaporan audit. Sehingga objektivitas mengharuskan auditor melakukan audit dengan

objektif sehingga kejujuran atas hasil audit mereka dapat diyakini dan bukan merupakan

hasil kompromi yang dapat menimbbulkan konflik dengan perusahaan itu sendiri.

5. Daftar Pustaka

Arens, J.Elder, Beasley, Jusuf. 2009. Auditing and Assurance Services An Integrated

Approach.Prentice Hall: Singapore

Institut Akuntan Publik Indonesia . 2011. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012 . Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012.

Jakarta : IAI

Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2011. Intermediate Accounting IFRS Edision Volume

Pertama. United States of America: Wilay