Microsoft Word - 1. Hal Depan Skripsi Sd Daftar Pustaka

8/19/2019 Microsoft Word - 1. Hal Depan Skripsi Sd Daftar Pustaka

1/79

i

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN

KETRAMPILAN PROSES PADA KONSEP USAHA

BAGI SISWA SMP NEGERI 1 TRUCUK

KLATEN

Skripsi

Oleh

S!r"#$%

K &'(1()*

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNI+ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

&((,


2/79

ii

PENGARUH PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN

KETRAMPILAN PROSES PADA KONSEP USAHA

BAGI SISWA SMP NEGERI 1 TRUCUK

KLATEN

Oleh

S!r"#$%

K &'(1()*

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Fisika Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNI+ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

&((,


3/79


4/79

--

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan im Penguji Skripsi Fakultas

!eguruan dan Ilmu Pendidikan Uni"ersitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan#

/ari 0 Selasa

anggal 0 3* April ,**(

im Penguji Skripsi 0

&ama erang anda angan

!etua 0 Drs# Supur1oko% M#Si 2

Sekretaris 0 Drs# 4 $adiyono 2

Anggota I 0 Drs# rustho $ahardjo% M#Pd 2

Anggota II 0 Drs# Darianto 2

Disahkan oleh

Fakultas !eguruan dan Ilmu Pendidikan

Uni"ersitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan%

P r o 5 # D r # /# M# F u r 6on /id a y a tull a h% M# P d

&IP# '(.**7,7 '(+7*, ' **'


5/79

)

ABSTRAK

S!r"#$%- P 8&GA$U / P 8 M 98:A J A$A & F I S I ! A D8 & GA & P 8&D 8 ! A A &! 8 $A M P I :A & P $; S 8 S P AD A ! ;& S 8 P U S A/ A 9A G I S I S3# Populasi dalam penelitian ini adalah semua sis1a kelas ?II SMP& I ru@uk

ahun Ajaran ,**.,**7 yang terdiri dari lima kelas# Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dua kelas sis1a SMP& I ru@uk yaitu kelas ?II D

yang terdiri dari -* sis1a dan kelas ?II 8 yang terdiri dari 3+ sis1a semester ,

ahun Ajaran ,**.,**7% yang diambil se@ara a@ak sederhana# eknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik tes#

eknik dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data keadaan a1al sis1a#

eknik tes yang digunakan untuk memperoleh data pemahaman konsep Fisika

yang diambil dari nilai tes Fisika pokok bahasan Usaha# eknik analisis data yang

digunakan adalah ana"a dua jalan dengan isi sel tak sama% kemudian dilanjutkan

dengan uji lanjut ana"a yaitu komparasi ganda metode S@he55e#

9erdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini dapat

disimpulkan bah1a0 2' Ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran Fisika

dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dengan

pembelajaran Fisika dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode

demontrasi terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan usaha#


6/79

2Fobs

B -%.(. C Ftabel

B 3%(+ # Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bah1a

perbedaan pengaruh itu signi5ikan 2Fobs B ')3* C Ftabel B3%(+3

pembelajaran

Fisika dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen lebih

e5ekti5 dari pada pembelajaran Fisika dengan pendekatan ketrampilan proses

melalui metode demonstrasi 2 '#

B -+%+,) C D ,#

B -'%))3 % 2, Ada

perbedaan pengaruh antara keadaan a1al sis1a kategori tinggi% sedang dan

rendah terhadap

pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan Usaha#

2 F obs

B'.%))7 C F tabel B 3%'3 # Dari hasil uji komparasi ganda diperoleh bah1a

perbedaan pengaruh itu signi5ikan 2F*bs

B .%7(7 C Ftabel

B .%,.3sis1a yang

memiliki tingkat keadaan a1al kategori tinggi lebih mampu memahami konsep

yang dipelajari dibandingkan dengan sis1a yang memiliki tingkat keadaan a1al

kategori sedang 2 D #'

B ),%-*7 C D #,

B -.%3-+ % sis1a yang memiliki keadaan

a1al kategori tinggi lebih mampu memahami konsep yang dipelajari

dibandingkan dengan sis1a yang memiliki keadaan a1al

kategori rendah 2 D #' B ),%-*7 C D #3 B 37%)3. % dan sis1a yang memiliki

keadaan a1al kategori sedang lebih mampu memahami konsep yang

dipelajari dibandingkan dengan sis1a yang memiliki keadaa a1al kategori

rendah 2 D #,

B -.%3-+ C D #3

B 37%)3. 23 idak ada interaksi pengaruh antara

penggunaan metode pembelajaran dengan keadaan a1al sis1aterhadap pemahaman konsep sis1a 2F

obsB *%*(( E F

tabelB 3%'3 #


7/79

"ii

MOTTO

" Dan jika kamu menghitung nikmat Allah% tidaklah kamu dapat

menghinggakannya # 2S# Ibrahim 0 3-

" Sugguh menakjubkan urusan orang beriman itu# Semua urusannya baik

baginya# /al itu hanya dimiliki oleh orang yang beriman# Jika ia

memperoleh kegembiraan% ia bersyukur dan itu baik baginya# Jika ia ditimpa

kesulitan% ia bersabar dan itu baik baginya#H 2/#$# Muslim


8/79

+++

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada0

'# Ibu dan Ayah ter@inta

,# !akak dan Adikku tersayang

3# 8dy yang telah banyak

membantu

-# io di !ost Syukur

)# !eluarga 9esar Mahasis1a

Fisika P#MIPA F!IP U&S


9/79

((

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat uhan 4ang Maha 8sa% karena atas

rahmat dan hidayah&ya penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan% untuk

memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan#

9anyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi

ini# &amun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul

dapat diatasi# ;leh karena itu% atas segala bentuk bantuannya disampaikan terima

kasih kepada yang terhormat0

'# 9apak Pro5# Dr# /# M# Fur6on /idayatullah% M#Pd% Selaku Dekan Fakultas

!eguruan dan Ilmu Pendidikan Uni"ersitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian#

,# Ibu# Dra# /j# !us Sri Martini% M# Si% Selaku !etua Jurusan P#MIPA Fakultas

!eguruan dan Ilmu Pendidikan Uni"ersitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah menyetujui permohonan penyusunan Skripsi#

3# Ibu# Dra# $ini 9udiharti% M#Pd% Selaku !etua Program Fisika Jurusan P#

MIPA Fakultas !eguruan Dan Ilmu Pendidikan Uni"ersitas Sebelas Maret

Surakarta#

-# 9apak Drs# Sutadi


10/79

'*

Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari uhan 4ang

Maha 8sa#

Penulis menyadari bah1a dalam Skripsi ini masih ada kekurangan# ;leh

karena itu% saran dan kritik yang bersi5at membangun sangat diharapkan demi

sempurnanya Skripsi ini# &amun demikian penulis berharap semoga Skripsi ini

berman5aat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pragmatika#

Surakarta% April ,**(

Penulis


11/79

DAFTAR ISI

/A:AMA& JUDU:KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

/A:AMA& P8&GAJUA#########################################################################

/A:AMA& P8$S8UJUA& #####################################################################

/A:AMA& P8&G8SA/A&KKKKKKKKKKKKKKKKK###

/A:AMA& A9S$A!##############################################################################

/A:AMA& M;;###################################################################################

/A:AMA& P8$S8M9A/A& ##################################################################

!AA P8&GA&A$##################################################################################

DAFA$ ISI################################################################################################

DAFA$ :AMPI$A###############################################################################

DAFA$ A98:#########################################################################################

DAFA$ GAM9A$ ###################################################################################

9A9 I P8&DA/U:UA&KKKKKKKKKKKKKKKKK####

A# :atar 9elakang MasalahKKKKKKKKKKKKK#####9# Identi5ikasi MasalahKKKKKKKKKKKKKKK###

=# Pembatasan Masalah KKKKKKKKKKKKKK#####

D# Perumusan MasalahKKKKKKKKKKKKKKK####

8# ujuan Penelitian KKKKKKKKKKKKKKKK###

F# Man5aat PenelitianKKKKKKKKKKKKKKKK##

9A9 II !8$A&G!A 8;$IIS DA& P8&GAJUA& /IP;8SIS K

A# !ajian eori KKKKKKKKKKKKKKKKKK###

'# /akikat Proses 9elajar Mengajar KKKKKKKKK

a# Pengertian 9elajar KKKKKKKKKKKKK#

b# Faktor5aktor yang Mempengaruhi 9elajar KKK##

@# Pengertian Mengajar KKKKKKKKKKKK#

,# Pembelajaran Fisika KKKKKK###KKKKKKK#

a# /akikat Fisika KKKKKKKKKKKKKK###

b# Pembelajaran Fisika Pada Jenjang SMP KKKK###

/al

i

ii

iii

i"

"

"ii

"iii

i>

>i

>i"

>"ii

>"iii

'

'3

-

-

)

)

.

.

.

.

7

+

(

(

'*


12/79

3# Pendekatan !eterampilan Proses##KKKKKKKKK ''

-# Metode Mengajar#KKKKKKKKKKKKK# K### '-

a# Metode 8ksperimen KKKKKKKKKKKK### '-

b# Metode Demonstrasi KKKKKKKKKKKK## '+

)# !onsep ###########KK###########################KKKKKKK### ,*

a# Pengertian !onsep KKKKKKKKKKKKK# ,*

b# =iri@iri !onsep #####KKKKKKKKKKKKK ,*

@# Jenisjenis !onsep ##################################################### ,'

d# !egunaan !onsep KKKKKKKKKKKKK## ,,

e# Pemahaman !onsep KKKKKKKKKKKK### ,3

.# !onsep Usaha####################KKKKKKKKKKK### ,)

a# Pengertian Usaha KKKKKKKKKKKKK### ,)

b# Pengertian Daya KKKKKKKKKKKKKK# ,.

@# Pesa1at Sederhana KKKKKKKKKKKKK# ,.

7# !eadaan A1al ################################################################## 3'

9# !erangka 9erpikirKKK##KKKKKKKKKKKK##### 3'

=# Pengajuan /ipotesis KKKKKKKKKKKKKKK### 3-

9A9 III M8;D;:;GI P8&8:IIA&KKKKKKKKKKKK#### 3.

A# empat dan ii


13/79

'3'

F# Instrumen Penelitian KKKKKKKKKKKKK########## 3(

'# Instrumen Pelaksanaan KKKKKKKK#################### 3(

,# Instrumen es KKKKKKKKKKKKKKKK## 3(

G# eknik Analisis Data KKKKKKKKKKKKKKK# -3

'# Uji &ormalitas KKKKKKKKKKKKKKKK# -3

,# Uji /omogenitas KKKKKKKKKKKKKKK## -3

3# Uji Analisis ?ariansi Dua Jalan dengan Isi Sel 9erbeda## --

-# Uji !omparasi Ganda KKKKKKKKKKKKK## -(

9A9 I?# /ASI: P8&8:IIA################################################################## )'

A# Deskripsi Data ######################################################################## )'

9# /asil Analisis Data ################################################################# ),

'# /asil Uji !eseimbangan !eadaan A1al ########################## ),

,# /asil Uji Prasyarat Analisis############################################## ),

=# /asil Pengujian /ipotesis####################################################### )3

D# Pembahasan /asil Analisis Data############################################# ).

9A9 ?# !8SIMPU:A&% IMP:I!ASI% DA& SA$A############################# )+

A# !esimpulan ############################################################################ )+9# Implikasi ################################################################################# )(

=# Saran ####################################################################################### )(

DAFA$ PUSA!A################################################################################### .*

:AMPI$A& ################################################################################################# .,


14/79

'-'

DAFTAR LAMPIRAN

'# Jad1al Penelitian

/al

.,

,# Satuan Pelajaran .3

3# $en@ana Pembelajaran ' !elas !ontrol dan 8ksperimen 7'

-# $en@ana Pembelajaran , !elas !ontrol dan 8ksperimen 7.

)# $en@ana Pembelajaran 3 !elas !ontrol dan 8ksperimen +'

.# $en@ana Pembelajaran - !elas !ontrol dan 8ksperimen +(

7# :embar !erja Sis1a ' !elas 8ksperimen (+

+# :embar !erja Sis1a , !elas 8ksperimen '*'

(# :embar !erja Sis1a 3 !elas 8ksperimen '*3

'*# :embar !erja Sis1a - !elas 8ksperimen '*)

''# :embar !erja Sis1a ' !elas !ontrol '''

',# :embar !erja Sis1a , !elas !ontrol ''-

'3# :embar !erja Sis1a 3 !elas !ontrol ''.

'-# :embar !erja Sis1a - !elas !ontrol ''+

')# !isi!isi Soal ry ;ut dan es !emampuan !ogniti5 Fisika Sis1a Pada ',-

Pokok 9ahasan Usaha#

'.# Soal ry ;ut dan es !emampuan !ogniti5 Fisika Sis1a ',)

'7# Uji ?aliditas% $eliabilitas% ingkat !esukaran dan Daya Pembeda '3-

'+# Data Induk Penelitian '37

'(# Prosedur Uji !eseimbangan '3(

,*# Prosedur A&A?A '-.

,'# abelabel Statistik '.3

,,# Perijinan '7,


15/79

')'

DAFTAR TABEL

/al

abel 3#' Desain Metode Penelitian Faktorial ,L3 37

abel -#' Data Penelitian )'

abel -#, $angkuman Analisis Dua Jalan Dengan Jumlah Sel 9erbeda )3

abel -#3 $angkuman !omparasi Ganda Pas@a Ana"a )-


16/79

DAFTAR GAMBAR

Gambar ,#' Pengungkit

/al

,7

Gambar ,#, !atrol unggal etap ,+

Gambar ,#3 !atrol unggal 9ergerak ,+

Gambar ,#- Sistem !atrol ,(

Gambar ,#) 9idang Miring 3*

Gambar ,#. Paradigma Penelitian 33

Gambar 3#' Gra5ik Distribusi F -

BAB I

PENDAHULUAN

A. L"$"r Bel"k"#/ M"s"l"h

Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat sis1a belajar dengan jalan mengakti5kan 5aktor internal dan 5aktor

eksternal dalam kegiatan belajarnya# Dalam proses belajar mengajar% guru

menyampaikan suatu materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan

pengajaran% sementara peserta didik berke1ajiban mempelajari materi

pelajaran tersebut dengan maksud agar terjadi trans5er pengetahuan# Dalam

proses belajar% dituntut adanya pro5il kuali5ikasi dalam hal pengetahuan%

kemampuan% sikap% dan tata nilai serta si5atsi5at pribadi agar proses itu dapat

berlangsung dengan e5ekti5 dan e5isien 2Sardiman%A#M N ,**'0'(# Untuk

menunjang proses belajar mengajar orang mengembangkan berbagai

pengetahuan% misalnya psikologi pendidikan% metode pengajaran% pengelolaan

(


17/79

pengajaran% dan ilmuilmu lain# Salah satu 5aktor yang menentukan hasil

belajar adalah pendekatan pengajaran yang digunakan guru dalam proses

belajar mengajar untuk men@apai tujuan pengajaran sehingga mempengaruhi

perilaku sis1a# Jika ingin menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri sis1a% sis1a

perlu dilatih untuk ber5ikir kritis dan bertindak kreati5 sesuai pendekatan

proses yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar# Dengan demikian

ketrampilanketrampilan memproseskan perolehan menjadi roda penggerak

penemuan dan pengembangkan 5akta dan konsep serta menumbuhkan dan

pengembangkan sikap dan nilai#

Sebagai seorang yang pro5esional% maka guru seharusnya mampu

menerapkan suatu pendekatan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin

di@apai% yaitu meningkatan kemampuan kogniti5# Seorang pengajar hendaknya

tidak terus menerus menyampaikan materi kepada anak didik% jika ingin

menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri anak# Sis1a perlu dilatih untuk berpikir

kritis dan bertindak kreati5# ;leh karena itu pendekatan ketrampilan perlu

dikembangkan dalam proses belajar mengajar#'

Pendekatan ketrampilan proses adalah suatu pendekatan yang sesuai

dengan karakter IPA khususnya Fisika pada pokok bahasan Usaha#

!etrampilan proses mempunyai komponen mengamati 2obser"asi%

menggolongkan 2klasi5ikasi% mena5sirkan 2menginterpretasi% meramalkan

2memprediksi% menerapkan% meren@anakan penelitian %dan

mengkomunikasikan# Pendekatan keterampilan proses mensyaratkan keakti5an

>"ii


18/79

'+'

sis1a dalam pembeljaran dan sis1a diharapkan mampu menemukan konsep

yang dipelajari se@ara mandiri#

Se@ara konseptual belajar ketrampilan proses mempunyai @iri sebagai

berikutN 2'# Menekankan pentingnya keberartian belajar untuk men@apai

hasil belajar yang memadai% 2,# Menekankan pentingnya keterlibatan sis1a

dalam proses belajar% 23# Menekankan bah1a belajar adalah proses dua arah

2-# Menekankan hasil belajar se@ara tuntas# 2abrani $usyan et al%'(+(0'+)

Metode mengajar adalah @ara yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan situasi

belajar untuk men@apai tujuan# Metode mengajar yang baik adalah metode

yang menuntut keakti5an sis1a sesuai dengan tujuan pengajaran yaitu agar

sis1a dapat ber5ikir dan bertindak se@ara berdikari dan kreati5 dalam

mengembangkan materi pelajaran yang diterima dan dikuasai#

Untuk melaksanakan metode mengajar supaya berhasil dengan baik

memerlukan pendekatan pengajaran yang sesuai# Dalam pendekatan

keterampilan proses terdapat beberapa metode mengajar antara lain yaitu

metode eksperimen memberikan kesempatan sis1a untuk melaksanakan

per@obaan tentang suatu hal% menuliskan hasil per@obaan% dan menganalisis

hasil per@obaan tersebut untuk memproses suatu konsep yang sedang

dipelajari# Pembelajaran Fisika dengan menggunakan pendekatan ketrampilan

proses melalui metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada sis1a

untuk mengamati se@ara @ermat dan memberikan gambaran se@ara jelas hasil

pengamatan tersebut untuk memperoleh suatu konsep yang sedang dipelajari

serta menumbuhkan sikap berpikir ilmiah# Dengan demikian% guru bertindak

sebagai pemberi petunjuk dan pembimbing#


19/79

'('

Pembelajaran Fisika dengan menggunakan pendekatan ketrampilan

proses melalui metode eksperimen maupun demonstrasi akan memberikan

pengaruh terhadap sis1a dalam upaya mempelajari dan memahami konsep

konsep Fisika pada pokok bahasan usaha# Salah satu parameter keberhasilan

dalam belajar mengajar adalah keberhasilan sis1a dalam memahami konsep

Fisika# Pemahaman konsep dapat dilihat dari aspek kogniti5% a5ekti5 dan

psikomotorik# Pada penelitian ini% penulis akan melihat pemahaman konsep

Fisika sis1a dari aspek kogniti5% yaitu terkait dengan pengetahuan%

pemahaman% penerapan dan analisis# Dimana hal tersebut dapat di1ujudkan

dalam tes prestasi#

Penyampaian materi Fisika diberikan kepada peserta didik se@ara

bertahap sesuai dengan kurikulum yang berlaku# Ada keterkaitan antara materi

yamg satu dengan materi yang lainnya% sehingga kemampuan sis1a

memahami suatu konsep yang telah ia terima akan mempengaruhi

kemampuannya dalam menerima materimateri atau konsepkonsep yang akan

diajarkan selanjutnya# Dengan kata lain sis1a yang memiliki keadaan a1al

yang baik akan dapat mengikuti pelajaran selanjutnya dengan baik pula#

9erdasar pemikiran tersebut di atas% maka penulis mengadakan

penelitian dengan judul 0

P8&GA$U/ P8M98:AJA$A& FISI!A D8&GA& P8&D8!AA&

!8$AMPI:A& P$;S8S PADA !;&S8P USA/A 9AGI SIS


20/79

,*,

B. I0e#$iik"si M"s"l"h

Dari uraian latar belakang di atas% maka dapat diidenti5ikasi masalah

sebagai berikut0

'# !eadaan a1al sis1a yang berbedabeda% berpengaruh terhadap penerimaan

konsep yang seharusnya dipahami oleh sis1a#

,# !etidaksesuaian antara pendekatan dan metode dalam proses belajar mengajar

dengan materi pelajaran menyebabkan tujuan pembelajaran tidak ter@apai

dengan maksimal#

3# 9anyaknya materi pembelajaran Fisika dikelas ?II SMP yang tepat apabila

@ara penyampaiannya dengan menggunakan metode eksperimen dan

demonstrasi#

C. Pe23"$"s"# M"s"l"h

Agar masalahmasalah yang mun@ul tidak berkembang lebih jauh% maka

penulis membatasi permasalahannya sebagai berikut0'# Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ketrampilan proses

,# Metode mengajar yang digunakan adalah metode eksperimen dan metode

demonstrasi#

3# !eadaan a1al sis1a yang digunakan adalah nilai ulangan harian mata

pelajaran 5isika kelas ?II sebelum pokok bahasan Usaha#

-# Materi pelajaran yang diambil adalah Usaha#

A. D. Per!2!s"# M"s"l"h

9erdasarkan identi5ikasi masalah dan perumusan masalah di atas% dapat

dibuat rumusan masalah sebagai berikut0

'# Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses dengan

metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsep

sis1a pada pokok bahasan UsahaO


21/79

,# Adakah perbedaan pengaruh antara tingkat keadaan a1al tinggi% sedang% dan

rendah terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan UsahaO

3# Adakah interaksi pengaruh antara pendekatan keterampilan proses dan tingkat

keadaan a1al sis1a terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan

UsahaO

E. T!4!"# Pe#eli$i"#

Setelah mengetahui perumusan masalah di atas% maka tujuan yang akan

di@apai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya 0

'# Perbedaan pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses dengan metode

eksperimen dan demonstrasi terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok

bahasan Usaha#

,# Perbedaan pengaruh antara tingkat keadaan a1al tinggi% sedang dan rendah

terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan Usaha#

3# Interaksi pengaruh antara pendekatan ketrampilan proses dan tingkat keadaan

a1al sis1a terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan Usaha#

F. M"#""$ Pe#eli$i"#

/asil penelitian ini diharapkan berman5aat untuk 0

'# Memberikan bahan dan masukan bagi guru dalam rangka pemilihan

pendekatan dan metode pengajaran Fisika yang dapat digunakan untuk

menyeimbangkan kreati5itas dan ketrampilan sis1a#


22/79

,# Meningkatkan interaksi antara sis1a% guru dan sarana pembelajaran sehingga

diharapkan dapat meningkatan kualitas pengajaran#

3# Meningkatkan kreati5itas dan ketrampilan sis1a sehingga dapat menunjang

peningkatan penyerapan materi oleh sis1a dalam proses belajarmengajar#

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

a# P enge rtian 9 ela jar

A. K"4i"# Te%ri

'# / a kik a t P r os e s 9 e la ja r M e ng a ja r

9elajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata%

karena proses itu terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami akti"itas

belajar# 9eberapa de5inisi belajar yang dikutip oleh &galim Pur1anto 2'((*0+-

sebagai berikut 0

' Gagne dalam buku The conditions of learning menyatakan bah1a

belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi

ingatan mempengaruhi sis1a sedemikian rupa sehingga

perbuatannya 2per5orman@enya berubah dari 1aktu sebelum ia

mengalami situasi itu ke 1aktu sesudah ia mengalami situasi tadi#, Morgan dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan

bah1a belajar adalah setiap perubahan yang relati5 menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman#

3 ii


23/79

,3,

perhatian adalah pola perubahan yang terjadi pada pengetahuan sis1a selama

pengetahuan belajar itu berlangsung#

Dari berbagai de5inisi belajar yang dikutip oleh &galim Pur1anto dapat

pula penulis simpulkan bah1a dalam belajar diantaranya ditandai dengan

terjadinya perubahan tingkah laku e@akapan pada indi"idu yang belajar .

sebagai hasil dari pengalamanpeng n dan latihanlatihan yang melibatkan

proses kogniti5# =ontoh konkretnya adalah dari tidak bisa menjadi bisa% dari tidak

mengerti menjadi mengerti% dan dari raguragu menjadi yakin#

b# Fa kto r 5a ktor y a n g M e m p e ng ar uhi 9 e la ja r

&galim Pur1anto 2'((* 0 '*, mengemukakan bah1a 0

9elajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan

tingkah laku ataupun ke@akapan# Sampai dimanakah perubahan itu dapat

ter@apai atau dengan kata lain% berhasil baik atau tidaknya belajar itu

tergantung kepada berma@am ma@am 5aktor# Faktor 5aktor itu dijadikan

dua golongan yaitu 0

' Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut 5aktor

indi"idual yaitu 5aktor kematangan% pertumbuhan% ke@erdasan% latihan%

moti"asi% dan 5aktor pribadi#

, Faktor yang ada di luar indi"idu yang disebut 5aktor sosial yang meliputi

5aktor keluarga% keadaan rumah tangga% guru dan @ara mengajarnya% alatalat yang dipergunakan dalam belajar dan mengajar% lingkungan dan

kesempatan yang tersedia% dan moti"asi sosial#

9erdasarkan 5aktor5aktor yang diuraikan oleh &galim Pur1anto% 5aktor

indi"idual yang pertama yaitu kematangan atau pertumbuhan# Mengajarkan

sesuatu dapat berhasil jika diberikan kepada seseorang dengan potensipotensi

jasmani atau rohani yang telah matang# Sedangkan 5aktor ke@erdasan atau

intelejensi dapat ditunjukkan ketika anak '- tahun keatas telah matang untuk

mempelajari ilmu pasti% tapi tidak semua anakanak tersebut pandai dalam ilmu

pasti# Faktor yang ketiga yaitu 5aktor latihan dan ulangan# Seseorang dapat timbul

minatnya kepada sesuatu karena latihan dan seringkali mengalami sesuatu#

Semakin besar minat semakin besar pula perhatian seseorang sehingga

memperbesar hasrat untuk mempelajari sesuatu# Moti"asi juga mempengaruhi

seseorang dalam belajar# Seseorang berusaha mempelajari sesuatu sebaikbaiknya

jika seseorang mengetahui betapa penting dan berman5aat hasil yang akan di@apai#

dan k

alama


24/79

,-,

Faktor indi"idual yang terakhir adalah 5aktor pribadi# Setiap orang mempunyai

si5atsi5at pribadi masingmasing yang berbeda# Si5atsi5at pribadi yang ada pada

seseorang% mempengaruhi hasil belajar yang dapat di@apai# 4ang termasuk dalam

si5atsi5at pribadi adalah 5aktor 5isik kesehatan dan kondisi badan#

Faktor sosial yang pertama adalah 5aktor keluarga# Setiap keluarga

mempunyai suasana dan keadaan keluarga yang berma@amma@am yang turut

menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan di@apai oleh anak#

Guru dan @ara mengajar guru juga mempengaruhi seseoarang dalam belajar# Sikap

dan kepribadian guru% tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru%

bagaimana @ara guru mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya turut

menentukan hasil belajar yang dapat di@apai anak# Selain guru dan @ara mengajar

guru% peralatan dan perlengkapan untuk belajar serta ke@akapan guru dalam

menggunakan peralatan tersebut dapat mempermudah dan memper@epat belajar

anak# Faktor moti"asi sosial pada umumnya berasal dari guru% orang tua atau

orang disekitarnya sehingga menimbulkan dorongan dan hasrat pada diri anak

untuk belajar lebih baik# Faktor sosial yang terakhir adalah lingkungan dan

kesempatan# Anak tidak dapat belajar dengan hasil baik akibat tidak adanya

kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan setiap hari dan pengaruh

lingkungan yang buruk#

Dengan mengetahui 5aktor 5aktor yang mempengaruhi belajar tersebut%

maka seorang guru harus berusaha menekan seminimal mungkin 5aktor

penghambat dan mengoptimalkan 5aktor pendukung sehingga tujuan belajar dapat

ter@apai sesuai dengan yang diren@anakan#

@# P e n g e r ti a n M e n g a j a r

Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing sis1a dalam kegiatan

belajar mengajar atau mengandung pengertian bah1a mengajar merupakan suatu

usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan

bahan pengajaran sehingga menmbulkan terjadinya proses belajar pada diri sis1a

tersebut# abrani $usyan% Atang !usnidar% dan Qainal Ari5in 2'(+(0 ,7

mengemukakan bah1a% Ada tiga pandangan tentang mengajar# Pertama%

mengajar adalah menyampaikan pengetahuan dari seseorang kepada kelompok#


25/79

,),)

!edua% mengajar adalah membimbing peserta didik belajar# !etiga% mengajar

adalah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar mengajar yang baik#

Sedangkan Gagne memberikan batasan Mengajar sebagai suatu usaha untuk

membuat sis1a belajar% yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah laku#

2Gino%'((70 3,

Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristi1a yang berbeda% akan

tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat% saling mempengaruhi

dan saling menunjang satu sama lain# 9erdasarkan pendapat Qainal Ari5in

disimpulkan bah1a mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk

men@iptakan kondisi atau lingkungan sedemikian rupa sehingga membantu

perkembangan anak se@ara optimal% baik perkembangan 5isik maupun mental

ketika berlangsung proses belajar# Maka sis1a berperan akti5 dalam proses belajar

mengajar% sedang guru berperan sebagai pembimbing#

Dalam proses belajar mengajar guru harus berusaha memba1a

perubahan tingkah laku sesuai tujuan pembelajaran# Guru harus merumuskan

tujuan belajar dan memikirkan bentuk penyajian dalam proses belajar mengajar

sebagai bentuk usaha guru men@iptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya

interaksi edukati5#

a# /akikat Fisika

,# P e mb e la jara n F isika

Sebelum membahas pengertian Fisika% terlebih dahulu membahas

tentang pengertian IPA# Se@ara sederhana IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan yang tersusun se@ara sistematis tentang gejala alam# Menurut

Margono 2'((+0,* pengertian IPA meliputi tiga hal yaitu produk% proses% dan

sikap ilmiah yang ketiganya saling berhubungan#

' Produk IPA adalah semua pengetahuan tentang gejala alam yang

telah dikumpulkan melalui obser"asi berupa 5akta% konsep% prinsip%

hukum dan teori#

, Proses IPA atau metode ilmiah yaitu @ara kerja yang dilakukan untuk

memperoleh hasilhasil IPA atau produk IPA# Untuk dapat

memahami dan memiliki ketrampilan dalam proses IPA% diperlukan

pengalaman belajar dan berlatih melakukan obser"asi% berpikir logis

dan kritis% melakukan eksperimen% berkomunikasi "erbal maupunnon "erbal dan meme@ahkan masalah#


26/79

3 &ilai dan sikap IPA

9erdasarkan pengertian Fisika yang diuraikan oleh Margono% penulis

dapat menyimpulkan bah1a kegiatan IPA meliputi produk yang berupa 5akta%

konsep% prinsip% hukum% dan teori# Fisika merupakan salah satu @abang IPA

dengan @iri@iri yang tidak jauh berbeda dengan IPA# Sehingga dapat disimpulkan

bah1a Fisika meruapakan ilmu yang mempelajari gejala alam yang menghasilkan

5akta% konsep% prinsip% hukum dan teori#

Pendapat 9ra@khous yang dikutip oleh Dru>es /erbert 2'(+.0 3

menyatakan% Fisika adalah ilmu yang mempelajari kejadian alam yang

memungkinkan penelitian dengan per@obaan% pengukuran apa yang didapat%

penyajian se@ara sistematis dan berdasarkan peraturanperaturan umum#

Sementara menurut pendapat Gerthsen yang dikutip oleh Dru>es /erbert

2'(+.0 3 menyatakan% Fisika adalah suatu teori yang menyatakan gejalagejala

alam sesederhanasesederhananya dan berusaha menemukan hubungan antara

kenyataankenyataannya% persyaratan utama untuk meme@ahkan persoalannya

adalah mengamati gejalagejala tersebut#

Dari pendapat 9ra@khous dan Gerthsen mengenai de5inisi Fisika dapatdisimpulkan bah1a Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan dan

menganalisa struktur dan peristi1a alam yang sesederhana mungkin sehingga

menghasilkan pengetahuan baru# Fisika menguraikan dan menganalisa struktur

peristi1a alam dunia di sekitar kita% dari sini akan ditemukan konsepkonsep%

aturanaturan atau hukumhukum dalam alam yang dapat menerangkan gejala

gejala berdasarkan struktur logika# !onsepkonsep dalam Fisika selanjutnya dapat

diungkapkan dalam bahasa matematika tetapi hanya merupakan suatu alat untuk

memudahkan dan menyederhanakan @ara pengungkapan Fisika#

b# P e mb e la jara n F isika p a d a J e nj a ng S MP

Pola 5ikir yang digunakan sebagai landasan pendidikan pada tingkat

dasar dan menengah se@ara umum masih terlalu ber5okus pada guru bukan pada

sis1a% sehingga kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada pengajaran

yang dilakukan guru daripada pembelajaran yang berlangsung pada diri sis1a#


27/79

Pola 5ikir yang ber5okus kepada guru bukan kepada sis1a harus segera

diubah# Sesuai dengan pendapat Depdikbud 2,**'0 , yang mengemukakan

bah1a Selain 5okus kepada sis1a pola 5ikir pembelajaran perlu diubah dari

sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan% yaitu kepada kandungan ilmu%

sis1a juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan

menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai# /al ini

mengandung pengertian bah1a pada pembelajaran di tingkat dasar maupun

menengah di samping harus terjadi pembelajaran untuk tahu atau mengerti% juga

harus terjadi pembelajaran untuk berbuat sesuatu berdasarkan pada pengetahuan

yang dimiliki sis1a# Dengan demikian mutu lulusan tidak hanya diukur dengan

standar lokal saja tetapi dengan harapan mampu berkompetisi se@ara nasional

maupun internasional#

Sesuai dengan kompetensi umum Fisika pada jenjang SMP yang telah

dikutip Depdikbud 2,**'0 .7 sebagai berikut 0

' !emampuan melakukan kerja ilmiah melalui eksperimen atau

pengalaman meliputi kemampuan melakukan pengukuran% pengujian

hipotesis% meran@ang eksperimen% mengambil dan mengolah data%

interpretasi data serta dapat mengkomunikasikan hasil eksperimen

tersebut# Di samping itu melalui kerja ilmiah diharapkan dimilikinya

sikap ilmiah antara lain tertanamnya nilai ilmiah dalam diri sis1a

dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain#

, !emampuan melakukan penalaran ilmiah dalam arti ber5ikir se@ara

e5ekti5 dalam menyelesaikan masalah sederhana yang berhubungan

dengan besaranbesaran Fisika se@ara kualitati5 dan kuantitati5

sederhana menggunakan aritmatika#

3 !emampuan untuk mengkaitkan pengetahuan Fisika dengan

peman5aatan Fisika dalam teknologi melalui pembahasan dasar kerja

teknologi sederhana atau pembuatan alatalat teknologi yang berman5aat#

Dengan adanya kompetensi umum yang harus di@apai dalam diri sis1a

pada setiap jenjang pendidikan% baik tingkat dasar maupun menengah% diharapkan

lulusan pendidikan nasional memiliki keunggulan kompetiti5 dan komparati5

sesuai standar mutu nasional dan internasional# Sehingga bangsa ini tidak

tertinggal dalam dunia global% karena bangsa yang berhasil adalah bangsa yang

berpendidikan dengan standar mutu yang tinggi#

3# P endekatan ! etrampilan P roses

>>"ii


28/79

,+,

Mengajar yang menga@u pada proses perubahan tingkah laku menuntut

pendekatan pembelajaran yang tepat% di mana pendekatan ini diupayakan

ber5ungsinya berbagai ketrampilan 5isik dan mental anak selama proses

pembelajaran dalam rangka memperoleh hasil belajar yang diinginkan#

Pendekatan tersebut adalah pendekatan ketrampilan proses 2P!P#

Dalam proses belajar sis1a tidak sematamata menerima pelajaran dari

guru tetapi sis1a dituntut berperan akti5 dengan men@oba dan mengalami sendiri

se@ara langsung# Dan dengan pengembangan kemampuan yang ada dalam diri

sis1a% sis1a akan mampu mendapatkan sendiri dengan akti"itas belajar yang

optimal dengan menggunakan pengalaman belajarnya melalui 5akta dan konsep#

=onny Semia1an 2'(+.0 '+ mengatakan bah1a dengan

mengembangkan ketrampilan memproseskan perolehan% anak akan mampu

menemukan dan mengembangkan sendiri 5akta dan konsep serta menumbuhkan

dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut#

Dari uraian diatas maka% penulis menyimpulkan bah1a pendekatan

ketrampilan proses adalah teknik mengajar yang melibatkan sis1a se@ara akti5%

sehingga sis1a dapat menemukan 5akta dan konsep Fisika dengan jalan

mengembangkan ketrampilan dan kemampuan yang merupakan ketrampilan 5isik

dan mental yang ada dalam diri sis1a sesuai dengan tingkat perkembangannya#

!etrampilan 5isik dan mental misalnya ketrampilan pengamatan% membuat

hipotesis% meren@anakan penelitian% mengendalikan "ariabel% mena5sirkan data%

menyusun kesimpulan sementara% meramalkan% menerapkan dan

mengkomunikasikan#

Untuk memiliki ketrampilan proses tertentu% sis1a harus melakukan

kegiatankegiatan tertentu% antara lain 0

a# ;bs er " a si a ta u P e n g a m a t a n

Untuk dapat men@apai ketrampilan mengobser"asi% sis1a harus

menggunakan semua indranya% untuk melihat% mendengar% merasakan dan

men@ium# Dengan demikian ia dapat mengumpulkan 5akta5akta yang rele"an

dan memadai selanjutnya sis1a harus mampu men@apai persamaan dan

perbedaan#


29/79

,(,

b# M e n a5 si r k a n P e n g a m a ta n

Untuk dapat mena5sirkan pengamatan% sis1a harus men@atat setiap

pengamatan se@ara terpisah% lalu sis1a menghubungkan pengamatan yang

terpisah kemudian sis1a menemukan suatu pola dalam satu seri pengamatan

dan akhirnya ia mengambil kesimpulan#

@# M era m a lk a n

9ila sis1a dapat menggunakan polapola hasil pengamatannya untuk

menemukan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamatinya%

maka sis1a mempunyai ketrampilan proses meramalkan#

d# M e ng g u n a k a n A l a t d a n 9 a h a n

Untuk dapat memiliki ketrampilan menggunakan alat dan bahan% dengan

sendirinya sis1a harus menggunakan alat dan bahan se@ara betul agar

memperoleh pengalaman langsung# Selain menggunakan alat dan bahan

se@ara betul sis1a harus mengetahui pula mengapa atau bagaimana

menggunakan alat dan bahan tersebut#

e# M e n era p k a n !ons e p

!etrampilan proses menerapkan konsep di@apai oleh sis1a bila ia dapat

menggunakan konsep yang telah dipelajarinya dalam situasi baru atau

menerapkan konsep itu pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang

sedang terjadi# Setiap penjelasan yang diberikan itu hendaknya dianggap

sementara dan dapat diuji atau berupa hipotesis#

5# M ere n @ a n a k a n P e n e liti a n

Agar sis1a dapat memiliki ketrampilan proses meren@anakan penelitian%

menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian%

menentukan "ariabel"ariabel% ada "ariabel yang harus dibuat berubah#

Demikian pula sis1a harus dapat menentukan apa yang akan diamati% diukur

atau ditulis% menentukan @ara dan langkahlangkah kerja% serta bagaimana

mengolah hasilhasil pengamatan#

g# 9 er komunik a si


30/79

3*3*

Agar sis1a memiliki ketrampilan berkomunikasi% sis1a berlatih

menyusun laporan se@ara sistematis dan jelas% menganalisis hasil per@obaan%

mendiskusikan dan menggambarkan data dengan gra5ik atau tabel#

h# M e ng a juk a n P er ta n y a a n

Untuk dapat men@apai ketrampilan mengajukan pertanyaan sis1a harus

mampu bertanya untuk meminta penjelasan bertanya apa% bagaimana dan

mengapa% serta mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis#

Menurut Margono 2'(()0 ,'% beberapa kelebihan dan kekurangan

pendekatan ketrampilan proses antara lain0

!elebihan pendekatan ketrampilan proses antara lain 0

'# Memberi bekal bagaimana @ara memperoleh pengetahuan sehingga

dapat menerapkan pengetahuan yang dapat menyiapkan sis1a untuk

masa depan#

,# Merupakan pendekatan yang kreati5 karena sis1a akti5 melakukan

kegiatan ilmiah sendiri sehingga dapat meningkatkan @ara mendapatkan

pengetahuan#

Sedangkan kekurangannya antara lain 0

'# Memerlukan 1aktu banyak#

,# Memerlukan 5asilitas yang @ukup#

3# !esulitan dalam merumuskan masalah% menyusun hipotesis%menentukan data% menarik kesimpulan% dan pengolahan data#

Dengan mengembangkan ketrampilanketrampilan memproseskan

perolehan% sis1a akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri 5akta dan

konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut#

Dengan demikian% ketrampilanketrampilan itu menjadi roda penggerak penemuan

dan pengembangan 5akta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap

dan nilai#

-. M e tode M e n g a ja r

Metode adalah suatu @ara khusus untuk mendapatkan sesuatu#

Sedangkan metode mengajar adalah @ara yang teratur yang dipergunakan guru

dalam hubungan dengan sis1a saat berlangsungnya pelajaran guna pen@apaian

tujuan pelajaran# Menurut


31/79

Sehingga seorang guru harus pandaipandai memilih metode yang tepat untuk

men@iptakan proses belajar mengajar yang kondusi5#

Metode yang biasa digunakan dalam pendekatan ketrampilan proses

yaitu metode eksperimen dan metode demonstrasi#

a# M e tode 8ksp er im e n

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada sis1a

baik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau

per@obaan# Dengan metode eksperimen sis1a diharapkan sepenuhnya terlibat

meren@anakan eksperimen% melakukan eksperimen% menemukan 5akta%

mengumpulkan data% mengendalikan "ariabel dan meme@ahkan masalah yang

dihadapinya se@ara nyata#


32/79

' Metode ini dapat membuat sis1a lebih per@aya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan per@obaannya sendiri daripada hanya menerima

kata guru atau buku#, Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan eksplorasi tentang

sains dan teknologi 2suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmu1an

3 Akan terbina manusia yang dapat memba1a terobosanterobosan baru

dengan penemuan sebagai hasil per@obaannya% yang diharapkan dapat

memba1a man5aat bagi kesejahteraan hidup manusia#

- /asilhasil per@obaan yang berharga ditemukan dari metode ini dapat

meman5aatkan alam yang kaya raya untuk kemakmuran manusia#

) Metode ini didukung oleh asasasas didaktik modern% antara lain0

a Sis1a belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu

proses atau kejadian#

b Sis1a terhindar jauh dari "erbalisme#@ Memperkaya pengalaman dengan halhal yang bersi5at objekti5 dan

realistis#

d Mengembangkan sikap berpikir ilmiah#

e /asil belajar akan terjadi dalam bentuk re5erensi 2tahan lama diingat

dan internalisasi 2menyatu dengan ji1a raga

!ekurangan metode eksperimen0

' Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidangbidang sains dan

teknologi#

, Pe'aksanaan metode ini sering memerlukan berbagai 5asilitas peralatan

dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah#

3 Metode ini menuntut keuletan% ketelilian dan ketabahan#- /asil per@obaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran% bukanlah

berupa kebenaran mutlak#

) idak semua hal dapat dijadikan materi per@obaan dan harus di@obakan#

/al ini disebabkan karena terbatasnya biaya% 5asilitas% 1aktu

kebenarannya karena menyangkut nilai% moral dan keagamaan serta

ketuhanan#

. Setiap per@obaan tidak se'au memberikan hasi' yang diharapkan karena

mungkin ada 5aktor5aktor tertentu yang berada di luar jangkauan

kemampuan dan pengendalian#

7 Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi% 5asilitas peralatan%

dan bahan mutakhir#

eam Didaktik Metodik !urikulum I!IP Surabaya 2'((30)7

megemukakan bah1a 0

9atasbatas kemungkinan menggunakan metode eksperimen yang digunakan

adalah0

'# idak @ukupnya alatalat mengakibatkan tidak setiap sis1a mendapat

kesempatan untuk mengadakan eksperimen#

,# Jika eksperimen memerlukan jangka 1aktu yang lama sis1a harus

menanti untuk melanjutkan pelajaran#

>>>ii


33/79

333

3# !urangnya persiapan dan pengalaman pada diri sis1a akan

menimbulkan kesulitan dalam melakukan eksperimen#

Untuk itu% agar penggunaan metode eksperimen ini e5isien dan e5ekti5%

perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut0

'# Jumlah alat dan bahan atau materi per@obaan harus @ukup bagi tiap sis1a#

,# !ondisi alat dan mutu bahan per@obaan yang digunakan harus baik dan bersih#

3# Diperlukan 1aktu yang @ukup lama% agar sis1a lebih teliti dan konsentrasi

dalam mengamati proses per@obaan#

-# Sis1a dalam bereksperimen adalah sedang belajar dan berlatih% maka perlu

diberi petunjuk yang jelas oleh guru pembimbing#

)# Perlu diketahui bah1a tidak semua masalah bisa dieksperimenkan seperti

masalah menji1ai keji1aan#

Dari pernyatanpernyatan diatas dapat disimpulkan bah1a agar

penerapan metode eksperimen berhasil dengan baik dalam pembelajaran maka

perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut 0

'# Peren@anaan dan Persiapan eksperimen#

a Menentukan tujuan eksperimen yang akan dilakukan# b Materi yang akan ditonjolkan dalam eksperimen#

@ Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan#

d Mempertimbangkan jumlah sis1a dalam satu kelompok sehingga setiap

sis1a dapat mengikuti dengan baik#

e Membuat garis besar langkah atau pokokpokok yang harus dilakukan

se@ara berurutan dan se@ara tertulis pada :!S se@ara jelas#

,# Pelaksanaan 8ksperimen

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan% langkah selanjutnya adalah

memulai eksperimen# 9eberapa hal yang perrlu diperhatikan antara lain 0

a Sebelum memulai per@obaan diadakan pretes% kemudian memeriksa

sekali lagi peralatan yang akan digunakan serta pengaturan tempatnya

b Memberi kesempatan pada sis1a untuk bertanya tentang hal yang akan

dieksperimenkan

@ Mengkondisikan suasana yang nyaman agar sis1a tidak tegang


34/79

3-3

d Mempersilahkan sis1a melakukan per@obaan

3# indak lanjut dan e"aluasi

Penerapan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen

akan men@apai hasil yang baik bila ditunjang dengan :embar !erja Sis1a 2:!S#

Dengan :!S ini sis1a dihadapkan pada pertanyaan dan kegiatan yang dapat

memoti"asi sis1a untuk mempelajari halhal baru# :!S ini berisikan tentang @ara

@ara per@obaan yang akan dilakukan dan pertanyaanpertanyaan yang akan

mengarah pada konsep yang akan tanamkan pada sis1a# Dengan demikian

seorang sis1a diarahkan untuk bekerja se@ara mandiri sesuai dengan langkah

langkah yang sudah disebutkan dalam :embar !erja Sis1a 2:!S

b# M e tode d e mons t ra si

Metode demonstrasi hampir sejenis dengan metode eksperimen tetapi

sis1a tidak melakukan se@ara langsung suatu per@obaan hanya melihat apa yang

dikerjakan oleh guru atau teman lainnya# Menurut Muhibbin Syah 2'(()0 ,*+

metode demontrasi adalah metode mengajar dengan @ara memperagakan barang%

kejadian atau urutan melakukan suatu kegiatan% baik se@ara langsung maupun

melalui penggunaan media pengajaran yang rele"an dengan pokok bahasan atau

materi yang disajikan#

Sedangkan $oestiyah &! 2'(('0 +3 menyatakan pendapatnya bah1a

metode demonstrasi adalah @ara mengajar di mana seorang instruktur guru

menunjukkan memperlihatkan sesuatu proses sehingga seluruh sis1a dalam kelas

dapat melihat% mengamati% mendengar mungkin merasakan proses yang

dipertunjukkan oleh guru tersebut#

Dari pendapatpendapat diatas maka% penulis menyimpulkan bah1a

metode demonstrasi merupakan @ara mengajar di mana sis1a dapat mengamati

dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan oleh guru selama pelajaran

berlangsung% sehingga sis1a lebih paham tentang konsep yang disampaikan oleh

guru#

$ini 9udiharti 2'((+0 33 mengemukan keunggulan dan kekurangan

metode demonstrasi adalah sebagai berikut 0

!eunggulan metode demonstrasi antara lain 0


35/79

3)3)

'# Memberikan gambaran dan pengertian yang jelas daripada hanya

keterangan lisan#

,# Menunjukkan dengan jelas langkahlangkah suatu proses atauketrampilan#

3# :ebih mudah dan e5isien daripada membiarkan sis1a melakukan

eksperimen#

-# Memberikan kesempatan kepada sis1a untuk mengamati sesuatu

dengan @ermat#

)# Pada akhir demonstrasi dapat dilakukan diskusi dimana sis1a

mendapatkan kesempatan bertukar pikiran untuk memperbaiki atau

mempertajam pemikiran#

Sedangkan kekurangan metode demonstrasi adalah 0

'# Dibutuhkan sarana lain selain papan tulis#

,# Dibutuhkan 1aktu yang relati5 panjang#3# idak dapat dikenakan dengan jumlah yang @ukup besar#

-# Dibutuhkan kemampuan guru dalam menangani alat#

eam Didaktik Metodik !urikulum I!IP Surabaya 2'((30))

mengemukakan bah1a 0

9atasbatas kemungkinan menggunakan metode eksperimen yang digunakan

adalah0

' Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak 1ajar bila alat yang

didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh sis1a#

Misalnya alat itu terlalu ke@il% atau penjelasan penjelasan tidak jelas, Demonstrasi menjadi kurang e5ekti5 bila tidak diikuti dengan sebuah

akti5itas dimana sis1a sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan

akti"itas itu pengalaman yang berharga#

3 idak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas# Misalnya alat

alat yang sangat besar atau yang berada di tempat lain yang jauh dari

kelas#

- !adang kadang bila sesuatu alat diba1a ke dalam kelas kemudian

didemonstrasikan% sis1a melihat sesuatu yang berlainan dengan proses

jika berada dalam situasi sebenarnya#

Dari pernyatanpernyatan diatas dapat disimpulkan bah1a agar

penerapan metode Demonstrasi berhasil dengan baik dalam pembelajaran maka

perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut

'# Peren@anaan dan persiapan demonstrasi

a Penentuan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan#

b Materi yang akan ditonjolkan dalam demonstrasi

@ Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan#

d Mempertimbangkan jumlah sis1a dan dihubungkan dengan hal yang ingin

didemonstrasikan agar semua sis1a dapat melihat dengan jelas#


36/79

e Membuat garis besar langkah atau pokokpokok yang harus dilakukan

se@ara berurutan dan se@ara tertulis pada :!S se@ara jelas#

5 Untuk menghindari kegagalan dalam pelaksanaan sebaiknya demonstrasi

yang diren@anakan di@oba terlebih dahulu#

,# Pelaksanaan Demonstrasi

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan% langkah selanjutnya adalah

mulai demonstrasi# 9eberapa hal yang perlu diperhatikan adalah N

a Sebelum memulai demostrasi% memeriksa sekali lagi peralatan yang akan

digunakan serta pengaturan tempatnya

b Mempersiapkan sis1a barangkali ada halhal yang perlu di@atat#

@ Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian sis1a#

d Pada saat demonstrasi berlangsung% jangan lupa tetap memperhatikan

sis1a% agar perhatian sis1a tetap tertuju pada demonstrasi#

e Men@iptakan suasana yang nyaman agar sis1a tidak tegang#

5 Memberikan kesempatan pada sis1a untuk tanya ja1ab% dan diskusi

tentang masalah yang didemonstrasikan#

3 indak :anjut dan "aluasi

indak lanjut dari pelaksanaan demonstrasi dapat berupa pemberian

tugas tertentu% misalnya tugas membuat laporan% tugas menja1ab pertanyaan% dan

tugas mengadakan latihan atau per@obaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan

sis1a di sekolah ataupun di rumah#

Selain itu % guru dapat mengadakan e"aluasi terhadap demonstrasi yang

telah dilkukan# 8"aluasi dapat dilakukan dalam segala aspek yang terlibat dalam

demonstrasi itu% yang men@akup peren@anaan dan persiapan demonstrasi%

pelaksanaan dan tindak lanjutnya#

a. P engertian !ons ep

)# !ons e p

Menurut ;emar /amalik 2,**' 0 '., Suatu konsep adalah suatu kelas

atau kategori stimuli yang mempunyai @iri@iri umum# Stimuli menunjuk pada

obyekobyek atu orang 2person# Untuk menyatakan konsep dengan menyebut


37/79

HnamaH# Semua konsep menunjuk ke kelaskategori stimuli# Ada beberapa

ketegori stimuli yang sebenarnya bukan konsep# !nsep bukan stimulus khusus%

melainkan kelas stimuli# !onsepkoonsep tidak terlalu kongruen dengan

pengalaman pibadi kita% tetapi menyajkan usahausaha untuk mengklasi5ikasikan

pengalaman kita# !onsep adalah sesuatu yang sangat luas#

b. = ir i@ ir i !ons e p

Adapun @iri@iri konsep menurut ;emar /amalik 2,**' 0 '., adalah

sebagai berikut 0

' Atribut adalah suatu si5at yang membedakan antara konsep yang satu

dengan konsep yang lainnya# Adanyakeragaman antara konsep konsepsebenarnya ditandai oleh adanya atribut yang berbeda#

, Atribut nilainilai adanya "ariasi"ariasi yang terdapat pada suatu atribut#

!onsep menjadi berma@amma@am karena jumlah nilai yang berbeda

beda# Suatu konsep munkin mempunyai rentang nilai yang luas# Jika

atribut konsep sangat luas% maka konsep tersebut dapat saja diidenti5ikasi

berdasarkan atributatribut lainnya#

3 Jumlah atribut juga berma@amma@am antara satu konsep dengan konsep

yang lainnya# Semakin komplek suatu konsep semakin banyak jumlah

atributnya dan semakin sulit untuk mempelajarinya# Untuk kemudahan

jumlah atribut itu hendaknya diperke@il dengan @ara kombinasi atau

mengurangi perhatian terhadap sejumlah atribut yang dinilai tidak begitu penting#

- !edominanan atribut% menunjuk pada kenyataan bah1a beberapa atribut

lebih dominan 2ob"ious dari pada yang lainnya#

) Dominan menunjuk kepada konsep sebagaimana atribut# !onsep

dominan memiliki atribut dominan# Jika atributnya nyata% maka lebih

mudah menguasai konsep dan jika atributnya tidak nyata maka sulit

untuk menguasai suatu konsep#

Dari penjabaran di atas bah1a konsep terdiri dari atributatribut#

!eragaman antara konsep konsep ditandai dengan adanya atribut yang berbeda

beda# !onsep yang satu dengan konsep yang lain dapat dibedakan berdasarkan

atributnya# Makin banyak atribut makin komplek suatu konsep#

@# J e nis je nis !ons e p

Atributatribut berkombinasi dengan tiga @ara untuk menghasilkan tiga

jenis atau tiga konsep% yaitu conjunctive concepst, disjunctive conepst, dan

relational concepst. /al ini sesuai pendapat yang menyatakan 0

!onsep konjungti5% nilainilai tertentu 2yang penting dari berbagai atribut

disajikan bersamasama# &ilainilai atribut ditambahkan bersama untuk

>>>"ii


38/79

3+3

menghasilkan suatu konsep konjungti5# !onsep konjungti5 sangat mudah

dipeljari dan dijarkan% sebab hanya menambah 2kualitas adapti5 antara

atribut dan nilainilai#!onsep disjungti5% sesuatu yang dapat dirumuskan dalam sejumlah @ara yang

berbedabeda# Antara atribut dan nilainilai dapat disubstitusikan antara

yang satu dan yang liannya# !onsep itu sulit untuk diajarkan atau ipelajari

karena terdapat arbitary equivalence antara atributatribut tersebut%

sedangkan sis1a harus belajar menerpkannya ke situasi stimulus yang

equivalence padahal situasisituasi itu tidak sama atau equivalence#

!onsep hubungan yaitu suatu konsep yang mempunyai hubunganhubungan

khusus antar atribut# 2;emar /amalik% ,**' 0 '.,

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan% konsep konjungti5 menekankan

bah1a konsep dapat tebentuk dengan penggabungan dua atau lebih si5atsi5at%konsep disjungti5 menekankan bah1a dalam suatu konsep satu dari dua atau lebih

si5atsi5at harus ada dan konsep hubungan menekankan bah1a terdapat hubungan

antara atribut yang membentuk konsep

d# ! e g un aa n !ons e p

9elajar konsep berguna dalam rangka pendidikan sis1a atau paling

tidak punya pengaruh tertentu# Adapun kegunaan konsep menurut ;emar

/amalik 2,**' 0 '.3'.) adalah sebagai berikut 0

' !onsepkonsep mengurangi kerumitan lingkungan# :ingkungan adalah

sangat kompleks# Untuk mempelajarinya tentu saja sulit jika tidak dirin@i

menjaddi unsurunsur yang lebih sederhana# !arena itu lingkungan yang

luas dan rumit dapat dikurangi kerumitannya dengan menjabarkannya

menjadi sejumlah konsep 2suatu kelas stimuli#

, !onsepkonsep membantu kita untuk mengidenti5ikasi obyekobyek

yang ada disekitar kita# !onsep berguna untuk menidenti5ikasi obyek

obyek yang ada di dunia sekitar kita dengan @ara mengenali @iri@iri

masingmasing obyek#

3 !onsep dan pinsip membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru%

lebih luas dan lebih maju# Sis1a tidak harus belajar se@ara konstan%tetapi dapat menggunakan konsepkonsep dan pinsippinsip yang telah

dimilikinya untuk mempelajari sesuatu yang baru#

- !onsep dan prinsip mengarahkan kegiatan instrumental# 9erdasarkan

prinsip dan konsep yang telah diketahui% maka seseorang dapat

menentukan tindakantinakan apa yang selanjutnya perlu dilakukan atau

dikerjakan#

) !onsep dan prinsip memungkinkan pelaksanaan pengajaran# Pengajaran

umumnya berlangsung se@ara "erbal% artinya dengan menggunakan

bahasa lisan# /al itu terjadi dalam pengajaran pada semua jenjang

persekolahan# Pengajaran lebih tinngi% hanya mungkin berlangsung

se@ara e5ekti5 jika sis1a telah memiliki konsep dan prinsip berbagai mata


39/79

3(3

pelajaran yang telah diberikan pada jenjang sekolah di ba1ahnya# !sep

konsep dan prinsippinsip yang telah dimilikinya itu pada dasarnya

ber5ungsi sebagai entry beha"ior yang dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan proses pengajaran berikutnya#

. !onsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda dalam

kelas yang sama# !edua konsep tersebut merupakan dua hal yang stereo%

sebagaimana dua nada yang dibunyikan dalam 1aktu yang bersamaan#

!onsep sangat beguna bagi sis1a# Dengan mempelajari suatu konsep

sis1a dapat mengidenti5ikasi obyekobyek yang ada disekitarnya dengan

mengenali @iri@iri obyek# !onsep juga dapat menuntun sis1a mempelajari halhal

yang baru berdasarkan konsep yang telah diketahui sebelumnya#bahkan konsep

dapat digunakan mengtasi persoalan yang belum pernah dialaminya#

e# P e m a h a m a n !ons e p

' P e ng er ti a n P e m a h a n

!emampuan memahami dapat pula disebut dengan istilah mengerti#

!egiatan yang diperlukan untuk bisa sampai pada tujuan ini kegiatan mental

intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui% temuantemuan

yang didapat dari mengetahui seperti de5inisi% in5ormasi% peristi1a% 5akta% disusun

kembali dalam struktur kogniti5 yang ada# emuantemuan ini diakmodasikan dankemudian berasimilasi dengan struktur kogniti5 yang ada# Dalam proses ini%

simbolsimbol komunikasi yang ada pada penemuan baru ditanggalkan dan

mengambil maknanya dan kemudian diberi simbol baru yang sesuai dengan stok

kogniti5 yang ada# Maksudnya makna baru ini di dalam sturtur kogniti5

mengakibatkan berubahnya struktur kogniti5 itu sendiri dan dengan demikian

orang yang bersangkutan mengalami perubahan dalam perilaku kemampuannya

dalam arti rasional betambah# Periti1a ini kita sebut dengan mengerti atu

memahami% menagkap arti atau makna#

Makna yang telah ditangkap itu dapat diberi simbol yang baru% oleh

karena itu% perilaku yang dapat didemonstrasikan yang menunjukkan bah1a

kemampuan mengerti atau memahami itu telah dikuasai antara lain ialah dapat

menjelaskan dengan katakata sendiri% dapat membandingkan% dapat membedakan

dan dapat mempertentangkan#


40/79

-*

!omponenkomponen yang tergolong dalam taksonomi kemampuan

mengerti atau memahami% mulai yang terendah sampai yang tertinggi

adalah0' ranslasi% yaitu kemampuan untuk mengubah simbolsimbol tertentu

menjadi simbol lain tanpa perubahan makna# Simbol berupa katakata

2"erbal dimabah menjadi gambar% bagan atau gra5ik# !alau simbol ini

berupa katakata atau kalimat tertentu% maka dapat ditambah menjadi

katakata atau kalimat lain#

, Interpretasi% yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat

dalam simbol% baik simbol "erbal maupun yang non "ebal# !emampuan

untuk menjelaskan konsep atau prinsip atau teori tertentu termasuk

dalam kategori ini# Seseorang dapat menginterpretasiakan sesuatu

konsep atau prinsip jika ia dapat menjelaskan se@ara rin@i makna atau

arti dari suatu konsep atau prinsip% atau dapat membedakan%membandingkan serta mempetentangkannya dengan sesuatu yang lain#

3 8ksploitasi% kemampuan untuk melihat ke@enderungan atau arah atau

kelanjutan dari suatu temuan# 2


41/79

Umpamanya sis1a harus dapat memberikan arti pada data yang disajikan

tidak hanya sekedar mengubah bentuk sajian data# Sis1a juga menunjukkan

gejala pemahaman pada tingkat ini apabila ia dapat menarik kesimpulan dariapa yang disajiakan kepadanya# Jelas bah1a materi yang di sajikan padanya

bukanlah materi yang telah dipelajari sebelumnya#

Pemahaman ekstrapolasi% yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis%

tersirat dan tersurat% meramalkan sesuatu dan memperluas 1a1asan# /asil

belajar pada tingkat ini menunjukkan bah1a sis1a tidak saja dapat

mengubah bentuk suatu komunikasi atau memeberikan penjelasan mengenai

arti dari komunikasi tersebut tetapi juga dapat menarik kesimpulan sebagai

komunikasi dari in5ormasi yang diberikan#

!etiga ma@am pemahaman di atas kadangkadang sulit dibedakan% dan

bergantung pad kontek isi pelajaran# !atakata operasional untuk

merumuskan tujuan instruksional dalam bidang pemahaman% antara lain Nmembedakan% memjelaskan% meramalkan% mena5sirkan% memperkirakan%

memberi @ontoh% mengubah% membuat rangkuman% menulis kembali%

melukiskan dengan katakata sendiri# 2Udin S#


42/79

>lii

9esar usaha berbanding lurus dengan besar gaya dan jarak benda

berpindah% maka 0

' Semakin jauh benda berpindah% semakin besar usaha yang dilakukan

, Semakin besar gaya yang diberikan% semakin besar usaha yang dilakukan

Jenisjenis usaha 0

' Usaha positi5% terjadi bila arah gaya yang bekerja pada benda sama dengan

arah perpindahan

, Usaha negati5% terjadi bila arah gaya yang bekerja pada benda berla1anan

dengan arah perpindahan

3 Usaha nol% terjadi bila arah gaya yang bekerja pada benda tegak lurus

dengan arah perpindahan atau bila gaya yang bekerja pada benda tidak

menyebabkan benda berpindah

- Usaha bersama adalah usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya

b# P e n g e r ti a n D a y a

Daya 2P sebesar ' 1att bila dalam 1aktu 2t sebesar ' sekon dilakukan

usaha 2


43/79

-3-

gaya yang ingin dila1an disebut beban# 85isiensi pesa1at sederhana dinyatakan

dengan keuntungan mekanis# !euntungan mekanis dihitung dengan rumus 0

!euntungan mekanis Bbeban

Bw

uasa F

' uas atau Pengungkit

uas adalah pesa1at sederhana yang berupa kayu atau besi atau benda

lain yang digunakan untuk mengungkit beban berat% misalnya menggeser batu

yang besar dan berat dengan menggunakan linggis# Untuk mengetahui gayagaya

yang ada pada tuas% dapat dilihat pada gambar ,#'#

5

!eterangan 0

Gambar ,#'#Pengungkit

R itik ; disebut titik tumpu

R itik 9 disebut titik beban

R itik A disebut titik kuasa

R Panjang ;9 disebut lengan beban 2l b yaitu panjang antara titik tumpu dengan

titik beban#

R Panjang ;A disebut lengan kuasa 2lk yaitu panjang antara titik tumpu dengan

titik kuasa

R 1 adalah berat beban yang akan dipindahkan

R F adalah gaya yang diberikan pada tuas untuk memindahkan beban

Untuk sebuah tuas% agar beban bisa terangkat sampai kedudukan

setimbang dengan mengabaikan massa tuas berlaku hubungan 0

lengan beban2;9 • beban21 B lengan kuasa2;A •

kuasa2F

Dalam keadaan setimbang 2 tuas tidak berputar 0 T B * sehingga 0

F • l B

*


44/79


45/79

-)-

tetap titik tumpu berada pada pusat lingkaran 2=# Sehingga panjang lengan kuasa

2=A sama dengan panjang lengan bebannya 2=9 karena keduanya merupakan

jarijari dari lingkaran tersebut# Jadi keuntungan mekanik dari katrol tunggal tetap

adalah '#

!M Bl

kB

= A% karena =9 B =A maka !M B '

l b

=9

!atrol tunggal bergerak

1

!eterangan 0

A adalah titik kuasa

9 adalah titik beban

w adalah berat beban

F adalah besarnya kuasa

= adalah titik tumpu

=9 adalah lengan beban 2l b

=A adalah lengan kuasa 2lk

Gambar ,#3# !atrol tunggal 9ergerak

Pada gambar ,#3 dapat diamati bah1a pada katrol tunggal bergerak titik tumpu

2= berada pada tepi katrol% lengan kuasanya 2=A adalah diameter dari katrol dan

lengan bebannya 2=9 adalah jarijari dari katrol# !arena diameter sebuah

lingkaran adalah dua kali jarijarinya maka panjang lengan kuasa sama dengan

dua kali panjang lengan beban 2=A B ,=9# Jadi !euntungan mekanik katrol

tunggal bergerak adalah 0

!" Bl

B

# $B

,# %B

,l

b#% #%


46/79

Jika beberapa katrol digunakan bersamaan% maka sistem katrol disebut

katrol majemuk# !euntungan mekanis katrol majemuk lebih besar dari katrol

tunggal#

Dalam sistem katrol pada gambar ,#- dapat diurai sebagai berikut 0

Gambar ,#-# Sistem !atrol

2' erdapat 7 kabel# 8nam kabel berada dalam sistem katrol# Satu kabeluntuk memberikan kuasa 2F#

2, 9eban tersebut ditanggung oleh . buah kabel% sehingga kuasa yang

diperlukan sebesar 0

F B'

> berat beban jumlah kabel

F B'

> w.


47/79

>l"ii

F B'

w.

23 Jadi keuntungan mekanisnya adalah

!M B

bebanB

wB

wB .

uasa F 'w

.

3 9idang Miring

9idang miring adalah pesa1at yang digunakan untuk mengurangi kuasa

dengan @ara menambah jarak tempuh beban saat dipindahkan oleh kuasa tersebut#

:ereng dan tangga merupakan @ontoh bidang miring# Gambar ,#) menunjukkan

sebuah bidang miring#

l

F

1 sin hU

U 1 @os

1

Gambar ,#)# 9idang miring

Pada gambar ,#) gaya yang digunakan untuk menarik beban pada bidang

miring tersebut adalah 0

F B 1 sin

atau dapat dituliskan

F B 1h

% dimana sin V Bh

l l

Jadi keuntungan mekanis pada bidang miring adalah


48/79

>l"iii

2!M Bw

Bw

Bl

F wh h

l

!euntungan mekanis bidang miring sama dengan panjang bidang miring

2l dibagi dengan selisih ketinggian ujung atas dan ujung ba1ah bidang miring 2h

tersebut# =ontoh lain pesa1at sederhana yang tergolong bidang miring adalah

kapak dan sekrup#

6# ! ea d a a n A 1 a l

Pada proses pembelajaran% guru seharusnya mengetahui keadaan a1al

sis1a yang akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran# Menurut


49/79

>li>

dengan jalan mengembangkan ketrampilan dan kemampuan yang merupakan

ketrampilan 5isik dan mental yang ada dalam diri sis1a sesuai dengan tingkat

perkembangannya# Dalam pendekatan ketrampilan proses terdapat beberapa

metode mengajar antara lain eksperimen dan demonstrasi# Metode eksperimen

memungkinkan sis1a melakukan per@obaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri sesuatu yang dipelajari# Sedangkan metode demonstrasi merupakan salah

satu @ara mengajar yang mengkombinasikan penjelasan lisan dengan suatu

perbuatan dan sering dilengkapi dengan menggunakan alat#

Dalam menggunakan pendekatan ketrampilan proses melalui metodeeksperimen diharapkan sis1a mampu menemukan dan membangun konsep yang

akan ditanamkan melalui per@obaan sendiri dengan berdasarkan konsep yang telah

dimilikinya# Sedangkan dalam penggunaan pendekatan ketrampilan proses

melalui metode demonstrasi diharapkan dapat menanamkan konsep pada sis1a

sebaikbaiknya karena sis1a melihat sendiri gejala proses yang terjadi sehingga

dalam pribadi sis1a tertanam konsep Fisika# Sehingga dapat diasumsikan bah1a

penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan

demonstrasi mempunyai pemgaruh penting dalam penanaman pemahaman

konsepkonsep Fisika pada sis1a#

,# P e n g a r uh ! e a d a a n A 1 a l er h a d a p P e m a h a m a n !ons e p S is1a

!eadaan a1al sis1a berbedabeda% sis1a yang memiliki prestasi belajar

tinggi dapat dikatakan memiliki keadaan a1al yang tinggi sedangkan sis1a yang

berprestasi rendah dapat dikatakan memiliki keadaan a1al rendah# Sis1a yang

memiliki keadaan a1al tinggi akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam

memahami konsepkonsep yang akan dipelajari selanjutmya# Sehingga dapat

diasumsikan bah1a keadaan a1al sis1a dapat mempengaruhi penanaman

pemahaman konsep sis1a#

3# I nt e r a ksi Ant a r a P e n d e k a ta n ! e tra mpil a n P r o s e s d a n ! ea d aa n A 1 a l er h a d a p

P e m a h a m a n !ons e p S is 1a

Pemilihan pendekatan pengajaran yang tepat mempengaruhi kemampuan

kogniti5 sis1a# Pendekatan pengajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dan


50/79

situasi materi akan membantu sis1a dalam mentrans5er segala yang disajikan

guru% sehingga diharapkan dapat membantu pembentukan pemahaman konsep

pada sis1a dengan baik#

Sis1a yang meiliki keadaan a1al yamg tinggi diharapkan akan

mempunyai daya serap yang baik dalam menerima pelajaran selanjutnya#

Sehingga keadaan a1al sis1a turut mempengaruhi penanaman pemahaman

konsep yang akan dipelajari selanjutnya#

Sesuai dengan karakter IPA% pendekatan ketrampilan proses melalui

metode eksperimen dan metode demonstrasi dengan tinjauan keadaan a1al sis1a

dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika khususnya pada konsep Usaha#

Untuk lebih jelasnya dibuat paradigma penelitian sebagai berikut 0

ingkat keadaan

A1al timggi 29'

!elompok

8ksperimen

metode

eksperimen

2A'

inggkat keadaan

a1al sedang 29,

ingkat keadaan

a1al rendah 293

Sampel 8"aluasi Pemahaman

!onsep

ingkat !eadaanA1al inggi

l 29'

!elompok metode

demonstrasiingkat !eadaan

A1al sedang


51/79

Gambar ,#. Paradigma Penelitian

C. Pe#/"4!"# Hip%$esis

Dalam penelitian diajukan beberapa hipotesis yaitu sebagai berikut0

'# Ada perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui

metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap pemahaman konsepsis1a pada pokok bahasan Usaha#

,# Ada perbedaan pengaruh antara tingkat keadaan a1al sis1a timggi% sedang

dan $endah terhadap pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan Usaha#

3# Ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan ketrampilan proses

dengan keadaan a1al sis1a terhadap pemahaman konsep sis1a pada

bahasan Usaha#

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

li

pokok


52/79

A. Te2p"$ 0"# W"k$! Pe#eli$i"#

'# e mpat Penelitia n

empat Penelitian dilaksanakan di SMP & I ru@uk% !abupaten !laten%

Propinsi Ja1a engah# Penelitian ini dilakukan kepada sis1asis1i kelas ?II

semester , ahun Ajaran ,**.,**7#

,# < a ktu P e n e liti a n

3

lii

dapat di


53/79

)3)

Ke"0""# A5"l

9' 9, 93

Me$%0e

Pe23el"4"r"#

A' A'9' A' 9, A' 93

A, A, 9' A,9, A, 93

A' 0 Pendekatan ketrampilan proses dengan metode eksperimen

A, 0 Pendekatan ketrampilan proses dengan metode demonstrasi

9' 0 !eadaan a1al tinggi

9, 0 !eadaan a1al sedang

93 0 !eadaan a1al rendah

C. Pe#e$"p"# P%p!l"si 0"# Tek#ik Pe#/"23il"# S"2pel

'# P opul a si

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian# Dalam penelitian

populasinya adalah semua sis1a kelas ?II SMP& I ru@uk ahun Ajaran

,**.,**7% yang terdiri dari ) kelas#

,# S a mp e l d a n e knik Pe n g a mbil a n S a mp e l

Sampel terdiri dari , kelas yaitu kelas ?II D% sebagai kelompok

eksperimen yang terdiri dari -* sis1a dan kelas ?II 8% sebagai kelompok kontrol

yang terdiri dari 3+ sis1a# Pengambilan anggota populasi untuk dijadikan sampel

dilakukan se@ara a@ak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi#

D. +"ri"3el Pe#eli$i"#

?ariabel"ariabel dalam penelitian adalah 0


54/79

)-

'# ?ariabel 9eb as

a# Penggun aan p andekat an ketrampilan pros es melalui metode men ga ja r

' De5inisi operasional 0 Metode pembelajaran Fisika adalah @ara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan sis1a pada

saat berlangsungnya pembelajaran Fisika#

, Skala pengukuran 0 &ominal dengan , kategori% yaitu

2a# Pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen

2b# Pendekatan ketrampilan proses melalui metode demonstrasi

b# in g k a t k e a d a a n a 1 a l

' De5inisi operasional 0 !eadaan a1al adalah nilai a1al yang dimiliki

sis1a sebelum diberi perlakuan

, Skala pengukuran 0 &ominal dengan 3 kategori% yaitu 0

2a tinggi

2b sedang

2@ rendah

,# ? ar ia b e l te r ik a t 0

Sebagai "ariabel terikat pada penelitian ini adalah Pemahaman konsep

a De5inisi ;persional 0 Pemahaman konsep sis1a pada pokok bahasan

usaha adalah tingkat penguasaan sis1a pada pokok bahasan usaha#

b Skala pengukuran 0 Inter"al#

@ Indikator 0 &ilai tes prestasi sis1a pokok bahasan usaha#

E. Tek#ik Pe#/!2p!l"# D"$"

'# e knik Dokum e nt a si


55/79


56/79

Untuk mengetahui "aliditas item digunakan rumus korelasi point biserial%

yaitu 0

dimana 0

r pbis " "

pB

p t

& t

q

2Suharsimi Arikunto% '((3 0 ,3-

r pbis B koe5isien korelasi point biserial#

M p B Mean skor dari subjeksubjek yang menja1ab betul item yang di@ari

korelasinya dengan tes#

Mt B Mean skor total 2skor ratarata dari seluruh peserta tes#

St B Standar de"iasi skor total#

P B proporsi subyek yang menja1ab betul item tersebut

B b a n y a k n y a su b y e k y a n g skor n y a '

&

6 B proporsi subyek yang mendapat skor *

B ' p

!riteria korelasi koe5isien adalah sebagai berikut 0

Antara *%** *%,* sangat rendah 2hampir tidak ada korelasi

*%,' *%-* korelasi rendah

*%-' *%7* korelasi @ukup

*%7' *%(* korelasi tinggi

*%(' '%** korelasi sangat tinggi 2sempurna#

b# $ e li a bilit a s


57/79

$eliabilitas menunjukan pada satu pengertian bah1a suatu instrumen

@ukup dapat diper@aya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik# $eliabilitas menunjukkan pada tingkat

keterandalan sesuatu# $eliabel artinya dapat diper@aya% jadi dapat diandalkanH#

2Suharsimi Arikunto% '((3 0 '-,#

Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus !$ ,* 0

W k XW ? I Y p6 Xr

''B Z

k [Z

t [

' ?2Suharsimi Arikunto% '((3 0 ')-

\ I ]\ t ]

dimana 0

k B jumlah item tes#

?t B ?arians total#

P B proporsi subyek yang menja1ab betul item tersebut

B b a n y a k n y a su b y e k y a n g sko r n y a '

&

6 B proporsi subyek yang mendapat skor *

B ' p

r '' B reliabilitas instrumen#

@ in g k a t ! e suk a ra n

ara5 kesukaran suatu soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran# Indeks

kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal#

$umus yang digunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah 0

P B %

' s

Dimana 0 P B Indeks kesukaran

% B 9anyaknya sis1a yang menja1anb soal dengan betul

' s B Jumlah seluruh sis1a peserta tes

l"ii


58/79

)+)

!lasi5ikasi soal 0

*%** E P ^ *%3* 0 soal sukar

*%3* E P ^ *%7* 0 soal sedang

*%7* E P ^ '% ** 0 soal mudah

d# Da ya P embed a

2Suharsimi Arikunto% '((, 0 ,'*

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

sis1a yang pandai 2berkemampuan tinggi dan sis1a yang bodoh

2berkemampuan rendah# Angka yang menunjukkan daya beda disebut indeks

diskriminasi#

Adapun rumus yang digunakan adalah 0

( B %

$I

% %

B

P

I P %

' $

' %

!eterangan 0

( B Daya beda

% $

B 9anyaknya kelompok atas yang menja1ab butir soal benar

% %

B 9anyaknya kelompok ba1ah yang menja1ab butir soal benar

' $

B 9anyaknya sis1a kelompok atas

' %

B 9anyaknya sis1a kelompok ba1ah

P %

B Proporsi sis1a kelompok ba1ah yang menja1ab butir soal benar

P $

B Proporsi sis1a kelompok atas yang menja1ab butir soal benar

!lasi5ikasi 0

( ^ *%,* 0 jelek

*%,* E ( ^ *%-* 0 @ukup

*%-* E ( ^ *%7* 0 baik

*%7* E ( ^ '%** 0 baik sekali

( B negati5 0 semuanya tidak baik% sebaiknya dibuang saja#

2Suharsimi Arikunto% '((, 0 ,'3

G. Tek#ik A#"lisis D"$"

$


59/79

)(

Analisis data dilaksanakan dengan analisis "ariansi dua jalan# Sebelum

diuji dengan analisis "ariansi dua jalan% data terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas populasi#

'# Uji &ormalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan teknik :illie5ors# Uji normalitas

ditempuh dengan prosedur sebagai berikut 0 2Sudjana% '((. 0 -..#

a# Pengamatan L'% L,%K%Ln dijadikan bilangan baku Q'% Q,%K%Qn dengan

menggunakan rumus_ B

> i I >i

s

2 > dan s masingmasing merupakan rata

rata dan simpangan baku sampel#

b# Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan da5tar distribusi narmal baku%

kemudian dihitung peluang F2Qi B P2_ ^ _i#

@# Selanjutnya dihitung proporsi Q'% Q,%K%Qn yang lebih ke@il atau sama

dengan Qi# Jika proporsi ini dinyatakan oleh S2_i% maka

& 2 ) B ban yan ya )

' % ), %###% )n yang ^ )ii

n

d# Menghitung selisih F2Qi S2_i kemudian tentukan harga mutlaknya#

e# Mengambil harga F2Qi S2_i yang paling besar sebagai harga :*#

/ipotesis 0

/* B sampel berasal dari popolasi yang berdistribusi normal#

/a B sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal#

/* ditolak bila :*C:da5tar untuk tara5 nyata a yang dipilih#

,# Uji /omo g e nit a s

Uji homogenitas diperlukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak# Dalam penelitian ini

menggunakan metode 9artlert#

' /ipotesis


60/79

.*

/* 0 s,

B s,` sampel homogen' ,

/' 0 s,

a s,

`

sampel tidak homogen

' ,

, Statistik uji

@,

B,%3*3 2 f log "& #

err I Y f j

log &, 3

dimana 0

# B ' b

' W ' XZ Y I [

"& err

32 I'3 Z j [

B Y && j

f

2L

3,

&& j

B Y * , I Y in

j

&&&

,B

j

n jI '

5 j B derajat kebebasan

f j

B n jI '

j B '%,%3%K##%k

k B @a@ah sampel

n j B @a@ah pengukuran pada sampel kej

3 Daerah kritik

D! 0, ,

a j N I'

2:ihat tabel /

Untuk a B *%*) ` a j B ' I a

a B tara5 signi5ikasi

- !eputusan uji

/* diterima jika

/* ditolak jika

, ,

a j N I'

, ,a j N I'

3# Uji Analisi s ?ariansi dua jalan den gan 5r ekuens i isi sel berbeda

j

'

\ f f ]

j

j

@ c @

@ E @

@ c @


61/79

.'

a# uju a n


62/79

Mengetahui ada tidaknya perbedaan 2pengaruh dari dua "ariabel bebas

terhadap "ariabel terikat#

b# Asumsi

' populasi berdistribusi normal

, populasi homogen

3 sampel dipilih se@ara a@ak

- "ariabel terikat berskala pengukuran inter"al

) "ariabel bebas berskala pengukuran nominal

@# Mod e l

* ij

B m b ai b j b abij e ij

dimana 0 *

ij B obser"asi pada subjek kek di ba1ah 5aktor satu% kategori kei

dan 5aktor dua% kategori kej

i B ' % , i B @a@ah baris

j B ' % , j B @a@ah kolom

k B ' % ,% ## ## % nijn

ijB @a@ah data amatan pada sel ij

m B rerata dari seluruh data amatan 2grand mean B rerata besar

ai

B e5ek 5aktor satu % kategori i terhadap

pada "ariable terikat

b j

B e5ek 5aktor dua % kategori j terhadap

pada "ariable terikat

* ij

* ij

2e5ek baris kei

2e5ek kolom kej

a b ij B kombinasi e5ek 5aktor satu 2baris kei dan 5aktor dua 2kolom

kej terhadap * ij

2"ariable terikat

e ij

d. /ipotesis

B kesalahan pada * ij

+*'

0a

iB * untuk semua harga i B '%,


63/79

l>ii

+ ''

0

+*,

0

+ ',

0

+*3

0

+ '3

0

aia * untuk paling sedikit satu harga i

b jB * untuk semua harga j B '%,

b ja * untuk paling sedikit satu harga j

abij

B * untuk semua 2 i%j

abija * untuk paling sedikit satu harga 2 i%j

berikut 0

!etiga pasang hipotesis ini ekui"alen dengan ketiga pasang hipotesis

'# +*'

0 tidak ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran Fisika

dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode

eksperimen dengan pembelajaran Fisika dengan pendekatan

ketrampilan proses melalui metode demonstrasi terhadap

pemahaman konsep sis1a#

,#

+ ''

+*,

0 ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran Fisika dengan

Fisika dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode

pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimendengan pembelajaran demonstrasi terhadap pemahaman

konse

Documents

Microsoft Word - 1. Hal Depan Skripsi Sd Daftar Pustaka