44
BAB I PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Praktikum Maksud dan tujuan praktikum adalah untuk mengenali dan mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi. Mengetahui cara-cara sterilisasi dan desinfeksi alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi, memiliki pengetahuan mengenai bagaimana proses sterilisasi yang benar dan mengetahui berbagai jenis alat yang digunakan untuk sterilisasi alat. Dengan melakukan praktikum, praktikan dapat mengetahui cara menggunakan dan mengetahui fungsi dari beberapa alat mikrobiologi, mengetahui dan memahami cara sterilisasi alat dan mempelajari cara-cara penggunaan alat praktikum secara benar dan tepat. B. Prinsip Praktikum Mengamati alat-alat yang telah tersedia di laboratorium dan mengetahui prinsip kerja serta mempelajari fungsi alat-alat tersebut dan mengetahui cara-cara pokok dalam perlakuan di laboratorium beserta cara penggunaan peralatan praktikum. Mempelajari dan mengetahui cara-cara 1

mikrobiologi 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mikrobiologi 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Praktikum

Maksud dan tujuan praktikum adalah untuk mengenali dan

mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

Mengetahui cara-cara sterilisasi dan desinfeksi alat-alat yang digunakan

dalam praktikum mikrobiologi, memiliki pengetahuan mengenai

bagaimana proses sterilisasi yang benar dan mengetahui berbagai jenis alat

yang digunakan untuk sterilisasi alat. Dengan melakukan praktikum,

praktikan dapat mengetahui cara menggunakan dan mengetahui fungsi dari

beberapa alat mikrobiologi, mengetahui dan memahami cara sterilisasi alat

dan mempelajari cara-cara penggunaan alat praktikum secara benar dan

tepat.

B. Prinsip Praktikum

Mengamati alat-alat yang telah tersedia di laboratorium dan

mengetahui prinsip kerja serta mempelajari fungsi alat-alat tersebut dan

mengetahui cara-cara pokok dalam perlakuan di laboratorium beserta cara

penggunaan peralatan praktikum. Mempelajari dan mengetahui cara-cara

melakukan sterilisasi alat dan mempelajari cara penggunaan alat-alat

sterilisasi.

1

Page 2: mikrobiologi 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup

yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan lensa

pembesar atau mikroskop. Makhluk yang sangat kecil tersebut disebut

mikroorganisme atau mikroba ( 1,net).

Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil ukurannya dan

sukar diamati tanpa alat pembesar ( mikroskop ). Oleh karena itu

keberadaan mikroba baru diketahui setelah ditemukannya mikroskop.

Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur),

lichenes, bakteri, dan virus ( 7, net).

Banyak jenis mikroba yang hanya terdiri dari satu sel saja, sehingga

semua tugas kehidupan diserahkan pada sel tersebut. Untuk mempelajari

tentang mikroba diperlukan pengetahuan teori dan pengetahuan praktek.

Dalam hal ini diperlukan alat-alat dan laboratorium khusus yang

memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus pula (7,net ).

Pada pengujian secara mikrobiologi ada 2 pengujian yaitu secara

kuantitatif dan kualitatif. Pada analisa diatas diperlukan alat-alat antara

lain : tabung reaksi, plate (cawan Petri), pipet, timbangan, gunting, pinset,

oven, inkubator, water bath, dan lain-lain (3,net).

Peralatan tersebut di atas perlu ditunjang antara lain tersedianya

jaringan listrik yang memadai, jaringan air yang memadai, stavol, lampu,

lemari pendingin dan tempat pembuangan yang cukup baik untuk sampah

sisa analisa dan sisa reaksi kimia. Disamping itu perlu adanya alat untuk

menunjang keselamatan kerja baik untuk tenaga analisnya maupun untuk

lingkungan sekitarnya (3,net).

2

Page 3: mikrobiologi 1

Pada umumnya alat-alat yang digunakan di laboratorium terdiri dari :

a. Alat-alat yang terbuat dari bahan gelas mempunyai kelebihan-

kelebihan dan kekurangan-kekurangan bila dibandingkan dengan alat-alat

yang terbuat dari bahan lain. Kelebihan-kelebihan itu antara lain adalah

gelas tidak mudah bereaksi dan tahan hampir semua bahan kimia. Gelas

bersifat bening sehingga memudahkan pengamatan terhadap warna dan isi

cairan yang terdapat di dalamnya. Gelas juga tahan terhadap perubahan

suhu, mudah dibersihkan karena sifatnya yang licin dan tidak terlalu berat

karena berat jenisnya relatif rendah. Sedangkan kekurangannya adalah

mudah pecah, sehingga harus hati-hati dalam mempergunakannya. Alat

gelas yang telah tergores akan lebih mudah pecah bila terkena benda-

benda yang lebih keras( 7,Hal 226) .

Menurut bahan-bahan dasar yang digunakan, maka alat-alat di

laboratorium pada umumnya terdiri dari dua tipe yaitu :

a. Gelas soda ( Soft glass ) : alat-alat gelas jenis ini bersifat lunak, sehingga

sering disebut “soft glass” karena mempunyai titik cair yang rendah dan

penggunaannya terbatas, misalnya untuk corong-corong penyaring, botol-

botol pereaksi dan alat-alat lain yang tidak digunakan dalam pemanasan.

b. Gelas borosilikat ( hard glass ) : alat-alat gelas yang terbuat dari

borosilikat lebih tahan panas dibandingkan dengan gelas soda dan relatif

lebih banyak digunakan di laboratorium. Dalam perdagangan alat-alat

gelas jenis ini biasanya dikenal dengan nama “pyrex”.

( 7, Hal. 227 )

Macam alat pengukur volume cairan antara lain adalah gelas ukur,

pipet ukur, pipet volume, labu ukur dan buret. Pada alat-alat tersebut tertera tanda

berupa garis melingkar yang menunjukan batas tinggi cairan pada volume-volume

tertentu. Sebagai batas pembacaan adalah bagian bawah permukaan lengkung

cairan ( meniscus ): hal ini dapat terlihat jelas hanya apabila dilihat tepat segaris di

mukanya (parallax) (6,Hal. 16 ).

Alat timbangan tersedia bermacam-macam dengan kapasitas yang

bermacam pula. Macam-macam alat timbangan :

3

Page 4: mikrobiologi 1

a. Neraca biasa yang dipakai untuk menimbang zat secara kasar, dua angka

dibelakang koma (dalam satuan gram).

b. Neraca analitik yang dipakai untuk menimbang zat-zat dengan lebih teliti.

Kepekaannya sampai empat angka di belakang koma atau lebih (dalam

satuan gram).

c. Neraca analitik listrik yang digerakan oleh tenaga listrik. Ketelitian dan

kepekaannya sama seperti neraca analitik yang biasa tetapi lebih praktis

dan lebih mudah.

(5,Hal 48)

Alat-alat laboratorium yang terbuat dari porselen juga banyak dijumpai

seperti alat-alat corong,cawan, dan lain-lain. Kelebihan alat-alat ini adalah tahan

terhadap suhu tinggi dan mempunyai berat yang tetap(7,Hal.227).

Alat-alat logam terkadang digunakan untuk labu-labu kimia. Alat-alat

yang terbuat dari logam tahan karat, tidak bereaksi dengan alkali-alkali dan

digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya sebagai tempat untuk larutan

alkali pekat (NaOH, KOH). Platina banyak digunakan sebagai cawan pada

pekerjaan-pekerjaan yang perlu ketelitian. Kawat platina digunakan pada alat

pemindah biakan mikroba (ose) yang perlu pemijaran (7,Hal.228).

Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua jenis

mikroorganisme sedang desinfeksi adalah proses yang membunuh atau

menghilangkan mikroorganisme kecuali spora. Idealnya semua bentuk vegetatif

mikroorganisme mati, namun dengan terjadinya pengurangan jumlah

mikroorganisme patogen sampai pada tingkat yang tidak membahayakan masih

dapat diterima (2,net).

Metode yang lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-

alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air

disebut sterilisasi basah (menggunakan autoclave), sedangkan jika tanpa uap air

disebut sterilisasi kering (menggunakan oven) (1,net).

Sterilisasi merujuk kepada proses yang efektif membunuh atau

menghilangkan jangkit agen (seperti jamur, bakteri, virus, spora bentuk, dll) dari

permukaan, peralatan, partikel makanan atau obat-obatan, biologi atau budaya

4

Page 5: mikrobiologi 1

media.. Sterilisasi dapat dicapai melalui aplikasi panas, bahan kimia, penerangan,

tekanan tinggi atau penyaringan (4,net).

Sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap :

-  Pembersihan sebelum sterilisasi.

-  Pembungkusan.

-  Proses sterilisasi.

-  Penyimpanan yang aseptik.

(1,net)

Pembersihan dengan memakai alat ultrasonik dengan larutan detergen

lebih aman, efisien, dan efektif dibandingkan dengan penyikatan. Gunakan alat

ultrasonik yang tertutup selama paling tidak 10 menit. Setelah dibersihkan,

instrumen tersebut dicuci dibawah aliran air dan dikeringkan dengan baik sebelum

disterilkan. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang sempurna dan

untuk mencegah terjadinya karat (2,net).

Pembersihan dengan ultrasonik lebih baik sebab :

-  Meningkatkan efisiensi pembersihan

-  Mengurangi bahaya aerolization dari partikel yang infeksius

-  Mengurangi insiden terluka akibat benda tajam

-  Mengurangi waktu kerja

Proses sterilisasi

Pada mikrobiologi, sterilisasi dapat dicapai melalui metode :

-  Pemanasan basah dengan tekanan tinggi (autoclave)

-  Pemanasan kering (oven)

-  Uap bahan kimia (chemiclave)

(2,net)

a. Pemanasan basah dengan tekanan tinggi

Siklus sterilisasi dari 134 derajat Celcius selama 3 menit pada 207 kPa untuk

instrumen yang dibungkus maupun yang tidak dibungkus. (2) Cara kerja dari

5

Page 6: mikrobiologi 1

autoclave sama dengan pressure cooker. Uap jenuh lebih efisien membunuh

mikroorganisme dibandingkan dengan perebusan maupun pemanasan kering

(oven). Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu 121 derajat Celcius pada 15 psi

selama 15 menit atau 132 derajat Celcius pada 30 psi selama 3-7 menit untuk

mensterilkan instrumen yang tidak dibungkus, tambahkan 5 menit untuk

instrumen yang dibungkus. Instrumen tersebut dapat dibungkus dengan kain

muslin, kertas, nilon, aluminium foil, atau plastik yang dapat menyalurkan

(permeable) uap (2,net).

b. Pemanasan kering.

Penetrasi pada pemanasan kering kurang baik dan kurang efektif

dibandingkan dengan pemanasan basah dengan tekanan tinggi. Akibatnya

dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi 160 derajat Celcius/ 170 derajat

Celcius dan waktu yang lebih lama (2 jam/1 jam) untuk proses sterilisasi. (2)

Menurut Nisengard dan Newman (1994) (1) suhu yang dipakai adalah 170

derajat Celcius selama 60 menit, untuk alat yang dapat menyalurkan panas

adalah 190 derajat Celcius, sedang untuk instrumen yang tidak dibungkus 6

menit (2,net).

c. Sterilisasi uap bahan kimia

Kombinasi dari formaldehid, alkohol, aseton, keton, dan uap pada 138 kPa

merupakan cara sterilisasi yang efektif. Kerusakan mikroorganisme diperoleh

dari bahan yang toksik dan suhu tinggi. Sterilisasi dengan uap bahan kimia

bekerja lebih lambat dari autoclave (30 lawan 15-20 menit pada 138-176 kPa

selama 30 menit setelah tercapai suhu yang dikehendaki) (2,net).

Prosedur ini tidak dapat digunakan untuk bahan yang dapat dirusak

oleh bahan kimia tersebut maupun oleh suhu yang tinggi. Umumnya tidak terjadi

karatan apabila instrumen telah benar-benar kering sebelum disterilkan karena

kelembaban yang rendah pada proses ini sekitar 7-8%. Bahan kimia yang dipakai

adalah campuran dari alkohol, formaldehid, keton, aseton, dan air. Keuntungan

dari sterilisasi dengan uap bahan kimia adalah lebih cepat dibandingkan dengan

6

Page 7: mikrobiologi 1

pemanasan kering, tidak menyebabkan karat pada instrumen atau bur dan setelah

sterilisasi diperoleh instrumen yang kering. Namun instrumen harus diangin-

anginkan untuk mengeluarkan uap sisa bahan kimia. Pembungkusan instrumen

yang dianjurkan pada metoda ini adalah kain muslin, kertas, dan plastik yang

"tembus" (permeable) uap atau nilon (2,net).

Setelah sterilisasi, instrumen harus tetap steril hingga saat dipakai.

Penyimpanan yang baik sama penting dengan proses sterilisasi itu sendiri, karena

penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan instrumen tersebut tidak steril

lagi. Lamanya sterilitas tergantung dari tempat dimana instrumen itu disimpan dan

bahan yang dipakai untuk membungkus. Daerah yang tertutup dan terlindung

dengan aliran udara yang minimal seperti pada lemari atau laci yang dapat dengan

mudah didesinfeksi. Pembungkus instrumen hanya boleh dibuka segera sebelum

digunakan, apabila dalam waktu 1 bulan tidak digunakan harus disterilkan ulang.

(2,net)

d. Disinfeksi dan antiseptik

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan

bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi

infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Disinfektan yang

tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini

dinamakannantiseptik(2,net).

Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan

mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda

mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya

tergantung dari toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk

membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak

karena dapat menghambat proses disinfeksi (2,net).

7

Page 8: mikrobiologi 1

Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda

mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa

kelompok mikroorganisme, disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh virus

seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio,

hepatitis B atau M. tuberculosis (2,net).

8

Page 9: mikrobiologi 1

BAB III

METODE KERJA

A. Cara Kerja

Seluruh alat yang akan digunakan diamati, selanjutnya digambar sesuai

bentuk dan prinsip kerjanya.

9

Page 10: mikrobiologi 1

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI

FARMASIJURUSAN FARMASI

UNMUL

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Spektofotometri

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Mikroskop elektron

10

Keterangan :1. Kupet (tempat sample)2. Tombol pengatur panjang

gelombang.3. Absorban4. Transmitan5. Konsentrasi6. Layar

Keterangan :1. Okuler2. Revolver3. Lensa Objektif4. Meja Preparat5. Kondensor6. Sumber Cahaya7. Penggeser Meja preparat8. Penggerak Kasar9. Tombol power (on/off)

Keterangan :1. Tombol Power2. Tombol pengatur Waktu3. Tombol pengatur

frekuensi putaran.4. Tempat sampel

Keterangan :1. Okuler2. Tabung3. Revolver4. Meja preparat

Page 11: mikrobiologi 1

Alat : Sentrifuge

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Mikroskop cahaya

11

Page 12: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Koloni Counter

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Autoclave

12

Keterangan :1. lup untuk melihat medium2. Tempat cawan Petri3. Tombol reset & check

4. Bolpoin Penghitung

Keterangan :1. Alat control Tekanan2. Sekrup Penutup

Page 13: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Inkubator

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Lemari Ozon

13

Keterangan :1. Tombol Power2. Tombol Pengatur Suhu3. Pengatur Tekanan udara

Keterangan :1. Tombol Setting2. Tempat sterilisasi dengan

Ozon3. Tempat sterilisasi dengan

balon panas tinggi.

Page 14: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Neraca Ohauss

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Mikropipet

14

Keterangan :1. Wadah objek yang

ditimbang2. lengan Neraca3. Penunjuk lengan

Keterangan :1. Pengatur banyaknya

cairan yang akan diambil (microliter)

2. Tombol penghisap cairan

Page 15: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL a.

b.

Alat : a.Pinset b. Tabung durham

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Spoit

15

Keterangan :

Keterangan :1. Jarum Spoit2. Tombol Penghisap

Page 16: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL a.

b.

Alat : a. Stamper b. Alu

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Gelas Ukur

16

Keterangan : Alat penggerus sampel

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Page 17: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Labu Ukur

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Labu Erlenmeyer

17

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Page 18: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL a.

b.

Alat : a.Objek glass b. Deglass

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL a.

b.

Alat : a. Rak Tabung b. Pembakar Bunsen

18

Keterangan :

Keterangan :

Page 19: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Gelas Kimia

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Pipet Gondok

19

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Page 20: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Tabung Reaksi

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Pipet Volume

20

Keterangan :Tempat Media pertumbuhan mikroba

Keterangan :Alat pengukur volume cairan

Page 21: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMULa.

b.

Alat : a.Jarum Ose bulat b.Jarum Ose lurus

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Lup

21

Keterangan :a. Alat Untuk menggores

mikroba di permukaan miring.

b. Alat untuk menggores mikroba di permukaan tegak.

Keterangan :Alat untuk melihat objek yang kecil

Page 22: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Mikrometer Sekrup

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Refrigerator

22

Keterangan :1. Rahang Geser2. Skala Utama3. Selubung4. Selubung Luar5. Roda Bergerigi

Keterangan :

Page 23: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Oven

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Inkubator & Oven

23

Keterangan :

1. Tombol Power2. Tombol Pengatur Suhu

3. Pengatur Tekanan udara

Keterangan :

Page 24: mikrobiologi 1

LABORATORIUMMIKROBIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI UNMUL

Alat : Cawan Petri

24

Keterangan :

Page 25: mikrobiologi 1

25

Page 26: mikrobiologi 1

BAB V

PEMBAHASAN

A. Alat-Alat Sterilisasi

Alat-alat yang termasuk di dalam alat-alat sterilisasi adalah alat-alat yang

digunakan untuk mensterilkan peralatan praktikum atau bahan praktikum.

1. Inkubator

Digunakan untuk menginkubasi biakan dengan suhu maksimal 750C.

Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan

konstan. Suhu inkubator dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu pada

suhu ruang, oleh karena itu perubahan suhu ruang perlu diawasi terutama

saat terjadi perubahan musim.

2. Oven

Digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas dan besi yang tidak

berskala dan tahan pemanasan. Prinsip sterilisasi dengan alat ini adalah

dengan udara panas kering. Air yang ada di dalam sel-sel mikroba akan

menguap akibat pemanasan sehingga sel tersebut mengkerut, pada

akhirnya sel-sel tersebut akan rusak akibat pengkerutan. Suhu

maksimalnya adalah 1300C. Disamping itu oven dapat juga digunakan

untuk analisa lain misalnya analisa kadar air dan preparasi sampel untuk

penentuan kadar lemak. Oven juga digunakan untuk mengeringkan

peralatan gelas yang telah digunakan.

3. Otoclave

Digunakan untuk mensterilkan alat yang tidak tahan terhadap suhu

yang sangat tinggi. Prinsip sterilisasi dengan alat ini adalah dengan uap air

bertekanan. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan, dimasukkan

ke dalam otoclave. Setelah udara di dalam digantikan oleh uap air, maka

otoclave ditutup rapat sehingga tekanannya akan meningkat, yang juga

akan diikuti oleh kenaikan suhunya. Dengan cara ini akan dapat dicapai

tekanan 11/2 atm dan suhu 1210C, setelah itu ditunggu selama 15 menit

26

Page 27: mikrobiologi 1

agar mikroorganisme yang ada pada alat tersebut mati. Mikroorganisme

dapat mati karena uap di dalam otoclave masuk ke dalam sel

mikroorganisme tersebut, akibat uap panas tersebut protein yang ada di

dalam sel mikroorganisme akan terdenaturasi, sehingga sel tersebut tidak

dapat bekerja lagi.

4. Refrigerator

Refrigerator atau lemari es digunakan untuk menyimpan sampel

yang dianalisa serta media-media yang mudah menguap dan media yang

tidak tahan terhadap panas. Kerja sel-sel mikroorganisme akan terhambat

karena suhu yang sangat rendah namun tidak sampai merusak sel-sel

tersebut. refrigerator dan freezer sangat penting diperlukan untuk

menyimpan sampel yang dianalisa serta media-media yang mudah

menguap dan media yang tidak tahan terhadap panas.

5. Oven + Inkubator

Gabungan antar oven dan inkubator. Lampu hijau yang ada pada alat

ini di gunakan untuk mengkultivasi atau menemukan mikroba, sedangkan

lampu merah di gunakan mengeringkan alat yang di sterilisasi.

6. Sterilisasi Ozon

Di bagian atas terjadi oksidasi terhadap sel mikroba karena ozon (O3)

memberikan oksigen kepada protein sel mikroba, akibatnya sel yang

teroksidasi tersebut akan rusak. Di bagian bawah digunakan untuk

pemanasan, prinsip kerjanya sama dengan oven.

B. Alat-alat Perhitungan Koloni Mikroorganisme

1. Koloni Counter, alat yang berfungsi sebagai penghitung mikroorganisme

yang telah diamati. Pada alat ini terdapat beberapa tombol yang digunakan

antara lain: reset yang berfungsi, untuk mengembalikan kembali ke nol,

lup yang berfungsi sebagai pembesar, check berfungsi sebagai penghitung

jumlah koloni, pulpen berfungsi untuk menandai mikroba yang telah

dihitung.

27

Page 28: mikrobiologi 1

C. Alat-alat Lainnya

1. Alat-alat perhitungan kuantitas

a. Spuit

Digunakan untuk mengambil larutan. Spuit lebih teliti daripada pipet

karena skalanya lebih teliti atau lebih kecil. Cara mensterilkannya

dengan menggunakan otoclave, pertama bagian jarumnya dilepas

sehingga uap bisa mencapai bagian dalam spuit, kemudian spuit di

bungkus dengan kertas dan di ikat, lalu dimasukkan ke dalam otoclave.

b. Mikropipet

Digunakan untuk mengambil cairan dengan volume yang sangat

kecil, lebih teliti daripada spuit.

c. Gelas Kimia

Digunakan untuk melarutkan medium, mencampur medium dan

sebagai tempat larutan. Cara mensterilkannya adalah dengan cara

membungkus gelas kimia dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam

otoclave.

d. Gelas Ukur

Digunakan sebagai tempat larutan. Cara mensterilkannya adalah

dengan cara membungkus gelas ukur dengan kertas lalu dimasukkan ke

dalam otoclave.

e. Labu Ukur

Digunakan sebagai tempat medium. Cara mensterilkannya adalah

dengan cara membungkus labu ukur dengan kertas lalu dimasukkan ke

dalam otoclave.

f. Labu Erlenmeyer

Digunakan untuk menyimpan medium. Cara mensterilkannya adalah

dengan cara membungkus labu ukur dengan kertas lalu dimasukkan ke

dalam otoclave.

g. Pipet Gondok

28

Page 29: mikrobiologi 1

Digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume tertentu.

Volume cairan yang diambil sesuai dengan skala pipet. Cara

mensterilkannya adalah dengan cara membungkus pipet gondok dengan

kertas lalu dimasukkan ke dalam otoclave.

h. Pipet Volume

Digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume tertentu. Cara

mensterilkannya adalah dengan cara membungkus pipet gondok dengan

kertas lalu dimasukkan ke dalam otoclave.

i. Mikrometer Sekrup

Digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan dan juga daerah

hambatan.

j. Neraca Ohauss

Digunakan untuk menimbang berat sampel. Memiliki tiga lengan

dengan skala yang berbeda, lengan 1 memiliki skala 0, 10, 20, dan

seterusnya hingga 100 gr, lengan 2 memiliki skala 0, 1, 2, dan seterusnya

hingga 10 gr, dan lengan 3 memiliki skala 0, 0,1, 0,2, dan seterusnya

hingga 1 gr.

2. Alat-Alat lain

a. Spektrofotometer

Digunakan untuk mengukur kepekatan larutan dengan melalui

panjang gelombangnya. Cahaya yang diserap oleh larutan di namakan

absorban, sedangkan cahaya yang diteruskan dinamakan transmitan.

Dimana, semakin pekat larutan maka semakin besar absorbannya dan

semakin kecil transmitannya. Sampel yang berupa larutan ditaruh di

dalam wadah yang dinamakan kuvet.

b. Mikroskop Cahaya

Digunakan untuk mengamati mikroba. Sumber cahayanya berasal

dari matahari. Lensa objektifnya memiliki 3 perbesaran yaitu 10:1, 40:1,

dan 100: 1. Sifat lensa objekti adalah maya, terbalik, di perbesar. Sifat

lensa okuler adalah nyata, tegak, diperbesar. Cara pemakaiannya adalah

sebagai berikut:

29

Page 30: mikrobiologi 1

- Naikkan tubus okuler, sehingga lensa objektif berada kira-kira 2 cm di

atas meja.

- Putar revolver sehingga lensa objektif terletak pada kedudukan seporos

dengan lensa okuler.

- Letakkan preparat pada meja benda dan jepitlah dengan penjepit

preparat.

- Naikkan kodensor setinggi mungkin dan buka diafragma seluruhnya.

- Atur cermin sedemikian rupa sehingga preparat disinari dengan terang.

- Turunkan tubus hingga bayangan terang terlihat dari preparat.

- Naik turunkan penggerak halus hingga diperoleh bayangan yang jelas.

c. Mikroskop Elektron

Digunakan untuk mengamati mikroba. Sumber cahayanya berasal dari

lampu. Pada perbesaran 100 X harus menggunakan minyak emersi untuk

memperkecil sudut bias. Tampilan mikroskop elektron lebih bagus dari

pada mikroskop cahaya. Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:

- Nyalakan mikroskop elektron.

- Letakkan preparat di meja benda.

- Atur meja preparat hingga preparat tepat berada di bawah lensa objektif.

- Naik turunkan penggerak halus hingga diperoleh bayangan yang jelas.

d. Objek glass

Digunakan sebagai tempat mikroba yang akan diamati di mikroskop.

Terbuat dari kaca dengan bentuk persegi panjang.

e. Deglass

Digunakan sebagai penutup mikroba pada objek glass. Terbuat dari

kaca yang sangat tipis dengan bentuk persegi.

f. Pinset

Digunakan untuk menjepit atau mengambil medium. Cara

mensterilkannya adalah dengan cara dibakar.

g. Lumpang dan Alu

30

Page 31: mikrobiologi 1

Terbuat dari porselin, digunakan untuk menggerus sampel dan

menghomogenkan sampel yang akan diuji. Cara mensterilkannya dengan

cara diberi alkohol lalu di bakar.

h. Centrifuge

Digunakan untuk memisahkan zat terdispersi dengan prinsip

pengendapan. Sampel yang dimasukkan ke centrifuge kemudian akan

diputar sehingga dapat terendapkan.

i. Luv

Digunakan untuk melihat benda atau objek sampel yang berukuran

kecil. Lensa yang dipakai adalah lensa cembung.

j. Bunsen

Digunakan untuk sebagai alat pembakar. Bahan bakarnya adalah

spiritus.

k. Tabung Reaksi

Digunakan untuk menanam mikroba dalam media tegak dan miring.

Cara mensterilkannya adalah dengan cara membungkus tabung reaksi

dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam oven.

l. Rak Tabung Reaksi

Digunakan untuk meletakkan sejumlah tabung reaksi dengan posisi

tegak lurus. Bahan pembuatnya ada yang berasal dari kayu dan ada yang

dari stain less steil.

m. Cawan Petri

Digunakan untuk tempat pengujian sampel yang di tanam di medium.

Cara mensterilkannya adalah dengan cara membungkus tabung reaksi

dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam oven.

n. Jarum Ose Bulat

Terbuat dari gelas pada bagian batangnya dan jarum berbentuk bulat di

bagian ujungnya. Digunakan untuk menggores mikroba di dinding tabung

reaksi.

o. Jarum Ose Lurus

31

Page 32: mikrobiologi 1

Terbuat dari gelas pada bagian batangnya dan jarum berbentuk lurus di

bagian ujungnya. Digunakan untuk menanam atau memindah mikroba di

medium tegak.

p. Tabung Durham

Terbuat dari gelas, ukurannya sangat kecil dengan bentuk menyerupai

tabung reaksi. Digunakan untuk menangkap gas CO2 dari fermentasi

mikroorganisme.

32

Page 33: mikrobiologi 1

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Yang tergolong sebagai alat-alat sterilisasi adalah :

a. Otoclave

b. Lemari/sterilisasi Ozon

c. Inkubator

d. Oven

e. Inkubator Oven

f. Refrigerator

2. Yang tergolong sebagai alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme

adalah Coloni Counter.

3. Yang tergolong sebagai alat-alat lain adalah :

a. Alat-alat perhitungan kuantitas :

- Mikrometer Sekrup

- Pipet Mikro

- Spuit

- Pipet Volume

- Pipet Gondok

- Gelas Kimia

- Gelas Ukur

- Labu Ukur

- Labu Erlenmeyer

33

Page 34: mikrobiologi 1

- Neraca Ohauss

b. Alat-alat lainnya :

- Sentrifuge

- Pinset

- Objek Glass

- Deglass

- Tabung Durham

- Pembakar Bunsen

- Luv

- Rak Tabung Reaksi

- Cawan Petri

- Jarum Ose Lurus

- Jarum Ose Bulat

- Mortir & alu

- Mikroskop Cahaya

- Mikroskop Elektron

- Spektofotometri

- Tabung Reaksi

B. Saran

Pengetahuan tentang alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum

sangat penting untuk pengetahuan dan pelaksanaan praktikum di laboratorium.

Dalam mensterilkan peralatan gelas berskala atau bervolume sebaiknya di

lakukan dengan otoclave, jangan mensterilkan peralatan gelas berskala dengan

oven karena dapat mengubah skala peralatan gelas tersebut.

Oleh karena itu diharapkan praktikan maupun pengelola laboratorium

memiliki keterampilan dalam menggunakan instrument pada saat pelaksanaan

praktikum. Dengan menggunakan perlakuan dan penggunaan alat-alat

praktikum yang tepat maka diharapkan akan diperoleh hasil analisa yang

benar.

34

Page 35: mikrobiologi 1

35