4
 Mini Clinical Examination INSERSI PESSARIUM OLEH : Rosi Oktarina BP : 0910312082 PRESEPTOR dr. Andi Friadi, Sp.OG(K) BAGIAN ILMU KESEHATAN OBSTETRI GINEKOLOGI RSUP DR.M.DJAMIL PADANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2014

Minicex 5 Rosi Insersi Pessarium

Embed Size (px)

Citation preview

Mini Clinical Examination

INSERSI PESSARIUM

OLEH :Rosi Oktarina BP : 0910312082

PRESEPTOR dr. Andi Friadi, Sp.OG(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN OBSTETRI GINEKOLOGIRSUP DR.M.DJAMIL PADANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS2014

INSERSI PESSARIUM

No.Identitas PasienDasar DiagnosisPemeriksaan PenunjangTindakan

1.Syamsia /67 tahun / 871109Prolaps uteri grade IV-Insersi pessarium

DISKUSI

Insersi pessarium merupakan terapi standar non bedah yang paling banyak digunakan pada kasus prolaps organ panggul dalam hal ini prolapsus uteri. Pessarium adalah protesis karet atau plastik yang digunakan untuk memberikan tekanan pada dinding atas vagina sehingga uterus tak dapat turun melewati vagina bagian bawah. Dulunya, pessarium terbuat dari bahan kain, kayu, besi, tulang dan lain-lain. Namun, saat ini pessarium terbuat dari bahan silicon atau plastik khusus, karena lebih aman pemakaiannya. Pessarium ini digunakan sebagai penatalaksanaan pada pasien dengan prolapsus uteri yang mana pengobatan ini bersifat paliatif. Indikasi insersi pessarium adalah keadaan pasien yang tidak memungkinkan untuk operasi uterus, penderita menolak untuk dilakukan terapi operatif, sebagai terapi tes untuk menyatakanbahwa operasi harus dilakukan, untuk menghilangkan gejala simptom yang ada sambil menunggu waktu operasi dan prolaps uteri dengan kehamilan.Pada kasus ini dilakukan penatalaksanaan berupa insersi pessarium pada pasien prolapsus uteri grade IV. Alasan dilakukan insersi pessarium karena keadaan umum pasien yang tidak memungkinkan dilakukan tindakan operatif (pasien berusia 67 tahun) dan menahan turunnya uterus sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada uterus.Ada berbagai macam bentuk dan ukuran pessarium. Prinsip pemakaian pessarium adalah bahwa alat tersebut mengadakan tekanan pada dinding vagina bagian atas, sehingga bagian dari vagina tersebut beserta uterus tidak dapat turun dan melewati vagina bagian bawah. Jika pessarium terlalu kecil atau dasar panggul terlalu lemah, pessarium dapat jatuh dan prolapsus uteri akan timbul lagi. Pessarium yang paling baik untuk prolapsus vaginalis adalah pessarium cincin yang terbuat dari plastik. Jika dasar panggul terlalu lemah dapat digunakan pessarium napier. Pessarium tersebut terdiri dari suatu gagang (stem) dengan ujung atas suatu mangkok (cup) dengan beberapa lubang dan di ujung bawah terdapat empat tali. Mangkok ditempatkan di bawah serviks dan tali-tali dihubungkan dengan sabuk pinggang untuk memberi sokongan pada pessarium.Sebagai pedoman untuk mencari ukuran yang tepat, perlu dilakukan pengukuran dengan cara mengukur jarak antara forniks vagina dengan pinggir atas introitus vagina kemudian dikurangi 1 cm untuk mendapatkan diameter dari pessarium yang dipakai. Pessarium diberi zat pelicin dan dimasukkan miring sedikit ke dalam vagina. Setelah bagian atas masuk ke dalam vagina, bagian tersebut ditempatkan ke forniks vagina posterior. Untuk mengetahui ukuran pessarium tersebut cocok atau tidak, pasien diminta untuk mengedan. Pasien juga diminta untuk berjalan agar mengetahui apakah pasien merasakan nyeri pada pemasangan pessarium tersebut. Pesarium dapat menyebabkan iritasi dan ulserasi. Secara periodik (setiap 6 12 minggu), pesarium vaginal harus dilepas, dibersihkan, dan kemudian dipasang kembali. Kesalahan pemasangan pessarium dapat meyebabkan terjadinya fistula, perdarahan, dan infeksi. Kontraindikasi terhadap pemakaian pessarium adalah radang pelvis akut atau subakut dan karsinoma. Komplikasi penggunaan pessarium antara lain penyakit inflamasi akut pelvis, nyeri setelah insersi, rekuren vaginitis, fistula vesikovaginal.