46
WONDERING MIOMA PEMBIMBING : Dr. Ammar S, SpOG ATIKA ANDRIANI PUTRI 1102008047

Mioma Uteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

miom

Citation preview

WONDERING MIOMA PEMBIMBING : Dr. Ammar S, SpOG

ATIKA ANDRIANI PUTRI

1102008047

PENDAHULUAN

Mioma uteri, dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma dan merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya.

Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi ( 20 – 25 %), kejadiannya lebih tinggi pada usia diatas 35 tahun, yaitu mendekati angka 40 %. Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35 - 50 tahun

• Di Indonesia angka kejadian mioma uteri ditemukan 2,39 % - 11,87 % dari semua penderita ginekologi yang dirawat.

• Di USA wanita kulit hitam 3-9 kali lebih tinggi menderita mioma uteri dibandingkan wanita berkulit putih. Sedangkan di Afrika, wanita kulit hitam sedikit sekali menderita mioma uteri.

• Etiologi pasti dari tumor ini hingga kini belum diketahui secara jelas. Mioma tidak terdeteksi sebelum pubertas dan berespon terhadap hormon, umumnya tumbuh hanya selama usia reproduksi.

• Pada umumnya asimtomatis, mioma dapat menimbulkan berbagai masalah termasuk metrorraghia dan menorraghia, nyeri, dan infertilitas. Perdarahan uterus berlebih dari mioma merupakan salah satu indikasi dilakukannnya tindakan histerektomi.

REKAM MEDIS(Autoanamnesa tanggal 25 Oktober 2012 pukul 08.50 WIB)

Nama : Ny. MUsia : 39 tahunPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Peranan kasemen RT 01/03 kel.

Terumbu kec. Kasemen kota Serang Agama : IslamSuami : Tn. BPekerjaan : PedagangNo. RM : 090601Tgl masuk : 25 Oktober 2012 pukul 08.50 WIB

IDENTITAS

KELUHAN UTAMA :Benjolan pada perut sejak 1 tahun SMRS

KELUHAN TAMBAHAN :Nyeri perut, mulas seperti ingin melahirkan

• Benjolan diperut yang dirasakan sejak 1 tahun SMRS. keluhan ini dirasakan mulanya sebesar kepalan tangan orang dewasa, namun membesar sampai sebesar kehamilan 5 bulan.

• Benjolan ini disertai nyeri perut. Keluhan nyeri perut dirasakan lebih sering saat pasien beraktivitas berat, misalnya berjalan jauh dan mengerjakan kerjaan rumah tangga.

• Keluhan nyeri perut tidak disertai keluar darah dari jalan lahir. Pasien merasakan adanya gerakan didalam perut pasien, pasien awalnya mengira hamil dan pasien memeriksakan diri ke PKM namun hasil negatif.

• Siklus menstruasi dirasakan teratur setiap bulan. • Nafsu makan berkurang sehingga berat badan pasien turun. • Keluhan mual, muntah disangkal. • Keluhan buang air besar dan buang air kecil disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Riwayat Menstruasi

Menarche : 15 tahunSiklus : TeraturLama : 7 hariBanyak : 2 kali ganti pembalut/hariDismenore : adaGumpalan : tidak adaFluor albus : tidak ada

Riwayat Pernikahan

Menikah sebanyak : 1 kaliUsia Pernikahan : 24 tahunUsia saat menikah : Istri : 15 tahun

Suami : 29 tahun

Riwayat Kehamilan & Persalinan

P6A0Anak I : Laki-laki, usia sekarang 22 tahun, lahir

normal di dukun,sehatAnak II : Laki-laki, usia sekarang 19 tahun, lahir

normal di dukun, sehatAnak III : Laki-laki, usia sekarang 16 tahun, lahir

normal di dukun, sehatAnak IV: Perempuan, usia sekarang 13 tahun, lahir

normal di dukun, sehatAnak V : Laki-laki, usia sekarang 7 tahun, lahir

normal di dukun, sehatAnak VI : Laki-laki, usia sekarang 3 tahun, lahir

normal di dukun, sehat

Riwayat kontrasepsi

• Belum pernah

Riwayat Penyakit Dahulu

• Asma : disangkal• Hipertensi : disangkal• DM : disangkal• Penyakit Jantung: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Asma : disangkalHipertensi : disangkalDM : disangkalPenyakit Jantung : disangkal

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : SedangKesadaran : Compos Mentis

Tanda-tanda Vital :Tekanan Darah: 130/90 mmHgNadi : 88 x/menitPernapasan : 21 x/menitSuhu : 36 ºC

Status Generalis

Kepala : Normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut

Mata : Konjungtiva -/-, Sklera ikhterik -/-, Refleks cahaya +/+

Leher : KGB leher tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar

THT : Tidak ada keluhan, Tidak ada kelainan Thorax : Gerakan dada simetris saat statis dan dinamisCor : S1S2 reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur Pulmo : Suara paru vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada

wheezingAbdomen : Perut tampak membuncit, Bising usus (+) normalEkstremitas : Akral teraba hangat, edema ekstremitas atas dan

bawah tidak ada

Status Ginekologi

Inspeksi :Tampak perut membuncit

Palpasi :Nyeri tekan (-), teraba massa berukuran 10cm x 7cm, padat, kenyal, permukaan licin, mobile

Perkusi :Tympani diseluruh lapang abdomen

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Vaginal Touche : v/u/v : tenang, tidak ada kelainanPortio : sebesar ibu jariOUE : tertutupCorpus uteri : sebesar telur ayam, nyeri tekan (-),

massa (-)Adnexa parametrium kanan dan kiri : nyeri tekan (-)Covum douglasi : tidak menonjol

Inspekulo Status Ginekologi :V/U/V : tenang, tidak edemaportio : tidak erosi, tidak polipOUE : tertutup

Pemeriksaan Laboratrium

Tanggal : 18 September 2012Hematologi :

Hb : 11,8 gr/dL (13 - 15,3)Ht : 35,8 % (35 - 47)Leukosit : 9630 /ul (4400 – 11300)Trombosit : 348.000 /ul (140.000 – 440.000)Eritrosit : 4,07 jt/ul (4,1 – 5,1)MCV : 88 fl ( 80 – 96)MCH : 28,9 pg (28 – 33)MCHC : 32,8 (31 – 36)

Kimia darah :GDS : 101 mg/dl (70 - 140)Bleeding time : 2 menit (<7 menit)Clooting time : 6 menit (5 – 15)Ureum : 18 mg/dL (6 - 46)Creatinin : 0,7 mg/dL (0,3 – 1,3)

Serologi :HBs Ag : negatif

Urine :Makroskopik :- Warna : kuning- Kekeruhan : agak keruh- Berat jenis: 1,025- Ph : 6- Albumin : negatif- Glukosa : negatif- Keton : negatif - Bilirubin : negatif- Darah samar : negatif- Nitrit : negatif- Urobilinogen : negatif

Sedimen :- Leukosit : 4 – 8 /LPB- Eritrosit : 1 – 2 /LPB- Epitel : 10 -12 sel- Silinder : negatif /LPK- Jenis : -- Kristal : negatif- Jenis : -- Bakteri : negatif- Jamur : negatif

TUMOR MARKERCA 125 (OVARIUM) : 20,02 u/ml (<35)

Tanggal 28 September 2013 :Hb : 11 g/dlLeukosit : 14.200 /ulHematokrit : 33,8 %Trombosit : 270.000 /ul

Tanggal 29 September 2013 :

Protein total : 6,5 g/dlAlbumin : 2,8 g/dlGlobulin : 3,7 g/dlUreum : 24 mg/dlCreatinin : 0,70 mg/dlNatrium : 143 mmol/LKalium : 3,1 mmol/L

Diagnosa Kerja

• Ny. M, usia 39 tahun, Tumor ovarium padat kistik

Penatalaksanaan1. Pro laparatomi :- Konsul jantung- Konsul anestesi- Informed consent- SIO (+)- Sedia darah - Puasa 6 jam sebelum operasi

2. Periksa darah lengkap, kimia darah, urin lengkap

3. Support mental ibu

Prognosis• Dubia Ad Bonam

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

25.9.13

26.9.13

07:00

07.00

S/ -O/ ku : sedang TD : 130/90 R : 20 x/mks : cm N: 86x/m T: 36I : Tampak perut membuncitP : NT (-), teraba massa berukuran 10x7cm, permukaan licin, padat, kenyal, mobileP :Tympani diseluruh lapang abdomenA : BU (+)A/ Tumor padat kistik

S/ -0/ ku : sedang TD 120/80 R : 20x/mKs : cm N :88 X/M t :36,5I : Tampak perut membuncitP : NT (-), teraba massa ukuran 10x7cm, permukaan licin, padat, kenyal, mobileP : Tympani diseluruh lapang abdomenA : BU (+)A/ Tumor padat kistik

Pro laparatomiObs ku ks ttv

Pro laparatomiObs ku ks ttv

FOLLOW UP

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT

27-09-2013

28-09-2013

07.00

16:00

S/ -O/ ku : sedang TD : 130/90 R : 20 x/mks : cm N: 84x/m T: 36,5I : Tampak perut membuncitP : NT (-), teraba massa berukuran 10x7cm, permukaan licin, padat, kenyal, mobileP : Tympani diseluruh lapang abdomenA : BU (+)A/ Tumor padat kistik

S/ nyeri pada luka post opO/ ku : sedang TD : 130/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)Urin : 100 cc, kuningDrain : 50 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan

Pro laparatomiObs ku ks ttv

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj simexan 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa 3 hari selanjutnya feeding test

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

20:00

00:00

S/ nyeri pada luka post opO/ ku : sedang TD : 140/100 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 200cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan

S/ pasien gelisah dan kesakitanO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 104x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 100 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H1

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj cefotaxim 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

Intruksi dokter jaga ruangan : - ketorolac + ranitidin drip 20 tpm

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

29-9-2013 04:00

08:00

S/ pasien mengeluh kesakitanO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-1

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-1

Instruksi dr, Ammar, SpOG :- Durogesic 2x1

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

30-9-2013 00:00

04:00

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-2

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-2

Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

30-9-2013 20:00

00:00

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 130/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-2

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-3

Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

01-10-13 00:00

04:00

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-3

S/ nyeri luka post opO/ ku : sedang TD : 140/90 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)urin : 200 cc, kuningdrain : 100 cc, merahA/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-3

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

Infus : D5% : Pan Amin : Asering = 1 : 1 : 2 (30 tpm)Inj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 APuasa

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

02-10-13

03-10-13

08:00

08:00

S/ O/ ku : sedang TD : 120/80 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)A/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-4

S/ O/ ku : sedang TD : 120/70 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)A/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-5

IVFD RL 20 tpmInj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 ATest Feeding

IVFD RL 20 tpmInj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 ADiit bubur

TANGGAL

JAM PERJALANAN PENYAKIT TERAPI

04-10-13 08:00 S/ O/ ku : sedang TD : 120/80 R : 20 x/mks : cm N: 94x/m T: 36,5I : tampak luka post op tertutup kassa dan hypafix, rembes (-), darah (-)P : Nyeri tekan (+)A : BU (-)A/ Post miomektomi + adhesiolisis + repair usus a/i mioma uteri degenerasi kistik dengan perlengketan H-6

IVFD RL 20 tpmInj ceftriaxon 2x1 grInj ketorolac 3x1 AInj ranitidin 2x1 ATest FeedingKonsul Bedah umum acc pulang sesuai Bedah Umum

DISKUSI KASUS

Dari Anamnesa :

• Penulis tidak setuju dengan tidak adanya keluhan buang air kecil dan air besar, karena posisi tumor pada pasien ini melekat pada sistem pencernaan dan tumor berukuran besar, sehingga dapat menimbulkan rasa penuh atau berat pada peut bagian bawah dan teraba benjolan yang padat dan kenyal.

• Pada anamnesa mungkin tidak didapatkan gejala klinis yang khas karena keluhan sangat tergantung dari lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma.

Dari Pemeriksaan Fisik:

• Pada palpasi penulis menyarankan, letak lokasi dari massa abdomen untuk memastikan tumor berada di daerah ginekologi atau di daerah abdomen.

• Penulis tidak setuju pada hasil pemeriksaan perkusi didapatkan timpani karena pada perkusi yang teraba massa padat kenyal didapatkan hasil yang redup.

Dari Pemeriksaan Dalam (vaginal touche) :

• Penulis menyarankan untuk menggerakan massa tumor, bila massa tumor digerakan kemudian uterus ikut bergerak dan portio ikut tertarik maka kemungkinan massa tumor berada pada uterus.

• Pada pasien ini tidak dilakukan sehingga dapat terjadi kesalahan pada diagnosis.

Dari Pemeriksaan Penunjang :

• Penulis tidak setuju apabila hanya dilakukan USG Abdomen, karena apabila uterus tidak tampak pada USG Abdomen maka penulis menyarankan untuk dilakukan USG Transvaginal agar mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.

Dari Diagnosa :

• Penulis tidak setuju pada diagnosa kerja Tumor ovarium padat kistik karena dari anamnesa dan pemeriksaan fisik kurang lengkap. Dan dari hasil diagnosa post operasi didapatkan diagnosa suspek wondering mioma dengan perlengketan.

Dari penatalaksanaan :

• Penulis setuju dilakukan tindakan miomektomi dan adhesiolisi karena tidak terjadi kelainan pada uterus sehingga tidak diperlukan tindakan histerektomi.

Dari Prognosis :

• Penulis setuju dengan prognosis dubia ad bonam karena fungsi pencernaan masih berfungsi dengan baik dan tidak ditemukan metastasis.

KESIMPULANBeberapa hal yang dapat disimpulkan dari :• Mioma uteri sering ditemukan pada wanita usia

reproduksi ( 20 – 25 %), kejadiannya lebih tinggi pada usia diatas 35 tahun, yaitu mendekati angka 40 %. Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35 - 50 tahun.

• Diagnosa suspek wondering mioma di tegakan dari hasil tindakan miomektomi dan diperlukan hasil patologi anatomi untuk menegakan diagnosa pasti.

• Pada kasus ini, miomektomi merupakan tindakan yang sudah benar karena tindak terjadi kelainan pada uterus.

Daftar Pustaka Anonim, 2008, Biomolekuler mioma uteri. Available from: http://digilib.unsri.ac.idf. Di akses: 31

Juli 2012.Darmasetiawan SM dkk, Penggunaan Padanan Hormon Pelepas Gonadotropin Agonis (GNRH-A).

Pada Kasus Fibroma Uterus dalam Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 45, No. 8, IDI, Jakarta.Hadibroto BR, 2005. Mioma Uteri. Majalah Kedokteran Nusantara Vol. 38 No. 3 September 2005.

Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, RSUD H. Adam Malik Medan. Availablefrom : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15576/1/mkn-sep2005-%20(9).pdf (Accessed on July 20, 2012)

Hanifa, dkk, 2008, Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo d/a Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI. Jakarta.

Lacey, C.G., Benign Disorders of the Uterine Corpus, Current Obstetric and Gynecologic Diagnosa and Treatment, 6th ed, Aplleten & Lange, Norwalk Connectient, California, Los Atlas, 2007, p : 657-62.

Marjono B. A. et all., 2008. Tumor Ginekologi. Available from : http://www.geocities.com. (Accessed : November 21, 2008).

Manuaba IBG, Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, p : 409-12.

Moeloek, F.A., Hudono, S.Tj., Penyakit dan Kelainan Alat Kandungan, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2004, p : 401-27.

Muzakir. 2008. Profil Penderita Mioma Uteri di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode 1 Januari-31 Desember 2006.

Santon, R., Duenhoelter, J.H., Massa pelvis, Gynecology, EGC, Jakarta, p : 146-7.