38
BAHAN AJAR OBSTETRI tim penyusun : DESI HANDAYANI IBU BERSALIN STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA 2015 STANDAR KOMPETENSI Setelah menyelesaikan mata kuliah Askeb III mahasiswa dapat memahami perawatan payudara dan respon orangtua terhadap bayi baru lahir KOMPETENSI DASAR Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami perawatan payudara,cara merawat payudara,cara menyusui yang benar dan Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,Bounding POKOK BAHASAN Deskripsi singkat : setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu 1. Memahami ruang lingkup perawatan payudara meliputi : a. cara merawat payudara b. cara menyusui yang benar c. Masalah dalam pemberian ASI 2. Respon orang tua terhadap bayi baru lahir

Modul Pertemuan Ke 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul

Citation preview

tim penyusun :DESI HANDAYANI

STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA2015

IBU BERSALIN

BAHAN AJAROBSTETRI

STANDAR KOMPETENSISetelah menyelesaikan mata kuliah Askeb III mahasiswa dapat memahami perawatan payudara dan respon orangtua terhadap bayi baru lahir

KOMPETENSI DASARPada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami perawatan payudara,cara merawat payudara,cara menyusui yang benar dan Respon orangtua terhadap bayi baru lahir,Bounding attachment,respon ayah dan keluarga,sibling rivally.

POKOK BAHASANDeskripsi singkat : setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu 1. Memahami ruang lingkup perawatan payudara meliputi :a. cara merawat payudarab. cara menyusui yang benarc. Masalah dalam pemberian ASI 2. Respon orang tua terhadap bayi baru lahir a.Bounding Attecment ,b,Respon ayah dan keluarga,c.Sibling Rivally

Buku Wajib1. Wiknjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP2. Cunningham, F.G. et.al. 2001. William Obstetrics 21st edition International Edition. McGraw Hill Medical Publishing Division

Buku Anjuran1. Varney. 1997. Varneys Midwifery 3rd Edition. Jones and Barlet Publishers Sudbury: England2. Syaifudin, AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta3. Mochtar, R.. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta4. Suradi , 2010 ,konsep asuhan nifas dan menyusui .Jakarta

Pertanyaan Kunci/TugasTugas 1. Buatlah summary dari perkuliahan ini dan salah satu perwakilan mempresentasikan di depan.SUB TOPIK

1. cara merawat payudara 2. cara menyusui yang benar 3. Masalah pemberian ASI4. Bounding Attechment,5. Respon ayah & kel6. Sibling Rivally

PENDAHULUAN

Setiap manusia pada umumnya memiliki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah salah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang perempuan dan merupakan salah satu organyang indah dan menarik. Lebih dari itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.

a.Perawatan payudara ibu hamil untuk persiapan menyusui si kecil: 1 Bila bra sudah mulai terasa sempit, sebaiknya ganti dengan bra yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Bila berencana untuk menyusui bayi, dapat memulai menggunakan bra untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah bra yang ukurannya sesuai dengan payudara. Karena kalau tidak dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara). 2. Jangan membersihkan payudara dan puting dengan mengunakan sabun karena dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Cukup gunakan air, lalu keringkan dengan handuk. 3. Pada tahap akhir kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara di daerah yang berwarna gelap (areola) dan puting susu, mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolostrum (cairan kental bewarna kekuningan dari puting). Hal ini bertujuan untuk membantu membuka saluran susu yang tersumbat. 4. Dengan lembut putar puting susu dengan telunjuk dan ibu jari sekitar 10 detik sewaktu mandi. Jika ibu mendapatkan puting susu rata atau masuk ke dalam, konsultasikan ke dokter, sehingga hal ini dapat diatasi sedini mungkin untuk mencegah kesulitan menyusui nantinya. 5.Jangan ragu untuk mendatangi klinik laktasi guna mengetahui bagaimana carab.Cara perawatan payudara setelah melahirkan (post partum)Cara perawatannya yaitu bisa dilakukan sambil ibu duduk dibangku atau bisa juga saat ibu sebelum mau mandi sambil berdiri, sebelum memulai kita harus terlebih dahulu mempersiapkan sedikit peralatan seperti :- Handuk 2 buah- Waslap 2 buah- Waskom 2 buah masing-masing berisi air hangat dan air dingin- Kapas minimal 4 buah- Minyak kelapa/baby oil- Tempat sampah- 3 buah peniti- Mangkok plastic untuk menampung air susuCaranya yaitu :- Menempatkan handuk didaerah pundak ibu dan satunya lagi dibawah payudara lalu disatukan dengan yang dipundak, kalau perlu jepit dengan peniti agar tidak jatuh.- Dekatkan tempat untuk menampung air susu, kalu-kalu ada airv susu yang menetes pada saat pengurutan nanti, bila perlu ditampung pada mangkok plastic- Kompres putting susu dengan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama kurang lebih 5 menit, setelah itu bersihkan daerah aerola dan putting susu dengan menggunakan kapas tadi, lalu buang kapas kotor ketempat sampah.- Licinkan kedua tangan dengan minyak lalu tempatkan kedua telapak tangan tadi diatas kedua payudara.- Pengurutan 1 Lakukan pengurutan, arah pengurutan dimulai kearah atas kemudian kesamping, telapak tangan kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan. Selanjutnya diteruskan kearah bawah samping. Lakukan pengurutan ini sebanyak 15-30 kali.Selanjutnya letakkan kedua telapak tangan disalah satu payudara bagian bawahnya edengan posisi telapak tangan yang satu diatas dan yang satu dibawah (posisi bertumpuk). Lalu digerakkan secara bergantian keatas sambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.Dilanjutkan dengan arah garukan yang terakhir adalah melintang yaitu tempatkan kedua telapak tangan dibawah kedua payudara kiri dan kanan, kemudian secara bersamaan digerak-gerakan keatassambil menyentuh sedikit payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.- Pengurutan II Salah satu tangan menopang payudara sedang tangan yang lainnya mengurut payudara dari pangkal menuju putting susu dengan tangan dikepalkan. Lakukanlah sebanyak 15-30 kali.- Pengurutan III Satu payudara dan telapak tangan menopang yang lainnya mengatur payudara dari pangkal menuju ke putting susu. Lakukanlah secara bergantian pada payudara kiri dan kanan, lakukanlah sebanyak 15-30 kali.- Pengurutan IV Merangsang payudara dengan mengompreskan air hangat dan air dingin secara bergantian dengan memakai waslap, dilakukan sebanyak 15-30 kali. Bisa juga dilakukan oleh ibu pada saat mandi dikamar mandi dengan menggunakan Waskom kecil berisi air hangat diguyur atau diciprat-cipratkan ke payudara dan untuk air dinginnya bisa dilakukan saat ibu mandi dengan air dingin. Selanjutnya dikeringkan dengan handuk dan alat-alat yang dipakai dibereskanPakailah BH khusus untuk menyusui bayi (BH yang menyangga payudara)Penting ; Jangan membersihkan putting susu dengan sabun atau alcohol karena dapat menyebabkan putting susu lecet/sakit. Perawatan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi. Setiap manusia pada umumnya memiliki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah sal;ah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang perempuan dan merupakan salah satu organyang indah dan menarik. Lebih dari itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.Setiap manusia pada umumnya memiliki payudara, tetapi antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya. Payudara yang matang adalah sal;ah satu tanda pertumbuhan sekunder dari seorang perempuan dan merupakan salah satu organyang indah dan menarik. Lebih dari itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, maka organ ini menjadi sumber utama kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi.

a. Cara menyusui yang benar Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004)Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi makan di malam hari (Saryono, 2010; h. 30)b. Posisi menyusui1)Posisi Dekapan Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2010; h. 34).2)Posisi Football hold Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2010; h; 35).3)Posisi Berbaring Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2010; h. 35).

c. Fungsi menyusui yang benar1 .Puting susu tidak lecet2 .Perlekatan menyusu pada bayi kuat3 .Bayi menjadi tenang4 .Tidak terjadi gumohd. Akibat tidak menyusui dengan benar1 .Puting susu menjadi lecet2 .ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi A3 .Bayi enggan menyusu4. Bayi menjadi kembunge. Tanda bayi menyusu dengan benar1 .Bayi tampak tenang2 .Badan bayi menempel pada perut ibu3 .Mulut bayi terbuka lebar4 .Dagu bayi menempel pada payudara ibu5. Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak6. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan7 .Puting susu tidak terasa nyeri8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus9. Kepala bayi agak menengadahf. Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup1 .Bayi akan terlihat puas setelah menyusu2 .Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu 3 .Pertama (100-200 gr setiap minggu)4. Puting dan payudara tidak luka atau nyeri5. Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari6. Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya.g. Langkah-langkah menyusui yang benar1 .Menjelaskan maksud dan tujuan penkes2. Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu3 .Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).4 .Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas5. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).6 .Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu7. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara8 .Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus9 .Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya

10.Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi

Cara yang benar

Cara yang salah

11.Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)12.Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi13.Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui14.Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.

15.Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya

cara menyusui yang benar

16.Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :

Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan

Cara menyendawakan bayi

Masalah dalam pemberian ASIA. Puting susu nyeri Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan hilang.Cara menangani :a) Pastikan posisi ibu menyusui sudah benar.b) Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit guna membantu mengurangi sakit pada puting susu yang sakit.c) Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI oleskan di puting susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering (Kristiyansari, 2011).Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah rasa nyeri puting susu ketika menyusui :a . Santai ketika menyusui, harus santai dan tenang saat menyusui. Hal ini akan membantu meningkatkan aliran air susu ibu. Meletakkan kain basah yang hangat pada payudara atau mengambil shower hangat untuk mengguyur payudara setelah menyusui (Proverawati, 2010).b Jangan menarik isapan bayi sebelum bayi benar-benar selesai menetek, memastikan bayi tidak lagi menetek sebelum melepaskan dari payudara. Untuk menghentikan bayi dari anak susuan, melalui sudut mulut bayi memasukkan jari ke dalam mulutnya. Ini akan melepaskan isapan bayi dari payudara dan dapat dengan mudah mengangkat atau menarik bayi dari puting susu (Proverawati, 2010).c. Mencari posisi yang nyaman saat menyusuiKarena tidak nyaman saat menyusui bisa membuat cemas, d) Memastikan mulut bayi santai saat menyusui, jika bayi menyusu terlalu keras maka puting menjadi sakit, anda perlu membuat santai mulut bayi. Untuk melakukan ini ibu perlu memijat rahang bawah telinga bayi. Stroke adalah gerakan untuk beristirahat dan melebarkan mulut bayi. Ibu dapat menarik perlahan-lahan bayi ke bawah menggunakan jari. Hal ini memungkinkan istirahatnya lidah, gusi dan puting susu. Tarik kepala bayi sehingga rahangnya ada di belakang puting susu, dengan cara ini susu dapat terjepit dan tidak akan cukup susu mengalir keluar (Proverawati,2010).e) Menggunakan perangkat untuk menyusui dengan benar, membaca petunjuk yang ada pada saat menggunakan perangkat dan menjaga selalu tetap bersih. Jika ada alat yang menyebabkan cedera pada payudara, maka penggunaannya harus dihentikan. Ibu mungkin memerlukan bantuan untuk mempelajari bagaimana cara penggunaan alat. Cedera ini meningkatkan risiko untuk kerusakan dan infeksi puting (Proverawati,2010).disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh trush (candidates) atau dermatitis. B. Puting susu lecetPuting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan kadang-kadang mengeluarkan darah. Puting susu lecet dapatCara menangani :a) Cari penyebab puting lecet (posisi menyusui salah, candidates atau dermatitis)b) Obati penyebab puting susu lecet terutama perhatikan posisi menyusuic) Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri diatas tadid dapat terus memberikan ASInya pada keadaan luka tidak begitu sakite) Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-kali memberikan obat lain, sperti krim, salep, dan lain-lainf) Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih 1x24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2x24 jamg) Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyerih) Cuci payudara sehari sekali saja dan tidak dibenarkan untuk menggunakan dengan sabuni) Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pada payudara yang sakit untuk sementara untuk memberi kesempatan lukanya menyembuhj) Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASIk) Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas jangan menggunakan dotl )Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula dengan waktu yang lebih singkatm) Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu rujuk ke puskesmas (Suradi,2010).C. Payudara bengkakPada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai diproduksi dalam jumlah banyak.Penyebab bengkak :a) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu salahb) Produksi ASI berlebihanc) Terlambat menyusuid ) Pengeluaran ASI yang jarange) Waktu menyusui yang terbatas Perbedaan payudara penuh dengan payudara bengkak adalah:a .Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas dan keras. Bila diperiksa ASI keluar dan tidak demamb. Payudara bengkak : payudara oedema, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/diisap ASI tidak keluar. Badan biasa demam setelah 24 jamUntuk mencegah maka diperlukan : menyusui dini, perlekatan yang baik, menyusui on demand. Bayi harus lebih sering disusui. Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu, agar ketegangan menurun. Untuk merangsang refleks oksitosin maka dilakukan:a .Kompres panas untuk mengurangi rasa sakitb .Ibu harus rileksc. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara)d .Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan-pelan kearah tengah)e. Stimulasi payudara dan putingf. Kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi oedemag. Memakai BH yang sesuaih .Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetikCara mengatasinya :a) Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas waktub) Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau pompa ASI yang efektifc) Sebelum menyusui untuk merangsang refleks oksitosin dapat dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit, massage payudara, massage leher dan punggungd) Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi oedema (Suradi,2010).D Mastitis atau abses payudara Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas,suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump) dan diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI dihisap/dikeluarkan atau pengisapan yang tidak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan payudara dengan jari atau karena tekanan baju/BH.Tindakan yang dapat dilakukan :a) Kompres hangat/panas dan pemijatanb) Rangsangan oksitosin, dimulai pada payudara yang tidak sakit yaitu stimulasi puting susu, pijat leher, punggung, dllc) Pemberian antibiotik : Flucloxacilin atau erythromycin selama 7-10 harid) Bila perlu bisda diberikan istirahat total dan obat untuk penghilang rasa nyerie) Kalau terjadi abses sebaiknya tidak disusukan karena mungkin perlu tindakan bedah.

E. Masalah menyusui pada masa nifas lanjut Sindrom ASI kurangSering kenyataannya ASI tidak benar-benar kurang. Tanda-tanda yang mungkin saja ASI benar-benar kurang antara lain:a ) Bayi tidak puas setiap selesai menyusui, sering kali menyusu, menyusu dengan waktu yang sangat lama. Tapi juga terkadang bayi lebih cepat menyusu. Disangka produksinya berkurang padahal dikarenakan bayi telah pandai menyusu.b) Bayi sering menangis atau bayi menolak menyusuc) Tinja bayi keras, keringat atau berwarna hijaud) Payudara tidak membesar selama kehamilan (keadaan yang jarang) atau ASI tidak datang pasca lahir Walaupun ada tanda-tanda tersebut diperiksa apakah tanda-tanda tersebut dapat dipercaya. Tanda bahwa ASI benar-benar kurang antara lain :a) Berat badan bayi meningkat kurang dari rata-rata 500 gram per bulanb) Berat badan lahir dalam waktu 2 minggu belum kembalic) Ngompol rata-rata kurang dari 6 kali dalam 24 jam, cairan urin pekat, bau dan warna kuningCara mengatasinya disesuaikan dengan penyebab, terutama dicari pada 4 kelompok faktor penyebab :1) Faktor teknik menyusui, keadaan ini yang paling sering dijumpai meliputi : masalah frekuensi, perlekatan, penggunaan dot/botol dan lain-lain2) Faktor psikologis, juga sering terjadi3) Faktor fisik ibu (jarang) meliputi kontrasepsi, diuretik, hamil, merokok, kurang gizi4) Sangat jarang adalah faktor kondisi bayi, misalnya penyakit, abnormalitas dan lain-lain.

Ibu dan bayi dapat saling membantu agar produksi ASI meningkat dan bayi terus memberikan isapan efektifnya. Pada keadaan-keadaan tertentu dimana produksi ASI memang tidak memadai maka upaya yang lebih, misalnya pada relaktasi, maka bila perlu dapat dilakukan pemberian ASI dengan suplementer yaitu dengan pipa nasogastrik atau pipa halus lainnya yang ditempelkan pada puting untuk dihisap bayi dan ujung lainnya dihubungkan dengan ASI atau formula (Suradi, 2010). b) Ibu yang bekerja Seringkali alasan pekerjaan membuat seorang ibu berhenti menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja :a) Susuilah bayi sebelum ibu bekerjab) ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum berangkat bekerjac) Pengosongan payudara di tempat kerja setiap 3-4 jamd) ASI dapat disimpan di lemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja dengan cangkire ) Pada saat ibu di rumah sesering mungkin bayi disusui dang anti jadwal menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam harif) Ketrampilan mengelurakan ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya telah mulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali bekerjag)Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menyusui bayinya (Suradi,2010).C. Masalah menyusui pada pada keadaan khususa .Ibu melahirkan dengan bedah Caesar Posisi menyusui yang dianjurkan sebagai berikut :a) Ibu dapat dalam posisi berbaring miring dengan bahu dan kepala yang ditopang bantal, sementara bayi disusukan dengan kakinya kearah ibub) Apabila ibu sudah dapat duduk bayi dapat ditidurkan di bantal di atas pangkuan ibu dengan posisi kaki bayi mengarah ke belakang ibu di bawah lengan ibuc) Dengan posisi memegang bola (football position) yaitu ibu terlentang dan bayi berada di ketiak ibu dengan kaki kearah atas dan tangan ibu memegang kepala bayi (Suradi,2010).b. Ibu sakitIbu yang menderita hepatitis (HBsAg + atau HIV/AIDS)Untuk kedua penyakit ini ditemukan berbagai pendapat. Yang pertama bahwa ibu yang menderita hepatitis atau AIDS tidak diperkenankan menyusui bayinya, karena dapat menularkan virus kepada bayinya melalui ASI. Namun demikian pada kondisi negara-negara berkembang, dimana kondisi ekonomi masyarakat dan lingkungan yang buruk, keadaan pemberian makanan pengganti ASI justru lebih membahayakan kesehatan dan kehidupan bayi. Karenanya WHO tetap menganjurkan bagi kondisi masyarakat yang mungkin tidak akan sanggup memberikan PASI yang adekuat dalam jumlah dan kualitasnya, maka menyusui adalah jauh lebih dianjurkan daripada dibuang (Suradi,2010). 2 ) Ibu dengan TBC ParuKuman TBC tidak melalui ASI sehingga bayi boleh nenyusu. Ibu perlu diobati secara adekuat dan diajarkan pencegahan penularan pada bayi dengan menggunakan masker. Bayi tidak langsung diberi BCG oleh karena efek proteksinya tidak langsung terbentuk. Walaupun sebagian obat anti TBC melalui ASI, bayi tetap diberi INH dengan dosis penuh sebagai profilaksis. Setelah 3 bulan pengobatan secara adekuat biasanya ibu sudah tidak menularkan lagi dan setelah itu pada bayi dilakukan uji mantoux. Bila hasilnya negative terapi INH dihentikan dan bayi diberi vaksinasi BCG (Suradi,2010).Ibu dengan diabetesBayi dan ibu dengan diabetes sebaiknya diberikan ASI, namun perlu dimonitor kadar gula darahnya (Kristiyansari,2009).c. Ibu yang memerlukan pengobatan Seringkali ibu menghentikan penyusuan bila meminum obat-obatan karena takut obat tersebut dapat mengganggu bayi. Kadar obat dalam ASI tergantung dari masa paruh obat dan rasio obat dalam plasma dan ASI. Padahal kebanyakan obat hanya sebagian kecil yang dapat melalui ASI dan jarang berakibat kepada bayi, sehingga tidak dapat mengobati bayi dengan menyuruh ibu memakan obat tersebut. Memang ada beberapa obat yang sebaiknya jangan diberikan kepada ibu yang menyusui dan sebaiknya bila ibu memerlukan obat, pilihlah obat yang mempunyai masa paruh obat pendek dan yang mempunyai rasio ASI plasma kecil atau dicari obat alternatif yang tidak berakibat pada bayi. Disamping itu dianjurkan juga kepada ibu, bila perlu memerlukan obat maka sebaiknya diminum segera setelah menyusui (Suradi,2004).d. Ibu hamil Kadangkala ibu sudah hamil lagi padahal bayinya masih menyusu. Dalam hal ini tidak ada bahaya untuk ibu maupun janinnya bila ibu meneruskan menyusui bayinya namun ibu harus makan lebih banyak lagi (Kristiyansari,2004).e. Masalah menyusui pada bayia. Bayi sering menangisMenangis untuk bayi adalah cara berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Karena itu bila bayi sering menangis perlu dicari sebabnya, dan sebabnya tidak selalu karena kurang ASI.1) Perhatikan mengapa bayi menangis, apakah karena laktasi belum berjalan baik, atau sebab lain seperti ngompol, sakit, merasa jemu, ingin digendong dan disayang.2) Keadaan itu merupakan hal yang biasa dan ibu tidak perlu cemas, karena kecemasan ibu dapat mengganggu proses laktasi itu sendiri, dan akibatnya produksi ASI bisa berkurang.3) Cobalah atasi dengan memeriksa pakaian bayi, mungkin perlu diganti karena basah, coba mengganti posisi bayi menjadi tengkurap atau digendong dan dibelai.4 )Mungkin bayi belum puas menyusu karena posisi bayi tidak benar saat menyusu akibatnya ASI tak sempurna keluarnya.5) Bayi menangis mempunyai maksud menarik perhatian terutama ibu karena suatu hal, oleh karenanya janganlah membiarkan bayi menangis terlalu lama, ia akan menjadi lelah, kemampuan menyusu kurang, kecuali itu ibu juga menjadi kesal, sehingga mengganggu proses laktasi. Sering bayi hanya mempunyai masalah psikologis ingin merasa aman dan menginginkan perhatian ibu.Secara sistematis sebab bayi menangis dapat dikelompokkan sebagai berikut :a .Bayi merasa tidak aman. Ia justru membutuhkan banyak dekapan dan ditemani selalub .Bayi merasa sakit seperti : panas. kolik, hidung tersumbat dll.c. Bayi basah seperti : mengompol, BAB tak lekas diganti dll.d. Bayi kurang gizi. Kurang sering menyusu, kurang lama menyusu, menyusu tidak efisien (Kristiyansari,2011).

f. Bayi bingung puting Bingung puting (nipple confusion) adalah suatu keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti-ganti dengan menyusu pada ibu. Peristiwa ini terjadi karena mekanisme menyusu pada puting ibu berbeda dengan mekanisme menyusu pada botol. Menyusu pada ibu memerlukan kerja otot-otot pipi, gusi, langit-langit dan lidah. Sebaliknya pada menyusu botol bayi secara pasif dapat memperoleh susu buatan. Yang menentukan pada menyusu botol adalah faktor dari si pemberi antara lain kemiringan botol atau tekanan gravitasi susu, besar lubang dan ketebalan karet dot.Tanda-tanda bayi bingung puting :a) Bayi menghisap putting seperti menghisap dotb) Menghisap secara terputus-putus dan sebentar-sebentarc) Bayi menolak menyusuKarena itu untuk menghindari bayi bingung puting :a) Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi (medis) yang kuatb) Kalau terpaksa harus memberikan susu formula berikan sendok atau pipet dan bahkan cangkir, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot atau bahkan member kempeng (Suradi,2010).c. Bayi prematur dan bayi kecil (BBLR) Bayi kecil, prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih relatif lemah. Oleh karenanya bayi kecil justru harus cepat dan lebih sering dilatih menyusu. Berikan sesering mungkin walaupun waktu menyusunya pendek-pendek. Untuk merangsang menghisap sentuhlah langit-langit bayi dengan ibu jari yang bersih. Bila bayi dirawat di RS, harus sering dijenguk, dilihat, disentuh dengan kasih sayang dan bila mungkin disusui langsung. Bila belum biasa kemudian diberikan dengan sendok atau cangkird. Bayi kuning (ikterik) Kuning dini terjadi pada bayi usia anatara 2-10 hari. Bayi kuning lebih sering terjadi dan lebih berat kasusnya pada bayi-bayi yang tidak mendapat ASI cukup. Warna kuning disebabkan kadar bilirubin (hiperbilirubinemia), yang dapat terlihat pada kulit dan sclera (putih mata). Pada orang dewasa terlihat kuning bila kadar bilirubin serum mencapai kira-kira 2mg/100 ml, tetapi pada bayi baru lahir jarang terjadi sebelum mencapai kadar 5mg/100 ml. Untuk mencegah agar warna kuning tidak lebih berat, bayi jelas membutuhkan lebih banyak menyusu. Yang harus dilakukan adalah mulai menyusu segera setelah bayi lahir dan susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi. Menyusui dini sangat penting, karena bayi akan mendapat kolostrum atau susu jolong (susu awal). Kolostrum bersifat purgatif ringan, sehingga membantu bayi untuk mengeluarkan mekonium (feses bayi pertama yang berwarna kehitaman). Bilirubin dikeluarkan melalui feces, jadi disini kolostrum berfungsi mencegah dan menghilangkan bayi kuning (Proverawati, 2010).e. Bayi Kembar Ibu perlu diyakinkan bahwa alam sudah menyiapkan air susu bagi semua makhluk menyusui termasuk manusia, sesuai kebutuhan pola pertumbuhan masing-masing. Oleh karena itu semua ibu tanpa kecuali sebenarnya sanggup menyusui bayi kembarnya. Mula-mula ibu dapat menyusui demi seorang, tetapi sebenarnya ibu dapat menyusui sekaligus berdua. Salah satu posisi yang mudah untuk menyusui adalah dengan posisi memegang bola (football position). Jika ibu menyusui bersama-sama, bayi haruslah menyusu pada payudara secara bergantian, jangan hanya menetap pada satu payudara saja. Alasannya ialah, kecuali memberi variasi kepada bayi (dia juga tidak hanya menatap satu sisi terus, agar tidak juling), juga kemampuan menyusu masing-masing bayi mungkin berbeda, sehingga memberikan kesempatan pada perangsangan puting untuk terjadi seoptimal mungkin. Walaupun football position merupakan cara yang baik. Ibu sebaiknya mencoba posisi lainnya secara berganti-ganti. Yang penting susuilah bayi lebih sering, dengan waktu penyusuan yang diinginkan masing-masing bayi, umumnya lebih dari 20 menit. Bila ada yang harus dirawat di RS, susui bayi di rumah, dan peraslah ASI dari payudara lainnya untuk bayi yang dirawat itu. Ibu juga sebaiknya mempunyai pembantu, karena ibu perlu istirahat agar tidak terlalu kelelahan (Suradi, 2010).

f. Bayi sakit Sebagian kecil sekali dari bayi yang sakit, dengan indikasi khusus untuk diperbolehkan mendapatkan makanan per oral, tetapi apabila sudah diperbolehkan, maka ASI harus terus diberikan. Bahkan pada penyakit-penyakit tertentu justru harus diperbanyak yaitu minimal 12 kali dalam 24 jam, misal pada diare, pneumonia,TBC dan lain-lain. Bila bayi sudah dapat menghisap, maka ASI peras dapat diberikan dengan cangkir atau dengan pipa nasogastrik (Suradi,2010).g. Bayi Sumbing Pendapat bahwa bayi sumbing tidak dapat menyusu adalah tidak benar. Bila sumbing pallatum molle (langit-langit lunak) ataupun bila termasuk pallatum durum (langit-langit keras), bayi dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa kesulitan. Ibu harus tetap mencoba menyusui bayinya, karena bayi masih bisa manyusu dengan kelainan seperti ini. Keuntungan khusus untuk keadaan ini adalah bahwa menyusu justru dapat melatih kekuatan otot rahang dan lidah, sehingga memperbaiki perkembangan bicara anak.Cara menyusui yang dianjurkan :1) Posisi bayi duduk2) Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi untuk mendapatkan cukup ASI3) Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi.4) Bila bayi mempunyai sumbing pada bibir dan langit-langit (labiopalatokizis),ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan sendok/pipet, atau botol dengan dot yang panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar menghisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernafasannya (Suradi,2010).h. Bayi dengan lidah pendek Keadaan seperti ini jarang terjadi, yaitu bayi mempunyai lingual frenulum (jaringan ikat penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta kaku dan elastik, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak dapat menjulurkan lidahnya untuk mengurut puting dengan optimal. Bayi pada kondisi seperti ini akan sukar dapat melaksanakan laktasi dengan sempurna, karena lidah tak sanggup memegang puting dan areola dengan baik. Ibu dapat membantu dengan menahan kedua bibir bayi segera setelah bayi dapat menangkap puting dan areola dengan benar. Pertahankan kedudukan kedua bibir bayi agar posisi tidak berubah-ubah (Suradi, 2010).

i. Bayi yang memerlukan perawatan Bila bayi sakit dan memerlukan perawatan padahal bayi masih menyusu pada ibu, sebaiknya bila ada fasilitas, ibu ikut dirawat agar pemberian ASI tetap dapat dilanjutkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan maka ibu dianjurkan memerah ASI setiap 3 jam dan disimpan di dalam lemari es untuk kemudian sehari sekali diantar ke rumah sakit di dalam termos es. Perlu diberikan tanda pada botol penampung ASI, jam berapa ASI diperah agar yang lebih dahulu diperah dapat diberikan terlebih dahulu .

RESPON ORANG TUA TERHADAP BAYI BARU LAHIR

Bounding attachmentDefinisi Bonding attachment terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antar ibu, ayah-anak dan berada dalam ikatan kasih. Bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antara individu, misalnya antara orang tua dan anak, saat pertama kali mereka bertemu (Brazelton (1978))Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih saying) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Bounding merupakan satu langkah awal untuk mengungkapkan perasaan afeksi ( kasih sayang )menurut Nelson dan May (1996) attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrabAttachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktuAttachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan aidividu lain (Brazelton (1978))Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan aidividu lain. Atachmen merupakan interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.Menurut Klaus, kenell (1992), bonding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapt terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH.Bonding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan postpartum.Bounding Atachmen adalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran, untuk memberikan kasih sayang yang merupakan dasar interaksi antara keduanya secara terus menerus. Dengan kasih sayang yang diberikan terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan antara orang tua dan bayinya.Prakondisi yg mpengaruhi ikatan (mercer, 1996)Kesehatan emosional orang tuaSistem dukungan social yang meliputi pasangna hidup, teman dan keluargaSuatu tigkat keterampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompetenKedekatan orang tua dengan bayiKecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin)

Tahap-tahap bounding attachmentPerkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.Bounding (keterikatan)Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan indivudu lainMenurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan

Elemen-elemen bounding attachment meliputi:1.SentuhanSentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya.Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki.Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai menenangkan bayi.2. Kontak mataKetika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak wktu utuk salaing memandang. Beberap ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat degan bayinya

3. Suara Mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenag dan berpaling kea rah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.4. Aroma Perilaku lain yang terjalaina antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma / bau masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.5. Entraiment (gaya bahasa)Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraaan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikut nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mula berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.6. Bioritme (Irama kehidupan) Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibuya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.7. Kontak dini Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting hubungan orang tua-anak.Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini:Kadar oksitosin dan prolaktin meningkatReflek menghisap dilakukan diniPembentuk kekebalan aktif dimulaiMempercepat proses ikatan antara orang tua dan anakPrinsip dan upaya meningkatkan bounding attachmenta .Menit pertama jam pertamab .Sentuhan orang tua pertama kalic. Adanya ikatan yang baik dan sistematisd. Terlibat proses persalinane. Persiapan PNC sebelumnyaf. adaptasig. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangut dalam member kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyamanh. Fasilitas untuk kontak lebih lamai. Penekanan pada hal-hal positifj. Perawat meternitas khusus (bidan)l. Libatkan anggota keluarga lainnyak. Informasi bertahap mengenai bounding attachmentDampak Positif & Hambatan Bounding Attachment Dampak positif bounding attachmentBayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasiHambatan bounding attachmentKurang support sistemIbu dengan risikoBayi dengan risikoKehadiaran bayi yang tidak diinginkanRespon Ayah dan KeluargaAyah mungkin menjadi anggota keluarga yang terlupakan, terutama bila hal ini merupakan anak yang pertama. Sebelum bayi tiba di rumah, ia merupakan bagian terbesar dari keluarganya yang terdiri dari dua orang.Kini rumah menjadi tidak terkendali, makan menjadi tidak terjadwal, tidur mengalami gangguan dan hubungan seksual untuk sementara ditangguhkan.Ayah harus dilibatkan dalam perwatan anak dan pemeliharaan aktivitas rumah. Dengan berbagai tanggung jawab seperti ini, mereka menjadi bagian dari pengalaman mengasuh anak. Sebagai akibat, pasangan menjadi lebih dekatSebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran istri. Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting sekali.Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan juga gembira serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi, perasaan komitmen dan cinta membanjir ke permukaan menghilangkan kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan dengan bayinya.Sang ayah juga merasakan penghargan yang besar dan cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnyaPendekatan terbaik adalah menjadi ayah yang seaktif mungkin. Misalnya, saat istrinya melahirkan di rumah sakit, ayah mungkin di tempatkan di dalam ruang rawat gabung sampai waktunya membaw pulang bayi ke rumah. Ini akan membantu ayah merasa tidak seperti penonton tetapi lebih sebagai peserta aktif.Ayah akan mengenal bayinya dari permulaaan juga memungkinkan ayah berbagi pengalaman emonsional dengan istirnya.Begitu seluruh keluarga berada di rumah, sang ayah dapat dan harus membantu memakaikan popok, memandikan dan membuat senang bayi.Tidak ada alasan mengapa seorang ayah tidak mampu melaksanakan pekerjaan sehari-hari mengurus rumah dan anak sebaik ibu. Umumnya ayah yang bersedia mengurus rumah tangga hanya untuk menyenangkan istrinya saja. Alangkah baiknya jika pekerjaan ini dikerjakan dengan perasaan bahwa sudah selayaknya menerima tanggung jawab di dalam rumah yaitu merawat anak dan rumah tangga sehari-hariSibling Rivally definisi persaingan saudara kandung adalah kecemburuan, kompetisi, dan berkelahi antara saudara.Persaingan ini dimulai segera setelah kelahiran anak yang kedua.faktor penyebab sibling rivalry:Kasih sayang orang tua yang terbagi.Kecenderungan terhadap satu anakOrang tua memuji kelebihan anak yang lain dihadapan anak yang memiliki kekuranganalasan anak merasa cemburu dan benci terhadap saudaranyaKasih sayang, cinta, dan perhatian orang tua yang terbagi dengan saudaranya.Adanya konflik dan ketidaksetujuan hidup bersama dengan orang lain dalam jangka waktu yang cukup lama.Favoritisme orang tua terhadap salah seorang anak dapat memicu dendam anak yang lain.Kemampuan masing-masing anak yang berbeda dengan usia yang tidak jauh berbeda dan jenis kelaminnya sama.

Bentuk Perilaku Sibling Rivalrybersifat langsung yang dimunculkan dalam bentuk perilaku agresif mengarah ke fisik seperti menggigit, memukul, mencakar, melukai, dan menendang atau usaha yang dapat diterima secara sosial untuk mengalahkan saingannya.reaksi tidak langsung yang dimunculkan bersifat lebih halus sehingga sulit untuk dikenali seperti: mengompol, pura-pura sakit, menangis, dan menjadi nakal.Dampak sibling rivalrypertengkaran yang terus menerus dipupuk sejak kecil akan terus meruncing saat anak-anak beranjak dewasa.Mereka akan terus bersaing dan saling mendengkiDengan adanya persaingan dalam diri anak, tertanam asumsi bahwa saudara kandung adalah saingannya dan anak harus paling baik diantara saudara kandungnyaDampak yang paling fatal dari sibling rivalry adalah putusnya tali persaudaraan jika kelak orang tua meninggalPenatalaksanaan sibling rivalryBeberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi maupun intensitas sibling rivalry :Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adik.Beri anak perhatian dan cinta yang khusus.Jangan membanding-bandingkan anak.Jangan menjadikan anak sebagai pengasuh adiknyaBuatlah pembagian tugas rumah masing-masing anakKembangkan dan ajarkan anak bersikap empati dan memperhatikan saudaranya yang lain.