13
PERTEMUAN KE-4 PENDAHULUAN: Materi pada perkuliahan ke tiga ini diarahkan Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian , obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis. DESKRIPSI SINGKAT MATERI: Materi pada perkuliahan ketiga ini akan mengandung unsur: Pancasila sebagai sistem filsafat dan etika a. Pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat b. Pancasila sebagai filsafat hidup Bangsa Indonesia c. Aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Pancasila TUJUAN PEMBELAJARAN: Secara umum, materi ini akan memberikan bekal kemampuan bagi mahasiswa untuk memahami pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Secara khusus, materi ini akan membekali mahasiswa tentang pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis.

Modul Pertemuan Ke 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pancasila

Citation preview

Page 1: Modul Pertemuan Ke 4

PERTEMUAN KE-4

PENDAHULUAN:

Materi pada perkuliahan ke tiga ini diarahkan Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis

Mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian , obyek, cabang, tujuan

dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis

dan aksiologis.

DESKRIPSI SINGKAT MATERI:

Materi pada perkuliahan ketiga ini akan mengandung unsur:

Pancasila sebagai sistem filsafat dan etika a. Pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat b. Pancasila sebagai filsafat hidup Bangsa Indonesia c. Aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis Pancasila

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Secara umum, materi ini akan memberikan bekal kemampuan bagi mahasiswa untuk memahami pengertian, obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek ontologis, epistemologis dan aksiologis

Secara khusus, materi ini akan membekali mahasiswa tentang pengertian,

obyek, cabang, tujuan dan kegunaan filsafat, Pancasila sebagai filsafat, serta aspek

ontologis, epistemologis dan aksiologis.

Page 2: Modul Pertemuan Ke 4

2

PENYAJIAN:

Page 3: Modul Pertemuan Ke 4

3

PANCASILA SEBAGAI SISITEM FILSAFAT

H. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

1. Pancasila sebagai sistem filsafat

a. Merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma seperti norma hukum, norma moral, norma kenegaraan dll.

b. Terkandung pemikiran yang bersifat mendasar, kritis, rasional, sistematis dan komprehensif

c. Suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma yang merupakan pedoman untuk suatu nilai yang bersifat mendasar yang masih harus dijabarkan norma

d. Jadi sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif atau praktis, melainkan merupakan suatu sistem nilai etika yang merupakan sumber norma baik meliputi norma moral maupun norma hukum dan dijabarkan lagi menjadi norma etika.

Pengertian etika

a. Filsafat didlm bahasanya dpt dikelompokkan menjadi Filsafat Teoritis dan Praktis

b. Filsafat Teoritis mempertanyakan segala sesuatu yg ada

c. Filsafat Praktis membahas bgmn manusia bersikap thd apa yg ada tersebut

d. Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi etika umum & etika khusus

e. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana & mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral

f. Etika umum mempertanyakan prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip tersebut dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Etika khusus dibagi menjadi etika individu dan sosial.

g. Etika berkaitan dengan berbagai masalah karena etika membicarakan masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk”

h. Etika berkaitan dgn dasar-dasar filosofis dlm hubungannya dgn tingkahlaku manusia

3. Pengertian Nilai

a. Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia

b. Sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek, bukan obyek itu sendiri

c. Didalam nilai terkandung cita, harapan, dambaan dan keharusan.

Page 4: Modul Pertemuan Ke 4

4

4. Hierarkhis nilai

a. Nilai material segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia

b. Nilai vital aktivitas

c. Nilai kerokhanian rokhani manusia :

a) Nilai kebenaran, bersumber pada rasio

b) Nilai keindahan atau estetis

c) Nilai kebaikan atau moral

d) Nilai religius nilai kerokhanian tertinggi & mutlak

Catatan :

Menurut Notonagoro, nilai Pancasila tergolong nilai kerokhanian yg mengakui adanya nilai material & nilai vital

5. Nilai Dasar, Instrumental dan Praktis

1) Nilai Dasar

• Dasar ontrologis, merupakan hakekat, esensi intisari atau makna yang terdalam dari nilai tersebut

• Sumber norma yang dijabarkan atau direalisasi dalam suatu kehidupan yang bersifat praktis

2) Nilai Instrumental

• Penjabaran nilai dasar dengan formulasi & parameter atau ukuran yang jelas

• Suatu ekslisitasi dari nilai dasar : bila dikaitkan dengan tingkah laku manusia

3) Nilai Praktis

• Penjabaran dr nilai instrumental dlm suatu kehidupan yang nyata

• Penjabaran tidak boleh bertentangan atau menyimpang, hrs taat azas.

4. Hubungan Nilai, Norma dan Moral

a. Nilai berbeda dengan fakta. Fakta dapat diobservasi melalui suatu verifikasi empiris, sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya dapat dipahami, difikirkan, dimengerti & dihayati oleh manusia.

b. Norma adalah nilai yang telah diformulasikan menjadi lebih konkrit & lebih obyektif, sehingga memudahkan manusia utk menjabarkan dlm tingkahlaku secara konkrit.

c. Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma hukumlah yang paling kuat keberlakuannya, karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuatan eksternal misalnya penguasa/hukum.

d. Hubungan moral & etika sangat erat.

Page 5: Modul Pertemuan Ke 4

5

• Moral merupakan ajaran, wejangan atau patokan, kumpulan peraturan baik tertulis maupun lisan tentang bagaimana manusia harus hidup & bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik.

• Etika adalah suatu cabang filsafat yang berisi pemikiran yang kritis & mendasar tentang ajaran moral tersebut.

• Setiap orang memiliki moralitas sendiri, mungkin begitu saja mengikuti pola moralitas, tanpa perlu merefleksikannya secara kritis.

I. Etika Politik

1. Filsafat Teoritis

a. Membahas tentang makna hakiki segala sesuatu, misalnya manusia, alam, benda fisik.

2. Filsafat Praktis

a. Membahas aspek praktis dalam kehidupan manusia, yaitu etika yang mempertanyakan & membahas hubungannya dgn sesamanya, masyarakat, bangsa & negara, lingkungan alam & Tuhannya.

3. Etika umum membahas prinsip dasar bagi segenap tindakan manusia

Etika khusus membahas hal tersebut dalam hubungannya dgn kewajiban manusia dlm pelbagai lingkungan kehidupan.

4. Etika khusus membahas hal tersebut dalam hubungannya dgn kewajiban manusia dlm berbagai lingkungan kehidupan.

5. Etika khusus terdiri dari etika individu dan etika social

6. Etika politik berkaitan erat dgn bidang pembahasan moral, meletakan dasar fundamental manusia, sbg mahluk yg beradab & berbudaya.

Aktualisasi etika politik harus senantiasa mendasarkan kepada ukuran harkat & martabat manusia .

7. Pengertian Politik

a.

b.

c.

8. Politik banyak membahas tetang :

a. Negara

b. Kekuasaan

c. Pengambilan keputusan

d. Kebijaksanaan

Page 6: Modul Pertemuan Ke 4

6

e. Distribusi & alokasi

9 .Dimensi Politik Manusia

1. Manusia sbg mahluk individu-sosial

2. Dimensi Politik kehidupan manusia.

10. Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik

1. Pancasila sbg dasar filsafat negara tdk hanya mrpk sumber derivasi perundang-undangan, melainkan juga mrpk sbg moralitas terutama dlm hubungannya dgn legitimasi kekuasaan, hukum serta berbagai kebijaksanaan dlm kehidupan berbangsa & bernegara.

2. Sila I & sila II adalah mrpk sumber nilai’s moral bagi kehidupan kebangsaan & kenegaraan

3. Dlm penyelenggaraan negara, Etika Politik menuntut agar kekuasaan dlm negara hrs dijalankan sesuai dgn legitimasi hukum, legitimasi demokrasi & legitimasi moral.

4. Nilai’s dlm sila’s Pancasila menjadi sumber nilai moral didlm realisasi praktis secara korelasi dlm aspek eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

1. Pengertian

★ “philein/philo/philos”

★ “sohia/sophos”

★ Cinta kebenaran/kebijakan/kearifan

a. Filsafat sbg jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran, problema. b. Filsafat sbg suatu proses pemecahan masalah dgn metode tertentudinamis,

aktifitas berfilsafat c. Plato

★ Filsafat adalah ilmu pengetahuan yg berminat mencapai kenenaran yg asli

d. Aristoteles

★ Filsafat adalah ilmu pengetahuan yg meliputi kebenaran yg terkandung dlm ilmu metafisika, logika, teorika, etika, ekonomi, pol. & estetika

e. Descartes

★ Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan mengenai Tuhan, alam & manusia yg menjadi pokok penyelidikannya

f. Cabang’s pokok Filsafat 1) Metafisika 2) Epistemologi 3) Metodologi 4) Logika 5) Etika

Page 7: Modul Pertemuan Ke 4

7

6) Estetika g. Rangkuman

1) Masalah’s yg bersangkutan dgn ke-Tuhanan, alam semesta & manusia dgn maksud utk mencapai kebenaran yg asli atau hakekatnya sesuai dgn kemampuan manusia itu sendiri

h. Aliran’s utama Filsafat 1) Aliran materialisme

a. Hakekat realitas kesemestaan, termasuk mahluk hidup & manusia, ialah materi

b. Semua realitas ditentukan oleh materi 2) Aliran idealisme/Spiritualisme

a. Ide atau spirit manusia menentukan hidup & pengertian manusia b. Hakekat diri & kenyataan kesemestaan ialah akal budi

3) Aliran realisme a. Realitas adalah paduan materi & non materi

2. Kesatuan Sila’s Pancasila sbg sistem Filsafat

a. Pengertian Sistem

★ Sistem adalah suatu keseluruhan yg terdiri dari bagian’s yg satu sama lain mempunyai interrelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan tertentu & secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yg utuh.

b. Ciri-Ciri

★ Mempunyai tujuan

★ Berinteraksi dengan lingkungan

★ Kelemahan satu bagian sistem secara keseluruhan

★ Hubungan input-proses-output

3. Susunan a. Kesatuan yg bersifat organis

★ Kesatuan yg majemuk tunggal, tiap’s sila tidak berdiri sendiri

★ Manusia yg “monopluralis” b. Susunan hierarkhis & piramidal c. Saling mengisi & saling mengkualifikasi d. Dasar Ontologi sila-sila Pancasila e. Ontologi adalah ilmu yg mempelajari sifat dasar yg nyata atau yang ada

1) Dasar Ontologi Pancasila pd hakekatnya adalah bhw manusia memiliki hakekat monopluralis, mrpk dasar anthropologis

2) Ontologi bidang filsafat menyelidiki makna (eksistensi dan keberadaan), sumber, jenis, hakekat yg ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika, kosmologi.

f. Dasar Epistemologis sila’s Pancasila 1) Cabang filsafat yg menyelidiki asal, syarat, susunan, metode & validasi ilmu

pengetahuan 2) Pancasila sbg sistem sistem ilmu pengetahuan, memiliki tujuan, metode,

ruang Lingkup kajian & manfaat. g. Dasar Axiologi

Page 8: Modul Pertemuan Ke 4

8

1) Axiologi diartikan sbg teori nilai yg berkaitan dgn kegunaan ilmu pengetahuan yg diperoleh, atau nilai kegunaan ilmu.

2) Tinjauan Pancasila dr aspek axiologi, yaitu nilai kegunaan Pancasila sbg suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

3) Nilai’s Pancasila termasuk nilai’s kerohanian yg mengakui nilai material & nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, moral maupun nilai kesucian.

4) Catatan :

Menurut Notonagoro ada 3 macam nilai : a) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia b) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yg berguna bg manusia utk beraktivitas

atau kegiatan c) Nilai’s kerokhanian, ada 4 tingkatan :

• Nilai kebenaran • Nilai keindahan atau estetis • Nilai kebaikan atau moral • Nilai religious

3. Pemikiran filsafat Pancasila

Memberikan jawaban yg mendasar & menyeluruh atas masalah azasi filsafat tentang negara, terpusat pada 5 masalah : a. Apa negara itu ? Prinsip kebangsaan b. Bagaimana hubungan antar bangsa/negara ? prinsip perikemanusiaan c. Siapakah sumber & pemegang kekuasaan ? Prinsip demokrasi d. Apakah tujuan negara ? prinsip kesejahteraan e. Hubungan antar agama dgn negara ? Prinsip Ketuhanan YME

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

A. Pengantar 1. Pancasila sbg sistem filsafat

1. Mrpk suatu nilai yg menjadi sumber dr segala penjabaran norma seperti norma hukum, norma moral, norma kenegaraan dll.

2. Terkandung pemikiran’s yg bersifat mendasar, kritis, rasional, sistematis dan komprehensif

3. Suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma’s yg merupakan pedoman utk suatu nilai’s yg bersifat mendasar yg masih hrs dijabarkan norma’s

4. Jadi sila’s Pancasila pd hakekatnya bukanlah mrpk suatu pedoman yg langsung bersifat normatif atau praktis, melainkan merupakan suatu sistem nilai’s etika yg

Page 9: Modul Pertemuan Ke 4

9

mrpk sumber norma baik meliputi norma moral maupun norma hukum & dijabarkan lagi menjadi norma’s etika

2. Pengertian etika 1. Filsafat didlm bahasanya dpt dikelompokkan menjadi Filsafat Teoritis dan

Praktis 2. Filsafat Teoritis mempertanyakan segala sesuatu yg ada 3. Filsafat Praktis membahas bgmn manusia bersikap thd apa yg ada tersebut 4. Etika termasuk kelompok filsafat praktis & dibagi menjadi etika umum & etika

khusus 5. Etika adalah suatu ilmu yg membahas tentang bgmn & mengapa kita mengikuti

suatu ajaran moral tertentu, atau bgmn kita hrs mengambil sikap yg bertanggung jawab berhadapan dgn berbagai ajaran moral

6. Etika umum mempertanyakan prinsip’s yg berlaku bg setiap tindakan manusia, sedangan etika khusus membahas prinsip’s tsb dlm hubungannya dgn pelbagai aspek kehidupan manusia. Etika khusus dibagi menjadi etika individu dan sosial.

7. Etika berkaitan dgn pelbagai masalah krn etika membicarakan masalah’s yg berkaitan dgn predikat nilai “susila” dan “tidak susila”, “baik” dan “buruk”

8. Etika berkaitan dgn dasar’s filosofis dlm hubungannya dgn tingkahlaku manusia

3. Pengertian Nilai a. Pengertian Nilai

1. Nilai adalah kemampuan yg dipercayai yg ada pd suatu benda untuk memuaskan manusia

2. Sifat atau kualitas yg melekat pd suatu obyek, bukan obyek itu sendiri 3. Didlm nilai terkandung cita’s, harapan’s, dambaan dan keharusan

b. Hierarkhis nilai

1) Nilai material segala sesuatu yg berguna bg kehidupan jasmania manusia

2) Nilai vital aktivitas 3) Nilai kerokhanian rokhani manusia :

a) Nilai kebenaran, bersumber pada rasio b) Nilai keindahan atau estetis c) Nilai kebaikan atau moral d) Nilai religius nilai kerokhanian tertinggi & mutlak

Catatan :

Menurut Notonagoro, nilai’s Pancasila tergolong nilai kerokhanian yg mengakui adanya nilai’s material & nilai vital

c. Nilai Dasar, Instrumental dan Praktis

1) Nilai Dasar • Dasar ontrologis, merupakan hakekat, esensi intisari atau makna yg

terdalam dari nilai tersebut

Page 10: Modul Pertemuan Ke 4

10

• Sumber norma yg dijabarkan atau direalisasi dlm suatu kehidupan yg bersifat praktis

2) Nilai Instrumental • Penjabaran nilai dasar dgn formulasi & parameter atau ukuran yg jelas • Suatu ekslisitasi dari nilai dasar : bila dikaitkan dgn tingkah laku manusia

merupakan suatu norma ; bila dikaitkan dgn organisasi/negara kebijaksanaan

• Nilai Praktis a. Penjabaran dr nilai instrumental dlm suatu kehidupan yg nyata b. Penjabaran tdk boleh bertentangan atau menyimpang, hrs taat azas. c. Hubungan Nilai, Norma dan Moral

3) Nilai berbeda dgn fakta. Fakta dpt diobservasi melalui suatu verifikasi empiris, sedangkan nilai bersifat abstrak yg hanya dpt dipahami, difikirkan, dimengerti & dihayati oleh manusia.

4) Norma adalah nilai yg telah diformulasikan menjadi lebih konkrit & lebih obyektif, sehingga memudahkan manusia utk menjabarkan dlm tingkahlaku secara konkrit.

5) Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma hukumlah yg paling kuat keberlakuannya, krn dpt dipaksakan oleh suatu kekuatan eksternal misalnya penguasa/hukum.

6) Hubungan moral & etika sangat erat. • Moral mrpk ajaran, wejangan atau patokan, kumpulan peraturan baik

tertulis maupun lisan tentang bgmn manusia hrs hidup & bertindak agar menjadi manusia yg lebih baik.

• Etika adalah suatu cabang filsafat yg berisi pemikiran yg kritis & mendasar tentang ajaran moral tsb.

• Setiap orang memiliki moralitas sendiri’s, mungkin begitu saja mengikuti pola moralitas, tanpa perlu merefleksikannya secara kritis

B. Etika Politik 1. Filsafat Teoritis

Membahas tentang makna hakiki segala sesuatu, misalnya manusia, alam, benda fisik.

2. Filsafat Praktis

Membahas aspek praktis dlm kehidupan manusia, yaitu etika yg mempertanyakan & membahas hubungannya dgn sesamanya, masyarakat, bangsa & negara, lingkungan alam & Tuhannya.

3. Etika umum membahas prinsip’s dasar bg segenap tindakan manusia 4. Etika khusus membahas hal tsb dlm hubungannya dgn kewajiban manusia

dlm pelbagai lingkungan kehidupan. 5. Etika khusus terdiri dari etika individu dan etika social

6. Etika politik berkaitan erat dgn bidang pembahasan moral, meletakan dasar

fundamental manusia, sbg mahluk yg beradab & berbudaya.

Page 11: Modul Pertemuan Ke 4

11

Aktualisasi etika politik harus senantiasa mendasarkan kepada ukuran harkat & martabat manusia .

7. Pengertian Politik a. Politics kepentingan umum b. Policy kebijaksanaan c. Power kekuasaan

8. Politik banyak membahas tetang : a. Negara b. Kekuasaan c. Pengambilan keputusan d. Kebijaksanaan e. Distribusi & alokasi

C. Dimensi Politik Manusia

1. Manusia sbg mahluk individu-sosial 2. Dimensi Politik kehidupan manusia.

D. Nilai Pancasila sbg Sumber Etika Politik 1. Pancasila sbg dasar filsafat negara tdk hanya mrpk sumber derivasi perundang-

undangan, melainkan juga mrpk sbg moralitas terutama dlm hubungannya dgn legitimasi kekuasaan, hukum serta berbagai kebijaksanaan dlm kehidupan berbangsa & bernegara.

2. Sila I & sila II adalah mrpk sumber nilai’s moral bagi kehidupan kebangsaan & kenegaraan

3. Dlm penyelenggaraan negara, Etika Politik menuntut agar kekuasaan dlm negara hrs dijalankan sesuai dgn legitimasi hukum, legitimasi demokrasi & legitimasi moral.

4. Nilai’s dlm sila’s Pancasila menjadi sumber nilai moral didlm realisasi praktis secara korelasi dlm aspek eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Page 12: Modul Pertemuan Ke 4

12

DAFTAR PUSTAKA

Alfian,Dalam Pancasila Sebagai Ideologi.Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Politik.Jakarta:BP-7 Pusat 1991. Budiarjo,Miriam.Dasar Ilmu Politik.Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1991. Bakry,Noor MS. Oriental Filsafat Pancasila. Yogyakarta,Liberty,1990. Bakry,Noor MS. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta,Liberty,1994 Darmodiharjo,cs Darji.Santiaji Pancasila. Surabaya : Usaha Nasional, 1981. Darmodiharjo, Darji. Mimbar BP-7. Pengertian Nilai, Norma, Moral, Etika, Pandangan Hidup.Jakarta: BP-7 Pusat,1995/1996,No.76. Djuharno,Hasanudin.Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945.Bandung,1989. KMKLU Universitas Kristen Maranatha,Diktat Kuliah Pendidikan Pancasila,2009. Hatta,Mohamad cs. Uraian Pancasila. Jakarta: Mutiara,1980. Kaelan,M.S, Pancasila Sebagai Filsafat,Pancasila Sebagai Etika Politik, Paradigma Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.

Page 13: Modul Pertemuan Ke 4

13

Paradigma Yogyakarta,2003. Laboratorium Pancasila IKIP Malang.Glossarium Sekitar Pancasila. Surabaya : Usaha Nasional, 1981. Mubyarto. Dalam Pancasila Sebagai Ideologi. Pncasila Sebagai Ideologi Dalam Kehidupan Kebudayaan. Jakarta BP-7 Pusat,1981. Notosusanto, Nugroho. Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara, Jakarta : PN Balai Pustaka,1981. Poespowardojo, soerjanto. Falsafah Pancasila. Jakarta Gramedia,1991. Sumantri, Sri.Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi,Bandung,Alumni 1979. Suseno, Franz Magins. Etika Poltik. Jakarta Gramedia,1988. Tim Penyunting Setneg. Risalah Sidang BPUPKI, PPKI, Jakarta : Sekertaris Negara R.I, 1992. Wahjono, Padmo (ed) Masalah - Masalah Aktual Ketatanegaraan. Jakarta, Yayasan Wisma Djokosutarto,SH.,1991.