5
Kemerdekaan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara. Merdeka diartikan menjadi sebuah kebebasan dari belenggu, kekuasaan dan aturan penjajah. Dengan kemerdekaan, berarti suatu bangsa mendapatkan suatu kebebasan, bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing, serta bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini sudah didapatkan oleh Bangsa Indonesia, maka Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara. Deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda Indonesia kala itu. Pada zaman penjajahan para pemuda rela mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi mempertahankan bangsa indonesia dari tangan penjajah, dengan kegigihan para pemuda maka pada tanggal 17 agustus 1945 , di kumandangkannya proklamasi kemerdekaan indonesia yang di bacakan oleh soekarno dan M. Hatta. Di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 yaitu di rumah soekarno. Namun setelah di proklamasikan kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari penjajah, maka para pemuda mulai melakukan pemberontakan di berbagai wilayah dan mengusir para penjajah dan merebut wilayah- wilayah dari tangan para penjajah, dan pada akhirnya bangsa indonesia bersih dari jajahan bangsa lain. Peran pemuda yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia tersebut dalam meraih kemerdekaan, maka didirikanlah Museum Pembela Tanah Air (Museum PETA) yang merupakan museum yang

Museum Peta (Autosaved)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rangkuman

Citation preview

Page 1: Museum Peta (Autosaved)

Kemerdekaan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara. Merdeka diartikan

menjadi sebuah kebebasan dari belenggu, kekuasaan dan aturan penjajah. Dengan kemerdekaan,

berarti suatu bangsa mendapatkan suatu kebebasan, bebas dari segala bentuk penindasan dan

penguasaan bangsa asing, serta bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini sudah didapatkan

oleh Bangsa Indonesia, maka Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang

harus memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Deklarasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda Indonesia

kala itu. Pada zaman penjajahan para pemuda rela mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi

mempertahankan bangsa indonesia dari tangan penjajah, dengan kegigihan para pemuda maka

pada tanggal 17 agustus 1945 , di kumandangkannya proklamasi kemerdekaan indonesia yang di

bacakan oleh soekarno dan M. Hatta. Di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 yaitu di rumah

soekarno. Namun setelah di proklamasikan kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia belum

sepenuhnya terbebas dari penjajah, maka para pemuda mulai melakukan pemberontakan di

berbagai wilayah dan mengusir para penjajah dan merebut wilayah-wilayah dari tangan para

penjajah, dan pada akhirnya bangsa indonesia bersih dari jajahan bangsa lain.

Peran pemuda yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia tersebut dalam meraih

kemerdekaan, maka didirikanlah Museum Pembela Tanah Air (Museum PETA) yang merupakan

museum yang didirikan untuk memberikan penghargaan kepada mantan tentara PETA atas

kontribusinya dalam pendirian bangsa dan negara. Selain itu, museum yang terletak di Bogor ini

juga didirikan untuk memberi gambaran perjuangan kemerdekaan Indonesia dan persiapan dalam

mengisi kemerdekaan.Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA adalah kesatuan militer

yang dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara PETA telah

berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Page 2: Museum Peta (Autosaved)

Museum PETA merupakan sebuah museum yang berada di kota Bogor tepatnya dijalan Soedirman. Lokasi dari museum ini tidak jauh dari Istana Bogor. Pada zaman Belanda, museum ini dijadikan sebagai tempat tinggal sementara bagi pengawal jendral Belanda. Bangunan dari museum ini dibangun pada tahun 1745. Sekarang museum ini berada dibawah naungan dari TNI angkatan darat.

Saat masuk kedalam area museum, disebelah kanan dan kiri gerbang terdapat patung dari Jendral Sudirman dan Supriyadi. Setelah berjalan sedikit, dibagian barat dan timur terdapat relief-relief sejarah dari tentara PETA. Bagian utara dari arah pintu gerbang terdapat patung utuh dari Jendral Soedirman dan monumen pada bagian belakangnya berbentuk melingkar. Monumen ini untuk mengenang tentang tentara Peta yang dilatih di Bogor. Museum ini terdiri dari relief, 14 biorama, senjata, patung.

Pelatihan tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor ini dulunya menghasilkan 1609 lulusan perwira yang terbagi kedalam 5 angkatan. PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 oktober 143 oleh Jepang. Mesuem PETA sendiri diresmikan oleh presiden kedua republik Indonesia yaitu Soeharto pada tanggal 1 desember 1995. PETA dibentuk oleh Jepang tepatnya tentara ke-16 Jepang yang berkuasa di tanah air dengan mengikutsertakan pemuda dari daerah Jawa, Madura, dan Bali. Pelatihan ini dilakukan selama 3-4 bulan. Para pemuda ini kemudian dipulangkan kedaerah masing-masing untuk berbagi ilmu kepada penduduk setempat.

Diorama 1 (pertama) pada museum ini mengilustrasikan tentang rapat yang dilakukan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, Mas Mansyur, Ki Hajar Dewantara, Gatot Mangkupraja, dan Ki Ajeng Suryo Mataram mengenai izin pendirian PETA kepada Jepang. Usulan ini ternyata disetujui oleh Jepang. Bagi bangsa Indonesia, PETA berfungsi sebagai persiapan kemerdekaan. Sedangkan bagi Jepang sendiri, PETA digunakan sebagai bantuan untuk melawan sekutu.

Diorama 2 mengilustrasikan tentang pelatihan yang dilakukan tentara PETA. Tentara PETA diajari mengenai teknik militer, persenjataan, cinta tanah air, dan teknik peperangan lainnya. Bendera peta terdiri dari warna ungu, hijau, merah, dan putih dengan gambar bulan bintang dibagian tengah dan garis yang memancar seperti cahaya. Warna-warna ini memiliki makna tersendiri seperti warna ungu yang berarti agung, warna hijau berarti subur, warna merah berani, dan warna putih suci. Gambar bulan bintang berarti kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan cahaya yang berarti kemenangan/kemakmuran.

Diorama ketiga menceritakan tentang pelatihan yang dilakukan oleh para tentara PETA didaerah Bali setelah memperoleh pelatihan di Bogor selama 3-4bulan. Para pemuda yang mengikuti pelatihan tersebut terlebih dahulu diseleksi tinggi badan dan kesehatannya.

Semboyan “Jepang sebagai kakak tua dari Indonesia” yang awalnya diagungkan Jepang kemudian dihianati dengan diberlakukannya romusha. Kegiatan romusha ini memperlakukan rakyat sangat sadis dengan cara dipaksa bekerja tanpa diberi makan. Hal ini membuat para tentara PETA marah. Cinta tanah air yang diajari Jepang kepada para tentara PETA tidak tercermin dari kenyataan yang terjadi. Akhirnya terjadinya perlawanan dari tentra PETA terhadap Jepang. Perlawanan terbesar terjadi di Blitar pada tanggal 14 februari 1945. Kejadian ini diilustrasikan pada diorama 4. Akibat peperangan ini, salah seorang ppemimpin PETA yaitu

Page 3: Museum Peta (Autosaved)

Syodancho Supriyadi meninggal. Namun, berita meninggalnya Supriyadi ditutupi Jepang agar tidak terjadi perlawanan lebih lanjut. Hingga sekarang mayat ataupun kuburannya tiak diketahui.

Akibat kejadian di Blitar, Jendreal Jepang meminta pertanggung jawaban dari Syodancho Muradi sebagai wakil dari pemimpin PETA. Butaicho Katagiri dari Jepang meminta perdamaian kepada Syodancho Muradi. Namun, pada akhirnya jepang berhianat dengan cara membunuh dan mengurung para tentara PETA seperti yang tampak pada diorama 5.

Serelah terdengar berita bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, para pemuda menginginkan kemerdekaan Indonesia segera dikumandangkan. Walaupun sudah terbentuk panitia untuk persiapan kemerdekaan (PPKI), para pemuda menginginkan kemerdekaan segera diproklamsikan tanapa campur tangan PPKI karena PPKI masih dibawah naungan Jepang. Pemuda tidak menginginkan campur tangan bangsa lain dalam kemerdekaan Indonesia. Akhirnya pemuda mencoba mengamankan Soekarno beserta istri (Fatmawati) dan anaknya (Guntur Soekarno Putra) ke kompi PETA di Rengasdengklok. Pemilihan Rengasdengklok didasari pada keamanan lokasi tersebut karena seutuhnya sudah dikuasai PETA. Kondisi di Rengasdengklok ini diilustrasikan dalam diorama 6.

Diorama 7 menggambarkan proses penulisan proklamasi kemerdekaan yang dilakukan dirumah salah seorang laksamana jepang. Laksamana Meida mendukung kemerdekaan Indonesia. Lokasi ini dipilih agar tidak menimbulkan kecurigaan tentara Jepang. Akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945 dilaksanakan pembacaan proklamasi kemerdekaan di jalan Pegangsaan Timur. Tepatnya dihalaman rumah Soekarno.

Pada diorama 8 terdapat proses pembentukan dari BKR (Badan Keamanan Rakyat). Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 agustus 1945. BKR merupakan cikal bakal terbentuknya TNI (Tentara Nasional Indonesia). Proklamasi yang dilakukan pada tanggal 17 agustus 1945 hanya dihadiri oleh beberapa orang saja, maka pada tanggal 19 september 1945 dilakukan pengumuman proklamasi kembali yang dikenal dengan Rapat Raksasa di lapangan Ikada. Rapat ini diikuti oleh banyak orang tetapi hanya dilakukan selama 5 menit karena tidak diizinkan oleh tentara Jepang. Selama rapat berjalan, tentara Jepang berjaga-jaga disekitar lapangan dengan senjata dan tank (diorama 9).

Mendengar kabar kemerdekaan tersebut, BKR Yogyakarta melucuti senjata jepang untuk mencegah perlawanan dari Jepang. Peristiwa ini terjadi pada bulan oktober 1945 diorama 10). Diorama 11 menggambarkan BKR Malang yang merintis matra kedirgantaraan dalam pembentukan kekuatan persenjataan. BKR Surabaya juga mencoba mengusir Jepang dan melucuti senjata Jepang (diorama 12).

Belanda masih tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda lalu datang ke Indonesia dan mencoba kembali untuk menjajah Indonesia. Hal tersebut menyebabkan perlawanan dari BKR dan TKR, salah satunya yang paling heroik terjadi di daerah Ambarawa. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 15 desember 1945, yang dikenal dengan peristiwa Pallagan Ambarawa (diorama 13). Pada diorama 14 digambarkan proses pemilihan panglima besar TKR. Rapat yang dilakukan pada tanggal 12 november 1945 tersebut menjadikan Soedirman sebagai panglima besar TKR.

Page 4: Museum Peta (Autosaved)

Walaupun senjata, pakaian, dan barang sejarah lainnya sudah berumur tua, namun tetap terawat dengan baik di museum ini. Museum PETA sangat bersih dan juga menarik dengan diorama dan patung-patung yang ada. Pengelola museum juga sangat detail dalam menjelaskan setiap diorama serta ramah.