Upload
mongkey-runs
View
202
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Mutasi Secara Kimia Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada
taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal
biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi
dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam,
biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit
mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik
seperti petir.
Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. Namun mutasi
juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya
unggul. Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar, dll. Mutasi ini juga
menjadi salah satu kunci terjadinya evolusi di dunia ini.
Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut MUTAGEN. Mutagen dibagi menjadi 3,
yaitu:
1. Mutagen bahan kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin.
2. Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma.
3. Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus
yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.
olkisin merupakan alkaloid toksik dan karsinogenik yang diperoleh dari ekstrak tumbuhan
Colchicum autumnale dan beberapa anggota suku Colchicaceae lainnya, seperti Gloriosa
superba. Rumus kimianya C22H25NO6.
Kolkisina merupakan inhibitor mitosis karena dapat mengikat tubulin (suatu protein),
konstituen utama mikrotubula. Mikrotubula memainkan peran penting dalam pembentukan benang
spindel pada mitosis.
Kolkisina dipakai luas di bidang biologi / pertanian untuk menghasilkan sel-sel poliploid
buatan, karena pemisahan set kromosom terganggu dan sel-sel memiliki set kromosom yang berlipat.
Aplikasi kolkisina biasanya dilakukan dengan mencelupkan bagian tanaman dalam larutan kolkisin
selama satu hari. Tumbuhan poliploid seringkali memiliki ukuran yang lebih besar daripada tumbuhan
normal sehingga disukai oleh petani maupun konsumen.
Berikut ini rumus kimia Kolkisin :
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kolkisina
Contoh pemanfaatan kolkisin dalam Mutasi Genetik :
Cara memperoleh Bibit Semangka tanpa BIji
Semangka tanpa biji merupakan semangka Triploid (3n), semangka ini diperoleh dengan cara
menginduksi biji semangka biasa (Diploid/2n) dengan mutagen kolkisin. Hasil induksi ini adalah
semangka yang Tetraploid (4n). Semangka Tetraploid (4n) merupakan semangka yang mampu
menghasilkan biji, sehingga bisa dibiakkan. Langkah berikutnya adalah menyialngkan semangka
K
Tetraploid (4n) dengan semangka diploid (2n). Tanaman yang dipersilangkan ini akan menghasilkan
biji yang bersifat Triploid (3n). Kelak jika biji ini ditanam akan tumbuh menjadi semangka yang tidak
berbiji.
Bukti bahwasannya Kolkisin menginduksi Poliploid adalah :
Kolkisin (C22H25O6N) merupakan suatu alkaloid berwarna putih yang diperoleh dari umbi
tanaman Colchichum autumnale L. (Familia Liliaceae) (Suminah, et al., 2002), sedangkan menurut
Haryanti, et al. (2009) Kolkisin (C22H25O6N) merupakan alkaloid yang mempengaruhi penyusunan
mikrotubula, sehingga salah satu efeknya adalah menyebabkan penggandaan jumlah kromosom
tanaman (terbentuk tanaman poliploid).
Kolkisin sering digunakan untuk menginduksi tanaman poliploidi. Menurut Suryo (1995),
larutan kolkisin pada konsentrasi kritis tertentu akan menghalangi penyusunan mikrotubula dari
benang-benang spindle yang mengakibatkan ketidakteraturan pada mitosis. Suminah (2005) juga
menjelaskan bahwa kolkisin ini dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada
pembelahan sel sehingga menyebabkan terbentuknya individu poliploidi.
Sumber :
1. Suryo, H. 2007. Sitogenetika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
2. Suminah, Sutarno, A. D. Setyawan. 2002. Induksi poliploidi bawang merah (Allium ascalonicum L.)
dengan pemberian kolkisin. BIODIVERSITAS. Volume 3. Nomor 1. Surakarta : UNS.
Manfaat mutasi
Para ilmuan telah memanfaatkan peristiwa mutasi untuk tujuan penelitian,pengobatan,
meningkatkan kualitas tanaman, dan menghasilkan spesies-spesies baru. Melalui pengetahuan mutasi
para saintis telah mencoba mengatasi beberapa penyakit bawaan lahir, seperti cystic fibrosis ( CF atau
sistik fibrosis). Penyakit bawaan tersebut erat hubungannya dengan peristiwa mutasi nonsese( tipe
mutasi titik ) di dalam kromosom. Dalam hal ini, para ilmuwan terlah mencoba mendesain suatu proses
terapi gen yang disebtu nonsense mediated mRNA decay (NMD).
Pengetahuan tentang mutasi telah dimanfaatkan oleh banyak ilmuwan dibidang pertanian.
Melalui teknik mutasi buatan, para ilmuan telah berhasil menciptakan tanaman padi dan palawija
dengan kualitas unggul. Contohnya, berupa tanaman yang masa panennya pendek, mampu berproduksi
lebih banyak, tahan hama wereng, mempunyai buah
berukuran besar dan buah tanpa biji. Saat ini kita dapat menemukan buah tanpa biji, seperti pada buah
semangka, pepaya,jeruk dan anggur.
etana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia
CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial,
biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin
terjadi. Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama.
Berikut gambar struktur kimia Metana :
M
Metana merupakan salah satu komponen utama dari gas alam. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10),
selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk
sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke
atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun
begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek
rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang
berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan
ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi
bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik
campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.
Dalam pembuatan pupuk urea metana merupakan bahan baku untuk memproduksi gas sintesa, yaitu
hidrogen dan karbon monoksida.
Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang
ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut,
contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal
dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen
fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).
SEKEDAR INFO :Informasi terakhir yang paling hangat membuktikan bahwa gas metana mempunyai efek
pemanasan 25 kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan global dibandingkan CO2. Perhitungan
ini berdasarkan rata-rata dari efek pemanasan metana selama 100 tahun. Akan tetapi, setelah 1 dekade,
gas metana sulit dilacak dan hampir menghilang setelah 20 tahun, dengan demikian secara dramatis
akan menghabiskan rata-rata 1 abad untuk mengurangi dampaknya. Dan karena kita tidak mempunyai
waktu 100 tahun untuk mengurangi efek gas rumah kaca kita maka perhitungan terbaru menunjukkan
bahwa selama periode 20 tahun efek pemanasan metana menjadi 72 kali lebih kuat.
Emisi gas metana berasal dari alam seperti lautan, lapisan es permanen, tanah-tanah yang
gembur, serta berasal dari aktivitas manusia. Metana yang dihasilkan akibat aktivitas manusia
merupakan salah satu penyumbang metana yang terbesar yang khususnya berasal dari pembakaran
tanaman organik (pembakaran tumbuhan untuk membuka lahan dan pemanfaatan lahan) serta industri
peternakan. Metana dari sektor industri pertambangan batu bara, kilang minyak, dan kebocoran saluran
pipa gas dapat diminimalkan melalui perubahan dan kemajuan teknologi. Akan tetapi metana dari
industri peternakan merupakan penyumbang emisi terburuk dan terbesar dari aktivitas manusia.
Menurut Akhmaloka (Jurnal Matematika dan Sains, Volume 9, nomor 2, 2004), bahwa EMS
(Etil Metana Sulfat) dikenal sebagai mutagen kimia yang dapat mengalkilasi basa timin dan guanin
sedemikian rupa sehingga perubahan orientasi ikatan hidrogen pada kedua nukleotida ini. Perubahan
ini menyebabkan terjadinya perubahan pasangan basa pada replikasi DNA berikutnya, dimana GC →
AT dan TA → CG. Oleh karena itu, mutasi dengan EMS menghasilkan mutasi titik yang terjadi secara
acak pada basa guanin dan timin.
ormaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus
kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan
yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Pada umumnya, formaldehida
terbentuk akibat reasi oksidasi katalitik pada metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari
pembakaran bahan yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran hutan,
knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya
matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam
kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.
Kegunaan :1. Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan
sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan
Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal,
gudang dan pakaian.
2. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan
formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida
sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan
bangkai.
Penggunaan Formaldehid yang salah
Melalui sejumlah surve dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang
menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau
pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang sering diketahui
mengandung formalin misalnya
1. Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua
(bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
2. Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
3. Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan
dengan yang tidak mengandung formalin.
F
4. Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa hari dan
tidak mudah basi.
Pengaruh terhadap Badan
Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet,
dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan,
formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di
udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran
mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan
kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan
keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada
kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein, sehingga
mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-
terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para
pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam
kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh
karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Formaldehida http://akareboshi26.blogspot.com/2012/03/mutasi-secara-kimia.html