11
2.2 Anatomi Sistem Pernafasan Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalamrongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma. 1. Hidung = Naso = Nasal Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang( cavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). Didalam terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk kedalam lubang hidung. a. Bagian luar dinding terdiri dari kulit b. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan. c. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat- lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah: a) konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah) b) konka nasalis media(karang hidung bagian tengah) c) konka nasalis superior(karang hidung bagian atas). Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan bagian atas), meatus medialis(lekukan bagian tengah dan meatus inferior (lekukan

nafas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nafaas

Citation preview

Page 1: nafas

2.2 Anatomi Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru

beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalamrongga dada

terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.

1. Hidung = Naso = Nasal

Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang( cavum

nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). Didalam terdapat bulu-bulu yang

berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk kedalam lubang

hidung.

a. Bagian luar dinding terdiri dari kulit

b. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.

c. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang

hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah:

a) konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah)

b) konka nasalis media(karang hidung bagian tengah)

c) konka nasalis superior(karang hidung bagian atas).

Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior

(lekukan bagian atas), meatus medialis(lekukan bagian tengah dan meatus inferior

(lekukan bagian bawah). Meatus-meatus inilah yang dilewati oleh udara pernafasan,

sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut koana.

Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, keatas rongga hidung

berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu sinus

maksilaris pada rongga rahang atas, sinus frontalis pada rongga tulang dahi, sinus

sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.

Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka

nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat di

Page 2: nafas

bagianb atas. Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau

respektor dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius.

Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit

terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga

pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan

telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air

mata disebut tuba lakminaris.

Fungsi hidung, terdiri dari

a. bekerja sebagai saluran udara pernafasan

b. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung

c. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa

d. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit

yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

2. Tekak=Faring

Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan.

Terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan

ruas tulang leher. Hubungan faring dengan organ-organ lain keatas berhubungan dengan

rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana. Ke depan berhubungan

dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium. Ke bawah terdapat

dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus.

Dibawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat

folikel getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Disebelahnya

terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan dari tekak. Di sebelah belakang terdapat

epiglotis( empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring pada waktu menelan

makanan.

Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:

Page 3: nafas

a. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.

b. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring

c. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.

3. Pangkal Tenggorokan(Laring)

Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di

depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea

dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang

disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita

menelan makanan menutupi laring.

Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:

a. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.

b. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker

c. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin

d. Kartilago epiglotis (1 buah).

Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang

dilapisi oleh sel epiteliumnberlapis. Proses pembentukan suara merupakan hasil

kerjasama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir. Perbedaan suara

seseorang tergsantung pada tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih

tebal daripada pita suara wanita.

4. Batang Tenggorokan ( Trakea)

Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari

tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi oleh

selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,hanya bergerak kearah luar.

Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot

polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk

Page 4: nafas

bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri

dan kanan disebut karina.

5. Cabang Tenggorokan ( Bronkus)

Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan ( 3 lobus)

dan bronkus lobaris kiri ( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus

segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus

segmentalisini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh

jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.

a. Bronkiolus

Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus

mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut

tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.

b. Bronkiolus terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang

mempunyai kelenjar lendir dan silia)

c. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori. Bronkiolus

respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan

jalan udara pertukaran gas.

d. Duktus alveolar dan sakus alveolar

Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus

alveolar. Dan kemudian menjadi alvioli.

6. Alveoli

Page 5: nafas

Merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300

juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2. Terdiri atas 3 tipe:

a. Sel-sel alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoli.

b. Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolik dan mensekresikan surfaktan

( suatu fosfolifid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak

kolaps)ahanan

c. Sel-sel alveolar tipe III: makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai

mekanisme pertahanan.

7. Paru – paru

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada

atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan

beberapa pembuluh dareah besar. Setiap paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan

lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan

terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi beberapa segmen sesuai

dengan segmen bronkusnya.

8. Pleura

Merupakan lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi

menjadi 2:

a. Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada.

b. Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru..

Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang

berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernafsan. Juga

untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih

rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru.

2.3 Mekanisme Pernafasan

Page 6: nafas

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan

tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

1. Respirasi

a. Repirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan

darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.

b. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah

dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2

dari aliran darah ke seluruh tubuh.

2. Jenis Respirasi

a. Pernapasan Dada

Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.

a) Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil

daripada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

b) Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang

rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada

menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar

daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida

keluar.

b. Pernapasan perut

Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot

diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.

a) Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma

mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga

udara luar masuk.

Page 7: nafas

b) Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma

(kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan

tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

3. Volume Udara Pernafasan

Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.

Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Besarnya volume

udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat

pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.

4. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada

kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta

jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia

membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.

Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa

kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. Oksigen yang

dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.

Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah

(hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

5. Proses Kimiawi Respirasi Pada Manusia

a. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 H2+CO3 ¬H2 + CO2

b. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 Hb O2

c. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : : Hb O2 Hb O2

d. Pengangkutan karbohidrat di dalam tubuh : : CO2 + H2O H2+CO2