Upload
phungkhanh
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Page 1
Name Sabaruddin, Ph.D.
Institution Soil Science Dept., Fac. of Agriculture, Sriwijaya University
Current Position
Vice Director I, Graduate School of Sriwijaya University
Education Undergraduate : Soil Science Dept., Fac. of Agriculture, Sriwijaya University. 1988.
Master Program : Land Resource Science, Guelph University, Toronto, Canada. Soil Biology. 1994.
Doctoral Program : Faculty of Agriculture, Kochi University, Kochi-Ken, Japan. Soil Ecology. 2002.
Address Soil Science Dept., Fac. of Agriculture, Sriwijaya UniversityGraduate School of Sriwijaya University
Phone 0711-354-222; HP [email protected]@yahoo.com
Page 2
PENGUKURAN CADANGAN KARBON TANAHN
MINERAL DAN GAMBUT
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :1. Memberikan pemahaman yang sama kepada tim survai dan staf teknis lembaga
mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengukuran karbon dankeanekaragaman hayati hutan,
2. Meningkatkan kemampuan tim survai dan staf teknis lembaga mitra tentangprosedur pengukuran cadangan karbon (biomassa dan tanah), pengambilan sampel dan pengunaan alat yang benar, tepat dan konsisten, dan
3. Mengidentifikasi dan menyusun anggota tim survei lapangan.4. Melakukan pemantapan lokasi survai.
Page 3
www.wwf.or.id/.../Hutan%20Rawa.jpg
Pernahkah kita membayangkan ditugaskanmembuat dokumentasi “Interaksi Manusiadengan Lingkungan? Dilengkapi denganseperangkat peralatan fotografi dankamera, melakukan perjalanan ke berbagaipelosok di tanah air atau bahkan ke negaralain. Apa yang ditemui ?Rumah sederhana dari kayu, atap daun,tidak ada air bersih, listrik, telpon, danpasar apalagi mall. Hutan menyediakansemua kebutuhan : ikan, buah, obat, dantempat bermain. Sungai saranatransportasi.
catatancatatan.files.wordpress.com/2008/06/1.jpg
danummurik.files.wordpress.com/2008/02/sunset.jpg
Page 4
Time line Tutupan Hutan di Sumatera
http://wwf.panda.org/wwf_news/?203540
Margono, B.A, S. Turubanova, I.
Zhuravleva, P. Potapov, A.
Tyukavina, A. Baccini, S. Goetz, and
M. C. Hansen. 2012
Page 5
Berdasarkan data peta tutupan lahan tahun 2006 dan 2011 dariBaplan, di Sumatera Selatan selama periode tahun 2006 – 2011 terjadi4,41 % deforestasi,sebagian besar menjadi :1. Perkebunan, 2. Hutan tanaman, dan3. Pertanian lahan kering (campur).
Page 6
Fungsi Contoh
Produser Menyedian air, pangan, bahan mentah, energi
Carrier Menyediakan ruang dan material utk mahluk hidup, bercocok tanam, konservasi, rekreasi
Regulator Mempengaruhi iklim, air, tanah,ekologi, dan plasma nutfah
Informasi Rekreasi, estetika, historis, iptek
Edukasi Riset
Lain-lain Tergantung kebutuhan
Page 7
GAMBUT DAN CADANGAN
KARBON
Pulau Luas (ha)* Cadangan C (Jt ton C)*
Cadangan C Dunia (Jt ton C)**
Sumatera 7.204.303 22.283,19
Kalimantan 5.769.246 11.274,55
Papua 7.975.455 3.623,36
Total 20.949.004 37.181,10 550.000
* Wahyunto et al., (2003)** Sabine et al. (2004).
Page 8
Laju degradasi LG tahun 2000hingga tahun 2010 adalah 2,2 jtha/th, dengan rincian:• Sumatera = 1,3 jt ha/th,• Kalimantan 1 jt ha/th; dan• Papua sebesar 366,000 jt
ha/th (Miettinen et al., 2011).
BAGAIMANA FAKTANYA ?
http://www.cafeberita.com/serba-serbi/lingkungan/2013/01/06/lahan-gambut-
indonesia-semakin-menyempit-dan-
memprihatinkan/22724
Page 9
1. Kebakaran dan polusi lintas batas,2. Sosekbud,3. Eksploitas berlebihan thp lahan gambut dan sumberdaya yang
ada di dalamnya (bio-region),4. Drainase,5. Kehilangan biodiversitas ,6. Emisi Karbon,7. Introduksi hama dan penyakit,8. Kesenjangan pengetahuan terkait manajemen lahan gambut,9. Aturan dan kebijakan.
APA ISU YANG MUNCUL ?
Page 10
Hotspots of CO2 emissions from drained peat
Russia160 Mt
EU
174 Mt
115 MtCentral Asia
USA
34t
1 Gt SE Asia
25 MtEast Africa
Page 11
Dominasi Manusia Terhadap Ekosistem Bumi
Populasi ManusiaUkuran Pemanfaatan sumberdaya
Kegiatan ManusiaPertanian Industri Rekreasi Perdagangan Internasional
Transformasi LahanPembukaan lahan
KehutananPadang rumput
Intensifikasi
Penambahan & Kehilangan biotikInvasi
PerburuanPenangkapanBiogeokimia Global
KarbonNitrogen
AirSenyawa kimia sintetik
Unsur-unsur lain
Perubahan IklimEfek rumah kaca
AerosolPenutup tanah
Kehilangan Keragaman HayatiKelangkaan spesies &populasi
Kehilangan ekosistem
Page 13
Air Pollution
•Global climate change•Stratospheric ozone
depletion
•Urban air pollution
•Acid deposition
•Outdoor pollutants
•Indoor pollutants•Noise
Biodiversity Depletion
•Habitat destruction
•Habitat degradation
•Extinction
Water Pollution
•Sediment
•Nutrient overload
•Toxic chemicals
•Infectious agents
•Oxygen depletion
•Pesticides
•Oil spills
•Excess heat
Waste Production
•Solid waste•Hazardous waste
Food Supply Problems
•Overgrazing
•Farmland loss and
degradation
•Wetlands loss and degradation
•Overfishing
•Coastal pollution
•Soil erosion
•Soil salinization
•Soil waterlogging•Water shortages
•Groundwater depletion
•Loss of biodiversity
•Poor nutrition
MajorEnvironmental
Problems
Page 15
• They kill good trees to put out bad newspapers.
• We will mine more, drill more, cut more timber.
Bio: James Gaius Watt served as U.S. Secretary of the
Interior for President Ronald Reagan from 1981 to 1983.
Read more at http://izquotes.com/author/james-g.-watt
Page 16
Quotes from Prince Charles' Presidential Lecture (3 Nov 2008) at the
Presidential Palace, Jakarta, Indonesia
Page 17
Born3 April 1934 (age 81)London, United Kingdom
Alma materNewnham College, CambridgeDarwin College, Cambridge
Doctoral advisor
Robert Hinde
Known for Study of chimpanzees, conservation, animal welfare
Notable awards
Kyoto Prize (1990)Hubbard Medal (1995)Tyler Prize for Environmental Achievement (1997)DBE (2004)
Chimpanzees, gorillas, orangutans have been living for hundreds of thousands of years in their forest, living fantastic lives, never overpopulating, never destroying the forest. I would say that they have been in a way more successful than us as far as being in harmony with the environment.
Jane Goodall (British Scientist)
Read more at http://www.brainyquote.com/quotes/keywords/forest.html#T0bS5bSW1ePBbKL0.99
Page 18
BAGAIMANA MEMPELAJARI EKOSISTEM HUTAN ?
Dengan membuat model, yaitu representasi ekosistem hutan secara sederhanatetapi tepat dan membantu proses mempelajari hutan serta mengambarkanhutan yang sebenarnya.
1. Identifikasi komponen utama ekosistem hutan.
Page 19
• Panah menggambarkan arah aliran energi dan hara
• Tidak ada proses yang menghubungkan langsung tegakan hutan dg tumb bawah. Dlm model hanya proses yg menghasilkan energi dan hara yang disajikan meskipun sesungguhnya tegakan berperan sebagai naungan bagi tumbuhan bawah
2. Identifikasi proses yang menghubungkan komponen-komponen tersebut.
• Tambahkan komponen manusiadan hewan ke alam model
• Terlihat adanya aliran energi danhara dari tegakan dan tumbuhanbawah ke fauna. Ketika fauna termasuk manusia mengeluarkankotoran atau mati, energi danhara dikembalikan ke dasarhutan.
Page 20
3. Identifikasi input dan output utama.
• Apakah merupakan ekosistem tertutup atau terbuka,
• Ekosistem tertutup : ekosistem yg tidak memperoleh input energi dan hara dari luar dan tidak juga mengeluarkan energi dan hara keluar sistemnya,
• Bumi merupakan ekosistem tertutup bila ditinjau dr sudut hara krn tdk ada hara yg hilang & bertambah melainkan siklus
• Bumi juga adalah ekosistem terbuka ditinjau dari sudut energi
Identifikasi potensi input dan output hara & energi dari dan ke ekosistem hutan
• Hutan alam : ekosistem yang hampir tertutup karena baik input maupun output hara sgt kecil,
• Ekosistem pertanian memerlukaninput hara dari luar agar berproduksi dengan baik
Page 21
3. Tuangkan nilai-nilai yang terkait dengan komponen, proses, input dan output dengan melakukan pengukuran, misalnya :- Jumlah serasah per tahun (proses),- Berapa biomasa tegakan pada eksositen hutan tertentu (komponen),- Berapa penyinaran (input),- Berapa unsur hara, e.g. cadangan dan dinamika C.
4. Dengan menggunakan model, mulai difikirkan bentuk-bentukperubahan yang dapat dan mungkin terjadi pada ekosistem hutan, atau mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat dijawab melaluipenelitian. Misalnya monitoring status cadangan C.
www.nrri.umn.edu/worms/forest/ecosystems.html
Page 22
SOIL AND HUMAN LIFE
Soil and Survival......“Upon this handful of soil our survival depends. Husband it and it will grow our food, our fuel, and our shelter and surround us with beauty. Abuse it and the soil will collapse and die, taking humanity with it”......
From vedasSanskrit Scripture 1.500 BC
Page 23
SURVAI TANAH DAN PENILAIAN KESUBURAN TANAH
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :1. Peserta pelatihan mampu memahami dan menjelaskan konsep
survai tanah2. Peserta pelatihan mampu memahami prosedur pengambilan
contoh tanah mineral dan gambut.
Sub-pokok bahasan :
1. Apa yang dimaksud survai?
2. Bagaimana prosedur pengambilan contoh?.
Page 24
Apa Survai Tanah ?
• Misinya : mencari fakta yang kemudian dituangkan dalam bentuk
“Laporan”.• Deskripsi karakteristik tanah dalam kawasan tertentu, meliputi
– Klasifikasi tanah
– Menentukan batas tanah dalam bentuk peta
– Prediksi perilaku tanah.
• Isinya : Data untuk para pihak
– Petani ; evaluasi potensi produktivitas dan pengelolaaan utk memaksimalkan potensi
– Perencana, pemerintah, pengembang ; evaluasi kelayakan
Page 25
1. Pembentukan tim,2. Pertemuan dan pembagian kerja tim,3. Pengumpulan dan pengkajian
informasi,4. Peta dan citra,5. Syarat tumbuh tanaman dan
Kebutuhan hara tanaman.
PERSIAPAN
Page 26
Lapangan
1. Peninjauan areal.2. Penentuan titik pengambilan contoh tanah dan
tanaman.3. Pengambilan contoh tanah pada kedalaman 0 -
30 cm pada titik-titik yang ditentukan kemudianuntuk analisis tanah di laboratorium.
4. Pengumpulan informasi tentang keadaan lahandan vegetasi di lokasi pengambilan contohtanah.
Page 27
PENGAMBILAN CONTOH TANAH
Tujuan :
1. Memperoleh contoh tanah yang mewakili
suatu areal atau bagian dari suatu areal
2. Memperoleh/Mengumpulkan informasi tentang
suatu areal dan menggunakan informasi
tersebut sebagai dasar untuk mengambil
keputusan.
Agar langkah pengelolaan sesuai dengan
kapasitas/daya dukung lahan sehingga
tetap berkelanjutan baik secara ekologi,
social dan ekonomi.
Page 29
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
• 3 metode/pendekatan :
– Acak
– Grid
– Zona
Page 30
1. Acak :• Tentukan titik secara zig-zag• Setiap contoh merupakan gabungan (komposit) dari beberapa sub-
contoh (4-5 atau lebih). Salah satu contoh (di tengah) merupakan titik referensi
• Kelebihan : Praktis• Kelemahan : Hasil pengukuran lebih mencerminkan karakteristik
rata-rata tidak variabilitas.
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
50 m
50-100 m
Page 31
2. Grid• Bagi areal menjadi kuadran dengan ukuran yang sama, misalnya
50x50 m, 100x100 m• Setiap contoh merupakan gabungan (komposit) dari beberapa
sub-contoh (4-5 atau lebih) pada masing-masing kuadran (grid). Salah satu contoh (di tengah) merupakan titik referensi
• Kelebihan ; Menggambarkan variabilitas karakteristik• Kelemahan ; Mahal.
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
Page 32
3. Zona
• Bagi areal menjadi beberapa wilayah. Dasarnya ;
Peta tanah
Peta topografi
Peta produksi
Sejarah lahan
Peta kesuburan
• Setiap contoh merupakan gabungan (komposit) dari beberapa sub-contoh (4-5 atau lebih) pada masing-masing zona
• Gunakan pola acak (zig-zag) untuk penentuan titikcontoh
• Kelebihan/Kekurangan ; Variabilitas karakteristik lebih baik dibanding Grid
Ekonomis
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
Page 33
3. Zona
Lempung
Pasir
3 zona
Liat
Techno-ecosystem
Hutan Alam
2 zona
Sebelumnya 2 arealSekarang 1 areal
2 zona
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
Page 34
3. Zone
Seragam
Rehabilitas dengan Spesies A
Rehabilitas dengan Specsies B
LandaiDrainase baik
DatarDrainase buruk
CuramDrainase baik
2 zona 3 zona 3 zona
BAGAIMANA MENENTUKAN TITIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
Page 35
PENGAMBILAN CONTOH HARUS BENAR
• Siapkan peralatan (bor, pisau, buku warna tanah, spidol permanen, karet pengikat, lembaran pengamatan dan label)
• Bersihkan peralatan dan kontainer.
• Ambil contoh sesuai dengan metode yang telah ditetapkan dan konsisten.
• Isi lembaran pengamatan dan beri label.
• Buat peta menggambarkan informasi contoh tanah.
Page 37
PENGAMBILAN CONTOH HARUS BENAR
Pengamatan Profil Tanah:
a. Identitas lokasi,
b. Kedalaman horizon,
c. Warna tanah,
d. Struktur Tanah
e. Konsistensi Tanah,
f. Kondisi cuaca,
g. Vegetasi,
h. Kemiringan lereng,
i. Tekstur.
Tuangkan dalam Tally Sheet standar
Page 39
PENGAMBILAN CONTOH HARUS BENAR
Jenis Contoh Tanah:1. Contoh Tanah Utuh untuk Bobot Isi, Kadar Air, Porositas
a. Menggunakan Ring sample (standar 100 cm3)
b. Tutup ring dengan papan, lalu tekan atau pukul sampaipermukaan ring berada di bawah permukaan tanahbeberapa sentimeter,
c. Gali sekeliling menggunakan cangkul,
d. Buang kelebihan tanah di salah satu ujungmenggunakan pisau tajam, lalu tutup,
e. Bersihkan ujung lainnya, lalu tutup,
f. Beri label,
g. Timbang (Ring+Tanah Basah), catat,
h. Oven 105oC selama 72 jam,
i. Timbang (Ring+Tanah Kering), Catat,
j. Keluarkan tanah, bersihkan ring, timbang berat Ring, catat
Page 40
PENGAMBILAN CONTOH HARUS BENAR
Jenis Contoh Tanah:2. Contoh Tanah Terganggu untuk karakterisisasi kimia tanah dan
fraksi tanah:
Page 41
HINDARI
Penggabungan sub-contoh untuk areal
dengan karaktersitik beda. Jika dilakukan, bagaimana hasilnya ?
LandaiDrainase baik
DatarDrainase buruk
CuramDrainase baik
3 zona
Dikapur 5 tahun lalu
2 zona
Lempung
Pasir
3 zona
Liat
Techno-ecosystem
Hutan Alam
Page 42
SEBERAPA SERING PERLU DILAKUKAN PENGAMBILAN CONTOH TANAH ?
• Secara umum setiap 3 tahun.
KAPAN ?
• Kapan saja sepanjang tahun, namun ......
– Kecukupan waktu untuk analisis di
laboratorium dan implementasi rekomendasi
perlu dipertimbangkan.
Page 43
APA PERALATANNYA ?
• Bor, cangkul, pisau, buku warna tanah, spidol permanen, karet pengikat, lembaran pengamatan, kerta label, cooler box.
Page 55
Penampang Profil Gambut
• Kedalamam muka air,• Tingkat kematangan gambut (Fibrik, Hemik, dan Saprik),• Ketebalan,• Kedalaman lapisan pirit (cek menggunakan Hidrogen Peroksisa
(H2O2) 30%.
Page 56
Tingkat kematangan tanah gambut dalam pengamatan di lapangandapat dilakukan dengan cara mengambil segenggam tanah gambutdan memerasnya dengan tangan.
Kriteria mentah atau matang dari gambut dapat ditunjukkan denganmelihat hasil cairan dan sisa bahan perasan. Ketentuan dalammenentukan kematangan gambut untuk masing-masing katagoriadalah sebagai berikut:
1. Fibrik (Gambut mentah)Bila setelah pemerasan, tersisa >75% bagian serat tertinggal di telapak tangan. Kadar abu sekitar 3% dan bahan Organik 50%,
2. HemikBila setelah pemerasan, tersisa 25% sampai 75% bagian serattertinggal di telapak tangan. Kadar abu sekitar 8% dan bahanOrganik >50%,
3. Saprik (Gambut Matang)Bila setelah pemerasan, tersisa <75% bagian serat tertinggal di telapak tangan. Kadar abu sekitar 12% dan bahan Organik ≥78%.
KEMATANGAN GAMBUT
Page 57
Berdasarkan Ketebalana, gambut dikelompokkan menjadi:1. Gambut dangkal: ketebalan gambut 50 – 100 cm,2. Gambut sedang : ketebalan gambut 100 - 200 cm,3. Gambut dalam : ketebalan gambut 200 - 300 cm,4. Gambut sangat dalam : ketebalan gambut > 300 cm,
dan5. Tebal gambut 0 – 50 cm : tanah mineral bergambut
(peaty soils)
KEDALAMAN GAMBUT
Page 58
1. Transportasi,
2. Preparasi, dan
3. Penyimpaman Contoh
CONTOH SUDAH DIPEROLEH, APA YANG PERLU DILAKUKAN
SELANJUTNYA ?
Page 59
• Kedalaman :
• Lapisan olah (0-30 cm)….tergantung kebutuhan
• Harus konsisten.
• Campur sub-contoh, aduk rata untuk dijadikan 1 contoh.
• Beri label yang jelas.
• Masukkan contoh ke dalam kotak, kotakpendingin, atau karung contoh untuktransportasi.
CONTOH TANAHNYA ?
Page 60
Preparasi Contoh Di Laboratorium
• Letakkan contoh di tempat sejuk atau dingin selama
transportasi,
• Segera kering anginkan di atas permukaan yang bersih
(jika kadar air tanah lapangan tidak diperlukan). Jika
diperlukan kadar air, sisihkan contoh dalam tempat
kedap udara atau langsung tentukan kadar air dengan
dimasukkan dalam oven pengering 105oC selama 72
jam…..Jangan sampai label tertukar atau hilang,
• Pecahkan bongkahan yang besar utk mempercepat
pengeringan,
• Buang batuan (khusus untuk tanah mineral),
• Jika contoh terlalu banyak, maka lakukan pengurangan
contoh dengan cara sebagai berikut :
Page 62
• Setelah kering udara dan aduk rata,• Lakukan penentuan kadar air kering udara dengan menimbang
tanah kering udara ke dalam cawan, lalu oven 105oC selama 72 jam. Lakukan dengan 3 ulangan.
• Sisa tanah dapat dihaluskan, lalu lakukan pengayakanmenggunakan ayakan berukuran <2mm (biasanya 1,4 mm)
• Masukkan contoh tanah hasil ayakan ke dalam kantong plastic ataukotak plastic kedap udara.
• Jika diperlukan ukuran yang lebih kecil, maka lalukan pengayakanulang dengan melakukan sub-sampling (biasanya 30 g) denganmenggunakan ayakan yang lebih kecil sesua kebutuhan,
• LABEL MASING-MASING CONTOH JANGAN SAMPAI HILANG DAN/ATAU TERTUKAR.
Preparasi Contoh Di Laboratorium
Page 63
Tujuan :Karakterisasi sifat tanah dan tanaman.
1. Contoh tanah yang telah dikeringanginkan, ditumbuk dan diayak
2. Karakterisasi pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-dd, Al-dd, Mg-dd, Ca-dd, KTK, Boron, tekstur, dan bobot isi tanah.
1. Daun vegetasi dipotong-potong kecil, 2. Dimasukkan ke dalam oven pada temperatur
700C selama 48 jam, kemudian dihaluskan, dan
3. Analisis hara tanaman.
ANALISIS CONTOH DI LABORATORIUM
Page 64
Analisis Data dan Pelaporan
1. Data yang didapat ditata dan selanjutnyadianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.Penilaian kesuburan tanah dilakukanberdasarkan kriteria penilaian yang berlaku.
2. Penyusunan rekomendasi.3. Finalisasi laporan dilaksanakan melalui diskusi
sesama anggota tim, dan pemaparan hasil dihadapan pengguna.