21
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN DEPRESI PADA MAHASISWA Oleh : RR. ATINA AYU VANESA QUROTUL UYUN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

  • Upload
    lamque

  • View
    232

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN

DEPRESI PADA MAHASISWA

Oleh :

RR. ATINA AYU VANESA

QUROTUL UYUN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN

DEPRESI PADA MAHASISWA

Telah Disetujui Pada Tanggal

_________________

Dosen Pembimbing Utama

(Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN

DEPRESI PADA MAHASISWA

Rr. Atina Ayu Vanesa

Qurotul Uyun

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersyukuran dengan depresi pada mahasiswa. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kebersyukuran dengan depresi pada mahasiswa. Semakin tinggi tingkat kebersyukuran pada mahasiswa, maka tingkat depresi semakin rendah, sebaliknya semakin rendah tingkat kebersyukuran pada mahasiswa, maka tingkat depresi semakin tinggi.

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dengan karakteristik sedang menempuh pendidikan S1, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia antara 18-24 tahun, beragama Islam, serta berdomisili di DIY. Subjek penelitian berjumlah 60 orang. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala depresi yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan gejala-gejala depresi yang dikemukakan oleh Oltmanns & Emery (2004) dan skala kebersyukuran yang juga disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri syukur yang dikemukakan oleh Al-Jauziyah (2005).

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment dari Pearson untuk menguji apakah terdapat hubungan antara kebersyukuran dengan depresi pada mahasiswa, dengan menggunakan fasilitas program SPSS versi 11,5 sebagai alat bantu analisis secara statistik. Hasil analisis data menunjukkan korelasi sebesar r = -0,448 dan p = 0,000 (p < 0,01) yang artinya terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara kebersyukuran dengan depresi. Jadi hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci : Kebersyukuran, Depresi

Page 4: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

PENGANTAR

Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan

seseorang mengalami tekanan atau depresi, yang mana kejadian tersebut disadari

dapat meningkatkan risiko menderita penyakit fisik dan kematian (Fontana, tanpa

tahun). Beberapa peristiwa kehidupan tersebut dijelaskan dalam suatu skala

penilaian objektif untuk depresi seperti Skala Rahe-Holmes, dengan menetapkan

nilai pada beberapa peristiwa penting seperti pernikahan, kelahiran, kesedihan,

kehilangan pekerjaan, serta beberapa peristiwa yang berhubungan dengan keadaan

emosional (www.cancerweb.ncl.ac.uk, 2008). Penggunaan skala ini tergantung

pada level usia, di atas 18 tahun menggunakan skala untuk orang dewasa,

sedangkan usia 18 tahun dan di bawahnya menggunakan skala untuk anak-anak

(www.healpastlives.com, 2008). Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan

bahwa semua kelompok usia memiliki kemungkinan untuk mengalami depresi.

Kemungkinan munculnya depresi, datang dari pikiran yang terus-menerus

menginterpretasikan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara tidak tepat (Ilmawati,

2004). Sebagian dari masalahnya adalah perkembangan kognitif (Larson, dkk.,

dalam Nevid, dkk., 2003). Seperti halnya orang dewasa yang depresi, anak-anak

dan remaja juga memiliki perasaan tidak berdaya, pola berpikir yang lebih

menyimpang, kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri sehubungan dengan

kejadian-kejadian negatif, serta harga diri (self-esteem), kepercayaan diri (self-

confidence), dan persepsi akan kemampuan yang lebih rendah dibandingkan

teman-teman sebayanya yang tidak depresi (Lewinsohn, dkk.; Kovacs, dalam

Nevid, dkk., 2003). Mereka sering melaporkan adanya episode kesedihan dan

Page 5: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

menangis, merasa apatis, sulit tidur, lelah, dan kurang nafsu makan, juga memiliki

pikiran-pikiran untuk bunuh diri dan mencoba untuk bunuh diri (Nevid, dkk.,

2003).

Depresi pada anak-anak juga memiliki ciri lain, seperti menolak masuk

sekolah, takut akan kematian orang tua, dan terikat pada orang tua. Anak-anak

juga sering menyimpan sendiri perasaannya. Perasaan-perasaan negatif dapat

diekspresikan dalam bentuk kemarahan, cemberut, atau perasaan tidak sabar,

mengakibatkan konflik dengan orang tua yang selanjutnya memperpanjang masa

depresi (Nevid, dkk., 2003).

Depresi pada remaja biasanya berpengaruh pada kehidupan sosial dan

akademik (Mahsun, 2004). Prestasi akademik yang buruk, penyalahgunaan zat,

perilaku antisosial, perilaku seksual yang berlebihan, membolos, dan melarikan

diri merupakan gejala depresi pada remaja (Kaplan & Sadock, 1997). Gejala-

gejala depresi lainnya pada remaja menurut Sarwono (2002), antara lain: 1. segi

perasaan (selalu sedih); 2. segi kognitif (pesimis, serta pandangan negatif terhadap

diri sendiri, dunia, dan masa depan); 3. segi tingkah laku (cara berpakaian kurang

rapi, ekspresi wajah murung, bicaranya sedikit dan perlahan, serta gerak tubuh

lamban); 4. segi fisik (tidak nafsu makan, insomnia, sakit di berbagai bagian

tubuh, dan siklus haid tidak teratur pada wanita).

Depresi pada remaja dihubungkan dengan meningkatnya risiko terjadinya

episode depresi mayor di masa mendatang dan percobaan bunuh diri pada masa

dewasa (Weissman, dalam Nevid, dkk., 2003). Perasaan putus asa, harga diri yang

rendah, dan sikap yang menyalahkan diri sendiri, berkaitan dengan tindakan

Page 6: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

bunuh diri yang dilakukan (Cole, Protinsky, & Cross; Harter & Marold; Shagle &

Barber, dalam Santrock, 2003).

Selain pada anak dan remaja, depresi juga dapat terjadi pada orang lanjut

usia. Sejumlah penelitian telah melaporkan data yang menyatakan depresi pada

lanjut usia berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, kematian pasangan,

penyakit fisik yang menyertai, dan isolasi sosial (Kaplan & Sadock, 1997).

Depresi pada orang lanjut usia bisa sulit diketahui, karena kemunculannya sering

kali bersamaan dengan adanya penyakit atau gejala medis demensia atau

kepikunan, dengan kata lain orang tua yang jatuh sakit secara fisik atau

menunjukkan tanda-tanda demensia bisa menyebabkan depresi (Blazer; Small,

dalam Durand & Barlow, 2006).

Kejadian depresi pada anak mencapai sekitar 2,5% dan pada orang di atas

usia 65 tahun, angka kejadian depresi sekitar 1-2% (Saelan, 2006). Fergusson &

Woodward (Durand & Barlow, 2006) melalui studi yang dilakukannya,

mengidentifikasikan 13% dari 1.265 remaja mengembangkan gangguan depresi

pada usia 14 sampai dengan 16 tahun, selanjutnya antara 16 sampai dengan 21

tahun berisiko memunculkan depresi berat, percobaan bunuh diri, penyalahgunaan

obat dan alkohol, prestasi di bidang pendidikan yang lebih rendah daripada

potensinya, serta terlalu dini menjadi orangtua bila dibandingkan remaja-remaja

yang tidak depresi.

Sekitar 50% angka kejadian depresi terjadi pada usia 20-50 tahun, dimana

prevalensi (angka kejadian) pada orang yang tidak menikah lebih tinggi dibanding

mereka yang berumah tangga (www.hanyawanita.com, 2007). Hal ini disebabkan

Page 7: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

karena sebuah hubungan pernikahan yang kokoh dapat menyediakan sumber

dukungan selama masa stress (Weissman, dkk., dalam Nevid, dkk., 2003).

Prevalensi depresi semasa hidup berkisar antara 10% hingga 25% untuk

wanita dan 5% hingga 12% untuk pria (APA, dalam Nevid, dkk., 2003).

Prevalensi depresi pada perempuan dua kali lebih besar dibanding pada laki-laki

(Syailendra, dalam www.hanyawanita.com, 2007). Hal ini disebabkan karena pria

dan wanita berespons berbeda terhadap perasaan depresi. Wanita cenderung

memperbesar depresi yang mendorong kepada periode depresi yang lebih panjang

dan lebih parah dengan merenungkan perasaan serta kemungkinan penyebabnya,

sedangkan pria cenderung mengalihkan pikiran saat depresi dengan melakukan

sesuatu yang disukai, seperti pergi ke tempat berkumpul yang disenangi untuk

menghilangkan pikiran akan perasaan-perasaan negatif yang dialami (Nolen-

Hoeksema, dkk., dalam Nevid, dkk., 2003).

Depresi dapat berwujud dorongan untuk mengakhiri hidup agar terlepas

dari situasi yang tidak diinginkan (Ilmawati, 2004). Bunuh diri sebagai jalan

terakhir bagi orang yang mengalami depresi juga meningkat tajam. Jumlah kasus

bunuh diri di Indonesia selama enam bulan terakhir pada tahun 2004 sudah

mencapai 92 kasus, hampir menyamai jumlah seluruh korban tahun 2003 yang

tercatat 112 kasus (Ilmawati, 2004). World Health Organization (WHO)

menyatakan bahwa dalam 20 tahun mendatang, diperkirakan lebih dari 300 juta

penduduk dunia menderita depresi (Messwati, 2006). Pada tahun 2020 depresi

akan menempati masalah kesehatan nomor dua terbesar setelah penyakit

kardiovaskuler (Messwati, 2006).

Page 8: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

Secara umum, diperkirakan bahwa sebuah kasus bunuh diri terjadi dari 6-

10 upaya bunuh diri (Santrock, 1995). Bagi remaja, gambarannya adalah satu

kasus bunuh diri dari 50 percobaan bunuh diri. Sebanyak dua dari setiap tiga

mahasiswa berpikir untuk melakukan bunuh diri, setidak-tidaknya pada satu kali

kesempatan, salah satu caranya dengan meminum obat-obatan over dosis,

(Santrock, 1995).

Berdasarkan wawancara dengan salah satu konselor yang menangani

kasus-kasus depresi di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, ditemukan

ada salah satu mahasiswa yang mengalami depresi dikarenakan putus cinta.

Gejala-gejala yang ditunjukkan, antara lain: sulit berkonsentrasi, tidak mau masuk

kuliah, susah makan, bahkan pernah ada ide bunuh diri (Wawancara, Senin

20/10/2008).

Faktor penyebab dari banyaknya kasus bunuh diri adalah adanya

ketidakmampuan seseorang dalam mengelola stress yang dialami (Ilmawati,

2004). Ketidakmampuan dalam mengelola ini menyebabkan stress

berkepanjangan, sehingga mengalami depresi, serta menjadi pertanda bahaya yang

mengarah pada upaya bunuh diri (Mahsun, 2004).

Nevid, dkk. (2003) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

depresi dapat saling berinteraksi, antara faktor-faktor biologis (seperti faktor

genetis, ketidakteraturan neurotransmiter, atau abnormalitas otak); faktor

psikologis (seperti distorsi kognitif atau ketidakberdayaan yang dipelajari); serta

stressor sosial dan lingkungan (seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan).

Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti lama menganggur atau

Page 9: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

perceraian, dapat memiliki dampak yang menekan dengan menurunkan aktivitas

neurotransmiter dalam otak. Dampak biokimia ini lebih cenderung terjadi atau

lebih pasti pada orang dengan suatu kecenderungan genetis tertentu untuk depresi.

Dikatakan pula bahwa kerentanan kognitif dapat meningkatkan risiko depresi bila

dihadapkan pada peristiwa-peristiwa hidup yang negatif. Pengaruh kognitif juga

dapat berinteraksi dengan suatu kerentanan genetis untuk meningkatkan risiko

depresi secara lebih lanjut setelah terjadinya peristiwa kehidupan yang penuh

tekanan.

Di satu sisi, suatu gangguan depresi mungkin tidak akan berkembang atau

dapat berkembang dalam bentuk yang lebih ringan pada orang yang memiliki

sumber daya coping yang lebih efektif untuk mengatasi situasi yang penuh

tekanan (Nevid, dkk.,2003). Abernethy, dkk. (2002), melalui hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa religious coping bisa membantu mengurangi tekanan pada

situasi yang tidak dapat dikendalikan, dimana religious coping dihubungkan

dengan berkurangnya depresi dan menimbulkan perasaan nyaman. Disebutkan

pula bahwa religious coping dihubungkan dengan kesehatan mental yang lebih

baik. Peterson & Roy (Mabruri, 2007) menambahkan melalui hasil penelitiannya

yang menyimpulkan, bahwa religiusitas seseorang dapat memberikan

kesejahteraan psikologis serta berhubungan secara negatif dengan depresi.

Penelitian-penelitian tersebut dikuatkan oleh hasil penelitian Watkins, dkk.

(2003) yang menemukan hasil bahwa religiusitas secara positif terhubung dengan

rasa syukur dan pengalaman dari rasa syukur dapat meningkatkan kepercayaan

pada Tuhan. Dengan kata lain, rasa syukur dapat meningkatkan emosi positif.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis membuat suatu asumsi bahwa

kebersyukuran dapat mencegah depresi dan dapat melindungi seseorang dari

risiko menderita depresi. Maka timbul suatu pertanyaan penelitian: “Apakah ada

hubungan antara kebersyukuran dengan depresi?”

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia dengan karakteristik sedang menempuh pendidikan

S1, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, berusia antara 18-24 tahun,

beragama Islam, serta berdomisili di Yogyakarta.

B. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Metode yang digunakan dalam

pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan menggunakan skala, yaitu

skala depresi dan skala kebersyukuran. Metode penyusunan skala depresi dan

skala kebersyukuran menggunakan skala sikap model Likert dengan empat

alternatif jawaban. Subjek diminta untuk mengisi sejumlah pernyataan yang

digunakan untuk mengungkap permasalahan yang akan diteliti, dengan memilih

salah satu dari keempat alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaan subjek.

Penyekoran pernyataan favourable bergerak dari 4 – 1, sedangkan untuk

penyekoran pernyataan unfavourable bergerak dari 1 – 4.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

1. Skala Depresi

Skala depresi dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan gejala-gejala depresi yang dikemukakan oleh Oltmanns & Emery

(2004), antara lain:

a. Gejala emosional;

b. Gejala kognitif;

c Gejala somatik;

d. Gejala tingkah laku.

Secara keseluruhan Skala Depresi berjumlah 26 aitem pernyataan, dengan

21 aitem pernyataan favourable dan lima aitem pernyataan unfavourable. Skala

depresi menggunakan alternatif jawaban “sangat sesuai (SS)”, “sesuai (S)”, “tidak

sesuai (TS)”, dan “sangat tidak sesuai (STS)”.

2. Skala Kebersyukuran

Skala kebersyukuran dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan ciri-ciri syukur yang dikemukakan oleh Al-Jauziyah (2005), antara

lain:

a. Memberikan pujian kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan-Nya dan

minta ampun pada-Nya;

b. Menggunakan nikmat Allah untuk mencapai ridha-Nya, mencurahkan harta

benda untuk amal saleh;

c. Berbuat baik terhadap nikmat Allah;

d. Menjaga karunia Allah dan mampu menahan diri untuk tidak mengerjakan

perbuatan terlarang (meninggalkan kemaksiatan);

Page 12: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

e. Mencurahkan semua tenaga untuk taat dan beribadah kepada Allah, serta

tunduk dan patuh kepada Allah;

f. Pujian kepada orang yang berbuat baik karena kebaikannya dan menceritakan

tentang nikmat Allah;

g. Mensyukuri nikmat-nikmat Allah, menerima nikmat Allah dengan

kebahagiaan dan kelapangan dada.

Secara keseluruhan Skala Kebersyukuran berjumlah 29 aitem pernyataan,

dengan 24 aitem pernyataan favourable dan lima aitem pernyataan unfavourable.

Skala kebersyukuran menggunakan alternatif jawaban “selalu (SL)”, “sering

(SR)”, “kadang-kadang (KK)”, dan “tidak pernah (TP)”.

C. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah metode analisis statistik korelasi product

moment dari Pearson. Perhitungan analisis data dilakukan dengan menggunakan

komputer pada program SPSS release 11.5 for windows sebagai alat bantu analisis

secara statistik.

HASIL PENELITIAN

1. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis korelasi product moment dari Pearson untuk

menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu berupa uji

asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas sebagai syarat untuk

pengetesan nilai korelasi agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari

Page 13: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

kebenaran yang seharusnya (Hadi, 2001). Uji asumsi dilakukan dengan bantuan

komputer pada program SPSS release 11.5 for windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada

variabel penelitian mengikuti distribusi kurve normal atau tidak. Pedoman atau

kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data

adalah jika p > 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan jika p < 0,05 maka

sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 2001). Hasil uji normalitas  dengan

teknik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan nilai KS-Z sebesar

0,645 dengan p = 0,800 (p > 0,05) untuk skala depresi dan nilai KS-Z sebesar

0,654 dengan p = 0,785 (p > 0,05) untuk skala kebersyukuran. Hasil uji normalitas

ini menunjukkan bahwa skala depresi dan skala kebersyukuran terdistribusi atau

tersebar dengan normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variabel

mempunyai hubungan yang linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan

linear apabila p < 0,05, sebaliknya hubungan antara kedua variabel dikatakan

tidak linear apabila p > 0,05. Hasil uji linearitas dengan teknik Compare Means

menunjukkan F = 13,561 dengan p = 0,001. Berdasarkan hasil analisis di atas,

dapat dikatakan bahwa hubungan antara depresi dengan kebersyukuran bersifat

linear atau mengikuti garis lurus karena p < 0,05.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sehingga semua syarat

terpenuhi, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Pearson. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah ada hubungan negatif antara kebersyukuran dengan depresi. Semakin

tinggi tingkat kebersyukuran seseorang, maka tingkat depresi semakin rendah,

begitu pula sebaliknya. Hasil analisis data menunjukkan r = -0,448 dengan p =

0,000 (p < 0,01). Berdasarkan hasil korelasi tersebut, dinyatakan bahwa terdapat

hubungan negatif yang sangat signifikan antara kebersyukuran dengan depresi,

sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Koefisien determinasi (r2) yang

diperoleh = 0,201, artinya sumbangan efektif kebersyukuran terhadap depresi

sebesar 20,1%. Sebanyak 20,1% depresi dipengaruhi oleh kebersyukuran,

sedangkan sisanya sebanyak 79,9% dipengaruhi variabel lain diluar variabel

tersebut.

PEMBAHASAN

Adanya hubungan antara kebersyukuran dengan depresi, membuktikan

bahwa kebersyukuran merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi

terhadap tinggi rendahnya depresi pada mahasiswa. Kebersyukuran (syukur)

dalam penelitian ini diartikan sebagai tingkat penerimaan diri, pengendalian diri,

dan kelapangan dada atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT

serta diwujudkan dalam bentuk perkataan, perbuatan, dan dengan hati. Depresi

dalam penelitian ini diartikan sebagai gangguan yang ditunjukkan dengan gejala-

Page 15: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

gejala, diantaranya kehilangan minat (rasa senang) dalam semua atau berbagai

aktivitas, perasaan sedih yang mendalam atau berkepanjangan sampai pada

keadaan tidak berdaya, putus asa dan kehilangan harapan, serta perasaan tidak

berharga dalam hubungannya dengan penyalahan terhadap diri sendiri.

Orang yang depresi cenderung menginterpretasikan kejadian-kejadian

sehari-hari secara negatif, dengan membuat kesalahan-kesalahan kognitif dengan

selalu berpikir negatif tentang dirinya sendiri, dunianya (lingkungan), dan masa

depannya (Beck, dalam Durand & Barlow, 2006; Nevid, dkk., 2003). Sebaliknya,

orang yang bersyukur senantiasa mencurahkan tenaga untuk taat dan beribadah

kepada Allah serta tunduk dan patuh kepada Allah. Perasaan tunduk dan patuh

kemudian membawa manusia menjadi orang yang berserah diri dan tawakkal. Hal

ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 22:

”Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” Berdasarkan ayat di atas, dapat dikatakan bahwa orang yang bersyukur

menerima dan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya adalah

kehendak Allah SWT sebagai wujud penerimaan diri dan kelapangan dada. Ketika

mendapat kesulitan, ia langsung menyerahkan ke Allah dan yakin bahwa

pertolongan Allah akan datang, sehingga tidak mudah putus asa. Keyakinan ini

akan mengubah cara pandang terhadap peristiwa apapun yang dihadapi dalam

hidup dan memunculkan pikiran, perasaan, pemahaman, serta emosi positif,

sehingga dapat mengurangi seseorang memandang diri negatif juga dalam

Page 16: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

memahami lingkungan dan masa depannya. Dengan demikian orang yang

bersyukur tidak mudah mengalami depresi.

Orang yang bersyukur menganggap kemudahan maupun kesulitan yang

dialami sebagai anugerah, dengan begitu ia tidak pernah menyesali apa yang

terjadi dalam hidupnya. Hati orang yang bersyukur akan selalu merasa cukup,

sehingga tidak khawatir dan was-was. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

surat Al-Baqarah ayat 112:

“(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Sikap hidup inilah yang menimbulkan ketenangan dan perasaan nyaman, sehingga

tidak depresi. Penjelasan ini didukung oleh penelitian oleh Watkins, dkk. (2003),

yang menyatakan bahwa individu yang bersyukur memiliki suatu perasaan yang

berlimpah serta tidak merasa hampa dalam hidupnya. Perasaan itulah yang

menyebabkan individu tersebut tidak mudah mengalami depresi.

Penjelasan di atas didukung oleh hasil penelitian McCullough & Emmons

(2003) yang merumuskan bahwa pendekatan yang efektif untuk memaksimalkan

kepuasan hati seseorang adalah dengan secara sadar bersyukur atas berkah yang

diterima. Di sisi lain, Al-Jauziyah (2005) menjelaskan konsep syukur secara lebih

mendalam, dimana orang yang bersyukur (syakir) adalah yang bersyukur atas

pemberian dan orang yang banyak syukur (syakur) adalah orang yang bersyukur

atas penolakan; orang yang bersyukur (syakir) adalah yang bersyukur atas

kemanfaatan, sementara orang yang banyak syukur (syakur) adalah orang yang

bersyukur atas terhalangnya kemanfaatan itu; orang yang bersyukur (syakir)

Page 17: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

adalah yang bersyukur atas pemberian, sementara orang yang banyak syukur

(syakur) adalah orang yang bersyukur atas musibah. Dengan kata lain, orang yang

bersyukur memiliki keyakinan bahwa kebersyukuran adalah anugerah serta

keyakinan akan ada hikmah dibalik setiap jengkal kehidupannya.

Rasa syukur lebih kuat terhubung pada emosi positif daripada emosi

negatif dan menunjukkan hubungan negatif terkuat dengan depresi dibuktikan

melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Watkins, dkk. (2003). Penelitian

tersebut menguatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dimana

diterimanya hipotesis penelitian membuktikan bahwa kebersyukuran memiliki

hubungan negatif yang sangat signifikan dengan depresi.

Di sisi lain, hasil kategorisasi kebersyukuran menunjukkan sebagian besar

subjek berada dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 41 orang (68,33%) dari

jumlah 60 subjek penelitian, sebaliknya hasil kategorisasi depresi menunjukkan

sebagian besar subjek berada dalam kategori rendah, yaitu sebanyak 46 orang

(76,67%) dari jumlah 60 subjek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,

dapat diinterpretasikan bahwa mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian

ini memiliki tingkat kebersyukuran yang tinggi. Kebersyukuran yang tinggi pada

subjek tersebut terkait dengan tingkat depresi yang rendah.

Penelitian ini memiliki kelemahan, yaitu pemilihan subjek penelitian yang

kurang tepat, seharusnya peneliti mencari subjek yang diduga memiliki tingkat

depresi tinggi. Selain itu kelemahan juga terletak pada jumlah aitem yang kurang

seimbang dalam alat ukur yang disajikan.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hubungan negatif

yang sangat signifikan antara kebersyukuran dengan depresi pada mahasiswa,

artinya semakin tinggi tingkat kebersyukuran pada mahasiswa maka tingkat

depresi semakin rendah, sebaliknya semakin rendah tingkat kebersyukuran pada

mahasiswa maka tingkat depresi semakin tinggi. Dengan demikian hipotesis

penelitian diterima.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi Para Mahasiswa

Para mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kebersyukuran dalam

segala aspek kehidupan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat terhadap penelitian sejenis

diharapkan dapat menghasilkan berbagai macam variasi penelitian, seperti

penambahan variabel penelitian maupun penelitian pada subjek yang berbeda.

Selain itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan konsep

kebersyukuran terutama dalam pembuatan aitem.

Page 19: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyah, I.A.Q. 2005. Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur. Mitra Pustaka: Yogyakarta.

Abernethy, A.D. Chang, T. Seidlitz, L. Evinger, J.S. & Duberstein, P.R. 2002. Religious Coping and Depression Among Spouses of People With Lung Cancer. http://psy.psychiatryonline.org/cgi/content/full /43/6/456, 2007.

Anonim. (tanpa tahun). Definition: Rahe-Holmes Social Readjustment Ratings Scale. http://cancerweb.ncl.ac.uk/cgi-bin/omd?Rahe-Holmes+social+ readjustment+rating+scale, 14/01/2008.

______. (tanpa tahun). The Holmes-Rahe Social Readjustment Ratings Scale. http://www.healpastlives.com/future/cure/scale.htm, 14/01/2008.

______. 2006. Waspadai Depresi, Kenali Gejalanya. http://www.hanyawanita. com/_ health/article.php?article_id=6228, 06/03/2007.

Durand, V.M. Barlow, D.H. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Emmons, R.A. McCullough, M.E. 2003. Counting Blessings Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-being in Daily Life. www.Psy.Miami.edu/faculty/mmccullough/gratitude/Emmons _ McCullough_2003_JPSP.pdf_, 10/02/2008.

Fontana, D. (tanpa tahun). Stress. From Managing Stress, The British Psychology Society and Routledge. http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/ FacDevCom/guidebk/teachtip/stress.htm,14/01/2008.

Hadi, S. 2001. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ilmawati, Z. 2004. “Depresi Sosial” Gejala dan Akar Penyebabnya. httpwww. [email protected], 2007.

Kaplan & Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri (Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis) Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

Mabruri, M.I. 2007. Hubungan Antara Kepribadian Tangguh (Hardiness) dan Religiusitas Dengan Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-being) Pada Korban Bencana Alam Di Yogyakarta. Naskah Publikasi. Program Studi Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Mahsun. 2004. Bersahabat dengan Stres (Kiat Praktis Menaklukkan Bahkan Mengubah Stres Menjadi Hal yang Positif). Yogyakarta: Penerbit Prisma Media.

Messwati, E.D. 2006. Memulihkan Depresi, Mencegah Bunuh Diri. httpwww.

kompas.comver1Kesehatan061025152549.htm, 2007.

Nevid, J.S. Rathus, S.A. Greene, B. 2003. Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

_______. 2003. Psikologi Abnormal Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Oltmanns, T.F. Emery, R.E. 2004. Abnormal Psychology. Pearson Prentice Hall. Upper Saddle River, New Jersey 07458.

Saelan, Y. 2006. Depresi dan Fungsi Otak. http://www.beritajatim.com/siloam/ index.php, 06/03/2007.

Santrock, J.W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta: Penerbit Erlangga.

___________ . 1995. Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup) Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Watkins, P.C. Woodward, K. Stone, T. Kolts, R.L. 2003. Gratitude and Happiness: Development of a Measure of Gratitude, and Relationships With Subjective Well-being. www.Psy.Miami.edu/faculty/mmccullough/ gratitude/2, 10/02/2008.

Page 21: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · berdasarkan ciri-ciri syukur yang ... dan kurang nafsu makan, juga memiliki

Identitas Penulis

Nama : Rr. Atina Ayu Vanesa

Alamat : Gandok Condong Catur 17 Gang Ratih No. 29 Depok

RT/RW 02/55 Kabupaten Sleman Propinsi DIY Kode Pos

55283

No HP : 085729063800 / 085729152562