49

Click here to load reader

NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

25

BAB 3

ANALISIS MASALAH DALAM FILM ANIME

NEON GENESIS EVANGELION

3.1 Garis Besar Cerita Neon Genesis Evangelion

Di awal cerita versi tayangan serialnya, Neon Genesis Evangelion mengisahkan

tentang berdatangannya para makhluk dari dunia lain yang disebut “Angel” ( Shito,

dalam bahasa Jepang) setelah suatu masa yang disebut Second Impact. Angel

berdatangan pada tenggang waktu 15 tahun setelah Second Impact, yaitu pada tahun

2015. Militer PBB berupaya memusnahkan makhluk yang dianggap berbahaya itu

sampai akhirnya mereka menjatuhkan bom N2 yang disebut-sebut adalah istilah lain

untuk nuklir. Namun upaya ini tetap gagal. Setiap Angel mempunyai AT Field

(Absolute Terror Field) masing-masing yang melindungi mereka dari berbagai serangan

fisik. Akhirnya PBB angkat tangan dan menyerahkan upaya pemusnahan Angel kepada

organisasi semi-militer bernama NERV yang berbasis di Tokyo-3, Jepang. NERV

dikepalai oleh ilmuwan bernama Ikari Gendoh.

Tanpa diketahui banyak pihak, NERV – yang dulunya disebut Gehern -

sebenarnya sudah memprediksi akan kemunculan Angel sejak terjadinya Second Impact

15 tahun lalu. Mereka telah jauh-jauh hari mempersiapkan senjata mutakhir rahasia yang

disebut Evangelion; atau biasa disebut EVA, sebagai satu-satunya senjata yang bisa

menangkal Angel. NERV berada di bawah pengawasan dewan misterius yang disebut

Seele. Seele sering membicarakan tentang Dead Sea Scroll. Dalam hubungannya dengan

Page 2: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

26

dunia nyata, Dead Sea Scroll adalah sebuah perkamen kuno yang ditemukan pada tahun

1947 di Israel, dan memuat wahyu tentang Armageddon / Apocalypse (kiamat).

Sepertinya Seele hendak memastikan kebenaran apa yang tertulis dalam Dead Sea Scroll,

sementara pimpinan NERV ingin mencegah tujuan Seele tersebut dengan menciptakan

EVA. Dewan Seele tahu tentang keberadaan proyek EVA, tapi mereka sengaja

membiarkan NERV melaksanakan pengembangan proyek EVA tersebut dan Seele

hanya mengamatinya dari jauh.

EVA sendiri adalah bentuk mutasi senjata biologis; dalam arti bahwa makhluk ini

bukan mesin. Meski sumber energinya baterai dan ada kokpit pengendalinya, tubuh

EVA terdiri dari jaringan organ hidup. Makhluk ini bergerak berdasarkan sinkronisasi

pikiran dan perasaan dengan pengemudinya. Tapi jika pengemudi hilang kesadaran,

EVA dapat mengambil alih semua pergerakan atas dasar instingnya sendiri (berserk). Ini

dikarenakan proyek pengembangan EVA yang masih belum mencapai tahap sempurna

seratus persen. EVA yang berserk, adalah sesuatu hal yang tidak diharapkan oleh

segenap pihak dalam cerita ini. Karena jika EVA sampai mengalami hal itu, ia menjadi

sangat buas karena tindakannya berdasarkan naluri binatang liar. Untuk itulah peran

pengemudi atau pilot, sangat penting untuk mengendalikan makhluk ini. EVA juga

memiliki AT Field dan kemampuan untuk menetralisir AT Field Angel.

Orang-orang yang bisa menjadi pengemudi EVA, hanyalah para remaja berusia

antara 14-15 tahun. Lain dari golongan itu, tidak bisa. Untuk itulah, kandidat remaja dari

berbagai pelosok dicari untuk kemudian dikirim ke Jepang, dan dipersiapkan menjadi

pilot EVA. Yang berada di balik proses seleksi calon pilot ini adalah sebuah institut

yang bernama Marduk. Anak-anak yang menjadi pilot EVA harus bisa menekan

permasalahan hidupnya dalam-dalam, walau seringkali tidak sepenuhnya berhasil.

Page 3: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

27

Anak-anak ini bersekolah di sekolah yang sama, di Tokyo-3, dan mereka satu sama lain

tidak ada yang tahu bahwa keberadaan mereka dalam satu sekolah tersebut sebenarnya

sudah dirancang oleh Seele.

Dari anak-anak kandidat pilot EVA ini, terpilihlah tiga orang anak unggulan: Ikari

Shinji; pilot EVA 01 yang tak lain adalah anak dari pimpinan NERV sendiri, Ayanami

Rei; pilot penguji EVA generasi pertama (EVA 00) dan Sohryu Asuka Langley; pilot

EVA 02 yang diproduksi di Jerman. Serangan Angel mempersatukan takdir mereka.

Untuk bisa menang, mereka harus berinteraksi dengan orang lain dalam kesehariannya,

agar bisa meringankan beban pikiran dan sukses bersinkronisasi dengan EVA. Setiap

kali Angel berhasil dikalahkan, grafik psikis dari tingkat kedewasaan anak-anak itu

meningkat.

Akhir dari rangkaian cerita anime versi serial TV ini ada di episode ke-25 dan 26.

Namun, kedua episode itu masih belum merupakan ending yang sebenarnya; melainkan

sekedar sebagai ending alternatif. Masing-masing episode tersebut merupakan episode

penalaran cerita. Di episode 25 menceritakan tentang konflik batin yang dialami tokoh-

tokoh utama dalam film anime ini. Semacam video interview dengan para tokohnya,

setelah apa yang mereka alami dalam menghadapi serangan-serangan Angel, apa

perasaan mereka di posisinya masing-masing dan bagaimana mereka memandang arti

kehidupan. Pada episode ke-26; masih tentang konflik batin, namun lebih difokuskan

pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

mendapat tekanan mental. Dalam episode ke-26 ini juga diceritakan tentang dunia

alternatif yang dijalani tokoh-tokoh Neon Genesis Evangelion tanpa adanya Second

Impact, EVA maupun Angel.

Page 4: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

28

Sementara itu, untuk versi The Movie dibuat ke dalam dua judul: Death and

Rebirth dan The End of Evangelion. Death and Rebirth berisi kumpulan flashback dari

keseluruhan rangkaian ceriat versi serial TV tanpa ada penambahan cerita baru.

Sementara The End of Evangelion yang menjadi klimaks dari keseluruhan rangkaian

cerita Neon Genesis Evangelion, sinopsis garis besarnya adalah seperti berikut ini.

The End of Evangelion merupakan lanjutan dari episode ke-24 pada versi serial

TV. Dalam kisah ini, setelah NERV memusnahkan Angel ke-17 yaitu Tabris yang

berwujud anak manusia remaja dengan nama samaran Nagisa Kaworu, komputer induk

NERV yaitu MAGI di-hack oleh copy MAGI buatan Seele yang ada di luar Jepang.

Kemudian markas NERV mendapat serangan besar-besaran. Bukan oleh Angel, tetapi

oleh musuh terbesar manusia yaitu sesama manusia sendiri; dalam hal ini adalah Seele.

Tujuan penyerangan Seele adalah memusnahkan EVA, yang dianggap menghalangi niat

mereka untuk menciptakan kiamat ketiga atau Third Impact yang juga merupakan

rencana terakhir Seele. Akibat chaos ini, NERV dan Seele saling berperang. Banyak

anggota NERV yang terbantai dengan kejam dan lebih beringas dibanding saat mereka

menghadapi serangan Angel.

EVA-02 dan pilotnya; Asuka, yang koma karena depresi berat, disembunyikan.

Rei berada di Central Terminal Dogma, ruang bawah tanah rahasia markas NERV di

mana di situ disembunyikan Angel kedua, Lilith. Misato; ahli strategi perang NERV

sekaligus ibu asuh Shinji, berusaha membawa Shinji - yang kala itu juga mengalami

depresi berat seperti halnya Asuka - ke EVA 01. Setelah Asuka menemukan kembali

rasa percaya dirinya, ia menyerang semua musuhnya secara membabi-buta dengan EVA

02. Hanya saja karena kali ini musuh yang dihadapi adalah manusia dan orang-orang

Seele, mereka tahu bahwa kelemahan EVA ada pada Umbillical Cable dan mem-

Page 5: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

29

fokuskan serangan ke situ. Seele mengerahkan EVA Series bertenaga S2 Engine yang

baru selesai diproduksi untuk menghancurkan setiap EVA buatan NERV. EVA Series

adalah sarana untuk mewujudkan Third Impact.

Asuka yang mengamuk di dalam EVA 02 mendapat pemberitahuan dari Misato

untuk menghancurkan semua EVA Series demi menghindari terjadinya Third Impact.

EVA 02 hampir berhasil, tapi tiba-tiba muncul tombak Lance of Longinus yang

langsung menancap di mata EVA 02. EVA 02 lumpuh seketika dan EVA Series yang

tersisa bangkit kembali. Lalu, EVA Series memakan bagian-bagian tubuh EVA 02.

Sementara itu Misato berhasil membawa Shinji ke dalam entry plug EVA 01.

Misato memberinya instruksi terakhir, setelah itu ia meninggalkan Shinji. Misato tewas

dalam baku tembak dengan pasukan Seele yang sudah menguasai markas NERV. Shinji

yang sudah keluar dari hanggar dalam tubuh EVA, melihat EVA Series sedang

menggerogoti bagian-bagian tubuh EVA 02.

Di Terminal Dogma, Ikari Gendoh dan Rei bertemu Dr. Akagi Ritsuko yang

berusaha mengaktifkan sistem ‘bunuh diri’ markas NERV. Namun upaya ini digagalkan

oleh otak komputer induknya sendiri (MAGI-CASPER). Gendoh mengarahkan

senjatanya ke Ritsuko yang bermaksud menghancurkan seluruh NERV. Di tengah

kekalutan, pimpinan NERV itu mengungkapkan cintanya pada Ritsuko. Ritsuko

mengatakan Gendoh sebagai pembohong dan ia pun tewas di tangan Gendoh.

Sementara itu di Geofront, EVA Series membentuk formasi yang aneh di angkasa

untuk menyerang EVA 01. Seketika itu tombak Lance of Longinus bergerak kembali.

Tombak itu berhenti persis di hadapan EVA 01. EVA 01 yang sudah bergerak di luar

kendali siapapun, bersama-sama dengan EVA Series membentuk Tree of Life untuk

Page 6: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

30

memulai terjadinya Third Impact yang selama ini diusahakan oleh semua umat manusia

agar tidak terjadi.

Gendoh yang masih berada di Terminal Dogma meminta Rei agar membawanya

serta ke dalam raga Lilith untuk tujuan menyatukan embrio Adam yang bersemayam di

tangannya, dengan Lilith. Tapi Rei menolaknya. Kemudian, Rei yang sebenarnya adalah

manusia buatan hasil eksperimen Seele dan NERV itu bersatu dengan tubuh Angel Lilith.

Terciptalah makhluk raksasa dengan bentuk fisik persis Ayanami Rei yang langsung

terbang ke angkasa dan menyambar tubuh EVA 01. Lilith-Rei mengungkap berbagai

macam hal seperti maksud dan tujuan keberadaan umat manusia di dunia kepada sisa

manusia yang masih hidup (dalam gambaran cerita ini: kepada Shinji).

Third Impact atau kiamat terakhir pun terjadi, dan menyapu bersih seisi dunia.

EVA 01 diserap ke dalam tubuh Lilith-Rei. Selama berada dalam dimensi tubuh Lilith

inilah, Shinji memperoleh lebih jauh lagi gambaran-gambaran tentang perjalanan

hidupnya selama ini, tentang makna eksistensi seorang manusia dan apa maksudnya ia

terlahir ke dunia. Berbagai pandangan yang diperoleh membuat Shinji berubah pikiran.

Perubahan pandangan hidupnya ini memberi dampak tubuh Lilith-Rei yang hancur dan

EVA 01 meronta keluar dari dalamnya. Lilith kemudian jatuh ke ujung alam semesta

dan darahnya mengalir menjadi lautan.

Shinji kemudian terbangun di suatu pantai di dunia yang keberadaannya tidak

jelas. Yang terpampang di depan matanya hanya lautan darah, reruntuhan NERV dan

bangkai sisa-sisa EVA di mana-mana. Shinji kemudian baru menyadari bahwa di

sampingnya tergeletak Asuka yang terluka. Asuka masih hidup, tapi kesadaran jiwanya

sudah entah berada di mana. Pemusnahan isi dunia dalam kisah ini hanya menyisakan

Page 7: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

31

sepasang anak manusia tersebut; yang tak lain adalah para pilot EVA. Dan inilah akhir

dari keseluruhan kisah Neon Genesis Evangelion.

3.2 Analisis Pemikiran - pemikiran Di Balik Cerita Film Animasi Neon Genesis

Evangelion

Dilihat dari segi religi, film animasi ini cukup banyak dikritik oleh kalangan

gereja Katolik dan Protestan di Jepang karena dalam film anime ini banyak sekali

simbol-simbol agama Kristiani yang termuat, dan pengungkapan tentang asal-mula

terbentuknya manusia serta akhir dunia yang digambarkan di dalamnya tidak sesuai

dengan idealisme gereja. Sebagai awal, dapat dilihat dari pencerminan nama/ judul yang

dipakainya. Berdasarkan telaah yang dikemukakan oleh Genevieve Petty (2004) dalam

Saving Humanity through Gender Reversal: A Feminist Interpretation of Shinseiki

Evangelion, “Evangelion” berasal dari bahasa Yunani “Euangelion”, yang berarti

Gospel (eu=hal baik, angel=malaikat). Hal ini juga seperti dinyatakan pada sumber data

http://www.fortunecity.com/lavendar/sydenham/167/pmech21.html. Dalam bahasa

Inggris, pengertian Evangelist adalah pembawa kabar Injil. Sementara “Shinseiki”

[新世紀] dalam pengertian bahasa Jepang jika ditranslasi ke bahasa Inggris berarti Abad

Baru atau Era Baru. Demi suksesnya pemasaran film ini ke kawasan Barat, Anno

bersama tim Gainax kemudian memutuskan bahwa kata “Genesis” adalah kata yang

paling cocok dan memiliki kesamaan makna dengan kata “Shinseiki” untuk

menyampaikan konsep gambaran tentang ceritanya. Semula, tim produksi ini ingin

memakai nama Neo Genesis Evangelion sebagai judul lengkap kisah ini. Namun, pada

rapat berikutnya, mereka memutuskan tidak jadi memakai judul tersebut karena

Page 8: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

32

dikhawatirkan akan timbul persepsi bahwa mereka mengcopy ide judul Neo-Tokyo

dalam cerita Akira yang sudah lebih dulu rilis. Padahal, kedua cerita film tersebut sama

sekali tidak bersinggungan dan konsep ceritanya pun berbeda sama sekali. Karena itu,

pada akhirnya diputuskan bahwa judul yang dipakai adalah Neon Genesis Evangelion.

Menurut Patrick Drazen dalam artikelnya Anime Explosion! The What? Why and Wow

of Japanese Animation (2003:300-301), dari judul lengkap ini, tersirat bahwa ide di

baliknya bermakna “Kebangkitan Gospel untuk Sebuah Awal Yang Baru”. Hal ini

secara tidak langsung menyatakan pesan tentang rencana memulai segalanya dari awal

kembali. Dalam konteks ini yaitu tentang terjadinya kiamat sebagai jalan untuk

mengakhiri dunia dan melakukan re-start kehidupan baru.

Sebagaimana telah dibahas, tema besar dalam cerita ini tentang kiamat. Menurut

Patrick Macias dalam artikel The End of Evangelion pada majalah Animerica (2002:40),

Anno memakai mitos mistik tentang ramalan kiamat dari agama Kristen Judea yang

dikawinkan dengan kepercayaan Shinto di Jepang. Kemudian kedua unsur religi ini

digabungkannya lagi dengan sistem tehnokrasi modern sehingga sistem ‘penyelamatan’

manusia dengan cara pemutar-balikkan situasi ini tampil dalam nuansa tehnologi

futuristik. EVA terlihat seperti film animasi bergenre mecha/ robot, padahal makhluk

EVA itu sendiri sebenarnya bukan robot, melainkan bentuk evolusi kehidupan lain yang

juga memiliki jiwa. Menurut Mark MacWilliams dalam Jewish-Christian Symbolism in

Neon Genesis Evangelion (2001), adanya konflik antara pihak yang menginginkan

terjadinya penghancuran besar (kiamat) untuk memulai lagi segala bentuk kehidupan

dari awal dengan pihak yang berupaya mencegah penghancuran tersebut dalam kisah ini,

menggambarkan kenyataan bahwa kiamat ternyata adalah hasil dari perbuatan manusia

itu sendiri.

Page 9: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

33

Film anime Neon Genesis Evangelion disebut-sebut juga sebagai film anime

psychotic sosial-agama. Menurut Volker Grassmuck dalam Man, Nation & Machine The

Otaku Answer to Pressing Problems of the Media Society (2000: 5-6), selain Anno

menyusun cerita ini dengan mengadaptasi data-data teologi mitos dalam agama Kristen,

ia juga menampilkan sudut pandang psikologis seorang otaku dalam memandang dunia

beserta isinya. Sedangkan menurut MacWilliams dalam Jewish-Christian Symbolism in

Neon Genesis Evangelion (2001:1), Neon Genesis Evangelion secara imajinatif dalam

penyajiannya memakai penggabungan unsur simbol Kristiani dan tehnologi untuk

membangkitkan pemikiran dalam benak penontonnya tentang bagaimana sebenarnya

hubungan komunikasi manusia dengan Tuhan; mengapa saya (manusia) terlahir ke dunia

dan apa makna hidup sebelum semuanya berakhir. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul

itu sangat dimungkinkan karena ketika Anno menyusun script untuk cerita ini, ia tengah

berada dalam kondisi jiwa yang labil akibat depresi berat yang dideritanya setelah

merasa terus-menerus terbeban oleh pekerjaan dan tekanan batin.

Seperti ditulis dalam Biography for Hideaki Anno oleh Moyoco Anno (2002)

bahwa Hideaki Anno adalah seorang otaku sejati sebelum lahirnya pemikiran tentang

Neon Genesis Evangelion. Mengacu pada arti harafiahnya, kata otaku 「お宅」berarti

rumah dalam bahasa Jepang. Dalam konteks ini, konotasinya adalah wujud ‘keaslian’

kita dalam rumah sendiri. Menurut Volker Grassmuck dalam Man, Nation & The

Machine – The Otaku Answer to Pressing Problems of the Media Society (2000:1-3),

makna kata otaku diinterpretasikan sebagai orang dengan kondisi fisik dan kejiwaan

yang rentan. Mereka bukan tipikal orang yang menunjukkan emosi yang meledak-ledak

di kala merasa tersinggung, dan mereka adalah tipikal orang yang sangat tidak percaya

Page 10: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

34

diri dalam hubungan antar-personal dalam masyarakat. Karena itulah mereka umumnya

berkepribadian sangat tertutup. Mereka terobsesi pada hobby mereka yang umumnya

tidak jauh dari budaya pop kaum muda seperti musik, film anime, komik, model kit,

video game, komputer bahkan seks yang semuanya itu bisa dilakukan seorang otaku

dalam ruang kamarnya yang terpencil sendirian. Hal itu sebagai bentuk obsesi atau

ketertarikan mereka pada budaya pop, namun mereka terlalu takut pada resiko kesalahan

yang mungkin timbul jika menunjukkannya di depan mata orang lain dalam lingkup

sosial.

Menurut analisis penulis, dilihat dari sisi si penulis cerita ini yaitu Hideaki Anno,

dia adalah seorang otaku. Sehari-hari hidupnya hanya diisi dengan menonton film anime,

mengerjakan tugas-tugas yang dihibahkan padanya dari studio tempatnya bekerja, dan

menarik diri dari sosialisasi dengan lingkungan serta khalayak ramai. Ini semua

dikarenakan sebagai seorang berkepribadian sensitif, secara psikis ia menjadi

perfeksionis juga. Orang berkepribadian sensitif biasanya menghindari kesalahan atau

kegagalan, karena ia tidak ingin mendapat cemooh dari orang-orang sekitarnya yang

bisa membuat batinnya merasa sakit.

Film animasi Fushigi no Umi no Nadia (Nadia: The Secret of Blue Water) yang

disutradarai Anno pada tahun 1990, menurut Anno sendiri bukanlah hasil karyanya yang

bagus (sekalipun film itu menjadi hit di Jepang ketika itu). Anno stress karena merasa

dirinya gagal menghasilkan film berkualitas; terlebih lagi ia tak sanggup lagi terus

menghadapi kritik dan komentar dari orang-orang di lingkungan kerjanya. Dalam

kondisi jiwanya yang tergoncang dan sempat mendapat perawatan terapi psikiater ini,

lahirlah ide Anno untuk kisah Neon Genesis Evangelion ini. Berikut ini adalah

pemikiran Anno sesaat sebelum film animasi Neon Genesis Evangelion ditayangkan

Page 11: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

35

serentak di jaringan TV Tokyo, Jepang yang dikutip dari Viz Comic – Collected

Evangelion Manga volume 1 (1997: 172-173):

The year: 2015 A world where, fifteen years before, over half the human population perished. A world that has been miracuously revived: its economy, the production, circulation, consumption of material goods, so that even the shelves of convenience stores are filled. A world where the people have gotten used to the resurrection-yet still feel the end of the world is destined to come. A world where the number of children, the future leaders of the world, is few. A world where Japan saw the original Tokyo destroyed, discarded and forgotten, and built a new capital in Nagano Prefecture. They constructed a new capital, Tokyo-2, then left it to be a decoy-then constructed another new capital, Tokyo-3, and tried to make it safe to attack. A world where some completely unknown enemy called the "Angels" comes to ravage the cities. This is roughly the worldview for Neon Genesis Evangelion. This is a worldview drenched in a vision of pessimism. A worldview where the story starts only after any traces of optimism have been removed. And in that world, a 14-year-old boy shrinks from human contact. And he tries to live in a closed world where his behaviour dooms him, and he has abandoned the attempt to understand himself. A cowardly young man who feels that his father has abandoned him, and so he has convinced himself that he is a completely unnecessary person, so much so that he cannot even commit suicide. And there is a 29-year-old woman who lives life so lightly as to barely allow the possibility of a human touch. She protects herself by having only surface level relationships, and running away. Both are extremely afraid of being hurt. Both are unsuitable-lacking the possitive attitude-for what people call heroes of an adventure. But in any case, they are the heroes of this story. They say, "To live is to change." I started this production with the wish that once the production was complete, the world, the heroes, would change. That was my "true" desire. I tried to include everything of myself in Neon Genesis Evangelion-myself, a broken man who could do nothing for four years. A man who ran away for four years, one who was simply not dead. Then one thought:"You can't run away," came to me, and I restarted this production. It is a production where my only thought was to burn my feelings into film. I know my behaviour was thoughtless, troublesome, and arrogant. But I tried. I don't know what the result will be.

Page 12: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

36

That is because within me, the story is not yet finished. I don't know what will happen to Shinji, Misato, or Rei. I don't know where life will take them. Because I don't know where life is taking the staff of the production. I feel I am being irresponsible. But...But it's only natural that we should synchronize ourselves with the world within the production. I've taken on a risk: "It's just an imitation." And for now I can only write this explanation. But perhaps our "original" lies somewhere within there. July 17, 1995, In the studio, a cloudy, rainy day. Terjemahan: Tahun:2015 Dunia, di mana 15 tahun sebelumnya, lebih dari separuh dari populasi manusia, binasa. Dunia di mana secara mujizat, berhasil bangkit kembali: dalam hal ekonomi, produksi, sirkulasi, konsumsi kebutuhan pokok, sehingga bahkan; rak-rak di mini market terisi sepenuhnya. Dunia di mana orang-orangnya merasa harus bangkit berjuang – namun di saat yang sama juga merasa bahwa akhir dunia memang ditakdirkan akan datang. Dunia di mana jumlah anak-anak, calon pemimpin dunia di masa datang, hanya tinggal sedikit. Dunia di mana Jepang melihat Tokyo yang sebenarnya hancur, ditinggalkan dan dilupakan, dan membangun ibukota yang baru di prefektur Nagano. Mereka mendirikan ibukota baru, Tokyo-2, lalu ditinggalkan sebagai umpan, Kemudian mendirikan ibukota baru yang lain, Tokyo-3, dan mempertahankannya agar selalu aman dari berbagai serangan. Dunia di mana sejumlah musuh yang tidak dikenal; bernama “Angels”, datang untuk memporak-porandakan kota-kota. Inilah garis besar pemandangan dunia dalam Neon Genesis Evangelion. Inilah pemandangan dunia yang membanjur dalam sisi pandangan seorang pesimis. Pemandangan dunia di mana cerita ini dimulai, hanya jika jejak seseorang yang optimis dihapuskan. Dan di dunia itu, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun menjauhkan diri dari hubungan sosial antar manusia. Dan dia berusaha hidup dalam dunia yang tertutup, di mana perilakunya menghukum dirinya sendiri, dan dia mengabaikan usaha untuk memahami dirinya sendiri. Seorang pemuda pengecut yang merasa bahwa ayahnya telah mengabaikan dia, dan karena itu ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia adalah seseorang yang tidak berguna, begitu kuatnya, hingga dia sendiri bahkan tidak berani melakukan bunuh diri. Lalu ada seorang wanita berusia 29 tahun, yang menjalani hidup yang begitu bersinar, hingga seolah hampir tidak membutuhkan kehadiran sentuhan orang lain. Dia melindungi dirinya sendiri dengan hanya membina hubungan antar manusia pada level di permukaan saja, kemudian melarikan dirinya. Namun apapun masalahnya, merekalah pahlawan-pahlawan dalam cerita ini.

Page 13: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

37

Mereka berkata,”Hidup adalah untuk suatu perubahan.” Aku memulai produksi ini dengan harapan, begitu produksi ini selesai, dunia, dan tokoh-tokohnya akan berubah. Itulah keinginanku yang sebenarnya. Aku mencoba memasukkan sendiri semua yang ada pada diriku ke dalam Neon Genesis Evangelion, Aku, seorang pria putus asa yang tidak dapat melakukan apapun selama empat tahun. Pria yang melarikan diri selama empat tahun, untungnya tidak sampai mati. Lalu sebuah pemikiran: “Kamu tidak bisa lari,” datang padaku, dan aku memulai kembali produksi ini. Ini adalah sebuah produksi di mana satu-satunya pemikiranku membakar hasrat perasaanku ke dalam sebuah film. Aku tahu bahwa perbuatanku sering tanpa dipikirkan, pembuat masalah, dan arogan. Tapi aku setidaknya aku mencoba. Aku tidak tahu akan seperti apa hasilnya. Itu karena bagiku, cerita ini belumlah selesai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Shinji, Misato atau Rei. Aku tidak tahu ke mana hidup akan membawa mereka. Karena aku sendiri tidak tahu ke mana hidup akan membawa para staff produksi. Aku merasa diriku tidak bertanggung-jawab. Namun... namun ini alamiah, bahwa kita harus men-sinkronisasikan diri kita dengan dunia seiring perputarannya. Aku berani mengambil resiko: “Ini hanyalah imitasi”. Dan untuk saat ini aku hanya dapat menuliskan penjelasan ini. Namun mungkin, diri kita yang sesungguhnya terletak di suatu tempat di dalam sana. 17 Juli 1995, Di studio, saat hari hujan dan berawan. Dari itulah, banyak sekali sisi psikologis dan sudut pandang seorang manusia saat berada

dalam tekanan, yang disajikan dalam film ini dan membuat Neon Genesis Evangelion

disebut juga sebagai salah satu film animasi psychotic.

Latar belakang jaman dalam Neon Genesis Evangelion adalah masa depan, ketika

separuh isi dunia sudah terendam air laut akibat ekses dari bencana yang disebut Second

Impact. Pada jaman itu, tepatnya di tahun 2015, yang disebut sebagai negara Jepang

adalah sebuah wilayah dunia buatan bernama Geofront. Dalam Geofront inilah,

penduduk negara Jepang yang masih tersisa hidup dalam kota besar yang disebut

Tokyo-3. Pemerintah Jepang di sini tidak lagi memiliki kekuatan militer penuh untuk

Page 14: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

38

melindungi negaranya. Karena itulah pemerintah membentuk organisasi khusus dari

sisa-sisa kekuatan militernya yang disebut JSSDF (Japan Strategic Self Defense Force)

untuk menjadi perisai pertahanan Tokyo-3. JSSDF kerap menjadi pihak yang membantu

NERV dalam menghadapi para Angels. Namun kelak, dalam The End of Evangelion,

JSSDF diboikot oleh pihak Seele.

Tokoh utama dalam Neon Genesis Evangelion adalah seorang anak remaja berusia

14 tahun yang bernama Ikari Shinji. Berkaitan dengan pemilihan tokoh utama yang

bukan orang dewasa, MacWilliams dalam Jewish-Christian Symbolism in Neon Genesis

Evangelion (2001:3) berpendapat adanya dua alasan. Pertama, Anno menggunakan anak

remaja sebagai tokoh utama karena dalam pemikirannya sebagai orang Jepang, anak-

anak remaja adalah sosok jiwa yang murni dan masih sangat rentan. Sementara sosok

orang dewasa dalam pemahaman orang Jepang, selalu dilukiskan sebagai potret orang-

orang koruptor dan dipenuhi sisi kegelapan. Di Jepang, kaum orangtua modern

kebanyakan bersikap otoriter, diktator dan menuntut kesempurnaan dari anak-anaknya.

Tapi mereka sendiri tidak mempedulikan ataupun memberikan penghargaan terhadap

sang anak bila anak itu meraih suatu keberhasilan. Inilah potret rasa tertekan yang

dialami secara nyata oleh anak-anak remaja di Jepang. Alasan kedua, ialah keterbatasan

kondisi Shinji yang justru memungkinkan timbulnya simpati dan berdasarkan

pengalaman Anno sendiri. Hal seperti ini menghasilkan sebuah tayangan film anime

yang sifatnya universal dan melintasi tembok antar bangsa.

Namun, alasan yang paling utama adalah Anno dan tokoh-tokoh ciptaannya

memiliki penderitaan batin maupun keraguan yang sama atas diri mereka sendiri pada

kondisi terdesak. Manusia pada akhirnya berusaha menemukan pemecahan persoalan

mereka dengan kekuatannya sendiri, namun tidak selamanya memberikan penyelesaian

Page 15: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

39

gemilang. Dari sinilah timbul semacam pertanyaan yang mengarah ke sindiran; Apakah

perjalanan hidup manusia itu sebetulnya hanya sesuatu yang semu dan Tuhan itu betul-

betul ada? Bentuk sindiran itu tampil dalam Neon Genesis Evangelion sebagai bunyi

slogan NERV: “God in His Heaven. All’s Right With The World”. Lebih jauh tentang

pembahasan ini akan diuraikan pada butir 3.3 tentang telaah tanda dan simbol. Kembali

ke pertanyaan semula, walaupun pertanyaan seperti itu tidak terjawab, namun makna

film Neon Genesis Evangelion sebenarnya bukan tentang pembelotan terhadap Tuhan.

Tapi lebih mengarah ke bentuk pencarian jatidiri setiap umat manusia yang bisa

memberikan dua pilihan untuk dirinya sendiri: damai sejahtera atau justru hancur.

3.3 Telaah Terhadap Tanda dan Simbol Dalam Film Neon Genesis Evangelion dan

Hubungan Intertekstualnya Dengan Alkitab

Seperti telah dikemukakan pada Landasan Teori di bab sebelumnya, Julia Kristeva

(1980) mengemukakan teori bahwa salah satu unsur yang ada di dalam teks bisa menjadi

indeks yang mengacu atau berhubungan dengan teks lain, sehingga pemahaman

maknanya ditopang oleh rangkaian dari keseluruhan teks. Berlandaskan teori Kristeva

itu, penulis mengemukakan hasil analisa yang penulis dapatkan tentang makna tanda,

simbol dan makna kiamat dalam cerita film Neon Genesis Evangelion pada bagian ini. -

Menurut analisis penulis, isi utama film Neon Genesis Evangelion yang dapat

dipelajari oleh penonton sejak memasuki cerita episode ke-14 adalah tentang usaha

mereka untuk melindungi Angel Adam dari kontak dengan Angel-Angel lainnya. Sebab,

kontak kedua makhluk ini dapat mengakibatkan kepunahan manusia. Adam adalah

Angel pertama yang muncul di bumi, dan sumber asal-muasal para Angels. Untuk itulah

dikembangkan EVA Project dengan menciptakan EVA sebagai tameng bagi Adam dari

Page 16: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

40

kontaminasi Angel. Di sini, eksistensi makhluk-makhluk EVA merupakan sebuah

pertanda. Asal kata EVA sendiri dari bahasa Jerman untuk menyebut “Eve” atau Hawa.

Dalam Kitab Kejadian pada Perjanjian Lama Alkitab, Adam dan Eva adalah pasangan

manusia pertama di dunia yang diciptakan Tuhan. Sepanjang sejarah terciptanya

manusia dalam Kitab-kitab Suci agama, Adam diberi peran oleh Tuhan untuk selalu

menjaga serta melindungi Eva. Sementara dalam Neon Genesis Evangelion, para EVA

justru yang berperan melindungi Adam. Penulis menganalisis bahwa kondisi yang

terbalik inilah yang merupakan salah satu penanda akan segera datangnya kiamat. Laki-

laki yang sudah tidak bisa memegang tampuk kepemimpinan, membebankan perannya

kepada perempuan. Dalam pengamatan penulis sejauh ini, bentuk-bentuk perlakuan

tersebut dalam dunia nyata juga ada, di antaranya seperti: perempuan sebagai pencari

nafkah sekaligus pengurus rumah tangga atau perempuan sebagai sumber pembiayaan

untuk kebutuhan hidup. Dalam Neon Genesis Evangelion, EVA 00, EVA 01 dan EVA

02 masing-masing memiliki jiwa seorang wanita, dan mereka bertempur melawan Angel

untuk menjauhkan benih Adam dari jangkauan Angel. Itu adalah tanda bahwa akhir

jaman sudah dekat; karena itu artinya manusia (laki-laki) sudah tidak mengindahkan

perintah Tuhan untuk selalu menjaga dan melindungi perempuan. Karakter tokoh laki-

laki dalam Neon Genesis Evangelion menurut persepsi Genevieve Petty dalam Saving

Humanity through Gender Reversal: A Feminist Interpretation of Shinseiki Evangelion

(2004:2), seolah menjadi para pecundang yang bersembunyi di balik keperkasaan

karakter wanitanya. Penulis sendiri menganalisis dengan melihat kenyataan dalam cerita

ini, bahwa tidak hanya Adam yang dibentengi oleh para EVA. Tapi Ikari Shinji sang

tokoh utamanya juga begitu dilindungi oleh para wanita di sekitarnya; yaitu Misato, Rei

dan Asuka. Ikari Gendoh; ayah Shinji sendiri, ‘bersembunyi’ di balik kekuatan anak

Page 17: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

41

buah wanitanya. Saat Angel menyerang Tokyo-3 dan NERV, Gendoh mengerahkan

Misato sebagai juru taktik perang dan Ritsuko sebagai penjaga sistem komputerisasi

serta proteksi NERV. Sementara ia sendiri hanya diam memperhatikan dari balik kursi

kehormatannya. Ritsuko pernah mengeluarkan pendapat sinisme-nya terhadap sikap

Gendoh yang seperti itu, kurang-lebih intinya sebagai berikut,”Di saat dia butuh, dia

gunakan para ‘perempuannya’. Bahkan dia bisa seenaknya memerintah walau

sebenarnya dia sudah tak lagi mempedulikan perempuan tersebut. Benar-benar orang

yang ‘realistis’.” (The End of Evangelion, eps. “Air”).

Dinyatakan pula oleh Petty (2004), sekalipun Anno adalah laki-laki, tapi ia juga

memiliki kepekaan terhadap peranan pria dan wanita ini. Buah pikiran dari sudut

pandang feminismenya itu tercetus dalam konsep karakter tokoh dan peranan yang

seperti demikian adanya. Dengan demikian, penulis menganalisis bahwa eksistensi EVA,

serta pertukaran peran tokoh laki-laki dan perempuan dalam kisah ini merupakan tanda-

tanda akan datangnya sesuatu yang bersifat malapetaka.

EVA 00 EVA 01 EVA 02

Dalam folklor Yahudi, ada manusia perempuan lain yang sebenarnya sudah lebih

dulu melakukan kontak dengan Adam sebelum diciptakannya Eva. Namun, perempuan

ini tidak diakui keberadaannya dalam Alkitab Kristen dan Katolik Vatican. Ia adalah

Page 18: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

42

Lilith; yang dalam cerita Neon Genesis Evangelion muncul sebagai Angel kedua yang

tiba di bumi dan ditawan di ruang Terminal Dogma dalam markas NERV. Penonton

dapat melihat dalam film ini, Lilith ditawan manusia dalam posisi seperti martir Yesus

Kristus yang disalib berdasarkan kisahNya dalam Injil Matius 27:32-44. Dalam Neon

Genesis Evangelion episode 24 – The Beginning and The End, or “Knockin’ On

Heaven’s Door”, Lilith, adalah ibu dari semua manusia yang bersedia mengorbankan

dirinya untuk ditawan dan mengambil alih peran sebagai Adam palsu. Sehingga, sampai

episode ke-24 ini, banyak orang yang salah menduga bahwa Lilith adalah Adam. Nagisa

Kaworu-lah yang pertama kali menyadari bahwa makhluk yang disalib di Terminal

Dogma itu adalah Lilith, bukan Adam. Menurut Robert Graves dan Raphael Patai dalam

Hebrew Myths: The Book of Genesis (1964:65-69), Lilith adalah istri pertama Adam,

sebelum adanya Eva. Lilith diciptakan Tuhan dari tanah, bukan debu dan tulang rusuk

Adam sebagaimana penciptaan Eva. Tapi Adam tidak bahagia bersama Lilith. Lilith pun

merasa demikian dan ia meninggalkan Adam, melawan perintah Tuhan agar tetap berada

di sisi Adam. Ketika tiga malaikat Tuhan diutus mencarinya, Lilith ditemukan di Laut

Merah. Ia menolak keras untuk kembali ke sisi Adam dan Tuhan menghukumnya

dengan membuat ia melahirkan anak-anak setan dan monster. Kemudian Tuhan seolah

belajar dari pengalamanNya, dan Ia menciptakan Eva bagi Adam dari tulang rusuk laki-

laki itu. Atas kutukan pada dirinya, Lilith membalaskan dendamnya dengan menteror

anak-anak keturunan Adam dan Eva. Dia membunuh bayi-bayi keturunan Adam dan

Eva, dan tidur dengan laki-laki lajang pilihannya, untuk melahirkan anak-anak setan dari

rahimnya. Namun, Lilith tidak bisa menteror atau menyakiti anak-anak Adam yang

memakai jimat dari ketiga malaikat Tuhan tersebut (dengan kata lain, anak-anak

keturunan Adam dan Eva yang diberi tanda oleh Tuhan untuk diselamatkan). Analisis

Page 19: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

43

penulis atas hubungan mitos ini dengan kisah Neon Genesis Evangelion adalah: jika

manusia memang benar adalah benih dari Lilith, maka manusia dalam cerita film ini

adalah makhluk keturunan setan. Karena Lilith dalam sejarah religi Kristen maupun

Yahudi dikenal kemudian sebagai ibu dari semua setan di muka bumi. Dan karena itulah

ia tidak dicatat dalam Alkitab. Memang demikianlah halnya sifat manusia; yang bisa

dikelompokkan menjadi dua sisi berlawanan. Manusia yang menjadi serigala ganas bagi

makhluk hidup lain maupun sesamanya; jika dihubungkan dengan mitos ini, bisa

diasumsikan mereka adalah keturunan Lilith. Namun tidak semua manusia demikian,

karena perlu diingat pula bahwa ada manusia-manusia yang merupakan keturunan Adam

dan Eva jika dihubungkan dengan mitos ini. Manusia yang berusaha menjalani hidupnya

dengan baik; walau tidak bisa sepenuhnya lepas dari dosa, adalah keturunan Adam dan

Eva; dan atas baktinya pada Tuhan, manusia tersebut akan diberi ‘meterai’ atau ‘jimat’

Tuhan untuk penanda bahwa ia akan diselamatkan. Lilith dalam Neon Genesis

Evangelion disimpan dan dirahasiakan oleh manusia; dalam hal ini pelakunya adalah

orang-orang Seele. Keberadaannya di bumi sudah mereka ketahui, tapi mereka bersikap

menutupi kebenaran tentang Lilith dan Adam tersebut. Dengan begitu, menurut analisis

penulis, ini merupakan suatu pertanda lagi akan datangnya kiamat; karena induk dari

semua setan di dunia disimpan dengan rapi oleh manusia sendiri di bawah permukaan

tanah paling dalam.

Page 20: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

44

Lilith dalam film animasi

Neon Genesis Evangelion

Yang berikutnya adalah analisis keberadaan super komputer MAGI. Dalam Kitab

Matius pasal 2 tentang Kelahiran Kristus, Magi adalah nama lain bagi orang-orang

Majus dari Timur yang datang mempersembahkan hadiah emas, kemenyan dan mur

untuk menyambut kehadiran bayi Kristus ke dunia. Orang-orang Majus dalam Alkitab

disebutkan berjumlah tiga orang, dan semuanya laki-laki. Dalam Neon Genesis

Evangelion, ketiga orang Majus ini disimbolikkan dengan tiga super komputer MAGI,

masing-masing dinamakan Melchior, Balthasar dan Casper. Namun, sekalipun super

komputer ini bukan makhluk hidup, ia diasumsikan sebagai wanita. Bukan pria, seperti

yang ditulis dalam Alkitab. Ini dikarenakan dalam cerita Neon Genesis Evangelion,

MAGI menyerap jiwa maupun pikiran Akagi Naoko; ibu dari ilmuwan NERV, Dr.

Akagi Ritsuko. MAGI-Melchior mewakili sisi Naoko sebagai ilmuwan, MAGI-

Balthasar sebagai sosok ibu, dan MAGI-Casper mewakili sisi kewanitaan Naoko. Sekali

lagi, sosok perempuan mempunyai andil yang sangat besar dalam Neon Genesis

Evangelion untuk menunjukkan perannya. Ini seakan-akan mempertanyakan paham

patriakat yang dianut dalam penulisan Injil. Kembali ke telaah Alkitab, menurut Petty

dalam Saving Humanity through Gender Reversal: A Feminist Interpretation of

Shinseiki Evangelion (2004:1-2), adanya jejak paham patriakat Yahudi dan Kristen

Page 21: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

45

dalam strukturisasi Alkitab, menyebabkan penganut Kristen saat ini menerima paham

bahwa Eva tercipta dari tulang rusuk Adam dan merupakan bagian daripadanya. Eva

adalah manusia yang pertama dijatuhi hukuman oleh Tuhan; justru dikarenakan dia yang

pertama tertarik pada ilmu pengetahuan dan kebijakan dibanding Adam. Adam lebih

bersikap tidak peduli pada pengetahuan dan kebijakan, dan malah memilih bermain-

main dengan binatang maupun benda-benda di sekitarnya. Akibat paham patriakat yang

dianut sebagian besar umat manusia dunia, Eva menjadi tokoh yang selalu dipersalahkan

karena ketertarikannya pada ilmu pengetahuan yang dianggap dosa. Namun menurut

Petty, banyak orang lupa, bahwa dengan ilmu pengetahuan pula manusia dapat

melangsungkan kehidupannya di dunia dan menemukan jalan keselamatan dari dosa.

Perempuan dan ilmu pengetahuan itulah yang digambarkan lewat super komputer MAGI

dalam Neon Genesis Evangelion. MAGI memiliki sistem proteksi paling kuat yang

disebut 666 Protection Program. 666 dalam kepercayaan religi Kristiani adalah angka

untuk menandai iblis dengan kekuatan besarnya, seperti dinyatakan dalam Injil Wahyu

13:18 sebagai berikut:

Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

MAGI: Melchior Balthasar

Casper

Page 22: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

46

Beralih ke tanda lainnya. Menurut penulis, keberadaan NERV sendiri merupakan

simbolisasi dari sekelompok orang yang gelisah dan mulai bersiaga menanggapi tanda-

tanda akan datangnya hari penghakiman dunia. Pertama, hal itu bisa diinterpretasikan

melalui nama organisasi ini sendiri. NERV diambil kata “nerve” dalam bahasa Inggris

yang berarti urat syaraf dan konteksnya bisa mengarah ke “nervous” yang berarti

kegelisahan. Organisasi ini sering disebut juga dengan Gehern, yang diambil dari bahasa

Jerman. Mengenai logo dan slogan dari NERV sendiri: logo NERV adalah gambar

sehelai daun yang sobek hingga tinggal setengahnya. Daun ini diklaim oleh Gainax

dalam pernyataan pada artikel End of EVA di majalah Anime Insider # 11 (Januari 2004:

24) sebagai daun pohon ara. Daun pohon ara dalam kepercayaan Kristen Judea

melambangkan dosa asal yang dibuat oleh manusia. Ketika Adam dan Eva memakan

buah pohon pengetahuan yang dilarang Tuhan, mereka menyadari bahwa diri mereka

telanjang. Karena itu mereka merasa malu, lalu menyemat daun-daun ara untuk

digunakan sebagai penutup tubuh mereka. Daun ara mencerminkan kejatuhan manusia

dalam dosa, namun juga ilmu pengetahuan yang didapat manusia akibat dosa yang

diperbuatnya. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan itu sendiri adalah buah dari dosa.

Dalam kisah ini, NERV diibaratkan menggunakan segala pengetahuan mereka sebagai

manusia untuk menangkal kehendak Tuhan. Dalam konteks film ini, peran Tuhan

diambil-alih oleh Seele .

Slogan NERV sendiri berbunyi: “God in His Heaven. All’s Right With The World”

yang diambil dari bait puisi Pippa Passes karya Robert Browning dari Inggris, abad 19.

Berdasarkan paparan Greenfield dalam artikel End of an EVA (2004:25), makna slogan

NERV itu adalah bahwa Tuhan tidak eksis atau Dia sudah menghilang dari jiwa manusia.

Page 23: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

47

Tuhan sudah tidak lagi tinggal bersama manusia di dunia dan Dia sibuk di KerajaanNya

sendiri.

Logo NERV

Selain NERV, pihak yang menjadi fokus dalam penceritaan Neon Genesis

Evangelion adalah Seele, organisasi sangat rahasia di muka bumi yang berusaha untuk

mengubah takdir kehidupan manusia. Nama organisasi ini diambil dari bahasa Jerman

yang berarti “jiwa”. Dalam bertindak, Seele memakai landasan dari perkamen Dead Sea

Scroll tentang ramalan kiamat yang tidak diakui dalam gereja Kristen. Mereka berusaha

mengubah dunia ini, bahkan sebagai penggerak bagi Proyek Perlengkapan Manusia

(Human Instrumentality Project) yang dikembangkan NERV, bertujuan membawa umat

manusia ke tingkat berikutnya dari tahapan evolusi untuk mengubah nasib dunia. Seele

dalam cerita ini mengambil peranan Tuhan sebagai penentu takdir kehidupan. Ini tersirat

dari logo mereka yang berupa segitiga terbalik dengan tujuh mata di dalamnya. Menurut

Greenfield dalam End of an EVA (2004:26), logo ini memiliki hubungan dengan apa

yang ditulis dalam Injil Wahyu 5:6, yang berbunyi:

And I beheld and look, in the midst of the throne and of the four beasts, and in the midst of the elders, stood a Lamb as it had been slain, having seven horns and seven eyes, which are the seven Spirits of God sent forth into all the earth.

Page 24: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

48

Terjemahan: Maka aku melihat, di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah- tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Bila dihubungkan dengan religi, ketujuh mata dalam logo Seele adalah simbolisasi

tujuh meterai yang menyebar kesengsaraan atas dunia bila saat penghakiman atau akhir

jaman tiba. Tentang tujuh meterai kesengsaraan tersebut, ada tertulis dalam Injil Wahyu

5:5, Perjanjian Baru Alkitab:

Lalu berkatalah seorang dari tua - tua itu kepadaku: “ Jangan engkau menangis ! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya,” Pimpinan Seele bernama Keel Lorenz, dan menurut data dari sumber

http://www.fortunecity.com/lavendar/sydenham/167/pmech21.html, nama tersebut

diambil dari nama seorang pengembara Yahudi yang dikutuk terus berjalan mengelilingi

dunia hingga tiba hari kiamat. Ia dikutuk karena sikapnya yang tidak menghormati

Tuhan dalam perjalanan iring-iringan Kristus. Seele merasa bahwa nasib dunia berhak

ditentukan oleh mereka sendiri. Hal ini menjadikan citra Seele dalam cerita Neon

Genesis Evangelion bisa disamakan dengan suatu sekte aliran sesat.

Logo Seele

Page 25: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

49

Tree of Life adalah simbol religi Kristen lainnya yang seringkali muncul dalam

lagu pembuka (opening theme) Neon Genesis Evangelion. Ini adalah semacam peta

aspek kehidupan, meliputi gambaran tentang keberadaan jiwa-jiwa, perputaran hidup

dan jagad semesta, berdasarkan filosofi Yahudi kuno yang disebut Kabbalism /Kabbalah.

Tree of Life selalu bersanding dengan Systema Sephirothicum karena keduanya

berhubungan. Systema Sephirothicum adalah diagram tentang tahapan tingkat evolusi

dari kehidupan satu ke kehidupan berikutnya. Berdasarkan data

http://www.fortunecity.com/lavendar/sydenham/167/pmech21.html, diagram ini

dikemukakan oleh seorang pendeta Jerman bernama Athanasius Kircher pada tahun

1653. Dalam pemetaan Systema Sephirothicum, terdapat 10,5 bulatan disebut sephiroths,

dan 32 alur ‘jalan kecil’ yang menghubungkan semua bulatan itu. Masih menurut artikel

End of an EVA pada majalah Anime Insider # 11 (2004:28-29), sejak Tuhan

menciptakan manusia sama seperti imaji rupaNya, jiwa manusia dapat dilihat sebagai

microcosmos di tengah kesatuan jagad semesta sebagai bagian dari Tuhan. Menurut

paham Kabbalism, semakin jauh jiwa manusia itu bergerak melalui sephiroth demi

sephiroth, maka semakin dekat ia dengan Tuhan, namun ego ID-nya juga semakin tinggi.

Ini dikarenakan bahwa bagaimanapun juga, manusia adalah makhluk berdosa yang tidak

bisa menyamai Tuhan. Semakin ia merasa dirinya dekat dengan Tuhan, justru semakin

ia arogan karena merasa dirinya paling benar. Dan jika manusia tersebut salah

menempatkan dirinya, ia justru akan jatuh ke lembah dosa paling dalam.

Dalam film anime Neon Genesis Evangelion, selain pada opening theme, Tree of

Life dan Systema Sephirothicum juga tampil sebagai lukisan pada langit-langit di ruang

kantor Gendoh dan tata ruang inti operasional NERV itu sendiri. Posisi duduk Gendoh

dalam ruang inti NERV jika siaga menghadapi Angel berada tidak jauh di bawah Kether,

Page 26: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

50

sephiroth tertinggi yang disebut juga sebagai Mahkota Tuhan. Dapat diasumsikan

bagaimana tinggi rasa ego-nya dari penggambaran posisi duduknya tersebut. Sementara,

dalam The End of Evangelion, ketika EVA 01 dan EVA Series membentuk formasi Tree

of Life, Shinji duduk di sephiroth Tiphereth yang berada di pusat Tree of Life. Dalam

mitos Kabbalism, di Tiphereth inilah Tuhan mulai bermanifestasi melakukan ritual

persembahan korban. Greenfield (2004) mengatakan bahwa yang coba dijelaskan dalam

interpretasi Tree of Life ini adalah bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari

kehidupan. Dan segala hal yang dilakukan oleh NERV dengan memakai ilmu

pengetahuan adalah untuk memperoleh pencerahan. Namun di sisi sebaliknya, sains dan

ilmu pengetahuan tersebut bukan merupakan jawaban satu-satunya atas pertanyaan

tentang bagaimana kehidupan berlangsung dan mengapa ada kematian.

Tree of Life Systema Sephirothicum

Angel, adalah tanda yang dominan muncul dalam kisah Neon Genesis Evangelion.

Tidak seperti gambaran imaji tentang manusia tampan atau cantik dengan sayap; yang

umum dipersepsikan oleh pikiran manusia jika mendengar kata “malaikat”, Angel dalam

Page 27: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

51

Neon Genesis Evangelion tidak berpenampilan demikian. Angel memiliki bentuk yang

sangat ganjil dan bermacam-macam warna serta ukurannya. Bentuk Angel yang seperti

itu dalam Neon Genesis Evangelion, bukan semata dikreasikan oleh fantasi Anno dan

tim Gainax. Menurut sumber http://eva.netroof.net/faq/faqlistall.php, berdasarkan

sejarah ilmu teologi, Angel sudah lama berdiam di bumi sejak awal terbentuknya. Dan

mitosnya, mereka memang memiliki bentuk beraneka seperti itu. Artikel End of an EVA

pada Anime Insider #11 (2004:29) menyatakan bahwa dalam Buku Enoch (kitab yang

kegunaannya sama seperti Alkitab, namun peredarannya dilarang oleh gereja Kristen

Roma), Angel di dunia memiliki bentuk antara lain seperti makhluk-makhluk yang

ditampilkan dalam film animasi Neon Genesis Evangelion. Ada yang seperti kristal

bercahaya dan melayang-layang di langit (wujud Ramiel, Angel ke-5), berupa makhluk

mikromini yang bisa menginfeksi komputer (wujud Yrouel, Angel ke-11) dan

sebagainya. Alkitab sendiri mencatat, bahwa Nabi Isaiah memberi kesaksian atas

penglihatannya terhadap Angel yang berupa ular raksasa yang seluruh tubuhnya bersinar

dan melayang-layang di udara. Wujud Angel ini sempat tampil pula di Neon Genesis

Evangelion sebagai Angel ke-16, Armisael. Manusia sendiri konon adalah Angel, tapi

karena dosa serta kedagingan yang dimilikinya, manusia justru tidak mengetahui tentang

jati dirinya sendiri. Itulah sebabnya, sepanjang perputaran hidup di dunia, manusia selalu

mencari identitasnya sendiri. Angel ke-17 yang datang ke NERV adalah Tabris,

berwujud seorang anak manusia yang nama manusiawinya adalah Nagisa Kaworu.

Dalam Neon Genesis Evangelion; berdasarkan data dari Brendan Jamieson (2005) dalam

Neon Genesis Evangelion Frequently Asked Questions (and Common Misconceptions),

yang membedakan manusia dengan para Angel lainnya adalah: Angel adalah anak-anak

Adam, sementara manusia adalah anak-anak Lilith. Seperti juga pernah sepintas

Page 28: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

52

tersingkap dalam dialog Keel bahwa:“Semua Angel yang terlahir dari Adam kini telah

dimusnahkan, sehingga tinggallah manusia sebagai Angel terakhir. Waktu yang

dijanjikan akan tiba, waktunya untuk mengembalikan setiap jiwa ke dalam Lilith dan

memurnikan dunia ini” (Neon Genesis Evangelion, TV series, eps. 24).

The Angels

AT Field yang dimiliki oleh Angel maupun EVA juga adalah suatu simbol.

Menurut artikel Anime Insider #11 (2004:30-31), AT Field dalam Neon Genesis

Evangelion bukanlah murni ide dari Hideaki Anno. Penelitian tentang ini juga pernah

diungkapkan oleh seorang psikolog terkenal pada abad 19 bernama Sigmund Freud, dan

kemudian penelitiannya dikembangkan oleh muridnya, William Reich. William Reich

dalam penelitian itu mempelajari trauma psikologis yang dialami anak-anak yang besar

tanpa asuhan orangtua. Menurut teori kedua tokoh psikolog tersebut, AT (Absolute

Page 29: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

53

Terror) Field adalah semacam kepribadian perorangan yang membentengi setiap

individu dari individu lainnya. Khusus pada kasus orang yang tumbuh tanpa merasakan

kasih sayang, AT Field ini bisa berubah menjadi semacam aura pertahanan psikis. Aura

ini dikembangkan seseorang sejak ia masih anak-anak untuk mengelilingi area di sekitar

tubuhnya sendiri sebagai benteng perlindungan. Sebab, ia tidak pernah merasakan kasih

sayang dari figur orangtuanya. Aura pertahanan tersebut membuat batasan bagi dirinya

dari orang lain, sehingga orang atau anak tersebut umumnya memiliki sifat introvert

karena ia tidak ingin hati maupun fisiknya disakiti orang lain. Menurut Matt Greenfield

dalam artikel Anime Insider # 11 (2004:30-31), AT Field juga dimiliki orang-orang pada

umumnya sejak lahir. Namun, manusia biasa ini (yang tumbuh dalam asuhan orangtua)

kebanyakan tidak tahu cara menggunakan AT Field-nya. Hal ini dinyatakan juga dalam

film animasi ini sendiri oleh Kaworu, Angel ke-17, untuk lebih memperjelas: “何人に

も犯されざる、聖なる領域 心の光 A.T.フイールドは誰もが持っている心の

壁だということを。” (Terjemahan: “Setiap orang pada dasarnya memiliki cahaya

hati yang disebut AT Field. Itu adalah semacam perisai hati yang dimiliki setiap orang

dan menjadi pembatas bagi jiwa seorang manusia dari yang lain”, Neon Genesis

Evangelion, eps. 24). Dalam Neon Genesis Evangelion, hanya ketiga anak pilot utama

EVA-lah yang memiliki sinkronisasi AT Field yang kuat dengan EVA masing-masing.

Ini disebabkan karena Rei, Asuka maupun Shinji tumbuh tanpa merasakan kasih sayang

dari figur orangtua. Rei adalah manusia kloning, Asuka ditinggal selamanya oleh ibunya

yang tewas bunuh diri ketika ia masih sangat kecil. Begitu juga dengan Shinji yang

hanya sekejap merasakan belaian ibunya sebelum tahap usia balita dilaluinya. Ia tak

pernah mendapat perhatian dari ayahnya.

Page 30: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

54

Dalam Neon Genesis Evangelion versi serial TV episode ke-22, 「せめて、人間

らしく」, perhatian penonton diajak untuk menyadari peranan Lance of Longinus.

Tombak keramat ini sebetulnya sudah muncul pula dalam episode sebelumnya, namun

karena menancap tak bergeming pada dada Lilith yang disalib di Terminal Dogma,

perhatian penonton tentulah kurang tertuju pada peranan benda ini. Pada episode ke-22

tersebut, EVA 00 diperintahkan untuk mencabut tombak itu dari tubuh Lilith karena

akan digunakan untuk menghabisi Angel Arael. Tombak itu hilang ke angkasa setelah

Angel binasa, namun secara magis, tombak ini bergerak dengan sendirinya kembali ke

permukaan bumi dalam cerita The End of Evangelion. Menurut sebuah situs yang

membahas ilmu teologi, mitos maupun simbol-simbol Kristen di

http://www.webcom.com/~gnosis/library/longinus.htm, tombak Longinus disebut juga

Tombak Takdir. Tombak inilah yang digunakan seorang serdadu Romawi untuk

menombak lambung Yesus Kristus di kayu salib; memastikan apakah Ia sudah mati atau

belum. Nama serdadu yang menusukkan tombaknya ke lambung Yesus itu adalah

Longinus. Dari situlah asal pemberian nama bagi tombak ini. Dalam legenda Kristiani,

tombak ini sebelumnya selalu menjadi lambang kemenangan dalam setiap pertempuran

para serdadu Romawi. Namun, begitu tombak itu sudah ditancapkan pada lambung

Yesus, simbol kemenangan yang mengiringinya juga lenyap. Pasukan Romawi kalah

dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Dalam Neon Genesis Evangelion, tidak

jelas diceritakan asal-usul tombak ini. Bahkan, tidak diketahui terbuat dari bahan apakah

tombak ini, sehingga EVA 00 disuruh menggunakannya untuk mengalahkan Angel

Arael ketika itu. Satu hal yang jelas, tombak ini memegang peranan yang penting dalam

peristiwa Third Impact pada The End of Evangelion. Tanpa adanya tombak ini, Third

Page 31: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

55

Impact tidak terlaksana. Dan tombak ini juga yang menjadi senjata EVA 01 untuk keluar

dari dalam raga Lilith.

Lance of Longinus

Tanda terakhir yang penulis akan coba untuk analisis pada bab ini adalah anak-

anak pilot EVA itu sendiri. Yang pertama adalah Ikari Shinji. Sejak awal

kemunculannya ke Tokyo-3 dari tempat asalnya yang misterius (ia hanya mengatakan

bahwa dahulu ia tinggal bersama seorang guru, kenalan orangtuanya), ia selalu menjadi

tokoh central, yang mendapat perhatian ekstra dari orang-orang di sekitarnya. Pun begitu,

Shinji selalu merasa bahwa dirinya hanya dimanfaatkan; oleh karena itulah orang-orang

memperhatikannya. Shinji pernah berkata; andaikan ia tidak menjadi pilot EVA, tentu ia

tidak akan pernah dipedulikan oleh siapa pun. Menurut Petty (2004); eksistensi, dilema

dan keadaan yang dialami oleh Shinji sama halnya dengan Yesus Kristus dalam sejarah

agama Kristiani. Penulis mencoba menelaah lebih dalam tentang pernyataan ini dengan

menghubungkannya ke kisah kehidupan Yesus Kristus sendiri berdasarkan Kitab

Perjanjian Baru. Shinji dalam film anime Neon Genesis Evangelion sama seperti sang

Messiah; Dia Yang Terpilih, dalam sejarah teologi agama Kristen. Ini ditunjukkan cukup

similar dalam kisah perjalanan hidupnya. Shinji, dilahirkan ke dunia karena menyatunya

Yui dan Gendoh, kemudian ia terpisah dari orangtuanya sejak masih balita dan tahu-tahu

Page 32: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

56

muncul kembali dari ketidakjelasan tempat tinggal begitu ia sudah remaja. Ini mirip

dengan kisah Yesus Kristus. Ia lahir ke dunia lewat Sang Perawan Maria dan ‘ayah’Nya,

Joseph (Yusuf). Kisah-kisah tentang Kristus yang paling banyak diketahui dalam gereja

adalah sewaktu Yesus Kristus balita hingga berumur lebih-kurang 10 tahun. Yesus

dikenal paling banyak berinteraksi dengan Maria, ibuNya. Tapi hubunganNya dengan

sang ayah; Joseph, tidak pernah diketahui lebih jauh. Kemudian seolah ada jeda waktu

yang hilang dalam kisah ini semasa Yesus remaja, dan tahu-tahu Yesus muncul kembali

ke tengah khalayak sewaktu Ia sudah berumur sekitar 30 tahunan. Dilema yang dialami

Shinji, sama halnya seperti dilema yang dialami Yesus dalam wujud manusia-Nya itu.

Yesus merasa Ia dibuang oleh BapaNya di Sorga, dan ini tampak paling jelas dalam

kisah sengsaraNya sewaktu disalibkan. Saat itu adalah klimaks perasaan depresi yang

dialami Yesus dan Ia berseru ke langit seperti ditulis dalam Matius 27: 46.

Kira - kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “ Eli, Eli, lama sabakhtani?”Artinya: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Dari awal kisah film ini hingga akhir, semua orang selalu berupaya melindungi Shinji

sebagai sang messiah; tak peduli bagaimana ringkihnya ia, dan bagaimana seringnya ia

menolak semua bentuk perhatian tersebut dengan dalih orang-orang di sekitarnya hanya

pura-pura kasihan pada dirinya.

Sementara Rei dan Asuka; dipandang dari religi Kristen, eksistensi mereka bisa

disejajarkan dengan dua orang penyamun yang disalib di sisi kiri-kanan Yesus. Rei

adalah simbolisasi penyamun yang memohon pada Yesus agar dosanya dihapuskan dan

ia dapat mengikutiNya masuk ke Sorga. Sementara Asuka adalah simbolisasi penyamun

yang mengolok-olok Yesus agar Yesus menunjukkan kuasaNya untuk lepas dari salib

Page 33: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

57

bila Ia memang Anak Allah. Yesus memang Anak Allah, tapi Ia tak mau menuruti olok-

olok yang datangnya dari pengaruh iblis tersebut.

Jika dipandang dari sisi teori psikoanalisis, seperti dinyatakan oleh Greenfield

dalam End of an EVA (2004:31-32); Shinji, Rei dan Asuka adalah simbolisasi teori

identitas Sigmund Freud yang terkenal tentang: Id, Ego dan Superego. Artikel Anime

Insider juga mengeluarkan komentar mereka untuk menanggapi pemikiran ini, dengan

berseloroh mengatakan bahwa Hideaki Anno kemungkinan memiliki sebuah otak lagi di

dalam otaknya. Sebab, ia memikirkan rancangan-rancangan karyanya ini; baik dari segi

latar, penokohan dan alur cerita menjadi sedemikian kompleksnya, namun tetap bisa

saling terkait bila dibuat penalarannya. Penulis sendiri menggunakan panduan

Psikoanalis dan Sastra terbitan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga

Penelitian Universitas Indonesia, terbitan tahun 2003 untuk mencoba menelaah lebih

jauh tentang penyimbolan ketiga tokoh ini memakai teori Freud.

Menurut analisis penulis, Asuka adalah simbolisasi Id; yaitu hasrat untuk

menemukan segala sesuatu yang dapat memberikan kesenangan bagi diri sendiri. Asuka

bersifat meledak-ledak, bicaranya seolah tanpa dipikirkan dan dia senang jika melihat

orang lain tunduk pada keinginannya. Hal ini seolah diperkuat dengan kostum plug- suit

merah yang dikenakan Asuka, serta dua ikat rambut di kepalanya yang menyerupai

sepasang tanduk di kepalanya. Jika diperhatikan lebih mendalam, penampilan Asuka

dengan plug-suit-nya yang demikian itu mirip sosok iblis perempuan. Rei adalah

simbolisasi Superego; suatu bentuk pikiran rasional yang merupakan perwakilan dari

berbagai nilai dan norma yang ada dalam masyarakat di mana individu itu berada. Rei

memiliki sifat seperti kata pepatah ‘Sedikit bicara, banyak bekerja’. Ia lebih banyak

menggunakan otaknya untuk bertindak dibandingkan Asuka yang mengandalkan

Page 34: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

58

emosinya. Ini juga diperkuat dengan kostum plug-suit berwarna putih dan rambutnya

yang berwarna biru pucat, sehingga penampilan keseluruhannya mirip sosok malaikat.

Terakhir, Shinji; adalah simbolisasi Ego. Ego adalah kepribadian utama seorang

manusia dalam mengontrol dirinya sebelum membuat keputusan. Ego adalah sisi

kepribadian yang tunduk pada Id, tapi sekaligus ia harus memakai rasio Superego untuk

mencari realitas apa yang dibutuhkan Id sebagai pemuas kebutuhannya. Dengan

demikian, Ego membedakan antara khayalan dan kenyataan, serta harus mau

menanggung ketegangan dalam batas tertentu. Ini persis seperti kondisi Shinji yang

dilematik dari awal hingga versi terakhir dari cerita Neon Genesis Evangelion. Shinji

selalu merasa tertekan dalam dunianya sendiri. Namun bersamaan itu pula ia selalu

menggali hasrat terdalamnya sendiri, untuk mencari jawaban hal apa yang sebetulnya

dikehendaki hati nuraninya. Tritunggal kepribadian ini harus bisa saling seimbang

bekerjasama, untuk memperoleh hasil akhir yang baik. Namun khusus dalam kasus film

Neon Genesis Evangelion ini, apakah akhir itu merupakan sesuatu yang baik atau bukan,

masih menimbulkan ambigu.

Penulis berpendapat bahwa semua elemen dalam Neon Genesis Evangelion ini

banyak mengadaptasi data dan teologi dari agama Kristen maupun kepercayaan Yahudi.

Tapi, tidak seluruhnya mitos yang dipakai dalam kisah ini berasal dari dunia Barat.

Seperti telah disebutkan di awal, bahwa Anno sebagai seorang berkebangsaan Jepang

juga mengadaptasi unsur budaya dan sejarah negaranya ke dalam cerita film yang amat

rumit ini. Pengaruh tersebut dapat ditelaah dalam pencarian makna tentang kiamat yang

diceritakan dari film ini.

Page 35: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

59

Anak-anak pilot utama EVA:

EVA 02 – Langley Asuka Sohryu

EVA 01 – Ikari Shinji

EVA 00 – Ayanami Rei

3.4 Analisis Tentang Makna Kiamat Dalam Cerita Film Neon Genesis Evangelion

Telah disebutkan di atas sebelumnya, bahwa menurut Patrick Macias dalam artikel

The End of Evangelion pada majalah Animerica (2002:40), cerita Neon Genesis

Evangelion memakai mitos mistik tentang ramalan kiamat maupun simbol-simbol dari

agama Kristen Judea dan Yahudi yang dikawinkan dengan adaptasi mitos dari agama

Buddha dan kepercayaan Shinto di Jepang. Kemudian kedua unsur religi ini

digabungkan lagi dengan sistem tehnokrasi modern. Pencampuran dua kultur agama dan

dua mitos kepercayaan ini, ditambah dengan unsur tehnokrasi-modern menjadikan alur

cerita seperti dalam Neon Genesis Evangelion, yang menurut analisis penulis termasuk

ide brilyan yang rumit. Jadilah sebuah kisah ‘penyelamatan’ manusia dengan cara

pemutar-balikkan situasi yaitu: memusnahkan masa depan umat manusia. Dari

pernyataan inilah, penelitian tentang makna masa depan dunia yang suram itu alias

makna kiamat dalam kisah ini dimulai.

Namun sebelum itu, penulis akan lebih dulu sekilas menelaah budaya dan kultur

religi yang menjadi landasan pengembangan cerita dalam film animasi Neon Genesis

Evangelion. Patrick Drazen dalam Anime Explosion! The What,Why, and Wow of

Page 36: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

60

Japanese Animation, (2003: 300-301) menyatakan bahwa konsep tentang kiamat itu

sendiri sebetulnya tidak eksis dalam mitos religi Buddha maupun Shinto. Di Jepang,

kedua agama itulah yang paling dominan dianut oleh masyarakatnya. Dengan kata lain,

dari keseluruhan skenario tentang pemusnahan besar-besaran dalam Neon Genesis

Evangelion, dapat dipastikan bahwa Anno paling banyak mengadaptasi mitos, budaya

maupun tradisi-tradisi religi dari agama Kristen dan juga Yahudi.

Namun Drazen (2003) menyatakan juga bahwa sebagai orang Jepang, Anno tidak

melupakan kultur kepercayaan bangsanya yang diilustrasikan ke dalam beberapa hal

dalam karyanya ini. Contohnya dalam The End of Evangelion, di mana pemusnahan

besar terjadi saat Third Impact timbul. Pada adegan itu terlihat bahwa cahaya dari roh-

roh manusia yang tewas terangkat ke langit dan sebagian lainnya meleleh bersatu

dengan lautan. Ini adalah adaptasi pencampuran mitos religi dari kepercayaan Shinto,

yang tidak ada dalam kepercayaan Kristen. Kepercayaan Shinto percaya bahwa saat

kematian menjemput, manusia yang menjalani hidupnya dengan baik di dunia akan

berubah rohnya menjadi cahaya, lalu terangkat ke langit dan menjadi dewa leluhur bagi

keturunannya. Sementara manusia yang hidupnya jahat, rohnya akan tetap di bumi dan

bersatu menjadi lautan. Hal ini mirip dengan mitos dalam agama Buddha; di mana saat

orang baik meninggal, rohnya akan langsung naik ke nirwana (walaupun menurut

penulis, hal ini lebih sulit untuk diyakini. Sebab pada dasarnya setiap manusia itu pasti

punya dosa). Sedangkan yang masih berhutang dosa, akan bereinkarnasi di dunia.

Bentuk reinkarnasi itu tergantung dari perbandingan kebaikan maupun kejahatan yang

dibuat orang tersebut selagi ia hidup sebagai manusia. Contohnya; jika orang itu berdosa

namun lebih banyak perbuatan baiknya, ia kemungkinan bereinkarnasi sebagai hewan

Page 37: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

61

peliharaan seperti anjing atau kucing. Namun, jika ia jahat sekali, kemungkinan akan

bereinkarnasi menjadi kecoak atau kelabang.

Kembali ke cerita The End of Evangelion. Perihal pemusnahan dunia yang

berlangsung saat ini untuk memulai permulaan dunia yang baru, sudah beberapa kali

disampaikan kepada penonton walau tidak secara gamblang, lewat adegan pembicaraan

antar anggota Seele. Nyatanya memang, kiamat yang disebut Third Impact itu adalah

hasil dari perbuatan manusia sendiri. Begitu dasar pemikiran cerita ini sudah bisa

dipahami, pertanyaan yang patut dicari jawabannya oleh penonton adalah: Mengapa.

Mengapa dalam Neon Genesis Evangelion terdapat paham (yang dicetuskan oleh Seele)

bahwa sepantasnya memang tidak ada masa depan bagi kehidupan manusia? Untuk

memahami ini, perlu menelaah dulu asal-muasal semua kejadian yang melibatkan para

tokoh; termasuk Angels dan dua kubu berseteru: Seele dan NERV. Karena itu penulis

berflashback pada gejala-gejala awal yang diceritakan dalam film ini untuk menganalisis

makna kiamat dalam film ini.

Seperti diceritakan, dalam film ini setidaknya ada dua kali kejadian kiamat, yang

seharusnya menjadi bahan pembelajaran bagi orang-orang dalam setting waktu present

time di Neon Genesis Evangelion. Yaitu terjadinya First Impact dan Second Impact.

Orang-orang dalam kisah Neon Genesis Evangelion tidak banyak yang

mengetahui tentang kejadian First Impact. First Impact yang diceritakan dalam Neon

Genesis Evangelion berada di tengah-tengah antara realita maupun fiksi. Dalam realita,

berdasarkan teori Giant Impact dari sumber

http://www.answers.com/main/giant_impact_theory.php, dikatakan bahwa saat First

Impact terjadi, belum ada makhluk hidup di bumi. Dalam film, Anno mengadaptasi

mitos dari kepercayaan Shinto sebagai peristiwa First Impact; yaitu tentang jatuhnya

Page 38: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

62

sebuah meteor raksasa yang dinamakan White Moon ke permukaan bumi. Kemudian

bersatunya dua molekul itu menyebabkan pergerakan massa, dan bumi akhirnya terbelah

menjadi dua. Belahan yang kecil kemudian mengorbit, dan itulah yang disebut bulan.

Berhubung ini adalah adaptasi dari mitos, penulis meragukan kebenaran teori ini.

Namun, jika dihubungkan dengan cerita Neon Genesis Evangelion yang bersifat fiksi,

pemakaian teori adapatasi mitos itu tentu sah-sah saja. Mitos inilah yang dipakai dalam

penceritaan First Impact dalam Neon Genesis Evangelion; dan diperkirakan kejadian

tersebut sudah berlalu sekitar 4 bilyun tahun silam. Konon, dari White Moon inilah

Adam dan para Angels selain Lilith berasal.

Second Impact adalah saat di mana Angel pertama yang ada di bumi; Adam,

berubah wujud menjadi embrio kembali. Adam dikenal sebagai Angel sumber

kehidupan yang ada di muka bumi. Dampak perubahan Adam menjadi embrio inilah

yang menimbulkan bencana ketika itu. Pertanyaannya; mengapa Adam berubah menjadi

embrio kembali? Ini ada hubungannya dengan maksud dan tujuan Seele. Seele sudah

mengetahui kedatangan Adam ke dunia, yang mendarat di kutub benua Antartika pada

saat sebelum terjadinya Second Impact. Jika sudah mengamati keseluruhan rangkaian

film animasi ini, penonton akan tahu bahwa Seele memakai pedoman Dead Sea Scroll

untuk mengambil alih peran Tuhan dalam usaha ‘memurnikan dunia’. Kedatangan

Angel Adam juga sudah diramalkan dalam Dead Sea Scroll, karena itu Seele tahu

tentang keberadaannya. Namun saat itu, belum waktunya untuk menjalankan rencana

‘memurnikan dunia’. Karena itulah, Seele kemudian menguburkan Adam di bawah

dataran es Antartika.

Dalam tenggang waktu tertentu, muncul Angel kedua yang sama-sama merupakan

sumber kehidupan; Lilith, yang berasal dari telur yang oleh Seele disebut sebagai Black

Page 39: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

63

Moon. Kedatangan Lilith inilah yang tampaknya menjadi pemicu bangkitnya Adam dari

kuburnya. Sekali lagi, berlandaskan ramalan Dead Sea Scroll, Seele menyatakan bahwa

saat itu juga belum saatnya Adam menyatu dengan Lilith. Oleh karena itu, Seele

mengirim orang-orangnya untuk mencegah Adam bersatu dengan Lilith pada waktu itu

dengan mengubah Adam menjadi embrio. Jadi, dapat disimpulkan, bahwa: pertama,

Adam dijadikan embrio atas rencana Seele, bukan karena keinginan naluriahnya sendiri.

Kedua, maksud Seele membuat Adam menjadi embrio ini adalah untuk menahannya

agar tidak bisa berbuat apapun; di samping juga untuk alasan agar ia tidak diserang oleh

manusia-manusia lainnya.

Dampak eksperimen Seele terhadap Adam adalah Second Impact tersebut, yang

salah satunya menyebabkan permukaan es di Antartika mencair, membanjiri permukaan

bumi. Bersamaan dengan itu, kebetulan tim ilmuwan dari JSSDF yang kala itu masih

menyatu dengan sistem militerisasi UN; menyelidiki keberadaan Adam. Katsuragi

Misato termasuk anggota di dalam tim ini waktu itu. Misato terkena imbas Second

Impact. Itulah sebabnya, terdapat bekas luka yang cukup besar di perut Misato pada

setting waktu masa kini dalam cerita Neon Genesis Evangelion. Waktu pastinya terjadi

Second Impact adalah 13 September 2000. Sekedar catatan dari penulis; tanggal inilah

yang menjadi tanggal lahirnya Angel ke-17, Tabris atau dikenal sebagai Nagisa Kaworu.

Angel yang paling manusiawi ini memang terlahir dari benih Angel Adam. Embrio

Adam yang ditemukan tim ilmuwan tersebut kemudian segera mereka amankan,

sedangkan Angel Lilith juga ditangkap dan ditawan. Belakangan, Lilith ditempatkan di

ruang terdalam dari markas NERV, yang merupakan formasi organisasi baru dari orang-

orang JSSDF yang berlawanan ideologi dengan Seele. Sedangkan yang diperoleh Seele

adalah DNA Adam untuk menciptakan Angel Tabris dan EVA Series di kemudian hari.

Page 40: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

64

Penulis berpendapat bahwa setelah melalui eksperimen lagi, embrio Adam ini

ditanam dalam telapak tangan Ikari Gendoh yang masih agak muda ketika itu. Hal ini

memang tidak secara gamblang diceritakan. Penulis menganalisis demikian, karena: (1),

Gendoh selalu memakai sarung tangan yang tidak pernah dijelaskan alasannya. (2),

dalam kontak serangan yang dilakukan Angel dalam jarak dekat terhadap NERV,

Gendoh selalu menyingkir dan mengamankan dirinya sendiri sementara semua orang

bersitegang untuk mengalahkan Angel tersebut. Menurut pengamatan penulis, ini

dikarenakan adanya embrio Adam di tangan Gendoh. Adam tidak boleh bertemu dengan

Lilith ataupun Angel, karena bisa menimbulkan terjadinya Third Impact. Itulah

sebabnya Gendoh bersikap demikian jika ia mendeteksi keberadaan Angel sudah sangat

dekat dengan dirinya di markas NERV.

Mengapa pula pada akhirnya Seele terkesan seolah punya andil dalam

pembentukan NERV, bekerjasama dengan NERV serta selalu mengadakan interaksi

dengan petinggi-petinggi NERV? Penulis menganalisis; sebenarnya, Seele tidak pernah

melakukan kerjasama dengan NERV ataupun mendirikan organisasi ini. Seele hanya

mengamati gerak-gerik organisasi tersebut, karena NERV inilah yang telah menawan

semua elemen yang mereka (Seele) perlukan untuk menjalankan niat ‘memurnikan

dunia’. Elemen-elemen itu adalah: embrio Adam dan Lilith. Terlebih lagi setelah NERV

mengembangkan EVA Project mereka untuk menangkal serangan para Angels. Maka,

menurut penulis, Seele berusaha melibatkan dirinya dengan NERV, sekedar untuk

kamuflase. Seele sengaja membiarkan NERV menghabisi setiap Angel yang berusaha

menyerang, sambil menanti waktu yang dijanjikan sesuai ramalan Dead Sea Scroll.

Namun diam-diam mereka juga mengembangkan EVA Series Project sebagai tandingan

EVA yang dibuat oleh NERV. Baru menjelang saat-saat terakhir; yaitu pada episode

Page 41: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

65

ke-24, Seele mulai menunjukkan itikad mereka pada NERV. Dimulai dengan mengirim

Kaworu, sebagai Angel pertama dan terakhir yang merupakan hasil buatan mereka dari

DNA Adam yang telah lama mereka peroleh sewaktu Adam mendarat di bumi.

Penulis mencoba mulai menganalisis makna kiamat dalam The End of Evangelion,

dengan kembali kepada pertanyaan: Mengapa dalam Neon Genesis Evangelion terdapat

pemikiran bahwa sepantasnya memang tidak ada masa depan bagi kehidupan manusia?

Berikut ini adalah aspek-aspek untuk menerangkan klimaks dan merangkai jawabannya.

Seele, sebagai otak dari semua kejadian tersebut, dalam hal ini meyakini bahwa

umat manusia yang meninggali dunia saat ini adalah makhluk tak berguna dan penuh

dengan hal-hal negatif. Karena itu, untuk menciptakan sebuah dunia yang baru, dan

manusia-manusia yang baru pula, seluruh dunia yang ada saat ini harus mati. Seele

percaya bahwa Tuhan, manusia dan seluruh bentuk kehidupan lain di dunia harus

melebur menjadi satu; dan proses ke arah tersebut adalah dengan kematian lebih dahulu.

Orang-orang Seele sendiri memang sudah siap untuk mengorbankan diri dalam rencana

pemusnahan besar tersebut. Inilah tujuan yang diinginkan Seele dari adanya Human

Instrumentality Project (artinya adalah: Proyek Perlengkapan Manusia). Penulis

menganalisis, pandangan Seele yang terkesan picik demikian, sangat dimungkinkan

karena mereka memandang dunia dari sisi yang tak bisa diterima nalar maupun hati.

Seperti sudah disinggung pada bahasan sebelumnya, dalam hubungannya dengan religi,

Seele seperti suatu kelompok sekte sesat.

Sementara NERV; dalam hal ini Gendoh selaku pimpinannya, mempunyai

skenario yang berbeda dengan adanya Human Instrumentality Project tersebut. Bagi

Gendoh dan NERV, tujuan diadakannya proyek itu adalah untuk menciptakan bentuk

kehidupan baru yang lebih sempurna daripada manusia. Hasil yang telah NERV peroleh

Page 42: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

66

adalah dengan komplitnya penciptaan manusia kloning Ayanami Rei yang berasal dari

DNA Lilith dan tubuh Ikari Yui; istri Gendoh. Ketiga EVA juga adalah hasil dari proyek

tersebut. Menurut Gendoh, pemikiran Seele tentang rencana pemusnahan dunia itu tidak

perlu, dan hasilnya akan sia-sia saja. Kira-kira maksud Gendoh dalam hal ini adalah:

tidak mungkin bisa menghasilkan kehidupan baru yang lebih baik, hanya dengan

memusnahkan yang sudah ada sekarang. Bentrok antara dua ideologi inilah yang

menyebabkan Seele pada akhirnya memakai cara keji sebagai bentuk pemaksaan atas

ideologi mereka sendiri.

Penulis berasumsi, sejak sebelum kemunculan Angel Adam ke dunia, Seele sudah

berniat melaksanakan niat tersebut; tinggal menunggu elemen-elemen pelaksananya saja.

Ketika Adam benar-benar muncul ke dunia, mereka (Seele) berupaya menawannya di

bawah es bumi sambil menunggu waktu yang dijanjikan serta kemunculan elemen lain.

Namun karena kedatangan Lilith, Adam bangkit. Menurut penulis, seandainya pada saat

itu Angel Adam bertemu dengan Lilith, kemungkinan tidak akan terjadi Third Impact

yang menghabisi seluruh umat manusia. Sebab, penulis menelaah bahwa kejadian

tersebut berlangsung di kutub Antartika. Menurut penulis, kalaupun saat itu terjadi

dampak ledakan dari pertemuan kedua makhluk itu, dampaknya tidak sampai

menghabisi seluruh manusia yang tersisa di dunia. Sedangkan Seele menginginkan Third

Impact terjadi pada waktu yang sesuai ramalan Dead Sea Scroll, dan di tengah-tengah

dunia agar tidak ada seorang manusia pun yang tersisa. Atas dasar itulah, sesuai dengan

asumsi penulis, Seele kemudian mengubah Adam menjadi embrio dengan kekuatan

tehnologi mereka untuk mencegah Adam bertindak sebelum waktunya.

Sedangkan yang dimaksud dengan pernyataan bahwa Seele menunggu saat yang

tepat untuk Third Impact agar sesuai ramalan Dead Sea Scroll, sangat dimungkinkan

Page 43: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

67

maksudnya adalah menunggu rampungnya ketiga EVA yang dikembangkan oleh NERV.

Sumber yang menelaah ilmu teologi dan mitos Kristiani;

http://www.webcom.com/~gnosis/library/dss/dss.htm menyatakan bahwa dalam Dead

Sea Scroll benar-benar ada ramalan tentang pertempuran yang terjadi antara Anak-anak

Terang dan Anak-anak Kegelapan. Anak-anak Terang ditandai dengan pakaian berupa

kain tenun berwarna yang mereka kenakan; masing-masing warna ungu, merah dan biru.

Penulis menarik garis hubungan dengan ketiga EVA buatan NERV dalam konteks ini.

Ketiga EVA itu masing-masing berwarna ungu (EVA 01), merah (EVA 02) dan biru

(EVA 00). Dengan rampungnya EVA yang menjadi serdadu perang dalam menghadapi

Angel, berarti rencana Seele sudah semakin dekat pada tujuan.

Namun apa yang terjadi kemudian saat Third Impact betul-betul terjadi, adalah di

luar dugaan semua bentuk kehidupan dalam Neon Genesis Evangelion. Yang dimaksud

di sini adalah tentang keberadaan Shinji, ‘sang messiah’. Dalam adegan di Terminal

Dogma, Gendoh meminta Rei untuk membawanya turut menyatu dalam Lilith agar

Gendoh bisa bertemu kembali dengan Yui, istrinya. Telah diketahui bahwa Rei adalah

manusia kloning, hasil perpaduan fisik Yui dan jiwa Lilith. Namun di luar dugaan,

eksistensi Shinji menimbulkan kontak batin dengan Rei saat itu, sehingga Rei akhirnya

menolak permintaan Gendoh dan mengatakan, “私はあなたの人形じゃない。”

(Terjemahan: “Aku bukan bonekamu”, The End of Evangelion, eps. まごころを君). Rei

lalu masuk seorang diri ke dalam tubuh Lilith. Ini tentu saja di luar niat Gendoh.

Shinji menjadi penentu bagi nasib dunia. Namun, sebagai penonton, kita akan

meragukan bagaimana mungkin seorang anak yang begitu penakut, lemah hati dan kerap

terombang-ambing keyakinannya itu mampu menjadi penyelamat dunia. Keraguan itu

Page 44: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

68

memang wajar, namun menurut analisis penulis, tidak dapat dikatakan salah seratus

persen bahwa Shinji tidak dapat membawa pencerahan dunia. Menurut penulis, dengan

keselamatan diri Shinji sendiri, sebetulnya adalah pertanda bahwa ia berhasil mengubah

nasib dunia pada hari kiamat. Seele menginginkan agar tidak ada manusia satu pun yang

tersisa dari peristiwa Third Impact. Namun, Shinji, dengan segala keterbatasan dirinya,

mampu selamat dari Third Impact itu. Ini menunjukkan dialah sang harapan dunia. Sama

halnya seperti yang dikatakan oleh bayang-bayang Kaworu dan Rei pada adegan

sewaktu Shinji terhisap ke dalam dimensi raga Lilith. Roh kedua anak manusia buatan

yang masing-masing berasal dari Angel Adam dan Lilith itu menunjukkan pemikiran

akan adanya harapan kepada Shinji dalam The End of Evangelion episode 「まごころ

を君」. Mereka mengatakan, bahwa selama masih ada manusia walau tinggal seorang

diri pun, selalu berarti masih ada harapan. Dan pada kenyataannya, penonton

diperlihatkan bahwa ternyata Shinji malah tidak seorang diri di dunia yang kelam itu.

Ada Asuka di sisinya, sebagai manusia satu lagi yang juga selamat dari Third Impact.

Dalam sisa-sisa dunia yang luluh-lantak akibat Third Impact itu, penonton juga

diperlihatkan berbagai pemandangan yang mengerikan. Lautan merah darah, dengan

potongan kepala raksasa Lilith tergeletak di tengahnya, dan sisa-sisa EVA Series yang

tersalib maupun yang tinggal berupa bangkai. Sekali lagi, menurut analisis penulis dari

sudut pandang religi, inilah bentuk-bentuk penanda yang sengaja ‘diletakkan’ Tuhan

dalam dunia tersebut untuk mengingatkan manusia akan dosa-dosanya setiap kali.

Menurut penulis, ini sama kemungkinannya dengan tanda-tanda jejak kemarahan Tuhan

yang ditunjukkan dalam dunia nyata; seperti halnya lautan yang menutupi hampir

sebagian besar permukaan bumi sebagai tanda kemarahan Tuhan atas manusia dalam

Page 45: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

69

kisah Nabi Nuh; dengan membuat malapetaka air bah di seluruh bumi. Dosa manusia

dalam cerita film ini adalah mereka berusaha menjadi ‘tuhan’. Dalam kondisi sisa-sisa

dunia di The End of Evangelion, Shinji melihat penampakan sosok Rei memakai

seragam sekolahnya yang muncul sekejap di pantai. Sosok Rei tersebut, menurut

interpretasi penulis adalah pertanda bahwa di situlah titik di mana perputaran hidup baru

bagi Shinji harus dimulai. Sebab, di permulaan kisah Neon Genesis Evangelion, terdapat

adegan waktu Shinji pertama kalinya melihat Rei dalam penampilan memakai seragam

sekolah seperti demikian. Dengan kata lain, inilah kesempatan kedua bagi Shinji untuk

memulai kembali perputaran hidupnya.

Menurut MacWilliams dalam Jewish-Christian Symbolism in Neon Genesis

Evangelion (2001), apa yang terjadi dalam kiamat versi Neon Genesis Evangelion

adalah ciri khas sebuah kisah kiamat post-modern. Yaitu di mana tokoh utamanya yang

bertindak sebagai penyelamat tetaplah manusia biasa dengan segala keterbatasannya. Ia

bukan manusia yang mendapat anugerah kekuatan dari langit atau semacamnya. Cerita

kiamat yang bergaya post-modern memang lebih memakai pendekatan yang realistis

dalam pemakaian tokoh-tokoh di dalamnya; terutama merujuk pada tokoh yang

memiliki peran sebagai sang penyelamat. Tokoh utama ini akan mengambil segala

bentuk resiko dalam upayanya menemukan jawaban atas permasalahannya menghadapi

hari penghakiman. Dan hasil yang diperoleh umumnya belum tentu membawa

kegembiraan seperti; misalnya, mengharap terjadinya mujizat. Dengan kata lain,

menurut analisis penulis; apapun hasil akhir yang didapat, semuanya ditentukan oleh

nasib tiap-tiap orang.

Inilah yang terjadi pada sebagian besar tokoh dalam film Neon Genesis

Evangelion lainnya. Menurut analisis penulis, kematian yang menjemput mereka pada

Page 46: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

70

akhirnya di The End of Evangelion; adalah nasib yang digariskan pada hidup mereka.

Contoh kasusnya dapat dilihat pada episode “Air” dalam The End of Evangelion. Shinji

sebetulnya sudah ditemukan oleh orang-orang Seele yang menggempur markas NERV.

Ia siap dibunuh. Namun, Misato datang tepat waktu untuk menyelamatkannya. Ini

menunjukkan adanya urun-tangan nasib dalam hidup Shinji. Ia tidak ditakdirkan tewas

pada saat itu. Demikian juga halnya Asuka yang bertempur mati-matian di dalam EVA

02. Setelah EVA 02 mengalami keberingasan EVA Series dalam aksi yang paling keji,

toh gadis ini tetap hidup meski dalam kondisi memprihatinkan. Asuka juga tidak

ditakdirkan meninggal. Sementara Misato yang berupaya melindungi Shinji hingga saat

terakhir, tewas tertembak peluru senjata pasukan Seele. Personel NERV lainnya tewas

dibunuh orang-orang Seele atau pun meledak akibat efek Third Impact. Kaworu

diceritakan sudah lebih dulu tewas dibunuh pada Neon Genesis Evangelion episode 24.

Gendoh tewas dalam imajinasinya dimakan oleh EVA 01, sementara dalam dunia nyata

dikatakan bahwa tubuhnya meleleh dan menyatu dengan cairan LCL dalam Terminal

Dogma. Tokoh-tokoh yang tewas tersebut; menurut analisis penulis, memang

dikarenakan nasib mereka yang demikian. Mereka digariskan hanya akan menjalani

hidup sampai sekian waktu. Dalam hubungannya dengan religi, ini yang disebut dengan

misteri kehidupan bagi setiap orang.

Lalu, bagaimana akhirnya hubungan antara kiamat dalam Neon Genesis

Evangelion dengan religi Kristiani? Berdasarkan analisis dan usaha pemahaman yang

telah penulis lakukan sendiri sejauh ini, ternyata penulis mendapatkan hasil yang cukup

menarik, namun mungkin juga cukup mengejutkan bagi penulis sendiri. Ternyata,

berdasarkan referensi bahan yang penulis peroleh, tidak ada hubungan antara simbol,

tanda, ritual atau pun mitos agama dengan inti cerita film ini. Elemen-elemen Kristen

Page 47: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

71

Judea dan Yahudi (serta sebagian kecil dari Shinto dan Buddha) yang ditampilkan

sepanjang film animasi ini memang memiliki makna spiritual dalam tradisi religi, namun

insan-insan pembuat film ini sendiri menyatakan agar perlu diingat bahwa Neon Genesis

Evangelion adalah sebuah bentuk sastra modern yang fiktif. Ini seperti dikatakan pula

oleh Mamoru Oshii; sutradara bagi film animasi Ghost In The Shell dan Patlabor, dalam

suatu pernyataan pada website http://evaotaku.cjb.net/. Pada berita wawancara di

website tersebut, Oshii mengatakan bahwa penggunaan simbol-simbol religus dari suatu

agama tertentu dalam film animasi, sebaiknya tidak ditanggapi terlalu serius. Simbol-

simbol religi memang memiliki makna tertentu dari akar tradisinya, namun

penggunaannya dalam film biasanya hanya sekedar sebagai ideologi dan inspirasi bagi

jalan cerita film tersebut. Dengan kata lain, tidak dimaksudkan menyalahi suatu ajaran

tertentu.

Masih bersumber dari referensi website yang sama, pernyataan tersebut diperkuat

juga oleh pernyataan asisten Anno sendiri untuk Neon Genesis Evangelion, yaitu

Kazuya Tsurumaki. Dalam pekan anime internasional Otakon yang diadakan di Tokyo,

Juli tahun 2001, Tsurumaki ditanya oleh insan pers, tentang hubungan agama Kristen

dengan Neon Genesis Evangelion. Inilah petikan dari jawabannya:

“There are a lot of giant robot shows in Japan, and we did want our story to have a religious theme to help distinguish us. Because Christianity is an uncommon religion in Japan, we thought it would be mysterious. None of the staff who worked on Evangelion are Christians. There is no actual Christian meaning to the show. We just thought the visual symbols of Christianity look cool. If we had known the show would get distributed in theUS dan Europe region, we might have rethought that choice”. Terjemahan: Banyak film yang menampilkan tema robot raksasa di Jepang. Kami ingin agar cerita yang kami angkat memiliki tema religius untuk membedakan karya kami. Karena agama Kristen adalah sesuatu yang tidak umum di Jepang, kami pikir itu akan jadi sesuatu yang berkesan misterius. Tidak ada di antara staff pekerja untuk Evangelion

Page 48: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

72

yang beragama Kristen. Bahkan sesungguhnya, tidak ada makna agama Kristen yang terkandung di dalam film ini. Kami hanya berpikir bahwa simbol-simbol Kristen itu menarik. Andaikan kami tahu bahwa film ini akan didistribusikan juga hingga ke US dan Eropa, mungkin kami akan mempertimbangkan ulang pilihan memakai simbol- simbol tersebut.

Sekalipun Neon Genesis Evangelion memiliki plot dasar dan elemen yang sebagian

besar mengadaptasi simbol, teks maupun mitos religi Kristen, pihak-pihak yang

memproduksi film ini dengan yakin menyatakan bahwa penggunaan semua elemen itu

hanya untuk inspirasi dan estetika. Tapi menurut penulis, apa yang dinyatakan

Tsurumaki itu terlalu klise jika demikian halnya. Sebab, penulis sendiri menemukan,

bahwa banyak hal dalam film ini yang tidak sedangkal itu pengertiannya. Dan dengan

alur cerita yang tersusun begitu rapi serta matang, maupun kemunculan simbol-simbol

yang saling terkait antara fiksi dan realita, rasanya tidak mungkin kalau Anno tidak

memiliki maksud tertentu yang berhubungan dengan religi Kristen di balik pemikiran

film ini. Setidaknya, Anno pernah mengatakan pemikirannya dalam Neon Genesis

Evangelion 100% Newtype Collection (1997) bahwa pikiran manusia itu terletak di

antara nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan.

Pada akhirnya, The End of Evangelion memang lebih banyak menampilkan

konsep-konsep drama psikologi dibandingkan nilai keagamaan. Namun menurut analisis

penulis, penonton bisa tetap menangkap makna kiamat yang tersirat dipandang dari segi

religi. Memang untuk menginterpretasikan tujuan akhir cerita ini cukup sulit karena

terlalu rumit, namun bukan tidak mungkin dilakukan. Penulis menganalisis bahwa

makna kiamat yang dibuat sendiri oleh manusia ini pada akhirnya tetap tidak akan

mendapatkan tempat di hati Tuhan dalam hal keagamaan. Penulis dapat menarik

simpulan ini dari menyimak adegan terselamatkannya dua orang anak manusia, yaitu

Page 49: NEON GENESIS EVANGELION - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LMM2006-54-Bab 3.pdf · pada karakter Shinji, yang dalam kisah ini adalah tokoh yang diceritakan paling berat

73

Shinji dan Asuka di akhir cerita. Tuhan tidak pernah menyetujui tindakan manusia yang

mengambil alih rencanaNya, dan yang dilakukanNya untuk menentang perbuatan

tersebut adalah dengan membuat Shinji sadar, bahwa ia tidak bisa hidup dalam dunia

mimpi, sekalipun impian itu indah. Shinji sadar bahwa ia harus menghadapi kenyataan,

sekalipun kenyataan itu teramat buruk. Karena itulah ia menerima resiko yang

mengakibatkannya terlontar keluar dari dalam tubuh Lilith dan tetap hidup. Menurut

penulis, itulah pertanda bahwa Tuhan tidak mendukung aksi pemusnahan ‘buatan’

tersebut. Seandainya dalam cerita film ini Tuhan mendukung terjadinya kiamat itu,

pastilah semua manusia di muka bumi betul-betul habis tak bersisa; dan ini sesuai

dengan apa yang diinginkan Seele. Namun, dengan terselamatkannya dua anak manusia

ini, menandakan bahwa Seele gagal mewujudkan niat mereka. Kematian mereka pun

sia-sia saja, karena tidak akan membawa manusia ke tahap evolusi seperti yang mereka

rencanakan. Sama sia-sianya seperti tubuh raksasa Lilith yang hancur akibat bangkitnya

kesadaran Shinji menghadapi realita, yang berarti lahirnya harapan baru. Roh-roh

manusia yang hidupnya tidak berkenan di mata Tuhan dalam film ini, tercurah keluar

dari raga Lilith, masuk ke dalam lautan. Sementara yang berkenan, naik ke angkasa dan

melambangkan bahwa jiwanya diterima di Sorga. Inilah interpretasi makna kiamat

dilihat dari segi religi yang dianalisis oleh penulis.