2
Edisi Maret 2012 Layaknya dua sisi mata uang, biaya pendidikan yang ada di Perguruan Tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta masih menjadi sebuah kontro- versi. Banyak mahasiswa yang meng- inginkan biaya yang ditanggung untuk pendidikannya lebih terjangkau dengan kemampuan finansial yang ada. Tetapi keka harus dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa biaya pendidikan terus merangkak naik, maka tak ada pi- lihan untuk menghindar. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan operasional dari masing-masing instusi juga me- ningkat. Sehingga mengharuskan untuk menaikkan biaya pendidikan yang ada. Hal ini pula yang terjadi pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri ( STMI). Kenaikan biaya-biaya yang ada di STMI berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI nomor 47 tahun 2011 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kemenperin. PP tersebut mengacu pada Undang-Undang Dasar yaitu,” Undang- Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (Lem- baran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lemba- ran Negara Republik Indonesia Nomor 3687)” yang menetapkan “Peraturan Pemerintah Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementrian Perin- dustrian”. Seper Instansi Pendidikan pada umumnya, biaya pendidikan merupakan salah satu faktor untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Biaya pendidikan pun bersifat relaf dari yang rendah hingga yang nggi. Lantas bagaimanakah biaya pendidikan di STMI? News Letter Industria Edisi Maret 2012 Biaya Pendidikan yang terus Naik Didalam PP terdapat berba- gai rincian-rincian kenaikan biaya dari 8 Instut di bawah naungan Ke- menperin, salah satunya STMI. Un- tuk kenaikan jasa pendidikan STMI sendiri melipu biaya Sum- bangan Pembinaan Pendidi- kan (SPP) mulai Tahun Aka- demik 2011/2012 sebesar Rp3.750.000 untuk kelas pagi dan Rp4.000.000 untuk kelas malam, Semester Pendek (SP) sebesar Rp50.000, Cu akademik mulai Tahun Aka- demik 2011/2012 sebesar Rp1.875.000 untuk kelas pagi dan Rp2.000.000 untuk kelas malam, Ujian Khusus sebesar Rp50.000, kompre- hensif sebesar Rp1.000.000 dan Wisuda sebesar Rp1.000.000. Padahal perlu diketahui bahwa biaya jasa pendidikan di STMI pada peri- ode sebelumnya yakni berupa biaya SPP pada tahun 2007 sebesar Rp2.250.000, tahun 2008 Rp2.250.000, tahun 2009 Rp2.750.000, tahun 2010 Rp3.000.000, tahun 2011 Rp3.000.000, dan tahun 2012 sebesar Rp3.750.000. Kemudian untuk biaya SP sebesar Rp30.000, dan biaya wisuda sebesar Rp800.0000. Terlihat jelas bahwa biaya pen- didikan di STMI hampir meningkat se- ap tahunnya. Menanggapi hal terse- but, Hendi Dwi Hardiman selaku Puket II mengungkapkan, " kenaikan tersebut memang tercantum dalam PP No. 47 tahun 2011. Sementara yang menge- tahui lebih jelas mengenai masalah ini adalah periode sebelumnya." Semen- tara itu Andi Bachar Wadeng selaku Puket II periode sebelumnya angkat bi- cara mengenai hal ini, “kenaikan terse- but sebenarnya untuk menunjang bia- ya operasional (non fisik) diantaranya jumlah tenaga pengajar (dosen), jum- News Letter Industria Edisi Maret 2012 Dok. Okki/Industria Drs. Andi Bachar Wadeng selaku Puket II Periode 2007-2011 News Letter

Newsletter Edisi Maret 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Newsletter Edisi Maret 2012

Citation preview

Page 1: Newsletter Edisi Maret 2012

Edisi Maret 2012

Layaknya dua sisi mata uang, biaya pendidikan yang ada di Perguruan Tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta masih menjadi sebuah kontro-versi. Banyak mahasiswa yang meng-inginkan biaya yang ditanggung untuk pendidikannya lebih terjangkau dengan kemampuan finansial yang ada. Tetapi ketika harus dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa biaya pendidikan terus merangkak naik, maka tak ada pi-lihan untuk menghindar. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan operasional dari masing-masing institusi juga me- ningkat. Sehingga mengharuskan untuk menaikkan biaya pendidikan yang ada. Hal ini pula yang terjadi pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri ( STMI).

Kenaikan biaya-biaya yang ada di STMI berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI nomor 47 tahun 2011 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kemenperin. PP tersebut mengacu pada Undang-Undang Dasar yaitu,” Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lemba-ran Negara Republik Indonesia Nomor 3687)” yang menetapkan “Peraturan Pemerintah Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementrian Perin-dustrian”.

Seperti Instansi Pendidikan pada umumnya, biaya pendidikan merupakan salah satu faktor untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Biaya pendidikan pun

bersifat relatif dari yang rendah hingga yang tinggi. Lantas bagaimanakah biaya pendidikan di STMI?

News Letter Industria Edisi Maret 2012

Biaya Pendidikan yang terus Naik

Didalam PP terdapat berba-gai rincian-rincian kenaikan biaya dari 8 Instititut di bawah naungan Ke-menperin, salah satunya STMI. Un-tuk kenaikan jasa pendidikan STMI sendiri meliputi biaya Sum-bangan Pembinaan Pendidi-kan (SPP) mulai Tahun Aka- demik 2011/2012 sebesar Rp3.750.000 untuk kelas pagi dan Rp4.000.000 untuk kelas malam, Semester Pendek (SP) sebesar Rp50.000, Cuti akademik mulai Tahun Aka-demik 2011/2012 sebesar Rp1.875.000 untuk kelas pagi dan Rp2.000.000 untuk kelas malam, Ujian Khusus sebesar Rp50.000, kompre-hensif sebesar Rp1.000.000 dan Wisuda sebesar Rp1.000.000. Padahal perlu diketahui bahwa biaya jasa pendidikan di STMI pada peri-ode sebelumnya yakni berupa biaya SPP pada tahun 2007 sebesar Rp2.250.000, tahun 2008 Rp2.250.000, tahun 2009 Rp2.750.000, tahun 2010 Rp3.000.000, tahun 2011 Rp3.000.000, dan tahun 2012 sebesar Rp3.750.000. Kemudian untuk biaya SP sebesar Rp30.000, dan biaya wisuda sebesar Rp800.0000.

Terlihat jelas bahwa biaya pen-didikan di STMI hampir meningkat se-tiap tahunnya. Menanggapi hal terse-but,

Hendi Dwi Hardiman selaku Puket II mengungkapkan, " kenaikan tersebut memang tercantum dalam PP No. 47 tahun 2011. Sementara yang menge-tahui lebih jelas mengenai masalah ini adalah periode sebelumnya." Semen-tara itu Andi Bachtiar Wadeng selaku Puket II periode sebelumnya angkat bi-cara mengenai hal ini, “kenaikan terse-but sebenarnya untuk menunjang bia-ya operasional (non fisik) diantaranya jumlah tenaga pengajar (dosen), jum-

News Letter Industria Edisi Maret 2012

Dok. Okki/Industria

Drs. Andi Bachtiar Wadeng selaku Puket II Periode 2007-2011

News Letter

Page 2: Newsletter Edisi Maret 2012

News LetterNews Letterlah mahasiswa serta sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). "Hal ini juga akan dievaluasi setiap tahunnya men-genai komponen biaya yang berlaku di STMI sendiri. Salah satunya adalah biaya pendapatan negara bukan pajak (PNBP). “Aliran dana di STMI terbagi menjadi dua yakni untuk biaya non fisik seper- ti tenaga pengajar serta sistem KBM diperoleh dari PNBP, sementara untuk biaya fisik seperti fasilitas gedung diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).” tambahnya.

Naiknya biaya SPP dan SP dira-sakan belum bisa membuat para maha-siswa lega, pasalnya bila kita mengingat masalah kurikulum dan fasilitas kampus yang dinilai masih sangat minim belum sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. “Sebenarnya kenaikan tersebut bisa dirubah, hanya saja PP

brelaku hingga tahun 2012. Jadi kalau mau dirubah harus menunggu hingga tahun depan. Namun hal itu pun harus berdasarkan ketentuan dan prosedur yang ada.”tutur Achmad Zawawi selaku ketua STMI.

Hal ini sangatlah penting karena dengan kenaikan biaya tersebut maha-siswa mengharapkan adanya perubah-an yang riil dari STMI sendiri. Perubahan ini seperti terakreditasinya tiga jurusan baru (SII, MBI dan TKI), sistem kurikulum yang baik dan mengarah ke Vokasional D-4, pengadaan LAB untuk semua juru-san sehingga menunjang KBM dan ma-hasiswa yang lulus tepat target. Semoga untuk kedepannya, STMI dapat melaku-kan yang terbaik untuk kita khususnya Mahasiswa. # Yani, Nila & Okki

News Letter Industria Edisi Maret 2012

LPM Industria Mengucapkan Selamat atas keberhasilan Tim Akreditasi atas tercapainya

Akreditasi B untuk Program Studi TMI (Teknik & Manajemen Industri).

Dengan Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk ketiga jurusan lainnya.

Penerbit Lembaga Pers Mahasiswa Industria Kementerian Perindustrian RI. Pelindung : Achmad Zawawi M.A,M.M (Ketua STMI Kemenperin RI). Pe-nasehat : Dewi Auditiya Marizka S.T, M.T (Puket III STMI Kemenperin RI). Dewan Pengarah dan Penasehat : Nurshadrina Khairani Ardedah (Koordina-tor) , Tri Susanti, M. Fajar S, Aditya A, M. Kholil, Hendri A. Pimpinan Umum : Silmi Nur Isna. Sekertaris Umum : Wuri Nur Vitasari. Bendahara Umum : Desti. Pimpinan Redaksi : Fatimah Nurul Huda. Sekertaris Redaksi : Mustika Nila Kandi. Redaktur Pelaksana : Moch. Dimyati Assauki. Setting : Tri Andriano & Okki. Ed-iting : Indri, Sri Yani. Layouter : Tri Andriano. Koordinator Reporter : Idris. Fotografer : M. Arifin, Miftahul Qolbi. Reporter : Nuzulul Hidayati, Fani, M. Nur Zaeni, Nindya, Rahmat, Friska. Pimpinan Perusahaan : Dimas Mustika Sadewa. Divisi Pemasaran : Ryan , Sella. Penelitian dan Pengembangan : Reza.