13
Clinical Science Session Diagnosis Banding Nyeri Lutut Disusun oleh: Mailan Komma Dijaya Bintang Afifi Nasa Preseptor: Dr. Ami Rachmi, Sp.KFR PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER BAGIAN ILMU REHABILITASI MEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RS AL IHSAN BANDUNG 2015

NYERI LUTUT.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NYERI LUTUT.docx

Clinical Science Session

Diagnosis Banding Nyeri Lutut

Disusun oleh:

Mailan Komma Dijaya

Bintang Afifi Nasa

Preseptor: Dr. Ami Rachmi, Sp.KFR

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

BAGIAN ILMU REHABILITASI MEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

RS AL IHSAN BANDUNG 2015

Page 2: NYERI LUTUT.docx

ANATOMI DAN FISIOLOGI SENDI LUTUT

Lutut adalah salah satu sendi utama pemikul berat badan dan banyak menjadi korban

keausan dan regangan pada orang dengan keaktifan tinggi. Resiko aus dan cedera semakin

besar bila pekerjaan seseorang banyak melibatkan pelipatan lutut atau berjongkok.

Lutut merupakan perhubungan antara tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia). Di depan

perhubungan itu terdapat tulang yang disebut tempurung lutut (patela), dan sambungan ini

dilapisi oleh suatu selaput yang disebut kantung synovial yang menghasilkan cairan synovial

sebagai suatu pelumas. Selain itu juga terdapat jaringan lain yang meliputi tulang rawan, otot,

tendon, dan ligamen, serta terdapat alat penahan goncangan yang disebut menisci (singular

meniskus).

Sendi lutut merupakan sendi yang terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini terletak

pada kaki yaitu antara tungkai atas dan tungkai bawah. Pada dasarnya sendi lutut ini terdiri

dari dua articulatio condylaris diantara condylus femoris medialis, lateralis dan condylus

tibiae yang terkait dalam sebuah sendi pelana , diantara patella dan fascies patellaris femoris.

1) Tulang pembentuk sendi lutut

Sendi lutut dibentuk dari empat buah tulang yaitu tulang femur, tulang tibia,

tulang fibula dan patella.

a. Tulang femur

Merupakan tulang panjang yang bersendi keatas dengan pelvis dan kebawah

dengan tulang tibia. Tulang femur terdiri dari epiphysis proksimal, diaphysis dan

epiphysis distalis. Pada tulang femur ini yang berfungsi dalam persendian lutut adalah

epiphysis distalis. Epiphysis distalis merupakan bulatan sepanjang yang disebut

condylous femoralis lateralis dan medialis.

Dibagian proksimal tonjolan tersebut terdapat sebuah bulatan kecil yang disebut

epicondilus lateralis dan medialis. Bila dilihat dari depan, terdapat dataran sendi yang

melebar ke lateral yang disebut facies patelaris yang nantinya bersendi dengan tulang

patella. Dan bila dilihat dari belakang, diantara condylus lateralis dan medialis

terdapat cekungan yang disebut fossa intercondyloideal.

Page 3: NYERI LUTUT.docx

Gambar 1a. Tulang Femur Gambar 1b. Tulang Femur

tampak depan tampak belakang

b. Tulang patella

Merupakan tulang sesamoid terbesar dalam tubuh manusia dengan bentuk segitiga

dan gepeng dengan apex menghadap kearah distal. Pada permukaan depan atau

anterior tulang patella kasar sedangkan permukaan dalam atau dorsal memiliki

permukaan sendi yang lebih besar dan facies medial yang lebih kecil.

Gambar 2a. Patella tampak Gambar 2b. Patella tampak

Depan belakang

Page 4: NYERI LUTUT.docx

c. Tulang tibia

Merupakan salah satu tulang tungkai bawah selain tulang fibula, tibia merupakan

tulang kuat satu-satunya yang menghubungkan femur dan tumit kaki. Seperti halnya

tulang femur, tulang tibia dibagi tiga bagian, bagian ujung proksimal, corpus dan

ujung distal bagian dari tulang tibia yang membentuk sendi lutut adalah bagian

proksimal, dimana pada bagian ujung proksimal terdapat condillus medialis dan

tubercullum inter condiloseum lateral. Didepan dan dibelakang eminentia terdapat

fossa intercondilodea anterior dan posterior.

Gambar 3. Tulang Tibia

d. Tulang fibula

Tulang fibula ini berbentuk kecil panjang, terletak di sebelah lateral dari tibia juga

terdiri dari tiga bagian : epiphysis proximal, diaphysis dan epiphysis distalis.

Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibula yang ke proximal.

Page 5: NYERI LUTUT.docx

Gambar 4. Fibula

2) Jaringan lunak sekitar sendi lutut

a. Meniscus

Meniscus merupakan jaringan lunak, meniscus pada sendi lutut adalah meniscus

lateralis. Adapun fungsi meniscus adalah:

Penyebaran pembebanan

Peredam kejut (shock absorber)

Mempermudah gerakan rotasi

Page 6: NYERI LUTUT.docx

Mengurangi gerakan dan stabilisator setiap penekanan akan diserap oleh meniscus dan

diteruskan ke sebuah sendi.

Gambar 5. Meniscus

Meniscus medialis

Meniscus medialis berbentuk semi sirkulasi dan bersatu dengan ligament

collateral medial.

Meniscus lateralis

Meniscus lateralis berbentuk hampir sirkuler, tempat-tempat perlengketannya

dekat satu sama lain. Meniscus lateralis tidak bersatu dengan kapsula atau ligament

collateral dan maka dari itu meniscus lateral lebih mobile daripada meniscus medialis.

b. Bursa

Bursa merupakan kantong yang berisi cairan yang memudahkan terjadinya

gesekan dan gerakan, berdinding tipis dan dibatasi oleh membrane synovial. Ada

beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara lain :

bursa popliteus

bursa supra patellaris

bursa infra patellaris

bursa subcutan prapatelaris

bursa sub patellaris

Page 7: NYERI LUTUT.docx

c. Ligamen-ligamen Sendi Lutut

Ligamen mempunyai sifat yang cukup lentur dan jaringannya cukup kuat yang

berfungsi sebagai pembatas gerakan dan stabilitas sendi.

Ada beberapa ligamen sendi lutut yaitu :

1) Ligamentum cruciatum anterior

Berjalan dari depan fossa intercondyloidea anterior ke permukaan medial condilus

lateralis femoris yang berfungsi menahan hiperekstensi dan menahan bergesernya

tibia ke depan.

2) Ligamentum cruciatum posterior

Berjalan dari facies lateralis condylus medialis femoris menuju ke fossa

intercondylodea tibia yang berfungsi menahan bergesernya tibia ke arah belakang.

3) Ligamentum collateral lateral

Berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fibula yang berfungsi menahan

gerakan varus atau samping luar.

4) Ligamentum collateral mediale

Berjalan dari epicondylus medial ke permukaan medial tibia (epicondylus medialis

tibia) yang berfungsi menahan gerakan valgus atau samping dalam eksorotasi. Namun

secara bersamaan fungsi – fungsi ligament collateralle menahan bergesernya tibia ke

depan pada lutut 90°.

5) Ligamentum patella

Yang merupakan lanjutan dari tendon M. Quadriceps Femoris yang berjalan dari

patella ke tuberositas tibia.

6) Ligamentum retinacullum patella lateral dan medial

Ligament ini berada disebelah lateral dari tendon M. Quadricep Femoris dan berjalan

menuju tibia, dimana ligamen-ligamen ini melekat dengan tuberositas tibia.

7) Ligamentum popliteum articuatum

Terletak pada daerah condylus lateralis femoris erat hubungannya dengan M.

Popliteum.

8) Ligamentum popliteum oblicum

Berjalan dari condylus lateralis femoris kemudian turun menyilang menuju fascia

popliteum yang berfungsi mencegah hyperekstensi lutut.

Page 8: NYERI LUTUT.docx

3) Vascularisasi dan persarafan sendi lutut

Sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis, cabang-cabang

genucular arteri popliteal dan cabang descending arteri circumflexia femoralis dan

cabang ascending arteri tibialis anterior

Aliran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri yang kemudian akan

memasuki vena femoralis.

Disarafi oleh :

N. Femoralis

N. Obturatorius

N. Peroneus communis

N. Tibialis

PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi diperhatikan pula keadaan kulit, deformitas sendi dengan pertimbangan

apakah kelainan itu tergolong idiopatik, kongenital, neurologis ataukah oleh penyakit

reumatik.

Setelah dilakukan inspeksi, dilakukan palpasi dan perkusi untuk mencari

kemungkinan adanya rasa nyeri. Perlu juga diperhatikan adanya krepitasi, perubahan-

perubahan gerakan, adanya nyeri tekan, pembengkakan dan penilaian kekuatan pada

daerah sendi lutut.

Sendi-sendi ekstremitas bawah diperiksa pada posisi berbaring, dinilai kemampuan

ruang gerak sendi serta keadaan hipermobilitas yang dapat menjadi penyebab gangguan

sendi, serta dilihat adanya spastisitas/kaku kaki. Kekuatan masing-masing kelompok otot

utama juga diperiksa untuk memastikan rasa nyeri itu berasal, karena rasa nyeri tidak

selalu menunjukan arthtritis tapi juga dapat berasal dari tempat lain misalnya tendinitis

tanpa arthritis, bursitis, miositis, atau pada saraf maupun tulang.

Page 9: NYERI LUTUT.docx

Tes Lachman

Pasien posisi terlentang dengan pemeriksa menahan lutut pada posisi fleksi 15°.

Tulang paha ditopang dengan satu tangan dan diberikan tekanan pada tibia bagian proksimal

dan posterior untuk mengubahnya menjadi anterior. Hasil positif terjadi jika terdapat

perubahan anterior secara berlebihan pada tibia dengan titik akhir yang lembut.

Tes Drawer Posterior

Pasien dalam posisi terlentang dengan pinggul fleksi 45°, lutut fleksi 90°, dankaki

berada pada posisi netral pada meja. Pemeriksa menstabilkan kaki dengan cara duduk

diatasnya dan meletakkan kedua tangan dibelakang proksimal tibia dan jempol pada tibia.

Tekanan posterior diberikan pada tibia proksimal. Dengan adanya robekan pada ligamen,

peningkatan pergeseran tibia posterior dapat dirasakan.

Tes Valgus dan Varuss Stress

Pasien dalam posisi telentang di atas meja periksa. Pada tes Valgus, pemeriksa

mengambil kaki, dan meletakkan satu tangan pada lateral lutut dan menahan pergelangan

kaki dengan tangan lainnya. Tekananb33e Valgus diberikan pada posisi lutut fleksi 30°.

Sedangkan pada tes Varus, satu tangan pada lutut bagian medial dengan pergelangan kaki

dipegang dengan tangan lainnya. Lutut kemudian ditekan secara penjajaran varus dengan

lutut fleksi 30°. Gerakan berlebihan atau kurangnya ketegasan ujung akhir memberi kesan

adanya robekan ligamen medial dan kolateral.

Tes Patellofemoral Grind

Pasien dalam posisi terlentang dengan lutut ekstensi. Pemeriksa meletakkan jari

jempol pada patela bagian superior. Pasien disuruh untuk mengontraksikan otot kuadrisep,

sambil pemeriksa menekan patela kearah bawah. Timbulnya nyeri lutut anterior memberi

kesan disfungsi patelofemoral. Tes ini seringkali dirasakan tidak nyaman dan penggunaannya

harus benar-benar jika diperlukan.

Tes McMurray

Dengan posisi pasien berbaring telentang, lutut difleksikan dan di stabilkandengan

tangan pemeriksa, dimana diletakkan sepanjang garis sendi medial danlateral. Dengan tangan

lainnya, pemeriksa menahan kaki pada tumit dan memutar kaki pada paha dengan lutut tetap

dalam keadaan fleksi. Rotasi eksternal dilakukanuntuk memeriksa kartilago medial, dan

rotasi internal untuk kartilago lateral. Denganmengubah derajat dari fleksi lutut, berbagai

aspek dari kartilago dapat dinilai. Jikatedengar bunyi klik dan timbul nyeri, ini memberi

kesan robeknya meniskus.

Page 10: NYERI LUTUT.docx

Gambar 6. McMurray Test

Tes Drawer Anterior

Pasien duduk pada pinggir meja pemeriksaan dan pergelangan kaki diposisikan 90°,

pergelangan kaki ditahan pada sisi tibia dengan satu tangan. Jari telunjuk tangan tersebut

diletakkan pada talus dengan jari tengah pada maleolus tibia.Tumit ditarik secara anterior

dengan tangan lainnya. Adanya pergerakan relatif anteroposterior antara talus dan tibia dapat

dipalpasi atau dilihat. Tes ini dilakukan untuk menilai integritas ligamen pergelangan kaki

lateral