114
N SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Feishal Adam NIM: 1113034000145 PROGRAM STUDI ILMU AL-Q’N DN FS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

N

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Feishal Adam

NIM: 1113034000145

PROGRAM STUDI ILMU AL-Q ’ N D N FS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,
Page 3: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,
Page 4: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

iii

NAMA-NAMA TIM PENGUJI

Skripsi ini telah lulus uji pada sidang terbuka tepatnya:

Hari, Tanggal :

Pukul : 13.00 – selesai

Pembimbing : Moh. Anwar Syarifuddin, MA

Ketua Sidang : Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA

Sekertaris : Dra. Banun Binaningrum, M.pd.

Tim Penguji :

1. Dr. Abdul Muqsith, MA

2. Ahmad Rifqi Muchtar, MA

Page 5: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,
Page 6: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

v

ABSTRAK

Feishal Adam

n

Kajian tematik ini utamanya - ‟ „

33, yang kemudian dicarikan ayat-ayat lain yang relevan mengenai keluarga

„ n dan para nabi pilihan Allah yang menjadi pelopor peradaban dunia.

Keluarga „

m. Hal apa yang

istimewa dari „ n ini sehingga menjadi bagian dari keluarga-keluarga

besar pilihan Allah? Pertanyaan inilah yang akan berusaha dijawab dalam

penelitian skripsi ini.

Metode penelitian ini disajikan berdasarkan analisa deskriptif dan historis

dengan berpegang pada ayat al-Q ‟ „ n

sebagai data primer, kemudia dilanjutkan dengan menganalisa tafsir ayat tersebut,

serta sebagai data sekunder dan pelengkap pemaparannya menggunakan kitab-

kitab sejarah dan kisah-kisah para nabi atau bacaan lain yang terkait tema

penelitian ini.

„ n dipilih oleh Allah untuk menjadi keluarga teladan

sepanjang masa ini karena pertama, „ n merupakan seorang nabi yang menjadi

imam di tengah-tengah kaumnya dan juga seorang yang tinggi ketaqwaannya

kepada Allah. Kedua, istrinya yang bernama Hannah adalah seorang yang pantang

menyerah dalam berharap kepada Allah, agar memberikannya keturunan

meskipun dia adalah seorang yang mandul. Dan setelah Allah mengabulkan

doanya, dia tanpa ragu-ragu mengiklaskan anaknya untuk mengabdi di rumah

Allah (Bait al-Maqdis), kini berkat pengorbananya dia telah melahirkan seorang

anak perempuan yang dipilih Allah untuk menjadi wanita suci sepanjang masa.

Ketiga, Maryam, merupakan sosok wanita yang berbakti kepada kedua orang

tuanya, dia rela mengabdikan dirinya demi memenuhi nadzar ibunya, sebab

ketaatannya dia dipilih oleh Allah untuk menjadi wanita suci sepanjang peradaban

wanita di dunia. dalam Agama Kristen dia disebut Bunda Maria atau Bunda

Tuhan, sedang dalam Agama Islam disebut wanita suci dan benar (membenarkan

tanda kebesaran Allah), kemudian Maryam juga akan menjadi istri Rasul di surga

nanti. Keempat, Nabi „ merupakan Hamba Allah yang terpilih untuk menjadi

pelopor atas terbentuknya peradaban dunia dalam bentuk agama, di sini lah

puncak dari sejarah keluarga „ n, keluarganya dikehendaki oleh Allah untuk

untuk membawa peradaban Agama Nasrani, khusus dari garis cucunya, „ AS.

Page 7: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas

segala rahmat dan karunia-Nya serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

“ n.”

Skripsi ini tidak akan bisa tuntas tanpa bantuan, bimbingan, arahan,

dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

saya ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr Dede Rosyada, M.A Selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum selaku ketua Jurusan Tafsir Hadis yang

mensahkan proposal ini sehingga diterima dalam rapat persetujuan

proposal.

4. Ibu Banun Binaningrum, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadis.

5. Bapak Drs. M. Anwar Syarifuddin M.Ag selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini berdasarkan cara

penulisannya, tujuannya, dan manfaatnya bagi civitas akademik. Jikalau

tanpa bimbingannya, sulitlah kiranya skripsi ini dapat terselesaikan tepat

waktu.

6. Seluruh dosen pada program studi Tafsir Hadis (TH) atas segala motivasi,

ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan, dan pengalaman yang

Page 8: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

vii

mendorong penulis selama menempuh studi, serta seluruh staff Fakultas

Ushuluddin.

7. Orang Tua di Rumah Ibu dan Bapak yang sudah mendukung dan berjuang

sehingga saya bisa sampai seperti sekarang ini.

8. Teman-teman Tafsir Hadis angkatan 2013 UIN Sarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya kelas TH-D yang telah bersama-sama berjuang selama bangku

kuliah.

9. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat penulis satu persatu.

Kemudian saya sadar bahwa keilmuan yang saya miliki masih sangat

kurang sehingga dalam penelitian ini tidak jauh dari kesalahan. Dengan demikian

saya memohon maaf atas segala kesalahan dalam penelitian ini.

Kepada Allah lah saya berharap ridha dan bersyukur. Semoga tulisan ini

bisa menjadi manfaat kepada para pembaca agar selalu berpegang pada ajaran-

ajaran Rasulullah Saw. m n

Wassalamualaikum Wr.Wb

Ciputat, 04 October 2017

Feishal Adam

Page 9: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam skripsi ini berpedoman

pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013/2014.

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

tidak dilambangkan ا

b be ب

t te ت

ts te dan es ث

j je ج

h h dengan garis di bawah ح

kh ka dan ha خ

d de د

dz de dan zet ذ

r er ر

z zet ز

s es س

sy es dan ye ش

s es dengan garis di bawah ص

ḏ de dengan garis di bawah ض

ṯ te dengan garis di bawah ط

ẕ zet dengan garis di bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan „ ع

Page 10: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

ix

gh ge dan ha غ

f ef ف

q ki ق

k ka ك

l el ل

m em م

n en ن

w we و

h ha ه

apostrof ` ء

y ye ي

2. Vokal Tunggal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal

tunggal alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A fathah

I kasrah

U ḏammah و

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ai a dan i ي

Au a dan u و

Page 11: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

x

3. Vokal panjang

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

a dengan topi di atas ا

i dengan topi di atas ي

u dengan topi di atas و

4. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu alif dan lam, dialih aksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf

syamsiyyah maupun qamariyyah. Contoh: al-syamsiyyah bukan asy-

syamsiyyah, al-rijāl bukan ar-rijāl.

5. Tasydīd

Huruf yang ber-tasydīd ditulis dengan dua huruf serupa secara berturut-

turut, seperti الُسنَّت = al-sunnah.

6. Ta marbūṯah

Jika ta marbūṯah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf

tersebut dialih-aksarakan menjadi huruf /h/, seperti أبو هَُرْيَرة = ū H .

7. Huruf Kapital

Huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika nama didahulukan oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut,

bukan huruf awal atau kata sandangnya, seperti البخاري = al-B ā .

Page 12: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Para Nabi1 yang diutus oleh Allah ketengah-tengah umatnya masing-

masing tentu memiliki peran yang sangata penting dan mendasar, ada sebagian

yang diutus hanya sebagai seorang nabi,2 ada juga yang Allah berikan amanah

untuk menjadi seorang rasul3 dan dari semua itu ada beberapa yang Allah

istimewakan dengan memberikannya gelar Ulu al-azmi,4 berkat keteguhan dan

kesabaran yang tinggi dalam mengemban amanah dan menyampaikan ajaran

tauhid kepada umatnya.

Peran para nabi dan rasul dikatakan penting kerena satu dengan yang lain

dari merekan bisa saling menguatkan jika suatu ketika di perjalanan dalam

1 Diterangkan dalam sebuah riwayat bahwa Allah menggutus para nabi ke dunia ini

adalah sebanyak 124.000 nabi dan rasul. Hal ini berdasarkan pada hadis Rasul yang bersumber

dari Abu Dzar al-Ghifari, yang dikutip oleh Jihad Muhammad Hajjaj dalam bukunya yang

berjudul “Umur dan Silsilah Para Nabi”. Dalam riwayat hadist itu digambarkan sebuah dialog

yang dilakukan oleh Abu Dzar al-Ghifari seraya berkata pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah,

berapakah jumlah para nabi itu?” beliau menjawab “seratus dua puluh empat ribu.” Dia pun

bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, berapa orang rasulkah dari mereka itu?” Rasul menjawab, “tiga

ratus tiga belas orang; jumlah yang cukup besar.” Kemudian dia bertanya lagi, “Wahai Rasulullah

siapakah yang paling pertama dari mereka?” Rasul menjawab, “Adam AS.” kemudian dia pun

bertanya lagi, “ Wahai Rasulullah, apakah Adam itu termasuk seorang nabi dan sekaligus seorang

Rasul?” Rasul menjawab, “Ya, benar! Allah telah menciptakannya dengan tangannya sendiri,

kemudian dia meniupkan sebagian Ruh-Nya kepada Adam, dan setelah itu dia menyempurnakan

kejadiannya.” Lihat Jihad Muhammad Hajjaj, Umur & Silsilah Para Nabi (Jakarta: Qisthi Press,

2008), h. 2.

2 Nabi adalah seorang manusia yang diberi wahyu oleh Allah, akan tetapi dia tidak

diperintahkan untuk menyampaikannya kepada orang lain. Gelar kenabian juga hanya khusus

Allah berikan kepada hamba-Nya yang laki-laki, bukan untuk seorang wanita selamanya. Lihat

Muhammad Ali Ash-Shabuni, Kenabian dan Para Nabi, Penerjemah Arifin Jamian Maun, cet. 1

(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993), h. 11.

3 Rasul adalah seorang manusia yang diberi wahyu oleh Allah dan dia wajib untuk

menyampaikannya kepada orang lain dari ummatnya. Seorang rasul derajatnya lebih tinggi

dibandingkan dengan seoragn nabi, karena setiap rasul adalah nabi sedangkan setiap nabi

belumtentu rasul, derajat rasul lebih tinggi dari pada nabi. Lihat, Ash-Shabuni, Kenabian dan Para

Nabi, h. 14.

4 Ulul Azmi Adalah pujian yang Allah khususkan kepada beberapa rasul kerena keteguhan

hati mereka yang sangat kuat akan menerima cobaan yang sangat berat dan perjuangan yang

melampaui batas kemanusiaan, mereka adalah pimpinan para rasul dan utusan Allah yang lain.

Lihat, Ash-Shabuni, Kenabian dan Para Nabi,. h. 19.

Page 13: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

2

menyampaikan misi tauhid-nya mendapatkan penolakan dan pemberontakan dari

ummatnya, selain itu juga menjadi penting antara nabi yang satu dengan nabi yang

lainya kerena sebagian dari mereka merupakan jembatan penghubung dari satu

masa ke masa yang lain, agar tetap mengalir pesan ketauhidan kepada hati setiap

insan. Sedangkan dikatakan mendasar kerena hanya dari para nabi dan rasul pesan

Allah dapat tersalurkan untuk sampai kepada umat manusia, meskipun nanti pada

penyampaian pesan itu ada yang melalui mimpi dan ada juga yang melalui

perantaraan Malaikat Jibril.5

Dalam al-Qur‟an surat ali „Imran ayat 33, Allah telah putuskan untuk

memilih beberapa dari hambanya untuk dijadikan manusia pilihan yang akan

menyampaikan misi ketauhidan ke suluruh penjuru bumi, sebagai implementasi

dari kata khalifah, ayatnya berbunyi:

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan

keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).”

Dari keempat nama-nama hamba pilihan Allah di atas tadi, ternyata ada

dua kategori yang dipilih oleh Allah, pertama, Allah memilihnya secara personal

seperti Nabi Adam dan Nabi N h dan kedua, Allah memilihnya secara kelompok

yang ditunjukan kepada keluarganya dan generasi penerus keturunannya, seperti

Keluarga Ibr h m dan Keluarga „Imr n.

5 Wahyu adalah isyarat yang khusus dan cepat dari Allah kepada hambanya tanpa

diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga, pertama, melalui

malaikat jibril, malaikat yang membawa wahyu dengan datang berupa suara lonceng dan suara

yang sangat kuat sehingga mempengaruhi kesadaran sehingga yang mendengar itu, mau tidak mau

harus menerima pengaruh dari wahyu itu sendiri, cara ini adalah cara yang paling berat yang

dialami rasul. Kedua, malaikat menjelma sebagai seseorang laki-laki dalam bentuk manusia

kepada Rasul. Ketiga, tanpa melalui perantara malaikat, seperti melalui mimpi yang benar dalam

tidur. Lihat, Manna‟ Kh lil Al-Qatt n, Studi Ilmu-Ilmu Qur‟an, penerjemah Mudzakir (Bogor:

Pustaka Lentera Antar Nusa, 2013), h. 36.

Page 14: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

3

“(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”6

Menurut Quraish Sihab dalam tafsirnya al- isb h, kata dzurriyyah

(“keturunan”) pada ayat tersebut tidak hanya mengandung isyarat bahwa mereka

adalah satu keturunan yang berasal dari Nabi dam, tetapi juga mengisyaratkan

bahwa mereka semua menganut dan mengajarkan nilai-nilai yang sama atas dasar

faham ketauhidan, yakni mengesakan Allah yang satu, maka dengan kata lain kata

tersebut tidak bermakna “keturunan” secara kekeluargaan dan darah.7

emilihan Allah terhadap sosok Nabi dam, ini tentunya bukan tanpa

alasan mendasar, karena Nabi dam merupakan tonggak awal mula dari sebuah

sejarah peradaban di muka bumi. Dia dipercaya oleh Allah untuk mewarisi dunia

ini ketika para malaikat melakukan protes kepada Allah, bahwa Nabi dam tidak

pantas untuk mewarisi bumi ini, karena yang ada dalam pandangan malaikat

adalah manusia hanya bisa membuat kerusakan di bumi dan kerjaannya saling

membunuh satu sama lain. Akan tetapi Allah memberikan jawaban lain ke pada

para malaikat, bahwa “Allah mengetahui apa yang tidak malaikat ketahui” Allah

mengabadiakan pristiwa tersebut di dalam surat al-Baqarah/2:30 berikut:

6 QS. Ali „Imran/3: 34.

7 M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an,

cet. 1,vol. 2,(Ciputat: Lentera Hati, t.t.) h. 71.

Page 15: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

4

“dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada ara Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka

berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami

Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."8

Akhirnya Nabi dam tinggal di bumi untuk menjadi pewarisnya, terlepas

dari kasus permasalahannya ketika masih tinggal di Surga, memang Nabi dam

beserta para keturunnanya diciptakan untuk mewarisi dan memakmurkan alam

dunia ini. Dengan adanya sosok Nabi dam sebagai pelopor, maka muncul

sejarah peradaban9 manusia pertama di bumi.

Kemudia episode kedua dari sejarah peradaban manusia dialamatkan

kepada Nabi N h, karena pada masa itu terjadi banjir bandang yang sangat

dahsyat selama hampir 150 hari,10

sehingga menyebabkan terjadinya kepunahan

masal seluruh makhluk yang ada di permukaan bumi kecuali mereka yang taat

kepada Nabi N h untuk ikut berlayar bersamanya.

Nabi N h merupakan sosok yang sangat sentral bagi kaumnya, dia

membuat bahtera besar yang tidak ada tandingannya, yang hanya kepada bahtera

itu seluruh makhluk terselamatkan, tidak ada tempat lain untuk yang dapat

menjamin keselamatan ketika bencana itu datang kecuali bahtera itu. Bahkan

anaknya11 Nabi N h pun ketika diajak untuk ikut berlayar bersama-sama di atas

bahtera itu, ia menolak, dia lebih memilih untuk pergi ke puncak gunung dengan

8 QS. AL-Baqarah/2: 70.

9 Peradaban adalah kemajuan yang dilakukan oleh manusia baik dari segi pemikiran

(“kecerdasan”) atau dari segi karya seni (“kebudayaan”) hal tersebut menyangkut sopan santun,

budi bahasa dan kebudayaan suatu bangsa. Defiisi diakses pada 10 October 2017 dari

https://kbbi.web.id/adab.

10 Al-Shabuni. “Kenabian dan Para Nabi”, h. 238.

11 Nabi Nuh mempunyai empat anak, Sam, Ham, Yafis dan Kan‟an. maka yang di

maksud anak yang membangkang disini adalah anaknya yang bernama Kan‟an. dia merupakan

orang kafir yang tidak patuh kepada peintah Allah dan rasul-Nya. Lihat Al-Shabuni. “Kenabian

dan Para Nabi”,h. 235.

Page 16: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

5

harapan bisa terselamatkan dari bencana itu, akan tetapi apa yang dia harapkan

hanya berbuah kesengsaraan ketika melawan perintah Allah dan membantah

ajakan rasul-Nya.

Nabi N h sebagai seorang ayah, karena bagaimana pun anaknya itu adalah

masih merupakan darah dagingnya, akan ketapi Allah membantah dengan firman-

Nya seraya menenangkan bahwa “anaknya itu bukan merupakan bagian dari

keluarganya, karena dia telah melakukan amalan yang tidak baik”. Lalu apa yang

dimaksud dengan keturunan berdasarkan perspektif al-Qur‟an? jika anak Nabi

Nuh saja dikatakan “dia bukan termasuk bagian dari keluargamu”. eristiwa

tersebut juga diabadikan juga di dalam al-Qur‟an:

“ . dan N h berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku,

Sesungguhnya anakku Termasuk keluargaku, dan Sesungguhnya janji Engkau

Itulah yang benar. dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya.46. Allah

berfirman: "Hai N h, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang

dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya12

perbuatan yang

tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu

tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu

agar engkau tidak menjadi orang-orang yang bodoh."13

Nabi N h merupakan juru selamat bagi kaumnya ketika tragedi banjir

yang dahsyat itu melanda. Adapun setelah itu berlalu, maka peradaban umat

manusia selanjutnya dilanjutkan oleh orang-orang yang patuh terhadap Nabi N h,

yang ikut berlayar bersamanya, khususnya ketiga anaknya yang lain: S m, H m

12 Menurut Pendapat sebagian ahli tafsir bahwa yang dimaksud dengan perbuatannya,

ialah permohonan Nabi Nuh a.s. agar anaknya dilepaskan dari bahaya.

13 QS. H d/11: 45-46.

Page 17: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

6

dan Yafis. Dari keturunan mereka selanjutnya era baru dimulai. Sam menjadi

tokoh Arab, Ham menjadi tokoh Habsyi dan Yafis menjadi tokoh Rum.14

Sebagai

mana firman Allah:

“dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan

keturunan.”15

eradaban selanjutnya diestafetkan kepada Keluarga Ibr h m, di sini

bukan lagi sosok individu yang mengemban, melainkan Nabi Ibr h m dan

generasi keturunannya sebagai finalis pilihan Allah untuk sampainya ajaran tauhid

ini. Sosok Nabi Ibr h m menjadi figur utama berlangsungnya peradaban dunia

dalam bentuk faham agama, kerena dari benihnya para nabi-nabi berikutnya

terlahir.

Dari garis keturunnanya melalui Hajar, lahirlah Nabi Ism l, yang dari

keturunannya kelak akan melahirkan suku Arab dan lahirlah Nabi Muhammad,

sebagai tokoh pelopor peradaban dalam bentuk agama, yaitu Agama Islam.

Kemudian dari garis keturunannya melalui Sarah, lahirlah Nabi Ish k, yang kelak

akan melahirkan Nabi Ya‟q b, sebagai benih-benih Bangsa Yahudi, dari garis ini

peradaban Bangsa Yahudi dimulai.

Lalu jatuh pada pilihan Allah yang selanjutnya yaitu kepada Keluarga

„Imr n sebagai pilihan yang keempat. Dalam al-Qur‟an sendiri sosok „Imr n tidak

banyak disinggung, bahkan tidak ada satu ayat pun yang berbicara tentang sosok

„Imr n secara pribadi, tetapi dia dan keluarganya dijadikan orang-orang pilihan

oleh Allah, bahkan salah satu surat dalam al-Qur‟an diambil dari nama

14

Al-Shabuni. “Kenabian dan Para Nabi”,h. 236. 15 QS. Al-Saffat/37: 77.

Page 18: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

7

keluarganya, “Ali „Imran”. Lalu muncul pertanyaan, apa sebenarnya yang

istimewa dari „Imr n dan keluarganya, sehingga nama keluarganya disejajarkan

dengan hamba-hamba pilihan Alllah yang sebelumnya, Nabi dam, N h dan

Keluarga Nabi Ibr h m yang notabene membawa peradaban besar bagi dunia?

Oleh karena itu rasanya menjadi penting untuk meneliti lebih jauh tentang

sosok „Imr n beserta jajaran anggota keluarganya, sebab hamba yang telah Allah

pilih tentunya bukan Hamba sembarangan, apakah „Imr n dan keluarganya juga

merupakan tokoh pelopor bagi berdirinya sebuah peradaban selanjutnya yang

semenjak awal sudah diestafetkan secara turun temurun dari Nabi dam, Nabi

N h dan kepada Nabi Ibr h m? maka penelitian skripsi ini berusaha untuk

menjawab pertnyaan di atas, dengan mengungkapkan keistimewaan-keistimewaan

yang melekat pada anggota Keluarga„Imr n, serta juga akan menguraikan aspek

sejarah kekeluargaan yang dibuat oleh mereka, dengan judul “Potret Keluarga

„ n”

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

i. Identifikasi Masalah

Selanjutnya untuk memperjelas permasalahan terkait pembahasan

mengenai keluarga „Imr n yang dicantumkan dalam al-Qur‟an, maka penulis

perlu kiranya mengidentifikasikan beberapa permasalah terkait masalah di atas,

diantaranya adalah :

1. Siapakah „Imr n sehingga potretnya dan seluruh keluarganya diabadikan

dalam al-Qur‟an dan disejajarkan bersama pilihan Allah sebelumnya yang

membawa peradaban bagi dunia?

Page 19: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

8

2. Amalan apa yang dia kerjakan sehingga seluruh anggota keluarganya

dipilih oleh Allah menjadi keluarga teladan di antara keluarga-keluarga

yang lain di seluruh alam?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka penulis perlu mendatangkan

pertanyaan lanjutan agar memudahkan menjawabnya dengan mengkutip pendapat

para ulama tafsir sebagai mediator untuk sampai kepada jawaban yang bersifat

Qur‟ani serta melengkapinya dengan litelatur sejarah yang terkait.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana gambaran lengkap mengenai kisah

keluarga „Imr n berdasarkan perspektif al-Qur‟an?

ii. Pembatasan Masalah

Secara khusus dan fundamental di sini penulis akan konsen membahas

kisah keluarga „Imr n dengan mengambil seluruh elemen dari keluarga „Imr n

tersebut. pembahasan terkait keluarga „Imr n ini, rupanya al-Qur‟an telah

merekamnya di dalam beberapa surat diantaranya adalah surat: Ali-„Imr n,

Maryam, Al-Anbiya dan surat Al-Sh fat, maka dalam hal ini penulis akan

membatasi seluruh kajiannya ayat-ayat yang terdapat pada surat-surat sebagai

berikut : pertama, surat Ali-Imran : 32-37, kedua, surat Maryam: 16-26, dalam

surat Maryam ini nanti akan dibahas mengenai kehamilan Maryam yang tanpa

sentuhan laki-laki dan kelahiran Nabi Isa A.S. selanjutnya dikutip secara tematik

ayat-ayat yang menggambarkan seluruh anggota keluarga „Imr n. Bagaiman peran

keluarga Imran di sini sebagai sebuah kelanjutan perdaban baru dari peradaban

Bani Israil meskipun bukan faham Yudaisem yang dikanyangkan.

Ada pun secara umum penulis akan menggambarkan juga, potret dari

tokoh-tokoh yang cukup berperan penting dalam membuat peradaban dari tokoh-

Page 20: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

9

tokoh yang sebelumnya telah dipilih oleh Allah dalam surat Ali „Imr n: 33,

sebelum terpilihnya keluarga „Imr n, mereka seperti gambaran perjuangan dalam

membuat sejarah peradaban yang dibawa oleh Nabi dam dan Nabi N h secara

personal, karena yang mereka bawa adalah sejarah peradaban manusia di muka

bumi, kemudian dilanjutkan dengan membahas tetang perjuangan Nabi Ibr h m

dan keluarganya dalam membawa peradaban dalam bentuk faham agama.

iii. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan, yaitu: “Bagaimana potret keluarga „Imr n berdasarkan perspektif

al-Qur‟an?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan utama dari penelitian skripsi ini adalah untuk menguraikan dan

menerangkan keutamaan-keutamaan yang melekat pada keluarga „Imr n secara

satu-persatu dari anggota keluarganya, mereka adalah „Imr n, Hannah, Maryam

dan Nabi „Is AS. bagaimana keempat tokoh terbut seluruhnya telah menjadi

pilihan Allah sebagai pelanjut peradaban sebelumnya yang di bawa oleh Nabi

dam, Nabi N h dan Keluarga Ibr h m.

Selain itu secara akademisi penelitian ini dilakukan guna melengkapi

karya-karya sebelumnya yang memaparkan perihal kisah Nabi „Is atau peradaban

Agama Nasrani yang dibawa olehnya, bahwa Nabi „Is sebagai tokoh sentral dari

agama tersebut, tidak bisa dikatakan serta merta berdiri sendiri, akan tetapi ada

para tokoh sebelunya yang sangat luar biasa, seperti Ibu, kakek dan neneknya,

seandainya tanpa mereka tentu sangat sulit peradaban agama Nasrani akan

tercipta.

Page 21: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

10

D. Metode Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di rumusan masalah di atas,

maka penulis menggunakan metode penelitian dalam bentuk kepustakaan atau

(liblary reasearch), yang mana sebagai data primernya itu langsung merujuk pada

kitab al-Qur‟an, dalam hal ini penulis akan mengumpulkan ayat-ayat yang

menceritakan tentang kisah keluarga „Imr n. menggabungkan penafsiran

kontemporer dan modern yang masing-masing dua mufassir dan mengambil

pendapat dan interpretasi mereka terhadap ayat yang berkaitan dengan kisah

keluarga „Imr n sebagai mediator jawaban yang bersifat Qur‟ani. Dalam hal itu

penulis memilih empat tokoh Mufassir, mereka adalah : pertama, Imam Al-T bar

dengan karya tafsirnya yang sangat monumental yaitu J mi‟ al- a n,16

kedua,

Imam Ibn Kats r dengan karya tafsirnya afsir al-Qur‟ n al-„Az m17

, ketiga,

Quraish Sihab dengan karya tafsirnya al-Mishbah, dan keempat, Tafsir

Kementrian Agama Republik Indonesia (KEMENAG RI).

Dipilih tafsir karya Imam Al-T bar sebagai mufassir kontemporer itu

karena hemat penulis hanya pada tafsir beliau terdapat banyak data-data mengenai

berita tentang kisah-kisah zaman dulu, berupa kisah-kisah Isrâiliyyât,18

selain itu

melihat rentang waktu lahirnya beliau dengan nabi Muhammad SAW tidak terlalu

16

Imam Al-T bar yang bermana lengkap Ab Ja‟far Muhammad bin Jar r bin Ya d bin

Kats r bin h lib al-T bari ini lahir pada tahun H, sedangkan Nabi Muhammad wafat pada

tahun 57 H. Rentan waktu antara mereka berdua adalah 166 tahun. Lihat: H.Husnul Hakim IMZI,

Ensiklopedi Kitab-Kitab Tafsir; Kumpulan Kitab-Kitab Tafsir dari Masa Klasik Sampai Masa

Kontemporer (Depok: ELSIQ Press, 2013), h. 5.

17Ibn Kats r nama lengkapnya adalah „Imaduddin Ab al- ida Isma‟il bin „Umar bin

kats r al-Quraisyi al-Busrawi al-Damasyqi. Corak tafsir yang digunakannya adalah corak bi al-

a‟tsur, beliau banyak mencantumkan makna al-Qur‟ n dengan penjelasan mendasar disertai

dengan s a‟ir-s a‟ir Arab dan asb b al-Nuzul dengan redaksi yang mudah dan jelas. Lihat: IMZI,

Ensiklopedi Kitab-Kitab Tafsir; Kumpulan Kitab-Kitab Tafsir dari Masa Klasik Sampai Masa

Kontemporer, h. 119.

18 Israiliyyat adalah cerita atau peristiwa yang dibawa dari sumber Isra'il, lihat

Muhammad Husain ad-Dhahabi, “al-Isra'iliyyat fi al-Tafsir wa al-Hadits” (Damsyik: dar al-Iman,

1979) h. 19

Page 22: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

11

jauh. Maka sudah bisa diperkirakan bahwa riwayat yang belum jauh dari sumber

mata airnya itu masih cukup jernih. Dan dipilih kitab tafsir karya Imam Ibn Kats r

Itu kerena di dalam kitabnya juga banyak mencamtumkan kisah-kisah serta al-

asb b al-wur d yang bisa memudahkan penulis untuk mencari dan menggali

informasi seputar kisah keluarga „Imr n. Dua mufassir ini akan mewakili jawaban

Qur‟ani di wilayah timur tengah.

Sedangkan dipilih tafsir Mishbah19

karya Quraish Shihab itu karena di

dalam karya tafsinya yang bercorak Adabi Ijtima‟i agar bisa menjawab seputar

pertanyaan mengenai keluarga, dan dipilih Tafsir Kementrian Agama Repubuplik

Indonesia (KEMENAG RI)20

, itu kerena di dalamnya banyak membahas tentang

penafsiran ayat-ayat tematik yang nantinya akan melengkapi pembahasan ayat-

ayat tentang keluarga „Imr n, selain itu juga kedua mufassir ini mewakili jawaban

yang berwawasan nusantara. Sehingga keempat karya-karya tafsir tersebut cukup

untuk menjabarkan kisah keluarga ‟Imr n yang akurat berdasarkan al-Qur‟ n.

Selain data primer yang telah disebutkan di atas, penulis juga akan

mencantumkan data sekunder sebagai bahan tambahan yang bersifat sebagai

pelengkap untuk membantu melengkapi pemaparan atau jawaban dari

permasalahan yang terdapat pada latar belakang masalah, yaitu semua kajian yang

19 salah satu tujuan M.Quraish Shihab menulis Tafsir al-Misbah yaitu memberikan

langkah yang muda bagi umat islam dalam memahami isi dan kandungan ayat-ayat al-Qur'an

dengan jalan menjelaskan secara rinci tentang pesan-pesan yang dibawa oleh al-Qur'an dan juga

menjelaskan tentang tema-tema yang berkaitan tentang perkembangan kehidupan manusia. Lihat

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur'an, vol:1 (Jakarta: Lentera

Hati, 2004), h: vii

20kementrian agama menulis tafsir tematik berdasarkan pada masukan dan rekomendasi

dari MUKER para ulama' al-Qur'an di Ciloto. pemerintah juga berperan aktif dalam penerbitan

tafsir ini karena mereka (pemerintah) merupakan otoritas tertinggi yang berkewajiban memberikan

perhatian besar atas terciptanya kondisi kehidupan beragama yang rukun dan tentram di Indonesia.

Pembahasan tafsir tematik Kemenag RI juga tidak terlepas dari hiruk pikuk kehidupan beragama

di Indonesia. Lihat Atik Wartini, "Tafsir Tematik Kemenag: Studi al-Qur'an dan Pendidikan Usia

Dini," Maghza vol 1, No 2 (Juli-Desember 2016): h. 2.

Page 23: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

12

terkait dengan pembahasan mengenai keluarga dan seputar kisah-kisah dalam al-

Qur‟ n.

Adapun metode pembahasan karya tulis ini dengan menggunakan

pendekatan “analisis tematik” yang mana mendeskrifsikan tafsir yang berkaitan

dengan kisah Imran menurut pandangan Imam al-T bari, Imam Ibn Kats r,

Quraish Sihab dan Tafsir Kemenag RI, kemudian setelah itu penilaian kritik dan

penarikan Konsep Qur‟ani dilakukan analisis tritis terhadap penafsiran dari semua

pandangan mufassir.

E. Tinjauan Pustaka

Sebenarnya kajian yang penulis lakukan ini dalah kajian yang sudah lama

ingin penulis telusuri, karena penulis tergugah dari salah seorang penceramah

yang berbicara mengenai tema “keluarga”, ketika itu penceramah berbicara bahwa

“...jika ingin menginginkan anak yang sholeh harus mencari perempuan yang

sholehah...”21

kemudian penceramah kondang itu memaparkan tentang sekelumit

kisah keluarga Imran, maka oleh karena itu penulis terbesit untuk meneliti secara

mendalam dan mengkaji detail mengenai kisah tentang keluarga „Imr n yang ada

dalam al-Qur‟ n.

Dalam melakukan penelitian ini, pertama penulis mencari sumber-sumber

terkait kajian di atas, yaitu tentang keluarga. Kebetulan penulis ketika kuliah

mengambil mata kuliah PPKI (praktikum penulisan karya tulis ilmiah) ditugaskan

oleh dosen untuk memberikan judul yang akan dikaji kepada dosen, serta setelah

tau judul yang akan dikaji kami di perintahkan untuk mencari bahan bacaan dan

21 Azhad Kholid bin Seff,” elajar dari keluarga Imran,” vidio youtube diakses pada o6

maret 2017 dari https://www.youtube.com/watch?v=0-brSJy75CQ

Page 24: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

13

sumber-sumber yang satu tema dengan kajian tersebut. Kemudian dilanjutkan

untuk meresume dan meriview kajian-kajian yang ada tadi.

Berikut ini adalah hasil penulusuran kepustakaan penulis terkait kajian

dengan tema keluarga dan tentang kisah yang ada di dalam al-Qur‟an dengan

beberapa fariabel yang sama:

1. “Antisipasi al-Qur‟ n Terhadap kekerasan dalam Rumah Tangga” skripsi

yang ditulis oleh saudara Kholid Amru pada tahun 2010, didalamnya

menceritakan bahwa dalam kehidupan rumah tangga sering kali ada anggapan

bahwa kekerasan dalam rumah tangga dilakukan dengan tujuan mendidik anggota

dalam rumah tangga agar melakukan norma-norma yang dianggap benar dalam

rumah tangga. Seringkali masalah tersebut masih memicu adanya kerancuan

tentang sejauh mana kekerasan yang dilakukan dalam konteks cara mendidik

dalam rumah tangga. Bahkan sekarang. Jika dilakukan secara berlebihan malah

kemungkinan besar akan terjadi peristiwa-peristiwa yang marak terjadi seperti

pada fenomena zaman sekarang ini, contohnya KDRT (kekerasan dalam rumah

tangga), bunuh diri dan lain sabagainya. Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk

memecahkan permasalahan tersebut, salah satunya caranya adalah dengan

merujuk kembali kepada al-Qur‟an, bagaimana wawasan al-Qur‟an dalam

mengantisipasi kekerasan dalam rumah tangga dan aspek-aspek yang terkait

dengannya.

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dengan

menggunakan metode library reseach,yaitu dengan mengumpulkan buku atau

tulisan yang berkaitan dengan judul di atas , sebagai data primer penulis merujuk

pada ayat-ayat al-Qur‟an yang membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga

Page 25: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

14

dengan menggunakan pendekatan tafsir maudû‟i. Adapun sebagai data sekunder

penulis menggunakan buku-buku, kamus artikel, artikel dan makalah-makalah

yang berkaitan. Dari analisis yang dilakukkan oleh kholid amru menyimpulkan

bahwa pernikahan adalah suatu ikatan yang syah sesuai dengan syariat islam,

dimana tujuan dari sebuah pernikahan adalah mementramkan jiwa, mewujudkan

(melestarikan) keturunan, memenuhi kebutuhan biologis dan latihan memikul

tanggung jawab. Motif pemicu utama terjadinya kekerasan dalam rumah tangga

ini adalah adanya himpitan prekonomian yang tidak bisa memenuhi kebutuhan

keluarga dan keinginan suami untuk lebih dihargai oleh istri dan keluarga.

Sedangkan faktor kekerasan adalah ego masing-masing pasangan yang sangat

tinggi, dan tidak ada yang mau saling mengalah sehingga munculah pertikaian .

maka solusinya ada pihak yang saling menerima kekurangan antara satu sama lain

agar bisa terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.

2. “ Pesan oral alam Kisah Nabi A b AS ( Telaah Terhadap Kitab Al-Ama‟at

Kar a Said Nursi)”, skripsi yang ditulis oleh Muhammad Safiyullah pada tahun

2015, didalamnya membahas bahwa al-Qur‟an memuat banyak kisah inspiratif

yang bisa dijadikan teladan bagi seseorang yang membacanya, memahami dan

meneladani isi kandungannya. Salah satunya adalah kisah Nabi Ayub As. di

dalam al-Qur‟an Nabi Ayub diceritakan ketika mengalami cobaan, dia tetap

bermunajat kepada Allah SWT. meskipun mendapatkan musibah penyakit yang

berkepanjangan dijalaninya dengan kesabaran yang sangat luar biasa. Dalam

penelitian ini difokuskan untuk mengkaji tentang pesan “pesan moral dalam kisah

nabi A ub As. (tela‟ah terhadap kitab al-lama‟at kar a Sa id Nursi) dengan

mengkaji ayat-ayat dalam surat al-Anbiyâ : 83 dan 84, Sad : 41-44, yang terdapat

Page 26: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

15

nama Nabi Ayub As. dan ayat-ayat yang masih satu tema pembahasannya.

Mengenai kandungan moral ayat ini yang objeknya bersifat immateri dengan

pelakunya adalah manusia. Nilai moral yang dimaksud dalam karya tulis ini

adalah moral yang benar-benar memiliki nilai yang terdapat pada kisah Nabi

Ayub, maka bagaimanakah pesan moral yang terkandung dalam kisah Nabi Ayub

As?

penggunakan metode penelitian ini, dengan mengumpulkan data yang

terkait dengan kisah Nabi Ayub As, dengan menggunakan u‟jam al-Mufahras lî

al-Fâzi al-Qur‟an al-Karîm dan ayat-ayat yang masih satu tema seputar tentang

Nabi Ayub, Dan data primernya adalah penulis langsung merujuk kepada kitab al-

Lâma‟at karya Sayyid Nursi. Adapun data sekundernya adalah semua litelatur

yang mendukung mengenai topik di atas, dari penelitian tersebut penulis

menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam kisan Nabi Ayub adalah

musibah atau ujian keimanan, bukan disebabkan dosa beliau , meskipun begitu

beliau pasrah dengan ketentuan Allah SWT, dan beliau berdoa kepadanya untuk

disesuaikan keinginannya dengan taqdirnya.

Kemudian setelah berjalan peroses penulisan skripsi ini, ada pergeseran

dari apa yang telah penulis tulis sebelumnya dan tentunya atas dasar masukan dan

saran dari dosen pembimbing juga, hingga akhirnya berganti pembahasan dari

yang sebelumnya mengkaji dengan pembahasan “keluarga” bergesar menjadi

pengkajian nilai-nilai yang melekat pada keluarga „Imr n melalui pendekatan

sejarah yang sebagiannya tertuang dalam kitab tafsir, sekaligus juga memaparkan

tentang bagaimana peradaban para leluhur sebelum munculnya keluarga „Imr n.

Page 27: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

16

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran dalam penulisan skipsi ini, penulis

menyusunnya dalam 4 bab, dimana antara bab satu dengan yang lainnya

merupakan suatu rangkaian yang berhubungan:

Bab satu: Bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi: latar belakang

masalah, identifikasi, pembatasan, dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab dua : pada bab ini akan dipaparkan landasan teori singgat mengenai

keluarga dan kisah dalam al-Qur‟ n. Bab ini penjelasannya meliputi pertama,

definisi keluarga, sub babnya adalah pengertian keluarga, keluarga dalam

terminologi bal-Qur‟an. kedua, kisah dalam al-Qur‟ n. Untuk menjelaskan bab ini

penulis pecahkan lagi pembahasannya kedalam sub bab, yaitupengertian kisah,

macam-macam kisah dan tujuan kisah.

Bab tiga :pada bab ini akan dipaparkan keistimewaan keluarga para nabi

dalam al-Qur‟an. Bab ini meliputi penjelasan pertama, arti penting Nabi Adam

bagi semesta alam. Untuk menjelaskan bab ini penulis pecahkan lagi

pembahasannya kedalam sub bab, yaitu keistimewaan penciptaan Nabi Adam,

menjadi khalifah yang turun ke dunia dan anak-anak Nabi Adam serta masa depan

umat manusia. Kedua, keistimewaan Nabi N h bagi kelangsungan hidup makhluk

di Bumi. Pemaparan ini juga dibagi lagi ke dalam beberapa sub bab, yaitu

keluarga N h dalam al-Qur‟an, kerasnya dakwah yang dihadapi oleh Nabi N h,

bahtera Nabi N hdan keselamatan isi bumi. Ketiga, Keluarga Nabi Ibr h m

Pemaparan ini juga dibagi lagi ke dalam beberapa sub bab, yaitu potret keluarga

Nabi Ibr h m, Harapan membangun keluarga salih, para nabi keturunan Nabi

Page 28: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

17

Ibr h m Kaum Bani Israel, dengan pemaparan tiga poin, yaitu Bani Israel Hijrah

Ke Mesir, Bani Israel kembali Hijrah ke Syam bersama Nabi M sa dan terakhir

Nabi M sa membawa kembali Bani Israel ke Palestina.

Bab empat: bab ini merupakan inti dari penelitian ini, pemaparan tentang

potret keluarga „Imr n yang dipilih dan diistimewakan oleh Allah di dalam al-

Qur‟an, penjelasannya akan di bagi ke dalam beberapa pokok pembahasan,

pertama, potret keluarga yang terpilih, Pemaparan ini dibagi ke dalam tiga sub

bab yaitu, „Imr n : Seorang pengabdi di Bait al-Maqdis, Hannah bernadzar Untuk

Allah, harapan yang tidak sesuai dengan keinginan hati. Kedua, Nabi akariyy

sebgai wali untuk Maryam ketika „Imr n wafat. Ketiga, potret Maryam,

pembahsan ini berisi, Awal kisah Maryam, Allah memilih Maryam menjadi

wanita suci, Maryam tinggal di Bait al-Maqdis dan menjadi hamba yang tekun

beribadah, Jibril datang menemui Maryam, Maryam Melahirkan dan

mengasingkan diri, Maryam kembali dan melakukan aksi tutup mulut, keutamaan

Maryam. Keempat, Nabi „Is pemaparan ini berisi, Masa pertumbuhan Nabi „Is

dan wahyu pertamanya, beberapa Mu‟ji at Nabi „Is setelah menjadi rasul yang

diantaranya, bisa menguhidupkan orang yang sudah mati, Sam bin N h dan Raja

Bani Israel. Kemudian selanjutnya terkait penyebutan al-Masih pada Nabi „Is ,

pengangkatan Nabi Isa al-Masih dan turunnya kembali pada akhir zaman.

Bab lima: kesimpulan, dalam bab ini akan dipaparkan seluruh kajian atau

penelitian yang merupakan jawaban dari permasalahan yang terdapat pada latar

belakang masalah, dan juga akan dilanjutkan kepada permohonan saran-saran dan

penutup sebagai masukan dari para pembaca untuk melengkapi hasil dari

penelitian dari karya yang cukup terbatas ini.

Page 29: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

18

BAB II

TEORI KELUARGA DAN KISAH DALAM Al-Q N

A. Definisi Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Kata keluarga dalam KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti

“...Ibu, bapak Dengan anak-anaknya...”1 adapun definiisi keluarga secara

terminologi menurut Ismail Widjaja adalah suatu bentuk ikatan yang syah antara

laki-laki dan perempuan melalui ikatan perkawinan, dari ikatan perkawinan

tersebut kemudian melahirkan generasi penerus yang baru yang disebut sebagai

anak dan secara hukum menjadi tanggung jawab suami dan istri atau ayah dan ibu

yang membina dan mendidik mereka.2

Dalam buku Sri Lestari yang berjudul Psikologi Keluarga, dia mengkutip

pendapat salah seorang akademisi barat Fetzpatrick dalam mendefiniskan makna

keluarga, bahwa menurutnya definisi keluarga terbagi ke dalam tiga sudut

pandang yaitu keluarga berdasarka definisi Struktural, Fungsional dan

Transaksional.

Pertama, Definisi struktural adalah keluarga didefinisikan

berdasarkan kehadiran atau ketidak hadiran anggota keluarga, seperti

orang tua, anak dan kerabat lainnya. Definisi ini memfokuskan pada siapa

yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul

pengertian tentang keluarga sebagai asal usul (families of origin), keluarga

sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan

keluarga batih (extended family).

Kedua, Definisi fungsional adalah keluarga yang didefinisikan

dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi

psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada

1 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia,” Cet. 3

(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 667.

2 Ismail Widjaja, “Panduan Keluarga Berencana Mandiri,” ( Jakarta: PT. Falwa Afrika,

1987), h. 125.

Page 30: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

19

anak, dukungan emosi dan meteri dan pemenuhan peran-peran tertentu.

definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.

Ketiga, Definisi transaksional adalah keluarga didefinisikan

sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui prilaku-

prilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family

identity), berupa ikatan emosi, pengelaman historis, maupun cita-cita mesa

depan. definisi ini memfokuskan pada bagaimana keluaga melaksanakan

fungsinya.3

Dalam skripsi yang di tulis oleh Rita Hardianti didalamnya mengutip

pendapat Ki Hajar Dewantara terkait pengertian keluarga yang didasarkan dari

bahasa jawa, bahwa kata keluarga berasal dari kata “kawula”dan “warga” yang

memiliki arti “hamba” dan “anggota”. Secara istilah kedua kata tersebut

bermakna, bahwa keluarga merupakan anggota hamba atau warga saya. Artinya

setiap anggota dari kawula merasa sebagai kesatuan yang utuh sebagai bagian dari

dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lain secara

keseluruhan.4

Keluarga merupakan satu kesatuan terkecil yang dilakukan antara laki-laki

dan perempuan yang mana mereka sebagai makhluk sosial. Hal ini didasarkan

atas kenyataan bahwa keluarga merupakan satuan kekerabatan yang bertempat

tinggal dan dilandasi oleh adanya kerjasama ekonomi, mempunyai pungsi untuk

berkembang biak, mensosialisasikan atau mendidik anak, menolong serta

melindungi yang lemah, khususnya merawat orang tua yang sudah jompo. Hal

tersebut dipaparkan menurut ahli Antropologi terkait definisi makna keluarga

yang dikutip oleh Wahyu di dalam bukunya yang berjudul Ilmu Sosial Dasar.5

3 Sri Lestari, "Psikologi Keluarga: penanaman Nilai dan PenangananKonflik Dalam

Keluarga," ( T.tp.: Sri Lestari, 2012), hal. 5.

4 Rita Hardianti, “Konsep Keluarga dan Kebebasan Beragama Dalam Masyarakat

Madrais,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negri Jakarta,2017), h. 19.

5 Wahyu MS, Ilmu Sosial Dasar (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), h. 57.

Page 31: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

20

2. Keluarga Dalam Terminologi Al-Qur an

Pada pembahasan ini akan dipaparkan mengenai pembahasan keluarga di

dalam Al-Qur‟an, kata keluarga yang termuat di dalam al-Qur‟an berdasarkan

penelusuran yang penulis lakukan ada empat, pertama al-Qur‟an memuatnya

dengan kata أهل, kedua, dengan kata قربى, ketiga dengan kata رهط, keempat dengan

menggunakan kata عشيرة, Terkait semua term keluarga yang dibahasakan oleh al-

Qur‟an dengan beragam variasi kata, maka pada pembahasan berikut ini penulis

akan membedakan secara spesifik dari keempat kata tersebut, perbedaan dari

keempat kata tersebut akan dibahas sebagai berikut:

1. Kata keluarga dengan menggunakan term Ahlun (أهل) beserta

r a n a a a a -Qur n.

Pada pembahasan kata Ahlun ini, penulis ingin memulainya dengan dari

kata Alu (ال) sebagai derifasinya. Mengenai kata Alu (ال) para ulama berbeda

pendapat, hal ini selaras dengan apa yang dituliskan oleh Imam al-Qur‟thubi

dalam kitab tafsirnya bahwa, menurut Al-Nuhas asal kata Alu (ال) itu berasal dari

kata Ahlun (أهل) , lalu huruf Ha dalam kata tersebut diganti menjadi huruf Alif

yang sudah membuang huruf Ha ini, apabila dirubah (أل) adapun kata Alu .(اليف)

kedalam bentuk Tasghir (kata yang mengandung makna pengecilan terhadap

sesuatu) maka huruf Ha tersebut harus di kembalikan kepada asalnya, sehingga

harus kata Ahlun (أهل) tadi apa bila telah di Tasghir menjadi “Uhailun”(أهيل).

Selain itu Imam Al-Mahdawi juga berpendapat bahwa asalnya adalah

“Aulun” (أول). Namun menurut suatu pendapat, asalnya adalah “Ahlun” (أهل), lalu

huruf Ha diganti menjadi menjadi huruf Hamzah, maka jadilah Alu, kemudian

Page 32: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

21

apabila dijamak menjadi “Al n” (ألون) dan bentuk tasghirnya adalah "Uwailun"

.(أويل)

Menurut al-Raghib kata keluarga yang disebutkan dalam al-Qur'an dengan

menggunakan kata "Ahlun" (أهل) itu maksudnya adalah keluarga yang senasab dan

yang satu keturunan, mereka tinggal dan berkumpul dalam satu tempat tinggal.

2. Kata Keluarga dengan menggunakan term Rohtun (رهط) dalam al-

Qur an

Kata Rohtun diulangi dalam al-Qur‟an sebannyak dua kali dalam surat

yang sama, yaitu surat Hud ayat 91 dan 92.

“Mereka berkata: "Hai Syu'aib, Kami tidak banyak mengerti

tentang apa yang kamu katakan itu dan Sesungguhnya Kami benar-benar

melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena

keluargamu tentulah Kami telah merajam kamu, sedang kamupun

bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami."

“Syu'aib menjawab: "Hai kaumku, Apakah keluargaku lebih

terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu

jadikan sesuatu yang terbuang di belakangmu?. Sesungguhnya

(pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan."

Kata Rahtun memiliki arti keluarga berdasarkan pada makna al-Qur‟an

surah Hud ayau 91-92, namun menurut Quraish Shihab kata tersebut memiliki arti

pada mulanya adalah “kekuatan”. Dan makna kata ini berkembang sehingga

Page 33: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

22

memiliki arti sekelompok orang yang beranggotakan tiga sampai sembilan atau

sepuluh orang atau bisa disebut juga keluarga.6

Selaras juga dengan apa yang di paparakan Ibn Manzur dalam kaitannya

yaitu membahasa tentang makna kata “Rahtun” yang berarti kumpulan laki-laki

yang berjumlah tiga sampai sepuluh orang tanpa adanya seorang wanita.7 Atau

ada juga yang mengatakan bilangannya antara tiga sampai tujuh orang,

sebagaimana pemaparan redaksi dalam al-Qur‟an :

“Dan adalah di kota itu8 sembilan orang laki-laki yang membuat

kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.”9

Pandangan tersebut juga dicantumkan oleh Imam Zamakhsyari di dalam

kitab tafsirnya I‟r al- ur‟ n al-Kar m dengan memaparkan pendapat Sayyid

Murtadho al-Husaini dalam kitabnya j al-„Ar s min aw hir al- mus.10

Namun selain itu, pendangan yang lain terkait makna kata ini disampaikan oleh

al-Biq ‟ bahwa maknanya adalah kerabat-kerabat yang paling terdekat.11

Dari pemaparan para ahli tahsir dan ahli tata bahasa di atas sebenarnya

tidak ada pertentangan, karena kedua-duanya bisa disatukan definisinya menjadi

satu, bahwa kata Rohtun yang di tunjukan dalam al-Qur‟an memiliki makna

6 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an,

vol. 6 (Ciputat: Lentera Hati, T.th), hal. 323.

7 bi adl Jam l al-dd n Muhammad bin Makrim Ibn Manzur al-Misri, Lisan al-„Ara ,

vol. Libanon, D r S dir: M , h. .

8 Menurut ahli tafsir yang dimaksud dengan kota ini ialah kota kaum Tsamud Yaitu kota

Al Hijr.

9 QS. Al-Naml (27): 48.

10 Muhyiyu al-D n al-Darw sy, I‟r u al- ur‟an al-Kar m wa Ba nuhu, vol. 12

Damasyqi: D r Ibn Kats r, , h. 471.

11 Burh nu al-D n bin b al-Hasan Ibr h m bin „ mr al-Biq ‟ , Nazmu al- urar f

tan su i al-A ti wa al-Suwar, vol.3 Lebanon: D r Kutub al-„Ilmiyah, , h. 570.

Page 34: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

23

“kumpulan kerabat terdekat yang terdiri dari tiga sampai tujuh atau sepuluh orang

yang semuanya laki-laki tanpa ada wanita seorang pun”.

3. Kata Keluarga dengan menggunakan term u (قربى) dan n

dalam al-Qur an (أقربون)

Dalam pembahasan ini, penulis menjadikan dan mendefinisikan sama

antara kata Qurba dan kata A ra n karena memang kedua kata tersebut berasal

dari akar kata yang sama, yaitu Qaraba Yaqrabu ( يقرب -قرب ).

Kata ur dalam al-Qur‟ n tersebar ke dalam ayat dalam surat

yang berbeda. Berikut datanya : al-Baqarah : , al-Nisa : , al-

Maidah : al- nfal : al-Taubah : al-Nahl : al-Isra :

al-N r : al-R m : f tir : al-Sh fat : al-Hasyh/59: 7.12

Kata tersebut menurut Imam Al-Qurthubi bermakna kerabat terdekat, yang

mana dianjurkan untuk sering bersilaturahmi atau berbuat baik kepada mereka,

karenanya kata tersebut sering bergandengan dengan perintah berbuat baik kepada

kedua orang tua,13

penafsiran kata di atas juga diperkuat dengan pandangan

Quraish Shibah dalam kitab tafsirnya, sebagai mana firman Allah dala Al-Qur‟an:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-

12 Ibn Mus l-hasani al-Maqdisy, Fathur al-Rahman li T la i t al- ur‟ n (Libanon:

D r Kotob al-Ilmiyyah, 2012), h. 593.

13 Muhammad ibn hmad Syams al-D n Al-Qurtubi,. Al- mi‟ li Ahk m al- ur‟ n.

penerjemah Dudi Rasyadi, dkk., vol. 2 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), h. 33. Lihat juga Quraish

Shihab, Tafsir Misbah, vol. 1, hal. 83.

Page 35: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

24

kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan

tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil14

dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan

membangga-banggakan diri.”15

Ada pun menurut Ibn Mandzur, kata ur berarti seseorang yang

mempunyai ikatan dekat secara nasab dan ikatan kasih sayang. Dalam istilah arab

sering memakainya dengan sebutan “Bani”, contohnya: menyebut mereka dengan

panggilan, “wahai Bani bdul Muthollib, atau Bani Hasyim, atau Bani bdil

manaf, atau Bani bbas” dan yang lainnya.16

Lalu berlanjut pada makna kata keluarga dengan menggunakan term al-

Aqrabun, terletak pada surat al-Nisa/04 dalam nomor ayat yang berbeda, pertama

dicantumkan dalam ayat 7, yang mana ayat tersebut menceritakan tentang

pembagian harta waris dan pada ayat 33 yang mana menceritakan hal yang sama

juga. Maka sebagai mana yang di paparkan al-Biq ‟ dalam kitab tafsirnya bahwa

kata keluarga yang dimaksud adalah kerabat yang dengannya menyebabkan

terjadinya atau pemberian hukum waris.17

4. Kata Keluarga dengan menggunakan term ‘ syi tun (عشيرة) dalam

al-Qur an

Untuk mengatahui makna kata keluarga dengan menggunakan term yang

satu ini, penulis mendasarinya dengan merujuk pada ayat al-Qur‟an surat at-

taubah ayat 24:

14

Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan

bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

15 QS. Al-Baqarah/02: 177.

16 Ibn Manzur al-Misri, Lisan al-„Ara , vol. 1, h. 665.

17 Burh nu al-D n bin b al-Hasan Ibr h m bin „ mr al-Biq ‟ , Nazmu al- urar f

tan su i al-A ti wa al-Suwar, vol. 2 Lebanon: D r Kutub al-„Ilmiyah, , h. 218.

Page 36: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

25

"Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-

isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan

yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai,

adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan

nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan

Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."

Kara “A siratun” dalam ayat ini menunjuk pada makna keluarga dalam

Bahasa Indonesia, perbedaannya term ini dengan term yang lain adalah bahwa

menurut Ibn Mandzur dalam kitabnya kata ini lebih merujuk pada makna keluarga

secara kabilah-kabilah tertentu, contohnya seperti “kabilah Bani Tamim atau Bani

Umar”.

Namun jika kata Asyiratun tersebut digabung dengan kata yang lain, dia

bisa memiliki arti kata yang berbeda, seperti contohnya apabila dikatakan Asyirah

al-Rajul maka berarti menunjuk kepada anak dari laki-laki tersebut atau

keturunannya. Namun apabila digabung dengan kata Imraatun, seperti Imraah al-

rajul maka makna kata tersebut adalah suami si perempuat tersebut, demikian

yang dipaparkan Ibn Mandzur dalam kitabnya.18

B. Kisah Dalam Al-Qur an

1. Pengertian Kisah

18 Ibn Manzur al-Misri, Lisan al-„Ara , vol. 4, h. 574

Page 37: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

26

Kata kisah berasal dari bahasa Arab “ issatun” yang jamaknya adalah

“ is s.” maknanya sangat beragam para ulama mengartikannya. Pertama, Ibn

Manzur dalam kitabnya yang terkenal, isan al-„Ar b mengartikan kata tersebut

dengan “kalimat dari perkataan yang jelas atau penjelasan” sebabagai mana

irman llah dalam al-Qur‟ n.

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan

mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum

(kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang belum

mengetahui.”19

kata “ asas” dalam ayat tersebut bermakna penjelasan, maka “Kami telah

menjelaskan kepadamu (Muhammad) sebaik-baiknya penjelasan”20

Sedangkan menurut Muhammad bin Shalih al-„Utsimin kisah secara

bahasa bermakna “mengikuti jejak”. Secara istilah adalah berita-berita dari

peristiwa yang memiliki fase antara satu bagian dengan bagian yang lain.21

Adapun Lafal “kisah” menurut Muhammad Ismail Ibrahim adalah berasal

dari Bahasa Arab qasasa (قصض) yang memiliki arti jamaknya adalah qis sun

sebagai mana dikutip oleh Nashruddin Baidan dalam bukunya bahwa kata (قصاص)

“kisah” memiliki arti hikayat dalam bentuk kisah yang sangat panjang.22 dapun

pendapat Mann ‟ al-Qattan terkait kata ini adalah “menelusuri jejak” sebagaimana

tersebut dalam surat al-Kahfi: 64.

19 QS. Yusuf/12 : 3.

20 Ibn Manzur al-Misri, Lisan al-„Ara , vol. 7 ( Libanon, D r S dir: 1414 M), h. 73.

21 Definisi kisah menurut Syaikh al-„Usaimin secara bahasa selaras juga dengan apa yang

dicantumkan oleh Ibn Manzur dalam kitabnya bahwa kisah adalah “mengikuti jejak”. Lihat. Ibn

Manzur

22 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.

223.

Page 38: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

27

“Musa berkata: "Itulah tempat yang kita cari". lalu keduanya

kembali, mengikuti jejak mereka semula.”23

Maksnanya adalah “...maka keduanya kembali lagi menelusuri jejak mereka...”,

dan di Surat al-Qasas “...dan Ibu Nabi Musa berkata kepada kakak perempuannya

(Musa), Ikutilah adikmu (yang ada dalam kotak perempuan itu,sampai kamu

melihat siapa yang mengambilnya)...”24

Walaupun pada akhirnya kedua definisi tersebut terkesan ada perbedaan,

namun sejatinya tidak semua definisi yang telah penulis cantumkan di atas

bertentangan makna justru sebaliknya, akan semakin menguatkan definisinya

tersebut jika diperhatikan. Penggabungan maknanya adalah penjabaran kisah

sejatinya harus dipaparkan bertahap dan beruntun sebagaiman seseorang yang

akan menelusuri jejak, dan pemaparannya harus dijelaskan dengan orang yang

telah mengetahui fakta yang sebenannya atau menyaksikan sendiri peristiwanya

sebagai mana Ibu Nabi Musa yang berkata kepada kakanya untuk melihat dan

memperhatikan siapa yang nantinya akan mengambil peti tersebut”.

2. Macam-macam Kisah

Ada tiga macam kisah :

Pertama, kisah tentang para Nabi dan rasul serta hal-hal yang terjadi pada

mereka bersama orang beriman dan orang kafir. Pada umumnya kisah pada

kategori pertama ini berisi antara lain berisi dakwah terhadap kaum mereka,

mukjizat sebagai bukti kerasulan untuk mendukung risalah kebenaran mereka,

23 QS. Al-Kahfi/18 : 64.

24 QS. Al-Qasas/28 : 11.

Page 39: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

28

sikap orang-orang yang menentang mereka, proses perjalanan dakwah, dan

kesudahan orang-orang mu‟min dan para pendurhaka. Hal ini dapat ditemukan

pada kisah-kisah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Muhammad dan para nabi

yang lainnya.

Kedua, kisah tetang peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan tetapi

yang dikisahkan bukanlah merupakan para nabi melainkan kisah pribadi dan

kelompok orang yang mana didalamnya terdapat ibrah atau hikmah. Allah

mencantumkan kisah tentang mereka seperti kisah Maryam, Luqman, kisah orang

yang melewati perkampungan yang temboknya roboh menutupi atapnya,

Dzulkarnain, Qarun, shabul kahfi, shabul f l, ashabul Ukhdud, dan yang

lainnya.

Ketiga, Kisah tentang berbagai peristiwa dan kaum di zaman nabi, seperti

kisah perang Badar, perang ukhdud, perang ahzab, perang Hunain, isra dan mi‟raj

nabi dan juga kisah mengenai bani Quraidhah, Bani Nazir, Zaid bin Haritsah, Abu

lahab dan lain sebagainya.25

Jika diperhatikan ketiga macam kategori kisah yang terdapat dalam al-

Qur‟an itu maka nampak jelas semuanya memberikan pelajaran, memanggil umat

kejalan yang benar agar mereka bahagia hidup di dunia dan selamat di kehidupan

akhirat.26

3. Tujuan Kisah

Tujuan adanya kisah di dalam al-Qur‟an adalah jelas pertama, dia sebagai

mediator yang paling disukai oleh semua kalangan untuk sampai kepada hati

25 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-„Usaimin, Ushulun Fit Tafsir; Pengantar dan Dasar-

dasar Menpelajari Ilmu Tafsir (Sukoharjo: Al-Qolam, 2014), h.100

26 Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.

230.

Page 40: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

29

setiap manusia baik itu dari kalangan anak kecil atau pun orang yang sudah tua,

manun sering kali banyak orang yang sering lupa bahwa alqur‟an bukanlah hanya

memuat kisah yang sekedar kisah, lebih dari itu pengkisahan kisah dalam al-

Qur‟an mempunyai tujuan yang ganda, yang mana bukan hanya untuk menghibur

sebagaimana kisah-kisah yang lain tapi juga untuk memberikan pengajaran atau

hidayah kepada orang yang membacanya.

Selain itu al-B th juga mengungkapkan terkait tujuan adanya kisah di

dalam al-Qur‟an sebagaimana yang dikutip oleh Nasaruddin Baidan bahwa tujuan

dari pengkisahan kisah dalam al-Qur‟an itu ada dua. Pertama, tujuan pokok /

primer (“Ghardun As si un”) yaitu menyeru atau menunjuki kepada jalan yang

benar agar para pembacanya mendapatkan kebahagian di dunia dan keselamatan

di akhirat.

Kedua, tujuan skunder (“Ghardun Far‟i un”) adalah bertujuan untuk

menetapkan bahwa Nabi Muhammad benar-benar nerima wahyu dari Allah dan

bukan berasal dari orang-orang Ahli Kitab seperti orang Yahudi dan Nasrani,

karen Nabi Muhammad terkenal sebagai orang yang tidak bisa membaca dan

menulis (“ummi un”).

Page 41: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

30

BAB III

Keistimewaan Keluarga Para Nabi dalam Al-Qur’an

Pembahasan pada bab ini berkaitan dengan keutamaan status para nabi.

Namun, tidak semua keutamaan keluarga para nabi dijelaskan dalam bab ini.

Sebagai sebuah kajian pendahuluan yang menjadi dasar bagi diberikannya status

keutamaan keluarga „I n, maka ba

N N h N

I m bagi semesta alam, yang merupakan titik sentral dari surat ali „I n ayat

33. Karena tidak bisa dipungkiri dan tanpa mendiskreditkan para nabi yang lain,

bahwa keempat rentetan para nabi yang telah Allah pilih pada ayat ini adalah

merupakan simpul-simpul utama bagi silsilah yang mengalirkan darah turunan

dari nabi yang satu ke nabi yang lain, hingga sampai kepada nabi akhir jaman,

Nabi Muhammad SAW.

A. r n n dam Bagi Semesta

Sosok

T dam maka mustahil kita hidup di permukaan

bumi ini. Dia menjadi manusia yang harus membuktikan kepada para malaikat

yang ketika itu memprotes kepada Allah atas status “khal al-arḍ”

(“K f ”) yang disandangkan kepadanya. Bahkan, Iblis menolak untuk

bersujud memberikan penghormatan kepadanya karena merasa paling sempurna.1

1 K N dam sebagai bapak dari seluruh manusia telah terekam dalam

al-Qur‟ rah: Al-Baqarah/2: 30.

“ T f P M : "S

menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan

menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Selain

itu terdapat juga di surat yang lain, yaitu surat al-Hijr, ayat: 28-29 “ ( ),

Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang

Page 42: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

31

Para malaikat seakan merasa kecewa atas kehendak Allah untuk

dam dan menganugrahkannya dengan pangkat tertinggi ”

di muka bumi, karena menurut pandangan para malaikat sebelumnya telah ada

contoh yang real makhluk di muka bumi yang kerjaannya hanya membuat

kerusakan saja, menimbulkan perpecahan saja di antara kelompoknya, mereka

adalah al-Hinn dan al-Binn.2

-I I K r dalam

kitabnya, dia mengatakan bahwa:

“ -Hinn dan Al-Binn itu telah hidup di dunia selama dua ribu

tahun sebelum Adam di utus untuk menjadi Kalifah di atas bumi, dan

mereka saling membunuh satu sama lain antar kelompoknya, maka Allah

mengutus sejumlah bala tentara dari golongan para malaikat ke bumi untuk

mengusir mereka ke pulau terpenc ”3

Dan ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa malaikat itu telah

membaca perjalanan hidup manusia di langit-langit Arsy lauhu al- dz yang

kerjaannya lebih banyak merusak di atas permukaan bumi Allah, bukan malah

memakmurkannya dan menciptakan kedamaian di atas dunia. Demi kepentinagan

peribadi atau kelompok-kelompok tertentu mereka lebih mengutamakan merusak

ciptaan Allah dan tidak sedikit juga yang membunuh sesamanya dengan

melakukan peperangan.4

manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, 29. Maka

apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-

Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”

2Al-Hinn dan Al-Binn adalah sekelompok bangsa jin yang tinggal di muka bumi, mereka

saling berperang antara satu dengan yang lainnya, menumpahkan darah antara kelompok yang satu

dengan kelompok yang lainnya, atau ada juga yang berpendapat, bahwa mereka adalah makluk

yang tercipta dari sesosok jin dan manusia. Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah,

Penerjemah Dudi Rosyadi( Jakarta Timur :Pustaka Al-Kautsar, 2017) Cet. Kesembilan, h. 24.

3 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 25.

4S S „I -Hilali, Kisah Shahih Para Nabi. Penerjemah Abdul

Ghoffar(Kuwait: Muassasah Ghiras li N w T z ‟,2002), v. 1, h. 42.

Page 43: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

32

Oleh karena itu, tidak salah malaikat mengajukan gugatan pemprotesan

kepada Allah atas kehendak-Nya yang akan membuat khalifah baru di bumi,

mereka melihat fakta-fakta sebelumnya saja sudah jelas, manusia karjaannya

hanya merusak. Para Malaikat juga masih tidak faham, apa tujuan Allah atas

pencipt dam, kemudian malaikat diperintahkan untuk sujud penghormatan

kepadanya, seakan mereka berkata “

dan pengagungan atas-Mu ya Allah, maka apa kurangnya kami yang setiap hari

selama siang dan malam selalu bertasbih mengagung-agungkan asmaMu, selalu

‟ pun

perintah-M , E ?”

Lalu Allah pun segera menepis tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh

para malaikat itu, sebagai mana kisah yang dipaparkan di dalam al-Q ‟ ,

dalam surat al-baqarah/2 ayat 33, Bahwa Allah mengetahui atas apa yang tidak

mereka ketahui.5 Allah lebih mengetahui kemaslahatan yang akan terjadi setelah

di ciptakannya manusia karena dia berbeda dengan makluk sebelumnya, Makluk

yang sekarang di ciptakan, ada diantaranya yang menjadi para nabi, para rasul,

para u dan para orang-orang yang Shaleh.6

1. Keis aan n aan a dam

5 Allah berfirman:

"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah

diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku

katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui

apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"

6 -H Kis i P r N bi”, h. 23.

Page 44: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

33

N dam diciptakan oleh Allah dengan empat keistimewaan, menurut „

„ -S I I K r dalam kitab tafsirnya,

p f S rat al-Baqarah/2: 34.

“D ( ) K f P M : "S 7

dam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur

dan adalah ia Termasuk golongan orang-o f ”

M dam seting-

tingginya, pertama dam dengan tangan-Nya sendiri, kedua

setelah menciptakannya Allah meniupkan langsung sebagian Ruh-Nya kepada

dam, sebagaimana firmannya.“...Maka apabila aku telah menyempurnakan

kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah

kamu kepadanya dengan bersujud....”8 Kemudian yang ketiga, Allah

memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadanya, seperti ayat surat al-Baqarah

yang telah penulis cantumkan di awal pembahasan bab ini, dan terakhir keempat

dam tentang nama-nama

dari segala sesuatu yang mana malaikat tidak mampu pengetahui itu, sebagai

mana Firmannya:

“ D N -nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:

"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-

orang yang benar!"9

Dari keempat keriteria , dam menjadi termasuk makhluk Allah

yang teristimewa di antara makhluk-makhluk Allah yang lain berdasarkan dari

7 Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud

memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada

Allah.

8 QS. Al-Hijr/15 : 29

9 QS Al-Baqarah/2 : 31

Page 45: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

34

segi penciptaannya, karena hanya kepadanya keempat keistimewaan itu

diberikan.10

2. Menjadi fah Yang Turun ke Bumi

Peristiwa I N

, N dam telah berhasil memamerkan ilmu pengetahuan yang

dimilikinya ketika malaikat membanggakan ketaatan ibadahnya kepada Allah,

serta pengumuman informasi bahwa N am akan menjadi fah di muka

bumi, itu semua sudah merupakan masterplan Allah. Artinya membangkang atau

I , N dam akan tetap suatu saat akan turun ke bumi

sebagai fah yang akan memakmurkan alam bumi.

Dari perintah Allah kepada pada para malaikat termasuk Iblis untuk

N dam, ini menandakan bahwa seakan Allah telah tau

bahwa Iblislah yang nantinya akan membantah dan menentang ketika

diperintahkan bersujud. Sehinga memang Iblislah yang pantas untuk menjadi

musuh bagi Nabi dam dan anak cucunya hingga hari kiamat tiba.

Kemudian peris w N dam dan istrinya yang terbujuk oleh

Iblis, karena telah melanggar perintah Allah untuk tidak memakan satu buah yang

ada di dalam surga11

, ini juga seakan sudah merupakan master plan-Nya Allah

N dam, sehingga oleh sebab itu N

M , N ,

tidak terbujuk rayuan istrinya untuk mendekati pohon terlarang itu, kelak Pasti

N dam ke dunia untuk menjadi K fah tapi dengan

konteks yang berbeda. Di sini seakan Allah menaruh pelajaran dan hikmah bahwa

10Muhammad Ali Ash-Shabuni, Kenabian dan Para Nabi, Penerjemah Arifin Jamian

Maun(Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993), cet. 1, h. 54.

11 Buah Khuldi

Page 46: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

35

Nabi H w

, N dam dan anak cucunya faham dan

mengerti bawa surgalah tempat asal untuk mereka dan tidak pantas bangga dan

sombong ketika semasa di dunia, sehingga kelak nanti ketika sudah diturunkan di

dunia pun menjadi fah, N dam dan anak cucunya tidak lagi melanggar

terhadap apa yang Allah telah larang. Oleh karena itu jika ada di antara anak

cucunya yang melanggar lagi perintah Allah ketika hidup di dunia, maka

bersiaplah untuk diturunkan lagi ketempat yang lebih buruk dan hina dari pada

alam dunia ini, yaitu neraka dan apabila anak cucunya patuh kepada-Nya dan

berhasil melewati sederet ujian yang telah disiapkan-Nya, maka bergembiralah

karena akan kembali ketempat asalnya yang penuh dengan kenikmatan, yaitu

surga.

na - na dam dan Masa Depan Umat Manusia

J ‟f J r Al-T dalam kitab t r kh- w

w , w N dam dan Hawa melahirkan 40

anak dari 20 kelahiran. Atsar o I I q dengan sanad

yang sama.12

Tidak hanya I J r Al-T , I K r

N dam ini dalam

kitab Qasas - bi -nya, bahwa Hawa selama masa hidupnya merasakan 120

kelahiran. Pada setiap kelahirannya memiliki dua anak kembar, satu orang putra

da o , Q I ,

-M -M N dam

12al-T , r al-T b r r - s - u (Mesir: Daral-Ma'arif, T.th),

h. 566.

Page 47: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

36

sempat merasakan hudup bersama anak, cucu, cicit dan seterusnya hingga

berjumlah 40.000 orang.13

Kemud - N o

semakin banyak dan menyebar ke seluruh penjuru bumi, seluruh manusia

N f

-Q ‟ n:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya14

Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan

perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain15

, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.”16

Dalam ayat lain juga Allah berfirman :

“189 D

Dia menciptakan isterinya, agar Dia merasa senang kepadanya. Maka setelah

dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah Dia

merasa ringan (Beberapa waktu). kemudian tatkala Dia merasa berat, keduanya

(suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya

jika Engkau memberi Kami anak yang saleh, tentulah Kami termasuk orang-orang

yang bersyukur."17

Firman Allah yang telah penulis cantumkan di atas tidak hanya membahas

terkait Nabi dam dan Hawa saja, tap

, N dam seluruh manusia

tersambung ikatan darah.

13 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, Penerjemah Dudi Rosyadi( Jakarta

Timur :Pustaka Al-Kautsar, 2017), cet.9, h. 85.

14 Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk)

Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang

menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa y dam a.s.

diciptakan.

15

Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya

kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya

atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

16 QS -N /4: 1.

17 QS -„ f /7: 189.

Page 48: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

37

B. Keistimewaan Nabi h Bagi Kelangsungan Makhluk Hidup di Bumi

Pada sub bab ini akan dipaparkan sekilas N N h

o o w o N

dam, bagaimana kehidupan di bumi berlanjut dalam versi yang kedua, setelah

punahnya seluruh makhluk di bumi kecuali mereka yang patuh dan taat pada

ajakannya. Sehingga kemudian bermula dari mereka dan berlanjut pada keturunan

mereka kehidupan di bumi ini dilanjutkan.

1. Keluarga Nabi h a a -Qur’ n

“ S K N , M

tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka

ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang z ”18

N N h L M H

N I d bin Mah K nas bin Seth bin Adam,

yaitu Bapak menusia.19

Imam Al-Kisai berkata “ N N N h

-G ff ” D N h, menurut suatu

pendapat, adalah karena ia melihat anjing yang mempunyai empat mata. Lalu nabi

Nuh mengatakan: “ ”20

T N N h:

“W hai Abdul Ghaffar, engkau menghina ukiran ataukah yang

mengukir? Jika hinaan itu kau tunjukan pada ukiran, maka jelas memang

demikian adanya. Namun jika itu ditunjukan kepadaku maka aku enggan

18 QS - t/29: 14.

19 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 99.

20 I J -D n Abdul al-Rahman bin Abi Bakar al-Suyuti, - i ri

is s N i i -Salam, h. 2.

Page 49: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

38

memilih menjadi anjing. Dan jika hinaan itu engkau tunjukan kepada sang

pengukir maka sungguh hinaan itu tidak layak, karena Dia maka

D ”21

Oleh - al-G ff r pun terus menangis,

menangisi kesalahan dan dosanya. Karena seringnya menangis maka

dinamakanlah di “N h” (“menangis”).22

N N h 126 w f N dam, pendapat ini

sebagai mana yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan ulama lainnya. Sedangkan

menurut sejarah yang diyakini oleh Ahli Kitab terdahulu, jarak antara kelahiran

N N h W f N dam adalah 146 tahun.23

Jeda antara kenabian mereka adalah sepuluh kurun, sebagaimana

diriwayatkan oleh Al-H fiz H I H n dalam kitab shahihnya,

dari Muawwiyah bin Sallam, dari kakaknya Zaid bin Sallam, dari Abu Sallam,

Dari Abu Ummah, ia berkata, “ o -laki bertanya kepada Nabi, “W

Rasulullah apakah dulu dam juga o N ?” Beliau menjawab, “ ,

w ” Laki-laki itu bertanya lagi, “ erapa

N h?” N w , “ .24”

Maka apabila kurun yang dimaksud oleh para prowi di atas adalah seratus

tahun, yang disamakan dengan satu abad, maka tentu saja jarak yang didapati

secara matematis adalah seribu tahun. Pendapat ini lebih bisa diterima akal,

- N N h,

w , I I K

21al-Suyuti, - i ri is s N i i -Salam, h. 3.

22al-Suyuti, - i ri is s N i i -Salam, h. 4.

23al-To , r -T b r r - s - u (Mesir: Daral-Ma'arif, T.th),

h. 344.

24 Dalam Bahasa indonesia Kurun berarti Abad.

Page 50: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

39

N N N h adalah ribuan tahun, lebih dari hanya sekedar seribu

tahun saja.25

S N N h ketika dia diutus

oleh Allah untuk menjadi seorang Rasul. Para ulama berbeda pendapat tentang hal

, N N h berusia lima puluh tahun, ada

mengatakatan 350 tahun, dan ada juga yang mengatakan 480 tahun. Semuanya

w o I J , o

S dalam kitabnya dengan mengikuti pendapat dari Wahb bin Munabbih.26

2. Kerasnya Dakwah yang Dihadapi a h.

Diriwayatkan bahwa, saat itu hanya ada satu orang yang beriman kepada

N N h Dia adalah seorang wanita bernama Amrah, l N N h

6 o , 3 3 : S m, H , f s,

Haswah, Sarah dan Bahyurah. Setelah itu ada pula seorang wanita yang beriman,

W ‟ „ w I o N N h dan dikaruniai 2 :

K ‟ N w

yang semula setelah dia memeluk Islam. Kemudian ada lagi beberapa orang yang

N N h As., sekitar berjumlah 70 orang pria dan wanita.27

S f N N h adalah terus keluar untuk

berdakwah dengan berseru: “W , llah. Tiada Tuhan yang

D D N ” Akhirnya

N N h - M

w N N h

25 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 100.

26 I J -D n Abdul al-Rahman bin Abi Bakar al-Suyuti, - i ri

is s N i i -Salam,. h. 5.

27Al-Suyuti,, - i ri is s N i i -Salam, h. 9.

Page 51: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

40

N N h pings M N N h, menyeret dan

melemparkannya ke dalam kotoran.

S N N h siuman, diusaplah wajahnya yang berlumur darah.

Segeralah ia beranjak untuk melakukan shalat 2 rakaat dan berdoa:

اليعلمىن فانهم اغفرلقىمي اللهم“ , ”

N N N h tidak berhenti hanya karena ujian–ujian dari kaumnya

terus menimpanya, dia pun tidak luput dari meminta pertolongan kepada Allah.

Maka tak N N h mendatangi kaumnya, ia berdiri di atas jurang seraya

menengadahkan kepalanya ke atas seraya o‟ w berikut ini:

الهى أسألك أن تنصرني بنىر محمد صلى هللا عليه و سلم

“ o o o o M

Muhammad SAW.”

M N N h yang begitu banyaknya, berserulah beliau

: “W ,

perintah dari Tuhan semesta alam. Saya mengajak kalian untuk menyembah hanya

kepadaNya dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala-ber ”

S N N h ini begitu membahana dan menggelegar, sehingga

terdengarlah ke segala penjuru, dari ujung barat sampai ujung timur. Karena

seruannya itu pula berjatuhanlah berhala-berhala itu dari kursinya. Terkagetlah

semua pelayan kerajaan. Bahkan sang raja Darmasyil hingga dibuat pingsan oleh

seruan itu.

Dikisahkan bahwa Darmasyil adalah raja yang lalim.Dia adalah manusia

pertama yang memeras arak dan meminumnya, manusia pertama yang bermain

judi dan manusia pertama yang membuat baju dengan dihiasi emas. Dia dan

Page 52: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

41

kaumnya adalah penyembah lima ; W , S w ‟, , ‟ N ,

sebagaimana disebutkan juga nama-nama itu dalam al-Quran.28

Maka setelah sang raja suiman dari pingsannya, dia bertanya pada orang-

orang sekelilingnya: “ ra ?” salah seorang dari mereka menjawab “

o - N h. Dia adalah orang gila yang

akalnya sudah tidak no ”

w N

N h K N N h ,

: “S ?” N N h w : “...S N h, utusan Tuhan

semesta alam. Saya datang ke sini membawa risalah agar kalian semua beriman

kepada Allah dan meninggalkan semua berhala itu....”29

L : “J , o

Jika kamu fakir, maka saya akan mencukupkan harta untukmu. Dan jika kamu

o , ”

N N h w : “S , f ,

S T ”30

N N h R (“ ”)

o o “U „ z ”. Allah mengutusnya kepada kaum Qabil, kaum

yang sangat keterlaluan dalam menyembah berhala dan dengan sengaja

28W , S w ‟, , ‟ N dahulunya mereka adalah orang-orang yang

shaleh, kemudian setelah mereka wafat, orang-orang membuat patung sebagai kenangan dan

penghormatan bagi mereka.. waktu terus berlalu, orang-orang yang membuat patung itu

meninggal, kemudian datang anak-anak mereka , dan anak-anak mereka pun meninggal, kemudian

seterusnya hingga cucu-cucu mereka, maka ketika sudah semakin jauh jaraknya, mulailah muncul

dongeng-dongeng takhayul dan khurofat, sehingga sampai mereka menyakininya bahwa mereka

adalah tuhan yang patut disembah. Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah,154.

Ahmad Bahjat, Nabi Nabi Allah, Penerjemah Muhtadi Kadi dan Muthofa Sukawi, cet. 2 (Jakarta:

Qisthi Press, 2007), h. 55.

29Al-Suyuti,, - i ri is s N i i -Salam, h. 9.

30Al-Suyuti,, - i ri is s N i i -Salam, h. 10.

Page 53: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

42

memperlihatkan kesyirikannya kepada Allah. Karena itulah Nabi Nuh As.

mengajak mereka untuk beriman dan mengesakan Allah semata serta mengajak

mereka untuk berikrar dengan kalimat:

هللا نىحارسىل وأن االهللا الاله “T T N h adalah utusan

Ketika sang raja mendengar ucapan itu, menjadi murkalah ia dan berkata:

“S

”31

Seiring waktu terus berlalu, tiba saat ajalnya Raja Darmasyil,

o T S f

N N N h As. tak patah arang untuk terus mengajak sang raja dan

kaumnya beriman kepada Allah sebagai mana dulu dilakukan juga pada ayah

RajaTubin. Dakwahnya ini berjalan hingga 400 tahun lamanya. Sampai masuk

kurun berikutnya, kurun ke-5, tetap saja kaumnya masih dalam keadaan semula.

S N N h mereka sengaja menutupkan

telinganya dengan tangan. Sebagaimana difirmankan Allah Swt. dalam al-

Quran,32

mereka mengumpulkan batu-batu di atas loteng. Di N N h w

N N h jatuh

pingsan. Dan mereka sangka Na N h telah mati. Saat pingsannya itu, burung-

burung pun mengibaskan sayapnya sampai siuman. Keadaan dakwah yang seperti

ini terus berlangsung hingga melewati kurun ke-6.

31Al-Suyuti,, - i ri is s N i i -Salam, h 10.

32 N N diangap sesat, QS - ‟ f: 59-64., Nabi Nuh dianggap pendusta dan

mengada-ada, QS H : 25-35 , N N h o , QS -Qo : 9, QS -

M ‟ : 23-25 , N N h , QS -S : 111-116. Lihat juga

Akmaldin Noor dan Aa Fuad Mukhlis, Al- ur e tis (T.tp: Yayasan SIMAK, 2010), cet. 2.,

hal. 24.

Page 54: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

43

Memasuki kurun yang ke-7, Raja Tubin pun telah mati dan digantikan lagi

oleh putran To o I

K w N N h pun tak jauh berbeda dengan sebelumnya,

selalu saja disambut dengan lemparan batu. Kisah tersebut merupakan kronologi

N N h.

K w N N h : “S

satu pun dari sulbi laki-laki dan dalam rahim wanita yang mau beriman mengikuti

w ”K Sw

M w N N h As. pada kaumnya

dengan membawa kabar bahwa Allah tidak akan menyisakan sedikitpun dari

mereka sebagaimana tercantum dalam al-Q ‟ :

“N N : “ T , E o

diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas muka bumi. Sesungguhnya jika

Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-

hambaMu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat

f ”33

T o N N h dan bergemuruhlah para

malaikat. Hal ini di N N h telah hampir putus asa mengajak

kaumnya untuk mendapatkan kebenaran dan kemenangan, dia melihat sudah tidak

ada lagi kebaikan pada diri mereka, dan mereka ,

, N N h da

, - ,

33QS N h/71: 26-27.

Page 55: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

44

w o‟ N N h hingga tidak ada lagi satu orang pun dari mereka yang

tersisa.34

3. a ra a h dan Keselamatan Isi Bumi

Setelah N N h ,

N N h dan kaumnya diperintahkan untuk mendarat

di tempat terdekat, dan kebetulan tempat terdekatnya adalah di sebuah bukit yang

bernama bukit Judi, di daerah Jazariyyah yang letaknya berdekatan dengan tanah

Mushal.35 P w -Q ‟ H : 44

“ f : "H , H ( )

berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan36

dan bahtera itupun

berlabuh di atas bukit Judi37

, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim

."38

T w N N h, I -S

I -T ‟ , : “

„ , 10 M ” N N h

memerintahkan kepada kaumnya untuk berpuasa sebagai rasa syukur, karena

Allah telah menyelamatkan mereka dan semua yang ada di dalam bahtera itu.39

34 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 203.

35Al-Suyuti, - i ri is s N i i -Salam. h. 29.

36Yakni: Allah telah melaksanakan janjinya dengan membinasakan orang-orang yang

kafir kepada Nabi Nuh a.s. dan menyelamatkan orang-orang yang beriman.

37Bukit Judi terletak di Armenia sebelah selatan, berbatasan dengan Mesopotamia.

38 QS H d/11: 44

39 Al-Suyuti, - i ri is s N i i -Salam, h. 28.

Page 56: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

45

“ f : "H N h, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh

keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-

orang yang bersamamu. dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan

pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang

pedih dari kami."40

Setelah semua makhluk yang ada di dalam behtera itu keluar semua, maka

mulailah matahari menampakkan sinarnya yang selama bencana itu terjadi dia

tidak terbit, dan langit pun perlahan-lahan mulai menunjukan kecerahannya. Ada

f o N ,

N N h dan Kaumnya, yaitu indahnya lengkungan

pelangi yang berwarna-warni. Menurut Ibnu Abbas yang dikutip oleh Imam Ibnu

K r tentnag makna dari fenomena itu adalah, sebagai sebuah pengingat untuk

Kaum-kaum selanjutnya, bahwa nanti apa bila muncul pelangi setelah hujan

berhenti, itu mengingatkan akan sebuah bencana banjir yang sangat dahsyat.

Kemudian setelah itu Allah meme N N h untuk melepas dan

membebaskan semua makhluk-makhluk yang ada di dalam perahu itu seperti

sediakala, Lalu Allah turunkan juga hujan rahmat sebagai pembersih setelah

M N N h

dengan kebahagian yang mengharap Ridho Allah, serta selamatlah semua umat

N N h yang ikut berlayar bersamanya.

C. Keistimewaan Keluarga Nabi r m

P I , o

gambarkan potret keluarga seorang nabi yang menjadi panutan bagi kaumnya, dan

juga nanti ditemukan betapa agung dan mulianya keluarga ini, karena tidak sedikit

risalah kenabian diwariskan dari garis keturunannya, banyak para Nabi yang lahir

40 QS H d/11: 48.

Page 57: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

46

dan diutus untuk Kaum Bani Israel hingga melahirkan Bangsa Yahudi, lalu

berlanjut pada Kaum Nasrani, hingga sampai kepada garis nabi junjungan kita

Nabi Muhammad SAW. Dialah bu - bi (“ ”), N

I S

1. Potret Keluarga Nabi r m

“C ( M ) I (

Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi

seorang Nabi.”41

w N I m, dalam

ayat ini Allah memberikan gelar kepadanya dengan kata si ”. Kata ini berarti

bukan hanya perkataannya saja yang jujur, tetapi melainkan seluruh perbuatannya,

sikap dan langkahnya selalu dalam kebenaran.42

Nama dan usia silsilahnya di kalangan para mufassir terdapa berbagai

macam pendapat tentang itu, bahwa menurut Imam al-T , I m ayahnya

adalah Azar43

, sedangkan penuturan menurut Imam Ibnu Katsir adalah Terah.44

L I T N o S R P

E S m bin Nuh.45

41 QS. Maryam/19: 41.

42 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Q ‟ (LPM ), Tafsir Ringkas Al- ur -Karim,

vol. 2 (Jakarta: LPMA, 2016), h. 21.

43 ‟f M h J -T , J ‟ - „ T ‟w -Qurân.

Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 10 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,2008.), h. 152.

44 -H f z I K , Tafsir Al- ur - zim (R , M D -Salam,

1994), jil. 2., hal. 202. Pendapat ini juga diperkuat oleh Syaikh Mutawalli Al-S ‟ w alam kitab

tafsirnya dengan berbagai macam argumen yang beliau kemukakan, pertama bahwa, Azar

, N I m diasuh oleh pamannya sejak kecil

karena ayahnya telah wafat. Kedua, N I m Tidak mungkim memiliki sorang ayah yang

menyembah berhala, karena itu bertentangan dengan sekian banyak hadis yang menegaskan

kesucian silsilah Muhammad SAW. Lihat : Muh M w -S ‟ w , s r s -

r i, vol. 6 (K o: M ‟ - -I yah, 1991), h. 3736.

45 Dalam kitab ri - b ri” disebutkan bahwa nasab Nabi Ibrahim adalah:

Ibrahim bin Terah bin Nahor bin Serug bin Erhu bin Peleg bin Eber bin Selah bin Kenan bin

Page 58: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

47

S I w -I

I K adalah Matsani.46

Menurut Syaikh Mutawalli al-S ‟ w ,

adalah Amilah.47

Nabi I N

L H N L t.

Ada pendapat yang mengetakan bahwa N I -

, N H 48

N I , I M -

Husaini dalam kitab tafsirnya al-Baghowi menuturkan perbahasan terkait hal ini

bahw , N I z ,

R N z K ‟ w

seseorang yang akan merampas kedudukannya dan akan menghancurkan tuhan

dari penganut mayoritas penduduk bumi, maka seketika itu dia memerintahkan

kepada para mentrinya untuk menyembelih setiap anak yang akan lahir pada tahun

itu dan memisahkan para wanita dan laki-laki yang telah menikah agar tidak ada

peroses hubungan pada tahun itu, karena jika ada, maka kelak anak yang lahir itu

akan disembelih.49

P - - N I

pada pembahasan sub bab selanjutnya, karena pembahasan berikutnya sangat

Arpakhsad bin Sam bin Nuh. Lihat. J f r Muham J r al-To , r -T b r

r - s - u , vol. 1 (Mesir:Daral-Ma'arif, T.th), hal. 233. Akrikel juga diakses

melalui http://waqfeya.com/category.php?cid=7&st=75.

46 Ibnu Katsir, Tafsir Al- ur - zim,h. 202.

47 Al-S ‟ w , s r s - r i, h. 3736.

48Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi. Penerjemah Rudi Rosyadi, cet.9 (Jakarta Timur:

Pustaka Al-Kautsar, 2017), h. 207.

49 Muhammad al-H M ‟ -F - ow , sir - i

- (L o : D -K „I , 1993M / 1414H), 2, 89

Page 59: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

48

berkaitan dengan pembahsan yang ada pada bab ini, dan agar mengefesiensikan

waktu dan tulisan.

2. Harapan Membangun Keluarga S n

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk

orang-orang yang saleh.”50

M I I K N I

o R N z, N I

melakukan hijrah51 , o , U

N K , o H N K ‟ ,52

karena

kodisinya sudah tidak kondusif lagi untuk berdakwan di kota kelahirannya. Dan

N I m berdoa seperti doa yang tertera di atas, agar dikaruniai

keturunan-keturanan yang taat kepada Allah, yang termasuk dari anggota

keluarganya dan juga para kaumnya, yang nan N I m

tinggalkan.53

“Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang

Amat sabar.”54

50 QS. Al-Saffat/37: 100.

51 Banyak tempat yang Nabi Ibrahim singgahi sebelum akhirnya sampai menetap di

K ‟ , eberapa tempat tersebut adalah : Babil, Harran, Damsyiq,

Mesir dan yang lainnya. Lihat Iqbal Harahap, Ibrahim Bapak Semua agama: Sebuah Rekontruksi

Sejarah Kenabian Ibrahim AS. Sebagaimana Tertuang Dalam Taurat, Injil dan Al- ur

(Ciputat Tangsel: Lentera Hati, 2014), h. 137.

52 Sekarang yang disebut Bait al-Maqdis adalah Palestina.

53 Imam Al-Hafiz Ibn Katsir, s r - ur - z , vol. 7 ( -Q M : D

al-Hadits, 1423H / 2002M), h. 26. Lihat juga Muhammad Quraish Sihab, Tafsir Misbah, Pesan,

Kesan dan Keserasian Al- ur , vol. 12 (Ciputat: Lentera Hati, T.th.), h. 61.

54 QS. Al-S ff : 101, o

sangat sabar ketika kelak dia dewasa, adapun pada masa kanak-kanaknya dia belum memiliki sifat

ini, dia adalah Nabi Ismail AS. lihat Imam Al-Hafiz Ibn Katsir, s r - ur - z , vol. 7

( -Q M : D -Hadits, 1423H / 2002M), h. 26.

Page 60: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

49

Nabi Ib N K ‟ P

S , S o , o N I

o

,

S N I

dengan budak wanita miliknya, yaitu Hajar.55

S N I

H

I ‟ 56

sesaat setelah kelahirannya, Allah N I

w I ‟ M ,

tidak satu batang pohon pun dapat tumbuh di sana. Dengan modal bertawak

, z , N I a

berdua di lembah itu dengan sangat minim sekali perbekalan.57

55 S S „I -Hilali, Kisah Shahih Para Nabi. Penerjemah Abdul Ghoffar,

vol. 1 (Kuwait: Muassasah Ghiras lin Nasyr wa T z ‟,2002), 207.

56 Menurut riwayat yang di paparkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya terkait

firman Allah pada surat Al-S ff /37 : 101 (“Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang

anak yang Amat sabar.”) I I , w N

I I 86

I q adalah 99 tahun. Lihat Imam Al-Hafiz Ibn Katsir, Tafs r - ur - z , vol. 7 ( -

Q M : D -Hadits, 1423H / 2002M), h. 26. Namun penuturan lain justru dipaparkan

oleh Imam Al-Tabari dalam kitab tafsirnya bahwa anak yang diamaksud dalam ayat itu adalah

N I q as. ‟f M h J -T , J ‟ - „ T ‟w -

Qurân. Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 10 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,2008.), h. 341.

57 Perbekalannya adalah sebuah kantung berisi buah kurma dan sebuah kantung lagi berisi

air. Lihat. Iqbal Harahap, Ibrahim Bapak Semua agama:, h. 143.

Page 61: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

50

“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian

keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah

Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar

mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung

kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan

mereka bersyukur.”58

Setelah N I w H I ‟

H z, , N

I , H N I ,

“w I M E ? K

?” N I m tidak memperdulikan Hajar,

lal “

?” N I w “ ” M w N I

, H , “ ” 59

M H I ‟ , H z

N I ‟ , o

(“ bu r b”),60 I l membawa

keberkahan bagi lembah yang tandus itu, dengan mata air Zamzam memancar dari

dalam tanahnya61

58 QS. Ibrahim/14: 37.

59 Iqbal Harahap, Ibrahim Bapak Semua agama:. h. 145.

60 Dari Nabi Ismail ini lah kelak akan lahir Nabi Muhammad yang membawa ajaran

Agama Islam sebagai agama yang diridhoi oleh Allah. Nabi Muhammad sebagai penutup para

Nabi atau nabi terakhir, tidak ada nabi lagi setelahnya dan Islam sebagai ajaran agama yang

dibawanya adalah sebagai penyempurna dari ajaran agama-agama sebelumnya. Lihat Jihad

Muhammad Hajjaj, Umur & Silsilah Para Nabi (Jakarta: Qisthi Press, 2008), h. 65.

61 -H f z I K , Tafsir Al- ur - zim, vol. 5 (R , M D -

Salam, 1994), h. 20.

Page 62: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

51

“dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu Dia tersenyum, Maka Kami

sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak

(akan lahir puteranya) Ya'qub.”62

S N I

, N I H

, S S , -

o N I 63,

, o

S h, yaitu Ishaq.64

“ K I , I Ya'qub, dan Kami

jadikan kenabian dan Al kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya

balasannya di dunia dan Sesungguhnya Dia di akhirat, benar-benar Termasuk

orang-orang yang saleh.”65

I N I S

N I K I

- o

mandul. Allah telah memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang dikehendaki-

Nya.

Setelah kemudian Nab I w w N

I , 40 N I R ,

62 QS H /11: 71

63 Tiga orang tersebut menurut Ibn katsir adalah Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil, lihat

-H f z I K , Tafsir Al- ur - zim, vol. 4 (R , M D r al-Salam, 1994),

h. 344.

64 -H f z I K , Tafsir Al- ur - zim, vol. 4 (R , M D l-

Salam, 1994), h. 345.

65 QS - /29: 27

Page 63: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

52

namun tanpa disadari kondisi Ribkha juga ternyata sama seperti Ibunya dulu,

sarah, yang cukup sulit untuk memberikan keturunan kepada N I ,

N I

memproleh keturunan. Sebagai mana yang dicintohkan oleh ayah I ,

N I R o ,

dapat melanjutkan risalah kenabian, agar jalur kenabian tetap tersembung dan

tidak terputus.

Akhirnya Allah mengabulkan Doa Mereka, dan menganugrahi mereka dua

orang anak laki-laki sekaligus (kembar), kedua anak itu dinamai Esau66

‟ K dua itu, Pertama, Esau akan menjadi Bapak

dari bangsa Romawi, dan kedua, ‟ I

atau Bani Israel.67

K o f I N I ,

sehingga menyebabkan Ribkha menyarankan agar anak o o

w H L N ‟

pun menyetujui itu dan tanpa menunggu watu dia pun langsung berangkat

berdasarkan saran dari Ibunya.68

S N ‟ di sana dan telah

memiliki empat orang istri dan sebelas anak69

, sepuluh laki-laki dan satu

66 Riwayat lain bernama Al-„ Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi. Penerjemah Rudi

Rosyadi, cet.9 (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2017), h. 366.

67 -H f z I K , Tafsir Al- ur - zim, vol. 6 (R , M D -

Salam, 1994), h. 291.

68 -H f z I K , Tafsir Al- ur - zim, vol. 6 (R , M D -

Salam, 1994), h. 290.

69 Dari Istri pertama Lea, melahirkan enam putra, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar

dan Zebulon dan satu putri, Dina. Istri kedua Rachel, melahirkan dua putra, Yusuf dan Bunyamin.

Istri ketiga Bilha, melahirkan dua putra, Dan dan Naftali. Istri keempat Zilpa, melahirkan dua

Page 64: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

53

perempuan.70 D

P H K ‟

tempuh oleh mereka pada Malam hari, dan para siang harinya mereka beristirahat

I N ‟

“I ”71

.

3. ara a urunan a r m dan Kaum Bani Israel

a. Bani Israel Hijrah ke Mesir.

Tinggal lah keluarga I K ‟

S o N , N ‟

yang akan mewarisi risalah kenabiannya dari kesebelas putranya itu. Ternyata dari

, N ‟ f

amat baik perangainya.72 L N ‟ w

f , f73, N ‟

w f w , o

f 74

putra, Gad dan Asyer. Lihat : Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi. Penerjemah Rudi Rosyadi, cet.9

(Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2017), h. 266

70 J N ‟ o , o

adalah anak- H , N ‟

K K ‟ R L Imam Ibnu Katsir, Kisah

Para Nabi, h. 370.

71 Kata Israel merunut penuturan Ibn Jarir Al-Tobari f

- : 40 : “ ” “H ” “ ” J

“I ” “H ” L ‟f M h J -

T , J i -Bayân i i -Qurân., vol. 1, hal. 593.

72 QS. Yusuf/12 : 7-10.

73 ‟f M h J -T , J i - i i -Qurân.

Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 7 (Libanon: Dar al-Kotob al-Ilmiyah), h. 149.

74 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al- ur ,

vol. 6, h. 375.

Page 65: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

54

S w o N f,75

N f o

yang dihormati dan disegani oleh masyarakatnya, Nabi f

K ‟

di istana.76

b. Bani Israel Kembali Hijrah ke Syam bersama Nabi Musa

“dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam

hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena Sesungguhnya

kamu sekalian akan disusul (oleh mereka)".77

S N f ‟ w f , S

menjadikan Bani israel di Mesir tersiksa keadaannya karena kebijakan-kebijakan

rajanya78

, pertama, dari mulai anak laki-laki yang lahir dari keturunan Bani Israel

dibunuh, kedua, w F ‟ ,

ketiga, menyiksa mereka bahkan membunuh apabila mengimani Musa sebagai

utusan Allah yang akan menyelamatkan mereka.79

75 Peristiwa Nabi Yusuf sebelum menjadi bendahara kerajaan di Mesir. Pertama Nabi

Yusuf dimasukkan kesumur oleh saudaranya, Kedua,dia dijadikan budak dan di jual, Ketiga, dia

difitnah oleh istri al-„ z z L N , Kisah Orang-orang

Sabar (Jakarta: Republika, 2010), h. 20. 76 ‟f M h J -T , J i - i i l-Qurân.

vol. 7., hal. 149.

77 QS -S ‟ /26 : 52.

78 Al-Q ‟ “F ‟ ” , I J

sebuah gelar atau sebutan untuk raja yang berkuasa di Mesir, di setiap nergi seorang raja memiliki

sebutan tertentu, R Ro w “K ”, R P “K ”,

R “T ‟ ” f

surat al-Baqoarah/2: 49. Lihat Ib J -T , J i - i yi al-Qurân. Val.2,

h. 641.

79 Muhammad bin Ahmad al-Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi, vol. 7 ( Mesir: Dar al-Riyan,

T.th), h. 4816.

Page 66: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

55

Berpijak pada perintah Allah seperti ayat di , N M w

Bani Israel S , F ‟

, o

N M Bani Isarel yang

membawa peralatan seadanya dan hanya perbekalan secukupnya.

Ketika Nabi Musa dan kaumnya semakin terhimpit, Allah mewahyukan

kepadanya, sebagai bentuk pertolongannya :

“ K w M : "P

tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti

”80

Maka N M Bani Israel dari

F ‟ S

F ‟ w

dalam Firmannya :

“M ini Kami selamatkan badanmu81

supaya kamu dapat

menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya

kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”82

80 QS -S /26: 63.

81 Yang diselamatkan Allah adalah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu

tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem,

sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau

menerima pinangan.

Page 67: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

56

c. Nabi Musa Membawa Kembali Bani Israel ke Palestina

Setelah sekian lama tinggal di daerah Syam, N M

mendapatkan perintah dari Allah untuk membawa kaumnya Bani Israel

o , P , N I ,

I ‟ M M

, N M w f ,

terus berganti untuk memimpin Kaum Bani Israel yang terkenal pembangkang

kepada para nabi sitiap kali diutus kepada mereka.83

Maka tiba lah saat yang tidak diharapkan oleh Bani Israel, mereka

dihadapkan dengan Bangsa Amalik yang sangat kejam, dan ketika itu nabi yang

diutus adalah Nabi Samuel84 N D w , T ,

kemudian mereka berperang memperebutkan wilayah Gaza dan Al-asqolan yang

ada di Palestina. Lalu pada akhirnya mereka memenangkang peperangan itu dan

mengangkat Nabi D w sebagai pemimpin mereka.85

tidak lama setelah

peristiwa pengangkatannya Nabi D w , w f

o N S

Sampai di sini kisah para Nabi yang diutus kepada kaum Bani Israel yang

berasalkan da N I ,

penulis lanjutkan sebuah potret keluaraga yang juga diutus untuk Bani Israel di

82 QS. Yunus/10: 92.

83 ‟f M h J -T , J ‟ - „ T ‟w -Qurân.

Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 17 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,2008.), h. 249. 84 Dirawayat lain, dikatakan Simeon. Lihat Ibn J -T , J i -

i i -Qurân.,vol. 2., h. 621. 85 Ibn J -T , J i - i i -Qurân, vol. 2, h. 622.

Page 68: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

57

daerah Palestina, yang mana pemaparan kisah keluaga ini menjadi inti dari

penelitian penulis, mereka adalah K „I w

ajaran agama baru, yaitu ajaran Nasrani. Serta tidak lupa penulis akan cantumkan

, N dam sampai Nabi

Muhammad, agar lebih mudah memahami bagai mana urutan dan susunan para

nabi dan rasul yang telah dibahas di atas tadi.

Page 69: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

58

BAB IV

KISAH KELUARGA „ N DALAM PENAFSIRAN QS. 3:33

“33 N

n melebihi segala umat (di masa mereka masing- ) ”1

Pada bab sebelumnya penulis telah memaparkan sebuah peradaban yang

N dam N N h lalu N

m dan keluarganya yang dengannya lahir peradaban Bani Israel. Maka pada

bab ini penulis akan memaparkan sebuah estafet peradaban Bani Israel yang

berbeda dari para penganut sebelumnya, sehingga dengan sebab ini muncul lah

peradaban baru, peradaban yang dibawa oleh sebuah keluarga yang anggotanya

memiliki tingkat keimanan dan danketaqwaan yang sangat tinggi kepada Allah,

keluarga Itu adalah keluarga „ n, maka berikut “Po

Keluarga „ ” .

A. Keluarga yang Terpilih

1. „ n ; Seorang Pengabdi di Baitul Maqdis.

Menurut riwayat „ n adalah seorang nabi utusan Allah, sama

seperti nabi-nabi yang lain dia mengemban amanah dari Allah2, nama sebenarnya

N „ „ n bin Hasyim bin Amun bin bin Mansya bin Hazqiya bin

Ahziq bin Yautsam bin Azaraya bin Amshaya bin Yawisy bin Ahziha bin Yarim

‟ n bin Daud bin

1 „ n/3: 33.

2 Nabi adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib

disebarkan kepada orang lain. adapun rasul adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dari Allah

SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut kepada umatnya.lihat.

Umar Hasyim, Mencari ulama pewaris para nabi: selayang pandang sejarah para ulama. (T.tp.

Bina Ilmu, 1983), h. 35.

Page 70: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

59

Ayyasya.3 „ n Menikah dengan seorang wanita yang bersal dari daerah

pedalaman Palestina yang bernama Hannah Binti Faqud.4 „ n dan Istrinya

hidup di tengah komunitas masyarakat yang cenderung membanggakan anak laki-

laki dari pada anak perempuan, karena kelak hanya anak laki-laki lah yang

nantinya akan memegang urusan dan tanggung jawab kemasyarakatan dan bisa

diabdikan di Baitul Maqdis.5 Selain itu „ n merupakan seorang imam yang

menjadi panutan bagi kaumnya di sekitar daerah Yarusalem.6

Dalam al- ‟

sosok pribadi „ n tersebut, karena dia telah wafat di usia yang sudah mulai

lanjut dan meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung. Oleh karena itu

penulis kemudian tidak menemukan referensi lengkap dan cukup untuk

menggambarkan sosok pribadi „ n, terutama sosoknya yang menjadi fugur

seorang ayah dalam kontek pembahasan Keluarga „ n ini , karenanya terkait

masalah tersebut, penulis berinisiatif untuk mengadopsi paparan dari figur Nabi

N adalah sosok yang pas untuk dijadikan figur

seorang ayah untuk Maryam, dia menjadi pengasuh Maryam, ketika Maryam

mulai diabdikan di rumah suci untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT.

2. Hannah Bernadzar untuk Allah

3 Abu j ‟ M J -Ta , Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-

Qurân.Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 5 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008), h. 230.

4 namanya yang sesuai dengan riwayat yang ada dalam kitab tafsir Al-T

Muhammad bin Huma

Lihat : Al-T , Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-Qurân., h. 230.

5 Isa Putra Maria.

6 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian

al-Qur‟an), vol. 2, cet-1 (ciputat: lentera hati, 2009), h. 203.

Page 71: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

60

Hal yang berbeda justru tertuju pada keluarga „ n, setelah sekian lama

menikah mereka belum juga dianugrahi anak oleh Allah, hingga Hannah berusia

lanjut.7 Sebagai istri dari seorang nabi yang menjadi panutan di tengah-tengah

kaumnya tentunya merasa khawatir akan terputusnya estafet kenabian dari

suaminya, „ n. Keinginan Hannah yang ingin memiliki keturunan semakin

besar ketika dia sedang berteduh di bawah pohon, dilihat olehnya seekor burung

yang sedang memberi makan anak-anaknya, maka dari sana dia sadari bahwa

jalan satu-satunya agar keinginannya bisa dikabulkan oleh Allah adalah dengan

o‟ -Nya dan bertawakkal, oleh karena itu Hannah bernadzar kepada

Allah agar bisa dikaruniai seorang anak laki-laki yang nantinya ketika lahir akan

diabdikan di Rumah Allah tepatnya di Baitul Maqdis.8

Prihal nadzarnya Hannah ini telah direkam oleh Allah di dalam Al- ‟

surat Ali „

“ ) n berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku

menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang

saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari

padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha

Mengetahui".9

7 Diriwayat yang lain dikatakan bahwa Maryam adalah seorang wanita yang mandul.

Berdasarkan riwayat yang dikutip Imam at-Tobari dari al-Qosim sebagai berikut :

-

J - Dem

“ „

mandul. Namanya Hannah. Tentunya ia tidak bisa melahirkan, sehingga dia merasa iri terhadap

” Lihat Al-T bari, Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-Qurân., h. 231.

8 Dalam riwayat at-Tobari dijelaskan bahwa Maryam bernadzar ketika dia sudah hamil

dan didapati bahwa suaminya Nabi „ n telah meninggal, maka seketika itu dia langsung

bernadzar untuk mengabdikan anak yang ada dikandungannya itu untuk mengabdi di Rumah

Allah. Lihat Al-T , Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-Qurân., h. 233.

9 „ n/3: 35.

Page 72: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

61

Dalam Tafsir Mishbah, Quraish Shihab telah menjelaskan nilai nadzar

dalam pandangan Agama secara keseluruhan, bahwa nadzar adalah sebuah

kebaikan yang sesuai dengan tuntunan agama, namun agama tidak

mewajibkannya, penganut hambanya sendirilah yang mewajibkan pada dirinya

dengan segenap aturan yang telah dibuatnya dalam rangka mendekatkan diri

kepada Allah SWT.10

Dalam konteks „ n ini adalah buah dari tekad dan

janjinya untuk menjadikan anak yang dikandungnya berkhidmat secara penuh

kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya di bait al-Maqdis di mana teradisi

masyarakat pada waktu itu adalah “ o

pelayan rumah suci akan bertugas penuh selama disana sampai dia dewasa,

setelah dewasa maka dia akan diberikan pilihan untuk melanjutkan

pengabdiannya atau mencari pilihan lain. Jika dia memilih untuk melanjutkan

pengabdian itu, maka setelah itu tidak dibenarkan lagi baginya melakukan pilihan

”11

nadzar ini menunjukan bahwa kiranya kelak anak yang dikandungnya

adalah anak laki-laki, karena tradisi yang berlaku pada saat itu adalah anak laki-

laki yang hanya diperbolehkan.

Setelah Allah mengabulkan permintaan Hannah agar dikaruniai seorang

anak, ternyata umur Nabi „ n tidak panjang, dia harus pulang menghadap

Allah dan tidak berkesempatan melihat kelahiran anaknya dan juga tidak sempat

memberikan nama kepadanya.12

3. Harapan yang Tidak Sejalan dengan Keinginan Hati

10 M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah, vol. 2, cet-1, h. 94.

11 M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah, vol. 2, cet-1, h. 73.

12 J ‟ M J -T bari, Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-

Qurân.Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 5, (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008), h. 233.

Page 73: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

62

“M n melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya

Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah

lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti

anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon

perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)

Engkau daripada syaitan yang terkutuk."13

Hannah tentunya sagat bahagia karena telah mengandung cabang bayi

yang sangat diharapkannya agar bisa diabdikan di rumah suci, namun sayang di

saat kebahagiaan itu datang, saat itu pula dia harus menerima kenyataan akan

wafatnya suaminya, „ n yang sangat dia cintai. „ n wafat ketika Hannah

sedang mengandung. Lalu semakin tinggilah tekat Hannah untuk menjadikan

anak yang dia kandung ini menjadi pengabdi di rumah suci sekaligus akan

diharapkan anak menggantikan suaminya yang menjadi Imam di tengah-tengah

kaumnya.

Tibalah proses melahirkan anak yang dikandungnya itu, namun ketika

Hannah mengetahui anak yang dilahirkannya adalah anak perempuan, terbesitlah

rasa kecewa dalam hatinya “T

sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan, maka apakah bisa aku

memenuhi nadzarku yang tempo lalu telah Aku ucapkan kepadamu, sedangkan

anak laki- ?”14

13 „ n/3: 36.

14 Dalam uraian tafsir Mishbah karya Quraish Shihab yang berkata “dan tidaklah sama

anak laki-laki dan anak perempuan” itu adalah Maryam. Lihat: M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir

Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an),vol. 2, cet-1, hal. 73. Berbeda halnya

dengan yang dipaparka o J ‟ -T , bahwa yang berakata dari kalimat

tersebut adalah Allah, yang mengartikakan dari kata „alamu “

Page 74: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

63

Akhirnya Hannah menyadari bahwa tidak ada gunanya menyesali hal

yang sudah terjadi, baik anak laki-laki atau perempuan yang telah dia lahirkan,

dia akan tetap menjadikan anak tersebut untuk mengabdi dan mendekatkan diri

kepada Allah, dan setelah itu Hannah menamai anak perempuannya itu, dengan

nama Maryam, dan Hannah juga memohon kepada Allah agar anak perempuan

satu-satunya itu dilindungi dari godaan syaitan, serta memohon agat menutup

jalan bagi syetan jika ingin mengganggu Maryam beserta anak keturunannya.15

Sampai pada pemberian nama kepada Maryam tafsiran mengenai keluarga

„Im n, karena perjalanan selanjutnya Hannah memberikan Maryam pada para

ahli ibadah di Bait Al-Maqdis, dari sini penulis akan membahas perihal peran Nabi

yang sekaligus menjadi tokoh pengganti dari peran seorang ayah yang

akan mengsuhnya hingga dewasa.

B.

N dipaparkan lebar pada awal surat Maryam

dari ayat pertama sampai ayat lima belas, ditambah sebagai pelengkap dalam

surat yang lain seperti surat Ali „ mrân : 37 dan 38, Al-An‟am : 85, Maryam : 2

dan 7 dan surat Al-Anbiya N N

- ‟ n sebanyak lima kali, yaitu pada surat Ali „ mrân : 39,

al-An‟am : 85, Maryam : 7 dan 12, dan surat al-Anbiya : 90. Namun di sini

N

N , di N

”) L ‟ M h J -T

J ‟ - „ T ‟ -Qurân, vol. 3 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,2008.) h. 238.

15 Al-T J ‟ - „ T ‟ -Qurân. vol. 3, h. 239.

Page 75: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

64

o o „ „ n wafat untuk

mendidik dan membesarkan Maryam hingga dewasa.

1. Za Memenangkan Undian Hak Asuh Maryam

“37 M T )

yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan

Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di

mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana

kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi

Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya

”16

Dalam menafsirkan ayat di atas ulama tafsir menyebutkan, bahwa ketika

Ibunda Maryam telah melahirkan Maryam, dia membungkus putrinya dengan kain

dan membawanya ke Masjid Bait al-Maqdis. Lalu dia menyerahkan putrinya itu

kepada para ahli ibadah yang selalu diam di sana. Disebabkan putri yang dibawa

oleh Ibunda Maryam adalah putri Imam mereka dan selalu memimpin solat

mereka, maka mereka pun berebutan untuk mengurusinya.17

Faktanya Maryam tidak diserahkan secara langsung ketika ia selesai

dilahirkan, namun Maryam diasuh terlebih dahulu oleh ibundanya, dan juga

disusui hingga cukup usianya untuk diserahkan kemudian, sementara para ahli

ibadah masih berselisih tentang siapa yang harus mengasuh Maryam, Nabi

Zakariyy yang menjadi Nabi mereka pada waktu itu langsung mengambil

16 „ n/3: 37

17 Quraish Sihab, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, vol.1 h. 77.

Page 76: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

65

Maryam untuk diasuhnya, karena istrinya adalah kakak dari Ibunda Maryam (atau

menurut pendapat lain, bibi dari ibunda Maryam). Lalu para ahli ibadah itu pun

untuk membawa Maryam. Lalu mereka meminta

untuk mengundi saja siapa yang berhak untuk mengasuhnya. Ternyata

takdir telah menentukan, memang Nabi lah yang harus mengasuhnya,

karena memang seorang bibi itu setingkat dengan seorang ibu (yakni istri dari

ibunda N dengan ibunda Maryam).

Allah SWT berfirman, “...Dan menyerahkan pemeliharaannya kepada

...” dia memenangi undian yang dilakukan oleh para ahli

ibadah, sebagaimana disebutkan dalam Firman Alla WT “...Itulah sebagian

dari berita-berita ghaib yang kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal

kamu tidak bersama mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang akan

memelihara Maryam. Dan kami pun tidak bersama mereka ketika mereka

bertengkar...”18

Ketika itu, masing-masing dari para ahli ibadah mengumpulkan pena-pena

mereka dan ditempatkan pada suatu tempat, lalu mereka menyuruh seorang anak

kecil yang belum mencapai usia baligh untuk mengeluarkan salah satu dari pena

tersebut. Lalu anak itu mengeluarkan salah satu dari pena tersebut dan anak itu

mengeluarkan pena Nabi . Merasa tidak cukup puas, para ahli ibadah itu

meminta pengundian ulang, yaitu dengan cara melemparkan pena-pena mereka ke

dalam sungai, apabila ada pena yang melawan arus sungai tersebut maka dialah

pemenangnya. Lalu mereka melakukan hal itu, dan ternyata pena N

lah yang melawan arus sungai itu, sedangkan pena-pena lainnya mengalir

18 QS. Ali „ n/3: 44.

Page 77: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

66

mengikuti arus. Namun para ahli ibadah itu masih tidak puas juga, mereka

meminta untuk melakukan undian yang terakhir kalinya. Kali ini mereka

membalikan keadaan sebelumnya, yakni apabila ada pena yang mengalir bersama

air maka itu pemenangnya. Kemudian setelah mereka melemparkan pena-pena

mereka, maka semua pena itu melawan arus sungai, kecuali pena Nabi

yang terbawa oleh arus air. Setelah itu para ahli ibadah pun mengakui keunggulan

N dan menyerahkan pengasuhan Maryam k L N

pun menagasuh Maryam, karena memang dialah yang berhak untuk

mengasuhnya, secara syar‟i.19

C. Maryam

1. Awal Kisah Maryam

“16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia

menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, 17. Maka ia

Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh

Kami20

kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia

yang sempurna. 18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu

kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". 19. ia

(Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk

memberimu seorang anak laki-laki yang suci". 20. Maryam berkata: "Bagaimana

akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun

19 Quraish Sihab, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an,vol.1, hal. 77.

20 Maksudnya: Jibril a.s.

Page 78: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

67

menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" 21. Jibril berkata:

"Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar

dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari

kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".21

Surat Maryam ini terdiri dari atas 98 ayat, dari segi diturunkannya ayat

dia tergolong ke dalam surat-surta Makiyyah, karena hampir seluruh ayatnya

diturunkan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, bahkan jauh sebelum

sahabat-sahabat beliau ke daerah Habasyi, surat ini dinamakan surat Maryam

Karena surat ini mengandung kisah Maryam, N „ yang serba ajaib yang

bisa melahirkan putranya, sedangkan dia belum pernah dikawini atau dicampuri

oleh seorang laki-laki manapun.22

M M

M „ o M

o o o

d.23

M dat. Dan Nabi Bani

srâil N ,

Maryam, Asya menurut pendapat jumhur ulama. Ada juga beberapa ulama yang

adalah bibi dari Maryam, bukan kakaknya.24

Maryam adalah wanita yang paling agung dan mulia diantara wanita-

wanita yang lain. Dia Khusus telah dipilih oleh Allah untuk menjadi wasilah

tanda-tanda kebesaran Allah, sebagaimana Malaikat Jibril mengatakan dengan

redaksi yang tertera dalam al- ‟

21 QS. Maryam/19: 16-21.

22 Departeman Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Al-Karim Dan Terjemahannya, cet.

1 ( Semarang ; CV. Karya Toha Purta, 1998), h. 57.

23 J M J -Ta Târîkh al-To arî Târîkh Al- as l wa Al-

Mul k, vol. 1 (Mesir: Daral-Ma'arif, T.th), h. 582.

24 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 930.

Page 79: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

68

“W M

telah melebihi engkau di ”25

Pada episode inilah Allah memaparkan tentang wanita yang senantiasa

perawan dan suci, seorang gadis yang tumbuh di bawah naungan seseorang yang

Shaleh, yang berada di lingkungan tempat yang diberkahi oleh Allah. Maryam

adalah seorang anak yang patuh kepada perintah kedua orang tuanya, sehingga

apapun rela dia korbankan dan pertaruhkan demi ketaatan kepada kedua orang

tua.

2. Allah Memilih Maryam Menjadi Wanita Suci

Pada pembahasan sebelumnnya telah diterangkan bahwa ketika Maryam

lahir, dia telah didoakan oleh ibunya kepada Allah agar dijauhkan dari gangguan

Syetan, “ o o

o ”26

doa ini langsung dikabulkan oleh

Allah, sama seperti Allah mengabulkan permohonan dan nadzar yang sebelumnya

telah diucapkan.

Allah telah mempersiapkan Maryam untuk dijadikan sebagai tanda

kebesaran Allah kelak nantinya. Dia dijaga dan dipelihara kerhormatannya, serta

ditanamkan dalam hatinya sebuah kecintaan dalam beribadah kepada Allah

sehingga tidak heran ketika dia tumbuh besar kesenangannnya dan kecintaannya

hanyalah berdzikir kepada Allah di mihrabnya.

25 Redaksi yang tepat dalam Al- ‟

“dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya Allah telah memilih

kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan

kamu.”(QS. Ali „ n: 42), selain itu lihat juga, Charis Waddy. Wanita dalam sejarah Islam

(Jakarta: Pustaka Jaya. 1987), h. 62.

26 „ n/3: 36.

Page 80: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

69

Ibunda Maryam telah lapang hati dan ridho untuk menunaikan kewajiban

atas nadzar yang tempo dulu dia ucapkan, dengan memberikan hak asuh maryam

kepada pembasar-pembesar Bait al-Maqdis agar dia tumbuh dan besar oleh tangan

orang-orang yang shaleh dan lingkungan yang positif. Ibarat gayung yang

bersambut, anak persembahan untuk-Nya diterima dengan senang hati bahkan

diperebutkan hak pengasuhannya, karena keistimewaan-keistimewaan yang ada

pada diri maryam.27

Tampak benar dikalangan para pembesar-pembesar Bait al-maqdis ingin

sekali mengasuh Maryam, akan tetapi Allah-lah yang memutuskan ketentuan

mutlak atas siapa yang berhak untuk mengasuh Maryam, karena memang seperti

yang dijelaskan sebelumnya, bahwa Maryam harus besar dari tangan orang yang

Shaleh sebab dia akan menjadi tanda akan kebesaran Allah.28

Maka disini yang

bermain adalah kuasa Allah, ketika diadakannya sebuah undian pengasuhan

Maryam dengan menancapkan anak panah dalam derasnya aliran arus sungai,29

27 Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-

Qur‟an),vol. 2, cet. 1, hal. 77.

28 Selain itu pendapat yang lain mengatakan, sebab mereka memperebutkan Maryam

adalah karena Maryam adalah anak dari „ n, dan „ n adalah Imam mereka dan selalu

memimpin sholat mereka semasa masih hidup. Lihat Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi

Terjemah, Penerjemah Dudi Rosyadi, cet. 9 ( Jakarta Timur :Pustaka Al-Kautsar, 2017), h. 930.

29 Ada juga yang berpendapat bahwa masing-masing dari para ahli Ibadah mengumpulkan

pena-pena mereka dan ditempatkan pada sutu tempat, lalu mereka menyuruh seorang anak kecil

yang belum mencapai usia balig untuk mengeluarkan salah satu dari pena tersebut. Lalu anak itu

. Meresa tidak cukup puas, para ahli Ibadah itu meminta pengundian

ulang, yaitu dengan cara mlemparkan pena-pena mereka kedalam sungai apabila ada pena yang

melawan arus sungai tersebut maka dialah pemenangnya. Lalu mereka melakukan hal itu, dan

lah yang melawan arus sungai itu, sedangkan pena-pena lainnya mengalir

mengikuti arus. Namun para ahli ibadah itu masih tidak puas juga, mereka meminta untuk

melakukan undian untuk yang terakhir kalinya. Kali ini mereka membalikkan keadaan

sebelumnya, yakni apa bila ada pena yang mengalir bersama air maka itulah mepenagnya.

Kemudian setelah mereka melemparkan pena-pena mereka, maka semua pena itu melawan arus

sungai, kecuali pena Zakariyy yang terbawa oleh arus air. Setela itu para ahli ibada

dan menyerahkan pengasuhan Maryam kepadanya. Lalu

Zakariyy pun mengasuh Maryam, karena memang dialah yang berhak untuk mengasuhnya secara

‟ L Kisah Para Nabi Terjemah, cet. 9,

hal. 934, lihat juga Abu ‟ M J -T , Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-

Qurân.Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 5 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008), h. 253, lihat

Page 81: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

70

siapa yang anak panahnya tetap menancap tegak dan tidak terbawa aliran arus

sungai, maka dialah yang berhak atas pengasuhan maryam. Menurut Quraish

Sihab maka orang-orang yang seperti itulah yang memiliki kepribadian dan

pendirian yang teguh dan kuat yang tidak akan terbawa keburukan dan kerusakan

lingkungan.30

3. Maryam Tinggal di Baitul Maqdis dan Menjadi Hamba yang Tekun

Beribadah

“37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan

yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan

Zakariyy pemeliharanya. Setiap Zakariyy masuk untuk menemui Maryam di

mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariyy berkata: "Hai Maryam dari mana

kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi

Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya

tanpa hisab.”

Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya, bahwa Maryam telah

diserahkan oleh Ibundanya untuk mengabdi di rumah Allah, tepatnya di Bait al-

Maqdis, maka dia diasuh oleh pamannya Nabi Z yang sekaligus seorang

Menjadi seorang Nabi juga untuk para kaumnya pada masa itu. Kemudian Nabi

Zakariyy Menempatkannya di sebuah mihrab,yaitu tempat yang paling dihormati

juga Ali mathahhar Ali basa, perempuan dalam catatan tuhan (jakrta: pustaka progresif 2000), h.

12.

30 .Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an),

hal 77.

Page 82: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

71

di dalam masjid dan tidak boleh dimasuki oleh siapapun, kecuali oleh Maryamnya

sendiri dan Nabi Zakariyy .

Di tempat itulah Maryam beribadah kepada Allah dengan sangat tekun,

melaksanakan kewajibannya dengan sepenuh hati dan keikhlasan untuk melayani

rumah Allah apabila mendapat giliran. Dia selalu beribadah siang dan malam,

sehingga dia menjadi bahan percontohan dikalangan Bani srâil dalam beribadah.

Waktu terus berputar tanpa henti, maka seperti itu jugalah Maryam, semakin lama

nama Maryam semakin dikenal oleh setiap orang yang hidup pada masanya,

karena dia memiliki akhlak yang baik dan sifat-sifat yang suci.

Semakin tekunnya dia beribadah kepada Allah di dalam tempat mihrabnya

itu, maka Allah menjamin seluruh kebutuhan hidupnya berupa makanan tanpa

harus bersusah payah mencarinya, ini dibuktikan ketika setiap kali Nabi Zakariyy

menjenguknya ditempat ibadahnya , dia selalu menemui buah-buahan yang di luar

musimnya, sebagai mana redaksi yang dipaparkan al- ‟ 31

maka seketika itu

pun Nabi Zakariyy langsung menanyakan sebagai bentuk perhatian kepada

Maryan, anak asuhnya “ M ! eroleh semua

?” Maryam pun menjawab, “ ”Yakni, makanan-makanan yang ada

di sisi Maryam seraya menunjuknya, kemudian dia pun melanjutkan jawabannya

4. Jibril Datang Menemui Maryam

31 “ M

" M o ) ?" M

menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang

dikehendaki-Nya tanpa hisab...” „ n/3: 37.

Page 83: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

72

“42 ) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam,

Sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan

kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). 43. Hai Maryam,

taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang ”32

Pada awal ayat-ayat ini Allah mengisahkan kepada kita dengan

malaikatnya yang memberikan kabar gembira kepada Maryam karena dia telah

diangkat derajatnya di atas wanita seluruh dunia pada zamannya. Yaitu dengan

Allah memilihnya khusus untuk pribadi-Nya sendiri yang mana kelak dari

rahimnya Maryam inilah nantinya akan terlahir seseorang yang akan menjadi

tanda kebesaran Allah, yaitu anak yang lahir tanpa seorang bapak.33

Adapun makna dari perkataan malaikat “

” menurut Imam al- ‟ pertama, pemilihan

pada kata isthofa yang pertama adalah Allah memilih sebagai wanita yang rajin

beribadah kepada Allah semata, kedua, Allah memilihnya untuk dijadikan

perantara kebesaran Allah dengan melahirkan Nab „ .34

Berbeda dengan pendapat yang dikemukakakan Quraish Shihab yang

terkait dengan dua kata isthofa yang ada dalam ayat yang ke-42 ini, menurutnya

pilihan pertama dikemukakan tanpa menggunakan kata (arab)„ala yang bermakna

di atas, sedangkan kata isthofa yang kedua menggunakannya. Yang pertama itu

mengisyaratkan bahwa sifat-sifat mulia yang dia sandang, dan diiringi juga oleh

32 ‟ „ n/3: 42-43.

33 Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an),h.

90.

34Syaikh Imam al-Qurthubi, Al-Jami‟ li Ahkâm al-Qur‟ân, penerjemah Dudi Rasyadi,

dkk. vol. 4. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), h. 236.

Page 84: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

73

orang-orang lain yang juga dipilih oleh Allah.35

Adapun yang kedua,yang

mengguakan kata (arab) „alâ, dia bermakna adalah pilihan khusus di antara

wanita-wanita yang lain seluruhnya. Pilihan ini mengatas namakan wanita lain

seluruhnya karena wanita lain tidak bisa melakukan apa yang maryam lakukan

khususnya pada peristiwa dia bisa mengandung seorang anak tanpa ada seorang

laki-laki pun yang menyentuhnya. 36

Kemudia Maryam juga diperintahkan untuk selalu rajin beribadah, taat

‟37

secara berjamaah, agar dia memenuhi

syarat untuk mendapatkan karomah tersebut, dan sebagai bentuk rasa syukurnya

terhadap nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya itu. Bahkan dikatakan,

bahwa setelah mendapatkan perintah tersebut, Maryam selalu melaksanakan

sholat hingga kakinya terluka.38

Setelah itu maka derajat tertinggi disematkan kepada Maryam, yaitu

sebagai wanita shiddiqah, sebagai mana yang tertera di dalam al- ‟ -

Maidah: 75. “ dan ibunya seorang yang sangat benar ”39

Maryam digelari

“siddiqoh” -Qurthubi adalah karena karena dia banyak

35 N h serta keluarga Ibrahim, yang terletak pada

Q.S Ali „ n :33 “ esungguhnya Allah telah memilih dam, N h, keluarga rahim dan

keluarga mrân melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing” atau seperti pilihan

terhadap Nabi Musa “144. Allah erfirman: "Hai Musa, esungguhnya aku memilih (melebihkan)

kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara

langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang aku berikan kepadamu dan

hendaklah kamu Termasuk orang-orang yang bersyukur.” -„ o 144)

‟ o “32. dan esungguhnya telah Kami pilih mereka (Bani sra‟il)

dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa- angsa yang ada pada masa mereka.”(Q.S : Ad-

Dukhon : 32). Lihat: M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian

al-Qur‟an), vol. 2, cet-1 (ciputat: lentera hati, 2009), hal. 203.

36 Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah, hal. 107.

37 Yang dimaksud dengan sujud di sini adalah sujud seperti biasanya orang-orang sholat

di sini adalah ketika kita dalam keadaam berdiri tersebut. Lihat, Departeman Agama RI, Al-Qur‟an

dan Tafsirnya, Edisi yang Disempurnakan, vol. 1 ( Jakarta : Departeman Agama RI, 2004), h. 471.

38 Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah, vol. 4, h. 107.

39 -M idah/5: 75.

Page 85: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

74

membenarkan kekuasaan tuhannya, juga membenarkan apa saja yang dikatakan

oleh putranya.40

Kemudian untuk yang kedua kalinya Malaikat Jibril kembali mendatangi

Maryam dengan menyamar menjadi manusia untuk memberikan kabar gembira

bahwa tidak akan menunggu waktu lama lagi Maryam akan mengadung jabang

bayi yang kelak akan menjadi tanda-tanda kebesaran Allah atas kehadirannya.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al- ‟

“17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu

Kami mengutus roh Kami41

kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam

bentuk) manusia yang sempurna. 18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku

berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang

yang bertakwa". 19. ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang

utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". 20.

Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang

tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang

pezina!" 21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah

mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan

sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah

diputuskan."42

Pada ayat tersebut di atas menceritakan bagaimana Maryam didatangi oleh

Malaikat yang ingin memberikan kabar gembira kepadanya bahwa Allah akan

menganugerahkan seorang anak, yang kelak akan lahir dari rahimnya dan

kemudian anak itu akan menjadi anak yang sangat berbakti kepada Ibunya.

Bahkan tidak hanya itu, setelah besar nanti anak itu akan diangkat menjadi

seorang nabi yang dihormati dan dikagumi oleh umatnya dengan memiliki

‟ nya sebagai tanda kenabianya dan bukti

akan kebesaran Allah.

40 M - Al-Qurtubi, Al-Jâmi‟ li Ahkâm al-Qur‟ân.

penerjemah Dudi Rasyadi, dkk. vol. 6 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.), h. 598.

41Maksudnya: Jibril a.s.

42 QS. al-Maidah/5: 75.

Page 86: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

75

Ketika itu, Maryam tidak pernah keluar dari mihrab dan masjid Bait Al-

Maqdis, kecuali saat berhaid atau ingin melakukan sesuatu yang sangat penting

sekali, baik itu mencari air atau pun yang lainnya. Lalu ketika pada suatu hari dia

baru saja kembali dari luar masjid, dan ingin kembali mengasingkan diri di dalam

mihrabnya, tiba-tiba saja ada sesosok manusia yang tampak sama sekali tidak

dikenali oleh Maryam sebelumnya,43

kemudia Maryam pun berkata seraya

memohon perlindungan kepad Dzat yang maha melindungi, Allah SWT.

"...Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha

pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa..."44

lalu Malaikat Jibril pun

menjelaskan maksud dan kehadirannya dihadapan Maryam, bahwa kehadirannya

itu tidak lain adalah untuk memberikan kabar gembira, karena Allah Dzat yang

Maryam meminta perlindungan kepada-Nya akan memberikannya seorang anak

laki-laki yang sangat berbakti kepada Ibundanya dan akan menjadi seorang Nabi

Allah yang mengajak manusia kepada jalan kebenaran. "Sesungguhnya aku ini

hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang

suci"45

Mendengar kabar tersebut, maryam pun terkejut bukan main, dalam

M J l

tersebut yang telah menyerupai sosok Manusia rupawan. "Bagaimana akan ada

bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun

43Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.(QS.

Maryam/19: 17)

44 (QS. Maryam/19: 17) dalam kitan tafsir Ibnu katsir, Abul Aliah mengatakan, bahwa

Maryam tahu bahwa orang itu memiliki ciri-ciri sebgai mana ciri-ciri orang bertaqwa. Lihat Tafsir

Ibnu Katsir juz 3., hal. 115., lihat juga, Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, Penerjemah

Dudi Rosyadi, Cet. 9 ( Jakarta Timur :Pustaka Al-Kautsar, 2017), h. 950.

45 QS. Maryam/19: 19

Page 87: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

76

) o !”46

Maryam benar-benar syok

mendenga kabar yang dibawa oleh seseorang yang tidak dia kenal, namun di sini

lagi-lagi Malaikat jibril berusaha menenangkan keadaan Maryam yang tampak

ragu atau bahkan memandang ini adalah berita yang mustahil terjadi, seakan dia

berkata “ o , tanpa aku menikah

” dan Malaikat Jibril pun menyakinkannya dan menenangkannya

dari keterkejutan terhadap berita yang disampaikan oleh dirinya, dia mengatakan

"Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar

dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari

kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".47

P N „ melalui perantara rahimnya Maryam adalah sebagai

bukti tanda kebesaran dan keagungan Allah, bahwa Allah bisa menciptakan segala

apapun yang Dia kehendakinya, baik itu ada sebab ataupun tanpa sebab. Kejadian

penciptaan manusia tidak mutlak harus adanya sepasang seseorang yang

melakukan hubungan, bahkan Allah bisa menciptakan manusia tanpa ada manusia

N dam, dan Allah juga bisa

menciptakan manusia hanya dari laki-laki seorang saja tanpa adanya wanita,

N dam, maka

untuk menciptakan Seorang manusia yang terlahir tanpa ayah adalah hal yang

sangat mudah bagi Allah. 48

Dengan adanya Nabi „ nanti, dia akan menebarkan Rahmat dari Allah,

yaitu dengan mengajak umatnya kepada jalan Allah, baik ketika dia masih kecil

46 QS. Maryam/19: 20.

47 QS. Maryam/19: 21.

48 M M ‟ Tafsir ya‟rawi terjemaham, vol. 2 (Jakarta:

PT Ikrar Mandiriabadi, 2005), h. 313.

Page 88: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

77

atau pun ketika dia sudah besar. Baik pada masa kanak-kanaknya maupun pada

masa dewasanya, agar mereka umatnya hanya menyembah Allah saja, tidak

menyekutukan-Nya.

5. Maryam Melahirkan dan Mengasingkan Diri

Pada pembahasan sebelumnya telah penulis paparkan bagaimana Maryam

yang bertemu dengan Malaikat Jibril yang datang secara tiba-tiba dengan

menjelma manjadi seorang pria yang tampan dihadapan Maryam, maka pada

pemaparan kali ini adalah kelanjutan dari kisah yang sebelumnya, bahwa tidak

menunggu waktu lama untuk Allah membuktikan apa yang diragukan Maryam

prihal berita tentang dia akan mengandung seorang anak meskipun tanpa adanya

suami. Allah berfirman dalam surat Maryam, ayat : 22.

“22 Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan

kandungannya itu ke tempat yang jauh.”49

Ayat ini menjelaskan tentang kehamilah Maryam dan dia menyendiri di

tempat yang cukup jauh dari kaumnya, karena Maryam sudah mengetahui akan

keberadaan janin yang ada dalam rahimnya dan dia juga menyadari pasti karena

sebab ini kaumnya akan menuduh mereka yang bukan-bukan, bahkan dengan

kata-kata yang sangat tidak layak untuk diucapkan, karena itu dia memutuskan

lebih baik baginya untuk menyendiri seorang diri di tempat yang sepi, karena dia

merasa tidak mampu untuk menghadapi mereka.

Terdapat sebuah riwayat yang ‟ N „

ketika bereda di dalam kandungan Ibundanya, diriwayatkan dari Mujahid, dia

“ wa ketika Mayam mengandung Nabi „

49 QS. Maryam/19: 22.

Page 89: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

78

“ kandunganku

berbicara kepadaku. Sedangkan ketika ada orang lain di sekitarku, maka janin ini

akan bertasbih di ”50

Setelah Maryam tahu bahwa keadaan yang menimpa dirinya ini adalah

bukan keadaan yang dapat dilakukan oleh orang biasa, yang bisa menyebabkan

banyak kekeliruan dan kesalah fahaman di mata para manusia, maka akhirnya dia

memutuskan untuk mengasingkan diri dari lingkungan di tengah-tengah

manusia51

, kali ini niat penyendiriannya bukan untuk mengkhususkan beribadah

kepada Allah, melainkan menghindar dari tuduhan dan cemoohan yang kelak

nantinya akan tertuju tanpa perkiraan kepadanya.52

“23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada

pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum

ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".53

Maka tibalah saatnya untuk melahirkan, sebagaiman lazimnya seseorang

wanita akan melahirkan, dia membutuhkan sandaran untuk meringankan beban

rasa sakit pada ketika proses persalinan. Allah telah menyiapkan sandaran untuk

Maryam berupa pohon kurma lengkap buahnya yang lebat, sehingga kapan pun

Maryam merasa lapar karena lelahnya dalam proses melahirkan, ia tinggal

50 J M J -To Târîkh al-Tâ arî Târîkh Al- as l wa Al-

Mul k, vol. 1 (Mesir: Daral-Ma'arif, T.th), h. 200.

51 Dalam tafsiral-Misbah tercantum dengan mengatakan bahwa mayoritas ulama

berpendapat tentang perginya Maryam ke suatu tempat yang sepi, tempat itu diberi nama Bait

Lahem, sebuah daerah yang terletak di sebelah selatan Yarusalem di Palestina. Karena disanalah

Nabi Isa dilahirkan. Lihat M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan

Keserasian al-Qur‟an), vol. 7 cet-1 (ciputat: lentera hati, 2009), hal. 430.

52 M M ‟ Tafsir ya‟rawi terjemaham, vol. 2 (Jakarta:

PT Ikrar Mandiriabadi, 2005), h. 521.

53 QS. Maryam/19: 23.

Page 90: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

79

menggoyang-goyangkan saja batang pohon kurmanya dan seketika itu juga lah

buahnya berjatuhan. Bahkan tidak hanya itu dibawah pohon kurma yang dipakai

bersandar oleh Maryam terdapat air sungai yang mengalir lagi menyejukkan untuk

diminum kapan saja oleh Maryam ketika dia haus.

Kelengkapan kesediaan alami yang telah Allah persipkan ketika detik-

detik maryam akan melahirkan senantiasa tidak membuat Maryam melupakan

efek-efek negatif yang nantinya akan tumbuh dan berkembang dipikiran

Masyarakatnya, Maryam selalu terhantui akan hal-hal negatif yang tidak dia

o “

saya mati sebelum ini, dan saya menjadi manusia yang tidak berarti, lagi

”54

Karena dia merasa betapa orang-orang tidak akan mengerti dan sulit

untuk mempercayai jika tidak mengalami kejadian ini dengan pribadinya sendiri.

Oleh sebab hal ini adalah hal yang hina mata pandangan masyarakat dan tidak

pernah ada sebelumnya, seorang prempuan yang melahirkan tanpa adanya seorang

suami.

“24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu

bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di

bawahmu. 25. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon

itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,”55

Tentang ayat ini, tepatnya pada kata min “dari”) ulama

memasukkannya kedalam dua katagori bacaan, pertama, kata tersebut dibaca

dengan harokat Fathah, maka makna yang dimaksud dari kata tersebut adalah

54 QS. Maryam/19: 23.

55 QS. Maryam/19: 24-25.

Page 91: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

80

bayi yang ada di dalam kandungannya, sebagaimana yang o

M

o J r Al-T bari.56

Kedua, apabila dibaca dengan harokat kasroh,

maka yang dimaksud adalah Malaikat Jibril. Pendapat ini diriwayatkan oleh al-

A N „ tidak berbicara kecuali ketika orang-orang

sedang berkumpul disekitarnya. Pendapat ini juga diikuti oleh Said bin Jubair,

Amru bin Maimun, adh-Dhohkak, as-Suddi dan Qotadah.57

Dalam keadaan seorang diri ditimpah kondisi yang mempertaruhkan

antara hidup dan mati seorang wanita shalehah, Allah telah menjamin rizkinya,

tersedia buah kurma dan airnya, agar dia melupakan khawatiran-kekhawatiran

yang ada dibenaknya, maka Allah perintahkan kepadanya untuk menggoyang-

gonyangkan pohon kurmanya ketika perutnya merasa lapar dan meminum air

yang telah tersedia di sisinya, ketika tenggorokannya mulai kekeringan,

sebagaimana perintah dari ayat yang telah ditulis di awal pembahasan ini.

6. Maryam Kembali dan Melakukan Aksi Tutup Mulut

“26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat

seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa

untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang

manusiapun pada hari ini".27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya

56 Abu j ‟ M J -T , Jâmi‟ al-Bayân „an Ta‟wîli âyi al-

Qurân.Penerjemah Ahmad Affandi, vol. 6 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008), h. 243.

57. T J ‟ - „ T ‟ âyi al-Qurân., vol. 9, h. 237.

Page 92: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

81

dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu

2

n58

, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali

bukanlah seorang pezina"59

Setelah pada pembahasan sebelumnya Allah memerintahkan kepada

Maryam untuk menyantap makanan dan minuman yang ada di hadapannya,

kemudian setelah itu Allah juga memerintahkan kepadanya untuk bersenang hati,

menerima dengan bahagia karena telah melahirkan dengan selamat seseorang

yang kelak akan manjadi Nabi utusan Allah. Dan melupakan pandangan-

pandangan negetif yang kelak nantinya akan dilontarkan oleh kaumnya,sebab

Allah berada di pihaknya.

Sedangkan Jibril menjelaskan kepada Maryam, “Adapun nanti ketika

mereka bertanya tetang kejadian aneh yang di luar logika. Engkau Maryam, maka

tidak perlu repot-repot menjelaskan panjang lebar tentang kronologi kejadiannya,

cukup bagimu lakukan aksi tutup mulut,dan berikan isyarat singkat sebagai

jawaban dari pertanyaaan mereka. Karena apabila kamu menjelaskan panjang

lebarpun mereka tidak adakan pernah memahaminya, bahkan nantinya peristiwa

ini akan menjadi debat kusir yang tidak pernah sampai pada penghujungnya, dan

pasti engkau akan kalah sebab bagaimanapun engkau harus menyadari bahwa

engkau adalah seorang wanita, biarkan mereka melihat buktinya saja karena itu

lebih bisa dimengerti.”

Setelah tahu apa yang nantinya harus Maryam lakukan ketika dihadapkan

dengan keadaan yang sudah dia takutkan hingga akhirnya menyebabkan dia

melakukan penyendirian, akhirnya ketika keadaannya sudah mulai tenang

58 M o

N n a.s.

59 QS. Maryam/19: 26-28.

Page 93: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

82

Maryam memberanikan diri untuk pulang ke kampung halamannya dengan

menggendong bayi yang telah dia lahirkan.

Tibalah saatnya dia sampai ditengah-tengah kaumnya, maka mereka

berkata keras kepada mayam:

“W M

melahirkan bayi ini telah melakukan sesuatu yang mungkar. Wahai saudara

perempuan harun, ayahmu sekali-kali pada saat apapun bukanlah seorang yang

buruk perangainya dan ibumu dalam segala waktu dan situasi sekali-kali bukanlah

seorang pezina, sehingga bagaimana mungkin engkau menempuh jalan yang tidak

o o ?”60

Maryam yang mendengar tuduhan-tuduhan keras yang di lontarkan kepada

dirinya, dia tetap tegar dan tenang, lalu mengikuti petunjuk yang telah dipesan

sebelumnya, maka dia menunjuk kepada anaknya tanpa mengeluarkan sepatah

kata, seakan tunjukannya itu bermakna “

peristiwa ini kepada anakku yang sedang aku gendong, sesungguhnya dia akan

”61

maka mereka pun sontak

kaget dan langsung saja mematahkan perintah yang telah maryam katakan,

“ berada dalam

buayan?62”

M N „ yang masih dalam keadaan bayi berkata

“ ungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia yang nantinya akan memberi aku al-

Kitab, yakni Injil, sesuai dengan ketetapan-Nya sejak azali dan juga akan

mengajarkan kepadaku kitab-kitab sebelumnya, seperti kitab Taurat, dan Allah

juga pasti akan menjadikan aku seorng nabi bila tiba masanya untuk

60 QS. Maryam/19: 27-28.

61Redaksi yang sesuai al- ‟ “M Maryam menunjuk kepada

anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di

dalam ayunan?." Lihat QS. Maryam/19: 29.

62 QS. Maryam/19: 30.

Page 94: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

83

menyampaikan tuntunan agama kepada Bani Israil. Dan Dia lah Allah yang maha

Esa yang telah menjadikan aku sebagai seorang hamba yang diberkahi dengan

aneka keberkahan dimanapun aku berada, dan Dia juga telah memberikan wasiat

kepadaku untuk senantiasa menunaikan sholat secara berkesinambungan dan

menunaikan zakat secara sempurna selama aku masih hidup, dan Dia juga

menganugrahkan kepadaku kemampuan lahir dan batin sebagai bukti kepatuhan

dan ketaatan kepada ibuku, dan terakhir dialah Allah yang tidak akan menjadikan

o o o ”63

Mereka pun terdiam setelah menyaksikan kejadian yang di luar nalar dan

batas fikirannya, dan akhirnya percaya atau tidak percaya mereka harus menerima

dan mempercayainya bahwa ternyata bayi yang selama ini Maryam kandung dan

kini telah dia lahirkan bayi itu adalah bukan bayi yang biasa pada umumnya, dia

adalah bayi yang kelak akan menjadi utusan Alllah. Membawa kalimat-kalimat

N „ akan penulis paparkan pada

pembahasan setelah ini, dan Maryam pun terbebas dari tuduhan-tuduhan yang

tanpa dasar menghantam dirinya.

7. Keutamaan Maryam

Pada pembahasan ini akan dipaparkan tetang keutamaan Maryam dari

riwayat-riwayat yang shahih dan dapat dipertanggung jawabkan, pembahasan

keutamaan Maryam ini penulis merangkumnya sebagai berikut :

a. Wanita Terbaik Pada Zamannya

Para Imam hadits meriwaya

J ‟ r, dari „ T lib R.A , ia

63 M.Quraish Shihab, Tafsir Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian al-

Qur‟an), vol. 2, cet-1 (ciputat: lentera hati, 2009), h. 440.

Page 95: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

84

‟‟ : „M „ n adalah wanita

terbaik pada zamannya, dan Khadijah binti Khuwailid adalah wanita terbaik pada

‟‟64

b. Wanita Terbaik Penghuni Syurga

‟ nus bin Muhammad , dari

Daud bin Abil Furat, dari Ilba bin Ahmad, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia

berkata, “ empat buah garis di tanah, lalu beliau

“ ?””

“ -Nya lebih me ” ,

“ M adalah;

Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad M „ n, Asiah

M ‟ ”

c. Istri Nabi di Syurga

- wi meriwayatkan, dari Wahab bin Baqiyyah, dari

Khalid bin Abdillah al-Wasithi, dari Muhammad bin Amru, dari Abu Salamah,

dari Aisyah, ia pernah berkata kepada Fathimah, “

membuatmu berduka lalu menangis ketika berbincang dengan Rasulullah, dan

?” “

memberitahuku bahwa ia akan meninggal dunia setelah sakit, maka aku pun

berduka dan menangis terhadapnya. Namun kemudian beliau juga memberitahuku

bahwa aku adalah anggota keluarganya yang paling cepat menyusul beliau setelah

beliau tiada, dan juga memberitahuku bahwa aku akan menjadi pemimpin para

64 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, Penerjemah Dudi Rosyadi( Jakarta

Timur :Pustaka Al-Kautsar, 2017), Cet. 9 h. 940. Hadis tersebut juga bisa dilihat pada aplikasi

“Lidwa em ilan mam” Sumber: Bukhari, Kitab: Makanan, Bab: Bubur, No. Hadist: 4998.

Page 96: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

85

wanita disurga nanti, kecuali terhadap maryam binti „ n. Maka setelah kabar

Inti dari penyebutan riwayat-riwayat tersebut adalah untuk

memperlihatkan betapa Siti Maryam memiliki keutamaan yang sangat tinggi,

karena Allah juga telah mensucikannya dari perbuatan dosa dan melebihkannya

dibandingkan wanita sepanjang masa sebagaimana penulis telah sebutkan

sebelumnya.

Selain itu, ada pula riwayat-riwayat lain yang menyebutkan bahwa ia akan

menjadi salah satu istri Nabi di surga nanti, Maryam dan juga Asiyah binti

Muzahim. Thabrani meriwayatkan, dari Abdullah bin najiyah, dari Muhammad

Said bin junadah, ia berkata, Rasulullah pernah bersabda, “

M „ ) ‟

M ”

Ibnu Asakir meriwayatkan, dari Muhammad bin Zakariyy Al-Gallabi,

dari Abbas bin Bakkar, dari Abu Bakar Al Hudzali, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas,

bahwasannya ketika Khadijah sedang sakit sesaat menjelang ajalnya, Rasulullah

menemuinya dan berkata, “ -

o o ” L ijah bertanya,

“W ?”

N “T

Maryam binti „ M

M ”

Page 97: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

86

D. „

P N „ dari masa

pertumbuhan Nabi „ dan wahyu pertamanya, kemudian akan berlanjut pada

M ‟ ‟

“ -M ”

dan peristiwa pengangkatan Nabi „ serta akan diturunkannya kembali dan pada

bagian akhir tentang riwayat umur nabi „ AS.

1. Masa Pertumbuhan „ dan Wahyu Pertamanya

Sebagaimana talah penulis paparkan pada pembahasan sebelumnya,

N „ dilahirkan di Batlehem, dekat dengan Masjid Baitul Maqdis

N „ sudah diberikan keajaiban yang dianugerahkan Allah

kepadanya, ketika dia semakin tumbuh menjadi besar, maka keajaiban demi

keajaiban semakin terlihat pada dirinya, dan saat keajaiban itu terdengar di telinga

orang-orang Yahudi, mereka bertekad untuk membunuhnya. Maka Maryam

sebagai Ibunya merasa takut dan khawatir terhadap anaknya. Maka Allah

N „ untuk pergi ke tanah mesir.

Perintah ini di - ‟ n sebagai mana berikut :

“ „ ) M

yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah

Tinggi65

yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-

”66

Al- “ ” o

ayat di atas adalah negeri Mesir, karena Mesir merupakan dataran yang di tengah-

65Yaitu: suatu tempat di PaIestina. Ada juga yang mengakatan, bahwa temat tersebut

adalah tempat dilahirkannya Nabi Isa terdahulu, yaitu disebuah pohon kurma di Baitul Maqdis.

66 QS. Al-M ‟ inun/23: 50.

Page 98: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

87

tengahnya terdapat Sungai Nil dengan air yang mengalir sepanjang tahun.67

Usia

Nabi Isa saat hijrah ke Mesir adalah kurang lebih adalah dua tahun.68

N „ mencapai usia tiga belas Tahun, di sinilah

wahyu yang pertama kali diturunkan kepadanya. Allah menyuruhnya untuk

meninggalkan Mesir dan kembali ke Bethlehem. Kemudian di sana Nabi „

menetap dan diturunkan kitab Injil kepadanya, dan diajarkan kitab Taurat,

M ‟ n orang yang sudah mati, menyembuhkan

berbagai penyakit, mengetahui hal-hal yang tidak tampak oleh mata, dan

mengetahui jika ada seseorang yang datang. Lalu masyarakat Baitul Maqdis pun

kaget dengan keajaiban-keajaiban yang dimiliki „ , dan ketika

N „ N „ pun mulai mengajak mereka

kembali kejalan Allah dan menjelaskan siapa dirinya sebenarnya.69

2. ‟ „ Setelah Menjadi Rasul

a. Menghidupkan Orang Yang Sudah Mati

Meskipun il yang percaya kepada „ dan

menjadi pengikutnya, namun tetap saja „ tidak memiliki rumah yang dapat

ditinggalinya. Ia hanya mengikuti ke mana pun kakinya melangkah, tanpa ada

tempat tinggal atau tempat yang khusus baginya agar mudah ditemui.

Pertama kali mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati ia gunakan

adalah, ketika pada suatu hairi ia melihat seorang wanita yang duduk di atas

L ”

67 - -T ‟ - n al-Sayyid Mahmud al-Alusi, h al-

Ma‟anî î Tafsîri al-Qur‟ân al-„Azîm wa al- a ‟u al-Matsânî, vol. 18 dah al-T ‟

al-Muniryyah, T.th), h. 50. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Quraish Shihab dalam kitab

„ L Quraish Shihab, Tafsir Misbah, Pesan,

Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an, vol. 9 (Ciputat: Lentera Hati, T.th), h. 198.

68 Imanullah Halim, Isa Putra Maria dalam Injil dan Al-Qur‟an:disadur dari al-Masih Isa

„ -Salam dan beberapa kitab lain (Ciputat: Lentera Hati, 2011) h. 144.

69Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 986.

Page 99: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

88

membuatmu ?”L

perempuannya baru saja meninggal dunia, dan ia tidak memiliki anak lain selain

anak itu, ia bersumpah tidak akan meninggalkan tempat itu hinnga merasakan

kematian seperti yang dirasakan oleh anaknya, atau Allah menghidupkan kembali

anaknya agar ia dapat melihat anak itu untuk terakhir kalinya.

Kemudian N „ “ -

?”

“ ”

Lalu „ pergi dari tempat itu dan melaksanakan sholat dua rakaat.

Kemudian ia datang lagi dan duduk di “

fulanah, bangkitlah dengan seizin Allah yang maha pengasih, dan keluarlah dari

” Kemudian pusara tersebut bergerak-gerak, namun sesaat kemudian

diam kembali. Lalu Isa berseru lagi untuk kedua kalinya. Tiba-tiba pusara tersebut

terbelah ditengahnya, namun setelah itu diam kembali. Lalu isa berseru lagi untuk

ketiga kalinya, maka keluarlah anak perempuan itu dari dalam kuburannya sambil

menyekak kepalanya untuk menghilangkan tanah-tanah yang menempel.

?” “

terdengar lengkingan pertama , Allah mengutus salah satu malaikat-Nya kepadaku

dan ia menaiki punggungku. Kemudian ketika aku mendengar lengkingan yang

kedua, malaikat itu mengembalikan rohku kedalam tubuhku. Kemudian aku

mendengar lagi lengkingan yang ketiga, dan aku sangat takut, karena aku pikir itu

adalah sangkakala yang ditiupkan pada hari kiamat . rasa takutku yang luar biasa

Page 100: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

89

terhadap hari kiamat itu menjadikan rambutku, alisku, dan bulu mataku ini

) ”

Setelah itu, anak “

ibuku yang tersayang, apa yang membuatmu tega hingga aku harus merasakan

sakitnya kematian sampai dua kali seperti ini. Wahai ibuku yang tersayang

bersabarlah dan kuatkanlah dirimu, karena aku sudah tidak butuh lagi akan

” N „ “

ruhullah, berdoalah kepada tuhanku agar aku dikembalikan lagi kealamku dan

” L N

„ pun berdoa kepada tuhannya, dan seketika itu juga anak perempuan itu

kembali menghembuskan nafas terakhirnya. Lalu Nabi „ mengangkat jasad

anak itu dan mengembalikannya ke dalam kuburannya. Dan tidak lama kemudian

tersiarlah kabar tersebut dan terdengar oleh orang-orang Yahudi, dan mereka

malah semakin marah terhadap Nabi „ a.70

b. Menghidupkan kembali Sam bin Nuh

Pada kisah Nabi Nuh yang lalu, kami telah menyampaikan bagaimana

ketika Bani Israil meminta kepada Nabi „ untuk membangkitkan kembali anak

Nabi Nuh, Sam. Kemudian Nabi „ melaksanakan sholat dan berdoa kepada

Allah untuk menghidupkannya kembali, lalu Allah pun menghidupkan Sam

kembali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dan menceritakan

tentang peristiwa banjir besar di masa lalu.

Setelah menceritakannya, kemudia Nabi „ berdoa lagi kepada Allah,

hingga akhirnya Sam kembali menjadi tanah.71

70 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 997.

71 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 998.

Page 101: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

90

c. Menghidupkan Kembali Seorang Raja Bani Israil

A-S meriwayatkan sebuah kisah panjang, dari Abu Saleh dan Abu

Malik, dari Ibnu Abb “ o

dari Bangsa Israel meninggal dunia dan dibawa di atas kerandanya, datanglah

Nabi „ dan ia berdoa kepada Allah untuk menghidupkan kembali, lalu Allah

mengabulkan doanya dan raja itu pun hidup kembali. Maka, M

il yang melihat kejadian yang sungguh menakjubkan itu pun terkejut dan

kagum terhadap Nabi „ .72

3. S n “Al- h” d „

M “ -M ” N

memiliki dua makna, pertama, dia berasal dari kata (Masaha Yamsahu) yang

memiliki arti mengusap, kata tersebut kedudukannya tergolong ke dalam sim fa‟il

dengan wazan (faîl) yang bermakna ( il). M “ -M ”

“ ” M

kitab tafsirnya bahwa Nabi „ bisa mengobati seorang tunanetra hanya dengan

mengusapkan tangannya kepada mata orang yang sakit tersebut. Kedua, “ -

Masih tersebut terambil dari kata ( âha - asîhu) yang memiliki arti “berwisata”,

makna dari kata tersebut adalah karena semasa hidup Nabi „ tidak pernah

tinggal menetap dan selalu berpindah-pindah ke penjuru negeri untuk mengajak

manusia ke jalan yang benar.73

Pendapat yang berbeda justru dipaparkan oleh Imam al- ‟tubi dalam

“ -M ”

72 Imam Ibnu Katsir, Kisah Para Nabi Terjemah, h. 999.

73 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an,

vol. 2 (Ciputat: Lentera Hati, T.th), h. 86.

Page 102: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

91

yang menjadi julukan Nabi „ itu bukanlah sebuah nama yang diambil dari kata

apapun dalam Bahasa Arab, julukan itu adalah gelar yang diberikan langsung oleh

Allah kepada Nabi „ . Oleh karenanya kata al-Masih bisa juga diartikan sebagai

„„ ” “„ ”

menjadi k “ -M ”

yang sama, yaitu tertuju kepada Nabi „ .74

4. Pengangkatan „ Al-Masih dan Turunnya Kembali pada Akhir

Zaman

Pada pembahasan ini akan dikemukakan dalil bahwa Nabi Isa diangkat ke

langit pada akhir hayatnya dan tidak diwafatkan, kemudian kelak akan di turunkan

ke bumi menjelang akhir zaman.

“55. (ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai „ , Sesungguhnya aku akan

menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta

membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang

yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.

kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu aku memutuskan diantaramu

tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".75

Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya mengutip pandangan Imam

“mutawaffika” “ ”

sehingga engkau tidak akan terbunuh oleh mereka, tetapi engkau akan hidup pada

74 M - Al-Qurtubi,. Al-Jâmi‟ li Ahkâm al-Qur‟ân.

penerjemah Dudi Rasyadi, dkk., vol. 4 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), h. 240.

75 „ n3: 55.

Page 103: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

92

usia yang telah Aku tetapkan, tidak berkurang sedikitpun, baik kekurangan itu

sebagai akibat pembunuhan maupun dengan kematian mormal sebelum waktu

”76

lebih jauh melacak penafsiran dari ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir

memberikan komentar bahwa ayat tersebut tidak dimaksudkan dari

pengangkatannya adalah kematian, karena apabila yang dimaksud dari kata

“ ” N „ seperti

orang-orang yang lainya, yang mana Allah mengambil ruh mereka dan

meninggalkan jasadnya. Kerena pada ayat yang lain Allah berfirman:

“157 "

Al Masih, „ s putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya

dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang

diserupakan dengan „ bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih

paham tentang (pembunuhan) „ , benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang

dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,

kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang

mereka bunuh itu adalah „ . 158. tetapi (yang sebenarnya), Allah telah

mengangkat „ kepada-Nya. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.”77

Pada ayat 158 pada ayat di atas firman Allah secar tegas menyatakan

“ T „ kepadanya. ”

N „ di angkat oleh Allah badan dan juga ruhnya.

76 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Mis ah, esan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟ân,

vol. 2., hal. 97.

77 QS. Al-Nisa/4: 157-158.

Page 104: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

93

Sesungguhnya dia masih hidup sampai sekarang di atas langit, dan akan turun

pada akhir zaman nanti.78

Peristiwa turunnya Nabi „ di akhir zaman telah di tetapkan dalam al-

‟ dan al-Sunnah yang shahih lagi mutawattir dan tidak ada lagi keraguan

didalamnya. Maka apabila hal itu terjadi, dekatlah sudah akhir dari kehidupan

dunia ini, dan tidak lama lagi kiamat besar akan terjadi.

“61. dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan

tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan

ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.”79

Ayat di atas menurut Imam al-T bari maknanya adalah turunnya Nabi „

pada hari Kiamat merupakan salah satu tanda dekatnya hari kiamat, karena hal itu

“ o ”) dengan huruf ain

dan lam difatahkan, yang bermakna tanda akan tegaknya hari Kiamat. Qiroah

„ M

imam ulama tafsir.80

78 Al-T J ‟ - „ T ‟ -Qurân., vol. 4, h. 336.

79 QS. Al-Zukhruf/43: 61.

80 ‟ M h J -T J ‟ - „ T ‟ -Qurân.

vol. 23 (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008.), h. 113. Dalam hal ini juga selaras dengan apa

yang dipaparkan oleh Imam Al-Qurthubi dalah kitab tafsirnya. Lihat: Al-Qurtubi, Al-Jâmi‟ li

Ahkâm al-Qur‟ân., vol. 16, h 271.

Page 105: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga „ m n dipilih oleh Allah untuk menjadi keluarga teladan

sepanjang masa dengan menyejajarkan namanya dengan para nabi senior

sebelumnya, kemudian mencantumkan nama besar keluarganya di dalam nama

surat dari al-Qu ‟an. tidak heran itu kerena keluarga yang satu ini memiliki

banyak keistimewaan yang telah Allah anugerahkan:

Pertama, o ok „ m n merupakan seorang nabi yang menjadi Imam di

tengah-tengah kaumnya, dia adalah orang shaleh yang tinggi ketakwaannya

kepada Allah, namun sayang peran untuk menjadi seorang ayah belum sampat

dirasakan olehnya, dia telah meninggal ketika istrinya hamil. Akan tetapi berkat

keshalehannya itu kelak akan berbuah manis, dia memiliki seorang anak yang

juga dipilih oleh Allah untuk menjadi wanita suci di antara wanita-wanita yang

lain.

Kedua, Hannah, adalah seorang istri dari „ m n yang begitu sabar

menerima akan ketentuan Allah, sekaligus dia juga merupakan sosok pribadi yang

pantantang menyerah dalam berusaha dan berdoa. Meskipun dia adalah

perempuan yang sudah lanjut usia dan mandul, tetapi keinginnya yang kuat untuk

memiliki sorang anak tetap dia sampaikan kepada Dzat yang memiliki

kekuasasan. Kemudian Allah menganugerahkan dia seorang anak yang diidam-

idamkan sejak dulu, tapi ini tidak membutnya cinta buta kepada anaknya sehingga

melupakan Allah, Dzat yang menganugerahkan anak itu, bahkan dia telah ikhlas

dan rela untuk menjadikan anaknya sebagai pengabdi di rumah Allah (Bait Al-

Page 106: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

95

Maqdis) yang sibuk berdzikir dan beribadah kepada-Nya serta melupakan

perkara-perkara keduniaan.

Ketiga, Maryam merupakan sosok wanita yang dipilih oleh Allah untuk

menjadi wanita suci sepanjang masa, dia yang sejak kecil diperintahkan untuk

mengabdi di rumah Allah (Bait Al-Maqdis), sehari-hari hidupnya yang selalu di isi

dengan berdzikir dan beribadah kepada Allah, ternyata tidak membuatnya bebas

dan terlepas dari ujian-ujian yang menghampirinya, dia dituduh yang bukan-

bukan oleh kaumnya, bahwa telah melakukan perzinahan, sehingga menyebabkan

dia menyendiri untuk menghindari tuduhan yang bertubi-tubi kepadanya, bahkan

Maryam hampir putus asa ketika hendak melahirkan anaknya, karena dia

beranggapan bahwa tuduhan kaumnya akan lebih tajam terlontar kepadanya.

Namun ternyata dibalik ujian itu semua ada keajaiban besar yang telah Allah

anugrahkan kepada Maryam, dia telah melahirkan seorang anak yang kelak

menjadi nabi dan rasul pembawa ajaran kebenaran dan sebagai bukti tanda

kebesaran Allah. Nabi yang sejak kecil sudah diberikan berbagai macam

keistimewaan, bahkan sejak di dalam kandungan Ibundanya. Dia adalah Nabi „ ,

seorang nabi yang membawa ajaran agama Nasrani. Selain itu Maryam juga

memiliki keutamaan yang lain, bahwa dia merupakan selah satu istri Nabi

Muhammad SAW. di surga kelak. Maka pantas saja dia merupakan wanita pilihan

yang Allah khususkan.

Keempat, a i „ merupakan hamba pilihan Allah yang diutus untuk

menye a kan agama a ani, e agai macam mu‟jizat telah Allah e ikan

kepadanya sebagai bukti dari kebenaran dan tanda-tanda kebesaran Allah, dari

mulai bisa berbicara di dalam kandungan ibunya, menghidupkan orang yang

Page 107: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

96

u ah mati, enghi upkan kem ali am in h, menghi upkan kem ali

eo ang aja an l, dan yang lain sebgainya. Dan e utan gela “al- a ih”

yang melekat pada dirinya, menurut Imam Al-Qurtubi tidak berasal dari kata

manapun, kata itu adalah gelar yang khusus Allah anugrahkan pada dirinya. dan

terakhir penulis mengambil pendapat dari para ulama yang mengatakan bahwa

Nabi Isa itu tidak diwafatkan oleh Allah melainkan dia diangkat ke atas langit

berupa ruh dan jasadnya dan akan turun pada akhir zaman nanti menjelang

kiamat.

Dengan demikian, pot et kelua ga „ m n telah Allah pilih secara khusus

dengan menyejajarkannya bersama para nabi sebelunya dan mengabadikan

namanya menjadi salah satu nama dari nama u at yang a a alam al-Qu ‟ n, itu

kerena seluruh keluarganya, tanpa terkecuali masing-masing memiliki

keistimewaan yang sangat luar biasa, sehingga memang benar-benar pantas

kelua ganya untuk men apat gela “kelua ga pilihal Allah”. An ai aja ti ak a a

„ m n atau Hannah atau salah satu anggota dari keluarganya, niscaya tidak akan

pernah ada ajaran Agama Nasrani di kolong langit ini yang menjadi ajaran agama

dengan penganut terbesar kedua setelah Agama Islam.

B. Saran-saran

Penulis menyedari sepenuhnya akan keterbatas ilmu dan pengetahuan

penulis, serta literatur kajian yang cukup kompleks dan cukup sulitnya

menyatukan kajian-lajian yang tercecer di banyak reverensi, sehingga akhirnya

ka ya ini i a i katakan “ma ih anyak keku angan” hingga pe lu

disempurnakan. Oleh karena itu penulis, mengharapkan uluran pemikiran berupa

Page 108: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

97

kritik dan saran dari berbagai golongan dan latar belakang demi perbaikan karya

ini.

Di lain sisi, mudah-mudahan karya ini bisa menginspirasi teman-teman di

jurusan Ilmu Al-Qur‟an an Taf i ( QTAF) untuk membahas lebih jauh dan lebih

dalam terkait kajian yang satu tema dengan karya ini. Dan juga mudah-mudahan

karya ini bisa menambah kajian literatur sejarah ke-Qu ‟anan an mempe kaya

horison ke-tafsiran.

Page 109: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

98

DAFTAR PUSTAKA

- Fad Al-T ana’ Sy ha a -Din al-Sayyid Mah d. Rûh al-

ma’âni fî tafsîr al-Qur’an. Mesir, Dar Ihya al-Turats al-Arabi. 1405 H.

Amini, Ibrahim, Mengapa Nabi di Utus. Penerjemah Muhammad Ilyas, Jakarta:

al-Huda, 2006.

Anis, Ibrahim. Al-Mu’jam al-Wasît. Ka ro: Maj a’ a -Lughoh al-‘ ra yyah

1973.

- a ho , Muhammad al-H a n n Ma ’ a - arr , Ta r l- a o

Ma’al m l-Tan n, a r t Libanon, Dar al-K t ‘I yyah 1993M /

1414H.

Bahjat, Ahmad. Nabi Nabi Allah, Penerjemah Muhtadi Kadi dan Muthofa

Sukawi. Jakarta: Qisthi Press, 2007.

Baidan, Nashruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2016.

- ’ rh n a - n n a -Ha an I r h Nazmu al- urar anâ u

al- â a al-Suwar. L anon: r K t a -‘I yah 2003

- ar y M hy y a - n. ’râ u al-Qur’an al- ar m a a ânuhu. amasyqi:

r I n Kat r, 2002.

Hajjaj, Jihad Muhammad. Umur & Silsilah Para Nabi. Jakarta: Qisthi Press,

2008.

Haqqi, Abdurrahman dan al-Munawwar, Muhammad Nabil, Tafsir Zanjabil:

Sura l mrân. Jakarta: Qisthi Press, 2015.

Hakim, Ahmad Husnul, Ensiklopedi Kitab-kitab Tafsir, Kumpulan Kitab Kitab-

Tafsir dari Masa kelasik sampai masa Kontemporer. Depok,

Lingkar Studi Al-Q r’an ( - SiQ), 2013.

Halim, Imanullah. Isa Putra Maria dalam Injil dan Al-Qur’an:disadur dari al-

Ma h I a ‘a a h a -Salam dan beberapa kitab lain. Ciputat: Lentera Hati,

2011.

Hanafi, Ahmad. Segi-segi Kesusastraan Pada Kisah-kisah Al-Qur’an, Jakarta:

Pustaka Al-Husna,1984.

Harahap, Iqbal. Ibrahim Bapak Semua agama: Sebuah Rekontruksi Sejarah

Kenabian Ibrahim AS. Sebagaimana Tertuang Dalam Taurat, Injil dan Al-

Qur’an. Ciputat Tangsel: Lentera Hati, 2014.

Page 110: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

99

Hasan, Muhammad Kamil. al-Qur’ân a Q sasah al-Hadîtsah. Jakarta: al Buhûts

al-‘I yah 1970

Hasyim, Umar. Mencari ulama pewaris para nabi: selayang pandang sejarah

para ulama. Bina Ilmu, 1983.

Al-H a Sa n ‘I Kisah Shahih Para Nabi. Penerjemah Abdul Ghoffar.

K a t: M a a ah Gh ra n Na yr at Ta z ’ 2002.

Al-Kailani, Muhammad Syayyid. l-Mu ro â âr l-Qur’ân. r t: r

al-Ma’r fat T th

Kat r -H f dz Ibnu. Tafsir Al-Qur’an l- zim, Al-Qâhirah M r r al-

Ha is, 2002.

----------. Tafsir Al-Qur’an l- zim, Al-Qâhirah, R a h Ma ta ah r al-

Salam, 1994.

----------. Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Tatsir, penerjemah Salim

Bahreisy dan Said Bahreisy. PT Bina Ilmu (BI),1984.

----------. Kisah-Kisah Para Nabi. Penerjemah Rudi Rosyadi. Jakarta Timur:

Pustaka Al-Kautsar, 2017.

----------. Qosasu al- n â. a -Q h r: r a -Ja z 2014

Al-Khalidi, Shalal, Kisah-Kisah Al-Qur’an Pelajaran ar oran -orang

terdahulu, Jakarta, Gema Insani press, 1999.

L. Lajnah Pentashih Mushaf Al-Q r’an (LPM ) Tafsir Al-Qur’an Tema k E

Revisi. Kamil Pustaka, 2014.

----------. Tafsir Ringkas Al-Qur’an l-Karim. Jakarta: LPMA, 2016.

-Maha I Ja n an -S y ti. Ta r alâla n er ku âbu

an- uj l Ayat. Penerjemah Bahrun Abu Bakar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009.

a -Ma y I n M Al-hasani. Fathur al-Rahman li Tâla â â al-Qur’ân.

L anon: r Kotob al-Ilmiyyah, 2012.

al-Misri, a Ja a - n M ha a n Ma r I n Manzur. Lisan al-

ra . L anon r S r: 1414 M

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya:

Pustaka Progresif, 1997.

Mundzir, Ibn. Lisân al- ra , al-Mujallad al-Awwal. Beirut: Dâr al-Sadr,tt.

Page 111: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

100

Noor, Akmaldin dan Mukhlis, Aa Fuad. Al-Qur’an Tema , a -kisah Dalam

Al-Qur’an 1. T.tp.: Yayasan SIMAK, 2010.

Nuriz, Muhammad Adib Fauzi. Ilmu Perbandingan Agama. Yogyakarta:

SPIRIT, 2012.

Al-Q r’an an T rj ahnya Jakarta: 1971.

Al-Quraisyi, Al-Haf z n ‘ a n a I a n I n Kat r Al-

â a a n- âyah. H jr: r al-Hijr, 1999.

-Q rt M ha a n h a Sya a - n l- âm ’ l kâm al-

Qur’ân. penerjemah Dudi Rasyadi, dkk. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008.

Al-Qatt n Manna’ Kh Ma â Ul m al-Qur’ân. Kairo: Maktabah

Wahbah, 1423H.

-----------, Studi Ilmu-Ilmu Q ur’an, penerjemah Mudzakir (Bogor: Pustaka

Lentera Antar Nusa, 2013.

Rafiqi, Yusep, Misteri Banjir a h & Tenggelamnya Atlantis Nusantara.

Yogyakarta: DIVA Press, 2015.

Romdhon dkk. Agam – Agama Dunia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press,

1988.

Al-Shabuni, Muhammad Ali. Kenabian dan Para Nabi, Penerjemah Arifin Jamian

Maun. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993.

Sihab, Muhammad Quraish, Tafsir Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an. Ciputat: Lentera Hati, T.th.

Al-Sya’ro M ha a M ta a . Ta r Asy-S a’ro Ka ro: r akhbar al-

Yaum, 1411H.

---------. Ta r Asy-S a’ro . Kairo: Maj a’ - h t -I miyyah, 1991.

Al-T bari , ja’f r Muha a n Jar r, âm ’ al- a ân an Ta’ l â al-

Qurân. Jakarta Selatan: Pustaka Azzam, 2008.

----------. ja’f r Muha a n Jar r, âm ’ al- a ân an Ta’ l â al-

Qurân.Penerjemah Ahmad Affandi. Libanon: Dar al-Kotob al-Ilmiyah,

1999.

----------. ja’f r Muha a n Jar r, âm ’ al- a ân an Ta’ l â al-

Qurân. Penerjemah Ahmad Affandi. Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,

2008.

Page 112: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

101

----------. Jamî’ al- a ân an Ta’ li fî âyi al-Qur’an. Kairo, Dar el-Kutub al-

Ilmiyah, bairut.

----------. Târ k al-To ar Târ k l-Ra l a l-Mul k. Mesir: Daral-Ma'arif,

T.th.

Zaidan, Abdul Karim, Hikmah Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’an, Jakarta Timur,

Darus Sunnah Press, cet. Ke-3. 2015.

Page 113: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

Lampiran 1

102

Page 114: Oleh - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37189/2/FEISHAL... · diketahui hamba yang lainnya, proses penyampaian wahyu terbagi menjadi tiga,

103

Lampiran 2

RINGKASAN SILSILAH KETURUNAN PARA NABI

Adam

Nuh

Ismail Madyan

Ibrahim

Ishaq

Ya’qub

Yusuf Ayyub

Syuaib

Yehuda

Zulkifli

Yunus Hud

Luth

Maryam

Isa

Muhammad

Imran

Yahudi/

Bani Israil

Nasrani/

Keristen

musa Harun

Levi

Ilyas ilyasa

Ish

Daud

Yahya

zakaria

Sulaiman

Islam