8
Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 10 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG UNTUK MENCIPTAKAN ANGKUTAN JALAN YANG BERKESELAMATAN Setiyo Daru Cahyono 1) Rosyid Kholilur Rohman 2) 1),2) Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun Abstract Modes of land transportation is one of the transportation options that are often used by Abstract:people for the distribution of goods and people. A good condition of road and worthy vehicle affects the acceleration and comfortable of the distribution of goods and people. Traffic management and regulation of land transportation facilities are under the supervision of the Ministry of Transportation. The traffic law enforcement is under control of the Police. Safety of traffic and road transport is the responsibility of government and each individual that use the transportation, therefore policing and law enforcement is needed. Special vehicles that will be used to transport heavy items need to be examined due to diligence, so that, the distribution of goods can be run smoothly and not cause traffic accidents. Any type of freight vehicles (trucks) have a maximum payload of vehicles as set out in regulations the Ministry of Transportation Directorate General of Land Transportation of the maximum limit Guide JBI (The number of allowable weight) and JBKI (The number of weight combinations is allowed for goods car, special vehicles, The following patch rail vehicle towing / trailer. For every loaded freight trucks are always checked by a heavy cargo transportation agencies through Weigh Bridge. Data from one of the truck scale/weigh bridge in 2009, the average vehicle in violation of the limit load is 33.52%. With a heavy load vehicles an average excess is 5% to 30% of the allowable weight of cargo on each vehicle. According to any violation of this rule shall be sanctioned with a fine firm, reducing the charge, or return the vehicle must not be passed. However, field application shows that officers pass the overloaded vehicles by simply paying the charge. So that traffic accidents often occur due to excessive loads and conditions that are not roadworthy vehicles. Therefore, the performance improvement of Weigh Stations needs to be upgraded to control the vehicle and the payload is also necessary to check the feasibility of the good condition of the vehicle brakes, tires, engine and driver's readiness to run the vehicle. Keywords: Vehicle Payload. Weigh Bridge, Vehicle Condition, Performance Improvement Officer PENDAHULUAN Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, moda transportasi yang aman nyaman sangat dibutuhkan. Salah satu pilihan masyarakat adalah moda transportasi darat. Lalulintas angkutan jalan sangat diperlukan untuk distribusi barang dan manusia. Setiap harinya pertumbuhan kendaraan bermotor dijalan raya sangat besar. Pertumbuhan kendaraan yang didominasi oleh kendaraan bermotor beroda dua. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang sangat besar ini menyebabkan besarnya pencemaran udara dan padatnya jalan raya. Oleh karena itu penyediaan moda transportasi masa yang aman nyaman sangat diperlukan karena untuk menekan pertumbuhan kendaraan bermotor roda dua dan kepemilikan kendaraan pribadi. Distribusi barang terutama kebutuhan bahan makanan, kebutuhan hidup

OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 10

OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG UNTUK MENCIPTAKAN ANGKUTAN JALAN YANG BERKESELAMATAN

Setiyo Daru Cahyono 1) Rosyid Kholilur Rohman2)

1),2) Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun

Abstract

Modes of land transportation is one of the transportation options that are often used by Abstract:people for the distribution of goods and people. A good condition of road and worthy vehicle affects the acceleration and comfortable of the distribution of goods and people. Traffic management and regulation of land transportation facilities are under the supervision of the Ministry of Transportation. The traffic law enforcement is under control of the Police. Safety of traffic and road transport is the responsibility of government and each individual that use the transportation, therefore policing and law enforcement is needed. Special vehicles that will be used to transport heavy items need to be examined due to diligence, so that, the distribution of goods can be run smoothly and not cause traffic accidents. Any type of freight vehicles (trucks) have a maximum payload of vehicles as set out in regulations the Ministry of Transportation Directorate General of Land Transportation of the maximum limit Guide JBI (The number of allowable weight) and JBKI (The number of weight combinations is allowed for goods car, special vehicles, The following patch rail vehicle towing / trailer. For every loaded freight trucks are always checked by a heavy cargo transportation agencies through Weigh Bridge. Data from one of the truck scale/weigh bridge in 2009, the average vehicle in violation of the limit load is 33.52%. With a heavy load vehicles an average excess is 5% to 30% of the allowable weight of cargo on each vehicle. According to any violation of this rule shall be sanctioned with a fine firm, reducing the charge, or return the vehicle must not be passed. However, field application shows that officers pass the overloaded vehicles by simply paying the charge. So that traffic accidents often occur due to excessive loads and conditions that are not roadworthy vehicles. Therefore, the performance improvement of Weigh Stations needs to be upgraded to control the vehicle and the payload is also necessary to check the feasibility of the good condition of the vehicle brakes, tires, engine and driver's readiness to run the vehicle. Keywords: Vehicle Payload. Weigh Bridge, Vehicle Condition, Performance

Improvement Officer PENDAHULUAN Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, moda transportasi yang aman nyaman sangat dibutuhkan. Salah satu pilihan masyarakat adalah moda transportasi darat. Lalulintas angkutan jalan sangat diperlukan untuk distribusi barang dan manusia. Setiap harinya pertumbuhan kendaraan bermotor dijalan raya sangat besar. Pertumbuhan kendaraan yang didominasi oleh

kendaraan bermotor beroda dua. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang sangat besar ini menyebabkan besarnya pencemaran udara dan padatnya jalan raya. Oleh karena itu penyediaan moda transportasi masa yang aman nyaman sangat diperlukan karena untuk menekan pertumbuhan kendaraan bermotor roda dua dan kepemilikan kendaraan pribadi. Distribusi barang terutama kebutuhan bahan makanan, kebutuhan hidup

Page 2: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 11

masyarakat, barang-barang penunjang kebutuhan ekonomi masyarakat setiap harinya terus dilakukan oleh masyarakat. Distribusi barang ini dilakukan antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara. Sebagian besar distribusi barang menggunakan moda transportasi darat. Kendaraan bermotor untuk angkutan barang dijalan raya merupakan salah satu pilihan yang banyak dipilh oleh masyarakat. Jenis angkutan barang ini sering disebut truk. Kondisi jalan yang baik dan kendaraan yang layak jalan merupakan kinci pokok kenyamanan dan keamanan dari lalulintas angkutan jalan khususnya untuk angkutan barang. Keselamatan lalulintas angkutan jalan ini perlu diperhatihan dan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah. Manajemen dan pengaturan transportasi darat ini dibawah kendali Kementrian Perhubungan Direktorat Perhubungan Darat. Penegak hukum terhadap peraturan lalulintas dibawah kendali

Kepolisian Satuan lalulintas. Kerjasama dari para pengendali kebijakan lalulintas ini dapat menciptakan kaselamatan bagi para pengguna jalan.

Metode Identifikasi penelitian ini dilakukan untuk mencari penyebab banyaknya kecelakaan lalulintas akibat muatan kendaraan yang berlebih. Banyak perusahaan yang memodifikasi dan memaksakan muatan kendaraannya untuk membawa barang angkutan karena mengejar tarjet pengiriman barang tanpa memperhatikan batas maksimum berat muatan yang diijinkan dan keterbatasan armada kendaraan pengangkut barang yang dimiliki.

Karena itulah sering kita temukan dijalan raya truk atau kendaraan yang yang mengangkut barang sampai penuh bahkan sampai tinggi dan lebar. Salah satu contoh kendaraan yang mengangkut muatan barang ditunjukan pada gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Truk Bermuatan

Gambar 2. Truk Bermuatan

Page 3: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 12

Data lain untuk penelitian ini dilakukan pengambilan data skunder dari jembatan timbang dan survey langsung ke jalan raya, jembatan timbang, terminal barang serta perusahaan-perusahaan pengguna angkutan untuk pengangkutan barang. Dari beberapa penelitian didapatkan banyak kendaraan yang mengangkut barang sangat banyak.Jumlah berat yang diizinkan disingkat JBI adalah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui. Jumlah berat yang dijinkan semakin besar kalau jumlah sumbu kendaraan semakin banyak. Atau dapat diformulasikan: JBI=BK+G+L, dimana BK adalah berat kosong kendaraan; G adalah berat orang (yang diijinkan), L

adalah berat muatan (yang diijinkan). JBI ditetapkan oleh Pemerintah dengan pertimbangan daya dukung kelas jalan terendah yang dilalui, kekuatan ban, kekuatan rancangan sumbu sebagai upaya peningkatan umur jalan dan kendaraan serta aspek keselamatan di jalan. Sementara itu Jumlah Berat Bruto (JBB) ditetapkan oleh pabrikan sesuai dengan kekuatan rancangan sumbu, sehingga konsekuensi logisnya JBI tidak melebihi JBB. Pada tabel berikut ditunjukkan JBI untuk jalan Kelas II dengan muatan sumbu terberat 10 ton dan untuk jalan dengan muatan sumbu terberat 8 ton unuk berbagai konfigurasi sumbu kendaraan yang ditunjukkan pada table 1.

Table 1. Berat muatan yang diijinkan (JBI)

Konfigurasi sumbu

Jumlah sumbu

Jenis JBI Kelas II JBI Kelas III

1 - 1 2 Truk Engkel 12 ton 12 ton

1 - 2 2 Truk Besar 16 ton 14 ton

1 - 2.2 3 Truk Tronton 22 ton 20 ton

1.1 - 2.2 4 Truk 4 sumbu 30 ton 26 ton

1 - 2 - 2.2 4 Trailer 34 ton 28 ton

1 - 2.2 - 2.2 5 Trailer 40 ton 32 ton

1 - 2.2 - 2.2.2 6 Trailer 43 ton 40 ton

Sumber: Peraturan Kementrian Perhubungan, 2008

Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan antara lain: 1. Identifikasi berat muatan

kendaraan 2. Identifikasi penyebab kecelakaan

lalulintas oleh kendaraan angkutan barang

3. Evaluasi kinerja petugas Jembatan Timbang

Dari hasil penelitian ini diharapkan ada usulan terhadap pemegang kebijakan angkutan jalan raya untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan

pengawasannya terhadap kendaraan angkutan barang sehingga keselamatan dari pera penguna jalan dapat diminimalis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan survey dan data pada salah satu jembatan timbang di jawa timur ada beberapa kendaraan yang melanggar berat muatan yang berlebih seperti yang ditunjukan pada gambar 3.

Page 4: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13

Sumber: Jembatan Timbang di Jatim, 2009

Gambar 3. Persentase Kendaraan Yang Melanggagar Batas Muatan

Dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2009 rata-rata ada 33,52% kendaraan yang lewat jembatan timbang tersebut berat muatannya melebihi berat muatan yang diijinkan (JBI) masing-masing jenis kendaraan.

Dari data jembatan timbang juga diperoleh besarnya muatan kendaraan yang melebihi batas muatan yang diijinkan seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Kelebihan Muatan Kendaraan Tahun 2009 (ton)

NO BLN 5-20 %

21-30 %

31-40 %

41-50 %

51-70 %

71-90 %

>9%

1 JAN 72.82 23.07 3.19 0.05 0.22 0.06 0.00

2 FEB 71.36 20.74 3.84 0.11 0.25 0.18 0.08

3 MAR 75.19 20.31 3.10 0.32 0.84 0.84 0.24

4 APR 80.77 20.45 3.69 0.33 1.04 0.70 0.21

5 MEI 87.02 22.50 5.74 0.16 0.83 0.82 0.27

6 JUN 93.07 23.25 5.94 0.10 0.57 0.88 0.26

7 JUL 96.21 24.60 5.58 0.11 0.50 0.48 0.16

8 AGS 77.90 20.12 2.89 0.17 0.45 0.35 0.16

9 SEPT - - - - - - -

10 OKT 111.1 28.07 2.63 0.11 0.58 0.59 0.24

11 NOV 69.46 18.14 1.63 0.08 0.28 0.35 0.19

12 DES 66.72 16.59 1.75 0.09 0.38 0.31 0.18

Sumber: Jembatan Timbang di Jatim, 2009

Dari tabel diatas diketahui bahwa muatan kendaraan melebihi batas muatan yang diijinkan sebesar 5% sampai 30% dari muatan yang diijinkan pada masing-masing jenis kendaraan.

Berdasarkan data diatas membuktikan bahwa masih terjadi pelanggaran terhadap berat muatan kendaraan yang diijinkan (JBI). Pelanggaran yang diketahui dari jembatan timbang maka petugas jembatan timbang wajib

member sanksi tegas pada setiap pelanggaran ini. Sanksi yang dapat diberikan yaitu dengan membayar denda, menurunkan muatan kendaraan yang berlebih atau dengan mengembalikan kendaraan atau tidak mengijinkan kendaraan tersebut untuk tidak lewat. Tetapi kenayataan dilapangan masih banyak kendaraan yang bermuatan berlebih bisa lewat atau lolos dari dari petugas jembatan timbang dengan hanya membayar

Page 5: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 14

denda dengan berapapun berat dari muatan kendaraan yang berlebih.

Member ijin lewat atau ijin jalan bagi kendaraan yang mempunyai berat muatan berlebih dapat berakibat fatal terkadap keselamatan lalulintas. Contoh kecelakaan akibat berat muatan berlebih adalah :

1. Kecelakaan truk tronton pengangkut puluhan ton semen di di jalan raya desa Kalidogol, Kecamatan Margomulyo,

Bojonegoro, Jawa Timur, pada hari rabu 13 Juli 2011 dinihari. Kecelakaan ini diakibatkan karena truk tronton bermuatan puluhan ton semen melebihi beban muatan berlebih mengalami rem blong pada jalanan yang menurun sehingga menabrak kerumunan orang yang sedang menonton pertunjukkan ketoprak pada hajatan pernikahan. Dalam kecelakaan ini ada 16 orang tewas. Foto kejadian ditunjukkan pada gambar 4 dan 5

Sumber: www . indosiar . com

Gambar 4. Foto Kecelakaan

Sumber: www . indosiar . com Gambar 5. Foto Kecelakaan

2. Kecelakaan truk bermuatan tebu pecah ban dan terguling di jalur pantura Situbondo Jatim, pada tanggal 21 Sebtember 2011.

Truk yang bermuatan tebu tiba-tiba pecah ban akibat kelebihan muatan. Kemudian truk terguling. 4 orang kuli tebang tebu yang naek diatas tebu jatuh tertimbun tebu dan tewas.

3. Kecelakaan truk bermuatan gabah terguling di Jalan Pemuda Kota Rembang Jateng. pada tanggal 17 januari 2012.

Truk yang bermuatan penuh gabah hasil panen ini terguling setelah 2 pohon palem, tinag telepon dan rumah warga. Disamping truk yang mengangkut gabah melebihi kapasitas juga karena sopir

Page 6: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 15

mengantuk sehungga kecelakaan tiodak dapat dihindari. Kecelakaan itu terjadi skitar jam 5 pagi. Tidak ada

korban jiwa dalam kecelakaan ini. Foto kecelakaan seperti pada ganbar 6.

Sumber: www.suaramerdeka.com Gambar 5. Foto Kecelakaan

Dari tiga contoh diatas dapat diketahui bahwa kecelakaan yang terjadi pada kendaraan yang bermuatan barang bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya: 1. Kelebihan berat muatan 2. Kondisi kendaraan yang tidak

baik meliputi rem, ban dan kondisi mesin lainnya

3. Sopir / pengemudi yang konsinya kurang sehat

4. Faktor alam, cuaca dan kondisi alam

Oleh karena itu fungsi dari jembatan timbang perlu dimaksimalkan. Upaya-upaya dalam memaksimalkan kinerja jembatan timbang yaitu dengan: 1. Pengawasan terhadap pembatasan

jumlah muatan kendaraan yang harus sesuai dengan surat edaran Kementrian Perhubungan Dirjen Perhubungan darat telah ditentukan panduan tentang Panduan batasan maksimal JBI (Jumlah Berat yang diijinkan) dan JBKI (Jumlah Berat Kombinasi yang diijinkan untuk mobil barang, kendaraan khusus, kendaraan penarik berikut kerata tempelan/kereta gandeng.

Dalam peraturan itu sudah dijelaskan berapa besar masing-masing muatan kendaraan sesuai dengan jenisnya. Setiap kendaraan yang membawa mutan berlebih maka petugas jembatan timbang wajib member sanksi diantarannya denda, menurunkan muatannya kendaraan yang berlabih atau dengan tidak member ijin jalan. Pemberian fasilitas pergudangan untuk mengurangi muatan juga perlu disediakan sehingga para sopir yang terkena sanksi untuk pengurangan muatan dapat mengurangi mutannya dan menitipkannya pada gudang jembatan timbang.

2. Memeriksa kondisi kendaraan atau kelayaan kendaraan. Pengujian kelayaan kendaraan ini biasanya sudah dilakukan pada uji kir kendaraan setiap tahunnya. Tetapi dalam uji kir ini terkadang kurang efektif karena hanya waktu-waktu tertentu di Dinas LLAJ. Kalau masa uji kir ini beleum habis maka terkadang pemilik kendaraan terkadang kurang memperhatikan kondisi kendaraannya. Sehingga kecelakaan bisa terjadi karena kondisi kendaraan yang kurang baik diantaranya rem blong, pecah

Page 7: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 16

ban, garden putus, as roda lepas dan lain sebagainya menyangkut kondisi kendaraan. Oleh karena itu di Jembatan Timbang perlu diadakan pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum kendaraan itu melenjutkan perjalannya. Kalau memang kondisi kendaraannya tidak layak jalan maka petugas wajib menegur sopir dan tidak member ijin jalan pada kendaraan tersebut.

3. Pemeriksaan kondisi kesehatan sopir dan memberi fasilitas istirahat pada sopir. Kecelakaan juga sering terjadi karena sopir atau pengemudi kondisinya kurang baik. Diantaranya karena kelelahan, mengantuk, sakit atau karena sopir sedang mabuk. Pemeriksaan ini harus dikaukukan karena termasuk penyebab kecelakaan akibat manusianya. Pemberian fasilitas istirahat ini sangat perlu karena

dapat mebantu sopir untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Bagi sopir yang kondisinya kurang baik petugas wajib member peringatan yang tegas pula.

Untuk para petugas jembatan timbang juga perlu ditata ditertipkan dengan melakukan penambahan jumlah personil petugas penimbang, pemeriksa kendaraan dan petugas medis. Pengaturan jadwal piket juga perlu dilakukan sehingga kinerja dari mpada petugas bisa efektif dan maksimal. Pengawasan dari para petugas jembatan timbang juga perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya pungutan liar atau suap pada petugas jembatan timbang. Kinerja dari para petugas jembatan timbang juga perlu ditingkatkan sehingga tercipta keselamatan laluntas dan angkutan jalan.

KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan: 1. Jumlah kendaraan yang melebihi

batas muatan yang diijinkan rata-rata yang melewati jembatan timbang sebesar 33,52%

2. Jumlah kelebihan muatan kendaraan rata-rata sebanyak 5% sampai 30% dari berat muatan yang diiinkan pada masing-masing jenis kendaraan

3. Pembatasan berat muatan kendaraan perlu di ditertibkan

4. Perlu adanya pemeriksaan pada kondisi kendaraan seperti kondsi ban dan rem

5. Perlu adanya pemeriksaan kondisi dan kesehatan sopir / pengemudi

6. Kinerja pada petugas jembatan timbang perlu ditingkatkan sehingga meminimalis jumlah kecelakaan kendaraan akibat kelebihan berat muatan.

SARAN Penelitian ini sebagai usulan terhadap pemegang kebijakan pada lalulintas angkutan jalan sehingga angka kecelakaan lalulintas akibat kelebihan berat muatan kendaraan bisa diperkecil

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1997, Manual Kapasitas

Jalan Indonesia (MKJI),

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta

Anonim, 2008, Panduan batasan maksimal JBI (Jumlah Berat yang diijinkan) dan JBKI (Jumlah Berat Kombinasi yang diijinkan untuk mobil barang, kendaraan khusus,

kendaraan penarik berikut kerata tempelan/kereta gandeng., Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

Page 8: OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN TIMBANG …unmermadiun.ac.id/repository_jurnal_penelitian/Jurnal...Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 13 Sumber:

Agri-tek Volume 13 Nomor 2 September 2012 OPTIMALISASI KINERJA JEMBATAN 17

Anonim, 2009, UU LLAJ No. 22 tahun 2009 tentang Lalulitas dan Angkutan Jalan ., Kementrian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

http: // www . indosiar . com / fokus / 91381 / awas bahaya -rem-blong (Diunduh Pebruari 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Jumlah_berat_yang_diizinkan (Diunduh Pebruari 2012)

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/01/17/106986/Sopir-Ngantuk-Truk-Gabah-Terguling (Diunduh Pebruari 2012)

Cahyono. Setiyo Daru, 2012, Analisa Kerusakan Dan Desain Perbaikan Outer Ring-road Kota Madiun , Jurnal Teknik Sipil, UNS, Surakarta