Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 i
PPEEMMEERRIINNTTAAHH KKAABBUUPPAATTEENN GGIIAANNYYAARR
DDIINNAASS KKEESSEEHHAATTAANN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
2019
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ii
KATA PENGANTAR
AAttaass AAssuunngg KKeerrtthhaa WWaarraa NNuuggrraahhaa IIddaa SSaanngg HHyyaanngg WWiiddhhii
WWaassaa//TTuuhhaann YYaanngg MMaahhaa EEssaa ddaann ddoorroonnggaann ddaarrii bbeerrbbaaggaaii ppiihhaakk,, mmaakkaa
ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann KKaabbuuppaatteenn GGiiaannyyrr TTaahhuunn 22001188 bbiissaa
tteerrsseelleessaaiikkaann..
LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai
data/informasi di bidang kesehatan Tahun 2018 dan merupakan salah
satu sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan
terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, terutama kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal.
DDaallaamm ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii ddiippeerrgguunnaakkaann ddaattaa
ppeellaappoorraann ddaarrii uunniitt ppeellaakkssaannaa ddaann ddaarrii ssuummbbeerr--ssuummbbeerr tteerrkkaaiitt,, kkaarreennaa
LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii mmeerruuppaakkaann rraannggkkuummaann ddaann rreekkaappiittuullaassii
kkeeggiiaattaann//pprrooggrraamm ddaallaamm ssaattuu ttaahhuunn,, tteennttuunnyyaa LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii
ddiihhaarraappkkaann ddaappaatt mmeennjjaaddii bbaahhaann mmaassuukkaann ddaann bbaahhaann ppeerrttiimmbbaannggaann
ddaallaamm ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeerrjjaa,, kkeebbiijjaakkaann aattaauuppuunn ddaallaamm ppeennggaammbbiillaann
kkeeppuuttuussaann ddii bbiiddaanngg kkeesseehhaattaann ddii ttaahhuunn mmeennddaattaanngg..
KKaammii ssaannggaatt mmeennyyaaddaarrii kkeekkuurraannggaann ddaann kkeetteerrbbaattaassaann kkaammii,, bbaaiikk
iillmmuu mmaauuppuunn ppeennggaallaammaann ddaallaamm ppeennyyuussuunnaann iinnii,, uunnttuukk iittuu kkaammii ddeennggaann
sseennaanngg hhaattii ddaann llaappaanngg ddaaddaa,, mmoohhoonn ssuummbbaannggaann ppeemmiikkiirraann,, ssaarraann--ssaarraann
ddaallaamm ppeennyyeemmppuurrnnaaaann ppeennyyuussuunnaann bbeerriikkuuttnnyyaa..
AAkkhhiirr kkaattaa ppaaddaa kkeesseemmppaattaann iinnii,, kkeeppaaddaa sseemmuuaa ppiihhaakk yyaanngg tteellaahh
mmeemmbbaannttuu ddaann tteerrlliibbaatt llaannggssuunngg mmaauuppuunn ttiiddaakk llaannggssuunngg ddaallaamm
ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann KKaabbuuppaatteenn GGiiaannyyaarr TTaahhuunn 22001188 iinnii,,
kkaammii ttaakk lluuppaa mmeenngguuccaappkkaann bbaannyyaakk tteerriimmaa kkaassiihh,, ddaann yyaanngg ppaaddaa aakkhhiirrnnyyaa
LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii bbeerrgguunnaa bbaaggii kkiittaa sseemmuuaa..
GGiiaannyyaarr,, PPeebbrruuaarrii 22001199
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
dr. Ida Ayu Cahyani Widyawati, M.Kes
NNIIPP.. 1199660011111155 119988990011 22 000022
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Gambaran keadaan masyarakat Kabupaten Gianyar yang
ingin dicapai melalui Visi Kabupaten Gianyar “GIANYAR BAGUS“,
pembangunan kesehatan tahun 2018 yang berkaitan erat dengan
tupoksi Bidang Kesehatan yaitu ”SEJAHTERA” yang dimaknai
dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya
manusia dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai dengan
semakin meningkatnya indeks pembangunan manusia,
strategi diarahkan pada penguatan lembaga pelayanan kesehatan
untuk kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang mudah dijangkau. Adapun pembangunan
manusia mempunyai empat elemen yaitu produktifitas,
pemerataan, berkelanjutan dan pemberdayaan. Dengan
peningkatan kemampuan, kreatifitas dan produktifitas manusia
akan meningkat sehingga mereka akan menjadi agen pertumbuhan
yang efektif.
Misi 3 (tiga) Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Gianyar yang mempunyai kaitan erat
dan juga menjadi tupoksi Dinas Kesehatan adalah Meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas sumber
daya manusia yang kompetitif, berintegritas, profesional
dan berjiwa kewirausahaan dengan mengiplementasikan
wajib belajar 12 tahun, beasiswa bagi anak kurang mampu
dan berorientasi sampai ke jenjang perguruan tinggi,
meningkatkan kualitas insentiv, dan renumerasi bagi
pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjadikan ruang-
ruang publik di desa sebagai rumah belajar dengan salah satu
indikatornya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
khususnya di bidang kesehatan. Dengan semakin meningkatnya
indeks kesehatan masyarakat dapat menggambarkan juga semakin
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 iv
produktif dan semakin masyarakat mempunyai tingkat daya saing
yang tinggi.
Faktor- faktor kendala yang dapat mempengaruhi visi misi
Kabupaten Gianyar adalah beban pembiayaan kesehatan
masyarakat yang semakin tinggi khususnya masyarakat miskin,
kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan
musim yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya
penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB), dan perilaku masyarakat yang belum
sepenuhnya mendukung upaya program kesehatan;
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah
Daerah dibidang Kesehatan yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan menyelenggarakan sebagian urusan rumah
tangga daerah dibidang Kesehatan.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,
sampai dengan Tahun 2018 jumlah Puskesmas sebanyak 13 buah
dengan ratio Puskesmas terhadap 38,75 ribu penduduk adalah
1 dibanding 38.754. Jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 65
buah dengan ratio Puskesmas terhadap Puskesmas Pembantu
adalah 1 dibanding 5. Sedangkan jumlah kendaraan Puskesmas
Keliling sebanyak 13 buah, dan Ambulance sebanyak 13 buah.
Jumlah Polindes sebanyak 10 buah, dan Posyandu sebanyak 566
buah. Disamping itu terdapat fasilitas kesehatan pemerintah dan
swasta, yakni Rumah Sakit Umum sebanyak 6 unit, Klinik
sebanyak 11 unit, Dokter Praktek Mandiri sebanyak 561 unit dan
Apotek sebanyak 56 unit dan toko obat sebanyak 21 unit.
Selanjutnya guna mendukung keberhasilan Pembangunan
Kesehatan di Kabupaten Gianyar telah tersedia 1.228 tenaga
kesehatan baik PNS, PTT, dan tenaga kontrak/ honorer dengan
rincian tenaga kesehatan sebagai berikut : tenaga medis sebanyak
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 v
1.103 orang, tenaga paramedis sebanyak 125 orang dan tenaga
Non Medis (umum) sebanyak 61 orang.
Anggaran APBD Kabupaten Gianyar untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.
64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar Rp.48.682.537.482,-
(74,94%) yang terdiri dari belanja tidak langsung (Gaji) sebesar
Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar Rp. 6.791.574.288,- atau
(99,24%) dan belanja langsung (pembangunan yang terdiri dari
belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Modal) sebesar Rp.
58.111.751.550,- dengan realisasi sebesar Rp.41.890.963.194,-
(72,09% ). Sedangkan biaya yang bersumber selain dari APBD
Kabupaten Gianyaryaitu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN
dan dari Dana APBD Provinsi sudah masuk ke APBD Kabupaten
Gianyar melalui dana transfer.
Berdasarkan estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo)
di Kabupaten Gianyar dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan.
Kalau pada tahun 2013 sebesar 72,27 tahun, maka pada tahun
2017 meningkat menjadi 72,41 tahun. (Profil Kesehatan).
Sedangkan sesuai dengan Indek Pembangunan Manusia Provinsi
Bali Tahun 2010 yang dikeluarkan Badan Perencanaan Provinsi Bali
bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali sebesar
70,1, sedangkan sampai dengan Tahun 2016 sebesar 72,27 dan
Tahun 2017 sebesar 72,37 (BPS Provinsi Bali).
Rencana Stratejik Tahun 2013 - 2018 ditujukan pada sasaran
Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan, Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan
Anak, Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan
pengendalian pencemaran lingkungan, Terwujudnya peningkatan
pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan
penyakit, Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 vi
Kesehatan, Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat, Terwujudnya peningkatan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan
sesuai kebutuhan dan Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga
kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2018 sudah 100% telah dapat
diselesaikan sesuai dengan arah kebijaksanaan dan jadwal yang
ditentukan. Akuntabilitas kinerja yang dilakukan terhadap sasaran
dan kegiatan Tahun 2018 secara umum capaian sebesar 100%.
Hasil akuntabilitas kinerja tahun 2018 hampir
keseluruhan menunjukkan keberhasilan, namun demikian ada
beberapa sasaran Program perlu mendapatkan penekanan karena
setiap tahun penderitanya selalu meningkat di antaranya :
Meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS, meningkatnya jumlah
penderita demam berdarah, masih tingginya kematian ibu dan
kematian bayi serta masih belum maksimalnya pelayanan
kesehatan masyarakat miskin.
Untuk mempertahan dan meningkatkan cakupan program
dan kegiatan, sangat perlu adanya terobosan-terobosan baru dan
upaya-upaya untuk meningkatkan capaian program diantaranya
promosi dan informasi kesehatan kepada masyarakat luas di
Kabupaten Gianyar, serta upaya peningkatan produktifitas pada
karyawan kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan pada
masyarakat.
Kendala atau masalah dalam pelaksanaan kegiatan selama
tahun 2018 adalah : (1)Masih belum terpenuhinya jumlah tenaga
paramedis terutama tenaga dokter, perawat dan tenaga sanitasi,
tenaga Gizi, Laboratorium yang disebabkan banyaknya jumlah
fasilitas kesehatan yang harus ada tenaga paramedis antara lain
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, adanya tenaga
paramedis yang pensiun dan tidak adanya pengangkatan ataupun
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 vii
rekruitmen tenaga paramedis yang baru sebagai pengganti tenaga
yang pensiun ataupun ada tetapi masih kurang, (2) meningkatnya
jumlah penderita HIV/ AIDS, (3) meningkatnya jumlah penderita
demam berdarah, (4) masih tingginya kematian ibu dan kematian
bayi serta (5) masih belum maksimalnya pelayanan kesehatan
masyarakat miskin. Selain itu masih belum optimalnya kinerja
sumber daya manusia terutama provider kesehatan dan jadual
kegiatan yang masih kurang tepat waktu sehingga proses
pelaksanaannya berubah, dengan konsekuensi penyerapan
anggaran tidak optimal.
Upaya-upaya untuk menghadapi kendala atau masalah
tersebut antara lain: (1) Upaya pencegahan melalui skrening dan
penyuluhan kepada masyarakat, (2)Penemuanpenderita,
pertolongan, Penanganan dan pengobatan penderita penyakit, (3)
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan meningkatkan
kompetensi petugas kesehatan melalui pelatihan, (4) Konseling
dan tes sukarela atau VCT (Voluntary Counselling and Testing)
merupakan pintu masuk untuk membantu setiap orang
mendapatkan akses ke semua layanan untuk penderita HIV/ AIDS,
(5) Pemberdayaan tenaga kesehatan dan masyarakat dalam
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan secara terpadu
di tiap jenjang administrasi, (6) Meningkatkan peran dan
kerjasama lintas program dan lintas sektor, serta tokoh
masyarakat sertaKemitraan bidan dan dukun bayi, (7) Peningkatan
sarana dan prasarana (gedung puskemas/ puskesmas pembantu/
Ponkesdes, alat kesehatan dan obat-obatan
yang mencukupi, (8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan serta
bimbingan teknis terpadu, (9) Pengangkatan ataupun rekruitmen
tenaga paramedisyang baru baik oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah, memberikan pembinaan dan penambahan
pelatihan kepada SDM pelaksana pada lini kegiatan tertentu.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 viii
Kemudian dilakukan penjadwalan ulang pada proyek atas anggaran
tertentu tanpa menyalahi peraturan yang ada.
Dengan selesainya kegiatan tahun 2017 dan menyongsong
Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar telah menyusun
Rencana Kegiatan Tahun 2018 berdasarkan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2013-2018 sebagai pedoman
pembangunan kesehatan lima tahun kedepan.
Sekian dan terima kasih.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ix
DAFTAR ISI
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
DDAAFFTTAARR IISSII
BBAABB II :: PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
AA.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg ...................................................................................................................... 11
BB.. LLaannddaassaann HHuukkuumm ............................................................................................................ 22
CC.. MMaakkssuudd ddaann TTuujjuuaann ........................................................................................................ 33
DD.. GGaammbbaarraann UUmmuumm OOrrggaanniissaassii ........................................................................ 33
EE.. FFaakkttoorr PPeenndduukkuunngg .......................................................................................................... 66
DD.. AAssppeekk SSttrraatteeggiiss .................................................................................................................. 77
EE.. RRuuaanngg LLiinnggkkuupp .................................................................................................................. 1100
BBAABB IIII :: RREENNCCAANNAA KKIINNEERRJJAA
AA.. Perjanjian Kinerja ...................................................... 1111
BB.. Rencana Kerja Tahunan ............................................ 1122
BBAABB IIIIII :: AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA
AA.. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018 .................... 2299
BB.. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan .............................. 3311
CC.. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran............. 8833
DD.. Realisasi Anggaran………………………………………….. 9911
EE.. Penghargaan atau Prestasi di Bidang Kesehatan....... 9944
BBAABB IIVV :: PPEENNUUTTUUPP
AA.. TTiinnjjaauuaann UUmmuumm ................................................................................................................ 9944
BB.. TTiinnjjaauuaann KKhhuussuuss .................................................................................................. 9955
LLAAMMPPIIRRAANN
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,
memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kab./kota
untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini
diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan
peran serta masyarakat
Dalam pelayanan di bidang Kesehatan, peraturan
perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, yaitu:
1. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN), yang
menempatkan periode 2015-2019 sebagai tahapan ketiga untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang.
2. Undang-undang nomor 26 tahun 2009 tentang Kesehatan yang
menyebutkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 2
4. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, untuk mensinergikan pembangunan
kesehatan di Bali dengan pembangunan kesehatan nasional.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 tahun 2016
tentang tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gianyar
6. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar nomor 5 tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Gianyar 2013 – 2018.
Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanaan
dimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus
disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan
yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang
ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan
berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2018 dilandasi dengan
dasar hukum sebagai berikut :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan
Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistim
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja
dan tata cara reveu atas laporan kinerja Instansi Pemerintahan.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 3
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2018 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar adalah :
1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas
Kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar;
2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun
mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun
mendatang;
3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas penggunaan
sumber daya dalam rentang waktu satu tahun .
D. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Sesuai amanat PP No. 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, maka di Kab. Gianyar telah ditetapkan Perda Nomor 5 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Gianyar, termasuk
didalamnya adalah Dinas Kesehatan Kab. Gianyar sebagai salah satu Dinas
Daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Daerah mempunyai
tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan. Disebutkan bahwa Dinas Daerah dalam melaksanakan tugas,
menyelenggarakan tugas dan fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 4
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Gianyar Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar, maka struktur organisasi terbaru pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar seperti Gambar berikut:
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 5
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
Sek. SDM Kesehatan
I A. Rukmi Utami,
S.Sos
Sek. Alkes & PKRT
Ni Pt Agustini,A.Md.Keb
Sek. Kefarmasian
Made Sulastri, SKM,
MPH,
Bidang SDK
Ni Kt. Sutiarini, SKM,
M.Kes
Kelompok Jabatan
Fungsional
Bidang P2P
Tri Roesmini, SKM
Sek. Surveilan &
Imunisasi
Drg. Komang Ria Astiti
drg. A.A Gede Suputra
Sek. Pencegahan
Penyakit Menular
I Nyoman Astawa, S.Si
drg. A.A Gede Suputra
Sek. Pencegahan &
Pengendalian PTM
I Dw.Oka Harimbawa,
SKM, M.Kes
drg. A.A Gede Suputra
Kelompok Jabatan
Fungsional
Bidang Yamkes
I Putu Awan Saputra,
SH
Sek. Yankes Rujukan
Drs. I Nyoman Cakra,
SH, M.Si
Sek. Yankes Primer
Dsk. Putu Susilawati, SE, M.Si
UPT
Sek. Kes. Tradisional
& Khusus
Masta Selianawati, SKM
Kelompok Jabatan
Fungsional
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sek. Promkes &
Pemb Masy
Sukasti, SST
stuti
Sek. Kesga & Gizi
Sri Suliatini, SKM
Bidang Kesmas
I Nyoman Mustika,
SKM
Sek. Kesling, Kes
Kerja & Olah Raga
Sri Arboni Yuliawati,
SKM
Kelompok Jabatan
Fungsional
KEPALA DINAS
KESEHATAN
dr. I.A. Cahyani
Widyawati, M.kes.
SUB. BAG.
PERENCANAAN
I Wayan Bandem, S.Si,
M.Si
SEKRETARIAT
Dra. Ni Nyoman Ariyuni, MAP.
.SUB. BAG. UMUM
& KEPEG.
Ida Ayu Nyoman
Maheni, SH
SUB. BAG.
KEUANGAN
Sang Ayu Putu Artini,
S.Sos, Msi
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 6
E. Faktor Pendukung yang Mempengaruhi kinerja
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus
berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
kesehatannya. Adapun sumber daya kesehatan yang dimiliki
terdiri dari:
a. Ketenagaan
Distribusi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di
Puskesmas, Rumah Sakit dan dinas kesehatan di Kabupaten
Gianyar seperti berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2013 s/d 2016
No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga
2013 2014 2015 2016 2017
1 Doter Umum 123 123 101 115 122
2 Dokter Spesialis 87 87 46 96 118
3 Dokter Gigi 53 75 51 62 54
4 Perawat Umum 453 525 670 690 369
5 Perawat Gigi 41 43 49 56 38
6 Bidan 393 148 448 423 402
7 Kesehatan Masyarakat 33 36 19 31 13
8 Apoteker 19 19 14 29 6
9 Asisten Apoteker 40 47 54 53 15
10 Gizi 30 32 22 39 17
11 Analisis Laboratorium 16 21 32 32 22
12 Rotgen dan Fisioterapi 13 13 12 12 6
13 Kesehatan Lingkungan 50 60 46 59 46
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 7
b. Fasilitas Kesehatan
Tabel 1.2 Jumlah Sarana Kesehatan
di Kabupaten GianyarTahun 2015
No Uraian Jumlah
1 Fasilitas
a. Posyandu 566
b. Puskesmas
1. Induk 13
2. Pembantu 65
3. Keliling 13
c. Rumah Sakit Pemerintah 1
d. Rumah Sakit Umum Swasta 5
e. Rumah Sakit Khusus -
f. Klinik/ Praktek Dokter 11/561
2 Jumlah Industri Farmasi -
Gudang Farmasi 1
3 Pedagang Kesehatan
a. Pedagang besar farmasi -
b. Apotek 56
c. Toko obat 21
F. Aspek Strategis
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 menetapkan 9 Agenda Prioritas Pembanguan
yang disebut dengan NAWA CITA, yaitu :
1. Mengahadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara.
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 8
3. Membangu Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi
sistim dan penegakakn hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domistik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Dalam pelaksanaanya RPJMN menetapkan 11 prioritas
pembangunan nasional, sedangkan dalam RPJMD 2013-2018
Kabupaten Gianyar menetapkan 9 prioritas pembangunan
yaitu :
No Prioritas RPJMN No Prioritas RPJMD Kabupaten Gianyar
1 Reformasi Birokrasi 1 Pendidikan
2 Pendidikan 2 Kesehatan
3 Kesehatan 3 Kesejahteraan sosial
4 Penanggungan Kemiskinan 4 Pertanian, Peternakan,
Perkebunan, Perikanan
dan kelautan
5 Ketahanan Pangan 5 Bidang Infrastruktur
6 Infrastruktur 6 Sosial, Agama dan
Kebudayaan
7 Iklim investasi dan usaha 7 Lingkungan Hidup
8 Energi 8 Peningkatan kapasitas
birokrasi
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 9
9 Lingkungan hidup dan
penanganan bencana
9 Bidang Hukum
10 Daerah tertinggal, terdepan,
terluar dan paska konflik
11 Kebudayaan, kreativitas, &
Inovasi Teknologi
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Gianyar 2013-2018
menempatkan urusan kesehatan merupakan prioritas kedua
dalam prioritas pembangunan. Hal ini dapat dipahami karena
urusan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat.
Mengingat kesehatan merupakan salah satu indikator penting
dalam upaya peningkatan kualitas pembangunan manusia
(human development indeks), maka arah kebijakan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Gianyar meliputi :
1. Peningkatan pemberdayaan masyarakat, swasta dan
masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui
kerjasama lokal, nasional dan global dalam upaya
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ke
seluruh polosok wilayah.
2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan, yang mengutamakan
upaya promotif – preventif.
3. Penyempurnaan dan pemantapan pelaksanaan program
jaminan kesehatan masyarakat seperti JKBM dan program
jaminan kesehatan lainnya secara terintegrasi, untuk
mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
4. Penurunan tingkat kematian ibu melahirkan, meningkatkan
kesehatan. Ibu & anak serta anggota keluarga lainnya,
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 10
termasuk pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS,
Malaria, TBC dan penyakit menular lainnya.
5. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
6. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan.
7. Peningkatan manajemen kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdayaguna dan berhasil guna.
G. Ruang Lingkup
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar tahun 2018 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif Menyajikan secara ringkas rencana dan
capaian kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar Tahun 2018.
Bab I Pendahuluan Menyajikan latar belakang, data umum
yang menyangkut tugas pokok dan
fungsi, struktur organisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar dan
faktor pendukung yang mempengaruhi
kinerja organisasi serta aspek strategis.
Bab II Perencanaan
dan Perjanjian
Kinerja
Menyajikan mengenai RPJMD
Kabupaten Gianyar, rencana strategis
dan rencana kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar.
Rencana strategis mencakup visi, misi,
tujuan, sasaran, serta strategi/
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 11
kebijakan dan program, kegiatan yang
menjadi acuan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi.
Rencana kinerja dan penetapan kinerja
menggambarkan kinerja yang ingin
dicapai beserta indikator
keberhasilannya.
Bab III Akuntabilitas
Kinerja
Menyajikan capaian kinerja tahun 2018
yang memuat hasil pengukuran kinerja
dengan penjelasan keberhasilan dan
permasalahan dalam pencapaian
kinerja serta akuntabilitas keuangan
Bab IV Penutup Menyajikan kesimpulan atas capaian
kinerja tahun 2018 dan saran
perbaikan atas permasalahan dalam
pencapaian kinerja.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 11
BAB II
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas
kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya
terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja
yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-
tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
A. TUJUAN PERJANJIAN KINERJA
Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan
dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Kesehatan pada Tahun
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 12
2018 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Gianyar untuk
mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini.
Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar telah melaksanakan 16 (enam belas) program utama dengan
35 kegiatan serta 2 program pendukung dengan 8 kegiatan yang didukung oleh
APBD Kabupaten mendasarkan DPA Perubahan sebesar 47.134.342.550,- (Empat
Puluh Tujuh Milyar Seratus Tiga Puluh Empat Juta Tiga Ratus Empat Puluh Dua
Ribu Lima Ratus Lima Puluh rupiah) dan APBN (DAK) sebesar Rp.
10.977.409.000,- (Sepuluh Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat
Ratus Sembilan Ribu Rupiah) Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan
antara Tujuan/ sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara
kepala Dinas Kesehatan dengan Bupati Gianyar Tahun 2018, secara lengkap
tercantum pada Lampiran 1
B. RENCANA KERJA TAHUNAN
No. Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya
peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
1. Cakupan Pelayan
Kesehatan dasar
15%
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Masyarakat Miskin
100%
3. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan
Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
100%
2. Terwujudnya
perbaikan Kesehatan
Reproduksi Ibu dan Anak
1. Angka Kematian Ibu
melahirkan (AKI) per-100.000 KH
65/100.000
KH
2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH
10,08 / 1.000KH
3. Angka Kematian Balita
(AKBA) per- 1.000KH
11,80/1.000
KH
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
ditangani
100%
5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes
95%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 13
yang memiliki kompotensi dasar
6. Persentase cakupan
pelayanan nifas
95,55%
7. Cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani
87,86%
8. Persentase usia subur
yang menjadi Akesptor KB
80%
9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4
95%
10. Cakupan
Kunjungan Bayi
91%
11. Cakupan Pelayanan Anak balita
90%
12. Cakupan
penjaringan siswa SD dan setingkat
100%
13. Persentase Balita Gizi Buruk
0,40%
14. Cakupan
pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
100%
15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan
100%
3. Terwujudnya peningkatan
penyehatan lingkungan dan pengendalian
pencemaran lingkungan
1. Persentase rumah sehat
92,74%
2. Persentase Tempat-
Tempat Umum Sehat
91,60%
4. Terwujudnya
peningkatan pengendalian
penyakit menular, tidak menular dan
penyakit-penyakit yang
dapat dicegah
1. Angka Kematian
Demam Berdarah
<1%
2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
95,2%
3. Persentase Desa /
Kelurahan Universal Chaild Immunization
(UCI)
100%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 14
dengan imunisasi serta
pengamatan penyakit.
4. Persentase penderita DBD yang ditangani
100%
5. Terwujudnya Kepuasan
Masyarakat terhadap
Pelayanan Kesehatan
1. Angka kepuasan pelayanan kesehatan
di UPT Kesmas
85%
6. Terwujudnya peningkatan
peran serta masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat
1. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif.
100%
2. Persentase Rumah
Tangga Berperilaku Hidup Sehat
85%
7. Terwujudnya peningkatan
ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan yang bermutu dan
sesuai kebutuhan
1. Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan yang bermutu dan sesuai
kebutuhan.
85%
8. Terwujudnya
peningkatan kualitas tenaga
kesehatan sesuai kompetensi di
unit pelayanan kesehatan
Jumlah SDM Kesehatan
dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga
kesehatan teladan.
40
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 15
C. PERJANJIAN KENERJA
No. Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target
1. Terwujudnya peningkatan
mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
4. Cakupan Pelayan Kesehatan dasar
15%
5. Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin
100%
6. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1
yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS)
di Kab/Kota
100%
2. Terwujudnya perbaikan
Kesehatan Reproduksi Ibu
dan Anak
1. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per-
100.000 KH
65/100.000 KH
2. Angka Kematian Bayi
(AKB) per 1.000KH
10,08 / 1.000
KH
3. Angka Kematian Balita (AKBA) per- 1.000KH
11,80/1.000 KH
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
ditangani
100%
5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes
yang memiliki kompotensi dasar
95%
6. Persentase cakupan pelayanan nifas
95,55%
7. Cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani
87,86%
8. Persentase usia subur
yang menjadi Akesptor KB
80%
9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4
95%
10. Cakupan
Kunjungan Bayi
91%
11. Cakupan Pelayanan 90%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 16
Anak balita
12. Cakupan penjaringan siswa SD
dan setingkat
100%
13. Persentase Balita
Gizi Buruk
0,40%
14. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
100%
15. Cakupan Balita Gizi
Buruk Mendapat Perawatan
100%
3. Terwujudnya
peningkatan penyehatan
lingkungan dan pengendalian pencemaran
lingkungan
3. Persentase rumah
sehat
92,74%
4. Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat
91,60%
4. Terwujudnya
peningkatan pengendalian
penyakit
menular, tidak menular dan
penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi serta
pengamatan penyakit.
5. Angka Kematian
Demam Berdarah
<1%
6. Angka Kesembuhan
Penderita TB Paru BTA +
95,2%
7. Persentase Desa / Kelurahan Universal
Chaild Immunization (UCI)
100%
8. Persentase penderita
DBD yang ditangani
100%
5. Terwujudnya 2. Angka kepuasan 85%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 17
Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan
pelayanan kesehatan di UPT Kesmas
6. Terwujudnya
peningkatan peran serta
masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat
3. Persentase Cakupan
Desa Siaga Aktif.
100%
4. Persentase Rumah
Tangga Berperilaku Hidup Sehat
85%
7. Terwujudnya
peningkatan ketersediaan
obat dan perbekalan
kesehatan yang
bermutu dan sesuai
kebutuhan
2. Cakupan ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan yang
bermutu dan sesuai kebutuhan.
85%
8. Terwujudnya peningkatan
kualitas tenaga
kesehatan sesuai
kompetensi di unit pelayanan
kesehatan
Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang
mengikuti lomba tenaga
kesehatan teladan.
40
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 29
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2015 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja
yang melaporkan kemajuan kinerja atas mandat dan sumber
daya yang digunakannya . Cara menghitung capaian indikator
kinerja kegiatan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai
berikut:
% pencapaian rencana tingkat
capaian
=
Realisasi
x 100% ____________
Rencana
2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian
kinerja yang semakin rendah, maka digunakan rumus
sebagai berikut:
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 30
% pencapaian rencana tingkat
capaian
=
Rencana – (Realisasi – Rencana)
x 100% ___________________________
Rencana
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang
telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka
digunakan skala pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
No. Skala Capaian Kinerja Katagori
Lebih dari 100% Sangat Baik
75 – 100% Baik
55 – 74 % Cukup
Kurang dari 55 % Kurang
Pada tahun 2018, Dinas Kesehatan telah melaksanakan
seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2018 dan Indikator
Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar,
setidaknya terdapat 8 sasaran strategis yang harus
diwujudkan pada tahun ini, yaitu:
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 31
1. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Cakupan
Pelayan Kesehatan
dasar
15 % 15 % 100 15 % 33,3
1%
222,
06% 12,59
%
100
2. Cakupan
Pelayan Kesehatan
Rujukan
Masyarakat
Miskin
100
%
100
%
100 100
%
100
%
100
% 100
%
100
3. Cakupan Pelayanan
Gawat
Darurat
level 1 yang harus
diberikan
Sarana Kesehatan
(RS) di
Kab/Kota
100 %
100 %
100 100 %
100%
100%
100%
100
Rata-rata Capaian
Misi 1 Tujuan 1
Sasaran1
100 140,6
9
100
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 100%, Dari 3
indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target
yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis
1 dari Misi 1 dan Tujuan 1 tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan tahun 2017 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun
2018 sebesar 100 dan pada tahun 2017 sebesar 140,69. Realisasi
kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 32
target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 100%, ini berarti telah
mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.
Secara umum semua indikator pada sasaran Terwujudnya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
di Kabupaten Gianyar dapat dicapai sesuai dengan target.
Walaupun semua indikator sasaran ini telah mencapai/ melebihi
target yang ditentukan.
Keterjangkauan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten
Gianyar yang berkualitas dan berkeadilan dapat ditingkatkan,
salah satunya dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin (Maskin).
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk
pencapaian Sasaran 1 adalah sebesar Rp 34.128.144.022,- atau 72,39% dari total
pagu sebesar Rp. 47.144.870.575,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan
sumber daya sebesar 27,61% dari Pagu yang ditentukan .
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 33
2. Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Angka
Kematian Ibu
melahirkan (AKI)
per-100.000
KH
65/10
0.000 KH
46,9
1/ 100.
000 KH
12
7,8
3
70/1
00.000
KH
50,1
8/100.0
00 KH
128,
31%
115
/ 100
.0000
KH
127,8
3
2. Angka
Kematian Bayi (AKB)
per 1.000KH
10,08
/ 1.000
KH
7,57
/ 100
0 KH
12
4,9
0
11,1
0 / 1.00
0KH
10,0
3/ 1.00
0 KH
109,
63%
12,
97/ 100
0 KH
124,9
0
3. Angka
Kematian Balita
(AKBA)
per- 1.000KH
11,80
/1.000 KH
9,63
/ 100
0
KH
118,3
8
11,8
2/1.000
KH
12,3
7/ 1.00
0
KH
95,3
4%
16,
43/ 100
0
KH
118,3
8
4 Cakupan
Komplikasi Kebidanan
yang ditangani
100% 113,
83 %
11
3,8
3
100
%
111,
51%
111,
51%
107
,83%
113,8
3
5 Cakupan
Pertolonga
n persalinan
oleh Nakes yang
memiliki kompotens
i dasar
95% 98,7
7 %
10
3,97
95% 92,8
0%
97,6
8%
99,
63
%
103,9
7
6 Persentase
cakupan pelayanan
nifas
95,55
%
98,4
4 %
10
3,0
2
95,5
4%
91,5
7%
95,8
4%
97,
59%
103,0
2
7 Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang
87,86%
100,61
%
11
4,5
1
87,86%
81,56%
92,82%
96,80
%
114,51
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 34
ditangani 8 Persentase
usia subur yang
menjadi
Akesptor KB
80% 80,0
4 %
100,0
5
80% 79,5
5%
99,4
3%
93,
86%
100,0
5
9 Persentase
kunjungan Ibu hamil
K4
95% 83,8
2 %
88,
23 95% 95,4
8%
100,
50%
95,
77%
88,23
10 Cakupan
Kunjungan Bayi
91% 97,0
6 %
10
6,6
6
90% 96,5
5%
107,
27%
100
%
106,6
6
11 Cakupan
Pelayanan Anak
balita
90% 95,9
2 %
10
6,5
8
90% 87,2
9%
96,9
8%
100
%
106,5
8
12 Cakupan penjaringa
n siswa SD
dan setingkat
100% 100%
10
0 100%
100%
100%
100%
100
13 Persentase
Balita Gizi Buruk
0,40% 0,06 18
5 0,40 0,05 187,
50%
0,0
3
185
14 Cakupan
pemberian
makanan pendampi
ng ASI pada anak
usia 6-24 bulan
keluarga miskin
100% 100
%
100
100
%
100
%
100
%
100
%
100
15 Cakupan
Balita Gizi
Buruk Mendapat
Perawatan
100% 100
%
10
0 100
%
100
%
100
%
100
%
100
Rata-rata Capaian
Misi 1 Tujuan 1
Sasaran 2
112
,86
108,1
9
112,86
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 112,86%,
Dari 15 indikator kinerja, semua indikator telah
mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-rata capaian
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 35
kinerja pada sasaran strategis 1 dari Misi 1 tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada
tahun 2018 sebesar 112,86 dan pada tahun 2017 108,19.
Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 112,86%,
ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar
80%.
Perbaikan kesehatan reproduksi ibu dan anak salah satunya
ditandai dengan penurunan angka kematian ibu per 100.000
Kelahiran Hidup dan bayi per 1000 Kelahiran Hidup, pada
indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat berhasil, hal ini
bisa dilihat dari 2 indikator kinerja utama. Peningkatan
kesehatan ibu dan anak sebesar 2 indikator sudah tercapai yaitu:
❖ Angka Kematian Ibu dengan capaian indikator kinerja sebesar
127,83% (target 65 per 100.000 Kelahiran Hidup dan realisasi
46,91 per 100.000 Kelahiran Hidup .
Angka kematian ibu di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 46,91 per 100.000 Kelahiran Hidup menurun
dibandingkan tahun 2017 sebesar 50,18 per 100.000 Kelahiran
Hidup dan tahun 2016 sebesar 115 per 100.000 Kelahiran
Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan
target Nasional sebesar 118 per 100.000 Kelahiran Hidup,
maka angka kematian ibu di Kabupaten Gianyar jauh lebih
rendah, hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan ataupun
kegagalan indikator angka kematian ibu antara lain : (1)
Meningkatnya jumlah ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun,
(2) Tingginya kasus pre Eklampsi dan Eklampsi (keracunan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 36
kehamilan) dan seringnya kasus ini terlalu dianggap biasa-
biasa saja oleh penderita dan keluarganya karena sering tidak
ada keluhan, (3) Tingginya kasus HPP (Haemoragia Post
Partum/ Perdarahan pasca lahir) yang disebabkan : manajemen
aktif kala III kompetensi tenaga kesehatan masih kurang baik
di fasilitas primer (negeri dan swasta) dan pada fasilitas
sekunder (rumah sakit) kecepatan dalam keputusan
penanganan masih kurang, (4). Kurangnya kompetensi petugas
dalam kegawatdaruratan neonatal di puskesmas.
❖ Angka Kematian bayi dengan capaian indikator kinerja sangat
berhasil sebesar 124,90% (target 10,08 per 1.000 Kelahiran
Hidup dan realisasi 7,57 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 7,57 per 1.000 Kelahiran Hidup menurun
dibandingkan tahun 2017 sebesar 10,03 per 1.000 Kelahiran
Hidup tahun tahun 2016 sebesar 12,97 per 1.000 Kelahiran
Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan
target Nasional sebesar <34 per 1.000 Kelahiran Hidup, maka
angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar jauh lebih rendah,
hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan ataupun
kegagalan indikator angka kematian bayi antara lain:(1).
kurangnya kompetensi petugas dalam kegawatdaruratan
neonatal di puskesmas, (2). Meningkatnya jumlah bayi yang
dilahirkan dengan kasus trauma lahir, Asfiksia, Bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR), bayi infeksi dan kelainan
bawaan.
Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah
peningkatan capaian kinerja program kesehatan ibu dan anak
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 37
yang salah satunya ditandai dengan penurunan angka
kematian ibu dan bayi pada tahun yang akan datang, Dinas
Kesehatan telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1). Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang mampu
dalam penanganan kasus kegawatdaruratan baik ditingkat
primer maupun sekunder, (2). Meningkatkan pemenuhan
sarana dan prasarana baik di Pukesmas maupun Rumah Sakit
yang akan memudahkan penanganan kasus yang terjadi (RS
harus mempunyai peralatan PICU/ NICU), (3). Meningkatkan
kemampuan SDM tenaga kesehatan melalui pelatihan :
Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K),
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Manajemen BBLR,
Pelatihan SDIDTK, (4).Kemitraan bidan dan dukun bayi, (5).
Penyeliaan fasilitatif (PF) dan bimbingan teknis, (6). Adanya
pelatihan ulang atau kunjungan dokter spesialis ke puskesmas
untuk pembinaan terutama di Puskesmas PONED, (7). Rumah
sakit swasta harus mengangkat dokter spesialis, (8).Semua
komplikasi seharusnya ditangani oleh Dokter Spesialis yang
menetap 24 jam.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan
output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi
adalah Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Hal tersebut
karena program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak
secara langsung kepada masyarakat.
▪ Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum
mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1.000 balita. AKBA
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak
dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 38
anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan.
Angka Kematian Balita dengan capaian indikator kinerja
sangat berhasil sebesar 118,38% (target 11,80 per 1.000
Kelahiran Hidup dan realisasi 9,63 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian Balita di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 9,63 per 1.000 Kelahiran Hidup, menurun
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 12,37 per 1.000
Kelahiran Hidup dan tahun 2016 sebesar 16,43 per 1.000
Kelahiran Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir
Renstra dan target Nasional sebesar 140 per 1.000 Kelahiran
Hidup, maka angka kematian balita di Kabupaten Gianyar jauh
lebih rendah, hal ini menunjukkan keberhasilan program
upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian balita.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka
kematian Balita di Kabupaten Gianyar meliputi: Audit kematian
maternal dan perinatal, serta Pembinaan/bintek PWS KIA,
Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba
balita sehat Indonesia, Penyediaan sarana ramah anak di
beberapa UPT Kesmas. Upaya tersebut merupakan jenis
pelayanan Anak Balita yang dilaksanakan di Kabupaten
Gianyar.
▪ Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari
normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%,
tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90 mmHg),
oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 39
pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis,
persalinan prematur.
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani dengan
capaian indikator kinerja sebesar 113,83% (target 100% dan
realisasi 113,83%).
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 113,83% meningkat
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 111,51 % maupun
tahun 2016 sebesar 107,83. Apabila dibandingkan dengan
target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 80% Cakupan
Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kabupaten Gianyar
jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program
upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Upaya yang dilakukan adalah dalam memberikan pelayanan
khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang
memiliki risiko tinggi (risti) dengan merujuk tsecara tepat ke fasilitas
kesehatan yang memiliki kemampuan dan ketersediaan peralatan
yang lebih memadai seperti Rumah Sakit.
▪ Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang memiliki
Kompetensi Dasar
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan
proses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan dengan kompetensi kebidanan/dasar. Proses
pertolongan persalinan oleh tenaga dengan kompotensi
kebidanan/dasar akan memastikan pelayanan yang diberikan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 40
a. Sterilitas atau pencegahan infeksi dengan menerapkan
minimal 3 bersih yaitu : bersih tangan penolong, bersih alat
pemotong tali pusat, bersih tempat ibu berbaring
b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar
pelayanan
c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang
lebih tinggi
Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan/dasar adalah tenaga kesehatan yang memiliki
kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Indikator ini
adalah untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan yang
profesional.
Cakupan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang
memiliki Kompetensi Dasar dengan capaian indikator kinerja
sebesar 103,97% (target 95% dan realisasi 98,77%).
Cakupan Cakupan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh
Nakes yang memiliki Kompetensi Dasar di Kabupaten Gianyar
tahun 2018 sebesar 98,77% meningkat dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2017 sebesar 92,80 % dan sedikit di bawah
pencapaian tahun 2016 sebesar 99,63%. Apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 90%
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang memiliki
Kompetensi Dasar di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal
ini menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 41
Persalinan (Jampersal) untuk tahun 2013 dan dialihkan ke
program JKBM untuk tahun 2014 dan tahun 2015-2017
masyarakat miskin dialihkan ke JKN bagi masyarakat miskin.
Kebijakan Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk
menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk
mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk
pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk KB pasca
persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir.
Dalam implementasi kebijakan jaminan persalinan maka
semua persalinan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan baik pemerintah dan swasta. Khusus untuk
swasta maka JKBM melalui Dinas Kesehatan melakukan
kerjasama dengan bidan praktek swasta, klinik swasta dan
atau Rumah Sakit Swasta.
Adapun penyebab belum tercapainya target cakupan ibu
bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi dasar yaitu tingginya target ibu bersalin oleh
karena penetapan target didasarkan pada angka proyeksi.
Namun demikian sudah lebih tinggi dari target Nasional dan
adanya peningkatan dari tahun sebelumnya.
Adapun upaya-upaya yang telah dilaksanakan untuk
tercapainya indikator cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dasar pada tahun
2018 meliputi:
a. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di
tingkat pelayanan dasar.
b. Pembinaan/ bintek PWS KIA.
c. Penyebaran Buku KIA
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 42
Sedangkan upaya yang akan dilaksanakan pada tahun
2018 untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi dasar diantaranya :
kunjungan rumah, sosialisasi persalinan selamat, kerjasama
dengan klinik/praktek perseorangan, mengoptimalkan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)
▪ Cakupan Pelayanan Nifas
Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan
oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu
nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali
dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6
jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2)
dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan
nifas ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah
persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada
saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan
bersamaan pada kunjungan bayi.
Cakupan Pelayanan Nifas dengan capaian indikator kinerja
sebesar 103,02% (target 95,55% dan realisasi 98,44%).
Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 98,44% meningkat dibandingkan dengan tahun 2017
sebesar 91,57 % maupun tahun 2016 sebesar 97,59%. Apabila
dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 43
sebesar 90% di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini
menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan masyarakat
yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan hasil tersebut
diatas adalah lewat pandataan sasaran dan sweeping ibu nifas.
▪ Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
Neonatus risti/komplikasi meliputi asfeksia, tetanus
neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan
pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi
yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu
dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan
rumah sakit. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang
ditangani dengan capaian indikator kinerja sebesar 114,51%
(target 87,86% dan realisasi 100,61%).
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi di Kabupaten
Gianyar tahun 2018 sebesar 100,61% di atas pencapaian tahun
2017 sebesar 91,57 % maupun pencapaian tahun 2016 sebesar
81,56%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan
target Nasional sebesar 80% capaian di Kabupaten Gianyar
sedikit lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program
upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Adapun terjadinya capaian yang cukup tinggi ini adalah
karena usaha-usaha yang dilakukan untuk pemantauan
adanya neonatus Risti/komplikasi sehingga dapat terdeteksi
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 44
secara dini disamping oleh karena target yang ditetapkan masih
lebih rendah yaitu sebesar 80%.
▪ Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita
biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur
jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran,
wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan
alat/cara KB.
Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB dengan
capaian indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100,05% (target
80% dan realisasi 80,04%).
Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 80,04% sedikit meningkat
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 79,85 % dan di bawah
pencapaian tahun 2016 sebesar 93,86%. Apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 70%
capaian di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini
menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan masyarakat
yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
▪ Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4)
Pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh
petugas kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
minimal 4 kali dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan
minimal satu kali pada kehamilan trimester I (kontak pertama),
minimal satu kali pada trimester II (kontak kedua) dan minimal
dua kali pada trimester III (kontak ketiga dan kontak keempat).
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 45
Adapun pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang
berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,
screening status imunisasi Tetanus Toksoid, ukur tinggi fundus
uteri, Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet selama kehamilan),
temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal atau konseling)
dan test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh
tenaga kesehatan serta memenuhi standar pemeriksaan
kehamilan. Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan
antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan
kesehatan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi.
Pengukuran terhadap indikator pencapai cakupan K4
ditujukan untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA
untuk melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin
melalui penyediaan pelayanan antenatal.
Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) dengan capaian
indikator kinerja sebesar 88,23% (target 95% dan realisasi
83,82%).
Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 83,82% menurun jika
dibandingkan dengan pencapaian tahun 2017 sebesar 95,48 %
maupun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2016 sebesar
95,77%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan
target Nasional sebesar 95% capaian di Kabupaten Gianyar jauh
lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 46
▪ Cakupan Kunjungan Bayi
Bayi adalah anak baru lahir sampai umur 1 tahun kurang 1
hari. Pada usia ini memiliki resiko gangguan kesehatan sangat
tinggi sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut.
Terlayaninya bayi dengan bauk dapat dilihat dari cakupan
kunjungan bayi itu sendiri.
Cakupan Kunjungan Bayi dengan capaian indikator kinerja
sebesar 106,66% (target 91% dan realisasi 97,06%).
Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 97,06% meningkat dibandingkan dengan tahun 2017
sebesar 96,55 % namun lebih rendang dibanding tahun 2016
sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra
dan target Nasional sebesar 90% capaian di Kabupaten Gianyar
jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program
upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan
angka bayi.
Tercapaianya hasil cukup baik untuk tahun 2017 dikarenakan
oleh beberapa upaya seperti : Penanganan pada saat neonatal dan
pada anak setelah umur 28 hari kelahiran. Dimana bayi sampai
umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang
dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali,
yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3 – 7 hari;
dan hari ke 8 – 28 hari.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan
disamping melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 47
tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan
resusitasi, pencegahan hipothermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,
kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; menajemen
terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan
neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Pada usia diatas 28 hari (neonatal) petugas kesehatan memberi
pelayanan berupa pelayanan kesehatan yang sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali
dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, satu
kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan
satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar
(BCG, DPT / HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
serta peningkatan kualitas hidup bayi.
▪ Cakupan Pelayanan Anak Balita
Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan
pada anak umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali dalam satu tahun, pemantauan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 48
perkembangan minimal dua kali setahun dan pemberian vitamin A
dosis tinggi dua kali setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus.
Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan di posyandu, Puskesmas
dan Rumah Sakit, Bidan Praktek Sawasta, serta sarana fasilitas
kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan
melalui SDIDTK oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A
dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.
Cakupan Pelayanan Anak Balita dengan capaian indikator
kinerja sebesar 106,58% (target 90% dan realisasi 95,92%)
Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten Gianyar tahun
2018 sebesar 95,92% meningkat dibandingkan tahun 2017
sebesar 87,29 % namun lebih rendah dibandingkan pencapaian
tahun 2016 sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target
akhir Renstra dan target Nasional sebesar 90% capaian di
Kabupaten Gianyar lebih rendah, hal ini menunjukkan bahwa
memerlukan pengelolaan program upaya kesehatan masyarakat
yang bertujuan untuk menurunkan angka bayi yang lebih baik.
▪ Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat
Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat dengan capaian
indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100% (target 100% dan
realisasi 100%).
Cakupan Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 100% sama dengan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 49
pencapaian tahun 2017 dan 2016 sebesar 100 %. Apabila
dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional
sebesar 100% capaian di Kabupaten Gianyar sudah mencapai, hal
ini menunjukkan bahwa program upaya kesehatan sekolah yang
bertujuan untuk menurunkan angka anak yang lebih baik.
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan
pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum,
kesehatan gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter
kecil. Adapun tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk
medeteksi sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta
didik, sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk
mencegah keadaan lebih buruk.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah
Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar
Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah serta
satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes baik jalur
pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau
petugas UPT Kesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga
pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau
guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan
telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5
SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen
program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 50
sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui pelayanan
kesehatan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan
penjaringan anak SD melalui sweeping serta penjadwalan ulang
bagi siswa yang absensi pada saat dilakukan pemeriksaan
kesehatan.
▪ Persentase Balita Gizi Buruk
Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDGs adalah staus gizi Balita. Status gizi
balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB), dan tinggi
badan (TB). Variabel BB dan TB) ini disajikan dalam bentuk tiga
indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U),
tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi
masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan
indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut
karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi
badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat
disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare
atau penyakit infeksi lain (akut).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang
berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup
sehat dan pola asuh, pemberian makan yang kurang baik
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 51
dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak
menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari
peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama
(singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan
kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi
kurus.
Untuk status gizi Balita di Kab. Gianyar dengan
indikator BB/U belum bisa ditentukan dari hasil
penimbangan yang dilakukan di Posyandu karena cakupan
penimbangan balita di Posyandu belum mencapai 85%.
Persentase Balita Gizi Buruk dengan capaian indikator
kinerja sebesar 185% (target 0,40% dan realisasi 0,06%).
Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Gianyar
tahun 2018 sebesar 0,06% sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun 2017 sebesar 0,05% dan tahun 2016 sebesar
0,03%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra
dan target Nasional sebesar 5,7% capaian di Kabupaten
Gianyar lebih rendah menunjukkan bahwa program
perbaikan gizi masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan gizi ibu dan anak yang lebih baik.
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi gizi buruk di
Kabupaten Gianyar meliputi:
a. Penimbangan balita secara ketat dengan meningkatkan
cakupan D/S (balita ditimbang dibagi seluruh balita)
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 52
b. Melakukan investigasi terhadap balita yang dicurigai gizi
buruk.
c. Melakukan rujukan kasus gizi buruk.
d. Pemberian PMT kepada balita gizi kurang/buruk
berdasarkan indikator BB/U
e. Monitoring dan evaluasi.
▪ Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin.
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada
Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin dengan capaian
indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100% (target 100% dan
realisasi 100%).
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak
Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin di Kabupaten Gianyar tahun
2018 sebesar 100% masih sama dibanding tahun 2017 dan tahun
2016 sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target akhir
Renstra dan target Nasional sebesar 100% capaian di Kabupaten
Gianyar sudah mencapai menunjukkan bahwa program perbaikan
gizi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu dan
anak yang lebih baik.
Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi
dan penguatan program/kegiatan yang ada.
▪ Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan
Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4
tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah
status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 53
Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,
kwasshiorkor dan marasmus-kwashiorkor).
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan dengan
capaian indikator kinerja sebesar 100% (target 100% dan realisasi
100%).
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 100% masih sama dengan
pencapaian tahun 2017 dan tahun 2016 sebesar 100% Apabila
dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional
sebesar 100% capaian di Kabupaten Gianyar sudah mencapai
menunjukkan bahwa program perbaikan gizi masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu dan anak yang lebih baik.
Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi
dan penguatan program/kegiatan yang ada.
Meningkatnya gizi masyarakat khususnya ibu dan anak ditandai
dengan menurunnya prevalensi (angka) balita gizi buruk dan gizi
kurang, indikator kinerja utama ini yaitu Angka balita gizi buruk
dengan capaian indikator kinerja sudah tercapai sebesar 165%,
target <2% (4.042 balita) dan realisasi 0,70% (1.125 balita).
Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat
berhasil, hal ini bisa dilihat indikator sasaran prevalensi balita
gizi buruk dengan capaian kinerja > 100%.
Data capaian indikator prevalensi gizi buruk diperoleh
dari Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan setiap tahun
pada bulan September. Status gizi balita merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 54
balita adalah dengan pengukuran anthropometri meng gunakan
indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U).
Penyebab utama peningkatan dan penurunan angka
gizi buruk di Kabupaten Gianyar adalah gangguan pertumbuhan
pada balita, hal ini disebabkan: a) Bayi lahir dengan berat badan
rendah (BBLR), b) Pemberian ASI eksklusif yang tidak taat, c)
Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat, d) MP-ASI tidak
cukup, baik jumlah maupun mutu. Pemberian ASI eksklusif
sampai usia 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang baik setelah usia
6 bulan disertai dengan imunisasi lengkap dapat mengurangi
resiko tersebut.Selain faktor lainnya, dampak dari rendahnya bayi
yang mendapat ASI eksklusif, dapat terlihat juga dengan semakin
tingginya prosentase gizi kurang pada bayi usia 6-11 bulan, dan
juga pada anak usia > 1 tahun.
Selain itu kasus-kasus tersebut biasanya ditemukan
sudah dalam keadaan terlambat karena tingkat partisipasi/
kehadiran ke posyandu rendah, sehingga tidak pernah terpantau
oleh petugas kesehatan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut
diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehatan dalam
mencegah dan menanggulangi KEP berat/ gizi buruk secara
terpadu seperti Rumah Sakit Umum, puskesmas perawatan,
puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 55
Strategi yang dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi Kurang
Energi Protein (KEP)/ angka balita gizi buruk adalah :
1. Meningkatkan pemantauan kegiatan PMT- P
2. Meningkatkan penyuluhan gizi.
3. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melaui UPGK
4. Meningkatkan surveillans gizi buruk.
5. Meningkatkan peran dan kerjasama lintas program dan lintas
sektor, serta tokoh masyarakat
Macam kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah :
Pemberian Makanan Tambahan–Pemulihan (PMT-P) pada balita
KEP, Pemberian Makanan Tambahan–Pemulihan (PMT-P) pada
bumil KEK, Pelacakan kasus gizi buruk, Penyuluhan,
Pengumpulan data Status Gizi, Validasi data dan evalusi
Pemantauan Status Gizi,Intervensi langsung dalam bentuk
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan,penanggulangan
anemia gizi besi, penanggulangan GAKY, penanggulangan
kekurangan Vitamin A serta kekurangan zat mikro lainnya.
Dalam rangka penanggulangan masalah KEP pada balita
sangat diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehatan
dalam mencegah dan menanggulangi KEP berat/ gizi buruk secara
terpadu di tiap jenjang administrasi, termasuk kesiapan sarana
pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum, Puskesmas
Perawatan, Puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output
paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah
Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Hal tersebut karena
program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara
langsung kepada masyarakat.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 56
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar
untuk pencapaian Sasaran 2 adalah sebesar Rp 1.576.030.000,-
atau 73,46 % dari total pagu sebesar Rp. 2.145.498.000,-, Hal ini
berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar
26,54% dari Pagu yang ditentukan .
3. Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan
pengendalian pencemaran lingkungan
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Persentase rumah
sehat
92,74
%
91,9
8 %
99,
18
92,74
%
93,7
2%
101,
06%
93,
72%
99,18
2. Persentase Tempat
Umum
Sehat
91,60
%
92 % 100
,44
91,60
%
90,1
0%
98,3
6%
98,
38%
100,44
Rata-rata Capaian
Misi 1 Tujuan 1
Sasaran 3
99,
81
99,71 99,81
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 99,81%, Dari 2 indikator
kinerja, hanya satu indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan.
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis 3 dari Misi 1 tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018
sebesar 99,81 dan pada tahun 2017 sebesar 99,71. Realisasi kinerja sampai dengan
tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah
ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 99,81%,
ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 92,17%.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 57
Peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian
pencemaran lingkungan salah satunya ditandai dengan
peningkatan persentase rumah sehat dan persentasi tempat-
tempat umum sehat. Pada indikator kinerja utama ini capaian
sudah sangat berhasil, hal ini bisa dilihat dari 2 indikator kinerja
utama yaitu:
❖ Cakupan Rumah Sehat dengan capaian indikator kinerja
sebesar 998% (target 92,74% dan realisasi 91,98%) .
Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Gianyar tahun 2018
sebesar 91,98% lebih rendah dibandingkan tahun 2017 sebesar
93,72% maupun pencapaian tahun 2016 sebesar 93,72%.
Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target
Nasional sebesar 90%, maka Cakupan Rumah Sehat di
Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan
keberhasilan program pengembangan lingkungan sehat yang
bertujuan untuk meningkatkan penyehatan lingkungan dan
pengendalian pencemaran lingkungan.
▪ Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat dengan capaian
indikator kinerja sebesar 100,44% (target 91,60% dan
realisasi 92%) .
Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat di Kabupaten
Gianyar tahun 2018 sebesar 92% meningkat
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 90,10%
namun lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2016 sebesar 98,38%. Apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar
90%, maka Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat di
Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini
menunjukkan keberhasilan program pengembangan
lingkungan sehat yang bertujuan untuk meningkatkan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 58
penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran
lingkungan.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar
untuk pencapaian Sasaran 3 adalah sebesar Rp 233.190.000,- atau
99.00 % dari total pagu sebesar Rp. 235.545.000,-, Hal ini berarti
terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,00% dari Pagu
yang ditentukan .
4. Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak
menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi serta pengamatan penyakit.
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Angka Kematian
Demam Berdarah
/ 100.000 pdd
<1 % 0 200 <1 % 0,39
%
106 0,3
4%
200
2. Angka Kesembuh
an Penderita
TB Paru BTA +
95,20%
83,62 %
87,
84 95,20
% 80,8
5% 84,9
2 79,44
%
87,84
3. Persentas
e Desa /
Kelurahan Universal
Chaild Immuniza
tion (UCI)
100 %
95,71 %
95,
71 100 %
100%
100 100%
95,71
4 Persentase
penderita
DBD yang ditangani
100% 100
%
100 100% 100
%
100 100
%
100
5 Cakupan
desa
100% 100
%
100 100% 100
%
100 100
%
100
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 59
kelurahan
mengalami KLB
yang
dilakukan penyelidik
an epidemiol
ogi < 24 Jam
Rata-rata Capaian
Misi 1 Tujuan 1
Sasaran 4
116
,71
98,18 116,71
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 116,71 %,
Dari 5 indikator kinerja, tiga indikator telah mencapai/melebihi
target yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran
strategis 4 dari Misi 1 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan
tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 sebesar
116,71 dan pada tahun 2017 sebesar 98,16. Realisasi kinerja
sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target
jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 116,71%, ini berarti
telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.
Menurunnya kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular dapat dicapai dengan pengendalian Pengendalian angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit menular sesuai dengan
kasus masing-masing, pada indikator kinerja utama ini capaian
sudah sangat berhasil, hal ini bisa dilihat dari 5 (lima) indikator
kinerja utama Pengendalian angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular sesuai dengan kasus masing-masing sebesar 4
(empat) indikator dengan capaian kinerja 100% dan 1(satu)
indikator dengan capaian kinerja >100%.
Indikator sasaran program ini yaitu :
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 60
• Pengendalian kematian kasus Demam Berdarah (DBD)
dibawah CFR dengan capaian indikator kinerja sebesar
200%, target < 1% dan realisasi 0.
Capaian indikator kinerja utama Penemuan dan
penanganan Demam Berdarah (DBD) tahun 2018 sebesar
100% sama dengan pencapaian tahun 2017. Bila
dibandingkan dengan target Renstra dan target nasional
sebesar 100%. Jumlah kasus DBD tahun 2018 sebesar
72 kasus, dengan tanpa kematian.
Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Penyebaran penyakit demam berdarah dengue
secara pesat terjadi sejak tahun 1968 di Indonesia, hal
ini karena virus semakin mudah menyebar menulari
lebih banyak manusia karena didukung oleh: (1)
meningkatnya mobilitas penduduk karena semakin
baiknya sarana transportasi di dalam kota maupun
antar daerah, (2) kebiasaan masyarakat menampung air
bersih untuk keperluan sehari-hari, apalagi penyediaan
air bersih belum mencukupi kebutuhan atau sumber
yang terbatas atau letaknya jauh dari pemukiman
mendorong masyarakat menampung air di rumah
masing-masing (karena nyamuk Aedes aegypti hidup di
air bersih), (3) sikap dan pengetahuan masyarakat
tentang pencegahan penyakit yang masih kurang
(Sudarmo 1990).
Obat dan vaksin demam berdarah dengue sampai
saat ini belum tersedia. Pengobatan yang dilakukan
hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 61
risiko kematian. Penanggulangan demam berdarah
dengue secara umum ditujukan pada pemberantasan
rantai penularan dengan memusnahkan pembawa
virusnya (vektornya) yaitu nyamuk Aedes aegypti dengan
memberantas sarang perkembangbiakannya yang
umumnya ada di air bersih yang tergenang di
permukaan tanah maupun di tempat-tempat
penampungan air. Upaya pemberantasan penyakit
demam berdarah dengue dilakukan melalui kegiatan
pencegahan, penemuan, pertolongan, pelaporan,
pengamatan penyakit dan penyelidikan epidemiologi,
penanggulangan seperlunya, penanggulangan lain dan
penyuluhan kepada masyarakat.
Mengingat tersebar luasnya Aedes Aegypti
tersebut, maka dalam pemberantasannya perlu adanya
peran aktif masyarakat khususnya untuk memberantas
jentik Aedes Aegypti melalui PSN DBD di rumah,
sekolah, dan tempat umum untuk memutuskan rantai
kehidupan nyamuk.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang
menunjukkan output paling mendukung bagi
pencapaian kinerja organisasi adalah Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,
dengan kegiatan Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk.
Hal tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat
memberikan dampak secara langsung kepada
masyarakat.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 62
• Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Capaian indikator kinerja utama Penemuan dan
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + tahun 2018
sebesar 83,62%, (target 95,20% dan realisasi 83,62%).
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + di
Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 83,62%
meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar
80,85% dan tahun 2016 sebesar 79,44%. Apabila
dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target
Nasional sebesar 95,20 %, maka Angka Kesembuhan
Penderita TB Paru BTA + di Kabupaten Gianyar masih
lebih rendah.
Program/ kegiatan yang menunjukkan output
paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi
adalah Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular, dengan kegiatan Pelayanan
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. Hal
tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat
memberikan dampak secara langsung kepada
masyarakat.
• Capaian indikator kinerja utama Persentase Desa /
Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) di
Kabupaten Gianyar tahun tahun 2018 sebesar 95,71%
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2017 dan tahun 2016 sebesar 100%, serta sesuai
bila dibandingkan dengan target Renstra dan target
nasional sebesar 100% maka sedikit lebih rendah karena
target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan terlalu
tinggi dan pada kenyataanya tidak terdapat target
sasaran sebesar itu.
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 63
• Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB) desa/kelurahan
< 24 jam dengan capaian indikator kinerja sebesar 100%,
target 100% dan realisasi 100%.
Kejadian luar biasa adalah peningkatan
kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB,
penyakit karantina atau keracunan makanan. Kejadian
luar biasa yang menimbulkan kesakitan dan kematian
dari tahun ke tahun masih sering terjadi di Kabupaten
Gianyar, hal ini dapat diketahui dari laporan puskesmas
yang masuk. Diantara KLB yang sering terjadi adalah
keracunan, Demam Berdarah dan Diare yang terjadi
sejak tahun 2003 sampai tahun 2017.
Tahun 2016 desa/ kelurahan yang terserang KLB
sebanyak 36 desa (9,23%) dari 390 desa, dan 36 desa
(100%) ditangani oleh petugas kesehatan sebelum 24
jam, Sedangkan tahun 2017 yang terserang KLB
meningkat sebanyak 38 desa (9,74%) dari 390 desa, dan
38 desa (100%) Pada tahun 2018 desa yang terkena KLB
menurun hanya 2 desa (0,51%) dari 390 desa dan
seluruh desa yang terkena KLB sudah ditangani oleh
petugas kesehatan sebelum 24 jam, angka ini sesuai
dengan target nasional yaitu 100%. Cakupan
Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) tahun 2018 sama
bila dibandingkan dengan target Renstra dan target
nasional sebesar 100%.
Jenis KLB yang terjadi di Kabupaten Gianyar
selama 8(delapan) tahun yaitu tahun 2008 – 2017
antara lain : Keracunan (makanan dan gas amoniak),
Diare, DBD, Chikungunya, dan Bencana alam (tanah
longsor, banjir, angin puting beliung).
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 64
Dari laporan puskesmas dapat diketahui ada 3
(tiga) jenis KLB yang terjadi: a) KLB Penyakit, b) KLB
Keracunan Makanan dan Minuman, c) KLB Bencana.
Untuk mengantisipasi dan untuk menurunkan
angka kejadian KLB di Kabupaten Gianyar telah
ditempuh beberapa cara antara lain :
a) Untuk menanggulangi bencana telah dibentuk Tim
Penanggulangan Bencana baik di tingkat kabupaten
maupun di tingkat kecamatan / puskesmas, dan juga
di tiap puskesmas telah memiliki peta rawan bencana
b) Meningkatkan pembinaan kepada petugas Surveilans
untuk segera lapor apabila ada KLB dalam waktu 1 x
24 jam, tiap tribulan dibuatkan umpan balik ke
masing-masing puskesmas
c) Meningkatkan laporan dengan membuat umpan balik.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang
menunjukkan output paling mendukung bagi
pencapaian kinerja organisasi adalah Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,
dengan kegiatan Peningkatan surveilans Epidemiologi
dan penanggulangan wabah. Hal tersebut karena
program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak
secara langsung kepada masyarakat.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten
Gianyar untuk pencapaian Sasaran 4 adalah sebesar Rp
2.534.407.513,- atau 55,06 % dari total pagu sebesar Rp.
4.602.586.575,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan
sumber daya sebesar 44,94% dari Pagu yang ditentukan .
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 65
5. Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan
Kesehatan
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Angka kepuasan
pelayanan kesehatan
di UPT Kesmas
85 % 80,8
4 %
95,12
85% 78,8
7%
92,7
9
79,0
6%
95,12
Rata-rata Capaian
Misi 4 Tujuan 1
Sasaran 5
95,
12
92,79 95,12
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 95,12%, Dari 1 indikator
kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-
rata capaian kinerja pada sasaran strategis 5 dari Misi 1 tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018
sebesar 95,12 dan pada tahun 2017 sebasar 92,79. Realisasi kinerja sampai dengan
tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah
ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 95,12%,
ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 85%.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
dicapai melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar
dengan indikator kinerja utama Indeks kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan capaian
indikator kinerja tahun 2018 sebesar 95,12% (target 85% dan
realisasi 80,84%).
Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat
berhasil, hal ini bisa dilihat sasaran Indeks kepuasan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 66
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan
capaian kinerja > 85%.
Angka indeks ini diperoleh dari hasil survei yang
dilaksanakan di 13 puskesmas di wilayah Kabupaten Gianyar
yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) wilayah survey.
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang dibagikan kepada
masyarakat pengguna layanan sebagai responden secara
langsung, pertanyaan kuesioner meliputi 9 (sembilan) unsur yang
mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 tahun
2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.IKM merupakan salah satu
alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat
terhadap suatu layanan. Angka indeks yang didapatkan
merupakan angka persepsi masyarakat terhadap layanan dari
pemerintah yang mengukur tingkat kualitas pelayanan. Kategori
jawaban terdiri dari empat tingkat dari tingkat kurang baik diberi
nilai 1 (satu) sampai dengan tingkat sangat baik dan diberi nilai 4
(empat).
Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan indikator
ini antara lain : Prosedur pelayanan, Persyaratan pelayanan,
Waktu pelayanan, Biaya pelayanan, Produk spesifikasi jenis
pelayanan, Kompetensi petugas pelayanan, Perilaku pelaksana,
Maklumat pelayanan, Penanganan pengaduan, Saran dan
masukan.
Capaian indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas tahun 2017 turun dibanding tahun 2016,
hal ini disebabkan:(1) adanya perbedaan indikator yang digunakan
untuk survey, tahun 2016 menggunakan 14 indikator sesuai
Permen PAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004) dan tahun 2017
menggunakan 9 indikator sesuai Permen PAN dan RB Nomor 16
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 67
tahun 2014, (2). Lokasi survey tahun 2016 per korwil dan tahun
2017 survey dilaksanakan di 13 puskesmas.
Dari hasil pelaksanaan survei IKM yang dilaksanakan di 13
Puskesmas di wilayah Kabupaten Gianyar tahun 2017,
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam Kepmenpan,
maka kinerja keseluruhan unit pelayanan masuk dalam kategori
“BAIK” atau sebesar 73,79, namun belum optimal untuk mencapai
angka maksimal yaitu 81,25 (target nasional).
Untuk bisa mewujudkan pelaksanaan pelayanan prima
khususnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat di unit layanan
puskesmas, diperlukan komitmen untuk melaksanakan
transparansi dan akuntabilitas, baik oleh pengambilan keputusan
(top manager), pimpinan unit pelaksana dan pelaksana pelayanan
publik, untuk selalu berupaya memberikan pelayanan secara
cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana, dan mudah
dilaksanakan serta tidak diskriminatif. Di sisi lain pengguna
layanan (masyarakat) diharapkan ikut membantu dalam arti
melengkapi syarat berkas-berkas layanan serta tidak bersifat
apatis terhadap upaya-upaya peningkatan pelayanan. Secara
umum dengan persepsi yang “BAIK” dari masyarakat, masih ada
hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.
Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah
peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas
Kesehatan telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Asas penyelenggaraan pelayanan berpedoman dan
memerhatikan amanat dari UU nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dengan berprinsip pada
peningkatan kulitas pelayanan, kepuasan masyarakat
dan pengelolaan pengaduan dari masyarakat secara tepat;
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 68
2. Diperlukan penerjemahan tehnis dalam penguatan
regulasi di tingkatan pemerintah kabupaten untuk
mendukung implementasi undang-undang tersebut;
3. Segera melakukan pengkajian, pemetaan dan
penghitungan kembali terhadap fasilitas umum dan
sumber daya manusia (SDM) yang menurut responden
kurang memadai seperti jumlah dan kebersihan kamar
mandi atau toilet, proporsionalitas dan kenyamanan
ruang rawat inap dan ruang tunggu serta proporsionalitas
SDM yang ideal berbanding jumlah pengguna layanan
puskesmas, dan sebagainya;
4. Perlu upaya pemberian pelatihan dan pemahaman yang
berkesinambungan bagi penyelenggara pelayanan dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai penyedia layanan
yang berkualitas dengan mempedomani standar baku
(SOP) dan Standar Pelayanan (SP) dan meningkatkan
kedisiplinan serta rasa tanggung jawab petugas.
5. Perlunya penguatan pengelolaan pengaduan masyarakat
secara serius dan tersistem serta konsisten, sehingga
setiap pengaduan dapat diselesaikan dengan cepat dan
tepat dalam rangka mendukung peningkatan kualitas
layanan. Hal ini juga menjadi salah satu instrumen
perbaikan layanan;
6. Meskipun prosentasenya kecil, namun tetap penting
untuk dipertimbangkan adalah penyediaan tempat
bermain anak di setiap puskesmas, serta ;
7. Meskipun juga tidak muncul selama masa survey, namun
juga penting untuk memastikan bahwa setiap puskesmas
sudah memiliki ruang laktasi, sebagai bagian dari upaya
pelayanan yang responsif gender;
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 69
8. Perlu mekanisme kontrol yang tersistem dalam rangka
untuk memastikan konsistensi layanan kesehatan dengan
mengukur secara berkala melalui survey kepuasan
masyarakat yang dilakukan oleh tim eksternal;
9. Masyarakat selaku faktor ekternal dapat dijadikan mitra
kritis untuk mengawal pelaksanaan maklumat layanan.
Menyediakan “ruang khusus” bagi masyarakat untuk
dapat terlibat secara aktif dalam upaya-upaya perbaikan
layanan.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang
menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian
kinerja organisasi adalah Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan. Hal tersebut karena program/ kegiatan tersebut
dapat memberikan dampak secara langsung kepada
masyarakat.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar
untuk pencapaian Sasaran 5 adalah sebesar Rp. 64.222.736,- atau 96,95 %
dari total pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi
penggunaan sumber daya sebesar 3,05% dari Pagu yang ditentukan .
6. Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 70
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Persentase Cakupan
Desa Siaga
Aktif.
100 % 100 %
100 100% 100% 100%
100%
100
2. Persentase
Rumah
Tangga
Berperilaku
Hidup Sehat
85% 87,3
5 %
102,
76 84% 87% 103,
57%
100
%
102,76
Rata-rata Capaian
Misi 3 Tujuan 2 Sasaran 6
101,
38
101,7
9
101,38
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 101,38%, Dari 2 indikator
kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-
rata capaian kinerja pada sasaran strategis 6 dari Misi 3 tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan tahun 2017 relatif sama. Pada tahun 2018 sebesar 101,38
dan pada tahun 2017 sebasar 101,79. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018
apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 101,38 %, ini berarti telah
melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 92,50 %.
Kemandirian masyarakat Kabupaten Gianyar dibidang
Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat, swasta dan
kerjasama lintas sektor dapat dicapai melalui peningkatan Desa
yang Mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Indikator
kinerja utama program ini yaitu Cakupan desa siaga aktif dengan
capaian indikator kinerja sebesar 100% (target 100% (43 desa) dan
realisasi 100% (43 desa) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Masyarakat dengan capaian indicator kinerja sebesar 102,76% (
target 85% dan realisasi 87,35%).
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 71
Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat
berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Peningkatan
pemberdayaan/ penyuluhan kesehatan masyarakat dengan
capaian kinerja 100% dan PHBS masyarakat dengan capaian
kinerja 102,76%.
Salah satu pendukung yang membuat masyarakat mandiri
untuk hidup sehat adalah desa siaga. Desa siaga aktif adalah desa
yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang telah
berfungsi dan berada pada tahap tumbuh, kembang dan
paripurna dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk.
Capaian kinerja indikator desa siaga aktif tahun 2018
sebesar 100% sama dengan capaian tahun2017 sebesar 100%,
dan tahun 2016 sebesar 100% dan target akhir Renstra serta
target nasional sebesar 100%. Cakupan Jumlah desa siaga aktif
di Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 70 desa.
Keluaran dari Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat yaitu Desa Siaga yang telah menjadi
Desa Siaga Aktif sampai dengan tahun 2018 sebanyak 70 desa,
untuk pencapaian ini didukung melalui peningkatan skill Tim
Kesehatan Desanya. Kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran
informasi kesehatan melalui seluruh posyandu yang ada (566
Posyandu) baik secara langsung atau melalui leaflet-leaflet
kesehatan dan dialog interaktif secara berkala di Radio Gelora
Pemerintah Kabupaten Gianyar juga di Radio Heatline di Tulikup
Gianyar secara insidentil.
Untuk tahun berikutnya peningkatan perilaku masyarakat
yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, kepedulian perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan masyarakat serta mendorong
partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat dalam gerakan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 72
peningkatan kesehatan masyarakat sangat perlu untuk
diperhatikan, yang dilakukan melalui media elektronik (dialog
interaktif kesehatan melalui radio).
Monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis terpadu
merupakan kegiatan perjalanan lain oleh petugas propinsi
bersama petugas Kabupaten Malang dan petugas Puskesmas.
Tujuannya untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan,
permasalahan dan hambatannya untuk dicarikan solusinya dalam
meningkatkan kegiatan pengembangan desa siaga aktif
selanjutnya.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output
paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Hal
tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat memberikan
dampak secara langsung kepada masyarakat.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk
pencapaian Sasaran 6 adalah sebesar Rp. 419.627.546,- atau 75,43 % dari total
pagu sebesar Rp. 556.324.750,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan
sumber daya sebesar 24,57% dari Pagu yang ditentukan .
7. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 73
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Akhir
Renstra
2018
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
1. Cakupan ketersediaan
obat dan
perbekalan
kesehatan
yang bermutu
dan sesuai
kebutuhan
85 % 90 % 105,
88 85% 85% 100
% 85% 105,88
Rata-rata Capaian
Misi 1 Tujuan 3
Sasaran 7
105
,88
100 105,88
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 105,88%,
Dari 1 indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi
target yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran
strategis 7 dari Misi 1 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan
tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 sebesar
105,88 dan pada tahun 2017 sebesar 100. Realisasi kinerja
sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target
jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 105,88%, ini berarti
telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 85%.
Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu
dan sesuai kebutuhan untuk menunjang pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada masyarakat dapat dicapai melalui
peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan pada
UPT. Kesmas di Kabupaten Gianyar. Indikator kinerja utama
program ini yaitu Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan dengan capaian
indikator kinerja sebesar 105,88% (target 85% dan realisasi 90%).
Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat
berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Cakupan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 74
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan
sesuai kebutuhan dengan capaian kinerja 100%.
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output
paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Hal tersebut karena
program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara
langsung kepada masyarakat.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk
pencapaian Sasaran 7 adalah sebesar Rp. 2.876.646.377,- atau 87,47 % dari total
pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan
sumber daya sebesar 12,58% dari Pagu yang ditentukan .
8. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai
kompetensi di unit pelayanan kesehatan.
No Indikator 2018 2017 2016 %
Capaian
Thd
Target
Target Capai
an
% Target Capai
an
% Capa
ian
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 75
Akhir
Renstra
2018
1. Jumlah
SDM Kesehatan
dan
Puskesmas yang
mengikuti lomba
tenaga kesehatan
teladan.
40 % 40 % 100 40% 40% 100%
85% 100
Rata-rata Capaian
Misi 2 Tujuan 4
Sasaran 8
100 100 100
Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 100%, Dari 1
indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target
yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis
4 dari Misi 2 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan tahun
2017 dalam kondisi sama. Pada tahun 2018 sebesar 100 dan pada
tahun 2017 juga sebesar 100. Realisasi kinerja sampai dengan
tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah
yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas
Kesehatan telah tercapai 100 %, ini berarti telah mencapai target
yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.
Kualitas tenaga kesehatan dapat ditingkatkan melalui
penilaiain kompetensi yang dikemas dalam bentuk lomba tenaga
kesehatan teladan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan
nasional. Indikator kinerja utama program ini yaitu Jumlah
Nakes yang mengikuti Nakes teladan dengan capaian indikator
kinerja sebesar 100% (target 40 Nakes dan realisasi 40 Nakes%).
Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat
berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Jumlah Nakes
yang mengikuti Nakes teladan dengan capaian kinerja 100%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 76
Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output
paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan
Lomba Puskesmas Berprestasi dan Lomba Tenaga Kesehatan
Teladan Tingkat Provinsi.
Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk
pencapaian Sasaran 8 adalah sebesar Rp. 58.695.000,- atau 81,70 % dari total
pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan
sumber daya sebesar 18,30% dari Pagu yang ditentukan .
B. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran
Untuk mendukung pelaksanan program dan kegiatan dan
untuk meningkatkan capaian kinerja, Dinas Kesehatan pada
tahun 2018 didukung dari berbagai sumber pendanaan yaitu
pendanaan bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar (termasuk di
dalamnya APBD Provinsi Bali dan DAK/ Dana Alokasi Khusus).
Selengkapnya sumber pendanaan Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar Tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut :
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 77
Tabel 3.5
Alokasi Per Sasaran Pembangunan Kesehatan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran %
Anggaran
1 Terwujudnya
peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
Cakupan Pelayanan
Kesehatan dasar
47.144.870.575 81,13%
Cakupan Pelayan
Kesehatan Rujukan
Masyarakat Miskin
Cakupan Pelayanan
Gawat Darurat level 1 yang harus
diberikan Sarana
Kesehatan (RS) di Kab/Kota
2 Terwujudnya perbaikan
Kesehatan
Reproduksi Ibu dan Anak
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)
per-100.000 KH
2.145.498.650
3,69 %
Angka Kematian
Bayi (AKB) per 1.000KH
Angka Kematian Balita (AKBA) per-
1.000KH
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan yang ditangani
Cakupan Pertolongan
persalinan oleh
Nakes yang memiliki kompotensi dasar
Persentase cakupan
pelayanan nifas
Cakupan neonatus
dengan komplikasi
yang ditangani
Persentase usia
subur yang menjadi Akesptor KB
Persentase
kunjungan Ibu
hamil K4
Cakupan
Kunjungan Bayi
Cakupan Pelayanan
Anak balita
Cakupan
penjaringan siswa SD dan setingkat
Persentase Balita
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 78
Gizi Buruk
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
Cakupan Balita Gizi
Buruk Mendapat
Perawatan
3 Terwujudnya
peningkatan penyehatan
lingkungan dan
pengendalian pencemaran
lingkungan
Persentase rumah
sehat
235.545.000
0,41% Persentase Tempat
Umum Sehat
4 Terwujudnya
peningkatan
pengendalian penyakit menular,
tidak menular dan
penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
serta pengamatan penyakit
Angka Kematian
Demam Berdarah
4.602.586.575
7,92%
Angka Kesembuhan
Penderita TB Paru BTA +
Persentase Desa / Kelurahan Universal
Chaild
Immunization (UCI)
Persentase Desa /
Kelurahan Universal Chaild
Immunization (UCI)
Persentase penderita
DBD yang ditangani
Cakupan desa
kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24 Jam
5 Terwujudnya
Kepuasan
Masyarakat terhadap Pelayanan
Kesehatan
Angka kepuasan
pelayanan
kesehatan di UPT Kesmas (tidak
diukur karena target
dalam rensta th ke-
2 masih 0, dan tidak di perjanjikan)
66.240.000 0,11%
6 Terwujudnya
peningkatan peran
serta masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat
Persentase Cakupan
Desa Siaga Aktif.
556.324.750
0,96% Persentase Rumah
Tangga Berperilaku
Hidup Sehat
7 Terwujudnya
peningkatan ketersediaan obat
Cakupan
ketersediaan obat dan perbekalan
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 79
dan perbekalan
kesehatan yang
bermutu dan sesuai
kebutuhan
kesehatan yang
bermutu dan sesuai
kebutuhan.
3.288.841.000 5,66%
8 Terwujudnya peningkatan
kualitas tenaga
kesehatan sesuai kompetensi di unit
pelayanan
kesehatan.
Jumlah SDM Kesehatan dan
Puskesmas yang
mengikuti lomba tenaga kesehatan
teladan.
71.845..000
0,12%
Tabel 3.6
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 80
Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran
Kinerja Anggaran
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi
Capaian
Alokasi
Realisasi
Capaian
1 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Cakupan Pelayan Kesehatan dasar
15% 15 % 100%
47.144.870.5
75
34.128.144.0
22
72,38%
Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin
100% 100%
100
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
100% 100%
100
2 Terwujud nya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak
Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per-100.000 KH
65/100.000 KH
46,91/100.000 KH
127,83
2.145.438.65
0
1.576
.030.000
73.46
%
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH
10,08 / 1.000K
H
7,57/ 1.000 KH
124,
90%
Angka Kematian Balita (AKBA) per- 1.000KH
11,80/1.000 KH
9,63/ 1.000 KH
118,
38%
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
100% 113,83%
113,83%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 81
Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar
95% 98,77%
103,
97%
Persentase cakupan pelayanan nifas
95,55% 98,44%
103,02%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
87,86% 100,61%
114,
51%
Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB
80% 80,0
4% 100,05%
Persentase kunjungan Ibu hamil K4
95% 83,8
2% 88,23%
Cakupan Kunjungan Bayi
91% 97,06%
106,66%
Cakupan Pelayanan Anak balita
90% 95,92%
106,58%
Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat
100% 100
% 100
%
Persentase Balita Gizi Buruk
0,41% 0,06
% 185
%
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
100% 100
%
100
%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 82
miskin
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100% 100
%
100
%
3 Terwuju
dnya peningk
atan
penyehatan
lingkungan dan
pengendalian
pencemaran
lingkun
gan
Persenta
se rumah
sehat
92,74
%
91,9
8%
99,1
8%
235.5
45.000
233.1
90.000
99,00
Persentase
Tempat Umum
Sehat
91,60%
92% 98,38%
4 Terwujudnya
peningk
atan pengend
alian penyakit
menular, tidak
menular
dan penyakit
-penyakit
yang dapat
dicegah dengan
imunisa
si serta pengam
atan penyakit
Angka Kematia
n
Demam Berdara
h
<1% 0% 200%
4.602.586.57
5
2.534.407.51
3
55,06
Angka
Kesembuhan
95,20
%
83,6
2%
87,8
4%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 83
Penderit
a TB Paru
BTA + Persenta
se Desa /
Kelurahan
Universal Chaild
Immuniz
ation (UCI)
100% 95,7
1%
95,7
1%
Persenta
se penderit
a DBD yang
ditangan
i
100% 100
%
100
%
Cakupan desa
kelurahan
mengalami KLB
yang
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi <
24 Jam
100% 100%
100%
5 Terwujudnya
Kepuasa
n Masyara
kat terhada
p Pelayan
an
Kesehatan
Angka kepuasa
n
pelayanan
kesehatan di
UPT Kesmas
(tidak
diukur karena
target dalam
rensta
85% 80,84%
95,12%
66.240.000
64.222.736
96,95
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 84
th ke-2
masih 0, dan
tidak di
perjanjikan)
6 Terwuju
dnya peningk
atan peran
serta
masyarakat
untuk hidup
bersih dan
sehat
Persenta
se Cakupa
n Desa Siaga
Aktif.
100% 100
%
100
%
556.3
24.750
419.6
27.546
75,43
%
Persenta
se Rumah
Tangga Berperil
aku Hidup
Sehat
85% 87,3
5%
102,
76%
7 Terwuju
dnya peningk
atan ketersed
iaan obat
dan perbekal
an
kesehatan yang
bermutu dan
sesuai kebutuh
an
Cakupa
n ketersed
iaan obat dan
perbekalan
kesehatan yang
bermutu
dan sesuai
kebutuhan.
85% 90% 105,
88%
3.288
.841.000
2.876
.646.377
87,47
%
8 Terwuju
dnya peningk
atan kualitas
tenaga
Jumlah
SDM Kesehat
an dan Puskes
mas
40 40 100
%
71.84
5.000
58.69
5.000
81,70
%
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 85
kesehat
an sesuai
kompete
nsi di unit
pelayanan
kesehatan.
yang
mengikuti lomba
tenaga
kesehatan
teladan.
1) Anggaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sebesar Rp. 64.955.060.379,- yang
terdiri dari anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.843.308.829,- terealisasi
sampai dengan bulan Desember 2018 sebesar Rp. 6.791.574.288,- atau 99,24% dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 58.111.751.550 terealisasi sebesar Rp. 41.890.963.194,-
atau 72,09 %.
C. Realisasi Anggaran
Jumlah alokasi anggaran belanja tidak langsung dan
belanja langsung pembangunan kesehatan bersumber dari
APBD Kabupaten Gianyar yang dilaporkan tahun 2018 adalah
sebesar Rp. 64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar
Rp.48.682.537.482,- (74,94%) yang terdiri dari belanja tidak
langsung (Gaji) sebesar Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar Rp.
6.791.574.288,- atau (99,24%) dan belanja langsung (pembangunan
yang terdiri dari belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Modal)
sebesar Rp. 58.111.751.550,- dengan realisasi sebesar
Rp.41.890.963.194,- (72,09% ). Alokasi anggaran di atas
sudah termasuk biaya yang bersumber selain dari APBD
Kabupaten Gianyar yaitu dari Dana Alokasi Khusus dari APBN
dan dari Dana APBD Provinsi sudah masuk ke APBD
Kabupaten Gianyar melalui dana transfer.
[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 94
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun
2018 merupakan bentuk pertanggung-jawaban, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan oleh Perda Kabupaten
Gianyar Nomor : 5 Tahun 2016, tentang Organisasi Perangkat
Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, sekaligus
sangat penting sebagai bahan pengambil keputusan
(perencanaan, pengawasan, evaluasi) dimasa yang akan datang
dalam rangka meningkatan perbaikan manajemen kesehatan.
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sebagai OPD teknis
yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di
bidang kesehatan mempunyai fungsi untuk memberikan
pelayanan di bidang kesehatan pada masyarakat. Agar
pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara
optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan
sarana secara efektif dan efisien mungkin .
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data
tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas
Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan
berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan
dicapai dengan ketegori Amat Baik Hal tersebut didukung
dengan data sebagai berikut :
[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 95
1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai
103,97%, dengan rincian sasaran 1. (Terwujudnya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan)
sebesar 100%, sasaran 2. (Terwujudnya perbaikan Kesehatan
Reproduksi Ibu dan Anak) sebesar 112,86%, sasaran 3.
(Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan
pengendalian pencemaran lingkungan) sebesar 99,81%,
sasaran 4. (Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit
menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit) sebesar
116,71%, sasaran 5. (Terwujudnya Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan) sebesar 95,12%, sasaran 6.
(Terwujudnyapeningkatanperansertamasyarakatuntukhidupbersi
h dan sehat) sebesar 101,38%, sasaran 7. (Terwujudnya
peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang
bermutu dan sesuai kebutuhan) sebesar 105,88%, sasaran 8.
(Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuaikom
petensi di unit pelayanan kesehatan) sebesar 100%,
2. Anggaran APBD Kabupaten Gianyar untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.
64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar
Rp.48.682.537.482,- (74,94%) yang terdiri dari belanja
tidak langsung (Gaji) sebesar Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar
Rp. 6.791.574.288,- atau (99,24%) dan belanja langsung
(pembangunan yang terdiri dari belanja Pegawai, Barang
dan Jasa, Modal) sebesar Rp. 58.111.751.550,- dengan
realisasi sebesar Rp.41.890.963.194,- (72,09% ).
[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 96
B. Tinjauan Khusus
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Gianyar yang perlu diperhatikan dalam
mengantisipasi hal tersebut pada tahun berikutnya, maka
strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas
kesehatan dimasa mendatang antara lain :
1. Perlu penguatan kelembagaan dan peran masing-masing
stakeholder dalam pembangunan kesehatan.
2. Perlunya komitmen kuat dalam pengawalan upaya-upaya
pembangunan kesehatan yang masih memerlukan upaya
keras.
3. Perlunya upaya sinkronisasi dan harmonisasi dalam
pelaksanaan program dan kegiatan, khususnya antara
kabupaten/kota dengan provinsi maupun dengan pusat;
4. Diperlukannya kebijakan strategis dan inovatif dalam
penyelarasan penyelesaian permasalahan kesehatan dengan
keterlibatan berbagai pihak, sesuai dengan kewenangan,
aturan dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Perlunya pengawalan, monitoring dan evaluasi dalam
implementasi Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan yang
telah disusun.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 untuk
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan/ evaluasi untuk kegiatan / kinerja yang
akan datang.