13
TUGAS MANDIRI PANCASILA TOMMY 1102012297

Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

z

Citation preview

Page 1: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

TUGAS MANDIRI PANCASILA

TOMMY1102012297

Page 2: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

KOTA HALMAHERA BARAT

Page 3: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Sejarah

Kabupaten Halmahera Barat merupakan salah satu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara yang semula merupakan Kabupaten Induk berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Sula Kepulauan dan Kota Tidore Kepulauan pada tanggal 25 Februari 2003.

Page 4: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Visi, Misi Kota Halmahera Barat

Visi Membangun dengan Kasih, Wujudkan Halmahera Barat yang Berbudaya,

Mandiri, Adil dan Makmur. Misi Membentuk karakter masyarakat lokal yang religius dalam kepribadian, adalah

membentuk karakter masyarakat Halmahera Barat yang berperilaku agamais, dimana nilai-nilai agama teraktualisasi dalam kepribadian hidup masyarakat baik secara personal maupun kelompok, sehingga terwujdnya masyarakat yang toleran antar umat beragama, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, beretika moralis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Mewujudkan kemakmuran Halmahera Barat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pedesaan, adalah memperkuat perekonomian Daerah Halmahera Barat melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan, dimana desa menjadi basis pertumbuhan dan penggerak ekonomi rakyat dan sekaligus menjadi pilar penopang perekonomian urban untuk tumbuh secara agregat menjadi perekonomian makro daerah Halmahera Barat yang dinamis ;

Menyelenggarakan birokrasi Pemerintahan Daerah yang demokratis konstitusional, yang bersih dan efektif, adalah membangun sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dengan menekankan pada kultur birokrasi yang tertib aturan, taat asas, akuntabel, berdedikasi, kompeten, berintegrasi dan komitmen terhadap penegakan konstitusi dan pemberdayaan hukum (law enforcement).

 

Page 5: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Geografi dan administratif

Kabupaten Halmahera Barat berada di Pulau Halmahera, secara geografis terletak di antara 1 0 lintang utara sampai 30 lintang utara, serta 1250 bujur timur sampai 1280bujur timur, tepatnya berbatasan dengan:

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara; Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Tidore Kepulauan; Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Timur; Sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku dan Kota  Luas Wilayah Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari 11.623,42 Km2 wilayah laut dan 22.346 Km2 wilayah darat,

jumlah pulau-pulau kecil di Halmahera Barat sebanyak 123 pulau dengan rincian 2 pulau dihuni dan 121 pulau tanpa penghuni.

 Penggunaan lahan di Halmahera Barat didominasi oleh lahan hutan 182.355 Ha, usaha pertanian 4.684 Ha, Usaha Perkebunan 16.302 Ha, serta perumahan dan pemukiman 20.125 Ha. Kabupaten Halmahera Barat sendiri merupakan bagian dari Pulau Halmahera,  tepatnya di sebelah barat Pulau Halmahera yang sebagian besar terdiri dari bukit dan pegunungan, dimana luas daerah berbukit/bergunung adalah sebesar 138.449 Ha atau 61,98% dari luas wilayah daratan. Topografi Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari 4 kategori, yaitu :

Tanah datar dengan kelas lereng <  3% seluas 3.193 Ha (1,4%); Tanah landai dengan kelas lereng 3-15% seluas 23.201,5 Ha (10,38%); Tanah  agak  curam  dengan  kelas lereng  15 - 40%  seluas 58.517 Ha   (26,25%); dan Tanah curam dengan kelas lereng > 40 % seluas 138.499,5 Ha (61.98%). Halmahera Barat dipengaruhi oleh iklim laut tropis dengan curah hujan antara 1500-3500 mm/ tahun. Klasifikasi

wilayah berdasarkan curah hujan adalah sebagai-berikut : Wilayah Kecamatan Jailolo dan Jailolo Selatan memiliki curah hujan rata-rata sebesar 1500-2000 mm; Wilayah Kecamatan Sahu, Sahu Timur pada dataran rendah mulai dari pesisir pantai memiliki curah hujan rata-

rata 2501–3000 mm, sedangkan bagian timur wilayah kecamatan curah hujan rata-rata sebesar 1501 – 2000 mm; Wilayah Kecamatan Ibu Utara, Ibu, Ibu Selatan memiliki curah hujan rata-rata 2501–3000 mm; dan Wilayah Kecamatan Loloda bagian Selatan memiliki curah hujan 2501–3000 mm, sedangkan bagian utara

memiliki curah hujan 3001–3500 mm.

Page 6: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Perindustrian

      Kabupaten Halmahera Barat sebagai bagian dari wilayah Maluku Utara memlliki potensi sumber daya alam yang melimpah, dibidang pertanian tersedia potensi lahan yang subur untuk pengembangan berbagai jenis tanaman seperti : padi, jagung, pisang, kedelai dan lain-lain. Dibidang perkebunan beberapa komoditas yang dikembangkan seperti Kelapa, kakao, cengkih dan pala.Dibidang kehutanan ditekankan pada peningkatan fungsi hutan melalui penambahan luas hutan rakyat dan peningkatan kualitas hutan negara maupun hutan rakyat.

          Potensi pariwisata Halmahera Barat dikembangkan melalui pariwisata alam yang meliputi wisata terestial dan  wisata bahari sedangkan pariwisata budaya melalui wisata peninggalan sejarah dan budaya.

  Kabupaten Halmahera Barat juga memiliki kekayaan fauna yang unik, menarik dan langka didunia seperti jenis fauna burung bidadari (semi optera

wallace) beberapa jenis burung yang menjadi khas Halmahera dan Maluku Utara juga dimiliki oleh daerah ini, diantaranya: burung kakatua putih (kakatua alba), kakatua merah dan biru, burung nuri, burung maleo dan lain-lain.  

  Potensi pertambangan di Kabupaten Halmahera Barat sebagian besar belum dikelola, dan yang lainnya masih dalam tahap eksplorasi, potensi tersebut

berupa tambang dalam bentuk logam seperti tembaga, pasir besi, nikel, emas dan non logam meliputi andesit, panas bumi, kaolin, batu apung dan lain-lain.

Sektor perikanan khususnya perikanan laut  memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar, hingga tahun 2010 berdasarkan hasil istimasi dibawah 12 mil diperkirakan potensinya mencapai 78.834,30 ton/tahun, disamping itu juga dikembangkan budidaya perikanan darat yang hasilnya cukup baik guna memenuhi ketersediaan kebutuhan komsumsi ikan pasar local.

ASPEK HISTORI Kabupaten Halmahera Barat merupakan salah satu dari Sembilan kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama

Kabupaten Maluku Utara, yang menjadi kabupaten induk. Pada saat proses pemekaran Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang pemekaran kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Maluku Utara tersebut kemudian mengalami perubahan nama dan letak wilayahnya menjadi Kabupaten Halmahera Barat dengan ibu kota berkedudukan di Jailolo. Dalam sejarah Kesultanan di Maluku Utara,  salah satu dari empat daerah kesultanan yang dikenal dengan sebutan kerajaan Moloku Kie Raha. Keempat daerah Kesultanan ini meliputi: daerah Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo.

Pada masa Pemerintahan Sultan Hairun (1540-1570) di Ternate, Kesultanan Jailolo pada saat itu dipimpin oleh Sultan Katara Bumi yang berkedudukan di Jailolo Utara. Tercatat dalam sejarah bahwa Sultan Katara Bumi bersama Kesultanan Tidore berkuasa di masa Laksamana Spanyol, Villalobos (1542) menyerang Portugis di Ternate yang akhirnya berlanjut menjadi perang Jailolo. Namun akibat dominasi pengaruh Portugis di Kesultanan Ternate pada masa itu sangat kuat dan adanya dukungan kekuatan Spanyol pada Kesultanan Tidore maka Kesultanan Ternate berhasil menaklukan Kesultanan Jailolo pada masa perang Jailolo. Perang Jailolo tercatat dalam sejarah bertepatan dengan masa seorang misionaris Jesuit yang terkenal di Maluku, yaitu Fransiskus Xaverius. Pasca penaklukan Kesultanan Jailolo oleh Kesultanan Ternate, Portugis dan Spanyol pada akhirnya telah menempatkan Kerajaan Jailolo di bawah Kekuasaan Kesultanan Ternate. Atas dasar kesejarahan inilah maka tidaklah mengherankan hingga pada masa sekarang pengaruh kultur,

bahasa dan tradisi Ternate di wilayah Halmahera Barat secara keseluruh masih terasa kental dan menyatu dengan masyarakat.

PRODUK UNGGULAN Kelapa, Kripik Pisang, Rujak Instan Dan Jahe Instan, Halua Kasbi/Ubi Kayu,  

Page 7: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Perekonomian

Page 8: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Kependudukan

Struktur masyarakat ini pada akhirnya berubah, perubahannya yaitu fomanyira (pemimpin desa) memiliki kedudukan tertinggi dan bertugas mengatur kehidupan dan kesejahteraan bala rakyat. Di bawah fomanyira ada sebuah institusi masyarakat yang disebut gam ma kale yang terdiri dari wala sae dan wala ngotom yang tugasnya mengatur dan menegakan hukum adat serta syukuran atas hasil panen pertanian mereka Di bawa gam ma kale ada baba masohi sebutan kepada tua-tua kampong yang bertugas mendampingi Gam Ma Kale dalam hal penegakan hukum adat, dan yang paling terenakhir adalah ngoa repe atau masyaakat kampong.

Kehidupan sosial suku Sahu sejak dahulu kala sudah memahami bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Hal inilah yang mendorong masyarakat ini membentuk kelompok-kelompok kerja baik untuk keperluan kerajaan Ternate maupun kegiatan kemasyarakatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kegiatan gotong royong yang diciptakan oleh nenek moyang itu terwarisi sampai sekarang. Pada lingkungan keluarga biasanya ada hubungan kerja sama sebagai tanggung jawab. Misalnya kerjasama dalam mempersiapkan upacara perkawinan anggota keluarga mereka, upacara pemakaman, dan acara-acara keluarga lainnya. Ada pula dalam lingkungan masyarakat dibentuk kelompok kerja yang disebut rion-rion. Kelompok ini biasanya setiap anggota mempunyai tujuan yang sama, misalnya berkebun, mengolah hasil pertanian, dan membangun rumah para anggota kelompok tersebut.

Masyarakat suku Sahu memiliki berbagai macam budaya suku, seperti adat istiadat dalam melaksanakan upacara perkawinan,upacara pemakaman,adat istiadat dalam pembagian harta,serta budaya sasa’du (upacara pada rumah adat). RANWARD NGITU

 

Page 9: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

A.      Produk Pengolahan Tradisional : Jenis Produk Jenis Ikan 1.       Ikan Asap 2.       Ikan Kering 3.       Perebusan 4.       Penggaraman Ikan Cakalang dan Ikan Julung. Ikan Puri ( Teri ). Cumi-Cumi Ubur-Ubur

PRODUK-PRODUK UNGGULAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANANKABUPATEN HALMAHERA BARAT

Page 10: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

B.      Produk Pengolahan Modern : Jenis Produk Jenis Ikan 1.       Pembekuan   Ikan Cakalang dan Ikan Layang     C.      Produk Perikanan Budidaya : Jenis Ikan 1.       Ikan Mas 2.       Ikan Nila 3.       Ikan Bandeng 4.       Ikan Kakap 5.       Ikan Kerapu 6.       Udang

Page 11: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

D.      Produk Utama Non Ikan : Jenis Ikan 1.       Rumput Laut 2.       Teripang  

Page 12: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Penutup

1. Kesimpulan a.pemerintah belum sepenuhnya melaksanakan

pembangunan b.pelaksanaan kebijakan daerah masih belum

tercapai. c. sikap masyarakat yang hanya ingin melanjutkan

kehidupan tanpa disertai dengan kesadaran akan kesehatan ligkungan

d. kurangnya tempat penampungan air hujan yang tertutup agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk

e. desa terpencil membutuhkan pembangunan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas hidup 

Page 13: Pancasila Dan Kewarganegaraan Erdika Ppt

Penutup

2. Saran a.pemerintah perlu mengkatkan pelayanan pada

masyarakan untuk kesejahtraan masyarakat. b. diperlukan pemerataan pembangunan di desa

desa terpencil c. toleransi merupakan dasar terciptanya kerukunan,

maka dari itu diperlukan adanya pendidikan agama d. diadakan penyuluhan bagaimana cara mencegah

nyamuk berkembangbiak di tempat penampungan air hujan

e. peninjauan kembali terhadap peraturan-peraturan yang telah dibuat agar dapat berkembang