Upload
whiwiksurwindah
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
1/7
RESUME
KIMIA ORGANIK FISIS II
PARTISIPASI GUGUS TETANGGA
(TINJAUAN DARI SEGI STEREOKIMIA & STRUKTUR PRODUK)
OLEH :
KELOMPOK VII
INDRIATY NINGSIH H311 08 009
ARNIATI LABANNI H311 10 006
RIZKY DERMAWAN H311 10 251
RINA DWINATA H311 10 258
SURIANI RATU RANTE H311 10
ICHWANO RUSLI H311 10 264
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
2/7
A. PARTISIPASI GUGUS TETANGGA SECARA STEREOKIMIA
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konfigurasi stereoisomer
dalam reaksi substitusi nukleofilik adalah suatu peristiwa yang dikenal sebagai
partisipasi gugus tetangga. Gugus-gugus yang berada pada pusat stereogenik
akan mengalami konfiguras stereoisomeri atau penataan dalam ruang jika
mengalami reaksi substitusi nukleofilik ( SN 1 dan SN2 ).
Contohnya, reaksi asam 2-bromopropanoat yang dikonversi menjadi asam
laktat. Adapun reaksinya sebagai berikut:
Tinjauan mekanisme secara stereokimianya adalah sebagai berikut:
Reaksi di atas merupakan reaksi SN 2 atau bimolekuler yang merupakan
reaksi satu tahap yang dimana serangan nukleofil ke inti serempak terjadinya
dengan pemutusan ikatan C-Br. Serangan nukleofil melaui arah belakang dari
gugus pergi mengakibatkan gugus pada pusat stereogenik bergerak kearah
CH3CHCOOH
Br
CH3CHCOOH
OH
Asam 2-bromopropanoat Asam Laktat
OH + CHOOC
Br
H
H3C
CHO Br
COOH
H CH3
CHO
COOH
H
CH3
-Br-
S-asam-2-bromopropanoat R-asam laktat
Konfigurasi inversi
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
3/7
sebaliknya sehingga terjadilah konfigurasi inversi antara substrat dengan produk
yang dihasilkan
Adapun untuk reaksi SN 1 atau unimolekuler dapat ditinjau
mekanismenya sebagai berikut :
Reaksi di atas merupakan reaksi yang berlangsung dalam dua tahapan. Tahapan
pertama adalah lepasnya gugus pergi yang dipengaruhi oleh kepolaran pelarut dan
tahapan kedua serangan nukleofilik ke inti. Dapat dilihat bahwa setelah lepasnya
gugus pergi terbentuklah karbokation yang mengikat tiga gugus lain atau dengan
kata lain terbentuk karbon sp2 yang berbentuk planar.
Karbokation intermediet ini mengalami rasemisasi atau penghilangan
aktivitas optisnya sehingga membuatnya bersifat kiral. Sudut ikatan sisi atas dan
sisi bawah karbokation sama sehingga serangan nukleofil dari sisi atas ataupun
bawah akan menghasilkan peluang yang sama dan produk yang terbentuk adalah
campuran rasemik ( 50:50 )
B. TINJAUAN DARI STRUKTUR PRODUK
C
Br
CH3C2H5
C3H7
aseton
berair CC2H5
C3H7
CH3
H2O
-H+C
OH
CH3C2H5
C3H7
+ C
OH
CH3C2H5
C3H7
(R)-3-bromo-3-metilheksanakarbon
intermediet
50% S(produk dari serangan bagian
bawah karbokation)
50% R(produk dari serangan bagian
atas karbokation)
C
C2H5
C3H7
CH3
120o
120o
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
4/7
Jika ditinjau dari struktur produknya maka akan diperoleh bahwa produk
yang terbentuk merupakan hasil interaksi antara pusat reaksi dengan gugus
tetangganya
CONTOH:
Partisipasi gugus tetangga dalam menghasilkan struktur produk yang berbentuk
siklik melalui reaksi siklikisasi
Tinjauan mekanismenya sebagai berikut :
Produk siklik yang dihasilkan merupakan hasil interaksi PEB atom O
dengan pusat reaksi sehingga akan terbentuk ikatan baru antara O dengan C (pusat
reaksi) menghasilkan suatu produk yang berbentuk siklik.
Partisipasi gugus tetangga juga terjadi pada reaksi penataan ulang baik itu
secara intramolekul maupun intermolekul. Pada penataan ulang terjadi migrasi
gugus yang menghasilkan produk penataan ulang. Migrasi gugus inilah yang
CH
CHR'R
OH
Br
OH
-H2ORCH CHR'
O
+ Br
CH
CHR'R
O
Br
OH
-H2ORCH CHR'
O
+ Br
H
CH
CHR'R
O
Br
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
5/7
merupakan bentuk dari partisipasi gugus tetangga untuk menentukan kestabilan
karbon intermediet. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut:
PENATAAN ULANG INTRAMOLEKUL
yang dimana gugus yang bermigrasi ke atom karbon tetangganya tidaklah benar-
benar terputus
PENATAAN ULANG INTERMOLEKUL
yang dimana gugus yang akan bermigrasi benar-benar terlepas dari system
dan bereaksi terlebih dahulu dengan unsure atau senyawa lain dan baru kemudian
akan berikatan kembali dengan system tentunya pada posisi yang berbeda.
C
CH3
CH3
H2
CH3C Br Br- C
CH3
CH3
CH2H3C C
CH3
CH2H3C
CH3
C
CH3
OEt
CH2H3CC
CH3
CH2H3C
CH3
H+
EtO H
CH3
(substitusi)
C
CH3
CHH3C
CH3
EtO H
H
H+
EtOH
C CH
CH3
H3C
CH3
(eliminasi)
N ClOCH3C
H Cl
N ClOCH3C
H
+ Cl-
Cl2
NHOCH3C
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
6/7
Senyawa yang dihasilkan dari reaksi di atas dapat berdelokalisasi pada posisi orto-
para disebabkan adanya PEB pada atom yang berikatan langsung dengan cincin
sehingga muatan negative terdelokalisasi pada posisi tersebut yang menjadikan
posisi ini sebagai pusat reaksi untuk terjadinya substitusi
Substiusi pada posisi orto
Substitusi pada posisi para
KESIMPULAN
NCOCH3
H
NCOCH3
H
NCOCH3
H
NCOCH3
H
NCOCH3
H
H
H+ Cl Cl
NCOCH3
H
H+ Cl
NCOCH3
H
Cl
+ HCl
o-chloroacetanilide
+ Cl Cl + Cl
NCOCH3
H
+ HCl
p-chloroacetanilide
H H
NCOCH3
H
H
NCOCH3
H
Cl
7/29/2019 Paper Korfis II (Klp 7)
7/7
Partisipasi gugus tetangga dapat ditinjau dari segi stereoisomer dan struktur
produk
1. Dari segi stereoisomer, partisipasi gugus tetangga dapat dilihat dari gugus-
gugus
pada pusat stereogenik yang mengalami konfigurasi secara stereoisomer
2. Dari segi struktur produk, partisipasi gugus tetangga dapat dilihat dari interaksi
antara
pusat reaksi dengan gugus-gugus tetangga menghasilkan produk tertentu
berdasarkan jenis reaksi yang terjadi