Parallel Sym

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PS

Citation preview

  • RS Jiwa. dr.H.Marzoeki Mahdi

    Bogor

  • Bogor, 7 Oktober 1976SD Negeri Bangka 3 BogorSMP Negeri 4 BogorSMA Negeri 1 BogorFakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Dokter Umum)Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Psikiater)Yongin Mental Hospital Korea, WHO collaborating centre for Psychosocial Rehabilitation and Community Mental Health (Fellowship)

    Dokter Puskesmas Sibande Kabupaten Pak Pak Bharat Sumatera UtaraKepala SMF Psikiatri RS. Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

    Staf Pengajar S2 Keperawatan Jiwa FIK Universitas IndonesiaStaf Pengajar Akper Cikini, Akper RSPAD Gatot Soebroto

    Kolumnis Koran Jurnal Bogor, Bogor TodayKepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

    [email protected]

    www.Lahargokembaren.com@Lahargokembaren

    Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa IndonesiaPengurus Ikatan Dokter Indonesia cabang Bogor

    SekJen Perhimpunan Gerontologi Medik cabang BogorAnggota Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Bogor

    Anggota World Association for Psychosocial Rehabilitation chapter Indonesia

  • Gangguan afektif bipolar adalah gangguan mental kronis yang ditandai dengan episode mood yang elasi dan depresi.

    Goodwin & Jamison (2007) melaporkan bahwa onset kejadian gangguan bipolar ini adalah pada usia produktif yang dapat membuat gangguan pada fungsi dan disabilitas pasien dengan bipolar.

  • Gangguan

    Bipolar

    Kronis

    Banyak komorbiditas

    Recovery

    Era JKN

  • Orang dengan gangguan Bipolar mengalami disabilitas yang membuatnya tidak mampu menjalankan fungsi dalam kehidupan sehari hari

    Pemulihan gangguan jiwa adalah penyembuhandan transformasi yang memungkinkan orang dengan gangguan jiwa menjalani hidup yang bermakna dalam komunitas dengan cara berusahamengoptimalkan potensinya. (Consensus statement, Substance Abuse & MH Service

    Administration US Federal Government Dept. Health& Human

    Services)

  • Discharge planning adalah suatu rencanaspesifik yang dibuat untuk seorang pasiensebelum dia meninggalkan rumah sakit dengantujuan untuk mempertahankan pemulihannya.

    Proses ini merupakan sebuah proses yang dinamis, komprehensif dan kolaboratif yang sudah dimulai ketika pasien masuk ke dalamperawatan di unit psikiatri/rumah sakit.

  • Di era deinstitusional ini maka discharge planning memiliki peranan yang penting supayapemulihan kondisi pasien dapat tercapaidengan efektif dan efisien sertaberkesinambungan.

    Pasien, keluarga dan profesional di bidangkesehatan jiwa memiliki kontribusi yang samapenting dalam menyusun sebuah discharge planning.

  • Discharge planning dapat mengurangi angkarelaps/kekambuhan dari pasien gangguan jiwatermasuk gangguan bipolar. (Moore,1998)

    Identifikasi kebutuhan pasien menjadi bagian yang penting dalam proses ini dengan melibatkan pasiensendiri serta keluarga (Cohen, 1997).

    Proses penyusunan pemulangan pasien memerlukansebuah usaha kolaboratif dari tim di rumah sakit, konsumen (pasien dan keluarga) serta tim di komunitas(Batey, 1981).

    Sebuah survey yang dilakukan oleh Kelly dkk (1998) pada 327 pasien di sebuah unit psikiatri menunjukkanadanya perbedaan bermakna antara pasien yang dilakukan discharge planning yang baik dan yang tidak.

  • Pemahaman pasien akan gejala, diagnosis dan terapi

    Bekerja sama dengan keluarga untuk masa depan pasien

    Instruksi yang jelas pada saat pulang tentang apa yang boleh dan tidak dilakukan

    Pengenalan stresor dan cara mengatasinya

  • Perencanaan perlu dilakukan dengan hati-hati, dengan memperhatikan berbagai aspek dalam kehidupan pasien mulai dari dirawat sampai pada rencana kembali ke komunitas

    Kerja tim yang baik dengan pasien dan keluarganya mewujudkan discharge planning yang terbaik bagi pasien

    Merencanakan suatu discharge dimulai sejak pasien masuk dalam perawatan dan memperhatikan kebutuhan spesifik dari pasien

    Keterlibatan penuh dari pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek. Negosiasi yang baik harus dilakukan supaya setiap pihak menyadari perannya masing-masing

  • Setiap pasien perlu dilihat riwayatnya secara menyeluruh dan merencanakan untuk memfasilitasi hal-hal yang diperlukannya sampai kembali ke komunitas

    Setelah discharge plan disetujui oleh pasien, keluarga dan tim rumah sakit serta komunitas maka masing-masing pihak menjalankannya dengan seksama

    Tanggal kepulangan pasien perlu ditentukan setelah disetujui bersama untuk kemudian dilanjutkan dengan program di komunitas.

  • Dihadiri multidisiplin

    Keluarga ikut serta

    Membahas perkembangan pasien dan waktu pulang

    Initial Discharge planning Meeting

    Setiap profesi yang menangani pasien menyiapkan hal hal yang diperlukan pasien

    Check List diisi dan dilengkapiDischarge planning

    Meeting(s)

    Pertemuan dengan tim di komunitas

    Pasien dipastikan dalam kondisi fit

    Pasien dan keluarga dipastikan memahami apa yg harus dilakukan saat di rumah

    Leaving from Hospital and Day

    of Discharge

  • BEST PRACTICE MODELS IN PSYCHIATRIC AND PSYCHOSOCIAL REHABILITATION

    Komunitas

    RS.Marzoeki Mahdi

    -Milieu Therapy-

    PsikoedukasiLatihan

    keterampilan

    sosial

    Remediasi

    kognitif

    Spiritual SeniTerapi

    Vokasional

    Rehab Centre

    Bangsal

    RehabHalf Way

    House

    Puskesmas

    CMHC

    (community mental health center)

    Diklit

    ACTCase

    manage

    ment

    Support

    Group

  • Discharge planning adalah sebuah proses yang spesifik, kolaboratif dan multidisipilin dan dimulaipada saat pasien mulai dirawat sampai kemudianpulang dan kembali ke komunitas.

    Proses ini memerlukan pemahaman danketerlibatan yang aktif dari pasien, keluarga, timpsikiatri di rumah sakit dan tim psikiatri di komunitas.

    Pemulihan dari pasien yang berkesinambungan danpencegahan terjadinya relaps adalah tujuan utamadari dilakukannya discharge planning.