Click here to load reader

Patofisiologi Gatal Pruritus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Patofisiologi Gatal Pruritus

Citation preview

PATOFISIOLOGI GATAL (PRURITUS)

PATOFISIOLOGI GATAL (PRURITUS)Pruritus merupakan sensasi kulit yang tidak nyaman bersifat iritatif sampai tingkat ringan atau berat pada inflamasi kulit dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.Klasifikasi GatalPruritoceptive itch : Akibat gangguan yang berasal dari kulit. Misalnya, inflamasi, kering, dan kerusakan kulit.Neuropathic itch : Akibat gangguan pada jalur aferen saraf perifer atau sentral. Misalnya, pada herpes dan tumor.Neurogenic itch : Tidak ada gangguan pada saraf maupun kulit, namun terdapat transmitter yang merangsang gatal. Misalnya, morphin dan penyakit sistemik (ginjal kronis, jaundice)Psikogenic itch : Akibat gangguan psikologi. Misalnya, parasitophobia.Mediator GatalHistaminMediator lainnya: serotonin, Prostaglandin, Proteases, kinases, Cytokines, Leukotrin, neuropeptid, opioid dan endorphin.Neuromediator: NGF (nerve growth factor), CGRP {calcitonin-gene-related peptide}, dll.Reseptor GatalTRPV1Reseptor lain yang juga ikut terlibat:TRVP2, TRPV3, TRVP4 {transient rec.potential vanilloid receptor)TRPM8, TRPAl -> memodulasi gatalDiekspresikan langsung pada ujung saraf bebas (nerve ending fiber): serabut saraf tipe C -> unmyelinated nosiseptor yaitu tipe mechanoinsensitive pruriceptor yang sensitif histamin

Jaras sensori kulitPada kulit terdapat ujung saraf bebas yang merupakan reseptor nyeri. Ujung saraf bebas terbagi menjadi dua jenis serabut saraf:Serabut saraf A (bermyelin), yang merupakan nosiseptor, kecepatan penghantar sinyal 30 m/detikSerabut saraf C (tidak bermyelin), 20% mekanosensitif dan 80% mekanoinsensitif. 5% dari mekanoinsensitif ini merupakan pruritoseptor.

Gatal dapat timbul apabila pruritoseptor terangsang dan reseptor lainnya tidak terangsang.Saat pruritoseptor terangsang seseorang akan merasakan sensasi gatalmenggarukSaat menggaruk, polimodal nosiseptor akan terangsang sehingga pruritoseptor akan berhenti terangsang. Hal ini yang memberi penjelasan mengapa ketika seseorang menggaruk tubuhnya yang gatal maka rasa gatal akan menghilang.Patofisiologi pruritusPruritogen menyebabkan ujung serabut saraf C teraktivasi. Serabut saraf C tersebut kemudian menghantarkan impuls sepanjang serabut saraf sensoris Terjadi input eksitasi di lamina-1 kornu dorsalis susunan saraf tulang belakangHasil dari impuls tersebut adalah akson refleks mengeluarkan transmitter yang menghasilkan inflamasi neurogenik (Substansi P, CGRP, NKA dan lain-lain)Setelah impuls melalui pemrosesan di korteks serebri, maka akan timbul satu perasaan gatal dan tidak enak yang menyebabkan hasrat untuk menggaruk bagian tertentu tubuh.TERIMA KASIH