Pedoman Umum Persidangan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    1/15

    1

    PEDOMAN UMUM PERSIDANGANDIGUNAKAN DALAM RANGKA MUSYAWARAH BESAR

    Oleh : EKA PRASETYA

    I. DASAR - DASAR PRESIDIUM SIDANG

    1. Tugas Presidium Sidang

    Presidium sidang bertugas untuk memimpin jalannya persidangan. Presidium sidang berjumlah 3

    orang yang kemudian dikarenakan alasan praktis akan kita sebut sebagai: presidium tengah,

    presidium sebelah kanan, dan presidium sebelah kiri. Masing - masing presidium sesuai letaknya

    memiliki fungsi yang berbeda. Masing-masing presidium harus menjalankan fungsinya tersebut

    secara optimal, namun fungsi tersebut dapat ditukar sewaktu-waktu diantara presidium manakala

    dibutuhkan. Hal ini dimungkinkan mengingat presidium sidang juga memiliki keterbatasan tenaga.

    Presidium tengah bertugas untuk memimpin jalannya persidangan. Ia-lah yang mengarahkan sidang

    agar berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menjalankan fungsinya presidium tengah dibekali

    dengan sebuah palu persidangan yang berguna untuk menetapkan suatu kesepakatan dalam

    persidangan.

    Presidium sebelah kanan bertugas untuk menjadi notulen yang mencatat perkembangan

    persidangan. Untuk menjalankan fungsinya, presidium sebelah kanan dibekali dengan sebuah alat

    tulis.

    Presidium sebelah kiri bertugas untuk mengawasi peserta sidang. Hal tersebut berguna ketika ada

    peserta sidang yang mengacungkan tangan untuk berbicara, atau ada peserta sidang yang tidak

    kondusif, sehingga presidium tengah dapat segera mengambil tindakan.

    2. Pergantian Presidium Sidang

    Ketika presidium tengah ingin bergantian dengan presidium lainnya, maka ia mengucapkan

    presidium sidang saya serahkan kepada presidium di samping kanan/kiri saya, seraya

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    2/15

    2

    mengetukkan palu sekali. Lalu, ketika presidium kanan atau kiri mengambil alih persidangan ia

    terlebih dahulu mengucapkan presidium sidang saya ambil alih, seraya mengetukkan palu sekali.

    Posisi presidium sidang yang mengambil alih berada di tengah, dan posisi presidium sidang yang

    menyerahkan kembali ke sebelah kanan atau kiri sesuai dengan posisi presidium sidang yang

    mengambil alih sebelumnya dengan maksud untuk mengisi kekosongan fungsi.

    Perlu dicatat, pergantian presidium sidang ini secara individu fungsinya berubah, namun secara

    posisi fungsinya tidak berubah. Artinya presidium tengah, presidium sebelah kanan, dan presidium

    sebelah kiri tetap memiliki kesamaan fungsi secara posisi. Misalnya A adalah presidium tengah, B

    presidium sebelah kanan, dan C adalah presidium kiri. Ketika A menyerahkan presidium tengah

    kepada B yang mengambil alih, maka A bertugas menjadi presidium sebelah kanan untuk

    menggantikan B.

    Pergantian presidium ini dilakukan ketika presidium tengah merasa sudah kelelahan, ingin permisi

    sementara untuk keluar dari persidangan, atau karena alasan kejenuhan.

    II. SEKILAS TENTANG TEKNIK PERSIDANGAN

    1. Mekanisme Pengambilan Keputusan Dalam Persidangan

    Secara umum, suatu persidangan akan melalui 5 tahap untuk mengambil sebuah keputusan

    yakni: Penawaran usulan, pembahasan, pemadaan, penguatan dan pelemahan usulan, serta

    penyepakatan. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mekanisme persidangan itu:

    a. Penawaran Usulan

    Yakni suatu proses dalam persidangan, dimana presidium sidang menanyakan

    kepada forum, apakah forum memiliki tawaran ide atau usulan terhadap suatu

    pembahasan. Dengan demikian forum akan memberikan feedback berupa usulan,

    ide, atau gagasannya. Usulan-usulan tersebut kemudian dicatat satu per satu sebagai

    opsi yang nantinya akan disepakati.b. Pembahasan

    Yakni suatu proses dimana usulan-usulan yang diberikan forum diperjelas lebih

    detail satu per satu. Setelah satu usulan diperjelas oleh pengusulnya, peserta

    sidang lainnya boleh menanyakan lebih lanjut kepada pengusul apabila masih

    merasa kurang jelas, tentunya pertanyaan diarahkan melalui preisidum sidang.

    c. Pemadaan

    Presidium sidang yang melihat tidak ada lagi usulan baru yang muncul dari forum

    kemudian menanyakan kepada forum apakah sepakat untuk memadakan usulan

    untuk suatu pembahasan.*memadakan : adalah bahasa yang dipergunakan dalam

    rapat, maksudnya adalah mengakhiri.

    d.

    Penguatan & PelemahanSetelah usulan dipadakan, maka para pengusul ide diperkenankan untuk

    menguatkan usulannya atau melemahkan usulan orang lain dengan berbagai

    argumentasi yang dianggap benar. Proses ini masih tetap boleh dilakukan setelah

    kesepakatan secara mufakat selesai dilakukan jika forum belum sepakat pada satu

    opsi.

    e. Penyepakatan

    Proses ini terbagi dua, yang pertama ialah penyepakatan secara musyawarah untuk

    mufakat dan yang kedua ialah voting. Proses musyawarah ialah yang paling

    diutamakan. Namun apabila musyawarah tetap tidak mufakat, maka votingadalah

    pilihan terakhir.

    2. Interupsi

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    3/15

    3

    a. Defenisi

    Merupakan pengalihan hak berbicara/penyelaan bicara Peserta sidang kepada orang

    lain karena suatu alasan sangat penting, ketika ada orang yang memintanya.

    b. Macam-Macam Interupsi

    Secara umum, terdapat 4 jenis interupsi, yakni :

    Point of Informationyang dipergunakan untuk memberikan suatu informasiterkait dengan pembahasan rapat.

    Point of Order yang dipergunakan apabila ada suatu hal yang perlu

    diklarifikasi terkait dengan suatu pembahasan di dalam rapat.

    Point of Clarification yang dipergunakan untuk meminta sesuatu terkait

    dengan pembahasan di dalam sebuah rapat

    Point of Personal Privilege yang dipergunakan apabila suatu pembahasan

    mengarah pada persoalan pribadi yang tidak berhubungan dengan agenda

    rapat.

    3.

    Peninjauan Kembalia. Defenisi

    Merupakan suatu proses untuk meninjau ulang suatu kesepakatan yang telah

    ditetapkan sebelumnya.

    b. Fungsi

    Agar ada suatu perbaikan dari suatu kesepakatan yang dianggap keliru.

    4. Ketukan Palu

    a. Ketukan palu sekali dilakukan manakala: pergantian presidium sidang, pending

    sidang kurang dari 15 menit, mengesahkan suatu kesepakatan.

    b. Ketukan palu dua kali dilakukan manakala: pending sidang lebih dari 15 menit,

    peralihan dari presidium sidang sementara ke presidium sidang tetap, peralihan

    sidang paripurna.

    c. Ketukan palu tiga kalidilakukan manakala: memulai dan mengakhiri persidangan,

    menyepakati hal - hal yang fundamental (selesai membaca suatu SK)

    III. CONTOH PENGAMBILAN KEPUTUSAN, INTERUPSI, DAN PENINJAUAN KEMBALI

    MELALUI TEKNIK PERSIDANGAN YANG BAKU

    Skenario Dialog :

    menentukan lokasi kegiatan sosialisasi HIV / AIDS yang diadakan oleh PMR 001 SMA Negeri 2

    Contoh penawaran usulan

    Presidium Sidang :kita akan menentukan tempat untuk kegiatan ini, adakah yang memiliki

    usulan tempat?

    Pengusul 1:saya mengusulkan untuk diadakan di ruang kelas bagian bawah.

    Pengusul2:saya mengusulkan di lapangan depan dengan catatan mendirikan teratak.

    Pengusul3:saya mengusulkan di ruang kelas bagian atas.

    Catatan:Berdasarkan usulan-usulan yang muncul dari Peserta sidang, Presidium Sidang (dibantu

    oleh asistennya) menuliskan 3 opsi di papan tulis: ruang kelas bawah, lapangan, ruang kelas atas.

    Contoh pembahasan

    Presidium Sidang :untuk opsi ruang kelas bawah saya mempersilahkan pengusul1 untukmerasionalisasikan usulannya ?

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    4/15

    4

    Pengusul1:saya mengusulkan kelas bawah karena kapasitas ruangannya besar dan cocok

    untuk dibuat seminar.

    Presidium Sidang:apakah ada pembahasan untuk opsi pertama ini?

    Peserta sidang1: saya ingin bertanya kepada pengusul1 melalui Presidium Sidang, untuk

    menuju ruang bawah harus melalui jalan didepan UKS lama yang tidak disertai atap karena

    kita tahu jalan lorong kelas yang menuju akses tangga ke bawah dikunci oleh pihak sekolah,

    lalu bagaimana cara tamu undangan menuju ruang kelas bawah apabila terjadi hujan ?

    Presidium Sidang:saya persilahkan pengusul1 untuk menjawab

    Pengusul1:terima kasih Presidium Sidang. Begini, kita kan bisa meminta kunci untuk

    membuka kerangkeng di lorong jalan menuju tangga ke bawa kepada pihak sekolah, jadi

    saya rasa itu tidak masalah.

    Presidium Sidang:bagaimana Peserta sidang1? Apakah sudah cukup pertanyaannya

    Peserta sidang1:(mengangguk)

    Presidium Sidang:oke, apakah ada lagi pembahasan untuk opsi pertama?

    Peserta sidang keseluruhan:Paaaaaaass

    Presidium Sidang:baiklah, sekarang untuk opsi kedua, saya mempersilahkan pengusul2

    untuk menjelaskan usulannya!

    Pengusul2:baik, terima kasih Presidium Sidang. Saya mengusulkan lapangan depan karena

    jaraknya tidak jauh sampai masuk ke dalam sekolah. Para tamu undangan kita tidak perlu

    capek turun naik tangga sampai ke bawah. Selain itu masyarakat sekitar juga akan dapat

    melihat acara yang ada karena dekat dengan jalan raya, dengan demikian nama SMA Negeri

    2 Medan akan terlihat positif di kalangan masyarakat karena dapat menyelenggarakan

    kegiatan yang positif ini.

    Presidium Sidang:baik, itu tadi penjabaran dari pengusul2. Silahkan apabila kawan-kawanpunya pembahasan?

    Peserta sidang2:(mengacungkan tangan)

    Presidium Sidang:ya, silahkan Peserta sidang2

    Peserta sidang2:saya ingin mengkritik usulan ini, karena opsi ini membuat kita harus

    mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menyewa teratak.

    Presidium Sidang:bagaimana pengusul2, apakah ada penjelasan?

    Pengusul2:ya, Presidium Sidang. Melalui Presidium Sidang, saya ingin menyampaikan kalau

    kita dapat meminimalisir penggeluaran dana dengan mencari sponsor yang mau

    memberikan kita uang atau peminjaman teratak secara gratis.

    Presidium Sidang:oke. Apa sudah cukup untuk usulan kedua ini

    Peserta sidang keseluruhan :paaassss

    Presidium Sidang: untuk usulan ketiga, silahkan pengusul3.

    Pengusul3:ya. Untuk usulan ini saya menilai ruangan kelas di bagian atas cukup untuk

    memuat seluruh tamu undangan kita nanti, sehingga tamu tidak perlu sampai turun ke

    bawah.

    Presidium Sidang:oke, apa ada pembahasan untuk opsi yang satu ini?

    Peserta sidang keseluruhan:paaaaass

    Contoh pemadaan usulan

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    5/15

    5

    Presidium Sidang: sekarang saya bertanya kepada forum, apakah ada lagi usulan tempat

    untuk kegiatan kita ini?

    Peserta sidang keseluruhan:Paaaass

    Presidium Sidang:kalau begitu saya ingin mengambil kesepakatan kawan-kawan, apakah

    kita sepakat untuk memadakan usulan tempat untuk kegiatan ini?

    Peserta sidang keseluruhan:Sepakaaaaaatt

    Contoh penyepakatan dengan cara mengambil kemufakatan

    Presidium Sidang:oke, kalau begitu saya ingin tanyakan apakah kita sepakat untuk memilih

    ruang kelas bawah sebagai tempat kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan:(terbagi dua, ada yang bilang sepakaaat dan ada yang bilang

    tidaaaak)

    Presidium Sidang:apakah kita sepakat untuk memilih lapangan atas sebagai tempat

    kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan:(terbagi dua, ada yang bilang sepakaaat dan ada yang bilang

    tidaaaak)

    Presidium Sidang:apakah kita sepakat untuk memilih ruangan atas sebagai tempat

    kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan:(suara bulat) tidaaaaaak

    Catatan : dengan demikian opsi ketiga dihapus dari usulan yang akan disepakati, sehingga

    menyisakan dua opsi. Namun perlu diperhatikan, ketika ada satu saja Peserta sidang yang setuju

    terhadap satu usulan, meskipun kebanyakan dari Peserta sidang tidak setuju maka Presidium Sidang

    jangan sekali-kali menghapus usulan tersebut sampai terjadi kemufakatan yang dicapai melalui

    musyawarah atau apabila tidak juga tercapai maka melalui mekanisme terakhir, yakni voting.

    Contoh penguatan dan pelemahan usulan

    Presidium Sidang:baiklah, karena kesepakatan dalam forum belum mencapai kemufakatan

    pada satu opsi, maka saya berikan kesempatan bagi kawan-kawan untuk memperkuat

    ataupun melemahkan opsi yang ada.

    Pengusul1: saya ingin melemahkan opsi kedua. Saya melihat konsekuensi yang besar

    apabila kita menggunakan teratak untuk kegiatan ini. Bagaimana jika kita tidak mendapatkan

    sponsor untuk menutupi pendanaan kegiatan ini? Apakah kita harus mengeluarkan kocek

    kita lagi hanya untuk permasalahan tempat ini, sedangkan kita bisa memakai ruang kelas

    yang sudah cukup memadai untuk kegiatan kita?

    Peserta sidang1:saya ingin menguatkan opsi kedua. Menurut saya biaya tambahan untuk

    kemaslahatan yang besar itu tidak mengapa. Ingat, dengan memakai lapangan sebagai

    tempat kegiatan, kita dapat menunjukkan masyarakat sekitar bahwa PMR 001 itu mampu

    memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar dengan sosialisasi kesehatan yang

    bermanfaat.

    Presidium Sidang: oke, apakah ada yang ingin menguatkan atau melemahkan usulan

    lainnya? Saya masih mempersilahkan!

    Peserta sidang2:saya melemahkan usulan kedua. Menurut saya kita tidak bisa memilih

    opsi yang beresiko. Mengeluarkan dana tambahan akan membebani panitia dan anggota lain

    yang sudah terkuras uangnya untuk hal-hal lain dalam kegiatan ini.

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    6/15

    6

    Presidium Sidang: terima kasih Peserta sidang2, apakah ada lagi ?

    Peserta sidang keseluruhan: paaaaaas..

    Presidium Sidang: oke, kalau begitu saya ingin kembali tanyakan, apakah kita sepakat untuk

    memilih ruang kelas bawah sebagai tempat kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan:(terbagi dua, ada yang bilang sepakaaat dan ada yang bilang

    tidaaaak)

    Presidium Sidang:apakah kita sepakat untuk memilih lapangan atas sebagai tempat

    kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan: (terbagi dua, ada yang bilang sepakaaatdan ada yang bilang

    tidaaaak)

    Presidium Sidang: baik, karena forum tetap tidak mencapai kemufakatan saya putuskan

    untuk melakukan voting.

    Contoh penyepakatan dengan cara mengambil suara terbanyak (voting)

    Presidium Sidang:yang sepakat untuk memilihruang kelas bawah sebagai tempat kegiatan

    angkat tangan!

    Peserta sidang keseluruhan: (terbagi dua, ada yang mengangkat tangan dan ada yang tidak)

    Presidium Sidang: yak, jumlahnya 18.

    Presidium Sidang:yang sepakat untuk memilih lapangan atas sebagai tempat kegiatan

    angkat tangan!

    Peserta sidang keseluruhan: (terbagi dua, ada yang mengangkat tangan dan ada yang tidak)

    Presidium Sidang: yak, jumlahnya 5 orang.

    Presidium Sidang:dengan demikian kita putuskan untuk memilih ruangan bawah sebagai

    tempat kegiatan kita (ketuk palu sekali)Catatan : dalam voting untuk mengambil kebijakan tidak diperkenankan untuk golput ataupun

    abstain. Dianjurkan menghitung jumlah Peserta sidang sebelum melakukan voting, apabila

    jumlahnya ganjil maka voting mudah untuk dilakukan, namun apabila jumlahnya genap maka voting

    tetap dilaksanakan. Apabila kemudian terjadi hasil yang seimbang, maka proses kembali pada

    penguatan dan pelemahan.

    Peninjauan Kembali (PK)

    Peserta sidang3:Presidium Sidang, saya ingin mengajukan PK terhadap kesepakatan

    tentang tempat kegiatan. Saya pikir kita telah mengambil kesepakatan yang keliru dengan

    memilih ruang kelas bawah pada tanggal dimana kita akan membuat acara, sebab ruangan

    tersebut akan direnovasi dua minggu lagi. Artinya proses renovasi pasti masih berlangsung

    saat hari-H.

    Presidium Sidang:baiklah, saya tanyakan saja kepada forum, apakah setuju apabila kita PK

    kesepakatan mengenai tempat dikarenakan pertimbangan yang telah dikemukakan Peserta

    sidang3?

    Peserta sidang keseluruhan :sepakaaaaat

    Presidium Sidang: (ketuk palu sekali) oke, kalau begitu kita kembali pada proses penawaran

    usulan. Sebelumnya ada opsi memakai lapangan atas sebagai opsi tandingan, apakah kita

    sepakati opsi ini sebagai kesepakatan ataukah ada yang memiliki opsi alternatif?Peserta sidang3:saya ingin mengusulkan ruangan kelas atas Presidium Sidang.

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    7/15

    7

    Presidium Sidang: oke, kalau begitu saya pikir silahkan langsung dirasionalisasikan saja.

    Peserta sidang3: baik. Saya setuju dengan pengusul3, ruang kelas atas memang sudah

    cukup memadai untuk kegiatan kita ini karena tamu undangan kita tidak banyak. Selain itu

    alas an utama saya adalah untuk menghemat biaya.

    Presidium Sidang: terima kasih, apakah ada lagi yang ingin menawarkan usulan baru?

    Peserta sidang keseluruhan: paaaasss

    Presidium Sidang: oke, sekarang ada dua opsi. Sebelum kesepakatan saya ingin

    menanyakan, apakah ada yang ingin melakukan penguatan atau pelemahan usulan?

    Peserta sidang keseluruhan : paaaaasss

    Presidium Sidang: langsung saja kita kesepakatan. Apakah kita sepakat memakai lapangan

    atas sebagai lokasi kegiatan?

    Peserta sidang keseluruhan: Tidaaaaak

    Presidium Sidang: apakah kita sepakat memakai ruangkelas atas sebagai tempat kegiatan

    kita?

    Peserta sidang keseluruhan: Sepaaaakaaat.

    Presidium Sidang : oke, dengan demikian kita telah menyepakati tempat kegiatan hasil PK

    dengan memilih ruang kelas atas sebagai pilihan hasil kesepakatan kita yang baru (ketuk

    palu sekali).

    Interupsi

    Contoh Interupsi Point of Information

    Presidium Sidang: oke, sekarang kita masuki agenda pembahasan tentang sumber dana.

    Untuk itu kita harus memperhitungkan pemasukan kita berdasarkan target jumlah peserta

    kegiatan kita yang berjumlah .. hmm . maaf saya lupa, saya lihat catatan notulens dulu(meminta notulensi dari notulen)

    Peserta sidang4:interupsi Presidium Sidang

    Presidium Sidang: silahkan Peserta sidang4.

    Peserta sidang4: informasi, jumlah target peserta yang kita sepakati kemarin adalah kita 40

    orang pemimpin. Saya kembalikan

    Presidium Sidang: oh iya, terima kasih sudah mengingatkan saya Peserta sidang4.

    Contoh Interupsi Point of Clarification

    Peserta sidang4: saya rasa sudah saatnya kita masuki agenda pembahasan selanjutnya

    pimpinan, dari tadi kita hanya membahas masalah tempat kegiatan dan tidak selesai-selesai

    sejak tadi. Untuk itu .. (belum selesai ngomong).

    Peserta sidang 5: interupsi presidium.

    Presidium Sidang: ya, silahkan Peserta sidang5

    Peserta sidang5: klarifikasi, kita sedang membahas sumber dana bukan tempat kegiatan.

    Kita sudah menyepakati tempat kegiatan kita tadi. Saya kembalikan.

    Presidium Sidang: ya, saya kembalikan Peserta sidang4.

    Peserta sidang4: ya, maafkan kekhilafan saya, maksud saya juga tadi masalah sumber

    dana.

    Peserta sidang keseluruhan: (tertawa)

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    8/15

    8

    Contoh Interupsi Point of Order

    Peserta sidang5:usul Presidium Sidang, karena menyangkut pembahasan tentang sumber

    dana saya pikir bendahara panitia perlu memberikan list tujuan proposal kita kemana saja.

    Presidium Sidang: oke, saya persilahkan bendahara panitia.

    Benpan: baik, hmm . (baru mau memulai satu kata)

    Peserta sidang5: interupsi pimpinan.

    Presidium Sidang:ya, silahkan Peserta sidang5.

    Peserta sidang5: order, sekalian saya ingin bendahara panitia memberitahu sekalian

    dimana alamat tiap-tiap tujuan proposal tersebut. Saya kembalikan.

    Presidium Sidang: ya, silahkan benpan.

    Bendahara panitia: oke, bla bla bla

    Contoh Interupsi Point of Personal Privilege

    Peserta sidang1 : saya rasa apa yang dijabarkan benpan tadi masih belum terlalu jelas,

    mungkin benpan masih terpengaruh dengan persoalan cintanya

    Peserta sidang2 : interupsi, privilege!

    Presidium Sidang: silahkan Peserta sidang2.

    Peserta sidang2: tolong kita semua disini tidak membahas masalah pribadi yang tidak ada

    sangkut pautnya secara langsung dengan agenda pembahasan kita hari ini. Terima kasih saya

    kembalikan.

    Presidium Sidang: ya, terima kasih, saya kembalikan kepada Peserta sidang1.

    IV. SISTEMATIKA PERSIDANGAN OLEH PRESIDIUM SIDANG DALAM MUBES

    1. Sidang Pra Paripurna (Pedoman bagi Presidium Sidang Sementara)

    Skenario : Pemilihan Presidium Sidang Sementara

    a. Membuka persidangan dengan mengucapkan; dengan mengucapkan

    bismillahirrahmanirrahim(Islam)/dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha

    Esa(Non-Islam) Sidang Pra Paripurna Musyawarah Besar PMR 001 Angkatan .

    Periode . Masa Bakti ..... - saya buka. (sambil mengetuk palu 3 kali)

    b. Mengarahkan persidangan untuk memilih presidium sidang tetapi dengan terlebih

    dahulu menawarkan mekanisme pemilihan, contoh; baiklah peserta sidang

    sekalian, kita akan memilih presidium sidang tetap yang berasal dari peserta sidang,

    namun sebelumnya adakah yang mengusulkan mekanisme pemilihan untuk

    presidium sidang tetap ini ?

    *Mekanisme pemilihan seorang individu ada 3 jenis, yakni:

    i.

    Dicalonkan : kandidat yang akan dipilih hanya berdasarkan rekomendasi

    peserta sidang

    ii. Mencalonkan : kandidat yang akan dipilih hanya boleh yang mencalonkan

    dirinya sendiri

    iii. Mencalonkan dan Dicalonkan : kandidat yang akan dipilih berdasarkan

    pencalonan diri sendiri, setelah tidak ada lagi yang mencalonkan diri barulah

    kandidat yang direkomendasikan peserta sidang lainnya.

    c.

    Jika mekanisme telah diusulkan maka presidium sidang langsung mengambil

    kesepakatan forum secara musyawarah untuk mufakat, misalkan : apakah kita

    sepakat untuk memilih dicalonkan/mencalonkan/dicalonkan dan mencalonkan

    sebagai mekanisme pemilihan presidium sidang tetap ?

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    9/15

    9

    d.

    Apabila tidak tercapai sebuah kemufakatan dalam penyepakatan ini dikarenakan

    usulan mekanisme lebih dari satu, maka presidium sidang memberikan kesempatan

    kepada peserta sidang untuk menguatkan atau melemahkan usulan mekanisme,

    baru setelahnya melakukan penyepakatan secara mufakat kembali.

    e. Jika kesepakatan kembali deadlock maka dengan terpaksa presidium sidang

    melakukan voting.f.

    Setelah kesepakatan diambil maka berdasarkan mekanisme terpilih, presidium

    sidang menggulirkan persidangan guna menjaring nama-nama kandidat calon

    presidium sidang tetap. Banyaknya calon kandidat sekurang-kurangnya 3 orang, dan

    sebanyak-banyaknya tidak dibatasi.

    g. Setelah nama - nama yang diusulkan sebagai kandidiat telah muncul , apabila

    kandidiat dipilih dengan mekanisme dicalonkan maka presidium perlu menanyakan

    kesediaan calon tersebut dengan mengucapkan; Apakah Anda bersedia menjadi

    presidium sidang tetap? Apabila yang bersangkutan bersedia maka dilakukan tahap

    selanjutnya yakni pemilihan, namun apabila tidak bersedia maka presidium sidang

    perlu menanyakan alasan yang bersangkutan lalu menanyakan kepada peserta

    sidang lainnya apakah alasan yang bersangkutan dapat diterima.*Sesungguhnya tidak ada standar baku apakah alasan seorang untuk menolak

    pencalonan dirinya dapat diterima atau tidak, hal tersebut tergantung pada konteks

    tertentu. Namun asas pertimbangan utama suatu alasan secara umum dapat

    diterima ialah apabila alasan tersebut cukup logis.

    h. Setelah itu, presidium sidang pun menanyakan kepada peserta sidang untuk mencari

    kemufakatan dalam proses pemilihan kandidiat presidium tetap ini.

    i.

    Apabila kandidat lebih dari 3 dan proses musyawarah untuk mufakat tidak tercapai

    maka dilakukan voting untuk menentukan presidium sidang tetap dengan ketentuan

    kandidat yang terpilih menjadi 3 besar-lah yang menjadi presidium sidang.

    j.

    Apabila ketiga nama-nama presidium sidang tetap telah terpilih, presidium pun

    membacakan surat keputusan (SK) dan mengetuk palu 3 kali setelah selesaipembacaan.

    k. Presisium sidang sementara lalu menyerahkan kendali persidangan kepada

    presidium sidang tetap yang telah terpilih dengan mengetukkan palu sebanyak dua

    kali.

    2. Sidang Paripurna I (Pedoman bagi Presidium Sidang Tetap)

    a. Mengambil alih persidangan dengan mungucapkan, Presidium sidang saya ambil

    alih, seraya mengetukkan palu sebanyak dua kali.

    b. Presidium sidang mengarahkan persidangan untuk memasuki Sidang Paripurna I

    dengan terlebih dahulu menanyakan kesepakatan peserta sidang, contoh; baiklah

    peserta sidang sekalian, kita akan memasuki Sidang Paripurna I, untuk itu saya

    menanyakan kesepakatan peserta sidang, apakah kita sepakat memasuki Sidang

    Paripurna I?

    c. Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium sidang mengetuk palu dua kali.

    Skenario : Sidang Paripurna I : Menetapkan Mekanisme Persidangan

    d. Setelah memasuki Sidang Paripurna I presidium sidang menanyakan kepada peserta

    sidang, tawaran mekanisme apa yang akan dipergunakan untuk melakukan

    pembacaan, pembahasan, dan pengesahan terhadap agenda acara serta peraturan

    dan tata tertib musyawarah besar yang menjadi sub-agenda persidangan dalam

    Sidang Paripurna ini, contoh; baiklah peserta sidang sekalian, sebelum kita

    memasuki sub-agenda pada sidang paripurna ini saya ingin menanyakan tawaran

    mekanisme yang akan kita pergunakan dalam persidangan ini? ~ dalam hal ini

    disarankan agar, presidium sidang saja yang menawarkan usulan mekanisme yakni

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    10/15

    10

    menggunakan mekanisme pembacaan dan pembahasan poin per poin, lalu

    pengesahan, dengan menggunakan redaksi kalimat, baiklah peserta sidang, untuk

    mekanisme persidangan ini saya menawarkan pembacaan, pembahasan, dan

    pengesahan poin per poin Hal ini dilakukan dengan maksud meminimalisir

    pembahasan yang membuang waktu dan menghindari usulan mekanisme yang

    kurang efisien.*Mekanisme persidangan adalah sistematika alur dalam sebuah persidangan

    terhadap agenda serta sub-sub agenda. Contoh mekanisme persidangan:

    Pembacaan dilakukan secara keseluruhan, baru kemudian pembahasan yang

    dilakukan tanpa sistematika terhadap poin-poin tertentu, baru kemudian

    pengesahan; atau Pembacaan, pembahasan, dan pengesahan poin per poin

    sekaligus. Jika yang dipilih ialah pembacaan secara keseluruhan berarti sebuah draf

    agenda acara atau draf peraturan dan tatib harus dibaca satu per satu terlebih

    dahulu tanpa boleh ada yang memberikan tanggapan, baru setelahnya pembahasan

    dilakukan tanpa adanya batasan terhadap poin-poin tertentu. Hal ini biasanya

    membuat sistematika pembahasan menjadi kacau dan kurang efisien; namun,

    apabila mekanisme persidangan yang diterapkan adalah pembacaan, pembahasan,dan pengesahan poin pe poin berarti suatu draf agenda acara atau draf peraturan

    dan tatib dibaca poin per poin sekaligus dilakukan pembahasan dan pengesahan,

    dengan demikian, manakala persidangan sudah mencapai poin ke-sekian, maka

    pembahasan tidak boleh kembali pada poin yang sudah dibahas dan disahkan

    sebelumnya kecuali ada yang mengajukan peninjauan kembali.

    e. Setelah usulan tawaran muncul, presidium sidang kemudian melakukan

    penyepakatan. Jika usulan lebih dari satu maka dilakukan suatu musyawarah untuk

    mencapai suatu kemufakatan terlebih dahulu sebelum melakukan pengambilan

    suara terbanyak apabila persidangan buntu.

    f.

    Apabila mekanisme persidangan telah disepakati, barulah presidium sidang

    menanyakan kesepakatan peserta sidang untuk memasuki sub agenda SidangParipurna I yang pertama yakni pembahasan agenda acara Musyawarah Besar,

    contoh; Apakah kita sepakat untuk memasuki sub agenda pembahasan dan

    pengesahan agenda acara Musyawarah Besar?

    g.

    Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium sidang mengetuk palu sekali.

    Skenario : Sidang Paripurna I : Sub Agenda : Pembahasan dan Pengesahan Agenda

    Acara Musyawarah Besar

    h.

    Setelah itu, presidium sidang langsung membaca draf Agenda Acara Musyawarah

    Besar poin per poin, artinya ketika satu poin selesai presidium langsung menanyakan

    pembahasan kepada peserta sidang, contoh: Draf agenda acaraMusyawarah besar

    PMR 001 tanggal 5 maret 2011, waktu pukul . s/d Sidang Paripurna I sub

    agenda pembahasan dan pengesahan agenda acara Musyawarah Besar, apakah adapembahasan? seketika itu juga, manakala peserta sidang menyatakan pas, maka

    presidium sidang langsung menanyakan kesepakatan peserta sidang, contoh;

    apakah kita sepakat untuk menjadikan sidang paripurna I sub agenda pembahasan

    dan pengesahan agenda acara Mubes sebagai agenda acara Mubes kita?

    i. Hal ini dilakukan terus sampai setiap poin pada agenda dan sub agenda acara

    Musyawarah Besar dibaca, dibahas, dan disahkan oleh forum.

    j. Jika ada peserta sidang yang memberikan tanggapan terhadap suatu poin, maka

    tanggapan tersebut dapat berupa pertanyaan ataupun masukan. Jika tanggapan

    berupa pertanyaan maka presidium sidang-lah yang menjawabnya. Namun, jika

    presidium sidang tidak dapat menjawabnya, maka pertanyaan dilemparkan kepada

    peserta sidang lainnya. Dan, jika tanggapan berupa masukan untuk mengoreksi poin

    yang sedang dibahas, maka presidium sidang menjadikannya sebagai sebuah opsi

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    11/15

    11

    pilihan sembari menanyakan pendapat peserta sidang lainnya. Jika tidak ada yang

    memberi tanggapan lagi maka presidium sidang langsung menanyakan kesepakatan

    peserta sidang terhadap masukan yang diberikan tadi.

    k. Jika seluruh poin telah selesai dibahas maka presidium sidang untuk terakhir kalinya

    menanyakan kepada peserta sidang apakah ada tanggapan lain secara keseluruhan.

    l.

    Jika tidak ada, maka presidium sidang langsung menanyakan kesepakatan forumapakah sepakat untuk memadakan sub agenda pembahasan dan pengesahan

    agenda acara Musyawarah Besar.

    m. Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium sidang pun menanyakan

    kepada peserta sidang, apakah sepakat untuk memasuki sub agenda kedua pada

    Sidang Paripurna I yakni pembahasan dan pengesahan peraturan dan tata tertib

    musyawarah besar.

    n.

    Jika seluruh peserta sidang sepakat maka presidium sidang mengetuk palu sekali.

    Skenario : Sidang Paripurna I : Sub Agenda : Pembahasan dan Pengesahan

    Peraturan dan Tata Tertib Musyawarah Besar

    o.

    Seperti halnya ketika membaca draf agenda acara mubes, presidium sidang

    menggunakan metode yang sama unuk pembahasan peraturan dan tata tertib ini,yaitu dengan membacakan, membahas, dan mengesahkan poin per poin.

    p. Ketika seluruh poin selesai, presidium sidang kembali menanyakan untuk terakhir

    kali kepada peserta sidang apakah ada tanggapan lain secara keseluruhan.

    q. Jika tidak ada, maka presidium sidang langsung menanyakan kesepakatan forum

    apakah sepakat untuk memadakan sub agenda pembahasan dan pengesahan

    peraturan dan tata tertib Musyawarah Besar.

    r. Setelah itu, presidium sidang membacakan SK Pengesahan Peraturan dan Tata Tertib

    Musyawarah Besar, sembari mengetuk palu 3 kali.

    s. Kemudian, presidium sidang menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat

    untuk memadakan pembahasan pada sidang paripurna I. Jika sepakat maka

    presidium langsung menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat untukmemasuki Sidang Paripurna II.

    t.

    Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium sidang mengetuk palu dua kali.

    3. Sidang Paripurna II

    Skenario : Sidang Paripurna II : Sub Agenda : Pembacaan dan Pembahasan Laporan

    Pertanggung Jawaban Pengurus

    a. Presidium sidang kemudian menanyakan apakah sepakat untuk memasuki sub

    agenda pertama yakni pembacaan dan pembahasan laporan pertanggung jawaban.

    b. Jika seluruh peserta sidang sepakat, presidium sidang mengetuk palu sekali.

    Kemudian presidium sidang memberikan kesempatan kepada Ketua Umum PMR 001

    untuk membacakan laporan pertanggung jawaban pengurus dari setiap unit. Setiapsatu unit selesai dibaca, maka presidium sidang kembali mengambil alih untuk

    melakukan pembahasan. Setelah satu unit selesai dibahas, maka presidium sidang

    mempersilahkan kembali unit berikutnya untuk membacakan laporan pertanggung

    jawabannya. Begitu seterusnya hingga seluruh laporan pertanggung jawaban dari

    seluruh unit selesai dibaca dan dibahas.

    c.

    Apabila terdapat tanggapan berupa pertanyaan, masukan, ataupun kritik terhadap

    suatu laporan pertanggung jawaban dalam proses pembahasan, maka presidium

    sidang cukup mengalihkan hal tersebut kepada pengurus yang berkepentingan di

    bidangnya untuk menjawab tanggapan tersebut.

    d. Selama proses pembahasan laporan pertanggung jawaban ini, sluruh kendali

    persidangan tetap berada di tangan presidium sidang, untuk itu presidium harus

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    12/15

    12

    tetap menjalankan fungsi dan wewenangnya agar kekondusifan persidangan tetap

    terjaga.

    e. Jika seluruh pembahasan pada setiap unit selesai dilakukan, presidium sidang

    menanyakan kepada peserta sidang apakah ada lagi pembahasan secara

    keseluruhan. Jika tidak ada, maka presidium sidang menanyakan apakah sepakat

    untuk memadakan pembacaan dan pembahasan laporan pertanggung jawabanpengurus. Jika seluruh peserta sidang sepakat, presidium sidang kembali

    menanyakan apakah sepakat untuk memasuki sub agenda pengesahan laporan

    pertanggung jawaban pengurus.

    Skenario : Sidang Paripurna II : Sub Agenda : Pengesahan Laporan Pertanggung

    Jawaban Pengurus

    f. Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium sidang mengetuk palu sekali.

    Kemudian, presidium sidang memberikan kesempatan selama 5 menit agar seluruh

    unsur peserta sidang yang terdiri dari anggota kelas X, anggota kelas XI, dan alumni

    untuk menentukan apakah LPJ pengurus ini layak untuk diterima. Contoh; untuk

    pengesahan LPJ ini, saya berikan waktu 5 menit bagi masing-masing fraksi dari kelas

    X, kelas XI, serta alumni untuk menentukan apakah LPJ ini layak untuk diterimauntuk itu sidang saya pending selama 5 menit untuk berunding, seraya

    mengetukkan palu sekali

    g. Setelah 5 menit berlalu, presidium sidang mencabut pending sidang dan

    menanyakan apakah LPJ kepengurusan diterima. Jika seluruh peserta sidang

    menyatakan sepakat, maka presidium sidang langsung mengetuk palu sekali dan

    kemudian membacakan SK.

    h. Tetapi apabila ada fraksi yang tidak bersepakat, maka presidium sidang menanyakan

    alasannya.

    i. Lalu, presidium sidang pun menanyakan kepada fraksi yang menolak, apakah

    tawaran usulan yang akan disepakati apakah menolak atau menerima dengan syarat

    direvisi beserta argumentasi-argumentasi logis yang meyakinkan peserta sidang darifraksi lainnya.

    j.

    Usulan dari fraksi yang menolak untuk menerima LPJ itu kemudian ditanyakan

    kepada peserta sidang lainnya sampai ditemukan suatu kemufakatan. Jika tidak

    terjadi kemufakatan, maka dilakukan voting. Meskipun dibenarkan melakukan

    voting, namun presidium sidang harus mengupayakan terjadinya kesepakatan secara

    mufakat dalam hal ini. Selama proses musyawarah berlangsung, fraksi pengurus

    secara etis tidak diperkenankan untuk memberikan tanggapan.

    k.

    Setelah terjadi kesepakatan, presidium sidang pun membacakan SK pengesahan LPJ

    Pengurus.

    l. Baru setelah itu menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat untuk

    memadakan sub agenda pengesahan LPJ pengurus.m. Jika sleuruh peserta sidang bersepakat, maka presidium sidang kembali menanyakan

    apakah sepakat untuk memadakan Sidang paripurna II.

    n.

    Lalu, presidium sidang kembali bertanya apakah sepakat untuk memasuki Sidang

    paripurna III.

    o. Jika seluruh peserta sidang sepakat, maka presidium mengetuk palu dua kali.

    4. Sidang Paripurna III

    Skenario : Sidang Paripurna III : Sub Agenda : Sidang - Sidang Komisi

    a. Presidium sidang lalu menanyakan kepada forum apakah sepakat untuk memasuki

    sub agenda pertama Sidang Paripurna II yakni, sidang-sidang komisi. Jika semua

    sepakat, maka presidium sidang langsung melanjutkan.

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    13/15

    13

    b.

    Presidium sidang mengarahkan seluruh peserta sidang untuk bersiap-siap

    melakukan sidang komisi. Presidium sidang membagi peserta sidang ke dalam dua

    kelompok yakni komisi A dan komisi B. Presidium sidang tetap tidak termasuk ke

    dalam dua kelompok tadi.

    c. Setelah seluruh nama-nama peserta sidang yang masuk ke komisi A dan komisi B

    selesai dibacakan oleh presidium sidang, maka presidium sidang pun menyatakanpending terhadap sidang untuk mulai melakukan sidang-sidang komisi, dengan

    memastikan bahwa sidang - sidang komisi harus sudah selesai pada waktu yang

    telah ditetapkan dan seluruh peserta sidang harus sudah berkumpul di ruang sidang

    paripurna tepat waktu. Pending sidang dilakukan dengan mengetuk palu dua kali

    d. Selama proses sidang komisi berlangsung, presidium sidang boleh menggunakan

    waktunya untuk beristirahat.

    e.

    Setelah sidang - sidang komisi selesai, presidium pun mencabut pending dengan

    mengetuk palu 2 kali, lalu menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat untuk

    memadakan sub agenda sidang-sidang komisi.

    f. Jika semua sepakat, barulah presidium sidang menanyakan kembali apakah peserta

    sidang sepakat untuk memasuki sub agenda pembacaan, pembahasan danpengesahan hasil sidang - sidang komisi.

    Skenario : Sidang Paripurna III : Sub Agenda : Pembacaan, Pembahasan, dan

    Pengesahan Hasil Sidang - Sidang Komisi

    g. Jika semua sepakat, lalu presidium sidang mempersilahkan tiap-tiap perwakilan

    dalam sidang komisi untuk membacakan hasil sidangnya, lalu kemudian dibahas dan

    disahkan poin per poin.

    h. Ketika seluruh poin dari kedua sidang komisi selesai dibahas dan disahkan maka

    presidium sidang pun menanyakan untuk terakhir kalinya apakah ada lagi

    pembahasan secara keseluruhan. Jika tidak maka presidium sidang pun

    membacakan SK Pengesahan Hasil - Hasil Sidang Komisi

    i.

    Jika tidak ada, maka presidium menanyakan apakah sepakat untuk memadakan subagenda pembacaan, pembahasan, dan pengesahan hasil sidang-sidang komisi.

    j.

    Jika semua bersepakat, maka presidium sidang kembali menanyakan apakah sepakat

    untuk memadakan Sidang Paripurna III

    k. Presidium sidang kembali menanyakan apakah peserta sidang sepakat untuk

    memasuki sidang paripurna IV

    l.

    Jika semua sepakat maka presidium sidang mengetuk palu 2 kali.

    5.

    Sidang Paripurna IV

    Skenario : Sidang Paripurna IV : Sub Agenda : Penyampaian Visi dan Misi Serta Uji

    Kriteria Calon Kandidat Ketua Umum PMR 001

    a.

    Presidium sidangseperti biasanya menanyakan terlebih dahulu kepada pesertasidang apakah bersepakat untuk memasuki sub agenda penyampaian visi dan misi

    serta uji kriteria calon kandidat ketua umum pmr 001. Jika seluruh peserta sidang

    sepakat, maka presidium sidang mengetuk palu sekali.

    b. Setelahnya, presidium sidang menanyakan apakah ada diantara calon pengurus yang

    ingin mencalonkan dirinya, contoh; Saya ingin bertanya kepada calon pengurus,

    siapakah yang berniat untuk mencalonkan diri sebagai kandidat ketua umum PMR

    001? *pemilihan calon ketua umum hanya boleh dilakukan dengan mekanisme

    mencalonkan dan tidak diperkenankan menggunakan mekanisme dicalonkan atau

    dicalonkan dan mencalonkan.

    c. Jika nama-nama calon kandidat telah muncul maka presidium sidang langsung

    mempersilahkan kepada para kandidat untuk maju ke depan untuk menyamoaikanvisi dan misinya satu per satu.

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    14/15

    14

    d.

    Setelah pemaparan visi dan misi, presidium sidang kemudian memberikan

    kesempatan kepada seluruh peserta sidang untuk bertanya kepada para kandidat.

    e. Proses berlangsung dengan arahan presidium sidang. Untuk melancarkan jalannya

    proses uji kriteria ini, presidium sidang membagi pertanyaan-pertanyaan yang

    berasal dari peserta sidang ke dalam beberapa sesi, dimana satu sesi terdapat 3

    orang penanya dengan jumlah pertanyaan untuk satu orang tidak lebih dari 3pertanyaan saja.

    f. Kemudian, jika presidium sidang menganggap waktu sudah hampir habis untuk uji

    kriteria, maka pertanyaan mulai disusutkan, dan jumlah penanya di batasi agar lebih

    singkat.

    g. Jika waktu sudah habis, dan pertanyaan belum juga selesai, maka presidium sidang

    langsung menggunakan wewenangnya untuk menghentikan proses ini dan

    melakukan proses selanjutnya.

    h.

    Sebelum memasuki sub agenda berikutnya, yakni proses pemilihan ketua umum,

    presidium sidang terlebih dahulu menanyakan kepada peserta sidang apakah

    sepakat untuk memadakan sub agenda pemaparan visi dan misi serta uji kriteria.

    Kemudian kembali bertanya apakah sepakat untuk memasuki sub agenda pemilihanketua umum. Jika semua sepakat, presidium sidang mengetuk palunya sekali.

    Skenario : Sidang Paripurna IV : Sub Agenda : Pemilihan Ketua Umum PMR 001

    i. Kemudian, presidium sidang mengarahkan peserta sidang untuk memilih. Pada

    kasus, dimana kandidat hanya satu orang, presidium sidang hanya perlu

    menanyakan kesepakatan aklamasi dari peserta sidang atas pengangkatan kandidat

    tunggal tersebut sebanyak 3 kali, contoh; Apakah kita sepakat sdr.________ kita

    pilih sebagai ketua umum PMR 001 ? Namun, pada kasus dimana kandidiat lebih

    dari satu orang, maka presidium sidang langsung mengadakan pemungutan suara

    tertutup yakni dengan cara memberikan kertas yang sudah di stempel kepada

    seluruh peserta sidang, sehingga peserta sidang memilih kandidat dengan cara

    menuliskan namanya di kertas tersebut. Seluruh kertas kemudian dikumpulkan dandihitung bersama-sama. *Kandidat juga memiliki suara untuk memilih, namun pada

    saat perhitungan dilakukan, kandidiat diarahkan untuk menjauh dari ruangan sidang

    paripurna. Ketika perhitungan selesai baru para kandidat dipanggil kembali.

    j. Setelah proses pemilihan dan perhitungan selesai dilakukan, maka presidium sidang

    membacakan SK Pengesahan Ketua Umum PMR 001 terpilih.

    k.

    Lalu, presidium sidang bertanya kepada peserta sidang apakah sepakat untuk

    memadakan sub agenda pemilihan ketua umum PMR 001. Jika semuanya

    bersepakat, barulah presidium sidang bertanya apakah sepakat untuk memasuki sub

    agenda berikutnya yakni sidang formatur. Jika sepakat maka presidium sidang

    mengetuk palu sekali.

    Skenario : Sidang Paripurna IV : Sub Agenda : Sidang Formaturl.

    Selanjutnya presidium sidang mengarahkan peserta sidang untuk melakukan sidang

    formatur yakni yang diikuti oleh pengurus demisioner dan calon pengurus. Sidang

    formatur ini akan dipimpin oleh Ketua Umum terpilih. Oleh karena itu, presidium

    sidang memending sidang paripurna dan memberikan waktu untuk pelaksanaan

    sidang formatur. Jika waktu sidang formatur tidak lebih dari 15 menit maka

    presidium sidang hanya mengetuk palu sekali, namun jika lebih dari 15 menit maka

    presidium sidang mengetuk palu dua kali, hal ini tergantung dari kesepakatan

    peserta sidang.

    m. Setelah waktu untuk pelaksanaan sidang formatur habis, presidium sidang kembali

    mencabut pending sidang untuk memasuki sesi pembacaan hasil sidang formatur.

    Pembacaan hasil sidang formatur dibacakan langsung oleh Ketua Umum PMR 001Terpilih. Namun, sebelum melakukan itu, presidium sidang terlebih dahulu

  • 7/25/2019 Pedoman Umum Persidangan

    15/15

    15

    menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat untuk memadakan sub agenda

    sidang formatur. Jika sepakat, kemudian presidium sidang menanyakan apakah

    sepakat untuk memasuki sub agenda berikutnya, yakni Pembacaan Nama - Nama

    Pengurus Baru Sekaligus Serah Terima Jabatan. Jika sepakat maka presidium sidang

    mengetuk palu sekali.

    Skenario : Sidang Paripurna IV : Sub Agenda : Pembacaan nama- nama pengurusbaru sekaligus serah terima jabatan

    n. Setelah itu, presidium sidang langsung mempersilahkan Ketua Umum Terpilih untuk

    membacakan hasil sidang formatur berupa Surat Keputusan yang menyatakan

    nama-nama tercantum sebagai pengurus baru PMR 001.

    o. Setelah ketua umum selesai membacakan SK-nya, maka presidium sidang

    menyatakan pending sidang selama lebih dari 15 menit untuk mengadakan serah

    terima jabatan yang akan dilaksanakan di lapangan. Presidium sidang mengetuk palu

    dua kali.

    p. Serah terima jabatan dilaksanakan melalui protokoler baku yang telah dipersiapkan

    sebelumnya. Setelah acara seremonial ini selesai seluruh peserta sidang kembali ke

    dalam ruangan untuk melakukan penutupan sidang dan penutupan MusyawarahBesar.

    q. Presidium sidang kemudian mencabut pending sidang lebih dari 15 menit dengan

    mengetuk palu dua kali.

    r. Kemudian menanyakan kepada peserta sidang apakah sepakat untuk memadakan

    sub agenda pembacaan nama-nama pengurus sekaligus serah terima jabatan. Jika

    sepakat, maka presidium sidang kembali bertanya apakah sepakat untuk

    memadakan Sidang Paripurna IV. Jika sepakat presidium sidang mengetuk palu 2

    kali.

    6. Penutupan Musyawarah Besar

    a. Presidium sidang kemudian menutup Musyawarah Besar dengan mengucapkan

    dengan mengucapkan Alhamdulillahirabilalamin(Islam)/ dengan mengucapkansyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (non-Islam) Musyawarah Besar PMR 001

    Angkatan.. Periode.. Masa Bakti..- saya tutup. (mengetuk palu 3 kali)

    b. Selanjutnya presidium sidang menyerahkan kembali kendali acara kepada Master of

    ceremony untuk melakukan kegiatan penutupan Mubes.