Upload
others
View
28
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PPEERRAATTUURRAANN RREEKKTTOORR UUNNIIVVEERRSSIITTAASS NNUUSSAA
CCEENNDDAANNAA
NNOOMMOORR 33 //PPPP//22001199
TTEENNTTAANNGG
PPEEDDOOMMAANN PPEENNYYEELLEENNGGGGAARRAAAANN PPEENNDDIIDDIIKKAANN
DDII UUNNIIVVEERRSSIITTAASS NNUUSSAA CCEENNDDAANNAA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PEDIDIKAN TINGGI
U N I V E R S I T A S N U S A C E N D A N A
2019
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 1
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA
NOMOR 3/PP/2019
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA,
Menimbang: a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan
pembaharuan di dalam penyelenggaraan
pendidikan, menuntut adanya pedoman
penyelenggaraan pendidikan;
b. bahwa Peraturan Rektor Nomor 756/PP/2015
tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan
Pendidikan di Universitas Nusa Cendana sudah
tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu
untuk diperbaiki dan diperbaharui;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a.
dan b. di atas, maka perlu ditetapkan Peraturan
Rektor tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan di Universitas Nusa Cendana.
Mengingat: 1. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4586);
3. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
2 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
lndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 37
Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 5007);
6. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 4
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 16);
7. Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 8
tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
lndonesia (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2012 Nomor 24;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik lndonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia
Bidang Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
lndonesia Tahun 2014 Nomor 831);
9. Peraturan Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan
Tinggi tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 14);
10. Peraturan Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Nomor 4412015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tlnggi (Berita Negara Republik lndonesia
Tahun 2015 Nomor 1952);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik lndonesia Nomor 8l tahun 2014 tentang
Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 3
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik lndonesia
tahun 2014 nomor 1179);
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang
Persyaratan dan Prosedur bagi Warga Negara Asing
untuk Menjadi Mahasiswa pada Perguruan Tinggi di
Indonesia;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili
Perguruan Tinggi;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 48 Tahun 2013 tentang
Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin
Akademi Komunitas;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi;
17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 154 Tahun 2014 tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
Gelar Lulusan Perguruan Tinggi;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta
Universitas Nusa Cendana;
4 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang
Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi
Pendidikan Tinggi;
22. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
23. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015
tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi
24. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2016
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program
Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri;
25. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017
tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan
Tunjangan Kehormatan Profesor;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta
Universitas Nusa Cendana.
27. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 0180/O/1995 tentang
Organisasi Tata Kerja Universitas Nusa Cendana
28. Memo Kebijakan Rektor Universitas Nusa Cendana
Nomor 6178/UN15/PP/2013 tentang Penjabaran
Program Pengembangan dan Pelaksanaan
Tridharma pada Unit-unit di Lingkungan
Universitas Nusa Cendana.
Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal tentang
peninjauan kembali dan penyempurnaan Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 5
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Istilah/Pengertian
Pasal 1
Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:
1. Akademi Komunitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua
dalamsatu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk
memenuhi kebutuhan khusus.
2. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya
disingkat BAN-PT adalah badan yang dibentuk oleh Pemerintah
untuk melakukan dan mengembangkan akreditasi perguruan tinggi
secara mandiri.
3. Capaian pembelajaran yang selanjutnya disingkat CP adalah
kemampuan lulusan yang diinginkan setelah mahasiswa
menyelesaikan pembelajaran yang menggambarkan secara spesifik
kemampuan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta
kinerja yang realistis dan terukur.
4. Disertasi adalah karya tulis ilmiah akademik hasil studi dan atau
penelitian mendalam yang dilakukan oleh calon doktor (mahasiswa
S-3) dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu
pengetahuan atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah
yang sementara telah diketahui jawabannya atau mengajukan
pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang dipandang telah
mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
5. Dosen adalah pendidik profesi atau ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
6. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya
pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut program studi,
yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik,
6 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) atau lebih rumpun
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
7. Guru Besar atau Profesor yang selanjutnya disebut Profesor adalah
jabatan akademik tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di
lingkungan satuan pendidikan tinggi.
8. Ijazah adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi setelah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh Universitas Nusa Cendana.
9. lndeks Prestasi Semester, yang selanjutnya disingkat lPS, adalah
tingkat capaian pembelajaran mahasiswa dalam satuan semester
yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai
mata kuliah yang ditempuh dengan bobot kredit masing-masing
mata kuliah dibagi keseluruhan atau total kredit yang diambil
dalam satuan semester.
10. lndeks Prestasi Kumulatif, yang selanjutnya disingkat lPK, adalah
tingkat capaian pembelajaran mahasiswa pada akhir program studi
dinyatakan dalam besaran nilai yang dihitung dengan cara
menjumlahkan perkalian antara nilai setiap mata kuliah yang
ditempuh dengan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan
jumlah SKS atau total kredit yang ditempuh pada program sarjana.
11. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang
disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil
pendidikan dan/ atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan
formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja.
12. Kalender Akademik adalah kalender kegiatan akademik diterbitkan
oleh universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa
dan dosen dalam satu tahun akademik berdasarkan tata urutan
waktu tertentu.
13. Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (skripsi, tesis, disertasi)
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan
perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak
maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan.
14. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan,
mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi
kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor.
15. Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak
secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 7
16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
17. Kurikulum Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat K-DIKTI
adalah kurikulum yang berdasarkan pada pencapaian kemampuan
yang telah disetarakan untuk menjaga mutu lulusannya.
18. Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan yang
selanjutnya disingkat LAM PTKES adalah lembaga akreditasi mandiri
bukan milik pemerintah yang terdiri atas Organisasi Profesi dan
Asosiasi Institusi Pendidikan dari 7 bidang ilmu kesehatan, yaitu
antara lain Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kebidanan,
Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Gizi
19. Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang selanjutnya disingkat
LPNK adalah lembaga pemerintah pusat yang melaksanakan tugas
pemerintahan tertentu.
20. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi.
21. Mahasiswa Asing adalah warga negara asing yang mengikuti
pendidikan pada perguruan tinggi di Indonesia.
22. Mata Kuliah Keilmuan yang selanjutnya disingkat MKK adalah
kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian bidang
studi/bidang ilmu terkait.
23. Mata Kuliah Penciri yang selanjutnya disingkat MKP adalah
kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian dalam Pola
Ilmiah Pokok penciri Universitas Nusa Cendana.
24. Mata Kuliah Umum yang selanjutnya disingkat MKU adalah
kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan aspek
kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat.
25. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan
Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.
26. Nilai adalah takaran capaian pembelajaran yang diberikan oleh
dosen berdasarkan pada skor hasil penilaian, yang menunjukkan
tingkat kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu
dengan menggunakan aturan tertentu.
8 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
27. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
28. Pembelajaran remedial adalah proses perbaikan nilai bagi mahasiswa
yang belum mencapai standar kelulusan mata kuliah, dilakukan
oleh dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan, melalui
proses pembelajaran ulang, penugasan, responsi, dan/atau tugas
lain yang relevan, dilaksanakan pada akhir semester sebelum waktu
yudisium.
29. Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi atau Active Learning in
Higher Education (ALIHE) adalah pendekatan pembelajaran aktif
yang menekankan pada keterlibatan mahasiswa secara aktif untuk
mengalami sendiri, menemukan, memecahkan masalah sehingga
potensi mereka berkembang secara optimal.
30. Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin
pengelolaan pendidikan dengan sebutan rektor untuk universitas
atau institut, ketua untuk sekolah tinggi, dan direktur untuk
politeknik/akademi.
31. Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang
dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan
sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi
yang bersangkutan.
32. Penasehat akademik, yang selanjutnya disebut PA, adalah dosen
yang ditunjuk oleh dekan dengan tugas untuk membimbing
mahasiswa dibidang akademik dan bidang lain yang dapat
memperlancar studi mahasiswa.
33. Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan
oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi
tindakan plagiat di lingkungan perguruan tingginya.
34. Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan,
dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan olahraga yang berfokus pada disiplin ilmu, baik murni
maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah-matakuliah
yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut
semester.Pendidikan akademik mencakup pendidikan sarjana dan
pasca sarjana (magister dan doktor).
35. Pendidikan Diluar Domisili adalah kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi di luar domisili perguruan
tinggi sebagaimana dicantumkan dalam izin pendirian perguruan
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 9
tinggi dan/atau izin penyelenggaraan program studi yang ditetapkan
oleh kementerian.
36. Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang bertujuan untuk
meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan serta
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, yang memiliki
karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.
37. Pendidikan Profesi adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam
jangka waktu relatif singkat yang bertujuan mempersiapkan
mahasiswa jenjang sarjana dengan keahlian dan keterampilan yang
relevan dengan ilmu yang sudah dipelajari, dengan demikian mereka
menjadi profesi dan lebih siap pakai dalam menerapkan ilmu di
masyarakat pengguna. Pendidikan profesi terdiri atas program
sertifikasi umum dan program kekhususan. Program sertifikasi
umum dalam bentuk kursus-kursus atau pelatihan keterampilan
tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum.
Program sertifikasi kekhususandilakukan untuk meningkatkan
keahlian dan ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang
sudah dipelajari.
38. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,
program magister, program doktor, program profesi, program
spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan Bangsa Indonesia.
39. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang diploma (D-1, D-
2, D-3) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu.
40. Pengisian Kartu Rencana Studi adalah proses pendaftaran mata
kuliah yang akan ditempuh pada semester yang bersangkutan.
41. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
42. Penyelenggaraan pendidikan adalah pengaturan mengenai
perencanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, dan pembinaan
serta pengorganisasian pelaksanaan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan di universitas
43. Pengelolaan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan pemberdayaan
sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di
universitas.
44. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara
10 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa. dan negara.
45. Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan
semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh
pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
46. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan
hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau
nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.
47. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang
melakukan plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri,
untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.
48. Pola Ilmiah Pokok atau PIP yang merupakan istilah untuk penciri
Universitas Nusa Cendana adalah pengelolaan kawasan semiringkai
kepulauan plus kepariwisataan atau sering disingkat menjadi
semiringkai kepulauan plus.
49. Praktikum adalah bentuk pembelajaran yang meliputi kegiatan
laboratorium, kegiatan lapangan, dan kegiatan praktikterstruktur
lainnya, sesuai dengan sifat bidang studi.
50. Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit
pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan
satu atau lebih program studi magister dan doktor untuk bidang
ilmu multidisiplin antar fakultas.
51. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran
tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi,
dan/atau pendidikan vokasi.
52. Registrasi administrasi adalah proses kegiatan untuk memperoleh
status terdaftar sebagai mahasiswa.
53. Registrasi akademik adalah kegiatan untuk semester bersangkutan
dengan cara mengisi kartu rencana studi sesuai dengan aturan
yang berlaku;
54. Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester yang selanjutnya disingkat
RKPS adalah perencanaan proses pembelajaran untuk suatu mata
kuliah yang ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau dalam satu
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 11
kelompok keilmuan untuk memenuhi standar proses pembelajaran
sesuai dengan SN Dikti.
55. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disingkat RPP
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih yang dikembangkan secara rinci dari RPS
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai
kompetensi dasar
56. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS adalah
takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa
per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui
berbagai bentuk pembelajaran.
57. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif minimal
16 (enam belas) minggu; termasuk ujian tengah semester dan ujian
akhir semester.
58. Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang
menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tngkat
universitas maupun di tingkat fakultas.
59. Sertifikat Kompetensi adalah dokumen pengakuan kompetensi atas
prestasi lulusan yang sesuai dengan keahlian dalam cabang
ilmunyadan/atau memiliki prestasi di luar program studinya.
60. Sertifikat Profesi adalah dokumen pengakuan kemampuan praktik
profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi, spesialis,
subspesialis atau sebutan lain yang sejenis.
61. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan
sistematik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara
berencana dan berkelanjutan.
62. Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada
perguruan tinggi.
63. Skor adalah angka hasil penilaian yang menunjukkan tingkat
keberhasilan mahasiswa dalam suatu penilaian pembelajaran.
64. Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
penelitian mahasiswa program sarjana (S1) yang membahas suatu
permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.
65. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
66. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SNPT
adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan
12 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional
Pengabdian kepada Masyarakat.
67. Standar kompetensi lulusan adalah standar nasional pendidikan
tentang kriteria minimal kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan
dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.
68. Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang selanjutnya disingkat
SKPI adalah dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian
akademik dan non-akademik yang sifatnya istimewa dari lulusan
pendidikan tinggi bergelar.
69. Surat Keterangan Pengganti adalah dokumen pernyataan yang
dihargai sama dengan Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat
Profesi.
70. Tahun Akademik dinyatakan dalam 1 (satu) tahun akademik yang
terdiri atas Semester Gasal dan Semester Genap.
71. Semester antara sebagai satuan waktu yang dapat dilaksanakan
antara akhir semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan
Juli s/d Agustus yang diatur dengan ketentuan khusus.
72. Tenaga kependidikan adalah seseorang yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi
antara lain, pustakawan tenaga administrasi, laboran dan teknisi,
pranata laboratorium pendidikan, serta pranata teknik informasi.
73. Tesis adalah karya akademik hasil penelitian mahasiswa program
magister (S2) yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
74. Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (29).
Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang seterusnya disebut
Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tujuan Pendidikan
Pasal 2
(1) Menghasilkan lulusan berkualitas, profesional, berkarakter
kebangsaan, dan berorientasi global untuk memenuhi
kebutuhan lokal, nasional, dan internasional.
(2) Menyediakan dan mengembangkan lingkungan pembelajaran
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 13
berkualitas.
(3) Mendedikasikan seluruh usaha untuk pengembangan, penalaran,
dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk
menjadikan Undana sebagai pusat pendidikan unggul.
(4) Pemberdayaan program studi untuk mencapai tingkat akreditasi A
dan minimal B serta penyiapan standardisasi mutu internasional.
Pasal 3
Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Undana menyelenggarakan program pendidikan akademik,
pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan akademi komunitas.
BAB II
PROGRAM PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI LULUSAN
Program Pendidikan
Pasal 4
(1) Undana menyelenggarakan program pendidikan akademik, profesi,
dan akademi komunitas.
(2) Program pendidikan akademik terdiri atas:
a. program sarjana (S-1);
b. program magister (S-2); dan
c. program doktor (S-3).
(3) Program pendidikan profesi terdiri atas:
a. program profesi guru;
b. program profesi notaris; dan
c. program profesi dokter dan Profesi Kedokteran Hewan
(4) Program pendidikan akademi komunitas terdiri atas:
a. program pendidikan diploma satu (D-1);
b. program pendidikan diploma dua (D-2); dan
c. program pendidikan diploma dua (D-3);
Kompotensi Lulusan
Pasal 5
(1) Lulusan program pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
wajib memenuhi standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran mengacu pada KKNI dan SNPT.
14 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(2) Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan sebagai acuan utama pengembangan isi
pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen
dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaran,
pengelolaan pembelajaran, dan pembiayaan pembelajaran.
(3) Kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan kurikulum Program Studi.
(4) Program Studi wajib merumuskan standar kompetensi lulusan
mengacu pada KKNI dan SNPT sesuai dengan karakteristik Program
Studi yang bersangkutan.
(5) Penyusunan kurikulum dan rumusan standar kompetensi lulusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengacu pada Peraturan
Rektor tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum KKNI.
BAB III
KEDUDUKAN, PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan program pendidikan akademik, pendidikan profesi,
pendidikan vokasi dan akademi komunitas dilaksanakan oleh
fakultas/program studi dan atau lembaga sesuai peraturan yang
berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas.
(2) Teknis penyelenggaraan pendidikan menggunakan pendekatan
rambu-rambu disiplin ilmu pada masing-masing program studi
sesuai dengan jenjang pendidikan, baik pada jenjang program
sarjana, profesi, pascasarjana, maupun pendidikan vokasi di
Undana yang diatur secara tersendiri.
(3) Program studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus
perpanjangan izin paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa
berlaku berakhir. Program studi yang tidak memiliki legalitas,
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(4) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1
dan Pasal 4 wajib memenuhi standar nasional pendidikan dalam
rangka menjamin mutu lulusan.
(5) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Program
Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri atas
kebijakan mutu, manual mutu dan standar mutu yang telah
disusun dan ditetapkan oleh universitas.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 15
(6) Hal-hal lain yang belum diatur dalam mendukung pelaksanaan
penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain.
(7) Program studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus
pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT atau ke LAM PTKES bagi
program studi terkait 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku
berakhir. Program studi yang tidak atau belum berstatus
terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
(8) PPs/fakultas/program studi wajib memiliki media publikasi
akademik (jurnal, buletin, atau media publikasi akademik lainnya).
BAB IV
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI, VOKASI,
DAN AKADEMI KOMUNITAS
Bagian Kesatu
Tugas, Beban Kerja,Kewenangan Dosen, dan Kompetensi Lulusan
Paragraf 1
Tugas, Beban Kerja dan Kewenangan Dosen
Tugas dan Beban Kerja Dosen
Pasal 7
(1) Tugas utama dosen (termasuk jabatan akademik Profesor) adalah
melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja
paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16
(enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi
akademiknya dengan ketentuan:
a. beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) sks yang dilaksanakan di perguruan tinggi
yang bersangkutan; dan
b. beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau
melalui lembaga lain.
(2) Tugas utama dosen sebagimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta
menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik
16 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
keguruan, praktik bengkel/studio/ kebun percobaan/teknologi
pengajaran;
b. membimbing seminar mahasiswa;
c. membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN),
praktik kerja lapangan (PKL);
d. membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk
membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;
e. menguji pada ujian akhir;
f. membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan;
g. mengembangkan program perkuliahan;
h. mengembangkan bahan pengajaran;
i. menyampaikan orasi ilmiah;
j. membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya; dan
k. melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.
(3) Tugas melakukan penelitian dapat berupa:
a. Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun harus menghasilkan:
1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal
nasional terakreditasi; atau
2. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam
jurnal internasional, paten, atau karya seni monumental/desain
monumental.
b. Dosen yang memiliki jabatan akademik Profesor dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun harus menghasilkan:
1. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal
internasional; atau
2. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam
jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni
monumental/desain monumental.
Kewenangan Dosen
Pasal 8
Kewenangan dosen berdasarkan jenjang jabatan dalam melaksanakan
tridharma diatur seperti yang terlihat dalam Tabel 1 sebagai berikut:
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 17
Tabel 1. Kewenangan Dosen
No Jabatan Pend. Sarjana S-2 S-3
B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c
1 Asisten Ahli
S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-)
S-3/SP.II M M M M M M B M M
2 Lektor S-2/Sp.I M M M (-) M M (-) M M
S-3/SP.II M M M M M M D M M
3 Lektor
Kepala
S-2/Sp.I M M M M M M (-) M M
S-3/SP.II M M M M M M M M M
4 Guru
Besar S-3/SP.II M M M M M M M M M
Catatan:
1 S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I.
2 S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II.
3 B = Membantu dosen yang lebih senior.
4 D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih
senior yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab penuh dalam bidang tugasnya.
5 M = Melaksanakan tugas secara mandiri.
6 B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.
7 B.b = Melaksanakan penelitian.
8 B.c = Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
Paragraf 2
Kompetensi Lulusan
Pasal 9
(1) Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran,
standar pengelolaan pembelajaran, danstandar pembiayaan
pembelajaran.
(2) Capaian pembelajaran lulusan dalam SNPT sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup 4 kompetensi, yaitu: 1) kemampuan kerja,
2) sikap dan tata nilai, 3) penguasaan pengetahuan, dan 4)
kewenangan dan tanggung jawab.
(3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:
a. mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan
b. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
18 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(4) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya
dengan mengacu pada KKNI dan pada rumusan kompetensi hasil
kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia
profesi dan pemangku kepentingan.
(5) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri atas kompetensi
utama, kompetensi khusus dan kompetensi umum. Kompetensi
Utama yaitu penciri program studi berupa rumusan kompetensi
yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi.
Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan
kompetensi yang selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi
Umum yaitu penciri nasional berupa rumusan kompetensi yang
berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama, Pancasila,
Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
(6) Kompetensi lulusan mengandung minimal lima elemen kompetensi
yaitu:
a. landasan kepribadian;
b. penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau
olahraga;
c. kemampuan dan ketrampilan berkarya;
d. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai; dan
e. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.
(7) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister, dan
doktor) adalah sebagai berikut:
a. kompetensi utama yang dikembangkan melalui program sarjana
adalah:
1. menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmunya sehingga
mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan,
mengevaluasi/menganalisis secara kritis dan merumuskan cara
penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin
ilmunya;
2. menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat
sesuai dengan disiplin ilmunya;
3. bersikap dan berperilaku/berkarya dalam karir tertentu sesuai
dengan norma kehidupan masyarakat; dan
4. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 19
b. kompetensi utama yang dikembangkan melalui program magister
adalah:
1. menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dengan cara menguasai dan memahami
pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai
penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang
ilmu tertentu;
2. memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui
penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; dan
3. mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan
dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.
c. kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor
meliputi:
1. mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam
bidang disiplin keilmuannya;
2. melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan
program penelitian;
3. melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; dan
4. menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya.
(8) Kompetensi program pendidikan profesi adalah sebagai berikut:
a. mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian
baik, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab, motivasi
altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan
kemasyarakatan;
b. menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesi
yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program
sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam
profesi yang dikembangkan;
c. mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesi berkenaan
dengan praktik keahlian khusus profesi dengan penguasaan
keterampilan keahlian yang tinggi;
d. mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesi berkenaan
dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesi
berlandaskan keilmuan dan substansi profesi sesuai profesi yang
dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesi, riset dalam
bidang profesi, dan organisasi profesi; dan
e. mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi
berdasarkan kaidah-kaidah kerjasama profesi sesuai dengan karir
20 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
profesi yang dipilih, terutama hubungan antar individu dan
hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi
lain;
(9) Kompetensi program pendidikan vokasi adalah sebagai berikut:
a. Program Pendidikan Diploma Satu: kompetensi utama yang
dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan di bidang tertentu
dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah
bimbingan;
b. Program Pendidikan Diploma Dua: kompetensi utama yang
dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan dan atau
memecahkan masalah yang bersifat rutin secara mandiri dan
bertanggungjawab; dan
c. Program Pendidikan Diploma Tiga: kompetensi utama yang
dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan yang bersifat
rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun
kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun
tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan
pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial
yang dimilikinya.
(10) Kompetensi program akademik komunitas adalah meningkatkan
kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang:
a. industri yang terdiri atas:
1. konstruksi;
2. manufaktur;
3. perikanan;
4. pertanian;
5. peternakan;
6. perkebunan;
7. informasi; dan
8. tenun ikat;
b. kesehatan yang terdiri atas:
1. perawat dan asisten perawat;
2. medical personel;
3. medical record keepers;
4. perawat orang tua;
5. teknisi peralatan kesehatan; dan
6. program kesehatan lainnya.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 21
c. jasa yang terdiri atas:
1. perbankan;
2. transportasi;
3. pariwisata;
4. pendidikan; dan
5. program pasa lainnya.
d. pengembangan potensi kekhasan masyarakat terdiri atas:
1. agama;
2. sosial;
3. sastra daerah;
4. budaya (seni tari, seni bangunan, dll); dan
5. program pengembangan potensi kekhasan masyarakat lainnya,
sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk
masyarakat.
Bagian Kedua
Kurikulum, Pendekatan Pembelajaran,
Dan Penilaian Kemampuan Peserta Didik
Kurikulum
Pasal 10
(1) Kurikulum program pendidikan akademik, pendidikan profesi,
pendidikan vokasi, dan pendidikan akademi komunitas disusun
berdasarkan kompetensi lulusan program studi mengacu pada
KKNI, tuntutan kebutuhan pasar kerja, dan dinamika
perkembangan IPTEKS.
(2) Kurikulum disusun oleh program studi dengan mempertimbangkan
masukan dari sivitas akademika, alumni, pengguna alumni, dan
asosiasi bidang ilmu.
(3) Pedoman penyusunan kurikulum mengacu pada Peraturan Rektor
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum di Lingkungan Undana.
22 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Pasal 11
(1) Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) terdiri
atas:
a. nama program studi;
b. profil lulusan;
c. capaian pembelajaran;
d. bahan kajian/matakuliah;
e. strategi pembelajaran; dan
f. aspek penilaian.
(2) Beban kredit dan komponen kurikulum program studi ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Rektor atas usul Dekan.
Pasal 12
(1) Profil lulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1b)
dijabarkan dalam kompetensi lulusan yang meliputi kompetensi
utama (penciri program studi), kompetensi khusus (penciri
universitas), dan kompetensi umum (penciri nasional).
(2) Kompetensi utama lulusan ditetapkan oleh dekan, kompetensi
khusus ditetapkan oleh Rektor, kompetensi umum (penciri nasional)
ditetapkan oleh Menristekdikti.
(3) Bahan kajian/mata kuliah penciri universitas terdiri atas mata
kuliah: Budaya Lahan Kering Kepulauan dan Pariwisata (2 sks), dan
mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi (1 sks). Sedangkan mata
kuliah penciri nasional terdiri atas mata kuliah: Pendidikan Agama
(2 sks), Pendidikan Pancasila (2 sks), Pendidikan Kewarganegaraan
(2 sks), dan Bahasa Indonesia (2 sks).
Pasal 13
(1) Setiap mata kuliah atau bahan kajian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (1d) dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS), Kontrak Perkuliahan (KP), dan Bahan Ajar (BA).
(2) Rencana Pembelajaran Semester paling sedikit memuat: a) nama
program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama
dosen pengampu; b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan
pada mata kuliah; c) kemampuan akhir yang direncanakan pada
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 23
tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan; d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang
akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu yang disediakan
untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g)
pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi
tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h) kriteria, indikator, i) bobot penilaian; dan j) daftar referensi yang
digunakan.
Pasal 14
(1) Kurikulum diberlakukan setelah ditetapkan oleh Rektor setelah
mendapat pertimbangan senat.
(2) Kurikulum dievaluasi secara periodik dan berkelanjutan, paling
lama 5 (lima) tahun sekali atau berdasarkan perkembangan
kebutuhan masyarakat dan IPTEK.
(3) Apabila terjadi perubahan kurikulum, maka kurikulum baru mulai
diterapkan pada semester berikutnya terhitung tanggal ditetapkan.
(4) Kurikulum lama tetap diberlakukan sampai dengan mahasiswa yang
menggunakan kurikulum lama selesai atau dilakukan konversi mata
kuliah kurikulum lama ke kurikulum baru dengan Surat Keputusan
Dekan.
Pasal 15
(1) Semua program studi di lingkungan Undana wajib melaksanakan
dan mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi berbasis
kompetensi mengacu pada KKNI.
(2) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap program studi wajib
melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta
kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis.
(3) Elemen kompentensi kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan (2) terdiri atas: kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan,
sikap dan tata nilai, dan kewenangan dan tanggung jawab.
(4) Komponen kompetensi dalam kurikulum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) terdiri atas:
a. kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh
institusi penyelenggara program studi;
b. kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh
perguruan tinggi meliputi mata kuliah: Budaya Lahan Kering
24 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Kepulauan dan Pariwisata 2 sks dan Pendidikan Anti Korupsi 1
sks; dan
c. kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara
sebesar 8 sks meliputi empat mata kuliah: Pendidikan Agama 2
sks, Pendidikan Pancasila 2 sks, Pendidikan Kewarganegaraan 2
sks, dan Bahasa Indonesia 2 sks.
(5) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi
khusus adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program
studi dan universitas untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri
lulusan program studi dan kompentensi yang merupakan ciri suatu
perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya.
(6) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf c disusun
oleh program studi di tingkat fakultas dan program pascasarjana, di
bawah tanggung jawab dekan masing-masing fakultas dan direktur
pascasarjana, dan ditetapkan oleh surat keputusan Rektor.
(7) Kurikukum berbasis kompetensi mengacu pada KKNI untuk
program pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan
vokasi dan pendidikan akademi komunitas (pendidikan berbasis
masyarakat) diatur tersendiri dengan keputusan Rektor.
Metode Pembelajaran
Pasal 16
(1) Metode pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
mengacu pada KKNI merupakan pembelajaran aktif di perguruan
tinggi atau dikenal dengan Active Learning in Higher Education
(ALIHE).
(2) Metode (Terminologi dalam Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015)
pembelajaran yang dimaksud pada ayat (1), meliputi: diskusi
kelompok terdiri atas 5-10 orang (small group discussion), bermain
peran dan simulasi (role-play and simulation), studi kasus (case
study), belajar menemukan (discovery learning), belajar mandiri (self-
directed learning), belajar bersama/kelompok (cooperative learning),
pembelajaran kolaborasi (collaborative learning), pembelajaran
kontekstual (contextual instruction), belajar berbasis tugas (project-
based learning), belajar berbasis masalah (problem-based learning).
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 25
Penilaian Softskill dan Rubric
Pasal 17
(1) Penilaian kemampuan soft skills (afektif) peserta didik berdasarkan
pendekatan pembelajaran Active Learning in Higher Education
(ALIHE) didasarkan pada model penilaian non tes yaitu secara rubric
(panduan penilaian). Sementara penilaian hard skills (kognitif dan
psikomotor) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll).
(2) Secara konseptual rubrik memiliki 3 (tiga) macam bentuk penilaian,
yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (c) rubrik skala
persepsi. Di dalam pembelajaran sering menggunakan rubrik
deskriptif dan rubrik holistik.
(3) Rubrik deskriptif memiliki empat komponen, yaitu deskripsi tugas,
skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik holistik memiliki
satu skala nilai, yaitu skala tertinggi dimana isi dari deskripsi
dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala tertinggi.
Model penilaian non tes secara rubrik ini disusun dan
dikembangkan oleh masing-masing program studi.
(4) Penilaian kemampuan hard skills (kognitif dan psikomotor) diatur
tersendiri dalam pasal yang terkait dengan perkuliahan dan
penilaian hasil belajar.
Bagian Ketiga
Sistem Kredit Semester, Beban Studi, dan Lama Studi
Sistem Kredit Semester
Pasal 18
(1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk
menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen,
pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program
pendidikan pada setiap semester.
(2) Semester sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satuan
waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama
minimal 14 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan
untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu
26 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
satu tahun terdiri atas tiga semester dengan beban minimal 14
minggu efektif
(3) Dalam satu tahun akademik terdiri atas dua semester, yaitu
semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil dimulai dari 1
September dan berakhir pada 31 Januari, sedangkan semester
genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni.
(4) Beban satu sks menurut bentuk kegiatannya berupa:
a. kuliah adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang
terdiri atas:
1. tatap muka = 50 menit;
2. tugas terstruktur = 60 menit; dan
3. belajar mandiri = 60 menit;
b. responsi/tutorial/seminar atau bentuk pembelajaran lain yang
sejenis, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri atas:
1. tatap muka = 100 menit
2. belajar mandiri = 70 menit;
c praktikum yang berupa kegiatan belajar di laboratorium, studio,
bengkel, lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis selama 170
(seratus enam puluh) menit perminggu per semester;
d praktek Lapangan/Kerja Praktek/Magang yang berupa kegiatan
praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600
menit) per minggu;
e skripsi/tugas/akhir/karya seni atau bentuk lain yang setara,
adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan
atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan, setara
dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester; dan
f tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan
4 jam (240 menit) per minggu, per semester.
Pasal 19
(1) Antara semester ganjil dan semester genap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3), program studi dapat menerapkan semester
antara.
(2) Semester antara dapat dilaksanakan dimulai dari 1 Juli sampai
dengan 31 Agustus.
(3) Semester antara diselenggarakan:
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 27
a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu efektif;
b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks;
c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.
d. dalam bentuk kuliah paling sedikit 14 (empat belas) kali tatap
muka termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir
semester antara.
Beban Belajar dan Lama Studi
Program Sarjana
Pasal 20
(1) Beban belajar mahasiswa program sarjana minimal 144 (seratus
empat puluh empat) sks dan maksimal 148 (seratus empat puluh
delapan) sks.
(2) Beban studi mahasiswa sebagimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. skripsi;
b. mata kuliah keahlian minimal 134 sks;
c. mata kuliah pilihan wajib penciri universitas 3 sks; dan
d. mata kuliah umum 8 sks, yang terdiri dari:
1. mata kuliah Pendidikan Agama 2 sks;
2. mata kuliah Pendidikan Pancasila 2 sks;
3. mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan 2 sks; dan
4. mata kuliah Bahasa Indonesia 2 sks.
(3) Jumlah sks beban belajar maksimal sebagimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing fakultas dengan
memperhatikan batas maksimal 148 sks.
(4) Program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan
kajian salah satu mata kuliah umum wajib di atas, mata kuliah
tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 3 mata
kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 6 sks.
(5) Setiap program studi diwajibkan menyertakan dua mata kuliah
penciri universitas 3 sks terdiri dari :
a. Mata Kuliah Budaya Lahan Kering Kepulauan 2 sks; dan
b. Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi 1 sks.
28 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(6) Bagi program studi yang berkarakterisktik khusus, dapat
diprogramkan pada semester lainnya.
(7) Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot
6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.
(8) Lama studi program sarjana paling lama 7 (tujuh) tahun akademik
(14 semester).
(9) Seorang peserta didik yang berkemampuan istimewa dapat
menyelesaikan studi program sarjana dalam waktu kurang dari 4
tahun.
Program Magister
Pasal 21
(1) Beban studi mahasiswa program magister minimal 36 (tiga puluh
enam) sks, termasuk tesis.
(2) Beban matrikulasi non sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian
kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang
belum memenuhi standar mutu input.
(3) Beban studi mahasiswa sebagimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian 4 sks;
b. mata kuliah keahlian minimal 30
c. mata kuliah penciri universitas 2 sks; dan
d. tesis 6-8 sks
(4) Setiap mahasiswa Program Magister wajib: mengikuti kegiatan
matrikulasi non sks, menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang
diolah dari hasil penelitian tesis/karya seni/bentuk lain yang setara,
dari peserta didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing
layak muat dalam jurnal terakreditasi.
(5) Lama studi paling lama 4 (empat) tahun akademik (8 semester).
(6) Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata
dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam waktu sekurang-
kurangnya satu (1) tahun dengan jumlah tatap muka sama dengan
kelas reguler serta teknis pelaksanaan diatur tersendiri
menggunakan sistem blok.
(7) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib non sks bagi
mahasiswa program magister yang belum pernah
memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 29
Program Doktor
Pasal 22
(1) Beban belajar mahasiswa program doktor minimal 42 (empat puluh
dua) sks, termasuk disertasi, dan peserta didik tidak sebidang
minimal 54 sks termasuk disertasi dan tidak termasuk matrikulasi.
(2) Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi ditambah
mata kuliah penciri universitas 2 sks.
(3) Program Doktor dapat ditempuh melalui:
a. program perkuliahan dan penelitian; dan
b. program penelitian (by research).
(4) Setiap mahasiswa Program Doktor wajib mengikuti kegiatan
matrikulasi non sks.
(5) Disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks.
Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil
penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta
didik yang bersangkutan.
(6) Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat dalam
jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara
untuk program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam
jurnal internasional.
(7) Lama studi paling lama 5 (lima tahun akademik (10 semester).
(8) Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat
Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan
dengan penyelesaian Program Magisternya dengan jumlah tatap
muka sama dengan kelas reguler serta teknis pelaksanaan diatur
tersendiri menggunakan sistem blok.
(9) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib non sks bagi
mahasiswa program doktor yang belum pernah memprogramkannya
pada jenjang sebelumnya.
Program Profesi
Pasal 23
(1) Beban belajar program pendidikan profesi umum (dokter, dokter
hewan, guru, notaris, dll) paling sedikit 24 (dua puluh empat) sks
dan dapat ditambah mata kuliah wajib penciri universitas non sks
dan apabila tidak diprogramkan pada program sarjana.
30 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(2) Mata kuliah penciri merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa
program profesi yang belum pernah memprogramkannya pada
jenjang sebelumnya.
(3) Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah
keahlian. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi.
(4) Lama studi program profesi paling lama 3 (tiga) tahun akademik (6
semester), setelah menyelesaikan program sarjana, atau program
diploma empat/sarjana terapan,
Program Vokasi
Pasal 24
(1) Beban belajar dan lama studi program vokasi:
a. program diploma satu, beban belajar minimal 36 (tiga puluh
enam) sks dan lama studi 2 (dua) tahun akademik;
b. program diploma dua, beban belajar minimal 72 (tujuh
puluh dua) sks dengan lama studi paling lama 3 (tiga) tahun
akademik;
c. program diploma tiga, beban belajar minimal 108 (seratus
delapan) sks dan lama studi maksimal 5 (lima) tahun
akademik;
d. program diploma empat/sarjana terapan, beban belajar 144
(seratus empat puluh empat) sks dan lama studi paling lama
5 (lima) tahun akademik;
(2) Dalam penyelenggaraan pembelajaran pada program pendidikan
vokasi, program studi diwajibkan menyertakan mata kuliah umum
delapan sks dan dua mata kuliah penciri universitas non sks.
Adapun mata kuliah dimaksud:
a. mata kuliah Budaya Lahan Kering Kepulauan; dan
b. mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.
(3) Mata kuliah penciri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa program
vokasi yang belum pernah memprogramkannya pada jenjang
sebelumnya.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 31
Program Akademi Komunitas
Pasal 25
d. Program Akademi Komunitas
1. Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur
tersendiri oleh program studi, fakultas, dan universitas,
dengan lama belajar hingga 1 sampai 2 tahun.
2. Mata kuliah penciri untuk program akademi komunitas
adalah mata kuliah wajib non sks bagi mahasiswa yang
belum memprogramkannya pada jenjang sebelumnya.
Kode Mata Kuliah
Pasal 26
(1) Identitas matakuliah yang ditawarkan oleh program
pascasarjana/fakultas/program studi ditandai dengan pemberian
kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit), yang sesuai dengan
kurikulum.
(2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan
bidang ilmu yang diasuh oleh program
pascasarjana/fakultas/program studi.
(3) Dua huruf pertama menunjukkan nama program
pascasarjana/fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya
menunjukkan nama program studi.
(4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks
dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan.
(5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan
strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan
digit ketiga menunjukkan beban sks serta digit keempat dan kelima
menunjukkan nomor urut matakuliah.
(6) Kode pascasarjana/fakultas dan program studi di lingkungan
Undana diatur seperti yang terlihat dalam Tabel 2 berikut ini:
32 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Tabel 2. Kode Pascasarjana/Fakultas, Program Studi dan Mata Kuliah
Pascasarjana/ Fakultas
Kode Program Studi (PS) Kode
PS MK
Program Pascasarjana
Program Doktor D Ilmu Administrasi IA DIA
Ilmu Peternakan PET DPET
Program
Magister
M Ilmu Administrasi IA MIA
Ilmu Peternakan PET MPET
Ilmu Kesehatan
Masyarakat
KM MKM
Pend. Bhs. Inggris ING MING
Pend. Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS MIPS
Ilmu Linguistik LING
MLING
Ilmu Hukum IH IH
Ilmu Lingkungan IL MIL
Program Profesi
Program Profesi P
Profesi Dokter
PD PDA, PDKK, PDJ, PDS,
PDPD, PDM, PDOG
Profesi Kedokteran
Hewan
PKH PDKHR,
PDKHMP, PDKHPV
Program Sarjana
Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
KP Pend.Bhs. Ind. & SastraDaerah
IND KPIND
Pend. Bhs. Inggris ING KPING
Pend. Matematika MAT KPMAT
Pend. Biologi BIO KPBIO
Pend. Fisika FIS KPFIS
Pend. Kimia KIM KPKIM
Pend. PKn PKN KPPKN
Pend. Ekonomi EKO KPEKO
Pend. Geografi GEO KPGEO
Pend. Sejarah SEJ KPSEJ
Pend. Teknik Bangunan TBG KPTBG
Pend. Teknik Mesin TMN KPTMN
Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL
Pend. Guru Sekolah Dasar
GSD KPGSD
Pend. Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
JKR KPJKR
Bimbingan dan
Konseling
BKS KPBKS
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 33
Pascasarjana/ Fakultas
Kode Program Studi (PS) Kode
PS MK
Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS
Pend. Guru Pend. Anak Usia Dini
PAUD KPAUD
Hukum HK Ilmu Hukum IHK HKIHK
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
SP Adm. Negara ANA SPANA
Adm. Bisnis BIS SPBIS
Sosiologi SOS SPSOS
Ilmu Komunikasi KMK SPKMK
Ilmu Politik POL SPPOL
Pertanian PN Kehutanan HUT PNHUT
Agroteknologi AGT PNAGT
Agribisnis AGB PNAGB
Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET
Sains dan
Teknik
ST Matematika MAT STMAT
Biologi BIO STBIO
Fisika FIS STFIS
Kimia KIM STKIM
Ilmu Komputer KOM STKOM
Teknik Sipil SIP STSIP
Teknik Mesin MES STMES
Teknik Elektro ELK STELK
Teknik Arsitektur ARS STARS
Teknik Pertambangan PTB STPTB
Kesehatan
Masyarakat
KM Ilmu Kesehatan
Masyarakat
IKM KMIKM
Psikologi PSI KMPSI
Kedokteran KD Pendidikan Dokter DOK KDDOK
Kedokteran Hewan
KH Kedokteran Hewan DHN KHDHN
Ekonomi dan
Bisnis
EB Ekonomi Pembangunan EPA EBEPA
Akuntansi AKU EBAKU
Manajemen MAN EBMAN
Kelautan dan Perikanan
KI Budidaya Perairan BDP KIBDP
Manajemen Sumberdaya Perairan
MSA KIMSA
(7) Kode mata kuliah selanjutnya diatur ditingkat program studi dengan
merujuk pada komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah.
(8) Kode dan digit matakuliah umum,dan matakuliah penciri di Undana
diatur seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut:
34 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Tabel 3. Kode dan Digit Matakuliah Umum dan Penciri di Undana
No MATA KULIAH UMUM
SKS Kode MK Matakuliah
1 MKU1121 Pendidikan Kewarganegaraan 2
2 MKU1122 Bahasa Indonesia 2
3 MKU1223 Pendidikan Agama 2
4 MKU1224 Pendidikan Pancasila 2
MATA KULIAH PENCIRI SKS
1 MKP 1221 Budaya Lahan Kering Kepulauan dan Pariwisata
2
2 MKP 1612 Pendidikan Anti korupsi 1
Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang
Pasal 27
(1) Setiap mahasiswa program sarjana wajib melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)/Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Magang.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
terbimbing dan terpadu antara teori dan praktik dalam kurun waktu
tertentu dengan besaran sks yang diatur tersendiri oleh program
studi.
(3) Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja
Lapangan/Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis
dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa yang menunjang
pengembangan kompetensi agar menjadi profesi dalam bidang
keahliannya.
(4) Praktik Pengalaman Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang
dilakukan di sekolah-sekolah/masyarakat/ dinas/institusi/
laboratorium dan lain-lain yang pelaksanaannya diatur oleh
program studi, fakultas, dan unit terkait.
Kuliah Kerja Nyata
Pasal 28
(1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai
suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada
masyarakat secara terpadu dalam kurun waktu yang ekuivalen
dengan besaran sks tersebut.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 35
(2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman
dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan,
merumuskan, memecahkan permasalahan yang dimiliki masyarakat
tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan
keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan pengalaman itu
adalah terbentuknya dan tumbuhnya pribadi yang memiliki
integritas, kepemimpinan, dan sikap profesi.
(3) KKN dilaksanakan pada periode semester antara (Juli dan Agustus)
dan periode bukan semester antara (semester gasal dan genap).
(4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester antara,
minimal telah mengumpulkan jumlah sks lebih besar dari 100 sks,
dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.
(5) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode bukan semester
antara, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari
110 sks, dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.
Kuliah Tatap Muka dan Syarat UAS, Tata Tertib/Kode Etik Akademik
Pasal 29
(1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai
kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah.
(2) Kuliah tatap muka sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sebanyak 16 minggu pertemuan termasuk UTS dan
UAS.
(3) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80%
dari 14 minggu kuliah tatap muka. Jika tidak memenuhi batas
minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak diperkenankan
mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).
(4) UTS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh, yang
dilaksanakan sesuai jadwal Perkuliahan dan UAS dapat dilakukan
setelah pertemuan/tatap muka ke lima belas (15) dan dijadwalkan
oleh Program Studi.
(5) Dosen yang melaksanakan kuliah tatap muka kurang dari 14
minggu, tidak dapat melakukan UAS.
(6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti
kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium)
yang diatur dengan ketentuan tersendiri.
36 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu
diatur dengan ketentuan tersendiri.
(8) Dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib
akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 30
(1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk
mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi
kebenaran. Untuk memenuhi misi tersebut,
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di
bidang akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan
kebebasan akademik.
(2) Dalam pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik,
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Undana wajib
menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik, terutama larangan
untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah,
sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan
berkembang.
(3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang
terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti ditetapkan
dalam peraturan Rektor tersendiri setelah mendapat persetujuan
Senat Undana.
(4) Pimpinan Undana c.q Komisi Etik wajib mendesiminasi dan
mengawasi pelaksanaan kode etik sebagimana dimaksud pada ayat
(3)
(5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti, pimpinan
Undana c.q Komisi Etik wajib menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan
peraturan yang berlaku. Apabila plagiat terjadi pada mahasiswa,
pihak yang berhak menjatuhkan sanksi adalah direktur/dekan.
Bagian Keempat
Biaya pendidikan
Pasal 31
(1) Biaya Pendidikan di Undana terdiri dari komponen-komponen
berikut:
a. biaya seleksi masuk mahasiswa jalur mandiri/lokal;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 37
b. biaya pengembangan universitas bagi mahasiswa yang diterima
melalui jalur mandiri; biaya dimaksud dibayarkan sekali pada
awal studi;
c. biaya Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) per semester
dalam bentuk Uang Kuliah Tunggal (UKT); dan
d. biaya wisuda pada akhir masa studi.
(2) Biaya SPP sebagimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berlaku tetap
untuk seluruh jenjang pendidikan selama masa studi;
(3) Biaya pendidikan sebagimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbeda
untuk:
a. setiap angkatan mahasiswa baru; dan
b. setiap program studi atau kelas program studi yang sama pada
tahun masuk/angktan yang berbeda.
(4) Biaya pendidikan bagi mahasiswa Bidikmisi yang telah melampaui
masa studi normal 8 (delapan) semester dikenakan biaya SPP Rp.
1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah),- dan bagi
mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter dan Pendidikan Profesi
Kedokteran Hewan dilayani hingga 12 (dua belas) semester, jika
melampaui 12 (dua belas) semester dikenakan biaya SPP sebesar
Rp.1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
(5) Pelunasan pembayaran pendidikan sebagimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c dan huruf d dimaksudkan untuk mendapatkan kunci
akses ke sistem aplikasi pengambilan matakuliah, perwalian,
registrasi, dan wisuda.
(6) Biaya pendidikan sebagimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
melalui Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan senat
dan diumumkan kepada masyarakat luas
38 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
BAB V
SUASANA DAN KEGIATAN AKADEMIK
Bagian Pertama
Suasana Akademik
Pasal 32
(1) Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan menghasilkan
kualitas keluaran (lulusan) yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan
institusi maka semua pimpinan universitas, pimpinan fakultas,
ketua program studi, dan dosen bertanggung jawab untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif, yaitu:
a. dosen dan tenaga kependidikan menciptakan lingkungan sosial
yang kondusif demi tercapainya atmosfer akademik yang efisien;
b. dosen dan tenaga kependidikan memberikan lingkungan
psikologis kepada mahasiswa untuk mendukung proses
pembelajaran maksimal;
c. dosen mengembangkan intelektualitas, sikap dan perilaku
mahasiswa secara maksimal;
d. kegiatan penelitian yang dilakukan dosen wajib melibatkan
mahasiswa;
e. mahasiswa diberi kesempatan untuk mempublikasikan karya
ilmiah melalui media ilmiah;
f. mahasiswa diberi kemudahan untuk mendapatkan informasi
tentang perkembangan ilmu pengetahuan, baik melalui
perpustakaan (jumlah dan judul buku dan jurnal ilmiah yang
memadai, jam pelayanan yang cukup, sistem penelusuran judul
elektronik) maupun melalui media elektronik (internet);
g. mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan
ektrakurikuler yang mampu meningkatkan pemahaman terhadap
materi perkuliahan yang diberikan (khususnya untuk mata kuliah
keahlian) dan mendorong mereka untuk menghasilkan karya
ilmiah; dan
h. kegiatan seminar, diskusi kelompok dilakukan secara berkala bagi
dosen dan mahasiswa.
(2) Pimpinan universitas menjamin ketersedian sarana dan prasarana
yang mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 39
(3) Dekan, ketua program studi melakukan koordinasi dengan dosen
dan perwakilan mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi kegiatan pendukung suasana akademik yang
kondusif di tingkat fakultas dan program studi.
(4) Kalender akademik memuat jenis dan waktu kegiatan akademik
yang akan dilaksanakan dalam satu tahun akademik.
(5) Kalender akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.
(6) Ketua program studi wajib mensosialisasikan kalender akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada mahasiswa.
(7) Mahasiswa wajib memahami dan mentaati kelender akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
Bagian Kedua
Kegiatan Akademik
Penerimaan Mahasiswa Baru
Pasal 34
(1) Penerimaan mahasiswa baru program pendidikan sarjana terdiri
atas 2 (dua) jalur seleksi yaitu:
a. jalur seleksi nasional; dan
b. jalur seleksi mandiri/lokal
(2) Penerimaan mahasiswa baru jalur seleksi nasional, dilakukan
melalui:
a. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur
undangan;
b. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) jalur
ujian tulis; dan
c. program Afirmasi Kemenristekdikti.
(3) Penerimaan mahasiswa baru jalur seleksi mandiri/lokal, dilakukan
melalui:
a. seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri;
b. mahasiswa transfer; dan
c. mahasiswa pindahan.
(4) Jalur masuk mandiri/lokal sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
pelaksanaannya diatur dengan menggunakan POB tersendiri.
40 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Mahasiswa Transfer
Pasal 35
(1) Tamatan program diploma (D-2 dan D-3) dapat melanjutkan studi ke
jenjang program pendidikan sarjana (S-1)
(2) Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa program pendidikan
sarjana, calon mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi baik syarat umum, maupun syarat khusus.
(3) Syarat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan
tembusan kepada Dekan fakultas yang dituju;
b. Berijazah perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
terakreditasi atau program studi yang terakreditasi setara dengan
perguruan tinggi tujuan;
c. Menyerahkan foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang;
d. Lulusan program D-3 dengan IPK 3.00 berdasarkan hasil
akreditasi, dapat melanjutkan studi ke jenjang program sarjana;
e. Lulusan D-2 dan D-3 dengan IPK ≥ 2,50 berdasarkan hasil
akreditasi dan telah bekerja minimal 2 tahun, dapat melanjutkan
studi ke program sarjana.
(4) Syarat khusus dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain:
a. Memiliki IPK hasil akreditasi matakuliah ≥ 2,50; dan
b. Memiliki SKSD hasil akreditasi dengan ketentuan:
1. Semester III dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 24 sks;
2. Semester V dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 48 sks; dan
3. Semester VII dengan SKSD hasil akreditasi ≥ 74 sks.
c. Daya tampung program studi tujuan.
Mahasiswa Pindahan dari Luar Lingkungan Undana
Pasal 36
(1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar lingkungan Undana,
diatur dengan persyaratan sebagai berikut:
a. calon mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan
kepada Dekan fakultas yang dituju;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 41
b. permohonan perlu disertai lampiran surat pindah dari pimpinan
perguruan tinggi asal disertai transkrip nilai yang telah disyahkan;
c. berasal dari program studi yang relevan dan telah terakreditasi;
d. masih aktif kuliah pada perguruan tinggi asal sampai saat pindah
dan tidak terkena sanksi, terancam drop out, atau tidak aktif
kuliah, terdaftar pada PDPT asal (terdeteksi);
e. mahasiswa pindahan diterima pada :
1. semester III bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 24
sks; IPK ≥ 2,50;
2. semester V bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 48
sks; IPK ≥ 2,50;
3. semester VII bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 74
sks; IPK ≥ 2,50;
f. lama studi dari perguruan tinggi asal tetap diperhitungkan
sebagai masa studi lanjutan di Undana;
g. penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada herregistrasi
awal semester ganjil;
h. calon mahasiswa pindahan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri;
i. mahasiswa pindahan yang diterima menjadi mahasiswa Undana
ditetapkan dengan Keputusan Rektor;
j. Undana menerima perpindahan mahasiswa program pascasarjana
dari perguruan tinggi negeri lain yang telah terakreditasi; dan
k. prosedur operasional baku perpindahan mahasiswa ke Undana
sesuai persyaratan yang disusun oleh BAAKPSI.
Perpindahan Mahasiswa dalam Lingkungan Undana
Pasal 37
(1) Perpindahan mahasiswa dalam lingkungan Undana terdiri atas:
a. perpindahan mahasiswa antar fakultas dalam lingkungan Undana
diperkenankan dengan mendapat rekomendasi dari Dekan
fakultas asal dan persetujuan dari Dekan fakultas tujuan;
b. perpindahan mahasiswa antar program studi dalam lingkungan
fakultas dapat diperkenankan dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. mahasiswa mengajukan permohonan kepada Dekan yang
diketahui oleh dosen wali dan program studi;
2. permohonan pindah wajib dilampiri transkrip nilai sementara;
42 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
3. perpindahan mahasiswa antar program studi di lingkungan
fakultas dapat dilakukan apabila hasil akreditasi matakuliah
fakultas/program studi tujuan sebagai berikut:
a) memiliki minimal IPK ≥ 2.00;
b) memiliki SKSD minimal 24 SKS apabila berada semester III;
dan
c) memiliki SKSD minimal 48 SKS apabila berada pada
semester V.
4. mahasiswa tidak berada dalam keadaan di bawah hukuman
disiplin;
5. rekomendasi pindah diberikan oleh dekan berdasarkan
pertimbangan dari ketua program studi yang dituju;
6. persetujuan pindah ditujukan kepada Rektor Undana dengan
tembusan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
7. seorang mahasiswa hanya diperkenankan satu kali pindah
selama studi;
8. lama studi di program studi asal tetap diperhitungkan baik
pada jenjang program yang sama maupun pada jenjang
program yang lebih rendah;
9. perpindahan mahasiswa dalam lingkungan Fakultas hanya
diadakan pada awal tahun akademik;
10. mahasiswa reguler pagi dapat pindah ke program reguler sore,
sedangkan mahasiswa reguler sore tidak dapat pindah ke
program reguler pagi;
11. perpindahan antar program studi bagi mahasiswa program
pascasarjana tidak diperkenankan; dan
12. prosedur operasional baku perpindahan mahasiswa antar
program studi di lingkungan fakultas disusun oleh BAAKPSI.
Perpindahan Mahasiswa ke luar Undana
Pasal 38
(1) Perpindahan mahasiswa keluar lingkungan Undana:
a. perpindahan mahasiswa keluar lingkungan Undana
diperkenankan dengan mendapat rekomendasi dari Dekan
fakultas asal setelah mendapat persetujuan dari ketua
jurusan/ketua program studi asal;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 43
b. perpindahan mahasiswa keluar Undana dapat diperkenankan
dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. mahasiswa mengajukan permohonan kepada Dekan yang
diketahui oleh dosen wali dan ketua program studi;
2. permohonan pindah wajib dilampiri transkrip nilai sementara;
3. masih terdaftar sebagai mahasiswa Undana dan aktif kuliah
dan tidak sedang mendapat sanksi akademik/terancam drop
out;
4. telah mengikuti kuliah minimal dua semester;
5. mendapat persetujuan dari Perguruan Tinggi tujuan;
6. permohonan pindah dikirim ke Rektor Undana untuk
mendapatkan persetujuan;
7. surat persetujuan pindah diberikan oleh Rektor disertai
transkrip nilai yang telah dicapai sebagai lampiran; dan
8. prosedur operasional baku perpindahan mahasiswa keluar
Undana disusun oleh BAAKPSI.
Program Pascasarjana
Pasal 39
(1) Penerimaan mahasiswa program pascasarjana diatur sebagai
berikut:
a. calon mahasiswa program pascasarjana melakukan pendaftaran
di BAAKPSI Undana pada setiap tahun ajaran baru;
b. persyaratan pendaftaran sebagai berikut:
1. menyerahkan salinan ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir
oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis;
2. mengisi formulir pendaftaran;
3. membawa rekomendasi (referensi) kelayakan akademik dari 2
(dua) orang dosen saat kuliah di program sarjana dari
perguruan tinggi asal;
4. dapat menyerahkan surat izin atasan bagi pelamar yang sudah
bekerja (wajib bagi PNS);
5. membayar biaya pendaftaran;
6. mengisi formulir surat jaminan biaya (instansi dan lain-lain);
7. menyerahkan pas foto warna terbaru dengan ukuran 2x3, 3x4,
dan 4x6, masing-masing dua lembar;
44 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
c. syarat diterima sebagai mahasiswa baru pasca:
1. lulus seleksi administrasi;
2. mengikuti tes Bahasa Inggris dengan membayar sesuai
ketentuan; dan
3. lulus seleksi tertulis jalur mandiri Undana
Program Studi Di Luar Kampus Utama
Pasal 40
(1) Penerimaan mahasiswa baru Program Studi Di Luar Kampus Utama
diatur tersendiri dengan Peraturan Rektor.
(2) Pedoman pelaksanaan Program Studi Di Luar Kampus Utama
disusun oleh LP3M, yang meliputi panduan akademik dan non-
akademik:
a. panduan akademik meliputi: pendidikan dan penelitian
mahasiswa;
b. pedoman pendidikan mahasiswa meliputi: kurikulum, RPS,
rancangan tugas pembelajaran dan penilaian, tutorial tatap muka,
tutorial terpadu, dan belajar jarak jauh (BJJ);
c. pedoman penelitian mahasiswa meliputi: proses dan bentuk
pembelajaran serta arah dan sifat hasil penelitian mahasiswa; dan
d. panduan non-akademik meliputi: manajemen dan tata kelola,
mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia (pendidik dan
tenaga kependidikan), pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
kerja sama.
Akademi Komunitas
Pasal 41
(1) Penerimaan mahasiswa baru akademi komunitas diatur tersendiri
dengan Peraturan Rektor.
(2) Pedoman pelaksanaan pendidikan akademi komunitas disusun oleh
LP3M, yang meliputi panduan akademik dan non-akademik:
a. panduan akademik meliputi: pendidikan dan penelitian
mahasiswa;
b. pedoman pendidikan mahasiswa meliputi: kurikulum, RPS,
rancangan tugas pembelajaran dan penilaian, tutorial tatap muka,
tutorial terpadu, dan belajar jarak Jauh (BJJ);
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 45
c. pedoman penelitian mahasiswa meliputi: proses dan bentuk
pembelajaran serta arah dan sifat hasil penelitian mahasiswa; dan
d. panduan non-akademik meliputi: manajemen dan tata kelola,
mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia (pendidik dan
tenaga kependidikan), pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
kerjasama.
Mahasiswa Asing
Pasal 42
(1) Warga negara asing yang dapat menjadi mahasiswa di perguruan
tinggi terdiri atas warga negara asing yang berada di luar negeri atau
yang berada di Indonesia.
(2) Persyaratan bagi warga negara asing untuk menjadi calon
mahasiswa di Undana meliputi:
a. memenuhi persyaratan akademik;
b. memiliki sumber pembiayaan untuk menjamin kelangsungan
mengikuti pendidikan;
c. memiliki izin belajar dari Sekretariat Jenderal Pendidikan Tinggi;
d. memiliki visa atau izin tinggal di Indonesia; dan
e. mematuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia dan
ketentuan Undana.
(3) Warga negara asing yang berada di luar negeri dan diterima di
Undana, mengurus visa ke Perwakilan Republik Indonesia tempat
yang bersangkutan berdomisili/tinggal dengan menggunakan surat
keterangan atau pernyataan diterima oleh Undana.
(4) Warga negara asing yang sudah berada di wilayah Negara Republik
Indonesia dan diterima di Undana, mengurus izin tinggal sesuai
peraturan perundang-undangan dengan menggunakan izin belajar
dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemenritekdikti.
(5) Warga negara asing yang belajar di Undana, wajib memperpanjang
izin belajar dan izin tinggal sesuai dengan lama pendidikan di
perguruan tinggi yang diikuti dan peraturan perundang-undangan,
setelah mendapat rekomendasi dari pimpinan Undana.
(6) Persyaratan izin belajar mahasiswa asing, meliputi:
a. hasil pindaian surat permohonan izin belajar bagi mahasiswa
asing dari Perguruan Tinggi yang ditujukan kepada Direktur
Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi;
b. informasi terkait program studi dan data pribadi;
46 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
c. hasil Pindaian Surat diterima di PerguruanTinggi (LOA);
d. hasil pindaian ijazah atau transkrip akademik;
e. hasil pindaian paspor;
f. hasil pindaian surat pernyataan untuk:
1. tidak akan bekerja selama belajar di Indonesia;
2. tidak berpartisipasi di dalam aktivitas politik;
3. mematuhi Peraturan perundang-undangan yang ada di
Indonesia;
g. hasil pindaian surat pernyataan dari penjamin atau penanggung
jawab selama belajar;
h. hasil pindaian surat keterangan jaminan pembiayaan;
i. hasil pindaian surat keterangan sehat; dan
j. hasil pindaian foto berwarna ukuran paspor.
(7) Jumlah mahasiswa asing paling banyak 10% (sepuluh persen) pada
Program Studi Ilmu Kedokteran dan paling banyak 20% (duapuluh
persen) pada program studi di luar ilmu kedokteran.
(8) Prosedur operasional baku mahasiswa asing disusun oleh BAAKPSI.
Pendidikan Profesi
Pasal 43
(1) Calon mahasiswa pendidikan profesi Undana adalah sarjana yang
berasal dari program pendidikan sarjana Undana dan/atau luar
Undana.
(2) Calon mahasiswa pendidikan profesi wajib mengikuti ujian masuk
yang ditetapkan oleh Universitas.
(3) Tata cara penerimaan mahasiswa baru pendidikan profesi diatur
oleh Universitas. ( POB diatur oleh BAAKPSI )
Pendidikan Vokasi
Pasal 44
(1) Penerimaan mahasiswa pendidikan vokasi (program diploma
dan/atau akademik komunitas) berdasarkan hasil ujian tertulis
yang dilakukan oleh Undana.
(2) Tata cara penerimaan mahasiswa baru program diploma dan/atau
akademik komunitas diatur lebih lanjut melalui Peraturan Rektor.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 47
Registrasi Administrasi dan Registrasi Akademik
Pasal 45
(1) Setiap mahasiswa program diploma, sarjana dan pascasarjana
Undana wajib melakukan registrasi administrasi (membayar biaya
pendidikan) dan registrasi akademik (pengambilan mata kuliah)
pada setiap awal semester sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
dalam kalender akademik.
(2) Mahasiswa membayar biaya pendidikan dengan melakukan
pembayaran langsung ke bank yang ditunjuk.
(3) Pengambilan mata kuliah pada awal semester berjalan dilakukan
dengan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) secara offline dan/atau
online dengan syarat telah:
a. membayar uang kuliah/SPP/ UKT secara online;
b. mengambil KHS semester sebelumnya secara on line;
c. memperhatikan dan mempertimbangkan beban studi mengacu
pada Indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperoleh pada akhir
semester sebelumnya seperti pada Tabel 4 berikut;
d. diketahui dan disetujui oleh dosen penasehat akademik (PA)
tentang mata kuliah dan/atau jumlah SKS yang diambil.
Tabel 4. Beban Studi Mahasiswa Menurut Indeks Prestasi Semester
Indeks Prestasi Semester (IPS) Beban Studi
3,00–4,00 22–24 sks
2,50–2,99 19–21 sks
2,00–2,49 16–18 sks
1,51–1,99 12–15 sks
≤ 1,50 12 sks
(4) Beban studi mahasiswa semester 1 (satu) dan 2 (dua) program
sarjana, merupakan satu paket studi dengan jumlah masing-masing
20 sks.
(5) Proses registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinyatakan
selesai apabila:
a. mahasiswa mengunduh dan mencetak Kartu Rencana Studi (KRS)
dari SIAKAD Undana.
48 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
b. KHS semester sebelumnya dan KRS telah ditantatangani oleh
dosen PA dan ketua program studi dan menyerahkan sesuai
peruntukannya.
(6) Rencana studi mahasiswa yang tidak mendapat pengesahan dosen
PA sampai batas waktu konsultasi rencana studi berakhir
dinyatakan tidak sah (dibatalkan).
(7) Dalam hal terdapat perbedaan antara KRS on-line dengan KRS yang
dimiliki oleh mahasiswa maka yang berlaku secara sah adalah KRS
yang ada pada arsip Sub bagian Pendidikan Fakultas.
(8) Pelanggaran terhadap jadwal registrasi akademik sesuai yang
ditetapkan pada kalender akademik, baik yang disebabkan oleh
karena kelalaian mahasiswa, maupun yang disebabkan oleh dosen
PA, dikenakan sanksi yang diatur tersendiri berdasarkan
kewenangan masing-masing fakultas.
(9) Bagi mahasiswa yang tidak melakukan registrasi akademik tidak
diperkenankan untuk mengikuti perkuliahan dan/atau layanan
akademik lainnya.
(10) Registrasi akademik untuk program pascasarjana diatur oleh PPs
UPT Perpustakaan
Pasal 46
(1) Setiap mahasiswa program diploma, sarjana dan pascasarjana
Undana wajib mendaftarkan diri sebagai anggota UPT Perpustakaan
Undana.
(2) Setiap mahasiswa yang sudah sah menjadi anggota perpustakaan
Undana wajib mentaati segala peraturan yang berlaku.
(3) Prosedur dan tata cara peminjaman dan penggunaan buku serta
fasilitas lainnya diatur lebih lanjut oleh UPT Perpustakaan mengacu
pada Peraturan Rektor Nomor 01 tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan UPT Perpustakaan Universitas Nusa Cendana
Pasal 47
(1) Setiap sivitas akademika Undana wajib melakukan serah-simpan
dan unggah karya ilmiah atau karya akademik lainnya melalui
repositori UPT Perpustakaan (http://docrepositori.undana.ac.id) atau
media publikasi online lainnya sesuai aturan yang berlaku.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 49
(2) Prosedur dan tata cara serah-simpan dan unggah karya ilmiah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut oleh UPT
Perpustakaan mengacu pada Peraturan Rektor Nomor 03 tahun
2018 tentang Wajib Serah-simpan dan Unggah Karya Ilmiah Sivitas
Akademika Undana
Semester Antara
Pasal 48
(1) Semester antara sebagai satuan waktu dilaksanakan antara akhir
semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan Juli s/d
Agustus.
(2) Pendaftaran kegiatan akademik pada semester antara dilakukan
secara off-line dan on-line.
(3) Pelaksanaan kegiatan akademik pada semester antara sesuai dengan
sistem kredit semester.
(4) Peserta kegiatan akademik pada semester antara adalah mahasiswa
yang ingin:
a. mempercepat penyelesaian studi; dan
b. memprogram matakuliah yang tidak lulus pada semester
sebelumnya.
(5) Beban studi mahasiswa pada semester antara maksimal 9 sks
termasuk 2-4 sks matakuliah baru untuk mahasiswa program
sarjana dan maksimal 4 sks untuk program pascasarjana.
(6) Perkuliahan semester antara dapat dilaksanakan apabila peserta
setiap matakuliah minimal 5 orang.
(7) Untuk mengikuti semester antara, mahasiswa wajib mendaftar di
BAAKPSI.
(8) Biaya penyelenggaraan semester antara diatur tersendiri dengan SK
Rektor.
(9) Penyelenggaraan semester antara meliputi kegiatan tatap muka,
praktikum, tugas terstruktur, tugas mandiri dan ujian akhir.
(10) Nilai perbaikan matakuliah yang diambil pada semester antara
maksimal B+ sedangkan nilai matakuliah baru sesuai nilai akhir
yang diperoleh mahasiswa.
(11) Hal-hal lain tentang semester antara yang belum diatur dalam
ketentuan ini akan diatur melalui SK Rektor.
(12) Prosedur operasional baku semester antara disusun oleh BAAKPSI.
50 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Matrikulasi Pasal 49
(1) Matrikulasi sebagai kegiatan pembelajaran untuk menyetarakan
kemampuan akademik awal (entry behavior) mahasiswa baru,
khususnya mata kuliah dasar.
(2) Semua mahasiswa baru wajib mengikuti program matrikulasi.
(3) Pelaksanaan matrikulasi dilakukan oleh fakultas/program studi.
(4) Materi matrikulasi terdiri atas materi tingkat universitas (umum)
dan materi dasar fakultas (khusus) atas persetujuan rektor.
(5) Materi dan instrumen penilaian matrikulasi tingkat universitas,
disusun dan dikembangkan oleh lembaga pembinaan dan
pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu (LP3M).
(6) Pelaksanaan program matrikulasi berlangsung dari bulan Juli s/d
Agustus setiap tahun dan lamanya setara 12 s/d 16 minggu
pertemuan efektif termasuk ujian.
(7) Pendaftaran mahasiswa matrikulasi dilaksanakan di BAAKPSI.
(8) Matrikulasi mahasiswa baru program pascasarjana diatur oleh PPs.
(9) Mahasiswa yang tidak mengikuti matrikulasi atau tidak memenuhi
tingkat kehadiran 80% (10-12) tatap muka wajib mengikuti program
matrikulasi tahun berikutnya.
(10) Mahasiswa yang tidak memiliki sertifikat matrikulasi, tidak
diperbolehkan mengikuti wisuda.
(11) Ketentuan lain yang belum diatur dalam pasal ini akan ditetapkan
melalui keputusan rektor.
Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru
Pasal 50
(1) Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru
(PKKMB):
a. pendaftaran mahasiswa program PKKMB dilaksanakan oleh
BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh
wakil Rektor bidang kemahasiswaan;
b. pelaksanaan program PKKMB setara 40 jam efektif termasuk
ujian;
c. mahasiswa yang tidak mengikuti PKKMB atau tidak memenuhi
frekuensi kehadiran 80% perkuliahan/tatap muka dinyatakan
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 51
TIDAK LULUS dan wajib mengikuti program PPKKBMB tahun
berikutnya.
(2) Pendidikan Karakter/Basic Study Skills:
pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan
kebiasaan tentang hal baik sehingga peserta didik menjadi faham
(kognitif) tentang mana yang benar dan yang salah, yang baik dan
buruk, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa
melakukannya (psikomotor).
a. pendaftaran mahasiswa pendidikan karakter/basic study skill
dilaksanakan oleh BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya
dikoordinasikan oleh LP3M;
b. pelaksanaan program pendidikan karakter/basic study skill setara
12-14 minggu pertemuan efektif;
(3) Kursus bahasa Inggris Intensif bagi Mahasiswa Baru (IEC):
a. pendaftaran mahasiswa kursus bahasa Inggris oleh BAAKPSI,
sementara penyelenggaraannya dilaksanakan oleh UPT Pusat
Bahasa;
b. pelaksanaan kursus bahasa Inggris setara 90 jam efektif termasuk
ujian dengan jumlah tatap mukaminimal 16 kali;
c. mahasiswa yang tidak mengikuti kursus bahasa Inggris atau tidak
memenuhi frekuensi kehadiran 80% perkuliahan/tatap muka
dinyatakan TIDAK LULUS dan wajib mengikuti program IEC
tahun berikutnya.
Cuti Kuliah
Pasal 51
(1) Cuti kuliah adalah penundaan kegiatan akademik maksimum dua
(2) semester selama masa studi dengan seizin Rektor dan tidak
dalam semester berurutan.
(2) Permohonan cuti kuliah dan permohonan aktif kuliah setelah cuti
diajukan oleh mahasiswa kepada Rektor melalui direktur PPs/dekan
setelah disetujui oleh dosen penasehat akademik, dan ketua
program studi.
(3) Prosedur operasional baku cuti kuliah disusun oleh BAAKPSI.
(4) Mahasiswa tidak dapat mengambil cuti pada awal semester
(Semester 1 dan 2) dan menjelang akhir batas studi (Semester 13
dan Semester 14) karena terjadi hal luar biasa.
52 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Modifikasi dan Pembatalan Mata Kuliah
Pasal 52
(1) Perubahan/Modifikasi Rencana Studi:
a. perubahan/modifikasi rencana studi adalah perubahan berupa
penambahan dan/atau penggantian mata kuliah tertentu dari
rencana studi yang telah disusun dan disetujui sebelumnya,
paling lambat setelah dua minggu perkuliahan;
b. penambahan dan/atau penggantian mata kuliah mengacu pada
batas maksimum beban SKS dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
yang diperoleh mahasiswa;
c. prosedur operasional baku perubahan/modifikasi matakuliah
disusun oleh BAAKPSI.
(2) Pembatalan Matakuliah:
a. pembatalan matakuliah merupakan keputusan mahasiswa
dan/atau dosen pembimbing akademik untuk meniadakan satu
atau lebih matakuliah yang telah ditetapkan dalam kartu rencana
studi paling lambat pada minggu ke empat perkuliahan; dan
b. prosedur operasional baku pembatalan matakuliah disusun oleh
BAAKPSI.
(3) Formulir perubahan/modifikasi dan pembatalan matakuliah
disiapkan oleh BAAKPSI.
(4) Penyelesaian proses penambahan dan/atau penggantian mata
kuliah harus ditandai dengan pengunduhan/pencetakan KRS on-line
dan diserahkan sesuai dengan peruntukannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 ayat (5).
(5) Modifikasi dilaksanakan sesuai kalender akademik.
(6) Mahasiswa yang tidak membatalkan dan/atau tidak mengikuti
perkuliahan dari satu atau beberapa mata kuliah setelah melewati
batas waktu pembatalan, tanpa alasan yang dapat dibenarkan,
dinyatakan tidak lulus pada mata kuliah tersebut dan diberi nilai nol
(0).
Dosen Penasehat Akademik
Pasal 53
(1) Kepenasehatan akademik berupa bimbingan diberikan kepada setiap
mahasiswa oleh seorang dosen sebagai Penasehat Akademik (PA)
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 53
bertujuan agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya sesuai
batas waktu studi, dan meningkatkan mutu lulusan.
(2) Penasehat akademik dilaksanakan oleh tenaga fungsional akademik
tetap yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan fungsi sebagai
berikut:
a. memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menyusun rencana
studi, mengisi Kartu Rencana Studi dan Kartu Hasil Studi (KRS
dan KHS);
b. membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah belajar yang
dihadapi;
c. membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik; dan
d. memberi rekomendasi/memberi pertimbangan tentang jumlah
SKS yang berhak diprogramkan berdasarkan tingkat keberhasilan
ataupun kemunduran belajar mahasiswa untuk kebutuhan yang
relevan.
(3) Tugas Penasihat Akademik mencakup:
a. memberikan pertimbangan dan petunjuk kepada mahasiswa
dalam pengisian kartu rencana studinya (KRS) dan kartu hasil
studi (KHS);
b. memberi persetujuan terhadap rencana studi yang telah disusun
oleh mahasiswa serta hasil yang telah dicapai pada setiap
semester; dan
c. dapat meminta bantuan pada unit kerja lain yang terkait dalam
usaha memberikan bimbingan yang efektif bagi mahasiswa yang
dibimbing.
(4) Pengangkatan dosen penasehat akademik dilakukan oleh dekan.
(5) Kartu monitoring pelaksanaan tugas dosen penasehat akademik
dalam layanan kepanasehatan disusun oleh masing-masing program
studi.
(6) Layanan kepanasehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
meliputi:
a. yudisium dan konsultasi mahasiswa;
b. memberikan pertimbangan topik/judul penelitian mahasiswa; dan
c. memberi pertimbangan untuk mengatasi persoalan akademik/non
akademik mahasiswa.
(7) Dosen yang mengabaikan tugas sebagai penasehat akademik diberi
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
54 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
BAB VI
PERKULIAHAN, TUTORIAL DAN ASISTENSI
Perkuliahan
Pasal 54
(1) Setiap mahasiswa wajib mendaftarkan diri sebagai peserta suatu
mata kuliah secara offline dan on line.
(2) Jumlah mahasiswa program sarjana per kelas per matakuliah
bidang IPS berkisar dari 5 sampai 45 orang, dan IPA 5 sampai 35
orang; sementara jumlah mahasiswa program pascasarajana per
kelas per matakuliah sebanyak 5 sampai 20 orang.
(3) Peserta matakuliah yang melebihi ketentuan maksimal pada butir 2
wajib dibagi dalam kelas paralel.
(4) Prosedur operasional baku pendaftaran matakuliah disusun oleh
program studi.
Pasal 55
(1) Bentuk perkuliahan mencakup: tatap muka, seminar, simposium,
diskusi, responsi dan tutorial, lokakarya, praktikum, kerja lapangan,
dan/atau kegiatan ilmiah lain yang relevan.
(2) Penyelenggaraan Perkuliahan:
a. penyelenggaraan perkuliahan merupakan tugas dan
tanggungjawab semua unsur pimpinan (dosen dan kependidikan),
unit pelaksana teknis-edukatif baik pada tingkat universitas,
fakultas maupun program studi;
b. kewenangan setiap dosen dalam memberikan kuliah disesuaikan
dengan Bab IV Pasal 8;
c. dosen secara mandiri atau dalam satu tim/kelompok keilmuan
wajib menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Satuan Acara
Perkuliahan (SAP) untuk semua mata kuliah sebelum
perkuliahan;
d. RPS dan RPP/SAP dibuat rangkap 4 (fakultas, program studi,
BAAKPSI, dan dosen yang bersangkutan),dan disahkan oleh ketua
program studi;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 55
e. dosen wajib menyerahkan RPS pada unit terkait paling lambat
seminggu sebelum masa perkuliahan dimulai;
f. RPS dan RPP/SAP wajib diunggah pada SIAKAD dan/atau e-
learning Undana; dan
g. RPS matakuliah tersebut wajib diperbaharui mengikuti
perkembangan IPTEKS dan tuntutan masyarakat.
(3) Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan perkuliahan
sebagimana dimaksud pada ayat (2) diatur sebagai berikut:
a. penyelenggaraan kuliah diatur oleh program studi di bawah
koordinasi wakil dekan bidang akademik;
b. penyusunan jadwal kuliah layanan lintas fakultas mengikuti
jadwal fakultas yang bersangkutan;
c. penyusunan jadwal kuliah dari kelompok mata kuliah lain
dilakukan oleh pimpinan fakultas dan/atau pimpinanunit
pelaksana teknis (UPT);
d. penyusunan jadwal mata kuliah praktikum dilakukan bersama-
sama oleh ketua program studi dan kepala laboratorium; dan
e. pembebanan mata kuliah bagi para dosen ditetapkan oleh ketua
program studi dan disahkan oleh direktur PPs/dekan.
(4) Tata tertib perkuliahan dan sanksi diatur dalam pedoman tersendiri
oleh ketua program studi dan disahkan oleh direktur PPs/dekan.
Administrasi Perkuliahan
Pasal 56
(1) Administrasi perkuliahan berkaitan dengan pencatatan kehadiran
dosen dan mahasiswa serta pencatatan lainnya yang relevan
dibawah koordinasi ketua program studi dan Subbagian Akademik.
(2) Daftar Hadir perkuliahan mahasiswa diunduh dari SIAKAD atau
e-learning Undana.
(3) Mekanisme administrasi perkuliahan lainnya diatur tersendiri oleh
PPs/fakultas/program studi.
56 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
E-learning, Tutorial dan Asistensi
Pasal 57
(1) E-Learning dapat diterapkan pada sebagian atau seluruh mata
kuliah pada Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU/PJJ)
dengan tetap mengacu pada sistem Satuan Kredit Semester;
(2) Fakultas/Program Studi hanya dapat menyelenggarakan pendidikan
jarak jauh melalui penyelenggaraan e-learning setelah mendapat izin
dari Rektor;
(3) Program Studi reguler dapat menerapkan e-learning sebagai
pelengkap kegiatan pembelajaran model konvensional (blended
learning) dan diatur dengan peraturan/surat keputusan dekan;
(4) Proses perkuliahan konvensional pada program studi reguler yang
dapat digantikan dengan e-learning harus merupakan satu bentuk
yang terprogram dalam RPS dan bukan merupakan acara yang
sifatnya insidental.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan e-learning
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur
lebih lanjut dengan Keputusan Rektor Nomor 18/PP/2018 tentang
Penyelenggaraan Pembelajaran Berbasis E-Learning di Universitas
Nusa Cendana.
Pasal 58
(1) Tutorial adalah kegiatan pembelajaran terstruktur yang dibimbing
oleh dosen atau asisten dosen yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman materi kuliah melalui latihan soal, diskusi, atau
kegiatan terbimbing lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tutorial atau kegiatan pembelajaran lainnya,
dosen dapat dibantu oleh asisten dosen.
(3) Jika dibantu oleh asisten, maka materi dan tugas-tugas untuk
tutorial diberikan atau dikoordinasikan oleh dosen pengampu
matakuliah.
(4) Dalam melaksanakan asistensi, asisten dosen wajib melaporkan
hasilnya kepada dosen pengampu matakuliah sesuai waktu yang
ditetapkan.
(5) Hasil tutorial menjadi bagian penilaian kelulusan matakuliah yang
dikompilasikan dengan hasil penilaian dari kegiatan-kegiatan
lainnya.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 57
(6) Mekanisme penerapan asistensi dalam proses pembelajaran diatur
melalui Peraturan Rektor Nomor 02 tahun 2018 tentang Asistensi
dalam Sistem Pembelajaran di Universitas Nusa Cendana..
BAB VII
PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN, DAN HASIL BELAJAR
Penilaian Proses Pembelajaran
Pasal 59
(4) Penilaian proses pembelajaran dapat berupa kuis, assesment, dan
pekerjaan rumah (PR).
(5) Penilian proses pembelajaran dalam bentuk kuis dimaksudkan
untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa untuk suatu
subbab, bab, modul atau sebagian lingkup perkuliahan yang
dilaksanakan di kelas pada jadwal perkuliahan atau responsi dengan
atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
(6) Penilian proses pembelajaran dalam bentuk assessment
dimaksudkan untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa
untuk untuk suatu subbab, bab, modul atau sebagian lingkup
perkuliahan yang dilaksanakan di kelas atau laboratorium.
(7) Tugas terstruktur dalam bentuk Pekerjaan Rumah (PR) merupakan
tugas yang diberikan kepada mahasiswa, baik secara perorangan
maupun secara berkelompok, untuk diselesaikan di luar kelas dan
di luar jadwal perkuliahan yang dapat:
a. berupa penyelesaian soal-soal, memahami bacaan/textbook,
menyusun makalah, membuat proyek kecil, melatih
ketrampilan tertentu atau tugas lainnya; dan
b. dipresentasikan di kelas pada jadwal responsi atau pada
jadwal kuliah untuk mendapatkan apresiasi, penilaian,
pembahasan dan umpan balik.
(8) Dalam pemberian tugas terstruktur/pekerjaan rumah dalam bentuk
penyusunan makalah, dosen wajib:
a. memberikan sistematika/outline penulisan mengacu pada
rancangan tugas dalam RPS; dan
b. mengarahkan mahasiswa menerapkan keterampilan berpikir
tinggi (higher order thinking) atau metakognisi.
(9) Hasil-hasil penilaian kuis, assessment, dan pekerjaan rumah:
58 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
a. dikembalikan kepada mahasiswa dan dievaluasi oleh dosen
sebagai umpan balik bagi mahasiswa maupun dosen selama
perkuliahan berjalan,
b. dosen/tim pengasuh mata kuliah dapat melakukan upaya-upaya
perbaikan pembelajaran dan diharapkan mencegah kegagalan
mahasiswa pada matakuliah yang bersangkutan pada akhir
semester.
Penilaian Hasil Belajar
Pasal 60
(1) Ruang lingkup penilaian dilakukan sesuai dengan Rencana
Pembelajaran Semester (RPS).
(2) Penilaian hasil belajar dilakukan secara obyektif, menyeluruh dan
berkesinambungan terhadap penguasaan kompetensi keilmuan.
(3) Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan
secara berkala dalam bentuk tugas, tes, praktikum dan
pengamatan langsung/tidak langsung.
(4) Bentuk Penilaian berupa:
a. penilaian hasil belajar mahasiswa diadakan dalam bentuk tes dan
non tes;
b. bentuk tes yang digunakan adalah esai dan obyektif atau kedua-
duanya;
c. penilaian dalam bentuk non tes (rubrik penilaian) berupa
penyajian tugas, laporan, seminar, diskusi, kerja lapangan
(praktek lapangan) dan praktikum; dan
d. sistem penilaian menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP).
(5) Jenis-jenis tes meliputi:
a. ujian mata kuliah meliputi yang terdiri atas Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS); dan
b. ujian akhir masa studi berupa ujian
laporan/skripsi/tesis/disertasi.
(6) Bentuk penyelenggaraan ujian berupa:
a. ujian tulis MK umum dikoordinasi oleh wakil Rektor bidang
akademik/kepala UPT MKU; ujian tulis MK Penciri dikoordinasi
oleh wakil Rektor bidang akademik/ketua LP3MM; sedangkan MK
fakultas/program studi diatur oleh wakil dekan bidang akademik
dan ketua program studi sesuai kalender akademik universitas;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 59
b. ujian praktikum diatur tersendiri sesuai karakteristik matakuliah;
dan
c. penilaian tugas dan pengamatan dilaksanakan sesuai dengan
rubrik yang disusun oleh dosen mata kuliah.
(7) Semua jenis ujian dilaksanakan di kampus, kecuali ujian praktik
lapangan dan laboratorium lapangan.
(8) Tata tertib ujian tulis diatur oleh masing-masing unit pelaksana
kegiatan akademik.
(9) Mekanisme dan penanggungjawab penyelenggaraan ujian
matakuliaholehdirektur di tingkat PPs dan dekan di tingkat fakultas.
Sistem penilaian berkenaan dengan
penetapan pengukuran hasil belajar
Pasal 61
(1) Sistem penilaian berkenaan dengan penetapan pengukuran hasil
belajar yang ditempuh mahasiswa, dinyatakan dalam angka pada
skala 0 s/d 100.
(2) Sasaran yang diukur untuk menentukan skor nilai mentah dari hasil
belajar mahasiswa, meliputi:
a. bagian teori yang terdiri atas:
1. Penyelesaian Tugas (PT);
2. Pengamatan/soft skills (NP);
3. Ujian Tengah Semester (UTS); dan
4. Ujian Akhir Semester (UAS).
b. Bagian praktikum (untuk matakuliah berpraktikum).
(3) Komponen-komponen nilai pengamatan/soft skill (NP) pada ayat (2)
huruf (a) butir (2) minimal terdiri atas kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir/bernalar dan menyelesaikan masalah,
kerjasama tim, pengelolaan informasi, etika-moral, dan ketrampilan
kepemimpinan.
(4) Komponen-komponen nilai untuk bagian praktikum pada ayat (2)
huruf (b), meliputi kesiapan/pre tes, ketaatan terhadap prosedur,
sikap kerjasama kelompok, hasil kerja dan laporan.
(5) Bobot dari setiap sasaran penilaian pada butir (2), ditetapkan
sebagai berikut :
60 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
a. Bobot Bagian Teori (BBT = Beban SKS Teori/Beban SKS
Matakuliah) dengan perinciannya seperti berikut:
1. Nilai Tugas (NT) : 15 % dari BBT
2. Nilai Pengamatan/soft skills (NPs) : 25 % dari BBT
3. Nilai Ujian Tengah Semester (NTS) : 30 % dari BBT
4. Nilai Ujian Akhir Semester (NAS) : 30 % dari BBT
b. Bobot Bagian Praktikum (BBP = Beban SKS Praktikum/Beban
SKS Matakuliah).
(6) Perhitungan nilai akhir mahasiswa berdasarkan pembobotan yang
ditetapkan adalah
NA = BBT (0.15 x NT + 0.25 x NPs + 0.30 x NTS + 0.30 x NAS ) + BBP x NP
dimana: NA = Nilai Akhir dan NP = Nilai Praktikum.
Contoh :
a. Matakuliah Kimia Dasar dengan bobot 4 SKS (3-1). Seorang
mahasiswa memperoleh NT = 80, NPs = 80, NTS = 70, NAS = 60
dan NP = 80 maka sesuai dengan pembobotan diperoleh BBT = ¾
= 0.75 dan BBP = ¼ = 0.25 sehingga Nilai Akhir mahasiswa
dimaksud adalah :
NA = 0,75 (0,15 x 80 + 0,25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60) + 0,25 x
80
= 0,75 (12+20+21+18) + 20 =73,25
b. Matakuliah Bahasa Indonesia 2 SKS (2-0). Seorang mahasiswa
memperoleh NT = 80, NPs = 80, NTS = 70 dan NAS = 60 maka
pembobotannya seperti berikut: BBT = 2/2 = 1 dan BBP = 0/2 =
0, sehingga:
NA = 0,15 x 80 + 0,25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60 = 71,0
(7) Penentuan nilai akhir hasil belajar mahasiswa program sarjana dan
pascasarjana dilakukan dengan konversi seperti pada Tabel 5.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 61
Tabel 5. Penentuan nilai akhir hasil belajar mahasiswa dengan
konversinya
No Nilai mentah Nilai akhir Keterangan
Kelulusan Huruf Angka
1 >= 80,0 - 100 A 4.00 Lulus
2 77,5 - < 80,0 A- 3.75 Lulus
3 75,0 - < 77,5 AB 3.50 Lulus
4 72,5 - < 75,0 B+ 3.25 Lulus
5 70,0 - < 72,5 B 3.00 Lulus
6 67,5 - < 70,0 B- 2.75 Lulus
7 65,0 - < 67,5 BC 2.50 Lulus
8 62,5 - < 65,0 C+ 2.25 Lulus
9 60,0 - < 62,5 C 2.00 Lulus
10 57,5 - < 60,0 C- 1.75 Tidak Lulus
11 55,0 - < 57,5 CD 1.50 Tidak Lulus
12 52,5 - < 55,0 D+ 1.25 Tidak Lulus
13 50,0 - < 52,5 D 1.00 Tidak Lulus
14 < 50,0 E 0.00 Tidak Lulus
(8) Penentuan batas lulus ujian menggunakan pendekatan penilaian
acuan patokan (PAP) dengan patokan skor batas kelulusan ialah 60
atau nilai C dengan bobot 2,00.
Perbaikan Nilai dan Program Ulang
Pasal 62
(1) Perbaikan nilai:
a. Program ulang mahasiswa sarjana:
1. mahasiswa yang memperoleh nilai 1 (satu) dengan IPK > 2,00
tidak wajib mengikuti mata kuliah, namun yang memperoleh
nilai 0 wajib mengikuti kuliah;
2. mahasiswa yang gagal setelah tiga kali ujian satu mata kuliah
wajib diuji oleh tim dosen independen dari bidang studi sejenis
yang ditunjuk oleh dekan atas usul ketua program studi
(student appeal);
b. program ulang untuk perbaikan nilai, hanya berlaku untuk
matakuliah bernilai C, dan nilai maksimal yang dicapai adalah B+.
c. Kompensasi nilai (hanya pada akhir studi);
1. nilai 0 atau E tidak dapat dikompensasikan, sehingga nilai 0
atau E tidak diperkenankan ada dalam transkrip nilai akhir
studi mahasiswa;
62 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
2. nilai 1 (satu) dapat dikompensasikan apabila:
a) IPK 2,00 dengan maksimum 5 (lima) nilai 1;
b) dari 5 (lima) matakuliah yang bernilai 1 tidak terdapat
matakuliah penciri prodi lebih dari 3 (tiga) matakuliah; dan
c) untuk matakuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Pendidikan Agama tidak
diperkenankan dikompensasikan. Nilai minimal untuk ketiga
matakuliah tersebut adalah 2.
(2) Program ulang untuk mahasiswa PPs diatur oleh program studi.
Kemampuan Berbahasa Inggris
Pasal 63
(1) Mahasiswa wajib menguasai bahasa lnggris sebagai sarana untuk
memperlancar dan meningkatkan kualitas studinya
(2) Penguasaan bahasa Inggris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandai dengan pencapaian nilai institusional TOEFL atau TOEFL
equivalence dengan skor minimal 400 untuk program diploma dan
sarjana, 425 untuk program magister, dan 450 untuk program
doktor.
(3) Penguasaan Bahasa lnggris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi salah satu syarat pendaftaran bagi calon mahasiswa
pacsasarjana dan syarat untuk dapat mengikuti ujian skripsi atau
tugas akhir bagi mahasiswa program diploma dan sarjana.
(4) Kegiatan pelatihan/kursus Bahasa Inggris dilaksanakan oleh UPT
Pusat Bahasa Undana atau lembaga pelatihan/kursus lainnya.
(5) Kegiatan penilaian penguasaan Bahasa Inggris dilaksanakan oleh
UPT Pusat Bahasa Undana
(6) Mekanisme pelatihan dan penilaian penguasaan Bahasa Inggris
ditetapkan dengan peraturan tersendiri.
BAB VIII
PENYUSUNAN, PERSYARATAN DAN PENILAIAN KARYA TULIS AKHIR
Pasal 64
(1) Karya tulis akhir bagi mahasiswa pada program diploma disebut
laporan akhir, program sarjana disebut skripsi, sedangkan program
magister disebut tesis, program doktor disebut disertasi.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 63
(2) Skripsi, tesis, dan disertasi merupakan hasil penelitian yang telah
diseminarkan dan diujikan baik proposal maupun laporan hasil.
(3) Bentuk dan sistimatika laporan akhir, skripsi, tesis, dan disertasi
ditetapkan oleh universitas cq LP3M.
(4) Isi tugas laporan akhir, skripsi, tesis, dan disertasi ditetapkan oleh
dekan/direktur PPs.
Pasal 65
(1) Setiap mahasiswa program sarjana, yang menyusun tugas
akhir/skripsi dibimbing oleh dua orang dosen masing-masing
sebagai pembimbing I dan pembimbing II.
(2) Pembimbing skripsi/tugas akhir adalah dosen berjabatan serendah-
rendahnya Lektor atau sudah berpendidikan S-3, kecuali kondisi
tertentu ditetapkan oleh dekan.
(3) Penetapan pembimbing didasarkan kepada kompetensi keilmuan.
(4) Penulisan proposal untuk mahasiswa program sarjana menempuh
prosedur sebagai berikut:
a. setelah mengumpulkan minimal 100 kredit, seorang mahasiswa
boleh mengajukan permohonan melakukan penelitian, dengan
terlebih dahulu mengajukan usulan rencana penelitian/term of
reference (TOR) sesuai format yang berlaku di program studi;
b. usulan penelitian dinilai oleh tim penilai TOR yang dibentuk
program studi;
c. ketua program studi mengajukan calon pembimbing sesuai
kompetensi untuk dipertimbangkan dan diminta persetujuan
sebagai pembimbing;
d. mekanisme pengesahan usulan penelitian mengacu pada
ketentuan/peraturan yang berlaku diprogram studi, yaitu ditanda
tangani oleh ketua dan anggota pembimbing sebagai tanda
persetujuan untuk membimbing, dan disahkan oleh ketua
program studi;
e. seminar usulan penelitian wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa
setelah disetujui oleh pembimbing;
f. kriteria penilaian adalah: isi, metode, pertanggungjawaban, dan
bahasa; dan
g. rentangan skor dan tindak lanjut digambarkan oleh Tabel 6
berikut:
64 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Tabel 6. Rentang Skor Penilaian dan Tindak Lanjut Usulan
Penelitian
Skor/Nilai Tindak Lanjut
A (>= 80) Langsung melakukan penelitian
B (>= 70) Dilakukan perbaikan sebelum turun penelitian
C (>= 60) Dilakukan perbaikan dan seminar ulang
D (< 60) Ditetapkan untuk menulis ulang
h. seminar hasil penelitian merupakan kewajiban bagi setiap
mahasiswa setelah persetujuan pembimbing;
i. jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh ketua program studi dan
seksi seminar;
j. penilai wajib memberikan penilaian serta saran-saran perbaikan
untuk dipertimbangkan oleh pembimbing;
k. komponen penilaian adalah: isi, metode, pertanggungjawaban,
dan bahasa;
l. program studi wajib membuat POB tentang pembimbingan
skripsi/tugas akhir.
(5) Khusus bagi mahasiswa program pascasarjana perlu dibentuk
komisi pembimbing yang terdiri atas dua orang yang berfungsi
membimbing tugas akhir (tesis). Ketua komisi pembimbing adalah
yang sesuai dengan bidang ilmu dan keahlian. Perubahan susunan
komisi pembimbing wajib mendapatkan persetujuan komisi
pembimbing lama, ketua program studi, dan direktur program
pascasarjana. tugas ketua komisi pembimbing bertanggungjawab
atas materi tesis, sedangkan anggota komisi bertanggungjawab atas
metode penelitian dan teknis penulisan. Ketua komisi sekaligus
bertindak sebagai dosen wali. Mekanismenya diatur sesuai
ketentuan yang berlaku (POB akan diatur tersendiri oleh
pascasarjana).
(6) Komisi pembimbing tesis mahasiswa program pascasarjana
disahkan lewat tata-cara pengesahan komisi pembimbing yang
mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di pascasarjana.
Komisi pembimbing disahkan oleh direktur PPs dengan menerbitkan
SK pengangkatan komisi pembimbing. Dalam hal berhalangan tetap
lebih dari 2 bulan (> 2 bulan) komisi pembimbing atau salah satu
anggotanya dapat diganti dengan keputusan direktur atas usul
ketua program studi.
(7) Penulisan proposal khusus untuk mahasiswa program pascasarjana
wajib menempuh prosedur sebagai berikut:
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 65
a. setelah mengumpulkan minimal 12 kredit dengan IPK3,00, setiap
mahasiswa boleh mengajukan permohonan melakukan penelitian,
dengan terlebih dahulu mengajukan usulan rencana penelitian
sesuai format yang berlaku di PPs;
b. usulan penelitian dilakukan dengan cara berkonsultasi dan
mendapat persetujuan dari komisi pembimbing;
c. mekanisme pengesahan usulan penelitian mengacu pada
ketentuan/peraturan yang berlaku di program pascasarjana, yaitu
ditanda tangani oleh ketua dan anggota komisi pembimbing
sebaga tanda persetujuan untuk membimbing, dan disyahkan
oleh ketua program studi;
d. seminar usulan penelitian wajib dilakukan setiap mahasiswa
setelah disetujui oleh komisi pembimbing;
e. kriteria penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan
Bahasa;
f. rentang skor dan tindak lanjut digambarkan oleh Tabel 7.
Tabel 7. Rentang Skor Penilaian dan Tindak Lanjut Usulan
Penelitian
Skor/Nilai Tindak Lanjut
A (>= 80) Langsung melakukan penelitian
B (>= 70) Dilakukan Perbaikan sebelum turun penelitian
C (>= 60) Dilakukan Perbaikan dan Seminar Ulang
D (< 60) Ditetapkan untuk Menulis Ulang
g. seminar hasil penelitian merupakan kewajiban bagi setiap
mahasiswa setekah persetujuan Komisi Pembimbing;
h. peserta wajib menyerahkan satu hardcopy dan softcopy hasil
penelitian;
i. jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh ketua program studi dan
seksi seminar PPs;
j. tim penilai wajib memberikan penilaian, saran-saran dan
persetujuan perbaikan hasil penelitian yang telah diuji untuk
dipertimbangkan oleh Komisi Pembimbing;
k. nilai lulus minimal B; dan
l. Setiap program studi pada program pascasarjana wajib membuat
panduan operasional baku tentang pembimbingan tesis dan
disertasi.
66 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Ujian dan Penentuan Kelulusan Tugas Akhir
Pasal 66
(1) Mahasiswa diperkenankan menempuh ujian Laporan Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi apabila telah melaksanakan seminar
hasil penelitian serta memenuhi persyaratan akademik dan
persyaratan administrasi yang berlaku.
(2) Mahasiswa diperkenankan menempuh ujian laporan tugas
akhir/skripsi/tesis/disertasi apabila telah lulus TOEFL dengan skor
minimal 400 bagi program diploma dan sarjana, 425 bagi program
magister dan 450 bagi program doktor, yang diterbitkan oleh Pusat
Bahasa Undana.
(3) Ketua program studi menetapkan jadwal pelaksanaan ujian
selambat-lambatnya satu minggu setelah pengajuan permohonan
ujian oleh mahasiswa.
(4) Ujian laporan tugas akhir/skripsi diadakan dalam bentuk “sidang
ujian” oleh tim penguji yang ditunjuk. Tim penguji tersebut terdiri
atas 3 (tiga) orang yaitu dua orang pembimbing skripsi dan satu
orang dosen sesuai bidang kajian.
(5) Pelaksanaan ujian laporan tugas akhir/skripsi selambat-lambatnya
satu minggu setelah penetapan jadwal ujian skripsi oleh ketua
program studi.
(6) Penyerahan naskah ujian/skripsi kepada penguji paling lambat 3
(tiga) hari sebelum hari pelaksanaan ujian.
(7) Penentuan nilai kelulusan ujian skripsi (program sarjana) adalah
seperti yang terlihat dalam Tabel 8.
Tabel 8. Rentang Skor/Nilai Ujian Skripsi
Skor/Nilai Tindak Lanjut
A (>= 80) Ditetapkan lulus tanpa perbaikan
B (>= 70) Ditetapkan lulus dengan perbaikan
C (>= 60) Ditetapkan dilakukan perbaikan untuk diuji
Ulang
D (< 60) Ditetapkan untuk Penelitian Ulang
(8) Setiap penguji wajib memberikan nilai kepada ketua tim penguji
segera setelah selesai ujian. Perbedaan nilai antar penguji yang satu
dengan penguji yang lain tidak lebih dari 20 nilai (dalam skala nilai
0-100). Apabila terjadi perbedaan nilai lebih dari 20 nilai, maka nilai-
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 67
nilai tersebut wajib ditinjau kembali, dirapatkan di antara penguji
dengan ketua tim penguji.
(9) Batas kelulusan ujian laporan akhir dan skripsi serendah-rendahnya
70 (skala 0–100) = B = 3 yang dihitung dengan formulasi pada
Tabel 9.
Tabel 9. Formulasi Nilai Ujian Laporan Akhir dan Skripsi
Nilai 0,3 x A + 0,2 x B + 0,2 x C + 0,3 x D
A Nilai isi/ materi
B Nilai metodologi
C Nilai bahasa
D Nilai pertanggungjawaban
(10) Pengumuman hasil ujian skripsi/tugas akhir dilaksanakan segera
ujian berakhir.
(11) Mahasiswa yang gagal, diperkenankan ujian ulang sampai dua kali
sepanjang masa studi yang diperkenankan. Ujian ulang
dilaksanakan selambat-lambatnya tiga bulan. Mahasiswa yang
gagal dua kali ujian menyusun skripsi/tugas akhir baru untuk
diuji kembali dalam waktu lama studi yang diperkenankan.
(12) Skripsi/tugas akhir dinyatakan sah, apabila sudah ditandatangani
oleh pembimbing, penguji, dan disahkan oleh ketua program studi
dan dekan.
(13) Khusus bagi mahasiswa program pascasarjana, pengujian
tesis/disertasi menempuh prosedur berikut:
a. tesis dapat diuji setelah ada persetujuan komisi pembimbing
sesuai ketentuan yang berlaku di Pascasarjana Undana;
b. peserta wajib menyerahkan satu naskah tertulis tesis dan satu
dalam bentuk CD;
c. jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh ketua program studi dan
seksi seminar;
d. tim penguji/penilai terdiri atas empat (4) orang: 2 komisi
pembimbing dan 2 penilai lainnya adalah penguji/penilai utama
yang ditetapkan oleh ketua program studi;
e. tim penilai wajib memberikan penilaian serta saran-saran
perbaikan untuk dipertimbangkan oleh komisi pembimbing;
f. kriteria penilaian adalah: isi, metode, pertanggungjawaban, dan
bahasa;
g. nilai lulus minimal B;
h. rentang pemberian skor terlihat dalam Tabel 10 berikut:
68 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Tabel 10. Rentang Skor Nilai Ujian Tesis/Disertasi
No Nilai mentah Nilai Masak
Keterangan Kelulusan Huruf Angka
1 >= 80 A 4.00 Lulus
2 78,5 - < 80 A- 3.75 Lulus
3 75 - < 78,5 AB 3.50 Lulus dengan perbaikan
4 72,5 - < 75 B+ 3.25 Lulus dengan perbaikan
5 70 - < 72,5 B 3.00 Lulus dengan perbaikan
BAB IX
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI DAN PEMUTUSAN HAK STUDI
PROGRAM SARJANA
Pasal 67
(1) Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa program sarjana dilakukan
terhadap pencapaian hasil/kompetensi belajar mahasiswa yang
dilakukan periodik.
(2) Evaluasi keberhasilan studi program sarjana sebagaima dimaksud
pada ayat (1) diadakan pada:
a. setiap akhir semester;
b. dua tahun pertama atau pada akhir semester IV sebagai masa
evaluasi tahap pertama;
c. empat tahun pertama atau pada akhir semester VIII sebagai masa
evaluasi tahap kedua; dan
d. evaluasi akhir program.
(3) Tujuan evaluasi keberhasilan studi sebagimana dimaksud pada ayat
(1) dan (2) untuk:
a. mengevaluasi keberhasilan studi pada akhir semester adalah:
1. mengetahui Indeks Prestasi Semester (IPS);
2. mengetahui jumlah sks yang telah dicapai (SKSD);
3. mengetahui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dicapai; dan
4. menetapkan beban belajar mahasiswa untuk semester berikut
sesuai ketentuan yang ada; dan
b. mahasiswa yang mencapai IPK pada semester II (dua) < 2,00
dengan SKSD kurang dari 12 sks wajib diberikan peringatan
tertulis oleh dosen penasehat akademik pada kartu hasil studi
mahasiswa.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 69
Pasal 68
(1) Perhitungan IPK dan SKSD dalam rangka evaluasi keberhasilan
studi mahasiswa dilakukan terhadap semua matakuliah yang
mempunyai nilai ≥ 2,0 atau C
(2) Mahasiswa dinyatakan berhasil menyelesaikan studi pada program
sarjana pabila:
a. telah lulus ujian semua matakuliah dalam paket kurikulum yang
berlaku;
b. mata kuliah Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan tidak bernilai 1 (D);
dan
c. telah lulus ujian skripsi.
Pasal 69
(1) Pemutusan hak studi mahasiswa dilakukan:
a. pada akhir semester IV jika seorang mahasiswa mencapai IPK
kurang dari 2,00 dengan SKSD kurang dari 48 SKS;
b. pada akhir semester VIII bila mahasiswa mencapai IPK kurang
dari 2,00 dengan SKSD kurang dari 96 sks; dan
c. melewati batas studi maksimal atau melewati masa studi XIV
semester tanpa mengambil cuti.
(2) Bagi mahasiswa yang telah melampui batas studi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c tetapi pernah mengambil cuti,
mahasiswa tersebut dapat diberikan dispensasi satu semester untuk
1 kali cuti dan dua semester untuk 2 kali cuti yang tidak secara
berurutan.
(3) a. Pemutusan hak studi sementara bagi mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi 1 (satu) semester, dapat
melanjutkan studi pada semester berikutnya dengan membawa surat keterangan aktif kembali kuliah dari Dekan dengan
mendapat persetujuan Ketua Program Studi b. Pemutusan Hak Studi atau Drop Out, dapat diberikan kepada
mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi secara berturut-turut dua semester.
c. Mahasiswa yang telah diputuskan hak studinya dapat
memperoleh transkrip nilai yang dicapai.
d. Pemutusan hak studi mahasiswa ditetapkan dengan Surat
Keputusan Rektor.
70 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
(4). Prosedur operasional baku pemutusan hak studi disusun oleh
BAAKPSI.
Pasal 70 Pemutusan Piutang
a. Bagi mahasiswa yang telah diputuskan hak studinya dapat dilakukan penghapusan piutang
b. Penghapusan piutang bagi mahasiswa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor
c. Prosedur Operasional Baku penghapusan piutang akan disusun oleh BAUK.
Program Pascasarjana
Pasal 71
(1) Evaluasi keberhasilan studi diadakan melalui peringatan tertulis
oleh direktur kepada mahasiswa yang mencapai IPK ≤ 2,75 dengan
SKSD ≤ 8 sks pada semester I (pertama).
(2) Pemutusan hak studi mahasiswa dilakukan apabila:
a. pada akhir semester IV atau pada akhir tahun kedua mahasiswa
mencapai IPK < 3,0 dengan SKSD <34 SKS; dan
b. mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan studi dalam empat
tahun tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
(3) Pemutusan hak studi mahasiswa ditetapkan dengan Surat
Keputusan Rektor.
(4) Prosedur operasional baku pemutusan hak studi disusun oleh
BAAKPSI
Yudisium dan Predikat Kelulusan
Pasal 72
(1) Yudisium ditetapkan berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK)
yang dicapai.
(2) Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus
apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan
memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh
program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar
atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 71
(3) Predikat yudisium bagi mahasiswa program diploma dan sarjana
diatur pada Tabel 11.
Tabel 11. Predikat Yudisium bagi Mahasiswa Program Diploma dan
Sarjana
Rentangan I P K Predikat Yudisium
2,76 s/d 3,00 Memuaskan
3,01 s/d 3,50 Sangat memuaskan
> 3,51 (tiga koma lima puluh) Pujian
(4) Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan dengan
memperhatikan masa studi maksimum yaitu n tahun plus 1 tahun
untuk program sarjana.
(5) Yudisium program diploma dan sarjana ditetapkan oleh
dekan/kepala UPT akademik dan dikukuhkan oleh Rektor pada
upacara wisuda termasuk pemberian dan penggunaan gelar sesuai
peraturan yang berlaku.
(6) Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister,
program magister terapan, program doktor, dan program doktor
terapan dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban
belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan
yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol
nol).
(7) Predikat kelulusan untuk program pascasarjana dapat dilihat pada
Tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12. Predikat Kelulusan untuk Program Pascasarjana
Rentangan IPK Predikat
3,00 s/d 3,50 Memuaskan
3,51 s/d 3,75 Sangat memuaskan
> 3,75 (tiga koma tujuh lima) Pujian Keterangan: 1. Lulus dengan pujian: IPK > 3,75 tanpa nilai C dan dalam kurun waktu
maksimal 6 (enam) semester.
2. Sangat memuaskan: IPK 3,51 – 3,75 dengan satu nilai C dalam kurun
waktu lebih dari 6 (enam) semester.
3. Memuaskan: IPK < 3,50 dengan beberapa nilai C asal IPK minimal 3,0
(8) Predikat kelulusan untuk program profesi dapat dilihat pada Tabel
13 sebagai berikut:
72 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Table 13. Predikat Kelulusan untuk Profesi
Rentangan IPK Predikat
3,00 s/d 3,50 Memuaskan
3,51 s/d 3,74 Sangat memuaskan
3,75 s/d 4,00 Pujian
Keterangan: 1. Lulus dengan pujian: IPK > 3,76 tanpa nilai C dan dalam kurun waktu
maksimal 4 (empat) semester.
2. Sangat memuaskan: IPK 3,51 – 3,75 dengan satu nilai C dalam kurun
waktu lebih dari 4 (empat) semester.
3. Memuaskan: IPK < 3,50 dengan beberapa nilai C asal IPK minimal 3,0
Hak Lulusan
Pasal 73
(1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:
a. ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program
magister, program magister terapan, program doktor, dan program
doktor terapan;
b. sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
c. sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai
dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki
prestasi di luar program studinya;
d. gelar; dan
e. surat keterangan pendamping ijazah, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan.
Gelar
Pasal 74
(1) Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua
persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu program studi
dan dinyatakan lulus sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(2) Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus
menggunakan Bahasa Indonesia.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 73
(3) Penulisan gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus
mengikuti kaidah Bahasa Indonesia.
(4) Penulisan gelar untuk lulusan pendidikan tinggi terdiri atas:
a. sarjana, ditulis di belakang nama lulusan program studi sarjana
dengan mencantumkan huruf “S.” dan diikuti dengan inisial gelar;
b. magister, ditulis di belakang nama lulusan program studi
magister, dengan mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan
inisial gelar;
c. doktor, ditulis di belakang nama lulusan program studi doktor,
dengan mencantumkan huruf “Dr.” dan dapat diikuti dengan
inisial gelar;
d. gelar untuk lulusan pendidikan profesi atau spesialis ditulis di
depan atau di belakang nama yang berhak dengan
mencantumkan inisial gelar.
(5) Inisial gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, huruf b,
huruf c, dan huruf d, tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari peraturan rektor ini
(6) Gelar yang diperoleh secara sah tidak dapat dicabut.
(7) Keabsahan perolehan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dapat ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan/pelanggaran
akademik.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai peninjauan kembali keabsahan
perolehan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur oleh
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
(9) Pencantuman dan penggunaan gelar hanya berlaku pada kegiatan
akademik
Ijazah dan SKPI
(1) Ijazah adalah keterangan formal yang merupakan suatu
penghargaan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan
telah memenuhi semua kewajiban untuk memperoleh
pengakuan/gelar.
(2) Transkrip nilai adalah suatu keterangan formal yang memuat
seluruh matakuliah yang telah ditempuh beserta nilai-nilai yang
telah diperoleh dan IPK yang dicapai.
(3) Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) adalah dokumen
pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai dengan
74 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
keahlian dalam cabang ilmunyadan/atau memiliki prestasi di luar
program studinya.
(4) Sertifikat Profesi adalah dokumen pengakuan kemampuan praktik
profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi, spesialis,
subspesialis atau sebutan lain yang sejenis.
(5) Ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan.
(6) Transkrip ditandatangani oleh Kepala BAAKPSI untuk program
sarjana dan direktur untuk program pascasarjana.
(7) SKPI ditandatangani oleh dekan.
(8) Sertifikat profesi ditandatangani oleh dekan.
(9) Ijazah, transkrip nilai dan SKPI diserahkan kepada lulusan oleh
direktur/dekan pada saat wisuda.
(10) Sertifikat Profesi diserahkan kepada lulusan pada saat
pengukuhan.
(11) Pengambilan ijazah, transkrip akademik, SKPI dan sertifikat
profesi diatur tersendiri oleh BAAKPSI.
(12) Penerbitan ijazah, transkrip akademik dan SKPI bertujuan
memberikan bukti tertulis tentang capaian pembelajaran.
(13) Penerbitan sertifikat kompetensi bertujuan memberikan bukti
tertulis tentang kompetensi kerja.
(14) Penerbitan sertifikat profesi bertujuan memberikan bukti tertulis
tentang kemampuan menjalankan praktik profesi.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 75
BAB X
IJAZAH, TRANSKRIP, DAN SURAT KETERANGAN
PENDAMPING IJAZAH
Ijazah
Pasal 75
(1) Ijazah diberikan kepada lulusan disertai paling kurang dengan
Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
(SKPI).
(2) Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (l) memuat:
a. nomor seri ijazah;
b. logo perguruan tinggi;
c. nama perguruan tinggi;
d. nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;
e. program pendidikan (diploma, sarjana terapan, magister terapan,
doktor terapan, sarjana, magister, doktor, profesi, atau spesialis);
f. nama program studi;
g. nama lengkap pemilik ijazah;
h. nomor induk mahasiswa (NIM);
i. tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah;
j. gelar yang diberikan beserta singkatannya;
k. tanggal, bulan dan tahun kelulusan;
l. tempat, tanggal, bulan dan tahun penerbitan ijazah;
m. pemimpin perguruan tinggi yang berwenang menandatangani
ijazah;
n. stempel perguruan tinggi; dan
o. foto mahasiswa.
Transkrip Akademik
Pasal 76
Transkrip Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1)
memuat:
a. nomor Transkrip Akademik;
b. nomor Ijazah;
76 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
c. logo perguruan tinggi;
d. nama perguruan tinggi;
e. Program Pendidikan Tinggi;
f. nama program studi;
g. nama lengkap pemilik Transkrip Akademik;
h. tempat dan tanggal lahir pemilik Transkrip Akademik;
i. nomor pokok mahasiswa;
j. tanggal, bulan, dan tahun kelulusan, apabila mengikuti suatu
Program Pendidikan Tinggi sampai dinyatakan lulus;
1. tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Transkrip
Akademik;
k. nama dan jabatan pemimpin perguruan tinggi yang berwenang
menandatangani Transkrip Akademik;
l. stempel perguruan tinggi;
m. daftar mata kuliah yang ditempuh dan lulus, bobot satuan kredit
semester, dan nilai yang telah diperoleh; dan
n. indeks prestasi dan predikat kelulusan
Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Pasal 77
(1) Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (1) paling sedikit memuat:
a. nomor SKPI;
b. nomor Ijazah nasional;
c. logo perguruan tinggi;
d. nama perguruan tinggi;
e. status akreditasi;
f. nama program studi;
g. nama lengkap pemilik SKPI;
h. tempat dan tanggal lahir pemilik SKPI;
i. nomor pokok mahasiswa;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 77
j. tanggal, bulan, tahun masuk, dan kelulusan;
k. Gelar yang diberikan beserta singkatannya;
l. jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi);
m. Program Pendidikan Tinggi;
n. capaian pembelajaran lulusan program studi sesuai kompetensi
lulusan secara naratif;
o. peringkat kompetensi kerja sesuai Kerangka Kualifikasi asional
Indonesia;
p. bahasa pengantar kuliah;
q. sistem penilaian; dan
r. jenis dan jenjang pendidikan lanjutan.
(2) SKPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memuat informasi
tambahan tentang prestasi akademik mahasiswa, mencakup prestasi
mahasiswa bidang kokurikuler, ekstrakurikuler, atau pendidikan
nonformal.
Bahasa
Pasal 78
(1) Ijazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) dan Transkrip
Akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ditulis dalam
Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris.
(2) SKPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ditulis dalam Bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
Pasal 79
(1) Penandatangan ljazah dan transkrip akademik yang diterbitkan oleh
perguruan tinggi dilakukan oleh Rektor dan dekan fakultas terkait.
(2) Penandatangan SKPI yang diterbitkan oleh perguruan tinggi
dilakukan oleh dekan terkait.
78 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
Surat Keterangan Pengganti
Pasal 80
(1) Dalam hal ljazah, transkrip akademik, dan SKPI rusak, hilang, atau
musnah sebagaimana dibuktikan dengan keterangan tertulis dari
pihak penyidik, maka dapat diterbitkan surat keterangan pengganti.
(2) Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
paling kurang memuat:
a. Keterangan bahwa ijazah, transkrip akademik, dan/atau SKPI
rusak, hilang, atau musnah sebagaimana dibuktikan dengan
pencantuman nomor dan tanggal keterangan tertulis tentang
kehilangan tersebut dari pihak penyidik;
b. keterangan tentang muatan ijazah, transkrip akademik, dan/atau
SKPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Pasal 75 atau Pasal
76.
c. Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang berupa pengganti:
1. Ijazah dan/ atau transkrip akademik ditulis dalam Bahasa
Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris;
2. SKPI ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris.
Pengesahan Fotokopi Ijazah, Transkrip Akademik,
dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Pasal 81
Pengesahan fotokopi ijazah, transkrip akademik, SKPI dan surat
keterangan pengganti dilakukan oleh dekan/wakil dekan bidang
akademik.
BAB XI
SERTIFIKAT KOMPETENSI
Pasal 82
(1) Sertifikat kompetensi diberikan kepada lulusan yang lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi, lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 79
(2) Undana dapat menerbitkan sertifikat kompetensi yang pelaksanaan
uji kompetensinya bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
Pasal 83
(1) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat
(2) paling kurang memuat:
a. nomor seri sertifikat kompetensi;
b. nama perguruan tinggi ;
c. nama program studi;
d. jenis dan nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;
e. nama lengkap pemilik sertifikat kompetensi;
f. tempat dan tanggal lahir pemilik sertifikat kompetensi;
g. tanggal, bulan, dan tahun kelulusan uji kompetensi;
b. jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi);
c. program pendidikan (diploma, sarjana terapan, magister terapan,
doktor terapan, sarjana, magister, doktor, profesi, atau spesialis);
d. sistem pengujian; dan
e. kompetensi kerja pemilik sertifikat kompetensi sesuai kerangka
kualifikasi nasional indonesia secara naratif.
(2) Kompetensi kerja pemilik sertifikat kompetensi sesuai Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf e dimuat pada halaman belakang sertifikat kompetensi.
(3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat
(2) ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa
Inggris.
Pasal 84
(1) Penandatanganan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 81 ayat (2) dilakukan oleh Rektor dan lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.
(2) Dalam hal sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
81 ayat (2) rusak, hilang, atau musnah sebagaimana dibuktikan
dengan keterangan tertulis dari pihak penyidik, maka dapat
diterbitkan surat keterangan pengganti.
(3) Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling sedikit memuat:
80 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
a. keterangan bahwa sertifikat kompetensi rusak, hilang, atau
musnah sebagaimana dibuktikan dengan pencantuman nomor
dan tanggal keterangan tertulis tentang kehilangan tersebut dari
pihak penyidik; dan
b. keterangan tentang muatan sertifikat kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 82 ayat (1).
(4) Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang berupa pengganti sertifikat kompetensi ditulis dalam Bahasa
Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris.
Pasal 85
Pengesahan fotokopi sertifikat kompetensi dan surat keterangan
pengganti dilakukan oleh dekan.
BAB XII
SERTIFIKAT PROFESI
Pasal 86
(1) Sertifikat profesi diberikan kepada lulusan pendidikan profesi.
(2) Sertifikat profesi diterbitkan oleh perguruan tinggi bersama
kementerian, kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi
yang bertanggungjawab atas mutu layanan profesi, dan/atau badan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 87
(1) Sertifikat Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2)
paling kurang memuat:
a. nomor seri sertifikat profesi;
b. nama perguruan tinggi ;
c. nama program studi;
d. jenis dan nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;
e. nama lengkap pemilik sertifikat profesi;
f. tempat dan tanggal lahir pemilik sertifikat profesi;
g. tanggal, bulan, dan tahun kelulusan uji kompetensi;
h. jenis pendidikan profesi;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 81
i. program pendidikan profesi atau spesialis;
j. sistem pengujian; dan
k. kompetensi kerja pemilik sertifikat profesi sesuai kerangka
kualifikasi nasional indonesia secara naratif.
(2) Kompetensi kerja pemilik sertifikat profesi sesuai kerangka
kualifikasi nasional indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf „k‟ dimuat pada halaman belakang sertifikat profesi.
(3) Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2)
ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa
Inggris.
Pasal 88
(1) Penandatangan sertifikat profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
85 ayat (2) dilakukan oleh pemimpin perguruan tinggi dan pemimpin
kementerian, kementerian lain, LPNK, atau organisasi profesi yang
bertanggungjawab atas mutu layanan profesi, dan/ atau badan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemimpin kementerian, kementerian lain, LPNK, atau organisasi
profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mendelegasikan
wewenangnya kepada pejabat lain di bawahnya.
Surat keterangan pengganti.
Pasal 89
(1) Dalam hal sertifikat profesi rusak, hilang, atau musnah
sebagaimana dibuktikan dengan keterangan tertulis dari pihak
penyidik, maka dapat diterbitkan surat keterangan pengganti.
(2) Surat keterangan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
paling sedikit memuat:
a. keterangan bahwa sertifikat profesi rusak, hilang, atau musnah
sebagaimana dibuktikan dengan pencantuman nomor dan tanggal
keterangan tertulis tentang kehilangan tersebut dari pihak
penyidik; dan
b. keterangan tentang muatan sertifikat profesi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 85 ayat (1).
82 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
BAB XIII
W I S U D A
Pasal 90
(1) Wisuda adalah suatu upacara pengukuhan dan sekaligus pelepasan
lulusan yang telah tamat belajar pada semua jenjang pendidikan di
Universitas Nusa Cendana.
(2) Waktu dan Tempat Penyelenggaraan Wisuda:
a. wisuda dilaksanakan minimal empat periode setahun yaitu Bulan
Pebruari, Juni, September dan Desember tahun akademik
berjalan;
b. wisuda dapat diselenggarakan apabila calon wisudawan yang
mendaftar pada periode tersebut sekurang-kurangnya berjumlah
200 orang;
c. wisuda dilaksanakan di Kampus Universitas Nusa Cendana;
d. pelaksanaan wisuda dikoordinasi oleh BAAKPSI; dan
e. Prosedur operasi baku (POB) pendaftaran wisuda disusun oleh
BAAKPSI.
Pasal 91
(1) Calon wisudawan yang mengikuti upacara wisuda wajib memenuhi
persyaratan:
a. Lulus Test TOEFL Equivalence dengan skor minimal 425 bagi
program diploma dan sarjana, sementara skor minimal 450 bagi
program magister dan 500 bagi program doktor, yang diterbitkan
oleh Pusat Bahasa Undana;
b. Telah diyudisium dan telah ditetapkan dengan keputusan Rektor;
c. Telah memenuhi semua persyaratan administrasi dan akademik;
d. Wajib mentaati semua ketentuan/peraturan tentang
penyelenggaraan upacara wisuda;
e. Menyerahkan hardcopy dan softcopy naskah skripsi, tesis,
disertasi (termasuk abstrak dan artikel dalam Bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris) ke perpustakaan Undana;
f. Menyerahkan hardcopy dari artikel skripsi yang telah diterbitkan
dalam jurnal ilmiah, minimal jurnal ilmiah yang memiliki ISSN;
dan atau menyerahkan surat keterangan dari redaktur jurnal
bahwa naskah artikel tesisnya akan diterbitkan;
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana | 83
g. Mahasiswa program pascasarjana wajib memenuhi syarat-syarat
berikut:
1. Menyerahkan hardcopy dari artikel tesis yang telah diterbitkan
dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan atau menyerahkan surat
keterangan dari redaktur jurnal terakreditasi yang
menerangkan bahwa naskah artikel tesisnya akan diterbitkan;
dan
2. Menyerahkan hardcopy naskah yang telah dipresentasikan pada
forum ilmiah tingkat nasional/internasional, dan artikel
disertasi yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah
internasional/directory.
Upacara Wisuda dan Lulusan Terbaik
Pasal 92
(1) Upacara wisuda diselenggarakan dalam rapat senat terbuka luar
biasa.
(2) Lulusan terbaik pada upacara wisuda adalah lulusan program
vokasi, program profesi, program sarjana, dan program pascasarjana
dari masing-masing program studi.
(3) Penetapan lulusan terbaik didasarkan pada dua kriteria berikut:
a. Indeks prestasi kumulatif (IPK) ≥ 3,51 untuk program sarjana dan
3,76 untuk program pascasarjana; dan
b. lama studi maksimum 10 semester untuk program sarjana dan 5
semester untuk program pascasarjana.
(4) Kepada lulusan terbaik diberikan penghargaan pada saat upacara
wisuda.
(5) Calon wisudawan yang melakukan hal-hal yang bertentangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) huruf c dibatalkan
sebagai peserta wisuda.
(6) Calon wisudawan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dapat
mengikuti wisuda periode berikutnya setelah mengajukan
permohonan tertulis kepada Rektor dan diizinkan oleh Rektor.
(7) Prosedur operasional baku upacara wisuda disusun oleh BAAKPSI.
84 | Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Di Universitas Nusa Cendana
BAB XIV
DISKRESI
Pasal 93
Rektor atau pejabat yang ditugaskan oleh Rektor, dapat mengambil
kebijakan tertentu yang belum diatur dalam peraturan ini, sepanjang
tidak bertentangan dengan tujuan akademik.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 94
(1) Peraturan akademik ini digunakan sebagai dasar penyusunan
peraturan akademik di tingkat fakultas.
(2) Dengan dikeluarkannya peraturan ini maka Peraturan Rektor
Universitas Nusa Cendana Nomor 756 Tahun 2015 dinyatakan tidak
berlaku.
(3) Hal lain yang belum terdapat dalam peraturan ini akan diatur
tersendiri.
(4) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan efektif
diterapkan mulai semester gasal tahun akademik 2018.
Ditetapkan di Kupang,
Pada Tanggal 12 Maret 2019
Rektor,
Prof. Ir.Fredrik Lukas Benu, M.Si.,Ph.D.
NIP. 19651119 199003 1 002
Catatan :
Catatan :