Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
150
PEGEMBANGAN E-MODUL MATEMATIKA BERBASIS MODELFLIPPED-BLENDED LEARNING
Rahmi Ramadhani, Yulia Fitri
UniversitasPotensi Utama, Jl. K.L. YosSudaso KM. 6,5 No. 3-A TanjungMulia, Medan, Sumatera UtaraE-mail:[email protected]
Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan E-Modul matematikaberbasis model flipped-blended learningyang valid dan efektif bagi siswa sekolah menengah atas (SMA) di kota Medan, Sumatera Utara. E-Modul matematikadikembangkan menggunakan aplikasi SIGIL dalam format EPUB3. Penelitian ini merupakan penelitian research anddevelopment (R&D) dengan model ASSURE yang terdiri atas 6 tahapan, diantaranya analyse learners-state objectives;select method; media and materials; utilize media and materials; require learner participant; evaluate; dan revise.Subjek penelitian adalah siswa kelas XI pada tiga SMA di kota Medan, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkanbahwa E-modul matematika berbasis model flipped-blended learning valid adan reliabel untuk digunakan dalam prosespembelajaran menurut hasil validasi ahli, dengan nilai rata-rata 3,77 dan masuk dalam kategori baik. Selanjutnyadilakukan uji one-to-one pada kelompok kecil memperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4,2 dan dan masuk dalamkatagorisangat baik,serta hasil uji coba kelompok besar menggunakan uji Independent Sample T-Testberbantuan aplikasiSTATCAL mendapatkan hasil bahwa < 0,05 (0,00 < 0,05). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hasil belajarsiswa setelah menggunakan E-modul matematika menggunakan model Flipped-Blended Learning. E-modul matematikayang dikembangkan terbukti valid dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran matematika bagi siswa SMA.
Kata-kata kunci:E-Modul, Flipped-Blended Learning, Matematika, SIGIL, EPUB3
PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran Abad 21,
Kurikulum 2013 dan Revolusi Industri 4,0
saling beririsan satu sama lain, yaitu
pengintegrasian teknologi dalam dunia
pendidikan. Integrasi teknologi yang selama ini
dilakukan hanya seputar menerapkan
penggunaan teknologi sebagai media
pembelajaran pendukung dalam proses
pembelajaran, dan belum menjadikannya satu
tubuh yang utuh dengan proses pembelajaran.
Sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun
2013 yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013
memfokuskan pada penggunaan integrasi
teknologi dan komputer dan proses
pembelajaran (Kemendikbud, 2013). Hal
tersebut diperluas cakupannya oleh Revolusi
Industri 4,0 yang menginginkan teknologi tidak
hanya sebagai media pembelajaran tambahan,
melainkan juga dapat bersinergi dalam bahan
ajar, seperti buku ajar maupun modul ajar.
Perubahan paradigma pendidikan dalam
Revolusi Industri 4,0 adalah learners as
connector, creators and constructivist(Ahmad,
2018).
Penerapan teknologi dalam pendidikan
merupakan salah satu poin penting dalam
perkembangan Revolusi Industri 4,0 yang
dinamakan dengan Pendidikan 4,0 (Education
4,0) dan Kurikulum 2013 sebagai pedoman
pelakasanaan pendidikan di Indonesia.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah
sejak lama diterapkan, bahkan sejak
digunakannya Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) pada tahun 2006. Namun, keberadaan
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
151
teknologi dalam pembelajaran hanya sebagai
media ataualat bantu pembelajaran. Teknologi
tidak terintegrasi secara langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran dan hanya digunakan
pada beberapa materi ajar saja. Namun,
keberadaan teknologi semakin penting dalam
pembelajaran sejak era Revolusi Industri 4,0
dan Kurikulum 2013 diterapkan dalam proses
pembelajaran. Guru dituntut agar dapat
mengembangan bahan ajar berbasis digital yang
dapat digunakan oleh siswa dimana saja dan
kapansaja. Hal tersebut bertujuan agar proses
pembelajaran tidak hanya terhenti pada jam
pelajaran di sekolah saja, namun dapat berlanjut
hingga di luar sekolah. Materi ajar juga lebih
berkembang sesuai dengan tuntutan industri dan
kemajuan teknologi masa kini agar dapat
memperluas pengalaman belajar siswa.
Keberadaan teknologi dalam proses
pembelajaran tidak hanya berpengaruh terhadap
guru dan siswa, namun juga dapat
meningkatkan nilai dari sistem pembelajaran itu
sendiri(Abdurrahman, Nurulsari, Maulina, &
Ariyani, 2019). Penerapan teknologi dalam
proses pembelajaran memberikan dampak
terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan
menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih
efektif, praktis serta dapat meningkatkan
pengetahuan hingga keterampilan tambahan
bagi guru maupun siswa(Ramadhani, Umam,
Abdurrahman, & Syazali, 2019). Beragam
integrasi teknologi dalam pembelajaran
memberikan dampak positif dalam peningkatan
kualitas pembelajaran, diantaranya siswa lebih
mengetahui dan terampil dalam menggunakan
teknologi dalam proses pembelajaran baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Pengetahuan
dan keterampilan siswa dalam menerapkan
teknologi tidak hanya bermanfaat dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, namun juga
memberikan landasan penting dalam
penyelesaian masalah pada kehidupan sehari-
hari (Al-Hilli, 2019; Darma, Setyadi, Wilujeng,
Jumadi, & Kuswanto, 2019; Wong, 2018).
Akibat dari tuntutan dan pengaruh yang
begitu besar dari Revolusi Industri 4,0 dan
Kurikulum 2013, maka guru perlu
mengembangan bahan ajar berbasis teknologi
yang mudah digunakan baik oleh guru maupun
siswa, serta dapat dengan mudah diakses baik
menggunakan PC atau Laptop maupun telepon
genggam (handphone) dengan OS Android
maupun IOS (Iphone). Menilik dari
permasalahan di atas, maka timpeneliti
memiliki tujuan untuk membantu para guru,
khususnya guru matematika dalam
mengembangkan bahan ajar berbasis digital.
Bahan ajar berbasis digital yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah E-
Modul.
E-modul merupakan modul berbasis
elektronik yang akan dikembangkan dengan
menggunakan aplikasi ePUB3 SIGIL.
Penggunaan e-modul dalam proses
pembelajaran memberikan kelebihan yang salah
satunya adalah guru dapat mengkontrol proses
pembelajaran siswa berbasis digital. Guru dapat
memberikan pengajaran tidak hanya di dalam
kelas, namun juga dapat dilanjutkan diluar
kelas. Guru juga dapat mengkontrol konten
materi ajar yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa serta sesuai dengan
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
152
kompetensi yang diharapkan oleh Kurikulum(T. Tsai, Lin, & Lin, 2017).
Gambar 1. TampilanMukaAplikasi SIGIL dalam format EPUB3
Pada proses pengembangan E-modul
matematika berbasis EPUB3 SIGIL, akan
dilakukan tahapan uji coba one-to-one yang
terdiridari uji kelompok kecil dan uji kelompok
besar. Hal tersebut dilakukan untuk melihat
apakah terdapat peningkatan hasil belajar
matematika siswa yang dalam hal ini menjadi
tolak ukur dalam menguji keefektifan
penggunaan E-modul matematika berbasis
EPUB3 SIGIL yang telah dikembangkan.Uji
coba kelompok besar yang bertujuan untuk
melihat keefektifan E-modul matematika
berbasis EPUB3 SIGIL yang telah
dikembangkan menggunakan penelitian
eksperimen semu (quasi experiment) dengan
desain pre-test post-test control group design,
dimana akan diambil hasil belajar siswa
kelompok besar sebelum diajar dengan
menggunakan E-modul matematika berbasis
EPUB3 SIGIL dan setelah diajar dengan
menggunakan E-modul matematika berbasis
EPUB3 SIGIL.
Pada uji coba kelompokbesarini,
peneliti menggunakan model Flipped-Blended
Learning sebagai model pembelajaran,
dikarenakan model pembelajaran ini
menggabungkan model pembelajaran tatap
muka (face to face learning) dengan model
pembelajaran berbasis digital atau disebut juga
dengan e-learning(Clark & Mayer, 2011;
Iskandar et al., 2020; Panyajamorn, Suanmali,
Kohda, Chongphaisal, & Supnithi, 2018; T. P.
Tsai, Lin, Lin, & Liu, 2018). Penggunaan
model Flipped-Blended Learning akan
memberikan kesempatan untuk peneliti
mengeksplor lebih jauh penggunaan E-modul
matematika berbasis EPUB3 SIGIL pada siswa
kelas XI SMA, khususnya pada materi statistik.
Pada model Flipped-Blended Learning, seorang
guru dapat memberikan pembelajaran pada fase
pertama di dalam kelas. Selanjutnya, setelah
siswa memperoleh ide dan konsep yang
berkaitan dengan materi pembelajaran, maka
siswa dapat melanjutkannya ke dalam fase
pembelajaran berbasis digital (e-learning), serta
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
153
dapat saling berinteraksi dalam fase e-learning
tersebut. Idealnya, jika dapat menggabungkan
kelebihan dari model pembelajaran tradisional
dan model pembelajaran berbasis digital (e-
learning) maka akan memberikan efek baik
pada proses pembelajaran, dan dapat dilakukan
penggabungan model pembelajaran yang
disebut juga dengan istiliah Flipped-Blended
Learning(Ahmed, 2016; Lin, Tseng, & Chiang,
2017; Lopes & Soares, 2018).
Efek nyata dari penggunaan e-modul
matematika berbasis ePUB3 SIGIL dengan
model Flipped-Blended Learning adalah
meningkatkan motivasi peserta didik,
kemandirian peserta didik dalam hal ini siswa
dalam mempelajari matematika serta
meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran(Alonso, López, Manrique, &
Viñes, 2005; Bersin, 2004; Stacey & Garbic,
2006; Thorne, 2003). Berikut diagram
pendekatan model Blended Learning dan
gambar konsep penerapan model Flipped-
Blended Learning.
Gambar 2. KonsepPenerapan Model Flipped-Blended Learning
Kelebihan dari model Flipped-Blended
Learning adalah pengalaman seorang guru akan
lebih diutamakan, dimana akan lebih efektif
jika guru membuat video pembelajaran
dibandingkan dengan hanya melakukan
pengajaran dengan metode ceramah. Seorang
guru diharapkan dapat beradaptasi dengan
kesalahpahaman siswa dalam memahami suatu
konsep materi ajar dan membuat contoh-contoh
soal yang dapat memperjelas konsep tersebut
kepada siswa. Pengalaman guru tersebut juga
membantu dalam mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan umum yang terjadi
selama proses pembelelajaran dan dapat
dilakukan dengan kegiatan tanya jawab di
dalam kelas. Sehingga, melalui penerapan
model Flipped-Blended Learning, pemahaman
siswa mengenai materi ajar, dan interaksi antara
siswa dapat lebih meningkat, serta proses
pembelajaran dapat lebih efektif dan
efisien(Garrison & Vaughan, 2008, 2007).
Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti
memiliki dua rumusan masalah penelitian,
diantaranya:
1. Bagaimana mengembangkan E-modul
matematika berbasis model Flipped-Blended
Learning menggunakan aplikasi SIGIL
dalam format EPUB3 yang valid?
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
154
2. Apakah E-modul matematika berbasis model
Flipped-Blended Learning menggunakan
aplikasi SIGIL dalam format E-PUB3 efektif
dalam meningkatkan hasil belajar
matematika siswa SMA?
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian pengembangan (Research &
Development/R&D) dengan model desain
ASSURE yang terdiridari 6 tahapan,
diantaranya analyse learners-state objectives;
select methods, media and materials; utilize
media and materials; require learner
participant; evaluate; and revise (Kristianti,
Prabawanto, & Suhendra, 2017; Othman,
Pislaru, & Impes, 2014). Diagram tahapan
model desain ASSURE dapat dilihat pada
diagram berikut:
Gambar 3.Tahapan Model Desain ASSURE
Setelah E-modul matematika berbasis
model Flipped-Blended Learning dalam format
EPUB3 SIGIL dikembangkan, tahapan
selanjutnya adalah melakukan validasi terhadap
e-modul yang dilakukan oleh expert (ahli)
terdiridari tiga orang dosen yang ahli di bidang
bahan ajar berbasis digital dan dua orang guru
matematika yang ahli di bidang materi ajar
Kurikulum 2013.
Pada tahapan uji coba lapangan,
peneliti menggunakan dua tahapan uji coba,
yakni uji coba kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar. Uji coba kelompok kecil
dilakukan pada 5 orang siswa yang diambil dari
3 SMA yang menjadi subjek penelitian.
Sedangkan uji coba kelompok besar dilakukan
pada siswa SMA An-Nizam Medan (yang
merupakan salah satu sekolah subjek penelitian)
dengan menggunakan jenis penelitian
eksperimen semu (quasi experiment) dengan
desain pre-test post-testcontrol group design.
Tahapan uji cobapada kelompok kecil
dilakukan untuk melihat keterbacaan E-modul
matematika yang telah dikembangkan.
Sedangkan tahapan uji coba pada kelompok
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
155
besar dimulai dari memberikan tes awal (pre-
test) kepada siswa sebelum diberikan
pembelajaran menggunakan E-modul
matematika berbasis model Flipped-Blended
Learning dalam format EPUB3 SIGIL,
kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
pembelajaran menggunakan E-modul
matematika berbasis model Flipped-Blended
Learning dalam format EPUB3 SIGIL.
Tahapan uji coba pada kelompok besar diakhiri
dengan pemberian tes akhir (post-test) yang
bertujuan untuk melihat apakah terdapat
peningkatan hasil belajar matematika siswa
dalam mempelajari materi statistik di kelas XI
SMA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan
berdasarkan tahapan pengembangan
menggunakan model ASSURE yang terdiri dari
enam tahapan yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Analyze Learner (Analisis Pembelajar).
Pada tahapan ini, peneliti melakukan analisis
kebutuhan untuk mengetahui latar belakang
sebuah desain pembelajaran yang
dikembangkan. Peneliti melakukan
observasi pendahuluan kepada tiga sekolah
menengah atas yang menjadi subjek
penelitian, diantaranya SMA Negeri 6
Medan, SMA YPK Medan dan SMA An-
Nizam Medan yang ketiga sekolah tersebut
berada pada tiga wilayah kecamatan yang
berbeda, yakni Kecamatan Medan Kota
(SMA Negeri 6 Medan dan SMA YPK
Medan) dan Kecamatan Medan Denai (SMA
An-Nizam Medan). Observasi pendahuluan
yang dilakukan menggunakan dua tahapan,
yakni wawancara kepada PKS 1 bidang
kurikulum pada tiap sekolah dan wawancara
pada perwakilan guru bidang studi
matematika pada tiap sekolah serta
pemberian angket terkait materi matematika
pada perwakilan siswa kelas XI di tiap
sekolah.
2. State Standards and Objectives
(Menentukan Standar dan Tujuan).
Berdasarkan analisis kebutuhan yang
dilakukan pada tahapan pertama, selanjutnya
peneliti menyusun indicator pencapaian
kompetensi yang ingin diukur serta
pemilihan materi dan kompetensi dasar yang
akan digunakan pada E-modul matematika.
Penentuan dan perumusan materi,
kompetensi dasar serta indicator
ketercapaian kompetensi disesuaikan dengan
kurikulum yang digunakan saat ini, yakni
Kurikulum 2013.
3. Select Method, Media and Materials
(Memilih metode, media dan material)
Pada tahap ini, peneliti memilih E-modul
matematika sebagai media yang akan
dikembangkan. Selain itu, peneliti juga
memilih menggunakan model Flipped-
Blended Learning sebagai model
pembelajaran yang akan digunakan dalam
uji coba lapangan pada kelompok besar
subjek penelitian. Materi ajar yang akan
digunakan pada penelitian ini adalah materi
statistik yang merupakan materi pada
Matematika Dasar di kelas XI SMA.
Pemilihan materi ini merupakan hasil dari
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
156
angket yang dijawab oleh para siswa di
setiap sekolah subjek penelitian.
4. Utilize Technology, Media and Materials
(Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan
Ajar)
Peneliti menggunakan aplikasi SIGIL dalam
mendesain E-Modul matematika, serta
memilih format EPUB3 sebagai format E-
Modul yang akan digunakan. E-Modul yang
dikembangkan akan berbebtuk modul digital
yang dapat dibaca atau digunakan dengan
bantuan aplikasi pembaca file dengan jenis
EPUB. Aplikasi tersebut adalah AZARDI
(untuk aplikasi berbasis desktop, seperti PC
ataupun Laptop) dan aplikasi Reasily (untuk
aplikasi berbasis Android yang dapat
diunduh di Google Playstore). Tahapan
pembuatan E-Modul matematika
menggunakan aplikasi SIGIL terdiri dari 5
tahapan, diantaranya:
a. Memasukkan halaman HTML.
Sebelum memasukkan halaman HTML,
terlebih dahulu file materi ajar sudah
kita susun dalam format Ms. Word.
Selanjutnya, file dalam format Ms.
Word tersebut kita konversi dalam
format HTML. File materi dalam format
HTML ini dapat kita masukkan kedalam
halaman HTML yang menjadi
rancangan E-Modul matematika yang
akan kita kembangkan. Cara
memasukkannya dengan cara klik→ pada tampilan awal
aplikasi SIGIL, selanjutnya pilih file
format HTML yang ingin kita
masukkan. Setelah file dimasukkan, kita
masih dapat mengedit tulisan yang
masihmemilikikesalahanpengetikanmau
punspasi. Selain file materi, kita juga
dapat memasukkan file gambar kedalam
halaman HTML E-modul.
b. Kolofon (catatan penulis)
Kolofon merupakan catatan penulis,
yang umumnya berada pada akhir
naskah modul. Berisikan keterangan
mengenai tempat, waktu dan penyalin
naskah. Kolofon pada buku digital sama
dengan istilah meta data.
c. Membuat cover image. Kita dapat
membuat cover E-Modul matematika
dengan menggunakan aplikasi desain
grafis, seperti Adobe Photosop dan lain
sebagainya.
d. Identasi
Identasia dalah bagian paragraph yang
menjorok kedalam pada baris-baris
paragraf. Identasi adalah bagian dari
pembuatan daftar isi pada E-modul.
Daftar isi merupakan cara utama bagi
pengguna E-modul melakukan navigasi
di dalam dokumen EPUB. Pengguna
dapat langsung membuka bagian
dokumen yang ingin dibaca dengan
menggunakan daftar isi tanpa harus
membuka tiap-tiap halaman.
e. Memasukkan file Multimedia.
File multimedia seperti video ajar
berformat MP4, WEB Mmaupun audia
berformat MP3, WAV maupun OGG
dapat dimasukkan kedalam halaman
HTML.
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
157
Gambar 4. Tampilan File Video Ajar Format MP4 pada Halaman HTML di Aplikasi SIGIL
f. Menyusun Latihan dan Evaluasi
Kita juga dapat membuat halaman
HTML khusus untuk halaman Latihan
dan evaluasi hasil belajar. Selain itu, kita
dapat membuat penilaian otomatis
kepada Latihan atau evaluasi yang telah
disusun jika dalam bentuk soal pilihan
ganda dan dapat disesuaikan dengan
nilai KKM yang harus diperoleh siswa.
Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui
apakah hasil Latihan dan evaluasi yang
telah mereka kerjakan mencapai nilai
KKM yang dipersyaratkan sesuai
dengan kurikulum 2013.
Gambar 5. Tampilan Latihan Soal pada Halaman HTML di Aplikasi SIGIL
5. Require Learner Participation
(Mengembangkan Partisipasi Siswa)
Peneliti mengaktifkan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran matematika
menggunakan E-Modul matematika
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
158
yang telah dikembangkan. Siswa
memperoleh pengetahuan hingga
keterampilan baru dan bermakna
setelah belajar matematika dengan
menggunakan E-Modul matematika
berbasis model Flipped-Blended
Learning dalam format EPUB3 SIGIL.
Pesertadidik juga memperoleh
pengalaman belajar yang baru dengan
mengintegrasikan teknologi dalam
proses pembelajaran. Motovasi dan
ketertarikan siswa pada proses
pembelajaran matematika juga semakin
meningkat.
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan
Merevisi)
Pada tahapan ini, peneliti melakukan
evaluasi yaknidimulai dari fase validasi
yang dilakukan oleh para ahli dalam
segi konten materi, desain tampilan,
hingga penyusunan bahasa. Selain itu,
peneliti juga memperoleh hasil evaluasi
dari uji coba kelompok kecil yang
dilakukan pada perwakilan siswa dari
tiga sekolah penelitian, yang bertujuan
agar melihat apakah siswa memahami
materi yang diberikan, menyukai serta
tertarik dengan tampilan E-Modul
matematika yang telah dikembangkan.
Tabel 1 berikut merupakan hasil dari
evaluasi yang dilakukan oleh para ahli,
yang terdiri dari dua orang dosen
matematika dan dua orang guru mata
pelajaran matematika.
Tabel 1. Hasil Evaluasi dari Fase Validasi Ahli
Ahli Rata- Kategori Komentar
Rata dan Saran
Materi(Dosen)
3,8 Baik
Indikatorketercapaiankompetensidankompetensidasarditampilkanpada bagianawal setiapsub materi
Materi(Guru)
4,0 SangatBaik
Jenis soallatihan lebihbervariasi danperhatikanpenggunaanejaan yangsesuai.
Desainatau
Tampilan(Dosen)
4,2 SangatBaik
Perhatikankualitas videoajar yangdisisipkanpada E-Modul.Berikan variasiwarna padagrafik dan fonttulisan.
Desainatau
Tampilan(Guru)
3,7 Baik
Perbaiki padapenggunaanrumus, berikanhighlight padasetiapperumusanagar menjadifokus siswa
Berdasarkan hasil validasi para ahli di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
hasil validasi berada pada kategori “Baik” dan
memiliki nilai rata-rata sebesar 3,77. Hal yang
sama juga diperoleh dari hasil uji coba pada
kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil
dilakukan pada perwakilan siswa kelas XI yang
terdapat pada tiga sekolah penelitian, yang
masing-masing sekolah diwakilkan oleh 5
orang siswa. Berdasarkan dari hasil uji coba
kelompok kecil (uji coba keterbacaan terhadap
E-Modul yang dikembangkan) diperoleh hasil
bahwa rata-rata skor adalah 4,2 dengan kategori
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
159
“SangatBaik”. Kedua hasil validasi yang
diperoleh (baik melalui validasi ahli maupun
validasi siswa) dapat disimpulkan bahwa E-
Modul matematika berbasis model Flipped-
Blended Learning dalam format EPUB3 SIGIL
layakuntuk digunakan pada uji coba lapangan
yang sesungguhnya (ujco bakelompok besar).
Uji coba kelompok besar dilakukan
pada 30 orang siswakelas XI pada SMA An-
Nizam Medan dan bukan merupakan kelompok
siswa yang menjadi subjek penelitian pada uji
coba kelompok kecil. Pelaksanaan uji coba
kelompok besar dimulai dengan pemberian pre-
test yang berisi 15 soal pilihan ganda terkait
materi yang diberikan pada E-Modul
matematika. Selanjutnya, E-Modul matematika
yang dikembangkan, digunakandalam proses
pembelajaran matematika. Proses pembelajaran
matematika dilaksanakan dengan menggunakan
sintkas (langkah-langkah) model Flipped-
Blended Learning. Setelah kegiatan
pembelajaran menggunakan E-Modul
matematika dan model Flipped-Blended
Learning, peneliti memberikan post-test yang
sesuai dengan materi yang diberikan pada E-
Modul.
Hasil yang diperoleh para siswa baik
pada pre-test maupun post-test dikumpulkan
dan dianalisis terlebih dahulu secara statistic
deskriptif menggunakan bantuan aplikasi
STATCAL dan dapat dilihat seperti pada
Grafik Boxplot di bawah ini:
Gambar 5. Grafik Boxplot pada Pre-Test dan Post-Test
Berdasarkan Gambar 5 di atas, dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada pre-test
adalah60.43 sedangkan nilai rata-rata siswa
pada post-test adalah 81.67. Terlihat juga
bahwa sebaran data pada pre-test menyebar
pada rentang nilai 60-65, dan diketahui bahwa
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
160
nilai standar deviasi pada pre-test berada pada
nilai5.81. Sedangkan sebaran data pada post-
test yang terlihat pada Gambar 5 menyebar
pada rentang nilai antara 80-85, dan diketahui
bahwa nilai standar deviasi pada post-test
berada pada nilai 6,13.
Hasil yang diperoleh pada Gambar 5 di
atas, secara tersurat dapat peningkatan hasil
belajar siswa setelah belajar menggunakan E-
Modul matematika menggunakan model
Flipped-Blended Learning. Untuk mengetahui
apakah peningkatan yang diperoleh merupakan
peningkatan yang signifikan atau tidak, maka
perlu dilakukan uji hipotesis komparasi.
Namun, sebelumnya, perlu dilakukan uji
homogenitas dan normalitas data sebagai syarat
utama sebelum dilakukan uji hipotesis
komparasi. Berikut hasil uji normalitas dan uji
homogenitas data:
Tabel2. Hasil Uji Homogenitas Varians DataMenggunakan Uji Levene
Variable df1 df2Statistic of
Levene
P-Valueof
LeveneNilaiTotal
1 58 0.2539 0.6162
Gambar 6. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji Shapiro-Wilk
Berdasarkan hasil uji homogenitas data
menggunakan uji Levene dan hasil uji
normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk
menunjukkan bahwa kedua data (pre-test dan
post-test) berdistribusi normal dan homogen.
Hasil uji prasyarat tersebut menunjukkan bahwa
uji hipotesis dapat dilakukan dengan
menggunakan uji hipotesis parametric dengan
jenis Paired-Sample T-Test. Hasil uji hipotesis
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Paired Sample T-Test
VariableDegree ofFreedom
t Statistic P-Valuet Critical
Value (5%)Post-Test - Pre-
Test29 24.692 0 2.045
Tabel 3 di atas menunjukkan hasil
bahwa nilai = 0,00 dengan nilai− = 24,692dan nilai = 29.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
nilai < . (0,00 < 0,05) dan
nilai− > − (3,0619 >2,045). Merujuk pada hasil yang diperoleh,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar
dengan menggunakan E-Modul matematika
berbasis model Flipped-Blended Learning
dalam format EPUB3 SIGIL. Hasil inisekaligus
juga menyimpulkan bahwa penggunaan E-
Modul yang dikembangkan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa,
khususnya pada materi ajar statistik.
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
160
nilai standar deviasi pada pre-test berada pada
nilai5.81. Sedangkan sebaran data pada post-
test yang terlihat pada Gambar 5 menyebar
pada rentang nilai antara 80-85, dan diketahui
bahwa nilai standar deviasi pada post-test
berada pada nilai 6,13.
Hasil yang diperoleh pada Gambar 5 di
atas, secara tersurat dapat peningkatan hasil
belajar siswa setelah belajar menggunakan E-
Modul matematika menggunakan model
Flipped-Blended Learning. Untuk mengetahui
apakah peningkatan yang diperoleh merupakan
peningkatan yang signifikan atau tidak, maka
perlu dilakukan uji hipotesis komparasi.
Namun, sebelumnya, perlu dilakukan uji
homogenitas dan normalitas data sebagai syarat
utama sebelum dilakukan uji hipotesis
komparasi. Berikut hasil uji normalitas dan uji
homogenitas data:
Tabel2. Hasil Uji Homogenitas Varians DataMenggunakan Uji Levene
Variable df1 df2Statistic of
Levene
P-Valueof
LeveneNilaiTotal
1 58 0.2539 0.6162
Gambar 6. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji Shapiro-Wilk
Berdasarkan hasil uji homogenitas data
menggunakan uji Levene dan hasil uji
normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk
menunjukkan bahwa kedua data (pre-test dan
post-test) berdistribusi normal dan homogen.
Hasil uji prasyarat tersebut menunjukkan bahwa
uji hipotesis dapat dilakukan dengan
menggunakan uji hipotesis parametric dengan
jenis Paired-Sample T-Test. Hasil uji hipotesis
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Paired Sample T-Test
VariableDegree ofFreedom
t Statistic P-Valuet Critical
Value (5%)Post-Test - Pre-
Test29 24.692 0 2.045
Tabel 3 di atas menunjukkan hasil
bahwa nilai = 0,00 dengan nilai− = 24,692dan nilai = 29.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
nilai < . (0,00 < 0,05) dan
nilai− > − (3,0619 >2,045). Merujuk pada hasil yang diperoleh,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar
dengan menggunakan E-Modul matematika
berbasis model Flipped-Blended Learning
dalam format EPUB3 SIGIL. Hasil inisekaligus
juga menyimpulkan bahwa penggunaan E-
Modul yang dikembangkan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa,
khususnya pada materi ajar statistik.
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
160
nilai standar deviasi pada pre-test berada pada
nilai5.81. Sedangkan sebaran data pada post-
test yang terlihat pada Gambar 5 menyebar
pada rentang nilai antara 80-85, dan diketahui
bahwa nilai standar deviasi pada post-test
berada pada nilai 6,13.
Hasil yang diperoleh pada Gambar 5 di
atas, secara tersurat dapat peningkatan hasil
belajar siswa setelah belajar menggunakan E-
Modul matematika menggunakan model
Flipped-Blended Learning. Untuk mengetahui
apakah peningkatan yang diperoleh merupakan
peningkatan yang signifikan atau tidak, maka
perlu dilakukan uji hipotesis komparasi.
Namun, sebelumnya, perlu dilakukan uji
homogenitas dan normalitas data sebagai syarat
utama sebelum dilakukan uji hipotesis
komparasi. Berikut hasil uji normalitas dan uji
homogenitas data:
Tabel2. Hasil Uji Homogenitas Varians DataMenggunakan Uji Levene
Variable df1 df2Statistic of
Levene
P-Valueof
LeveneNilaiTotal
1 58 0.2539 0.6162
Gambar 6. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji Shapiro-Wilk
Berdasarkan hasil uji homogenitas data
menggunakan uji Levene dan hasil uji
normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk
menunjukkan bahwa kedua data (pre-test dan
post-test) berdistribusi normal dan homogen.
Hasil uji prasyarat tersebut menunjukkan bahwa
uji hipotesis dapat dilakukan dengan
menggunakan uji hipotesis parametric dengan
jenis Paired-Sample T-Test. Hasil uji hipotesis
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Paired Sample T-Test
VariableDegree ofFreedom
t Statistic P-Valuet Critical
Value (5%)Post-Test - Pre-
Test29 24.692 0 2.045
Tabel 3 di atas menunjukkan hasil
bahwa nilai = 0,00 dengan nilai− = 24,692dan nilai = 29.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
nilai < . (0,00 < 0,05) dan
nilai− > − (3,0619 >2,045). Merujuk pada hasil yang diperoleh,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar
dengan menggunakan E-Modul matematika
berbasis model Flipped-Blended Learning
dalam format EPUB3 SIGIL. Hasil inisekaligus
juga menyimpulkan bahwa penggunaan E-
Modul yang dikembangkan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa,
khususnya pada materi ajar statistik.
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
161
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kurniawati, Santan purba dan
Kusumawati (Kurniawati, Santanapurba, &
Kusumawati, 2019) yang menyatakan bahwa
siswa yang diajar dengan menggunakan model
Flipped-Blended Learning menggunakan e-
learning berbantuan Google Classroom menjad
ilebih tertarik dan antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran. Hasil penelitian
menunjukkan pengalaman yang
positifbagisiswa, hingga terjadi peningkatan
hasil belajar matematika.Nugraha, Astawa dan
Ardana (Nugraha, Astawa, & Ardana, 2019)
juga memaparkan bahwa kemampuan
pemahaman konsep dan prosedur matematis
siswa yang diajar dengan menggunakan model
blended learning berbasis Edmodo lebihbaik
dan meningkat dari pada kemampuan
matematis siswa sebelumnya. Penggunaan
model blended learning juga dapat diterapkan
dalam pembelajaran bidang ilmulainnya.
Sukayanti, Sudarma dan Jampel (Sukayanti,
Sudarma, & Jampel, 2018) dalam penelitiannya
memperoleh hasil bahwa penggunaan model
blended learning efektif dalam pembelajaran
seni budaya menunjukkan hasil yang positif
dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Pengguaan teknologi berbasis digital
memberikan pengalaman belajar baru bagi
siswa sehingga lingkungan belajar menjadi
lebih menarik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dipaparkansebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa beberapa hal berikut.
Pertama, E-Modul matematika yang
dikembangkan menggunakan model Flipped-
Blended Learning dalam format EPUB3 SIGIL
valid dan layak untuk diterapkan dalam
pembelajaran matematika. Kedua, aplikasi
SIGIL sebagai aplikasi pembuat E-Modul
merupakan aplikasi yang bagus untuk
digunakan dalam mengembangkan modul
belajar ataupun buku ajar berbasis digital.
Ketiga, penggunaan E-modul matematika yang
dikembangkan efektif dalam meningkatkan
hasil belajar matematika siswa kelas XI SMA,
khususnya pada materi ajar statistik.
SARAN
Berdasarkan temuan-temuan yang telah
diperoleh pada penelitian ini, dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut. Pertama,
peneliti disarankan agar melakukan uji coba
lapangan yang lebih luas lagi terkait
penggunaan E-modul menggunakan model
Flipped-Blended Learning dalam format
EPUB3 SIGIL. Kedua, praktisi pendikan, baik
guru maupun dosen dapat menggunakan
aplikasi SIGIL sebagaiaplikasipembuatbahan
ajar digital dan dapatdikembangkanlebihbaik
dan menarik lagi. Ketiga, peneliti menyarankan
kepada penelitilainnya untuk menerapkan jenis
model blended learning lainnya dalam
pembelajaran matematikamaupun pembelajaran
lainnya, untuk melihat perbedaan keefektifan
penggunaan model pembelajaran tersebut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim peneliti mengucapkan terima kasih
kepada ketiga sekolah penelitian, yakni SMA
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
162
Negeri 6 Medan, SMA YPK Medan dan SMA
An-Nizam Medan yang telah bekerjasama dan
membantu penelitian ini, baik dari segi waktu,
tenaga dan moril mulai dari tahapan observasi
penelitian hingga uji coba lapangan. Tim
peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada
Kementerian RISTEK-BRIN yang telah
mendanai penelitian ini melalui pemberian
Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) untuk
tahun pendanaan 2020 dengan No. SK: No.
9/E1/KPT/2020.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, A., Nurulsari, N., Maulina, H.,& Ariyani, F. (2019). Design andValidation of Inquiry-based STEMLearning Strategy as a PowerfulAlternative Solution to Facilitate GiftedStudents Facing 21st Century ChallengingTo cite this article : Journal for theEducation of Gifted Young, 7(March), 33–56. https://doi.org/10.17478/jegys.513308
Ahmad, I. (2018). Proses Pembelajaran Digitaldalam Era Revolusi Industri 4,0. Jakarta.
Ahmed, H. O. . (2016). Flipped Learning As ANew Educational Paradigm: AnAnalytical Critical Study. EuropeanScientific Journal, 12(10), 417–444.https://doi.org/doi:10.19044/esj.2016.v12n10p417
Al-Hilli, W. H. (2019). Using Software’s andTechnology in Solving MathematicsProblem to Motivate and Accelerate theLearning Process. EURASIA Journal ofMathematics, Science and TechnologyEducation, 15(3), 1–6.https://doi.org/10.29333/ejmste/102421
Alonso, F., López, G., Manrique, D., & Viñes,J. M. (2005). An instructional model forweb-based e-learning education with ablended learning process approach. InBritish Journal of EducationalTechnology (Vol. 36). Retrieved fromBlackwell Publishing Ltd website:http://www.fisme.science.uu.nl/publicaties/literatuur/2005_modelforwebbasedelearni
ng.pdf
Bersin, J. (2004). The Blended Learning Book:Best Practices, Proven Methodologies,and Lessons Learned. Retrieved fromhttps://www.researchgate.net/profile/Nguyen_Trung_Hiep3/post/Can_anyone_suggest_to_me_any_good_Research_Papers_Articles_etc_on_Blended_Learning/attachment/59d63e2479197b807799acf7/AS%3A422799799001088%401477814735535/download/%5BJosh_Bersin%5D_The_Blended
Clark, R. C., & Mayer, R. E. (2011). E-Learning and the Science of Instruction:Proven Guidelines for Consumers andDesigners of Multimedia Learning (ThirdEdit).https://doi.org/10.1002/9781118255971
Darma, R. S., Setyadi, A., Wilujeng, I., Jumadi,& Kuswanto, H. (2019). MultimediaLearning Module Development based onSIGIL Software in Physics Learning. IOPConf. Series: Journal of Physics: Conf.Series 1233, 1–7.https://doi.org/10.1088/1742-6596/1233/1/012042
Garrison, D. R., & Vaughan, N. (2008).Blended learning in higher education:Framework, principles, and guidelines. -PsycNET. Retrieved fromhttps://psycnet.apa.org/record/2007-16842-000
Garrison, D. R., & Vaughan, N. D. (2007).Blended Learning in Higher Education:Framework, Principles, and Guidelines.San Fransisco, CA: Jossey-Bass.
Iskandar, A., Sudirman, A., Safitri, M.,Sulaiman, O. K., Ramadhani, R.,Wahyuni, D., … Simarmata, J. (2020).Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK.Retrieved fromhttps://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=_LfQDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&ots=1-0b1y8ijT&sig=2eGCcJob1EEbDIjUZM400eal-Xo&redir_esc=y
Kemendikbud. (2013). Penjamin MutuPendidikan Mata Pelajaran MatematikaTingkat SMA Sesuai Kurikulum 2013.Jakarta.
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671Volume XI No.2, Juli 2020Page : 150-163
163
Kristianti, Y., Prabawanto, S., & Suhendra, S.(2017). Critical Thinking Skills ofStudents through Mathematics Learningwith ASSURE Model Assisted bySoftware Autograph Related content. IOPConf. Series: Journal of Physics: Conf.Series 895, 1–5.https://doi.org/10.1088/1742-6596/895/1/012063
Kurniawati, M., Santanapurba, H., &Kusumawati, E. (2019). PenerapanBlended Learning Menggunakan ModelFlipped Classroom Berbantuan GoogleClassroom dalam PembelajaranMatematika SMP. EDU-MAT: JurnalPendidikan Matematika, 7(1), 8–19.https://doi.org/10.20527/edumat.v7i1.6827
Lin, Y.-W., Tseng, C.-L., & Chiang, P.-J.(2017). The Effect of Blended Learning inMathematics Course. EURASIA Journal ofMathematics, Science and TechnologyEducation, 13(3), 741–770.https://doi.org/10.12973/eurasia.2017.00641a
Lopes, A. P., & Soares, F. (2018). Flipping AMathematics Course, A Blended LearningApproach. Proceedings of INTED2018Conference, 3844–3853. Retrieved fromhttp://recipp.ipp.pt/bitstream/10400.22/12042/1/03_Flipping a MathematicsCourse%2C a blended learningapproach.pdf
Nugraha, D. G. A. P., Astawa, I. W. P., &Ardana, I. M. (2019). Pengaruh modelpembelajaran blended learningterhadappemahaman konsep dan kelancaranprosedur matematis. Jurnal RisetPendidikan Matematika, 6(1), 75–86.https://doi.org/10.21831/jrpmv6i1.20074
Othman, A. A., Pislaru, C., & Impes, A. M.(2014). Improving the Quality ofTechnology-Enhanced Learning forComputer Programming Courses.International Journal of Information andEducation Technology, 4(1).
Panyajamorn, T., Suanmali, S., Kohda, Y.,Chongphaisal, P., & Supnithi, T. (2018).
Effectiveness of e-learning design andaffecting variables in Thai Public Schools.Malaysian Journal of Learning andInstruction, 15(1), 1–34.
Ramadhani, R., Umam, R., Abdurrahman, A.,& Syazali, M. (2019). The Effect ofFlipped-Problem Based Learning ModelIntegrated With LMS-Google Classroomfor Senior High School Students. Journalfor the Education of Gifted YoungScientists, 7(2), 137–158.https://doi.org/10.17478/jegys.548350
Stacey, E., & Garbic, P. (2006). Teaching forBlended Learning: How is ICT Impactingon Distance and on Campus Education? InD. Kumar & T. J (Eds.), InternationalFederation for Information Processing,Volume 210, Education for the 21thCentury-Impact of ICT and DigitalResources (pp. 225–234). Boston:Springer.
Sukayanti, L. R., Sudarma, I. K., & Jampel, I.N. (2018). Pengembangan BlendedLearning Tipe Flipped Classroom padaMata Pelajaran Seni Budaya Kelas XI.Jurnal EDUTECH Universitas PedidikanGanesha, 6(1), 134–146.
Thorne, K. (2003). Blended Learning: How toIntegrate Online and TraditionalLearning. Retrieved from www.kogan-page.co.uk
Tsai, T., Lin, J., & Lin, L. (2017). A FlipBlended Learning Approach for ePUB3eBook-based Course Design andImplementation. Eurasia Journal ofMathematics, Science and TechnologyEducation, 14(1), 123–144.https://doi.org/10.12973/ejmste/79629
Tsai, T. P., Lin, L. C., Lin, J., & Liu, J. (2018).An effectiveness study on the preview oflearning contents in ePUB3 ebooks.https://doi.org/10.1145/3178158.3178161
Wong, T. M. (2018). Teaching innovations inAsian higher education: perspectives ofeducators. Asian Association of OpenUniversities Journal, 13(2), 179–190.https://doi.org/10.1108/AAOUJ-12-2018-0032