Upload
lydieu
View
238
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PELAKSANAAN SISTEM SELEKSI PENERIMAAN
SISWA BARU DI MA PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Rohmawati
NIM: 1111018200030
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
ABSTRAK
Rohmawati NIM 1111018200030. Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di
MA Pembangunan UIN Jakarta. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dilakukan sekolah menjelang tahun
ajaran baru. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan mengadakan seleksi, seleksi dilakukan
sebagai upaya untuk memilih siswa yang berkompeten dari para pendaftar. Pemilihan sistem
yang tepat selalu menjadi pertimbangan sekolah agar kegiatan seleksi penerimaan siswa baru
berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem seleksi yang diterapkan, proses seleksi
siswa baru, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam seleksi, dan kendala-kendala yang
dihadapi selama kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu untuk
menggambarkan, memaparkan, dan mengungkapkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan
sistem seleksi penerimaan siswa baru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem seleksi yang diterapkan yaitu berdasarkan tes
masuk. Adapun tes masuk yang harus dilalui siswa untuk jenjang Aliyah adalah tes pengetahuan
umum (MIPA, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), tes wawancara, tes baca Qur‟an, dan tes
pemeriksaan medis berupa pengecekan urine. Khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan tes
masuk yang dilakukan hanya tes pengetahuan umum. Proses seleksi penerimaan siswa baru di
MA Pembangunan UIN Jakarta terdiri dari berbagai kegiatan yaitu membentuk panitia
penerimaan siswa baru, mengadakan rapat penerimaan siswa baru, membuat dan memasang
pengumuman mengenai penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa baru, seleksi siswa baru,
penentuan siswa yang lulus seleksi, mengumumkan hasil seleksi siswa baru, pendaftaran ulang
bagi siswa yang lulus seleksi, dan membuat laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
penerimaan siswa baru. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini yaitu faktor
etika dan faktor kesamaan kesempatan. Kendala yang dihadapi yaitu adanya siswa yang
dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang.
Kata kunci: Sistem seleksi, Penerimaan Siswa Baru
ii
ABSTRACT
Rohmawati NIM 1111018200030. Implementation of the New Student Admission Selection
System at MA Pembangunan UIN Jakarta. Education Management Studies Program, Faculty
of Science and Teaching Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The new admissions are the first school activities before the new school year. This activity is
usually conducted with the selection, the selection conducted in an effort to choose a competent
student. Selection of the appropriate system is always of consideration schools so the new
admissions goes according to the plan.
The purpose of the research is to determine the selection system which is applied, a new
student selection process, the factors to be considered in the selection, and constraints
encountered during the selection of new admissions. The approach used in this study is a
qualitative approach with descriptive method that is for describe, explain and disclose the results
of research on the implementation of the new admissions system selection. The technique of
collecting data are using interviews and document study.
The results showed that the selection system is applied that is based on the entrance test. As
for the entrance test must be passed by students to the level of Aliyah is a general knowledge test
(Mathematics, English and Indonesian), interview, Quran reading test, and test medical
examination form urine checks. Specially for alumni of Madrasah Pembangunan, entrance tests
conducted only a general knowledge test. The selection process new admissions in MA
Pembangunan UIN Jakarta consists of various activities that is form the committee new
admissions, meeting new admissions, making and installing an announcement regarding new
admissions, registration of new students, the selection new students, determination of the
students who pass the selection, announced the selection results, re-registration for students who
pass the selection, and create accountability report the implementation of new admissions. the
points that must be considered in the event are the ethical factor and factor equal opportunity.
Constraints faced that is the students who pass but do not re-register
Keywords: System selection, Admission
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan hidayah yang
diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga
akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru
di MA Pembangunan UIN Jakarta” penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menghindari kekurangan tersebut.
Tidak dipungkiri selama proses penyusunan penulis banyak menerima bantuan baik moril
maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak
yang telah membantu. Semoga atas bantuan yang diberikan senantiasa mendapatkan pahala dan
keridhoan Allah SWT. Khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy‟ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekaligus sebagai dosen
pembimbing yang telah membantu dan meluangkan waktu untuk membimbing serta
memberikan arahan, nasihat, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Drs. Ali Nurdin, M.Pd, dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu untuk
membimbing. Memberikan arahan, nasihat, dan motivasi untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen-dosen di Jurusan
Manajemen Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga amal baik mereka mendapatkan ridho
Allah SWT.
iv
5. Segenap pengelola Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan Universitas Terbuka, dan
Perpustakaan Jakarta Islamic Center yang telah menyediakan data-data pustaka yang
dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Rusli Ishaq, M.Pd. Kepala Madrasah Aliyah Pembangunan, yang dengan ramah
menerima dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di MA Pembangunan UIN
Jakarta.
7. Bapak dan ibu guru Madrasah Pembangunan, serta bagian tata usaha yang sangat ramah
dalam memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam skripsi ini. Khususnya
kepada: Ahmad Shohibul Wafa ZA, M.Pd, Zakariya, M.A, Ridwan, S.Ag, Sartana, S.H,
Drs. Ibrahim, Drs. H. Agus Salim, M.Pd, Ali Ridho, S.Ag, Drs. Dani Wahyudi, Risqo Al
Hudri, S.E, dan Rina Utami.
8. Ayahanda Suhaemi (Alm), terimakasih selama masa hidupnya telah mendidik dan
menasehati untuk terus berusaha keras.
9. Ibunda Siti Uliyah, Ibu terhebat yang tidak henti-hentinya bekerja keras seorang diri,
yang selalu mendukung penulis baik materil dan moril, menyertai langkah penulis dengan
doa terbaik, dan selalu menguatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
10. Adik tercinta Aini Nariyah, terimakasih untuk selalu mendukung dan memberikan
semangat.
11. Yusuf Amrulah Hutasuhut, S.Pd yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta
mendoakan terselesainya skripsi ini.
12. Saudara dan sahabat-sahabatku (Syarifatul Hilwa, Halima Tu‟sadiyah, M. Lutfi, Chairul
Anwar, Ruslan Hapid, Masolehatul Abadiyah, Nurseha, Azka Farhani, Haris Muzanni,
Zahwatul Aini, Zainatul Aufa, Zavirha Thara, Abi dan Umi, Ka silvi, Ka uswah, Dewi,
Febri, Citra Septiani, Fierda Shafratunnisa, Maratus Soliha, Widya Ningsih, Nurdiana)
13. Seluruh teman-teman angkatan 2011/2012 Manajemen Pendidikan, semoga Allah
memberikan kemudahan dan kesempatan untuk bisa meraih cita-cita yang kita inginkan.
Serta kepada pihak-pihak yang selalu membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu, namun tidak mengurangi rasa hormat.
v
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan limpahan pahala dan rahmat dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif tetap penulis harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 22 Oktober 2015
Rohmawati
vi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR UJI REFERENSI
PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ............................................................................................ i
ABSTRACT .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sistem Seleksi .................................................................................... 9
B. Proses Dalam Kegiatan Seleksi .......................................................... 15
C. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan ............................................. 36
D. Kendala-kendala yang Dihadapi Dalam Seleksi ................................ 37
E. Kerangka Berfikir ............................................................................... 40
F. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 42
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 44
B. Metode Penelitian .............................................................................. 45
C. Sumber Data ...................................................................................... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 46
F. Kisi-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum .............................................................................. 50
B. Sejarah ............................................................................................... 50
C. Profil .................................................................................................. 53
D. Visi dan Misi ..................................................................................... 53
E. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................... 54
F. Prestasi ................................................................................................ 54
G. Struktur Organisasi ............................................................................ 55
H. Data Perkembangan Lima Tahun Terakhir ........................................ 56
I. Deskripsi dan Analisis Data ................................................................ 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 75
B. Saran .................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Waktu Kegiatan Penelitian ................................................... 44
Tabel 3.2: Kisi-kisi Wawancara ............................................................. 48
Tabel 4.1: Perkembangan Rombongan Belajar Tiap Kelas .................... 56
Tabel 4.2: Perkembangan Jumlah Siswa ................................................ 56
Tabel 4.3: Perkembangan Ketenagaan .................................................... 56
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan ................... 55
Gambar 4.2: Alur PPDB Madrasah Pembangunan ................................ 70
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Hasil Wawancara
Lampiran 3 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 4 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari bagaimana lembaga dapat
mengelola setiap aktivitas yang terjadi di sekolah. Sekolah merupakan sebuah organisasi
di mana tempat berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan SDM sebagai penggerak
lembaga. SDM unggul yang dapat didayagunakan untuk merealisasikan visi dan misi,
merupakan dambaan semua organisasi termasuk lembaga pendidikan.
Menurut Abdurrahmat Fathoni, “sumber daya manusia merupakan modal dan
kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting
mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan
kemampuannya benar-benar dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi,
maupun bagi kepentingan individu”.1
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal,
perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya.
Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya
organisasi dalam pencapaian tujuannya. Betapa pun majunya teknologi, berkembangnya
informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, namun jika tanpa sumber daya
manusia maka akan sulit bagi organisasi mencapai tujuannya.
Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan SDM, terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Melalui pendidikan
peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan. Peningkatan kualitas sumberdaya ini juga
berdampak pada pembangunan dibidang ekonomi sehingga semakin tinggi tingkat
pendidikan suatu masyarakat semakin majulah bangsa tersebut.
Menurut Redja mudyahardjo, “pendidikan adalah sekolah”. Pendidikan adalah
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja
yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran
penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.2
1 Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), h. 13
2 Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2012), h.6.
2
Pendidikan merupakan jalan keluar sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas
manusia agar memiliki kemampuan yang sempurna, dan hal ini dibutuhkan manusia
untuk hidup bermasyarakat. Pendidikan diharapkan dapat melaksanakan fungsinya
secara optimal, salah satu fungsi pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang
berkompeten sehingga tersedianya SDM yang berkualitas. Namun, dalam praktiknya
sampai saat ini pendidikan masih belum optimal dalam peningkatan kualitas manusia.
Keberhasilan keseluruhan kegiatan dalam proses pendidikan dapat dilihat dari hasil
rapor dan ujian nasional siswa. Hal tersebut sampai saat ini belum memperlihatkan
kondisi yang positif. Bahkan praktik-praktik kecurangan banyak terjadi di sekolah
seperti manipulasi nilai rapor dan kebocoran kunci jawaban soal ujian nasional.
Dengan adanya hal-hal yang bermunculan tersebut permasalahan pendidikan yang
dihadapi saat ini yaitu rendahnya mutu pendidikan. Melihat kondisi ini tentunya
pemerintah dan seluruh praktisi pendidikan melakukan usaha-usaha agar pendidikan
Indonesia lebih bermutu dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Peningkatan kualitas
SDM merupakan respon terhadap berbagai masalah pendidikan di Indonesia. Maka
program peningkatan kualitas SDM harus dilakukan secara terencana, intensif, efektif
dan efisien.
Mutu sebuah sekolah dapat ditentukan oleh komponen-komponen pendukung seperti
kurikulum, keuangan, dan sarana prasarana sebagai penunjang kegiatan sekolah.
Komponen lain yaitu komponen sumber daya manusia seperti guru, kepala sekolah,
manajerial, dan siswa. Seluruh komponen tersebut memiliki hubungan yang saling
mempengaruhi dan memiliki tingkat kepentingan yang sama.
Komponen siswa dalam lembaga pendidikan merupakan obyek yang memiliki peran
penting dalam seluruh pelaksanaan kegiatan sekolah. Hal ini, karena jika tidak ada
siswa/input maka tidak akan ada yang diproses dan tidak ada hasil yang didapat, artinya
sekolah tidak dapat melakukan aktivitasnya. Tanpa input yang memadai, proses
pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara efektif dan hal tersebut dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan sekolah. Namun hal yang harus diperhatikan bahwa
keberadaan input/siswa tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan, tetapi juga merupakan
bagian dari menciptakan sekolah bermutu.
3
Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan pendidikan perlu dilakukan kegiatan
pemilihan atau penyaringan siapa saja calon siswa yang dapat diterima di sekolah.
Dengan adanya seleksi ini diharapkan akan terjaring siswa-siswa yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah. Kegiatan ini juga dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan dasar
yang dimiliki siswa. Hal ini penting dipertimbangkan karena kemampuan siswa sangat
diperlukan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Dengan mendapatkan siswa yang berkualitas setidaknya sekolah akan lebih mudah
menjalankan kegiatan operasional. Hal ini juga memudahkan guru dalam mengajar
sehingga beban guru tidak terlalu berat. Seleksi penerimaan siswa baru harus dipahami
sebagai sebuah proses untuk memperoleh peserta didik yang unggul. Sehingga pada
kegiatan ini sekolah harus merencanakan secara matang agar tujuan diadakannya seleksi
tercapai dan dilakukan secara efektif dan efisien.
Cascio menyatakan “Tujuan dari setiap program seleksi adalah untuk
mengidentifikasikan para pelamar yang memiliki skor tinggi pada berbagai aspek yang
diukur, yang bertujuan untuk menilai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau
karakteristik lain yang penting untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan baik”.3
Kegiatan penerimaan siswa baru dilakukan secara rutin setiap tahun ajaran baru oleh
sekolah. Memahami tujuan dari program seleksi tentunya membuat sekolah secara
khusus membuat perencanaan yang matang agar pada saat pelaksanaannya berjalan
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Seleksi penerimaan siswa baru merupakan
kegiatan awal yang dapat dilakukan sekolah sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan
input yang berkualitas. Namun, kegiatan penerimaan siswa baru menjadi isu pendidikan
yang paling banyak dilaporkan masyarakat. Demikian yang dikatakan anggota
Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan, Budi Santoso.
"PPDB itu paling banyak dilaporkan, ada sekitar 35.5% aduan. Paling banyak
mereka mengadukan pungutan liar di sekolah berkenaan dengan penerimaan siswa baru.
Selain pungutan liar, ada penyalahgunaan wewenang dengan menerima siswa titipan
hingga sistem kuota yang tidak transparan”4
3 Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 105
4 Meilikhah, Masalah Penerimaan Murid Baru Paling Banyak Diterima Ombudsman, 2014,
(http://news.metrotvnews.com)
4
Fakta ini menunjukkan bahwa proses seleksi di lembaga pendidikan masih belum
maksimal serta ditemukannya pelanggaran-pelanggaran etika selama kegiatan
penerimaan siswa baru berlangsung. Kegiatan penerimaan siswa baru harus disadari
sekolah sebagai upaya dalam mendapatkan input berkualitas sehingga perlu melakukan
pemilihan orang-orang yang bertanggungjawab dalam kegiatan penerimaan siswa baru.
Jika kondisi tersebut terus berlangsung dapat memperburuk kualitas lembaga yang
bersangkutan dan dapat menghambat untuk mendapatkan SDM berkualitas. Seleksi
penerimaan siswa baru merupakan kegiatan awal yang dapat dilakukan sekolah sebagai
salah satu upaya untuk mendapatkan input yang berkualitas. Sekolah dapat menentukan
kriteria-kriteria siswa yang dapat diterima dan cara atau sistem yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan seleksi.
Melihat kasus tersebut maka perlu dibenahi pelaksanaan penerimaan siswa baru agar
terjadi peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. Maka dalam pelaksanaanya
kegiatan penerimaan siswa baru harus mengikuti pedoman yang dibuat pemerintah.
Pelaksanaan penerimaan siswa baru harus menjalankan lima asas yang terdapat dalam
pedoman penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2015-2016 yaitu:
1. Objektif, artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, maupun pindahan harus
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan;
2. Transparan, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat
diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik dan stakeholder;
3. Akuntabel, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggungjawabkan
baik prosedur, hasil, maupun aspek pendanaannya;
4. Tidak diskriminatif, artinya penerimaan peserta didik baru tanpa membedakan
suku, ras, golongan, dan status sosial masyarakat;
5. Kompetitif, artinya penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui seleksi
berdasarkan kompetensi yang disyaratkan oleh satuan pendidikan tertentu.5
Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif agar siswa
yang diterima benar-benar qualified sehingga pengaturan, pengembangan, dan
pembinaannya akan lebih mudah. Penerimaan siswa baru bagi sebuah lembaga
pendidikan merupakan kegiatan yang amat penting. Hal tersebut karena pelaksanaan
penerimaan siswa baru merupakan kesempatan bagi sekolah untuk menjaring calon siswa
5 Kementerian Agama RI, Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2015 – 2016, 2015, h. 3,
(http://madrasah.kemenag.go.id/)
5
yang berkualitas. Penerimaan siswa baru adalah kegiatan pertama yang dilakukan sekolah
sebelum memasuki tahun pelajaran baru. Begitu pun hal yang sama dilakukan oleh MA
Pembangunan UIN Jakarta. Pemilihan sistem seleksi yang tepat selalu menjadi bahan
pertimbangan bagi panitia agar kegiatan penerimaan siswa baru dapat berjalan sesuai
dengan rencana, efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Tidak dapat dipungkiri selama kegiatan penerimaan siswa baru MA Pembangunan
menghadapi kendala yang cukup sulit, seperti persaingan terhadap sekolah negeri yang
masih kentara. Persaingan tersebut berkaitan dengan jumlah siswa yang mendaftar ke
MA Pembangunan belum sebesar di sekolah negeri, adanya beberapa siswa yang
dinyatakan lulus seleksi tidak melakukan daftar ulang, adanya siswa yang mendaftar
setelah PPDB dilaksanakan, dan sulitnya mendapatkan siswa yang berasal dari luar
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut penulis tertarik untuk
membahas mengenai bagaimana pelaksanaan kegiatan seleksi siswa dalam penerimaan
siswa baru, maka dalam penulisan skripsi ini penulis memberi judul “Pelaksanaan Sistem
Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah
diantaranya:
1. Adanya siswa yang mendaftar setelah masa penerimaan siswa baru selesai
dilaksanakan;
2. Belum optimalnya pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru;
3. Adanya beberapa siswa yang tidak mendaftar ulang setelah dinyatakan lulus;
4. Sulitnya memprediksi jumlah siswa yang mendaftar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk membatasi penelitian agar lebih
fokus dan sesuai sasaran, maka penelitian dititikberatkan pada kajian mengenai
“Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru Di MA Pembangunan UIN
Jakarta”.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Sistem seleksi apa yang diterapkan sekolah dalam kegiatan penerimaan siswa baru?
2. Bagaimanakah proses seleksi penerimaan siswa baru?
3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam seleksi penerimaan siswa baru?
4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui sistem seleksi yang diterapkan sekolah dalam kegiatan penerimaan
siswa baru;
2. Untuk mengetahui proses seleksi penerimaan siswa baru;
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang diperhatikan dalam seleksi penerimaan siswa
baru;
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru.
F. Manfaat
Hasil penelitian terhadap pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru di MA
Pembangunan UIN Jakarta ini diharapkan bisa memberikan sejumlah manfaat atau
kegunaan antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kepustakaan, kependidikan,
khususnya mengenai pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru serta dapat
menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasil
penelitian ini dengan mengambil kancah penelitian yang berbeda dengan sampel
penelitian yang lebih banyak.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi MA Pembangunan
UIN Jakarta untuk terus meningkatkan pelaksanaan seleksi siswa baru demi
terciptanya output berkualitas dan sekolah bermutu.
7
b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan
bahan bacaan bagi para Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya, dan semua fakultas pada umumnya
sehingga dapat dijadikan bahan referensi penelitian selanjutnya.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sistem Seleksi
Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan memilih calon siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penerimaan siswa baru biasanya ditandai dengan
proses seleksi. Kegiatan ini harus direncanakan dan dikelola dengan matang, mengingat
hal ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan sekolah. Selain itu dalam prosesnya juga
melibatkan komponen-komponen penting agar kegiatan ini berjalan lancar sesuai
rencana. Seleksi merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakan oleh semua pihak
sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Hal ini dimaksudkan agar sekolah
mendapatkan siswa yang unggul dan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah dengan baik berdasarkan target yang telah ditentukan sekolah.
Immagent dan pilecki berpendapat sistem adalah sekumpulan objek dan
menghubungkan objek itu dengan atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari (a) sejumlah bagian-bagian, (b) atribut dari bagian dan
hubungan antara bagian dengan atribut.6 Dalam pengertian ini, ada beberapa pengertian
tentang sistem, antara lain:7
1) Cleland dan King mengatakan, sistem adalah kumpulan dari berbagai hal yang saling
memengaruhi dan saling tergantung yang membentuk kesatuan yang terikat;
2) Kast dan Rosenzweig mengatakan, sistem adalah suatu kesatuan yang utuh,
terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen dan subsistem dan
dibatasi oleh batasan-batasan lingkungan suprasistem yang dapat dikenali;
3) LAN mengartikan sistem adalah seperangkat unsur, elemen, komponen, hal, atau
subsistem, yang saling terkait, saling memengaruhi, saling tergantung, sehingga
merupakan satu totalitas, entitas, atau kesatuan yang utuh, terpadu dan mempunyai
fungsi, tujuan atau output tertentu.
6 Syafaruddin dan Anzizhan, Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), h.16
7 Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), h. 64-65
9
Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri menyatakan, sistem bisa berupa abstrak dan
fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi
yang saling bergantung. Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan-
gagasan tentang tuhan, manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem yang bersifat fisis
adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.8
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu kesatuan,
bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Sama
halnya dalam sebuah organisasi seperti sekolah yang memiliki banyak elemen-elemen
yang saling berhubungan satu sama lain yaitu input-proses-output. Sistem juga dapat
dikatakan sebagai cara, prosedur/tata pelaksanaan suatu kegiatan, seperti pada kegiatan
penerimaan siswa baru. Dalam kegiatan penerimaan siswa baru diperlukan adanya
prosedur baku atau tata cara pelaksanaan kegiatan. Hal ini bertujuan agar kegiatan seleksi
dapat dilakukan secara optimal. Adapun pengertian mengenai seleksi akan dijabarkan di
bawah ini.
Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa “selecting is chooseing. Any selection is a
collection of things chosen. The selection process involves picking out by preference
some objects or thingsfrom among others. In reference to staffing and employment,
selection refers specially to the decision to hire a limited number of workers from a
group of potential employe”.9
Seleksi adalah menganalisa informasi hasil dari proses sebelumnya, membandingkan
informasi hasil wawancara dan resume. Membandingkan calon satu dengan yang lain,
membandingkan kelemahan, dan kekuatan para calon, dan memutuskan calon yang
paling sesuai dengan persyaratan tenaga yang diperlukan.10
Adapun menurut Malayu
Hasibuan seleksi merupakan suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang
diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan.11
8 Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi, 2005), h.9
9 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2011 ), h. 35
10
Willy Susilo, AUDIT SDM Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi Manajemen Sumberdaya Manusia
serta Pimpinan Organisasi/perusahaan..., h. 16
11
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.47
10
Karyawan atau tenaga kerja dalam suatu organisasi adalah sangat penting bagi
peningkatan produktivitas atau kemajuan sebuah organisasi, sehingga perlu melakukan
pemilihan terhadap mereka yang nantinya akan bekerja di dalam organisasi. Seleksi
dilaksanakan untuk menjaring, memilih, dan menentukan dari mereka yang dianggap
nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan. Mereka diharapkan
dapat memperlihatkan hasil kerja yang diinginkan oleh pimpinan organisasi. Dalam
prosesnya seleksi memerlukan perencanaan yang matang agar pelaksanaan kegiatan
seleksi dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan orang-orang dari sekelompok
pelamar yang paling cocok atau yang paling memenuhi syarat untuk memenuhi suatu
jabatan atau posisi tertentu.12
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan
untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak.13
Seleksi menurut Mathis dan Jackson adalah proses pemilihan orang-orang yang
memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah
organisasi.14
M.T.E. Hariandja mengatakan seleksi merupakan proses untuk memutuskan
pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses
perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal.15
Sedangkan menurut
Sedarmayanti seleksi adalah kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan apakah seorang
pelamar diterima bekerja atau tidak.16
Adapun Veithzal Rivai mengatakan seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM
yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah
terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang
dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang
dinamakan dengan seleksi.17
12 Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.105
13
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 134,
cet.3
14
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2012), h. 137
15
Ibid., h.140
16
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Refika Aditama,2013), Cet.6, h.113
17
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.159
11
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa seleksi merupakan proses identifikasi,
penyaringan, penilaian, dan pemilihan terhadap calon pelamar yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan untuk memutuskan diterima tidaknya pelamar dalam organisasi. Di
atas telah dijelaskan mengenai pengertian sistem dan seleksi, dalam konteks sekolah pada
kegiatan penerimaan siswa baru sistem seleksi di sini ialah cara-cara atau jalan yang
digunakan untuk menyeleksi siapa diantara para calon siswa yang mendaftar akan
diterima sebagai siswa baru.
Seleksi merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan baik pada perusahaan
maupun lembaga pendidikan seperti sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh
input yang qualified dan kompeten, sehingga mampu mengikuti seluruh kegiatan yang
ada di lembaga. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan objektif.
Siswa adalah aset utama dari sekolah, dikatakan demikian karena peran siswa sangat
menentukan berhasil tidaknya sekolah. Siswa merupakan obyek dalam proses
transformasi ilmu pengetahuan, sehingga proses penerimaan siswa baru harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh serta direncanakan secara matang agar dalam pelaksanaannya
berjalan sesuai dengan harapan sekolah.
Seleksi dilaksanakan tidak hanya untuk penerimaan siswa baru saja namun juga pada
saat penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan. Siswa, guru, karyawan dan seluruh
sumber daya manusia yang berada dilembaga pendidikan harus melalui tahapan seleksi
untuk dapat bekerja di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar terjaring tenaga-tenaga
kompeten dalam sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan mutu
sumber daya manusia.
Saat ini kebutuhan akan pendidikan melonjak tinggi disatu pihak, dipihak lain tempat
yang tersedia terbatas sehingga harus dilakukannya seleksi, apalagi jika sebuah sekolah
sudah punya tempat sendiri dihati pelanggannya. Bahkan terkadang terbentuk opini
sekolah berkualitas dan tidak. Kebanyakan masyarakat menilai sekolah berkualitas dan
tidak dilihat dari jumlah siswa yang diterima, latar belakang siswa yang diterima, serta
lulusan yang dihasilkan sekolah. Maka melihat hal tersebut penting adanya melakukan
kegiatan pemilihan siapa saja siswa yang dapat diterima di sekolah.
12
Penerimaan siswa baru merupakan salah satu kegiatan yang pertama dilakukan yang
biasanya dengan mengadakan seleksi calon siswa. Pengelolaan siswa baru ini harus
dilakukan sedemikian rupa, sehingga kegiatan belajar sudah dapat dimulai pada hari
pertama setiap tahun ajaran baru. Seleksi di sekolah merupakan upaya sekolah dalam
mencari dan mendapatkan peserta didik yang dianggap layak untuk mengikuti proses
pembelajaran dan telah melewati berbagai macam proses tes atau ujian di sekolah.
Pada penerimaan siswa baru sekolah menyeleksi siswa-siswa yang memiliki
kemampuan dan kualitas diantara para pendaftar menggunakan cara-cara yang telah
ditentukan. Karena dengan mendapatkan input yang berkualitas tentunya akan membantu
proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga lulusan yang dihasilkan sekolah
berkualitas, serta mampu bersaing dengan lulusan sekolah lain. Hal ini juga berfungsi
untuk menarik minat masyarakat terhadap sekolah sehingga jumlah siswa yang mendaftar
bertambah. Semakin banyak calon siswa yang mendaftar maka peluang untuk
mendapatkan siswa yang berkualitas semakin besar hal ini juga berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pendidikan sekolah.
Menurut Tim Dosen Administrasi Pendidikan Malang setidaknya ada tiga macam
cara yang digunakan dalam sistem seleksi. Pertama seleksi berdasarkan DANEM / UN,
yang kedua berdasarkan PMDK, sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil
tes masuk.18
Pertama seleksi berdasarkan nilai ujian nasional. Cara ini banyak ditemui pada
sekolah negeri. Mereka menggunakan sistem seleksi berdasarkan nilai UN karena dinilai
lebih efektif dan efisien, karena mengingat respon masyarakat terhadap sekolah negeri
sangat besar. Seleksi ini dilakukan dengan merangking hasil nilai ujian nasional. Mereka
yang berada pada rangking yang telah ditentukan akan diterima di sekolah tersebut.
Kedua seleksi berdasarkan penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Seleksi ini
dilakukan dengan cara mengamati prestasi siswa secara menyeluruh pada sekolah
sebelumnya. Prestasi tersebut dapat diamati melalui buku rapor semester pertama sampai
dengan semester terakhir.
18 Tim Dosen Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang,
1989), cet 2, h.95
13
Ketiga seleksi berdasarkan tes masuk. Seleksi tes masuk adalah bahwa mereka yang
mendaftar disuatu sekolah terlebih dahulu diwajibkan menyelesaikan serangkaian tes atau
ujian yang ditentukan sekolah. Jika calon siswa dapat menyelesaikan tes yang telah
ditentukan maka ia akan diterima. Sebaliknya jika calon siswa tidak dapat menyelesaikan
tes yang telah ditentukan maka tidak diterima sebagai peserta didik.
Sistem seleksi ini biasanya dilakukan melalui dua tahap, yakni seleksi administratif
dan seleksi akademik. Seleksi administratif merupakan seleksi atas kelengkapan-
kelengkapan administratif calon siswa seperti mengisi formulir, poto copy rapor, poto
copy akte kelahiran dan pas foto terbaru. Adapun seleksi akademik adalah suatu aktivitas
yang bermaksud mengetahui kemampuan akademik calon. Tes akademik biasanya berupa
pengetahuan umum (IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa
Arab).
B. Proses Dalam Kegiatan Seleksi
Proses seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk
menjamin mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dan sesuai
dengan kriteria yang ditentukan dan jumlah yang dibutuhkan. Proses seleksi pegawai
merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen
sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi terdapat
sekelompok pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat
tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.19
Melihat hal tersebut maka
pentinglah bagi organisasi untuk secara serius melakukan proses seleksi karena kegiatan
seleksi ini menentukan keberhasilan yang didapat organisasi.
Untuk memudahkan kegiatan seleksi ini tentunya harus ada langkah-langkah atau
proses yang dilalui agar kegiatan ini dapat berjalan secara efektif dan efisien serta sesuai
yang diinginkan. Adapun dalam buku Herman Sofyandi mengatakan bahwa proses
seleksi ada 7 tahapan yang harus dilalui pelamar yaitu:
19 Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.131, Cet.9
14
Lamaran Kerja Dan Riwayat Hidup
Wawancara Pendahuluan
Tes Psikotes
Tes Kemampuan
Tes Kesehatan
Wawancara Penentuan
Penerimaan
Sumber: diadaptasi dari buku Herman Sofyandi: proses seleksi sumber daya manusia.20
Mengadaptasi proses seleksi yang dikemukakan oleh Herman Sofyandi, maka proses
kegiatan seleksi di sekolah setidaknya ada 7 tahapan yang harus dilalui calon siswa yaitu:
1. Lamaran kerja dan riwayat hidup
Pada tahap ini siswa mengambil formulir pendaftaran yang wajib diisi lengkap
oleh siswa. Formulir ini nantinya dikembalikan lagi pada sekolah, formulir diberikan
kepada calon siswa untuk mengetahui riwayat hidup, keadaan ekonomi, keluarga, asal
sekolah, prestasi yang pernah diraih dan nilai ujian nasional.
2. Wawancara pendahuluan
Wawancara ini dilakukan untuk menanyakan terkait hal-hal yang terdapat dalam
formulir, karena dikhawatirkan pengisiannya tidak valid. Selain itu untuk menggali
lebih jauh mengenai calon sekaligus untuk memberitahukan tahapan-tahapan
selanjutnya yang harus diikuti siswa. Hal ini berguna untuk menilai sikap, etika, dan
perilaku siswa yang dapat tercermin pada saat proses wawancara.
20 Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.106.
15
Wawancara sebagai alat seleksi sering dipandang sebagai langkah yang cukup
penting. Wawancara merupakan teknik yang paling umum digunakan dalam proses
seleksi. Agar kegiatan wawancara berhasil maka harus memahami terlebih dahulu
mengenai kegiatan ini. Saat ini metode wawancara yang biasa digunakan antara lain:21
a. One-on-one interview, percakapan antara satu pewawancara dan satu pelamar.
b. Group interview, percakapan antara satu pewawancara dengan beberapa pelamar
sekaligus.
c. Board interview, percakapan antara beberapa pewawancara dan satu atau beberapa
pelamar.
d. Stress interview, wawancara yang secara sengaja ingin menciptakan suasana yang
“menekan” pelamar, baik melalui pertanyaan-pertanyaan maupun rekayasa kondisi
saat wawancara berlangsung.
Wawancara merupakan percakapan mendalam yang dilakukan oleh calon siswa
dengan pewawancara. Tujuan wawancara seleksi adalah untuk mengetahui calon siswa
memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh sekolah. Terdapat lima
tahap dalam proses wawancara yaitu:22
1) Melakukan persiapan
Persiapan yang dilakukan pewawancara yaitu membuat daftar pertanyaan yang
akan ditanyakan pada calon siswa dan mempelajari daftar riwayat hidup dari formulir
yang sudah diisi sebelumnya oleh siswa. Selain itu juga harus mempersiapkan
ruangan, sebaiknya ruangan tidak terlalu besar dan kecil. Hal ini untuk menjamin
kerahasiaan, bisa menggunakan ruangan yang bersekat kemudian ada ruang tunggu
agar pewawancara yang lain bisa menunggu dengan nyaman karena tempat sudah
disediakan. Kemudian menyiapkan absensi dan alat tulis.
2) Menciptakan/membangun suasana atau hubungan baik
Setelah persiapan dirasa cukup maka selanjutnya melakukan kegiatan
wawancara. Saat wawancara berlangsung hendaknya membangun suasana yang
nyaman agar pihak yang diwawancara tidak merasa tegang. Menciptakan suasana
yang nyaman dapat dimulai dengan menanyakan hal-hal ringan seperti kabar anda
hari ini, dan pewawancara dapat menggunakan bahasa tubuh semisal menjabat
21 Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h.109
22 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.175
16
tangan, senyum, mempersilahkan duduk, menunjukkan wajah yang santai, tidak
berbicara dengan keras sehingga kegiatan wawancara seperti mengobrol dengan
konteks yang lebih resmi.
3) Melakukan pertukaran informasi/percakapan
Tahap selanjutnya yaitu melakukan kegiatan percakapan yang bertujuan untuk
menggali informasi pihak yang diwawancarai. Agar kegiatan percakapan berjalan
dengan baik, pewawancara dapat memulai dengan pertanyaan yang ringan sehingga
menimbulkan suasana rileks. Setelah itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
sudah disiapkan sesuai dengan pedoman yang dibuat organisasi. Agar pertukaran
informasi mendapat hasil yang optimal hendaknya pewawancara menyimak dan
mencatat apa-apa yang disampaikan pelamar.
4) Menutup wawancara
Jika waktu wawancara sudah habis sebaiknya pewawancara memberikan isyarat
bahwa kegiatan wawancara akan segera berakhir. Hal ini dapat dilakukan lewat
bahasa tubuh misalnya melihat jam dan memandang ke pintu merupakan tanda bagi
pelamar bahwa wawancara akan berakhir. Setelah proses wawancara selesai
hendaknya pewawancara menginformasikan langkah berikut dalam proses seleksi
yang akan diikuti, dan memberitahukan kapan keputusan penerimaan akan
diumumkan.
5) Evaluasi
Setelah wawancara selesai, maka kemudian pewawancara mencatat jawaban atau
informasi yang didapat dari pelamar. Serta memberikan gambaran dan kesan-kesan
umum terhadap pelamar selama kegiatan wawancara berlangsung. Terakhir
pewawancara memberikan penilaian terhadap pelamar atas wawancara yang telah
dilakukan.
Wawancara masih digunakan dalam proses seleksi karena tingkat akurasi yang lebih
tinggi hal ini dikarenakan pewawancara memperoleh informasi langsung dari pelamar
sehingga tidak akan terjadi manipulasi data. Sekarang ini dikenal sedikitnya 3 jenis
wawancara:23
23
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet.19), h.141
17
a) Wawancara Tidak Terstruktur
Dalam kegiatan wawancara yang tidak terstruktur, pewawancara tidak
mempersiapkan daftar pertanyaan secara baku atau tertulis namun demikian tidak
berarti pewawancara tidak melakukan persiapan. Jumlah dan jenis pertanyaan
biasanya berkembang ketika wawancara berlangsung. Wawancara tidak terstruktur
memerlukan keterampilan improvisasi yang tinggi sehingga informasi kunci
mengenai diri pelamar benar-benar diperoleh.
b) Wawancara Terstruktur
Jenis wawancara terstruktur ini digunakan apabila validitas informasi yang dicari
dianggap penting dan apabila jumlah pelamar yang hendak diwawancarai banyak.
Pelaksanaannya berbanding terbalik dengan tidak terstruktur yaitu pewawancara
mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pelamar. Hal ini membuat
pelaksanaannya cenderung lebih formal.
c) Gabungan Antara Tidak Terstruktur dan Terstruktur
Kenyataan yang terjadi jenis wawancara ini lebih sering digunakan organisasi
sebagai teknik seleksi. Alasannya ialah penggabungan kedua teknik tersebut
mengambil manfaat dari keduanya. Dapat dikatakan demikian karena wawancara
terstruktur memungkinkan perolehan informasi kunci, sesuai dengan daftar
pertanyaan yang sudah dibuat dan mendapat informasi secara mendalam mengenai
pelamar melalui wawancara tidak terstruktur.
Pada dasarnya wawancara dilakukan oleh dua orang secara face to face antar pelamar
dengan pewawancara. Dalam pelaksanaannya wawancara tidak selalu berjalan lancar
adapun beberapa kesalahan pewawancara:24
(1) “Halo Effect” hal ini terjadi ketika pewawancara mengevaluasi peserta seleksi
berdasarkan informasi yang terbatas atau yang hanya terlihat dari penampilannya saja.
(2) Mengajukan pertanyaan yang mengarahkan.
(3) Memberikan penilaian yang bias positif atau negatif.
(4) Mendominasi wawancara atau percakapan.
24 Suhendra dan Murdiyah hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),h. 58
18
Wawancara menjadi alat yang digunakan dalam kegiatan seleksi baik pada
perusahaan maupun sekolah. Wawancara dianggap instrumen yang menunjukkan hasil
yang akurat. Untuk mendapatkan hasil dari dilakukannya wawancara maka pewawancara
perlu memperhatikan hal-hal yang telah dijelaskan di atas.
3. Tes Psikologis
Tes psikologis atau psikotes ini diberikan oleh ahli psikolog. Tes ini
mengungkapkan kemampuan potensial dan kemampuan nyata calon pelamar. Di
samping itu dapat pula diungkapkan minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian, dan
kemampuan khusus lainnya yang ada pada calon pelamar. Menurut Anwar Prabu
dalam bukunya beberapa tes psikologis yang dapat diberikan kepada calon pelamar
antara lain yaitu:25
a. Tes Bakat
Tes bakat mengukur kemampuan potensial (IQ) yaitu kecerdasan seseorang,
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pengetahuan akademik calon siswa.
Selain itu juga untuk mengetahui bakat-bakat khusus yang dimiliki siswa seperti
kemampuan menulis, perencanaan, daya abstraksi, menghitung dan lain sebagainya.
b. Tes kecenderungan untuk berprestasi
Tes ini mengukur keterampilan dan pengetahuan calon siswa. Tes yang
digunakan adalah Achievement Test. Tes prestasi ini hendaknya dilakukan secara
cermat dan mendalam untuk mengetahui apakah mempunyai sikap serta kemauan
besar dalam mencapai prestasi selama sekolah. Semakin banyak siswa berprestasi
yang dapat direkrut semakin baik pula dampak yang dirasakan sekolah.
c. Tes minat bidang pekerjaan
Dalam konteks pendidikan tes minat bidang ini digunakan untuk mengukur minat
calon siswa terhadap bidang mata pelajaran. Hal ini diperlukan dalam pemilihan
jurusan atau peminatan seperti di SMA ada jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Dengan
adanya tes ini diharapkan pemilihan jurusan sudah sesuai dengan minat siswa, jika
sudah sesuai dengan minat maka akan lebih mudah untuk siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
25
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, cet. 10), h.36
19
d. Tes kepribadian
Tes ini mengukur sikap, perilaku, karakteristik, kedewasaan emosi, kesukaan
bergaul, sifat kepemimpinan, dan tanggung jawab dari pelamar.
4. Tes Kemampuan
Tes kemampuan disini adalah kemampuan dilihat dari segi psikomotor yaitu
mengukur kekuatan, koordinasi, dan kecekatan jari/tangan.
5. Tes Kesehatan
Tes ini merupakan pemeriksaan medis terhadap calon siswa. Gunanya untuk
mengungkapkan keadaan fisik calon siswa dan daftar riwayat penyakit yang dimiliki
siswa. Hal ini juga dilakukan untuk mengetahui siswa terbebas dari obat-obatan
terlarang. Karena jika hal ini terjadi tentunya tidak hanya berdampak pada siswa
tetapi juga citra sekolah menjadi buruk di masyarakat. Pada umumnya tes ini
mengharuskan kepada pelamar untuk menginformasikan keadaaan kesehatannya, ada
dua cara yang dapat ditempuh. Pertama, siswa diminta untuk melampirkan surat
keterangan dari dokter yang menyatakan keadaan kesehatannya secara benar tanpa
manipulasi. Kedua, sekolah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melalukan tes
kesehatan. Biasanya tes ini dilakukan di sekolah dengan mendatangkan dokter ke
sekolah atau calon siswa yang ke rumah sakit yang ditunjuk. Nantinya hasil
pemeriksaan akan diserahkan kepada sekolah dan menjadi bahan pertimbangan
keputusan penerimaan siswa.
Dalam proses pemilihan suatu teknik seleksi haruslah mempertimbangkan empat
aspek, yaitu validitas (keabsahan), reliabilitas (kehandalan), biaya, dan kemudahan
pelaksanaan.26
Alat tes dalam seleksi harus memiliki keempat kriteria tersebut hal ini
dimaksudkan agar hasil dari tes yang dilakukan dapat dipercaya, memiliki tolak ukur
sehingga dapat diambil keputusan apakah pelamar yang melakukan testing berhak lulus
atau tidak.
26 Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), cet.3
h.109
20
Pertama tes yang digunakan dalam proses seleksi harus memiliki kriteria validitas
(keabsahan). Validitas merupakan tingkat di mana peubah perkiraan berkorelasi nyata
dengan suatu kriteria tertentu. Validitas diperlukan untuk menghasilkan keputusan
penyeleksian yang lebih tepat dan akurat untuk menilai tenaga kerja yang berkualitas
tinggi. Kedua reliabilitas (kehandalan) tingkat di mana suatu teknik pengukuran
karakteristik pribadi pelamar memberikan hasil-hasil yang stabil. Ukurannya jika individu
mendapatkan skor yang cenderung sama setiap kali dilakukan tes. Semakin tinggi
kehandalan pengukuran suatu teknik seleksi, semakin baik data yang didapat. Ketiga
biaya, biaya memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilan penyeleksian.
Sebuah lembaga banyak menghabiskan biaya untuk kegiatan seleksi maka hal tersebut
harus memperhitungkan biaya yang habis digunakan, dengan hasil seleksi yang didapat
harus seimbang sehingga efektif dan efisien dan tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Keempat kemudahan dalam pelaksanaan dan penggunaan instrumen tes. Ada
perlunya melakukan pelatihan bagi orang-orang yang ditugaskan untuk menyeleksi dalam
hal penggunaan instrumen seleksi.
6. Wawancara Penentuan
Setelah melakukan urutan langkah di atas siswa harus melakukan wawancara
penentuan atau yang disebut wawancara akhir. Tahap ini diperlukan untuk
mencocokan kemampuan siswa dalam kegiatan sekolah seperti menginformasikan
kepada siswa berupa program-program sekolah, tata tertib peserta didik, kewajiban
administrasi yang harus dipenuhi, serta hal-hal penting yang berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar sehingga siswa memiliki gambaran mengenai sekolah dan
untuk mengetahui kesanggupan siswa dalam mengikuti segala aturan dan kebijakan
yang ditetapkan sekolah.
7. Penerimaan
Langkah terakhir yaitu menginformasikan hasil seleksi kepada peserta yang
mengikuti kegiatan seleksi. Hasil dari kegiatan tersebut ada tiga kemungkinan yaitu
siswa yang diterima, siswa yang masuk ke daftar cadangan dan siswa yang gagal
masuk. Hendaknya pada keputusan penerimaan ini dilakukan analisis mendalam yang
dapat dinilai dari hasil tes yang dilakukan tiap siswa. Tidak hanya tes pengetahuan
21
saja, tetapi juga kecakapan bicara dalam kegiatan wawancara dapat menjadi
pertimbangan siswa diterima atau tidak.
Tahapan seleksi siswa baru tiap sekolah berbeda-beda hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah yang terpenting dari tiap tahapan yang digunakan hendaknya
menunjukkan secara akurat dan obyektif terhadap hasil seleksi. Seleksi peserta didik
merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau
tidaknya calon peserta didik. Proses seleksi ini bertujuan untuk mencari input siswa yang
dapat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dengan baik sehingga seleksi
diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan mutu sekolah.
Seleksi diterapkan pada tiap lembaga atau organisasi, karena sebuah lembaga
merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan kegiatan bersama untuk mencapai
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penting bagi lembaga atau organisasi
memilih orang yang akan masuk ke dalam lembaga. Sebab seleksi yang tidak tepat
menyebabkan lembaga gagal mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan. Seleksi juga
merupakan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada perusahaan dan dalam konteks
lembaga pendidikan seleksi masuk kedalam kegiatan manajemen kesiswaan. Artinya
kegiatan seleksi merupakan hal yang sering kita temui dikegiatan sehari-hari dan penting
bagi kita untuk mengetahui fungsi seleksi dan penerapannya dengan baik sehingga tujuan
dari adanya kegiatan ini tepat sasaran.
Mulyasa mengatakan “bidang manajemen kesiswaan sedikitnya memiliki tiga tugas
utama yang perlu diperhatikan, yaitu penerimaan siswa baru, kegiatan kemajuan belajar,
serta bimbingan dan pembinaan disiplin”.27
Penerimaan siswa baru perlu dipersiapkan
dengan matang dan perlu diperhatikan kelancaran selama kegiatan agar dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Penerimaan siswa baru bukanlah kegiatan yang
asing karena secara rutin sekolah melakukan kegiatan ini. Walaupun dilakukan setiap
tahun tidak berarti kegiatan ini selalu berjalan sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan. Maka sekolah harus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan hendaknya sekolah memperhatikan kekurangan-
27 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet.10, h. 46
22
kekurangan yang terjadi saat penerimaan siswa baru sebelumnya sehingga dapat
dilakukan perbaikan dalam kegiatan serupa ditahun selanjutnya.
Kegiatan seleksi adalah langkah awal dan paling penting untuk mendapatkan pelamar
yang cakap dan berkompeten. Seleksi juga berfungsi untuk penempatan pelamar pada
jenjang tertentu. Maka penting bagi sebuah lembaga menilai kompetensi pelamar agar
sesuai dengan kebutuhan. Begitupula halnya dengan kegiatan penerimaan siswa baru di
sekolah untuk mendapatkan calon siswa yang berkompeten dan memiliki kualitas unggul
dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik maka perlu dilakukannya pemilihan terhadap
para calon siswa.
Di dalam buku Sri Minarti, Manajemen Sekolah dijelaskan bahwa: Penerimaan
peserta didik meliputi penentuan kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem
penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta
didik, dan pemecahan problema-problema peserta didik.28
Penerimaan peserta didik baru
termasuk salah satu aktivitas penting dalam manajemen peserta didik, sebab aktifitas
penerimaan siswa baru ini menentukan seberapa besar kualitas input yang dapat diseleksi
oleh sekolah. Penerimaan siswa baru perlu dikelola sedemikian rupa mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa
baru (PSB). Dalam kegiatan ini kepala sekolah membentuk panitia atau menunjuk
beberapa orang guru untuk bertanggung jawab dalam tugas tersebut. Setelah para siswa
diterima lalu dilakukan pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental, dan
emosional siap untuk mengikuti pendidikan di sekolah.29
Adapun prosedur penerimaan siswa baru dalam buku manajemen peserta didik
berbasis sekolah karya Ali Imron terdiri dari tujuh tahapan yaitu: pembentukan panitia
penerimaan peserta didik baru, rapat penerimaan peserta didik baru, pembuatan dan
pengiriman pengumuman peserta didik baru, pendaftaran peserta didik baru, seleksi
28 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2011), h.156
29 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), cet.10, h. 46
23
peserta didik baru, penentuan peserta didik yang diterima, dan pendaftaran ulang peserta
didik baru.30
Secara jelas tahapan tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
1. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
Kegiatan pertama yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam penerimaan
siswa baru adalah pembentukan panitia. Panitia ini dibentuk dengan maksud agar
secepat mungkin melaksanakan pekerjaannya. Biasanya panitia ini disusun secara
musyawarah untuk menghindari keputusan-keputusan yang tidak demokratis. Panitia
yang sudah terbentuk umumnya diformalkan dengan menggunakan surat keputusan
dari kepala sekolah atau yayasan.
Susunan panitia penerimaan siswa baru dapat mengambil alternatif sebagai
berikut:31
a. Ketua umum :
b. Ketua pelaksana :
c. Sekretaris :
d. Bendahara :
e. Anggota/seksi :
Susunan kepanitian tersebut memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-
masing sehingga kegiatan penerimaan siswa baru lebih terorganisir dan
memudahkan saat pelaksanaan kegiatan penerimaan siswa baru. Penyusunan
panitia disesuaikan dengan kebutuhan agar struktur yang dibuat tidak terlalu
besar.
2. Rapat penerimaan siswa baru
Setelah pembentukan panitia, maka selanjutnya panitia yang telah dibentuk dan
diformalkan dalam surat keputusan mengadakan rapat. Rapat ini berfungsi untuk
membuat perencanaan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru. Dalam rapat ini
yang dibicarakan adalah keseluruhan ketentuan penerimaan peserta didik baru.
Walaupun penerimaan siswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap
tahun, tetapi ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan penerimaan harus
30
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.47
31
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 208
24
senantiasa dibicarakan. Dalam rapat ini, keseluruhan anggota panitia dapat berbicara
sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing. Aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan dibicarakan setuntas mungkin sehingga setelah selesai rapat seluruh
anggota panitia hanya perlu menindaklanjutinya saja. Apa yang telah diputuskan
dalam rapat hendaknya segera dilaksanakan.
Hasil rapat panitia penerimaan siswa baru tersebut dicatat dalam buku notulen
rapat. Buku notulen rapat merupakan buku catatan tentang rapat yang dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan untuk membuat keputusan-keputusan sekolah. Dalam rapat
banyak sekali pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan cemerlang yang perlu
didokumentasikan. Alat untuk mendokumentasikannya menggunakan buku catatan
rapat.
3. Pembuatan, pengiriman/pemasangan pengumuman
Selanjutnya bagian seksi pengumuman membuat pengumuman yang biasanya
berisi hal-hal sebagai berikut:32
a. Gambaran singkat mengenai sekolah
Mengenai sejarah sekolah, kelengkapan gedung yang dimiliki, fasilitas-fasilitas
sekolah serta tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di sekolah seperti guru,
pegawai TU, laboran, pustakawan dan lain sebagainya.
b. Persyaratan peserta didik yang meliputi:
1) Lulus ujian yang ditunjukkan dengan ijazah atau surat keterangan lulus dari
kepala sekolah.
2) Berkelakuan baik ditunjukkan dengan SKKB dari sekolah
3) Berbadan sehat ditunjukkan dengan surat keterangan dari dokter
4) Salinan ijazah dengan daftar nilai yang dimiliki
5) Salinan rapor siswa
6) Membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
pihak sekolah
7) Melampirkan pas foto terbaru sesuai yang diminta sekolah
8) Batasan umur ditunjukkan dengan salinan akte kelahiran
32 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.59
25
c. Cara pendaftaran meliputi secara kolektif dan secara individual. Secara kolektif
melalui kepala sekolah tempat di mana calon siswa baru tersebut sekolah. Secara
individual dilakukan secara mandiri oleh masing-masing calon siswa baru.
d. Waktu pendaftaran, menginformasikan kapan waktu pendaftaran dibuka dan
kapan pendaftaran ditutup
e. Tempat pendaftaran yang menyatakan di mana saja calon siswa baru dapat
mendaftarkan diri. Disarankan agar berada di tempat yang mudah dijangkau oleh
siswa.
f. Biaya pendaftaran yang harus dibayarkan serta mekanisme pembayaran
g. Waktu dan tempat seleksi dilakukan
h. Pengumuman hasil seleksi
Pembuatan pengumuman hendaknya dilakukan jauh-jauh hari agar
pengumuman yang dibuat semenarik mungkin sehingga banyak calon siswa baru
yang tertarik untuk mendaftar. Pengumuman dapat dilakukan melalui media
seperti brosur, spanduk, radio, dan website. Jika media cetak yang digunakan
buatlah desain semenarik mungkin dengan pemilihan warna yang tepat dan
kalimat tulisan persuasif yang dicetak dengan bentuk yang unik. Selain itu
penempatan pengumuman hendaknya pada tempat-tempat yang strategis agar
dapat dibaca para calon siswa, pengumuman juga dapat dilakukan dengan
mendatangi sekolah-sekolah secara langsung atau membagikan brosur.
4. Pendaftaran calon peserta didik baru
Setelah pengumuman pembukaan pendaftaran disebarkan maka selanjutnya
panitia bersiap untuk kedatangan siswa yang hendak mendaftar. Yang harus
disediakan pada saat pendaftaran peserta didik baru adalah tempat pendaftaran, loket
informasi, dan formulir pendaftaran. Usahakan untuk menyediakan formulir
pendaftaran yang lebih agar tidak mengganggu selama kegiatan pendaftaran
berlangsung. Kemudian tenaga untuk loket pendaftaran pun harus diperbanyak karena
terkadang terjadi hal-hal seperti menumpuknya pendaftar. Usahakan untuk mengatur
antrian agar teratur dan tidak ada orang tua murid/calon siswa yang kecewa terhadap
pelayanan panitia penerimaan siswa baru.
26
5. Seleksi peserta didik baru
Setelah siswa yang mendaftar dan mengembalikan formulir yang telah dilengkapi
selanjutnya siswa mengikuti kegiatan seleksi. Kegiatan seleksi penerimaan siswa baru
ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu UN, PMDK, dan tes masuk. Jika yang
digunakan sebagai alat seleksi adalah tes masuk maka beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah mengatur pengawas tes dan peserta tes. Pengawas perlu diatur
agar mereka dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang ditentukan. Karena
pengawas merupakan orang yang bertugas langsung selama kegiatan tes. Untuk itu
perlu ditetapkan tata tertib pengawas dalam pelaksanaan tes. Adapun tata tertib
pengawas ini meliputi sebagai berikut:
a. Datang satu setengah jam sebelum pelaksanaan tes;
b. Menandatangani daftar hadir pengawas;
c. Menerima naskah soal-soal tes dan lembar jawabannya;
d. Memakai tanda pengenal sebagai pengawas;
e. Datang diruang pengawasan setengah jam sebelum tes dimulai;
f. Mempersilahkan calon peserta didik masuk keruangan tes dengan
memperlihatkan kartu tanda tes;
g. Membacakan tata tertib peserta tes;
h. Melaksanakan tes ketika waktu menunjukkan tes dimulai;
i. Mengedarkan daftar absensi siswa yang mengikuti tes;
j. Pengawas membuat berita acara;
k. Mengingatkan waktu pengerjaan tes;
l. Pengawas mengambil soal dan kertas jawaban peserta tes;
m. Pengawas mempersilahkan peserta untuk meninggalkan ruangan;
n. Pengawas memberikan lembar jawaban pada seksi pengawas beserta absensi
peserta tes.33
Peserta tes juga perlu diatur agar mereka dapat mengikuti seleksi sesuai dengan yang
ditentukan hal ini juga untuk memberikan arahan-arahan kepada peserta tes agar mereka
tidak merasa bingung selama kegiatan tes berlangsung. Tata tertib untuk peserta tes
diberikan sebelum melakukan tes. Adapun tata tertib yang harus dibacakan oleh
pengawas kepada peserta yaitu:
a. Peserta sudah berada dilokasi 15 menit sebelum tes dimulai;
b. Peserta tidak boleh masuk sebelum ada instruksi dari pengawas;
c. Peserta dapat memakai baju bebas namun tetap sopan;
d. Saat masuk ruangan peserta diwajibkan mengeluarkan kartu tanda tes;
e. Ketika tes sedang berlangsung peserta dilarang meminjamkan alat tulis;
33 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.65
27
f. Tidak diperkenankan berbuat curang;
g. Pelanggaran atas tata tertib berakibat tidak diikut sertakan peserta dalam
seleksi.34
6. Penentuan peserta didik yang diterima
Dari proses seleksi yang dilakukan selanjutnya melakukan penentuan peserta
didik yang diterima. Cara menentukan siswa yang diterima berbeda-beda tergantung
sistem penerimaannya jika menggunakan sistem UN maka nilai UN peserta
dirangking ketentuan siswa yang diterima didasarkan atas rangking UN yang dibuat
sekolah. Jika sekolah menggunakan sistem penerimaan siswa baru dengan PMDK
maka sekolah mengamati nilai siswa melalui buku rapor dan memberikan kriteria atau
patokan siapa siswa yang dapat diterima. Sedangkan sekolah yang menggunakan
sistem tes maka ketentuannya berdasarkan hasil tes yang dilakukan siswa baru. Dari
hasil penentuan peserta didik yang diterima biasanya menghasilkan tiga kebijakan
yaitu siswa yang lulus, siswa yang masuk ke dalam daftar cadangan, dan siswa yang
tidak diterima.
Dalam penentuan siswa yang diterima biasanya diadakan rapat untuk
memusyawarahkan dan memutuskan siapa siswa yang lulus dalam proses seleksi. Setelah
didapat siswa yang lulus seleksi dan yang masuk ke dalam daftar cadangan selanjutnya
mengumumkan kepada siswa yang bersangkutan. Pengumuman ini bisa dilakukan secara
terbuka atau secara tertutup.
Secara terbuka biasanya diketahui oleh semua orang baik yang diterima atau yang
tidak diterima. Biasanya hasil seleksinya ditempel ditempat-tempat yang strategis atau
melalui media massa. Pengumuman secara tertutup biasanya melalui surat atau amplop
tertutup yang diberikan kepada calon peserta didik, sehingga yang mengetahui diterima
atau tidak diterima hanya calon peserta didik yang bersangkutan.35
7. Pendaftaran ulang
Calon peserta yang dinyatakan lulus diharuskan mendaftar ulang dengan
memenuhi persyaratan dan perlengkapan yang diminta sekolah. Sekolah harus
menetapkan batas waktu pendaftaran ulang dimulai dan ditutup. Mereka yang
34 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.64
35
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 209
28
dinyatakan gugur karena tidak mendaftar ulang kehilangan haknya sebagai peserta
didik di sekolah tersebut kemudian posisi yang kosong dapat diisi dengan siswa yang
masuk dalam daftar cadangan. Demikian juga mereka yang dinyatakan cadangan, ada
saat kapan ia dipanggil untuk mendaftar ulang. Pemanggilan demikian, juga harus
mencantumkan kapan batas waktu pendaftaran dibuka dan ditutup. Jika ternyata
cadangan ini tidak mendaftar ulang setelah diadakan pemanggilan atau diumumkan
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, akan diisi oleh cadangan yang lain
demikian seterusnya.
Langkah-langkah pelaksanaan penerimaan siswa baru yang telah dijelaskan di atas
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sekolah menjelang tahun ajaran baru.
Setidaknya ada tujuh langkah dalam kegiatan ini, dengan adanya ketujuh langkah tersebut
diharapkan tujuan dari diadakannya seleksi siswa dapat berjalan lancar dan dapat
mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan sekaligus
memberikan pelayanan yang baik kepada calon siswa selama kegiatan berlangsung.
Penerimaan siswa baru merupakan langkah awal sekolah untuk mendapatkan siswa
yang berkompeten dan sesuai dengan keinginan sekolah. Sebelum melangkah pada
penerimaan siswa baru paling tidak ada satu langkah yaitu perencanaan kesiswaan.36
Perencanaan kesiswaan berupa sensus sekolah dan penentuan jumlah siswa yang
diterima.
a) Sensus sekolah
Sensus sekolah adalah pencatatan anak-anak usia sekolah yang diperkirakan
akan masuk sekolah atau calon siswa. Seluruh kegiatan sensus sekolah dapat
difungsikan untuk berbagai hal seperti:37
1) Menetapkan perlunya perencanaan jumlah dan lokasi sekolah;
2) Memproyeksikan layanan program pendidikan bagi sekolah yang
memerlukan;
3) Mempersiapkan fasilitas pendidikan khusus misalnya kelas-kelas khusus
bagi anak-anak yang kurang pendengarannya atau anak-anak yang kurang
penglihatannya;
36 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.160
37
Piet A. Sahertia, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994),
cet 1, h. 104
29
4) Merekam informasi mengenai jumlah dan pertumbuhan sekolah swasta;
5) Menganalisa tingkat dan laju pertumbuhan umur usia sekolah pada suatu
daerah tertentu.
b) Penentuan jumlah siswa yang diterima
Penentuan jumlah siswa yang akan diterima perlu dilakukan sebuah lembaga
pendidikan, agar layanan siswa bisa dilakukan secara optimal. Kegiatan yang
dilakukan dalam langkah ini adalah:38
1) Daya tampung kelas atau jumlah kelas yang tersedia. Jumlah peserta didik
dalam satu kelas berdasarkan kebijakan pemerintah berkisar antara 40-45
orang. Sedangkan ukuran kelas yang ideal secara teoritik berjumlah 25-30
peserta didik per satu kelas. Penentuan perhitungan daya tampung ini
dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
DT = B x M – TK
Keterangan:39
DT : Daya Tampung
B : Banyak bangku di kelas
M : Muatan bangku (kapasitas)
TK : Jumlah siswa yang tinggal kelas pada kelas I
2) Rasio murid dan guru adalah perbandingan antara banyaknya peserta didik
dengan guru. Secara ideal rasio murid dan guru adalah 1 : 30
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dalam kegiatan
penerimaan siswa baru hal pertama yang dilakukan adalah perencanaan kesiswaan.
Perencanaan kesiswaan berupa sensus sekolah yang bertujuan untuk memprediksi jumlah
calon pendaftar dan penentuan jumlah siswa yang diterima. Dalam penentuan jumlah
siswa yang diterima harus mempertimbangkan daya tampung dalam satu kelas serta rasio
antara guru dan murid. Kedua hal tersebut haruslah seimbang agar kegiatan belajar
38 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 207
39
Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks, 2014), h. 37
30
mengajar menjadi kondusif. Di mana jumlah ideal satu kelas berisi sekitar 25-30 siswa.
Hal ini sejalan dengan rasio murid dengan guru secara ideal adalah 1:30 siswa.
Siswa merupakan unsur penting dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, bahkan
siswa dipandang sebagai penggerak dari berjalannya organisasi pendidikan. Hal ini
karena siswa yang menjadi input untuk diproses dalam kegiatan belajar mengajar dan
dijadikan ouput (lulusan) sekolah. Artinya sekolah dapat beraktifitas karena adanya
siswa, namun saat ini masalah yang muncul adalah sulitnya mendapatkan siswa yang
sesuai dengan keinginan. Saat ini banyak sekolah bermunculan sehingga persaingan antar
sekolah dalam mendapatkan calon siswa yang berkualitas menjadi hal yang tidak bisa
dihindari.
Tak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan
ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih
sulit ketimbang mencari guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru cukup
membuka lamaran, sehari sudah banyak yang datang. Sedangkan untuk mencari peserta
didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang sepanduk peserta didik
akan datang. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan
ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimenej dan dihargai martabatnya
tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.40
Dalam perkembangannya sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berperan
sebagai media yang dapat menyediakan layanan pendidikan. Peserta didik sebagai
pengguna jasa harus difasilitasi dan dimanaj dengan baik. Sehingga peserta didik
mendapatkan pelayanan optimal dari sekolah. Pengaturan peserta didik dalam sekolah
merupakan tugas manajemen kesiswaan. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
sekolah berjalan lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan.
Pemilihan calon siswa harus disadari sebagai upaya sekolah dalam mendapatkan
siswa yang memiliki kompeten diantara para calon yang lain. Walaupun setiap calon
siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan, namun siswa
juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan
sekolah. Artinya setiap siswa yang ingin diterima disuatu sekolah harus terlebih dahulu
40 Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.177-
178.
31
memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan sekolah. Sekolah juga dapat
memilih cara apa yang digunakan dalam seleksi penerimaan siswa baru, setiap proses
seleksi bisa berbeda pada tiap sekolah hal ini tergantung pada kebutuhan pada tiap
institusi pendidikan masing-masing.
C. Faktor-faktor yang harus diperhatikan
Telah umum diketahui bahwa proses seleksi bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri.
Artinya dalam melakukan kegiatan seleksi berbagai masukan perlu pula diperhitungkan
dan dipertimbangkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah
pelamar untuk diseleksi, semakin baik untuk organisasi karena dengan demikian semakin
besar kesempatan sekolah mendapat calon peserta didik yang memiliki kemampuan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sekolah. Namun tidak menutup kemungkinan
jumlah pelamar kurang dari yang diharapkan.
Dengan kata lain, bisa jadi pelamar sedikit dari jumlah yang dibutuhkan sehingga
kualitas seleksi menjadi kecil. Jika perbandingan antara pelamar dengan kuota yang
diterima kecil maka rasio seleksinya menjadi kecil. Rasio seleksi kecil mencerminkan
rendahnya kualitas seleksi. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi
sebagai berikut:41
1. Faktor etika
Tidak dapat disanggah bahwa para penyeleksi memegang peranan penting
dalam menentukan siapa diantara pelamar yang diterima dan siapa yang ditolak.
Merupakan kenyataan pula bahwa organisasi mengharapkan para pelamar
bermutu setinggi mungkin. Menggabungkan kedua hal itu dalam proses seleksi
menuntut standar etika tinggi dari para penyeleksi karena hanya dengan
demikianlah siswa-siswa bermutu yang diterima.
Memegang teguh norma-norma etika menuntut antara lain disiplin pribadi
yang tinggi, kejujuran yang tidak tergoyahkan, integritas karakter serta
obyektifitas yang didasarkan pada kriteria yang rasional. Hal ini sangat penting
karena tidak mustahil perekrut dihadapkan kepada berbagai macam godaan,
41 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet.19), h.134
32
seperti menerima hadiah, disogok oleh pelamar, mengkatrol nilai seleksi dari
pelamar yang mempunyai hubungan darah atau kaitan primordial lainnya
sehingga mengakibatkan seorang penyeleksi mengambil keputusan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan subyektif.
2. Faktor internal organisasi
Para penyeleksi pada umumnya menyadari bahwa situasi internal organisasi
harus dipertimbangkan juga dalam merekrut dan menyeleksi siswa-siswa baru.
Seperti, besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan sekolah
menentukan berapa banyak jumlah siswa yang harus direkrut. Karena tidak
dipungkiri sekolah memiliki keterbatasan mengenai biaya dalam kegiatan
penerimaan siswa baru.
3. Faktor kesamaan kesempatan
Fenomena yang terjadi di masyarakat dan diberbagai negara, masih saja
terdapat praktek-praktek pemanfaatan sumber daya manusia yang sifatnya
diskriminatif. Ada kalanya praktek yang diskriminatif itu didasarkan atas warna
kulit, atau daerah asal, atau latar belakang sosial. Dengan perkataan lain, terhadap
sekelompok warga masyarakat yang diidentifikasi sebagai minoritas diberlakukan
pembatasan-pembatasan tertentu sehingga mereka tidak memperoleh kesempatan
yang sama.
D. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses seleksi
Bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh input yang sesuai dengan kebutuhan
dan sesuai kriteria yang ditetapkan sekolah. Sekolah harus menentukan standar atau
kriteria-kriteria khusus, calon siswa seperti apa yang akan diterima. Banyak sekali
serangkaian proses yang ditempuh terutama bagi peserta didik dalam kegiatan seleksi.
Maka dalam kegiatannya pastilah terdapat hal-hal yang menjadi kendala atau tantangan
selama penerimaan siswa baru berlangsung. Di antara problem penerimaan siswa baru
yaitu:
33
1. Adanya peserta didik yang hasil tesnya, jumlah nilai UN, dan kecakapannya sama
dengan mereka yang berada pada batas bawah penerimaan.
2. Adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuannya masih kalah
dibandingkan dengan yang lainnya sementara orang tua yang bersangkutan
mempunyai kekuasaan tertinggi di daerah tersebut.
3. Terbatasnya daya tampung sarana-prasarana sekolah, sementara sangat banyak
calon siswa baru yang mempunyai kecakapan tinggi.42
Proses seleksi dimulai setelah kumpulan para pelamar yang memenuhi syarat
didapatkan melalui penarikan. Proses ini melibatkan serangkaian tahap yang menambah
kompleksitas dan waktu. Panitia penerimaan siswa baru menggunakan proses seleksi
untuk mengambil keputusan siswa-siswa yang terpilih untuk diterima sebagai input di
sekolah. Selain itu, panitia penerimaan siswa baru harus menghadapi paling tidak tiga
tantangan, yaitu tantangan-tantangan suplai, ethis, dan organisasional.43
a. Tantangan-tantangan suplai
Ketidaksediaan suplai menyebabkan sekolah tidak leluasa untuk memilih
calon siswa yang qualified. Makin besar jumlah siswa yang mendaftar maka akan
semakin mudah bagi panitia penerimaan siswa baru memilih siswa sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan sekolah. Semakin banyak calon siswa yang
mengikuti seleksi maka semakin besar pula kesempatan bagi sekolah
mendapatkan input yang berkualitas. Keterbatasan suplai ini dapat diukur dengan
rasio seleksi. Rasio seleksi merupakan hubungan antara jumlah siswa yang
diterima dan jumlah total siswa yang mendaftar. Rasio seleksi dapat dihitung
menggunakan rumus:
Rasio Seleksi = Jumlah pelamar yang diterima
Jumlah seluruh pelamar
Bila rasio seleksi kecil, misalnya 1:3, berarti hanya sedikit pelamar yang
dapat dipilih (diterima). Rasio seleksi yang kecil menunjukkan kualitas penarikan
(rekruitmen) rendah.44
42 Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks, 2014), h. 39
43
T Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, (Yogyakarta: BPFE, 2000), Cet.14, h.
86
44
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 140,
cet.3
34
b. Tantangan-tantangan etis
Adanya halangan berupa etika dalam hal ini mencakup sistem keluarga atau
titipan, adanya komisi, suap, dan sebagainya. Di mana beberapa pelamar yang
memiliki hubungan kekeluargaan dimudahkan oleh orang yang ada di dalam
lembaga. Proses seleksi seperti ini dapat dikatakan melanggar etik. Bila standar
etik ini dilanggar, input/siswa baru mungkin dipilih secara tidak tepat.
c. Tantangan-tantangan organisasional
Organisasi yang melakukan kegiatan seleksi menghadapi keterbatasan-
keterbatasan seperti sarana atau pembiayaan (anggaran) sehingga terkadang
proses seleksi tidak berjalan maksimal.
Adapun menurut Mutiara Sibarani Pangabean dalam bukunya Manajemen Sumber
Daya Manusia kendala-kendala yang dihadapi dalam proses seleksi antara lain: tolak
ukur, penyeleksi, dan pelamar.45
1) Tolak ukur
Tolak ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar atau tolak ukur yang
akan dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif.
Misalnya, mengukur kejujuran atau kesetiaan. Bobot nilai yang diberikan sering
berdasarkan pada pertimbangan subjektif saja, karena tolak ukur yang digunakan
mengandung prinsip yang sama terhadap para pelamar yang datang dengan latar
belakang yang berbeda-beda.
2) Penyeleksi
Pemilihan penyeleksi sebagai orang yang melakukan penilaian terhadap calon
pelamar harus didasarkan pada kompetensi yang dimiliki bukan berdasarkan
kedudukan pada sebuah lembaga. Kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang
benar-benar qualified, jujur, dan objektif penilaiannya, merupakan salah satu
faktor yang sering kali dihadapi dalam pelaksanaan seleksi.\
45 Mutiara Sibarani Pangabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), cet.2,
h.33
35
3) Pelamar
Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar bukanlah perkara yang
mudah, karena mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal
yang baik saja tentang dirinya sedangkan hal-hal yang kurang baik
disembunyikan. Hal ini terjadi karena pelamar adalah manusia yang mempunyai
pikiran, kepintaran, dan keahlian untuk mengelabui penyeleksi.
E. Kerangka Berfikir
Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah dipahami bahwa
seleksi penerimaan siswa baru merupakan rangkaian kegiatan dalam memilih dan
menyeleksi calon siswa yang mendaftar kemudian ditentukan siswa yang telah memenuhi
kriteria dan ditetapkan sekolah sebagai input sekolah untuk diproses melalui kegiatan
belajar mengajar. Dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru terbagi menjadi tujuh
langkah yaitu membentuk panitia, melakukan rapat panitia, pembuatan pengumuman
penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa baru, seleksi siswa baru, penentuan siswa yang
diterima, dan daftar ulang bagi siswa yang lulus seleksi.
Ketujuh langkah di atas diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan sekolah.
Dengan adanya langkah tersebut diharapkan memudahkan bagi sekolah untuk melakukan
pengaturan terhadap kegiatan seleksi penerimaan siswa baru. Dalam proses seleksi siswa
perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan penerimaan siswa
baru diantara faktor itu adalah: faktor etika di mana seleksi yang dilakukan harus
mengikuti aturan yang berlaku seperti yang tercantum dalam pedoman PPDB Tahun
Pelajaran 2015/2016 hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran
seperti menerima suap atau sogok. Kemudian faktor internal organisasi di mana sekolah
mungkin memiliki keterbatasan dalam pembiayaan dalam kegiatan seleksi sehingga perlu
dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan sekolah untuk kegiatan
tersebut. Dan terakhir adalah memahami bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang
sama untuk belajar sehingga tidak terjadi diskriminasi atau pembatasan-pembatasan bagi
sebagian golongan. Kegiatan penerimaan siswa baru harus disadari sebagai upaya untuk
memperoleh input berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan mutu
pendidikan sekolah. Karena dengan memilih siswa yang berkompeten akan membantu
proses pembelajaran yang efektif sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan
36
memiliki kualitas dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Uraian tersebut secara
sederhana dapat digambarkan seperti dibawah ini:
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pelaksanaan seleksi. Hasil penelitian relevan
sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skripsi yang ditulis oleh Jahrotul Janah berjudul “Penerapan Proses Seleksi Guru di SD
Islam At-Taqwa Pamulang”. Skripsi ini membahas mengenai penerapan proses seleksi guru baru
serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan seleksi guru. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan jenis penelitian analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
seleksi guru yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah baik. Kegiatan seleksi guru ini diawali
dengan menganalisa kebutuhan tenaga pendidik (guru), penerimaan surat lamaran (penyeleksian
berkas), penyelenggaraan ujian (wawancara seleksi, pembuatan RPP, micro teaching, tes
membaca Al-Qur‟an, tes psikologi, wawancara final) dan diakhiri dengan keputusan seleksi
(diterima atau ditolak). Sekolah hanya melibatkan kepala sekolah dan yayasan sebagai
penyelenggara seleksi.
Kegiatan
PSB / PPDB
Memilih dan
menyeleksi
calon siswa
Mendapatkan
siswa yang
kompeten
Meningkatkan
Mutu Pendidikan
Sekolah
37
Skripsi yang ditulis oleh Ari Istiara yang berjudul “Penerapan Proses Seleksi Siswa dan
Guru Program Akselerasi di SMP Bakti Mulya 400”. Skripsi ini membahas mengenai
pelaksanaan seleksi siswa dan guru pada program akselerasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis melalui kegiatan wawancara, studi
dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses seleksi penerimaan
siswa baru program akselerasi terdiri dari dua tahap yaitu tahap seleksi siswa secara umum dan
dilanjutkan dengan tahapan seleksi siswa khusus untuk program akselerasi. Proses seleksi calon
guru program akselerasi dilakukan secara ketat sejak di awal mereka bergabung dengan sekolah
ini, sehingga pemilihan guru atas asas Best Of The Best. Kemudian belum ada pelatihan atau
seminar khusus yang diadakan untuk tim penyeleksi siswa dan guru program akselerasi.
Skripsi yang ditulis oleh Ika Mustikasari yang berjudul “Strategi Rekrutmen Guru di MAN
Insan Cendikia Serpong”. Skripsi ini membahas mengenai strategi rekrutmen guru dalam rangka
pencapaian tujuan lembaga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan
teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi rekrutmen guru yang dilakukan sudah baik. Kegiatan
rekrutmen ini diawali dengan perencanaan kebutuhan guru yaitu dengan menganalisa kebutuhan
guru yang ada, pengumuman adanya lowongan guru, persyaratan yang harus dipenuhi calon
guru, seleksi dengan berbagai tes, dan penentuan penerimaan guru.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Pembangunan UIN jakarta, Jl. Ibnu Taimia IV
Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan. Peneliti memilih
lokasi ini karena lokasi yang strategis, sebagai Madrasah yang memiliki peminat cukup
banyak, MA Pembangunan juga merupakan Lab School dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tabel 3.1
Waktu Kegiatan Penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu
untuk menggambarkan, memaparkan, dan mengungkapkan hasil penelitian mengenai
Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru di MA Pembangunan UIN Jakarta secara
gamblang sehingga penelitian dapat tergambar dengan jelas. Penelitian deskriptif
biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis, melainkan untuk mencari informasi
untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Berdasarkan sifat dan analisis datanya,
penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status
fenomena karena penelitian ini mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada di lapangan
maka tidak ada intervensi dari peneliti.
No Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015
Okt Nov Des Ags Sep Okt
1 Pengesahan Proposal Skripsi
2 Bimbingan dengan dosen
3 Observasi ke MA Pembangunan
4 Pengumpulan data
5 Analisis data
39
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam
kegiatan seleksi penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016. Diantara mereka adalah
sebagai berikut:
1. Ketua panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
2. Koordinator bidang pendaftaran PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
3. Koordinator bidang seleksi PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
4. Koordinator bidang umum PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
5. Siswa-siswi kelas X
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk memperoleh data/informasi yang akurat dalam
menyusun laporan penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik sekaligus dengan
harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.46
Wawancara merupakan cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan
dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah
serta tujuan yang telah ditentukan. Bentuk wawancara yang digunakan yaitu wawancara
terstruktur, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis/pedoman
wawancara. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara dan alat tulis. Teknik ini
digunakan untuk mewawancarai ketua panitia PPDB, koordinator bidang pendaftaran,
koordinator bidang seleksi, koordinator bidang umum, dan siswa-siswi kelas X MA
Pembangunan UIN Jakarta.
b. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Kelengkapan terhadap data-data
penunjang karya ilmiah, peneliti menampung sumber-sumber informasi yang lebih luas
mengenai pokok penelitian. Studi dokumen digunakan untuk memperoleh data nyata
46 Husaini Usman & Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.55
40
yang dijadikan sebagai objek penelitian ini yaitu mengenai sistem seleksi penerimaan
siswa baru, misalnya profil sekolah, struktur kepanitiaan seleksi penerimaan siswa baru,
berkas-berkas yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru, hasil pengumuman peserta
didik yang diterima dan lain-lain. Penulis dapat melihat keseluruhan kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi melalui laporan pertanggung jawaban kegiatan
penerimaan siswa baru yang disusun oleh panitia.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya data dideskripsikan, dianalisa,
dan disimpulkan. Pada tahap ini juga merupakan proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.47
Aktivitas dalam analisis data model Miles and Huberman yaitu data reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification.
a. Reduksi Data
Data/informasi yang didapat di lapangan sangat banyak sehingga perlu diteliti dan
dirinci untuk memudahkan penulis. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuat kategorisasi.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk mengolahnya.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi (rangkum) selanjutnya data disajikan (display). Dalam
penelitian ini peneliti menyajikan data dengan teks yang bersifat narasi. Melalui
penyajian data tersebut maka data tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin
mudah dipahami.
c. Conclusion / Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari data yang telah dirangkum dan telah disajikan sehingga
dapat diketahui inti informasi dari data yang tersaji.
47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.243
41
F. Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Untuk mendapatkan data primer, maka diperlukan pembuatan kisi-kisi instrumen
yang terkait dengan “Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru”. Adapun kisi-
kisi wawancara sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Wawancara
Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru
Di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
Variabel Dimensi Sub Dimensi No. Item
Pelaksanaan
Seleksi
Penerimaan
Siswa Baru
1. Sistem Seleksi 1. Seleksi UN 1
2. Seleksi PMDK 2
3. Seleksi Tes Masuk 3,4,5
2. Proses Seleksi
Penerimaan
Siswa Baru
1. Membentuk Panitia 6,7,8,9
2. Rapat PSB 10,11,12
3. Pembuatan dan
pemasangan
pengumuman
13,14,15,16
4. Pendaftaran 17,18,19,20,21,
22,23,24
5. Seleksi 25,26,27,28,29,30,31
32,33,34,35,36
6. Penentuan siswa yang
diterima
37,38,39,40,41,
42,43,44
7. Pengumuman siswa
yang diterima
45
8. Pendaftaran ulang 46,47
42
9. Evaluasi dan Laporan 48,49
3. Faktor-faktor
yang harus
diperhatikan
dalam seleksi
1. Faktor Etika 50
2. Faktor Internal
Organisasi
51
3. Faktor Kesamaan
Kesempatan
52
4. Kendala-
kendala dalam
seleksi
1. Ketidaksediaan suplai 53
2. Penyeleksi 54
3. Kekuasaan 55
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah singkat berdirinya MA Pembangunan UIN Jakarta
Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan akan
adanya lembaga pendidikan islam yang representatif dari para tokoh di Departemen
Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal tahun 1972, Panitia
Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof. H. M. Toha Yahya Omar (alm). Bulan Juni 1972,
bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai
pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh
Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H. A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah.
Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserahterimakan dari Pimpinan
Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta
kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 1974, pertama kali Madrasah
Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri
dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan
belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian
ditetapkan sebagai “Hari Kelahiran” Madrasah Pembangunan.
Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah.
Peserta didik angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas
jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah
sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan
dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah.
Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai
„madrasah laboratorium‟ Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot Proyek
Percontohan.
44
Oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI
Nomor: Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian diselenggarakan
kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul.
Empat modul bidang studi Al-Qur‟an Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan
Matematika telah diujicobakan sampai dengan tahun 1985.
Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan
Madrasah Pembangunan dilimpahkan kepada Yayasan Syarif Hidyatullah Jakarta.
Pengembangan sebagai „madrasah laboratorium‟ dilaksanakan bersama-sama dengan
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun pelajaran 1991/1992
Madrasah Pembangunan membuka tingkat Aliyah. Peserta didik yang diterima
pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan. Setelah
empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan
(khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun Pelajaran 1995/1996 MA Pembangunan
tidak menerima pendaftaran peserta didik baru lagi. Tahun 1996/1997, sebanyak 31
orang peserta didik terakhir lulus dari MA Pembangunan IAIN Jakarta.
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah
Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. Tahun Pelajaran 2006/2007 atas dorongan Rektor UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta membuka kembali tingkat Aliyah. Jumlah peserta didik
pertama yang diterima adalah 47 peserta didik terbagi dalam 2 rombongan belajar.
Setelah tiga tahun, akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
telah diakreditasi dengan hasil grade A kategori Memuaskan, sama dengan
perolehan akreditasi MI dan MTs.
Tahun 2008 Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN
Jakarta ditetapkan sebagai Madrasah Standar Nasional (MSN) di lingkungan
Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta dengan SK Nomor:
Kw.09.4/4/5/HK.005/2081/2008 dan Madrasah Aliyah pun telah diverifikasi MSN
pada 25 Desember 2010. Tahun 2011 Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta kembali
45
mengukuhkan status MSN melalui Surat Keputusan Nomor:
Kw.09.4/1/HK.005/2293/2011. Pada tahun pelajaran 2010/2011 telah dimulai rintisan
program bilingual di tingkat tsanawiyah yang secara intens dievaluasi dan
disempurnakan. Pada aspek manajemen Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan telah memperoleh
sertifikat ISO 9001:2008 No. QSC: 00863 untuk pelayanan pendidikan pada seluruh
satuan pendidikan.
2. Profil Sekolah
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
NSS : 2123117110053
Status : Swasta (Terakreditasi A)
Alamat : Jl. Ibnu Taimia IV. Kompleks UIN Jakarta
Telepon : +6221 7402172, +6221 7401143
Fax : +6221 7421156
Kepala Madrasah : Drs. Rusli Ishaq, M.Pd
Waka Kurikulum : Ahmad Shohibul Wafa ZA, M.Pd
Waka Kesiswaan : Zakariya, M.A
3. Visi dan Misi
VISI
Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan
keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik serta
perkembangan era global.
MISI
1) Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan
beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan
komparatif;
46
2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan antara kekuatan
keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan
yang cerdas, kuat dan sehat;
3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan
teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada
kepribadian Indonesia;
4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga professional yang
menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta
komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia;
5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, yang menguasai bidang
ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadaian yang Islami;
6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan
belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat
pembelajaran;
7) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktifitas belajar baik
intra maupun ekstrakurikuler.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Knowledge Community (KC)
b. Language Club (LC)
c. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra)
d. Pecinta Alam
e. Basket
f. Futsal
g. Anggar
h. Badminton
i. Musik/Band
j. Musikalisasi Puisi
k. Marawis
l. Tari Saman
m. Manga
47
5. Prestasi
a. Juara 1 Ujian Nasional Jur.IPS tingkat Provinsi DKI, Kemendikbud (2013)
b. Juara 4 Ujian Nasional tingkat provinsi DKI, Kemendikbud (2013)
c. Juara 2 Tari Saman tingkat Jabodetabek, UIN Jakarta (2012)
d. Juara 1 Manga tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013)
e. Juara 2 Manga tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013)
f. Juara 3 Tari Saman tingkat Jabodetabek, Uhamka (2013)
g. Juara 3 Tari Saman tingkat Jakarta & Tangsel, SMAN 1 Tangsel (2013)
h. Juara 2 Robotic Days tingkat Nasional, SMAN 28 Jakarta (2012)
i. Juara 3 Basket tingkat Jabodetabek, Avicena (2012)
j. Juara 3 Futsal tingkat Jabodetabek, Avicena (2012)
6. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
7.
8.
7
48
7. Data Perkembangan Lima Tahun Terakhir
a. Perkembangan Rombongan Belajar Tiap Kelas
Tabel 4.1
Tahun
Pelajaran
Rombongan Belajar (Rombel) Jumlah
X XI XII
2011/2012 3 3 3 9
2012/2013 3 3 3 9
2013/2014 4 3 3 10
2014/2015 4 4 3 11
2015/2016 4 4 4 12
b. Perkembangan Siswa
Tabel 4.2
Kelas Tahun Pelajaran
2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
X 98 96 124 117 129
XI 82 98 99 126 117
XII 74 82 89 97 124
Jumlah 254 276 312 340 370
c. Perkembangan Ketenagaan
Tabel 4.3
Tahun
Ajaran
Jabatan Jumlah Jumlah
Kepsek Guru Tata Usaha Pesuruh
L P L P L P L P L P L + P
2011/2012 1 - 15 10 1 - 4 - 21 10 31
2012/2013 1 - 15 10 1 - 4 - 21 10 31
2013/2014 1 - 8 13 1 - 4 - 14 13 27
2014/2015 1 - 15 10 1 - 4 - 21 10 31
2015/2016 1 - 14 12 1 - 4 - 20 12 32
49
B. Deskripsi dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini adalah wawancara yaitu
untuk memperoleh data primer tentang pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa baru
di MA Pembangunan UIN Jakarta. Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan kegiatan seleksi penerimaan siswa baru diantara mereka yaitu
ketua panitia, koordinator seleksi, koordinator pendaftaran, koordinator bagian umum,
dan siswa-siswi kelas X. Selain itu penulis juga menggunakan teknik studi dokumen yang
bertujuan untuk mendapatkan data tambahan sehingga data yang terkumpul lebih akurat.
Teknik ini dilakukan dengan mengamati secara mendalam mengenai kegiatan
penerimaan siswa baru melalui laporan pertanggungjawaban kegiatan PPDB yang
disusun oleh panitia.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menganalisa data yang
terkumpul dari wawancara dan memberikan penjelasan-penjelasan mengenai gambaran
peristiwa yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru di MA
Pembangunan UIN Jakarta. Berikut ini data yang telah diperoleh dari wawancara yang
dianalisa dan diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Sistem Seleksi
Penerapan sistem penerimaan siswa baru berbeda tiap sekolah, penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan. pemilihan sistem yang tepat tentunya menjadi
pertimbangan sekolah agar tujuan dari kegiatan seleksi tercapai. Sistem seleksi
merupakan cara atau jalan yang digunakan dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru.
Sistem seleksi terbagi menjadi tiga yaitu berdasarkan nilai UN, PMDK, dan tes masuk.
Seleksi berdasarkan UN biasa digunakan oleh sekolah-sekolah negeri yang memiliki
peminat banyak dengan daya tampung yang terbatas. Sehingga sekolah hanya cukup
merangking hasil ujian nasional calon siswa. Seleksi PMDK merupakan cara penerimaan
siswa baru dengan mengamati hasil belajar siswa melalui buku rapor. Seleksi ini belum
diterapkan pada PPDB tingkat SMP/SMA, biasanya seleksi jenis ini diterapkan oleh
universitas atau perguruan tinggi.
Dari hasil wawancara dengan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Dalam memilih calon siswa mereka menerapkan sistem seleksi berdasarkan tes masuk.
50
Ridwan selaku ketua panitia mengatakan “sistem seleksi yang digunakan adalah
berdasarkan tes masuk, seluruh siswa yang ada di MA Pembangunan UIN Jakarta dipilih
berdasarkan tes masuk. Tes ini dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa”.48
Seluruh siswa yang mendaftar diharuskan mengikuti serangkaian tes yang telah
ditentukan oleh sekolah.
Tes yang harus dilalui untuk jenjang Aliyah ada 4 tahapan yaitu tes pengetahuan
umum (terdiri dari MIPA, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris), tes wawancara, tes baca
Qur‟an, dan pemeriksaan kesehatan berupa tes urine. Karena sumber penarikan siswa
terbagi menjadi dua yaitu siswa yang berasal dari MTs Pembangunan (dalam) dan siswa
yang berasal dari luar sehingga penerapan tes masuknya berbeda. Bagi siswa yang
berasal dari dalam tes yang dilaksanakan hanya tes pengetahuan saja. Bagi siswa yang
berasal dari luar harus mengikuti ke 4 tes tersebut.
2. Proses Seleksi Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta merupakan kegiatan rutin
yang dilakukan tiap tahun ajaran baru. Mekanisme dalam kegiatan ini direncanakan dan
diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan penerimaan siswa baru berjalan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan. Adapun keseluruhan prosedur dalam kegiatan seleksi
penerimaan siswa baru akan dijelaskan secara rinci di bawah ini:
a. Membentuk Panitia PPDB
Kegiatan penerimaan siswa baru sendiri memiliki nama yang berbeda-beda
untuk di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kegiatan ini disebut Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB). Tahap pertama dalam kegiatan ini adalah membentuk
panitia. Tujuan dibentuknya panitia yaitu untuk menjamin kelancaran dan
ketertiban pelaksanaan PPDB. Panitia PPDB dibentuk oleh pimpinan Madrasah
Pembangunan dengan mengadakan rapat pimpinan (hanya dihadiri oleh direktur,
wakil direktur, dan kepala sekolah 3 unit yang ada di MP) pada bulan November.
Karena menggunakan sistem terpusat sehingga panitia yang terbentuk tidak hanya
mengurus jenjang aliyah tetapi juga jenjang tsanawiyah dan ibtidaiyah. Panitia
yang dibentuk diformalkan melalui surat keputusan (SK) Direktur Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Pengangkatan Panitia
48 Hasil Wawancara dengan Ridwan, selaku ketua panitia PPDB MP UIN Jakarta pada 15 September 2015
51
Penerimaan Peserta Didik Baru Tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah tahun
pelajaran 2015/2016. Adapun susunan kepanitiaan PPDB Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta yaitu:49
SUSUNAN PANITIA
I. PENGARAH:
A. Ketua : Direktur MP UIN Jakarta
Wakil Ketua : Wakil Direktur MP UIN Jakarta
Anggota : 1. Kepala MI
2. Kepala MTs
3. Kepala MA
II. PELAKSANA
A. Ketua : Ridwan, S.Ag
Wakil Ketua : Drs. Miran
B. Sekretaris : Sartana, S.H
Wakil Sekretaris : Efron Faulusia, S.E
C. Bendahara : M. Agung Sya‟ban, S.E
Wakil Bendahara : Maradona, S.E
D. Bag. Pendaftaran : 1. Drs. Ibrahim (Koordinator)
2. Dra. Hj. Sumarji
3. Drs. Hamdani
4. Momon Mujiburrohman, MA
E. Bag. Seleksi : 1. Drs. H. Agus Salim, M.Pd (Koordinator)
2. H. Tb Ade Jamhari, S.Pd.I
3. Ali Ridho, S.Ag
4. Dra. Umu Sa‟diyah
F. Bag. Umum : 1. Drs. Dani Wahyudi (Koordinator)
2. Afif Abdul Latif, S.Ag
3. Hariyanto, S.E
G. Kesekretariatan : 1. Faizin Suprapto
2. Tri Kiswati NH, S.E
3. R. Ineu
4. M. Ahsanul Umam
5. Tobroni, A.Md
H. Pembantu Umum : 1. H. Sudarso
2. Nuri
3. Epony Rahmat
4. Agus Hermawan
5. M. Sholeh
49 Studi Dokumen Laporan Pertanggung Jawaban pada 27 agustus 2015
52
b. Rapat Penerimaan Siswa Baru
Panitia yang sudah terbentuk kemudian melakukan rapat dalam rangka
persiapan penerimaan siswa baru. Begitupun hal yang sama dilakukan oleh
panitia peserta didik baru MP UIN Jakarta. Rapat untuk kegiatan ini cukup
banyak seperti rapat pendahuluan, rapat panitia inti, rapat koordinasi tiap divisi,
rapat persiapan dan rapat penentuan kelulusan. Kegiatan rapat dilakukan untuk
membahas mengenai pelaksanaan penerimaan siswa baru, seperti menentukan
syarat pendaftaran, menyiapkan segala perlengkapan dalam kegiatan seleksi
penerimaan siswa baru, dan menentukan kriteria siswa yang diterima.
Rapat diikuti oleh seluruh panitia yang bertugas dalam kegiatan penerimaan
siswa baru. Sebelum melakukan kegiatan seluruh panitia berkumpul untuk
briefing hal ini agar pada saat pelaksanaan tidak terjadi kesalahan komunikasi.
Hasil rapat dicatat dalam buku notulen rapat yang dapat digunakan untuk
membuat keputusan-keputusan hasil rapat. Selama rapat berlangsung seluruh
panitia diperbolehkan untuk mengemukakan pendapatnya dan hendaknya hasil
rapat merupakan musyawarah dari seluruh panitia. Sehingga tidak ada yang
merasa pendapatnya tidak dihargai.
c. Pembuatan dan pemasangan pengumuman
Setelah panitia mengadakan rapat dan didapatkan hasilnya kemudian panitia
membuat pengumuman penerimaan siswa baru. Hal ini dilakukan untuk
menginformasikan kepada calon siswa bahwa sekolah akan melaksanakan
penerimaan siswa baru serta mempromosikan kepada siswa untuk mendaftar di
sekolah. Di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta panitia yang bertugas untuk
membuat dan memasang pengumuman penerimaan siswa baru adalah bagian
umum. Selaku koordinator bagian umum Dani Wahyudi mengatakan “Setiap
menjelang PPDB, kami panitia selalu membuat dan memasang pengumuman,
baik berupa brosur maupun spanduk”50
50 Hasil Wawancara Dani Wahyudi, selaku koordinator bagian umum PPDB MP UIN Jakarta pada 3
September 2015
53
Pengumuman PPDB dilakukan dengan membuat brosur, spanduk, melalui
website MP UIN Jakarta, dan promosi ke sekolah-sekolah. Untuk brosur,
dipasang di lingkungan sekolah, dibagikan kepada peserta didik hal ini untuk
menginformasikan kepada saudara atau tetangga siswa MP, juga disebar ke
sekolah-sekolah yang selama ini sudah bekerjasama dengan MP UIN Jakarta.
Adapun untuk spanduk, panitia memasang di tiga kecamatan yaitu: (1)
Kecamatan Ciputat Timur, (2) Kecamatan Pamulang, (3) Kecamatan Serua.
Kesulitan panitia alami pada pemasangan spanduk, yaitu spanduk yang sudah
terpasang beberapa dicopot oleh petugas sehingga panitia harus memilih lokasi
lain untuk memasangnya. Pengumuman juga dilakukan di website MP UIN
Jakarta, calon siswa dapat mengakses www.mpuin-jkt.sch.id melalui jaringan
internet. Sekolah juga melakukan promosi ke sekolah. Biasanya, hal ini dilakukan
bersamaan dengan pengiriman undangan pertandingan olahraga.
d. Pendaftaran
Pendaftaran calon siswa MP UIN Jakarta dimulai bulan Januari, hal ini berbeda dengan
ketentuan pedoman yang dibuat pemerintah yang biasanya dilakukan pada bulan Juni-Juli.
Mengingat MP merupakan sekolah swasta sehingga memiliki kebijakan sendiri untuk
menentukan pembukaan dan penutupan masa PSB. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
penurunan jumlah pendaftar dan menghindari mendapatkan siswa sisahan yang tidak lulus
seleksi di sekolah negeri. Pemilihan waktu pendaftaran menjadi bahan pertimbangan yang
penting bagi segenap panitia PPDB MP UIN Jakarta. Pembukaan pendaftaran untuk tingkat
Aliyah yang berasal dari MTs Pembangunan pada 8 Januari sampai 21 Januari, sedangkan calon
siswa dari eksternal pada 8 Januari sampai 14 Februari. Secara rinci waktu masa PPDB MA
Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut:
Waktu pendaftaran:51
1). Pengembalian/pengisisan formulir pendaftaran : 8 Januari-14 Februari 2015
2).Penyerahan dan verifikasi persyaratan pendaftaran : 8 Januari-14 Februari 2015
3). Tes tulis (B. Indo, B.Ingg, dan MIPA) : 21 Februari 2015
4). Wawancara, baca Al Qur‟an, dan tes urine : 22 Februari 2015
5). Pengumuman hasil seleksi : 27 Februari 2015
6). Pendaftaran ulang : 23-27 Maret 2015
51 Brosur Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
54
Khusus Alumni Pembangunan UIN Jakarta:
1). Pengembalian/pengisisan formulir pendaftaran : 8 Januari- 21 Januari 2015
2). Penyerahan dan verifikasi persyaratan pendaftaran : 8 Januari- 21 Januari 2015
3). Tes tulis (B. Indo, B.Ingg, dan MIPA) : 24 Januari 2015
4). Pengumuman hasil seleksi : 30 Januari 2015
5). Pendaftaran ulang : 10-18 Februari 2015
Hal yang dipersiapkan panitia PPDB pada saat masa pendaftaran adalah ruang pendaftaran,
buku pendaftaran, formulir, buku panduan peserta didik, dan CD profil madrasah. Adapun cara
pendaftaran yang dijelaskan oleh Ibrahim,
“Para calon / orang tua murid mengisi angket atau daftar isian yang telah disiapkan oleh
panitia, setelah itu orang tua / calon siswa membeli formulir sesuai dengan tingkatannya.
Kemudian mengisi formulir tersebut langsung atau tidak langsung. Setelah itu orang tua /
calon siswa mengisi data-data dalam formulir kemudian menyerahkan kembali formulir
yang telah diisi berikut di lengkapi dengan persyaratan yang telah ditentukan dan para calon
diberikan Kartu Peserta Tes Seleksi masuk MP UIN Jakarta”.52
Adapun biaya pendaftaran untuk alumni MTs Pembangunan Rp. 250.000, bagi siswa yang
berasal dari luar Rp. 300.000. Formulir yang telah diisi dikembalikan kepada panitia beserta
persyaratan yang telah ditentukan. Penentuan syarat-syarat yang harus dipenuhi siswa ditetapkan
oleh pimpinan pada saat rapat.
Syarat pendaftaran bagi siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan yaitu:53
1). Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran calon peserta didik
2). Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
3). Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar
4). Menyerahkan SKKB dari sekolah asal sebanyak 1 lembar
5). Menyerahkan foto copy rapor kelas VIII dan IX masing-masing sebanyak 1 berkas
Adapun syarat pendaftaran khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan yaitu:
1). Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran
2). Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
3). Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar
52 Hasil Wawancara Ibrahim, selaku koordinator pendaftaran PPDB MP UIN Jakarta pada 11 September 2015
53
Brosur Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2015/2016 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
55
e. Seleksi
Seleksi merupakan kegiatan menyaring dan memilih dari para calon siswa yang akan
ditetapkan sebagai input sekolah. Rangkaian seleksi diharapkan mampu memperlihatkan
kompetensi siswa secara nyata tanpa manipulasi, sehingga dapat diputuskan siapakah siswa yang
lulus setelah melakukan proses seleksi.
Seleksi atau tes bagi calon peserta didik MA Pembangunan UIN Jakarta diadakan dengan
tujuan untuk memberikan dasar pertimbangan dan penetapan peserta didik yang akan diterima
sesuai dengan jumlah kuota yang tersedia. Alat yang digunakan untuk tes harus memiliki tolak
ukur yang baku sehingga hasil dari kegiatan seleksi lebih akurat. Tes yang ditetapkan oleh MA
Pembangunan UIN Jakarta berupa tes pengetahuan umum, tes baca Qur‟an, tes wawancara, dan
tes urine.
Tes pengetahuan umum atau biasa disebut tes tulis dilaksanakan pada 24 Januari 2015 untuk
khusus alumni Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, sedangkan dari siswa eksternal pada 21
Februari 2015 bertempat digedung MA. Mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika & IPA
(MIPA), bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Soal yang diujikan dijamin kerahasiannnya dan
disusun oleh guru mata pelajaran yang sesuai, untuk soal MA disusun oleh guru MTs
Pembangunan kelas IX.
Tes baca Qur‟an, tes wawancara, dan tes urine dilaksanakan khusus bagi siswa yang berasal
dari luar Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tes baca Qur‟an dilaksanakan pada 22 Februari
2015. Surat Al Qur‟an yang diujikan yaitu surat Al Fatihah dan Surat Maryam ayat 1-5. Tes ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat bacaan Qur‟an siswa. Tes baca Qur‟an biasanya dilakukan
bersamaan dengan tes wawancara. Tes wawancara terbagi menjadi dua yaitu wawancara untuk
siswa dan untuk orang tua. Wawancara siswa bertujuan untuk menggali informasi mengenai
motivasi siswa bersekolah di MA Pembangunan UIN Jakarta, untuk menilai komitmen siswa
dalam kesanggupannya menaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, untuk mengetahui
kepribadian siswa secara mendalam yaitu bagaimana cara dia bersosialisasi dan bergaul, dan
untuk mengetahui prestasi apa saja yang telah siswa raih di sekolah sebelumnya. Wawancara
orang tua dilakukan untuk menggali informasi mengenai kesiapannya dalam pembiayaan
pendidikan juga untuk menginformasikan agar menaati kegiatan administrasi yang telah
56
ditentukan sekolah. Tes urine dilaksanakan untuk mengetahui siswa yang mengikuti seleksi
terbebas dari penggunaan obat-obatan terlarang. Tes urine ini bekerjasama dengan pihak ketiga
yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah.
Sebaiknya seluruh tes yang digunakan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
siswa yang lulus. Namun dari keempat alat tes tersebut tes tulislah yang lebih dominan dalam
keputusan penerimaan siswa baru seperti yang dikatakan Agus Salim “Hasil tes pengetahuan
lebih dominan untuk memutuskan siswa yang diterima”.54
Sekolah dalam hal ini lebih dominan
menilai tes pengetahuan sebagai penentuan siswa yang diterima. Dari hasil wawancara dengan
siswa, beberapa tes yang harus diikuti siswa seperti tes pengetahuan umum, tes baca Qur‟an, dan
wawancara, sebagian besar menganggap tes pengetahuan mata pelajaran matematika yang paling
sulit. Siswa juga mengungkapkan bahwa pelayanan PPDB tahun ini sudah baik.
f. Penentuan Siswa yang Diterima
Setelah siswa mengikuti serangkaian tes seleksi selanjutnya panitia menentukan siapa saja
siswa-siswa yang dinyatakan lulus. Untuk penentuan siswa yang diterima biasanya panitia
penerimaan siswa baru Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mengadakan rapat. Rapat untuk
penentuan siswa yang diterima dihadiri oleh pimpinan, kepala sekolah tiap unit yang ada di MP,
ketua panitia, dan koordinator seleksi. Dalam rapat panitia menetapkan nilai minimal dari tes
pengetahuan adalah 50 untuk siswa internal, dan 60 untuk siswa eksternal. Namun penulis
menemukan beberapa siswa tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan
penentuan siswa yang diterima dilakukan dengan merangking seluruh hasil tes pengetahuan
umum yang dilakukan siswa dan belum mengacu pada standar nilai tersebut.
g. Pengumuman siswa yang diterima
Setelah calon peserta didik mengikuti seleksi, dalam waktu sekitar delapan hari kerja akan
diumumkan hasil penetapan siswa yang dinyatakan diterima sesuai dengan jumlah kuota yang
tersedia. Pengumuman penetapan ini terdiri dari calon siswa yang dinyatakan lulus dan sebagai
cadangan. Penetapan cadangan diadakan untuk mengantisipasi adanya siswa yang
mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus. Secara garis besar pengumuman bagi siswa yang
lulus seleksi terdiri dari dua cara yaitu pengumuman secara terbuka dan tertutup. Selama ini cara
54 Hasil Wawancara Agus Salim, selaku koordinator seleksi PPDB MP UIN Jakarta pada 30 September 2015.
57
yang digunakan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ketika mengumumkan hasil
tes seleksi masuk atau yang dinyatakan lulus ditempel di papan pengumuman dan melalui
website Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Artinya cara pengumuman yang digunakan
panitia PPDB secara terbuka semua siswa yang mengikuti seleksi dapat melihat
pengumumannya sehingga seluruh siswa mengetahui apakah diterima atau tidak.
h. Pendaftaran ulang
Siswa yang dinyatakan lulus diharuskan mendaftar ulang dengan memenuhi persyaratan dan
perlengkapan yang telah ditentukan sekolah. Pendaftaran ulang dilaksanakan dengan cara
melakukan penyelesaian administrasi keuangan yang jenis dan besarnya telah ditentukan.
Pelaksanaan daftar ulang bagi calon peserta yang dinyatakan lulus di MA Pembangunan UIN
Jakarta adalah dengan melakukan pembayaran pembiayaan pendidikan melalui Bank yang sudah
bekerjasama dengan sekolah, kemudian orang tua / calon peserta melapor kepada panitia dengan
menunjukkan struk pembayaran keuangan selanjutnya siswa diberikan surat keterangan untuk
pengukuran pakaian seragam di koperasi. Yang harus dilengkapi siswa saat daftar ulang adalah
melakukan pembayaran adapun besar pembiayaan ditetapkan berdasarkan rapat yang dilakukan
Pengurus Yayasan Syarif Hidayatullah, Komite Madrasah, dan Pimpinan Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. Jumlah biaya dan waktu pembayaran pun berbeda antara siswa yang
berasal dari luar dengan siswa yang berasal dari MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Seluruh keuangan peserta didik baru dibayarkan pada saat pendaftaran ulang. Bagi siswa
eksternal daftar ulang dimulai tanggal 23 Maret – 27 Maret 2015. Penetapan keuangan peserta
didik baru MA Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2015/2016 sebagai berikut:
1. Uang Pangkal : Rp. 15.000.000
2. Uang Pendaftaran Ulang : Rp. 150.000
3. Uang Perlengkapan : Rp. 1.850.000
4. SPP bulan Juli 2015 : Rp. 650.000
5. Uang Kegiatan : Rp. 1.685.000
Jumlah : Rp. 19.335.000
58
Seluruh keuangan peserta didik baru dibayarkan pada saat pendaftaran ulang, khusus alumni
Madrasah Pembangunan dimulai tanggal 10 Februari – 18 Februari 2015. Penetapan keuangan
peserta didik baru khusus alumni Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran
2015/2016 sebagai berikut:
No Uraian Lulusan MP
Non peringkat 1 2 – 5 6 – 10
1 Uang Pangkal Rp.11.250.000 - - Rp.7.500.000
2 Uang Daftar Ulang Rp.150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000
3 Uang
Perlengkapan
Rp.1.850.000 Rp.1.850.000 Rp.1.850.000 Rp.1.850.000
4 SPP Juli 2015 Rp.650.000 - Rp. 650.000 Rp. 650.000
5 Uang Kegiatan Rp.1.685.000 - Rp.1.685.000 Rp.1.685.000
JUMLAH Rp.15.585.000 Rp.2.000.000 Rp.4.335.000 Rp.11.835.000
i. Evaluasi dan Laporan
Setelah proses penerimaan siswa baru selesai maka selanjutnya seluruh panitia melakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa saja kekurangan atau masalah-masalah yang
terjadi saat PPDB sehingga dapat dilakukan perbaikan di masa yang akan datang. Walaupun
PPDB merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sekolah namun pada pelaksanaannya mungkin
saja terdapat kesulitan-kesulitan maka melihat hal tersebut penting melakukan evaluasi setelah
kegiatan selesai. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan panitia, kemudian panitia yang
berkumpul menyampaikan pendapatnya mengenai pelaksanaan PPDB tahun ini. Ada satu tugas
akhir dari kepanitiaan yaitu membuat laporan yang disebut laporan pertanggung jawaban.
Laporan kegiatan disusun oleh sekretaris PPDB, laporan ini dibuat dengan tujuan untuk
mendokumentasikan dan mengarsipkan berbagai hal yang berkaitan dengan PPDB yang dapat
dijadikan sebagai dasar dan bahan acuan bagi pelaksanaan kegiatan sejenis selanjutnya.
Berdasarkan data yang telah dijelaskan di atas pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa
baru di MA Pembangunan UIN Jakarta sudah cukup baik. Hal tersebut sudah sesuai dengan
59
kajian teori hanya saja pada penetapan siswa yang diterima belum sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Selain itu kegiatan ini juga sudah menerapkan asas penerimaan peserta didik baru,
yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI:
1. Objektif, artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, maupun pindahan harus
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini MA
Pembangunan telah menetapkan persayaratan serta ketentuan bagi siapa saja siswa
yang akan mendaftar;
2. Transparan, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat
diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik dan stakeholder. Hal ini
telah dilakukan Madrasah Pembangunan dengan membuat dan memasang
pengumuman terkait penerimaan peserta didik baru. Bahkan dalam menyampaikan
informasi ini sekolah melakukan promosi ke sekolah-sekolah diwilayah DKI Jakarta
dan Tangerang Selatan. Selain itu juga dengan membuat brosur, spanduk, dan
mempublish di website sekolah;
3. Akuntabel, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggungjawabkan baik
prosedur, hasil, maupun aspek pendanaannya. Hal ini dapat dilihat dari laporan
pertanggungjawaban kegiatan PPDB yang disusun oleh panitia setelah kegiatan ini
selesai dilaksanakan;
4. Tidak diskriminatif, artinya penerimaan peserta didik baru tanpa membedakan suku,
ras, golongan, dan status sosial masyarakat. Madrasah Pembangunan memberikan
kesempatan bagi siapapun calon siswa yang akan mendaftar tidak ada diskriminasi
terhadap sebagian orang;
5. Kompetitif, artinya penerimaan peserta didik baru dilakukan melalui seleksi
berdasarkan kompetensi yang disyaratkan oleh satuan pendidikan tertentu. Hal ini juga
dilakukan Madrasah Pembangunan yaitu dengan menetapkan tes pengetahuan umum,
wawancara, baca Qur‟an, dan tes urine sebagai dasar pertimbangan diterimanya siswa.
60
Gambar 4.2
Alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Tahun Pelajaran 2015-2016
MELENGKAPI BERKAS
PENDAFTARAN
PENGAMBILAN FORMULIR
PENDAFTARAN
MASUK HARI PERTAMA
PENYERAHAN FORMULIR
DAN BERKAS
PENDAFTARAN
SELEKSI
MENDAFTAR ULANG
BAGI YANG LULUS
SELEKSI
PENGUMUMAN HASIL
SELEKSI
61
3. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Seleksi
Kegiatan PPDB di MA Pembangunan UIN Jakarta merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan tiap tahun. Sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya karena bercermin pada
kegiatan sebelumnya. Namun, bukan berarti semua hal terkait penerimaan siswa baru tidak
direncanakan dengan matang. Dalam perencanaan kegiatan ini harus mempertimbangkan faktor-
faktor yang mungkin akan menjadi penghambat jika tidak dipertimbangkan. Dari hasil
penelusuran penulis melalui kajian pustaka ada beberapa faktor yang sangat diperhatikan dalam
kegiatan seleksi. Hal ini bertujuan agar seleksi yang dilaksanakan sesuai dengan aturan dan
rencana yang ditetapkan.
Pertama faktor etika, tujuan dari proses seleksi adalah mendapatkan siswa yang qualified
untuk mewujudkan hal tersebut maka keberadaan penyeleksi sebagai orang yang menentukan
siswa yang diterima dan ditolak amatlah penting. Disadari bahwa penyeleksi akan dihadapkan
pada berbagai macam godaan seperti menerima hadiah, sogok, merubah hasil seleksi dari calon
siswa yang memiliki hubungan darah atau yang lainnya sehingga penyeleksi mengambil
keputusan atas dasar pertimbangan subyektif. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, pelanggaran-pelanggaran etika seperti itu
tidak pernah terjadi selama kegiatan penerimaan siswa baru. Untuk menghindari hal tersebut
pimpinan menginformasikan rambu-rambu atau peraturan dalam PPDB kepada seluruh panitia
dalam rapat. Panitia yang terbentuk juga berdasarkan pertimbangan pemimpin artinya panitia
dipilih karena dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai panitia.
Kedua faktor internal organisasi, setiap sekolah atau organisasi mengadakan sebuah kegiatan
pastinya memerlukan biaya demi kelancaran kegiatan tersebut. Sama halnya dengan kegiatan
seleksi, dalam kegiatan ini pembiayaan perlu dipertimbangkan karena mungkin organisasi
memiliki keterbatasan sehingga biasanya penentuan jumlah siswa yang dapat diterima
disesuaikan dengan besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan sekolah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan panitia PPDB Pembangunan UIN Jakarta,
anggaran bukan menjadi persoalan utama dalam kegiatan ini. Hal ini dikarenakan sekolah
memahami betul kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan dan mengingat
pentingnya kegiatan ini sehingga berapapun biaya untuk keperluan kegiatan ini selalu dipenuhi
pihak pimpinan. Seperti biaya untuk promosi ke sekolah-sekolah, pemasangan dan pembuatan
62
spanduk, serta seluruh perlengkapan yang dibutuhkan selama kegiatan. Mereka juga mengatakan
pengeluaran akibat kegiatan penerimaan siswa baru sangat kecil dibanding dengan kelengkapan
kegiatan belajar mengajar.
Ketiga faktor kesamaan kesempatan, yang terjadi di masyarakat adalah masih ditemui
diskriminasi terhadap sebagian orang. Diskriminasi tersebut berupa pembatasan-pembatasan hak
terhadap orang dengan menilai asal usul budaya, latar belakang sosial, wilayah dan lain
sebagainya. Hal tersebut tidak penulis temukan dalam kegiatan PPDB Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta. Seluruh siswa dengan latar belakang yang berbeda dibolehkan untuk bersekolah di
sini. Tidak ada diskriminasi atau perlakuan khusus terhadap sebagian orang. Namun, mengingat
pembiayaan pendidikan yang lumayan besar sehingga orang tua yang merasa tidak mampu
dengan sendirinya tidak mendaftar. Tetapi dari sekolah sendiri tidak ada pembatasan bagi
sebagian orang.
4. Kendala-Kendala Dalam Proses Seleksi
Kegiatan rutin dengan perencanaan yang matang pun pastilah memiliki tantangan atau
kendala dalam pelaksanaannya. Seperti halnya kegiatan penerimaan siswa baru, adapun kendala
yang biasanya dihadapi dalam pelaksanaan penerimaan siswa baru sebagai berikut:
Pertama ketidaksediaan suplai, input atau siswa adalah hal penting dalam kegiatan seleksi.
Masalah yang muncul adalah ketika kegiatan seleksi yang diharapkan untuk memilih siswa yang
berkompeten tidak diikuti dengan ketersediaan calon siswa. Semakin banyak calon siswa yang
mengikuti seleksi semakin besar kesempatan sekolah mendapatkan siswa yang sesuai kriteria.
Hal ini juga dialami panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Untuk tingkat MA,
siswa yang mendaftar dan yang dinyatakan lulus seleksi cukup banyak. Namun, siswa yang
dinyatakan lulus tersebut tidak melakukan daftar ulang. Sehingga sampai pada akhir masa
penerimaan siswa baru yang ditetapkan Madrasah Pembangunan selesai daya tampung belum
terpenuhi. Untuk mengatasi hal tersebut panitia membuat kebijakan untuk membuka pendaftaran
setelah masa PPDB selesai tetapi tidak mempublish secara terbuka. Pendaftaran dibuka sampai
bulan juni atau dua minggu sebelum masuk sekolah. Siswa yang mendaftar setelah masa PPDB
langsung menghubungi unit yang dituju. Walaupun begitu tidak serta merta siswa yang
mendaftar susulan dinyatakan lulus. Siswa yang mendaftar setelah masa PSB tetap mengikuti tes
63
masuk sesuai ketentuan sekolah. Tes yang mereka lakukan menjadi bahan pertimbangan lulus
atau tidaknya dalam seleksi.
Kedua penyeleksi, kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang benar-benar jujur dan
objektif penilaiannya merupakan salah satu hambatan yang sering kali dihadapi dalam
pelaksanaan seleksi. Namun hal tersebut tidak dialami panitia PPDB Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta, karena penyeleksi dipilih sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan sumberdaya
yang tersedia di Madrasah Pembangunan sudah lebih dari cukup. Adapun pihak-pihak yang
terlibat sebagai penyeleksi yaitu:
A. Pembuat Soal
1. Tajul Arif, S.Si (Matematika)
2. Umi Prastyaningsih Pertiwi, ST (Biologi & Fisika)
3. Ali Ahmad, M.Pd (Bahasa Indonesia)
4. Yayah Robiah, S.Pd (Bahasa Inggris)
B. Pewawancara dan Penguji Baca Al Qur‟an
1. Zakariya, M.A
2. Yayat Hidayatul Mutaqin, S.Pd
3. H. Darul Janin, S.Ag
4. Ahmad Shohibul Wafa, M.Pd
5. Denden Permana Sidik, S.Pd
C. Tes Urine : Lembaga luar yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah
Ketiga kekuasaan, adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuannya masih kalah
dibandingkan dengan yang lain sementara orang tua yang bersangkutan mempunyai kekuasaan
tertinggi di daerah tersebut. Selama kegiatan PPDB berlangsung di MA Pembangunan UIN
Jakarta tidak ditemui masalah seperti ini. Seluruh calon siswa yang mendaftar diharuskan
mengikuti tes-tes yang telah ditentukan sekolah. Jadi di sekolah ini tidak ada pengecualian bagi
anak yang orang tuanya bekerja di sini atau memiliki pengaruh terhadap lembaga.
Secara keseluruhan tidak dipungkiri selama kegiatan penerimaan siswa baru, MA
Pembangunan mengalami hambatan. Hambatan tersebut diluar kendali sekolah yaitu adanya
siswa yang dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang. Masalah tersebut bukanlah
masalah yang ditimbulkan panitia PPDB Madrasah Pembangunan UIN Jakarta melainkan setiap
siswa memiliki hak untuk melanjutkan atau tidak. Pada kegiatan seleksi penerimaan siswa baru
64
keterlibatan semua pihak dalam kegiatan ini sangat dibutuhkan. Madrasah Pembangunan sendiri
telah melibatkan komite sekolah dalam penentuan pembiayaan pendidikan. Sebaiknya komite
sekolah dapat berperan lebih untuk terus mengawasi kegiatan PPDB agar hambatan yang ada
dapat diminimalisir.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan sistem seleksi penerimaan siswa
baru di MA Pembangunan UIN Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru, Dari ketiga jenis sistem seleksi yang ada
yaitu berdasarkan UN, PMDK, dan tes masuk. MA Pembangunan UIN Jakarta
menggunakan sistem seleksi berdasarkan tes masuk. Tes masuk dipilih untuk
mengetahui kemampuan real siswa yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi
panitia untuk menentukan siswa yang diterima. Tes masuk untuk jenjang Aliyah
terdiri dari empat tahapan yaitu tes pengetahuan, tes wawancara, tes baca Qur‟an,
dan tes urine.
2. Pelaksanaan proses penerimaan siswa baru di MA Pembangunan UIN Jakarta.
Siswa diwajibkan untuk menyelesaikan serangkaian tes yang ada yaitu tes
pengetahuan umum, tes wawancara, tes baca Qur‟an dan tes urine. Secara
keseluruhan proses penerimaan siswa baru terdiri dari beberapa kegiatan yaitu
pembentukan panitia penerimaan siswa baru, mengadakan rapat panitia, membuat
dan memasang pengumuman mengenai penerimaan siswa baru, pendaftaran siswa
baru, melakukan seleksi siswa baru, penentuan siswa yang diterima,
mengumumkan hasil seleksi, daftar ulang bagi siswa yang dinyatakan lulus, dan
membuat laporan pertanggungjawaban penerimaan peserta didik baru;
3. Faktor yang diperhatikan dalam kegiatan seleksi di MA Pembangunan UIN
Jakarta yaitu faktor etika, melakukan seleksi sesuai dengan etika yang berlaku hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelanggaran seperti menerima suap. Faktor
kesamaan kesempatan, sekolah memahami bahwa setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan sehingga tidak
terjadi diskriminasi terhadap sebagian orang;
4. Kendala yang dihadapi dalam seleksi penerimaan siswa baru yaitu adanya
beberapa siswa yang dinyatakan lulus namun tidak melakukan daftar ulang.
66
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran-saran penulis yang dapat digunakan
untuk meningkatkan lagi pelaksanaan penerimaan siswa baru, sebagai berikut:
1. Sebaiknya Madrasah Pembangunan membuat kriteria baku (tolak ukur) dari setiap
proses seleksi yang dilaksanakan.
2. Sebaiknya untuk setiap calon siswa yang diterima madrasah beracuan pada
standar yang berlaku di Madrasah Pembangunan.
3. Hendaknya komite sekolah dan yayasan berperan aktif dalam proses pengawasan
dan evaluasi pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru.
DAFTAR PUSTAKA
I. Buku
Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM), Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012.
Badrudin, Manajemen Peserta Didik, Jakarta: Indeks, 2014.
Bangun, Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 2012.
Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 2000.
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008.
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009.
Mangkuprawira, Sjafri. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Bogor: Ghalia Indonesia,
2004.
Minarti, Sri. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011.
Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar
Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2012
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2006.
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.
Notoadmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Asdi Mahasatya:
2003.
Panggabean, Mutiara Sibarani. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bogor: Ghalia Indonesia,
2004.
Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2011.
Sahertian, Piet A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, Surabaya: Usaha
Nasional, 1994.
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, Bandung: PT Refika Aditama, 2013.
Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Sofyandi, Herman. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Suhendra dan Murdiyah Hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006.
Susilo, Willy. AUDIT SDM: Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi Manajemen
Sumberdaya Manusia serta Pimpinan Organisasi/Perusahaan, PT Vorqistatama
Binamega, 2002.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,
Bandung: Alfabeta, 2011.
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,
Malang: IKIP Malang, 1989.
Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,
Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Andi, 2005.
Anzizhan, Syafaruddin. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo, 2006.
II. Internet
Meilikhah, Masalah Penerimaan Murid Baru Paling Banyak Diterima Ombudsman, 2014,
(http://news.metrotvnews.com)
Kementerian Agama RI, Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2015 –
2016, 2015, (http://madrasah.kemenag.go.id/)
L A M P I R A N
Pedoman Wawancara
Pelaksanaan Sistem Seleksi Penerimaan Siswa Baru
Di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
A. Seleksi UN
1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ? Mengapa?
B. Seleksi PMDK
2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima melalui
seleksi ini?
C. Seleksi Tes Masuk
3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB?
4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah?
5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB?
D. Membentuk Panitia PSB
6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ?
7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ?
8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ?
9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ?
E. Rapat PSB
10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB?
11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ?
12. Apa hasil dari rapat PSB ?
F. Pembuatan dan pemasangan pengumuman
13. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ?
14. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ?
15. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolah-sekolah
di sekitar wilayah Tangsel ?
16. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ?
G. Pendaftaran
17. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa baru?
18. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah?
19. Siapa saja yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa?
20. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah?
21. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB?
22. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun sebelumnya?
Mengapa?
23. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar?
24. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran?
H. Seleksi
25. Kapan dan di mana seleksi tes pengetahuan umum dilakukan ?
26. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ?
27. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya?
28. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa?
29. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan?
30. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan?
31. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa?
32. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara?
33. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya?
34. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan?
35. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB?
36. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB?
I. Penentuan Siswa yang diterima
37. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima?
38. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria?
39. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi?
40. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru?
41. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 2015-
2016?
42. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar?
43. Berapakah jumlah rombel yang diterima ?
44. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas?
J. Pengumuman siswa yang diterima
45. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi?
K. Pendaftaran ulang
46. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi?
47. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang diterima?
L. Laporan dan evaluasi
48. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang
bertugas menyusun laporan kegiatan?
49. Apakah tujuan dibuatkannya laporan?
M. Faktor Etika
50. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan
PSB?
N. Faktor internal organisasi
51. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB? Mengapa?
O. Faktor kesamaan kesempatan
52. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi?
P. Ketidaksediaan suplai
53. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai?
Q. Penyeleksi
54. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi?
R. Kekuasaan
55. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki
kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal
tersebut terjadi?
56. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
57. Tes apa saja yang anda jalani ?
58. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
59. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
60. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
61. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
PEDOMAN WAWANCARA
1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di
wawancara.
2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan.
3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau
saran yang berkaitan dengan topik wawancara.
4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara.
5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama :
Jabatan : Ketua Panitia PPDB
Waktu/Tgl :
Tempat :
1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ?
2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima
melalui seleksi ini?
3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB? Mengapa?
4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah?
5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB?
6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ?
7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ?
8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ?
9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ?
10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB?
11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ?
12. Apa hasil dari rapat PSB ?
13. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima?
14. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria?
15. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi?
16. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru?
17. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 2015-
2016?
18. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar?
19. Berapakah jumlah rombel yang diterima ?
20. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas?
21. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang
bertugas menyusun laporan kegiatan?
22. Apakah tujuan dibuatkannya laporan?
23. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan
PSB?
24. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB?
Mengapa?
25. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi?
26. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai?
27. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi?
28. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki
kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal
tersebut terjadi?
PEDOMAN WAWANCARA
1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di
wawancara.
2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan.
3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau
saran yang berkaitan dengan topik wawancara.
4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara.
5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama :
Jabatan : Koordinator Pendaftaran PPDB
Waktu/Tgl :
Tempat :
1. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa?
2. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah?
3. Siapa yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa?
4. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah?
5. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB?
6. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun
sebelumnya?
7. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar?
8. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran?
9. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi?
10. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang
diterima?
PEDOMAN WAWANCARA
1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di
wawancara.
2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan.
3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau
saran yang berkaitan dengan topik wawancara.
4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara.
5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama :
Jabatan : Koordinator Seleksi PPDB
Waktu/Tgl :
Tempat :
1. Kapan dan di mana seleksi tes tertulis dilakukan ?
2. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ?
3. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya?
4. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa?
5. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan?
6. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan?
7. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa?
8. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara?
9. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya?
10. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan?
11. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB?
12. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB?
PEDOMAN WAWANCARA
1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediannnya di
wawancara.
2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan.
3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau
saran yang berkaitan dengan topik wawancara.
4. Catatlah seluruh pembicaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara.
5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama :
Jabatan : Koordinator umum/publikasi PPDB
Waktu/Tgl :
Tempat :
1. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ?
2. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ?
3. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolah-sekolah
di sekitar wilayah Tangsel ?
4. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ?
5. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi?
Nama :
Kelas :
Waktu/Tgl :
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
HASIL WAWANCARA
Nama : Ridwan, S.Ag
Jabatan : Ketua Panitia PPDB
Waktu/Tgl : 13.30 / Selasa, 15 September 2015
Tempat : Ruang Guru
1. Apakah sekolah menggunakan seleksi berdasarkan nilai UN ?
Jawab: Tidak
2. Apakah sekolah menggunakan seleksi PMDK dan berapakah siswa yang diterima
melalui seleksi ini?
Jawab: Tidak ada jalur PMDK dalam penerimaan siswa baru di Madrasah
Pembangunan
3. Apakah sekolah menggunakan seleksi tes masuk dalam kegiatan PSB? Mengapa?
Jawab: Ya, seluruh siswa yang masuk di MA Pembangunan berdasarkan seleksi tes
masuk. Tes ini dipilih untuk mengetahui kemampuan real siswa
4. Tes apa saja yang harus dilalui siswa untuk tingkat Aliyah?
Jawab: Untuk calon siswa yang berasal dari eksternal (luar) tes terdiri dari 4 bagian
yaitu tes potensi akademik/ pengetahuan, tes wawancara, baca Qur‟an, dan tes
kesehatan. Sedangkan untuk internal (dalam) yang berasal dari MTs Pembangunan
hanya tes pengetahuan saja.
5. Apakah sekolah menerapkan sistem lain dalam PSB?
Jawab: Tidak, Madrasah Pembangunan hanya menerapkan satu sistem seleksi yaitu
berdasarkan tes masuk
6. Apakah sekolah membentuk panitia PSB ?
Jawab: Ya
7. Apakah tujuan dibentuknya panitia PSB ?
Jawab: diharapkan dengan dibentuknya panitia memudahkan dalam pelaksanaan
PPDB. Selain itu juga agar kegiatan PPDB menjadi terarah sehingga dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, dan juga untuk melakukan evaluasi agar kegiatan dihari ini
dapat diketahui kekurangannya dan dapat diperbaiki dalam kegiatan esok hari.
8. Bagaimana proses pembentukan panitia PSB ?
Jawab: Panitia dibentuk melalui rapat pimpinan
9. Bagaimana susunan pembentukan panitia PSB ?
Jawab: Susunan panitia ditentukan saat rapat pimpinan beserta jajaran untuk
membentuk panitia PPDB tahun ajaran 2015-2016 dan diputuskan berdasarkan SK
(Surat Keputusan) Direktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Nomor 40 Tahun
2014 Tentang Pengangkatan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru. Secara garis
besar panitia terdiri dari pengarah dan pelaksana. Pengarah terdiri dari Ketua yaitu
Direktur MP UIN Jakarta, Wakil Ketua yaitu Wakil Direktur MP UIN Jakarta, dan
anggota yang terdiri dari Kepala Sekolah tiap unit yang ada di MP UIN Jakarta.
Pelaksana terdiri dari Ketua Panitia, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris,
Bendahara, Wakil Bendahara, Bagian Pendaftaran, Bagian Seleksi, Bagian Umum,
Kesekretariatan, dan Pembantu Umum.
10. Apakah ada rapat dalam kegiatan PSB?
Jawab: Ya. rapat untuk PPDB sendiri cukup banyak seperti rapat untuk internal
panitia, rapat pimpinan, dan rapat khusus bidang-bidang tertentu bahkan rapat untuk
menentukan kelulusan siswa.
11. Siapa saja yang mengikuti rapat dalam PSB ?
Jawab: Rapat diikuti oleh seluruh panitia yang bertugas dalam kegiatan PPDB.
12. Apa hasil dari rapat PSB ?
Jawab: Mengenai persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan
13. Bagaimana proses penentuan peserta didik yang diterima?
Jawab: Penentuan siswa yang diterima melalui rapat yang dilakukan oleh ketua
panitia, koordinator seleksi, kepala sekolah tiap unit di MP UIN Jakarta, serta
pimpinan MP UIN Jakarta.
14. Apakah siswa yang lulus seleksi telah memenuhi kriteria?
Jawab: Ya
15. Apa saja kriteria siswa yang lulus dalam seleksi?
Jawab: Kriteria siswa yang dinyatakan lulus adalah dengan mengamati hasil tes
pengetahuan, wawancara, baca Qur‟an, dan tes urine. Untuk hasil tes pengetahuan
penentuan nilai rata-rata untuk siswa yang berasal dari eksternal adalah 60 sedangkan
dari internal 50. Atau dengan merangking seluruh siswa sampai batas daya tampung.
Untuk wawancara menganalisis bagaimana orang tua mengenai kesiapan dalam
pembiayaan dan siswa mengenai motivasi dalam belajarnya. Untuk tes urine melihat
apakah siswa positif menggunakan obat-obatan terlarang atau tidak.
16. Siapa saja yang terlibat dalam pengambilan keputusan penerimaan siswa baru?
Jawab: Panitia harian dan seluruh unsur pimpinan.
17. Berapakah jumlah peserta yang mendaftar dan yang diterima pada tahun ajaran 2015-
2016?
Jawab: Jumlah yang mendaftar 169 siswa dan yang diterima sesuai dengan daya
tampung sekolah 128 siswa.
18. Apakah setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar?
Jawab: Untuk tingkat MA siswa yang mendaftar mengalami peningkatan
19. Berapakah jumlah rombel yang diterima ?
Jawab: Jumlah rombel yang diterima 4 kelas.
20. Berapakah jumlah siswa dalam satu kelas?
Jawab: Jumlah siswa 1 kelas berisi sekitar 32 siswa.
21. Apakah laporan pertanggungjawaban selalu dibuat tiap tahunnya dan siapakah yang
bertugas menyusun laporan kegiatan?
Jawab: Ya, setelah kegiatan PPDB selesai maka selanjutnya dibuat laporan
pertanggungjawaban dan yang bertugas adalah sekretaris PPDB.
22. Apakah tujuan dibuatkannya laporan?
Jawab: Laporan kegiatan dibuat dengan tujuan untuk mendokumentasikan berbagai
hal yang berkaitan dengan PPDB sebagai dasar dan bahan acuan bagi kegiatan sejenis
selanjutnya. Selain itu sebagai upaya menghindarkan adanya penyimpangan selama
kegiatan PPDB.
23. Bagaimana cara panitia mengantisipasi terjadinya pelanggaran etika dalam kegiatan
PSB?
Jawab: Diadakan rapat mengenai pelaksanaan PPDB dan disampaikan rambu-rambu
atau peraturan hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam kegiatan PPDB.
24. Apakah anggaran menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan seleksi PSB?
Mengapa?
Jawab: Tidak, anggaran tidak menjadi pertimbangan dalam kegiatan PPDB karena
sekolah memahami betul kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan
dan mengingat pentingnya kegiatan ini sehingga berapapun biaya untuk keperluan
kegiatan ini selalu dipenuhi pihak pimpinan. Seperti biaya untuk promosi ke sekolah-
sekolah, pemasangan dan pembuatan spanduk, serta seluruh perlengkapan yang
dibutuhkan selama kegiatan.
25. Apakah kesempatan yang diberikan bagi calon siswa jauh dari unsur diskriminasi?
Jawab: Ya, seluruh calon siswa boleh mendaftar. Hanya saja karena mengingat biaya
pendidikan di Madrasah Pembangunan cukup besar biasanya orang tua yang merasa
tidak mampu mereka tidak mendaftar. Tetapi dari pihak Madrasah tidak ada
diskriminatif terhadap latar belakang sosial. Setiap siswa memiliki kesempatan yang
sama.
26. Bagaimana sekolah mengatasi ketidaksediaan suplai?
Jawab: Dengan membuka pendaftaran setelah masa PPDB selesai sampai dua minggu
sebelum tahun ajaran baru atau sekitar bulan juni. Penerimaan siswa baru setelah
masa PPDB selesai diselenggarakan tidak dipublish atau diumumkan secara terang-
terangan.
27. Bagaimana sekolah mengatasi kendala dalam hal memilih penyeleksi?
Jawab: Dalam memilih penyeleksi yang kompeten sekolah tidak mengalami kendala
hal ini karena sumber daya manusia di lingkungan Madrasah Pembangunan sudah
lebih dari cukup.
28. Apakah sekolah mengalami kendala terkait calon siswa yang orangtuanya memiliki
kekuasaan terhadap wilayah atau lembaga dan bagaimana sekolah mengatasi jika hal
tersebut terjadi?
Jawab: Dalam kegiatan penerimaan siswa baru tidak pernah mengalami kendala
tersebut karena setiap calon siswa yang mendaftar baik dia berasal dari orang tua
yang memiliki pengaruh terhadap lembaga atau tidak tetap diberlakukan seleksi tes
masuk. Jika tidak memenuhi kriteria maka siswa tersebut tidak bisa diterima. Seluruh
siswa yang diterima di MP harus melalui seleksi tes masuk. Tidak ada perlakuan
istimewa, yang biasanya terjadi ada siswa titipan tetapi siswa tersebut memang lulus
seleksi dan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan.
Interviewee Interviewer
Ridwan, S.Ag Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Drs. Ibrahim
Jabatan : Koordinator Pendaftaran PPDB
Waktu/Tgl : 09.00 / 11 September 2015
Tempat : Ruang Kepala Sekolah MI
1. Apa saja yang dipersiapkan pada saat pendaftaran siswa?
Jawab: Pertama yang dipersiapkan adalah tempat yaitu di ruang perpustakaan, kemudian
buku pendaftaran, formulir, buku panduan peserta didik, dan CD profil madrasah.
2. Apa saja syarat untuk calon siswa baru tingkat Aliyah?
Jawab: Syarat pendaftaran bagi siswa yang berasal dari luar Madrasah Pembangunan
yaitu:
a. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran calon peserta didik
b. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
c. Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar
d. Menyerahkan SKKB dari sekolah asal sebanyak 1 lembar
e. Menyerahkan foto copy rapor kelas VIII dan IX masing-masing sebanyak 1 berkas
Adapun syarat pendaftaran khusus bagi alumni Madrasah Pembangunan yaitu:
a. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran
b. Menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar
c. Menyerahkan foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar
3. Siapa yang terlibat dalam menentukan syarat pendaftaran bagi calon siswa?
Jawab: Para pimpinan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
4. Bagaimana cara pendaftaran PSB yang dilakukan sekolah?
Jawab: Para calon / orang tua murid mengisi angket atau daftar isian yang telah disiapkan
oleh panitia, setelah itu orang tua / calon siswa membeli formulir sesuai dengan
tingkatannya. Kemudian mengisi formulir tersebut langsung atau tidak langsung. Setelah
itu orang tua / calon siswa mengisi data-data dalam formulir kemudian menyerahkan
kembali formulir yang telah diisi berikut di lengkapi dengan persyaratan yang telah
ditentukan dan para calon diberikan Kartu Peserta Tes Seleksi masuk MP UIN Jakarta.
5. Kapan pembukaan dan penutupan pendaftaran PSB?
Jawab: Pendaftaran dimulai tanggal 8 januari sampai 14 februari. Namun proses
penerimaan siswa baru ini selesai pada bulan maret
6. Adakah perubahan penentuan pembukaan dan penutupan PSB dari tahun sebelumnya?
Jawab: Ada, yaitu mengenai waktu dimulai dan ditutup tiap unit yang ada di MP
Pembangunan
7. Apakah ada perpanjangan waktu bagi siswa yang terlambat mendaftar?
Jawab: Sebenarnya tidak ada perpanjangan waktu kecuali ada masalah mengenai daya
tampung yang masih kurang setelah masa PPDB berakhir maka biasanya penerimaan
dilanjutkan sampai bulan juni atau 2 minggu sebelum tahun ajaran baru. Dengan
ketentuan siswa yang mendaftar setelah masa PPDB berakhir langsung mendaftar kepada
unit yang dituju dan yang melakukan proses seleksi adalah unit yang bersangkutan.
8. Berapa biaya pendaftaran dan kepada siapa siswa membayar uang pendaftaran?
Jawab: Biaya pendaftaran untuk alumni MTs Pembangunan Rp. 250.000, bagi siswa yang
berasal dari luar Rp. 300.000. Biaya pendaftaran dibayarkan kepada petugas yang
menjaga loket pendaftaran.
9. Bagaimana cara pendaftaran ulang bagi peserta didik yang lulus dalam seleksi?
Jawab: Siswa yang telah dinyatakan lulus selanjutnya melakukan daftar ulang sesuai
jadwal yang telah ditentukan dengan membayar administrasi keuangan pada bank yang
ditunjuk. Kemudian siswa ke bagian keuangan dengan menunjukkan struk pembayaran
keuangan selanjutnya siswa diberikan surat keterangan untuk pengukuran pakaian
seragam di koperasi.
10. Apa saja yang harus dilengkapi saat pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang diterima?
Jawab: Melakukan pembayaran keuangan yang jenis dan besarnya telah ditentukan.
Adapun keuangan peserta didik baru MA Pembangunan tahun pelajaran 2015/2016
sebagai berikut:
No Uraian Umum
Lulusan MP
Non
Peringkat 6 - 10 2 - 5
1 Uang Pangkal Rp. 15.000.000 Rp. 11.250.000 Rp. 7.500.000 Rp. 0,-
2 Uang Daftar ulang Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000
3 Uang Perlengkapan Rp. 1.850.000 Rp. 1.850.000 Rp. 1.850.000 Rp. 1.850.000
4 SPP Juli 2015 Rp. 650.000 Rp. 650.000 Rp. 650.000 Rp. 650.000
5 Uang Kegiatan Rp. 1.685.000 Rp. 1.685.000 Rp. 1.685.000 Rp. 1.685.000
JUMLAH Rp. 19.335.000 Rp. 15.585.000 Rp. 11.835.000 Rp. 4.335.000
Interviewee Interviewer
Drs. Ibrahim Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Drs. H. Agus Salim, M.Pd
Jabatan : Koordinator Seleksi PPDB
Waktu/Tgl : 13.30 / 30 September 2015
Tempat : Ruang Dosen PMTK
1. Kapan dan di mana seleksi tes tertulis dilakukan ?
Jawab: Tes tertulis dilakukan pada hari sabtu, 21 Februari 2015 di gedung Madrasah
Aliyah pembangunan UIN Jakarta.
2. Mata pelajaran apa saja yang diujikan ?
Jawab: Terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu MIPA, bahasa Indonesia, dan bahasa
Inggris.
3. Apakah soal yang diujikan selalu diperbaharui tiap tahunnya?
Jawab: Ya, untuk memastikan validitas soal yang diujikan setiap tahunnya diperbaharui
4. Siapa saja yang terlibat dalam penyeleksi calon siswa?
Jawab: A. Pembuat Soal
5. Tajul Arif, S.Si (Matematika)
6. Umi Prastyaningsih Pertiwi, ST (Biologi & Fisika)
7. Ali Ahmad, M.Pd (Bahasa Indonesia)
8. Yayah Robiah, S.Pd (Bahasa Inggris)
B. Pewawancara dan Penguji Baca Al Qur‟an
6. Zakariya, M.A
7. Yayat Hidayatul Mutaqin, S.Pd
8. H. Darul Janin, S.Ag
9. Ahmad Shohibul Wafa, M.Pd
10. Denden Permana Sidik, S.Pd
C. Tes Urine : Lembaga luar yaitu RS UIN Syarif Hidayatullah
5. Kapan dan dimana tes wawancara dan baca Qur‟an dilakukan?
Jawab: Tes ini dilakukan pada hari minggu, 22 Februari 2015 di gedung Madrasah Aliyah
pembangunan UIN Jakarta.
6. Apakah pertanyaan yang diajukan dibuat sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan?
Jawab: Ya, sekolah membuat sendiri pedoman dalam wawancara siswa dan orang tua.
7. Apa tujuan dilakukannya tes wawancara dan baca Qur‟an kepada calon siswa?
Jawab: Untuk mengetahui latar belakang pergaulan siswa dan motivasi siswa untuk
sekolah di MA Pembangunan, tingkat bacaan Qur‟an masing-masing siswa, dan menggali
informasi mengenai kesiapan orang tua berkaitan dengan pembiayaan pendidikan.
8. Manakah yang lebih dominan antara tes pengetahuan dengan wawancara?
Jawab: Hasil tes pengetahuan memiliki peran yang dominan untuk memutuskan diterima
tidaknya siswa.
9. Apakah ada tes kesehatan/pemeriksaan medis dan siapa pelaksananya?
Jawab: Ada, tes kesehatan berupa tes urine yang dilakukan untuk mengetahui siswa
terbebas dari penggunaan narkoba. Pelaksananya lembaga di luar Madrasah yaitu kami
bekerjasama dengan RS UIN Syarif Hidayatullah.
10. Apakah tes seleksi yang dilakukan selama ini telah mencapai tujuan yang diinginkan?
Jawab: Ya
11. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tes seleksi PSB?
Jawab: Secara keseluruhan tidak ada kendala mulai dari pembuatan instrumen seleksi,
pemilihan orang-orang yang menjadi pengawas, dan pewawancara. Kemudian panitia
yang terpilih juga memiliki loyalitas yang tinggi sehingga membuat kerjasama yang solid
antar panitia. Kendala untuk siswa tingkat aliyah yaitu adanya siswa yang tes susulan
karena mendaftar setelah masa PSB selesai dilaksanakan. Hal tersebut terjadi karena
siswa menunggu pengumuman tes masuk di sekolah negeri. Adapun kendala lain yaitu
mengenai promosi yang biasanya dilakukan dengan memasang spanduk, namun spanduk
yang terpasang beberapa dicopot oleh petugas.
12. Apakah ada tata tertib dan apa saja tata tertib dalam pelaksanaan ujian PSB?
Jawab: Ada, tentunya hal ini agar selama kegiatan pelaksanaan ujian tertib dan lancar.
Adapun tata tertib peserta seleksi masuk MA Pembangunan yaitu:
a. Peserta memasuki ruangan 10 menit sebelum ujian dimulai
b. Peserta memasuki ruangan tanpa menggunakan alas kaki
c. Peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian.
d. Peserta harus menyediakan alat tulis yang diperlukan
e. Peserta wajib mengisi daftar hadir
f. Peserta boleh mengerjakan soal setelah tanda mulai dibunyikan
g. Peserta yang datang terlambat hanya boleh mengikuti ujian setelah mendapat izin dari
panitia
h. Peserta berhenti mengerjakan soal setelah tanda selesai dibunyikan
i. Semua peserta meninggalkan ruangan dengan tertib dan tenang setelah tanda selesai
dibunyikan.
Interviewee Interviewer
Drs. H. Agus Salim, M.Pd Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Drs. Dani Wahyudi
Jabatan : Koordinator umum/publikasi PPDB
Waktu/Tgl : 11.30 / 3 September 2015
Tempat : Sekretariat Pusat SIDP MP UIN Jakarta
1. Apakah panitia membuat dan memasang pengumuman PSB ?
Jawab: maaf, istilah yang digunakan di MP bukan PSB, melainkan PPDB. Setiap
menjelang PPDB, kami panitia selalu membuat dan memasang pengumuman,
baik berupa brosur maupun spanduk
2. Bagaimana pengumuman PSB dilakukan ?
Jawab: untuk brosur,selain dipasang di lingkungan sekolah dan dibagikan kepada
peserta didik, juga disebar ke sekolah-sekolah lain yang selama ini sudah terjalin
kerja sama yang baik. adapun untuk spanduk, kami pasang tersebar di tiga
kecamatan; (1) Kecamatan Ciputat Timur, (2) Kecamatan Pamulang, dan (3)
Kecamatan Serua. Juga pengumuman dilakukan melalui website MP UIN Jakarta.
3. Apakah panitia mengumumkan PSB dengan cara melakukan promosi ke sekolah-
sekolah di sekitar wilayah Tangsel ?
Jawab: iya, setiap menjelang penerimaan peserta didik baru, panitia PPDB MP
UIN selalu mengumumkan dengan melakukan promosi ke sekolah-sekolah dan
atau madrasah. Biasanya, hal ini dilakukan bersamaan pengiriman undangan
pertandingan olahraga dan perlombaan kreasi seni dalam rangka peringatan Hari
Ulang Tahun Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Sekolah dan atau madrasah
yang dikunjungi, tidak hanya yang berada di wilayah Tangerang Selatan, juga
termasuk sekolah dan atau madrasah yang berada di wilayah DKI Jakarta
4. Jika ya, ada berapa sekolah yang di datangi ?
Jawab: sekolah dan atau madrasah yang kami kunjungi meliputi:
a. Taman Kanak-Kanak (TK) berjumlah 68 sekolah
b. SD/MI berjumlah 61 sekolah
c. SMP/MTs berjumlah 29 sekolah
5. Bagaimana cara panitia menginformasikan siswa yang lulus dalam seleksi?
Jawab: selama ini cara yang dilakukan panitia PPDB ketika mengumumkan hasil
tes seleksi masuk atau yang dinyatakan lulus (diterima untuk menjadi peserta
didik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta) ditempel di papan pengumuman dan
melalui website Madrasaha Pembangunan UIN Jakarta.
Interviewee Interviewer
Drs. Dani Wahyudi Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Latifa Asiah Klarini
Kelas : X
Waktu/Tgl : 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
Jawab: 4
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
Jawab: Tes tulis (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia), baca Al Qur‟an,
wawancara, tes urine.
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
Jawab: Sedikit
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
Jawab: Matematika
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
Jawab: Lumayan baik
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
Jawab: Ya
Interviewee Interviewer
Latifa Asiah Klarini Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Salsabila Rahidah
Kelas : X
Waktu/Tgl : 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
Jawab: 1
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
Jawab: Tes tulis (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris)
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
Jawab: Sedikit
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
Jawab: Matematika (sedikit)
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
Jawab: Bagus
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
Jawab: Murni sendiri
Interviewee Interviewer
Salsabila Rahidah
Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Axell Atalla
Kelas : X
Waktu/Tgl : 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
Jawab: 4
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
Jawab: Tes tulis, wawancara, baca Al Qur‟an, dan tes urine
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
Jawab: Sedikit
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
Jawab: Baca Al Qur‟an
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
Jawab: Bagus
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
Jawab: Ya
Interviewee Interviewer
Axell Atalla Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : M. Abyan Daffa
Kelas : X
Waktu/Tgl : 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
Jawab: 4
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
Jawab: Tes tulis, baca Al Qur‟an, tes urine, wawancara
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
Jawab: Ya
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
Jawab: Baca Al Qur‟an tidak bisa dibagian panjang pendek
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
Jawab: Lumayan
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
Jawab: Iya, saya lulus dengan murni
Interviewee Interviewer
M. Abyan Daffa Rohmawati
HASIL WAWANCARA
Nama : Azkia El Insyira Averus
Kelas : X
Waktu/Tgl : 14.10 / Selasa, 1 September 2015
1. Ada berapa tahapan seleksi yang harus anda hadapi dalam penerimaan siswa baru?
Jawab: 1
2. Tes apa saja yang anda jalani ?
Jawab: Tes tulis (MIPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris)
3. Apakah ada kesulitan saat anda mengikuti tes yang ada di sekolah?
Jawab: Biasa saja
4. Tes apa yang menurut anda paling sulit?
Jawab: Matematika
5. Menurut anda bagaimana pelayanan penerimaan siswa baru tahun ini?
Jawab: Baik
6. Apakah anda lulus murni dengan hasil sendiri tanpa bantuan orang lain?
Jawab: Iya
Interviewee Interviewer
Azkia El Insyira Averus Rohmawati
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTATINGI(AT IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH, DAN ALIYAH
WAI(TU PENDAFTARAN
A. TTNGKAT TBTTDAIYAH (SD)1 . Pengombilon/Pengision Formulir Pendoftoron2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendoftoron3. Seleksi (Tes Kesiopon Belolor)4. PengumumonHosilSeleksi5. Pendoftoron Ulong
B. TTNGKAT TSANAWTYAH (SMP)I . Pengombilon/Pengision Formulir Pendoftoron2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendofloron3. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :
4. Wowoncoro don tes boco Al Quron (dori luorMP) :
5. Pengumumon Hosil Seleksi6. Pendoftoron Ulong
c. TTNGKATALTYAH (SMA)i . Pengombilon/pengision Formuli r Pendoftoron2. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendofioron3. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :
4. Wowoncoro, les boco Al Quron, dqn les urine (dori luorMP)5. Pengumumon Hosil Seleksi6. Pendofloron Ulong
\ol-oe{\lflFo$tz4
aJUIGz3IIts
3uEvrI
AIaHc,IIl.aEIrzA\,J(U,
zc,FILazTJJG
8 - 31 Jonuori20158 - 31 Jonuori20l55-7Februori201519 Februori20l51 9 Februqri - 6 Mqret 20] 5
8 Jonuori - 7 Februori 20] 58 Jonuori - 7 Februori 20,l 5
14 Februori20l5I5 Februori20l5
20 Februori 20,l 59 - 20Moret20l5
8 Jonuori - I 4 Februori 201 58 Jonuori - I4 Februori20]5
2I Februori 20'l 5:22 Februori20l5
27 Februori2Ol5:23-27Morei2015
ffi #,m
SYARAT PENDAFTARANA. TINGKATIBTIDAIYAH
1 . Colon peserto didik berumur minimol 5 tohun 8 bulon podo tonggol 'l Juli 20'l 52. Mengisidon menyerohkon Formulir Pendoftoron colon peserlo didik3. Menyerohkon pos foto berworno lerboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor4. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor5. Menyerohkon foto copyAkto Kelohiron sebonyok I lembqr6. Menyerohkon foto copy roporTK/RA sebonyok 1 berkos
B. TINGKATTSANAWIYAH1 . Mengisi don menyerohkon Formulir Pendoftoron colon peserio didik2. Menyerohkon pos foto berwornq terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor3. Menyerohkon foio copy Kortu Keluorgo sebonyok 1 lembor4. Menyerohkon Surqt Kelerongon Kelokuon Boik (SKKB) dorisekoloh osolsebonyok I lembor5. Menyerohkon foto copy ropor kelos v don vl mosing-mosing sebonyok 'l berkos6. Menyerohkon folo copy Kortu Nomor lnduk Siswo Nosionol (NISN) sebonyok 1 lembor
C. TINGKATALIYAH1 . Mengisidon menyerohkon Formulir Pendoftoron colon pesertE didik2. Menyerohkon pos foto berwornq terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor4. Menyerohkon Surot Keterongon Kelokuon Boik (SKKB) dorisekoloh osolsebonyok I lembor5. Menyerohkon foto copy ropor kelos Vlll don !X mosing-mosing sebonyok I berkos
TEMPAT PENDAFTARAN
Kompreks U r N Syarir -', jliiJ,:li[:Xl:Te lepo n + 6zzt 7 40217 2, + 6zzt 7 4011 43, F ax. +6zzt 7 421156
http :/lwww. rn p r.r i n-j kt. sch. id^ ,,h-.i|. t,.---rA*,.,.:^ it.+ --t ?)
WAKTU PELAYANANSenin - Kamis: pukul 07.oo - 14.oo WIBlstirahat: Pukul12.oo - 13.ooJum'at: pukul 07.oo - 11.oo WIBSabtu: o8.oo - 12.oo WIBAAincr;trll ih,,r l\'lncinnal. I ihrrr
€FoN\lf)FoNzErt
JIIloz=IIF
3c,oVIIoEaHe,ur{rtlEILz,'i-JtJzul-rl&
ozEIo.
KHUSUS ALUMNI Ml DAN MTs
PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
A. TTNGKAT TSANAWIYAH (SMP)l. Pengombilon/Pengision Formulir Pendqfloron :8 -21 Jqnuqri2Ol52. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendoftoron : 8 -2l Jonuori 2O153. Tes Tertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :24 )onvori 201 54. Pengumumon Hosil Seleksi : 30 Jonuori 201 55. Pendoftoron Ulong : 10 - 18 Februori20ls
B. TTNGKATAHYAH (sMA)1 . Pengombilon/pengision Formulir Pendoftoron : 8 -21 Jonuori 2O152. Penyerohon don verifikosi persyoroton pendoftoron : 8 -21 Jonuori20l53. TesTertulis (Bohoso lndonesio, Bohoso lnggris, don MIPA) :24 Jonvori2OlS4. Pengumumon Hosil Seleksi : 30 Jonuori 201 55. Pendoftoron Ulong : I0 - 18 Februori 2015
A. TINGKATTSANAWIYAHI . Mengisi don menyerohkon Formulir Pendoftorqn colon peserto didik2. Menyerohkon pos foto berworno terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok I lembor
B. TINGKAT ALIYAH1 . Mengisi don menyerqhkon Formulir Pendoftoron colon peserto didik2. Menyerohkon pos foto berworno terboru ukuron 3 x 4 cm sebonyok 2 lembor3. Menyerohkon foto copy Kortu Keluorgo sebonyok 1 lembqr
ffi #-ffiH
] TEMPAT PENDAFTARANJl. lbnu Taimia lV
Kompleks UIN Syarif Hidayatullah JakartaTelepon +6zzt 7 4c217 2, + 6zzt 7 4011 43, Fax. +6 zzt 7 4ztt56
http :/iwww. mpu in-jkt.sch. id
e-mail : h umas@ mpuin-jkt. sch.id
WAKTU PELAYANANSenin - Kamis: pukul 07.oo - 14.oo WIBlstirahat: Pukul lz.oo - 13.00
Jum'at: pukul 07.oo - 11.0o WIBSabtu: o8.po - 1z.oo WIBMt nggu I Lib ur N asi o n al: Lib ur