Upload
anggia-oktafiandini
View
40
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN
ACARA 1
PEMILIHAN PRODUK DAN PENENTUAN SEGMENTASI, TARGETING
DAN POSITIONING (STP)
Disusun oleh:
Nama : Anggia Oktafiandini
NIM : 11/318953/TP/10198
Kelompok : D1
Hari/Tanggal : Senin/29 April 2013
Waktu (Jam) : 15.30-17.45 WIB
Tempat : Laboratorium MSI
Co.Ass : Ikhsan Bani B
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKAULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu industri yang melakukan proses transformasi dari input
menjadi output (produk), industri tentu akan menjual produk tersebut untuk
memenuhi permintaan pembeli dan memperoleh keuntungan. Proses
penjualan suatu produk industri tidak akan pernah lepas dari proses
pemasaran karena dalam penjualan membutuhkan pemasaran. Pemasaran
merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Pemasaran adalah proses penyusunan
komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia.
Untuk dapat memasarkan suatu produk kepada pasar, dibutuhkan
strategi pemasaran yang mencakup 3 unsur yaitu STP (Segmentation,
targeting, and positioning). Strategi pemasaran ini penting untuk diterapkan
mengingat banyaknya pesaing yang gencar memasarkan produknya dalam
suatu industri. Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk
memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana
memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar sasaran dipilih,
maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada
dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.
Dengan memberlakukan ketiga unsur ini dengan tepat maka perusahaan
dapat memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa
sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetituf berkesinambungan
dan perusahaan mendapatkan keuntungan.
B. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari suatu usaha yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa tertentu.
2. Praktikan dapat memahami bahwa penentuan STP pada suatu produk yang berbeda dari penawaran oleh pelaku pasar lainnya.
3. Praktikan memahami bahwa identifikasi atribut produk penting dalam memilih suatu produk dan penentuan STP.
4. Praktikan dapat memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif sebagai salah satu alat pengambilan keputusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
kepada pihak lain, sehingga produk akan dapat diperkenalkan kepada konsumen
dan akan membuat calon pembeli menjadi tertarik dan akan membeli produk yang
ditawarkan (Kotler, 1997).
Pemasaran merupakan proses yang membawa dua hal secara bersamaan
yaitu mencocokan kemampuan perusahaan atau organisasi dengan kebutuhan
pelanggan. Hasilnya adalah suatu pertukaran yang menguntungkan bagi kedua
belah pihak, yang dapat diartikan bahwa perusahaan mendapatkan pembayaran
dan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di kemudian hari, dan
pelanggan mendapatkan keuntungan yang memuaskan keinginan mereka. Dalam
pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran dan wawasan alternatif, yaitu
(Stokes, 2008):
a) Konsep pemasaran berwawasan produksi berfokus pada efisiensi produk.
Metode yang digunakan pada konsep ini adalah dengan cara menaikkan
volume produksi dan menurunkan biaya pengeluaran melalui standarisasi
dan sentralisasi.
b) Konsep pemasaran berwawasan produk fokus terhadap improvisasi
produk itu sendiri dengan keuntungan pelanggan melalui produk dan fitur
yang canggih.
c) Konsep pemasaran berwawasan pelayanan yang berfokus pada
penyediaan jasa/layanan kepada pelanggan. Metode yang digunakan
dalam konsep ini adalah dengan cara meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan penyedia layanan.
d) Konsep pemasaran berwawasan penjualan yang berfokus pada volume
atau jumlah penjualan dengan cara menggunakan teknik promosi untuk
menjual produk dan layanan yang lebih banyak.
e) Konsep pemasaran berwawasan pemasaran yang fokus pada kebutuhan
pasar dengan metode memenuhi kebutuhan pelanggan, menyesuaikan
kemampuan produsen untuk melakukan pertukaran dengan pelanggan dan
saling mendapat keuntungan.
Inti strategi pemasaran adalah mengembangkan dan menganalisa
marketing mix, yakni memadukan dan mengkombinasikan beberapa variable
pemasaran untuk mendapatkan kemampuan bersaing dalam pasar sasaran.
Definisi mix marketing adalah variabel pemasaran yang terkendali dan digunakan
oleh perusahaan sebagai alat untuk mencapai market share yang telah ditetapkan
dalam pemasaran produk. Variabel pemasaran dibagi menjadi empat komponen
utama yang dikenal dengan nama 4P, yaitu (Zaharuddin, 2006):
Product (Produk) merupakan sesuatu yang ditawarkan ke pasar agar produk
tersebut dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan konsumen,
maka produk tersebut dapat didisain denga mempertimbangkan berbagai
unsur sesuai dengan pasar sasaran.
Price (harga) merupakan faktor yang sangat penting yang harus diterapkan
sedemikian rupa, kesalahan dalam menetapkan harga akan ebrakibat fatal
bagi perusahaan.
Place (tempat) merupakan suatu aktivitas dari produsen yang berusaha
untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya hingga mencapai ke
konsumen kahir.
Promotion (promosi) merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
membaurkan kegiatan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan,
publisitas dan hubungan masyarakat dalam rangka untuk berkomunikasi
kepada pelanggan tentang suatu produk dan mempengaruhinya dalam
keputusan membeli.
Jika komponen-komponen pemasaran tersebut dapat dilaksanakan sebagian atau
seluruhnya, maka kemungkinan volume permintaan akan meningkat, ditambah 3
tiga komponen lagi yaitu 3P (people/manusia, physical evidence/bukti fisik,
process/proses).
Proses pemasaran diawali dengan aktivitas memahami kebutuhan dan
keinginan pasar. Saat kebutuhan pasar telah diketahui, maka yang harus dilakukan
ialah merancang sebuah stategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Saat strategi telah ditentukan, maka selanjutnya menyusun program pamasaran
yang terintegrasi dan dapat memberikan manfaat lebih baik kepada pasar. Karena
banyaknya persaingan, maka jalinlah hubungan baik dengan konsumen.
Menciptakan nilai dari pelanggan untuk menciptakan laba (Tatik, 2008).
Strategi pemasaran modern mencakup unsur STP, yaitu (Rahmayanty,
2013):
a. Segmentation
Segmentasi pasar merupakan proses membagi sebuah pasar ke segmen-
segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat
diidentifikasikan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena
beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk
lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Kedua, segmentasi
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,
dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda
dari yang dilakukan pesaing.
b. Targeting
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya
adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan
segmen mana yang menjadi target market. Pengertian dari targeting itu
sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan
targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
c. Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang
konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah
bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya
dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat
yang dijanjikan serta competitive advantage. Dalam menentukan
positioning ada empat tahap yaitu identifikasi target, menentukan frame
of reference pelanggan, merumuskan point of differentiation, menetapkan
keunggulan kompetitif produk.
Kunjungan industri dilakukan (ukm/umkm) terkait
produk agroindustri.
Pilihan produk yang akan menjadi usaha dan yang
akan dipasarkan diidentifikasi
Alasan pemilihan produk tersebut dikemukakan
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Alat Dan Bahan :
1. Kertas
2. Alat tulis
B. PROSEDUR PRAKTIKUM :
Segmentasi, Targeting dan Positioning produk
ditentukan berdasarkan alur STP
Hasil pembahasan kelompok diisikan dalam tabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Pemilihan Hasil
1 Produk Banyaknya menu yang ditawarkan:
27 macam lauk
24 macam minuman
11 macam sayur
31 macam sambal
2 Alasan terpilih
produk
Differensiasi produk, berbeda dengan warung-
warung makan lain, spesial sambal khusus
menjual variasi asmbal “Pedas abis”.
3 Atribut produk Product Variatif, fresh, unik, pedas
Place Bersih, mudah dijangkau, banyak
ditemukan (banyak cabang), lumayan
luas, rapi
Price Konsisten, terjangkau, perbedaan
harga produk tiap daerah
Promotion Promosi terbatas (dari mulut ke
mulut), promosi tidak dilakukan
melalui media melainkan dengan
kerja sama sebagai sponsorship.
4 Atribut layanan Process Ada pelayanan konsumen saat datang
(konsumen disambut dengan baik),
pembacaan menu kembali saat
memesan, menjual sambal secara
langsung, delivery dengan jarak
tertentu, pelayanan konsumen lumayan
cepat
People Ramah, bertanggung jawab, jujur,
disiplin, adanya standarisasi service
pada pelayan, rendah hati
Physical
evidence
Dekorasi informasi produk, adanya
display kaos, desain image
5 Segmentasi Kalangan keluarga, mahasiswa, anak SMA
Kisaran umur remaja ke atas
Segi ekonomi menengah ke atas
6 Targeting Para pecinta makanan pedas dan sambal
7 Positioning
produk
Warung makan dengan variasi sambal yang fresh
B. Pembahasan
Praktikum pemasaran acara pertama ini berjudul pemilihan produk
dan penentuan sedmentasi, targeting dan positioning (STP). Tujuan
praktikum adalah praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari
suatu usaha yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya
kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa tertentu, praktikan memahami
bahwa penentuan STP pada suatu produk yang berbeda dari penawaran oleh
pelaku pasar lainnya, praktikan memahami bahwa identifikasi atribut produk
penting dalam memilih suatu produk dan penentuan STP, dan praktikan dapat
memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif sebagai salah satu alat
pengambilan keputusan.
Objek praktikum pemasaran ini adalah perusahaan SS atau spesial
sambal yang berdiri pada Agustus 2002 oleh Bapak Yoyo Heri Wahyono,
seorang lulusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada pada tahun 1992.
Warung SS pertama kali didirikan sebagai warung sederhana kaki lima di
pinggir jalan Kaliurang Km 3, sebelah barat Gedung Graha Saba Universitas
Gadjah Mada. Warung SS beroperasi pada pukul 17.00 WIB sampai dengan
pukul 22.00 WIB dengan 6 orang karyawan pada awal perintisannya. Alasan
Bapak Yoyo mendirikan warung SS ini berawal dari kecintaannya terhadap
makanan pedas yang identik dengan sambal dan ia melihat adanya peluang
pasar konsumen Indonesia yang sebagian besar menyukai makanan pedas.,
Alasan lain adalah adanya kesempatan yang terbuka karena pada saat itu
rumah makan pada umumnya lebih fokus kepada makanan dan lauk yang
dijual tanpa menawarkan sambal yang bervariasi. Oleh karena itu Pak Yoyo
berwirausaha membangun bisnis ini dengan tujuan membuka lapangan kerja
baru. Akhirnya setelah enam bulan mengenalkan warung SS kepada
masyarakat, masyarakat mulai menerima, khususnya penggemar sambal di
yogyakarta dan dibukalah warung SS cabang kedua di Condong Catur. Kini
warung SS telah mengembangkan sayapnya dengan membuka 56 cabang
yang tersebar di 25 kota di Indonesia dengan total karyawan mencapai kurang
lebih 1990 orang. Selain warung cabang, warung Spesial Sambal juga
menerapkan sistem franchise sebanyak 5 warung yang salah satunya ada di
Temanggung. Sedangkan untuk warung cabang terdapat di area Jabotabek (7
warung di Tangerang dan 1 warung di Bogor), Semarang (6 warung di
Semarang Kota, 2 warung di Salatiga, 1 warung di Pekalongan), area
Yogyakarta (Condong Catur, Babarsari, dan lainnya yang berjumlah 10
warung), Solo sebanyak 9 warung, Cirebon, Purwokerto, Magelang,
Prambanan, Malang, Bali, dan sebagainya. Dari segi produk, menu sambal
yang mulanya hanya berjumlah 7 sambal berkembang menjadi 11 menu
sambal dan kini menjadi 31 sambal. Sedangkan untuk menu lain yang
ditawarkan adalah 27 macam lauk, 24 macam minuman dan 11 macam sayur.
Dalam pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran dan wawasan
alternatif, yaitu:
a. Konsep pemasaran berwawasan produksi
Konsep ini fokus pada efisiensi produksi. Metode yang digunakan pada
konsep ini adalah dengan cara menaikkan volume produksi dan
menurunkan biaya pengeluaran melalui standarisasi dan sentralisasi.
b. Konsep pemasaran berwawasan produk
Konsep ini fokus terhadap improvisasi produk itu sendiri dengan
meningkatkan dan menjaga kualitas produk.
c. Konsep pemasaran berwawasan pelayanan
Konsep ini berfokus pada penyediaan jasa/layanan kepada pelanggan.
Metode yang digunakan dalam konsep ini adalah dengan cara
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penyedia layanan.
d. Konsep pemasaran berwawasan penjualan
Konsep ini fokus pada volume atau jumlah penjualan dengan cara
menggunakan teknik promosi untuk menjual produk dan layanan yang
lebih banyak.
e. Konsep pemasaran berwawasan pemasaran
Konsep ini fokus pada kebutuhan pasar dengan metode memenuhi
kebutuhan pelanggan, menyesuaikan kemampuan produsen untuk
melakukan pertukaran dengan pelanggan dan saling mendapat
keuntungan.
f. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif
dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
g. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya
memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi
pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat
dalam perusahaan.
Strategi pemasaran meliputi tiga unsur yaitu segmentasi targeting dan
positioning.
1. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-
segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat
diidentifikasikan. Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi
atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang
homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi,
perilaku pembelian maupun gaya hidup. Tujuan segmentasi pasar adalah
membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk
memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi
tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan, pertama,
segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-
segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan
segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan
perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta
kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan
memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang
pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.
2. Targeting
Definisi umum dari targeting adalah proses memilih target market yang
tepat bagi produk dan jasa perusahaan. Setelah perusahaan
mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi
beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi
target market. Tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan dalam
mengevaluasi dan menentukan segmen yang akan ditarget, yaitu, pertama,
memastikan bahwa segmen pasar yang dipilih cukup besar dan akan
cukup menguntungkan bagi perusahaan. Kedua, strategi targeting itu
harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang
bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur
apakah perusahaan itu memiliki kekuatan untuk mendominasi segmen
pasar yang dipilih. Dan ketiga, segmen pasar yang dibidik itu harus
didasarkan pada situasi persaingannya yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi daya tarik target segmen.
3. Positioning
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang
bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan
(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat
dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan
sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan
informasi tentang segala sesuatu. Positioning adalah image atau citra yang
terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau
produk.
Berdasarkan hasil wawancara kelompok praktikan dengan pihak
perusahaan, siperoleh data sebagai berikut. Perusahaan memiliki tiga divisi
yaitu divisi operasional, divisi produksi dan divisi supporty. Divisi
operasional mengurusi sarana dan prasarana fisik area konsumen serta
pelayanan. Divisi produksi meliputi kegiatan memproses produk (memasak),
sarana dapur, riset yang dilakukan setahun sekali dan pergudangan.
Sedangkan divisi supporting mencakup urusan SDM yaitu kesejahteraan
SDM, rekrutmen dan pengembangan SDM (training), HRD, urusan akuntansi
yaitu kontrol biaya bahan baku dan laporan keuntungan dan urusan keuangan
yaitu cash and bank, verifikasi, dan anggaran. Tingkat penjualan terbaik
diperoleh di area Jabodetabek khususnya Tangerang karena harga penjualan
paling mahal dibandingkan dengan harga penjualan di cabang daerah lain
sehingga memperbesar keuntungan atau margin tersendiri bagi penjualan di
Jabodetabek. Sedangkan keuntungan yang paling kecil diperoleh di
Yogyakarta karena harga penjualan produknya yang paling murah
dibandingkan dengan cabang lain. Omzet untuk keseluruhan cabang adalah
11-12 Milyar rupiah per bulannya. Darri segi ketenagakerjaan, dalam
mengelola SDM, perusahaan memberikan fasilitas karyawan berupa jaminan
kesehatan dan melahirkan, beasiswa anak, tunjangan kecantikan, bantuan
musibah, dana pensiun dan lain sebagainya. Perusahaan juga memperlakukan
karyawan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan semangat kerja dan
loyalitas karyawan dengan mengadakan kegiatan keakraban antar karyawan
berupa piknik, acara ulang tahun, bakti sosial, siraman rohani, dan rapat
umum. Bakti sosial dilakukan dengan menyisihkan 1% dari uang penjualan
kotor untuk non-karyawan. Perusahaan juga menerapkan standarisasi
karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan dengan memberikan
training maupun pembekalan kepada karyawan. Standarisasi karyawan ini
meliputi pelayanan yang ramah dan murah senyum, karyawan yang
menjunjung tinggi kejujuran, disiplin, rendah hati dan kerja keras.
Perusahaan menerapkan dua tipe yaitu warung tipe area dan warung mandiri.
Untuk warung tipe are, pengadaan dan penyimpanan bahan baku terpusat lalu
dipasok ke warung-warung/cabang lain. Sedangkan untuk warung tipe
mandiri, pengadaan dan penyimpanan bahan baku dilakukan di masing-
masing warung. Apabila terdapat sisa penjualan produk dilakukan manajemen
pengelolaan sisa. Kendala yang dialami perusahaan adalah belum sanggupnya
perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi karena untuk
mendapatkan SDM cukup sulit, seperti di wilayah Tangerang sehingga SDM
ditarik dari Cirebon, selain kota Tangerang, masalah SDM ini juga dialami di
warung cabang Bali, Purwwokerto, dan lain sebagainya. Kendala lain adalah
kesulitan penentuan harga seperti yang pernah dialami di warung cabang Bali
karena harga disamakan dengan harga Semarang sehingga terlalu murah dan
pelanggan membludak. Untuk mengatasinya, perusahaan menaikkan harga di
cabang Bali sehingga mengurangi kepadatan pelanggan yang datang dan
membatasi pemesanan yang sangat banyak. Kendala waktu yang cukup lama
dalam memproses produk sambal dikarenakan sambal diproses secara manual
dan masih alami (fresh) sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama
untuk menghidangkan menu sambal yang dipesan. Selanjutnya tempat
warung SS yang tidak mampu memuat banyaknya pelanggan yang datang
sehingga dibuka cabang dengan lokasi yang tidak terlalu jauh agar dapat
mengurangi meledaknya pelanggan. Dari segi produk baru, untuk
meningkatkan varian sambal yang menjadi andalan warung Spesial Sambal,
perusahaan melahirkan produk sambal baru dengan cara melakukan uji coba
sambal oleh pemiliknya sendiri yaitu Pak Yoyo tanpa melakukan tes atau uji
coba sambal terhadap pelanggan. Hal ini disebut dengan riset konvensional.
Sedangkan target perusahaan ke depan adalah untuk membuka minimal 8
cabang lagi di tahun 2013 dan mempertahankan program kerja perusahaan
dengan baik. Perusahaan juga menerapkan kartu penikmat pedas (KPP)
dengan bonus makan gratis yang ditawarkan apabila telah makan di warung
Spesial Sambal minimal 25.000 rupiah selama 8 kali . Hal ini juga merupakan
salah satu strategi promosi yang dijalankan oleh perusahaan untuk memikat
pelanggan untuk kembali lagi ke SS.
Produk yang praktikan pilih dari berbagai macam produk yang
dimiliki warung Spesial Sambal adalah menu sambal. Alasan pemilihan
sambal dikarenakan sambal merupakan produk unggulan yang ditawarkan
oleh warung Spesial Sambal dan merupakan konsen utama warung Spesial
Sambal dalam penjualan produk. Selain itu, sambal yang ditawarkan memiliki
varian yang banyak yaitu 31 macam dan inilah yang menjadi pembeda bagi
tempat makan lain yang hanya memiliki sedikit varian sambal.
Atribut produk mencakup 4P yaitu Product, Price, Place, dan
Promotion. Atribut produk yang dimiliki oleh warung Spesial Sambal adalah:
Produk (Product).
Produk adalah barang ataupun jasa yang tersedia di tawarkan kepada
konsumen dengan tujuan untuk memberikan kepuasan dan mendapat
keuntungan. Produk sambal yang dimiliki warung Spesial Sambal
memiliki kualitas rasa sambal yang selalu dijaga, produk yang fresh atau
masih alami, variatif dan unik.
Harga (Price).
Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah
uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga
produk warung Spesial Sambal murah dan terjangkau, konsisten karena
harga produk tetap walaupun harga bahan baku (cabai) naik. Harga tiap
cabang warung juga berbeda karena disesuaikan dengan harga bahan baku
di setiap daerah di mana cabang tersebut berada.
Tempat (Place).
Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat
warung Spesial Sambal ini bersih dan mudah dijangkau atau ditemukan
karena memiliki banyak cabang warung.
Promosi (Promotion).
Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak,
membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif (komunikasi)
adalah : Ada komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara
penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan
tingkah laku si penerima. Pemasaran yang diterapkan oleh warung Spesial
Sambal adalah dengan cara pemasaran terbatas yaitu dari mulut ke mulut
tanpa menggunakan media poster, bosur, maupun pamflet. Cara lain dalam
memasarkan produknya adalah dengan mengikuti kerja sama dalam
berbagai kegiatan sebagai sponsorship. Warung Spesial Sambal memiliki
website dan media sosial seperti facebook dan twitter yang di dalamnya
menyediakan informasi mengenai sejarah berdirinya warung Spesial
Sambal, menu yang tersedia dan berbagai informasi lain mengenai warung
ini. Selain untuk memberikan informasi kepada pelanggan, media sosial
dan website juga ditujukan untuk melayani komplain pelanggan. Selain
komplain melalui media sosial, disediakan pula nomor hotline service
yang merupakan nomor Pak Yoyo langsung untuk menyampaikan
komplain mengenai warung, produk, maupun pelayanannya. Hal ini
menunjukkan keseriusan Pak Yoyo dalam menanggapi komplain
pelanggan karena bagi Pak Yoyo komplain, kritik, maupun saran
dibutuhkan demi kemajuan warung Spesial Sambal ke depannya.
Atribut layanan terdiri dari unsur 3P yaitu People, Process dan
Physical Evidence.
People yaitu setiap orang yang dapat menjadi bagian dari suatu proses
pemasaran barang maupun jasa. People yang dimaksud di sini adalah
karyawan atau pekerja warung Spesial Sambal yang ramah, bertanggung
jawab, jujur dalam bekerja, berkomitmen tinggi untuk melayani
pelanggan dengan baik, disiplin, dan memiliki standarisasi service
pekerja. Standarisasi pekerja warung spesial sambal adalah standar
service pada saat melayani pelanggan dalam melakukan proses mulai dari
menyapa pelanggan, mengarahkan pelanggan, melayani pemesanan
pelanggan, dan lain sebagainya. Selain itu 3R diterapkan bagi pekerja
yaitu rapi-resik-indah. Hal ini semata-mata dilakukan untuk memuaskan
pelanggan yang berkunjung di warung Spesial Sambal.
Process merupakan prosedur, mekanisme dan arus aktivitas aktual saat
jasa dideliver dan sistem operasi jasa. Proses yang terdapat di warung
Spesial Sambal sudah lumayan baik. Proses tersebut menerapkan sistem
pelayanan terpuji yang meliputi prosedur penyambutan pelanggan dari
pintu masuk, pemberian menu, penyampaian informasi ke pelanggan, cara
pemesanan, pembacaan ulang pesanan agar tidak terjadi kecelakaan order,
dan pembayaran di kasir.
Physical evidence merupakan wujud secara nyata yang dapat ditawarkan
dalam proses penawaran produk/jasa kepada calon konsumen maupun
konsumen. Physical evidence yang dimiliki warung Spesial Sambal
adalah nuansa bambu dan kayu, dekorasi informasi produk, display kaos
yang ditampilkan untuk dijual, dan dinding berornamen batu bata yang
khas dari warung sambal.
Segmentasi warung Spesial Sambal adalah kalangan mahasiswa,
keluarga, pelajar Sekolah Menengah Atas, kisaran usia remaja ke atas, dan
segi ekonomi menengah ke atas. Sedangkan targeting warung Spesial Sambal
adalah para pecinta sambal dan makanan pedas. Untuk positioning produk,
warung Spesial Sambal menempatkan dirinya dalam pasar dengan image
sebagai warung makan dengan variasi sambal yang fresh dan dijamin pedas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pemilihan produk sambal dari warung spesial sambal berawal dari adanya
kebutuhan konsumen terhadap makanan pedas dan sambal yang
bervariasi.
2. Penentuan STP produk warung Spesial Sambal berbeda dengan
penawaran oleh pelaku pasar lainnyayaitu segmentasi mahasiswa,
keluarga, pelajar Sekolah Menengah Atas dengan ekonomi menengah ke
atas dan target pasar pecinta makanan pedas dan sambal, kemudian
positioning warung Spesial Sambal sebagai tempat makan makanan pedas
dengan sambal yang bervariasi dan fresh.
3. Praktikan memahami bahwa identifikasi atribut penting dalam memilih
suatu produk dan penentuan STP. Atribut produk warung Spesial Sambal
adalah harga murah, konsisten dan terjangkau, produk sambal bervariasi
dan segar, tempat mudah ditemukan dan bersih, promosi terbatas dari
mulut ke mulut dan media sosial. Atribut layanannya yaitu people/pekerja
yang ramah, jujur, memiliki standarisasi service pekerja, rapi, bersih,
disiplin dan berkomitmen, kemudian proses yang lumayan baik dari
prosedur pemesanan sampai pembayaran, physical evidence dengan
nuansa bambu dan kayu, dekorasi informasi produk, display kaos, dan
ornamen batu bata.
4. Penggunaan statistik industri merupakan salah satu alat pengambilan
keputusan warung Spesial Sambal.
B. Saran
Praktikan sebaiknya membawa perlengkapan seperti alat perekam untuk
mewawancarai narasumber
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning,
Implementation and Control” (9th ed.). Prentice Hall International, Inc.
New Jersey.
Rahmayanti, Nina.2013.Teori STP (Segmenting, Targeting, Positioning).
http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/teori-teori-pemasaran.html
diakses pada 28 April 2013.
Stokes, David and Lomax, Wendy.2008.Marketing:A Brief Introduction.Thomson
Learning.London
Tatik, Suryani, 2008. Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zaharuddin, Harmaizar. 2006. Menggali Potensi Wirausaha.Bekasi: CV Dian
Anugerah Prakasa.