Upload
phunganh
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
40[&· IfA t
PEMAHAMAN KONSEP BIOTEKNOLOGI SISWA
Sebuah Penelitian Eksperimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajaran
(Ceramah, Diskusi, dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat)
OJeh
YULI D\VI ASTUTIK9916015907
PROGRAM STUD! PENDIDlKAN BIOLOGI
ruRUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IIIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2006
LEMBAR I'ERSETU.JUAN
PEMAHAMAN KONSEP BIOTEKNOLOGI SISWA(Scbuah Pcnclitian Ekspcrimcn Tcntllng Pcngllrllh Mctodc Pcmbclajaran
(Ccramah, DiskllSi, dan Discovcri) di SMU I)arllssalam Ciputat)
SkripsiDiajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
syarat Mencapai Gelar Sa~iana Ilmu Pendidikan
Oleh:YULT DWI ASTUTIK
NIM:99160 I5907
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing r
AAA1&II'. Mahmlld M. Sircgar M.SiNIP. ISO 222 933
Pcmbimbing
Drs. Alima!! Sofyan M.PtINIl'. 150231502
JUIWSAN PENDIDIKAN II'A (BIOLOGI)FAKULTAS ILMU TARlllYAll DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA. 2006
PENGESAHAN PENITIA U.HAN
Skripsi yang bCljudul "PEMAHAMAN KONSEP IHOTEKNOLOGI, (Sdmah
I'cnclitian Ekspcrimen Tentang Pengaruh Metode Pembelajanm (Ceramah,
Dislmsi, dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat)" telah diajukan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negcri
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 November 2006. Skripsi ini telah
diterima sebagai s'lla1l satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata
Satu (81) pada Jurusan Hmu Pengetal1wcn Alam (IPA) Program Studi Biologi.
Jakarta, 18 November 2006
Dekan/
Ketlla Merangkap Anggota
Sidang Munaqasyah
Pudek Bidang Akademik/
Sekretaris Merangkap Anggota
l.vr.H.Aziz1<'ahrlllTOz;i, M.ANIP. 150202343
Anggota
Pengllji fl
Drs. SlIiiyo Miranto, M.raNIP. 150 299 933
ABSTRACT
YuIi Dwi Astutik. Student's Understanding on Biotechnology Concepts, (anExperimental Research on the Influence of Learning Method (Speech, Discussion,and Discovery) in SMU Darussalam Ciputat). Skripsi, Majoring of Education andTeachership Faculty, State of Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, Juli2006.
Discovery method is one that emposizes direct experiment. The learningactivity with discovery method gives more attention to process than result. Themethod constitutes a component of educational practice including the teachingmethod that advances active learning method, process-oriented, self-directing, selfresearch and reflective. So that, giving the teaching skill with this method in SMU, itis hoped that student can find by himself information that tradisionally be usually toldor spoken.
This research aim to know what is there are influence of learning method(speech, discussion, and discovery) over student's understanding on biotechnologyconcepts in SMU Darussalam Ciputat. This research executed in SMU DarussalamCiputat in April until May 2006. Method used is experiment quasi method of (quasiexperiment with students tought sample equal to 20 with speech method (group A),20 with discussion method (group B), and 20 with discovery method (group C).Instrument used is multiple choice tes equal to 40 question by four alternative answerwith score between 0-1.
Calculation of research used significance level 0,05 shows significantly thatstudents tought by discovery method higher than students tought by speech ordiscussion method it's understanding on biotechnology concepts. This point can beseen in Fhitung value bigger than Ftabcl is 33,09 > 3,15 and 6,29> 3,15 and 25,54 >3,15.
The results of research prove that discovery method can give positive impactto student in learning process.
The results of this research can be made upon which idea to all educator to bemore using many correct method to increase the quality of learning process which isexpected.
iii
ABSTRAK
Yuli Dwi Astutik. Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa, (SebuahPenelitian Eksperimen tentang Pengaruh Metode Pembelajaran (Ceramah, Diskusi,dan Discoveri) di SMU Darussalam Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan IImuPengetahuan Alam (IPA), Program Study Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuIlah Jakarta, Juli 2006.
Metode discovery adalah merupakan metode yang lebih menekankan padapengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakanproses dari pada hasil belajar, Metode ini merupakan komponen dari praktekpendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Karenaitu dengan memberikan bekal pengajaran dengan metode ini di SMU, diharapkansiswa dapat menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukanatau diceramahkan saja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh metodepembelajaran ceramah, diskusi, dan discoveri terhadap pemahaman konsep-konsepbioteknologi siswa SMU Darussalam Ciputat, penelitian ini dilakukan di SMUDarussalam Ciputat pada bulan April sampai dengan Mei 2006. Metode yangdigunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu dengan sampleberjumlah 20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah (kelompokA), 20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode diskusi (kelompok B), dan20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode discoveri (kelompok C).Instrumen yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak 40 soal dengan4 altematifjawaban dengan penskoran antara 0-1.
Perhitungan hasil penelitian menggunakan taraf signifikan 0,05 inimemperlihatkan secara signifikan bahwa siswa yang diajarkan dengan metodediscoveri lebih tinggi pemahaman konsep-konsep bioteknologinya dari pada siswayang diajarkan dengan metode ceramah atau diskusi. Hal ini dapat dilihat dari hargaF-hitung> Ftabel yaitu 33,09 > 3,15 dan 6,29 > 3,15 dan 25,54> 3,15
Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode discovery dapatmemberikan dampak positifbagi siswa dalam proses belajar mengajar.
HasH penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran kepada parapendidik untuk lebih banyak menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkankualitas proses belajar mengajar yang diharapkan.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menjadi
tauladan bagi seluruh manusia.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mcmenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar kesarjanaan .lurusan I'endidikan Ilmu I'cngctahuan Alam (lPA)
dari Fakultas IImu Tarbiyah dan Kcguruan Universitas Islam Negeri Syarif
I-1idayatullah Jakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis sampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
l. Bapak Dr. Dede Rosyada, MA,selaku Dckan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif I-1idayatullah .lakarta.
2. Bapak Ir. Mahmud Siregar. M.Si .. sclaku Ketua .lurusan IPA, Dosen
Penasehat Akademik, dan Dosen Pembimbing I yang telah dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk. dan saran dalam menyelesaikan
skripsi inL
3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan kritik. saran. bimbingan, dan petunjuk untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
v
4. Para dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan karyawan
civitas akademika Fakultas Tarbiyah atas bantuannya selama perkuliahan
sehingga penulis menyelesaikan studio
5. Pimpinan staf perpustakaan Fakultas Tarbiyah, perpustakaan utama UIN,
UNJ, dan British Council yang telah membantu melengkapi literatur yang
diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Marui Wa'id, kepala sekolah SMU Darussalam Ciputat yang telah
memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Ibunda Sumarmi dan Ayahanda Suharso tereinta, yang telah memberikan
dorongan moril maupun materil, do'a, serta motivasi. Penulis tidak akan
pernah melupakan ketulusan, pengertian, dan segalanya yang telah kalian
berikan demi kebaikan ananda. Dan maaf atas keterlambatan kelulusan
ananda kali ini.
8. Suamiku tereinta, Eko Syuhel Hadi P. yang telah dengan sabar menunggu dan
rela ditinggalkan di hari ke-lima pernikahan demi dta sang istri yang sempat
tertunda. Makasih juga atas motivasi, doa, dan SOSnya di saat-saat yang
paling genting.
9. Kakak-kakakku tereinta mas Hery dan mba Inggrid. Makasih atas dorongan,
sindiran, dan nasehat-nasehat kalian dalam memandang hidup ini. Juga my
little angel ponakanku tereinta Asya Cecillia Sharon Haryanto, adanya dirimu
memberiku energi disaat aku lelah dan pemberi keeeriaan disaat aku stress
dengan tawa dan eelotehanmu yang lueu.
vi
10. Adik-adikku yang rnanis Ucup dan Farid. Cup, Karnu juga bisa wujudin
keinginanrnu, asal karnu telaten dan ga ernosi. Sernangat ya ! Dan Farid, aku
rnernang tertinggal jauh darirnu. Tapi aku tidak rnau kalah dengan karnu.
Kalian berdua bukan sekedar adik buatku. Tapi kalian adalah sahabat
ternpatku berbagi cerita dan selalu rnernberiku rnasukan disaat aku berjalan di
ternpat yang salah.
II. Ternan-ternan dan anak-anakku di MTs dan MA NHA dan MTs Soebono
Mantofani. Pedeku rnuncul sejak mengenal kalian.
12. Ternan-ternanku di kost-an, Teni, Tia, Chorns, Ntan dan Anah. Thanks
rnotivasinya yach. Kalian sudah seperti saudara bagiku walau tanpa ikatan
darah. Makasih juga untuk Hafsoh (choms friend) atas SOSnya di saat yang
genting. Kita jadi lulus bareng yech.
13. Ternan-ternan Jurusan IPA Biologi 99, terutarna Iva, Ziza, Opah, Maryatul
dan ternen-ternan lain yang tidak bisa disebut namanya disini, yang telah
rnernberikan bantuan dan dorongan semangat selarna rnenyelesaikan skripsi
ini. Dari kalian aku rnengenal indahnya persahabatan.
Akhimya, dengan segala keterbatasan, penulis hanya dapat rnengernbalikan
segalanya kepada Allah SWT, untuk mernbalas kebaikan rnereka, sernoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pernbaca pada urnurnnya.
Jakarta, 5 Oktober 2006
Penulis
vii
DAFTAR lSI
LEMBAR PRRSETUJUAN SKRIPSI.. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI. 11
ABSTRAK 111
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI.. VIII
DAFTAR TABEL .
DAFTAR GAMBAR .
.Xl
...\!1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar BeIakang MasaIah 1
B. Identifikasi Masalah 9
C. Pembatasim Masalah \ 0
D. Perumusan Masalah 10
E. Manfaat PeneI itian 10
F. Sistematika PenuIisan \ \
BAB II. DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PERUMUSAN HlPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
I. Metode Pembelajaran , .. 13
2. Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi 41
VIII
B. Kerangka Berfikir. .43
C. Perumusan Hipotesis .
4e;i£ ..-BAB III. METODOLOGI PENELITlAN
;: 0· Tujuan pene,i9·· d
/ 8. Tempat dan Waktu Penelitian
. 45
........................................... 46
.............................................. 46
C. Metode Penelitian .
D. Variabel Penelilian .....
E. Populasi dan Sampe!.
....... . .46
................................... 47
. 50
F. Teknik Pengumpulan Data. ..........................................5\
G. Prosedur Penelitian 54
H. Hipotesis Statistik 54
I. Taknik Analisis Data .
BAB IV. HASIL PENELITIAN
............................................. 55
A. Deskripsi Data 57
I.Nilai Pemahaman Konsep-konsep 8ioteknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Ceramah (Kelompok A) :57
2.Nilai Pemahaman Konsep-konsep 8ioleknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Diskusi (Kelompok B) 59
3.Nilai Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa SMU Yang
Belajar Dengan Metode Pembelajaran Discovery (Kelompok C) 61
IX
13. Pcngujian Korclasi antara Skor Tcs Awal dan Skor Tcs Akhir. 63
C. Uji Kcsamaan Variansi 64
D. Pcnglciian Hipotcsis 65
E. Pcmbahasan Hasil Pcnclitian 6g
F. Kclcmahan dan Kctcrbatasan Pcnclitian 69
BAB V. PENUTUP
/\. Kcsimpulan 7\
B. Saran 72
DAFTAR l'USTAKA 74
LAMPIRAN 78
x
No.
DAFTAR TABEL
Hal
I. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi .53
2. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan metode
ceramah , 57
3. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan 'melode
diskusi , 59
. 4. Distribusi frekuensi pemahaman konsep-kosep bioteknologi dengan melode
dicovery 6'1
5. Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Skor Tes Awal dan Skor Tes Akhir kelompok
A, B, C 63
6. 1·lasil Pengujian Kesamaan Variansi Kelompok A, B dan C dengan uji Bartlett..64
7. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Nol dengan Uji-F Melalui Anava Satu
lalan 66
8. Analisis Komparasi Multipel dengan Teknik Tukey 66
XI
No.
DAFTAR GAMBAR
Hal
I. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep Bioleknologi
Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Ceramah 58
2. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep Bioleknologi
Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Diskusi 60
3. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep l3iolcknologi
Siswa SMU yang Belajar dengan Metode Discovery ..
xii
.. 62
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah
Tantangan era global dan perkembangan IPTEK menuntut sumber
daya manusia yang lebih produktif serta memiliki daya sdng yang tinggi.
Hanya tenaga kerja yang berkualitas tinggi yang dapat survive dalam era
tersebut. Dengan demikian pangambangan program-program studi yang lebill
berorientasi pada penciptaan tenaga professional sangat diperlukan antara lain
melalui jalur pendidikan professional.'
Salah satu bentuk dari perkembangan IPTEK adalah maraknya
penggunaan bioteknologi sebagai alternative yang ditawarkan untuk
memenuhi keblltuhan sandang dan pangan yang samakin menipis. Hal itu
disebabkan karena terjadinya pertambahan penduduk yang sangat pesat di
dunia. Tidak bisa kita bayangkan, berapa banyaknya jumlah manusia yang
mati kelaparan akibat kekurangan makanan, karena kita semakin hari semakin
kekurangan lahan untuk bertani.
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk juga terjadi
peningkatan kebutllhan lahan untuk pemukiman dan aktivitas industri.
Keadaan ini memaksa manusia hams memanfaatkan lahan-Iahan marjinal. Di
lain pihak, kebutuhan akan bahan sandang dan pangan hams dapat dipenuhi
I Sri harijati, Model Kolaborasi Penyelenggaraan Praklikum Dalam Sis/em PendidikanTinggi JarakJauh, Jurnal PTJJ Vol. 2.1, hltp://202.159.18.43/ptiil21 harLhtm
2
melalui peningkatan hasil panen. Guna memenuhi kebutuhan pangan
penduduk dunia yang diproyeksikan terus meningkat ini, produksi rata-rata
tanaman seralia harus meningkat 80 persen antara tahun 2002 hinga tahun
2025. Untuk mencapai peningkatan ini, bioteknologi menawarkan alternative
yang dapat ditempuh?
Bioteknologi adalah penerapan teknologi yang memanfaatkan system
hayati, untuk hidup atau turunan/derivatnya untuk membuat atau
memodifikasi suatu produk atau proses untuk penggunaan tertentu.3
Bioteknologi merupakan cabang teknologi yang berkesan dan bertanggung
jawab terhadap berlakunya revolusi biologi yang dapat kita saksikan hari ini.4
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alcohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang danjasa.5
Bioteknologi memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang
pertanian, petemakan, kedokterandan farmasi. Di bidang pertanian, melalui
pendekatan integrasi gen tertentu ke dalam genom tanaman, telah dihasilkan
jagung, kapas, tomat, dan kedelai transgenik. Di bidang peternakan,
bioteknologi telah menghasilkan sapi, babi, kelinci, kambing, dan domba
2NN, Seminar Nasional Bioteknologi. Peranan Biotekn%gi Dalam Menunjang RevitaUsasiPembangunan Perlanian, (Jambi:SEAMEO BIOTROP, 2006), haI.l
3 loar Ichsana Ishak, Pengesahan Cartagena Protocol On Biosafe/y To The Convention OnBiological Diversity, (Jakarta:KLH,2004), pasal 3
4 Happis Basha, Biosefti Bukan Pengholang, Yadim Malaysia edisi 22 Februari 2006, hltp://id.wikipedia.orglwiki/Bioleknologi
hal.l
3
yang terintegrasi puluhan gen penyendi berbagai protein. Sementara itu,
manfaat bioteknologi di bidang kedokteran dan farmasi antara lain
dihasilkannya insulin lewat penyisipan gen penyendi insulin pada genom
plasmid bakteri yang selanjutnya diperbanyak secara cepat di dalam sel
Escherechia coli.6
Era bioteknologi mulai berkembang tahun 1970-an dimulai dengan
pemanfaatan teknologi untuk industri farmasi ......Indonesia yang dikenal
sebagai Negara kaya sumber daya alam hayati, telah mengembangkan
bioteknologi sejak 1980-an, tak berpaut lama dari dimulainya revolusi
bioteknologi itu sendiri. Sektor aplikasi yang mendapat curahan perhatian
besar adalah pertanian. Bioteknologi adalah teknologi yang bergantung
sepenuhnya terhadap sumber daya genetic makhluk hidup dari jasad renik /
mikroba sampai organisme sempurna, manusia. Sehingga sangat logis kalau
Indonesia perlu terus mengembagkan bioteknologi untuk memanfaatkan
kekayaan alamnya sendiri itu, supaya tidak tertinggal gelombang ekonomi
baru berikutnya. Di lain pihak ada kekhawatiran apakah Indonesia, nagara
yang berkembang yang kaya sumber daya alam tetapi lemah ekonomi ini
dapat bersaing dengan Negara maju dalam mengembangkan teknologi seperti
bioteknologi ?7
60p.cit7 AriefB.Witarlo, Bioleknologi. Sebuah Gelombang Bam Ekonomi, (Jakarla:BPPT,2006),
4
Realita ini memaksa para guru pengajar biologi untuk turut
memberikan kontribusi dalam pemanfaalan bioteknologi di Indonesia kcpada
anak didiknya. Hal ini penting karena pengetahuan bioteknologi harus sudah
diketahui dan memasyarakat kepada siswa-siswa sekolah sebagai generasi
penerus yang diharapkan kelak akan mengembangkan bioteknologi. Dan tentu
saja ini bisa dilakukan dengan mengajarkan materi tentang biotcknologi
kepada anak didik di sekolah dengan baik.
Pendidikan matematika dan IImu Pcngetahuan Alam (MIPA)
mempunyai potensi besar untuk memainkan peran strategis dalam
menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi era industrialisasi dan
globalisasi. Potensi ini dapat terwujud jika pendidikan MIPA mampu
melahirkan siswa yang cakap dalam MIPA dan berhasil menumbuhkan
kemampuan berfikir logis, bersifat kritis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap
perubahan dan perkembangan. Kualitas sumber daya manusia seperti ini
menjamin keberhasilan upaya penguasaan teknologi untuk pembangunan di
Indonesia.8
Penggunaan bioteknologi telah diakui sebagai teknologi yang dapal
memberi manfaat khususnya terhadap hal-hal yeng berkaitan denngan
pertanian. Akan tetapi penggunaan bioteknologi mesti dibarcngi dengan
8 Rusmansyah dan Yudha Irhasyarua, Prospek Penerapan Pendekatan Sains-TeknologiMasyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Kimia di Kalimantan Selatan, (Jakarta:Depdiknas,200 IJ,hal.1
5
biosefti untuk memastikan produk bioteknologi tidak akan membahayakan
kehidupan manusia.
Hal inilah yang menuntut pengajaran tentang bioteknologi di sekolah-
sekolah harus dibarengi dengan pengetahuan tentang danpak negative
bioteknologi beserta cara penangglilangannya. Sangat sesuai dengan tlljuan
pendidikan Nasional yang tertera dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003
tentang SISDIKNAS, yang berbunyi:"Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentllk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertlljuan
lIntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manllsia yang
beriman dan bertakwa kepada Tlihan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, !'ehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggllngjawab.9
Undang-lindang tersebut menllnjllkkan bahwa pada intinya, tlljllan
guru dalam mengajarkan materi bioteknologi adalah untuk meningkatkan
pemahaman para peserta didiknya tentang bioteknologi, dengan tetap
mengedepankan moral dan etika serta keamanan dalam ber-biotek.
Siswa sebagai subjek belajar mempllnyai potensi lIntuk tllmbllh dan
bekembang dengan baik. Siswa dalam kehidllpannya dan kegiatan belajar
memiliki permasalahan, baik yang menyangkllt dirinya sendiri maupun pihak
9 UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, (bandung:Fokusmedia,2003), BAB IIPasal 3, Cet.!, hal.6
6
lain. Kelebihan dan kekurangan siswa harus dipahami secara tepat dan cepat
serta mendalam. Pemahaman tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
memberikan layanan bantuan kepada siswa.
Salah satu cara untuk dapat menciptakan sumber daya manusia
berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan
pendekatan.lODalam proses pembelajaran, sangat diperlukan penggunaan
suatu metode pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pendidikan, terutama pada pelajaran IPA yang di dalarnnya
mencakup materi tentang bioteknlogi. "Kualitas pembelajaran IPA masih
merupakan isu yang hangat dibicarakan di berbagai forum i1miah,karena
prestasi belajar IPA siswa masih jauh dari harapan. Salah satu penyebab
rnerosotnya mutu pendidikan IPA adalah masih dominannya penerapan
metode konvensional. Pengajaran konvensional kurang memberikan
kesempatan bagi siswa untuk membangun sendiri struktur kognitifnya, serta
untuk menumbuhkembangkan minat dan sikap ilmiahnya. Hal ini membawa
dampak pada rendahnya hasil belajar IPA yang dicapai siswa.,,11
Oleh karena itu, dalam upaya memenuhi tuntutan dan mengatasi
problema-problema tersebut, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang
menumbuhkan minat siswa dan mengajak mereka untuk mencintai serta
10 Prayekti, Pendekalan Sains Teknologi Masyarakallenlang Konsep Pesawal Sederhanadalam Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar, Editorial Jumal Pendidikan dan Kebidayaan Edisi39, hal. 2
II lB. Putu Mardana, Intensifikasi Pelaksanaan Kegialan Laboralorium Dalam PembelajaranIPA Sebagai Upaya Meningkalkan Minai, Sikap Ilmiab, Dan Preslasi Balajar Siso.va Kelas II SLT?Negeri Singaraja, (Singaraja:ANEKA WIOIA, 2000), Edisi Juli, hal.l48
7
meIUadikan suatu kebutuhan baginya akan IPA, khususnya pengetahuan akan
bioteknologi, lebih-Iebih dalam menghadapi isu-isu sosial dampak penerapan
IPTEK. 12
Metode mengajar adalah cara mengajarkan atau menyampaikan materi
pada siswa-siswi dalam suatu tempat tertentu. Metode mengajar mempunyai
peranan cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian
penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Jadi, semakin sesuai
suatu metode pengajaran yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat
keberhasilan yang akan dicapai.
Dewasa ini, pembelajaran IPA masih didominasi oleh penggunaan
metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa
dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hasi/··
hasil yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas produk
dan sedikit proses.13
Pada dasarnya yang menjadi pokok permasalahan dalam memahami
konsep-konsep bioteknologi adalah metode yang bagaimana supaya biologi
dapat diterima oleh anak didik dengan mudah, menyenangkan, dan efeb:tif.
Metode mengajar adalah cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya,
12 Rusmansyah dan Yudha Irhasyuarna, Prospek Pendekatan Sains-Tekn%gi-Masyarakat(STM) da/am Pembe/ajaran Kimia di Kalimantan Se/atan, Editorial Jumal Pendidikan danKebudayaan Edisi 40, hal.2
13 Prayekti, Loc.Cil
8
agar guru berhasil dalam mengajar, agar mengajar mencapai tujuannya atau
mengenai sasarannya.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, koselor, pamong belajar, widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelengarakan pendidikan. 14 Seorang guru bukan hanya sekedar pemberi
i1mu pengetahuan kepada murid-muridnya atau menurut Supardjo Adikusumo
"mengecer informasi dengan menjajakannya" (1984:4) di depan kelas. Akan
tetapi dia seorang yang protessional yang dapat menjadikan murid-muridnya
mampu merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang
dihadapi. Dengan demikian seorang guru hendaklah bercita-cita tinggi,
berpendidikan luas, berkepribadian kuat dan tegar serta berkemanusiaan yang
mendalam.15
Dalam proses pembelajaran biasanya tidak hanya guru yang berpcran
di dalamnya, akan tetapi dibutuhkan adanya interaksi antara guru dengan
murid. Selama bertahun-tahun metode mengajar biologi di sekolah-sekolah
adalah metode mengajar secara informative, yaitu guru bercerita dan siswa
mendengarkan dan mencatat sehingga siswa cenderung akan bersifat pasif.
Dan model pembelajaran seperti ini sudah diangap kurang efektif, karena
semua kemampuan yang ada pada diri siswa akan tercurahakan dalam proses
14 UU RI No. 20 Tahun 2003. op.cit. Hal. 3-4" Saffrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesionol dan Implementasi Kurikulum,
(Jakarta:Ciputat Pers,2002), hal.8
9
belajar mengajar tersebut sehingga tujllan yang semliia ingin dicapaipun
semakin sllkar lIntlik diwujudkan. Proses belajar mengajar akan lebih efektif
apabila siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Maka
jelaslah dengan mengetahui dan memahami metode-metode mengajar,
seorang guru dapat mengajar dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melihat bahwa model atall
metode mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pemahaman siswa tentang bioteknologi. Oleh karena itu, dalam skripsi ini
penlilis ingin meneliti dan membuktikan pengaruh metode pembelajaran
(ceramah, diskusi, dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa. Dalam hal ini penulis mengambil judlll : Pemahaman
Konsep Bioteknologi Siswa, (Sebllah penelitian Eksperimen Tentang
Pengaruh Metode Pembelajaran (Ceramah, Diskusi, dan Discoveri) di SMU
Darussalam Ciputat).
B. Identifikasi Masalah
I. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman siswa mengenal
konsep bioteknologi?
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata pemahaman antara siswa yang belajar
dengan metode pembelajaran ceramah, diskllSi, dan discoveri ?
10
3. Seberapa besar pengaruh dari metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan
discoveri dalam meningkatkan rata-rata pemahaman siswa mengenai
konsep-konsep bioteknologi ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dalam metode pembelajaran dan
keterbatasan kemampuan yang dimiliki, maka masalah hanya dibatasi pada
hal yang berhubungan dengan pengaruh metode pembelajaran (ceramah,
diskusi, dan discoveri) terhadap rata-rata pemahaman konsep bioteknologi
siswa di SMU Darussalam Ciputal.
D. Perumnsan Masalah
Apakah terdapat perbedaan pengaruh metode pembelajaran
(ceramah,diskusi, dan discovery) terhadap rata-rata pemahaman konsep
bioteknologi siswa SMU ?
E. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran
(ceramah, diskusi, dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1I
I. Sebagai informasi bagi pihak yang terkait dalam memilih metode
pembel!\iaran yang tepat sesuai dengan kemampuan anak didiknya dan
situasi serta keadaan lingkungannya, khllsusnya dalam meningkatkan
rata-rata pemahaman peserta didik mengenai konsep-konsep
bioteknologi.
2. FITK UIN sebagai lembaga pendidikan bagi calon guru, hasH penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masllkan dalam upaya meningkatkan
kualitas para luillsannya.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab. Setiap bab-nya diperinci menjadi
sub bab dengan sistematika penlliisan sebagai berikut:
BAB I Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Deskripsi teoretis, kerangka berfikir, dan perumusan hipotesis. Bab
ini terdiri dari deskripsi teoretis yang meliputi; metode pembelajaran
dan pemahaman konsep-konsep bioteknologi. Kerangka berfikir dan
perumusan hipotesis.
BAB III Metodologi Penelitian. Bab ini terdiri dari: tujuan penelitian, tempat
dan waktu penelitian, metode penelitian, variabel penelitian,
12
populasi dan sample, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,
hipotesis statistik, dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian. Bab ini terdiri dari: Deskrisi data yang meliputi
nilai-nilai pemehaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang
belajar dengan metode pembelajaran ceramah (kelompok A), nilai
pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang belajar
dengan metode pembelajaran diskusi (kelompok B), dan nilai
pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU yang belajar
dengan metode pembelajaran discovery (kelompok C). Persyaratan
pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan kelemahan
dan keterbatasan penelitian.
BAB V Penutup. Bab ini meliputi kesimpulan dan saran
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
A. Dcskripsi Tcorctis
1. Mctodc Pcmbclajaran
Secara khusus istilah "model" diartikan sebagai kerangka konseptual
yang digunakan scbagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. 1 Atas dasar
pemikiran terscbut. maka yang dimaksud dengan "model pembelajaran" adalah
kcrangka konscptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembalajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan
demikian aktivitas pembelajaran benar-benar kegiatan bertujuan yang tertata
secara sistematis.2
Setiap pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu,
apakah berkenaan dengan penguasaan pengetahuan, pengembangan pribadi,
kemampuan social, ataupun kemampuan kerja. Untuk menyampaikan bahan
pelajaran ataupun mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan
metode penyampaian serta alat-alat bantu tertentu 3
I Udin S. Mode/-model Pembelajaran Inova/if. (Jakarla:Depdiknas.200 I), hal. 3, Ibid:t Hamdani Mu'in. Strategi Pengemhangan Kuriklilum di Era Olonam; Pendidikan, (Jakarta,
INOV ASI Kurikulum. Edi,;'I. 'ahun 2003). hal.41
13
14
Model pembelajaran dalam kelas perlu diwamai multieultural, yaitu
dengan menggunakan berbagai pendekatan berbeda-beda4 Berdasarkan
pengamatan selama ini, proses belajar di sekolah lebih ditandai oleh proses
mengajar guru melalui ceramah dan proses belajar siswa melalui menghafal 5
Istilah model pembelajaran atau model of leaching digunakan untuk
menunjukkan sosok utuh konseptuaI dari aktivitas pembelajaran secara keilmuan
dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan. "Karena itu dalam model
selalu terdapat tujuan dan asumsi, sintakmatik, system social, system pendukung,
dan dampak' instruksional dan pengiring. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran inti atau jantungnya dari strategi mengajar.,,6
Walaupun secara teoritik tersedia cukup banyak model pembelajaran
yang dapat dipakai oleh pengajar, di dalam pelaksanaan pembelajaran seyogyanya
memilih model mana yang dianggap atau diperkirakan paling efektif.7
a. Metode Ceramah
1) Persepsi tentang Metode Pembelajaran Ceramah
Ceramah merupakan metode yangpaling umum digunakan dalam
pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau
penjelasan Iisan seeara langsung terhadap peserta didik. 8
, M. Khorul M., Menggagas Kurikulum Berbasis Multikl'itural, (Jakarta: INOVAS]Kurikulum, Edisi IV, Tahun 2003), hal. I7
5 Faisal Madani. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompelensi do/am Era DesentralisasiPendidikan, (Jakarta: !NOVASI Kurikulum, Edisi IV, Tahun 2003), haI.38
6 Ibid, hal.827 Ibid
15
Seperti kita ketahui, dalam rangka menyampaikan ilmupengetahuan
ketrampilan serta sikap dari suatu disiplin ilmu, setiap guru selalu mempersiapkan
metode. Metode cara yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Masalahnya, metode yangdipakai sering terjebak pada yangklasik,
seperti cara pembelajarannya yang klasik. Yakni siswa duduk manis dan guru
berdiri, sebagai tokoh sentral di depan kelas yangpaling banyak digunakan adalah
metode ceramah 9
Metode ceramah / kuliah / penuturan merupakan metode mengajar yang
konvensional, karena metode ini sudah sejak dulu digunakan sebagai alat
komunikasi pengajaran antara guru dengan siswa. Meskipun metode ini banyak
menuntut keaktifan' guru dari pada siswa, namun metode ini tetap tidak bisa
ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi pada sekolah-
sekolah yang fasilitasnya kurang dan sekolah di daerah terpencil (pedalaman).'o
Metode ceramah merupakan cara menyampaikan materi ilmu
pengctahuan dan agama kepada anak didik dilakukan secara lisan. Yang periu
diperhatikan, hendaknya ceramah mudah diterima, isinya mudah dipahami serta
8 E. Mulyas1, Metifadi Guru Profesiona/, (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA. 2006).hal.l14
9 Lilis Gartika, Film Dokumenter Suatu Me/ode Pembelajaran, Pikiran rakyat cyber media.edisi senin, 9 Mei 2005
10 Falah Y, Mode/-mode/ da/am Pengajaran Un/uk Membua/ Pe/ajar Be/ajar Mandiri di SMKNeger; Y Samarinda,Google News Oktober 2005, hal 2
16
mampu menstimulasi pendengar (anak didik) untuk melakukan hal-hal yang baik
dan benar dari isi ceramah yang disampaikan ."
Metode ceramah adalah metode yang paling disukai oleh kebanyakan
guru. Karena paling mudah mengatur kelas maupun organsasinya. Bila guru
dalam menyampaikan pesan (dalam hal ini materi pelajaran) dilakukan secara
lisan kepada siswa, maka guru tersebut telah dikatakan memberi ceramah.
Dalam praktiknya, guru dalam mengajar tidak bisa hanya menggunakan
metode ceramah saja, tapi dikombinasikan dengan metode-metode mengajar
lainnya. Misalnya metode ceramah biasanya dikombinasikan dengan tanya jawab
dan penugasan, sedangkan untuk metode latihan dikombinasi dengan ceramah
dan demonstrasi. 12
Memberi ceramah sarna halnya mengadakan komunikasi dalam bentuk
lisan dengan siswa. Ada tiga komponen yang membentuknya:
a) Komunikator yang dalam hal ini adalah guru (pemberi pesan)
b) Komunikan yang dalam hal ini adalah siswa
c) Pesan yang disampaikan yang berupa materi pelajaran
Seperti halnya yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad M.Ed, yang
dimaksud dengan ceramah sebagai metode mengajaran ialah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya. Selama berlangsungnya
ceramah, guru bisa menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar-gambar
11 Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2006).hal.137
12 Ibid, hal. 3
17
bagan, agar uraiannya menjadi jelas. Tetapi metode utama dalam perhubungan
guru dengan murid-murid adalah berbicara. '3
Di dalam proses belajar mengajar di kelas apabila dilakukan bentuk
komunikasi lisan (ceramah). Maka tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan,
agar apa yang dimiliki oleh komunikator (guru) dapat beralih menjadi milik
komunikan (siswa) paling mendekati 100%. Masalah yang muncul pada proses
penyampaian pesan adalah adanya gangguan atau distorsi, misalnya: suara bising
baik di luar kelas maupun di dalam kelas, media komunikasi tidak ada, tidak ada
perhatian siswa. komunikasinya sangat membosankan sehingga pesan yang
disampaikan jauh dari 100%. Agar pesan tersebut dapat sampai kepada siswa
mendekati 100% maka disamping harus menghilangkan gangguan,
komunikasinya harus berbentuk multi arah, yaitu tidak hanya dating dari guru
kepada siswa, tetapi juga dating dari siswa kepada guru, maupun antar siswa.
Dalam lingkungan pendidikan yang modem, ceramah sebagai metode
mengajar telah menjadi salah satu soal yang cukup sering diperdebatkan.
Sebagian orang menolak sarna sekali denga alasan bahwa ceramah sebagai
metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan dalih bahwa ceramah
telah dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin
meminggalkan ceramah walaupun sekedar kata pengantar atau uraian saja.
J) B. Suryosubroto. Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah, (Jakarta:Rineka Cipta, 1997),ha1.165
18
Kalau kita teliti sejenak, sebenarnya alasan-alasan tersebut tidaklah
salah sama sekali, tetapi juga tidak benar sama sekali. Hal yang sebenarnya
adalah bahwa dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode
yang paling baik, tetapi dalam situasi lain sangat tidak efisien. Guru yang
bijaksana senantiasa menyadari jenis-jenis kondisi yang berhubungan dengan
situasi pengajaran yang dihadapi sehingga ia dapat menetapkan apakah metode
ceramah sewajarnya digunakan atau tidak. Tidak jarang seorang guru
menampakkan kelemahannya karena dia hanya mengenal satu atau dua macam
metode saja dan karenanya dia selalu saja mempergunakan salah satu sebab
mengapa metode ceramah dikritik orang, dan sering dikaitkan dengan sifat verbal.
Jelaslah pada metode ini aktivitas ditekankan pada guru, maka guru
harus pandai memilih kata-kata sedemikian rupa sehingga dengan suara yang
cukup terang dapat dimengerti dan menarik perhatian murid. Adapun murid disini
pasif, mendengarkan dengan teliti dan mencatat, agar dapat mengambil
kesimpulan, tanpa memikirkan bahwa ada masalah dalam kelas itu.
Metode caramah ini bertolak bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan guru. Hakikat mengajar metode ini adalah
menyampaikan i1mu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek
yang menerima apa yang diberikan oleh guru. Biasanya guru menyampaikan
informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan
secara lisan.
19
Dalam metode ini siswa diharapkan dapat menangkap dan megingat
infonnasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang
telah dimilikinya melalui respon yang diberikannya pada saat diberi pertanyaan
oleh guru. Komuikasi yang digunakan oleh guru dalam interaksinya dengan siswa
adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Oleh sebab itu.
kegiatan belajar siswa kurang optial sebab terbatas pada mendengarkan uraian
guru, mencatat, sekali-kali bertanya kepada guru. Guru yang krearif biasanya
dalam memberikan infonnasi dan penjelasan kepada siswa menggunakan alar
Bantu seperti gam bar, bagan, grafik, dan lain-lain disamping memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
2) Keunggulan dan Kelemahan Me/ode Pembelajaran Ceramah
Sebagai metode pembelajaran cara berceramah memberi keuntungan
dalam hal sebagai berikut:
a) Guru mudah menguasai kelas.
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa besar
d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e) Guru mudah menerangkan peilljaran dengan baik.'4
Sedangkan kelemahan dari metode ini dipandang dari segi kepentingan
belajar rnurid-murid adalah:
a. Mudah menjadi verbalitas (pengertian kata-kata)
14 Falah Y., Op.Cit, hal. 3
20
b. Yang visual menjadi rugi, yang auditif(mendengar) lebih besar menerimanya
c. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
d. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini
sukar sekali
e. Menyebabkan siswa menjadi pasif. 1S
3) Langkah-/angkah un/uk meflgfek/ijkafl Me/ode Ceramah
Apabila metode caramah masih harus dipakai, maka harus diambil
langkah-Iangkah dan usaha-usaha bagaimana agar hasilnya nanti sebagai metode
pengajaran tidak mengecewakan. Langkah-Iangkah itu adalah:
a. Terlebih dulu harus diketahui jelas dan dirumuskan sekhusus-khususnya
mengenai tujuan pembicaraan atau hal yang hendak dipelajari oleh murid
murid.
b. Bahan ceramah kemudian disusun sedemikian rupa hingga:
dapat dimengerti dengan jelas
menarik perhatian murid-murid
memperlihatkan pada murid-murid bahwa bahan pelajaran yang mereka
peroleh berguna bagi penghidupan mereka.
e. Menanamkan pengertian yang jelas dimulai dengan suatu ukhtisar ringkas
tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian utama
penguraian dan penjelasan pokok-pokok tersebut. Pada akhima disimpulkan
\5 Ibid
21
kembali pokok-pokok penting yang telah dibicarakan. Dapar pula ilengkapi
gambar-gambar, bagan-bagan dan sebagainya.
4) Rencana Persiapan Mengajar dengan Me/ode Ceramah
Di dalam buku Metodologi Pengajaran oleh DR. Winarno Surachmad
dikemukakan suatu contoh pola atau rangka dari rencana persiapan mengajar
dengan metode ceramah sebagai berikut: 16
I. Pokok lsi:
lalah hal atau bahan pelajaran yang hendak diajarakan pada anak-anak.
2. Tujuan pengajaran:
lalah apa yang hendak dicapai dari pada pelajaran tersebut.
3. Alat-alat pengajaran:
Alat-alat yang dipergunakan untuk membantu proses pengajaran.
4. Metode mengajar:
Dengan metode caramah.
5. Prosedur:
Adalah pelaksanaan dari pengajaran di dalam kelas yang bersangkutan.
Prosedur dari metode caramah ini sebagai berikut:
a) Guru mempersiapkan alat-alat peraga dan alat-alat lain yang perlu,
sebelum pelajaran dimulai.
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan aperseps1, guru'
mengungkapkan pelajaran yang lalu.
16 Ibid. hal.176
22
c) Guru berceramah (mengadakan uraian-uraian, keterangan-keterangan)
mengenai bagan pokok. Oi sini pihak murid hanya mendengarkan
baik-baik.
d) Mengontrol pemahaman murid dengan pertanyaan-pertanyaan, tugas-
tugas dan sebagainya.
e) Mencatat ikhisar pelajaran, gambar-gambar, untuk supaya dipelajari di
rumah.
b. Metode Diskusi
I) Persepsi Tentang Metode Pembelajaran Diskusi
Oiskusi ialah percakapan yang responsive berisikan pertukaran pendapat
yang dijalin dengan pertanaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan
pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang
tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalahnya dan untuk mencari kebenaran. 17
Metode diskusi diartikan sebagai percakapan responsive yang dijalin
oleh pertanyaan-pertanaan problematic yang diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalah. 18 Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang
berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mengajukan arumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Untuk mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan
17 Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung:ALFABETA,2005), hal.20B18 E. Mulyasa, Loc.Cit, hal.l 16
23
perasaan subjektivitas dan emisionalitas yang akan mengurangi bobot piker dan
. b k I . 19pertlm angan a a yang semestmya.
Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan
pengalaman untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu. Metode diskusi bertujuan untuk: (I) melatih peserta didik
mengembangkan ketrampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan
menyimpulkan bahasan; (2) melatih dan membentuk kastabilan sosio-emosional;
(3) mengembangkan kamampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif; (4) menembangkan keberhasilan
peserta didik dalam menemukan pendapat; (5) mengembangkan sikap terhadap
isu-isu controversial; dan (6) melatih peserta didik untuk berani berpendapat
tentang sesuatu masalah. 20
Metode diskusi bermanfaat untuk melatih kemampuan memecahkan
masalah secara verbal, dan memupuk sikap demokratis. Diskusi dilakukan
bertolak dari adanya masalah. "Pertanyaan yang layak diskusikan mempunyai ciri
sebagai berikut:,,21
I. Menarik minat siswa yang sesuai dengan tarafnya
2. Mempunyai kemungkinan jawaban yang lebih dari sebuah yang dapat
dipertahankan kebenarannya
H Abdul Majid. Loc.Cit, haJ.14120 Ibid. hal 142" Falah Y., Loc.Cit, hal.4
24
3. Pada umumnya tidak menyatakan mana jawaban yang benar, tetapi lebih
banyak mengutamakan hal mempertimbangkan dan membandingkan.
Metode diskusi mempunyai kadar CBSA cukup tinggi. Namun
demikian, diskusi dapat berjalan dengan baik dan efektif bila siswa sudah mampu
berfikir dan menggunakan penalaran.22
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergahung
dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah
atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran alas
suatu masal ah 23
Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan palajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat. membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative atas sesuatu masalah. 24
Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa di dalam kelas dapat pula
dibentuk kelompok-kelompok yang lebih keci!. Yang perlu mendapat perhatian
ialah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi secara aktif di dalam setiap forum
diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan fikirannya, semakin
banyak pula yang dapat mereka pelajari. Perlu diperhatikan masalah peranan
22 Ibid23 B. Suryosubroto, Proses Be/ajar Mengajar di Seko/ah, (Jakarta:Rineka Cipta, 1997), hal.
17924 Ibid
25
guru. Terlalu banyak "campur tangan" dan "main perintah" dari guru niscaya
siswa tidak akan dapat belajar banyak.
Dalam diskusi selalu ada suatu pokok yang dibicarakan. Dalam
percakapan itu diharapkan para pembicara tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya.
Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan. situasi lebih santai kadang
diselingi humor. Dalam diskusi. sernua anggota turut berfikir dan diperlukan
disiplin ketat25
Teknik diskusi sebagai metode belajar rnengajar lebih cocok dan
diperlukan apabila kita (guru) hendak:
a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
b. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan
kemampuan masing-masing.
c. Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang
telah dirumuskan telah dicapai.
d. Membantu para siswa berfikir teoretis dan praktis lewat berbagai mata
palajaran dankegiatan sekolah.
e. Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri
sendiri maupun teman-temannya (orang lain).
" Syaiful Sagala. op.Cit
26
f. Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai
masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari palajaran
sekolah.
g. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
2) Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Diskusi
Manfaat diskusi antara lain adalah sebagai berikut: (I) peserta didik
memperoleh kesempatan untuk berfikir; (2) peserta didik mendapat palatihan
mengeluarkan pendapat. sikap dan aspirasinya secara bebas; (3) peserta didik
helajar bersikap toleran terhadap teman-temannya; (4) diskusi dapat
menumbuhkan partisipasi aktif di kalangan peserta didik; (5) diskusi dapat
mengmbangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain; dan (6)
dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. Diskusi
selalu dipakai dalam pergaulan sehari-hari, dan karenanya merupakan sebagian
dari kehidupan sehari-hari?6
Disamping manfaat menggunakan metode diskusi, tentu terdapat
kelemahan-kelemahannya. Adapun kelemahan-kelemahannya itu antara lain
adalah sebagai berikut: (I) diskusi terlampau menyerap waktu. Kadang-kadang
diskusi larut dalam keasikannya dan dapat mengganggu pelajaran lain; (2) pada
umumnya peserta didik tidak berlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan
waktu diskusi denganhaik, maka kecenderungannya mereka tidak' sanggup
berdiskusi; dan (3) kadang-kadang guru tidak memahami cara-<:ara melaksanakan
", Syaiful Sagala, Lac.Cif, ha1.208-209
27
diskusi, maka kecenderungan diskusi menjadi Tanya jawab. Kelemahan ini
menunjukkan bersumber dari guru yang kurang menguasai penggunaan dan
manfaat metode diskusi dalamn,embahas materi pelajaran. Kelemahan juga
datang dari peserta didik yaitu kurang mampu melaksanakan diskusi dengan baik,
karena terjebak dengan Tanya jawab atau debat kusir, sehingga makna diskusi
sebagai suatu teknik untuk memahami materi pelajaran tidak terpenuhi dengan
baik. 27
3) Langkah-langkah Penggunaan Metode Diskusi
a. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. Dapat pula pokok
masalah yang akan didiskusikan itu ditentukan bersama-sama oleh guru dan
siswa. Yang penting judul atau masalah yang akan didiskusikan itu harus
harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap
siswa.
b. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi,
memilih pimpian diskusi (ketua), sekretaris (pencatat), pelapor (kalau perlu),
mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang:
- Lebih memahami I menguasai masalah yang akan didiskusikan
- "Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya
- Berbahasa baik dan lancar bicaranya
27 Ibid, hal. 209
28
- Dapat bertindak tegas, adil dan demokratis.
Tugas pimpinan diskusi antara lain ialah:
- Pengatur dan pengarah acara diskusi
- Pengetur "Ialu lintas" percakapan
Penengah dan penyimpul berbagai pendapat.
c. Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing. sedangkan guru
berkeliling dan kelompok satu kek kelompok yanglain (kalau ada lebih dar;
satu kelompok) menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan
sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskus;
berjalan lancar. Setiap angota kelompok harus tahu persis apa yang akan
didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi. Diskusi harus berjalan dalam
suasana bebas, setiap anggota harus tahu hak bicaranya sarna.
d. Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasilnya yang
dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (terutama dari kelompok lain).
Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap laporan-Iaporan tersebut.
e. Akhirnya para siswa mencatat hasil (hasil-hasil) diskusi, dan guru
mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah para
siswa mencatat untuk "file" kelas.
Pelaksanaan sebuah diskusi dapat dipimpin oleh guru yang
bersangkutan, atau dapat pula meminta salah seorang siswa untuk memimpinnya.
Pemimpin diskusi dikenal dengan nama moderator biasanya secara formal
29
moderator dibantu oleh sekretaris. untuk memcatat pokok-pokok fikiran penting
yang dikemukakan peserta diskusi.
4) Hambalan-hambatan di Da/am Diskusi
Ada beberapa faktor penghambat di dalam usaha mencapai tujuan
belajar Jewat formasi diskusi. baik yang ada pada pihak siswa maupun materi
(bahan) yang didiskusikan.
Faktor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas persoalannya.
Mereka memang sedang belajar da latar belakang mereka jelas berbeda-beda.
Adalah tugas guru untuk membina mereka melalui berbagai ma(;am peranan
sebagaimana telah diuraikan di muka. Namun janganlah dilupakan hendaknya
guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecanderungan terlaJu serlng
mencampuri (intervensi) proses pemikiran atau percakapan para slswa.
Hendaknya guru tidak tergesa-gesa memberikan jawaban atau pemecahan
masalah sebeJum siswa mencoba mencari menemukan sendiri.28
KecuaJi siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru adalah
materi (bahan) yang akan didiskusikan atau tugas apa yang harus dilakukan oleh
tiap kelompok dan anggota keJompok. 29 Dalam hubungan ini maka infonnasi
tentang materi dan tugas yang harus dilaksanakan siswa harus jeJas. Tiap
kelompok dan anggota-anggotanya tidak boleh ragu-ragu atau masih kabur
mengenai bahan diskusi maupun tujuannya.
28 B. Suryosubroto, Loc.Cit, ha1.l84'9 Ibid
30
Hambatan lain dalam diskusi ialah bahwa setiap orang menginginkan
segera dicapainya persetujuan atau kesimpulan. Sikap ini mematikan jalan
menuju terjadinya perubahan sikap pada para siswa oleh merka sendiri.
Perubahan sikap ini lebih penting dari pada yang lain di dalam proses belajar
mengajar lewat formasi diskusi. Perubahan sikap yang dimaksud antara lain ialah
agar setiap siswa mau mendengarkan pendapat orang lain,sensitive dan kritis
lerhadap pendapat yang berbeda, maupun menanggapi pendapat orang lain yang
berbeda. dalam konteks yang sama dan sebagainya. Dalam hubungan ini sarna
sekali lidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat siswa, apalagi
kritik secara pribadi (personal critize) terhadap siswa30
c. Metode Discoveri
I) Persepsi Tentang Metode pembelajaran Discoveri
Discovery learning mempunyai bermacam-macam definisi. Dalam salah
satu pandangan kita temukan discovey learning pada bentuknya yang paling
sederhana yaitu: perlengkapan dan informasi yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah atau mempelajari suatu konsep harus tersedia dan siswa
mencocokkan / mencari makna dari hal-hal tersebut. Sedangkan definisi yang lain
menyebutkan bahwa discovery learning adalah suatu
(experimentasi) dengan beberapa intervensi extrinsic,
;0 Ibid. hal.18S
bentuk uj i coba
petunj uk-petunj uk,
31
pengarahan, dan kerangka kerja untuk membantu siswa agar mendapatkan hasil
yang masuk aka!.31
Penemuan (discovery) artinya siswa menemukan sendiri prinsip atau
hubungan yang sebelumnya tidak ia ketahui, sebagai akibat dari pengalaman
belajamya yang diatur oleh guru secara seksama. J2pendekatan discovery yang
berkaitan dengan informasi tentang konsep belajar dan pembelajaran banyak
dipakai dalam merancang metode-metode mengajar konsep.33
Metode penemuan diartikan sebagai suatu prosedur mangajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek dan nilai-nilai
percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Sebelum siswa sadar akan
pengertian, guru tidak menjelaskan dengan kata-kata340iscovery adalah
penemuan sesuatu benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya35
Penemuan (discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih
mengutamakan proses dari pada hasil belajar. 36Model pembelajaran seperti ini,
paling tidak membuat daya pikir siswa menjadi lebih kreatif, dan tidak hanya
" Bob Hoffman, Discovery Learning, (San Diego:State University,2004), p.1h!m://coe.sdsu.edu/cetlarticles/discovery learning/index.htm
32 http://www.sabda.org/pepaiJpustakal030214/)3 Nurdin Ibrahim, Penerapan Pendekatan Sis/em do/am Pembelajaran, Jumal Teknodik,
No.1, Edisi desember 2002, hal.8134 B. Suryosubroto, Loc.Cit, hal.19235 Falah Y. Mustafa, Model-model Pengajaran, Google News edisi 25 Oktober 200536 E. Mulyasa, Loc.Cit, hal.l 10
32
terpatok pada model belajar yang sifatnya tatap muka. Dan in; penting untuk
perkembangan kreativitas anak. 37
Penemuan atau discoveri merupakan suatu strategi yang unik dapat
diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, tennasuk mengajarkan ketrampilan
menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai
tujuan pendidikannnya. Metode ini meliput metode mengajar yang memajukan
cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri. mencari sendiri
dan reflektif.
Discoveri adalah proses mental dimana siswa mangasimilasikan sesuatu
konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental terse but misalnya: mengamati.
menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan dan sebagainya.
Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman dimana dalam proses
belajar seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan
menggunakan semua alat indera. Sehingga dalam proses belajar tersebut siswa
akan berinteraksi seeara aktif dengan lingkungannya. Untuk dapat melakukan
kegiatan tersebut siswa dapat menerapkannya melalui metode discovery learning.
Murid yang telah terlatih dengan metode discovery learning akan
mempunyai skill dan teknik dalam pekerjaannya lewat problem-problem riil
dalamlingkungannya. Dalam pelaksanaannya untuk melaksanakan metode
;17 Aris Imam Masyhudi, Model Dasar KBK untuk Siswa SD Lewal Metode PembelajaranTemafik, Atikel Pontianak Post Edisi Minggu, 22 Januari 2006 hal.2
33
pembelajarn discovery, ternyata masih diperlukan campur tangan guru walaupun
sangat sedikit. Dan hal itu dapat dilakukan dengan teknik discovery yang
diarahkan atau discovery terbimbing.
Metode discoveri ini diterapkan untuk materi yang bersifat konkrit,
untuk anak-anak yang kurang kemampuannya dalam penyerapan suatu materi
secara discoveri misalnya pada anak yang terlalu kecil atau rendah tingkatannya,
metode 1111 tidak lazim digunakan. Pendekatan ini dilakukan untuk
mempresentasikan pelajaran yang bersifat abstrak konkrit, dimana siswa yang
siap untuk menerima metode ini adalah siswa yang tclah memadai dan memiliki
latar belakang pengetahuan yang cukup linggi.
2) Pelaksanaan Metode Pembelajaran Discoveri
Dalam pembalajaran klasik, guru ditutut untuk lebih aktif ketimbang
murid. Akan tetapi dalam discovery learning, situasi belajar mengajar berpindah
dari teacher dominated menjadi situasi student dominated learning. Dengan
menggunakan discovery learning. ialah suatu cara mengajar yang melibatkan
siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi,
seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri.
Dalam aktivitas di kelas atau dimanapun tempatnya sejauh masih dalam
lingkup interaksi belajar mengajar, guru bukanlah focus dari kegiatan belajar.
Seperti halnya metode pengajaran yang dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA), yang begitu popular pada dua dasawarsa lalu, di sini pun guru
lebih berperan sebagai fasilitator. Sebaliknya peserta didik sebagai subjek dalam
34
proses belajar mengajar diberi keleluasaan yang sangat luas untuk menentukan
capaian kompetensi yang harus ia raih. Peserta didik jugalah yang harus lebih
aktif menyampaikan ide, mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan
menentukan langkah-Iangkah berikutnya. Dalam kaitan ini guru hanya berperan
sebagai pembimbing, sekaligus pcmberi motivasi kepada anak dalam belajar38
Discovery learning paling nyata terdapat pada situasi pemecahan
masalah. Seorang pelajar akan memanggi I ulang pengalaman-pengalaman masa
lalunya dan pengetahuan terdahulu untuk menemukan suatu informasi atau
ktrampilan-ketrampilan Daru. Hal ini bersifat personal internal. Dan sangat
tergantung pada cara dia belajar. "Penekanan discovery dalam belajar yang tepat
telah berefek pada pelajar dalam hal mengarahkan mereka menjadi seorang yang
konstruktif, untuk mengorganisasi apa yang dia temui dala tujuan tersebut tidak
hanya didesain untuk menemukan sesuatu secara teratur dan terkait, tetapi juga
untuk menghindari informasi yang gagal. Untuk menjaga hitungan penggunaan
dimana informasi kemungkinan harus diletakkan." (Brunner, 1982)39
Akhir-akhir ini metode penemuan atau metode discovery banyak
digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju.40 Hal ini disebabkan karena
metode penemuan itu:
a. Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.
38 imam Prihardiyoko dan Kenedi Nurhan, Selamat Datang Kuriku/um Berbasis Kompe/ensi,(Jakarta:Kompas,2002),hal.2
)9 Bob Hoffman, Op.Cit, p.240 B. Suryosubroto,Loc.Cit, hal.191
35
b. Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan anak.
c. Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul
dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain.
d. Dengan menggunakan strategi penemuan anak belajar menguasai salah satu
metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri.
e. Dengan metode penemuan ini juga. anak balajar berfikir anal isis dan mencoba
memecahkan problema yang dihadapi sendiri; kebiasaan ini akan ditransfer
dalam kehidupan berasyarakat.
Cara mengajar dengan metode penemuan menempuh langkah-Iangkah
berikut:41
a. Adanya masalah yang akan dipecahkan
b. Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitifpeserta didik
c. Konsep dan prinsip yangharus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan
tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secarajeias
d. Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan
e. Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus
bebas fikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar
f. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan data
41 E. Mulyasa, Loc.CiI, hal.110
36
g. Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dan tepat dengan data dan
informasi yang diperlukan peserta didik.
Apabila diinginkan oleh para siswa untuk membuat tugas secara
individual, guru harus memberikan arahan yang berkaitan, baik bidang masalah
yang akan dite1iti maupun metodologi (model) pengajaran yang akan diterapkan.
Suatu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa pembuatan tugas dalam model
pengajaran ini berbeda dengan tujuan pembuatan tugas pada program ketrampilan
teknik yang tradisiona1.42
3) Keunggulan dan Kelemahan Metode Discoveri
Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru jangan hanya
menggunakan satu metode saja, karena sudah barang tentu metode-metode
tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan ma~ing-masing. Suatu metode
pembalajaran tidak ada yang benar-benar efektif dan tidak ada yang benar-benar
buruk. Maka seharusnya seorang guru mengkolaborasikan beberapa metode yang
dianggap tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan saat itu. Hendaknya
seorang guru jangan hanya menguasai suatu metode saja, atau dengankata lain,
seorang guru harus benar-benar professional di bidangnya. baik itu dalam
penggunaan dan pengetahuan tentang metode maupun professional dalam materi
yang disampaikannya.
42 Achmad Tutjik Moechid,Jurnal Ilmu Pendidikan. Beberapa Model PembelajaranPendidikan Teknologi, Indus'ri Kontemporer, (Jakarta:LPTK dan ISPI.2000), cdisi November. hal.285
37
Pengunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar. Maka teknik ini memiliki keunggulan
b . b 'k 4)se agal en ut:
Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak
kesiapan, serta penguasaan kctrampilan dalam proses kognitif / pengenalan
Slswa.
Siswa memperolch pengetahuan yang bersifat sangat pribadi / individual
sehingga dapat kokoh / mcndlam tertingal dalam jiwa siswa tersebut.
Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa. .
Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang
dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar lebih giat.
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan kepada diri
sendiri dengan proses penemuan sendiri.
Strategi ini berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman
belajar saja; membantu bila diperlukan.
Selain itu, dngan metode ini siswa lebih mendapatkan wawasan yang lebih luas,
Sebab, dalam proses pembelajarannya, mereka tidak hanya berada dalam kelas.
Tapi merekajuga diajak ke obyek tema yang ada di luar kelas.44
"Roestiansyah, Straleg; Be/ajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,1990), ha1.2044 Aris Imam Masyhudi, Lac.Cit
38
Walaupun demikian baiknya teknik ini, tentu saja masih ada kekurangan
atau kelemahan yang perlu diperhatikan:
Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk eara belajar ini.
Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitamya
dengan baik.
Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengeeewakan guru
dan siswa yang sudah biasa dengan pereneanaan dan pengajaran seeara
tradisional.
Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan /
pembentukan sikap dan ketrampilan bagi siswa.
Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas untuk meneoba ide-ide
mungkin tidak ada.
Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir seeara
kreatif.
Dalam penggunaan metode ini, ada sebagian guru yang dengan
seenaknya sendiri melepaskan tenggung jawabnya dalam mendidik anak
didiknya. "Dengan daJih siswa harus lebih aktif dalam belajar, guru lalu hanya
ongkang-ongkang kaki di ruang guru sambil ngerumpiatau main eatur, atau
kcluyuran di luar kelas. Tugas-tugas untuk peserta didikpun lalu menumpuk.
39
Anak dibiarkan belajar sendiri tanpa bimbingan, sementara peran guru sebagai
fasilitator justru terbengkalai.,,45
4) Faktor-jaktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Me/ode Discoveri
Apabila siswa belum pernah mempunyai pengalaman belajar melalui
kegiatan discoveri, maka pada permulaan kegiatan belajar mungkin ia
memerlukan struktur yang cukup luas dalam pelajaran-pelajarannya. Setelah
siswa memperolah beberapa pengalaman tentang bagaimana melakukan suatu
penyelidikan, ia akan dapat mclakukan tugas-tugas dalam bentuk-bentuk
pelajaran yang strukturnya tidak begitu luas. Dalam hal in i, istilah umum "sifol
menyelidikF' digunakan baik untuk pendekatan mengajar dengan metode
discoveri.
Agar penerapan metode discoveri tidak sia-sia, maka sebaiknya seorang
guru menggunakan "guided discovery lesson" atau langkah-Iangkah mengajar
yang meliputi:
a. Adanya problema yang akan diecahkan. Problema ini dapat dinyatakan
sebagai "pernyataan" atau "pertanyaan".
b. Jelas tingkat I kelasnya; dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan
diberi pelajaran.
c. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegiatan tersebut
perlu ditulis dengan jelas.
45 Imam Prihardiyoko dan Kenedi Nurhan, Se/amat Datang Kurikulum Berbasis Kompelensi.(Jakarta:Kompas,2002), hal.3
40
d. Alat / bahan periu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
melaksanakan kegiatan.
e. Diskusi pengarahan berwujud pertanyan-pertnyaan yang dajukan siswa untuk
didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan discovery.
f. Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa kegiatan penyelidikan /
percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan.
g. Proses berfikir kritis periu dikelaskan untuk menunjukkan adanya "menlaf
operation" siswa yang diharapkan dalam kegiatan.
h. Pertanyaan yang bersifat '"open-ended" perlu diberikan, berupa pertanyaan
yang mengarah kepada pengembangan kegiatan penyelidikan yang dilakukan
siswa.
I. Catatan guru, meliputi penjelasan tentang bagian-bagian yang sulit dari
pelajaran; dan faktor-faktor yang dapart mempengaruhi hasilnya, terutama
bila kegiatan penyelidikan mengalami kegagalan atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Terdapat 5 faktor yang menentukan efektivitas mengajar para pengajar,
yaitu:
a. Ekspektasi pengajar tentang kemampuan siswa yang akan dikembangkan
b. Ketrampilan pengajar dalam mengelola kelas
c. Jumlah waktu yang digunakan oleh siswa untuk melakukan tugas-tugas
belajar yang bersifat akademis
41
d. Kemampuan pengajar dalam mengambil keputusan pembelajaran, dan
e. Variasi metode mengajar yang dipakai oleh pengajar.
2. Pemahaman Konsep-Konsep Bioteknologi
Pemahaman terdiri dari: translasi, interpretasi dan ekstrapolasi.46
Pemahaman ditunjukkan dengan kemampuan menyatakan hubungan antara
variablc-variabel dcngan jalan mematuhi hukum-hukum logika47 Hal ini
diumpamakan bila scseorang paham bahwa jika A mcnyatakan B dan nilai B
menyatakan C maka nilai A menyatakan C berarti dia telah mengerti materi ide-
ide. faktor-faklOr, dan teori-lcori."
Metodc pembelajaran yang digunakan di SMU haruslah dapat
mengembangakan kemampuan untuk memahami sesuatu bcrdasarkan informasi
yang diperoleh.
Terdapat banyak hal hasil belajar kognitif, tetapi tingkatan
perkembangan dalam belajar dikatakan tclab mencapai tingkat pemahaman bila
tclah memiliki kemampuan untuk menccritakan dengan dimengcrti ten tang
pcngalamannya, menceritakan sebuah gam bar, sebuah ilustrasi cerita, sajak dan
49pantun.
" Bloom. dikutip tidak langsung olch Reilly dan Levis, Educational Psychology, (NewYork:Macmillan Publishing CO, I983),p,496
" Gagne dan Berliner, 1970, dikutip tidak langsung oleh Wong, "Video Game Effect OnComputer-Based Learning Design", British Journal Of Educational Technology, Vol.27, no.3(September, I996),p. 231
.18 Bloom. dikutiptidak langsung oleh Sprinthall, Educational Psyco{ogy, (New York:MacGraw - Hill Book Company,1980),p.35I
.. Pressey et.al., Psycology Applied to Teaching, (New York:Houghton Mitflin,1971), p.215
42
Kriteria dari pemahaman adalah sebagai berikut: 50 (I) dapat menjawab
pertranyaan dengan sederhana dan memuaskan, (2) dapat memilih gambar yang
diajukan disertai alasan, (3) mengikuti instruksi verbal objek yang diinstruksikan,
(4) meneeritakan kembali dengan kata-kata sendiri tentang eerita yang
didengamya, dan (5) eepat memberikan reaksi terhadap respon yang diberikan.
Gambaran umum tingkatan perkembangan individu meliputi
kemampuan:51 (I) pemahaman dengan cara menginterpretasikan tulisan atau
symbol dan (2) mencapai kemampuan memberikan ekspresi pemahaman dari
materi atau situasi yang dirangsang.
Mempelajari terlebih dahulu konsep-konsep dari pokok bahasan yang
sedang dipelajari sebelum sampai pada hal-hal yang lebih terperinci, penting
dilakukan pada semua tingkat pendidikan termasuk SMU.
Mengajarkan suatu konsep dapat dilakukan dengan memperkenalkan
kepada siswa kata-kata kunci untuk digunakan dalam membicarakan mengenai
konsep-konsep baru atau atribut dari konsep-konsep itu dan memeriksa apakah
siswa telah membiasakan diri dengan kata-kata dan arti yang terdapat dalam
konsep-konsep tadi.
Pemahaman terhadap suatu konsep dapat berkembang paling baik jika
terlebih dahulu disajikan konsep yang paling umum sebagai jembatan antar
informasi baru dengan informasi yang telah ada pada struktur kognitif siswa.
" David dan Bill, Psycolo[!J' o/The Educational, (New York:MC Oraw Hill BookCompany, 1970),p.l 02
" Crow & Crow,Educational Psycolo[!J', (New York:American Book Company, 1963), pA07
43
Penyajian konsep yang paling umum perlu dilakukan sebelum
penjelasan lebih lanjut yang lebih rumit mengenai konsep yang baru agar terdapat
keterkaitan antara informasi yang telah ada dengan informasi yang baru diterima
pada struktur kognitif siswa.
Beberapa aspek konsep bioteknologi yang harus dipelajari oleh siswa
sekolah menengah umum berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi adalah. (I)
perbedaan bioteknologi konvensional dan modern, (2) bioteknologi pertanian dan
perkebunan, (3) bioteknologi makanan, (4) bioteknologi petemakan an sandang,
(5) bioteknologi lingkungan dan pertambangan logam, (6) bioteknologi obat
obatan, (7) kultur jaringan, (8) teknologi bayi tabung dan cloning.
B. Kerangka Berfikir
Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan penggunaan suatu metode
pembelajaran. Metode pembelajaran mempunyai peranan cukup besar dalam kegiataIJ
belajar mengajar. Semakin sesuai suatu metode pengajaran yang digunakan, maka
semakin tinggi tingkat keberhasilan yang dicapai.
Guru yang berkompeten akan cepat tanggap dan mengetahui metode-metode
pembelajaran yang menyediakan cara paling tepat dan mendukung aktivitas yang
penting bagi materi yang diajarkan sesuai dengan keadaan siswa dan sekolah untuk
kemudian diramudalam suatu strategi pembelajaran.
44
Metode discoveri telah lama diperkenalkan oleh para ahli, namun dalam
pelaksanaannya masuh banyak guru yang tidak menerapkan metode ini dalam proses
belajar meng~ar kepada murid-muridnya. Belum diterapkannya metode discoveri
oleh para guru disebabkan karena ketidakinginan pihak guru untuk melaksanakannya
disamping dari pihak siswa sendiri, karena metode discovery cenderung akan sesuai
apabila diterapkan pada siswa yang memiliki daya kreatif tinggi secara aktif mau
terlibat dalam proses belajar mengajar.
Dalam kegiatan discoveri siswa dituntut untuk mampu mengembangkan dan
menggunakan proses mentalnya untuk dapat menemukan sendiri konsep-konsep dan
prinsip-prinsip dari masalah yang dihadapinya. Keterlibatan siswa secara langsung
dalam proses belajar mengajar yang aktif adalah merupakan salah satu indicator
untuk dapat mencapai hasil yang optimal dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Metode discoveri yang diterapkan pada siswa akan melatih siswa untuk dapat
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal, karena siswa akan
berinteraksi langsung dengan, objek belajar dengan menggunakan semua alat
inderanya dalam proses belajar tersebut siswa akan berinteraksi secara aktif dengan
lingkungannya.
Belajar pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam
interaksi subjek dengan lingkungnnya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan pemahaman, ketrampilan nilai sikap yang bersifat konstan atau mantap.
Sedangkan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran diharapkan dapat dilihat dari
prestasi belajamya.
45
Dalam metode discoveri yang diarahkan dan diterapkan pada siswa karena
siswa melakukan pengamatan serta melakukan diskusi baik dengan semua teman
maupun dengan guru yang berperan sebagai pembimbing, maka siswa lebih dapat
meningkatkan proses mentalnya untuk dapat menemukan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip yang pasti dan benar.
Guru yang mengetahui pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan suatu
metode pembelajaran terhadap pemahaman konsep-konsep yang dipelajari siswanya
akan mampu membuat suatu strategi pembelajaran yang paling tepat bagi siswa. Oleh
karena itu, diduga pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa menengah umum
(SMU) akan berbeda sebagai pengaruh dari perbedaan metode pembelajaran yang
diimplementasikan. Siswa yang belajar dengan metode pembelajaran discoveri
mempunyai pemabaman konsep-kosep bioteknologi lebih tinggi bila dibanding
dengan siswa yang belajar dengan metode caramah atau diskusi
C. Perumusan Hipotesis
Bertolak dari kerangka berfikir di atas, maka rumusan hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara siswa yang belajar dengan metode
ceramah, diskusi, dan discoveri.
Ha = Terdapat perbedaan rata-rata antara siswa yang belajar dengan metode
ceramah, diskusi, dan discoveri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penclitian
Pcnelitian ini bertujuan untuk mencari informasi tentang pengaruh metode
pembelajaran (ceramah, diskusi, dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep
bioteknologi.
B. Tcmpat dan Waktu Penelitian
Tempat yang alan dijadikan objek penelitian ini adalah SMU Darussalam
Ciputat Tangerang. Adapun pelaksanaannya terhitung dari tanggal 21 April hingga 21
Mei 2006.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Eksperiment).
Metode ini digunakan karena pengelompokan secara acak tidak mungkin
dilaksanakan (tidak dapat mengacak siswa dalam I kelas yang ikut eksperimen atau
tidak). Karena itu menggunakan kelas untuk eksperimen seperi adanya (intact group).
Namun penentuan kelas mana yang untuk eksperimen atau pembanding dilakukan
penelitian secara acak.
46
47
Disain eksperimen dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelompok A 0,
Kelompok B 03
Kelompok C 05
Keterangan:
01.3.5 = pre-test
XA
XB
Xc
02
04
06
XA = kelompok eksperimen. yaitu siswa yang diajar melalui metode discovery
XB = kelompok eksperimen. yaitu siswa yang diajar melalui metode diskusi
Xc = kelompok kontrol. yaitu siswa yang diajar melalui metode ceramah
02.4.6 = hasil post-test
= garis yang menunjukkan ketiga kelompok non ekuivalen
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian eksperimen. kegiatan ataupun karakteristik yang diyakini
membuat suatu perbedaan. merupakan variable bebas. Sedangkan perbedaan ataupun
hasil atau akibat yang dipastikan terjadi atau tidak terjadi diacu sebagai variable
terikat (terikat terhadap variable bebas).
Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah metode
pembelajaran. Sedangkan pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU
merupakan variable dependent (terikat).
48
1. Variabel Pemahaman Konsep (Y)
a. Oefinisi Konseptual
Pemahaman merupakan kemampuan untuk melakukan komunikasi
dalam berbagai bentuk, menafsirkan alam dan mengartikan diagram.
Seorang siswa bisa dikatakan telah memahami konsep bioteknologi
dengan baik apabila telah memiliki kemampuan untuk menceritakan dengan
dimengerti tentang apa yang dipelajarinya, yang dalam hal ini adalah
bioteknologi.
b. Oefinisi Operasional
Oalam mengukur Pemahaman konsep -konsep bioteknologi dengan
menggunakan tes. Tes merupakan suatu cara atau teknik dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi. Oi dalam kelas tersebut terdapat berbagai item atau
serangkaian tugas yang harus dijawab dan dikerjakan untuk anak didik,
kemudian hasilnya diberi skor atau nilai.Oari nilai yang telah dicapai siswa
tersebut, dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh siswa lain atau
dengan nilai standar yang diterapkan sehingga tinggi rendahnya pemahaman
konsep bioteknologi yang dimiliki siswa dapat dilihat.
49
2. Yariabel Metode Pembelajaran (X)
a. Definisi Konseptual
I. Metode Ceramah
Metode ini diartikan sebagai suatu metode mengajar dengan
menyampaikan iformasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
siswa yang umumnya mengikuti secara pasif.
2. Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah
3. Metode Discovery
Metode penemuan diartikan sebagai suatu prosedur mangajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek dan nilai-nilai
percobaan, sebelum sampai kepada generalisasi. Sebelum siswa sadar
akan pengertian, guru tidak menjelaskan dengan kata-kata.
b. Definisi Operasional
I. Metode Ceramah
Dalam metode ini guru memberikan materi pelajaran kemudian
dilanjutkan dengan Tanya jawab dan diskusi informasi dengan siswa,
sebagai salah satu keberhasi Ian proses mengajar.
50
2. Metode Diskusi
Dalam metode diskusi ini guru memberi membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok, lalu membagi pokok bahasan untuk dibahas oleh
masing-masing kelompok di depan kelas. Guru juga memberi petunjuk
cara pelaksanaan diskusi.
3. Metode Discovery
Dalam metode discovery ini guru membimbing siswa dengan jalan
mengajukan pertnyaan-pertnyaan yang sifatnya memancing dan
mengarahkan pada jawaban siswa agar siswa dapat menemukan sendiri
jawaban untuk memecahkan masalah.
E. Populasi dan Sampel
1. Populas!
Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SMU yang mempeiajari
konsep-konsep bioteknologi. Populasi terjagkau adalah siswa SMU Darussalam
Ciputat. Sampel adalah siswa SMU Darussalam Ciputat kelas 1- J, 1-2, dan 1-3
sebanyak 20 siswa untuk setiap kelompok.
2. Tekn!k Pemilihan Sampel
Pengambilan sample dilakukan secara cluster sampling didapatkan kelas I.-I,
1-2, dan 1-3, yang kemudian dinyatakaJ;! sebagai kelas X. Terakhir dilakukan
simple random sampling dan diperoleh sampel sejumlah 20 siswa untuk setiap
kelompok.
51
F. Teknik Pengumpulan Data
I. Cara Pengambilan Data
Data tentang pemahaman konsep-konsep nioteknologi yang digunakan adalah
skor yang diambil dari tes akhir setelah berlangsung pembelajaran. Data diperoleh
dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda dengan menggunakan 4 altematif
jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 butir. Sebelum berlangsung proses
pembelajaran diberikan tes awa!. Hasil tes awal dan tes akhir dari setiap
kelompok dihitung koetisien korelasinya untuk menentukan pengujian hipotesis.
Skor pre-test adalah skor-skor siswa dari test pemahaman bioteknologi yang
diberikan sebelum melalui kegiatan belajar meng~ar. Tujuannya untuk
mengetahui apakah sample berangkat dari kemampuan awal yang sarna atau
tidak.
Skor post-test adalah skor-skor siswa yang diperoleh test pemahaman
bioteknoloi yang diberikan kepada siswa setelah melalui kegiatan belajar
mengajar.
2. Konsepsi Yang Menjadi Dasar Penyusunan Irlstrumen
Untuk mendapatkan data rata-rata pemahaman konsep-konsep bioteknologi
siswa. dibuat pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan pokok bahasan
bioteknologi yang disesuaikan dengan kurikulum berbasis kompetensi kelas I
semester dua. Aspek yang diukur keseluruhan meliputi perbedaan bioteknologi
konvensional dan modem. bioteknologi pertanian dan perkebunan. bioteknologi
makanan. bioteknologi petemakan dan sandang, bioteknologi Iingkungan dan
52
pertambangan logam, bioteknologi obat-obatan, kultur jaringan, teknologi bayi
tabung, dan cloning.
3. Pellyusullall Butir Soa/ilnstrumen
lnstrumen dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah ada dan dirancang dengan
mengacu pada buku paket dan buku lainnya yang relevan. lnstrumen dibuat
berupa soal pilihan majemuk dengan 4 option sebanyak 40 butir.
4. Pemberian Skor
Tiap butir soal memiliki nilai I (bila jawaban benar) dan 0 (bila jawaban
salah).
5. Pengujian Kesahihall Dall Keterallda/an Instrumen
Untuk mendapatkan instrument yang baik maka terlebih dahulu dilakukan UJI
coba instrument. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 siswa guna
mendapatkan alat ukur yang valid dan reliable.
a. Validitas Instrumen Penelitiau
Validitas yang mungkin dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi berupa kisi-kisi soal. Sebuah tes memiliki validitas isi jika dapat
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang tertera dalam kurikulum. Maka validitas isi sering disebut validitas
kurikuler. Dari kisi-kisi yang tersebut soal yang valid betjumlah 30 soal. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 1
I Liha! lampiran I, rerhilngan Tingka! Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Pada Uji Coha.hal.ll3
53
Tabel I. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi
Dimensi
Aspek Translasi Interpretasi Ekstrapolasi
Biotcknologi konvensional dan modem 1,2,3 9, 14 25,26, 36*
Biotcknologi pcrtanian dan perkcbunan 8 10,12*,17 22*,40
Bioteknologi makanan 4*,6 13*, 18 21,24,33
I Biotcknologi pctcmakan dan ",ndang 23, 34
Bioteknologi obat-obalan 5*, 11, 15 16,31,35* 37,38,39I
Kultur Jaringan 29 30 32*
Bayi tabung dan cloning 7 19*,20 27*, 28
Keterangan : * = nomor soal yang dibuang setelah uji coba
b, Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian
Pengujian terhadap reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan
rumus Kuder-Richardson (KR) 20. Selain itu dihitungjuga tingkat kesukaran dan
daya pembeda soal. Harga koeflsien reliabilitas instrument pada bahasan
bioteknologi pada saat uji coba sama dengan 0,5643
Berdasarkan hasil uji coba instrument, terdapat 10 soal yang daya
pembedanya buruk (tidak memenuhi kriteria) maka 10 butir soal tersebut tidak
digunakan. ladi jumlah soal yang digunakan dalam penelitian adalah 32 butir,
54
G. Prosedur Penelitian
Penelitian berlangsung di kelas 1-2 dan 1-3 sebagai kelas perlakuan dan kelas
I-I sebagai kelas control. Masing-masing kelas diberikan materi pelajaran yang sama
bobot, waktu beJajar dan kondisi lingkungan yang diusahakan sama.
Langkah awal yang dilakukan adalah pemberian tes awal mengenai konsep
konsep bioteknologi pada kelompok perlakuan dan kelompok control. untuk
mengetahui kesamaan variansi sebagai indicator bahwa siswa berangkat dari keadaan
awal yang sama. Selanjutnya pada siswa 1-2 mempelajari materi melalui metode
discovery sedangkan siswa kelas 1-3 mempelajari materi dengan menggunakan
metode diskusi. Siswa kelas control diberikan ceramah mengenai pokok bahasan
bioteknologi oleh seorang guru.
Pada akhir kegiatan diberikan tes akhir dalam bentuk tes yang sama dengan
tes awal, untuk memperoleh skor masing-masing kelompok terhadap pemahaman
konsep-konsep bioteknologi.
H. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian maka dirumuskan hipotesis statistic sebagai
berikut:
Ho : j.1A = j.18 = j.1C = 0
HI: Salah satu rata-rata ada yang tidak sarna, yaitu dengan rata-rata yang lebih
besar pada siswa yang belajar dengan metode discovery.
55
~A = Rata-rata pemahaman siswa yang belajar dengan metode pembelajaran
discovery
~B = Rata-rata pemahaman siswa yang belajar dengan metode pembelajaran diskusi
~c= Rata-rata pemahaman siswa yang belajar dengan metode pembelajaran ceramah
I. Teknik Analisa Data
Terlebih dahulu dihitung koefisien korelasi (rxy) tes awal dan tes akhir
kelompok perlakuan kontroL Jika r,v kurang dari rxy tabel maka rxy yang kita peroleh
tersebut tidak signifikan.
F = RJK (AK)RJK (OK)
Koefisien korelasi tes awal dan tes akhir (rxy) signifikan berarti tes awal
mempengaruhi tes akhir maka pengujian hipotesis nol menggunakan uji-F melalui
anakova. Hasil penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari
pada rxy tabel maka rxy yang diperoleh tersebut tidak signifikan yang berarti tes awal
tidak mempengaruhi tes akhir maka hipotesis nol diuji dengan uji-F melalui anava
satu jalan dengan derajat kebebasan total =(nA + ns + nc pada Y, a yaitu 0,025. Jika
terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa secara
signifikan maka pengujian dilanjutkan dengan anal isis komparasi multi peL
56
Sebelum melakukan pengujian hipotesis not dilakukan uji kesamaa variansi
untuk mengetahui homogenitas dari populasi dengan menggunakan uji Bartlett.
S2= I (ni - I) Si2
I(ni-I)
t = Ln 10 (B - ICni - I) log Si 2)
57
BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
I. Nilai Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa Sekolah Menengah
Umum (SMU) yang Belajar dengan Metode Pembelajaran Ceramah
(Kelornpok A)
Berdasarkan data yang diperoleh setelah pelaksanaan tes akhir, diperoleh
rcntangan skor 9. harga rata-rata skor pemahaman sebesar ]7,25. Median = 17,
modus = 17. Simpangan baku sample = 6,44.'
rabel I. Distribusi Frekucnsi Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi Siswa
Sekolah Menengah Umum Yang Be/ajar dengan Metode Pembelajaran
Ceramah (Kelompok A)_.
Kelas Interval Nilai Frekuensi FrekuensiNo. Batas Batas
Nyata Tengah Nyata Absolut Relatif
Bawah Atas
I 23 -24 22,50 23,50 24,50 1 5
2 21 - 22 20,50 21,50 22,50 1 5
3 19-20 18,50 19,50 20,50 3 15
4 17 - 18 16,50 17,50 18,50 7 35
5 15 - 16 14,50 15,50 16,50 6 30
6 13 -14 12,50 13,50 14,50 2 10
Jurnlah 20 100
I Liha! lampiran 16 hal. 132
58
F
r
e
--
-
-
-\ II
k 55
w 50
e 45
n 40
s 35
30
R 25
e 20
15
t 10
5
f 0
12,5 14,5 18,5 18,5 20,5 22,5 24,5
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep
Bioteknologi Siswa Sekolah Menengah yang Belajar dengan Metode
Pembelajaran Ceramah
59
2. Nilai l'ernaharnan Konsep-konsep Bioteknologi Siswa SMU yang Belajar
dengan Metode Pernbelajaran Diskusi (Kelornpok B)
Serdasarkan data yang diperoleh setelah pelaksallaall tes akhir untuk
pemahamall kOllsep-kollsep bioteknologi siswa SMU yang belajar dellgall metode
pembelajarall diskusi diketahui bahwa relltallgan skor pemahamall sebesar
sepuluh. median = 2 L modus 22, mean = 20,8, simpallgan baku = 8,262
7llhel 2. Dis[rihllsi Frekllensi Pel11ahal11an Konsep-konsep Bioteknologi Siswa
SMU yung Beluja,. dengan Metode Pel11helajaran Diskllsi (Kelol11pok B)
~----~.--~._-_._-_ ...
No. I Kelas Interval Batas Nilai Batas Frekuensi Frekuellsi
Nyata Tellgah Nyata Absolut Relatif
Sawah Atas (%)
I
I25 -26 24,50 25,50 26,50 " 15~
2 23 - 24 22,50 23,50 24,50 2 10
" 21 -22 20,50 21,50 22,50 6 30j
4 19-20 18,50 19,50 20,50 4 20
5 17 -18 16,50 17,50 18,50 4 20
6 15 -16 14,50 15,50 16,50 1 5
Jumlah 20 100
, Lihat lam pi ran 16 haLl 33
60
F
r
e
k 55
w 50
e 45
n 40
s 35
30
R 25
e 20
15
t 10
5
f 0 I ! I ! ! I ! ! to
14,5 16,5 18,5 20,5 22,5 24,5 26,5
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep
Bioteknologi Siswa SMUyang Belajar dengan Metode Diskusi
61
3. Nilai Pemahaman Konsep-konsep Biotcknologi Siswa SMU yang Bclajar
dcngan Mctode Pembclajaran Discovery (Kelompok C)
Hasil tes akhir kclompok C memberikan data sebagai berikut : rentangan
skor sebesar sembiIan. median = 22, modus = 21 dan 22 mean = 21,7. Simpangan
baku sam pel = 7.26 3
Tane! 3. Distrin"si Frek"ensi Pemahamal1 Konsep-konsep Bioteknologi Sis\1'a
SlvlU yang Be/ajar dengan Metode Pemne/ajaral1 DiscoveJy
(Ke!ompok C)
·-N~-K~as Interval Batas Nilai Batas Frekuensi Frekuensi
Nyata Tengah Nyata Absolut Relatif
Bawah Atas
I
I I 25 -26 24,50 25,50 26,50 2 10
2 I 23 -24 22,50 23,50 24,50 4 20
I 3 21 -22 20,50 21,50 22,50 8 40
4 19-20 18,50 19,50 20,50 3 15
5 17 -18 16,50 17,50 18,50 2 10
6 15 -16 14,50 15,50 16,50 1 5
Jumlah 20 100
3 Lihallampiran 16 hal. 134
62
F
r
e
w 50--
-
-
-
-
-
'-
-
'-.
-
I I
e 45
n 40
s 35
30
R 25
e 20
15
t 10
5
f 0
k 55
14,5 16,5 18,5 20,5 22,5 24,5 26,5
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep-konsep
Bioteknologi Siswa SMU yang Belajar dengan Me/ode Pembelajaran
Discovery
63
B. Pellgujian Korelasi all tara Skor Tes Awal dan Skor Tes Akhir
Untuk menentukan apakah hipotesis nol diuji dengan uji F melalui
anava atau anakova, maka skor tes awal dan skor tes akhir pada kelompok
rerlakuan dan control dikorelasikan. Jika rxy yang diperoleh lebih kecil atau
sama dengan r-tabel berarti rxy tersebut signifikan, yang berarti pula tidak
lerdapal pengaruh tes awal maka pengujian hipotesis nol diuji menggunakan uji-F
melalui anava satu jalan. Dari hasil perhitungan diperoleh fxy (A) = 0,095, rxy IB) =
0,144, dan rxy(C) = 0,41.4
Ringkasan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Hasil Pengujian Koejisien Korelasi Slwr les Awal dan Slwr Tes Akhir
KelompokA, E, C
Kelompok n Harga rxy
A 20 0,095
B 20 0,144
C 20 0,41
Keterangan: rxy table = 0,444
Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
koefisien korelasi tes awal - tes akhir pada ketiga kelompok adalah tidak
4 Lihallampiran 17 hal 135
64
signifikan yang berarti tidak terdapat efek testing. Ini juga berarti pengujian
hipotesis nol dilakukan dengan uji-F melalui anava satu jalan.
C. Uji Kesamaan Variansi
Ketiga kelompok diuji kesamaan variansi denganmenggunakan Ul'
Bartlett. Dari hasil perhitungan uji Bartlett untuk kelompok A. 13 dan C
diperoleh harga X'- hitung sebesar 0.898 dan harga z'- tancl sama dengan
5,991 pada a = 0,05. Hali ini berarti variansi populasi kedlla kelompok adalah
sama. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabk berikllt ini-'
Tabel5. Nasil Pel1gujial1 Kesamaal1 Variallsi Kelompok A. B dOli C dellgall
Vii Bartlelf.
Variansi x2- hi tung X2
- tabel Keputusan
Kelompok
SA' = 6,4 0.898 5,991 Terima Ho
SB2 = 8,3 Terima Ho
Sc2 = 7,3 Terima Ho
Keterangan:
nA = nB = nC = 20
SA' = variansi hasil tes akhir pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa yang
belajar dengan metode pembelajaran ceramah (kelompok A)
SB' = variansi hasil tes akhir pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa yang
belajar dengan metode pembelajaran diskusi (kelompok B)
5 Liha! lampiran 21 hal. 151
65
Sc' = variansi hasil tes akhir pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa yang
belajar dengan metode pembelajaran discovery (kelompok C).
Terima 1-10 berarti variansi populasi antara kelompok A, B dan C adalah sama.
D. Pcngujian Hipotcsis
Hipotesis penelitian yang dirumuskan adalah: "Terdapat pengaruh metode
pcmbclajaran (ceramah, diskusi dan discovery) terhadap pemahaman konsep-
konsep bioteknologi siswa SMU".
Hasil pengujian pcrsyaratan anal isis telah terbukti bahwa data populasi
untuk kedua kelompok bedistribusi normal, variansi populasi dari ketiga
kelompok adalah sama.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap data sampel dipeoleh harga F-
hilling A = 16,28, F- hitung B = 27,47, F - hitung C = 0,99 dan F-tabel = 3,15
pada a = 0,05. Hasil pengujian hipotesis nol dengan uji-F anava satu jalan dapat
dilihat pada table berikut ini.6
>,'!4t
u Lihallampiran 22 !i;r. 155. ,
66
Tabel 6. Nasi! Perhitungan Pengujian Hipoles!s Nol dengan Uji-F Melalu! Anava
Salu Jalan
Sumber Variansi Jumlah dk RJK I F-hit IF-tab
Kuadrat I! n = 0.05I I
Antar Kelompok (AK) A 126,025 1 126.025 i 16.28 3.15
Antar Kelompok (AK) B 198.02 I 198.02 I 27.47!
Antar Kelompok (AK) C 8,1 1 8.1 I 0.99
Oalam Kelompok (OK) A 293,95 38 I 7.74
Oalam Kelompok (OK) B 273,96 38! 7.21,I
Oalam Kelompok (OK) C 310.4 38 i 8.17
Total (T) 1210,48 -~1-17j I I~_._._~------'
Oari hasil perhitungan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu karena F-
hitungA dan B lebih besar dari pada F-tabel (16,28 > 3,15 dan 27.47 > 3,15) maka
tolak Ho pada a. = 0,05 artinya terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep-
konsep bioteknologi siswa SMU bila tiga metode pembelajaran yang berbeda
diterapkan terhadap ketiga kelompok tersebut secara signifikan. Pengujian
dilanjutkan dengan analisis komparasi multiple untuk mengetahui kelompok mana
yang rata-rata pemahamannya berbeda secara signifikan.
Tabel? Analisis Komparasi Mullipel dengan Teknik Tukey 7
n A B C A-B A-C B -C ns
F-hit F-tab F-hit F-tab F-hit F-tab
20 21,7 20,8 17,25 6,29 3,15 33,09 3,15 25,54 3,15
7 Lihallampiran 23 hal. /65
67
Keterangan :
n = jumlah sample untuk tiap kelompok
A = nalai rata-rata pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang dajar
dengan metode discovery
B = nalai rata-rata pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang dajar
dengan metode diskusi
C = nalai rata-rata pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang dajar
dengan metode seramah
Pada tabel tampak, bahwa selisih rata-rata pemahaman konsep bioteknologi
yang diajar dengan metode ceramah dengan kelompok yang diajar dengan metode
diskusi, pemahaman konsep bioteknologi yang diajar dengan metode discovery
dengan kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi, dan selisih rata-rata
pemahaman konsep bioteknologi yang diajar dengan metode discovery dengan
kelompok siswa yang diajar dengan metode caramah mempunyai F-hitung lebih besar
dari F-tabel
Jadi dapat disimpulkan bahwa selisih rata-rata pemahaman konsep kelompok
siswa yang diajar dengan metode diskusi dengan kelompok siswa yang diajar dengan
metode ceramah, selisih rata-rata pemahaman konsep kelompok siswa yang diajar
dengan metode discovery dengan kelompok siswa yang diajar dengan metode
ceramah, dan selisih rata-rata pemahaman konsep kelompok siswa yang diajar dcngul1
metode diskusi dengan kelompok siswa yang diajar dengan metode caramah hipotesis
nol ditolak pada a. = 0,05. nal ini bararti rata-rata pemahaman konscp bioteknologi
kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery lebih besar dad pada rata-rata
68
pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang diajar dengan metode
earamah, dan rata-rata pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang diajar
dengan metode diskusi lebih besar dari pada rata-rata pemahaman konsep
bioteknologi kelompok siswa yang diajar dengan metode caramah.
Pada selisih rata-rata rata-rata pemahaman konscp bioleknologi kelompok
Slswa yang diajar dengan metode discovery dengan rata-rata pemahaman konsep
bioteknologi kelompok siswa yang diajar dengan mclode diskusi hipotesis nol
diterima pada u = 0,05. Hal ini bcrarti rata-rata pemahaman konsep bioleknologi
kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery lidak bcrbeda secara nyata
dengan rata-rata pemahaman konsep bioteknologi kelompok siswa yang diajar
dengan metode diskusi. Jadi metode discovery dan melode diskusi mempunyai
keefektifitasan yang tidak berbeda sacara nyata terhadap pemahaman konsep
bioteknologi.
E. Pembahasan HasH Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata
tingkat pemahaman konsep-konsep bioteknologi diantara ketiga kelompok (A. B, dan
C) secara signifikan. Diantara perbedaan rata-rata itu pada kelompok A dan B
terdapat perbedaan rata-rata yang tidak signifikan dan rata-rata pemahaman konsep
konsep bioteknologi yang paling tinggi terdapat pada kelompok C.
Hal ini dapat dimengerti mengingat kelompok yang diajarkan dengan melode
diseovery lebih banyak siswa yang dapat menemukan sendiri pcmecahan masalah
dalam bioteknologi atau yang dilelilinya. Dengan diajarkan dengan melode discovery
69
slswa dapat berfikir kritis dan aktif dalam mencari suatu pemecahan
permasalahannya. Pengertian dan hasil yang didapatkannya melalui pengalamannya
itu akan lebih lama melekat erat dalam sanubari siswa.
Melalui metode pembelajaran diskusi, scbcnarnya siswa juga dapat berfikir
kritis dan aktif, nal11un dalam pelaksanaan metode ini, siswa sering tcrjcbak dengan
Tanya jawab atau debat kusir, sehingga makna diskusi sebagai suatu teknik untuk
memahami materi pelajaran tidak terpcnuhi dengan baik.
Rendahnya pcmahaman konsep siswa yang diajarkan dcngan metode ceramah
mengenai bioteknologi, tentunya akan membawa kepada siswa tersebut cenderung
kepada hafalan semata bukan pada penerapan dan pengamatannya di lapangan seperti
yang diharapkan pada proses Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
F. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitan
Pada akhir penelitian ini, perlu dikemukakan hal-hal yang merupakan
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian, antara lain: terbatasnya jumlah sampel
dan daerah penelitian yang diambil, sehingga generalisaasi yang lebih Iuas tidak
mungkin dilakukan. Penelitian hanya menarik kesimpulan pada sampel terbatas di
satu diantara Sekoloah Menengah Umum (SMU) yang ada di Ciputat, jadi tidak
mewakili sampel keseluruhan siswa SMU.
Selain itu soal-soal yangdisusun dalam instrument penelitian kemungkinan
belum dapat mewakili dengan baik. Adapun kelemahan lainnya adalah penggunaan
bahasa dan penyusunan kalimat dalam penelitian belum sempurna. Oleh karena itu
penulis mcnyadari scpenuhnya bahwa pcnelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk
70
itu penulis sangat mengharapkan kepada siapa saja yang ingin mengadakan penelitian
lebih lanjut mengenai hal ini, dapat melakukannya Icbih sempllrna. Hal ini dapat
dilakllkan dengan menggunakan teknik-teknik yang lebih baik. memperbcsar sampel
penelitian, ataupun pada proses atau hal-hal lainya yang ditemukan kekurangan,
dcngan demikian pcneliti berharap akan adanya penelitian yang Icbih lanjllt.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran
(ceramah, diskusi dan discovery) terhadap pemahaman konsep-konsep bioteknologi
siswa sekolah menengah umum.
Perhitungan serta analisis data penelitian telah menunjukkan adanya
perbedaan rata-rata pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa pada kelompok
kelompok yang belajar dengan metode pembelajaran ceramah (kelompok A), disl,:usi
(kelompok B) dan discoveri (kelompok C).
Rata-rata pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa pada kelompok yang
belajar dengan metode pembelajaran discoveri (kelompok C) lebih besar dari pada
rata-rata pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa pada kelompok yang belajar
dengan metode pembelajaran diskusi (kelompok B).Rata-rata pemahaman konsep
konsep bioteknologi siswa pada kelompok yang belajar dengan metode pembeIajaran
diskusi (kelompok B) lebih besar dari pada rata-rata pemahaman konsep-konsep
bioteknoIogi siswa pada kelompok yang belajar dengan metode pembelajaran
ceramah (kelompok A).
Penelitian ini membuktikan dan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh metode pembelajaran terhadap mta-rata pemahaman konsep-konsep
bioteknologi siswa sekolah menengah umum. Perhitungan lanjutan melaIui analisis
komparasi multiple dengan teknik Tukey menunjukkan bahwa perbedaan tidak
71
72
signifikan diantara ketiga kelompok tersebut terdapat pada perbedaan antara
kelompok B dengan kelompok A. Dan kelompok C memiliki rata-rata pemahaman
tertinggi. Hal ini berarti bahwa metode pembelajaran discovery-Iah yang paling besar
pengaruhnya terhadap pemahaman konsep-konsep bioteknologi siswa SMU.
Hal tersebut disebabkan karena siswa berusaha menemukan sendiri untuk
memahami konsep-konsep bioteknologi. Pemahaman yang ditemukan sendiri melalui
pembelajaran discovery ini dapat bertahan lama melekat dalam ingatan siswa. Pada
kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi siswa langsung diberikan
petunjuk dalam pelaksanaan diskusi dan membagi bahasan yang perlu dibahas o:eh
setiap kelompok dalam forum diskusi. Sedangkan pada kelompok kontrol siswa
hanya diberikan penjelasan oleh guru.
B. Saran
Dari temuan hasil penelitian ini diharapkan untuk guru dalam kegiatan belajar
mengajar jangan menggunakan metode ceramah semata yang akan menyebabkan
siswa pasif dan cepat bosan. Untuk itu diharapkan guru· dapat memilih metode
mengajar yang paling tepat yang dapat menjadikan siswa aktif mencema,
menanggapi, mengajukan pendapat, dan dapat memecahkan masalah pada setiap
materi pembelajaran yang diberikan, contohnya metode diskusi atau discoveri.
Sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan instruksional dengan efektif
dan efisien.
73
Ulltuk FITK DIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK), hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan agar dapat menghasilkan guru-guru yang pandai memilih dan menggunakan
metode-metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran, dan tingkat
perkembangan intelektual siswa. Hasil penelitian dapat dipakai sebagai masukan bagi
peningkatan mutu pemahaman pada mahasiswa FlTK jurusan IPA Biologi agar
memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai metode pembelajaran (ceramah,
diskusi dan discoveri), khususnya terhadap pemahaman konsep-konsep bioteknologi
siswu SMU.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Griya, Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi Untuk SMU,Jakarta: Depdiknas, 200 I
Bassa, Happis, Biosefti Bukan Penghalang, Jumal Yadim Malaysia disi 22 Februari2006
Corner, Marcia L., Introduction to Leminghttp://angelessleamer,com/intros/stvleintro.html
Styles, 2004,
Crow & Crow, Educational P!')'cology, New York:American Book Company, 1963
David dan Bill, Psycology ofEducational, New York:MC Graw Hill Book Company,1970
Gartika, Litis, Film Dokumenter Suatu Metode Pell1belajaran, Pikiran Rakyat cybermedia edisi senin, 9 mei 2005
Gay, Educational Research, Toranto, Merril Publishing Company, 1987
Harijati, Sri, Model Kolaborasi Untuk Peyelenggaraan Praktikum DalamPendidikan Tinggi Jarak Jauh, JurnalVo,2, l,http://202.159.18A3/ptjj/21hari:htm
SistemPTlJ
Hoffman, Bob, Discovery Learning, San Diego: State University, 2004http://coe.sdsu.edu/cetlarticles/discoverylearning/index.htm
http://www,sabda.org/pepak/pustaka/030214
http://acenwebzide,or.kr/archive-3/indonesia/best-practice2,htm
http://coe,sdsu.edulcetlarticles/discoverylearn/index.htm
http://www.nwlink.com/donclark/hrd/learning/styles.html
http://id,wikipedia.org/wiki/bioteknologi
Ibrahim, Nurdin, Penerapan Pendekatan Sistell1 dalam Pell1belajaran, JumalTeknodik, No.1, Edisi Desember 2002
Ishak, Inar Ichsana, Pengesahan Cartagena Protocol On Biosafety to The Conventionon Biological Diversity, Jakarta:KLH, 2004
74
75
Ishak, Inar Ichsana, Pengesahan Cartagena Protocolar On Biosafety to TheConvention On Biological Diversity, Jakarta: KLH, 2004
Madani, Faisal, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam EraDesentralisasi Pendidikan, Jakarta: Jurnal INOVASI Kurikulum, Edisi IV,Tahun2003
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006
Mardana, IB. Putu, lntensifikasi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium DalamPembelajaran lPA Sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap llmiah, danPrestasi Belajar Siswa Kelas II SLTP Negeri Singaraja, Singaraja: JurnalANEKA WIDIA, edisi Juli 2000
Masyhudi, Aris Imam, Model dasar KBK untuk Siswa SD Lewat MetodePembelajaran Tematik, Artikel Pontianak Post, edisi Minggu, 22 januari 2006
Moechid, Achmad Tugik, Jurnal llmu Pndidikan, Beberapa Model PembelajaranPendidikan Teknologi,lndustri Kontemporer, Jakarta:LPTK dan ISPI, 2000
Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006
Mustafa, Falab Y., Model-model Pengajaran, Google News, edisi 25 Oktober 2005
Mu'in, Hamdani, Strategi Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Pendidikan,Jakarta: Jurnal INOVASI Kurikulum, Edisi. I, tahun 2003
M., Khoirul M., Menggagas Kurikulum Berbasis Multikultural, Jakarta: JurnalINOVASI Kurikulum, Edisi IV, Tabun 2003
NN, UU RlNo. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Bandung: Fokus Media, 2003
NN, Seminar Nasional Bioteknologi, Peranan Bioteknologi Dalam MenunjangRevitalisasi Pembangunan Pertanian, Jambi:SEAMEO BIOTROP, 2006
Nurdin, Saffiudin dan basyiruddin Usman, Guru Profesional dan lmplementasiKurikulum, Jakarta:Ciputat Pers, 2002
Popham, W.James, dan L.Eva Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta:RINEKA CIPTA, 2005
76
Prayekti, Pendekalan Sains Teknologi Masyarakal lenlang Konsep PesawalSedehana dalam Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar, Editorial lurnalPendidikan dan Kebudayaan Edisi 39 talmn 2003
Pressey et.a!., Psycology Applied 10 Teaching, New York:Houghton Mitflin,1971
Prihardiyoko, Imam dan Kenedi Nurhan, Selamal Dalang Kurikulum BerbasisKompelensi, Jakarta:Kompas,2002
Reilly dan Levis, Educalional Psycology, New York:Macmillan Publishing CO, 1983
Roestiansyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1990
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokralis, Jakarta:Kencana, 2004
Rusmansyah dan lrhasyuama, Yudha, Prospek Penerapan Pendekalan SainsTeknologi-Masyarakat (.'5TM) dalam Pembelajaran Kimia di· KalimanlanSelalan, Jakarta: Depdiknas, 200 I
Sagala, SyaifuI, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2005
Sprinthall, Educalional Psycology, New York:Mac Graw-Hill Book Company, 1980
Suryosubroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Susilowamo, Gunawan dkk, Biologi SMA Unluk Kelas X, Jakarta: Grasindo, 2005
Suyanto, Persoalan Implemenlasi Kurikulum Berbasis Kompelensi, Jakarta: Kompas,edisi senin, 6 Oktober 2003
S" Udin, Model-model Pembelajaran Inovalif,Jakarta: Depdiknas, 200 I
Tim Cipta Eksakta, Sumber Soal BIOLOGI Ujian Akhir SMA, Bandung: EpsilonGrup, 2005
Witarto, Arief 8., Bioteknologi, Sebuah Gelombang Baru Ekanomi, Jakarta:BPPT,2006
Wong, Video Game Effeci On CompUler-Based Learning Design, British Journal Ofeducational Technology, Vo!.27,no.3 (September, 1996)
Y, Falah, Model-model dalam Pengajaran Unluk Membual Pelajar Belajar Mandiri,Google News, Oktober 2005
~oozJ;}qOPlO'SM;}N;}!lloOD'vpuI.lvwvSl.laiJaNXWSIPI.I?PUVW.Iv{vzag.Iv{vzaJlvnqwawJfnJufluV.lv{viJuaJzapow-zapow'ljl:!f1ld'A
LL
Lampiran 1
.~,J."..;.,. RANCANGAN PEMBELAJARAN BlOTEKNOLOGI KELAS I SMUDENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH
Satuan PendidikanMata PelajaranKelasSemesterStandar Kompetensi
: SMU Darussalam: Biologi: I (satu): 2 (dua): Siswa mampu menjelaskan bioteknologi, prinsip-prinsip, peran, dan implikasinya bagi sains, lingkungan, teknologi, ,
masyarakat
"00
! Kompctcnsi-
Matcri Pokok Pcngalaman Indikator I ",, _____,____Pcnilaian Alokasi SurnberI Dasar dan Vraian Bclajar ,Icnis Bcntuk ~ Contoh Waktu Bahan/ A
L Matcri Pokok __ ,_l'!glhan Instrurncn Ins!rumcn (mcnit)! Mcnjclaskan • Prinsip dasar • Mcnggunakan • Menjelaskan Pertanya Uraian i\pa yang 4 x 45 DjumhurI prinsip- pengembangan eontoh-contoh istilah Ian lisan bebas dimaksud menit Winata
prinsip dasar bioteknologi bioteknologi biotcknologi dcngan penjela~ Sasmita,yang yang sudah biotcknologi ? an dan Biologimelandasi bcrkcmbang di • Memberikan Pertanya Uraian Sebutkan tanya Jakarta:Delperkcmbanga masyarakat, contoh an lisan bebas minimal 3 jawab iknasn mcndeskripsika produk contoh produkbioteknologi n istilah bioteknologi bioteknologi John
biotcknologi yang sudah yang ada di Kimbal,berkembang pasaran ! Biologi, eddi 5,masyarakat Jakarta:ErJ:
• Menggunakan • Mendiskripsi Pertanya Uraian Uraikanlah gga, 1991,;,contoh-contoh kan an lisan bebas perkembangapengembangan sedikitnya 3 n bioteknologi Yayasanbioteknologi konsep yang dari Studidari kultur mendasari bioteknologi KurikuJum,jaringan, bioteknologi konvensional Biologitransplantasi tertentu sampal Umum,gen, dan bioteknologi Jakarta:PT_
rekayasa modern Gramedia
genetika. • Menjelaskan Ulangan Uraian Sebutkan 91
Mendiskripsika perbedaan harian objektif perbedaan
n konsep yang bioteknologi bioteknologi Ville Wa
mendasari konvensional konvensional, Barnes,
bioteknologi , ilmiah dan ilmiah, dan Zo%gi
modern modern ! Umum,Jakarta:Ergga,I988
GunawanSusilowandkk, Bio,SMA U~
Ke/asX,Jakarta:Grndo,2005
Menjelaskan • Peran • Melakukan • Memberi Pertanya Uraian Sebutkan 4 x 45 Djumhur
peran bioteknologi studi pustaka contoh peran an lisan bebas contoh menit Winata
bioteknologi bagi dari berbagai bioteknoogi peman faatan penjelas Sasmita,
bagi sains, perkembangan literature untuk bioteknologi an dan Bi%gi
lingkungan, sains dan tentang sejumlah di bidang Tanya Jakarta:De
teknologi, teknologi, serta pemanfaatan bidang medis! jawab iknas
dan pada bioteknologi di tertentu,masyarakat perubahan bidang seperti John
lingkungan dan pertanian, medis, Kimbal,
masyarakat peternakan, pertanian, Bi%gi, e,
medis, peternakan 5,
perbaikan dan Jakarta:Erl
lingkungan dan seterusnya. gga,1991 ,
I lain-lain.
II Yayasan
l.~ Studi....~ ... __ .1
• Menjelaskan Pertanya Urainn Seblltkan Kurikulunpengembang an lisnn bchas sedikitnya 3 Biologian contoh UIII/JIII,bioteknologi pengemhanga Jakarta: P'leli bidang n bioteknologi Gramedia,pertanian, di bielang 91petemakan, pcrtanian !meelis, Ville Walperbaikan Barnes,
lingkllngan Zoologielan lain-lain. Umum,
Jakarta:Erl
Igga,1988.
GunawanSusilowandkk, BioiSMA UnKelasX,Jakarta:Gr,ndo,2005
Menjelaskan • lmplikasi • Melakukan • Menganalisis lllangan Uraian Sebutkan 4 x 45 Djumhurimplikasi bioteknologi kajian pustaka dampak harian bebas dampak menit Winatabioteknologi bagi dari berbagai bioteknologi negative dari penjclas Sasmita,bagi sams, perkembangan literature bagi saws, pemanfaatan an dan Biologilingkungan, sams dan menganalisis lingkungan, cloning pada Tanya Jakarta:Deteknologi, teknologi, serta dampak teknologi, manusia! jawab iknasdan pada negative dan danmasyarakat perubahan positif masyarakat John
lingkungan dan pemanfatan (misalnya Kimbal,masyarakat bioteknologi eli teknologi Biologi, ec
masyarakat, bayi tabung, 5,seperti bayi cloning, Jakarta:Erl
tabung, produk produk gga,1991
pertanian pertaniantransgenic dll. transgenic Yayasan
dll). StudiKurikulunBiologiUmum,Jakarta:P1Gramedia,91
Ville WalBarnes,ZoologiUmum,Jakarta:Erlgga,1988
GunawanSusilowarrdkk, BioiSMA UnKelosX,Jakarta:Gr:ndo,2005
00-
lampiran 2
Satuan PendidikanMata PelajaranKelasSemesterStandar Kompetensi
.c'; ,. RANCANGAN PEMBELAJARAN B10TEKNOLOGI KELAS I SMlIDENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKliSI
: SM U Darussalam: Biologi: I (satll): 2 (dua): Siswa mampu menjelaskan biotckllologi, prinsip-prinsir. reran. clan imrlikasinya bagi sains, lingkullgan, teknologi, I
masyarakat
00N
Indikator-T=::---_.
Kompetensi Materi Pokok Pengalaman Penilaian Alokasi SumbDasar dan Uraian Belajar I ,len is Bentuk Contoh Waktu Bahn
Materi Pokok ._ Tagihan Instrumen Instrumen (menit) AlaMcnjelaskan • Prinsip dasar • Mclakukan • Menganalisis ITugas Unjuk kcrja Setelah 2 x 45 Djumlrrinsip- pengembangan diskusi setelah prinsip clasar kelompok masing- menit Winat
I rrinsip dasar bioteknologi mencari dan pengembangan masing mendis Sasmiyang mengkaji biotekllologi individu kusikan Bi%~
melandasi berbagai mencan dan tentang I,perkembanga literature yang mengkaji perbeda Jakart:n berhubungan berbagai an Depdibioteknologi dengan prinsip literature yang biotekn as
dasar berhubungan ologipengembangan dengan konven Johnbioteknologi. prinsip dasar sional, Kimbz
pengembanga ilmiah Bi%f!,n bioteknologi dan edisidilanjutkan modern Jakart:melakukan Erlangdiskusi ,1991kelompokyang Yayas:membahas Studitentang Kuriku
perkembanga m,n bioteknologi Biolodari Umwbioteknologi Jakarkonvensional T.sampai Grambioteknologi a,199modem.
Ulangan Uraian Sebutkan Ville
harian obyektif perbedaan Walk,bioteknologi Barnekonvensional, 20010
ilmiah,dan Umunmodern ! Jakart
• Memberikan Pertanyaa Uraian Sebutkan 3 Erlanl
contoh produk n lisan obyektif contoh produk ,1988
bioteknologi bioteknologiyang sudah yang kamu Gunm
berkembang di konsumsi n
masyarakat sehari-hari ! Susilorno,dkBiolo~
SMAUnlukKelas;Jakart:
IGrasin,2005
_.
Menjelaskan • Peran • Melakukan • ·Menganalisis Tugas lJnjuk kerja Setelah 2 x 45 Djum~
peran bioteknologi diskusi setelah peran kclompok masing- men it Winat:
I bioteknologi bagi mencari dan bioteknologi masing Diskusi Sasmil
Uagi sains, perkembangan mengkaji bagi I individu tentang Biolog
lingkungan, sams dan berbagai perkembangiln.L. Il1cncan dan biotekn I.._--- .- . ,-. ..._- ,-_.---------
I teknologi. teknologi, seJ1a -·-----r- -----literature yang sains dan mengkaji ologi Jakar
dan pada berhubungan teknologi, sena berbagai makana Depd
masyarakat perubahan dengan manfaat pada literature yang n as
lingkllngan dan dan peran perllbahan berhubungan 2 x 45
masyarakat bioteknologi bagi lingkllngan dan dengan menit John
perkembangan masyarakat manfaat dan diskllSi Kimb
salns dan peran ten tang Biolo
teknologi, seJ1a hiotekl1ologi biotekn edisi
pada perllbahan bagi ologi Jakan
lingkungan dan perkembanga perkebll ErI3l-'
masyarakat 11 5am3, nan, ,1991teknoJogi, sandanperubahan g, dan Yaya~
Jingkllngan peJ1ania Studimasyarakat n Kurikdilanjutkan 2 x 45 m,meJakukan menit Biolo;diskusi diskusi Umur.kelompok tentang JakaJ1yang biotekn T.membahas ologi Gramtentang medis a,199manfaatbioteknologi Villedi berbagai Walklbidang. Barne
PeJ1anyaa Uraian Sebutkan Zoolo,n lisan obyektif minimal 3 Umun
manfaat Jakartbioteknologi Erlan!di bidang ,1988medis
Gllna\
nSusil,rno,dBiolaSMAUn/lI,Ke/ojJakarGrasi,2005
MenjeJaskan • ImpJikasi • MeJakukan • Menganalisis Tligas Unjuk kerja SeteJah 2 x 45 Djum
impJikasi bioteknologi diskusi seteJah dampak kelompok masing- men it Wina
bioteknoJogi bagi mencari dan bioteknologi masing diskusi Sasm
bagi sains, perkembangan mengkaji bagi individu tentang Biolo;
lingkungan, sains dan berbagai sains,lingkunga mencari dan kultur J,
teknoJogi, teknoJogi, serta literature yang n, teknologi, mengkaji Jannga Jakart
dan pada berhubungan dan masyarakat berbagai n Depdi
masyarakat perubahan dengan impJikasi (mialnya bayi literature yang 2 x 45 as
lingkungan dan bioteknologi bagi tabung, berhubungan menit
masyarakat perkembangan cloning, dan dengan diskusi John
sains dan prodllk implikasi tentang Kimh
teknoJogi, serta pertanian bioteknologi cloning Bi%!
pada perubahan transgenic) bagi dan edisi
I Jingkungan dan perkembanga bayi Jakart, masyarakat tabung ErJanl
In sams,
Itcknologi, ,1991
I pcrubahan
Ilingkungan Yaya~
masyarakat Studi
Idilanjlltkan Kurikmclakukan m,diskllsi Bi%!
l _________ ---,--- ------------------""","""----"""" "
....L___ kcl()rnp~)k """" __ Umwr
~.
j, -
yang Jakarmcmbahas T.tcntang Gramdampak a,199biotcknologidi berbagai Villebidang. Walk
Pcrtanyaa lJraian Apa dampak Barm
n Iisan bebas negatif Zoolopcnggunaan Ummteknik bayi Jakal1tabung? Erlan:
,1988
iGuna-nSusilcmo,dlBiolo!SMAUn/ukKelas.JakartGrasir,2005
000'>
Lampiran 3
Satuan PendidikanMata PelajaranKelasSemesterStandar Kompetensi
:-,. 'C RANCANGAN PEMBELA,JARAN BIOTEKNOLOGI KELAS I SMU'DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY
: SMU Darussalam: Biologi: I (satu): 2 (dua): Siswa mampu menjelaskan bioteknologi, prinsip-prinsip, peran, dan implikasinya bagi sains, lingkungan, teknologi, I
masyarakat
0<>...,
Kompetensi Materi Pokok Pengalaman lndikator Penilaian Alokasi SumberDasar dan Uraian Belajar Jenis Bentuk Contoh Waktu Bahan/ A
Materi Pokok Tagihan lnstrumen Instrumen (menit)Menjelaskan • Prinsip dasar • Melalui studi • Merangkum Tugas Unjuk kerja Apa yang 4 x 45 Djumhurprinsip- pengembangan pustaka informasi individu dinamakan menit Winataprinsip dasar bioteknologi mencan tentang dengan Membah Sasmita,yang informasi pengertian boteknologi as hasil Bia/agimelandasi tentang istilah ? rangkum Jakarta:De]perkembanga pengertian bioteknologi an iknasn istilah daribioteknologi bioteknologi John
Kimbal,• Melalui • Memberikan Pertanya LJraian Sebutkan 3 Bia/agi, cc
pengamatan di contoh produk an lisan ohycktif contoh 5,masyarakat bioteknologi produk Jakarta:Erl:mcndata yang sudah bioteknologi gga,1991contoh-contoh bcrkembang di yang kamuproduk masyarakat konsumsi Yayasanbiotcknologi I schari-hari I Studiyang di Kurikulum,
Ikonsumsi oleh
IBia/ogi
masyarakaL Umum,1 _____
,______________ L___ __________________ I ______,1- Jakarta:P'_
• Mclalui studipustakamcncariinfonnasitcntang konscpdasar yangmcndasariperkembanganbioteknologi
• Mcndiskripsikan scdikitnya Jcontoh konsepyangI1lcndasaribioteknologitcrtcntu
-- ~-- ~--r --~~~~~--~-
Tugas lJraian lJraikanlahindividu ,objeklif I perkcl1lbang
anbioteknologidaribiotcknologikonvensionaI sampaibiotcknologimodcm!
Gral1lcdia.91
Ville WalBames,ZoologiUmum,Jakarta:Erlgga,1988
GunawanSusilowandkk, BioiSMA UnKelasX,Jakarta:Gr:ndo,2005
Menjelaskan Peran • MeJakukan • Merencanakan Laporan Unjuk kerja Buatlah nata 2 x 45 Djumhur
peran bioteknologi bagi percobaan dan melakukan kerja de coco menit Winata
bioteknologi perkembangan pel1lbuatan percobaan serta praktik sesuai melakuk Sasmita,
bagi sains, sains dan nata de coco melaporkan dengan an Biologi
Iingkungan, teknologi, serta (sari kelapa) hasilnya baik urutan kerja praktiku Jakarta:Del
te,knologi, pada perubahan dari mulai secara yang harus m dan iknas
dan Iingkungan dan merencanakan Iisanltul isan dilakukan penugas
masyarakat masyarakat sampai tentang dengan an John
memperoleh penggunaan memanfaatk dirumah Kimbal,
I I hasil dan mikroorganism an pembuat Biologi, ed
pemanfaatanny e daJam Acelobacler an 5,
a pengolahan xyl/inium ! artikel Jakarta:Erl1
makanan Buatkan 2 x 45 gga,1991lanoran menit
r:
'n
nI
hasil pembah Yayasanpereobaan asan isi Studidari awal artikel Kurikulusampa! Biologi
diperoleh Umum,
hasil dan Jakarta:Ppemanfaata Gramedi:nnya. 91
• Mengumpulka • Mengidentifika Tugas Unjuk kerja Carilah
n artikeI dari si maeam- kelompo minimal 2 Ville W,
majalah, maeam k buah artikeI Barnes,
Koran, atau bioteknologi dari Zoologi
internet yang yang sedang majalah, Umum,
menyebutkan berkembang Koran atau Jakarta:E
maeam-maeam internet gga,1988
bioteknologi yangbeserta eontoh menyebutka Gunawar
masmg- n maeam- Susilowa
masing. maeam dkk, Bil
bioteknologi SMA {.
KelasX,
• Menyebutkan Pertanya Uraian Sebutkan Jakarta:C
eontoh-eontoh an lisan bcbas eontoh ndo.200:
produk prodllkbioteknologi bioteknologidari setiap jcnis obat-obatanbioteknologi I
• Mengllmpllika • Mengidentillka Tugas lJnjllk kcrja Carilah
n artikel dari $1' mcnfaat kelompo minimal 2
majalah, perkembangan k buah artikel
Koran, atau bioteknologi dariinternet yang majalah,
'---.menvcbutkan Koran atau_.._ ..•_---~~ ~--~--
~.~_. ~ .~~~.-~~-~--~-~ -.-~-~ .-
manfaat dari IOtcrnctpcrkcmbangan yangbiotcknologi mcnycbutka
n man faatbiotcknologibagimasyarakat.
Ulangan Uraian Berikan 3harian obyektif contoh
manfaatbioteknologidi bidangpertanian!
Menjelaskan Implikasi • Membuat • Menyusun Tugas Unjuk kerja Apakah 2 x 45 Djumhur
implikasi bioteknologi bagi tulisan ilmiah karya tul is individu yang menit Winata
bioteknologi perkembangan populer yang ilmiah populer. diperJukan mmbaha Sasmita,
bagi sams, sains dan mendiskripsika untuk s hasil Bi%gi
lingkungan, teknologi, serta n implikasi membuat tulisan Jakarta:De
teknologi, pada perubahan bioteknologi sebuah ilmiah iknas
dan lingkungan dan bagi tulisan popular
masyarakat masyarakat perkembangan ilmiah 2 x 45 John
sains dan popular? menit Kimbal,
teknologi, serta U1angan Uraian Bagaimana membah Bi%gi, ec
pada harian bebas tanggapan as hasil 5,
perubahan masyarakat rangkum Jakarta:ErJ:
Iingkungan dan tentang an gga,1991
masyarakat. cloningpada Yayasanmanusia? Studi
Kurikulum,Bi%zi
• Melalui studi • Merangkum Ulangan Uraian Sebutkan Umum,
pustaka informasi harian obyektif urutan kerja Jakarta:PT.
mencan tentang unltan dari teknik Gramedia, 19
informasi kerja dari pembuatan 91
tentang urutan kultur jaringan, bayi tabungkerja dari bayi tabung,
, Ville Walker
kultur jaringan, dan cloning. Barnes,
bayi tabung, Zoologi
dan cloning. Umum,
• Melalui studi • Menganalisis Ulangan Uraian Sebutkan Jakarta:Erlan
Iiteratur dampak harian bebas dampak gga, 1988
menganalisis negative dan negativedampak positif dari Gunawan
negative dan pemanfaatan pemanfaata Susilowamo,
positif bioteknologi di n bayi dkk, Biologi
I pemanfaatan masyarakat, I tabung ! SMA Untuk
Ibioteknologi di seperti bayi KelasX,
Imasyarakat, tabung, produk Jakarta:Grasi
!seperti bayi pertanian ndo.2005
Itabung, produk trnasgenik dJI.pertanian
L______. tmasgenik dll. _. L .... _ ........._ .._. __.___.--L.. ._-
'0...
Lampiran 4.
SKENARIO PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA YANG BELAJAR
DENGAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH
I. Jum 'at, 21 April 2006 (2 x 45 men it)
Pemberian tes awal
Sabtu. 22 April 2006 (I x 45 menit)
Pembukaan salama 10 menit
Menjelaskan pengertian istilah bioteknologi
Menjelaskan perkembangan bioteknologi
_,. Jum'at. 28 April 2006 (2 x.45 men it)
pre test 10 menit
Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional, ilmiah, dan modern
Memberi contoh pengembangan bioteknologi
Memberi contoh bioteknologi konvensional, i1miah, dan modern
Menjelaskan peran bioteknologi makanan
Memberi contoh bioteknologi makanan dan organisme yang membantu
proses pembuatannya
Post test sel ama I0 men it
4. Sabtu, 29 April 2006 (I x 45 menit)
Pre test selama 10 menit
Menjelaskan peran bioteknologi pertanian beserta contoh dan prosesnya
Menjelaskan peran bioteknologi peternakan dan sandang beserta contoh dan
prosesnya
0')
5. Jum'at,5 Mei 2006 (2 x 45 men it)
Pre test 10 men it
Menjelaskan bioteknologi pertanian beserta contoh dan prosesnya
Menjelaskan bioteknologi di bidang medis berserta contoh dan prosesnya
Menjelaskan proses pembuatan interferon
Menjelaskan proses pembuatan insulin
Post test 10 menit
6. Sabtu,6 Mei 2006 (I x 45 men it)
Pre test 10 menit
Mcnjclaskan peran biotcknologi untuk pcngelolaan lingkungan
Menjelaskan pembuatan kultur jaringan dan contohnya
Post test 5 menit
7. Jum 'at, 12 Mei 2006 (2 x 45 men it)
Pre test 10 menit
Menjelaskan proses pembuatan bayi tabung
Menjelaskan contoh kasus bayi tabung
Menjelaskan dampak pembuatan bayi tabung
Menjelaskan tentang cloning pada hewan
Post test 10 menit
8. Sabtu, 13 Mei 2006 (1 x 45 men it)
Pre test 10 menit
Mcnjelaskan tentang cloning pada manusia
Menjelaskan dampak cloning pada manusia
93
Post test 5 menit
9. Jum,at, 19 Mei 2006 (2 x 45 men it)
Pemberian tes akhir 2 x 45 menit
10. Sabtu, 20 Mei 2006 (I x 45 men it)
Pembahasan tes akhir dan Tanya jawab
94
lampiran 5
SKENARIO PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA YANG BELAJAR
DENGAN METODE PEMBELAJARAN DlSKUSl
I. Jum'at, 21 April 2006 (2 x 45 menit)
Pemberian tes awal
2. Sabtu, 22 April 2006 (I x 45 menit)
a. Pembukaan salama 10 menit
b. Pembagian kelompok dan pembagian tugas (materi bahasan) untuk setiap
kelompok
c. Penjelasan langkah-Iangkah dan cara kerja diskusi
3. Jum'at, 28 April 2006 (2 x 45 men it)
'a, Kelompok I memaparkan di depan kelas tentRng perkembangan bioteknologi,
dari bioteknologi konvensional, ilmiah, dan modern (10 menit)
b, Melakukan diskusi dan tanya jawab tentang perbedaan bioteknologi
konvensional, ilmia,dan modern beserta contohnya (20 men it)
c. Guru menambahkan dan meluruskan (10 men it)
d. Kelompok menyimpulkan hasil diskusi (5 men it)
e. Kelompok 2 memaparkan tcntang bioteknologi makanan dan pertanian (10
men it)
f. Melakukan diskusi dan tRnya jawab tentang masalah yang berkaitRn dengan
bioteknologi makanan dan pertan ian (20 men it)
g. Guru meluruskan masalah (10 men it)
h. Kelompok menyimpulkan hasil diskusi (5 menit)
4. Sabtu, 29 April 2006 (I x 45 menit)
a. Kelompok 3 memaparkan tentang bioteknologi petemakan dan sandang (10
men it)
b. Melakukan diskusi dan Tanya jawab tentang masalah yang berkaitan dengan
bioteknologi peternakan dan sandang (20 men it)
c. Guru meluruskan (10 menit)
d. Kelompok menyimpulkan hasil diskusi (5 men it)
5. ]um'at,5 Mei 2006 (2 x 45 menit)
a. Kelompok 4 memaparkan tentang bioteknologi medis (10 menit)
b. Melakukan diskusi dan Tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan
bioteknologi medis ( 20 men it)
c. Guru meluruskan ( 10 men it)
d. Kelompok menyimpulkan hasil diskusi (5 menit)
e. Kelompok 5 memaparkan tentang kultur jaringan dan dampaknya (10 men it)
f. Melakukan diskusi dan Tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan
kultur jaringan (20 men it)
6. Sabtu,6 Mei 2006 (I x 45 men it)
a. Kelompok 6 memaparkan tentang teknologi bayi tabung dan prosesnya (10
men it)
b. Mendiskusikan dan Tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan bayi
tabung dan dampaknya (20 men it)
c. Guru meluruskan (10 menit)
d. Kelompok menyimpulkan hasil diskusi
96
7. Jum'at, 12 Mei 2006 (2 x.45 men it)
a. Kelompok 7 memaparkan tentang teknologi cloning dan prosesnya
b. Melakukan diskusi dan Tanya jawab tentang hal yang berkaitan dengan
kloning dan dampaknya (20 men it)
e. Guru meluruskan (10 men it)
d. Kelompok diskusi menyimpulkan hasil diskusi (5 men it)
e. Guru memberi penjelasan tentang masalah yang belum dipahami (35 menit)
f. Post test (10 men it)
8. Sabtu, 13 Mei 2006 (I x 45 men it)
Membahas soal-soal pada LKS yang sudah di PR kan
9. :Jum,at, 19 Mei 2006 (2 x 45 menit)
Pemberian tes akhir 2 x 45 menit
10. Sabtu, 20 Mei 2006 (I x 45 men it)
Pembahasan tes akhir dan tanya jawab
97
Lampiran6
SKENARIO PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA YANG BELAJAR
DENGAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERI
1. Jum'at, 21 April 2006 (2 X 45 menit)
Pemberian tes awal
2. Sabtu, 22 April 2006 (I x 45 menit)
a. Pembukaan salama 10 men it
b. Pembagian kelompok untuk hal-hal yang perlu dikerjakan secara berkelompok
c. Penjelasan langkah-Iangkah dan cara kerja discoveri
d. Guru menyiapkan tugas dan problema yang akan dipecahkan oleh siswa
3. Jum'at, 28 April 2006 (2 x 45 menit)
·a. Guru menyiapkan setting kelas (10 men it)
b. Guru menuliskan konsep yang harus ditemukan oleh siswa melalui kegiatan
penemuan (10 men it)
c. Siswa mencari dan menemukan konsep tentang pengertian bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional, ilmiah, dan modern, melalui literatur
yang telah disiapkan sebelumnya (20 men it)
d. Siswa mencari dan menemukan konsep tentang manfaat bioteknologi
makanan, pertanian, medis, dan peternakan melalui literature yang telah
disiapkan sebelumnya (20 menit)
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan yang merangsang siswa untuk menemukan sendiri jawaban
yang diperJukan (25 men it)
f. Guru mengarahkan jawaban dan membantu menarik kesimpulan yang benar
(10 men it)
4. Sabtu, 29 April 2006 (I x 45 menit)
a. Guru menuliskan konsep yang harus ditemukan oleh siswa melalui kegiatan
penemuan (5 men it)
b. Siswa mencari dan menemukan konsep tcntang manfaat bioteknologi
peternakan dan sandang rnclalui literature yang tclah disiapkan sebelumnya
(20 menit)
c. Mernberi kesempatan kepada sis\\a untuk rnenjawab pcrtanyaan-pertanyaan
yang diajukan yang mcrangsang s;s\\-a untuk rncnemukan sendiri jawaban
yang diperlukan (15 menit)
d. Guru mengarahkan jawaban dan membantu menarik kesimpulan yang benar
(5 men it)
5. Jum'at,S Mei 2006 (2 x 45 men it)
a. Guru menuliskan konsep yang barus ditemukan oleh siswa melalui kegiatan
penemuan (10 men it), selama proses pembelajaran guru menjadi ternan belajar
bag; siswanya dan mcmbantu mcnernukan data bila diperlukan.
b. Menyiapkan alat dan bahan penelitian (10 men it)
c. Melakukan percobaan pembuatan nata de coco (65 men it)
6. Sabtu,6 Mei 2006 (I x 45 men it)
a. Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan pembuatan nata de coco (5
men it)
99
b. Mendiskusikan hasil laporan percobaan, dan guru merangsang siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan.
c. Guru berpartisispasi sebagai teman belajar, terutama dalam situasi penemuan
yangjawabannya belum diketahui sebelumnya, memberi pujian terhadap hasil
yang telah ditemukan oleh siswa.
d. Memberikan tugas pembuatan artikel tentang teknologi kultur jaringan, bayi
tabung, dan cloning, serta dampaknya bagi masyarakat.
7. Jum'at, 12 Mei 2006 (2 x 45 men it)
a. Siswa mengumpulkan artikel tentang kultur jaringan, bayi tabung, cloning dan
dampaknya bagi masyarakat yang telah ditemukannya dari berbagai literature
seperti buku acuan, majalah, koran maupun internet.
b. Mencek apakah siswa menggunakan dan memahami apa yang ditemukannya,
misalnya pengertian atau teori atau teknik, melalui pertanyaan-pertanyaan.
c. Memberi pujian kepada siswa yang telah dengan rajin melkukan kegiatan
penemuan.
d. Menugaskan untuk mengerjakan LKS di rumah
8. Sabtu, 13 Mei 2006 (I x 45 menit)
Membahas soal-soal pada LKS yang sudah di PR kan
9. Jum,at, 19 Mei 2006 (2 x 45 menit)
Pemberian tes akhir 2 x 45 menit
10. Sabtu, 20 Mei 2006 (I x 45 menit)
Pembahasan tes akhir dan Tanya jawab
100
Lampiran 7
RINGKASAN MATERI
Bioteknologi diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa
pengolahan bahan oleh agen-agen biologi seperti mikroorganisme, sel tumbuhan, sel
hewan, manusia, dan enzim untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi yang dikembangkan berdasarkan kebiasaan masyarakat secara turun
temurun disebut bioteknologi lradisional alau konvensional, yang ditandai dengan
keberadaan produk-produk seperti bir. roli. tempe. dan tape. Penemuan bioteknologi
farmasi oleh Luis Pasteur mengawali lahapan bioleknologi ilmiah. Produk-produk
bioteknologi ilmiah ialah aselon, gliserol. dan penisilin. Rekayasa genetika mengantarkan
kearah 'biotknologi dimensi baru, yaitu bioteknologi modem yang produknya diawali
dengan produksiinsulin oleh bakteri sampai yang lerbar cloning manusia.
Pross pembuatan bayi tabung terbagi menjadi lahapan-tahapan sebaga berikut :
I) pengambilan telur dan penyiapan media untuk menyimpan proses pembuahan serta
pertumbuhan zigot dalam cawan Petri. 2) pengambilan spenna, 3) pembuahan ovum
dalam cawan Petri oleh spenna, 4) memantau perkembangan embrio menjadi 4 sel dan
penyiapan rahim, 5) penanaman zigot dalam rahim, 6) memantau perkembangan janin
dalam rah im, serta 7) proses kelahiran.
Munculnya teknologi bayi tabung di dunia yang dipelopori oleh Dr. Steptoe
memunculkan beberapa tanggapan pro dan kontra dari masyarakat. Tanggapan-tanggapan
tersebut adalah sebagai berikut : I) Teknologi bayi tabung dapat mengurangi kerapuhan
perkawinan yang disebabkan belum hadimya anak, 2) asal dan cara menghasilkan gamet
yang baik erat kaitannya dengan metode maupun resikonya, 3) masalah rahim kontrakan
101
102
yang baik erat kaitannya dengan metode maupun resikonya, 3) masalah rahim kontrakan
dan ibu pengganti.
Cloning berasal dari bahasa Inggris cloning yang berarti suatu usaha untuk
menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Sedangkan Klon dalam
bahasa Yunani kuno yang berarti terubus. Pengertian dan metode cloning berkembang
dari yang semula hanya secara aseksual, kemudian cloning dapat juga dilakukan secara
seksual.
Tujuan utama cloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh
gen yang ada ( kromosom )pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan itu cloning
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu melalui proses aseksual dan seksual. Metode
seksual' dilakukan dengan metode vertilisasi invitro dana seksual dengan menggunakan
sel somatic sebagai sumber gen. Teknologi cloning pada awalnya hanya dapat
diperlakukan untuk tumbuhan dan mikroorganisme., kemudian berkembang pada
organisme hewan, seperti katak, kambing, babi, kera serta yang terakhir bahkan pada
manusla.
lampiran 8
KEGIATAN BELA.IAR MENGA.IAR
No Mctode Guru--,-
Siswa Alat dan SumbcriII
BelajarII
1 Ceramah • Menjelaskan materi :. Mendengarkan • Buku,i
materi pelajaranI
Setelah semua kcgialan IMengerjakan tes Biologi SMA• !$,
!
belajar d ilaksanakan i pemahaman Kelas X!I
guru memberikan tes Ikonsep-konsep karangan,
pemahaman konsep- , bioteknologi Gunawan
konsep bioleknologi ! SusilowamoII
I dkk dan buku-II
! buku yang'Ii
relevanII
2 Diskusi •G,ru m,"j""k" "j";; 1-; Siswa • Lembar
pembelajaran kepada mendengarkan kegialan siswa
siswa I penjelasan guru • Buku
• Membagikan lembar • Melaksanakan pelajaran
kegialan siswa dengan kegiatan belajar Biologi SMA
menerapkan metode mengajar Kelas X
diskusi karangan
• Setelah semua kegialan • Mengerjakan tes Gunawan
belajar dilaksanakan guru pemahaman SusilowarnoI
104
memberikan tes konsep-konsep dkk dan buku-
pernaharnan konsep- bioteknologi buku yang
konsep bioteknologi relevan
3 Discovery • Guru menjelaskan tujuan • Siswa • Lembar
pernbelajaran kepada mendengarkan kegiatan siswa
siswa penjelasan guru • Perlengkapan
• Mernbagikan lembar • Melaksanakan praktikum
kegiatan siswa dengan kegiatan belajar • Buku
menerapkan rnetode mengaJar pelajaran
discovery Biologi SMA
• Setelah semua kegialan • Mengerjakan tes Kelas X
belajar dilaksanakan guru pernahaman karangan
memberikan les konsep-konsep Gunawan
pemahaman konsep- bioleknologi Susilowamo
konsep bioteknologi dkk dan buku-
buku yang
relevan
Lampiran 9
EVALUASI
a. Prosedur : Tes obyektifsebanyak 40 butir soal dengan 4 altematifjawaban.
b. Penilaian : Setiap butir soal mempunyai nilai I bila benar dan nilai 0 bila salah.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
a. Metode Ceramah
• Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa
• Guru melaksanakan Tanya jawab dan diskusi informasi dengan Slswa, sebagai
salah satu keberhasilan proses belajar mengajar.
• Setelah semua materi terselesaikan. guru memberikan umpan balik kepada siswa
dengan jalan melaksanakan Tanya jawab kembali materi yang diajarkan.
• Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan.
b. Metode Diskusi
• Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
• Guru membagikan lembar kegiatan siswa
• Sebelum memulai proses belajar mengajar dengan metode ini, guru terJebih
dahulu memberikan petunjuk kepada siswa
• Siswa melakukan diskusi kelompok dengan sub bab yang berlainan pada setiap
kelompok
• Siswa audiens menanggapi dan memberikan tanggapan terhadap materi yang
didiskusikan
• Guru mel uruskan pemahaman yang salah pada materi yang telah didiskusikan
106
• Siswa membuat kesimpulan
• Setelah kegiatan selesai, guru mengumpulkan lembar kegiatan siswa.
.Metode Discovery
• Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
• Guru membagikan lembar kegiatan siswa
• Sebelum memulai proses belajar mengajar dengan metode ini, guru terlebih
dahulu memberikan petunjuk kepada siswa
• Dalam proses belajar mengajar, guru membimbing SIswa dengan jalan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya memancing dan mengarahkan
pada jawaban siswa agar siswa dapat menemukan sendiri jawaban untuk
memecahkan masalah.
• Setelah kegiatan selesai, guru mengumpulkan lembar kegiatan siswa.
• Guru memberi umpan balik kepada siswa dengan cam mendiskusikan kembali
keseluruhan materi yang telah dipelajari.
• Siswa membuat kesimpulan.
Lampiran 10
LEMBAR KERJA SISWA
KEGIAT AN INDIVIDU
I. Carilah berbagai artikel tentang bioteknologi dan buatlah kesimpulannya di dalam
kolom berikut ini :
No Sumber I KesimpulanIjI,I,
_.~_._-,--~-
2. Lakukan observasi ke pasar. took pertanian atau supermarket dan eatatlah semua
bahan makanan / mmuman atau produk-produk lainnya yang pengolahannya
secara bioteknologi.
No. Jenis Bahan Makanan Keterangan
108
KEGIATAN INDlVlDU
I. Kumpulkan berbagai artikel berkenaan dengan peranan bioteknologi dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat, jilidlah dengan baik dan rapi untuk dinilai
dan dijadikan koleksi di perpustakaan.
2. Dari artikel yang kamu kumpulkan, ambillah salah satunya kemudian hidangkan
dengan perkembangan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
KEGIATAN KELOMPOK
1. Pembuatan Yogurt
Tujuan : Mengetahui proses pembuatan yogurt.
Alat'dan bahan :
Susu skim 250 gr
Stoples
Air matang 2500 ml
Essens secukupnya
- Pand
- Sendok makan ( sdm )
- Kompor
- Plain Yogurt 5 sdm
Cara kerja :
a. Timbang susu skim sebanyak 250 gr dan masukkan ke dalam panic
b. Tambahkan air matang sebanyak 2500 ml dan buatlah larutan susu
c. Biarkan larutan susu dalam suhu kamar dan tambahkan plain yogurt sebanyak 5
sdm. Aduk larutan susu agar plain merata.
- Seras ketan
- Air bersih.
109
d. Larutan susu siap untuk diperamkan dalam incubator dengan suhu 45" C selama 5
jam. Jika tidak ada incubator cukup diletakkan ditempat yang aman dan diperam
selama 24 jam. Selama itu, proses fermentasi akan berlangsung.
e. Jika larutan susu sudah agak memadat dan berbau khas, maka yogurt siap untuk
dikonsumsi dcngan ditamhahkan guJa dan esscns menurut selera.
f. Sebagai catatan, sejak permulaan. selama dan sesudah proses, kebersihan harus
benar-benar dijaga.
2. Pcmbuatan Tapai Ketan
Tujuan : Mengetahui proses pcmbuatan tapai ketan
Alat dan Bahan:
Kompor
Panci
Ragi Tapai
Car.! Kerja :
a. Seras ketan dibersihkan dan dieuei, sctclah bersih masukkan beras ketan tersebut
ke dalam panei dan rendam dalam air dingin seJama 12 hingga 18 jam.
b. Setelah direndam, beras ketan dieuei kembaJi dan dikukus sampai matang sehingga
menjadi nasi ketan.
e. Setelah dingin, nasi ketan tersebut diinokulasi dengan tepung ragi ( taburkan )
sambil diaduk merata. Inokulasi dilakukan pada suhu lebih kurang 30 %.
d. Selanjutnya nasi ketan tersebut dibungkus dan dibiarkan selama 2 x 24 jam hingga
menjadi tapai.
e. Tapai siap dikonsumsi.
110
3. Pembuatan Tempe
Petunjuk:
a. Carilah berbagai informasi tentang pembuatan tempe baik secara langsung maupun
tidak langsung ( melalui literature) !
b. Rangkumlah semua informasi yang diperoleh tersebut dalam suatu laporan ilmiah
yang sederhana mulai dari tahap persiapan hingga penyelesainnya !
c. Presentasikan laporan ilmiah tersebut pada teman kelas kalian di depan kelas I
KEGIATAN KELOMPOK
I. Diskusikan dalam kelompokmu berkenaan dengan dampak bioteknologi scperti
teknologi bayi tabung, produk pertanian, doning, transgenic dan lain-lain.
Presentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
2. Buatlah suatu jenis makanan atau minuman yang melibatkan mikroorganisme.
Buatlah laporannya untuk dipresentasikan di depan kelas.
3. Carilah informasi tentang cara pembuatan bigas, konsultasikan dengan gurumu
untuk dilakukan pembuatannya bersama-sama oleh seluruh kelompok.
PERTANYAAN /BAHAN DISKUSI
I. Jelaskan tiga cabang biologi yang mendasari bioteknologi !
2. Buatlah table perbedaan antara bioteknologi konvesional, ilmiah, dan tradisional
mengenai waktu, dasar, serta contohnya !
111
3. Jelaskan peranan bioteknologi dalam bidang pertanian, makanan / minuman dan
medis!
4. Bagaimanakah aktivitas mikroorganisme sehingga adonan roti mengembang !
5. Tuliskan dua macam mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tape dan
tempe I
6. Bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan Nata de coco!
7. Buatlah anal isis keuntungan dan kerugian diterapkannya bayi tabung !
8. Sebutkan urutan-urutan cloning aseksual pada hewan !
Larnpiran 11
TES PEMAHAMAN KONSEP-KONSEP BJOTEKNOLOGI
Petunjuk:
a.Tulislah nama dan kelas anda di sudut kanan lembar jawaban yang telah disediakan
b.Bacalah setiap pertanyaan dengan hati-hati.
c.Pilihlah satujawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan.
d.Berilah tanda silang (X) padajawaban yang anda pilih.
SOAr-SOAL PERTANYAAN
1. Bioteknologi adalah .....
A. ilmu murni untuk menghasilkan suatu jasa
B. ilmu murni yang menghasilkan suatu barang
C. ilmu terapan yang menghasilkan suatu barang
D. ilmu terapan yang menghasilkan suatu barang dan jasa
2. Cabang biologi yang merupakan prinsip dasar dari bioteknologi adalah ....
A. zoology
B. anatomi
C. mikrobiologi
D. botani
3. Salah satu cabang biologi yang berhubungan dengan bioteknologi adalah
genetika yaitu suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang....
A. asal-usul kehidupan
B. pewarisan sifat-sifat keturunan
C. jaringan pada hewan
D. struktur kimia makhluk hidup
4. Produk. makanan yang pengolahannya termasuk bioteknologi adalah ....
A. kerupuk C. tempe
B. coca cola D. tahu
113
5. Dalam dunia medis peranan bioteknologi dapat membantu pencegahan suatu
penyakit, yaitu dengan diketemukannya ....
A. operasi bedah plastic
B. alat pembersih darah
C. obat anti sakit
D. vaksin
6. Bahan makanan berikut ini yang dapat diolah dengan bantuan
mikroorganisme adalah
A. kacang kedelai
B. kacang panjang
C. tebu
D. Jagung
7. Bahan-bahan berikut ini yang tidak dapat digunakan dalam pembuatan biogas
adalah ....
A. kotoran burung
B. kotoran sapi
C. sampah organic
D. air
8. Rekayasa genetik dapat diakukan dengan eara:
I) perkawinan silang
2) kullUr virus untuk produksi interferon
3) kultur jaringan
4) pembiakan sel dengan kolkisin
Rekayasa genetik yang dapat diterapkan untuk memperoleh bibit unggul
tanaman adalah ....
A. I dan 3
C.2dan4
B. I dan 2
D.3dan4
114
9 Sinar gamma mempunyai daya tembus lebih besar dan daya ionisasinya lebih
kecil dari sinar radioaktif lainnya. Seorang ibu hamil bila terkena radiasi
tersebut daapar menimbulkan efek seperti berikut, kecuali ....
A. kandungan akan segera mati
B. umur kandungan akan lebih singkat
C. kemungkinan kandungan akan cacat
D. kemungkinan akan menderita leukimia
10 Pemuliaan tanaman untuk mendapatkan bibit unggul dengan cara
memindahkan gen tertentu dari suatu spesies lain dengan perantaraan
mikroorganisme dikenal sebagai ....
A. kultur jaringan
B. rekayasa genetic
C. radiasi induksi
D. transplantasi
II. Pemanfaatan bakteri untuk mendapatkan insulin secara teknologi bagi
kehidupan manusia dapat dilakukan dengan cara....
A. kultur jaringan
B. rekayasa genetika
C. pembuatan vaksin
D. mutasi dan hibridisasi
12. Salah satu hasil rekayasa genetika di bidang pertanian yang merupakan
sumber daya hayati adalah ....
A. kelapa hibrida
B. mangga harummanis
C. manga golek
D. durian lampung
115
13. Berikut ini merupakan kelebihan pengawetan makanan dengan menggunakan
radiasi, kecuali ....
A. kesegaran bahan pangan tidak berubah
B. tidak membusuk selamanya
C. tidak menimbulkan polusi lingkungan
D. tidak menimbulkan residu zat kimia pada makanan
14. Dampak negative yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi
terhadap surnber daya alam adalah ....
A. timbulnya pengangguran tenaga kerja pasar
B. menurunnya sumber plasma nutfah
C. terjadiya perubahan sikap sosial.
D. lahan pertanian berkurang, produksi kecil
15. Tujuan tindakan dilakukannya irradiasi terhadap orang yang baru saja
dioperasi kanker adalah ....
A. mematikan mikroba penyebab terjadinya infeksi
B. memacu kembali peremajaan jaringan-jaringan
C. mengurangi rasa sakit akibat operasi
D. mematikan sel-sel kanker yang tersisa
16. Salah satu cara pemanfaatan bioteknologi dalam bidang kedokteran adalah
rnenyambungkan ....
A. DNA bakteri ke dalam pankreas manusia
B. Krornosom manusia ke dalam DNA manusia
C. Gen yang memproduksi insulin ke da1am DNA bakteri
D. DNA virus ke dalam DNA bakteri
116
17. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas unggul akan
menjurus pada....
A. meningkatnyajenis hama tanaman
B. meningkatnya keanekaragaman genetik
C. meningkatkan keanekaragaman ekologi
D. menurunkan kualita<; produk pertanian
18. Hubungan yang benar antara jenis makanan hasil fermentasi dan
mikroorganisme yang melakukannya yaitu ...
Jenis makanan Mikroorganisme yang melakukan !,I
A Yoghurt Lactobacillus lactis !B Tauco Aspergillus soyae
C Mentega Streptococcus thermophil/us
D Nata de coco Acetobacter xylinum
19. Berikut ini merupakan peranan bakteri dalam pemisahan logam:
1) Thiobaci//us feroxidans tubuh pada Iingkungan yang mengandung zat
organik
2) Thiobaci//us feroxidans adalah salah satu species kemoliotrop (bakteri
pemakan batuan)
3) Bakteri kemoliotrop memperoleh energi dari oksidasi zat organic
4) Para penambang mineral melakukan pembiakan mumi terhadap
Thiobacil/usferoxidans untuk pemisahan logam mumi
Pemyataan di atas yang benar ditunjukkan oleh nomor. .. ,
A. I dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
117
20. Berikut in i pemyataan ten tang pengelolaan Iimbah dengan menggunakan
mikroorganisme:
I) Untuk memberantas hama dapat digunakan pestisida biologi
2) Pestisida biologi berupa mikroorganisme
3) Pestisida biologi berfungsi mengganti bahan kimia pembasmi insekta
hama
4) Untuk mempercepat reproduksi hama dapat digunakan feromon insekta
5) Feromon insekta merangsanginsekta untuk me!akukan perkawinan
Pernyataan di alas yang benar adalah ....
A. ! - 2 - 3
[3. 1 - 3 - 4
C.2-3-4
D. 2 - 3 - 5
21 Buah-buahan dalam kaleng, minuman kaleng dan susu kental manis, tennasuk
makanan yang telah diawetkan. Cara pengawetannya adalah ....
A. Pasteurisasi C. Pengasaman
B. Steri!isasi D. Pemanisan
22. Oi pasar saat ini banyak dijual buah-buahan seperti anggur, semangka, tomat,
jambu yang tidak berbiji. Keadaan tersebut sebenamya merupakan hasi! dari
rekayasa manusia dengan cara....
A. Radiasi
B.Okulasi
C. Hibridisasi
D. Ku!tur jaringan
23. Pengaruh rekayasa genetic terhadap sumber daya protein hewani ada!ah ....
A. meningkatkan biaya pemeliharaan hewan
B. menurunkan variasi pada hewan
C. meningkatkan daya tahan hewan terhadap virus
O. meningkatkan populasi hewan
118
20.Berikut ini pemyataan tentang pengelolaan limbah dengan menggunakan
mikroorganisme:
I) Untuk memberantas hama dapat digunakan pestisida biologi
2) Pestisida biologi berupa mikroorganisme
3) Pestisida biologi berfungsi mengganti bahan kimia pel11basmi insekta
hama
4) Untuk mempercepat reproduksi hama dapat digunakan feromon insckta
5) Feromon insekta merangsang insekta untuk melakukan perkawinan
Pemyataan di alas yang benar adalah ....
A. I - 2-3
B.I-3-4
C. 2-3-4
D. 2-3-5
21 Buah-buahan dalam kaleng, minuman kaleng dan susu kcntal manis, termasuk
makanan yang telah diawetkan. Cara pengawetannya adalah ....
A. Pasteurisasi C. Pengasaman
B. Sterilisasi D. Pemanisan
22. Di pasar saat ini banyak dijual buah-buahan seperti anggur, semangka, tomat,
jambu yang tidak berbiji. Keadaan tersebut sebenamya merupakan hasil dari
rekayasa manusia dengan cara ....
A. Radiasi
B.Okulasi
C. Hibridisasi
D. Kultur jaringan
23. Pengaruh rekayasa genetic terhadap sumber daya protein hewani adalah ....
A. meningkatkan biaya pemeliharaan hewan
B. menurunkan variasi pada hewan
C. meningkatkan daya tahan hewan terhadap virus
D. meningkatkan populasi hewan
119
24 Metode pengawetan makanan dapat dipakai untuk bahan makanan yang telah
dikemas adalah ....
A. lradiasi
B. Penggunaan bahan pengawet
C. Pengasapan
D. pemanasan
25. Tujuan dari rekayasa genetic adalah ....
A. meningkatkan sumber daya hayati untuk pangan
B. memanfaatkan materi genetik (gen / DNA) untuk keperluan kesejahteraan
manusla
C. Membuka peluang untuk membuat perubahan dalam produksi obat-obatan
D. Mcmanfaatkan bakteri dan virus untuk mengganti gen tertentu dengan gen
lain
26. Contoh hasil bioteknologi konvensional ialah ....
A. aseton yang dibuat oleh bakteri
B. insulin yang dihasilkan Escherichia colli
C. bir dari hasil pemeraman
D. penisilin yang dihasilkan jamur
27. Teknik bayi tabung seperti pada gambar di bawah 101 dilakukan dengan
cara....
120
A. pembuahan in vitro dan transfer embrio
B. pembuahan in vivo dan transfer embrio
C. pembuahan in vivo dan transplantasi embrio
D. rekayasa genetika dan transfer embrio
28. Resiko yang dapat dirasakan masyarakat dengan adanya teknologi bayi
tabung, kecuali ....
A. mendapatkan bayi tabung kembar dalam sekali proses
B. mengurangi tingkat kerapuhan perkawinan akibat adanya anak
C. adanya kemungkinan telur terbuahi yang terbuang
D. status anak secara hukum membingungkan
29.Teknologi penyekkan tanaman dilakukan secara tradisional, sedangkan kultur
jaringan dilakukan teknologi modern. Perbedaannya terletak pada hal-hal
berikut, kecuali ....
A. Cara penanamannya
B. Bagian tubuh tumbuhan yang diambil
C. Media pertumbuhan yang dipakai
D. Sifat keturunannya
30. Dampak yang dialami tumbuhan induk yang di stek adalah....
A. semakin lebat pertumbuhan rantingnya
B. semakin kokoh batangnya
C. semakin kuat system perakarannya
D. semakin cepat dan lama masa berbuahnya
31. UnlUk memperoleh antibodi dalam skala besar di bidang kedokteran dapat
dilakukan dengan cara....
A. terapi genetik
B. kultur jaringan
C. transplantasi gen
D. teknologi hibridoma
121
32.Keistimewaan pembiakan vegetatif tumbuhan dengan cara kultur jaringan
adalah ....
A. tidak memerlukan perawatan khusus
B. merupakan bibit unggul yang cepat bereproduksi
C. anakan yang seragam dalam jumlah yang besar dan cepat
D. anakan yang beragam dan tahan terhadap hama
33. Tape ketan yang ditaruh pada wadah terbuka maka lama kelamaan menjadi
agak asam. Hal ini akibat aktivitas bakteri ...
A. Bacillus Ihuringensis
B. Volvoriefa volvoceae
C. Penicillium nolalum
D. Saccharomyces cerevisiae
34. Produk rekayasa genetika di bidang peternakan adalah ....
A. pencangkokan gen penghasil insulin
B. penemuan hormon BST
C. penemuan antibody monoclonal
D.pembuatan vaksin dengan teknis fusisel
35. Twknik pembuatan Interferon seperti yang tertera pada gambar di bawah Inl
adalah melalui teknik ....
Virus herpes simpleks
Respon imun manusia.
o 2. Gen herpes simplexdlisolasl
'-
r
"" Fn.gmen y;ll'lg mengan.!dunt gen rekombirull DNA!
122
A. Kloning
B. Hibridoma
C. Transplantasi gen
D. Transfer enzim
36. Mikrobiologi mempunyai hubungan erat dengan bioteknologi. Hal ini terlihat
dalam proses ....
A. nitrifikasi oleh bakteri nitrit
B. penguraian zat oleh bakteri
C. pembusukan oleh bakteri E. colli
D. pembuatan kecap dari kacang kedelai
37. Salah satu cara pemanfaatan biotcknologi dalam bidang kedokteran adalah
menyambungkan ....
A. DNA bakteri ke dalam pankreas manusia
B. Kromosom bakteri ke dalam pancreas manusia
C. Gen yang memproduksi insulin ke DNA bakteri
D. DNA virus ke dalam DNA bakteri
38. Berikut ini adalah tahap-tahap rekayasa genetika.
I) plasmid diabsorbsi oleh bakteri
2) penyambungan gen insulin ke plasmid
3) pembiakan bakteri penghasil insulin
4) penyediaan plasmid bakteri
5) pemotongan gen penghasil insulin
Urutan yang benar adalah ....
A. 2-4-5-3-1
B. 4-2-3-1-5
C. 5-3-1-2-4
D. 5-4-2-1-3
123
39. Langkah kerja rekayasa genetika dalam pembentukan insulin setelah
melakukan pemotongan gen insulin dari kromosom adalah ....
A. pengabsorbsian plasmid oleh bakteri
B. penyediaan plasmid bakteri
C. pemotongan plasmid
D. pembiakan bakteri penghasil insulin
40. Aktivitas bakteri Bacillus thuringiensis dalam pengendalian hama yaitu ....
A. menyebabkan produksi tanaman lebih tinggi
B. menyebabkan tanaman cepat berbuah
C. menyebabkan tanaman tahan air
D. menyebabkan tanaman tahan hama
KUNCI JAWABAN:
1. D 11. B 21.B 31. D
2. C 12.A 22.A 32.C
3. B 13. B 23.C 33. D
4. C 14. C 24.A 34. D
5. D 15. A 25.B 35. B
6. A 16. C 26.C 36. D
7. D 17. B 27.A 37 C
8. A 18. D 28.C 38. D
9. B 19. D 29.C 39. B
10. D 20. A 30.A 40.D
Lampiran 12
Cara Perhitungan Koeflslen Rollabllitas Instrumen Konsop-Konsep Biotoknologl Kolompok UjiCoba dongan Monggunakan Rumus KR-20
NB S.kor Tlap ButlrNR 1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 26 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 X X2
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 31 961
2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 25 625
3 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 '"4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 28 78<
5 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 26 576
6 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 22 '6'7 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 25 '"8 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 20 '00
9 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13 159
10 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19 361
11 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 18 25612 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17 289
13 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 26 ,8<
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 28 '8<15 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 27 729
16 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 24 575
17 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 27 729
18 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 27 729
19 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 52520 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 22 '8<
472 11554Np 14 10 11 13 15 14 13 15 10 11 13 15 10 12 13 13 9 10 9 14 9 9 14 10 10 14 12 11 12 9 12 14 7 8 15 15 7 12 12 9No 6 10 9 7 5 6 7 5 10 9 7 5 10 8 7 7 11 10 11 6 11 11 6 10 10 6 8 9 8 11 8 6 13 12 5 5 13 8 8 11PI O. O. o. o. o. o. O. 0, O. 0.8 0.7 0.8 0.5 0.6 0.7 0.7 0.5 0.5 0.5 0.7 0.5 0.5 ,0.7 0.5 0.5 0.7 0.6 0.6 0.6 0.5 0.8 0.7 0.4 0.4 0.8 0.8 0.4 0.6 0.6 0.501 O. O. O. O. O. O. O. O. O. 0.4 0.3 0.2 0.5 0.4 0.3 0.3 0.5 0.5 0.5 0.3 0.5 0.5 0.3 0.5 0.5 0.3 0.4 0.4 0.' 0.5 0.4 0.3 0.6 0.6 0.2 0.2 0.6 0.4 0.4 0.5 SumP!.Q1Pia 0 O. O. O. o. o. O. o. O. 0.2 0.3 0.2 03 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 02 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.3 9.3
X' = IX' - (LX]N
= 11554 - (472)220
= 11554 - 11139,2
= 414.8
S't = X'N
= 414.820
= 20.74
Rumus koeJisien Reliabilitas Kude- Richardson-20 =
rii = ( n ) ( S't - )'PiQi )52l
= ( 40 ) (/0.74 - 9.3 )39 20,74
= 1.026 . 0.55
= 0,5643
126
Lampiran 13
Analisis Tingkat Kcsukaran dan Daya l'cmbcda Tcs l'cmahaman Konscp-
Konscp Biotcknologi Siswa SMU
Perhitungan tingkat kesukaran dilakukan untuk menentukan apakah suatu tes
tergolong sukar, sedang atau mudah. Rumus yang dugunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
U = jumlah murid yang menjawab benar untuk kelompok atas
L = jumlah murid yang menjawab benar untuk kelompok bawah
T = jumlah seluruh murid dari kelompok atas dan bawah.
Kriteria tingkat kesukaran :
0,70 - .
0,50 - 0,69
0, ... - 0,49
= mudah
= sedang
= sukar
Sedangkan daya pembeda dilakukan dengan tujuan untuk menguji
kemampuan soal membedakan kelompok siswa yang memiliki rata-rata pemahaman
tinggi dengan kelompok siswa yang mempunyai rata-rata pemahaman rendah. Daya
pembeda diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
D=U-L(0,5)T
128
Krileria daya pembeda :
0,40 -- 1,00 = baik sekali
0)0 - 0,39 = baik
0,20 - 0,29 = sedang
0,01 - L19 = buruk
Jumlah siswa kelompok alas dan siswa kelompok hawah masing-masing dilenlukan
dengan cara menghitung 27% dari jumlah seluruh siswa.
Lampiran 14
Perhitungan Tingkat Kesukal"an dan Daya Pembeda Soal Pada Uji Coba
NomoI" Butil" U L I U+L U - L P D Keterangan
I 4 3 I 7 1 0.7 0,2 Dipakai
~ 4 1 ~0 0,5 0,6 Dipakai.'
3 I 3 4 -~ OA -0,4 Dipakai
4 3 4 7 -1 0.7 -0,2 dibuang
5 5 5 10 0 1 0 Dibllang
6 ~ 3 ~ -I 0.5 -0,2 Dipakai-
7 4 0 7 1 0,7 0,2 Dipakai-'
8 4 3 7 I 0,7 0,2 Dipakai
9 4 0 7 1 0,7 0,2 Dipakai-'
10 , 2 2
I
4 0 OA 0 Dipakai
II 1 4 5 0 0,5 -0,6 Dipakai-.'12 4 4 I 8 0 0.8 0 dibllang
13 2 5 7 I -3 0,7 -0,6 Dibuang
14 4 2 6 2 0.6 0,4 Dipakai
15 4 0 7 I 0,7 0,2 Dipakai-'
16 5 4 9 1 0.9 0,2 Dipakai
17 3 2 5 I 0,5 0,2 Dipakai
18 4 3 7 I 0,7 0,2 Dipakai
19 2 5 7 0 0,7 -0,6 Dibuang--'
20 4 2 6 2 0,6 0,4 Dipakai
21 0 2 5 1 0,5 0,2 Dipakai-'
22 2 5 7 0 0,7 -0,6 Dibuang--'
23 2 3 5 -I 0,5 -0,2 Dipakai
24 2 2 4 0 0,4 0 Dipakai
I25 4 1 5 3 0,5 0,6 Dipakai
26 4 3 7 I 0,7 0,2 Dipakai
27 0 5 8 -2 0,8 -0,4 DibuangJ
I 28
I3 1 4 2 0,4 0,4 Dipakai
I 29 0 3 6 ° 0,6 ° Dipakai! I J
I30 0 0 6 ° 0,6 ° Dipakai,
I
J .,31 5 3 8 2 0,8 0,4 Dipakai
i '7 3 4 7 -1 0,7 -0,2 DibuangI J~
i" 3 -2 0,4 -0,4 DipakaiI -) -' 1 4
i,34 2 3 5 -1 0,5 -0,2 Dipakaii
I35 4 " 8 ° 0,8 ° Dibuangi,36 0 5 8 -2 0,8 -0,4 DibuangJ
37 3 2 5 I 0,5 0,2 Dipakai
38 2 4 6 -2 0,6 -0,4 Dipakai
39 4 3 7 I 0,7 0,2 Dipakai
40 3 2 5 I 0,5 0,2 Dipakai-_.
130
Lampiran 15
Slwr Tes Awal dan Skor Tes Akhir Pemahaman Konsep-konsep Bioteknologi
Siswa SMU
No. Skor Tes Awal Kelompok Skor Tes Akhir Kelompok
A B C A B C
I ]0 15 ] I 16 25 20
2 ]5 ]6 14 15 20 20
3 ]4 ] I 18 16 21 22
4 16 18 19 15 17 22
5 II 12 ] I 17 21 19
6 I1 12 ]4 18 22 22
7 ] ] ]2 I I 17 ]6 22
8 II II 20 18 19 23
9 12 13 ]5 17 20 21
]0 ]8 ]6 14 14 ]7 21
1] ]5 14 17 17 22 23
12 16 14 13 16 23 21
13 16 17 14 19 24 25
14 17 16 I] 19 22 23
15 18 15 ]2 23 22 24
16 ]4 ]7 ]4 20 25 17
]7 20 16 19 21 26 26
18 20 ]7 ]4 ]5 19 21
19 14 ]4 17 ]8 18 25
20 ]6 ] ] ]5 14 17 18
Lampiran 16
Perhitungan Banyak Kelas Interval, Mean, Median, Modus, Sirnpangan Baku
Sam pel (S) Hasil Tes Akhir
A. Kclompok A
Data:
14,14, IS, 15, IS, 16, 16, 16, 17, 17. 17. 17. 18. 18. 18. 19. 19.20.21. 23
Range I rentang nilai (R) = 23 - 14
=9
Banyak Kelas Interval (K) = I + 3,32 log N
= I + 3,32 log 20
= I + 3,32 . 1,3
= 5,316
=6
Barga N untuk setiap kelompok sama dengan 20, karenanya harga K untuk setiap
kelompokjuga sama dengan 6.
Interval ( I) = R : K
=9: 6
= 1,5
Mean (rata-rata) = X = UN
= 34520
= 17,25
Median = 17
Modus (nilai terbanyak yang muncul) = 17
Simpangan Baku = SDx = N '5'X' - ('5'X)2N'
= "0 . 6080 - ( 345 )2
20'= 12 1600 - I I9025
400= 2575
400= 6.44
B. Kclornpok B
Data:
16,17,17,17,18,19,19,20,20,21,21,22,22,22,22,23,24, 25, 25, 26
Range I rcntang nilai ( R) = 26 - 16
=10
Banyak kelas Intcrval ( K ) = 6
Interval ( I ) = 10 : 6
= 1,7
Mean ( rata-rata) = X = 20,8
Median = 21
Modus = 22
Simpangan Baku = SDx = 8,26
133
C. Kelompok C
Data:
17, 18, 19,20,20,21,21,21,21,22,22,22,22,23,23,23,24,25,25,26
Range I rentang nilai ( R) = 26 - 17
=9
Banyak kelas Interval ( K ) = 6
Interval ( I ) = 9 : 6
= 1,5
Mean (rata-rata) = X = 21,7
Median =22
Modus = 21 dan 22
Simpangan baku = SDx = 7,26
134
Lampiran 17
Perhitungan Koefisien Korelasi Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok A
Data Tes Kelompok A
No. X Y X' Y' X.Y
] 10 16 100 256 160 I2 ]5 ]5 225 225 225
3 14 16 196 256 224
4 16 ]5 256 225 240
5 I I 17 121 289 187
6 ] I 18 121 324 198
7 I I 17 121 289 187
8 II 18 121 324 198
9 12 ]7 144 289 204
10 18 ]4 324 196 252
11 15 ]7 225 289 255
12 16 16 256 256 256
13 ]6 19 256 361 304
14 17 ]9 289 361 323
15 18 23 324 529 4]4
16 ]4 20 196 400 280
]7 20 21 400 44] 420
]8 20 15 400 225 300
]9 ]4 ]8 196 289 252
20 16 ]4 256 246 224
IX =295 IY = 345 IX'-4527 IY'= 6080 I X.Y = 5103
136
1. Hipotesis
1-10 = rxy (A) tidak signifikan
HI = rxy (A) signifikan
Keterangan :
rxy(A) = Koefisien korelasi tes awal-tes akhir pada kelompok siswa yang belajar
dengan metode pembelajaran ceramah.
2. Data Sam pel
x = Skor tes awal
IX = 295
IX' = 4527
IXY = 5103
A = 0,05
3. Kriteria Pengujian
Tolak Ho jika rxy(A) > Habel
Terima Ho jika rxy(A) < Habel
4. Perhitungan:
Y = Skor tcs akhir
IY = 345
IY' = 6080
NA =20
N(LXY)-(LX.L:Y)rxy = n~{=CN(~L:=;=X==;')C=_~(L:~X=oi)j{FN(~L:~}~'')~_0=;;(L:=;"}==.)~'}
=0,095
5. Kesimpulan:
Karena rXYIA) < r-tabel yaitu 0,095 < 0.444 maka terima 1-10 pada a = 0.05. artinya
rXYIA) tidak signifikan berarti pada kelompok A tidak ada efck testing
Lampiran 18
Perhitungan Koefisien Korelasi Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok B
Data Tes Kelompok B
No. I XI Y I X2 y 2 XYI
I ! 15 i 25I '
225 625 375, 2 16 20 256 400 320
,II 21 121 441 231.'
4 18 17 324 289 306
I
5 12 21 i 144 441 2526 12 ~~
I144 484 264--
! 7 12 16 ! 144 256 192I 8 II 19
i121 361 209
I 9 I' 20 169 4JO 260
I.'
10 16 17 I 256 289 272II 14 22 196 484 30812 14 23 196 529 32213 17 24 289 576 40814 16 22 256 484 35215 15 22 225 484 33016 17 25 289 625 42517 16 26 256 676 40018 17 19 289 361 32319 14 18 196 324 25220 II I 17 121 289 187
2: X= 287 2:Y=416 2: X'- 4217 2: Y'= 8818 2:XY=5988
1. Hipotesis
Ho = rxy (B) tidak signifikan
II, = rxy (B) signifikan
Keteran gan :
rxy(B) = Koeflsien korelasi tes awal-tes akhir pada kelompok siswa yang belajar
dengan metode pembelajaran Diskusi
138
2. Data Sampel
X = skor tes awal Y = skor tes akhir
L: X= 287 L:Y=416
L: X'= 4217 L: Y'= 8818
L: XY= 5988 NB=20
a = 0,05
3. Kriteria Pengujian
Tolak Ho jika rxy(B) > r-tabel
Terima Ho jika rxy(B) < Habel
4. Perhitungan:
Ncr: xy)- cr: x.l: y)rxy = r~{r=NO;=;(l:=X~')-~(~l:O;=x~J}{l\~T(~l:~1~7,)~_=o=:(l:=y~)'}
=0,144
6. Kesimpulan:
Karena rXy(B) < r-tabel yaitu 0,144 < 0,444 maka terima Ho pada a =
0,05. artinya rXy(B) tidak signifikan berarti pada kelompok B tidak ada efek
testing
Lampiran 19
Perhitungan Koefisien Korelasi Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok C
Data Tes kelompok C
No. X Y X2 y 2 XY ]I 1I 20 121 400 2202 14 20 196 400 2803 18 22 324 484 3964 19 22 361 484 418c: 1I 19 121 361 208J
6 14 22 196 484 3087 II 22 121 484 2428 20 r 400 529 460-~
9 15 21 225 441 31510 14 21 196 441 39111 17 )" 289 529 294-~
12 13 21 169 441 27313 14 25 196 625 35014 11 23 121 529 25315 12 24 144 576 28816 14 17 196 289 23817 19 26 361 676 49618 14 21 196 441 29419 17 25 289 625 42520 15 18 225 324 270
IX-293 I Y-434 I X2- 4447 I Y2-9563 IXY-6419
1. Hipotesis
Ho = rxy (C) tidak signifikan
HI = rxy (C) signifikan
Keterangan :
rxy(C) = Koefisien korelasi tes awal-tes akhir pada kelompok siswa yang belajar
dngan metode pembelajaran Discovery
140
2. Data Sampel
X = skor tes awal Y = skor tes akhir
I X= 293 I Y=434
I X'= 4447 I Y'= 9563
IXY=6419 NB = 20
a = 0,05
3. Kriteria Pengujian
Tolak Ho jika rxy(C) > Habel
Terima Ho jika rxy(C) < Habel
4. Perhitungan:
=0,41
5. Kesimpulan:
Karena rxy(C) < Habel yaitu 0,41 < 0,444 maka terima Ho pada a =
0,05. artinya rxy(C) tidak signifikan berarti pada kelompok C tidak ada efek
testing
Lampiran 20
Langkah-Iangkah dan Pedlitungan Analisis Variansi Satu Jalan
Skor Tes Awal
Pcnglljian ini dilakukan untllk mengetahui apakah benar tes awal tidak
mempengarllhi tes akhir atall pemahaman konsep bioteknologi ? Pengujian tnl
dilakukan dcngan mcnggllnakan ANOYA (Anal isis of Yarience) satu jalan.
Langkah-langkah pengujian:
J. Hipotcsis
H, = salah sall! rata-rata ada yang tidak sama
Ketcrangan :
~A = rata-rata hasil tes awal kclompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
lIB = rata-rata hasil tcs awal kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi
~C= rata-rata hasil tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery
2. Kriteria Pengujian
Tolak 1-10 bila F-hitung lebih besar dari pada F-tabel
Terima Ho bila F-hitung lebih kecil dari pada F-tabel
3. Perhitungan
IA' =4527 IB' =4217 IC' =4447
IA = 295 IB = 287 IC = 293
nA = 20 nB = 20 nC=20
N ..\ =40 NH =40 Nc=40
GA = 582
IXA'= 8744
Keterangan :
GB = 588
IXB2= 8974
Gc = 580
IXc'= 8664
142
IA' = JlImlah klladrat skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode
ceramah
IB' = JlImlah klladarat skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode
diskllsi
IC' = JlImlah klladrat skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode
discovery
IA = JlImlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan mctode ceramah
IB = JlImlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi
IC = JlImlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery
nA = jllmlah sample untuk kelompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
nB = Jumlah sample untllk kelompo siswa yang diajar dengan metode diskusi
nC = JlImlah sample lIntlik kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery
G" = JlImlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
ditambah jllmlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode
diskllsi.
GB = JlImlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
ditambah jumlah skor tes awal kelompok sis\'va yangdiajardcnga:1 mctcdz
discoveri.
143
Gc = Jumlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi
ditambah jumlah skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metode
discoveri.
IX,,2= Jumlah kuadrat skor tes awal kelompok siswa yang dajar dengan mctode
ceramah, ditambah skor tes awal kelompok siswa yang dengan metode
diskusi.
IXB2= Jumlah kuadrat skor tes awal kelompok siswa yang dajar dengan l11elode
ccral11ah, dital11bah skor tes awal kelompok siswa yang dcngan metodc
discovery.
IXc2= Jumlah kuadrat skor tes awal kelompok siswa yang diajar dengan metodc
diskusi, dan ditambah skor tes awal kelompok siswa yang d iajar dengan
metode discovery.
I. ANA VA Satu Jalan Kelompok A dan B
a. Menghitung jumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)A = IXA' - ( GA )2
N= 8744 - (582.£
40
= 275,9
b. Menghitungjumlah kuadarat antar kelompok dengan rul11US:
JK (AK) = .cIAl: + a::.ID.: -L.Q.LnA nB N
= (295)2 + (287)' - (582.£20 20 40
144
= 4351,25 + 4118,45 - 8468,1= 1,6
c. Menghitung umlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
JK (OK) =JK (T) - JK (AK)
= 275.9 - 1,6= 274.3
d. Menghitung derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber variansi dengan
rumus:
dk (T) =N-I
=40- 1
= 39
dk(A)=K-I
=2-1
=1
dk (OK) = K (n-I)
= 2 (20-1)
= 38
e. Menghitung rata-ratajumlah kuadrat
RJK (AK) = JK (AK)dk (AK)
= LQ1
1,6
145
RJK (OK) = JK ([)K)dk (OK)274.3
38= 7.22
f. i\1encari F-hitllng dcngan rllmus :
F = RJK (AK)RJK (OK)
=LQ7.22
= 0.22
g. Meneari F-tabel scsuai dcngan dk (AK) = ] untuk penyebllt, dan dk (OK) =
38 untuk pembilang, diperoleh pada a = 0,05 = 4, I0
4. Basaran-besaran yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam tabel.
Analisis Variasi Satu Jalan
r----F-hitSUl1lber Variansi JK dk RJK F-tabel
Antar Kelol1lpok ] ,6 1 ] ,6 0,22 4,10
Oalam Kelompok 274,3 38 7,22
JUl1llah 275,9 39
5. Bcrdasarkan table Analisis variansi satu jalan ternyata F - hitung lebih kecil
dari pada F - table pada taraf signifikasi 0,05 yaitu 0,22 < 4,10. Oengan
demikian dapat disimpulkan bahwa teril1la Ho pada a = 0,05 yang ber31ii
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes awal pada kedua kelompok. Oleh
karena itu perbedaan yang mungin terjadi pada tes akhir bukan disebabkan
karena perbedaan tes awal.
146
2. ANA VA Satu Jalan Kelompok A dan C
a. Menghitungjumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)" = LXB' - ( Gil )'N
8974- (588f40
= 8974 - 8643,6= 330,4
b. Menghitungjumlah kuadarat antar kelompok dengan rumus :
JK (AK) = (TA)' +~ -l...i.LfnA nB N
= (295)' + (293)' - [588-.1:20 20 40
= 4351,25 + 4292,45 - 8643,6=0,1
c. Menghitung umlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
JK (OK) = JK (T) - JK (AK)
= 330,4-0,1= 330,3
d. Menghitung derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber variansi dengan
rumus:
dk (T) =N-l
=40-1
= 39
dk (A) = K - 1
=2-1
147
=1
dk(OK)= K (n-I)
= 2 (20 - I)
= 38
e. Menghilung rala-ralajumlah kuadral
RJK (AK) = JK (AK)dk (AK)
Q,lI
0,1
RJK (OK) = JK (OK)dk (OK)330.338
8,69
f. Mencari F-hilung dengan rum us :
F = RJK(AK)RJK(DK)
= O. I8,69
= 0,01
g. Mencari F-label sesuai dengan dk (AK) = I unluk penyebul, dan dk (OK) =
38 unluk pembilang, diperoleh pada a. = 0,05 = 4, I0
h. Basaran-besaran yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam label
148
Analisis Variasi Satu Jalan
--Sumber Variansi JK dk RJK F-hit F-tabel
Antal' Kelompok 0.1 I 0.1 0,01 4.10
138 1 8.69
;
IDalam Kelompok 330.3 I,I
Jumlah 330.4 139-r'-"'~"
II I ,
.._._,.
I. Berdasarkan table Analisis variansi satu jalan tcrnyata F - hitung lebih keeil
dari pada F - table pada tarar signilikasi 0.05 yaitu 0,01 < 4,10. Dengan
demikian dapat disimpulkan balm a tcrima 110 pada a = 0,05 yang berarti
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes awal pada kedua kelompok. Oleh
karena itu perbedaan yang mungkin terjadi pada tes akhir bukan disebabkan
karena perbedaan tes awal.
3. ANAVA Satu Jalali Kelompok B dall C
a. Menghitungjumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)c = IXc' - ( Gc )'N
= 8664 - (580J:40
= 8664 - 8410=254
b. Menghitungjumlah kuadarat antar kelompok dengan rumus:
JK (AK) = lI..!2.f + CfeF - LQLnA nB N
= (287)2 + (293)2 - (580J:20 20 40
=4118.45 +4292.45-8410= 0.9
149
c. Mcnghitung umlah klladrat dalam kelompok dengan rllmlls :
JK (OK) = JK (T) - JK (AK)
= 254 - 0,9
= 253,1
d. Menghitllng derajat kebebasan (dk) lIntlik setiap slimber vanansl dengan
rUlllllS :
dk (T) = N - I
= 39
dk (A) = K - I
=2-1
=1
dk (OK) = K (n-I)
= 2 (20 - I)
= 38
e. Mcnghitllng rata-ratajllmlah klladrat
RJK (AK)
RJK (OK)
=
JK (AK)dk (AK)
0.9I0.9
JK (OK)dk (OK)253.1
386.66
150
f. Meneari F-hitung dengan rum us :
F= RJK (AK)RJK (OK)
= 0.96,66
= 0,14
g. Mental'i P-tabel sesuai dengan dk (AK) = 1 untuk penyebut, dan dk (DK) =
38 untuk pembilang, diperoleh pada a. = 0,05 = 4,10
h. Basaran-besaran yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam tabel.
Analisis Variasi Satu JaJan
Sumber Variansi JK dk RJK F-hit F-tabel
Antal' Kelompok 0,9 I 0,9 0,14 4,10
Oalam Kelompok 253,1 38 6,66
Jumlah 254 39
1. Berdasarkan table Analisis variansi satu jalan ternyata F - hitung lebih kecil
dari pada F - table pada taraf signifikasi 0,05 yaitu 0,14 < 4,10. Oengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terima Ho pada a. = 0,05 yang berarti
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes awal pada kedua kelompok. Oleh
karena itu perbedaan yang mungkin terjadi pada tes akhir bukan disebabkan
karena perbedaan tes awal.
Lampirall 21
Pellgujiall Kesamaan Variansi (Uji Homogellitas) Skor Post-Test
Unluk Mengelahui apakah sampel homogen alau lidak, maka dilakukan
pengujian kesamaan variansi melalui uji Bartlett dengall langkah-Iangkah scbagai
berikut:
a, Hipolesis
HI = Salah sali variansi lidak sama
Keterengan:
ai' = Variansi popular siswa yang diajar dengan melode caramah
a22 = Variansi popular siswa yang diajar dengan melode diskusi
a32 = Yariansi popular siswa yang diajar dengan metode discovery
b'oata Skor Post-Test
Kelompok Data Hasil Pengamatan
I1 14,14,15,15,15,16,16,16,17,17,
Populasi 17,17,18,18,18,19,19,20,21,23
2 16,17,17,17,18,19,19,20,20,21,
21,22,22,22,22,23,24,25,25,26
3 17, 18, 19, 20, 20, 21, 21, 21, 21, 22.
22,22,22,23,23,23,24,25,25,26I
152
c. Menghitung Variansi masing-masing kelompok dengan rumus:
S,' = IX' - (lX)'N
NKeterangan:
S,' = Variansi kelompok ke-I
N = Jumlah siswa dalam liap kelompok
Dari perhilungan diperoleh variansi masing-masing kelompok adalah sebagai
berikul:
S,' = 6,4 S,' = 8.3 S,'=7.3
d.Saluan-satuan yang diperlukan unluk uji Bartlett dengan rumus
Sampel dk I/dk S,'
I
Log S,' dk. Log S,'
Ke!
1 S,',
Log S,'n, -I II nl -I I I n, -I . Log S,2
II
2 nz -I II nl-I S22 I Log S2' 112 -I . Log Sz'
I3 n3 -I II n3-1 S3:! Log S32
n3 -I . Log S3'I
Icni-I) ICI/ n, -I) IC ni -I) Log S,'
153
Harga yang dipcrlukan Dutuk uji Bartlct
----·····(jk·idk diCLOgSl2lpel Sl2 Log Sl2
,
I I,19 0,05 6,4 0,81 15,39,
,i 19 0,05 8,3 0,92 17,48
I19 0,05 7,3 0,86 16,34, i,
I . II 57 I 0,15 49,2II
......L i
Sam
III .'! _.-
Ke
L\i
e.Menghilung Variansi gabungan semua kelompok dengan rumus:
S2 = ')- (ni - I) Si2
2: (ni - I)
Keterangan:
S' = Variansi gabungan
ni = jumlah sampel liap kelompok
Si' = Variansi liap ke1ompok
S' = (19 x 6.4) + (19 x 8.3) + (19 x 7.3)57
=7.3
Sehingga log S' = 0,87
f. Menghilung harga satuan B dengan mmus:
B = (log S2)2: (ni - I)
= 0.87 x 57
= 49.59
154
g.Menghitung harga Khi kuadrat (x') dengan rumus:
X2= Ln 10 (B -l:(ni - I) log Si2)
= 2,302 (49,59 -49,2)
= 0,898
h.Kriteria pengujian
Tolak Ho jika X2-hitung lebih besar dari pada x2-tabel. Terima Ho jika
X2-hitung lebih kecil dari x2-tabel. Diketahui x'-tabel dari daftar distribusi Khi
kuadrat dengan tamf signifikansi (I-a) = 0,05, dan derajat kebebasan atau dk
= (k-I)= 2 adalah 5,991
Hasil pcrhitungan didapatkan bahwa X2-hitung lebih kecil dari x2-tabel
(0,898 < 5,991), pada a = 0,05. Berarti terima Ho. Dengan demikian pada
taraf sinifikansi 0.05 variansi populasi untuk semua kelompok sama atau
sampel semua homogen.
Lampiran 22
Langkah-!angkah dan. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui anal isis variansi satu jalan dengan
!angkah-!angkah sebagai berikut :
1. Hipotesis
H, = salah satu rata-rata ada yang tidak sarna
Keterangan :
[1A = rata-rata hasil tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan melOde ceramah
[1B = rata-rata hasil tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan metode diskusi
[1C= rata-rata hasil tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan metode
discovery
a. Kriteria Pengujian
Tolak Ho bila F-hitung lebih besar dari pada F-tabel
Terima Ho bila F-hitung lebih kecil dari pada F-tabeJ
b. Perhitungan
IA' = 6080 IB2 =8818 Ie' = 9563
IA = 345 IB = 416 IC = 434
nA =20 nB =20 nC=20
N" =40 Nn =40 Nc=40
G" = 761 Gn =779 Gc = 850
IXA2= 14898 IXn2= 15643 "Xc2= 18381L..
156
Keterangan :
IA2 = Jumlah kuadral skor les akhir kelompok siswa yang diajar dengan metode
ceramah
IS2 = Jumlah kuadarat skor lCS akhir kelompok siswa yang diajar dcngan metode
diskusi
Ie' = Jumlah kuadrat skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan metode
discovery
IA =Jumlah skorles akhir kdompok siswa yang diajar denganmetode ceramah
Is = Jumlah skor tes akhir kdompok siswa yang diajar dengan metode diskusi
Ie = Jumlah skor les akhir kelompok siswa yang diajar denganmetode discovery
nA = jumlah sample unluk kelompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
nB = Jumlah sample untuk kelompo siswa yang diajar denganmetode diskusi
nC = Jumlah sample untuk kelompok siswa yang diajar dengan metode discovery
ditambah jumlah skor les akhir kelompok siswa yang diajar dengan
~ctcdc disk:usi.
GB = Jumlah skor les akhir kelompok siswa yang diajar dengan metode ceramah
metode discoveri.
Gc = J:.:mbh skar tes akhir kelompok SiSW3 yang diajar dengan mctodc diskusi
dilambah jumlah skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan
mctodc discc)\'cri.
157
~XA2= Jumlah kuadrat skor tes akhir kelompok siswa yang dajar dengan metode
ceramah, ditambah skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan
mctode diskusi.
~XB2= Jumlah kuadrat skor tcs akhir kelompok siswa yang dajar dengan metode
ccramah. ditambah skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan
mctode discovery.
~X(2= Jumlah kuadrat skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan metodc
diskusi, dan ditambah skor tes akhir kelompok siswa yang diajar dengan
metode discovery.
I. ANA VA Satu Jalan Kelompok A dan B
a. Mcnghitungjumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)A = IXA2- ( GA)'
N= 14898 - (761 )2
40
=419,975
b. Mcnghitungjumlah kuadarat antar kclompok dengan rumus:
JK (AK) = lIM -I- a:m.: -LQLnA nB N
= (345)' -I- (416)2 - (761 )'20 20 40
= 5951,25 -I- 8652,8 - 14478,025= 126,025
15S
c. Menghitung umlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
JK (OK) = JK (T) - JK (AK)
= 419,975 - 126,025= 293,95
d. Menghitung derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber variansi dengan
rumus :
dk(T) =N-I
=40-1
= 39
dk (A) = K- I
=2-1
= 1
dk (OK) = K (n-I)
= 2 (20 - 1)
= 38
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat
RJK (AK) = JK (AK)dk(AK)
126,0251
126,025
RJK (OK) = JK (OK)dk (OK)
= 283.9538
7,74
159
f. Mencari F-hitung dengan rumus :
F = RJK (AK)RJK (DK)
= 126.0257,751
= 16,28
g. Mencari F-tabel sesuai dengan dk (AK) = I untuk pcnycbul. dan dk (DK) =
38 untuk pcmbilang, dipcroleh pada a = 0,05 = 4.1
h. Basaran-besaran yang sudah dihitung dimasukkan kc dalam tabcl.
Analisis Variasi Satu Jalan
--"." ~-----
Sumbcr Variansi JK dk RJK F-hit F-tabel
Antar Kelompok 126,025 I 126,025 16,28 4,10
Dalam Kelompok 293,95 38 7,74I I I
!
Jumlah 419,975 39 i
I. Berdasarkan table Analisis variansi satu jalan ternyata F - hitung Icbih besar
dari pada F - table pada taraf signifikasi 0,05 yaitu J6,28 < 4, JO. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tolak Ho pada a = 0,05 yang berarti
terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep bioteknologi siswa bila
kedua metode pembeljaran di atas diterapkan terhadap kelompok tersebut
secara signifikan
2. ANA VA Satu Jalan Kelompok A dan C
a. Menghitung jumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)B = IXB' - ( GB )'N
= 15643- (779)'40
160
= 15643 - 15171,03= 471.98
b. Mcnghitungjumlah kuadarat antar kclampak dcngan rumus :
JK (AK) = C'A)' + (iC)' - L.QLnA nB N
= (345)' + (434)' - (779 )'20 20 40
= 5951.25 + 9417,8 - 15171,03= 198.02
c. MCllghiwllg umlah kuadrat dalam kelampak dengall rum us :
JK(DK)=JKIT)-JK(AK)
= 471,98 - 198,02= 273.96
d. Menghitung derajat kcbebasan (dk) untuk setiap sumber variansi dengall
rumus:
dk (T) =N - I
=40- 1
= 39
dk (A) = K- 1
=2-1
=1
dk (DK) = K(n-I)
=2(20-1)
= 38
161
e. Menghitung rata-ratajumlah kuadrat
RJK (AK) = JK (AK)dk (AK)
198,021
198,02
RJK (OK) = JK (OK)dk (DK)273,96
387,21
f. Meneari F-hitung d<ongan rum us :
F = RJK (AK)RJK (DK)
= 198.027,21
= 27,47
g. Mencari F-tabel sesuai dengan dk (AK) = 1 untuk penyebut, dan dk (OK) =
38 untuk pembilang, diperoleh pada a = 0,05 = 4,10
h. Basaran-besaran yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam tabel.
Analisis Variasi Satu JaJan
..~....,',.~.-
Sumbel' Variansi JK dk RJK F-hit F-tabel
Antal' Kelompok 198,02 1 198,02 27,47 4,10
Oalam Kelompok 273,96 38 7,21
Jumlah 471,98 39
162
i. Berdasarkan table Analisis variansi satu jalan ternyata F - hitung lebih kecil
dari pada F - table pada taraf signifikasi 0,05 yaitu 27,47 > 4, 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terima Ho pada u = 0,05 yang berarti
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil tes awal pada kedua kelompok. Oleh
karena itu perbedaan yang mungkin te~jadi pada tes akhir bukan disebabkan
karena perbedaan tes awal.
3. ANA VA Sat/l Jalan Kelompok B dan C
a. Menghitung jumlah kuadarat total dengan rumus:
JK (T)c = LXC' - L.QUN
= 18381 - {850]:40
= 18381 - 18062,5= 318,5
b. Menghitungjumlah kuadarat antar kelompok dengan rumus:
JK (AK) = a::ID.: + a:g: -L.Q.LnA nB N
= (416)' + (434)' - {8S0]:20 20 40
= 8652,8 + 9417,8 -18062,05= 8,1
c. Menghitung umlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
JK (DK) = JK (T) - JK (AK)
= 318,5 - 8,1
= 310,4
d. Menghitung derajat kebebasan (dk) untuk setiap sumber variansi dengan
rumus :
dk (T) =N - I
=40- I
=39
dk (A) = K - 1
=2-1
=1
dk (OK) = K (n-I)
= 2 (20 - I)
= 38
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat
RJK (AK) = JK (AK)dk(AK)
= UI
8, I
RJK (OK) = JK (OK)dk(OK)
= 310A38
= 8,17
f. Mencari F-hitung dengan rumus :
F= RJK (AK)RJK (OK)
=U8,17
=0,99
163
164
g. Mcncari F-tabcl scsuai dcngan dk (AK) = I untuk pcnyebut, dan dk (OK) =
38 untuk pembilang. diperoleh pada a = 0,05 = 4, I°h. Basaran-bcsaran yang sudah dihitung dimasukkan ke dalam tabel.
Analisis Variasi Satu Jalan
Sumber Variansi I.lK Idk IR.lK F-hit F-tabel!
Antar Kclompok \H.l I I 1 8,1 0,99 4,]0
1310.4
,
1 8,17Dalam Kclompok1
38
r~mlal~,-,'" -- ,--_._._.•.._.._._-,.-.,._------
I "9 Ti 318.5 J')
i. Bcrdasarkan table Analisis variansi saw jalan ternyata F - hitung lebih kecil
dari pada F - table pada tarat' signitikasi 0,05 yaitu 0,99 < 4, I 0. Oengan
dcmikian dapat disimpulkan bahwa terima Ho pada a = 0,05 yang berarti
tidak tcrdapat perbcdaan rata-rata pemahaman konsep bioteknologi siswa
SMU bila kedua metode pembelajaran diterapkan terhadap kedua kelompok
tersebut secara signiftkan.
Lalllpiran 23
Analisis KOlllparasi Multipel dengan Teknik Tukey
Analisis ini digunakan untuk lIlenentukan kelompok mana dari ketiga
kelompok ini yang memiliki rata-rata pemahaman konsep bioteknologi paling tinggi.
Urutan langkah keljanya sebagai berikut:
1. Menentukan urutan rata-rata pemahaman konsep bioteknologi dari skor tertinggi
sampai skor terendah.
Urutan Rata-rata Pelllahaman Konsep Biotelmologi
IDengan Metode Discovery Dengan Metode Diskusi Dengan Metode Ceramah
Xl X2 X3
21,7 20,8 17,25
2. Mengujui Hipotesis Nol
Ho : III = 113 = 0
1-1, :1l1>1l3
Keterangan =
III = rata-rata pelllahaman konsep bioteknologi pada siswa yang diajar dengan
metode discovery
113 rata-rata pemahaman konsep bioteknologi pada siswa yang diajar dengan
metodc ceramah
166
3. Mengetahui kelompok mana yang paling signifikan dengan rumus :
Sx= .JR.JK(DK)
11
= .J7,2120
= 0,1345
ql (Xl - X3)
Sx
= 21,7 -17,250,1345
= 33,095. Meneari F-tabel pada a = 0,05 dengan derajat kebebasan 2, dan 57, atau F (2, 57)
= 3,15
6. Kriteria Pengujian
Tolak Ho bila harga ql lebih besar dari pada harga F-tabel. Terima Ho bila harga
ql lebih kecil dari pada F-tabel
Keterangan:
ql = Selisih rata-rata pemahaman konsep bioteknologi populasi siswa yang diajar
dengan menggunakan metode discovery dengan rata-rata pemahaman
konsep bioteknologi populasi siswa yang diajar dengan menggunakan
metode ceramah.
n = Jumlah sample tiap kelompok
167
Sx = hasil pembagian dari rata-rata pcmahaman konscp populasi siswa yang
diajar dengan metode discovery dikllrangi dengan rata-rata pemahaman
konsep populasi siswa yang diajar dengan I1lctodc ccral11ah, lalu dibagi
dengan jUl11lah sample tiap kelompok.
7. Kesimpllian
Karena harga ql lebih besar dari harga F-labcl (33.09 > 3.15) pada a = 0.05,
maka tolak Ho, artinya pcrbedaan rata-rata kedua kclol11pok di alas adalah
signifikan
8. Menentukan selisih rata-rata pemahaman konsep yang berikutnya
9. Menguji hipotesis nol
Ho : JlI = Jl2 = 0
Keterangan =
JlI = rata-rata pel11ahaman konsep bioteknologi pada siswa yang diajar
dengan metode discovery
Jl3 = rata-rata pemahal11an konsep bioteknologi pada siswa yang diajar dengan
metode diskusi
10. Mengetahui kelompok mana yang paling signifikan
Sx= .JRJK(DK)
11
.J8j7---
20
168
= 0.143
q: (XI - X2)
Sx
= 21.7- 20.S0.143
= n.",,'7
II. Kcsimpulan
Karena harga q: lebih bcsar dari harga F-tabel (6,29 > 3,]5) pada (( = 0,05,
1l12t1\.(1 loiah. i-iu. anJlI\<i perDcuaan raLa-rara kedua kelompok oi alas auaiaH
signifikan.
12. Perbitungan dilanjutkan dengan menguji selisih rata-rata antara X2 dengan_X3.
13. Menguji Hipotesis nol
Ho ; Il2 = Jl3 = 0
14. Mengetahui kelompok mana yang paling signifikan
Sx~RJK(DK)
= -'------n
= 0,139
q3 (X2 - X3)Sx
= 20.S- 17.250.139
= 25,54
169
15. Kesimpulan :
Karena harga q3 lebih keci! dari harga F-tabel (25,54 > 3,15) pada a = 0,05,
maka tolak Ho, artinya perbedaan rata-rata kedua kelompok di atas adalah
signifikan
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU 'rARJ3IYAH DAN KEGURUAN
Df 95, Ciputat 15412, IndoncsiaOf
mor : ET/PP.01.11 VII /2006IIp.
II Perpanjangan Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.I. II. H. Mahmud M. Siregar, M. Si.2. Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd.Dosen Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Telp. ; (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
Jakarta, 7 Juli 2006
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktuBimbingan IIII (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Yuli Dwi Astutik
N1M:9916015097
JUlUsan : Pendidikan IPA Biologi
Semester : XIV ( empat pelas )
Tahun Akademik : 2005/2006
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul:"PemahamaIlKolIsep-Konsep Bioteknologi Siswa. Sebuah Penelitian eksperimenTentang Pengaruh Nfetode Pembelajaran (cerama!z, diskusi dan discovery)Terhadap Pemahaman Konsep-Kollsep Bioteknologi Siswa SJ\1U danlssalamCiputat ".
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut akan/telah habis batas waktu yang telahditentukan sejak tanggal 19 Juli 2006 diperpanjang sampai dengan tanggal 19Januari 2007.
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucaplcan terima Icasih.
Wassalamu 'alaikum WI'. wb.
SMA DARUSSALAMSTATUS: DIAKUI
Alamat : JI. OTISTA No. 36 Cimanggis - Ciputat Kab. TangerangTelp : (021) 70631490
SURAT KETERANGANNomor: 08611 46/SMA-DIVI/2006
lertanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Darussalam Ciputat
angerang - Banten, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
lama
11M
akultas / Jurusan
YuIi Dwi Astutik
9916015907
Tarbiyah / IPA ( Biologi )
tersebut di atas benar mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah melakukan
abilan data dalam rangka penyusunan skripsi yang beIjudul " Pemahaman Konsep
I biotelrnologi siswa, sebuah penelitian eksperimen tentang pengarub metode
lajarall ( Ceramah, Diskusi, dan Discovery) terhadap pemabaman konsep-konsep
~ologi siswa SMA Darussalam Ciputat" di sekolah kami.
ian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan dengan sebagaimalla mestillya.