Click here to load reader
Upload
taufik-habibie
View
6.141
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PEMANFAATAN LIMBAH INTI KELAPA
SAWITBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman, ndunia perindustrian pun semakin
bertambah banyak, mulai dari daerah perkotaan sampai daerah kecamatan berdiri industri
– industri baik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta. Jenis – jenis industry yang
didirikan pun berbeda – beda hasil pengolahannya, seperti industri penghasil minyak sayur,
penghasil bahan bakar dan lain sebagainya.
Selain menghasilkan produk yang dibuat, setiap industri selalu menghasilkan limbah
industri yang merupakan sisa pembuatan produk yang dibuat. Limbah – limbah tersebut
dapat menimbulkan dampak negatif, seperti polusi udara, air, dan lain – lainnya.
Seperti limbah ampas inti sawit yang merupakan sisa dari pembuatan minyak sayur.
Limbah – limbah ini dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari apabila
masyarakat mau berinovatif bagaimana cara memanfaatkannya.
Oleh karena itu penulis ingin meneliti manfaat – manfaat apa saja yang terdapat di
dalam limbah ampas inti sawit.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan dalam karya ilmiah ini sebagai berikut:
1.2.1 Apakah manfaat gula dan alkohol?
1.2.2 Bagaimanakah proses pengolahan limbah AIS menjadi gula dan alkohol?
1.2.3 Bagaimanakah kualitas alkohol yang dihasilkan dari limbah AIS?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui manfaat gula dan alkohol.
1.3.2 Untuk mengetahui proses pengolahan limbah AIS menjadi gula danalkohol.
1.3.3 Untuk mengetahui kualitas alkohol yang dihasilkan dari limbah AIS.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode
eksperimen, yaitu mencari atau memperoleh data dengan meneliti objek secara langsung, dan
juga telaah pustaka yaitu meto de dengan mengumpulkan informasi – informasi yang berkaitan
dengan judul karya ilmiah ini.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu agar para pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya dapat mengetahui dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari dalam
memanfaatkan limbah AIS sebagai bahan pembuatan gula dan alkohol.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Sawit
2.2 Ampas Inti Sawit
2.3 Gula
2.4 Alkohol
BAB III HASIL dan PEMBAHASAN
3.1 Manfaat Gula Dan Alkohol
3.2 Kualitas Alkohol
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Sawit
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak
industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa
sawit kedua dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, Pantai Timur,
Sumatera, Jaw a, dan Sulawesi.
oHabitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis
(15LU – 15oLS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 – 500 m dari permukaan laut
dengan kelembaban 80% – 90%. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Sawit membutuhkan iklim
dengan curah hujan stabil. 2000 – 2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat
hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan mempengaruhi perilaku
pembungaan dan produksi buah sawit.
Kelapa sawit berbentuk pohon. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah kebawah
dan kesamping. Selain itu, juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah kesamping
atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti jenis palma lainnya, daun tersusun majem uk
menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Batang tanaman
diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang mongering
akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan
memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga
jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan
mekar.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah, tergantung bibit
yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Minyak
dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati
fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free, fatty acid) akan meningkat dan buah akan
rontok dengan sendirinya.
Buah terdiri dari tiga lapisan :
- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin, - Mesoskarp,
serabut bawah, dan - Endoskarp, cangkang pelindung inti.
Inti sawti (kernel,yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan
kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generative. Buah sawit matang pada kondisi
tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula)dan bakal akar (radikula).
Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri atas dua jenis yaitu Elaeis guineensis danElaeis oleifera.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Elaeis jacq
Species : Elaeis guineensis
Elaeis oleifera. (http://id.wikipediaorg/wiki/Kelapa.sawit,diakses tanggal 4
September 2009)
2.2 Ampas Inti Sawit
Minyak inti sawit merupakan minyak murni hasil ekstraksi biji sawit. Sedangkan sisa dari
pembersihan/ pemurnian tersebut diperoleh ampas inti sawit yang berbentuk padat. Sejauh ini
sudah banyak yang memanfaatkan hasil ikutan ini sebagai pakan ternak (sapi). Penggunaan
minyak sawit (CPO) pada pakan dapat langsung dicampur pada pakan siap, sedangkan ampas inti
sawit dapat dicampurkan dengan bahan – bahan tambahan pakan lainnya. Sedangkan ampas inti
sawit sebagai bahan baku pakan ikan/ ternak terlebih dahulu harus diproses menjadi tepung
dengan nilai 9 : 7 ; yang terkandung didalamnya yaitu karbohidrat 58,58%; protein 16,09%; lemak
5,39%; abu 8,59%; dan sisanya
kotoran. (http://peternakan.litbang.deptan.go.id/?q=node/45, diakses tanggal 23 Oktober 2009 )
2.3 Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energy dan komoditi
perdagangan utama. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau
minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau
hidrolisis asam), menyimpan energy yang akan digunakan oleh sel.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gula, diakses tanggal 23 Oktober 2009)
2.4 Alkohol Alkohol sering dipakai untuk meyebut etanol, yang juga disebut grain
alkohol, dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Dalam ilmu kimia, alkohol
(alkanol) adalah istilah yang umum unuk
senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksi (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang
ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan/ atau atom karbon lain.
3Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridasi SP. Ada 3
jenis utama alkohol, primer, sekunder, dan tersier. Nama – nama ini merujuk pada jumlah karbon
yang terikat pada karbon C - OH.etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol sekunder
yang paling sederhana adalah propana – 2 – ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2 –
metilpropana – 2 – ol.
Rumus kimia umum, Rumus umum alkohol adalah CnH2n+2OH.
Nama – nama untuk AlkoholAda dua cara menamai alkohol : nama umum dan nama
IUPAC.
Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lal u
menambahkan kata “alkohol”. Contoh “metil alkohol” atau “etil alkohol”. Nama IUPAC dibentuk
dengan mengambil nama rantai alkananya, mengahapus “a” terakhir, dan menambah “o”.
Contohnya, “metanol” dan “etanol”.
pH
alkohol adalah asam lemah.
Metanol dan Etanol
Dua alkohol paling sederhana adalah metana dan etanol (nama umumnya metil alkohol
dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H I I I H – C- O – H – H – C – C – O – H I I I
H H H
M et anol E t anol
Dalam peristilahan umum, “alkohol” biasanya adalah etanol atau grain alkohol.
Alkohol umum
Isopropyl alkohol (sec - propil alkohol, propana - 2 - ol, 2 - propanal) CHCH(OH)- CH3, atau alkohol
gosok etilena glikol (etana - 1,2 - diol) HO - CH23- CHOH, yang merupakan komponen utama
dalam antifreeze gliserin (gliserol, propana - 1,2,3 - triol) HO - CH2- CH(OH)- CH22- OH yang
terikat dalam minyak dan lemak alami yaitu: trigliserida (triasil
gliserol). (http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol, diakses tanggal 28 Agustus 2009)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Manfaat Gula dan Alkohol
Gula
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau minuman.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gula, diakses tanggal 23 Oktober 2009)
Alkhol
Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Khusus nya etanol 76% banyak
digunakan sebagai pembersih hama. Dalam industri alkhol banyak digunakan sebagai :
a. Pelarut dari lak, vernis, dan lakueri. b. Bahan pembuat plastik, bahan peledak,
kosmetik, dan antiseptik. c. Bahan minuman, khususnya etanol. d. Bahan bakar.
(Karyadi Benny, 1994)
e. Bahan pembuatan etil asetat dan dietil eter.
Dalam 50 kg AIS yang mengandung 58,58% karbohidrat akan menghasilkan rata - rata gula 30 - 40
% dan atau + 16 liter alkohol 36%.
Lama fermentasi dari karbohidrat ke gula adalah 3 - 4 hari dan dari gula (glukosa) ke alkohol
adalah 2 - 3 hari.
Ampas inti sawit yang mengandung karbohidrat 58,58%, mula - mula dimasak atau
dilumatkan sebelum proses fermentasi, hal ini bertujuan agar proses fermentasi bisa berjalan
lebih cepat, tentunya juga mempetimbangkan ragi atau enzim yang digunakan. Akan lebih baik
pakai enzim yang hanya memakan waktu 3 - 4 hari, kemudian bahan tersebut dipres dan disaring
sehingga menghasilkan larutan yang mengandung gula 30 - 40% dan bungkil AIS.
Larutan yang mengandung gula atau glukosa tersebut kemudian di fermentasi anaerob
(tanpa udara bebas) dengan enzim karbohidrase atau alkhol dehidrogenase selama 2 - 3 hari
untuk membentuk alkohol yang kualitasnya 76%.
3.2 Kualitas Alkohol
Kualitas alkohol yang disintesis dari AIS mempunyai mutu dan kualitas yang sama dengan
alkohol dari bahan lain, perbedaannya hanya pada persentase yang di dapat dan untuk
pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan tinggal diencerkan atau ditingkatkan persentasenya
sehingga sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga kegunaan lainnya, artinya bahan untuk membua t
alkohol tidak mempengaruhi mutu alkohol.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada Bab III dapat disimpulkan :
1. AIS adalah limbah industri minyak kelapa sawit yang masih banyak mengandung senyawa -
senyawa yang bermanfaat, seperti bungkil AIS dan gula.
2. AIS dapat dibuat menjadi Alkohol melalui beberapa tahap yaitu tahap fermentasi dengan
enzim invertase menghasilkan gula atau alkohol dan kemudian gula difermentasi dengan enzim
karbohidrase selama 2 - 3 hari sehingga dihasilkan Alkohol.
3. Kualitas Alkohol tidak dipengaruhi oleh bahan pembuatannya, melainkan jumlah persentase
yang digunakan.
4.2 Saran
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat member motivasi untuk
melakukan riset - riset ilmiah demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.