27
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SEPERTI TUMBUHAN ROTAN DI INDONESIA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PENELITIAN DI SUSUN OLEH 1. ALI AKBAR NIM 14.22.015450 ANGKATAN 2014 2. DWI RETNOSARI NIM 13.21.014874 /ANGKATAN 2013 3. ROSSAIDA IRIANI NIM 13.22.015246 / ANGKATAN 2013 4. WANDI NIM 14.11.015970 ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2015

PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM SEPERTI TUMBUHAN …umpalangkaraya.ac.id/kemahasiswaan/wp-content/uploads/2015/11/... · mahluk hidup di sekelilinya dan di manfaatkan oleh manusia tumbuhan

Embed Size (px)

Citation preview

1

PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM

SEPERTI TUMBUHAN ROTAN DI INDONESIA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PENELITIAN

DI SUSUN OLEH

1. ALI AKBAR NIM 14.22.015450 ANGKATAN 2014

2. DWI RETNOSARI NIM 13.21.014874 /ANGKATAN 2013

3. ROSSAIDA IRIANI NIM 13.22.015246 / ANGKATAN 2013

4. WANDI NIM 14.11.015970 ANGKATAN 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

2015

i

i

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah

memberikan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

ini. Penulisan ini mengangkat judul “Pemanfaatan Sumberdaya Alam Seperti

Tumbuhan Rotan” Mengankat kembali kearifan lokal di salah satunya di

palangka raya .Banyaknya sumber daya alam yang bisa mencukupi kehidupan

masyarakat tetapi tidak cukup dengan teori saja tanpa praktek ataupun kerja nyata

agar bisa di manfaatkan dengan jelas. Kami selaku penyusun ingin mengungkap

dan mengangkat penelitian ini agar lebih bisa memperlihatkan betapa banyaknya

tumbuhan dan tanaman yang bisa kita manfaatkan tidak hanya untuk di konsumsi

atau di makan tetapi untuk perabotan rymah tangga yang lain.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kelemahan dalam penulisan proposal penelitin ini kami mengarapkan saran dari

semua pihak . Semoga penelitian ini dapat berguna bagi kami selaku penulis dan

semua.

PALANGKA RAYA 26 MARET 2015

PENULIS

ii

ii

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................. 2

1.4 MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 PEGERTIAN ROTAN ................................................................ 3

2.2 KEKUATAN DAN KELEMAHAN ............................................ 6

2.3 MANFAAT ROTAN .................................................................. 10

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 DOKUMENTASI ........................................................................... 11

3.2 PELAKSANNAAN ...................................................................... 16

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA .................................................................. 17

4.2 JADWAL KEGIATAN ................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

iii

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rotan merupakan salah satu sumbedaya alam yang ada di kalimantan

tengah yang merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi

mahluk hidup di sekelilinya dan di manfaatkan oleh manusia tumbuhan

yang hidup di daerah kalimantan tengah juda menjadi aset daerah. Kami

sebagai penulis ini ingin mengembangkan pengethuan tentang tumbuhan

rotan yang menjadi objek penelitian yang aada di daerang kalimantan tengah.

Slama ini hanya mendengar dan melihat saja tanpa tahu asal usul dari

tumbuhan tubuhan tersebut dan seperti apa pembuatanya .dan menyakinkan

bahwa rotan bukn hanya tumbuhan biasa. Bagaimana tumbuhan tersebut

menjadi barang yang berharga dan memiliki harga jual beli dan daya tarik

tersendiri.

Pemanfaatan rotan di kalangan masyarakat juga memberi pengaruh

besar terhadap kemajuan daerah dan akan selalu melestarikan tumbuhan yang

memiliki manfaatanya berdasarkan infornasi bahwa anyaman rotan bisa dan

mampu bersaing dengan produk- dari unialuar dan mampu menghadapi mea

2015. Seperti apakah kombinasi kreasi dan infirasi yang di gunakan dalam

pembuatan kerajinan tangan.

1

2

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarka latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa :

Bagaimana meningkatka kreatifitas dalam masyarakat dan memgetahui

seperti apa rotan tersebut dan di buat seperti apakah yang bisa di gunakan di

dalan dan di luar ruangan dan menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki

nilai rotan tidak hanya di gunakan sebagai makanan sehari-hari yang di

konsumsi seperti bisa rotan juga memiliki berbagai kelebihan. Rotan adalah

hasil hutan non kayu yang dapat memberi konstribusi kepada masyarakat

dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Rotan adalah tanaman pemanjat

dari famili Palmae.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bagai mana memahami tentang tumbuhan

tersebut dan manfaatnya apakah dengan adanya penelitian ini pemahaman

masyarakat luas bisa lebih baik lagi dan menambah ilmu yang baru .

menggggali lebih dalam tentang tanaman rotan dan cara memanfaatkan agar

masyarakat di sekitar menikmati sumbsrdaya alan yang sudah melimpah dan

bagaimana mengelolanya dengan baik dan berdaya guna.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini di antaranya :

1. Bagi peneliti akan menjadi pengaalaman yang tidak ternilai dan

pengetahuan.

2. Bagi masyarakat akan menambah penahaman yang baik.

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ROTAN

Rotan adalah tanaman pemanjat dari famili Palmae. Rotan tumbuh liar

di dalam hutan atau ada yang sengaja ditanam. Rotan dapat dipanen setiap

saat, dengan memperhatikan bagian bawah batangnya tidak tertutup oleh

kelopak, daun sudah mengering, duri dan kelopak daun sudah rontok.

Sedangkan di kalimantan sendiri Kabupaten yang beribukota di Kasongan ini

merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan. Dari 13 kecamatan,

tercatat 10 di antaranya merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran jika

Kabupaten Katingan mampu menghasilkan 500 ton lebih rotan dalam waktu

sebulan yang bisa mereka hasilkan bukan jumlah yang sedikit. Rotan

memang sejak dulu sudah menyatu dengan kebudayaan masyarakat Suku

Dayak di Katingan. Selain digunakan dalam berbagai upacara dan perayaan,

rotan juga dimanfaatkan menjadi bahan pangan yang lezat. Belakangan ini,

hubungan rotan dengan Suku Dayak di Katingan semakin erat. Tidak hanya

untuk keperluan upacara dan bahan pangan, rotan juga telah dikembangkan

menjadi bahan pembuat kerajinan. Pemerintah Kabupaten Katingan telah

melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal oleh masyarakat luas.

Usaha-usaha tersebut antara lain mendirikan sekolah menengah kejuruan

yang fokus pada kerajinan rotan, menjalin kerjasama dengan lembaga

perbankan untuk peminjaman modal usaha kerajinan rotan, hingga melakukan

berbagaipelatihan.

Tanaman Rotan sudah tidak asing lagi namanya. Rotan dikenal

tanaman yang sangat cepat tumbuh dan dipanen dalam waktu singkat. Batang

rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak

berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan

tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus

3

4

membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Satu

batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter.

Komponen kimia rotan menentukan keawetan dan kekuatan rotan.

Menurut rachman (1996).

Komponen Kimia Rotan

Holoselulosa Selusosa Lignin Silika Tanin Pati

71%-76% 39%-58% 18%-27% 0,54-8% 8,14%-8,88%0 18,50%-

23,57%

Sifat fisika dan mekanika rotan antara lain.

Sifat fisika dan mekanika

berat jenis kadar air basah kadar air kering

udara

panjang ruas

0,47-0,57 84,32%-167,11% 13,76%-18,19%; 20,76-37,20cm

tingi buku

Keteguhan patah

(MOR)

keteguhan lentur

(MOE)

0,16-,39 421-834 kg/cm2 14.548-22.000

kg/cm2.

Di Indonesia sendiri adalah Negara penghasil rotan terbesar di dunia.

Luas hutan rotan di Indonesia sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8

marga dan 306 jenis daripadanya 51 jenis yang sudah dimanfaatkan. Jenis yang

memiliki harga yang tinggi adalah Calamus dan Daemonorops, yang terdapat

juga di Maluku. Maluku memiliki potensi rotan yang cukup besar, tiap tahun

dihasilkan rotan sebesar 629.829 ton (Anonim, 2008).

Rotan di indonesia sendiri memiliki berbagai jenis rotan sekitar 312 spesies

kurang lebih di antaranya adalah :

1. Rotan Balubuk (Calamus burckianus Beccari); Disebut juga sebagai Howe

balubuk (Sunda), rotan sepet, penjalin bakul (Jawa). Terdapat di Jawa.

5

2. Rotan Taman (Calamus caesius Blume); Disebut juga sebagai Sego (Aceh),

Segeu (Gayo), Sego (Sumatera). Tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

3. Rotan Korod (Calamus heteroideus Blume); Disebut juga Rotan Lilin.

Tumbuh di Jawa.

4. Rotan Tohiti (Calamus inops Beccari); Disebut juga Sambutan (Sulawesi,

Maluku). Tersebar di Sulawesi dan Maluku.

5. Rotan Lilin (Calamus javensis Blume); Tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

6. Rotan Manau (Calamus manan Miquel); Tumbuh di Sumatera dan

Kalimantan.

7. Rotan Buyung (Calamus optimus Becc.); Disebut juga sebagai Buyung,

Selutup, Sega Bulu (Kalimantan).Daerah sebarannya meliputi Sulawesi,

Kalimantan, dan Sumatera.

8. Rotan Seuti (Calamus ornatus Blume); Disebut juga sebagai Howe seuti,

rotan kasur (Jawa Barat), rotan kesup (Bengkulu), rotan lambang (Sulawesi

Tengah), rotan buku dalam (Sulawesi Utara), minong atau munau

(Kalimantan). Daerah sebarannya antara lain Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

9. Rotan Sigisi (Calamus orthostachyus Warburg ex Beccari); Disebut juga

Popini, Tersebar di Sulawesi.

10. Rotan Sanjat (Calamus paspalanthus Beccari); Disebut juga Rotan Marau

Tunggal. Daerah sebaran Kalimantan, Semenanjung Malaysia, dan Palawan.

11. Rotan Inun (Calamus scabridulus Becc); Tersebar di Sumatera, Kalimantan,

dan Sulawesi.

12. Rotan Dandan (Calamus schistoacanthus Blume); Tersebar di Sumatera dan

Kalimantan.

13. Rotan Semambu (Calamus scipionum Loureiro); Daerah sebarannya antara

lain Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

14. Rotan Irit (Calamus trachycoleus Becc); Tumbuhan endemik Kalimantan.

15. Rotan Manau tikus (Calamus tumidus Furtado); Tumbuh di Sumatera.

16. Rotan Batang (Calamus zollingeri Beccari); Disebut juga sebagai Batang

putih, umul (Sulawesi), rotan air, halawaku malibat (Maluku). Tumbuh di

Sulawesi dan Maluku.

6

17. Rotan Jernang Besar (Daemonorops draco Blume); Disebut juga Jernang,

Beruang (Sumatera Selatan), Getik Badag (Jawa Barat), Getik Warak (Jawa

Tengah). Tersebar di Sumatera dan Semenanjung Malaysia.

18. Rotan Seel (Daemonorops melanochaetes Blume); Disebut juga Penjalin

manis, dendek, rotan getah. Tersebar di Sumatera, Jawa, Malaysia, dan

Thailand.

19. Rotan Batang Susu (Daemonorops robusta Warburg); Disebut juga Batang

susu (Sulawesi Utara), batang merah (Sulawesi Tengah), rotan bulu rusa

(Seram Ambon), noko (Sulawesi Tenggara). Tumbuh di Sulawesi dan

Maluku.

20. Rotan Getah (Daemonorops rubra (Reinw. ex Blume) Mart.). Disebut juga

Rotan leules, rotan pelah, rotan selang, rotan teretes (Sunda), rotan penjalin

sepet, rotan penjalin ayam (Jawa), rotan getah (Sumatera). Tersebar di Jawa

dan Sumatera.

21. Rotan Udang (Korthalsia echinometra Beccari); Disebut juga Rotan semut,

rotan dahan, rotan meiya, uwi hurang. Tersebar di Jawa, Sumatera, Bengkulu,

Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.

22. Rotan Kapuas (Korthalsia ferox Beccari); Rotan endemik Kalimantan.

23. Rotan Dahanan (Korthalsia flagellaris Miq); Tersebar di Sumatera,

Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.

24. Rotan Sampang (Korthalsia junghuhnii Blume); Disebut juga Howe

sampang, owe menceng. Tersebar di Jawa dan Sumatera.

25. Rotan Cabang (Korthalsia rigida Blume); Disebut juga sebagai Rotan dane

(Aceh), rotan cabang dan rotan simpang (Berau, Kalimantan Timur), rotan

marau (Sanggau, Kalimantan Barat). Tersebar di Jawa, Sumatera,

Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Palawan, dan Thailand.

26. Rotan Bubuai (Plectocomia elongata Martius ex Blume); Hoe bubuai (Sunda),

menjalin warak (Jawa). Daerah sebarannya meliputi Jawa, Sumatera, dan

Kalimantan.

27. Rotan Langgane (Plectocomia mulleri Blume); Disebut juga Rotan langgane

(Kalimantan Tengah); Rotan sadak, Sanggau (Kalimantan Barat), Berau

(Kalimantan Timur). Tersebar di Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.

7

28. Rotan Maldo Jormal (Plectocomiopsis geminiflora (Griff.) Beccari); Wi matar,

rotan batu (Kalimantan), rotan gilang (Malaya), bungkulang, rotan buluh

(Sumatera).

29. Rotan Samare (Plectocomiopsis mira J.Dransf.); Disebut juga Rotan marak,

Wi matar, Samare (Kalimantan). Tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan

Semenanjung Malaysia.

2.2 MANFAAT ROTAN

Rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan bukan

kayu yang terpenting di Batang polos rotan dimanfaatkan secara komersial

untuk mebel dan anyaman rotan karena kekuatan, kelenturan dan

keseragamannya. Diperkirakan 20% spesies rotan digunakan secara komersial

baik dalam bentuk utuh maupun dalam belahan. Kulit dan teras rotan

dimanfaatkan untuk tikar dan keranjang. Di daerah pedesaan banyak spesies

rotan telah digunakan untuk berbagai tujuan seperti tali-temali, konstruksi,

keranjang, atap dan tikar (Dransfield dan Manokaran, 1996).

Indonesia (MacKinnon et al., 2000). Rotan dapat berbatang tunggal

(soliter) atau berumpun. Rotan yang tumbuh soliter hanya dipanen sekali dan

tidak beregenerasi dari tunggul yang terpotong, sedangkan rotan yang tumbuh

berumpun dapat dipanen terus-menerus. Rumpun terbentuk oleh

berkembangnya tunas-tunas yang dihasilkan dari kuncup ketiak pada bagian

bawah batang. Kuncup-kuncup tersebut berkembang sebagai rimpang pendek

yang kemudian tumbuh menjadi batang di atas permukaan tanah (Dransfield

dan Manokaran, 1996).

Di kalimantan tengah untuk mengembangkan kerajinan rotan dan budi

daya rotan pemeritah mengadakan WORKSHOP PENGEMBANGAN

ROTAN NASIONAL & INDONESIAN RATTAN EXPO untuk

memperkenalkan rotan di kalangan apapun dan mendukung pembudidayaan

sumberdaya alam.

8

WORKSHOP PENGEMBANGAN ROTAN NASIONAL & INDONESIAN

RATTAN EXPO

DI PALANGKA RAYA, 25-29 NOVEMBER 2013

I. Tujuan Pelaksanaan :

1. Mendorong tumbuhnya IKM Furniture dan kerajinan berbasis rotan.

2. Meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan produk meubel

dan kerajinan berbahan dasar rotan.

II. Tema :

Konsolidasi dan koordinasi untuk mendorong hilirisasi rotan dan

penggunaan produk berbasis rotan di dalam negeri.

III. Output :

Roadmap dan Program Pengembangan Rotan Nasional yang melibatkan

pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir.

IV. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan :

1. Workshop Nasional Pengembangan Rotan di Hotel Luwansa tanggal 25-

26 November 2013 di palangka Raya, Kalimantan Tengah diikuti 8

(delapan) Provinsi penghasil rotan.\

2. Indonesian Rattan Expo tanggal 25-29 November 2013 di GPU Tambun

Bungai dan Halamannya Jl. A. Yani Palangka Raya.

V. Peserta :

Peserta workshop Pengembangan Rotan Nasional terdiri dari :

1. Kementerian Perindustrian RI.

2. Daerah Penghasil Bahan Baku Rotan sebanyak 8 Provinsi.

3. Dinas/Badan Provinsi Kalimantan Tengah.

4. Dinas Perindag dan Dinas Pendidikan nasional Kab/Kota se Kalteng.

5. Pelaku Usaha dan Pemerhati Rotan se Kalteng.

VI. Nara Sumber dan Materi :

Nara sumber dan materi yang akan dibahas dalam Workshop

Pengembangan Rotan Nasional adalah sebagai berikut :

9

1. Instansi Pemerintah Pusat Kementerian Perdagangan (Berbicara

mengenai tata niaga ekspor produk rotan di Indonesia).

2. Kemendiknas, mendorong penggunaan berbasis rotan di sekolah-sekolah.

3. Kemendagri, mendorong penggunaan dari instansi Pemerintah.

Menyampaikan materi mengenai peran Kemendagri dalam mendorong

penggunaan produk rotan di Instansi Pemerintah.

4. Pemerintah daerah (Gubernur) tentatif akan menyampaikan materi

mengenai percepatan penggunaan meubel rotan di lingkungan sekolah

dan instansi Pemerintah Daerah di Kalimantan Tengah.

VII. Pembiayaan :

Pembiayaan Workshop Pengembangan Rotan Nasional dibiayai oleh

kementerian Perindustrian RI sedangkan pameran dimintakan partisipasi

dari peserta dengan membayar sewa stand yang akan dilaksanakan melalui

EOCV. Putra Rafi Jaya Productions Jl. G. Obos No.97A Palangka Raya

Kalimantan

Batang rotan yang sudah tua banyak dimanfaatkan untuk bahan baku

kerajinan dan perabot rumah tangga. Batang yang muda digunakan untuk

sayuran, akar dan buahnya untuk bahan obat tradisional. Getah rotan dapat

digunakan untuk bahan baku pewarnaan pada industri keramik dan farmasi.

Manfaat tidak langsung dari rotan adalah kontribusinya meningkatkan

pendapatan masyarakat. peranannya dalam membentuk budaya, ekonomi,

dan sosial masyarakat. Batang rotan dapat dibuat bermacam-macam bentuk

perabot rumah tangga atau hiasan-hiasan lainnya. Misalnya mebel, kursi,

rak, penyekat ruangan, keranjang, tempat tidur, lemari, lampit, sofa, baki,

pot bunga, dan sebagainya. Selain itu, batang rotan juga dapat digunakan

untuk pembuatan barang-barang anyaman untuk dekorasi, tas tangan, kipas,

bola takraw, karpet, dan sebagainya (Januminro, 2000).

Di kalinanatan tengah tepanya di desa henda Menghidupkan Tradisi

Menganyam Rotan diKalimantan Tengah

10

Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Jabiren Raya merupakan salah

satu lembaga masyarakat yang dibina oleh PNPM Mandiri Pedesaan.

Lembaga ini melaksanakan kegiatan pelatihan penganyaman rotan kepada

kelompok perempuan di Desa Henda, Kec. Jabiren Raya, Pulang Pisau.52

orang anggota kelompok perempuan di Desa Henda, yang terbagi dalam 2

kelompok, mulai menerima kegiatan pelatihan pada bulan Oktober 2012.

Terdapat 3 jenis pelatihan berbeda yang diberikan kepada penerima

manfaat, yaitu: 1) Pelatihan menganyam rotan; 2) Pelatihan pengembangan

motif anyaman; dan 3) Pelatihan pemasaran hasil anyaman rotan. Tiga jenis

pelatihan mulai diberikan kepada penerima manfaat pada Oktober 2012

hingga berakhirnya proyek pada Januari 2013.Desa Henda adalah desa

masyarakat asli Dayak yang terletak di Daerah Aliran Sungai Kahayan.

Sebanyak 169 keluarga Desa Henda yang didirikan sebagai kampung pada

1902 ini, bergantung kepada hasil pertanian ladang dan perkebunan

karet.Seiring dengan proses deforestasi dan degradasi hutan yang

berlangsung secara terus menerus sejak pembukaan PLG, maka hasil rotan

menurun drastik hingga hampir punah. Hilangnya pohon rotan serta desakan

peralatan rumah tangga modern yang menggantikan peralatan hasil

anyaman rotan, menyebabkan ibu rumah tangga tidak tertarik lagi

meneruskan kegiatan menganyam rotan yang telah lama menjadi tradisi

masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Belakangan ini timbul kesadaran

perlunya membangkitkan lagi tradisi menganyam rotan, terutama dari

kalangan perempuan dari generasi yang lebih muda. Pelatihan anyaman

rotan ini dapat memberikan manfaat ganda berupa penguatan ekonomi

keluarga serta mendorong masyarakat untuk tidak menebang pohon.

Menurut Rina, salah seorang peserta pelatihan, dalam 2 minggu seorang

pengrajin dapat menghasilkan 1 buah tikar. Harga tikar biasa sekitar Rp. 300

ribu - 500 ribu, sedangkan tikar ukuran besar dengan beragam motif dan

warna mencapai lebih dari Rp. 600 ribu.

“Tantangan kami saat ini adalah terus belajar meningkatkan ketrampilan

menganyam rotan beragam motif dan bentuk, sesuai dengan permintaan

11

pasar. Masalah lain adalah pemasaran hasil anyaman rotan yang hanya

terbatas di sekitar desa”, ungkap Rina.

Ketua BKAD Jabiren Raya Amae Y. Agan mengungkapkan, pelatihan

pemasaran telah diberikan, namun hanya sebatas meningkatkan pemahaman

mengenai kebutuhan pasar. “Kami sedang mengembangkan kerjasama

dengan pemerintah daerah untuk memperluas pasar kerajinan rotan”,

ungkap Amae. Menurut Amae, selain peningkatan ekonomi keluarga,

kegiatan ini berdampak baik bagi pemeliharaan hutan, karena rotan

membutuhkan tegakkan pohon.

2.2 . KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

keunggulan dalam bidang proes pembuatan yang lebih mudah dan

tahan lama selama pemakaian sesuai dengan layaknya orang menggunakan

produk tersebut dalam pemilihan karena lebih terbatas di bandingkan jenis

rotan buatan atau sintetis Kelebihan dan Kelemahan Rotan: Rotan menjadi

material yang mendominasi dunia furniture. Rotan memiliki kelebihan

mudah dibentuk, mudah dijadikan berbagai jenis furniture bahkan dapat

digunakan sebagai bahan dinding, plafon maupun elemen interior berskala

besar. Rotan juga dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai barang

yang berukuran kecil karena strukturnya yang liat, berurai dan tidak mudah

patah. Agar dapat menggunakan rotan dengan baik maka perlu diperhatikan

kelemahan rotan, diantaranya mudah terbakar, kandungan sari tepung yang

sangat tinggi mengakibatkan strukturnya rentan diserang rayap, serta daya

tahannya yang kurang baik terhadap air. Namun demikian dengan perlakuan

yang baik dan bersih niscaya rotan menjadi bagian yang menarik untuk

menghiasi ruang-ruang di rumah kita.

17

BAB III

METODE PENELETIAN

3.1 DOKUMENTSAI

Hasil dokumentsi di ambil dri berbagai situs yang telah di unduh dari internrt dan

hasil lainya pengambilan ecara langsung

3.2 METODE PELAKSANAAN

Untuk itu tahap pelksanakan sumberdaya alam rotan di indonesia ini akan dibagi

dalam dua tahap,

yaitu: tahap awal dan tahap lanjut. Penjelasan mengenai kedua tahap tersebut

sebagai berikut :

1. Tahap Awal

a. Memisahkan atau membedakan jenis-jenis rotan

b. M mengukur besar kecilnya atau ukuran.

c. menentukan jenis kerajinan aa yang di inginkan .

2. Tahap Lanjut

Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap awal.

a. Mengembangkan dengan mengadakan pelatihan untuk kretifitas untuk

memanufaatkan sumberdaya rotan di indonesia sendidri .

17

18

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya pada penelitian ini secara ringkas pada tabel di bawah ini :

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA Rp

1 Peralatan pendukung 3.600.000,-

2 Perjalanan 2.500.000.-

3 Administrasi dan pengumpulan data 1.520.000.-

4 Bahan lainya 3.500.000,-

JUMLAH 11.120000.-

4.1 JADWAL KEGIATAN

Untuk Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahapa Permulaan Pada Gambar

Di Bawah :

Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5

Persiapan bahan penelitian

Mengadakan penelitian

Evaluasi hasil penelitian

18

19

DAFTAR PUSTAKA

Hasil Hutan Non Kayu : Rotan

http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2012/10/hasil-hutan-non-kayu-rotan.html

Menghidupkan Tradisi Menganyam Rotan Di Kalimantan Tengah

http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2014/04/02/keunggulan-furniture-

rotan-646096.html

Klasifikasi Ilmiah Rotan: Kerajaan: Plantae. Filum: Tracheophyta. Kelas:

Liliopsida. Ordo: Arecales. Famili : Arecaceae.

Di Indonesia, Tanaman Rotan sudah tidak asing lagi namanya. Rotan dikenal

tanaman yang sangat cepat tumbuh dan dipanen dalam waktu singkat.

http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/kerajinan-rotan-kabupaten-

katingan

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20192/Chapter%20II.pdf;j

sessionid=5D84C1F79227CFDCFDDFA961923EBCE9?sequence=4

Universitas Sumatera Utara02 April 2014 | 23:24

1

Lampiran 1.Nama KetuaBesertaAnggota Pelaksana Program

a. Ketua Pelaksana Program

Nama Lengkap : Ali Akbar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tanggal Lahir : Ketab, 08 Juli 1995

NIM : 14.22.015450

AlamatRumah : Jl.Sangga Buana II Selatan

Email :

b. Anggota Pelaksana Program

Nama Lengkap : Rossaida Iriani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Banjar, 03 Juni 1995

NIM : 13.22.015246

Alamat Rumah : Jl. Mendawai 1 gg. bersatu

Email : [email protected]

c. Anggota Pelaksana Program

Nama Lengkap : Wandi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tanggal Lahir : Danau tundai, 16 mei 1992

NIM : 14.22.015450

Alamat Rumah : jl.kalimantan gg nurul iklhas

Email :

d. Anggota Pelaksana Program

Nama Lengkap : Dwi Retnosari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : kuala kapuas 10 nopember 1995

NIM : 13.21.014874

Alamat Rumah : Jl. A.Yani. Gg.Tirta No.45.

Palangka Raya

2

Lampiran 2. Dana dan pembiayayaan

No Nama Dan Jumlah Barang Harga Jumlah

1 10 buah tanaman rotan muda 2.5000 250.000

2 10 buah tanaman rotan sedang 50.0000 500.000

3 10 buah tanaman rotan tua 100.000 1000.000

4 1 buah alat pengukur 100.000 100.000

5 1 buah gunting pemotong kayu 1500.00 1500.00

6 1 kg paku besar 100.000 100.000

7 5 balok kayu 200.000 1000.000

8 2 botol cat kayu 50000 100.000

Total 3.600.0000

9 Perjalanan dan trasport 2.500.000 2.500.000

Total

Administrasi

10 4. Kertas gambar 15000 60000

2. Buku Jurnal 50.000 100.000

1 Mesin prin out 700.000 700.000

2. pak bulpoin 20.000 20.000

Total 8800.000

11 Bahan dan lainya

Lainya 4140.000 4.140.000

3

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tuga

No Nama / Nim Program studi Alokasi waktu Tugas

1 Dwi Retnosari

13.21.014874

Bimbingan

Konseling

7 hari Mencari materi

tentang rotan

2 Rossaida Iriani

13.22.015246

Pendidikan

Ekonomi

7 hari Membantu

dalam

pengetikan dan

editing tulisan

3 Wandi

14.11.015970

Administrasi

Negara

10 hari Penyusunan

kata-kata dan

tulisan

4 Ali Akbar

14.22.015450

Pendidikan

Ekonomi

15 hari Membtu dalam

revisi kata –kata

tukisan dan

pengajuan

proposal

4