Upload
vuongduong
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM
SEPERTI TUMBUHAN ROTAN DI INDONESIA
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PROPOSAL PENELITIAN
DI SUSUN OLEH
1. ALI AKBAR NIM 14.22.015450 ANGKATAN 2014
2. DWI RETNOSARI NIM 13.21.014874 /ANGKATAN 2013
3. ROSSAIDA IRIANI NIM 13.22.015246 / ANGKATAN 2013
4. WANDI NIM 14.11.015970 ANGKATAN 2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini. Penulisan ini mengangkat judul “Pemanfaatan Sumberdaya Alam Seperti
Tumbuhan Rotan” Mengankat kembali kearifan lokal di salah satunya di
palangka raya .Banyaknya sumber daya alam yang bisa mencukupi kehidupan
masyarakat tetapi tidak cukup dengan teori saja tanpa praktek ataupun kerja nyata
agar bisa di manfaatkan dengan jelas. Kami selaku penyusun ingin mengungkap
dan mengangkat penelitian ini agar lebih bisa memperlihatkan betapa banyaknya
tumbuhan dan tanaman yang bisa kita manfaatkan tidak hanya untuk di konsumsi
atau di makan tetapi untuk perabotan rymah tangga yang lain.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan dalam penulisan proposal penelitin ini kami mengarapkan saran dari
semua pihak . Semoga penelitian ini dapat berguna bagi kami selaku penulis dan
semua.
PALANGKA RAYA 26 MARET 2015
PENULIS
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 2
1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................. 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 PEGERTIAN ROTAN ................................................................ 3
2.2 KEKUATAN DAN KELEMAHAN ............................................ 6
2.3 MANFAAT ROTAN .................................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 DOKUMENTASI ........................................................................... 11
3.2 PELAKSANNAAN ...................................................................... 16
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA .................................................................. 17
4.2 JADWAL KEGIATAN ................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rotan merupakan salah satu sumbedaya alam yang ada di kalimantan
tengah yang merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi
mahluk hidup di sekelilinya dan di manfaatkan oleh manusia tumbuhan
yang hidup di daerah kalimantan tengah juda menjadi aset daerah. Kami
sebagai penulis ini ingin mengembangkan pengethuan tentang tumbuhan
rotan yang menjadi objek penelitian yang aada di daerang kalimantan tengah.
Slama ini hanya mendengar dan melihat saja tanpa tahu asal usul dari
tumbuhan tubuhan tersebut dan seperti apa pembuatanya .dan menyakinkan
bahwa rotan bukn hanya tumbuhan biasa. Bagaimana tumbuhan tersebut
menjadi barang yang berharga dan memiliki harga jual beli dan daya tarik
tersendiri.
Pemanfaatan rotan di kalangan masyarakat juga memberi pengaruh
besar terhadap kemajuan daerah dan akan selalu melestarikan tumbuhan yang
memiliki manfaatanya berdasarkan infornasi bahwa anyaman rotan bisa dan
mampu bersaing dengan produk- dari unialuar dan mampu menghadapi mea
2015. Seperti apakah kombinasi kreasi dan infirasi yang di gunakan dalam
pembuatan kerajinan tangan.
1
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarka latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa :
Bagaimana meningkatka kreatifitas dalam masyarakat dan memgetahui
seperti apa rotan tersebut dan di buat seperti apakah yang bisa di gunakan di
dalan dan di luar ruangan dan menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki
nilai rotan tidak hanya di gunakan sebagai makanan sehari-hari yang di
konsumsi seperti bisa rotan juga memiliki berbagai kelebihan. Rotan adalah
hasil hutan non kayu yang dapat memberi konstribusi kepada masyarakat
dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Rotan adalah tanaman pemanjat
dari famili Palmae.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah bagai mana memahami tentang tumbuhan
tersebut dan manfaatnya apakah dengan adanya penelitian ini pemahaman
masyarakat luas bisa lebih baik lagi dan menambah ilmu yang baru .
menggggali lebih dalam tentang tanaman rotan dan cara memanfaatkan agar
masyarakat di sekitar menikmati sumbsrdaya alan yang sudah melimpah dan
bagaimana mengelolanya dengan baik dan berdaya guna.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini di antaranya :
1. Bagi peneliti akan menjadi pengaalaman yang tidak ternilai dan
pengetahuan.
2. Bagi masyarakat akan menambah penahaman yang baik.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN ROTAN
Rotan adalah tanaman pemanjat dari famili Palmae. Rotan tumbuh liar
di dalam hutan atau ada yang sengaja ditanam. Rotan dapat dipanen setiap
saat, dengan memperhatikan bagian bawah batangnya tidak tertutup oleh
kelopak, daun sudah mengering, duri dan kelopak daun sudah rontok.
Sedangkan di kalimantan sendiri Kabupaten yang beribukota di Kasongan ini
merupakan penghasil rotan terbesar di Kalimantan. Dari 13 kecamatan,
tercatat 10 di antaranya merupakan wilayah penghasil rotan. Tak heran jika
Kabupaten Katingan mampu menghasilkan 500 ton lebih rotan dalam waktu
sebulan yang bisa mereka hasilkan bukan jumlah yang sedikit. Rotan
memang sejak dulu sudah menyatu dengan kebudayaan masyarakat Suku
Dayak di Katingan. Selain digunakan dalam berbagai upacara dan perayaan,
rotan juga dimanfaatkan menjadi bahan pangan yang lezat. Belakangan ini,
hubungan rotan dengan Suku Dayak di Katingan semakin erat. Tidak hanya
untuk keperluan upacara dan bahan pangan, rotan juga telah dikembangkan
menjadi bahan pembuat kerajinan. Pemerintah Kabupaten Katingan telah
melakukan berbagai upaya agar kerajinan rotan dikenal oleh masyarakat luas.
Usaha-usaha tersebut antara lain mendirikan sekolah menengah kejuruan
yang fokus pada kerajinan rotan, menjalin kerjasama dengan lembaga
perbankan untuk peminjaman modal usaha kerajinan rotan, hingga melakukan
berbagaipelatihan.
Tanaman Rotan sudah tidak asing lagi namanya. Rotan dikenal
tanaman yang sangat cepat tumbuh dan dipanen dalam waktu singkat. Batang
rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak
berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan
tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus
3
4
membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Satu
batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter.
Komponen kimia rotan menentukan keawetan dan kekuatan rotan.
Menurut rachman (1996).
Komponen Kimia Rotan
Holoselulosa Selusosa Lignin Silika Tanin Pati
71%-76% 39%-58% 18%-27% 0,54-8% 8,14%-8,88%0 18,50%-
23,57%
Sifat fisika dan mekanika rotan antara lain.
Sifat fisika dan mekanika
berat jenis kadar air basah kadar air kering
udara
panjang ruas
0,47-0,57 84,32%-167,11% 13,76%-18,19%; 20,76-37,20cm
tingi buku
Keteguhan patah
(MOR)
keteguhan lentur
(MOE)
0,16-,39 421-834 kg/cm2 14.548-22.000
kg/cm2.
Di Indonesia sendiri adalah Negara penghasil rotan terbesar di dunia.
Luas hutan rotan di Indonesia sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8
marga dan 306 jenis daripadanya 51 jenis yang sudah dimanfaatkan. Jenis yang
memiliki harga yang tinggi adalah Calamus dan Daemonorops, yang terdapat
juga di Maluku. Maluku memiliki potensi rotan yang cukup besar, tiap tahun
dihasilkan rotan sebesar 629.829 ton (Anonim, 2008).
Rotan di indonesia sendiri memiliki berbagai jenis rotan sekitar 312 spesies
kurang lebih di antaranya adalah :
1. Rotan Balubuk (Calamus burckianus Beccari); Disebut juga sebagai Howe
balubuk (Sunda), rotan sepet, penjalin bakul (Jawa). Terdapat di Jawa.
5
2. Rotan Taman (Calamus caesius Blume); Disebut juga sebagai Sego (Aceh),
Segeu (Gayo), Sego (Sumatera). Tersebar di Kalimantan dan Sumatera.
3. Rotan Korod (Calamus heteroideus Blume); Disebut juga Rotan Lilin.
Tumbuh di Jawa.
4. Rotan Tohiti (Calamus inops Beccari); Disebut juga Sambutan (Sulawesi,
Maluku). Tersebar di Sulawesi dan Maluku.
5. Rotan Lilin (Calamus javensis Blume); Tersebar di Kalimantan dan Sumatera.
6. Rotan Manau (Calamus manan Miquel); Tumbuh di Sumatera dan
Kalimantan.
7. Rotan Buyung (Calamus optimus Becc.); Disebut juga sebagai Buyung,
Selutup, Sega Bulu (Kalimantan).Daerah sebarannya meliputi Sulawesi,
Kalimantan, dan Sumatera.
8. Rotan Seuti (Calamus ornatus Blume); Disebut juga sebagai Howe seuti,
rotan kasur (Jawa Barat), rotan kesup (Bengkulu), rotan lambang (Sulawesi
Tengah), rotan buku dalam (Sulawesi Utara), minong atau munau
(Kalimantan). Daerah sebarannya antara lain Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
9. Rotan Sigisi (Calamus orthostachyus Warburg ex Beccari); Disebut juga
Popini, Tersebar di Sulawesi.
10. Rotan Sanjat (Calamus paspalanthus Beccari); Disebut juga Rotan Marau
Tunggal. Daerah sebaran Kalimantan, Semenanjung Malaysia, dan Palawan.
11. Rotan Inun (Calamus scabridulus Becc); Tersebar di Sumatera, Kalimantan,
dan Sulawesi.
12. Rotan Dandan (Calamus schistoacanthus Blume); Tersebar di Sumatera dan
Kalimantan.
13. Rotan Semambu (Calamus scipionum Loureiro); Daerah sebarannya antara
lain Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
14. Rotan Irit (Calamus trachycoleus Becc); Tumbuhan endemik Kalimantan.
15. Rotan Manau tikus (Calamus tumidus Furtado); Tumbuh di Sumatera.
16. Rotan Batang (Calamus zollingeri Beccari); Disebut juga sebagai Batang
putih, umul (Sulawesi), rotan air, halawaku malibat (Maluku). Tumbuh di
Sulawesi dan Maluku.
6
17. Rotan Jernang Besar (Daemonorops draco Blume); Disebut juga Jernang,
Beruang (Sumatera Selatan), Getik Badag (Jawa Barat), Getik Warak (Jawa
Tengah). Tersebar di Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
18. Rotan Seel (Daemonorops melanochaetes Blume); Disebut juga Penjalin
manis, dendek, rotan getah. Tersebar di Sumatera, Jawa, Malaysia, dan
Thailand.
19. Rotan Batang Susu (Daemonorops robusta Warburg); Disebut juga Batang
susu (Sulawesi Utara), batang merah (Sulawesi Tengah), rotan bulu rusa
(Seram Ambon), noko (Sulawesi Tenggara). Tumbuh di Sulawesi dan
Maluku.
20. Rotan Getah (Daemonorops rubra (Reinw. ex Blume) Mart.). Disebut juga
Rotan leules, rotan pelah, rotan selang, rotan teretes (Sunda), rotan penjalin
sepet, rotan penjalin ayam (Jawa), rotan getah (Sumatera). Tersebar di Jawa
dan Sumatera.
21. Rotan Udang (Korthalsia echinometra Beccari); Disebut juga Rotan semut,
rotan dahan, rotan meiya, uwi hurang. Tersebar di Jawa, Sumatera, Bengkulu,
Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.
22. Rotan Kapuas (Korthalsia ferox Beccari); Rotan endemik Kalimantan.
23. Rotan Dahanan (Korthalsia flagellaris Miq); Tersebar di Sumatera,
Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.
24. Rotan Sampang (Korthalsia junghuhnii Blume); Disebut juga Howe
sampang, owe menceng. Tersebar di Jawa dan Sumatera.
25. Rotan Cabang (Korthalsia rigida Blume); Disebut juga sebagai Rotan dane
(Aceh), rotan cabang dan rotan simpang (Berau, Kalimantan Timur), rotan
marau (Sanggau, Kalimantan Barat). Tersebar di Jawa, Sumatera,
Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Palawan, dan Thailand.
26. Rotan Bubuai (Plectocomia elongata Martius ex Blume); Hoe bubuai (Sunda),
menjalin warak (Jawa). Daerah sebarannya meliputi Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan.
27. Rotan Langgane (Plectocomia mulleri Blume); Disebut juga Rotan langgane
(Kalimantan Tengah); Rotan sadak, Sanggau (Kalimantan Barat), Berau
(Kalimantan Timur). Tersebar di Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.
7
28. Rotan Maldo Jormal (Plectocomiopsis geminiflora (Griff.) Beccari); Wi matar,
rotan batu (Kalimantan), rotan gilang (Malaya), bungkulang, rotan buluh
(Sumatera).
29. Rotan Samare (Plectocomiopsis mira J.Dransf.); Disebut juga Rotan marak,
Wi matar, Samare (Kalimantan). Tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan
Semenanjung Malaysia.
2.2 MANFAAT ROTAN
Rotan merupakan palem berduri yang memanjat dan hasil hutan bukan
kayu yang terpenting di Batang polos rotan dimanfaatkan secara komersial
untuk mebel dan anyaman rotan karena kekuatan, kelenturan dan
keseragamannya. Diperkirakan 20% spesies rotan digunakan secara komersial
baik dalam bentuk utuh maupun dalam belahan. Kulit dan teras rotan
dimanfaatkan untuk tikar dan keranjang. Di daerah pedesaan banyak spesies
rotan telah digunakan untuk berbagai tujuan seperti tali-temali, konstruksi,
keranjang, atap dan tikar (Dransfield dan Manokaran, 1996).
Indonesia (MacKinnon et al., 2000). Rotan dapat berbatang tunggal
(soliter) atau berumpun. Rotan yang tumbuh soliter hanya dipanen sekali dan
tidak beregenerasi dari tunggul yang terpotong, sedangkan rotan yang tumbuh
berumpun dapat dipanen terus-menerus. Rumpun terbentuk oleh
berkembangnya tunas-tunas yang dihasilkan dari kuncup ketiak pada bagian
bawah batang. Kuncup-kuncup tersebut berkembang sebagai rimpang pendek
yang kemudian tumbuh menjadi batang di atas permukaan tanah (Dransfield
dan Manokaran, 1996).
Di kalimantan tengah untuk mengembangkan kerajinan rotan dan budi
daya rotan pemeritah mengadakan WORKSHOP PENGEMBANGAN
ROTAN NASIONAL & INDONESIAN RATTAN EXPO untuk
memperkenalkan rotan di kalangan apapun dan mendukung pembudidayaan
sumberdaya alam.
8
WORKSHOP PENGEMBANGAN ROTAN NASIONAL & INDONESIAN
RATTAN EXPO
DI PALANGKA RAYA, 25-29 NOVEMBER 2013
I. Tujuan Pelaksanaan :
1. Mendorong tumbuhnya IKM Furniture dan kerajinan berbasis rotan.
2. Meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan produk meubel
dan kerajinan berbahan dasar rotan.
II. Tema :
Konsolidasi dan koordinasi untuk mendorong hilirisasi rotan dan
penggunaan produk berbasis rotan di dalam negeri.
III. Output :
Roadmap dan Program Pengembangan Rotan Nasional yang melibatkan
pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir.
IV. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan :
1. Workshop Nasional Pengembangan Rotan di Hotel Luwansa tanggal 25-
26 November 2013 di palangka Raya, Kalimantan Tengah diikuti 8
(delapan) Provinsi penghasil rotan.\
2. Indonesian Rattan Expo tanggal 25-29 November 2013 di GPU Tambun
Bungai dan Halamannya Jl. A. Yani Palangka Raya.
V. Peserta :
Peserta workshop Pengembangan Rotan Nasional terdiri dari :
1. Kementerian Perindustrian RI.
2. Daerah Penghasil Bahan Baku Rotan sebanyak 8 Provinsi.
3. Dinas/Badan Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Dinas Perindag dan Dinas Pendidikan nasional Kab/Kota se Kalteng.
5. Pelaku Usaha dan Pemerhati Rotan se Kalteng.
VI. Nara Sumber dan Materi :
Nara sumber dan materi yang akan dibahas dalam Workshop
Pengembangan Rotan Nasional adalah sebagai berikut :
9
1. Instansi Pemerintah Pusat Kementerian Perdagangan (Berbicara
mengenai tata niaga ekspor produk rotan di Indonesia).
2. Kemendiknas, mendorong penggunaan berbasis rotan di sekolah-sekolah.
3. Kemendagri, mendorong penggunaan dari instansi Pemerintah.
Menyampaikan materi mengenai peran Kemendagri dalam mendorong
penggunaan produk rotan di Instansi Pemerintah.
4. Pemerintah daerah (Gubernur) tentatif akan menyampaikan materi
mengenai percepatan penggunaan meubel rotan di lingkungan sekolah
dan instansi Pemerintah Daerah di Kalimantan Tengah.
VII. Pembiayaan :
Pembiayaan Workshop Pengembangan Rotan Nasional dibiayai oleh
kementerian Perindustrian RI sedangkan pameran dimintakan partisipasi
dari peserta dengan membayar sewa stand yang akan dilaksanakan melalui
EOCV. Putra Rafi Jaya Productions Jl. G. Obos No.97A Palangka Raya
Kalimantan
Batang rotan yang sudah tua banyak dimanfaatkan untuk bahan baku
kerajinan dan perabot rumah tangga. Batang yang muda digunakan untuk
sayuran, akar dan buahnya untuk bahan obat tradisional. Getah rotan dapat
digunakan untuk bahan baku pewarnaan pada industri keramik dan farmasi.
Manfaat tidak langsung dari rotan adalah kontribusinya meningkatkan
pendapatan masyarakat. peranannya dalam membentuk budaya, ekonomi,
dan sosial masyarakat. Batang rotan dapat dibuat bermacam-macam bentuk
perabot rumah tangga atau hiasan-hiasan lainnya. Misalnya mebel, kursi,
rak, penyekat ruangan, keranjang, tempat tidur, lemari, lampit, sofa, baki,
pot bunga, dan sebagainya. Selain itu, batang rotan juga dapat digunakan
untuk pembuatan barang-barang anyaman untuk dekorasi, tas tangan, kipas,
bola takraw, karpet, dan sebagainya (Januminro, 2000).
Di kalinanatan tengah tepanya di desa henda Menghidupkan Tradisi
Menganyam Rotan diKalimantan Tengah
10
Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Jabiren Raya merupakan salah
satu lembaga masyarakat yang dibina oleh PNPM Mandiri Pedesaan.
Lembaga ini melaksanakan kegiatan pelatihan penganyaman rotan kepada
kelompok perempuan di Desa Henda, Kec. Jabiren Raya, Pulang Pisau.52
orang anggota kelompok perempuan di Desa Henda, yang terbagi dalam 2
kelompok, mulai menerima kegiatan pelatihan pada bulan Oktober 2012.
Terdapat 3 jenis pelatihan berbeda yang diberikan kepada penerima
manfaat, yaitu: 1) Pelatihan menganyam rotan; 2) Pelatihan pengembangan
motif anyaman; dan 3) Pelatihan pemasaran hasil anyaman rotan. Tiga jenis
pelatihan mulai diberikan kepada penerima manfaat pada Oktober 2012
hingga berakhirnya proyek pada Januari 2013.Desa Henda adalah desa
masyarakat asli Dayak yang terletak di Daerah Aliran Sungai Kahayan.
Sebanyak 169 keluarga Desa Henda yang didirikan sebagai kampung pada
1902 ini, bergantung kepada hasil pertanian ladang dan perkebunan
karet.Seiring dengan proses deforestasi dan degradasi hutan yang
berlangsung secara terus menerus sejak pembukaan PLG, maka hasil rotan
menurun drastik hingga hampir punah. Hilangnya pohon rotan serta desakan
peralatan rumah tangga modern yang menggantikan peralatan hasil
anyaman rotan, menyebabkan ibu rumah tangga tidak tertarik lagi
meneruskan kegiatan menganyam rotan yang telah lama menjadi tradisi
masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Belakangan ini timbul kesadaran
perlunya membangkitkan lagi tradisi menganyam rotan, terutama dari
kalangan perempuan dari generasi yang lebih muda. Pelatihan anyaman
rotan ini dapat memberikan manfaat ganda berupa penguatan ekonomi
keluarga serta mendorong masyarakat untuk tidak menebang pohon.
Menurut Rina, salah seorang peserta pelatihan, dalam 2 minggu seorang
pengrajin dapat menghasilkan 1 buah tikar. Harga tikar biasa sekitar Rp. 300
ribu - 500 ribu, sedangkan tikar ukuran besar dengan beragam motif dan
warna mencapai lebih dari Rp. 600 ribu.
“Tantangan kami saat ini adalah terus belajar meningkatkan ketrampilan
menganyam rotan beragam motif dan bentuk, sesuai dengan permintaan
11
pasar. Masalah lain adalah pemasaran hasil anyaman rotan yang hanya
terbatas di sekitar desa”, ungkap Rina.
Ketua BKAD Jabiren Raya Amae Y. Agan mengungkapkan, pelatihan
pemasaran telah diberikan, namun hanya sebatas meningkatkan pemahaman
mengenai kebutuhan pasar. “Kami sedang mengembangkan kerjasama
dengan pemerintah daerah untuk memperluas pasar kerajinan rotan”,
ungkap Amae. Menurut Amae, selain peningkatan ekonomi keluarga,
kegiatan ini berdampak baik bagi pemeliharaan hutan, karena rotan
membutuhkan tegakkan pohon.
2.2 . KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
keunggulan dalam bidang proes pembuatan yang lebih mudah dan
tahan lama selama pemakaian sesuai dengan layaknya orang menggunakan
produk tersebut dalam pemilihan karena lebih terbatas di bandingkan jenis
rotan buatan atau sintetis Kelebihan dan Kelemahan Rotan: Rotan menjadi
material yang mendominasi dunia furniture. Rotan memiliki kelebihan
mudah dibentuk, mudah dijadikan berbagai jenis furniture bahkan dapat
digunakan sebagai bahan dinding, plafon maupun elemen interior berskala
besar. Rotan juga dapat digunakan dengan mudah untuk berbagai barang
yang berukuran kecil karena strukturnya yang liat, berurai dan tidak mudah
patah. Agar dapat menggunakan rotan dengan baik maka perlu diperhatikan
kelemahan rotan, diantaranya mudah terbakar, kandungan sari tepung yang
sangat tinggi mengakibatkan strukturnya rentan diserang rayap, serta daya
tahannya yang kurang baik terhadap air. Namun demikian dengan perlakuan
yang baik dan bersih niscaya rotan menjadi bagian yang menarik untuk
menghiasi ruang-ruang di rumah kita.
12
Gambar
13
Gambar yang di ambil dari http://www.reddplus.go.id/galeri/foto/415-pengolahan-
rotan-mentah-kalimantan-tengah
14
15
16
17
BAB III
METODE PENELETIAN
3.1 DOKUMENTSAI
Hasil dokumentsi di ambil dri berbagai situs yang telah di unduh dari internrt dan
hasil lainya pengambilan ecara langsung
3.2 METODE PELAKSANAAN
Untuk itu tahap pelksanakan sumberdaya alam rotan di indonesia ini akan dibagi
dalam dua tahap,
yaitu: tahap awal dan tahap lanjut. Penjelasan mengenai kedua tahap tersebut
sebagai berikut :
1. Tahap Awal
a. Memisahkan atau membedakan jenis-jenis rotan
b. M mengukur besar kecilnya atau ukuran.
c. menentukan jenis kerajinan aa yang di inginkan .
2. Tahap Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap awal.
a. Mengembangkan dengan mengadakan pelatihan untuk kretifitas untuk
memanufaatkan sumberdaya rotan di indonesia sendidri .
17
18
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya pada penelitian ini secara ringkas pada tabel di bawah ini :
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA Rp
1 Peralatan pendukung 3.600.000,-
2 Perjalanan 2.500.000.-
3 Administrasi dan pengumpulan data 1.520.000.-
4 Bahan lainya 3.500.000,-
JUMLAH 11.120000.-
4.1 JADWAL KEGIATAN
Untuk Proses Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahapa Permulaan Pada Gambar
Di Bawah :
Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5
Persiapan bahan penelitian
Mengadakan penelitian
Evaluasi hasil penelitian
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasil Hutan Non Kayu : Rotan
http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2012/10/hasil-hutan-non-kayu-rotan.html
Menghidupkan Tradisi Menganyam Rotan Di Kalimantan Tengah
http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2014/04/02/keunggulan-furniture-
rotan-646096.html
Klasifikasi Ilmiah Rotan: Kerajaan: Plantae. Filum: Tracheophyta. Kelas:
Liliopsida. Ordo: Arecales. Famili : Arecaceae.
Di Indonesia, Tanaman Rotan sudah tidak asing lagi namanya. Rotan dikenal
tanaman yang sangat cepat tumbuh dan dipanen dalam waktu singkat.
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/kerajinan-rotan-kabupaten-
katingan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20192/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=5D84C1F79227CFDCFDDFA961923EBCE9?sequence=4
Universitas Sumatera Utara02 April 2014 | 23:24
1
Lampiran 1.Nama KetuaBesertaAnggota Pelaksana Program
a. Ketua Pelaksana Program
Nama Lengkap : Ali Akbar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir : Ketab, 08 Juli 1995
NIM : 14.22.015450
AlamatRumah : Jl.Sangga Buana II Selatan
Email :
b. Anggota Pelaksana Program
Nama Lengkap : Rossaida Iriani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : Banjar, 03 Juni 1995
NIM : 13.22.015246
Alamat Rumah : Jl. Mendawai 1 gg. bersatu
Email : [email protected]
c. Anggota Pelaksana Program
Nama Lengkap : Wandi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir : Danau tundai, 16 mei 1992
NIM : 14.22.015450
Alamat Rumah : jl.kalimantan gg nurul iklhas
Email :
d. Anggota Pelaksana Program
Nama Lengkap : Dwi Retnosari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : kuala kapuas 10 nopember 1995
NIM : 13.21.014874
Alamat Rumah : Jl. A.Yani. Gg.Tirta No.45.
Palangka Raya
2
Lampiran 2. Dana dan pembiayayaan
No Nama Dan Jumlah Barang Harga Jumlah
1 10 buah tanaman rotan muda 2.5000 250.000
2 10 buah tanaman rotan sedang 50.0000 500.000
3 10 buah tanaman rotan tua 100.000 1000.000
4 1 buah alat pengukur 100.000 100.000
5 1 buah gunting pemotong kayu 1500.00 1500.00
6 1 kg paku besar 100.000 100.000
7 5 balok kayu 200.000 1000.000
8 2 botol cat kayu 50000 100.000
Total 3.600.0000
9 Perjalanan dan trasport 2.500.000 2.500.000
Total
Administrasi
10 4. Kertas gambar 15000 60000
2. Buku Jurnal 50.000 100.000
1 Mesin prin out 700.000 700.000
2. pak bulpoin 20.000 20.000
Total 8800.000
11 Bahan dan lainya
Lainya 4140.000 4.140.000
3
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tuga
No Nama / Nim Program studi Alokasi waktu Tugas
1 Dwi Retnosari
13.21.014874
Bimbingan
Konseling
7 hari Mencari materi
tentang rotan
2 Rossaida Iriani
13.22.015246
Pendidikan
Ekonomi
7 hari Membantu
dalam
pengetikan dan
editing tulisan
3 Wandi
14.11.015970
Administrasi
Negara
10 hari Penyusunan
kata-kata dan
tulisan
4 Ali Akbar
14.22.015450
Pendidikan
Ekonomi
15 hari Membtu dalam
revisi kata –kata
tukisan dan
pengajuan
proposal