Upload
iman-taufik
View
48
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penduduk Dieng yang mayoritas muslim ini hampir seluruhnya bermata
pencaharaian sebagai petani. Mereka menanam kentang, kubis dan bawang di
lahan-lahan perkebunan yang bertingkat-tingkat. Kontur daerah dataran tinggi
Dieng yang berbukit membuat penanaman kentang dilakukan pada tanah
perkebunan yang berbatu. Tidak jarang, sebongkah batu sebesar mobil kijang
terletak di tengah tanah perkebunan warga.
Sementara itu, terjalnya medan diatasi dengan membuat petak-petak kebun
dengan sistem terasering. Untuk mengatasi longsor, para petani membatasi kebun-
kebun mereka dengan batu-batu alam yang banyak berserakan. Dalam
pemeliharaan kentang tersebut, yaitu hanya dengan menebarkan pupuk organik
berbahan batu kotoran ayam sehingga begitu memasuki daerah perkebunan, bau
kotoran ayam sangat menyengat.
Kendati demikian, kentang Dieng terkenal sebagai kentang terbaik di
Indonesia. Dalam sebulannya, petani-petani di Dieng mampu menghasilkan 40
ton umbi tanaman yang berumur hanya 90 hari itu. Selain dipasarkan di pasar-
pasar tradisional, kentang-kentang Dieng juga sudah melanglang buana hingga ke
1
Singapura. Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain
gandum, jagung, beras, dan terigu.
Namun, masyarakat mengenal kentang hanya karena rasanya yang nikmat
dan berguna sebagai pengganjal perut. Selain itu jika mengkonsumsi umbi ini
terlalu banyak, kentang juga dituduh sebagai penyebab penyakit kembung. Tetapi
di balik itu semua, terdapat manfaat lain yang berlimpah ruah dan berguna bagi
kesehatan tubuh, hal ini dimungkinkan berkat kandungan yang ada di dalamnya.
Kentang mengandung berbagai zat yang diperlukan oleh tubuh dan
mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Bagian utama kentang yang
menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat,
mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Kentang kerapkali digunakan
sebagai pengganti nasi terutama bagi penderita diabetes. Dibandingkan dengan
beras, kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah.
Namun, jika dibandingkan dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar,
dan talas, komposisi gizi kentang masih relatif lebih baik.
Hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dibahas. Oleh karena
itu penulis mengangkat karya tulis mengenai tanaman kentang yang berjudul
”Manfaat Tanaman Kentang Yang Kaya Sumber Energi Bagi Kesehatan” dan
menjadikan tanaman kentang sebagai salah satu alternatif yang dapat kita gunakan
untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, tampak adanya masalah yang
dalam hal ini menjadi tujuan penyusunan karya tulis ini. Masalah yang di
maksudkan secara sederhana dapat di ajukan seperti berikut :
1. Bagaimana cara budi daya Tanaman Kentang?
2. Apa kelebihan dan kekurangan Tanaman Kentang?
3. Bagaimana pemanfaatan Tanaman Kentang bagi kesehatan?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam karya tulis ini menjelaskan tentang tanaman
kentang, budi daya tanaman kentang, kelebihan (manfaat) tanaman kentang,
kekurangan tanaman kentang dan pemanfaatan tanaman kentang.
1. 4 Tujuan Penelitian
Penelitian tentang Tanaman Kentang bertujuan untuk :
1. Menjelaskan tata cara budi daya Tanaman Kentang
2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Tanaman Kentang
3. Menjelaskan pemanfaatan Tanaman Kentang bagi kesehatan
3
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Pagi hari
Tempat : Dataran Tinggi Dieng
Hari : Rabu
Tanggal : 30 Juni 2010
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis masalah ini adalah
dengan :
Studi pustaka
Penulis meneliti dengan mengambil dari sumber-sumber buku
terkait masalah tanaman kentang.
Studi lapangan
Penulis mengambil data dengan melakukan studi lapangan ke
Dataran Tinggi Dieng.
4
Referensi lain
Penulis mencari data lain melalui browser internet.
1.7 Sistematika Penulisan
Pada karya tulis ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di mulai
dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang, pembahasan masalah,
tujuan penelitian, metode penelitian, metode dan teknik penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab berikutnya, penulis menggambarkan tinjauan pustaka yang menjadi
landasan dan acuan penulis dalam mengembangkan penelitian yang penulis
lakukan. Sehingga, penelitian yang penulis lakukan insya allah tidak akan keluar
dari kaidah-kaidah yang berlaku.
Pada bab ketiga, penulis akan memaparkan dan menjelaskan data yang
diperoleh oleh penulis dalam penelitian yang penulis lakukan dan akan
membahasnya satu persatu.
Bab keempat merupakan bab penutup dalam karya tulis ini. Dimana pada
bagian ini penulis menuliskan simpulan akhir dari uraian-uraian sebelumnya dan
memberikan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat di kemudian hari, khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1
Sumedang.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kentang
Tanaman kentang (Solanum tuberosum) merupakan tanaman dikotil yang
bersifat semusim, termasuk famili Solanaceae, dan memiliki umbi batang yang
dapat dimakan. Tanaman kentang berbentuk semak atau herba. Batangnya berada
diatas permukaan tanah, ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu
tua. Warna batang ini di pengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan.
Pada kesuburan tanah yang baik atau lebih kering, biasanya warna batana tanaman
yang lebih tua akan lebih menyolok. Bagian bawah batangnya bisa berkayu
sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan
mudah rubuh.
2.1.1 Klasifikasi Kentang
Berikut ini klasifikasi ilmiah kentang,
Kerajaan/Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta/Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida/Dicotyledonae
(Berkeping dua)
Subkelas : Asteridae
6
Ordo : Solanales/Tubiflorae (Berumbi)
Famili : Solanaceae (Berbunga terompet)
Genus : Solanum
(Daun mahkota berletakan satu sama lain)
Seksi : Petota
Spesies : Solanum tuberosum
Nama binominal : Solanum tuberosum LINN.
(Solanum tuberosum L.)
2.1.2 Botani Kentang
2.1.2.1 Batang dan akar
Kentang merupakan tanaman semusim yang bersifat menyemak dan
menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50-120 cm,
dan tidak berkayu (tidak keras bila dipijat), namun batang bawah yang tua bisa
berkayu. Batang dan daun berwarna hijau kemerah-merahan atau keunguan.
Tanaman yang berasal dari biji akan menghasilkan satu batang utama. Sedangkan
yang berasal dari umbi akan menghasilkan lebih dari satu batang tanaman.
Akarnya memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang
bisa menembus sampai kedalaman 45 cm. Sedangkan akar serabutnya tumbuh
menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar berwarna
keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini ada akar
yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi (stolon) dan
akhirnya menjadi umbi.
7
2.1.2.2 Daun, bunga, dan buah
Daun-daun pertama berupa daun tunggal, daun berikutnya berupa daun
majemuk imparipinnate dengan anak daun primer dan anak daun sekunder. Posisi
tangkai daun utama terhadap batang bervariasi. Pada tangkai daun utama terletak
helaian anak daun primer dan sekunder yang berbeda-beda dalam bentuk, ukuran,
dan warna. Pada dasarnya, daun majemuk kentang mempunyai tunas ketiak yang
dapat berkembang menjadi cabang sekunder, dengan sistem percabangan
simpodial.
Bunagnya berjenis kelamin dua (bunga sempurna), ukurannya kecil (kira-
kira 3 cm), berwarna putih kekuning-kunigan, atau ungu kemerah-merahan,
tumbuh di ketiak daun teratas. Daun kelopak (calyx), daun mahkota (corrola), dan
benang sari (stamen), masing-masing berjumlah lima buah dengan satu buah putik
(pistilus) yang mempunyai sebuah bakal buah yang berongga dua buah (locule).
Daun mahkota berbentuk teropet yang pada ujungnya berbentuk bintang.
Benang sari bunga kentang berwarna kekuning-kuningan dan melingkari
tangkai putik. Kedudukan kepala putik bisa lebih rendah, sama tinggi, atau lebih
tinggi dari cone kepala sari. Kepala sari dari kelima benang sari membentuk
sebuah cone yang berwarna kuning terang (pada bunga yang jantan mandul
warnanya kuning hijau). Kepala sari ini berisi tepung sari bila sudah kering bisa
diterbangkan oleh angin. Biasanya, tepung sari masak lebih dulu dari kepala
putiknya.
Satu minggu setelah penyerbukan, bakal buah membesar dan berkembang
menjadi buah. Buah berwarna hijau tua sampai keungu-unguan, berbentuk bulat,
8
berukuran kira-kira 2,5 cm, dan berongga dua. Buah mengandung 500 bakal biji
yang nantinya menjadi biji hanya 10-300 biji. Buah bisa dipanen pada umur 6-8
minggu setelah penyerbukan.
2.1.2.3 Bakal umbi dan umbi
Stolon atau bakal umbi terletank pada batang di bawah permukaan tanah.
Umbi terbentuk dari pembesaran bagian ujung stolon yang berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Bentuk umbi umumnya mencirikan varietas kentang
yang di tanam. Selain bentuk umbi, untuk mencirikan varietasnya adalah
kedalaman mata tunas, warna kulit, dan warna daging umbi.
2.2 Kandungan Zat dalam Tanaman Kentang
Karbohidrat merupakan zat gizi terbesar yang dikandung kentang. Selain
itu, kentang juga mengandung protein dalam jumlah yang lumayan serta thiamin
dan niasin. Dalam 100 g kentang terkandung 83 kalori. Kandungan gizi kentang
per 100g BDD disajikan dalam tabel berikut:
Kandungan Gizi Kentang per 100 g BDD
Kandungan Gizi Jumlah
Energi 83,00 kal
Protein 2,00 g
Lemak 0,10 g
9
Karbohidrat 19,10 g
Kalsium 11,00 mg
Fosfor 56,00 mg
Serat 0,30 g
Besi 0,70 mg
Vitamin A 0,00 RE
Vitamin B1 0,09 mg
Vitamin B2 0,03 mg
Vitamin C 16,00 mg
Niacin 1,40 mg
Tabel 1
Nilai protein per 100 gr kentang adalah 2 gr, sedangkan nasi per 100 gr
adalah 3.75 gr sehingga untuk menggantikan 100 gr nasi diperlukan 200 gr
kentang. Selain itu, kalori 100 gr nasi sama dengan 200 gr kentang.
Selain itu, Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin
yang cukup tinggi dan berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam di
dalam tubuh. Kentang juga memiliki kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80
persen. Itulah yang menyebabkan kentang segar mudah rusak, sehingga harus
disimpan dan ditangani dengan baik. Dibandingkan beras, kandungan karbohidrat,
protein, lemak, dan energi kentang lebih rendah. Namun, jika dibandingkan
dengan umbi-umbian lain seperti singkong, ubi jalar, dan talas, komposisi gizi
kentang masih relatif lebih baik.
10
Kentang merupakan satu-satunya jenis umbi yang kaya vitamin C,
kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram bagian kentang yang dapat
dimakan.Kebutuhan vitamin C sehari 60 mg, untuk memenuhinya cukup dengan
200 gram kentang. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol adalah niasin dan B1
(tiamin). Dengan mengkonsumsi sebuah umbi kentang yang berukuran sedang,
sepertiga kebutuhan vitamin C (33%) telah tercapai. Demikian juga halnya
dengan sebagian besar kebutuhan akan vitamin B dan zat besi.
2.3 Varietas Kentang
Untuk mengenali masing-masing varietas, selain bentuk umbi dan
kedalaman mata tunas, juga dapat lewat warna kulit dan daging umbi. Bentuk
umbi kentang bisa dibedakan menjadi 4 macam bentuk, yaitu:
Bulat,
Lonjong (meruncing kearah ujung umbi),
Meruncing (ujung runcing, pangkal lebih melebar atau tidak runcing), dan
Ginjal (ujung lebar, pangkal runcing).
Sedangkan warna kulit dan daging umbi bisa dibedakan menjadi 3
golongan, yaitu:
Kulit dan daging umbi berwarna kuning, disebut dengan kentang kuning,
misalnya Eigenheimer, Patrones, Rapan 106, Thung 151 C, Granola,
Cipanas, Cosima, Segunung.
11
Kulit dan daging umbi berwarna putih, disebut dengan kentang putih,
misalnya Marita, Donata, Radosa, Diamant.
Kulit umbi berwarna merah dan daging umbi berwarna kuning, biasa
disebut kentang merah, misalnya Desiree, Arka, dan Red Pontiac.
Dari ketiga golongan diatas, yang paling digemari adalah kentang kuning
Granola. Hal ini konon karena Granula rasanya enak, gurih, dan gempi.
Sedangkan kentang putih dan kentang merah umumnya tidak begitu disenangi
karena agak lembek dan sedikit berair. Selain kentang Granola, varietas kentang
lain yang banyak ditanam di Indonesia adalah kentang Atlantis/Atlantic, Cipanas,
Segunung, dan lain sebagainya.
12
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Budi Daya Tanaman Kentang
Bertanam kentang seperti bertanam tanaman yang lain. Langkah awalnya
dimulai dari pengadaan benih atau bibit, kemudian persiapan lahan, penanaman,
dan pemeliharaan.
3.1.1 Pengadaan Benih atau Bibit
Benih atau bibit kentang adalah bagian tanaman berupa biji botani (True
Potato Seed) yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan
tanaman kentang. Umbi yang akan ditanam perlu diseleksi dahulu, dipilih yang
sehat, dan berasal dari tanaman yang bebas hama dan penyakit.
3.1.2 Persiapan Lahan
Lahan untuk bertanam kentang harus diolah terlebih dahulu, baik untuk
lahan yang baru dibuka maupun lahan yang sudah diproduktifkan. Bagi lahan
yang sudah diproduktifkan, sebaiknya memakai penggiliran penanaman. Apabila
mengacu kepada petani kentang di Dataran Tinggi Dieng, mereka pada umumnya
menanam kentang 3 kali setahun.
13
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah harus memperhatikan kegemburan struktur tanahnya,
kedalaman top soilnya, dan sistem penggaritannya (pembuatan larikan). Setelah
diolah tanah tidak segera di tanami, namun dibiarkan sekitar 1 bulan agar
mendapatkan panas matahari secara cukup dan juga bisa terangin-anginkan.
Maksud dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan tanah, memutus dan
memusnahkan siklus hidup hama/penyakit yang hidup dalam tanah, melancarkan
siklus udara dalam tanah, dan menghilangkan gas-gas beracun yang barangkali
berada dalam tanah, termasuk gas yang ditimbulkan dari bahan organik yang
tertinggal dalam tanah.
Setelah tanah diolah, strukturnya menjadi tidak padat sehingga penyerapan
air ke dalam tanah menjadi lancar. Dengan begitu, tanah tidak akan becek oleh air,
baik air siraman atau air hujan. Tanah becek membuat kondisinya menjadi
lembab. Kelembaban tanah yang berlebih bisa mengundang banyak penyakit,
seperti busuk batang/pangkal akar atau yang disebut penyakit mati umur muda
oleh petani.
3.1.3 Jarak dan Lubang Tanam
Jarak tanam pada penanaman kentang sangat bervariasi. Hampir setiap
daerah mempunyai jarak tanam yang berbeda.
14
Catatan:
O = tanaman
a dan c = guludan/larikan
b = jarak antar guludan/lariakn bisa untuk saluran pengering/got
d = jarak tanaman/lubang tanam pinggiran guludan/larikan
e = jarak antar barisan tanaman
3.1.4 Penanaman
Penanaman dilakukan seminggu setelah tahap persiapan lahan. Langkah-
langkah penanaman tersebut sebagai berikut,
Lubang tanam disipkan dengan kedalaman seukuran bibit atau kira-kira
7,5-10 cm. Lubang tanam jangan terlalu dalam karena dapat menurunkan
bobot produksi.
db
ca
15
e
Setelah itu, bibit ditanam. Bibit yang ditanam harus sudah tumbuh
tunasnya sekitar 2-3 cm, tetapi tunas yang 1 cm pun telah ada yang
menanamnya. Bibit ditanam dengan posisi tunas yang tumbuhnya paling
baik menghadap ke atas.
3.1.5 Pemeliharaan
3.1.5.1 Pemupukan
Total pemupukan tanaman kentang, termasuk pupuk dasar; Pupuk
Susulan I, Susulan II, antara daerah yang satu dan yang lainnya ternyata tidak
sama. Misalnya, petani kentang di daerah sekitar Dieng, per hektarnya
menggunakan pupuk Urea 500 kg, TSP 300 kg, dan KCL 1200 kg per hektar.
3.1.5.2 Penyiangan
Biasanya penyiangan atau pembersihan rumput dan gulma (tanaman
pengganggu) dilakuakan pada saat pemupukan Susulan I dan Susulan II atau pada
saat tanaman berumur sekitar 30 hari dan 50 hari.
Penyiangan yang dilakukan tidak hanya memberantas gulma saja, tetapi
sekalian membetulkan saluran air. Dengan penyiangan, tanaman terjaga dari
kemungkinan gangguan gulma sekaligus tanah di sekitar tanaman menjadi
gembur dan kondisinya selalu baik. Karena saluran air terjaga, bila hujan turun,
air menjadi lancar mengalir. Akhirnya, penyiangan bisa mencegah kemungkinan
tanaman diserang hama dan penyakit.
16
3.1.5.3 Pembumbunan
Pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan. Pembumbunan ini
dilakukan dengan mempertinggi permukaan tanah di sekitar tanaman agar lebih
tinggi dari tanah sekelilingnya. Tujuan dari pembumbunan itu agar perakaran
tanaman akan menjadi lebih baik, menghindarkan umbi kentang dari sinar
matahari sehingga racun solanin yang ada dalam umbi kentang, yang
membahayakan kesehatan, tidak muncul. Tujuan lain juga agar menaikkan
produksi tanaman dan kualitas umbi kentang, karena dengan pembumbunan umbi
kentang akan tumbuh dan berkembang secara optimal.
3.2 Kelebihan dan kekurangan tanaman kentang
3.2.1 Kelebihan tanaman kentang
Kentang merupakan sumber yang baik akan berbagai mineral, seperti
kalsium (Ca) 26,0 mg/100 g , fosfor (P) 49,0 mg/100 g , besi (Fe) 1,1 mg/100 g
dan kalium (K) 449 mg/100 g. Di lain pihak, kandungan natriumnya sangat
rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.
Jika dikonsumsi oleh tubuh, maka kandungan gizi dalam kentang akan
membuat aktivitas tubuh kita menjadi lebih baik, jaringan menjadi elastis, dan
otot menjadi lentur. Karena hal ini lah kentang juga membantu menghasilkan
keluwesan tubuh yang membantu proses peremajaan.
17
Konon kentang juga baik untuk jantung dan dapat pula digunakan sebagai
pengobatan catarral (penyakit hidung, tenggorokan yang menyebabkan hidung
selalu beringus). Kandungan protease inhibitornya yang tinggi mampu
menetralisir virus-virus tertentu dan menghambat serangan kanker.
Selain isi atau dagingnya, kulit kentang juga mempunyai manfaat sendiri.
Bagian ini kaya akan asam klogenik yang berfungsi mencegah mutasi sel-sel yang
mengarah pada kanker. Kulit kentang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan
yang mampu menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel yang mengarah
pada munculnya beberapa penyakit. Selain itu kentang yang diolah menjadi
masakan sop juga bermanfaat bagi pengobatan tetapi untuk asam urat, ginjal dan
penyakit lambung. Disamping juga mampu menggantikan mineral dalam sistem
tubuh.
3.2.2 Kekurangan tanaman kentang
Segala jenis makanan jika dimakan dalam jumlah yang berlebih akan
menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh. Demikian pula kentang, disamping
manfaatnya yang luar biasa, kentang juga mempunyai kelemahan yakni
mengandung solanin. Jika kentang dimakan dalam jumlah berlebihan, kandungan
solanin-nya dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegahnya:
Makanlah kentang dalam jumlah secukupnya.
Jangan mengkonsumsi kentang yang masih muda dan berwarna hijau.
18
Atau sewaktu kentang masih mentah, reaksi solaninnya dapat diturunkan
dengan cara menyimpannya di tempat dingin atau lembab.
3.2 Manfaat tanaman kentang bagi kesehatan
Manfaat dari kentang diantaranya adalah untuk,
Menambah berat badan. Kentang kaya akan karbohidrat dan sedikit
protein. Sangat sesuai untuk mereka yang kurus dan ingin menambah
bobot tubuh.
Pencernaan. Karena kaya akan karbohidrat, maka kentang juga mudah
dicerna tubuh. Maka, kentang sering digunakan sebagai makanan bagi
pasien, bayi dan mereka yang sulit mencerna tapi memerlukan energi.
Kesehatan kulit. Vitamin C dan B kompleks serta mineral seperti
potassium, magnesium, fosfor dan seng sangat baik untuk kulit. Dan
semuanya ada di dalam kentang. Secara tradisional kentang juga sering
digunakan untuk menghilangkan jerawat atau noda di wajah.
Rematik. Vitamin, kalsium dan megnesium pada kentang dapat
membantu mengurangi rematik.
Peradangan. Kentang sangat efektif untuk penanganan radang, baik
internal maupun eksternal karena sarat akan vitamin C, potassium dan
vitamin B.
Fungsi otak. Baik buruknya fungsi kinerja otak sangat tergantung pada
kadar gukosa, suplai oksigen, beberapa jenis vitamin B, beberapa hormon,
19
asam amino dan asam lemak omega 3. kesemua itu bisa didapatkan
dengan mengkonsumsi kentang.
BAB IV
PENUTUP
20
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis dari hasil penelitian tentang tanaman
kentang, penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Tanaman kentang memiliki kelebihan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
karena mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh, seperti karbohidrat,
protein, dsb. Selain itu kentang juga lezat untuk dinikmati dengan pengolahan
yang berbeda-beda, baik dengan cara digoreng, direbus, dsb. Selain
mempunyai kelebihan kentang juga mempunyai kekurangan , salah satunya
mengandung solanin yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
2. Cara pembudidayaan tanaman kentang tidak serumit yang kita bayangkan
sebelumnya. Pembudidayaan tanaman kentang melalui langkah-langkah yang
mudah yaitu dimulai dari pengadaan benih atau bibit, kemudian persiapan
lahan, penanaman, dan pemeliharaan.
4.2 Saran
21
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka
penulis memberikan beberapa saran yang dapat di jadikan bahan pertimbangan
lebih lanjut, sebagai berikut :
1. Perlu pengembangan lebih lanjut tentang pembudidayaan tanaman
kentang di Indonesia. Pembudidayaan kentang masih kurang diminati
masyarakat karena kentang hanya dapat tumbuh di daerah-daerah tertentu,
dengan ketinggian dan suhu tertentu.
2. Perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk
pengembangan SDA yang ada di sekitar lingkungan kita. Sehingga, SDA yang
ada di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal.
22
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2009. Budi Daya Kentang. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wirakusumah, Emma S. 2001. Dalam Buah dan Sayur untuk Terapai. Jakarta.
Sumber internet:
www.google.com . Diakses pada tanggal 07 Agustus 2010.
www.photobank81.blogspot.com . Diakses pada tanggal 07 Agustus 2010.
www.sendokgarpu.com . Diakses pada tanggal 07 Agustus 2010.
www.clickwok.com . Diakses pada tanggal 07 Agustus 2010.
23
24