Click here to load reader
Upload
ulya-fauziah
View
443
Download
70
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan sintesis kimia organik
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
SINTESIS KIMIA ORGANIK
“REAKSI KOPLING RADIKAL : PEMBUATAN 1,1-BIS-2-NAFTOL”
NAMA PRAKTIKAN : ULYA FAUZIAH
NPM : 1206216254
REKAN KERJA : VIRDA DZIKRIA R., MELFIN F.H
TANGGAL PRAKTIKUM : 2 OKTOBER 2014
ASISTEN LAB. : KAK RACHMAWATI EKA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
Tujuan Praktikum
Mampu mensisntesis senyawa 1,1-bis-2-naftol dari senyawa 2-naftol, serta memahami
tahapan-tahapan reaksi yang terjadi yakni reaksi kopling radikal bebas.
Teori Dasar
Reaksi penggandengan (reaksi kopling) atau Penggandengan oksidatif merupakan istilah
dalam kimia organik yang merujuk pada sekelompok reaksi kimia organologam di mana dua
radikal hidrokarbon digandengkan (kopling) dengan bantuan katalis yang mengandung logam.
Ada banyak reaksi penggandengan ini yang melibatkan senyawa turunan dari fenol.
Reaksi kopling radikal merupakan reaksi penggabungan dua senyawa aromatis dengan
adanya radikal bebas pada komponen reagen. Komponen radikal bebas pada senyawa aromatis
ialah atom dengan jumlah elektron yang tidak octet, maka bersifat sangat reaktif dan tidak stabil.
Pada percobaan ini akan diamati reaksi pembuatan senyawa 1,1-bis-2-naftol yang berasal
dari senyawa 2-naftol.
Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung reaksi
2. Beaker
3. Mortir dan alu
4. Beaker 100 mL
Bahan:
1. 2-naftol
2. Besi (III) klorida
3. Air
4. Toluena (untuk rekristalisasi)
Cara Kerja
CARA KERJA DATA PENGAMATAN
1. Mencampurkan 2-naftol 2,88 g dan
besi (III) klorida 0,7 g dengan 2 tetes
air di dalam mortar setelah campuran
hancur selama 20 menit
2. Mendiamkan campuran ini selama 2
jam dengan sedikit proses
penghancuran
3. Campuran yang dialirkan air
sebanyak 40 mL ke dalam beaker 100
mL dan mendidihkannya selama 10-
15 menit.
4. Mendinginkan campuran dan
menyaring padatan yang terbentuk,
dan mencucinya
MSDS ( Material Safety Data Sheet )
1. 2-Naftol (C10H7OH)
Sinonim : Beta-Naphthol
Wujud : Padatan
Titik didih : 285,5 ˚C
Titik leleh : 122 ˚C
Kelarutan : Larut dalam air dingin
Stabilitas : Stabil
Bahaya : Iritasi kulit, iritasi mata dan bahaya untuk pencernaan
2. Besi (III) klorida (FeCl3)
Wujud : Padatan
Titik didih : 316 ˚C
Titik leleh : 306 ˚C
Kelarutan : Larut dalam air dingin
Stabilitas : Stabil
Bahaya : Sangat bahaya untuk pencernaan,iritasi pada kulit, mata,
dan
pernafasan
3. Toluena (C6H5CH3 atau C7H8)
Sinonim : Toluol, Tolu-Sol, Methylbenzene, Methacide, Phenylmethane,
Methylbenzol
Wujud : Cairan manis tak berwarna
Berat molekul : 92,14 g/mol
Titik didih : 110,6 ˚C
Titik leleh : -95 ˚C
Kelarutan : Larut dalam dietil eter, aseton, etanol, benzene, kloroform, dan
asam asetat glacial
Bahaya : Iritasi pada kulit, mata, pencernaan dan pernafasan