Upload
mashfufatul-ilma
View
80
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
1/6
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
PEMBUATAN TAWAS K[Al(SO4)2] DARI ALUMINIUM FOIL
26 Maret 2014
Oleh:
Mashfufatul Ilmah (1112016200027)
Kelompok 3
Eka yuli Kartika
Eka Noviana Nindi Astuti
Nina Afria Damayanti
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
2/6
jurnal kimia anorganik II
ABSTRACT
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali bahan atau barang yang terbuat dari
aluminium, yang bila sudah tidak terpakai maka akan menjadi limbah. Limbah dari aluminium
dapat digunakan untuk membuat tawas atau alum yang dapat dimanfaatkan dalam penjernihan
air karena sifat tawas yang dapat menjadi koagulan dan flokulan. Tujuan dari percobaan ini
adalah dapat membuat tawas dari aluminium foil dan melakukan pengujian tawas yang telah
dihasilkan dengan penjernihan air selokan. Metode untuk menjernihkan air adalah cara
sederhana untuk membuktikan tawas yang diperoleh dari percobaan berupa tawas murni atau
tidak. Dari 2 gram aluminium foil yang digunakan diperoleh 2.65 gram tawas yang dapat
menjernihkan air selokan, tawas yang dihasilkan berupa serbuk putih yang sedikit basah
sedangkan tawas yang baik berupa bongkahan dan tidak berwarna, semakin banyak kandungan
aluminium dalam suatu produk maka semakin baik pula tawas yang dihasilkan.
INTRODUCTION
Tawas atau alum adalah suatu senyawa aluminium sulfat dengan rumus kimia
AL2(SO4).18H2O. pembuatan tawas dapat dilaksanakandengan melarutkan material yang
mengandung AL2O3dalam larutan asam sulfat (Jalaluddin:2005).
Alum adalah garam sulfat yang mengandung logam bervalensi I dan logam bervalensi III.
Alum biasa ialah kalium aluminat sulfat K[Al(SO4)2.12H2O. atau disebut tawas; digunakan untuk
menyamak kulit dan menjernihkan air (Hadiat:1995)
Dugaan kuat bahwa beberapa kaleng bekas mengandung aluminium dengan kadar yang bervariasi,
mengingat aluminium mempunyai sifat tahan korosi, ringan dan mudah di dapat sehingga memungkinkan
untuk dijadikan bahan baku kaleng. Kandungan aluminium dalam kaleng bekas juga member peluang
untuk diolah menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas) atau bahan dalam deodorant. Daya koagulasi
tawas yang di dapat akan di bandingkan dengan tawas dari pasaran dengan metode turbidimetri.
Mengingat banyaknya minuman ringan yang diproduksi dan menggunakan kemasan kaleng serta dampak
yang ditimbulkan terhadap lingkungan, maka diperlukan penelitian terhadap kandungan aluminium dari
beberapa jenis kaleng minuman ringan. Kaleng bekas minuman ringan yang mengandung aluminium
selanjutnya diolah menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas) (Manuntun:2010).
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
3/6
jurnal kimia anorganik II
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa; bubuknya berwarna abu-abu. Ia
melebur pada 659oC. Bila terkena udara objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi
lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah
melarutkan logam ini.aluminium adalah trivalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium (Al3+)
membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan ion-ion yang tek berwarna. Halida, nitrit, dan
sulfatnya larut dalam air; larutan ini memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida
dapat dibuat hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentukaluminium
hidroksida, (AlOH)3. Aluminium sulfat membentuk garam-garam rangkap dengan sulfat dari kation-
kation monovalen dengan bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas (alum, aluin) (Vogel:
1979)
MATERIAL AND METHODS
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tawas ini adalah neraca ohaus, spatula,
erlenmeyer, pipet tetes, corong, kertas saring, gelas ukur, kaca arloji, aliminium foil.
Alat yang digunakan dalam penjernihan air dengan tawas adalah tabung reaksi, pipet tetes,
spatula dan rak tabung reaksi, air selokan dan tawas hasil percobaan
Metode
Menimbang aluminium foil 2 gram dan dimasukkan dalam erlenmeyer yang sudah berisi
larutan KOH sebanyak 40 mL dibiarkan hingga semua aluminium larut (reaksi ini menghasilkan
gas hidrogen) dan dipanaskan menggunakan stirer sampai gelembung-gelembung menghilang,
diaring menggunakan kertas saring yang sudah ditimbang dengan berat 0.5 gram, ditambahkan
dengan H2SO4 6M sebanyak 30 mL (penambahan ini dilakukan dalam lemari asam), melakukan
penyaringan kedua, filtrat di didinginkan dengan es batu sedangkan residu didiamkan selama
sehari. Filtrat setelah didinginkan dan didiamkan selama sehari.
Untuk menguji tawas yang telah dihasilkan dilakukan uji penjernihan air dengan tawas
yaitu dengan memasukkan tawas kedalam air limbah dan didimkan selama 60 menit untuk
mengamati perubahan yang terjadi pada air limbah.
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
4/6
jurnal kimia anorganik II
RESULTS AND DISCUSSION
Pembuatan Alum (Tawas) K[Al(SO4)2]
Massa Aluminium Foil : 2 gram
Massa kertas saring kosong : 0.45 gram
Massa tawas yang dihasilkan :2.65 gram
Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan dihasilkan kristal putih dengan tekstur
yang lembek sebesar 2.65 gram dari 2 gram aluminium foil yang didilarutkan dengan kalium
hidroksida, pada pencampuran kalium hidroksida dan alumium foil terbentuk gelembung yang
sangat banyak dan mengeluarkan gas hidrogen karena gas hidrogen dapat dibuat dengan
mereaksikan logam-logam dengan asam kuat yang dapat berupa H2SO4 dan dengan logam
aluminium yang direaksikan dengan basa kuat seperti KOH, NaOH. Gas hidrogen yang
dihasilkan pada percobaan ini berasal dari aluminium foil dan kalium hidroksida, semakin
banyak aluminium yang digunakan maka gas hidrogen yang dihasilkan pun akan semakin
banyak.
Setelah aluminium foil habis bereaksi dengan kalium hidroksida larutan menjadi hitam
dengan endapan hitam dan erlenmeyer berasa panas karena selama reaksi kalium hidroksida danaluminium foil berlangsung mengeluarkan panas (eksoterm), reaksi yang terjadi adalah 2Al (s) +
2KOH (aq) + 2H2O(l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g). Setelah larutan dingin dilakukan
penyaringan larutan menjadi bening tak berwarna dan setelah penambahan asam sulfat 6M
terbentuk endapan putih seperti kristal dan dilanjutkan dengan menyaring endapan dengan kertas
saring yang sudah ditimbang sebelumnya agar dapat diketahui massa endapan putih yang
dihasilkan, reaksi yang terjadi adalah 2Al(s) + 2KOH(aq) + 10H2O(l) + 4H2SO4(aq)
2KAl(SO4)2.12H2O(s) + 3H2(g) endapan yang sudah disaring seharusnya dicuci dengan alkohol
yang bertujuan untuk mempercepat proses penguapan sehingga akan cepat kering, namun pada
percobaan ini tidak dibilas dengan alkohol hanya dibiarkan selama 1 hari dan setelas satu hari
endapan yang diperoleh sebanyak 2.65 gram yang dikatakan sebagai tawas atau alum, untuk
membuktikan tawas yang diperoleh diuji dengan menggunakan air limbah.
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
5/6
jurnal kimia anorganik II
Tawas dan kapur merupakan zat koagulan dan flokulan yang telah banyak digunakan
dalam proses koagulasi. Koagulasi adalah peristiwa pembentukan atau penggumpulan partikel-
partikel kecil menggunakan zat koagulan. Sedangkan flokulasi adalah peristiwa pengumpulan
partikel-partikel kecil hasil koagulasi menjadi flok yang lebih besar sehingga cepat mengendap
(sugili: 2009).
Tawas hasil percobaan dimasukkan dalam 5mL air yang keruh dan hasilnya dapat
menjernihkan air setelah didiamkan selama 60 menit, hal ini menunjukkan tawas yang telah
dibuat benar-benar tawas yang dapat menjadi koagulan dan flokulan. Tetapi tawas yang
dihasilkan dari percobaan ini belum bisa dikatakan sebagai tawas tang berkualitas baik, karena
tawas yang baik berupa bongkahan kristalin dan tidak berwarna, sementara tawas hasil
praktikum berbentuk serbuk dan lembek karena t idak dicuci dengan alkohol, penambahan asam
sulfat berlebih juga dapat melarutkan endapan.
CONCLUSION
Berdasarkan percobaan yang dilakukan tawas dapat dibut dengan menggunakan aluminium
foil atau bahan apapun yang mengandung alunimium, semakin banyak aluminium yang
terkandung dalm sutu bahan maka tawas yang dihasilkan akan semakin baik sifatnya dalam
menjadi koagulan dan flokulan. Uji tawas dalam penjernihan air dapat membuktikan bahwa
tawas yang dihasilkan dari percobaan dapat menjadi koagulan dan flokulan akan tetapi belum
bisa dikatakan tawas berkualitas baik nkarena tawas yang baik adalah berupa bongkahan dan
tidak berwarna sedangkan pada tawas hasil praktikum berupa serbuk putih yang sedikit basah.
REFERENCE
Jalaluddin. 2005. Pemanfaatan Kaolin Sebagai Bahan Baku Pembuatan Aluminium Sulfat
Dengan Metode Adsorpsi. Jurnal Sistem teknik Industri vol6, hal. 71.
Manurung, Manuntun dan ayuningtias, I fitria. 2010. Kandungan Aluminium Dalam Kaleng
Bekas Dan Pemanfaatannya Dalam Pembuatan Tawas. Jurnal Kimia 4 vol. 2, 181.
Moedjadi,Hadiat. 1995.Kamus Sains. Jakarta: Balai Pustaka.
5/28/2018 Pembuatan Tawas Dari Aluminium Foil
6/6
jurnal kimia anorganik II
Putra, Sugili dkk. 2009. Optimasi Tawas dan Kapur untuk Koagulasi Air Keruh dengan Penanda
I-131.Seminar Nasional V Sdm Teknologi Nuklir Yogyakarta Issn 1978-0176, hal 699
Svehla,G. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro edisi kelima.
Jakarta: PT Kalman Media Pusaka