Upload
asiah-abdillah
View
542
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERIKSAAN PENDENGARAN DENGAN PENALA
Alat: garpu tala 256 Hz
1. Tes Rinne
Prinsip kerja: membandingkan besar hantaran bunyi melalu udara dengan tulang.
Cara kerja:
a. Getarkan penala dengan memukulkan salah satu ujung jarinya ke telapak
tangan atau diapit kedua ujung oleh kedua jari.
b. Tekan ujung tangkai penala pada processus mastoideus salah satu pasien/OP.
c. Tanyakan, apakah terdengar bunyi dengungan di telinga yang diperiksa atau
tidak. Jika terdengar, minta pasien/OP memberi tanda apabila dengungan telah
hilang.
d. Setelah pasien/OP memberikan tanda, pemeriksa mengangkat penala dari
processus mastoideus lalu tempatkan penala di depan lubang telinga.
e. Catat hasil pemeriksaan.
(+) OP masih mendengar dengungan melalui hantaran aerotimpanial.
(-) OP tidak mendengar dengungan melalui hantaran aerotimpanial.
Hasil:
Dari hasil OP didapatkan Rinne (+). Setelah garpu tala tidak terdengar pada
hantaran tulang, bunyi masih terdengar pada hantaran udara selama beberapa
detik/menit.
Pertanyaan:
1. Dengan jenis hantaran apakah orang mendengar dengungan pada tindakan no.
3?
Jawaban: jenis hantaran tulang.
2. Dengan jenis hantaran apakah orang mendengar dengungan pada tindakan no.
4?
Jawaban: jenis hantaran udara atau aerotimpanial.
2. Tes Weber
Prinsip kerja: membandingkan hantaran tulang pada auricular dekstra dan sinistra.
Cara kerja:
a. Getarkan penala dengan memukulkan salah satu ujung jarinya ke telapak
tangan atau diapit kedua ujung oleh kedua jari.
b. Posisikan lalu tekan penala pada dahi OP di garis tengah kepala (vertex, dahi,
pangkal hidung, tengah-tengah gigi seri)
c. Tanyakan kepada OP apakah mendengar dengungan pada kedua auricular atau
tidak, lalu apakah dikedua sisi sama atau ada yg lebih kuat (lateralisasi).
d. Bila tidak terdapat lateralisasi, maka buat lateralisasi buatan dengan kapas
Hasil kerja :
Tidak ada lateralisasi saat garpu tala diletakkan di garis tengah kepala
Saat menutup salah satu telinga, terdapat lateralisasi ke arah telinga yang di
tuutp.
Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan lateralisasi?
Lateralisasi adalah peristiwa terdengarnya dengungan penala yang lebih kuat
pada salah satu telinga.
Terangkanlah mekanisme lateralisasi!
Gelombang suara di transmisi ke tulang tengkorak cairan endolimfe dalam
telinga aktivasi sel rambut persepsi suara
Lateralisasi tuli konduktif: terjadi krn hantaran tulang lebih besar dari hantaran
udara
Lateralisasi tuli sensoris: karena saraf pendengarannya terganggu, jadi
lateralisasi kea rah telinga sehat.
3. Tes Schwabach
Prinsip kerja: membandingkan hantaran tulang pada OP/Pasien dengan pemeriksa
(pemeriksa dianggap normal).
Cara kerja:
a. Getarkan penala dengan memukulkan salah satu ujung jarinya ke telapak
tangan atau diapit kedua ujung oleh kedua jari.
b. Tekan ujung tungkai penala pada processus mastoideus salah satu telinga
OP/pasien.
c. Minta OP/pasien mengangkat tangan saat dengungan hilang.
d. Pindahkan penala dari OP/pasien ke processus mastoideus pmeriksa
(pemeriksa harus normal).
e. Catat dan perhatikan hasil:
Schwabach memendek: pemeriksa masih mendengarkan dengungan
penala setelah OP menyatakan dengungannya telah hilang.
Schwabach normal: pemeriksa tidak mendengar dengungan penala
setelah OP menyatakan dengungannya hilang.
Schwabach memanjang: dengungan akan terdengar lebih lama oleh
penderita dibandingkan pemeriksa.
interpretasi sama dengan schwabach normal, untuk memastikan harus
dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
f. Apabila schwabach normal, untuk memastikan schwabach tidak memanjang,
getarkan ulang penala, simpan di processus mastoideus pemeriksa hingga
dengungan tidak terdengar, lalu pindahkan ke processus mastoideus OP.
g. Bila dengungan masih terdengar oleh OP, dinyatakan schwabach memanjang.
Hasil percobaan:
Schwabach normal. Dengungan garpu tala tidak terdengar oleh pemeriksa saat OP
menyatakan dengungan tidak terdengar; dengungan garpu tala tidak terdengar oleh
OP saat pemeriksa menyatakan dengungannya hilang.
Pertanyaan:
Apa tujuan pemeriksaan pendengaran dengan penala di kliniak? Dan bagaimana
interpretasi masing-masing pemeriksaan?
Jawab:
Pemeriksaan pendengaran dengan penala di klinik ialah untuk membedakan jenis tuli
pada penderita (tui saraf/tuli hantaran). Interpretasi hasil pemeriksaan pendengaran
dengan penala ialah:
schwabach rinne bing weber
Tuli saraf Memendek positif Positif Lateralisasi ke
arah telinga
sehat
Tuli konduktif memanjang Negative indiferent Lateralisasi ke
arah telinga
sakit