Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali Jl. Handayaningrat Telp/Fax (0276) 322236 Kemiri
Boyolali 57321 – Provinsi Jawa Tengah
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOYOLALI
NOMOR: 050 /4756/24/TAHUN 2016
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2016—2021
KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOYOLALI,
Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) memuat arah kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah selama kurun waktu 5 tahun;
b. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali disusun untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali;
c. bahwa sesuai dengan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra SKPD ditetapkan dengan peraturan Pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali tentang Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021;
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 42);
4. Peraturan Pemerintah .....
2. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005—2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517) ;
9. Peraturan Daerah .....
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010 Nomor 3);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun2016-2021(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010 Nomor 3);
15. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2012 Nomor 40);
M E M U T U S K A N Menetapkan : KESATU : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021. KEDUA .....
KEDUA : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 sebagaimana Diktum Kesatu merupakan landasan bagi unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang telah ditetapkan.
KETIGA Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 dijadikan bahan acuan dalam evaluasi kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021
KEEMPAT : Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Boyolali Tanggal : 14 Desember 2016
KEPALA DINAS
PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BOYOLALI
BAMBANG PURWADI
Tembusan disampaikan kepada Yth. : 1. Bupati Boyolali (sebagai laporan); 2. Kepala Bappeda Kab. Boyolali; 3. Kepala DPPKAD Kabupaten Boyolali; 4. Inspektur Inspektorat Kabupaten Boyolali; 5. Pertinggal.
ii
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 – 2021 yang memuat Tujuan, Strategi,
Kebijakan serta Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 tahun kedepan.
Rencana Strategis pada dasarnya merupakan proses secara sistematis dan
berkelanjutan dari keputusan yang diambil dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-
usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui
umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Rencana Strategis merupakan
suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun yaitu tahun 2016 s/d tahun 2021.
Kami berharap Rencana Strategis ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang
berkompeten sehingga dapat menjadi gambaran secara umum tentang
pelaksanaan tugas-tugas dibidang kepegawaian pada Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali. Kami menyadari bahwa
Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali masih banyak yang perlu disempurnakan sehingga diharapkan
masukan dan saran yang konstruktif dalam menyempurnakan Rencana
Strategis ni di masa yang akan datang. Dan akhirnya kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah
iii
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
berpartisipasi dalam penyelesaian penyusunan Rencana Strategis ini. Semoga
Allah SWT selalu meridhoi segala upaya kita dalam mengabdi bagi kepentingan
masyarakat dan negara.
Boyolali, Desember 2016
KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. BAMBANG PURWADI Pembina Utama Muda
NIP. 19630416 199303 1 004
iv
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ....................................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................... 9
1.3.1 Maksud ............................................................................. 9
1.3.2 Tujuan .............................................................................. 9
1.4. Hubungan Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya ...................................................................................... 10
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 11
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN
DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOYOLALI ........................................ 14
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi, Uraian Tugas, serta Struktur
Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali ..................................................................... 14
2.1.1 Tugas Pokok Fungsi ........................................................... 14
2.1.1.1 Tugas Pokok ........................................................... 14
2.1.1.2 Fungsi .................................................................... 14
2.1.2 Uraian Tugas ..................................................................... 15
2.1.2.1 Sekretariat ................................................................15
v
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.1.2.2 Bidang Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura ............................................................ 15
2.1.2.3 Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman
dan Pasca Panen . ................................................... 16
2.1.2.4 Bidang Produksi Perkebunan ................................... 16
2.1.2.5 Bidang Kehutanan .................................................. 17
2.1.2.6 Kelompok Jabatan Fungsional ................................ 17
2.1.2.7 UPTD ...................................................................... 18
2.1.3 Struktur Organisasi ........................................................... 18
2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali .................................................................... 20
2.2.1 Sumber Daya Alam ............................................................ 21
2.2.2 Administrasi ....................................................................... 23
2.2.3 Demografi Penduduk Kabupaten Boyolali ........................... 24
2.2.4 Sumber Daya Manusia ....................................................... 25
2.2.5 Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali .......................................... 28
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali ...................................................................... 29
2.3.1 Luas Panen, Produktifitas, dan Produksi Tanaman Pangan
........................................................................................... 35
2.3.2 Luas Panen, Produktifitas, dan Produksi Hortikultura ....... 38
2.3.3 Produksi Tanaman Perkebunan ........................................ 41
2.3.4 Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) ............. 42
2.3.4.1 Serangan OPT pada Tanaman Pangan ................... 42
2.3.4.1.1 Tanaman Padi ......................................... 43
2.3.4.1.2 Tanaman Jagung .................................... 43
2.3.4.1.3 Tanaman Kedelai ..................................... 43
2.3.4.2.Serangan OPT pada Tanaman Hortikultura ........... 44
vi
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.4.1.4 Tanaman Bawang Merah ......................... 44
2.3.4.1.5 Tanaman Kobis ....................................... 45
2.3.4.1.6 Tanaman Cabe ........................................ 46
2.3.4.1.7 Tanaman Tomat ...................................... 46
2.3.4.1.8 Tanaman Mangga .................................... 47
2.3.4.1.9 Tanaman Pepaya ..................................... 47
2.3.5 Ketersediaan Alat Mesin Pertanian .................................... 48
2.3.6 Pupuk Bersubsidi ............................................................. 48
2.3.7 Penggunaan Dana APBD dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
........................................................................................... 49
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali ........ 50
2.4.1 Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali ............... 50
2.4.2 Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali ............... 51
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............ 53
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD ......................................................................... 53
3.2 Telahaanan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Terpilih ....................................................................................... 55
3.3 Telahaanan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas . 60
3.3.1 Telahaan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015-
2019 .................................................................................. 60
3.3.2 Telahaan Renstra Dinas Provinsi ....................................... 61
3.3.2.1 Telahaan Renstra Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 ................................................. 63
vii
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3.3.2.2 Telahaan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2013-2018 ..................................... 63
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis .......................................................................... 65
3.4.1 Telahaan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah .............. 65
3.4.2 Telahaan Terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis ..... 65
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ..................................................... 66
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN ......... 68
4.1 Telaahan Visi dan Misi Daerah ................................................... 68
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan ........................................................ 69
4.3 Strategi dan Kebijakan ............................................................... 73
4.3.1 Strategi .............................................................................. 73
4.3.2 Kebijakan ........................................................................... 75
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ........................ 79
5.1 Kewenangan Urusan Pilihan ....................................................... 80
5.1.1 Kewenangan Urusan Pilihan Pertanian ............................... 80
5.1.2 Kewenangan Urusan Pilihan Kehutanan .............................. 82
5.2 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Daerah ................................................................... 83
5.2.1 Perencanaan ...................................................................... 83
5.2.2 Fungsi Lainnya : Administrasi Umum Pada Semua
Perangkat Daerah .... .......................................................... 83
BAB VI INDIKATOR SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD ........................................................................................... 89
BAB VII PENUTUP ........................................................................................ 91
7.1 Kesimpulan .......................................................................... 91
7.2 Penutup ............................................................................... 93
viii
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Desa, Dusun, RW, dan RT Menurut Kecamatan di
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 .................................................... 24
Tabel 2.2 Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015 . 26
Tabel 2.3 Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Berdasarkan Golongan Tahun 2015 ................ 26
Tabel 2.4 Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Berdasarkan Jabatan yang Diemban Tahun
2015 .............................................................................................. 27
Tabel 2.5 Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2015 .................................................... 28
Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Dinas Pada Dokumen Renstra Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2011 –
2015 .............................................................................................. 30
Tabel 2.7 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Padi Tahun
2015 .............................................................................................. 43
Tabel 2.8 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Jagung Tahun
2015 .............................................................................................. 44
Tabel 2.9 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kedelai Tahun
2015 .............................................................................................. 44
Tabel 2.10 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Bawang Merah
Tahun 2015 ................................................................................... 45
Tabel 2.11 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kobis Tahun
2015 .............................................................................................. 45
Tabel 2.12 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Cabe Tahun
2015 .............................................................................................. 46
ix
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 2.13 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Tomat Tahun
2015 .............................................................................................. 46
Tabel 2.14 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Mangga Tahun
2015 .............................................................................................. 47
Tabel 2.15 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Pepaya Tahun
2015 .............................................................................................. 47
Tabel 2.16 Perkembangan Ketersediaan Alsintan di Kab. Boyolali Tahun
2011–2015........................................................................................ 48
Tabel 2.17 Alokasi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Boyolali Tahun 2011 –
2015 .............................................................................................. 49
Tabel 2.18 Alokasi Anggaran dan Realisasi APBD Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2011 –
2015 .............................................................................................. 49
Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap
Pencapaian Visi, Misi, dan Program Bupati Boyolali ....................... 57
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran ................................ 69
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 71
Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 76
Tabel 5.1 Program, Indikator, Target, dan Pagu Anggaran Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021. 85
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 ........................................... 89
x
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. 11
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kaehutanan Kabupaten Boyolali ................................................. 20
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Boyolali ................................................ 21
Gambar 2.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun
2009-2014 .................................................................................. 25
Gambar 2.4 Luas Panen Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali Tahun 2011 –
2015 ........................................................................................... 35
Gambar 2.5 Produktifitas Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali Tahun 2011
– 2015 ........................................................................................ 36
Gambar 2.6 Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali Tahun 2011 –
2015 ........................................................................................... 37
Gambar 2.7 Luas Panen Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015 .................................................................... 38
Gambar 2.8 Produktifitas Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015 .................................................................... 39
Gambar 2.9 Produksi Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015 ...................................................................... 40
Gambar 3.0 Produksi Tanaman Perkebunan Utama Kabupaten Boyolali Tahun
2011 – 2015 ............................................................................. 41
1
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum posisi sektor pertanian dalam perekonomian nasional
mempunyai fungsi ganda. Pertama, mengemban fungsi ekonomi guna penyediaan
pangan dan kesempatan kerja. Kedua, fungsi sosial yang berkaitan dengan
pemeliharaan masyarakat perdesaan sebagai penyangga budaya bangsa. Ketiga,
fungsi ekologi guna perlindungan lingkungan hidup, konservasi lahan, dan
cadangan sumber air. Era baru pertanian ke depan menghendaki orientasi pada
pencapaian nilai tambah, pendapatan serta kesejahteraan petani sebagai acuan
utama dalam pembangunan pertanian.
Visi pembangunan daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 adalah
Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera dengan
Misi Kelima yaitu Boyolali, Lumbung Padi dan Pangan Nasional. Penjabaran
dari Misi ini adalah upaya mewujudkan Boyolali sebagai lumbung padi dan
pangan nasional dengan prinsip pertanian yang maju, lestari, berdaya saing
internasional, dan berkontribusi penting bagi perekonomian bangsa dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan budaya untuk menyejahterakan
masyarakat yang berperadaban.
Secara tersirat dapat ditangkap bahwa paradigma pembangunan
berkelanjutan (lestari) menjadi mind set Kabupaten Boyolali ke depan.
Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah konsep pembangunan yang
dirumuskan sebagai respon terhadap strategi pembangunan yang lebih
mengutamakan pertumbuhan ekonomi tinggi dengan mengeksploitasi
sumberdaya yang berlebihan dimana telah terbukti menimbulkan degradasi
kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan hidup. Pembangunan
berkelanjutan merupakan sebuah konsep pembangunan yang mendasarkan pada
keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
2
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Konsep pembangunan berkelanjutan didefinisikan oleh Komisi Dunia untuk
Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and
Development, 1987) sebagai pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan generasi sekarang dengan tidak mengorbankan kemampuan generasi
yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannya. Bank Dunia menterjemahkan
paradigma pembangunan berkelanjutan dalam bentuk kerangka segitiga
pembangunan berkelanjutan (Environmentally Sustainable Development Triangle)
yang meliputi aspek ekonomi, ekologi, dan sosial. Berkelanjutan secara ekonomi
berarti pembangunan mempunyai tujuan meningkatkan pertumbuhan dan
efisiensi ekonomi. Berkelanjutan secara ekologi mengandung maksud
pembangunan harus memperhatikan aspek pengelolaan sumberdaya alam,
sedangkan berkelanjutan secara sosial mengandung pengertian bahwa
pembangunan bertujuan mengentaskan kemiskinan serta pemerataan hasil
pembangunan.
Pembangunan berkelanjutan, termasuk di dalamnya sektor pertanian,
disebut juga pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources)
dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses
produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan
seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan
sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses
produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan
produk hayati yang ramah terhadap lingkungan. Pembangunan tanpa
mempertimbangkan keberlanjutan aspek lingkungan berakibat antara lain:
perubahan iklim menyebabkan bencana dan gagal panen, peristiwa erosi /
longsor menurunkan produktivitas hasil pertanian dan usahatani tidak efisien,
berkurangnya mata air akibat rusaknya vegetasi / penebangan pohon di daerah
tangkapan air, dan sebagainya. Eksistensi Dinas Pertanian Perkebunan dan
3
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Kehutanan diharapkan mampu menjadi motor utama dalam mewujudkan
pertanian berkelanjutan sebagaimana tersebut di atas.
Dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan khususnya di bidang
pertanian, maka diperlukan suatu sistem perencanaan yang baik. Menurut
Undang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Bab 1, Pasal 1, perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Cakupan perencanaan pembangunan nasional
harus memperhatikan terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat
dan daerah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pada Bab X, Bagian Kedua tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah, Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun
rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara
transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,
berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.
Perencanaan pembangunan daerah meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Dengan
ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016—
2021 maka Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
perlu menyusun Rencana Strategis Tahun 2016—2021 sebagai penjabaran
RPJMD.
4
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 yang merupakan dokumen
perencanaan dimana substansinya memuat arah pembangunan daerah yang
merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Rencana Strategis akan menjadi pedoman bagi Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam kurun waktu 5 tahun. Penyusunannya
dilakukan secara terencana, bertahap dan sistematis yang didasarkan pada
kondisi, potensi, proyeksi pembangunan pertanian sesuai kebutuhan Kabupaten
Boyolali.
Perlu disampaikan disini bahwa dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun
2016—2021 ini disusun masih mengacu pada SOTK yang berlaku saat ini, yaitu
meliputi Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Sarana
Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen, Bidang Produksi
Perkebunan, dan Bidang Kehutanan. Namun sehubungan dengan adanya
rencana penyerahan kewenangan Kehutanan ke Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat, maka pada saatnya nanti akan dilakukan revisi seperlunya
guna menyesuaikan kondisi yang ada.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Strategis Dinas Pertanian Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 antara lain:
1. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);
2. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 12, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
5
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4411);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005—2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
6
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2009 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5068);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
12. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3586);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 14,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4079);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2001 tentang Alat
dan Mesin Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 147);
7
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4697);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih
Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5185);
23. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015—2019; Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan di Daerah;
25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian
Organik;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 Tahun
2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;
27. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang Jenis Komoditas Binaan Direktorat
Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan Direktorat
Jenderal Holtikultura, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor: 3599/Kpts/DP.310/10/ 2009 tentang
Perubahan Lampiran 1 Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor: 511/Kpts/PD. 310/9/2006 tentang Jenis Komoditas Binaan
Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan
Direktorat Jenderal Holtikultura;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 119);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 125);
9
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
31. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021;
32. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali.
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 adalah :
1. Sebagai pedoman penyusunan kebijakan Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali;
2. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali;
3. Untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan daerah bidang pertanian
yang koordinatif, sinergi, dan tranparan guna memberikan pelayanan prima;
4. Merupakan pedoman untuk evaluasi capaian kinerja penyelenggaraan
pembangunan pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya.
1.3.2. Tujuan
Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 bertujuan sebagai :
1. Sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja yang harus dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun dalam melaksanakan pekerjaan pemerintahan dan
pembangunan;
2. Sebagai pengendali pencapaian nilai indikator kinerja;
3. Alat uji dari atasan atau pengawas dalam menilai kesesuaian kinerja dengan
kebijakan atau peraturan yang berlaku;
10
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
4. Sebagai acuan dalam meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat
sesuai tupoksi dan kewenangan;
5. Sebagai dokumen perencanaan dan pengendalian sehingga pelaksanaan
kegiatan terarah pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
1.4. Hubungan Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 adalah dokumen perencanaan strategis 5 tahunan
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen perencanaan
lainnya. Hubungan antara Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 dengan dokumen
perencanaan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 merupakan penjabaran dan berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
2016—2021 ;
2. Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 disusun dengan memperhatikan pokok-pokok
arah kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 ;
3. Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 mempertimbangkan arah pembangunan
kewilayahan yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun
2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029 dan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011—2031;
11
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
4. Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Tahunan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun pada kurun waktu tahun 2016—2021.
Dengan demikian Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 mempunyai keterkaitan yang
sangat erat dengan dokumen perencanaan lainnya yang dapat dilukiskan dalam
gambar 1.1 sebagai berikut :
RPJP
Nasional
RPJM
NasionalRKP RAPBN APBN
Renstra KL Renja KL RKA KLRincian
APBN
Pedoman Pedoman
PedomanPedoman Dijabarkan
Pedoman
Bahan
Diacu
Bahan
RPJP
Daerah
RPJM
DaerahRKP Daerah RAPBD APBD
PedomanPedoman Dijabarkan
Renstra
SKPDRenja SKPD RKA SKPD
Rincian
APBD
Pedoman Pedoman
Pedoman
Bahan
Diacu
Bahan
Diacu Diperhatikan
Diserasikan
Melalui
Musrenbang
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Daerah
UU SPPN
UU KN
Sumber : UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 17 Tahun 2003 Gambar 1.1. Hubungan Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
1.5. Sistematika Penulisan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 terdiri dari 7 bab dan lampiran yang
memuat perencanaan strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
12
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Landasan Hukum
Penyusunan, Maksud dan Tujuan, Hubungan Antara Dokumen
Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, serta Sistematika
Penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN
KEHUTANAN
Bab ini memaparkan tugas pokok dan fungsi, uraian tugas, dan
struktur organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan,
Sumber Daya yang dimiliki, Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan serta Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab ini memaparkan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan,
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian Pertanian, telaahan
Renstra Dinas Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah,
telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dan penentuan isu –
isu strategis.
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini memaparkan tujuan, sasaran, dan strategi serta kebijakan
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menguraikan kesinambungan antara kebijakan umum yang
berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi dengan
target capaian indikator kinerja, yang menjadi acuan penyusunan
13
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
program pembangunan selama 5 tahun ke depan berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan, tujuan dan sasaran,
serta kebutuhan pendanaan indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan dalam 5 tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
Bab ini menguraikan secara singkat mengenai definisi, fungsi, dan
peran dari dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan yang telah ditetapkan.
14
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BOYOLALI
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi, Uraian Tugas, serta Struktur Organisasi Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
2.1.1.Tugas Pokok Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali berpedoman pada Peraturan Bupati Boyolali Nomor 40 Tahun
2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Boyolali.
2.1.1.1. Tugas Pokok
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian,
perkebunan, dan kehutanan.
2.1.1.2. Fungsi
Fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan adalah sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, perkebunan, dan
kehutanan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pertanian, perkebunan, dan kehutanan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pertanian, perkebunan, dan
kehutanan;
4. Pengelolaan Unit Pelaksana teknis Daerah (UPTD); dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
15
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.1.2.Uraian Tugas
Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi membawahi
Sekretariat, Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang
Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen, Bidang Produksi
Perkebunan, Bidang Kehutanan, UPTD, dan Kelompok Jabatan Fungsional
dengan uraian tugas sebagai berikut :
2.1.2.1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan surat-menyurat,
rumah tangga, hubungan masyarakat, keprotokolan, barang, urusan umum dan
kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi:
1. pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;
2. pengelolaan keuangan; dan
3. pengelolaan perencanaan dan pelaporan.
2.1.2.2. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok
merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi teknis di bidang
produksi tanaman pangan dan hortikultura. Untuk menyelenggarakan tugas
pokok, Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perbenihan,
budidaya dan produksi tanaman pangan dan hortikultura;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya dan produksi
tanaman pangan dan hortikultura;
3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perbenihan,
budidaya dan produksi tanaman pangan dan hortikultura;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan, budidaya
dan produksi tanaman pangan dan hortikultura; dan
16
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
5. pelaksanaan administrasi Bidang Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
2.1.2.3. Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen
Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan bidang sarana prasarana
perlindungan tanaman dan pasca panen. Untuk menyelenggarakan tugas pokok,
Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen mempunyai
fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan lahan,
air irigasi, pupuk, pestisida, alat mesin pertanian dan pasca panen;
2. pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan lahan, air irigasi, pupuk,
pestisida, alat mesin pertanian dan pasca panen;
3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang pengelolaan lahan,
air irigasi, pupuk, pestisida, alat mesin pertanian dan pasca panen;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang pengelolaan lahan, air
irigasi, pupuk, pestisida, alat mesin pertanian dan pasca panen; dan
5. pelaksanaan administrasi Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman
dan Pasca Panen.
2.1.2.4. Bidang Produksi Perkebunan
Bidang Produksi Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan di bidang produksi perkebunan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok,
Bidang Produksi Perkebunan mempunyai fungsi :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi
perkebunan;
2. penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan di bidang produksi
perkebunan;
3. pelaksanaan pembinaan teknis di bidang produksi perkebunan;
4. pelaksanaan pembinaan penggunaan sarana produksi perkebunan;
17
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
5. pelaksanaan teknis pembinaan usaha, rekomendasi izin usaha dan sarana
usaha pemberdayaan pemanfaatan lahan dan air, pembinaan perbenihan dan
pembinaan teknis budidaya perkebunan; dan
6. pelaksanaan bimbingan penerapan standar penggunaan pupuk, pestisida dan
pengembangan, pemanfaatan alat dan mesin perkebunan, bimbingan
penerapan teknologi panen, pasca panen, pengolahan hasil, dan pemasaran
produksi perkebunan;
2.1.2.5. Bidang Kehutanan
Bidang Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
kehutanan bidang rehabilitasi hutan, bina usaha dan perhutanan sosial,
perlindungan hutan dan konservasi alam.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Kehutanan mempunyai fungsi :
1. penyiapan rumusan bahan kebijakan teknis di bidang kehutanan;
2. penyiapan rancangan teknis di bidang kehutanan, inventarisasi lahan kritis,
penghijauan dan konservasi tanah;
3. penyiapan rancangan pengembangan hutan rakyat/hutan milik,
pemberdayaan hasil hutan non kayu, menyelenggarakan pelayanan perizinan,
pengembangan hutan kota, pengawasan peredaran hasil hutan (kayu dan
non kayu), pembinaan pemanfaatan lahan bawah tegakan hutan; dan
4. penyiapan bahan pembinaan reklamasi bekas penambangan, pengelolaan
kawasan waduk/sempadan sungai dan sekitar mata air, perlindungan
sumber mata air.
2.1.2.6. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kelompok Jabatan Fungsioanal
mempunyai fungsi :
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
18
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan fungsional di bidang masing-masing sesuai dengan keahliannya.
2.1.2.7. UPTD
UPTD Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan yang
bersifat teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang di bidang
pertanian, perkebunan dan kehutanan di wilayah kerjanya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, UPTD mempunyai fungsi :
1. penyiapan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;
2. perencanaan dan pengoordinasian kegiatan di bidang pertanian; dan
3. pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang pertanian.
2.1.3.Struktur Organisasi
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali dengan
susunan organisasi sebagai berikut :
1. Kepala
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :
a. Seksi Produksi Padi;
b. Seksi Produksi Palawija; dan
c. Seksi Produksi Hortikultura.
4. Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen terdiri
dari :
a. Seksi Sarana Prasarana Pertanian dan Pasca Panen; dan
b. Seksi Perlindungan Tanaman.
19
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
5. Bidang Produksi Perkebunan, terdiri dari :
a. Seksi Tanaman Tahunan; dan
b. Seksi Tanaman Semusim.
6. Bidang Kehutanan, terdiri dari :
a. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
b. Seksi Bina Usaha dan Perhutanan Sosial; dan
c. Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
7. Kelompok Jabatan Fungsional;
8. UPTD.
Adapun Bagan Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali, adalah sebagai berikut:
20
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Sumber : Perda Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kaehutanan Kabupaten Boyolali
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan visi dan misi
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 di bidang pertanian, perkebunan, dan
kehutanan maka diperlukan dukungan sumber daya pembangunan yang
memadai. Sumber daya ini mencakup sumber daya alam, sumber daya manusia,
peta administratif, demografi penduduk, sarana dan prasarana, serta unit usaha.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
21
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.2.1.Sumber Daya Alam
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah, Kabupaten
Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa
Tengah. Luas wilayah Kabupaten Boyolali seluas 101.510,196 Ha, merupakan
3,12% luas Provinsi Jawa Tengah, terletak antara 110° 22' - 110° 50' Bujur Timur
dan 7° 7' - 7° 36' Lintang Selatan, dengan jarak bentang dari barat ke timur
sepanjang 48 Km dan dari utara ke selatan sepanjang 54 Km serta ketinggian
antara 75 - 1500 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Boyolali berada pada
tiga kota besar yang lebih dikenal dengan Joglosemar (Jogjakarta-Solo-
Semarang). Peta wilayah Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada gambar berikut:
Batas Wilayah:
- Sebelah Utara: Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten
Semarang.
- Sebelah Timur: Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen
dan Kabupaten Sukoharjo.
- Sebelah Selatan: Kabupaten Klaten
dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
- Sebelah Barat: Kabupaten
Magelang dan Kabupaten
Semarang.
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Boyolali
Gunung Merapi dan Gunung Merbabu merupakan 2 (dua) buah gunung yang
menjadi ikon Kabupaten Boyolali. Keduanya berada pada wilayah Kecamatan
Selo, Cepogo, Musuk dan Ampel yang merupakan wilayah bagian barat-selatan.
Sumber: BPS Kabupaten Boyolali, 2015
22
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Keberadaan kedua gunung tersebut menyebabkan perbedaan kondisi fisik lahan,
hasil tanaman, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Keadaan alam di Kabupaten Boyolali yang juga mempengaruhi kehidupan
masyarakat adalah perairan, baik untuk memenuhi keperluan rumah tangga,
misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci maupun keperluan lain seperti
industri, perdagangan, serta pertanian dan peternakan. Pemenuhan kebutuhan
air diperoleh dari pemanfaatan 3 (tiga) jenis perairan yang ada di Kabupaten
Boyolali, yaitu:
1. Sumber air dangkal / mata air
a. Tlatar di wilayah Kecamatan Boyolali;
b. Nepen di wilayah Kecamatan Teras;
c. Pengging di wilayah Kecamatan Banyudono;
d. Pantaran di wilayah Kecamatan Ampel;
e. Wonopedut di wilayah Kecamatan Cepogo;
f. Mungup di Kecamatan Sawit
2. Waduk
a. Kedungombo (3.536 Ha) di wilayah Kecamatan Kemusu;
b. Kedungdowo (48 Ha) di wilayah Kecamatan Andong;
c. Cengklik (240 Ha) di wilayah Kecamatan Ngemplak;
d. Bade (80 Ha) di wilayah Kecamatan Klego.
3. Sungai
a. Serang, melintasi Kecamatan Kemusu dan Wonosegoro.
b. Cemoro, melintasi Kecamatan Simo, Nogosari;
c. Pepe, melintasi Kecamatan Boyolali, Mojosongo, Teras, Banyudono, Sambi,
Ngemplak;
d. Gandul, melintasi Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Mojosongo, Teras
Sawit.
Perkembangan produksi pertanian di Kabupaten Boyolali masih berbasis
pada ketersediaan lahan, perkembangan produktivitas pertamanan masih
23
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
mengalami peningkatan yang cenderung melambat. Hal ini mengakibatkan
kontribusi pertanian Kabupaten Boyolali terhadap perekonomian kabupaten
semakin menurun.
Penyebab menurunnya kontribusi pertanian adalah alih fungsi lahan
pertanian ke non pertanian dari beberapa kegiatan ekonomi yang masih terus
berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun
berubah peruntukannya. Penggunaan tanah di Kabupaten Boyolali sesuai dengan
Boyolali Dalam Angkan (Tahun 2015) dapat diperinci sebagai berikut:
� Tanah sawah = 22.710,16 hektar
� Tanah kering = 78.800,04 hektar
− Pekarangan/bangunan = 25.280,34 hektar
− Tegal/kebun = 30.471,27 hektar
− Padang gembala = 983,33 hektar
− Tambak/kolam = 820,45 hektar
− Hutan Negara = 14.835,50 hektar
− Lain-lain = 6.409,94 hektar
Sedangkan menurut sistem pengairan, luas sawah di Kabupaten Boyolali terdiri
atas:
� Irigasi Teknis = 5.074,25 hektar
� Irigasi Setengah Teknis = 4.852,75 hektar
� Irigasi Sederhana = 2.665,34 hektar
� Tadah hujan =10.118,81 hektar
Dari distribusi penggunaan lahan tersebut menunjukkan bahwa potensi
pertanian di Kabupaten Boyolali cukup besar untuk mendukung ketahanan
pangan secara nasional.
2.2.2.Administrasi
Secara administrasi, Kabupaten Boyolali terdiri dari 19 kecamatan, yang
terbagi menjadi 6 kelurahan dan 261 desa, dengan 913 dusun, 1.462 Rukun
24
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Warga dan 6.576 Rumah Tangga (BPS Kabupaten Boyolali, 2015). Adapun rincian
wilayah administrasi di Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Jumlah Desa, Dusun, RW, dan RT Menurut Kecamatan di
Kabupaten Boyolali Tahun 2014
Kecamatan Desa/Kelura
han
Dus
un
Rukun Warga
(RW)
Rukun Tetangga
(RT)
01. Selo 10 33 52 214
02. Ampel 20 78 154 547
03. Cepogo 15 45 92 406
04. Musuk 20 51 93 513
05. Boyolali 9 21 114 490
06. Mojosongo 13 33 88 387
07. Teras 13 36 47 311
08. Sawit 12 33 43 180
09.
Banyudono
15 57 57 260
10. Sambi 16 51 60 337
11. Ngemplak 12 45 109 445
12. Nogosari 13 47 67 405
13. Simo 13 69 77 300
14.
Karanggede
16 57 64 275
15. Klego 13 43 67 295
16. Andong 16 57 79 343
17. Kemusu 13 48 62 282
18.
Wonosegoro
18 67 92 364
19. Juwangi 10 42 45 222
Jumlah 267 913 1.462 6.576
2.2.3.Demografi Penduduk Kabupaten Boyolali
Jumlah penduduk Kabupaten Boyolali dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2014 menunjukkan trend yang terus meningkat, dengan komposisi jenis
kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki-laki pada tiap
tahunnya.
Sumber : BPS Kabupaten Boyolali, 2015
25
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Sumber: BPS Kabupaten Boyolali, 2015
Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali
Tahun 2009-2014
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kabupaten
Boyolali sebanyak 967.215 jiwa dengan komposisi laki-laki sebanyak 475.839
jiwa dan perempuan sebanyak 491.376 jiwa. Kecamatan Selo merupakan
kecamatan dengan penduduk paling sedikit yaitu 27.243 jiwa atau hampir
mencapai 3% dari total penduduk di Kabupaten Boyolali, sedangkan Kecamatan
Ngemplak merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak ada di Kecamatan
Ngemplak, sejumlah 73.543 jiwa atau sekitar 8% dari total penduduk di
Kabupaten Boyolali.
2.2.4.Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pertanian terdiri dari aparat pemerintah dan pelaku
usaha pertanian. Jumlah aparat Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali pada Tahun 2015 sebanyak 113 orang. Jumlah aparat
tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, golongan, dan
jabatan yang diemban. Berikut data aparat Dinas Pertanian Perkebunan dan
26
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Kehutanan Kabupaten Boyolali pada Tahun 2015 berdasarkan tingkat
pendidikan:
Tabel 2.2. Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015
No. Unit Kerja
Tingkat Pendidikan Juml
ah
(oran
g)
S2 S1 D3 SMA SMP SD Tidak
Berijazah
L P L P L P L P L P L P L P
1 Kepala Dinas - - 1 - - - - - - - - - - - 1
2 Sekretariat - - 4 9 2 2 5 3 2 - - - - - 27
3 Bidang PTPH 1 1 5 1 - - 2 1 - - - - - - 11
4 Bidang Sarpras
Perlintan dan
Pasca Panen
1 - 2 2 1 - 2 - - - - - - - 8
5 Bidang
Produksi
Perkebunan
- 1 4 1 - - 2 - - - - - - - 8
6 Bidang
Kehutanan
1 - 6 2 - - 1 - - - - - - - 10
7 UPTD 2 1 16 9 1 - 6 5 1 - 2 - - - 43
8 Non PNS - - - - - - 4 - - - - - 1 - 5
Jumlah (orang) 5 3 38 24 4 2 22 10 3 - 2 - 1 - 113
Sumber: Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Data aparat Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali pada Tahun 2015 berdasarkan golongan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3. Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Berdasarkan Golongan Tahun 2015
No. Unit Kerja
Golongan Jumlah
(orang) IV III II I Non PNS
L P L P L P L P L P
1 Kepala Dinas 1 - - - - - - - - - 1
2 Sekretariat 1 - 4 14 6 - 2 - 5 - 27
3 Bidang PTPH 2 - 4 3 2 - - - - - 11
4 Bidang Sarpras
Perlintan dan Pasca
Panen
1 - 4 2 1 - - - - - 8
27
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
No. Unit Kerja
Golongan Jumlah
(orang) IV III II I Non PNS
L P L P L P L P L P
5 Bidang Produksi
Perkebunan
1 1 4 1 1 - - - - - 8
6 Bidang Kehutanan 2 - 5 2 1 - - - - - 10
7 UPTD 3 - 21 15 3 - 1 - - - 43
8 Non PNS - - - - - - - - 5 - 5
Jumlah (orang) 11 1 42 36 15 - 3 - 5 - 113
Sumber: Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Tahun
2015
Data aparat Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali pada Tahun 2015 berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4. Data Pegawai Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Berdasarkan Jabatan yang Diemban Tahun 2015
No. Unit Kerja
Jabatan Yang Diemban
Jumlah
(orang)
Kepala
Dinas Sekretaris
Kepala
Bidang
Kepala
Seksi
Kepala
Subbag
Kepala
UPTD
Kasubbag
TU Staf
Non
PNS
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Kepala Dinas 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - 1
2 Sekretariat - - 1 - - - - - - 3 - - - - 12 11 5 - 27
3 Bidang PTPH - - - - 1 - 2 1 - - - - - - 5 2 - - 11
4 Bidang Sarpras
Perlintan dan
Pasca Panen
- - - - 1 - 1 1 - - - - - - 4 1 - - 8
5 Bidang
Produksi
Perkebunan
- - - - 1 - 1 1 - - - - - - 4 1 - - 8
6 Bidang
Kehutanan
- - - - 1 - 1 2 - - - - - - 6 - - - 10
7 UPTD - - - - - - - - - - 15 4 6 6 7 5 - - 43
8 Non PNS - - - - - - - - - - - - - - - - 5 - 5
Jumlah (orang) 1 - 1 - 4 - 5 5 - 3 15 4 6 6 38 20 5 - 113
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Tahun
2015
28
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.2.5.Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Boyolali didukung dengan sarana dan prasarana
berupa ruang dan peralatan kerja, sarana telekomunikasi dan transportasi.
Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai namun masih perlu
ditingkatkan untuk mengoptimalkan kinerja. Sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali
Tahun 2015
NO. NAMA BARANG SATUAN JUMLAH NILAI (Rp.)
1 Tanah bidang 5 1.757.919.255
2
Gedung dan
Bangunan unit 18 8.210.321.853
3 Kendaraan Roda 4 unit 4 705.650.000
4 Kendaraan Roda 2 unit 57 735.533.303
5 Printer unit 67 72.917.400
6 CPU unit 5 16.250.000
7 Monitor Unit 3 8.930.000
8 Laptop unit 58 475.962.100
9 Lemari Kayu buah 49 68.916.768
10 Lemari Besi Buah 13 12.631.650
11 Meja Kerja buah 73 124.174.900
12 Kursi Kerja buah 67 27.638.250
13 Kursi Rapat buah 60 23.828.490
14 Kursi Besi Metal buah 90 21.150.000
15 Filling Cabinet buah 20 25.718.000
16 GPS buah 7 66.025.000
17 LCD Unit 10 144.976.000
18 Wireless Unit 7 57.262.500
19 Kamera Unit 14 50.846.000
20 Sound System Unit 1 14.850.000
29
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
NO. NAMA BARANG SATUAN JUMLAH NILAI (Rp.)
21 Portable Genset Unit 1 6.369.000
22 Telephone Unit 4 980.000
23 Faximile Unit 4 6.775.000
24 Meja Rapat Buah 4 9.900.000
25 Almari Kaca Buah 6 3.900.000
26 Papan Nama Buah 6 1.040.000
27 White Board Buah 39 6.814.850
J U M L A H 674 12.626.130.319
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali, Tahun 2015
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali
Gambaran kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali 5 tahun sebelumnya diperoleh dari Dokumen Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana dapat dilihat
pada tabel berikut:
30
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 2.6. Pencapaian Kinerja Dinas Pada Dokumen Renstra Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1. Kelompok 3 4 5 6 8 5 3 5 3 9 166,67 75,00 100,00 50,00 112,50
2. Kelompok 15 20 25 30 35 10 11 11 18 3 66,67 55,00 44,00 60,00 8,57
3. Unit 15 15 15 15 15 46 32 35 - 7 306,67 213,33 233,33 - 46,67
4. Unit 15 15 15 15 15 40 21 6 - 138 266,67 140,00 40,00 - 920,00
5. Unit 2 2 2 2 2 7 6 3 4 5 350,00 300,00 150,00 200,00 250,00
6. Unit 15 15 15 15 15 26 12 2 - 20 173,33 80,00 13,33 - 133,33
7. Unit 2 2 2 2 2 - - - - 9 - - - - 450,00
8. Unit 10 10 10 10 10 81 100 - 97 97 810,00 1.000 - 970,00 970,00
9.
1. Padi sawah Ton 247.799,00 249.063,00 250.333,00 251.610,00 252.893,00 225.103,00 268.776,00 242.755,00 247.149,00 270.816,00 90,84 107,91 96,97 98,23 107,09
2. Padi ladang Ton 18.144,00 18.165,00 18.187,00 18.208,00 18.229,00 14.372,00 20.544,00 22.486,00 19.809,00 8.444,00 79,21 113,10 123,64 108,79 46,32
3. Jagung Ton 137.304,00 138.131,00 139.244,00 140.364,00 141.493,00 112.253,00 132.240,00 123.125,00 136.441,00 109.430,00 81,76 95,74 88,42 97,21 77,34
4. Kedele Ton 4.208,00 4.268,00 4.318,00 4.372,00 4.452,00 4.175,00 3.864,00 2.317,00 3.081,00 5.062,00 99,22 90,53 53,66 70,47 113,70
No SatuanRealisasi Renstra SKPD Tahun Ke Rasio Capaian Renstra Pada Tahun Ke
Terbentuknya
kelembagaan usaha tani
dalam rangka
peningkatan nilai tambah
daya saing & ekspor
Penambahan/
penumbuhan kelompok
P3A (Perkumpulan
Petani Pemakai Air)
Penambahan/ perbaikan
jaringan irigasi tingkat
usahatani (JITUT)
Target Renstra SKPD Tahun Ke Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi
SKPD
Meningkatnya jumlah
produksi bahan pangan
pokok, meliputi:
Penambahan/ perbaikan
jaringan irigasi desa
(JIDES) 15 unit per
tahunPenambahan/
Pembangunan embung 2
unit per tahun
Penambahan/ pembuatan
sumur pantek 15 unit
pertahun (Pembangunan
irigasi tanah dangkal)
Penambahan/ perbaikan
Embung 2 unit per tahun
Penambahan/ hand
traktor 10 unit per tahun
31
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
10.
1. Padi sawah Ku/Ha 57,99 58,36 58,75 59,13 59,52 56,01 59,39 56,31 54,01 58,97 96,59 101,76 95,85 91,34 99,08
2. Padi ladang Ku/Ha 47,55 47,98 48,41 48,84 49,28 38,54 48,58 45,61 49,24 27,90 81,05 101,25 94,22 100,82 56,62
3. Jagung Ku/Ha 49,02 49,12 49,22 49,32 49,52 50,28 52,00 51,85 50,66 41,35 102,57 105,86 105,34 102,72 83,50
4. Kedele Ku/Ha 11,90 11,95 11,97 12,00 12,10 16,97 11,43 11,84 12,05 14,34 142,61 95,65 98,91 100,42 118,51
5. Kacang tanah Ku/Ha 11,57 12,00 12,50 12,55 12,70 9,14 14,42 22,30 11,43 12,65 79,00 120,17 178,40 91,08 99,61
6. Ubi kayu Ku/Ha 156,79 157,00 157,30 158,10 159,00 190,71 203,08 242,92 186,52 221,44 121,63 129,35 154,43 117,98 139,27
7. Ubi jalar Ku/Ha 139,05 139,50 140,00 140,50 150,00 137,87 134,12 133,89 133,05 80,54 99,15 96,14 95,64 94,70 53,69
11.
1. Durian Kuintal 22.500,00 24.750,00 27.225,00 29.948,00 32.942,00 37.341,00 27.621,00 19.396,00 19.731,00 21.785 165,96 111,60 71,24 65,88 66,13
2. Mangga Kuintal 130.000,00 145.600,00 163.072,00 182.641,00 204.558,00 106.586,00 97.412,00 148.006,00 158.691,00 46.243 81,99 66,90 90,76 86,89 22,61
3. Pepaya Kuintal 100.000,00 105.000,00 110.250,00 115.763,00 121.551,00 99.552,00 89.626,00 307.687,00 268.043,00 214.217 99,55 85,36 279,08 231,54 176,24
4. Pisang Kuintal 95.000,00 98.325,00 101.766,00 105.328,00 109.015,00 156.201,00 203.377,00 262.190,00 352.421,00 220.718 164,42 206,84 257,64 334,59 202,47
5. Rambutan Kuintal 20.000,00 21.400,00 22.501,00 24.501,00 26.216,00 54.155,00 39.869,00 16.634,00 33.977,00 35.160 270,78 186,30 73,93 138,68 134,12
12.
1. Bawang merah Kuintal 25.000,00 26.250,00 27.563,00 28.941,00 30.388,00 24.325,00 30.129,00 22.791,00 30.819,00 104.357 97,30 114,78 82,69 106,49 343,42
2. Kobis Kuintal 125.000,00 127.500,00 130.050,00 132.651,00 135.304,00 121.104,00 209.479,00 171.107,00 150.208,00 97.487 96,88 164,30 131,57 113,24 72,05
3. Cabe rawit Kuintal 85.000,00 89.250,00 93.713,00 98.398,00 103.318,00 123.394,00 288.228,00 238.322,00 293.244,00 319.363 145,17 322,94 254,31 298,02 309,11
4. Tomat Kuintal 10.500,00 10.763,00 11.032,00 11.307,00 11.590,00 29.062,00 26.810,00 37.427,00 17.357,00 18.335 276,78 249,09 339,26 153,51 158,20
5. Wortel Kuintal 75.000,00 78.750,00 82.688,00 86.822,00 91.163,00 118.225,00 92.240,00 252.115,00 139.519,00 160.370 157,63 117,13 304,90 160,70 175,92
No SatuanRealisasi Renstra SKPD Tahun Ke Rasio Capaian Renstra Pada Tahun Ke Target Renstra SKPD Tahun Ke Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi
SKPD
Meningkatnya
produktivitas tanaman
pangan utama:
Meningkatnya jumlah
produksi hortikultura
buah-buahan, meliputi:
Meningkatnya jumlah
produksi hortikultura
sayuran, meliputi:
32
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
13.
1. Bawang merah Ku/Ha 83,33 84,54 85,77 87,01 88,27 106,69 118,62 64,75 66,71 109,73 128,03 140,31 75,49 76,67 124,31
2. Kobis Ku/Ha 108,70 109,23 109,77 110,31 110,85 124,72 146,39 109,83 177,13 134,84 114,74 134,02 100,05 160,57 121,64
3. Cabe rawit Ku/Ha 38,64 39,77 40,94 42,15 43,39 50,36 125,32 100,64 105,07 124,51 130,33 315,11 245,82 249,28 286,96
4. Tomat Ku/Ha 84,00 84,41 84,83 85,24 85,66 124,20 153,20 224,11 148,35 156,71 147,86 181,50 264,19 174,04 182,94
5. Wortel Ku/Ha 100,00 101,45 102,92 104,41 105,92 124,32 124,99 143,41 168,10 152,44 124,32 123,20 139,34 161,00 143,92
14.
1. Tebu Ton Tebu 31.200,00 31.500,00 31.800,00 32.100,00 32.400,00 23.560,00 30.528,60 29.337,60 32.222,90 28.410,00 75,51 96,92 92,26 100,38 87,69
2. Tembakau rajangan Ton
Rajangan
1.890,00 1.980,00 2.025,00 2.070,00 2.115,00 3.375,00 3.800,97 2.635,35 3.343,30 3.378,00 178,57 191,97 130,14 161,51 159,72
3. Tembakau asepan Ton
Asepan
585,00 630,00 648,00 675,00 702,00 787,25 1.023,45 626,73 544,10 723,00 134,57 162,45 96,72 80,61 102,99
4. Cengkeh Ton
Bunga
Kering
180,00 200,00 215,00 230,00 250,00 94,81 328,88 104,64 189,79 413,35 52,67 164,44 48,67 82,52 165,34
5. Lada Ton Biji
Kering
10,00 10,50 11,00 11,50 12,00 14,25 35,25 0,44 1,50 19,78 142,50 335,71 4,00 13,04 164,83
6. Kopi Ton Biji
Kering
115,00 116,00 117,00 118,50 120,00 40,27 13,96 397,52 82,18 240,85 35,02 12,03 339,76 69,35 200,71
7. Kelapa Ribu Butir
Kelapa
17.000,00 17.100,00 17.200,00 17.300,00 17.400,00 16.045,55 14.830,00 18.200,00 15.271,43 21.831,00 94,39 86,73 105,81 88,27 125,47
8. Nilam Kuintal
Daun
195,00 201,00 225,00 250,00 275,00 444,00 83,55 2,23 220,00 423,50 227,69 41,57 0,99 88,00 154,00
9. Kenanga Kuintal
Minyak
13,50 14,00 14,50 15,00 15,50 12,90 98,82 71,67 8,00 5,00 95,56 705,86 494,28 53,33 32,26
No SatuanRealisasi Renstra SKPD Tahun Ke Rasio Capaian Renstra Pada Tahun Ke Target Renstra SKPD Tahun Ke Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi
SKPD
Meningkatnya
produktivitas tanaman
hortikultura sayuran:
Meningkatnya produksi
komoditas perkebunan:
33
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
15.
1. Padi sawah % 70,00 74,00 76,00 78,00 80,00 28,00 96,55 97,48 99,15 89,70 40,00 130,47 128,26 127,12 112,13
2. Jagung % 40,00 45,00 50,00 55,00 60,00 22,00 86,45 86,44 86,59 89,40 55,00 192,11 172,88 157,44 149,00
3. Kedele % 15,00 24,00 26,00 28,00 30,00 62,00 73,96 63,01 82,68 86,48 413,33 308,17 242,35 295,29 288,27
16. Kelompok 38 50 69 85 100 14 15 11 10 45 36,84 30,00 15,94 11,76 45,00
17.
1. Hortikultura sayuran kelompok tani 7 11 14 16 18 3 - - - 12 42,86 - - - 66,67
2. Hortikultura buah kelompok tani 7 10 13 15 17 1 2 7 - 8 14,29 20,00 53,85 - 47,06
18. Kelompok 16 18 20 22 24 20 20 25 20 8 125,00 111,11 125,00 90,91 33,33
19. Unit - 2 4 6 8 - - 2 1 4 - - 50,00 16,67 50,00
20. % 42,00 45,00 47,00 49,00 52,00 2,00 12,00 47,00 70,00 80,00 4,76 26,67 100,00 142,86 153,85
21. % 26,00 26,00 26,00 35,00 35,00 2,00 12,00 47,00 70,00 80,00 7,69 46,15 180,77 200,00 228,57
22. Ton 1,00 5,00 5,00 10,00 10,00 - - - 0,33 2.000,00 - - - 3,30 20.000,00
No SatuanRealisasi Renstra SKPD Tahun Ke Rasio Capaian Renstra Pada Tahun Ke Target Renstra SKPD Tahun Ke Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi
SKPD
Bertambahnya kelompok
petani yg telah
mengintegrasikan
usahataninya
Meningkatnya persentase
luas lahan yang
menggunakan benih/bibit
varietas unggul:
Persentase lembaga
masyarakat desa hutan
(LMDH) yang aktif
Cakupan penyuluhan
kehutanan terhadap
lembaga kehutanan
masyarakat
Fasilitasi PHBM dengan
tanaman di bawah
tegakan dengan budidaya
tanaman porang
Meningkatnya cakupan
kelompok tani yang
mendapatkan
mengembangkan dana
BPLM
Tersedianya sarana
prasarana Pos Jaga
pengamanan dan
perlindungan hutan yang
memadai
Semakin tingginya
pemanfaatan teknologi
dan bertambahnya
jumlah kelompok tani
yang menerapkan
teknologi penanganan
segar produk pertanian:
34
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
23. % 40,00 45,00 50,00 55,00 60,00 15,20 39,50 52,67 55,00 62,89 38,00 87,78 105,34 100,00 104,82
24. Ha 400,00 450,00 400,00 450,00 400,00 220,00 400,00 150,00 - - 55,00 88,89 37,50 - -
25. Ha 200,00 100,00 100,00 200,00 100,00 - - 100,00 210,00 460,00 - - 100,00 105,00 460,00
26. Batang 40.000 38.000 35.000 40.000 35.000 3.650.000 2.971.730 179 12.935 33.650 9.125,00 7.820,34 0,51 32,34 96,14
27. Unit 1 1 1 1 1 - - - - - - - - - -
28. Unit 2 2 2 2 2 2 3 2 - - 100,00 150,00 100,00 - -
29. Unit 10 10 10 10 10 - - 2 4 8 - - 20,00 40,00 80,00
30. Unit 9 10 14 10 10 9 10 7 4 5 100,00 100,00 50,00 40,00 50,00
31. Unit 1 1 1 1 1 - - - - - - - - - -
32. Ha 320,00 400,00 450,00 400,00 450,00 - 220,00 400,00 400,00 - - 55,00 88,89 100,00 -
33. Ha - 320,00 400,00 450,00 400,00 - - 220,00 220,00 - - - 55,00 48,89 -
34. Set 3.000 3.050 3.100 3.150 3.200 9.452 6.688 1.751 2.487 2.538 315,07 219,28 56,48 78,95 79,31
35. Kecamatan 3 4 4 4 4 3 19 19 19 19 100,00 475,00 475,00 475,00 475,00
36. Industri 24 27 30 33 23 27 20 20 21 23 112,50 74,07 66,67 63,64 100,00
37. M³ 18.000 18.300 18.600 18.900 19.200 21.246 24.716 10.506 17.208 14.209 118,03 135,06 56,48 91,05 74,01
38. Rupiah 280.000.000 290.000.000 300.000.000 310.000.000 320.000.000 602.196.542 770.584.000 602.331.437 388.630.000 559.208.334 215,07 265,72 200,78 125,36 174,75
No SatuanRealisasi Renstra SKPD Tahun Ke Rasio Capaian Renstra Pada Tahun Ke Target Renstra SKPD Tahun Ke Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi
SKPD
Pembuatan DAM
Pengendali 5 unit Baru
Meningkatnya volume
peredaran hasil hutan
yang dapat dikendalikan
Meningkatnya setoran
PSDH dari wajib bayar
(Perhutani)
Meningkatnya penerbitan
dokumen legalitas hasil
hutan
Terselenggaranya
sosialisasi peraturan
pemanfaatan hasil hutan
hingga 19 kecamatan
Meningkatnya industri
hasil hutan kayu yang
berijin
Pembuatan DAM
Penahan 10 unit (Baru)
Pembuatan Gully Plug
Pembangunan sumur
resapan 53 unit (Baru)
Pembangunan embung
air 5 unit Baru
Pemeliharaan hutan
rakyat tahun I 2.020 Ha
LanjutanPemeliharaan hutan
rakyat tahun II 1.570 Ha
Lanjutan
Rasio hutan dan lahan
kritis yang direhabilitasi
Pembuatan hutan rakyat
2.100 Ha (Baru)
Pengkayaan Hutan
Rakyat 700 Ha
Penghijauan lingkungan
di 19 kecamatan
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Tahun 2015
35
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.1. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Pangan
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu daerah penyangga pangan di
wilayah Provinsi Jawa tengah. Capaian luas panen, produktivitas dan produksi
untuk 7 tanaman pangan utama yang meliputi: padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar, secara rinci sebagai berikut :
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Gambar 2.4 Grafik Luas Panen Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015
Luas panen padi dan palawija di Kabupaten Boyolali mengalami
peningkatan selama kurun waktu 2011-2015. Pada tahun 2011, total luas
panen padi dan palawija di Kabupaten Boyolali adalah seluas 79.808 Ha dan
pada tahun 2015 luasnya menjadi 87.042 Ha atau mengalami peningkatan
seluas 7.234 Ha atau 9,06 %. Secara garis besar, komoditas padi, jagung, dan
kedele memiliki tren luas tanam yang meningkat, sedangkan kacang tanah,
kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar memiliki tren yang menurun. Dilihat dari
luas tanam per komoditas, komoditas padi merupakan komoditas unggulan
dengan luas tanam 48.952 Ha pada tahun 2015, atau mencapai 56,24 % dari
total luas tanam padi dan palawija, urutan kedua adalah komoditas jagung
dengan luas 26.466 Ha atau sebesar 30,41 %, urutan ketiga adalah komoditas
36
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
kedele dengan luas 3.531 Ha atau sebesar 4,06 %, urutan keempat komoditas
ubi kayu dengan luasan 5.577 Ha atau sebesar 6,41 %, urutan kelima dan
keenam adalah komoditas kacang tanah dan ubi jalar dengan luasan 2.477 Ha
dan 39 Ha atau sebesar 2,85 % dan 0,04 %. Urutan terakhir adalah komoditas
kacang hijau, yang pada tahun 2015 tidak ditanam di Kabupaten Boyolali.
Selain luas panen, terjadi fluktuasi dalam nilai produktivitas padi dan
palawija di Kabupaten Boyolali selama periode tahun 2011-2015.
Perkembangan produktivitas 7 komoditas padi dan palawija di Kabupaten
Boyolali selama tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Gambar 2.5 Grafik Produktivitas Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015
Dilihat dari segi produktivitas, komoditas ubi kayu merupakan komoditas
dengan peningkatan nilai produktivitas terbesar, awalnya 190,71 Ku/Ha pada
tahun 2011, nilainya naik menjadi 221,41 Ku/Ha pada tahun 2015 , atau
mengalami kenaikan sebesar 30,73 Ku/Ha atau 16,11%. Bila dibandingkan
dengan luas tanam, luas tanam ubi kayu di Kabupaten Boyolali pada tahun
2011-2015 justru mengalami penurunan seluas 1.608 Ha, sehingga dapat
37
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
disimpulkan bahwa peningkatan produktivitas ubi kayu disebabkan oleh
adanya intensifikasi pada komoditas ubi kayu melalui penerapan teknologi
tepat guna pada komoditas ubi kayu.
Produktivitas komoditas padi selama kurun waktu 2011-2015 tertinggi
terjadi di tahun 2012 dengan nilai sebesar 58,94 Ku/Ha. Pada tahun 2015,
produktivititas padi di Kabupaten Boyolali sebesar 57,05 Ku/Ha, nilai tersebut
merupakan rata-rata produktivitas padi sawah dan padi ladang. Menurut data
BPS, produktivitas padi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah
sebesar 60,25 Ku/Ha, sehingga nilai produktivitas padi di Kabupaten Boyolali
pada tahun 2015 masih di bawah rata-rata nilai provinsi. Produktivitas padi di
Indonesia pada tahun 2015 adalah 53,41 Ku/Ha, sehingga bila dibandingkan
dengan angka nasional, nilai produktivitas padi pada tahun 2015 di
Kabupaten Boyolali berada di atas nilai rata-rata nasional.
Besarnya nilai produktivitas padi dan palawija tidak terlepas dari luas
panen dan produksinya. Perkembangan nilai produksi tanaman padi dan
palawija di Kab Boyolali tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Gambar 2.6 Grafik Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Boyolali Tahun
2011 – 2015
38
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Dilihat dari segi produksi, senada dengan luas tanamnya, tiga komoditas
unggulan di Kabupaten Boyolali adalah padi, jagung, dan ubi kayu. Nilai
produksi padi pada tahun 2015 adalah sebesar 279.260 Ton GKG, dan
mengalami peningkatan sebesar 39.785 Ton GKG selama kurun waktu 5
tahun. Sedangkan komoditas dengan produksi terkecil adalah kacang hijau,
produksi tertinggi tanaman kacang hijau tertinggi adalah pada tahun 2014
sebesar 13 Ton wose, dan terendah pada tahun 2015 dengan nilai nol karena
tidak dilakukan penanaman.
2.3.2.Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Hortikultura
Komoditas hortikultura yang dibudidayakan di Kabupaten Boyolali
sangat banyak. Komoditas hortikultura ini terdiri dari sayuran, buah, dan
biofarmaka. Tanaman utama untuk komoditas sayuran adalah bawang merah,
kobis, cabe, tomat, dan wortel. Tanaman utama buah adalah durian, mangga,
pepaya, pisang, dan rambutan. Tanaman utama biofarmaka adalah jahe dan
kencur. Perkembangan luas panen, produktivitas, dan produksi tanaman
hortikultura utama dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015 Gambar 2.7 Grafik Luas Panen Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten
Boyolali Tahun 2011—2015
39
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Bawang Merah merupakan satu-satunya komoditas hortikultura yang luas
tanamnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, besar luas
tanam bawang merah selama 5 tahun adalah 228 Ha, 254 Ha, 352 Ha, 462
Ha, dan 951 Ha. Sedangkan secara keseluruhan, dari sebelas jenis komoditas
hortikultura utama, tanaman cabe adalah komoditas dengan luas tanam
terluas yaitu seluas 2.660 Ha pada tahun 2011. Luas tanam cabe pada tahun
2011 tersebut merupakan luasan terbesar pada tahun 2011-2015, karena
pada tahun 2015 luas tanamnya turun menjadi 2.565 Ha. Tanaman semusim
lain yang mendominasi luas tanam hortikultura selain cabe dan bawang
merah adalah wortel dan kobis, dengan luas sebesar 1.052 Ha dan 723 Ha.
Untuk tanaman buah-buahan, komoditas durian dan pisang mengalami
peningkatan luas tanam, sedangkan manga justru mengalami penurunan
sebesar 357 Ha dalam kurun waktu 5 tahun. Untuk tanaman biofarmaka,
tanaman jahe cenderung mengalami peningkatan luas tanam seluas 43 Ha
selama kurun waktu 5 tahun, sedangkan kencur luas tanamnya turun sebesar
129 Ha.
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Gambar 2.8 Grafik Produktivitas Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten
Boyolali Tahun 2011—2015
40
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Nilai produktivitas tanaman hortikultura di Kabupaten Boyolali untuk
kategori sayuran mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Selama kurun
waktu 2011-2015, produktivitas Bawang Merah teringgi pada tahun 2015
dengan nilai sebesar 124,32 (Ku/Ha), produktivitas Kobis tertinggi pada tahun
2014 dengan nilai sebesar 177,13 (Ku/Ha), produktivitas Cabe tertinggi pada
tahun 2012 dengan nilai sebesar 125,20 (Ku/Ha), produktivitas Tomat
tertinggi pada tahun 2013 dengan nilai sebesar 224,11 (Ku/Ha), dan
produktivitas Wortel tertinggi pada tahun 2014 dengan nilai sebesar 168,10
(Ku/Ha).
Untuk komoditas buah-buahan, produktivitas Durian tertinggi pada tahun
2012 dengan nilai sebesar 133,66 (Ku/Ha), produktivitas Mangga tertinggi
pada tahun 2012 dengan nilai sebesar 139,44 (Ku/Ha), produktivitas Pisang
tertinggi pada tahun 2013 dengan nilai sebesar 198,33 (Ku/Ha), dan
produktivitas Rambutan tertinggi pada tahun 2012 dengan nilai sebesar
105,82 (Ku/Ha). Sedangkan pada biofarmaka, produktivitas Jahe tertinggi
pada tahun 2011 dengan nilai sebesar 194,03 (Ku/Ha), dan produktivitas
Kencur tertinggi pada tahun 2012 dengan nilai sebesar 338,71 (Ku/Ha),
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Tahun
2015
Gambar 2.9 Grafik Produksi Tanaman Hortikultura Utama Kabupaten Boyolali
Tahun 2011—2015
41
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Berdasarkan grafik perkembangan diatas, produksi hortikultura yang
nilainya meningkat selama kurun waktu 2011-2015 adalah komoditas Bawang
Merah, Pisang, dan Rambutan. Naik turunnya produksi tanaman hortikultura
dipengaruhi oleh luas tanam karena adanya kompetisi lahan pada berbagai
komoditas. Selain dari faktor lahan, cara budidaya dengan penngaplikasian
teknologi tepat guna disertai dengan kualitas sumber daya manusia dimana
petani sebagai faktor penggeraknya juga dapat berpengaruh terhadap produksi
komoditas hortikultura baik sayuran, buah-buahan maupun biofarmaka.
2.3.3. Produksi Tanaman Perkebunan
Komoditas perkebunan yang dibudidayakan di Kabupaten Boyolali terdiri
dari komoditas tanaman semusim, komoditas tanaman tahunan, dan
komoditas tanam rempah penyegar. Komoditas tanaman semusim utama
terdiri dari tebu dan tembakau (rajangan dan asepan). Tanaman utama untuk
komoditas tanaman tahunan adalah cengkeh, lada, kopi, dan kelapa.
Tanaman utama komoditas rempah penyegar adalah nilam dan kenanga.
Perkembangan produksi tanaman perkebunan utama dapat dilihat sebagai
berikut :
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
Gambar 2.10 Grafik Produksi Tanaman Perkebunan Utama Kabupaten
Boyolali Tahun 2011—2015
42
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tiga komoditas utama tanaman perkebunan yang merupakan tanaman
perkebunan utama di Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 adalah Tebu,
Kelapa, dan Tembakau Rajangan. Tebu sebagai komoditas unggulan ternyata
memiliki tren produksi yang menurun, yaitu memiliki produksi sebesar
30.528,60 Ton pada tahun 2011 kemudian menjadi 28.410 Ton atau turun
sebesar 2.119 Ton.
Pada tahun 2016, Kementrian Pertanian menargetkan swasembada untuk
7 komoditas pangan strategis, yakni padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi,
bawang merah, dan cabai. Tingginya produksi tebu yang merupakan bahan
baku untuk pembuatan gula diharapkan dapat mendukung terciptanya
swasembada 7 komoditas pangan strategis dan mengurangi ketergantungan
terhadap produk impor.
2.3.4. Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang
dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena
menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi
unsur hara, sinar matahari, air, dan udara terhadap tanaman budidaya.
Setiap komoditas dihadapkan pada berbagai serangan OPT yang sangat
spesifik. Tingkat/intensitas serangan OPT mulai dari ringan, sedang, berat dan
yang paling parah berakibat puso. Perkembangan OPT dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya faktor iklim/ cuaca, sehingga untuk
mengantisipasi dan menekan perkembangan OPT yang muncul di lapangan,
perlu diadakan pemantauan atas OPT dan faktor-faktor iklim yang
mempengaruhi tanaman dan perlu upaya-upaya gerakan pengendalian agar
tidak menimbulkan kerugian.
2.3.4.1 Serangan OPT pada Tanaman Pangan
2.3.4.1.1 Tanaman Padi
Kabupaten Boyolali termasuk wilayah segitiga emas/ wilayah
kronis/endemis terhadap serangan OPT yang berbatasan dengan Kabupaten
Sukoharjo dan Kabupaten Klaten. OPT yang menyerang pertanaman padi di
43
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Kabupaten Boyolali diantaranya adalah: Hama Penggerek Batang, Tikus, WBC,
Walang Sangit, Burung, Penyakit Hawar Bakteri, Blast, Kerdil Rumput dan
Keong Emas.
Total luas serangan OPT pada pertanaman padi Tahun 2015 mencapai
1.020 Ha, atau 2,06% dari luas tanam (49.550 Ha), terdiri dari serangan
ringan seluas 936 Ha, sedang seluas 67 Ha, berat seluas 11 Ha dan puso
seluas 6 Ha, jika dibanding dengan Tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar 537 Ha atau sebesar 34,48 %.
Tabel 2.7 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Padi Tahun 2015
No. OPT Tanaman
Padi
Luas Serangan Tahun 2015 Luas
Serangan
2014
Ringa
n
Sedan
g
Bera
t Puso Total
1. Penggerek Batang 410 7 - - 417 246
2. Tikus 50 45 5 3 103 288
3. WBC 131 - - - 131 306
4. Walang Sangit 7 - - - 7 -
5. Penyakit Hawar
Bakteri
112 - - - 112 157
6. Blast 149 - - - 149 394
7. Kerdil Rumput 73 15 6 3 97 166
8. Keong Emas 4 - - - 4 1
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.4.1.2 Tanaman Jagung
OPT yang menyerang pertanaman jagung di Kabupaten Boyolali
diantaranya adalah: Tikus, Bulai, dan Gangsir. Total luas serangan OPT pada
pertanaman jagung Tahun 2015 mencapai 104 Ha, atau 0,39% dari luas
tanam (26.740 Ha), semuanya berupa serangan ringan seluas 104 Ha. Jika
dibanding dengan Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 22 Ha atau
sebesar 26,82%.
44
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 2.8 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Jagung Tahun
2015
No. OPT Tanaman
Jagung
Luas Serangan Tahun 2015 Luas
Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Puso Total
1. Tikus - - - - - 24
2. Bulai 33 - - - 33 42
3. Gangsir 71 - - - 71 16
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.4.1.3 Tanaman Kedelai
OPT yang menyerang pertanaman kedelai di Kabupaten Boyolali
diantaranya adalah: Ulat Grayak, Penggulung Daun, Tikus, dan Belalang
Daun. Total luas serangan OPT pada pertanaman kedelai Tahun 2015
mencapai 8 Ha, atau 0,28% dari luas tanam (2.844 Ha), yang seluruhnya
merupakan serangan ringan. Jika dibanding dengan Tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 7 Ha atau sebesar 700%.
Tabel 2.9 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kedelai Tahun
2015
No.
OPT
Tanaman
Kedelai
Luas Serangan Tahun 2015 Luas
Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Puso Total
1. Ulat Grayak 1 - - - 1 -
2. Penggulung
Daun
- - - - - 1
3. Tikus 2 - - - 2 -
4. Belalang
Daun
5 - - - 5 -
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
45
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.4.2 Serangan OPT pada Tanaman Hortikultura
2.3.4.2.1 Tanaman Bawang Merah
OPT yang menyerang pertanaman bawang merah di Kabupaten Boyolali
adalah Mati Pucuk. Total luas serangan OPT pada pertanaman bawang merah
Tahun 2015 mencapai 41 Ha, atau 2,47% dari luas tanam (1.655 Ha), yang
seluruhnya merupakan serangan ringan. Jika dibanding dengan Tahun 2014
mengalami penurunan sebesar 14 Ha atau sebesar 25,45%.
Tabel 2.10 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Bawang
Merah Tahun 2015
No.
OPT
Tanaman
Bawang
Merah
Luas Serangan Tahun 2015 Luas
Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Puso Total
1. Mati Pucuk 41 - - - 41 55
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.4.2.2 Tanaman Kobis
OPT yang menyerang pertanaman kobis di Kabupaten Boyolali diantaranya
adalah: Ulat Krab, Akar Gada, dan Bercak Hitam. Total luas serangan OPT
pada pertanaman kobis Tahun 2015 mencapai 12 Ha, atau 2,01% dari luas
tanam (587 Ha), yang seluruhnya merupan serangan ringan.Jika dibanding
dengan Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 23 Ha atau sebesar
51,11%.
Tabel 2.11 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Kobis Tahun
2015
No
.
OPT Tanaman
Kobis
Luas Serangan Tahun 2015 Luas Serangan
2014 Ringa
n
Sedan
g
Ber
at
Pus
o Total
1. Ulat Krab 2 - - - 2 -
2. Akar Gada 10 - - - 10 21
3. Bercak Hitam - - - - - 14
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
46
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.4.2.3 Tanaman Cabe
OPT yang menyerang pertanaman cabe di Kabupaten Boyolali diantaranya
adalah: Virus Kuning dan Uret. Total luas serangan OPT pada pertanaman
cabe Tahun 2015 mencapai 26 Ha, atau 1,05% dari luas tanam (2.473 Ha),
terdiri dari serangan ringan 22 Ha dan sedang 4 Ha, jika dibanding dengan
Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 20 Ha atau sebesar 43,47%.
Tabel 2.12 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Cabe Tahun
2015
No
.
OPT Tanaman
Cabe
Luas Serangan Tahun 2015 Luas Serangan
2014 Ringa
n
Sedan
g
Ber
at
Pus
o Total
1. Virus Kuning 20 4 - - 24 46
2. Uret 2 - - - - -
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.4.2.4 Tanaman Tomat
OPT yang menyerang pertanaman tomat di Kabupaten Boyolali adalah
Busuk Phitopthora. Total luas serangan OPT pada pertanaman tomat Tahun
2015 mencapai 2 Ha, atau 2,32% dari luas tanam (86 Ha), yang seluruhnya
merupakan serangan ringan. Jika dibanding dengan Tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 2 Ha atau sebesar 100 %.
Tabel 2.13 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Tomat
Tahun 2015
No. OPT Tanaman
Tomat
Luas Serangan Tahun 2015 Luas
Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Puso Total
1. Busuk
Phytopthora
2 - - - - -
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
47
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.4.2.5 Tanaman Mangga
OPT yang menyerang pertanaman mangga di Kabupaten Boyolali
diantaranya adalah: Lalat Buah.Total luas serangan OPT pada pertanaman
mangga Tahun 2015 mencapai 495 pohon, atau 44 % dari seluruh jumlah
populasi (1.125 pohon), yang seluruhnya merupakan serangan ringan jika
dibanding dengan Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 495 pohon.
Tabel 2.14 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Mangga
Tahun 2015
No. OPT Tanaman
Mangga
Jumlah Serangan Tahun 2015
(Pohon) Jumlah Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Total
1. Lalat Buah 495 - - 495 -
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.4.2.6 Tanaman Pepaya
OPT yang menyerang pertanaman pepaya di Kabupaten Boyolali
diantaranya adalah: Kutu Putih dan Virus Kuning. Total luas serangan OPT
pada pertanaman pepaya Tahun 2015 mencapai 38.450 pohon, atau 10,6%
dari luas tanam (358.186 pohon), yang seluruhnya merupakan serangan
ringan, Jika dibanding dengan Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
38.450 pohon.
Tabel 2.15 Kumulatif Serangan OPT Utama pada Pertanaman Pepaya
Tahun 2015
No. OPT Tanaman
Pepaya
Luas Serangan Tahun 2015 Luas Serangan
2014 Ringan Sedang Berat Total
1. Kutu Putih 35.450 - - 35.450 5.400
2. Virus Kuning 3.000 - - 3.000 -
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
48
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2.3.5. Ketersediaan Alat Mesin Pertanian
Alat mesin pertanian (alsintan) merupakan sarana yang sangat
mendukung dalam kegiatan pertanian mulai dari budidaya sampai dengan
pasca panennya. Perkembangan ketersediaan alat dan mesin pertanian di
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16 Perkembangan Ketersediaan Alsintan di Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 – 2015
No. Jenis Alsintan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. Traktor Roda 2 88 100 7 121 93
2. Traktor Roda 4 - 1 1 2 5
3. Rice
Transplanter
- - - - 15
4. Combine
Harvester
- - - - 15
5. Pompa Air 56 37 64 78 163
6. Power Threser 10 23 2 12 15
7. Corn Sheller - 21 - - 5
8. APPO 3 2 5 15 2
9. Bed Dryer 2 - - - -
10. Perajang
Tembakau :
- Mesin Diesel - - - - 32
- Listrik 78 42 11 47 32
- Manual - - - - 71
11. Hand Sprayer :
- Manual 40 20 9 58 20
- Elektrik - - - - 15
12. Cultivator - 1 - 11 1
13. Motor Roda 3 - - 2 2 3
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali, Tahun 2015
2.3.6. Pupuk Bersubsidi
Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Boyolali direncanakan
berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dibuat oleh
kelompok. Dalam penerapannya, alokasi pupuk bersubsidi berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian, Peraturan Gubernur, dan Peraturan Bupati.
49
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Alokasi pupuk bersubsidi selama 5 tahun seperti terlihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 2.17 Alokasi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Boyolali Tahun 2011 – 2015
No. Jenis Pupuk Tahun (Ton)
2011 2012 2013 2014 2015
1. Urea 29.020 29.020 28.100 28.200 28.200
2. SP-36 3.030 5.570 6.208 6.708 6.700
3. ZA 5.442 7.216 7.300 8.745 9.100
4. NPK 10.724 10.203 13.358 13.659 13.900
5. Organik 5.148 6,112 .100 5.035 5.600
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.3.7. Penggunaan Dana APBD dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penggunaan dana APBD dan PAD Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali tahun 2011- 2015 dapat dilihat pada tabel di
bawah:
Tabel 2.18 Alokasi Anggaran dan Realisasi APBD Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2011 – 2015
No. Tahun Pagu Anggaran Realisasi Prosent
ase Target PAD Realisasi
Prosent
ase
1 2011 8.773.316.000 8.104.823.897 92,38 55.000.000 30.195.600 54,90
2 2012 7.993.903.000 7.408.564.801 93,38 73.613.000 73.714.000 100,14
3 2013 7.133.902.000 6.681.585.426 93,66 83.276.000 83.434.000 100,19
4 2014 16.999.051.000 16.162.227.562 95,08 97.500.000 97.741.000 100,25
5 2015 28.414.456.000 27.444.432.672 96,59 105.000.000 105.150.000 100,14
Sumber : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali,
Tahun 2015
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
Dinamika lingkungan internal dan eksternal baik tantangan maupun
peluang yang akan dihadapi, perlu menjadi perhatian agar peningkatkan
kinerja pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
50
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Boyolali dalam kurun waktu 5 tahun ke depan dapat tercapai. Hal ini
diperlukan guna mempertajam kebijakan pelayanan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali untuk mendukung
pencapaian target dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah.
2.4.1.Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
1. Karakteristik setiap kecamatan yang berbeda-beda baik di wilayah
Kabupaten Boyolali bagian Utara dan bagian Selatan maupun di wilayah
Kabupaten Boyolali bagian atas (lereng G. Merapi dan G. Merbabu) dan
bagian bawah mempunyai keunggulan yang didasarkan atas potensi
masing-masing wilayah, menimbulkan potensi kerjasama ekonomi antar
wilayah yang besar. Hal ini disebabkan karena setiap kecamatan
mempunyai keunggulan yang relatif berbeda.
2. Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian, baik komoditas
pertanian tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.
3. Infrastruktur pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan
belum optimal
4. Dampak Perubahan iklim (DPI) yang memicu terjadinya bencana alam dan
serangan OPT.
5. Penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang belum sesuai anjuran.
6. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan terbatasnya
pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani dalam pengembangan
pertanian tanaman pangan dan Hortikultura
7. Semakin terbatasnya tenaga kerja trampil dan produktif yang mau bekerja
di sektor pertanian
8. Kurangnya jumlah SDM Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan.
9. Masuknya komoditas pertanian impor yang menyaingi produk petani.
10. Semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat sehingga
menuntut produk pertanian yang semakin aman dikonsumsi.
11. Ketersediaan sarana prasarana yang belum memadai.
51
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
12. Adanya alih fungsi lahan pertanian ke non sektor pertanian.
2.4.2.Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali
1. Ketersediaan lahan kering yang cukup luas berpotensi untuk
pengembangan tanaman pangan seperti padi gogo dan palawija
2. Dalam 5 tahun ke depan akan dikembangkan komoditas-komoditas
andalan Kabupaten Boyolali baik tanaman pangan, hortikultura, maupun
perkebunan pada 8 (delapan) komoditas utama yaitu Padi, Jagung,
Kedelai, Buah (pepaya), Sayuran (bawang merah dan cabe), Biofarmaka
(jahe dan kencur), Perkebunan (cengkeh, kopi, kelapa, tembakau, tebu),
dan Rempah Penyegar (lada dan atsiri).
3. Pengembangan perkebunan rakyat mulai dari sektor hulu sampai dengan
sektor hilir.
4. Pelayanan informasi pasar dan pembinaan pemasaran hasil usaha
pertanian dan perkebunan.
5. Peningkatan intensifikasi pertanian, penerapan GAP, SOP, dan GHP.
6. Mitigasi dan antisipasi perubahan iklim sudah menjadi komitmen
pemerintah, dan sudah adanya integrasi kegiatan untuk mengantisipasi
dampak perubahan iklim.
7. Pengembangan pupuk organik, agensia hayati, pestisida nabati serta
anjuran penggunaan pupuk serta pestisida melalui sekolah lapang.
8. Peningkatan kapasitas kelembagaan petani serta ketrampilan petani
melalui bintek, kursus, magang dan sekolah lapang.
9. Modernisasi pertanian melalui penggunaan alat mesin pertanian untuk
mengantisipasi semakin berkurangnya minat tenaga kerja produktif pada
sektor pertanian.
10. Optimalisasi SDM pertanian yang sudah ada dan peningkatan kapasitas
aparat pemerintah.
11. Pengembangan komoditas pertanian unggul dan promosi produk petani
Boyolali.
12. Pembinaan usaha agribisnis dengan pola kemitraan.
52
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
13. Pengembangan sistem jaminan mutu pangan organik dan ramah
lingkungan.
14. Optimalisasi lahan melalui intensifikasi pertanian, pemantapan sapta
usaha tani dan mendorong dilaksanakannya peraturan tentang tata ruang
dan lahan pertanian berkelanjutan.
53
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi
isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan, dan secara moral serta etika birokratis
dapat dipertanggungjawabkan.
Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD
senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi
pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari
masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar
ke dalam yang tidak boleh diabaikan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau
hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD di masa datang.
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis internal
berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal
berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi SKPD di masa 5
tahun mendatang.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Identifikasi permasalahan yang dihadapi dalam usaha di bidang pertanian
dan perkebunan dalam konteks budidaya tanaman memiliki resiko yang
cukup tinggi yang diakibatkan oleh iklim yang tidak menentu, serangan hama
54
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
dan penyakit dan kualitas pemeliharaan, sehingga mengakibatkan
penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya.
Usaha Agribisnis hortikultura sebagian besar masih berskala kecil
sehingga belum mampu mensuplai kebutuhan pasar domestik maupun
internasional. Walaupun demikian, sebenarnya saat ini telah ada juga
beberapa komoditas hortikultura unggulan Kabupaten Boyolali yang telah
dimanfaatkan oleh para eksportir luar daerah untuk diperjual belikan sebagai
komoditas eksport, yaitu labu siam dan cabe besar. Sedangkan yang sudah
masuk ke dalam pasar modern diantaranya wortel, tomat, labu siam, sawi,
brokoli, kobis, cabe, dan labu siam.
Perubahan pola iklim selama hampir 5 tahun mengakibatkan banyak
tanaman buah tidak berproduksi secara optimal. Hampir semua komoditas
buah mengalami penurunan jumlah produksi di tahun 2015.
Curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan banyaknya usaha agribisnis
tanaman sayuran dan buah semusim seperti melon, tomat, dan cabe
mengalami kerugian. Hal ini disebabkan tanaman tidak tahan dengan kondisi
basah, Jika curah hujan kurang juga mengakibatkan banyaknya tanaman
padi akan kekeringan sehingga produktivitas turun.
Masih rendahnya penanganan pasca panen produk-produk tanaman
pangan, hortikultura maupun perkebunan oleh petani sehingga banyak
komoditas yang terbuang dan mutu produknya kalah bersaing dengan daerah
lain sehingga belum bisa masuk ke pasar modern dengan bargaining harga
yang layak.
Beberapa permasalahan yang perlu untuk mendapatkan perhatian dalam
pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan
dalam kurun waktu 2016—2021 adalah sebagai berikut :
1. Belum optimalnya produktivitas pertanian, baik pertanian tanaman
pangan, hortikultura, maupun perkebunan;
2. Masih rendahnya kesejahteraan petani di sektor tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan;
55
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3. Masih rendahnya daya saing beberapa produk pertanian tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan;
4. Maraknya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
5. Perubahan iklim global, berakibat terjadi perubahan musim, sehingga
meningkatkan perkembangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan;
6. Masih terbatasnya akses petani ke permodalan dan teknologi;
7. Keterbatasan petani dalam kepemilikan modal;
8. Masih mahalnya teknologi mekanisasi;
9. Belum optimalnya infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan;
10. Semakin terbatasnya sumberdaya manusia petani pertanian tanaman
pangan dan hortikultura dan generasi muda kurang tertarik untuk
mengembangkan usaha di bidang pertanian;
11. Masih kurangnya kualitas SDM petani;
12. Sempitnya kepemilikan lahan, sehingga usaha tani tidak efisien;
13. Belum mandirinya kelompok tani dalam penyediaan benih;
14. Kemampuan petani dalam mengadopsi teknologi maju relatif masih
rendah;
15. Semakin terbatasnya sumberdaya manusia petani pertanian tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan, serta generasi muda kurang
tertarik untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun 2016—2021 menetapkan visi yang merupakan rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu
"Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera".
Sebagai upaya untuk mencapai Visi tersebut, telah ditetapkan Misi
pembangunan Kabupaten Boyolali, yaitu:
1. Boyolali, melanjutkan semangat Pro Investasi;
56
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
2. Boyolali membangun untuk perubahan;
3. Boyolali, bersih, berintegratis, sejahtera;
4. Boyolali, sehat, produktif, dan berdaya saing;
5. Boyolali, lumbung padi dan pangan nasional;
6. Boyolali kota susu, produsen daging dan hasil ternak/perikanan;
7. Boyolali, lebih maju dan berteknologi.
Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Bupati, terkait dengan
tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali tersebut di atas adalah untuk mendukung Misi Kelima,
yaitu Boyolali, lumbung padi dan pangan nasional melalui program dan
kegiatan 5 tahun mendatang.
Dengan berpedoman pada RPJMD maka Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali sesuai tugas dan fungsinya bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan program-program yang berkontribusi dalam menunjang
keberhasilan mewujudkan target capaian program prioritas utama. Dalam
perjalanan pelaksanan program tentunya terdapat faktor penghambat dan
pendorong dalam urusan pelayanan pada Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali sebagaimana diuraikan tabel berikut ini:
57
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 3.1. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Bupati Boyolali
Visi : Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera
Misi dan Program
Bupati dan Wakil
Bupati Terpilih
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi : Boyolali,
lumbung padi dan
pangan nasional
� Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebun
an
� Program
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas dan
Mutu Tanaman
Perkebunan
Berkelanjutan
� Belum
optimalnya
produktivitas
pertanian,
baik pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura,
maupun
perkebunan.
� Perubahan
iklim global,
berakibat
terjadi
perubahan
musim,
sehingga
meningkatkan
perkembangan
organisme
pengganggu
tumbuhan
(OPT)
pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan.
� Masih
terbatasnya
akses petani
ke permodalan
dan teknologi.
� Masih
mahalnya
teknologi
� Tingkat kerusakan
infrastruktur
pertanian
(jaringan irigasi
dan jalan usaha
tani) yang cukup
tinggi
� Penerapan GAP
(Good Agricultral
Processes) belum
optimal di
kelompok tan
� Terjadinya
dampak
perubahan iklim
yang berakibat
terjadinya
perubahan
musim,
perkembangan
populasi OPT
(Organisme
Pengganggu
Tanaman)
� Penerapan inovasi
teknologi masih
rendah
� Semakin
berkurangnya dan
mahalnya upah
tenaga kerja
pertanian dan
kurangnyaperalata
n mekanisasi
pertanian
� Maraknya alih
fungsi lahan dan
� Undang-Undang
Nomor 41 Tahun
2009 tentang
Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan
Berkelanjutan
� Undang-Undang
Nomor 19 Tahun
2013 tentang
Perlindungan
dan
Pemberdayaan
Petani
� Peraturan
Daerah Provinsi
Jawa Tengah
Nomor 2 Tahun
2013 tentang
Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan
Berkelanjutan
Provinsi Jawa
Tengah
� Peraturan
Daerah
Kabupaten
Boyolali Nomor 9
Tahun 2011
tentang Rencana
Tata Ruang
Wilayah
Kabupaten
Boyolali tahun
2011-2031
� Peraturan
58
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Visi : Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera
Misi dan Program
Bupati dan Wakil
Bupati Terpilih
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
mekanisasi
� Belum
optimalnya
infrastruktur,
sarana dan
prasarana
pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan.
� Sempitnya
kepemilikan
lahan,
sehingga
usaha tani
tidak efisien.
� Belum
mandirinya
kelompok tani
dalam
penyediaan
benih.
� Kemampuan
petani dalam
mengadopsi
teknologi maju
relatif masih
rendah
� Maraknya alih
fungsi lahan
pertanian ke
non pertanian
fragmentasi lahan
pertanian
� Letak wilayah Kab.
Boyolali yang
masuk dalam
wilayah kronis/
endemis
Organisme
Pengganggu
Tanaman (OPT)
Daerah
Kabupaten
Boyolali Nomor
17 Tahun 2016
tentang tentang
Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan
Berkelanjutan
Kabupaten
Boyolali
� Tersedianya
dukungan dana
bantuan
Pemerintah
berupa sarana
produksi
pertanian
� Masih
kurangnya
kualitas SDM
petani.
� Semakin
terbatasnya
sumberdaya
manusia
� Sumber daya
manusia (SDM)
petani dan
kelembagaan
petani yang masih
rendah
� Undang-Undang
Nomor 19 Tahun
2013 tentang
Perlindungan
dan
Pemberdayaan
Petani
59
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Visi : Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera
Misi dan Program
Bupati dan Wakil
Bupati Terpilih
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
petani
pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan,
serta generasi
muda kurang
tertarik untuk
mengembangk
an usaha di
bidang
pertanian.
Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/
Perkebunan
Masih
rendahnya daya
saing beberapa
produk
pertanian
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan perkebunan
� Penerapan GAP
(Good Agricultral
Processes) dan
GHP (Good
Handling Product)
belum optimal di
kelompok tani
berakibat kualitas
produk yang
kurang baik
� Kurangnya
informasi harga
pasar dan
kemitraan dalam
pemasaran produk
pertanian
� Jatuhnya harga
produk pada saat
panen raya
� Undang-Undang
Nomor 12 Tahun
1992 tentang
Sistem Budidaya
Tanaman
� Undang-Undang
Nomor 19 Tahun
2013 tentang
Perlindungan
dan
Pemberdayaan
Petani
� Diberlakukannya
Pasar Bebas
Asean/
Masyarakat
Ekonomi Asean
(MEA)
� Adanya fasilitasi
alat mesi
pertanian berupa
alat mesin pasca
panen
Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
Masih
rendahnya
kesejahteraan
petani di sektor
tanaman
� Harga produk
jatuh pada saat
panen raya
� Belum adanya
jaminan pasar
� Instruksi
Presiden RI
Nomor 5 Tahun
2015 Tentang
Kebijakan
60
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Visi : Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera
Misi dan Program
Bupati dan Wakil
Bupati Terpilih
Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
pangan,
hortikultura,
dan perkebunan
� Kurangnya
kesadaran petani
dalam
perlindungan
usaha tani
Pengadaan
Gabah/ Beras
dan penyaluran
beras oleh
Pemerintah
Keterbatasan
petani dalam
kepemilikan
modal
Lemahnya
permodalan petani
� Fasilitasi
Asuransi Usaha
Tani Padi (AUTP)
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas
Provinsi
3.3.1.Telaahan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019
Visi dari Kementerian Pertanian adalah Terwujudnya Sistem Pertanian-
Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan
Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk
Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Dalam rangka mewujudkan
visi ini maka misi Kementerian Pertanian adalah :
1. Mewujudkan kedaulatan pangan.
2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.
3. Mewujudkan kesejahteraan petani.
4. Mewujudkan Reformasi Birokrasi.
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Pertanian, maka tujuan
pembangunan pertanian periode 2015-2019 yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan
kedaulatan pangan.
2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian.
3. Meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
5. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang
amanah dan profesional.
61
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai
dalam dalam periode 2015-2019 adalah :
1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging
dan gula.
2. Peningkatan diversifikasi pangan.
3. Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi
pasar ekspor dan substitusi impor.
4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi.
5. Peningkatan pendapatan keluarga petani.
6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat bahwa Rencana Strategis
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali sudah
sinergis dengan Rencana Strategis Kementerian Pertanian.
3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Provinsi
3.3.2.1. Telaahan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Jawa Tengah 2013-2018
Visi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa
Tengah tahun 2013-2018 dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Tengah
adalah “MENJADI PILAR UTAMA PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA YANG UNGGUL”. Dalam upaya mewujudkan
visi dimaksud, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Jawa Tengah memiliki misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang
berkelanjutan;
2. Meningkatkan efisiensi dalam usaha pertanian tanaman pangan dan
hortikultura;
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura;
4. Meningkatkan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian tanaman
pangan dan hortikultura.
62
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura
Provinsi Jawa Tengah yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan
hortikultura.
2. Meningkatnya infrastruktur pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
3. Meningkatnya modernisasi sarana pertanian.
4. Terwujudnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura berkelanjutan
melalui peningkatan mutu hasil pertanian.
5. Terwujudnya usaha pertanian tanaman pangan yang efisien.
6. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia
Pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura.
7. Meningkatnya pelayanan aparatur Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortkultura.
Sasaran program kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura secara kualitatif yang akan dicapai pada tahun 2013-2018
sebagai berikut:
1. Tewujudnya peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan
hortikultura yang berkelanjutan.
2. Terkendalinya serangan OPT, antisipasi dan penanggulangan dampak
perubahan iklim.
3. Terlaksananya kegiatan perbenihan dan sertifikasi benih.
4. Terwujudnya penyediaan infrastruktur tanaman pangan dan hortikultura.
5. Terwujudnya peningkatan sarana alsintan.
6. Meningkatnya jumlah sertifikasi mutu organik
7. Meningkatnya efisiensi usaha pertanian.
8. Terwujudnya peningkatan kemampuan Sumber Daya manusia pertanian
tanaman pangan dan hortikultura.
9. Tersedianya kegiatan pendukung bagi aparatur dinas pertanian tanaman
pangan dan hortikultura.
63
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3.3.2.2. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
2013-2018
Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu tahun
2013-2018 adalah:
“MENJADI INSTITUSI TERDEPAN DALAM MEWUJUDKAN PERKEBUNAN
YANG MANDIRI, BERDAYA SAINGDAN BERKELANJUTAN”. Dalam upaya
mewujudkan Visi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ditempuh melalui 4
misi Pembangunan Perkebunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018, sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumberdaya perkebunan yang berkualitas dan mendukung
ketersediaan bahan baku industri berbasis perkebunan untuk
memperkuat perekonomian daerah dan ekspor.
2. Mewujudkan sistem kelembagaan pekebun yang mandiri dan
berkelanjutan.
3. Mengembangkan perkebunan yang ramah lingkungan, untukmenjaga
kelestarian sumber daya alam.
4. Meningkatkan mutu hasil perkebunan yang berdaya saing untuk
meningkatkan pendapatan pekebun.
Tujuan pembangunan perkebunan selama periode tahun 2013-2018
adalah :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas unggulan
perkebunan Jawa Tengah, utamanya tebu dalam mendukung pencapaian
Swasembada Gula Nasional 2014 dan berkelanjutan;
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan petani perkebunan dan
pemberdayaan masyarakat di sekitar kebun;
3. Meningkatkan populasi tanaman perkebunan dan optimalisasi lahan di
daerah lahan kritis;
4. Meningkatkan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati, agensia hayati
untuk menjaga kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan;
5. Meningkatnya luas lahan pengendalian hama penyakit dan ekplosi OPT
dampak perubahan iklim;
64
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
6. Meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Sasaran pembangunan perkebunan yang akan dicapai selama periode
tahun 2013-2018 adalah :
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas unggulan, meliputi
kelapa, kopi, kakao, karet, teh, dan cengkeh, serta terpenuhinya
kebutuhan 90% gula berbasis tebu di Jawa Tengah, untuk mendukung
swasembada gula nasional tahun 2014 dan berkelanjutan;
2. Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan petani perkebunan dan
berkurangnya konflik antara perkebunan besar dengan masyarakat;
3. Meningkatnya populasi tanaman perkebunan di daerah aliran sungai dan
tangkapan waduk dalam upaya perlindungan pencegahan erosi dan
bencana banjir;
2. Meningkatnya penanganan lahan kering;
3. Meningkatnya penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan agensia
hayati untuk menjaga kesuburan tanah dankelestarian lingkungan;
4. Meningkatnya luas lahan pengendalian untuk mengurangi bencana alam,
dampak perubahan iklim dan eksplorasi OPT;
5. Meningkatnya kualitas produk yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihat bahwa Rencana Strategis
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali sudah
sinergis dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah, khususnya komoditas yang sesuai dengan agroklimat wilayah
Kabupaten Boyolali.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
3.4.1.Telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
65
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah
yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi
implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan
SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD
dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan
kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam 5 tahun
mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka
menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta
targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Boyolali
adalah sebagai berikut : Pengembangan kawasan peruntukan pertanian
meliputi Kawasan pertanian lahan basah seluas ± 23.070 Ha dan Kawasan
pertanian lahan kering seluas ± 40.106 Ha. Lahan pertanian basah dan kering
tersebut dikelola untuk mendukung program perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang di Kabupaten Boyolali direncanakan LP2B
seluas 16.500,99 Ha dan LCP2B (Lahan Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan) seluas 4.193,007 Ha.
3.4.2.Telaahan terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS,
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar
dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program. KLHS memuat kajian antara lain:
1. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan;
2. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
3. kinerja layanan/jasa ekosistem;
4. efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
5. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
66
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Hasil telaahan terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah
munculnya pengaruh lingkungan dari pelaksanaan pembangunan sub sektor
pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan sebagai berikut :
1. Pengelolaan lahan yang Berlebihan
Agar pengelolaan lahan pertanian lebih banyak menggunakan sarana
produksi yang ramah lingkungan.
2. Penggunaan pestisida, pupuk kimia dan alat pertanian dapat
meningkatkan pencemaran
Menggalakkan sosialisasi penggunaan pupuk dan pestisida kimia sesuai
anjuran melalui SLPHT, SLPTT dan memperbanyak penggunaan pupuk
organik, agensia hayati dan pestisida nabati. Selain itu juga perlu
digalakkan standarisasi pertanian dan pengelolaan pertanian organik
secara benar dengan dibuktikan melalui uji sertifikasi organik oleh
lembaga yang berkompeten.
3. Pencemaran akibat kegiatan pertanian baik kegiatan budidaya maupun
hasil pengolahan produk. Perlu adanya fasilitasi pengolahan hasil limbah
pertanian.
3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis
Dengan menganalisa permasalahan, dan disandingkan terhadap visi misi
Bupati dan Wakil Bupati Boyolali, hasil telaahan terhadap Rencana Startegis
Kementerian Pertanian, Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Rencana Strategis Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah, telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) maka diperoleh gambaran isu strategis sebagi berikut :
1. Memantapkan produksi dan meningkatkan produktivitas terutama pada
komoditas tanaman pangan utama padi, jagung, dan kedelai sebagai
wujud kontribusi kedaulatan pangan di Kabupaten Boyolali.
2. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman hortikultura
utama (pepaya, cabe, bawang merah, jahe, dan kencur) dan komoditas
perkebunan rakyat, utamanya cengkeh, kopi, kelapa, tembakau, tebu,
lada, atsiri.
67
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3. Modernisasi pertanian sebagai sarana untuk mengefisienkan usaha tani di
bidang tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan benih unggul bersertifikat, modernisasi alat
mesin dan pembangunan insfrastruktur pertanian tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan dalam upaya peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas perkebunan
5. Meningkatkan mutu hasil pertanian melalui sertifikasi, registrasi, dan
penerapan budidaya yang lebih ramah lingkungan.
6. Meningkatkan SDM Pertanian yang berkualitas, terampil, profesional dan
mandiri.
7. Meningkatkan penyedian dan pengawasan peredaran benih bersertifikat.
8. Meningkatkan kemitraan petani, kelompok tani dengan pengusaha.
9. Meningkatkan pengamatan dan pengendalian OPT.
68
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Telaahan Visi dan Misi Daerah
Berpedoman pada arah pembangunan Kabupaten Boyolali sebagaimana
termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2025, capaian kinerja periode sebelumnya,
potensi Kabupaten Boyolali, isu-isu strategis, serta tantangan 5 tahun ke
depan, visi pembangunan Kabupaten Boyolali yang ingin diwujudkan pada
periode 2016—2021 adalah “Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju
dan Lebih Sejahtera”. Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan Misi :
1. Boyolali, melanjutkan semangat Pro Investasi;
2. Boyolali membangun untuk perubahan;
3. Boyolali, bersih, berintegratis, sejahtera;
4. Boyolali, sehat, produktif, dan berdaya saing;
5. Boyolali, lumbung padi dan pangan nasional;
6. Boyolali kota susu, produsen daging dan hasil ternak/perikanan;
7. Boyolali, lebih maju dan berteknologi.
Berdasarkan Visi dan Misi Daerah Tahun 2016—2021 yang termuat
dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 tersebut di atas, dan
mengacu kepada tugas dan fungsi nya, maka Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali akan mendukung terlaksananya visi dan misi
Bupati dan Wakil Bupati Boyolali terutama di Misi Kelima, yaitu Boyolali,
lumbung padi dan pangan nasional, Tujuan Ketujuh yaitu Meningkatkan
Produksi Bahan Pangan Pertanian sebagai Lumbung Pangan Nasional,
sebagaimana tertuang pada tabel berikut.
69
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 4.1 Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran
No. Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
1 Boyolali,
Lumbung
Padi dan
Pangan
Nasional
Meningkatkan
produksi bahan
pangan pertanian
sebagai lumbung
pangan nasional
Meningkatnya
produksi bahan
pangan untuk
berkontribusi
pada pasar
nasional
1. Jumlah
produksi
pangan utama
(padi)
2. Jumlah
produksi
pangan lainnya
:
- Jagung
- Kedelai
Sumber Data : RPJMD Kabupaten Boyolali 2016—2021
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sasaran
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 5 tahun ke depan.
Selaras dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Boyolali sebagaimana
tertuang dalam Misi Ke 5 Tujuan Ke 7 yaitu Meningkatkan Produksi Bahan
Pangan Pertanian sebagai Lumbung Pangan Nasional, maka tujuan yang
ditetapkan oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali dalam melaksanakan pembangunan pertanian tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan dalam kurun waktu Tahun 2016—2021 adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas utama tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan.
2. Menigkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sasaran RPJMD Jabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 yang menyangkut
Tujuan Meningkatkan Produksi Bahan Pangan Pertanian sebagai Lumbung
Pangan Nasional adalah Meningkatnya produksi bahan pangan untuk
70
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
berkontribusi pada pasar nasional. Dalam rangka mencapai sasaran RPJMD
tersebut maka Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan menjabarkan
sasaran RPJMD menjadi beberapa sasaran strategis Tahun 2016—2021
sebagai berikut :
1. Terwujudnya peningkatan produksi komoditas utama tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan.
2. Terwujudnya peningkatan pendapatan keluarga petani.
71
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kondisi
Awal 2016*)
Target /Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditas utama tan. pangan, hortikultura, dan perkebunan
Peningkatan produksi komoditas utama tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan
Jumlah produksi pangan utama (padi) (Ton) Jumlah produksi pangan lainnya (Ton) : Jagung Kedele
284.548
135.046 6.728
287.334
135.721 6.762
290.147
136.400
292.987
137.082 6.829
295.855
137.767 6.864
298.751
138.456 6.898
Jumlah produksi tan. hortikultura (Kuintal) :
Pepaya 120.000 121.200 122.412 123.636 124.872 126.121 Cabe 110.000 111.100 112.211 113.333 114.466 115.611 Bawang Merah 32.000 30.300 30.603 30.909 31.218 31.530 Jahe 10.250 10.353 10.457 10.561 10.667 10.773 Kencur 16.500 16.665 16.832 17.000 17.170 17.342
Jumlah produksi tanaman perkebunan :
Cengkeh (Ton) 300 315 330,75 347,29 364,65 382,88 Kopi (Ton) 120 126 132,30 138,92 145,86 153,15 Kelapa (Ton) 4.366 4.584 4.813,52 5.054,19 5.306,90 5.572,25 Tembakau (Ton) 4.101 4.306,05 4.521,35 4.747,42 4.984,79 5.234,03 Tebu (Ton) 28.410 29.820 31,311 32.876,55 34.520,38 36.246,40 Lada (Ton) 20 19,95 20,95 21,99 23,09 24,25 Atsiri (Ku
Minyak) 47 17.35 51,82 54,41 57,13 59,99
2. Menigkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Peningkatan pendapatan keluarga petani
Pendapatan petani per komoditas per tahun (Rp.000) :
72
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
petani
Padi 2.034.376.400
2.054.296.250
2.074.405.700
2.094.708.700
2.115.217.100
2.135.919.050
Jagung 418.642.600
420.735.100
422.840.000
424.954.200
427.077.700
429.213.600
Kedele 37.676.800
37.867.200
38.052.000
38.242.400
38.438.400
38.628.800
Pepaya 22.800.000
23.028.000
23.258.280
23.490.840
23.725.680
23.962.990
Cabe 132.000.000
133.320.000
134.653.200
135.999.600
137.359.200
138.733.200
Bawang Merah 40.000.000
37.875.000
38.253.750
38.636.250
39.022.500
39.412.500
Jahe 1.640.000 1.656.480 2.673.120 1.689.760 1.706.720 1.723.680
Kencur 4.125.000 4.166.250 4.208.000 4.250.000 4.292.500 4.335.500
Cengkeh 3.037.920 3.189.816 3.349.307 3.516.797 3.692.592 3.877.196
Kopi 2.708.880 2.844.324 2.986.540 3.135.980 3.292.644 3.457.208
Kelapa 3.059.474 3.212.238 3.373.074 3.541.724 3.718.810 3.904.754
Tembakau 72.690.225
76.324.73 80.140.929
84.148.019
88.355.403
92.773.182
Tebu 4.204.680 4.413.360 4.634.028 4.865.729 5.109.016 5.364.615
Lada 1.880.200 1.875.499 1.969.509 2.067.280 2.170.691 2.279.742
Atsiri 1.149.935 424.497 1.267.864 1.331.233 1.397.783 1.467.757
*) Target Tahun 2016
Sumber Data : Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kab. Boyolali
73
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
4.3. Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD adalah strategi dan kebijakan
SKPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras
dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam
RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD menunjukkan
bagaimana cara SKPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah SKPD, dan
target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan
fungsi SKPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD selanjutnya menjadi
dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang
menjadi tugas dan fungsi SKPD.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan
efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di
dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem
manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Strategi dan arah kebijakan yang dipilih Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka
menengah (Renstra) diselaraskan dengan strategi dan kebijakan RPJMD
Kabupaten Boyolali.
4.3.1.Strategi
Rumusan strategi berupa pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Penetapan strategi dilakukan untuk
menjawab bagaimana tahap-tahap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
dengan batas waktu tertentu.
74
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Berdasarkan isu strategis saat ini, identifikasi peluang dan tantangan,
maupun permasalahan di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan untuk 5 tahun ke depan, maka dapat ditetapkan strategi
pembangunan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan produksi dan produktivitas melalui intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
2. Meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat.
3. Meningkatkan penggunaan alat mesin pertanian yang modern.
4. Melaksanakan pengembangan/rehabilitasi infrastruktur pertanian tanaman
tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
5. Meningkatkan penggunaan dan ketrampilan pembuatan pupuk organik,
pestisida nabati, dan agensia hayati yang ramah lingkungan.
6. Melakukan pengamanan produksi dengan prinsip Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) dan antisipasi Dampak Perubahan Iklim.
7. Meningkatkan efisiensi usaha pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan melalui analisa ekonomi usaha tani, pemantauan pasar,
pengamatan susut hasil, dan promosi daerah.
8. Meningkatkan produk yang yang mempunyai nilai tambah, daya saing, dan
ekspor melalui sertifikasi jaminan mutu (SNI, Organik, Good Agricultural
Practices, Good Handling Practices, Good Manucfacturing Practices).
9. Meningkatkan kualitas SDM petani dan kelembagaan petani untuk
meningkatkan akses petani terhadap faktor produksi, teknologi, informasi,
pemasaran, maupun akses permodalan dengan melibatkan minimal 25%
perempuan dalam setiap kegiatan pelatihan.
10. Membangun kemitraan antara petani dengan pengusaha.
11. Melaksanakan pengembangan administrasi perkantoran, peningkatan sarana
dan prasarana aparatur, peningkatan disiplin serta kapasitas aparatur dinas
75
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan.
12. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian untuk mendukung ketahanan
pangan.
4.3.2. Kebijakan
1. Peningkatan produktivitas dan produksi melalui intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
2. Peningkatan pemakaian benih varietas unggul bersertifikat.
3. Modernisasi alat mesin pertanian.
4. Menyiapkan dukungan infrastruktur untuk meningkatkan produksi
pertanian tanaman tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
5. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk
mengembangkan pupuk organik, pestisida nabati, dan agensia hayati yang
ramah lingkungan.
6. Pengamanan pertanaman dan produksi dari gangguan OPT dengan prinsip
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan antisipasi Dampak Perubahan Iklim
(DPI).
7. Penanganan hasil produksi melalui perbaikan panen dan pasca panen serta
pembukaan jejaring pasar melalui berbagai promosi pemasaran.
8. Penerapan standar mutu (SNI, Organik, Good Agricultural Practices, Good
Handling Practices, Good Manucfacturing Practices).
9. Pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan petani.
10. Peningkatan kesejahteraan petani dengan pemberdayaan lahan/ pekarangan
melalui pengembangan MPTS (Multiple Purposes Tree Species).
11. Membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait.
12. Pelibatan minimal 25% peserta perempuan dalam kegiatan peningkatan
SDM petani.
76
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 4.3. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021
No. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatka
n produksi
dan
produktivitas
komoditas
utama
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan
Terwujudnya
peningkatan
produksi
komoditas
utama
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan
1. Meningkatkan produksi dan
produktivitas melalui
intensifikasi usaha tani
tanaman pangan,
hortikultura, dan
perkebunan.
2. Meningkatkan pemakaian
benih varietas unggul
bersertifikat.
3. Meningkatkan penggunaan
alat mesin pertanian yang
modern.
4. Melaksanakan
pengembangan/rehabilitasi
infrastruktur pertanian
tanaman tanaman pangan,
hortikultura, dan
perkebunan.
5. Meningkatkan penggunaan
pupuk organik, pestisida
nabati, dan agensia hayati
yang ramah lingkungan.
6. Melakukan pengamanan
produksi melalui
pencegahan, pengendalian,
dan pemantauan organisme
pengganggu tanaman (OPT)
serta melakukan mitigasi
akibat bencana alam, banjir,
dan kekeringan.
7. Meningkatkan efisiensi
usaha pertanian tanaman
pangan, hortikultura, dan
perkebunan melalui analisa
ekonomi usaha tani,
pemantauan pasar,
pengamatan susut hasil,
dan promosi daerah.
1. Peningkatan produksi
dan produktivitas melalui
intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani
tanaman pangan,
hortikultura, dan
perkebunan.
2. Peningkatan penggunaan
benih varietas unggul
bersertifikat.
3. Modernisasi alat mesin
pertanian.
4. Menyiapkan dukungan
infrastruktur untuk
meningkatkan produksi
pertanian tanaman
tanaman pangan,
hortikultura, dan
perkebunan.
5. Peningkatan
pengetahuan dan
ketrampilan masyarakat
untuk mengembangkan
pupuk organik, pestisida
nabati, dan agensia
hayati yang ramah
lingkungan.
6. Pengamanan pertanaman
dan produksi dari
gangguan OPT serta
bencana alam, banjir,
dan kekeringan.
7. Pengamanan produksi
melalui perbaikan panen
dan pasca panen serta
pembukaan pasar melalui
berbagai promosi
pemasaran.
8. Peningkatan
kesejahteraan petani
dengan pemberdayaan
lahan/ pekarangan
77
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
No. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
melalui pengembangan
komoditas tanaman
buah-buahan tahunan.
2. Menigkatkan
kesejahteraan
petani
Terwujudnya
peningkatan
pendapatan
keluarga
petani
1. Peningkatan volume
perdagangan produk hasil
pertanian serta peningkatan
jumlah petani dan kelompok
tani yang mendapatkan
pelatihan dan mendapatkan
sertifikat mutu produk.
1. Penerapan standar mutu
(SNI, Organik, Good
Agricultural Practices,
Good Handling Practices,
Good Manucfacturing
Practices).
2. Pemberdayaan petani dan
penguatan kelembagaan
petani.
3. Meningkatny
a pelayanan
aparatur
dinas
Tersedianya
dukungan
manajemen
aparatur
Tersedianya kegiatan
pendukung dalam pelaksanaan
pembangunan bidang pertanian
1. Peningkatan SDM bidang
pertanian.
2. Pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana
kantor.
78
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka
mencapai tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan
dalam program dan kegiatan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
tugas dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program,
sedangkan program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi
pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna
mencapai sasaran tertentu. Sementara itu yang dimaksud dengan indikator
kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan baik kualitatif
maupun kuantitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan
yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat
kegiatan pemantauan dan evaluasi baik kinerja input, output, outcome maupun
impact yang sesuai dengan sasaran rencana program dan kegiatan.
Disisi lain, indikator sasaran diartikan sebagai ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan,
sedangkan pagu indikatif adalah patokan batas maksimal anggaran yang
diberikan kepada SKPD dan penentuan alokasi belanjanya dengan didasarkan
pada kebutuhan dan prioritas program.
Program pembangunan pertanian perkebunan dan kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor
14 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 . Program dan kegiatan dalam
Rencana Strategis Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali Tahun 2016—2021 , meliputi: Program Kewenangan Urusan Pilihan
79
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Pertanian, Urusan Pilihan Kehutanan, Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan,
dan Fungsi Lainnya yang menjadi kewenangan daerah; dengan rincian sebagai
berikut:
5.1 Kewenangan Urusan Pilihan
5.1.1 Kewenangan Urusan Pilihan Pertanian
Urusan Pilihan Pertanian meliputi program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Kegiatan:
a. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan.
b. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan.
c. Penguatan Kelembagaan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida.
d. Perlindungan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman.
e. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan Palawija.
f. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Kebijakan Subsidi Pertanian.
g. Pengembangan Perbenihan/ Pembibitan.
h. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah
Lingkungan.
i. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Ramah Lingkungan Tanaman
Obat.
j. Peningkatan Produksi dan Produktivias Produk Sayuran Ramah
Lingkungan.
k. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sarana dan Prasarana Pertanian.
l. Pemberdayaan Kelembagaan P3A/GP3A.
m. Pengendalian/Pencegahan Alih Fungsi Lahan.
n. Penyusunan Data dan Informasi Pertanian/ Perkebunan.
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan.
Kegiatan :
80
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
a. Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan
Penyegar.
b. Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim.
c. Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan.
d. Pengembangan Penanganan Pasca Panen Komoditas Perkebunan.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan.
f. Pengembangan Usaha Tani konservasi, Lahan Kritis, DAS dan Tangkapan
Waduk.
g. Pengembangan Pengelolaan Perbenihan Perkebunan.
h. Fasilitasi Penggunaan dan Pengelolaan Alsin Perkebunan.
i. Pengembangan Usaha Kelembagaan dan SDM Perkebunan.
3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan.
Kegiatan :
a. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan.
b. Promosi Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah.
c. Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Masyatakat.
4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Kegiatan:
a. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani.
b. Fasilitasi Pengelolaan Hasil, Pasca Panen dan Pemasaran Komoditas
Perkebunan.
c. Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku.
d. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan.
e. Peningkatan Sistem Insentif dan Disinsentif Bagi Petani/ Kelompok Tani.
5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan).
Kegiatan:
81
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
a. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Subsidi Pertanian.
b. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi, Palawija.
c. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan.
6. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya.
Kegiatan:
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
7. Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah
Lingkungan.
Kegiatan:
a. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Produk Buah Ramah
Lingkungan.
8. Program Pembangunan Daerah Terpadu
Kegiatan:
a. Pemberdayaan Kelembagaan P3A/GP3A.
5.1.2 Kewenangan Urusan Pilihan Kehutanan.
Urusan Pilihan Kehutanan meliputi program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Kegiatan :
a. Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu.
b. Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan.
c. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan.
2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
Kegiatan :
a. Pemeliharaan Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata.
b. Pembinaan, Pengendalian, dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan.
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
Kegiatan :
82
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
a. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
5.2 Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah
5.2.1 Perencanaan
Fungsi Penunjang Perencanaan SKPD meliputi program dan kegiatan sebagai
berikut:
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
Kegiatan :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
Kegiatan :
a. Penyusunan Renstra dan Renja SKPD.
5.2.2 Fungsi Lainnya : Administrasi Umum pada semua Perangkat Daerah
Fungsi Lainnya Administrasi Umum meliputi program dan kegiatan sebagai
berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan:
a. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.
b. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional.
c. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.
d. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja.
e. Penyediaan Alat Tulis Kantor.
f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Telepon.
h. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan.
83
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
j. Penyediaan Bahan Logistik Kantor.
k. Penyediaan Makanan dan Minuman.
l. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
m. Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran (PTT).
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Kegiatan :
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
Tabel Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan
Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
84
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tabel 5.1 Program, Indikator, Target, dan Pagu Anggaran Indikatif Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali
Tahun 2016—2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
Meningkatkan
produksi dan
produktivitas
komoditas
utama
tanaman
pangan,
hortikultura,
dan
perkebunan
Terwuju
dnya
peningka
tan
produksi
komodit
as utama
tanaman
pangan,
hortikult
ura, dan
perkebu
nan
Jumlah
produksi
pangan
utama :
- Padi
1.
Peningkat
an
Produksi
Pertanian
/
Perkebun
an
Jumlah
produksi
pangan
utama :
- Padi
Ton
279.260
284.548
5.724.719,76
287.334
5.627.392
290.147
6.185.631
292.987
6.769.944
295.855
7.443.439
298.751
8.184.783
1.749.622
Jumlah
produksi
pangan
lainnya :
Jumlah
produksi
pangan
lainnya :
Ton
- Jagung - Jagung
109.430
135.046
135.721
136.400
137.082
137.767
138.456
820.472
- Kedelai - Kedelai
5.062
6.728
6.762
6.795
6.829
6.864
6.898
40.876
Jumlah
produksi
tanaman
hortikult
ura
utama :
Jumlah
produksi
tanaman
hortikultu
ra utama :
Kuintal
-
- Pepaya - Pepaya
214.217
120.000
121.200
122.412
123.636
124.872
126.121
738.242
85
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
- Cabe - Cabe
103.318
110.000
111.100
112.211
113.333
114.466
115.611
676.722
- Bawang
Merah
- Bawang
Merah
104.357
32.000
30.300
30.603
30.909
31.218
31.530
186.560
- Jahe - Jahe
10.180
10.250
10.353
10.457
10.561
10.667
10.773
63.061
- Kencur - Kencur
12.140
16.500
16.665
16.832
17.000
17.170
17.342
101.508
a.
Penyediaa
n Sarana
Produksi
Pertanian
/Perkebu
nan
Fasilitasi
sarana
prasarana
dan
infrastrukt
ur
pertanian
Jenis
17
9
10
10
10
10
10
10
b.
Pengemb
angan
Bibit
Unggul
Pertanian
/Perkebu
nan
Bibit
unggul
hortikultu
ra yang
siap jual
Batang
1.188
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
9.000
c.
Penguata
n
Kelembag
aan
Komisi
Pengawas
an Pupuk
dan
Pestisida
Fasilitasi
KP3 dalam
Pengawas
an Pupuk
bersubsidi
Bulan
12
12
12
12
12
12
12
12
86
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
d.
Perlindun
gan dan
Pengenda
lian
Organism
e
Penggang
gu
Tanaman.
Luasan
pengendal
ian lahan
pertanian
dari
serangan
OPT
Ha
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
e.
Pengemb
angan
Intensifika
si
Tanaman
Padi dan
Palawija
Pemantau
an dan
pembinaa
n
budidaya
tanaman
padi dan
palawija
Kelomp
ok
-
-
32
35
35
35
35
35
Bidang
PTPH
f.
Monitorin
g,
Evaluasi,
dan
Pelaporan
Kebijakan
Subsidi
Pertanian
Monev
kelompok
tani
penerima
bantuan
pemerinta
h
Kelomp
ok
-
-
60
60
60
60
60
60
Bidang
PTPH
g.
Pengemb
angan
Perbeniha
n/
Pembibita
n
Benih padi
unggul
bersertifik
at yang
siap jual
Ton
10,78
10
9,75
10
10
10
10
59,75
Bidang
PTPH
h.
Peningkat
an
Produksi
dan
Produktivi
Bantuan
bibit buah
Batang
-
-
35.000
35.000
35.000
35.000
35.000
190.000
Bidang
PTPH
87
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
tas
Produk
Buah
Ramah
Lingkunga
n
i.
Peningkat
an
Produksi
dan
Produktivi
tas
Ramah
Lingkunga
n
Tanaman
Obat
Bantuan
bibit
tanaman
obat
Kg
-
-
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
24.000
Bidang
PTPH
j.
Peningkat
an
Produksi
dan
Produktivi
as Produk
Sayuran
Ramah
Lingkunga
n
Bantuan
bibit
sayuran
Kg
-
-
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
15.000
Bidang
PTPH
k.
Monitorin
g, Evaluasi
dan
Pelaporan
Sarana
dan
Prasarana
Pertanian
Laporan
pengelola
an
bantuan
sarana
prasarana
pertanian
Dokum
en
-
-
1
1
1
1
1
88
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
l.
Pemberda
yaan
Kelembag
aan
P3A/GP3
A
Peningkat
an
kapasitas
SDM
kelembag
aan
P3A/GP3A
GP3A
-
-
3
3
3
3
3
m.
Pengenda
lian/Penc
egahan
Alih
Fungsi
Lahan
Luasan
pengendal
ian LP2B
Ha 0
16.500
16.500
16.500
16.500
16.500
16.500
n.
Penyusun
an Data
dan
Informasi
Pertanian
/
Perkebun
an
User yang
tergabung
dalam
aplikasi
Komodita
Orang
-
-
27
-
-
-
-
-
Sekretariat
2.
Program
Peningkat
an
Ketahana
n Pangan
(Pertanian
/Perkebu
nan)
a.
Monitorin
g, Evaluasi
dan
Pelaporan
Kebijakan
Subsidi
Monev
kelompok
tani
penerima
bantuan
pemerinta
h
Kelomp
ok
-
60
-
-
-
-
-
60
Bidang
PTPH
89
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
Pertanian
b.
Pengemb
angan
Intensifika
si
Tanaman
Padi,
Palawija
Pemantau
an dan
pembinaa
n
budidaya
tanaman
padi dan
palawija
Kelomp
ok
-
40
-
-
-
-
-
40
Bidang
PTPH
c.
Pengemb
angan
Perbeniha
n/Perbibit
an
Benih padi
unggul
bersertifik
at
Ton
3.
Program
Pengemb
angan
dan
Pengelola
an
Jaringan
Irigasi,
Rawa dan
Jaringan
Pengairan
Lainnya
a.
Rehabilita
si/Pemeli
haraan
Jaringan
Irigasi
Peningkat
an
kapasitas
SDM
kelembag
aan
P3A/GP3A
GP3A
3
3
-
-
-
-
-
90
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
4.
Program
Peningkat
an
Produksi
dan
Produktivi
tas
Hortikultu
ra Ramah
Lingkunga
n
Bantuan
bibit buah
Batang
-
15.000
-
-
-
-
-
Program
Pembang
unan
Daerah
Terpadu
a.
Pemberda
yaan
Kelembag
aan
P3A/GP3
A
Peningkat
an
kapasitas
SDM
kelembag
aan
P3A/GP3A
GP3A
3
3
-
-
-
-
-
Jumlah
produksi
tanaman
perkebu
nan :
Peningkat
an
Produksi,
Produktifi
tas, dan
Mutu
Tanaman
Perkebun
an
Berkelanj
utan
Jumlah
produksi
tanaman
perkebun
an :
Ton
1.350.000
1.125.000
1.237.500
1.361.250
1.497.375
1.647.113
-
-
Cengkeh
- Cengkeh
413
300
315
330,75
347,29
364,65
382,88
91
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
- Kopi - Kopi
241
120
126
132,30
138,92
145,86
153,15
- Kelapa - Kelapa
4.366
4.366
3.045
3.197,25
3.357,11
3.524,97
3.701,2
2
-
Tembaka
u
-
Tembakau
4.101
4.101
2.957,85
3.105,74
3.261,03
3.424,08
3.595,2
9
- Tebu - Tebu
28.410
28.410
29.820
31.311
32.876,5
5
34.520,3
8
36.246,
40
- Lada - Lada
20
20
19,95
20,95
21,99
23,09
24,25
- Atsiri - Atsiri Ku
Minyak
13,47
47
49,35
51,82
54,41
57,13
59,99
a.
Peningkat
an
Produksi
Produktivi
tas dan
Mutu
Tanaman
Rempah
dan
Penyegar
Bantuan
bibit
tanaman
rempah
dan
penyegar
Batang
-
8.550
25.850
26.000
26.000
26.000
26.000
138.400
b.
Peningkat
an
Produksi
Produktivi
tas dan
Mutu
Tanaman
Semusim
Fasilitasi
demplot
pengemb
angan
tanaman
semusim
Ha
-
50
50
50
50
50
50
300
c.
Peningkat
an
Produksi
Produktivi
Bantuan
bibit
tanaman
perkebun
an
Batang
-
38.000
40.500
40.000
40.000
40.000
40.000
238.500
92
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
tas dan
Mutu
Tanaman
Tahunan
tahunan
d.
Pengemb
angan
Penangan
an Pasca
Panen
Komodita
s
Perkebun
an
Jumlah
kelompok
tani yang
menerapk
an GHP
dan GMP
Kelomp
ok
-
15
15
15
15
15
15
90
e.
Pengenda
lian Hama
dan
Penyakit
Tanaman
Perkebun
an
Luasan
pengendal
ian lahan
perkebun
an dari
serangan
OPT
Ha
-
-
10
10
10
10
10
50
f.
Pengemb
angan
Usaha
Tani
konservas
i, Lahan
Kritis, DAS
dan
Tangkapa
n Waduk
Luasan
lahan
yang
ditanami
untuk
konservasi
Ha
-
-
-
10
10
10
10
40
93
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
g.
Pengemb
angan
Pengelola
an
Perbeniha
n
Perkebun
an
Kelompok
penangkar
benih
perkebun
an
Kelomp
ok
-
1
1
2
2
3
3
3
h.
Fasilitasi
Pengguna
an dan
Pengelola
an Alsin
Perkebun
an
Bantuan
alsin
perkebun
an
Unit
-
-
29
2
2
3
3
3
i.
Pengemb
angan
Usaha
Kelembag
aan dan
SDM
Perkebun
an
Penguata
n
kelembag
aan
kelompok
tani
perkebun
an
Kelomp
ok
-
-
3
3
3
3
3
15
Menigkatkan
kesejahteraan
petani
Terwuju
dnya
peningka
tan
pendapa
tan
keluarga
petani
Program
Peningkat
an
Pemasara
n Hasil
Produksi
Pertanian
/
Perkebun
an
Volume
perdagan
gan
produk
usaha
pertanian
Ton
-
70.050
107.000
73.105
135.000
75.654,5
0
148.500
78.298,1
3
163.350
81.042,8
8
179.685
83.857,
78
197.654
92.244
94
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
a.
Penelitian
dan
Pengemb
angan
Pemasara
n Hasil
Produksi
Pertanian
/Perkebu
nan
Fasilitasi
legalitas
organik
padi dan
palawija
Kelomp
ok
2
2
-
-
-
-
-
2
b.
Promosi
Hasil
Produksi
Pertanian
/
Perkebun
an
Unggulan
Daerah
Pameran
yang
diikuti
Kali
3
3
3
3
3
3
3
3
c.
Pengolah
an
Informasi
Permintaa
n Pasar
Atas Hasil
Produksi
Pertanian
/Perkebu
nan
Masyatak
at
User yang
tergabung
dalam
aplikasi
Komodita
Orang
-
27
-
-
27
35
35
40
40
Sekretariat
95
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
Program
Peningkat
an
Kesejahte
raan
Petani
Cakupan
petani
yang
mendapat
pelatihan,
bantuan,
registrasi
kebun,
dan
sertifikat
mutu
Orang
-
850
-
906
1.025.000
983
1.127.500
1.062
1.264.500
1.123
1.384.450
1.219
1.515.895
1.515.895
a.
Peningkat
an
Kemampu
an
Lembaga
Petani
Pengemb
angan
agribisnis
perdesaan
Desa
-
-
38
38
38
38
38
190
b.
Fasilitasi
Pengelola
an Hasil,
Pasca
Panen
dan
Pemasara
n
Komodita
s
Perkebun
an
Bantuan
sarana
pengolaha
n hasil
perkebun
an
Jenis
-
-
3
3
3
3
3
3
c.
Penangan
an Panen
dan Pasca
Panen
Bahan
Baku
Bantuan
sarana
pengolaha
n hasil
perkebun
an
semusim
Jenis
-
-
2
3
3
3
3
3
96
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
d.
Penelitian
dan
Pengemb
angan
Pemasara
n Hasil
Produksi
Pertanian
/Perkebu
nan
Luasan
pengemb
angan
padi dan
palawija
organik
Ha
-
-
110
120
130
140
150
150
Bidang
PTPH
e.
Peningkat
an Sistem
Insentif
dan
Disinsenti
f Bagi
Petani/
Kelompok
Tani
Jaminan
perlindun
gan
terhadap
resiko
gagal
panen
Ha
-
-
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.
Program
Pemanfaa
tan
Potensi
Sumber
Daya
Hutan
a.
Pengemb
angan
Hasil
Hutan
Non Kayu
Pengemb
angan
HHBK
Kelomp
ok
3
5
-
-
-
-
-
5
Bidang
Kehutanan
97
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
b.
Perencan
aan dan
Pengemb
angan
Hutan
Kemasyar
akatan
Penguata
n
kelembag
aan tani
hutan
rakyat
Kelomp
ok
-
1
-
-
-
-
-
1
Bidang
Kehutanan
c.
Pengelola
an dan
Pemanfaa
tan Hutan
Fasilitasi
PHBM
dengan
tanaman
di bawah
tegakan
Ha
-
15,5
-
-
-
-
-
15,5
Bidang
Kehutanan
2.
Program
Rehabilita
si Hutan
dan Lahan
a.
Pemelihar
aan
Kawasan
Hutan
Industri
dan
Hutan
Wisata
Luasan
hutan
kota yang
terkelola
dengan
baik
Ha
0,2
0,2
-
-
-
-
-
0,2
Bidang
Kehutanan
b.
Pembinaa
n,
Pengenda
lian, dan
Pengawas
an
Gerakan
Rehabilita
si Hutan
dan Lahan
Rasio
hutan dan
lahan
kritis yang
direhabilit
asi
%
62,89
70,24
-
-
-
-
-
0,2
Bidang
Kehutanan
98
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
Tujuan
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Program
(outcome)
dan
Kegiatan
(output)
Satuan
2015 Pagu Anggaran (Rp. 000,-)
Unit Kerja
Penanggu
ngjawab
Lokasi Indikator
Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi
Kinerja
pada akhir
periode
Renstra
SKPD
Capaian Target Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran Target
Pagu
Anggaran
3.
Program
Perlindun
gan dan
Konservas
i Sumber
Daya
Hutan
a.
Pencegah
an dan
Pengenda
lian
Kebakara
n Hutan
dan Lahan
Tersedian
ya sarana
prasarana
pengaman
an dan
perlindun
gan hutan
Paket
3
5
-
-
-
-
-
8
Bidang
Kehutanan
Sumber Data : RPJMD Kabupaten Boyolali 2016—2021
99
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB VI
INDIKATOR SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini akan ditampilkan Indikator Kinerja Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 . Indikator kinerja ini
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam 5 tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD. Indikator kinerja ini didapatkan dengan mengidentifikasi bidang
pelayanan dalam tugas dan fungsi Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan
sasaran dalam rancangan RPJMD.
Indikator kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Boyolali yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021
No Indikator Sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Kondisi Kinerja pada awal
periode 2015
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Angka Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tanaman Pangan (Ton)
- Padi 279.260
284.548
287.334
290.147
292.987
295.855
298.751
1.749.622
- Jagung 109.430
135.046
135.721
136.400
137.082
137.767
138.456
820.472
- Kedelai 5.062
6.728
6.762
6.795
6.829
6.864
6.898
40.876
Hortikultura Utama (Ku):
- Pepaya 214.217
120.000
121.200
122.412
123.636
124.872
126.121
738.242
- Cabe 103.318
110.000
111.100
112.211
113.333
114.466
115.611
676.722
- Bawang Merah 104.357
32.000
30.300
30.603
30.909
31.218
31.530
186.560
- Jahe 10.180
10.250
10.353
10.457
10.561
10.667
10.773
63.061
- Kencur 12.140
16.500
16.665
16.832
17.000
17.170
17.342
101.508
100
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
No Indikator Sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Kondisi Kinerja pada awal
periode 2015
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2 Angka Produksi Tanaman Perkebunan
Tanaman Perkebuban Utama (Ton):
- Cengkeh
413,35
300,00
315,00
330,75
347,29
364,65
382,88
2.040,57
- Kopi
240,85
120,00
126,00
132,30
138,92
145,86
153,15
816,23
- Kelapa
4.366,00
4.366,00
4.584,30
4.813,52
5.054,19
5.306,90
5.572,25
21.191,55
- Tembakau
4.101,00
4.101,00
4.306,05
4.521,35
4.747,42
4.984,79
5.234,03
20.444,99
- Tebu
28.410,00
28.410,00
29.820,00
31.311,00
32.876,55
34.520,38
36.246,40
193.184,32
- Lada
19,78
19,78
19,95
20,95
21,99
23,09
24,25
130,24
Tanaman Perkebuban Utama (Kw Minyak):
- Atsiri
13,47
47,00
49,35
51,82
54,41
57,13
59,99
319,69
3 Volume perdagangan produk usaha pertanian/perkebunan (Ton)
- 70.050 73.105 75.654,50 78.298,13 81.042,88 83.857,78 462.008,29
4 Cakupan petani yang mendapat pelatihan, bantuan, regietrasi kebun, dan sertifikat mutu (Orang)
- 850 906 983 1.062 1.123 1.219 6.143
Sumber: RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021
101
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
1. Renstra Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
Tahun 2016—2021 berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali
Nomor 14 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 , bersifat indikatif
yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pembangunan Kabupaten Boyolali yang akan dilaksanakan selama 5 tahun,
dimaksudkan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan dalam
melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang pertanian, perkebunan, dan
kehutanan yang berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan
pada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali.
2. Program dan Kegiatan merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali guna
mendukung Visi dan Misi Kabupaten Boyolali yang telah ditetapkan dengan
implementasi sesuai tupoksi yaitu: Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan, dengan fungsi
sebagai berikut: (1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian,
perkebunan, dan kehutanan; (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan; (3)
Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pertanian, perkebunan, dan
kehutanan; (4) Pengelolaan unit pelaksana teknis Daerah (UPTD); dan (5)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
102
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
3. Program yang direncanakan selama 5 tahun ke depan meliputi Program
Kewenangan Urusan Pilihan dan Kewenangan Urusan Pendukung SKPD.
Program Kewenangan Urusan Pilihan Pertanian terdiri dari: (1) Program
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; (2) Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan; (3)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan; dan
(4) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, serta Program Kewenangan
Urusan Pendukung SKPD yang terdiri dari: (1) Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran; (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur; (3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, yang diampu oleh Sekretariat dan Bidang-Bidang yang
ada di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali.
4. Dalam rangka mendukung program peningkatan produktivitas dan produksi
tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan dibutuhkan pengembangan
infrastruktur dan sarana prasarana (alat mesin pertanian) untuk peningkatan
percepatan tanam sampai dengan penanganan pasca panen. Pengembangan
infrastruktur untuk mendukung ketersediaan air berupa pembangunan
embung, dam parit, long storage, irigasi air tanah dangkal, irigasi air tanah
dalam, jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilaksanakan dengan
prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk mendukung pembangunan
pertanian yang ramah lingkungan dan mengantisipasi Dampak Perubahan
Iklim agar tanaman berproduksi optimal.
6. Perincian lebih lanjut tentang program, kegiatan, indikator output kegiatan,
kondisi awal dan target yang memuat pagu indikatif Renstra Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Tahun 2016—2021 sesuai
dengan matrik.
103
Rancangan Rencana Strategis (Renstra)
Dispertanbunhut Kab. Boyolali
Tahun 2016 – 2021
7.2. Penutup
1. Renstra Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali
Tahun 2016—2021 sebagai arah dan pedoman seluruh Unit Kerja di Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali selama 5 tahun ke
depan.
2. Dokumen Renstra ini secara normatif telah diupayakan memuat program dan
rencana kerja dan seluruh tugas Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali.
3. Untuk mengendalikan dan menjaga konsistensi pelaksanaan dokumen
Renstra maka diperlukan monitoring dan evaluasi oleh masing-msing Unit
Kerja di Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali. Hal
ini terkait dengan pentingnya pengawasan internal dan penerapan prinsip-
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
4. Rencana Strategis ini selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali. Selain itu, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan
Renstra, setiap tahun akan dilakukan evaluasi dan jika diperlukan, dapat
dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Boyolali tahun 2016—2021 termasuk indikator-
indikator kinerjanya yang dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang
berlaku.
KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BOYOLALI
Ir. BAMBANG PURWADI Pembina Utama Muda
NIP. 19630416 199303 1 004