12
Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi Prahasti Suyaman, I^nita Siwiyanti, Yuni Sri Wahyuni Email: pTQhQ.89@gmailcom ^ . Ahstrak 'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan daiam membangun kualitas SDM perempuan Islam yang dikenal sebagai gerakan membentuk Qoryah Thoyyibah. Pembentukan SDM muslimah yang berkualitas dimulai dari pembenahan secara internal oleh Aisyiyah. Diawaii dengan melakukan pemetaan kondisi persyarikatan 'Aisyiyah. Dalam penelitian ini lokus yang dimaksud adalah Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi. Tujuannya adalah untuk menyusun data yang akurat dan dasar-dasar dalam membuat perencanaan dakwah, yaitu; persiccpan SDM, pereru:anaan metode dakwah dan prasarana sarana yang dibutuhkan. Pemetaan metiputt kondisi cabang dan ranting Aisyiyah, ditambah dengan amal usaha 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi. Pemetaan menggunakan instrumen yang dikembajigkan dari standar pemetaan cabang dan ranting Muhammadiyah yang berlaku se-Jndonesia dan diterbitkan oleh LPCR PP Muhammadiyah. Adapun metode penelitian menggunakan metode survey. Sedangkan survey dilakukan pada setiap cabang dan ranting Aisyiyah scT^a amal usaha di Sukabumi. Hasil survey menunjukkan kondisi cabang dan ranting "Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi, sebagian besar dapat dikatakan masih dalam kondisi aktif, demikian pula der^an amal usahanya yang masih aiiif. Aktif yang dimaksud dengan ragam kondisinya. Kata-kata kunci: Pemetaaan, Aisyiyah, Kabupaten Sukabumi Pendahuluan \ Saat ini gerakan riil persyarikatan yang dipandang penting adalah cabang dan ranting. Cabang dan ranting adalah imsur terpenting dalam menjalankan roda pergerakan organisasi dan dakwah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hasil penelitian tentang kondisi cabang dan ranting Muhammadiyah Sukabumi (2013) menunjukkan kondisi yang^sangat memprihatinkan. Bahkan penelitian sebelumnya mengkategorikan dalam kode merah, artinya di Sukabumi perlu adanya lembaga khusus yang mengurus keadaan cabang dan ranting Muhammadiyah secara serius untuk kelangsungan dan keberadaan persyarikatan di masa mendatang. Berkenaan dengan masalah cabang dan ranting ini diurai dari sisi kuantitas dan tingkat persebarannya, antara lain : Pertama, jumlah ranting yang belum signifikan dibanding dengcm jumlah Desa/Kelurahan yang ada di tanah air. Kedua, kondisi ranting yang vakum/statis/mati. Ketiga, masjid di lingkungan Muhammadiyah yang tidak terkelola/terurus secara baik. Keempat, Gerakan Jamaah dan Dakwah. Jamaah yang tidak berjalan/teriaksana sejak diprogramkan tahun 1968. Kelima, kegiatan Muhammadiyah di basis jamaah yang lemah. Keenam, makin gencar/aktifhya kelorapok-kelompok Iain dalam melakukan ekspansi gerakan, baik kalangan Islam maupun pihak luar. Berbagai persoalan tentang Cabang dan Ranting diatas, baik yang vakum, statis dan mati serta belum semua Kecamatan dan Kelurahan/Desa yang tersentuh secara organisatoris oleh Muhammadiyah, sebenamya bukan lemah secara konseptual tapi lebih pada persoalan implementasi dan pengawasan. Pasalnya, konsep-konsep tentang pengorganisasian Cabang dan Ranting ada sejak lama, misalnya pemberdayaan masjid, amal usaha, ekonomi mikro, bahkan Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah sudah ada sejak tahun 1968, tapi implementasi

Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

  • Upload
    buiphuc

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

Pemetaan K o n d i s i Cabang d a n R a n t i n g 'Aisyiyah di Kabupaten S u k a b u m i

Prahasti Suyaman, I ^ n i t a Siwiyanti, Yuni Sr i Wahyuni

Email: pTQhQ.89@gmailcom

^ . Ahstrak

'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan daiam membangun kualitas SDM perempuan Islam yang dikenal sebagai gerakan membentuk Qoryah Thoyyibah. Pembentukan SDM muslimah yang berkualitas dimulai dari pembenahan secara internal oleh Aisyiyah. Diawaii dengan melakukan pemetaan kondisi persyarikatan 'Aisyiyah. Dalam penelitian ini lokus yang dimaksud adalah Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi. Tujuannya adalah untuk menyusun data yang akurat dan dasar-dasar dalam membuat perencanaan dakwah, yaitu; persiccpan SDM, pereru:anaan metode dakwah dan prasarana sarana yang dibutuhkan.

Pemetaan metiputt kondisi cabang dan ranting Aisyiyah, ditambah dengan amal usaha 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi. Pemetaan menggunakan instrumen yang dikembajigkan dari standar pemetaan cabang dan ranting Muhammadiyah yang berlaku se-Jndonesia dan diterbitkan oleh LPCR PP Muhammadiyah. Adapun metode penelitian menggunakan metode survey. Sedangkan survey dilakukan pada setiap cabang dan ranting Aisyiyah scT^a amal usaha di Sukabumi. Hasil survey menunjukkan kondisi cabang dan ranting "Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi, sebagian besar dapat dikatakan masih dalam kondisi aktif, demikian pula der^an amal usahanya yang masih aiiif. Aktif yang dimaksud dengan ragam kondisinya.

Kata-kata kunci: Pemetaaan, Aisyiyah, Kabupaten Sukabumi

P e n d a h u l u a n \ Saat ini gerakan r i i l persyarikatan yang dipandang penting adalah cabang dan ranting. Cabang dan ranting adalah imsur terpenting dalam menjalankan roda pergerakan organisasi dan dakwah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hasil penelitian tentang kondisi cabang dan ranting Muhammadiyah Sukabumi (2013) menunjukkan kondisi yang^sangat memprihatinkan. Bahkan penelitian sebelumnya mengkategorikan dalam kode merah, artinya di Sukabumi perlu adanya lembaga khusus yang mengurus keadaan cabang dan ranting Muhammadiyah secara serius untuk kelangsungan dan keberadaan persyarikatan di masa mendatang.

Berkenaan dengan masalah cabang dan ranting ini diurai dari sisi kuantitas dan tingkat persebarannya, antara lain : Pertama, jumlah ranting yang belum signifikan dibanding dengcm jumlah Desa/Kelurahan yang ada di tanah air. Kedua, kondisi ranting yang vakum/statis/mati. Ketiga, masjid di lingkungan Muhammadiyah yang tidak terkelola/terurus secara baik. Keempat, Gerakan Jamaah dan Dakwah. Jamaah yang tidak berjalan/teriaksana sejak diprogramkan tahun 1968. Kelima, kegiatan Muhammadiyah di basis jamaah yang lemah. Keenam, makin gencar/aktifhya kelorapok-kelompok Iain dalam melakukan ekspansi gerakan, baik kalangan Islam maupun pihak luar.

Berbagai persoalan tentang Cabang dan Ranting diatas, baik yang vakum, statis dan mati serta belum semua Kecamatan dan Kelurahan/Desa yang tersentuh secara organisatoris oleh Muhammadiyah, sebenamya bukan lemah secara konseptual tapi lebih pada persoalan implementasi dan pengawasan. Pasalnya, konsep-konsep tentang pengorganisasian Cabang dan Ranting ada sejak lama, misalnya pemberdayaan masjid, amal usaha, ekonomi mikro, bahkan Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah sudah ada sejak tahun 1968, tapi implementasi

Page 2: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

I . " usah

kebe dan pengawasan tidak berjalan secara maksimal. Sehingga dilapangan, Cabang dan Ranting banyak yang terpuruk dan terseok-seok, bahkan diantaranya ada yang mati. Ben:

akhi Kondisi yang tidak jauh berbeda diduga dialami pula oleh 'Aisyiyah sebagai salah satu men organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. Oleh karena itu diperlukan pula suatu upaya kegj. pemetaaan berdasarkan kondisi r i i l saat ini mengenai cabang dan ranting 'Aisyiyah sekaligus (Qjp amal usahanya. Sejarah 'Aisyiyah di Sukabumi lahir setelah Muhammadiyah Sukabumi M i i berdiri. Dalam catatan A N R I (2012) ' A i s y ^ ^ Sukabumi pada tahun 1959 belum berdiri Dae] sendiri sebagai ortom, masih tergabung dan menjadi bagian pengurus Muhammadiyah Muh urusan perempuan bersama-sama dengan Nasyiatul 'Aisyiyah. Suto

Ibu Idealnya keberadaan 'Aisyiyah sama dengan Muhammadiyah, dengan demikian untuk awal Seca dibuat dugaan sementara bahwa data cabang dan ranting 'Aisyiyah berjumlah adalah 17 men Cabang dan 8 2 Ranting (2010), sesuai dengan data keberadaan Muhammadiyah saat dan sebelum pemetaan kondisi cabang dan ranting (2013). Asumsinya bahwa kondisi cabang dan ranting 'Aisyiyah tidak akan jauh berbeda dengan kondisi Muhammadiyah Sukabumi. Meski 'Aisj demikian generalisasi kondisi cabang dan ranting tidak mungkin dilakukan. Kemungkinan di c besar data ini akan berubah setelah dilakukan cek lapangan. usal

tahu Penelitian ini merupakan bagian roadmap penelitian Pusat Studi A l K sampai tahun 2017. men Penletaan ke organisasi cabang ranting Muhammadiyah dan ortom-ortomnya ini dilakukan orgs untuk dapat menghimpun data organisasi secara akademis dan dapat Keb dipertanggungjawabkan secara ilmiah. cab

^ • • »• ,"

R u m u s a n M a s a l a h Pertanyaan penelitian diuraikan sebagai berikut: caki

1. Bagaimanakah kondisi cabang dan ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi? Kab 2. Bagaimanakah kondisi cabang dan ranting'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi?

2. J T u j u a n P e n e l i t i a n 2.1 Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi cabang dan ranting Aisyiyah Sukabumi secara Kab umum. Kemudian mengetahui kondisi amal usaha 'Aisyiyah Kabupaten Sukabiuni sebagai Suk lanjutan pemetaan. Ban

Sel Metode P e n e l i t i a n Suk Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan purposive sampling 1. J dimana yang menjadi sasaran responden adalah pengeloia cabang, rantinng dan amal usaha 2. i. 'Aisyiyah. Instrumen berupa kuisioner yang memuat materi pertanyaan sesuai dengan 3. S standar pemetaan dari L P C R PP M u h a m m a d i ) ^ ditambah beberapa pertanyaan untuk amal 4. t usaha.

. ^ . K a l P e m b a h a s a n Kot 1. S e j a r a h Singkat 'Aisyiyah d i S u k a b u m i beb Beberapa tokoh 'Aisy^ah yang ditemui serta komparasi data dengan berbagai sujmber S u l mencatat bahwa keberadaan 'Aisyiyah di Sukabumi mulai ada setelah Muhammadiyah ada. Kec Umumnya dimana Muhammadiyah ada maka 'Aisyiyahnya mulai membanggun kegiatan. Pec Namun umiminya kiprah ortom ini bergabung dengan Muhammadiyah dan terpusat di amal

2

Page 3: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

usaha. Sehingga untuk mengetahui kondisi cabang dan ranting tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan amal usahanya.

Bermula dari bagian dalam kepengurusan organisasi Muhammadiyah setempat sehingga akhimya memisahkan diri menjadi ortom dan berjalan sendiri sejak Muhammadiyah menjadi daerah tahim 1970-an. Periodesasi kepemimpinan 'Aisyiyah Sukabumi dimulai dari kegiatan penyelenggaraan pengajian untuk perempuan yang dipimpinari oleh istri H . Dahlan (Cipetir). Selanjutnya *Aisyiyah menjadi bagian dalam susunan kepengurusan Muhammadiyah Cabang Sukabumi yang masih dibina oleh Pimpinan Muhammadiyah Daerah Bogor. Sesuai perubahan Muhammadiyah Cabang Sukabumi menjadi Muhammadiyah Daerah Sukabumi diperkirakan tahim 1975 menjadi awal 'Aisyiyah Sukabumi mulai berdiri terpisah dengan Muhammadiyah. Saat itu tokoh-tokohnya adalah Ibu H j . Atikah Subki, Ibu Ny. Dahlan, Ibu Siti Rugoyah, Ibu Siti Asiah, dan Ibu Nurlaela. Secara kiprah dakwah masih dalam lingkup yang terbatas, sebagian besar kegiatan adalah membina pengajian dan mengajar di Perguruan Muhammadiyah Cikole Kodya Sukabumi dan Cipetir Kadudampit saat itu.

'Aisyiyah mulai memiliki amal usaha sendiri berupa tanah pembelian dan hibah dari donator di daerah Rido Gedih Kota Sukabumi yang kemudian dijadikan T K A B A 2. Sebagian amal usaha berdiri diatas tanah dengan status sewa dan milik pribadi pengurus 'Aisyiyah. Pada tahun 2 0 0 0 'Aisyiyah Sukabumi menjadi dua PDA yakni PDA Kabupaten Sukabumi yang menjadi awal berdirinya 'Aisyiyah dan PDA Kota Sukabumi yang merupakan pemekaran dari organisasi sebeliminya. Keduanya kemudian mengalami perkembangan yang dinamis. Keberadaan amal usaha inilah yang menjadi indikator mengenai keberadaan sebagian besar cabang dan ranting yang aktif.

Pembahasan selanjutnya hanya akan memjelaskan hasil penelitian yang berada dalam cakupan wilayah Kabupaten Sukabumi dan amal usaha yang berada dalam pengelolaan PDA Kabupaten Sukabumi. *

2. K o n d i s i C a b a n g d a n R a n t i n g 'Aisyiyah di K a b u p a t e n S u k a b u m i 2.1 Kondisi Geografis Kabupaten Sukabumi adalah yang terluas di bagian selatan provinsi J a w a Barat. Kabupaten Sukabumi berada di wilayah provinsi J a w a Barat dengan jarak tempuh 96 k m dari kota Bandung dan 119 k m dari kota Jakarta. Kabupaten ini terletak pada 57°-7 25° Lintang Selatan dan 106 49°-i07 00** bujur Timur. Secara geografis batas wilayah kabupaten Sukabimii antara lain: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor; 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Indonesia; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Kabupaten Sukabumi secara administratif berbatasan juga secara langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong {enclave). Kota Sukabumi dikelilingi oleh beberapa wiyah kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Kecamatan tersebut yaitu,Kecamatan Sukabumi sebelah utara, kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gtmung sebelah barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah timtir (BPS Kabupaten Sukabumi, 2 0 0 9 ) . Juralah kecamatan di daerah

3

Page 4: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

Kabupaten Sukabumi terdiri atas 47 buah, yang terbagi lagi atas sejumlah 364 desa dan tiga kelurahan. Pusat pemerintahannya berlokasi di Palabuhan Ratu.

Karena fokus penelitian kemudian hanya pada PDA Kabupaten Sukabumi, penelitian ini menjadikan catatan pada data milik Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) sebagai acuan bahwa jumlah cabang dan ranting 'Aisyiyah yang ada di Kabupaten Sukabumi berjimilah lima cabang dan ranting berjumlah i 6 Ranting. Survey lapangan yang kemudian dilakukan mengacu pada data tersebut.

Berikut ini adalah data hasil survey yang diperoleh mengenai tentang perbandingan jumlah kelurahan/ desa dengan cabang dan ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi.

Tabel 1. Perbandingan Jumlah Kelurahan/Desa dengan Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi

No Nama Nama Cabang Nama Perbandingan Jumlah No Kecamatan Nama Cabang Kelurahan/Desa Desa Ranting 1 Kadudampit Cipetir Sukamaju 9 10

Lebak Siuh Sukamaju 4 Cipetir Girang Sukamaju 0

2 Sukaraja Sukaraja Sukaraja 5 3 Total 14 17

J i k a dibuat grafik, maka perbandingan antara kelurahan/desa dan ranting Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi, dapat dilihat seperti ini .

• kelurahan/desa

• Ranting

Grafik 1. Grafik Perbandir^an Kelurahan/Desa dengan Ranting 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi

Dari grafik dan tabel di atas, terlihat jumlah Ranting 'Aisyiyah untuk Kadudampit ( n o . i ) lebih banyak daripada Sukaraja (no.2).

2.2 Hasil Skoring Cabang dan Ranting ' A i s y i j ^ Hasi l survey kemudian dilakukan scoring terhadap data kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi.

4

Page 5: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

Tabel 2. Perbandingan Kelurahan/Desa dengan Ranting 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi

No Nama Cabang Skoring No Nama Ranting Skoring 1 Cipetir

2 2 6 3 3 6

V. • 4 Cipetir i 7 5 Cipetir 2 7

"v. 6 Cipetir 4 6 7 Tank Kolot 7 8 Legok Nyenang 7 9 Cipetir tengah 2 7 10 Cipetir Tengah 7

2 Cipetir Girang 7 0 3 Lebak Siuh 5 1 Lebak Siuh Kidul 7

, 2 Sangiang 7 > 3 Lebaksiuh Wetan 7

4 Lebak Siuh 7 4 Sukar^a 7 1 Cisarua 7

2 Sukaraja 7 3 Sukamekar 7

Tingkat Keaktifan Cabang Aisyiah Kab.Sukabumi (Metode 2)

Kurang Aktif, 25%

Grafik 2. Perbandingan tingkat keaktifan cabang 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi

(no.l)

Dengan menggunakan metode pertama, kita tidak dapat menampilkan di diagram karena semua cabang mempunyai nilai sama yaitu berada dalam range nilai 4-7 yang bila diprosentasikan menurut metode ke-i adalah 81.25%. Hal tersebut menunjukkan kondisi semua cabang 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi berada dalam kondisi Kurang Aktif.

Dengan menggunakan metode kedua, baru dapat terlihat kondisi cabang ' A i s y ^ ^ yang sebenarnya seperti dalam diagram di atas. Jumlah cabang yang aktif ada dua cabang yaitu Cipetir dan Sukaraja (Skor nilai 7-10), dan yang kurang aktif satu Cabang, yaitu cabang 'Aisyiyah Lebak Siuh (skor nilai 4 - 6 ) .

2.3 Profil Cabang 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi Data yang berfiasil dihimpun menunjukkan bahwa sebagian besar (75%) kondisi geografis cabang dan ranting berada pada wilayah perdesaan, dan sebagian kecil ( 2 5 % ) berada di wilayah perkotaan di Kabupaten Sukabumi.

Page 6: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

1cabang di kota -

25%

Lokasi Geografis

3 cabang di Desa

75%

Grafik 2. Perbandingan lokasi geografis cabang 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi

2.4 Musyawarah Pimpinan Terakhir Keikutsertaan cabang 'Aisyiyah dalam Musypim terakhir, dua cabang yaitu Cipetir dan Sukaraja mengikuti Musypim terakhir tahun 2010 dan 2011. Sedangkan dua cabang lagi yaitu Cipetir Girang dan Lebak Siuh hanya mengikuti Musypim tahun 2 0 0 5 .

Grafik 3 . Partisipasi cabang dalam penyelenggaraan musyawarah pimpinan

2 . 5 Status K e p e m i l i k a n K a n t o r

Kepemilikan kantor cabang 'Aisyiyah, 2 cabang sudah memiliki kantor yang berstatus Hak Milik, 1 cabang Numpang di Amal Usaha, dan 1 cabang numpang di rumah pengurus 'Aisyiyah.

Musypim Terakhir

Status Kepemilikan Kantor 1 Cabang N

rumah 25%

2 Cabang HM 50%

1 Cabang NAU 25%

Grafik 4. Status kepemilikan kantor cabang 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi

Page 7: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

J

2.6 Peng^ian Khusus Pimpinan Seluruh cabang mengikuti pengajian khusus pimpinan.

Peng^jian Khusus Pimpinan

Semua Cabang

Mengikuti 100%

Grafik 5. Partisipasi cabang dalam penyelenggaraan pengajian khusus pimpinan

2,7 Pengajian Umum Data memmjukkan bahwa semua cabang 'Aisyiyah mengikuti Pengajian Umum,

j Pengajian Umum

Semua Cabang

Mengiku ti

100%

Grafik 6. Partisipasi cabang dalam penyelenggaraan pengajian umum 4

2.8 K e p e m i l i k a n K o r p s Mubalighot

Data menunjukkan bahwa dua cabang 'Aisyiyah memiliki korps mubalighot dan dua cabang lagi tidak memiliki korps mubalighot.

Korps Mubalighot

0%

2cabang tdk

memiliki 50%

2Cabang memiliki

50%

Grafik 7. Partisipasi cabang dalam memiliki koprs mubalighot

/

Page 8: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

2.9 K u r s u s Mubalighot Kursus mubalighot hanya dimiliki dua cabang dan dua cabang 'Aisytyah lainnya tidak memiliki kursus tersebut.

^ Kursus Mubalighot 0%

2cabang tdk memiliki

50%

Grafik 8. Partisipasi cabang dalam mei^elenggarakan kursus mubalighot

2.10 K e p e m i l i k a n T e m p a t I b a d a h

Masjid dimiliki oleh tiga cabang 'Aisyiyah sebagai tempat kegiatan dan ibadah, Mushola tida*k ada, dan satu cabang tidak memiliki pusat kegiatan atau tempat ibadah sendiri.

K e p e m i l i k a n Tempat I b a d a h

• Masjid

• Mushola

• Hdak Ada

Grafik 9. Kepemilikan cabang terhadap tempat ibadah

2*11 A U M di C a b a n g * A i s y i 3 ^ Amal Usaha Cabang 'Aisyiyah mayoritas memiliki A U M yaitu T K , kemudian disusul PAUD, SD, dan T P A .

' 4 t I 3

2

1

; O PAUD

AUM

I • TK SD TPA

I \

Lain-lain

G r a f i k 10. K e p e m i l i k a n cabang terhadap a m a l u s a h a

a

Page 9: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

3* K o n d i s i R a n t i n g 'Aisyiyati d i K a b u p a t e n S u k a b u m i 3.1 Profi l R a n t i n g *Aisyiyali Selanjutnya pembahasan mengenai kondisi ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi ditampilkan dengan skor seperti dibawah ini.

16 M

10 8 6 4 2 O

> Nilaiskor

I nilai skor

I nilai skor2

8 10

Grafik 11. Jumlah Ranting per Skor di Kabupaten Sukabumi

Sedangkan prosentasekan tingkat keaktifan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi dengan metode 2 ditunjukkan seperti dibawah ini.

Tingkat Keaktifan R a n t i n g A i s y i a h (metode 2 )

o o

76.50%

23.50% I Kurang Aktif,skor 4-6 (4 Ranting)

iAktif,skor7-io (13 Ranting)

G r a f i k 12. Tingkat keaktifan ranting p e r s k o r d i K a b u p a t e n S u k a b u m i

Dengan Metode pertama,semua Ranting 'Aisyiyah berada dalam kondisi Kurang Aktif karena jumlah skor nilainya ada dalam range 4-7. Dengan Metode dua, Mayoritas Ranting 'Aisyiyah berada dalam kondisi Aktif (76.50%), dan sisanya kurang aktif (23.50%).

3.2 L e t a k Geografis R a n t i n g 'Aisyiyah Mayoritas Ranting 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi terletak di wilayah pedesaan. Dari 17 Ranting 'Aisyiyah yang berada di Kabupaten Sukabumi, 14 cabang masih numpang rumah pengurus sebagai kantor, dan sisanya 3 cabang numpang di Amal Usaha, dan belum ada yang memiliki kantor dengan status Hak Milik.

9

Page 10: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

L e t a k Geografis

82-3596

• Kota, 3 Ranting

• Pedesaan, 14 Ranting

• Pedalaman

K e p e m i l i k a n K a n t o r

0 o

82.35%

17.65% • HM

• Numpang AUM: 3

• Numpang Rumah: 14

Grafik 13. kondisi geografis dan kepemilikan kantor pengurus ranting

3,3 K e g i a t a n R a n t i n g ' A i s y i y a h Semua Ranting 'Aisyij'ah mengadakan pengajian bulanan lebih dari 2 kali . H a l ini menunjukkan bahwa pengajian di ranting 'Aisyiyah masih dilakukan dengan semangat keilmuan dan perlu ditingkatkan di masa yang akan datang. Pengajian umum, sebanyak 7 ranting melaksanakan lebih dari 2 kali dalam sebulan, 10 ranting melaksanakan 1 kali dalam sebulan. Hal ini masih memperlihatkan keaktifan dari ranting 'Aisyiyah tersebut.

Pengajian Ranting/Bulan

OQ) I > 2X: 17

i lx : O

I Tidak ada o

Pengzgian U m u m

0 o

58.82%

i x : 10

Hdak ada: o

Grafik 14. Data Peng^ian Anggota Ranting 'Aisyiyah Per Bulan

3.4 P r o b l e m Seldtar R a n t i n g ' A i s y i y a h

Mayoritas Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi, menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan jamaah. Namun persoalan masyarakat sekitar ranting masih perlu pemildran mendalam untuk mencarikan solusi, bukan hanya dibahas melalui pengajian rutin. Masalah kemasyaraatan yang ada adalah masih tingginya jumlah pengangguran, masalah pendidikan rendah, serta ada beberapa ranting yang mengalami friksi dengan masyarakat, terkait misalnj^ dengan perbedaan praktek ibadah dan lain-lain,

Pada data hasil survey di ranting warga 'Aisyiyah tidak lebih dari 10-50 orang di setiap ranting. H a l ini menunjukkan, perlu adanya usaha lebih sehingga jumlah warga 'Aisyiyah dapat meningkat.

10

Page 11: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

- •• -s-\-Pusat Kegiatan Jamaali

o 0 23-52%

I Masjid: 13

I Mushola :0

I Tidak Ada: 4

76.48%

Grafik 15. Data Pusat Kegiatan Jamaaii Ranting *Aisyiyali

16

12 10 8 6 4 2 O

<e

Jumlali Warga Aisyiali

00 17.S5S

• <10 : 3

• 10-50:14

• 50-100 : 0

A >1000 :0

Grafik 16. Data Problem Lingkungan di sekitar Ranting

K e s i m p u l a n Penelitian terhadap Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Tahim 2 0 0 0 'Aisyiyah Sukabumi menjadi dua PDA, yaitu PDA Kabupaten Sukabumi yang

sebagai cikal bakal 'Aisyiyah Sukabumi dan PDA Kota Sukabumi sebagai pemekaran organisasi berilcutnya.

2. Jumlah cabang 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi yang ada hanya empat, yaitu di Kecamatan Kadudampit tiga cabang dan di kecamatan Sukaraja satu cabang. Hal ini tentu saja tidak sebanding dengan luas wilayah kabupaten Sukabumi itu sendiri.

3. Jumlah ranting 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi sebanyak 17 ranting, di Kelurahan Sukamaju 14 ranting dan di Sukaraja terdapat tiga ranting.

4. Cabang dan ranting 'Aisyiyah di Kabupaten Sukabumi sebagian besar dapat dikatakan masih dalam kondisi aktif, dan sebagian kecilnya dalam kondisi kurang aktif.

5. Sesungguhnya terdapat amal usaha 'Aisyiyah Kabupaten Sukabumi di berbagai tempat lain seperti Lengkong, Jampang Kulon, Surade yang perlu diteliti lebih lanjut keterhubungannya dengan keberadaan cabang dan ranting yang sudah tidak aktif lagi.

U

Page 12: Pemetaan Kondisi Cabang dan Ranting 'Aisyiyah di Kabupaten ...eprints.ummi.ac.id/263/3/Pemetaan Kondisi Cabang...'Aisyiyah s^>agai organisasi otonom Muhammadiyah memiliki peran sigin^fikan

U c a p a n T e r i m a K a s i l i Penelitian dibiayai oleh Universitas Muhammadiyah Sukabimii dan merapakan skema penelitian dosen pemula internal. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap penelitian ini .

Daftar P u s t a k a A N R I , (2012). Catatan Arsipioo tahun Sukabumi. Jakarta : Arsip Nasional Republik

Indonesia. Darban, Adabi. (2010). 'Aisyiyah - Gerakan Perempunan Pertama di Indonesia. Pusat Studi

Perempuan dan Gender U G M . Yogyakarta : Penerbit U G M . Kutoyo, Sutrisno (1998), KiaiHajiAhmad Dahlan Siwiyanti, Leonita et al (2013). Peta Kondisi Cabang dan Ranting Muhammadiyah

Sukabumi. Pusat Studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Sukabimii : PS A I K .

T i m , (2012). Pedoman Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah. L P C R P P Muhammadiyah. Yogyakarta : L P C R PP Muhammadiyah

Umar, Muthia (2014). Pidato Iftitah Ketua PWA Jawa Barat. Musyawarah Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah J a w a Barat . Bandung : PWA J a w a Barat.

12