15
Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan Lokasi Budidaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

feag

Citation preview

Page 1: Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan Lokasi Budidaya

Page 2: Pemilihan Lokasi Budidaya

• Pemilihan lokasi merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan usaha budidaya perairan.

• Pada tahap ini, diperlukan pertimbangan-pertimbangan mengenai ekologi, teknis, kesehatan, sosial, dan ekonomi, serta ketentuan dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Di samping itu, perlu juga dipertimbangkan pengembangan sektor lain, seperti perikanan, pertanian, pelayaran, pariwisata, pertambangan, pengawetan dan perlindungan sumber daya alam, serta kegiatan alam lainnya.

Page 3: Pemilihan Lokasi Budidaya

A. PEMILIHAN LOKASI KOLAM / TAMBAK

• Secara teknis lokasi tambak yang baik dan berpengaruh terhadap konstruksi tambak yang akan dibangun serta biaya operasional pemeliharaan tambak. Faktor teknis yang benar sangat harus diperhatikan antara lain adalah :

Page 4: Pemilihan Lokasi Budidaya

1. Elevasi

• Elevasi merupakan ketinggian tempat/lokasi tambak terhadap permukaan laut. Hal ini dapat diketahui dengan memantau gerakan air pasang dan air surut. Air pasang atau air laut naik terjadi pada saat bulan berada dekat sekali dengan bumi dan waktu bumi serta bulan berputar, bergerak mengarungi angkasa dan terjadi daya tarik terhadap lautan. Air surut atau air laut turun terjadi pada saat bumi menjauhi bulan.

• Bagi petambak yang akan membudidayakan komoditas air payau harus mengetahui kapan terjadinya pasang tertinggi dan pasang terendah, hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya lokasi tersebut untuk dibuat menjadi tambak. Lokasi tambak yang baik bila lokasi tersebut terletak diantara pasang tertinggi dan pasang terendah.

• Untuk kolam budidaya air tawar, elevasi dibutuhkan untuk mengetahui tingkat aliran air serta konstruksi kolam yang akan dibangun. Kemiringan lahan yang paling baik untuk lokasi perkolaman adalah berkisar antara 3 – 5%, artinya setiap 100 meter panjang perbedaan tingginya sekitar 3 – 5 meter.

Page 5: Pemilihan Lokasi Budidaya

2. Jenis Tanah

• Tambak pada umumnya dibuat secara alami artinya tidak dilapisi dengan tembok, sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam memilih lokasi tambak yang baik.

• Jenis tanah yang dipilih harus dapat menyimpan air atau kedap air sehingga tambak yang akan dibuat tidak bocor.

• Tanah dasar dan pematang harus dapat menahan air atau tidak porous, untuk itu tekstur tanahnya harus lempung berpasir (sandy loam), liat (clay), lempung berliat (clay loam), atau lempung berdebu (silty loam) dan plastisitasnya cukup tinggi.

Page 6: Pemilihan Lokasi Budidaya

3. Kesuburan Tanah

• Tanah yang dipilih untuk lokasi budidaya ikan sebaiknya tanah yang subur, yaitu tanah yang lapisan atasnya cukup tebal, karena tanah lapisan atas merupakan bagian tanah yang paling subur.

• Kesuburan tanah mempengaruhi produksi pakan alami pada budidaya ikan.

Page 7: Pemilihan Lokasi Budidaya

4. Kualitas Air

• Kualitas air atau mutu air yang akan digunakan untuk memelihara ikan di tambak atau kolam harus diperhatikan.

• Dengan kualitas air yang baik, maka ikan akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

• Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan adalah suhu, pH, kecerahan, salinitas, oksigen terlarut dan amonia.

Page 8: Pemilihan Lokasi Budidaya

ASPEK EKONOMIS

1. Dekat dengan sumber air, tetapi bukan daerah banjir, serta harus dapat diairi sepanjang tahun. Semakin jauh dengan sumber air, maka semakin banyak biaya pengadaan air untuk budidaya ikan.

2. Dekat dan atau memiliki sarana penunjang seperti : sarana komunikasi, jaringan listrik, dan sarana atau prasarana transportasi

3. Tidak terlalu jauh dari sumber pakan, benih, sarana produksi lainnya, serta alat dan bahan untuk membangun komplek budidaya.

4. Dekat dengan daerah pemasaran Jarak yang dekat dengan pemasaran dapat menekan biaya transportasi dan penurunan kualitas ikan.

5. Tidak dekat dengan pemukiman dan industry. Pemukiman dan industry yang menghasilkan limbah menjadikan kualitas air untuk budidaya berkurang dan mengganggu pertumbuhan ikan.

6. Mudah mendapatkan tenaga kerja. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja dari warga sekitar dapat menekan biaya mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain, serta memberikan pendapatan bagi masyarakat sekitar.

7. Sesuai dengan rencana induk pengembangan daerah setempat

8. Status kepemilikan dengan bukti sertifikat sangat berguna untuk mengatasi masalah tanah atau dapat digunakan sebagai agunan

Page 9: Pemilihan Lokasi Budidaya

ASPEK SOSIAL

Ditinjau dari aspek sosiologis/ social , lokasi yang dipilih untuk budidaya ikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Lingkungan hidup dan kelestarian alam dapat dijaga, artinya lahan yang digunakan tidak merusak lingkungan yang sudah ada sehingga nantinya dapat terjalin hubungan yang baik dengan masyarakat pengguna tanah di sekitarnya.

2. Sumberdaya alam sekitar dapat digunakan, artinya dalam penyediaan sarana dan prasarana tidak perlu harus dicari ke daerah lain.

3. Penduduk sekitar dapat digunakan sebagai tenaga kerja, artinya orang yang bekerja pada usaha yang akan dibangun berasal dari lingkungan sekitarnya sehingga dapat mengurangi pengangguran.

4. Ada dampak positif bagi masyarakat sekitar, artinya lokasi usaha yang akan dibangun dapat dijadikan contoh bagi masyarakat dan adapat diadakan kerja sama produksi dengan penduduk sekitarnya.

5. Keamanan lokasi terjamin atau tidak terganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Page 10: Pemilihan Lokasi Budidaya

B. PEMILIHAN LOKASI KARAMBA JARING APUNGASPEK TEKNIS :

1. Arus Air.

Arus air berguna untuk mensuplai oksigen ke dalam KJA dan membuang kotoran keluar KJA. Di perairan yang bebas (tidak terlindung) arus air mungkin lebih baik, tetapi tempat ini harus dihindari karena sewaktu terjadi angin ribut, arus akan terlalu tinggi yang dapat berakibat rusaknya bangunan KJA. Arus air yang baik adalah yang memungkinkan air di dalam KJA berganti selama 30-60 detik.

2. Pasang surut dan kedalaman perairan perlu diperhitungkan, yakni sewaktu surut, dasar perairan tidak kurang dari 0,5 m dari dasar jaring. Kedalaman air lebih dari 6 m ideal bagi KJA. Kedalaman (>3m saat surut terendah dari dasar jaring.

3. Kualitas air atau mutu air yang akan digunakan untuk memelihara ikan di KJA harus diperhatikan. Dengan kualitas air ang baik, maka ikan mas akan hidup dan tumbuh dengan baik. Kualitas air disesuaikan komoditi yang dibudidayakan.

4. KJA komoditi air laut lebih baik memilih lokasi pada daerah teluk untuk menghindari gelombang dan arus besar. Selain itu juga dihindari jalur pelayaran dan dijauhkan dari muara sungai. Gelombang (<1m) dan arus (0,2-0,5 m/dtk)

5. Bukan daerah up-welling

6. Bebas pencemaran (industri dan rumah tangga)

7. Curah hujan yang rendah

Page 11: Pemilihan Lokasi Budidaya

ASPEK SOSIAL EKONOMIS

Dalam memilih lokasi KJA perlu diperhatikan juga aspek social ekonomis, karena dalam membudidayakan ikan mas di KJA secara komersil dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit..

1. Mudah memperoleh sarana dan parasarana

2. Tersedia SDM yang memadai

3. Lokasi mudah dijangkau

4. tidak terlalu jauh dari sumber pakan, benih, sarana produksi dan daerah pemasaran.

5. Selain itu lokasi KJA sebaiknya mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, seperti jalan darat, alat-alat komunikasi dan angkutan air.

6. Lokasi juga bukan merupakan lokasi perlindungan. Di beberapa perairan umum ada lokasi-lokasi tertentu, yang tidak boleh diganggu, karena tempat itu digunakan ikan setempat untuk berkembang biak. Karena adanya perkembangan budidaya ikan dan lingkungan sekitarnya, mungkin didapatkan keadaan yang kurang baik pada lokasi yang ada.

Page 12: Pemilihan Lokasi Budidaya

Konstruksi Kolam Budidaya Ikan

• Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat.

• Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor.

• Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga.

• Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam.

Page 13: Pemilihan Lokasi Budidaya

Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :

A. Pematang kolam Budidaya Ikan

• Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor.

• Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.

Page 14: Pemilihan Lokasi Budidaya

B. Dasar kolam dan saluran budidaya ikan

• Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter.

• Saluran di dalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan

Page 15: Pemilihan Lokasi Budidaya

• Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya

C. Pintu air kolam budidaya ikan