Upload
artan
View
320
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PEMODELAN TRANSPORTASI. Amelia K. Indriastuti Jurusan Teknik Sipil - FTUB. Konsep Pemodelan. Model Alat bantu atau media untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur Jenis-jenis Model Model fisik Model Grafis Model Statistik dan Matematik. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
PEMODELAN TRANSPORTASI
Amelia K. IndriastutiJurusan Teknik Sipil - FTUB
Konsep Pemodelan
ModelAlat bantu atau media untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita secara terukur
Jenis-jenis Model Model fisik Model Grafis Model Statistik dan Matematik
Model Sistem Kegiatan dan Sistem Jaringan
Apa tujuan akhir perancangan model? Peubah apa yang dipertimbangkan? Peubah apa yang mempengaruhi dan bisa
diatur perencana? Teori apa yang digunakan? Bagaimana tingkat pengelompokan
model? Bagaimana peran waktu? Data apa yang tersedia? Bagaimana kalibrasi dan keabsahannya?
Tujuan Model Membantu memahami cara kerja sistem Meramalkan perubahan pada sistem pergerakan
akibat perubahan sistem TGL dan sistem prasarana transportasi
Peubah utama TGL Sistem prasarana transportasi Arus lalu lintas
Peubah yang bisa diatur TGL RTRW, RDTRK, dll Prasarana transportasi Tatranas, Tatrawil, Tatralok, dll
Teori/Konsep Aksesibilitas Bangkitan dan tarikan pergerakan Sebaran pergerakan Pemilihan moda Pemilihan rute Arus lalu lintas dinamis
Tingkat pengelompokan Luas zona? Arus lalu lintas gabungan atau dikelompokkan?
Waktu Model statis Model dinamis
Teknik/bidang keilmuanMatematis, statistik, penelitian operasional,
pemrograman
Data Kuantitas Kualitas
Kalibrasi dan validasi Kalibrasi : proses menaksir nilai parameter suatu
model dengan berbagai teknik (analisis numerik, aljabar linear, optimasi, dll)
Validasi : diharapkan model dengan parameter yang sudah dikalibrasi tadi akan menghasilkan keluaran yang sama dengan realita (data) selanjutnya untuk peramalan masa mendatang
Modifikasi : Pengurangan atau penambahan beberapa variabel yang lebih sesuai untuk aplikasi pada daerah atau kondisi lain
Pencerminan sistem kegiatan dan sistem jaringan Penentuan daerah kajian
Daerah kajian dibagi menjadi beberapa zona internal, jumlah dan luasannya tergantung pada tingkat akurasi yang diharapkan
Wilayah di luar daerah kajian dibagi menjadi beberapa zona eksternal untuk mencerminkan dunia lainnya
Sistem kegiatan disederhanakan dalam bentuk zona dan dianggap diwakili oleh pusat zona. Zona internal zona yang terletak dalam
daerah kajian yang memiliki kontribusi besar terhadap pergerakan yang terjadi
Zona eksternal zona yang terletak di luar daerah kajian yang memiliki kontribusi kecil terhadap pergerakan yang terjadi
Pusat zona titik maya yang mewakili pusat aktivitas dalam zona, tempat berawal dan berakhirnya pergerakan dari dan menuju suatu zona
Sistem jaringan disederhanakan dalam bentuk ruas dan simpul . Ruas potongan jalan atau jaringan KA, dll.
Ruas harus memiliki informasi kondisi jalan yang cukup
Simpul persimpangan, stasiun, kota dll
Sistem kegiatan dan sistem jaringan digabungkan dan dihubungkan dengan penghubung pusat zona. Penghubung pusat zona ruas maya yang
menghubungkan pusat zona (sistem kegiatan) dengan simpul (sistem jaringan)
12
3
6
5
4
Batas daerah kajian
Daerah kajian
Zona InternalPusat Zona
Batas daerah kajian
Daerah kajian
Ruas jalan
Simpul
gateway
12
3
6
5
4
Batas daerah kajian
Daerah kajian
Penghubung pusat
zona
12
3
6
5
4
Konsep biaya gabungan Gabungan tiga komponen utama
pemilihan rute (jarak, biaya, waktu)
Biaya Gabungan Angkutan PribadiGcp = yD + uTv + C
di mana:
Gcp = Biaya gabungan untuk AP (Rp)
y = biaya operasi kendaraan per satuan jarak
(Rp/km)
C = biaya parkir, tol, dll
Biaya gabungan angkutan umum:Gcu = fD + u Ta + u Tw + u Tv + d
di mana
Gcu = biaya gabungan untuk AU (Rp)
D = jarak (satuan jarak, mis: km)
Ta = waktu berjalan kaki (satuan waktu, mis: menit)
Tw = waktu menunggu AU (satuan waktu, mis: menit)
Tv = waktu dalam AU (satuan waktu, mis: menit)
f = tarif per satuan jarak (Rp/km)
u = nilai waktu per satuan waktu (Rp/menit)
d = biaya tambahan yang tidak terukur
Model sederhana hubungan TGL dan Sistem Transportasi Tujuan:
Memahami cara kerja sistem transportasi Meramalkan perubahan arus lalu lintas bila ada
perubahan tata guna lahan dan/atau sistem prasarana transportasi
Peubah: Sistem TGL: jumlah penduduk dan lapangan kerja Sistem prasarana transportasi: jarak, waktu
tempuh Sistem pergerakan lalu lintas
Notasi: LA,B = TGL di zona A, B
PA = bangkitan pergerakan dari zona A
AB = tarikan pergerakan menuju zona B
QAB(1) = arus lalu lintas dari zona A ke B yang
menggunakan rute 1TQAB(1)
= waktu tempuh dari zona A ke B
yang menggunakan rute 1 pada kondisi
arus QT0 = waktu tempuh pada kondisi arus
bebas C = kapasitas jaringan transportasia = indeks tingkat pelayanan jaringan
transportasi
Bangkitan dan Tarikan PergerakanPA = f (LA)
AB = f (LB)
Sebaran Pergerakan (pers. Gravitasi)QAB = PA.AB.k
TQAB
Fungsi pelayanan (pers. Davidson)TQAB = T0 {1-(1-a) QAB/C}
1-QAB/C
0,001
Pemilihan moda dan ruteTQAB(1) = TQAB(2)
Sistem Kegiatan:Zona TGL Popula
siKeterangan
A Pemukiman 35.000 90% usia kerja
B Lapangan kerja
12.000
Sistem Prasarana:Rute
Panjang (km)
To (meni
t)
Indeks tingkat
pelayanan (a)
Kapasitas (kend/jam)
1 17 25 0,4 3.000
2 20 40 1,0 2.000
3 14 20 0,25 4.000
Sebaran PergerakanQAB = PA.AB.0,001
TQAB
1. Jika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
2. Jika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
3. Jika rute 1 dan rute 2 beroperasi bersama-sama, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
4. Jika dibangun rute 3 dan ketiga rute beroperasi bersama-sama, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
5. Jika terdapat perubahan populasi pemukiman menjadi 40.000 dan populasi lapangan kerja menjadi 20.000, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
Penyelesaian
Persamaan ‘demand’:QAB = 31.500 x 12.000 x 0,001
TQAB
= 378.000 TQAB
Persamaan ‘supply’: Rute 1:
TQAB(1) = 25 x 3.000 – 0.6 QAB(1)
3.000 – QAB(1)
Rute 2:
TQAB(2) = 40 x 2.000
2.000 – QAB(2)
Rute 3:
TQAB(3) = 20 x 4.000 – 0.75 QAB(3)
4.000 – QAB(3)
Cara AnalitisJika hanya rute 1 yang beroperasi:
Maka:
TQAB(1) = 378.000
QAB(1)
( 75.000 – 15 QAB(1)) x QAB(1) = (3.000 – QAB(1)) x 378.000
15 QAB(1)2 – 453.000QAB(1) + 1.134.000.000 = 0
QAB(1) = 2.755 kend/jam TQAB(1) = 137,2 menit
QAB(1) = 2.755 QAB(1) = 27.445 (>>C1)
Jika hanya rute 2 yang beroperasi:
TQAB(2) = 378.000
QAB(2)
80.000 x QAB(2) = (2.000 – QAB(2)) x 378.000
458.000QAB(2) + 756.000.000 = 0
QAB(2) = 1.651 kend/jam TQAB(2) = 229 menit
Jika rute 1+2 beroperasi bersama:
TQAB = 378.000 = 378.000
QAB QAB(1) +QAB(2)
(1)
Syarat batas 1:
Syarat batas 1: QAB = QAB(1) + QAB(2)
Syarat batas 2: TQAB = TQAB(1) = TQAB(2)
Pers.(1) Syarat batas 2:
TQAB = TQAB(2)
378.000 = 80.000
QAB(1) +QAB(2) 2.000 – QAB(2)
756.000.000 – 378.000QAB(2) = 80.000 QAB(1) + 80.000QAB(2)
QAB(1) = 9.450 – 5,725 QAB(2)
(2)
75.000 – 15 QAB(1) = 80.000
3.000 – QAB(1) 2.000 – QAB(2)
150.000.000 – 75.000QAB(2) – 30.000QAB(1) – 15QAB(1)QAB(2) = 240.000.000 – 80.000QAB(1)
50.000QAB(1) – 15QAB(1) QAB(2) – 75.000QAB(2) = 90.000.000 (2)
Syarat batas 2:
Substitusi (1) ke (2):
50.000 (9.450 – 5,725 QAB(2)) – 15 (9.450 – 5,725
QAB(2)) QAB(2) – 75.000QAB(2) = 90.000.000
Diperoleh:
Maka
85,875QAB(2) 2 + 219.500 QAB(2) – 382.500.000 = 0 (3)
QAB(2) = 1.189 kend/jam TQAB(2) = 98,675 menit
QAB(1) = 2.641 kend/jam TQAB(1) = 98,675 menit
QAB = 3.830 kend/jam TQAB = 98,675 menit
QAB(2) = 1.189 QAB(2) = -3.745(-, tidak mungkin)
Jika rute 1+2+3 beroperasi bersama:
TQAB = 378.000 = 378.000
QAB QAB(1) +QAB(2)
(1)
Syarat batas 1:
Syarat batas 1: QAB = QAB(1) + QAB(2)+ QAB(3)
Syarat batas 2: TQAB = TQAB(1) = TQAB(2) = TQAB(3)
Cara Grafis Dari persamaan-persamaan demand dan
supply yang sudah dihasilkan, buat tabulasinya dengan memasukkan nilai QAB sembarang untuk memperoleh nilai TQAB, TQAB(1), TQAB(2) ataupun TQAB(3)
Plotkan nilai QAB dengan TQAB, untuk memperoleh kurva demand
Plotkan nilai QAB dengan TQAB(1), TQAB(2) ataupun TQAB(3) untuk memperoleh kurva supply rute 1, 2 atau 3
Titik potong antara kurva demand dan kurva supply adalah titik keseimbangan yang dicari
QAB TQAB
0 ~500 756.001000 378.001500 252.002000 189.002500 151.203000 126.003500 108.004000 94.504500 84.005000 75.605500 68.736000 63.006500 58.157000 54.007500 50.408000 47.258500 44.479000 42.00
QAB TQAB(1) TQAB(2) TQAB(3)
0 25.00 40.00 20.00500 27.00 53.33 20.711000 30.00 80.00 21.671500 35.00 160.00 23.002000 45.00 ~ 25.002500 75.00 28.333000 ~ 35.003500 55.004000 ~4500500055006000650070007500800085009000
Demand Supply
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Hubungan antara QAB dan TQAB
Demand
Supply 1
Supply 2
Supply 3
Q (Kendaraan per jam)
T (
Waktu
Tem
pu
h -
men
it)
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Hubungan antara QAB dan TQAB
Demand
Supply 1
Supply 2
Supply 3
Supply 1+2
Supply 1+2+3
Q (Kendaraan per jam)
T (
Waktu
Tem
pu
h -
men
it)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Hubungan antara QAB dan TQAB
DemandSupply 1Supply 2Supply 3Supply 1+2Supply 1+2+3Demand Baru
Q (Kendaraan per jam)
T (
Waktu
Tem
pu
h -
men
it)
Sistem Prasarana:
Data lain sama dengan contoh
Rute
Panjang (km)
To (meni
t)
Indeks tingkat
pelayanan (a)
Kapasitas (kend/menit)
1 15 20 0,5 3.000
2 25 45 0,9 2.000
TUGAS
Selesaikan dengan metode analitis:
1. Jika hanya rute 1 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
2. Jika hanya rute 2 yang beroperasi, berapa arus lalu lintas dari A ke B?
3. Jika rute 1 dan rute 2 beroperasi bersama-sama, berapa arus lalu lintas dari A ke B?