20
PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH WASINO KETUA MSI CABANG JAWA TENGAH

PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

WASINO

KETUA MSI

CABANG JAWA TENGAH

Page 2: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Pageblug, dari lokal hinggainternasional

WABAH: “kecil tapi luar biasa”Peningkatan jumlah kasus penyakit dari situasi penyebaran normal. Yang menentukan suatu penyakit termasuk wabah atau tidak adalah ahliepidemiologi dengan melihat sebaran geografi, populasi, dan waktu.

EPIDEMI: Lebih besar dan menyebar.Epidemi adalah wabah yang menyebar di area geografis yang lebih luas. Ketika orang-orang di luar Wuhan mulai terdeteksi mengidap SARS-CoV-2 (yang menyebabkan penyakit bernama COVID-19), para ahli epidemiologi pun tahu bahwa wabah ini telah menyebar luas

PANDEMI: Internasional dan di luar kendaliDalam pengertian yang paling klasik, ketika sebuah epidemi menyebar kebeberapa negara atau wilayah di dunia, ia sudah dianggap pandemi.

Page 3: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Wabah Kuna

• Justinian: wabah Justinian pada 541–542 yang merebak di wilayahKekaisaran Romawi Timur pada masa Kaisar Justinian (527–565).

• Shirawayh: Wabah pertama pada awal sejarah Islam ini terjadi di Al-Mada’in (Ctesiphon), pusat pemerintahan Persia, pada 627–628 M.

• Amwas:Michael Walters Dols, sejarawan Amerika Serikat, dalam“Plague in Early Islamic History” termuat di Journal of the American Oriental Society menjelaskan, wabah ini dinamai demikian karenamenyerang tentara Arab di Amwas, Emmaus, sebuah wilayah di Jerusalem. Peristiwa ini terjadi pada masa Kekhalifahan Umar bin Khathab tahun 638/639.

• Wabah Al-Jarif (688–689) dan Al-Fatayat (706) menyerang Basrah, kota terbesar kedua di Irak. Wabah Al-Jarif menelan korban jiwadalam tiga hari berturut-turut sebanyak 70.000, 71.000, dan 73.000 orang.

Page 4: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Wabah dalam Sejarah Kolonial

• Malaria

• Desentri

• Pes

• Flu

Page 5: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Malaria

Malaria adalah penyakit reemerging, yakni penyakit yang menular kembali secara massal. Malaria jugaadalah suatu penyakit tular nyamuk (mosquito borne diseases). Penyakit infeksi ini banyak dijumpai di daerah tropis.Kata malaria sendiri berasal dari bahasa Italia yaitu Male dan Aria yang berarti hawa buruk.abad ke 16-17, William Shakespeare, menggambarkan penyakit malaria dalam salah satu karyanyasebagai “The Caliban Curse“. Caliban adalah salah satu budak Afrika yang dikutuk dalam karyaShakespeare, The Tempest (1611).Sebelum ditemukan penyebab yang ilmiah, malaria biasanya dihubungkan dengan kutukan tuhan ataupembalasan iblis. Mitologi Cina menggambarkan tiga iblis, yang satu dengan membawa palu, yang lain membawa ember berisi air dingin, dan yang ketiga dengan tungku api. Mereka melambangkan kelainansakit kepala, menggigil dan demam. Selain penduduk cina, penduduk Belanda di Batavia menyebutpenyakit ini sebagai kutukan dan gangguan roh jahat semacam orang kesurupan.Sejak tahun 1638 malaria telah diatasi dengan getah dari batang pohon cinchona (kina) yang sebenarnyaberacun tetapi menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Kina mengandung lebih dari 20 alkoloid. yang terutama adalah kinina dan atabrine. Sejak akhir perang dunia kedua, klorokuin dianggaplebih mampu menangkal dan menyembuhkan demam rimba secara total, juga lebih efektif dalammenekan jenis-jenis malaria dibandingkan dengan atabrine atau kinina. Obat tersebut juga mengandungkadar racun paling rendah dibandingkan obat-obatan lain yang lebih dulu ada. Klorokuin juga terbuktiefektif tanpa perlu digunakan secara terus menerus. Di Indonesia sejarah kina dimulai pada tahun 1865, ditanam di Jawa dengan bibit yang dibawa oleh Charles Ledger dari Peru. Biji kina juga ditanam di India (Madras) tetapi memiliki kadar kinin rendah. Biji kina yang ditanam di daerah perbukitan di Bandung Selatan yaitu Pangalengan dengan ketinggian antara 800-1.950 dpl menghasilkan kina dengan kadarkinin yang lebih baik, dikenal pada waktu itu sebagai kina Jawa.

Page 6: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Pemberantasan

Malaria adalah penyakit yang berbahaya. Pada awal abadke-20, penyakit ini menyerang anak-anak dan dewasadalam setiap tahunnya dari 1000 jiwa.

Laporan pertama mengenai penyakit ini di Indonesia (Hindia Belanda) adalah oleh tentara Belanda. Disebutkanbahwa adanya wabah di Cirebon pada tahun 1852-1854. Dengan serangkaian upaya penanganan, selanjutnyapemerintah kolonial Belanda mulai mengadakanpemberantasan malaria sejak tahun 1911, namun dalamkenyataannya pelaksanaan pemberantasan itu baru dapatdilaksanakan pada tahun 1914.

Page 7: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Penanganan Malaria Era Kolonial

Pemerintah Kolonial upaya kuratif dengan pendirian layanankesehatan yang mula-mula adalah melalui rumah sakittentara. Di kalangan tentara dibentuk Jawatan KesehatanTentara (Militair Geneeskundige Dienst) pada tahun 1808 yang didirikan pada saat pemerintahan Gubernur Jendral H.W. Daendels. Pada waktu itu ada tiga RS Tentara yang besar, yaitudi Batavia (Jakarta), Semarang dan Surabaya. Usaha kesehatan sipil mulai diadakan pada tahun 1809, danPeraturan Pemerintah tentang Jawatan Kesehatan Sipildikeluarkan pada tahun 1820. pada tahun 1827 kedua jawatandigabungkan dan baru pada tahun 1911 ada pemisahan nyataantara kedua jawatan tersebut.Tahun 1925, jawatan kesehatan Tentara diperluasjawatan/dinas Kesehatan Rakya.

Page 8: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Pemberantasan malaria di pantai, dapat dilakukan dengancara Species-assaineering. Pemerintah membuat tanggulsepanjang garis pantai. Tinggi tanggul dibuat melebihitinggi air laut saat pasang, begitu juga pada tanah dibelakang tanggul. Cara kedua, yaitu dengan membuatsebuah saluran. Saluran ini dibuat mulai dari muarasungai sampai melewati batas pemecah gelombang airlaut. Cara lain yang bisa dilakukan adalah denganpembagian kinine, penggunaan kelambu/alatpembunuhan nyamuk, pemberian minyak tanah di sarangnyamuk, penempatan kandang kerbau di antara rumahtinggal dan sarang nyamuk, serta pemeliharaan tambaksecara higienis.

Page 9: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Flu Spanyol

Asal mula Flu Spanyol: Macfarlane Burnet, virologis Australia :pandemi 1918 bermula di Camp Funston dan Haskell County (Kansas) Amerika Serikat. Sementara menurut North China Daily News, seperti dikutipharian Pewarta Soerabaia, pandemi bermula di Swedia atau Rusia lalumenyebar ke Tiongkok, Jepang, dan Asia Tenggara.• Penamaan pandemi dengan Flu Spanyol, menurut Gina Kolata dalam

bukunya, Flu: The Story of the Great Influenza Pandemic of 1918 and the Search for the Virus that Caused It, berasal dari pemberitaan media-media Spanyol yang saat itu sirkulasinya cukup terbuka akibat netralitas negeriitu dalam PD I. Pemberitaan tersebut segera menyebar ke luar Spanyolsehingga membuat wabah tersebut dikenal dengan nama “Flu Spanyol” meski orang-orang Spanyol menyebut pandemi itu dengan “Flu Perancis”.

• Cepatnya penularan disebabkan karena virus ditularkan melalui udara. Cepatnya penularan dan luasnya jangkauan pandemi membuat jumlahkorban amat tinggi. Satu miliar orang (60 persen dari total populasi dunia) diperkirakan terkontaminasi virus tersebut.

Page 10: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Flu Spanyol di Indonesia

pandemi itu terbawa masuk besar kemungkinan melalui jalur laut, entah lewat kapal penumpang ataupun kapal kargo. Pemerintah HindiaBelanda mencatat, virus ini pertamakali dibawa oleh penumpang kapaldari Malaysia dan Singapura dan menyebar lewat Sumatera Utara. Investigasi polisi laut terhadap kapalpenumpang Maetsuycker, Singkarah, dan Van Imhoff mendapatibeberapa penumpang positif terjangkit virus tersebut. Virus bahkanmenjangkiti seluruh penumpang dan awak kapal Toyen Maru yang baru tiba di Makassar dari dari Probolinggo.Ketika virus itu mulai menyerang kota-kota besar di Jawa pada Juli1918, pemerintah dan penduduk tidak memperhatikan. Mereka tidaksadar virus tersebut akan menjalar dengan cepat dan mengamukdengan sangat ganas. Terlebih, saat itu perhatian pemerintah lebihterfokus pada penanganan penyakit-penyakit menular lain sepertikolera, pes, dan cacar.

Page 11: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

menyebar

Dalam hitungan minggu, virus menyebar secaramasif ke Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Purworejo dan Kudus), dan Jawa Timur(Kertosono, Surabaya, dan Jatiroto). Dari Jawa, virus menjangkiti Kalimantan (Banjarmasin danPulau Laut), sebelum mencapai Bali, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. MemasukiOktober 1918, virus telah mencapai pulau-pulaukecil di sekitar Kepulauan Sunda.

Page 12: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Menyerang kota kota di Jawa

Page 13: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Kampanye pencegahan

Burgerlijken Geneeskundigen Dienst (BGD/DinasKesehatan Sipil) Hindia Belanda bahkan sempatsalah kaprah dengan menganggap serangan Flu Spanyol sebagai kolera.

menurut BGD, gejala Flu Spanyol layaknya flu biasa. Penderita merasakan pilek berat, batukkering, bersin-bersin, dan sakit kepala akut .

Page 14: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Menggunakan masker

Page 15: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Banyak Korban Meninggal

Keterbatasan fasilitas kesehatan membuat makin banyak penderita Flu Spanyol yang tidak terawat. Pengobatan tradisional-pun nyatanya jugatidak banyak menolong. Di Pasuruan, mayat-mayat terpaksaditelantarkan di pinggir jalan karena banyak penggali kubur yang tertular virus itu.

Dalam laporan BGD tahun 1920 menyebutkan, seluruh desa di HindiaBelanda tidak ada yang tidak terinfeksi penyakit itu. Akibatnya, pinturumah tertutup, jalan-jalan begitu lengang, dan anak-anak banyakyang menangis di rumah karena merasa haus.

Atas peristiwa mengerikan itu, banyak korban meninggal berjatuhan. Pada November 1918, jumlah penduduk Indonesia yang meninggalkarena Flu Spanyol berjumlah 402.163 jiwa. Namun sebenarnya tidakdiketahui secara pasti berapa jumlah korban meninggal.

Page 16: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Berobat di Rumah sakit yang terbatas

Page 17: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Keterbatas rumah sakit

Page 18: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Penyemprotan

Page 19: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Sekolah diliburkan

Flu Spanyol membuat beberapa perkebunan diJawa Barat menderita. Sebanyak 200 pekerja diWanasukan terinfeksi pandemi sehingga tidak dapatbekerja.Kondisi serupa terjadi di Talun, mengakibatkanproduksi kopi terhambat.Di Padang, kegiatan belajar-mengajar di SekolahAdabiah dihentikan karena mayoritas murid dangurunya terinfeksi Flu Spanyol. Begitu juga denganKartinischool Goenoeng Sari dan KweekschoolGoenoeng Sari di Batavia dan HIS Gorontalo.

Page 20: PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT DALAM SEJARAH

Pes